encana strategis dinas perhubungan kota bandung

55
Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang esuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, maka Dinas Perhubungan Kota Bandung mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang Perhubungan. Selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Bandung mempunyai fungsi antara lain adalah merumuskan kebijakan teknis di bidang perhubungan, melaksanakan tugas teknis operasional bidang perhubungan yang meliputi Teknis Lalu Lintas dan Parkir, Teknis Angkutan dan Terminal, Teknis Sarana dan Teknis Operasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Tupoksi di atas perlu disusun dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan untuk 5 (lima) tahun ke depan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal. Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Bandung Tahun 2013- 2018 ini berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini memuat suatu dokumen perencanaan yang berisi tentang visi yang akan dituju oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung 5 (lima) tahun ke depan yang dijabarkan dalam beberapa misi yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas disertai arah kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan untuk pencapaiannya. Proses penyusunan Rencana Strategis ini telah melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang Pembentukan tim Penyusun renstra SKPD, dilanjutkan dengan orientasi mengenai Renstra SKPD, kemudian penyusunan agenda kerja S

Upload: hakhuong

Post on 13-Jan-2017

254 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

esuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13

Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Dinas Daerah Kota Bandung dan Peraturan Pemerintah

Nomor 41 Tahun 2007, maka Dinas Perhubungan Kota Bandung

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan

sebagian kewenangan daerah di bidang Perhubungan.

Selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan

Kota Bandung mempunyai fungsi antara lain adalah merumuskan

kebijakan teknis di bidang perhubungan, melaksanakan tugas teknis

operasional bidang perhubungan yang meliputi Teknis Lalu Lintas dan

Parkir, Teknis Angkutan dan Terminal, Teknis Sarana dan Teknis

Operasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Tupoksi di atas perlu disusun dokumen Rencana Strategis

(RENSTRA) Dinas Perhubungan untuk 5 (lima) tahun ke depan dengan

memperhatikan faktor internal dan eksternal.

Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Bandung Tahun 2013-

2018 ini berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan

bagi aparatur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan,

pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada

stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini memuat suatu dokumen

perencanaan yang berisi tentang visi yang akan dituju oleh Dinas

Perhubungan Kota Bandung 5 (lima) tahun ke depan yang dijabarkan

dalam beberapa misi yang mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas

disertai arah kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam berbagai

program dan kegiatan untuk pencapaiannya.

Proses penyusunan Rencana Strategis ini telah melalui beberapa

tahapan mulai dari penyusunan rancangan keputusan kepala daerah

tentang Pembentukan tim Penyusun renstra SKPD, dilanjutkan dengan

orientasi mengenai Renstra SKPD, kemudian penyusunan agenda kerja

S

Page 2: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

2

tim penyusunan Renstra SKPD dan terakhir penyiapan data dan

informasi perencanaan pembangunan daerah.

Tim penyusun dipersiapkan oleh Kepala SKPD dan diusulkan kepada

Kepala Daerah untuk ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Daerah.

Adapun susunan tim penyusun terdiri dari Kepala Dinas Perhubungan

Kota Bandung sebagai ketua tim, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota

Bandung sebagai Sekretaris Tim, Kasubag Keuangan dan Program

sebagai Ketua Kelompok Kerja dengan beranggotakan perwakilan dari

masing-masing bidang, UPT dan Sekretariat.

Orientasi mengenai Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung

kepada seluruh anggota tim dilakukan untuk penyamaan persepsi dan

memberikan pemahaman yang diperlukan dalam menyusun Renstra

Dinas Perhubungan Kota Bandung. Adapun aspek-aspek orientasi

meliputi : peraturan per Undang-Undangan perencanaan pembangunan

nasional dan daerah yang meliputi tentang keuangan negara, sistem

perencanaan pembangunan nasional, pemerintahan daerah, pengelolaan

keuangan daerah, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah,

pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota,

pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD),

tahapan tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

rencana penyelenggaraan daerah, dan tata cara pelaksanaan evaluasi

kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah; keterkaitan dengan

dokumen perencanaan lainnya; teknis penyusunan dokumen Renstra

Dinas Perhubungan Kota Bandung; dan teknis menganalisis serta

menginterpretasikan data dan informasi perencanaan pembangunan

daerah.

Agenda kerja dijadikan sebagai panduan kerja mulai dari

pembentukan tim hingga penetapan rancangan Renstra Dinas

Perhubungan Kota Bandung. Adapun agenda kerja tersebut meliputi :

persiapan penyusunan renstra, penyusunan rancangan renstra,

penyesuaian rancangan renstra, penyampaian rancangan renstra,

Page 3: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

3

verifikasi rancangan renstra, penyusunan rancangan akhir renstra dan

diakhiri dengan penetapan renstra.

Data dan informasi merupakan unsur penting dalam perumusan

rencana yang akan menentukan kualitas dokumen rencana

pembangunan daerah yang disusun. Untuk itu, dalam penyusunan

Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung perlu dikumpulkan data dan

informasi perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan relevan

serta dapat dipertanggungjawabkan.. Adapun data dan informasi yang

harus disiapkan antara lain : Peraturan perundang-undangan yang

terkait; kebijakan pemerintah yang terkait; dokumen-dokumen seperti

RT/RW Kota Bandung, Renstra Kementerian Perhubungan serta Renstra

Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat, hasil evaluasi Renstra Dinas

Perhubungan Kota Bandung periode lalu.

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan

sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.25/2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka keberadaan Renstra

Dinas Perhubungan Kota Bandung merupakan satu bagian yang utuh

dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

khususnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang telah

tertuang dalam RPJMD Kota Bandung, serta juga telah menyesuaikan

dengan rencana strategis Kementerian Perhubungan juga Renstra Dinas

Perhubungan Propinsi Jawa Barat.

Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung setiap tahunnya selama

periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana

Kerja Dinas Perhubungan Kota Bandung yang dalam penyusunannya

mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung.

Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana

yang diamanatkan dalam UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara ,

keberadaan Renja Dinas Perhubungan Kota Bandung akan menjadi

pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas

Perhubungan Kota Bandung yang dalam kaitan ini pula substansi RKA

Page 4: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

4

tersebut akan tercermin pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bandung.

1.2 Landasan Hukum

Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung disusun melalui dasar :

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2005;

d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

g. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050 / 2020 / SJ, tanggal

11 Agustus 2005, perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP

Daerah dan RPJM Daerah;

h. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 – 2025

i. Permendagri No 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

penyusunan, Pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

j. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung Tahun 2013-2018;

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung,

dimaksudkan untuk menyediakan tolok ukur pelaksanaan strategi

Page 5: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

5

pembangunan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk secara

konsekuen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan

posisi dan peran yang diemban, antara lain :

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam

melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di

bidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan, sasaran,

program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu

2013-2018 dapat tercapai;

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi

dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik

secara internal maupun eksternal;

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders)

tentang rencana pembangunan tahunan;

4. Menjadi kerangka dasar dalam upaya meningkatkan kualitas

perencanaan pembangunan.

5. Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung

yaitu untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas

Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam turut mendukung

suksesnya pencapaian sasaran pembanguanan daerah Kota

Bandung yang telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kota Bandung

Tahun 2013-2018.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota

Bandung 2013-2018 dibuat dalam sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD,

fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan

pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD,

keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L

dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja

SKPD.

Page 6: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

6

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan

pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan

lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas

dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang

dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan

penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari

penyusunan Renstra SKPD

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra

SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas

Perhubungan Kota Bandung dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber

daya yang dimiliki Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-

capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan

Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung periode sebelumnya,

mengemukakan capaian program prioritas Dinas Perhubungan

Kota Bandung yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan

RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-

hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi

melalui Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum

pembentukan Dinas Perhubungan Kota Bandung,

struktur organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung,

serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon

dibawah kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Page 7: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

7

Uraian tentang struktur organisasi Dinas Perhubungan

Kota Bandung ditujukan untuk menunjukkan organisasi,

jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur,

mekanisme).

2.2 Sumber Daya Dinas Perhubungan Kota Bandung

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya

yang dimiliki Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber

daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih

operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Bandung

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas

Perhubungan Kota Bandung berdasarkan sasaran/target

Renstra Dinas Perhubungan Kota Bandung periode

sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau

indikator kinerja pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung dan/atau indikator lainnya seperti MDGs

(Millenium Development Goals) atau indikator yang telah

diratifikasi oleh pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Perhubungan Kota Bandung

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra

Kementerian Perhubungan dan Renstra Dinas

Perhubungan Propinsi Jawa Barat, hasil telaahan

terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang

berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi

pengembangan pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung pada lima tahun mendatang. Bagian ini

mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran

kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan

pelayanan yang dibutuhkan.

Page 8: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

8

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Bandung

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-

permasalahan pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil

kepala daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi

Dinas Perhubungan Kota Bandung yang terkait dengan

visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala

daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi

permasalahan pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat

dan pendorong pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan

misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.

Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu

bahan perumusan isu strategis pelayanan Dinas

Perhubungan Kota Bandung.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Perhubungan dan Renstra

Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor

penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari

pelayanan Dinas Perhubungan Kota Bandung yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas

Perhubungan Kota Bandung ditinjau dari sasaran jangka

menengah Renstra Kementerian Perhubungan ataupun

Renstra Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Page 9: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

9

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor

penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas

Perhubungan Kota Bandung yang mempengaruhi

permasalahan pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari

pelayanan Dinas Perhubungan Kota Bandung yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas

Perhubungan Kota Bandung.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Bandung

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi

dan misi Dinas Perhubungan Kota Bandung.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas

Perhubungan Kota Bandung

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan

dan sasaran jangka menengah Dinas Perhubungan Kota

Bandung. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka

menengah Dinas Perhubungan Kota Bandung beserta

indikator kinerjanya.

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Perhubungan Kota Bandung

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan

strategi dan kebijakan Dinas Perhubungan Kota Bandung

dalam lima tahun mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

(Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).

Page 10: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

10

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas

Perhubungan Kota Bandung yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Perhubungan

Kota Bandung dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian ini dikemukakan Kesimpulan dan beberapa

rekomendasi.

Page 11: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

11

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD DAN ANALISIS STRATEGI

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

inas Perhubungan Kota Bandung mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di

bidang Perhubungan berdasarkan asas otonomi dan

pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Perhubungan

mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan;

b. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang perhubungan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas operasional di bidang

Perhubungan yang meliputi lalu lintas dan parkir, angkutan dan

terminal, sarana dan operasional;

d. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Susunan perangkat organissasi aparatur Dinas Perhubungan Kota

Bandung terdiri dari :

Gambar 1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung

D

Page 12: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

12

Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas

1.5 Unsur Pembantu Pimpinan yang terdiri dari :

1.5.1 Sekretaris; yang membawahi :

1.5.1.1 Sub BagianUmum dan Kepegawaian

1.5.1.2 Sub BagianKeuangan dan Program

1.5.2 Bidang Lalu lintas dan Parkir; yang membawahi :

1.5.2.1 Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas

1.5.2.2 Seksi Tata Teknis Perparkiran

1.5.3 Bidang Angkutan dan Terminal; yang membawahi :

1.5.3.1 Seksi Bina Angkutan

1.5.3.2 Seksi Tata Teknik Terminal

1.5.4 Bidang Sarana; yang membawahi :

1.5.4.1 Seksi Pengujian Kendaraan

1.5.4.2 Seksi Perbengkelan

1.5.5 Bidang Operasional ; yang membawahi :

1.5.5.1 Seksi Penataan dan Pengendalian

1.5.5.2 Seksi Bina Lalu lintas

1.5.6 UPT yang terdiri dari :

1.5.6.1 UPT Terminal

1.5.6.2 UPT Parkir

1.5.6.3 UPT Trans Metro Bandung

2.2 Sumber Daya SKPD

Sumber Daya Dinas Perhubungan Kota Bandung terdiri dari sumber

daya manusia dan sumber daya lainnya seperti peralatan/ perlengkapan/

asset.

2.2.1 Sumber Daya Manusia

a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1 Doktor (S-3) 0

2 Pasca Sarjana (S-2) 12

3 Sarjana (S-1) 71

Page 13: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

13

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

4 Diploma (D-3) 8

5 Diploma (D-2) 3

6 S L T A 296

7 S L T P 32

8 S D 37

Jumlah 459

b. Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti Pelatihan

Penjenjangan

No Pelatihan Penjenjangan Jumlah

Pegawai

1 SPAMEN 1

2 SPAMA 4

ADUM / ADUMLA 12

Jumlah 17

c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan dan Golongan

No Golongan Jumlah

1 IV 5

2 III 105

3 II 283

4 I 56

JUMLAH 459

d. Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon dan Staf

No Jabatan Jumlah Pegawai

1 Esselon II B (Kepala Dinas) 1

2 Esselon III A (Sekretaris) 1

3 Esselon III B ( Kepala Bidang) 4

4 Esselon IV A (Kassubag/Kasie/Ka 13

Page 14: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

14

No Jabatan Jumlah

Pegawai

UPT)

5 Esselon IV B (Kassubag TU UPT) 3

6 Staf (Termasuk CPNS) 437

Jumlah 459

2.2.2 Sumber Daya Lainnya

Sumber Daya lainnya seperti peralatan, perlengkapan baik

berupa aset bergerak maupun tidak bergerak.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Adapun Indikator kinerja Dinas Perhubungan Kota Bandung yang

mengacu pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) Dinas Perhubungan

Kota Bandung yaitu :

1. Tersedianya Angkutan Umum yang melayani wilayah yang tersedia

jaringan jalan untuk jaringan jalan kota.

2. Tersedianya Halte pada setiap Kota yang telah dilayani angkutan

umum dalam trayek.

3. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kota yang

telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

4. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardrill)

pada jalan Kota.

5. Tersedianya unit Pengujian Kendaraan bermotor bagi Kota yang

memiliki populasi kendaraan wajib minimal 4000 (empat ribu)

kendaraan wajib uji.

6. Tersedianya SDM di bidang terminal.

7. Tersedianya SDM di bidang pengujian kendaraan bermotor yang telah

melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.

8. Tersedianya SDM di bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas,

Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir.

9. Tercapainya standar Keselamatan bagi angkutan umum yang

Page 15: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

15

melayani trayek.

Reviu capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2008 - 2013 dan Proyeksi Pencapaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengacu pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD 2014 - 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Tersedianya angkutan

umum yang melayani

wilayah yang telah

tersedianya jaringan jalan

untuk jaringan jalan Kota

30% 31% 32% 33% 34% 30% 30.50% 31% 31.50% 32% 100% 98% 97% 95% 94%

2 Tersedianya halte pada

setiap Kota yang telah

dilayani angkutan umum

dalam trayek

30% 35% 40% 45% 50% 31% 37% 42% 46% 52% 104% 106% 105% 103% 104%

3 Tersedianya terminal

angkutan penumpang pada

setiap Kota yang telah

dilayani angkutan umum

dalam trayek

50% 50% 50% 50% 50% 47% 47% 47% 47% 47% 95% 95% 95% 95% 95%

4 Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu,

marka dan guardrill) Kota

35% 40% 45% 50% 55% 37% 41% 46% 51% 58% 105% 103% 101% 102% 106%

5 Tersedianya unit pengujian

kendaraan bermotor bagi

Kota yang memiliki populasi

kendaraan wajib uji

minimal 4000 (empat ribu)

kendaraan wajib uji

20% 40% 60% 80% 100% 0% 25% 50% 75% 100% 0% 63% 83% 94% 100%

6 Tersedianya Sumber Daya

Manusia di bidang terminal

pada Kabupaten/Kota yang

telah memiliki terminal

75% 75% 75% 75% 75% 77.81% 76.82% 75.17% 69.87% 71.19% 104% 102% 100% 93% 95%

7 Tersedianya Sumber Daya

Manusia (SDM) di bidang

pengujian kendaraan

bermotor pada Kabupaten /

Kota yang telah melakukan

pengujian berkala

kendaraan bermotor

70% 72.50% 75% 77.50% 80% 70.45% 72.73% 75.00% 77.27% 77.27% 100.6% 100.3% 100% 99.71% 96.6%

8 Tersedianya Sumber Daya

Manusia (SDM) di bidang

MRLL, Evaluasi Andalalin,

Pengelolaan Parkir pada

Kabupaten/Kota

55% 55% 55% 55% 55% 55% 58% 61% 61% 61% 100% 105.6% 111% 111.11% 111.1%

9 Terpenuhinya standar

keselamatan bagi angkutan

umum yang melayani

trayek di dalam Kabupaten

/ Kota

100% 100% 100% 100% 100% 99.42% 99.27% 99.11% 99.08% 99.99% 99.42% 99.27% 99.11% 99.08% 99.99%

Target Renstra SKPD Tahun Ke Realisasi Capaian Tahun Ke Rasio Capaian Tahun KeIndikator Kinerja DishubNo

Page 16: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

16

Adapun tingkat capaian penganggaran belanja langsung dan belanja

tidak langsung Dinas Perhubungan Kota Bandung, akan disajikan dalam

tabel 2.2a dan 2.2b berikut ini:.

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

P endapatan 16,939,472,500 19,660,674,500 23,004,333,725 11,942,178,663 24,660,674,500 16,937,792,500 18,489,569,900 18,973,554,355 8,175,955,500 9,662,043,040

Belanja Langs ung 15,526,523,400 22,348,014,924 20,363,012,924 36,652,889,913 72,777,960,833 13,441,451,795 21,430,875,192 18,748,094,319 31,334,653,017 4,832,173,752

Belanja Tidak Langs ung 16,719,089,993 17,414,974,990 21,191,492,094 22,961,184,461 22,922,638,950 15,759,541,206 17,388,947,810 20,666,418,298 22,176,355,398 8,254,723,890

Ura ia nA ng g a ra n pa da Ta hun ke Realisasi Anggaran pada Tahun ke

1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

1 12 13 14 15 16 17 18

Pendapatan 99.99% 94.04% 82.48% 68.46% 39.18% 19,241,466,778 15,644,218,064

Belanja Langsung 86.57% 95.90% 92.07% 85.49% 6.64% 33,533,680,399 21,238,768,581

Belanja Tidak Langsung94.26% 99.85% 97.52% 96.58% 36.01% 20,241,876,098 18,997,815,678

Rata-Rata PertumbuhanUraian

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Bandung yang

mana membutuhkan peningkatan pelayanan khususnya di bidang

transportasi maka hal ini merupakan suatu tantangan dan sekaligus

suatu peluang dalam pengembangan pelayanan transportasi baik bagi

Dinas Perhubungan Kota Bandung maupun bagi stake holder lainnya.

Tantangan yang paling menonjol adalah pemenuhan kebutuhan

masyarakat akan pelayanan transportasi, baik untuk jarak dekat,

menengah maupun jarak jauh. Untuk kebutuhan transportasi jarak dekat

peluang ini sudah ditangkap dengan maraknya angkutan rakyat berupa

sepeda motor ojek maupun becak. Untuk jarak menengah (dalam kota)

nampaknya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Perhubungan

Kota Bandung mengingat banyaknya penumpang angkutan kota yang

beralih menggunakan sepeda motor sehingga sedikit banyak

Page 17: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

17

mempengaruhi kelangsungan usaha jarak menengah ini.

Sedangkan untuk pelayanan angkutan jarak jauh nampaknya ada

pergeseran pemilihan moda angkutan khususnya untuk kelas menengah

ke atas (kelas angkutan umum eksekutif) dari angkutan massal (bus dan

kereta api) beralih kepada kendaraan yang lebih kecil (travel).

Peluang pengembangan pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung dalam menangani masalah transportasi ini cukup terbuka,

khususnya untuk angkutan jarak menengah (dalam kota). Hal ini

dimungkinkan dengan strategi Dinas Perhubungan Kota Bandung yang

mencoba mengembangkan sarana angkutan umum massal (SAUM),sky

bridge maupun monorel.

Page 18: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

18

BAB III

ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

alah satu kriteria suatu kota dikatakan sebagai kota modern

adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang

memadai bagi warga kota. Fungsi dan peran serta masalah

yang ditimbulkan oleh sarana transportasi ini semakin kompleks seiring

dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk.

Transportasi semakin vital peranannya sejalan dengan kemajuan

ekonomi dan mobilitas masyarakatnya. Hal – hal yang bersangkut paut

dengan transportasi menyinggung langsung kepada kebutuhan pribadi –

pribadi warga kota dan berkaitan langsung dengan ekonomi kota.

Sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Barat Kota Bandung mengemban

berbagai fungsi sebagai pusat dari berbagai kegiatan seperti pusat

pemerintahan, pariwisata, perdagangan dan pendidikan, hal ini sedikit

banyak berpengaruh kepada pelayanan sistem transportasi di Kota

Bandung.

Adapun permasalahan transportasi secara umum di Kota Bandung

adalah sebagai berikut :

1) Jumlah penduduk Kota Bandung yang cukup tinggi yaitu sekitar +

2,3 Juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 3%

menyebabkan kebutuhan akan transportasi yang cukup tinggi,

adapun faktor yang mempengaruhi adalah daya tarik kota Bandung

yang mendorong orang untuk berkunjung ataupun menetap di Kota

Bandung.

2) Kemacetan lalu lintas di Kota Bandung sehingga mengakibatkan

kemacetan pada pusat kota terutama menjelang hari libur (Jum’at,

Sabtu, Minggu), adapun pada hari kerja faktor yang mendorong

karena kecenderungan pergerakan kendaraan dari daerah pinggiran

dan perbatasan Kota menuju ke daerah perkantoran, sentra usaha /

bisnis, sekolah dan sebagainya. Adapun pada hari libur faktor yang

S

Page 19: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

19

medorong karena banyaknya pendatang dari luar kota khususnya

Jakarta yang mengisi akhir pekannya di sentra-sentra wisata

belanja.

3) Pencemaran lingkungan (polusi udara) yang diakibatkan oleh sektor

industri dan kendaraan bermotor (motorized traffic) seperti angkutan

kota, bus, truk, kendaraan pribadi dan sepeda motor, adapun faktor

yang mempengaruhi karena banyaknya volume kendaraan yang

beroperasi di jalan..

4) Kecelakaan lalu lintas, adapun faktor yang mempengaruhi

diantaranya adalah faktor kedisipilinan pengendara, kondisi

kendaraan yang tidak layak, kondisi jalan yang rusak dan

sebagainya .

5) Rendahnya kinerja (kualitas dan kuantitas) pelayanan angkutan

umum, adapun faktor yang mempengaruhinya karena tingkat

pengetahuan dan disiplin operator angkutan yang rendah.

6) Kurang tersedianya fasilitas perlengkapan jalan di Kota Bandung

seperti marka, rambu, RPPJ dan paku jalan, adapun faktor yang

mempengaruhinya karena keterbatasan anggaran yang dimiliki dan

maraknya aksi pencurian dan perusakan / vandalism..

7) Rendahnya tingkat disiplin pengguna jalan, adapun faktor yang

mempengaruhinya adalah mental dari pengguna jalan tersebut dan

lemahnya penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas.

8) Tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan dengan

penambahan jaringan jalan di Kota Bandung, adapun faktor yang

mempengaruhinya adalah kemudahan konsumen dalam memiliki

kendaraan (fasilitas kredit) sementara Pemerintah Daerah kesulitan

dalam pembebasan lahan untuk menambah ruas jalan yang baru.

9) Besarnya tingkat penggunaan kendaraan pribadi, faktor yang

mempengaruhinya adalah banyaknya pengguna transoportasi umum

yang beralih ke kendaraan pribadi sementara angkutan umum

dinilai tidak cukup nyaman.

Page 20: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

20

10) Rendahnya penggunaan kendaraan angkutan umum yang

berkapasitas besar, adapun faktor yang mempengaruhinya adalah

kondisi angkutan umum massal yang belum memenuhi harapan

masyarakat banyak pengguna jasa transportasi.

11) Jaringan jalan yang tersedia saat ini belum sepenuhnya sesuai

dengan pola distribusi angkutan barang, faktor yang

mempengaruhinya adalah belum adanya terminal angkutan barang

khusus yang akan menjadi sentra distribusi barang.

12) Terbatasnya dana untuk pembangunan sarana dan prasarana

transportasi secara menyeluruh, adapun faktor yang mempengaruhi

karena penanggulangan masalah transportasi belum menjadi top

priority bagi pemangku kebijakan.

13) Belum mantapnya manajemen kepengusahaan angkutan kota,

adapun faktor yang mempengaruhinya adalah masih banyaknya

pribadi / orang per orang yang memgelola usaha angkutan kota yang

dilakukan secara tradiosional.

14) Masih maraknya praktik parkir liar di beberapa ruas jalan yang

bukan peruntukannya, adapun faktor yang mempengaruhi adalah

keterbatasan lahan parkir yang disediakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan (sekolah, kantor, tempat usaha dan sebagainya).

Perubahan berbagai paradigma tersebut diatas sangat berpengaruh

kepada kebijakan, strategi dan kinerja Dinas Perhubungan Kota

Bandung. Dalam skala regional isu demokratisasi, hak azasi manusia dan

lingkungan hidup yang lahir dan tumbuh berkembang di era reformasi

perlu diantisipasi oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam

pemberian pelayanan umum yang semakin mempertimbangkan azas

keadilan, penyediaan fasilitas pelayanan umum yang memadai,

penyediaan prasarana dan sarana transportasi serta penyusunan

peraturan perundangan (Perda dan Perwal) yang berkaitan dengan

kebijakan publik.

Keberanian masyarakat untuk melakukan protes terbuka terhadap

kebijakan publik yang mereka anggap kurang memenuhi azas keadilan,

Page 21: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

21

menuntut adanya transparansi dalam proses pelayanan dan sosialisasi

produk kebijakan publik yang akan diterapkan dalam skala regional,

sehingga kebijakan tersebut sesuai dengan aspirasi masyarakat, sehingga

Dinas Perhubungan Kota Bandung perlu mengantisipasi berdasarkan

pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.

Namun demikian Dinas Perhubungan Kota Bandung senantiasa

menerima semua kritikan dan masukan yang akan berpengaruh terhadap

peningkatan pelayanan di bidang transportasi.

Demikian pula isu perdagangan bebas yang bercirikan efisiensi dan

privatisasi perlu diantisipasi berkenan dengan fungsi Dinas Perhubungan

Kota Bandung sebagai pelaksana sebagian kewenangan Pemerintah Kota

Bandung di Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan dan sebagai Regulator

serta fasilitator dalam penyiapan kebijakan umum dan kebijakan teknis

yang mencakup transportasi dihubungkan dengan UU nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah dan ditindak lanjuti dengan PP

Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara

pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten / Kota. Untuk itu Dinas Perhubungan Kota Bandung perlu

mengantisipasi dengan mengeluarkan Peraturan Daerah tentang

Penyelenggaraan Perhubungan di Kota Bandung dan Peraturan Daerah

mengenai Pungutan Daerah di Bidang Perhubungan yang berisi

perencanaan, pembinaan, organisasi dan tata laksana di bidang

transportasi.

Dengan melihat fenomena dan perubahan paradigma diatas, sangat

disadari bahwa pengaruh global dan regional serta lokal merupakan

landasan bagi terbentuknya lingkungan baru dimasa depan. Dalam

kaitan ini profil masa depan yang merupakan refleksi dari berbagai

tantangan dan perubahan sebagaimana yang dikemukakan diatas adalah:

1) Terjadinya keterkaitan, keterpaduan dan ketergantungan antara

elemen pada semua bidang.

2) Kecenderungan terpolanya lingkungan kerja masa depan yang

sekaligus menggambarkan pola antar kegiatan dengan layanan antar

Page 22: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

22

moda transportasi yang saling terintegrasi secara kesisteman.

Lingkungan kerja masa depan yang terbentuk akibat kemajuan

teknologi transportasi akan melahirkan realitas baru, yaitu adanya

nuansa keterhubungan global dan mobilitas global antar sub sistem

kegiatan.

3) Dalam persaingan global yang semakin tajam akan diwarnai oleh

kecanggihan teknologi tranportasi sehingga sektor transportasi akan

dihadapkan kepada tuntutan atas kecepatan, keandalan, efisiensi

dan daya saing yang semakin tinggi.

4) Sektor transportasi dituntut semakin berperan dalam mendukung

pergerakan dan mobilitas orang, barang dan jasa guna mendukung

tumbuhnya ekonomi di kota Bandung serta sekaligus mempersempit

kesenjangan antar daerah dengan senantiasa memperhatikan

kesesuaian tata ruang dan kelestarian lingkungan.

5) Meningkatnya tuntutan konsumen atau pengguna jasa terhadap

kualitas layanan jasa transportasi yang direfleksikan oleh

terwujudnya :

b. Kondisi Persaingan yang sehat, efisien dan berkelanjutan dalam

penyelenggaraan jasa transportasi yang pada gilirannya dapat

memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi Kota Bandung.

c. Pemerataan manfaat persaingan atau kompetensi bagi pengguna

jasa, penyelenggara serta pemerintah Kota Bandung kepada

seluruh lapisan masyarakat.

d. Perlindungan terhadap kepentingan pengguna jasa transportasi,

dalam hal kualitas pelayanan, tarif dan variasi pilihan jasa sesuai

preferensinya.

e. Peraturan Daerah yang mendukung pelaksanaan kegiatan

transportasi secara efektif.

Dengan memperhatikan dalam menyikapi kecenderungan kedepan

yang dihadapi, baik oleh jajaran operator maupun pengguna jasa

tersebut, diperlukan peran aktif Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam

Page 23: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

23

melaksanakan tugas dan fungsi pembinaan dan koordinasi pelaksanaan

penyelenggaraan transportasi dalam pengalokasian dan pendayagunaan

secara efektif dan efisien.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala

daerah Terpilih.

Visi Kepala Daerah Kota Bandung yang diimpelmentasikan dalam

Visi Kota Bandung yaitu “Terwujudnya Kota Bandung yang unggul,

nyaman dan sejahtera” ditindak lanjuti oleh Dinas Perhubungan Kota

Bandung sebagai salah satu bentuk dukungan di bidang tranportasi

sesuai tupoksi untuk ikut mensukseskan visi tersebut. Sesuai dengan

tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Bandung yaitu “melaksnakan

sebagian urusan daerah di bidang perhubungan berdasarkan asas

otonomi dan pembantuan” maka salah satu tugas Dinas Perhubungan

kota Bandung yang terkait dengan visi Kota Bandung tersebut adalah

ikut serta mewujudkan sistem transportasi kota Bandung yang unggul

dan nyaman guna membantu masyarakat untuk lebih sejahtera. Adapun

fungsi Dinas Perhubungan Kota Bandung terkait visi Kota Bandung

tersebut yaitu “perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan dan

juga penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum

di bidang” diarahkan untuk terwujudnya kota Bandung yang unggul,

nyaman di bidang transportasi dengan memberikan kontribusi bagi

peningkatan kesejateraan masyarakat.

Untuk mendukung terwujudnya Visi kepala daerah harus didukung

dan misi yang baik dari kepala daerah, adapun misi kepala daerah

terpilih adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang,

pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang

yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih dan

melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.

Page 24: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

24

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Untuk mencapai tujuan dari misi kepala daerah diatas, maka

dituangkan kedalam Misi Kota Bandung yaitu “Menyediakan fasilitas

infrastruktur kota yang nyaman, umur pakai panjang dan merata,

secara efektif dengan konsep maju, hijau dan manusiawi dengan

seimbang dan berkelanjutan (enviromental friendly)”. Keterkaitan

Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam menunjang misi ini sesuai

tugas pokok nya yaitu melaksanakan sebagian urusan daerah di bidang

perhubungan untuk menyediakan fasilitas infrastruktur transportasi kota

yang nyaman dengan masa pakai yang panjang juga merata di wilayah

kota Bandung dengan konsep maju secara teknolongi, hijau dengan

mengurangi polusi udara sebagai akibat dar emisi gas buang kendaraan

bermotor sehingga ikut berperan dalam kesehatan manusia yang

dilakukan secara seimbang dan berkelanjutan. Adapun fungsi Dinas

Perhubungan Kota Bandung yang terkait dengan misi tersebut yaitu

merumuskan kebijakan teknis di bidang perhubungan dan

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum di

bidang perhubungan agar teciptanya infrastruktur transportasi yang

nyaman, tahan lama, berwawasan lingkungan hijau secara merata dan

berkelanjutan.

Program Kepala Daerah yang diemplementasikan dalam tupoksi

Dinas Perhubungan Kota Bandung yaitu penerapan angkutan massal

berbasis monorel yang mana pelaksanaanya sudah dalam tahap studi pra

FS monorel koridor 1 dan koridor 2.

Faktor-faktor yang mungkin menjadi penghambat bagi terwujudnya

Visi dan misi Kota Bandung diantaranya :

Tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dibandingkan dengan

pertumbuhan ruas jalan yang baru sehingga mempengaruhi upaya

untuk menekan angka kemacetan.

Tingkat pelayanan angkutan umum yang belum sesuai harapan

masyarakat sehingga sulit untuk mendorong mereka kembali

Page 25: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

25

menggunakan sarana angkutan umum agar dapat menekan

penggunaan kendaraan pribadi di jalan.

Tingkat kesadaran pengemudi angkutan umum masih rendah

sehingga memberikan kontribusi dalam menambah kesemrawutan di

jalan.

Masih banyaknya aksi-aksi yang tidak terpuji yang dilakukan oleh

sebagian kecil masyarakat yang berakibat rusak/hilangnya fasilitas

kelengkapan jalan seperti rambu-rambu lalu lintas maupun trafic

light sehingga berpengaruh terhadap keamanan dan kenyaman di

jalan.

Peralatan software maupun hardware ATCS yang sudah tua sehngga

memerlukan biaya perawatan yang tinggi yang berimbas pada

kualitas layanan traffic light.

Adapun faktor-faktor pendorong pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung untuk mewujudkan visi misi Kota Bandung yaitu :

Angkutan umum bagi sebagian masyarakat masih menjadi andalan

dalam menggunakan jasa transportasi, sehingga hal ini menjadi

harapan untuk memajukan angkutan umum massal yang lebih

intens lagi.

Adanya bantuan dari Kementerian Perhubungan dalam pengadaan

bus sehingga membantu kelancaran pengoperasian Trans Metro

Bandung.

Adanya bantuan dari Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat untuk

up grading ATCS sehingga ikut membantu pelayanan traffic light di

Kota Bandung.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia cq Direktorat

Jenderal Perhubungan Darat dalam dokumen perencanaannya

mempunyai tujuan sebagi berikut :

1. Peningkatan keselamatan dan keamanan pelayanan transportasi

darat

Page 26: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

26

2. Pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi darat

yang menjangkau masyarakat dan wilayah Indonesia.

3. Peningkatan kualitas operator/penyedia jasa di transportasi darat

yang memiliki kualitas prima di dalammanajemen produksi;

4. Peningkatan daya saing pelayanan transportasi darat sehingga

mampu berkompetisi dengan moda lainnya;

5. Pertumbuhan pembangunan transportasi darat yang merata dan

berkelanjutan

6. Penciptaan pembangunan transportasi darat yang terintegrasi

dengan moda lainnya.

Adapun sasaran Kementrian Perhubungan cq Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat yaitu :

1. Terwujudnya pemulihan fungsi sarana dan prasarana transportasi

darat agar mampu memberi dukungan maksimal bagi kegiatan

pemulihan ekonomi nasional

2. Terwujudnya kelanjutan reformasi dan restrukturisasi (kelembagaan,

sumber daya manusia dan peraturan per-undang-

undangan/regulatory reform) di bidang transportasi darat

dalamrangka memberikan peluang yang sama se-cara adil dan

demokratis kepada masyarakat untuk ber-peranserta dalam

penyelenggaraan perhubungan sesuai dengan prinsip-prinsip good

governance.

3. Tersedianya aksesibilitas pelayanan jasa transportasi darat di

kawasan perdesaan, pedalaman, kawasan tertinggal, ka-wasan

terpencil dan kawasan perbatasan untuk menciptakan suasana

aman dan damai

4. Tersedianya tambahan kapasitas pelayanan jasa transportasi darat

yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat

Ada beberapa point yang selaras dengan apa yang akan dilakukan

oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung yaitu :

Peningkatan keselamatan dan keamanan pelayanan transportasi

Page 27: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

27

darat; pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi darat

yang menjangkau masyarakat di wilayah (Kota Bandung). Faktor yang

bisa menjadi penghambat adalah tingkat kesadaran operator kendaraan

(khususnya angkutan umum) akan pentingnya keselamatan dan

keamanan transportasi. Demikian pula dalam rangka pemenuhan

kebutuhan sarana dan prasarana transportasi darat terkendala adanya

penolakan dari sebagian pihak yang merasa “terusik” dengan keberadaan

sarana dan prasarana transportasi yang akan dibangun / dikembangkan

oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung. Adapun yang menjadi faktor

pendorong bagi upaya pencapaian tujuan / sasaran tersebut adalah

adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah daerah aq Dinas

Perhubungan Kota Bandung dengan pemerintah Pusat cq Direktorat

Jenderal Perhubungan Darat dalam upaya bersama untuk meningkatkan

keselamatan dan keamanan berlalu lintas.

Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Barat dalam dokumen

perencanaan mempunyai tujuan yaitu : “Meningkatnya profesionalisme

sumber daya manusia (SDM) Dinas Perhubungan dalam penyelenggaraan

perhubungan menuju terwujudnya sistem transportasi yang selamat

lancar dan nyaman. Adapun sasarannya sebagai berikut :

1. Tercapainya peningkatan kinerja sumber daya manusia

perhubungan Jawa Barat.

2. Tercapainya peningkatan efektifitas dan efisiensi proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian transportasi yang

terpadu.

3. Tercapainya peningkatan kualitas sarana prasana transportasi yang

baik dan ramah lingkungan.

4. Tercapainya peningkatan pelayanan transportasi yang prima.

5. Tercapainya peningkatan akuntabilitas tata kelola Dinas

Perhubungan Jawa Barat.

Setidaknya ada 2 point yang mempunyai keselarasan dengan tugas

yang akan diemban oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung, yaitu :

Page 28: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

28

peningkatan SDM dan peningkatan pelayanan transportasi. Faktor yang

mungkin akan jadi hambatan bagi pelayanan Dinas Perhubungan Kota

Bandung yaitu terbatasnya SDM yang mempunyai keahlian di bidangnya

sementara ada beberpa SDM yang akan memasuki masa pensiun

ataupun mutasi ke instansi lain. Sementara untuk pelayanan angkutan

masih ada hambatan dari faktor eksternal yang sifatnya non teknis

karena kendala sosial dan kultural. Adapun faktor pendukung yang bisa

membantu terlaksananya tugas yang diemban oleh Dinas Perhubungan

Kota Bandung, yaitu adanya koodinasi yang cukup baik pada

pelaksanaan mengahadapi angkutan lebaran, natal dan tahun baru.

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Ada beberapa point Rencana tata ruang wilayah Kota Bandung yang

mana Dinas Perhubungan Kota Bandung terkait di dalamnya, yaitu :

Pengembangan Terminal Terpadu dan pembangunan berbasis transit

dengan pola kemitraan dengan PT Kereta Api, swasta dan

Pemerintah

Pembangunan fasilitas parkir bersama yang terletak di sentra sepatu

dan olahan kulit cibaduyut.

Pemberian insentif berupa penyediaan ruang parkir di sentra boneka

sukamulya

Pembangunan fasiitas parkir bersama di sentra tekstil Cigondewah

Pembangunan fasiitas parkir bersama di sentra jeans Cihampelas

Pembangunan terminal type A di Gede Bage

Optimalisasi terminal type B di Ledeng

Pengembangan terminal type C di SPK

Pengembangan strategi manajemen parkir yang bersifat disinsentif

maupun insenif

Pengembangan strategi pengenaan Retribusi Pengendalian Lalu

Lintas di jalan di sekitar pusat kota

Page 29: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

29

Pengembangan alernatif moda yang mendorong pergerakan ke pusat

kota yang menggunakan moda angkutan publik

Aplikasi sistem transportasi terpadu

Optimalisasi sistem transportasi terpadu

Optimalisasi kebijakan penetapan tarif

Penyediaan sarana dan prasarana angkutan umum pemadu moda

(bus line)

Faktor yang bisa menjadi penghambat dari beberpa point di atas

diantaranya adalah : keterbatasan lahan yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Bandung, sementara untuk penyediaan lahan yang menggunakan

dana APBD merupakan tupoksi instansi lain di luar Dinas

PerhubunganKota Bandung. Adapun faktor pendorong yang bisa

membantu tugas Dinas Perhubungan kota Bandung diantaranya : adanya

kerja sama dengan Bappenas dalam penyediaan kajian studi pra FS

untuk pembangunan Terminal Terpadu di Gede Bage; adanya payung

hukum yang menjadi landasan untuk kebijakan pengenaan tarif

berkenaan dengan pelayanan perhubungan di Kota Bandung.

Untuk kajian lingkungan hidup strategis Dinas Perhubungan Kota

Bandung telah turut aktif dalam upaya menurunkan emisi gas buang

dengan melakukan beberapa kali sosialisasi dan uji petik emisi gas buang

bekerja sama dengan BPLH maupun bengkel-bengkel tertunjuk dan

instansi terkait lainnya.

3.4.1 Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu isu strategis yang akan dihadapi oleh Dinas Perhubungan Kota

Bandung dalam 5 (lima) tahun ke depan yaitu :

Tingkat kemacetan yang perlu penanganan secara intens

Tingkat pelayanan angkutan umum yang belum sesuai harapan

masyarakat pengguna jasa transportasi

Fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, traffic light) yang umur

pakainya sudah lama sehingga memerlukan perbaikan /

penggantian.

Page 30: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

30

Fasilitas pendukung transportasi (terminal, halte) yang perlu

penanganan lebih lanjut agar dapat memberikan kenyamanan bagi

masyarakat pengguna jasa transportasi.

Peningkatan profesioalisme aparatur Dinas Perhubungan Kota

Bandung disertai peningkatan fasilitas pendukungnya (sarana dan

prasarana aparatur) untuk membantu kelancaran pelayanan di

bidang transportasi.

Penyediaan lahan parkir yang memadai di beberapa titik rawan

kemacetan dan penanganan serta penertiban parkir liar.

Keselamatan transportasi dengan pengujian kelaikan pengoperasian

kendaraan umum dan barang disertai penyediaan alat uji kendaraan

bermotor yang memadai.

Pengembangan sarana angkutan umum masal (SAUM) yang

memadai sebagai upaya untuk menarik kembali pengguna

kendaraan pribadi untuk beralih ke kendaraan umum sehingga

dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya

mengurangi kemacetan.

Page 31: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

31

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

alam upaya untuk ikut mensukseskan visi Kota Bandung

yaitu “Terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman

dan sejahtera” maka Dinas Perhubungan Kota Bandung

mempunyai visi :

Sedangkan dalam upaya untuk mewujudkan visinya maka Dinas

Perhubungan Kota Bandung mempunyai misi sebagai berikut :

1. Menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, nyaman, tertib dan

terkendali

2. Menyediakan sarana angkutan umum yang aman dan nyaman.

3. Menyediakan prasarana dan fasilitas perhubungan yang memadai

4. Meningkatkan kapasitas kinerja Dinas Perhubungan Kota Bandung

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan ditetapkan guna menjabarkan atau implementasi dari

pernyataan misi sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Maksud ditetapkannya tujuan

dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya

harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa

mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian

sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.

Untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Perhubungan Kota Bandung

ditetapkan tujuan yang ingin dicapai antara lain :

D “TERWUJUDNYA SISTEM TRANSPORTASI KOTA YANG LEBIH BAIK UNTUK

MENDUKUNG KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA YANG UNGGUL, NYAMAN

DAN SEJAHTERA”.

Page 32: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

32

1. Terciptanya kondisi lalu lintas yang aman, nyaman, tertib dan

terkendali.

2. Tersedianya sarana angkutan umum yang aman dan nyaman.

3. Tersedianya prasarana dan fasiitas perhubungan yang memadai.

4. Aparat Dinas Perhubungan Kota Bandung semakin handal.

5. Mewujudkan pertanggung jawaban keuangan yang wajar, akurat,

akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari tujuan pencapaian misi

Dinas Perhubungan Kota Bandung yaitu :

1. Mengendalikan kemacetan lalu lintas

2. Mengembangkan sarana angkutan umum yang aman dan nyaman

3. Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan

4. Meningkatnya aparatur yang profesional dan handal

1 2 3 4 5

Terkendalinya aspek-aspek

penyebab kemacetan

Jumlah aspek

penyebab

kemacetan yang

teratasi /

terkendali

31% 47% 69% 88% 100%

Kecepatan rata-rata

tempuh kendaraan

23

km/jam

23,5

km/jam

24

km/jam

24,5

km/jam

25

km/jam

Tersedianya sarana

angkutan umum yang

aman dan nyaman

Angkutan umum

yang lulus uji KIR

95,5% 96% 96,5% 97% 97,5%

Tersedia prasarana dan

fasilitas perhubungan yang

memadai

Tesedianya /

terbangunnya

fasiltas prasarana

SAUM sesuai

rencana induk

transportasi kota

23% 29% 35% 42% 50%

Meningkatnya Kapasitas

Kinerja Dinas Perhubungan

Kota Bandung

Jumlah aparatur

yang lulus diklat

teknis

10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

B B B A A

Nilai Evaluasi AKIP C C B B A

Prosentase Temuan

Pengelolaan

Anggaran BPK/

Inspektorat yang

ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

Prosentase Tertib

Administrasi

Barang / asset

daerah

100% 100% 100% 100% 100%

SASARANINDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN TAHUN KE

Page 33: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

33

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD

4.3.1. Strategi

Strategi merupakan keseluruhan cara atau langkah dengan

penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi

persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih bersifat makro

dibandingkan dengan “teknik“ yang lebih sempit, dan merupakan

rangkaian kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan

dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-

program, antara lain :

1. Mengendalikan kemacetan lalu lintas yaitu dengan melengkapi

fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu-rambu lalu lintas, marka

jalan, marka parkir, rekayasa lalu lintas, penertiban parkir liar dan

sebagainya.

2. Mengoperasikan angkutan umum massal yang aman, nyaman dan

relatif terjangkau dapat menarik kembali pengguna transportasi

umum yang sempat beralih ke kendaraan pribadi (khususnya sepeda

motor) dengan mengoperasikan Sarana Angkutan Umum Massal

Trans Metro Bandung. Selain kenyamanan tidak kalah pentingnya

adalah faktor keselamatan, maka faktor kelaikan kendaraan menjadi

faktor penting untuk disikapi dengan melengkapi perangkat pengujian

kendaraan bermotor.

3. Meningkatkan prasarana dan fasilias perhubungan seperti penyediaan

halte angkutan umum yang layak dan memadai sehingga bisa

memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi untuk

lebih tertib menunggu sarana tranportasi umum. Juga keberadaan

terminal dengan segala fasilitas penunjang yang layak bagi

penumpang / pengguna jasa transportasi umum bisa meningkatkan

pelayanan bagi masyarakat.

4. Mengirimkan aparat Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk

mengikuti beberapa Diklat baik Teknis maupun non Teknis juga

melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana aparatur dan kantor

Page 34: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

34

yang memadai.

4.3.2. Kebijakan

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah

dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu

tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh

karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan

untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan

ataupun pelaksanaan program dan kegiatan guna tercapainya

kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi

dan misi Dinas Perhubungan Kota Bandung, yaitu :

1. Manajemen Lalu lintas

Lalu lintas di kota Bandung akan terus berkembang dengan cepat,

tidak memungkinkan mengakomodasi pertumbuhan dengan

membangun jalan-jalan baru. Untuk itu perlu diterapkan langkah-

langkah manajemen lalu lintas yang baik untuk memanfaatkan

prasarana jalan dengan optimal. Manajemen lalu lintas adalah

pengelolaan dan pengendalian lalu lintas dengan menggunakan

optimasi penggunaan prasarana yang ada. Hal ini menyangkut

kondisi arus lalu lintas dan sarana penunjangnya. Langkah-langkah

yang dapat dilakukan dalam manajeman lalu lintas antara lain :

1.1 Manajemen kapasitas

Adalah menggunakan kapasitas dan ruas jalan seefektif

mungkin sehingga pergerakan lalu lintas yang lancar merupakan

persyaratan utama dengan cara :

(a) Peningkatan kapasitas persimpangan jalan dengan cara

melakukan perbaikan geometric persimpangan dengan

membuat pulau-pulau lalu lintas dan kanalisasi.

(b) Peningkatan kapasitas ruas jalan dengan cara melakukan

penertiban penggunaan daerah manfaat jalan dari aktifitas

pedagang kaki lima (PKL), pemisahan jenis kendaraan, dan

pengendalian parkir di badan jalan (on street parking) diatur

tempat, posisi dan waktu.

Page 35: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

35

(c) Peningkatan kapasitas jaringan jalan dengan melakukan

pembatasan tempat membelok (turning movement), sistem

jalan satu arah, tidak flow dan koordinasi lampu lalu lintas

(ATCS).

1.2 Manajemen permintaan (demand)

Langkah yang dilakukan dalam manajemen permintaan adalah :

(a) Merubah rute kendaraan angkutan umum

(b) Merubah moda dari angkutan pribadi ke moda angkutan

umum

(c) Kebijaksanaan parkir dengan melarang parkir pada daerah

tertentu atau jalan tertentu di pusat kota.

(d) Intelegent Transport System (ITS) yaitu memberikan informasi

kepada pengguna jasa tentang kondisi lalu lintas melalui

media elektronik/internet, alat yang dipasang pada kendaraan,

dan papan elektronik yang dipasang pada lokasi/jalan tertentu

yang dapat memberikan gambaran situasi arus lalu lintas

secara nyata sehingga pengguna jasa transportasi dapat

dengan mudah memilih rute.

(e) Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dengan three in

one (3 in 1) dan memberlakukan road pricing pada jalan-jalan

tertentu.

(f) Kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan dengan

penerapan dilarang berbelok untuk memasuki suatu gedung

dan lainnya (penutupan jalan).

1.3 Manajemen prioritas

Kegiatan yang dilakukan adalah :

(a) Membuat lajur khusus bus kota.

(b) Membuat jalur khusus sepeda

(c) Membuat/membangun trotoar yang dapat digunakan untuk

penderita cacat / orang tua.

Page 36: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

36

(d) Memasang audio tactile pada tiang lampu lalu lintas yang

berguna bagi tuna netra untuk menyebrang jalan baik di

persimpangan maupun ruas jalan.

(e) Membuat daerah khusus digunakan untuk pejalan kaki, di

mana kendaraan pribadi dilarang untuk memasukinya

(misalnya di jalan Braga).

2. Manajemen Angkutan Umum

Kebijakan dan strategi transportasi untuk jangka menengah dan

panjang di bidang angkutan umum adalah :

(a) Membuat lajur khusus bus pada beberapa ruas jalan baik searah

maupun berlawanan arah dengan arus lalu lintas (contra flow).

(b) Memberikan prioritas bagi bus di persimpangan dengan cara

memberikan nyala lampu hijau pada saat bus sampai di

persimpangan.

(c) Memberikan jalur khusus angkutan umum untuk melalui suatu

kawasan / ruas jalan tertentu di mana kendaraan pribadi dilarang

untuk memasukinya.

(d) Pengembangan sistem angkutan masal, seperti mengganti

kendaraan umum kapasitas kecil (angkot) dengan kendaraan

umum kapasitas besar dan pembangunan kereta api perkotaan

(MRT dan LRT).

(e) Memperluas jaringan pelayanan angkutan umum yang terdiri dari

jenis pelaynan dan rute pelayanan sejalan dengan pertumbuhan

kota yang direncanakan.

(f) Pengaturan dan perijinan trayek angkutam umum, pemerintah

secara progresif akan membebaskan pengaturan dan perijinan

trayek untuk memajukan sistem angkutan umum yang efisien.

(g) Pengaturan dan perijinan pengusaha, pemerintah akan

menyiapkan perusahaan milik pemerintah untuk swastanisasi.

(h) Pemberian subsidi, agar kualitas angkutan umum dalam hal ini

kelangsungan usaha dan kemampuan daya beli masyarakat dapat

dipenuhi.

Page 37: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

37

3. Manajemen Angkutan Barang

Pengendalian pergerakan angkutan barang dalam kota bertujuan

untuk mengendalikan waktu penggunaan ruang jalan agar tidak

bersama-sama dengan perjalanan masyarakat kota pada periode waktu

sibuk, pengendalian lintasan yang dapat digunakan oleh angkutan

barang terutama ditujukan untuk melindungi jalan-jalan dan lingkungan

dari kerusakan, penentuan lokasi parkir untuk berhenti di pinggir jalan

dan penentuan waktu dan lokasi untuk kegiatan bongkar muat barang

atau perlu diberlakukan kebijakan system logistic di Kota Bandung.

4. Manajemen Terminal

Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan

yang berfungsi pokok sebagai pelayanan umum, yaitu tempat untuk naik

turun penumpang dan bongkar muat barang, pengendalian lalu lintas

kendaraan umum serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar

moda transportasi.

Untuk mendukung fungsi terminal tersebut, langkah yang dilakukan

yaitu :

(a) Menentukan lokasi yang sesuai / strategis baik untuk terminal

penumpang maupun terminal barang,

(b) Pembangunan terminal terpadu

(c) Partisipasi sektor swasta dalam penyediaan dan pembangunan

terminal akan terus didorong, tetapi akan tetap diperlukan kerjasama

dalam kerangka struktur dan rencana transportasi setempat.

5. Manajemen Tata Ruang

5.1 Penetapan tata ruang

Penyusunan dan penetapan kebijakan transportasi kota sangat

berkaitan erat dengan penetapan kebijakan tata ruang kota dan

kota penyangga. Penataan berbagai pusat kegiatan dan

pemukiman serta kepentingan masyarakat kota secara tepat dan

baik akan membantu memudahkan perencanaan dan pengaturan

transportasi kota secara baik.

Page 38: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

38

5.2 Penyebaran pusat kegiatan

Penyebaran pusat kegiatan ke berbagai lokasi di wilayah kota

dapat membantu menghindarkan terjadinya pemusatan beban

jalan pada suatu jaringan jalan kota tertentu, dapat mendorong

menurunnya panjang perjalanan.

6. Manajemen Lingkungan

Kualitas udara di daerah perkotaan sangat rendah, dengan tingkat

pencemaran udara yang cenderung tinggi. Kendaraan bermotor

memberikan kontribusi penting bagi berbagai masalah lingkungan seperti

polusi udara, polusi kebisingan, polusi getaran dan lainnya. Untuk

mengatasi ini perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

(a) Mewajibkan kendaraan penumpang umum dan barang (saat ini)

dilakukan pengujian kendaraan setiap enam bulan sekali.

(b) Menetapkan ambang batas gas buang kendaraan

(c) Mengurangi kadar timbal dalam bahan bakar minyak

(d) Penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar gas

(e) Melarang kendaraan berat memasuki perumahan / pemukiman

(f) Penegakan hukum yang berlaku.

7. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manusia sebagai pengguna jasa transportasi sangat mutlak untuk

ditingkatkan. Hal ini disebabkan masih rendahnya disiplin pemakai jalan

dan kemampuan petugas operasional di lapangan. Langkah langkah yang

dilakukan antara lain :

a Memberikan penyuluhan tentang keselamatan berlalu lintas di jalan

b Meningkatkan kualitas pengusaha angkutan umum

c Meningkatkan kualitas petugas operasional

d Memberdayakan kualitas sekolah mengemudi

e Memperketat seleksi untuk memperoleh SIM

f Menindak tegas setiap pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.

Page 39: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

39

4.4 Analisis Strategi

Strategi adalah alat mencapai tujuan, dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi ini terus berkembang seiring dengan perubahan

perilaku dan kebutuhan masyarakat.

1. Analisis Swot

Salah satu teori pemilihan strategi yang “tepat” untuk suatu

organisasi adalahdengan cara memahami/mencermati dan mencari

kesesuaian antara kekuatankekuatan internal organisasi dan kekuatan‐

kekuatan eksternalnya (peluang dan ancaman) yang disebut analisis

SWOT.

Untuk mencapai tujuan, Dinas Perhubungan Kota Bandung juga

telah melakukan analisis SWOT yaitu dengan mengidentifikasikan

berbagai faktor secara sistematis guna merumuskan strateginya yang

didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (streight) dan

peluang (opportuniteis), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

Tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis SWOT adalah

sebagai berikut :

a. Membuat Matriks SWOT

Mengelompokkan variabel berdasarkan pernyataan-pernyataan

terpilih :

KEKUATAN

1. Sumber Daya Manusia yang dimiliki Dinas Perhubungan Kota Bandung yang

berjumlah 459 orang. 2. Adanya Visi dan Misi Dinas

Perhubungan 3. Adanya Komitmen Pimpinan. 4. Sarana dan Prasarana

PELUANG

1. Akses Jalan Tol. 2. Adanya Peraturan yang telah

memadai

3. Adanya masukan dan kritikan dari masyarakat yang akan

berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat

4. Adanya Kesamaan dalam upaya penanganan permasalahan Transportasi

dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah

Pusat

Page 40: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

40

KELEMAHAN

1. Kompetensi teknis pegawai yang tidak seimbang

2. Keterbatasan pemahaman

pegawai tentang tugas pokok dan fungsinya.

3. Keterbatasan anggaran Pemerintah

4. Profesionalisme pegawai yang

belum memadai

ANCAMAN

1. Jumlah Penduduk Kota Bandung yang cukup tinggi

2. Tingginya Tuntutan dari

masyarakat terhadap pelayanan transportasi

3. Besarnya Penggunaan kendaraan pribadi di Kota Bandung

4. Macet. 5. Pusat Aktivitas belum merata.

Page 41: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

41

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

alam pencapaian beberapa kelompok sasaran maka

dibutuhkan beberapa program yang didukung oleh

beberapa kegiatan dengan indikator kinerja dan

kebutuhan pendanaan indikatifnya.

Beberapa kelompok sasaran dalam Rencana Strategis Dinas

Perhubungan Kota Bandung 2013-2018 dan kelompok sasaran yang

mendukung Janji Walikota, yaitu :

1. Mengendalikan kemacetan lalu lintas;

Untuk mencapai sasaran tersebut maka dibutuhkan program sebagai

berikut :

Program Pengendalian dan Pengamanan lalu lintas, dengan beberapa

kegiatan pendukungnya adalah :

Pengadaan rambu-rambu lalu lintas, dengan indikator kinerja :

tersedianya rambu-rambu lalu lintas dengan kebutuhan pagu

indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

42.735.700.000,-

Pengadaan marka jalan, dengan indikator kinerja : tersedianya

marka jalan dengan kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima)

tahun ke depan sebesar Rp. 42.750.925.000,-

Pengadaan papan petunjuk parkir, dengan indikator kinerja :

tersedianya papan petunjuk parkir dengan kebutuhan pagu

indikatif pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

62.027.816.000,-

Pengadaan marka parkir, dengan indikator kinerja : tersedianya

marka parkir dengan kebutuhan pagu indikatif pagu indikatif

untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp. 6.105.100.000,-

Pengadaan Paku jalan, dengan indikator kinerja : tersedianya

paku jalan dengan kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun

ke depan sebesar Rp. 24.420.400.000,-

D

Page 42: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

42

Rehabilitiasi / Pemeliharaan ATCS, dengan indikator kinerja :

terpeliharanya ATCS dengan kebutuhan pagu indikatif untuk 5

(lima) tahun ke depan sebesar Rp. 241.151.450.000,-

2. Mengembangkan sarana angkutan umum yang aman dan nyaman;

Untuk mencapai sasaran tersebut maka dibutuhkan program sebagai

berikut :

a) Program Peningkatan pelayanan angkutan, dengan beberapa

kegiatan pendukungnya adalah :

Pengoperasian angkutan massal / bus line, dengan indikator

kinerja : beroperasinya Trans metro Bandung dengan

kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan

sebesar Rp. 143.650.000.000,-

Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan

raya, dengan indikator kinerja : Terlaksananya pengendalian

disiplin pengoperasian angkutan umum , dengan kebutuhan

pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

36.630.000.000,-

Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan, dengan

indikator kinerja : Terkoordinasinya pelayanan angkutan

lebaran, natal dan tahun baru, dengan kebutuhan pagu

indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

36.630.000.000,-

Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan,

dengan indikator Penyuluhan terhadap pengendara bermotor

dan operator angkutan, dengan kebutuhan pagu indikatif

untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp. 16.483.770.000,-

Penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang

dilingkungan terminal, dengan indikator tersedianya jasa

keamanan di terminal, dengan pagu indikatif untuk 5 (lima)

tahun ke depan sebesar Rp. 36.630.000.000,-

Penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan di

Page 43: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

43

lingkungan terminal, dengan indikator tersedianya jasa

kebersihan di lingkungan terminal, dengan pagu indikatif

untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp. 31.000.000.000,-

b) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan

Bermotor, dengan beberapa kegiatan pendukungnya sebagai

berikut :

Pembangunan balai pengujian kendaraan bermotor, dengan

indikator tesedianya fasiitas pendukung gedung pengujian

kendaraan bermotor, dengan pagu indikatif untuk 5 (lima)

tahun ke depan sebesar Rp. 6.105.100.000,-

Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor, dengan

indikator tersedianya alat pengujian kendaraan bermotor

beserta kelengkapan pendukung hasil pengujian, dengan pagu

indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

25.606.500.000,-

Pelaksanaan uji petik kendaraan bermotor, dengan indikator

uji petik emisi gas buang kendaraan bermotor, dengan pagu

indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

6.105.100.000,-

3. Meningkatnya prasarana dan fasiitas perhubungan;

Untuk mencapai sasaran tersebut maka dibutuhkan program sebagai

berikut :

a) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan,

dengan kegiatan pendukungnya adalah :

Pembangunan gedung terminal, dengan indikator kinerja :

Terbangunnya gedung terminal, dengan kebutuhan pagu

indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

5.000.000.000,-

Pembangunan halte bus, taxi gedung terminal, dengan

indikator kinerja : Terbangunnya halte angkutan umum,

dengan kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke

depan sebesar Rp. 30.525.500.000,-

Page 44: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

44

b) Program Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan,

dengan beberapa kegiatan pendukungnya adalah :

Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas

perhubungan, dengan indikator kinerja : Tersedianya dokumen

perencanaan / kajian teknis bidang perhubungan, dengan

kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan

sebesar Rp. 43.346.210.000,-

Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan, dengan indikator

kinerja : Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan, dengan

kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan

sebesar Rp. 16.483.770.000,-

Monitoring evaluasi dan pelaporan, dengan indikator kinerja :

dokumen monev, dengan kebutuhan pagu indikatif untuk 5

(lima) tahun ke depan sebesar Rp. 579.984.500,-

c) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

LLAJ, dengan beberapa kegiatan pendukungnya adalah :

Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan

bermotor, dengan indikator kinerja : terpeliharanya sarana alat

pengujian kendaraan bermotor, dengan kebutuhan pagu

indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

1.526.275.000,-

Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana balai pengujian

kendaraan bermotor, dengan indikator kinerja : terpeliharanya

prasarana balai pengujian kendaraan bermotor, dengan

kebutuhan pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan

sebesar Rp. 1.221.020.000,-

Rehabilitasi / pemeliharaan terminal/pelabuhan, dengan

indikator kinerja : terpeliharanya terminal, dengan kebutuhan

pagu indikatif untuk 5 (lima) tahun ke depan sebesar Rp.

7.396.000.000,-

4. Meningkatnya aparatur profesional yang handal;

Untuk mencapai sasaran tersebut maka dibutuhkan program

Page 45: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

45

sebagai berikut :

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan

kegiatan pendukungnya adalah :

Pendidikan dan pelatihan formal, dengan indikator kinerja :

Terdidiknya aparatur, dengan kebutuhan pagu indikatif rata-

rata pertahun sebesar Rp. 1.915.765.000,-

Tabel Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

dan Pendanaan Indikatif Dinas Perhubungan Kota Bandung (terlampir)

Page 46: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

46

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perhubungan Kota Bandung

yang tercantum dalam RPJMD 2013-2018, yaitu :

No IKU

KONDISI

KINERJA

PADA

AWAL

PERIODE RPJMD

TARGET KINERJA SASARAN

TARGET

KINERJA

PD AKHIR

PERIODE

RPJMD

Tahun 0 1 2 3 4 5

1 Persentase tersedianya

fasilitas sarana

dan prasarana

SAUM sesuai

dengan rencana induk

transportasi

kota.

25% 30% 35% 40% 45% 50% 50%

2 Persentase

aspek penyebab

kemacetan

yang terkendali.

18.75%

(6 dari 32

Aspek)

31.25%

(10

dari 32

Aspek)

46.87%

(15

dari 32

Aspek)

68,75%

(22

dari 32

Aspek)

87.5%

(28

dari

32 Aspek)

100%

(32

dari

32 Aspek)

100%

Indikator kinerja Dinas Perhubungan Kota Bandung yang mengacu

pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah yaitu :

1. Terwujudnya angkutan umum massal di 2 koridor (Cibiru-Cibeureum)

(Cicaheum-Cibeureum)

2. Terwujudnya kecepatan rata-rata tempuh kendaraan dalam kota

3. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas

4. Pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan : marka jalan

5. Pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan : marka parkir

6. Pengadaan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) : ATCS

7. Pemeliharaan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) : ATCS

8. Tersedianya halte angkutan umum

9. Tersedianya fasilitas parkir khusus (gedung/taman parkir) Kota

Bandung

Page 47: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

47

10. Tingkat kepemilikan / kelulusan KIR angkutan umum

Reviu Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

NO

INDIKATOR

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

2009 2010 2011 2012 2013

1.

Tersedianya angkutan

umum yang melayani

wilayah yang telah tersedia jaringan jalan

untuk jaringan jalan kota

75 %

31 % 75 %

31 % 75 %

31 % 75 %

31 % 75 %

2.

Tersedianya halte pada setiap Kota

yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek.

100 %

44.61 %

100 %

54.46 %

100 %

44.61 %

100 %

54.46 %

100 %

3.

Tersedianya terminal

angkutan penumpang pada setiap

Kota yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek

60 %

13.95 %

60 %

13.95 %

60 %

13.95 %

60 %

13.95 %

60 %

4.

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu, marka dan

gardrill)

60 %

75.16 %

60 %

76 % 60 %

75.16 %

60 %

76 % 60 %

5

.

Tersedianya

unit pengujian kendaraan bermotor bagi

Kota yang memiliki

populasi

60

%

33.3

%

60

%

33.3

%

60

%

33.3

%

60

%

33.3

%

60

%

Page 48: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

48

NO

INDIKATOR

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

2009 2010 2011 2012 2013

kendaraan wajib uji

minimal 4.000 (empat ribu) kendaraan

wajib uji

6

.

Tersedianya

SDM di bidang terminal

60

%

75.1

6 %

60

%

69.8

7 %

60

%

75.1

6 %

60

%

69.8

7 %

60

%

7.

Tersedianya SDM di bidang pengujian

kendaraan bermotor

100 %

77.3 %

100 %

77.3 %

100 %

77.3 %

100 %

77.3 %

100 %

8.

Tersedianya SDM di bidang Manajemen

Rekayasa Lalu Lintas, Evaluasi

Andalalin, Pengelolaan Parkir

100 %

66.67 %

100 %

66.67 %

100 %

66.67 %

100 %

66.67 %

100 %

9.

Tercapainya Standar

Keselamatan bagi angkutan umum yang

melayani trayek

100 %

92.22 %

100 %

87.86 %

100 %

92.22 %

100 %

87.86 %

100 %

Proyeksi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

NO

INDIKATOR

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

2014 2015 2016 2017 2018

1.

Tersedianya angkutan umum yang

melayani wilayah yang

telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan

jalan kota

75 %

55% 75 %

15% 75 %

10% 75 %

10% 75 %

10%

Page 49: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

49

NO

INDIKATOR

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

2014 2015 2016 2017 2018

2.

Tersedianya halte pada

setiap Kota yang telah dilayani

angkutan umum dalam

trayek.

100 %

55% 100 %

15% 100 %

10% 100 %

10% 100 %

10%

3.

Tersedianya terminal

angkutan penumpang

pada setiap Kota yang telah dilayani

angkutan umum dalam

trayek

60 %

55% 60 %

15% 60 %

10% 60 %

10% 60 %

10%

4.

Tersedianya fasilitas

perlengkapan jalan (rambu,

marka dan gardrill)

60 %

55% 60 %

15% 60 %

10% 60 %

10% 60 %

10%

5.

Tersedianya unit pengujian kendaraan

bermotor bagi Kota yang memiliki

populasi kendaraan

wajib uji minimal 4.000 (empat ribu)

kendaraan wajib uji

60 %

55% 60 %

15% 60 %

10% 60 %

10% 60 %

10%

6.

Tersedianya SDM di bidang terminal

60 %

55% 60 %

15% 60 %

10% 60 %

10% 60 %

10%

7.

Tersedianya SDM di bidang

pengujian kendaraan

100 %

55% 100 %

15% 100 %

10% 100 %

10% 100 %

10%

Page 50: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

50

NO

INDIKATOR

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

Target

Capaian

2014 2015 2016 2017 2018

bermotor

8

.

Tersedianya

SDM di bidang Manajemen

Rekayasa Lalu Lintas, Evaluasi Andalalin,

Pengelolaan Parkir

100

%

55% 100

%

15% 100

%

10% 100

%

10% 100

%

10%

9.

Tercapainya Standar Keselamatan

bagi angkutan umum yang

melayani trayek

100 %

55% 100 %

15% 100 %

10% 100 %

10% 100 %

10%

Page 51: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

51

BAB VII

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

encana Strategis Dinas Perhubungan Kota Bandung 2013-

2018 merupakan pedoman pencapaian sasaran strategis

Dinas Perhubungan Kota Bandung Tahun 2014 – Tahun

2018, sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Stategis ini

menunjukkan arah yang ingin dicapai oleh Dinas Perhubungan Kota

Bandung dalam periode 2014 – 2018. Dalam pelaksanaannya, dengan

mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya (anggaran) Dinas

Perhubungan. Dalam dokumen Rencana Strategis diuraikan sasaran-

sasaran yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang

digunakan beserta target yang harus dicapai lima tahun yang akan

datang, program-program, dan prediksi anggaran yang dibutuhkan untuk

mendukung pencapaian masing-masing sasaran.

Untuk sempurnanya pencapaian kinerja program-program

pembangunan Dinas Perhubungan periode 2014 – 2018, masih ditemui

adanya permasalahan dan hambatan, namun demikian permasalahan

dan hambatan yang ditemukan selama periode 2009 – 2013, tersebut

senantiasa selalu diupayakan untuk mencari solusinya. Permasalahan

dan hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program/kegiatan Dinas

Perhubungan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

(1) Tidak seimbangnya antara system jaringan (supply) dan system

pergerakan (demand), pertumbuhan rata-rata kendaraan per tahun

dengan jaringan jalan, idealnya sebuah kota mempunyai jalan 20 %

dari luas lahannya.

(2) Pelaksanaan pembangunan sector transportasi dalam rangka

mempertahankan tingkat pelayanan, masih dihadapkan pada

terbatasnya pendanaan untuk pemeliharaan dan rehabilitasi sarana

dan prasarana, sehingga masih dijumpai beberapa kondisi prasarana

dan sarana yang kurang mendapatkan perawatan, terutama

transportasi jalan.

R

Page 52: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

52

Rekomendasi :

(1) Menyelenggarakan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan upaya

penempatan ulang desain jaringan pada jalan utama kota,

meningkatkan kualitas jalan, koordinasi lampu lalu lintas, penataan

perparkiran dan penatagthyjan koridor masuk dan keluar kota

Bandung, diselenggarakan pula manajemen angkutan umum dengan

upaya pengembangan angkutan umum missal, meningkatkan

integritas pelayanan antar moda angkutan umum, selain itu

dilakukan pula peningkatan dan pengembangan traffic safety dengan

melaksanakan pengujian kendaraan bermotor, meningkatkan

pendidikan pengemudi, membina bengkel umum kendaraan bermotor

serta penyelenggaraan event-event seperti uji emisi dan car free day.

(2) Lebih mengarahkan pembelanjaan yang ditujukan untuk menunjang

pembangunan sektor transportasi dalam rangka mempertahankan

tingkat pelayanan transportasi jalan.

Page 53: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

53

KATA PENGANTAR

yukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT,

karena berkat rakhmat dan karunia-Nya kami dapat

menyelesaikan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Perhubungan Kota Bandung 2013-2018. Rencana Strategis Dinas

Perhubungan Kota Bandung 2013-2018 ini disusun melalui berbagai

tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan di

pusat dan daerah, partisipasi seluruh pejabat Dinas Perhubungan Kota

Bandung, serta dengan memperhatikan arah reformasi perencanaan dan

penganggaran yang telah ditentukan. Renstra ini juga disusun dengan

semangat untuk menjaga kesinambungan pembangunan daerah dan

sebagai landasan bagi Pemerintah Kota Bandung dalam menentukan arah

pembangunan bidang perhubungan ke depan.

Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Bandung 2013-2018 ini

berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi

aparatur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan,

pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada

stakeholders. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan

misi Dinas Perhubungan Kota Bandung yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung.

Bandung, Juni 2014

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA BANDUNG

E.M. RICKY GUSTIADI, ATD., MT.

PEMBINA TINGKAT I NIP. 19660824 198903 1 003

S

i

Page 54: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

54

Page 55: ENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Rencana Strategis (Renstra) 2013-2018 Dinas Perhubungan Kota Bandung

55

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Landasan Hukum ............................................................ 4

1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................ 4

1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 5

BAB II Gambaran Pelayanan ............................................................. 11

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ........................... 11

2.2 Sumbar Daya SKPD ........................................................ 12

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD .................................................. 14

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 16

BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi ..................... 18

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas

dan Fungsi Pelayanan ..................................................... 18

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah terpilih ........................................... 23

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi .................... 25

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ............................................ 28

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan ................. 31

4.1 Visi dan Misi ................................................................... 31

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD .................. 31

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD .......................................... 33

4.4 Analisis Strategi ................................................................ 39

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif ........................................... 41

BAB VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ................................................................ 46

BAB VII Kesimpulan dan Rekomendasi ................................................ 51

ii