emulsi (www.hoirulblog.co.cc) a. pengertian emulsi adalah sediaan

11
www.hoirulblog.co.cc EMULSI (www.hoirulblog.co.cc) A. Pengertian Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Merupakan sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. yang berukuran 0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok. Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih.Emulsi dapat dibedakan dalam 2 bentuk yaitu: Emulsi Vera (emulsi alam), dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat disamping minyak lemak juga emulgator yang biasanya merupakan zat seperti putih telur. Dan emulsi spuria (emulsi buatan) yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar. Emulsi dibuat untuk diperoleh suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran dua cairan yang saling tidak bisa bercampur. Tujuan pemakaian emulsi adalah : 1. Dipergunakan sebagai obat dalam/ peroal. Umumnya emulsi tipe O/W. 2. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O tergantung banyak faktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapi yang dikehendaki. Semua emulsi memerlukan bahan antimikroba karena fase air mempermudah pertumbuahn mikroorganisme. Adanya pengawet sangat epnting dalam emulsi minyak dalam air karena kontaminasi fase eksternal mudah terjadi. B. Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu : 1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air). Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air fase eksternal. 2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak). Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal.. C. Teori Terjadinya Emulsi 1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension) Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan

Upload: hoirul22121842

Post on 15-Jun-2015

5.161 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

EMULSI

(www.hoirulblog.co.cc)

A. Pengertian

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat

terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan

yang cocok. Merupakan sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam

cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. yang berukuran 0,1-100 mm, yang

distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok.

Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna emulsi

adalah putih.Emulsi dapat dibedakan dalam 2 bentuk yaitu: Emulsi Vera (emulsi

alam), dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat disamping minyak lemak juga

emulgator yang biasanya merupakan zat seperti putih telur. Dan emulsi spuria (emulsi

buatan) yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar.

Emulsi dibuat untuk diperoleh suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran

dua cairan yang saling tidak bisa bercampur. Tujuan pemakaian emulsi adalah :

1. Dipergunakan sebagai obat dalam/ peroal. Umumnya emulsi tipe O/W.

2. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O tergantung

banyak faktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapi yang dikehendaki.

Semua emulsi memerlukan bahan antimikroba karena fase air mempermudah

pertumbuahn mikroorganisme. Adanya pengawet sangat epnting dalam emulsi

minyak dalam air karena kontaminasi fase eksternal mudah terjadi.

B. Tipe Emulsi

Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun

eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :

1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air).

Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air.

Minyak sebagai fase internal dan air fase eksternal.

2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak).

Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air

sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal..

C. Teori Terjadinya Emulsi

1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension)

Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan

terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan

Page 2: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan. Semakin

tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara kedua zat

cair itu semakin susah untuk bercampur. Tegangan yang terjadi pada air akan

bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa

elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tetentu antara

lain sabun.

Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan

dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga

antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur.

2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)

Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni :

Kelompok hidrofilik yaitu bagian dari emulgator yang suka pada air, dan kelompok

lipofilik yaitu bagian yang suka pada minyak.

3. Teori Interparsial Film

Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan

minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers.

Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk

bergabung menjadi terhalang. Dengan kata lain fase dispers menjadi stabil. Untuk

memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah :

a. Dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak.

b. Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers.

c. Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua

permukaan partikel dengan segera.

4. Teori Electric Double Layer (lapisan listrik ganda)

Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan

dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya

akan bermuatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian

seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang

saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak

yang akan menggandakan penggabungan menjadi satu molekul besar. Karena susunan

listrik yang menyelubungi sesama partikel akan tolak menolak dan stabilitas emulsi

akan bertambah. Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ketiga cara

dibawah ini.

Terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel.

Page 3: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

Terjadinya absorpsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya.

Terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.

D. Bahan Pengemulsi (Emulgator)

Terbagi menjadi dua yaitu emulgator alam dan emulgator buatan.

Emulgator buatan, seperti:

1. Sabun

2. Tween 20; 40; 60; 80

3. Span 20; 40; 80

Emulgator alam adalah emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang

rumit. Dapat digolongkan menjadi tiga golongan :

1. Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan

Bahan-bahan karbohidrat: bahan-bahan alami seperti akasia (gom),

tragakan, agar, kondrus dan pectin. Bahan-bahan ini membentuk koloid

hidrofilik bila ditambahkan kedalam air dan umumnya menghasilkan emulsi

m/a.

a. Gom arab

b. Tragacanth

c. Agar-agar

d. Chondrus

e. Emulgator lain, seperti: pektin, metil selulosa, CMC 1-2 %.

2. Emulgator alam dari hewan

Zat-zat protein seperti: gelatin, kuning telur, kasein, dan adeps lanae.

Bahan-bahan ini menghasilkan emulsi tipe m/a. kerugian gelatin sebagai suatu

zat pengemulsi adalah sediaan menjadi terlalu cair dan menjadi lebih cair pada

pendiaman.

3. Emulgator alam dari tanah mineral

Zat padat yang terbagi halus, seperti: tanah liat koloid termasuk bentonit,

magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida. Umumnya membentuk

emulsi tipe m/a bila bahan padat ditambahkan ke fase air jika jumlah volume

air lebih besar dari minyak. Jika serbuk bahan padat ditambahkan dalam inyak

dan volume fase minyak lebih banyak dari air, suatu zat seperti bentonit

sanggup membentuk suatu emulsi a/m. Selain itu juga terdapat Veegum /

Magnesium Aluminium Silikat

Page 4: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

E. Cara Pembuatan Emulsi

Dikenal 3 metode dalam pembuatan emulsi yaitu :

1. Metode gom kering

Disebut pula metode continental dan metode 4;2;1. Emulsi dibuat

dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah volume air dan ¼ jumlah

emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air

dan 1 bagian emulgator. Pertama-tama gom didispersikan kedalam minyak,

lalu ditambahkan air sekaligus dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah

hingga terbentuk korpus emulsi.

2. Metode gom basah

Disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi

dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan

perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering. Metode ini dipilih jika

emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu

kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air

lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk

dengan cepat.

3. Metode botol

Disebut pula metode Forbes. Metode inii digunakan untuk emulsi dari

bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah.

Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom

basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian

diencerkan dengan fase luar.

Dalam botol kering, emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak.

Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang

sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus

dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai

volume yang tepat.

4. Metode Penyabunan In Situ

a. Sabun Kalsium

Emulsi a/m yang terdiri dari campuran minyak sayur dan air

jeruk,yang dibuat dengan sederhana yaitu mencampurkan minyak dan

Page 5: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

air dalam jumlah yang sama dan dikocok kuat-kuat. Bahan

pengemulsi, terutama kalsium oleat, dibentuk secara in situ disiapkan

dari minyak sayur alami yang mengandung asam lemak bebas.

b. Sabun Lunak

Metode ini, basis di larutkan dalam fase air dan asam lemak

dalam fase minyak. Jika perlu, maka bahan dapat dilelehkan,

komponen tersebut dapat dipisahkan dalam dua gelas beker dan

dipanaskan hingga meleleh, jika kedua fase telah mencapai

temperature yang sama, maka fase eksternal ditambahkan kedalam fase

internal dengan pengadukan.

c. Pengemulsi Sintetik

Secara umum, metode ini sama dengan metode penyabunan in

situ dengan menggunakan sabun lunak dengan perbedaan bahwa bahan

pengemulsi ditambahkan pada fase dimana ia dapat lebih melarut.

Dengan perbandingan untuk emulsifier 2-5%. Emulsifikasi tidak

terjadi secepat metode penyabunan.

F. Cara Membedakan Tipe Emulsi

Test Pengenceran Tetesan

Metode ini berdasarkan prinsip bahwa suatu emulsi akan bercampur dengan

yang menjadi fase luarnya. Misalnya suatu emulsi tipe m/a, maka emulsi ini

akan mudah diencerkan dengan penabahan air. Begitu pula sebaliknya dengan

tipe a/m.

Test Kelarutan Pewarna

Metode ini berdasarkan prinsip keseragaman disperse pewarna dalam emulsi ,

jika pewarna larut dalam fase luar dari emulsi. Misalnya amaranth, adalah

pewarna yang larut air, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe m/a.

Sudan III, adalah pewarna yang larut minyak, maka akan terdispersi seragam

pada emulsi tipe a/m.

Test Creaming (Arah Pembentukan Krim)

Creaming adalah proses sedimentasi dari tetesan-tetesan terdispersi

berdasarkan densitas dari fase internal dan fase eksternal. Jika densitas relative

dari kedua fase diketahui, pembentukan arah krim dari fase dispers dapat

menunjukkan tipe emulsi yang ada. Pada sebagian besar system farmasetik,

densitas fase minyak atau lemak kurang dibandingkan fase air; sehingga, jika

Page 6: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

terjadi krim pada bagian atas, maka emulsi tersebut adalah tipe m/a, jika

emulsi krim terjadi pada bagian bawah, maka emulsi tersebut merupakan tipe

a/m.

Test Konduktivitas Elektrik

Metode ini berdasarkan prinsip bahwa air atau larutan berair mampu

menghantarkan listrik, dan minyak tidak dapat menghantarkan listrik. Jika

suatu elektroda diletakkan pada suatu system emulsi, konduktivitas elektrik

tampak, maka emulsi tersebut tipe m/a, dan begitu pula sebaliknya pada

emulsi tipe a/m.

Test Fluorosensi

Sangat banyak minyak yang dapat berfluorosensi jika terpapar sinar ultra

violet. Jika setetes emulsi di uji dibawah paparan sinar ultra violet dan diamati

dibawah mikroskop menunjukkan seluruh daerah berfluorosensi maka tipe

emulsi itu adalah a/m, jika emulsi tipe m/a, maka fluorosensi hanya berupa

noda.

G. Kestabilan Emulsi

Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini :

1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu

mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming

bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi

kembali.

2. Koalesen dan cracking (breaking) yaitu pecahnya emulsi karena film yang

meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu). Sifatnya

irreversibel (tidak bisa diperbaiki).

Page 7: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

SUSPENSI

A. Pengertian

Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus

dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus,

tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan endapan harus segera

terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjaminb stabilitas

suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog dan

dituang.

Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :

1. Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang

terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan

ditujukkan untuk penggunaan oral.

2. Suspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang

terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada

kulit.

3. Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-

partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk

penggunaan pada mata. Suspensi obat mata harus steril dan zat yang

terdisprsi harus sangat halus, bila untuk dosis ganda harus mengandung

bakterisida.

4. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-

partikel halus yang ditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.

5. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam

medium cair yang sesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau

kedalam saluran spinal. Suspensi harus steril, mudah disuntikkan dan tidak

menyumbat jarum suntik.

6. Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering dengan

bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi

semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan

pembawa yang sesuai.

Page 8: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

B. Stabilitas Suspensi

Salah satu problem yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah cara

memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas dari pertikel. Cara

tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi. Beberapa

faktor yang mempengaruhi stabiltas suspensi adalah :

1.Ukuran Partikel

Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut

serta daya tekan keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara ukuran partikel

merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antar

luas penampang dengan daya tekan keatas merupakan hubungan linier. Artinya

semakin besar ukuran partikel maka semakin kecil luas penampangnya.

2.Kekentalan / Viskositas

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan

tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil).

Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka

partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi

benturan antara partikel tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya

endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin

besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat.

4.Sifat/Muatan Partikel

Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam

campuran bahan yang sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada

kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang

sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah merupakan

sifat alami, maka kita tidak dapat mempengruhi.

Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer,

homogeniser, colloid mill dan mortir. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat

dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan

tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering disebut sebagai suspending agent

(bahan pensuspensi), umumnya besifat mudah berkembang dalam air

(hidrokoloid).

Page 9: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

C. Bahan Pensuspensi

Bahan pensuspensi atau suspending agent dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1. Bahan pensuspensi dari alam.

Bahan pensuspensi dari alam yang biasanya digunakan adalah jenis gom/

hidrokoloid. Gom dapat larut atau mengembang atau mengikat air sehingga

campuran tersebut membentuk mucilago atau lendir. Dengan terbentuknya

mucilago maka viskositas cairan tersebut bertambah dan akan menambah

stabilitas suspensi. Kekentalan mucilago sangat dipengaruhi oleh panas, PH, dan

proses fermentasi bakteri.

a. Termasuk golongan gom, antara lain:

Acasia ( Pulvis gummi arabici), Chondrus, Tragacanth , Algin

b. Golongan bukan gom, antara lain:

Bentonit, Hectorit dan Veegum.

2. bahan pensuspensi sintesis

a. Derivat Selulosa, antara lain:

Metil selulosa, karboksi metil selulosa (CMC), hidroksi metil selulosa.

b.Golongan organk polimer, antara lain:

Carbaphol 934.

D. Cara Mengerjakan Obat Dalam Suspensi

1. Metode pembuatan suspensi :

Suspensi dapat dibuat dengan cara :

Metode Dispersi

Metode Precipitasi

2. Sistem pembentukan suspensi :

Sistem flokulasi

Sistem deflokulasi

Secara umum sifat-sifat dari partikel flokulasi dan deflokulasi adalah :

a. Deflokulasi

Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain.

Sedimentasi yang terjadi lambat masing-masing patikel

mengendap terpisah dan ukuran partikel adalah minimal.

Sediaan terbentuk lambat.

Diakhir sedimen akan membentuk cake yang keras dan sukar

terdispersi lagi.

Page 10: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

b.Flokulasi

Partikel merupakan agregat yang basa

Sedimentasi terjadi begitu cepat

Sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dan

mudah terdispersi kembali seperti semula.

E.Penilaian Stabilitas Suspensi

1. Volume sedimentasi

Adalah Suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume mula

mula dari suspensi (Vo) sebelum mengendap.

2. Derajat flokulasi.

Adalah Suatu rasio volume sedimentasi akhir dari suspensi flokulasi (Vu)

terhadap volume sedimentasi akhir suspensi deflokulasi (Voc).

3.Metode reologi

Berhubungan dengan faktor sedimentasi dan redispersibilitas, membantu

menemukan perilaku pengendapan, mengatur vehicle dan susunan partikel untuk

tujuan perbandingan.

4.Perubahan ukuran partikel

Digunakan cara Freeze-thaw cycling yaitu temperatur diturunkan sampai titik

beku, lalu dinaikkan sampai mencair kembali. Dengan cara ini dapat dilihat

pertumbuhan kristal, yang pokok menjaga tidak terjadi perubahan ukuran partikel

dan sifat kristal.

Page 11: EMULSI (Www.hoirulblog.co.Cc) a. Pengertian Emulsi Adalah Sediaan

www.hoirulblog.co.cc

Daftar Pustaka

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI

Anief., Moh. 2000. Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press

Lahman. L, dkk.1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi III. Jakarta:

UI Press

Soetopo, Seno. 2001. Teori Ilmu Resep. Jakarta