empat aspek perkembangan anak sebagai pengamatan awal

17
30 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017 Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal Calon Peserta Didik Jenjang TK A Felucia Hendriette E.P. E-mail: [email protected] Bagian Kurikulum dan Evaluasi BPK PENABUR Jakarta Penelitian P Abstrak enelitian ini bertujuan menganalisis indikator dari empat aspek perkembangan anak yaitu perkembangan fisik motorik (kasar dan halus), perkembangan kognitif, perkembangan bahasa dan perkembangan sosial-emosional yang digunakan dalam proses pengamatan awal terhadap calon peserta didik jenjang TKK A (usia sekitar 2.8 – 3.8 tahun). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan sampel di empat sekolah TKK PENABUR Jakarta pada bulan Agustus 2017. Pengujian validitas dilakukan menggunakan uji Z, sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima belas indikator pengamatan yang digunakan dapat direkomendasikan karena dapat memberikan gambaran tahap perkembangan calon peserta didik yang layak digunakan sebagai data entry behavior. Kata-kata kunci: perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial-emosional, indikator pengamatan Four Aspects of Child Development as Early Observation of Candidate Kids at Kindergarten/ Pre-School A Abstract The purpose of this study is to analyze indicators of four aspects of child development, namely the physical motor development (gross and fine motor skills), cognitive development, language development and socio- emotional development to be used in preliminary observation of prospective Kindergarten 1 (TKK A)students (age around 2.8 - 3.8). The method used in this study is experimental method using samples in four kindergartens TKK PENABUR Jakarta in August 2017. Test of validity was conducted using Z test; whereas test of reliability was conducted using Cronbach’s Alpha. The result of this study indicated that the use of the aforementioned fifteen indicators of observation can be recommended to reveal a prospective learners’ stage of development, serving as a reasonable entry behavior data. Key words: physical motor development, cognitive development, language development, social-emotional development, observation indicator

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

30 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai PengamatanAwal Calon Peserta Didik Jenjang TK A

Felucia Hendriette E.P.E-mail: [email protected]

Bagian Kurikulum dan Evaluasi BPK PENABUR Jakarta

Penelitian

PAbstrak

enelitian ini bertujuan menganalisis indikator dari empat aspek perkembangan anakyaitu perkembangan fisik motorik (kasar dan halus), perkembangan kognitif, perkembanganbahasa dan perkembangan sosial-emosional yang digunakan dalam proses pengamatanawal terhadap calon peserta didik jenjang TKK A (usia sekitar 2.8 – 3.8 tahun). Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan sampel diempat sekolah TKK PENABUR Jakarta pada bulan Agustus 2017. Pengujian validitas dilakukanmenggunakan uji Z, sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach’sAlpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima belas indikator pengamatan yang digunakandapat direkomendasikan karena dapat memberikan gambaran tahap perkembangan calon pesertadidik yang layak digunakan sebagai data entry behavior.

Kata-kata kunci: perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,perkembangan sosial-emosional, indikator pengamatan

Four Aspects of Child Development as Early Observation of Candidate Kidsat Kindergarten/ Pre-School A

AbstractThe purpose of this study is to analyze indicators of four aspects of child development, namely the physicalmotor development (gross and fine motor skills), cognitive development, language development and socio-emotional development to be used in preliminary observation of prospective Kindergarten 1 (TKK A)students(age around 2.8 - 3.8). The method used in this study is experimental method using samples in fourkindergartens TKK PENABUR Jakarta in August 2017. Test of validity was conducted using Z test; whereastest of reliability was conducted using Cronbach’s Alpha. The result of this study indicated that the use of theaforementioned fifteen indicators of observation can be recommended to reveal a prospective learners’ stage ofdevelopment, serving as a reasonable entry behavior data.

Key words: physical motor development, cognitive development, language development, social-emotionaldevelopment, observation indicator

Page 2: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

31Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Pendahuluan

Salah satu tantangan pengajaran yang sesuaidengan perkembangan adalah apabila gurumemiliki siswa di kelas dengan rentang usiaberbeda dan rentang kemampuan dan keteram-pilan yang berbeda pula. Guru yang kompetensadar akan hal ini, daripada mencirikan siswasebagai cepat, rata-rata, dan lamban, lebih baikguru menyadari bahwa perkembangan dankemampuan anak-anak menunjukkankompetensi yang berbeda dengan keteram-pilannya.

Seorang siswa mungkin sangat baikketerampilan kognitifnya tapi keterampilanmenulisnya buruk. Dalam bidang bahasa,seorang siswa mungkin memiliki kemampuanbahasa verbal yang bagus namun tidak memilikikemampuan membaca dan menulis yang baik.Atau, siswa lain mungkin berhasil dalam sainsnamun kurang memiliki keterampilan sosial.

Siswa yang memiliki perkembangan kognitifyang baik, belum tentu memiliki perkembangansosial emosional yang baik. Banyak anak padausia dini mengalami tantangannya tersendiri.Misalnya, seorang siswa bisa unggul dalamsains, matematika, dan bahasa namun tidakdewasa secara emosional. Anak tersebutmungkin tidak memiliki teman dan tersingkirkanatau ditolak oleh teman sebayanya. Oleh karenaitu, siswa akan sangat berkembang apabilamemiliki seorang guru yang membantunyauntuk belajar bagaimana caranya mengelolaemosi dan berperilaku dengan cara yang lebihsesuai secara sosial. Agar guru dapat memberi-kan pengajaran yang sesuai dengan tingkatperkembangan anak dan mengetahui kemam-puan masing-masing dari anak yang akandiajarnya, maka pada saat anak masuk sekolahatau mendaftarkan diri ke sekolah dilakukanobservasi atau pengamatan awal.

Menurut buku PreSchool Directory, ParentsGuide (2009: 35), seorang anak bisa dikatakansiap untuk sekolah bila memiliki tanda-tandakemandirian berikut.1. Bisa buang air kecil sendiri dan mencuci

tangannya sebelum dan sesudah makan

2. Senang bersosialisasi dengan teman-temansebayanya. Jika anak mulai bermain denganteman yang usianya lebih tua, berarti si anakmudah beradaptasi dengan siapapun.

3. Dapat mengucapkan kata-kata cukupbanyak

4. Senang jika diajak membicarakan sekolah,walaupun hanya sekedar bermain sekolah-sekolahan saja

5. Memiliki percaya diri yang tinggi dan dapatberkomunikasi dengan orang dewasa

6. Memiliki ketertarikan pada benda-bendasekolah, misalnya senang mencoret-coretbuku dan bisa menggunakan pensil

7. Jika si anak sudah bisa mengenali huruf-huruf abjad.Demikian pula menurut Pamela C. High

dalam tulisannya yang berjudul School Readiness(2008) mengenai kesiapan sekolah berdasarkanpendidikan dan literatur perkembangan anakdifokuskan pada empat pandangan utama yaitu:1. Pandangan idealis / nativis menunjukkan

bahwa anak-anak siap untuk sekolah ketikamereka memiliki pengendalian diri,hubungan rekan sejawat, dan kemampuanmengikuti arahan dan bahwa proses iniditentukan secara endogen. Dalamkonstruksi ini, peran lingkungan hanyasedikit untuk mempercepat proses ini.

2. Pandangan empiris / lingkungan. Kesiapanditentukan oleh apa yang anak tahu(misalnya, warna, bentuk, penghitungan,dan alamat) dan bagaimana merekabertingkah. Hal ini dipahami sebagai akibatlangsung dari apa yang telah diajarkankepada anak sebelumnya.

3. Pandangan ketiga adalah sosialkonstruktivis , yang menolak gagasanbahwa kesiapan adalah proses endogenatau seperangkat pengetahuan yangditetapkan dan melihat kesiapan dalam halsosial dan budaya. Tapi Fokus model ini adapada nilai dan harapan masyarakatnya,bukan pada anak. Sebuah potensi masalahdengan pandangan ini adalah kurangnyafokus pada individu anak.

4. Pandangan “interaksional relasional”.Dalam pandangan ini, fokusnya adalah

Page 3: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

32 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

pada anak dan lingkungan dan juga padainteraksi yang sedang berlangsung diantara mereka. Pandangan ini berfokus padamembantu semua anak belajar, dan itumenunjukkan kesuksesan pendidikanbergantung pada timbal balik hubunganantara sekolah dan anak, khususnya tentangbimbingan guru.Dalam Buku Panduan Deteksi Tumbuh

Kembang Anak yang dikeluarkan olehDepartemen Kesehatan Republik Indonesia(2005:7) bahwa aspek-aspek yang perlu dipantauuntuk perkembangan anak adalah gerak kasaratau motorik kasar, gerak halus atau motorikhalus, kemampuan bicara atau bahasa yangberhubungan dengan kemampuan memberikanrespon dan sosialisasi yang berhubungandengan kemandirian anak. Aspek-aspek tersebutdi atas yang dalam pengamatan perkembangaanak di sekolah Taman Kanak-Kanak biasadikenal dengan aspek psikomotorik, aspekbahasa, aspek kognitif dan aspek sosialemosional.

Untuk mengukur tingkat perkembanganbaik psikomotorik, kognitif, bahasa maupunsosial-emosional pada anak usia dinidiperlukan alat ukur yang dapat menetapkanstandar pengukuran yang tepat sehingga hasilyang akan dicapai akan lebih akurat. Denganmenggunakan indikator pengamatan, gurudapat menganalisis secara tepat keunggulan dankelemahan seorang peserta didik. Indikator padadasarnya merupakan variabel kendali yangdapat digunakan untuk mengukur perubahanyang terjadi pada sebuah kejadian ataupunkegiatan.

Dengan demikian dari uraianpermasalahan dan latar belakang yang telahdisampaikan sebelumnya, maka penulis akanmelakukan penelitian yang bertujuan untukmenganalisis indikator pengamatan dari 4(empat) aspek perkembangan anak yaituperkembangan fisik motorik (kasar dan halus),perkembangan kognitif, perkembangan bahasadan perkembangan sosial-emosional yangdigunakan pada calon peserta didik jenjang TKA (usia sekitar 2.8 – 3.8 tahun) sebagai tespengamatan awal masuk sekolah TK padaempat sekolah TKK PENABUR di Jakarta.

Perkembangan Anak Usia Pra-SekolahAnak usia dini (kadang disebut anak pra-sekolah) rentang usianya mulai dari 2 sampaisekitar 5 tahun. Selama periode ini, anakmenjadi lebih mandiri, mengembangkanketerampilan untuk kesiapan sekolah (sepertibelajar mengikuti instruksi dan identifikasi), danmenghabiskan berjam-jam bermain denganteman sebayanya. Biasanya yang menandaiakhir dari anak usia dini adalah pada saat anaksudah masuk sekolah formal di kelas 1 SD. (JohnSantrock, Educational Psychology, 2011: 31)

Anak-anak pada usia 3 tahun memperlihat-kan bahwa mereka memiliki dunia khayalandan mereka juga dapat membicarakan haltersebut.Gambar dan lukisan mereka mulaimemperlihatkan gambar orang dan benda yangdapat dikenali.Mereka juga bermain dengananak-anak lain yang bukan hanya di dekatmereka, dan menjadikannya sebagai temandekat mereka.

Pada usia 4 tahun, anak cukup mampu danmandiri. Mereka dapat berjalan dengan langkahberayun, hampir seperti orang dewasa, dan sukamelompat dan meloncat. Mereka mulai tertarikdengan kejadian atau peristiwa tertentu danmempertanyakan “sebab dan akibat”nya, danseiring dengan meningkatnya penguasaanbahasa mereka, hal ini mendorong mereka untukmengajukan pertanyaan lebih luas lagi tentangbagaimana segala sesuatu bekerja di dunia(Meggit, Carolyn & Sunderland, Gerald, 2007: 69-77)

Perkembangan Fisik Usia 3 – 4 TahunSaat anak-anak beralih dari masa balita ke masapra sekolah, mereka mulai kehilanganpenampilan gemuk mereka. Tubuh merekamenjadi lebih proporsional karena merekasemakin tinggi dan kurus.

Anak-anak pada tahap ini menjadi gesitsaat mendaki, berlari, dan melompat. Saatmereka mempunyai koordinasi dan kontrol yanglebih banyak, mereka bisa meloncat dengan satukaki (hopping), melompat menggunakan keduakaki (skipping), dan berlari sambil meloncat(galloping).Mereka juga dapat melakukangerakan melempar dan menangkap bola dan

Page 4: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

33Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

bergerak naik turun tangga menggunakan kakibergantian.

Anak-anak usia 3 - 4 tahun mempunyaikontrol motorik yang lebih baik pada tangan danjari-jemarinya dan menggunakan kontrol iniuntuk mengembangkan keterampilanmenggambar, menggunting, mewarnai, danmenempel. Mereka dapat memakai dan melepaspakaian, dan mereka senang menggunakankemampuan motorik halusnya untuk menjadimandiri.

Lingkungan bermain indoor dan outdoordapat memberikan kesempatan untuk berlatihketerampilan motorik. Anak usia tiga tahun bisamembangun menara blok dan mengerjakan teka-teki sederhana. Mereka terus-menerus bergerakdi luar rumah, yaitu pada saat merekamengendarai sepeda roda tiga, naik dan turunpada alat permainan playground set, berayun,berlari dan bermain pura-pura di tempatbermain. Saat bermain di luar rumah, anak laki-laki lebih aktif daripada anak perempuan danmenggunakan lebih banyak ruang dalampermainan mereka. Anak perempuan lebihcenderung memilih bermain di dalam ruanganmenggunakan keterampilan motorik halus jugamelakukan aktivitas menggunakan alat peragamainan (manipulative) (Wortham, Sue C., 2006:88-89).

Menurut Laura E.Berk dalam bukunyaDevelopment Through The lifespan (2006: 286),perkembangan “Milestones”physical pada usia 3-4 yaitu:1. Menguasai dalam permainan simbolik, baik

dalam menggambarkan sebagai objekaslinya atau sebagai symbol itu sendiri

2. Kemampuan berfikir tentang transformasi,dapat menalar dengan analogi tentangperubahan fisik

4. Sangat familiar dalam memilahkan benda-benda ke dalam kategori yang disusunsecara hierarkis

4. Dapat membedakan yang terlihat dari yangsesungguhnyaSedangkan menurut Sue Wortham (2006:

93-94), characteristic dari perkembangan fisikkasar dan halus usia 3-4 tahun adalah:

Motorik kasar1. Menangkap bola dengan kedua tangan di

depan dada2. Mengendarai sepeda roda tiga3. Melompat dengan kedua kaki beberapa kali

tanpa bantuan4. Melempar bola dengan jarak 5 kaki dengan

tepat5. Memanjat tangga seluncuran kemudian

meluncur ke bawah6. Memanjat dengan kaki bergantian dengan

berpegangan pada pegangan tangan7. Berdiri dengan satu kaki dan

menyeimbangkan sebentar8. Mendorong gerobak dorong9. Lari bebas dengan sedikit tersandung atau

terjatuh10. Membangun menara dengan 9 atau 10 blok

Motorik halus1. Menempatkan pasak kecil di papan pasak2. Memegang kuas atau pensil dengan seluruh

tangan3. Makan dengan sendok4. mengancing bajunya sendiri5. Mengenakan mantel tanpa bantuan6. Memasukkan manik-manik pada senar/

string dengan mudah7. Memalu mainan balok dengan tepat8. Mengerjakan puzzle tiga atau empat bagian

Perkembangan Kognitif Usia 3 – 4 TahunMenurut Jean Piaget konsep utama dalampsikologi perkembangan dapat berpengaruhterhadap perkembangan konsep kecerdasan,dimana ia membagi 4 periode utamaperkembangan kognitif yang berkorelasi dansemakin canggih seiring dengan bertambahnyausia yaitu (10). Periode sensorimotor (usia 0–2tahun), (2). Periode Praoperasional (usia 2-7tahun). (3). Periode Operasional Kongrit (usia 7-11 tahun), (4). Periode Operasional Formal (usia11-dewasa). (John Santrock, EducationalPsychology, 2011: 41)

Page 5: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

34 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Anak-anak yang telah mencapai tahap praoperasional telah memasuki masa pemikiranbaru, yaitu mereka bisa menggunakan simbol,atau berpura-pura. Tahap pra operasionaladalah tahap fungsi simbolik. Substansi initerjadi antara usia 2 dan 4. Pikiran simbolismemungkinkan anak untuk secara mentalmenggambarkan hal-hal yang tidak ada. Anak-anak yang telah mencapai fungsi simbolis dapatmenggunakan pengalaman seni, terutamamenulis, untuk mewakili hal-hal di lingkunganmereka, seperti rumah, pohon, bunga, dan orang.Simbolik ini juga memungkinkan mereka terlibatdalam permainan berpura-pura.

Anak-anak dalam fungsi simbolik jugapercaya bahwa benda mati itu hidup dan mampuberaksi. Dengan demikian, mereka cenderungberpikir, misalnya, awan menggerakkan dirimereka di langit. Mereka mungkin juga percayamisalnya, batu atau pohon dapat mengambiltindakan atau menyebabkan sesuatu terjadi(Wortham, Sue C., 2006: 88)

Menurut Laura E.Berk dalam bukunyaDevelopment Through The lifespan (2006:286)perkembangan “Milestones”Cognitive pada usia3-4 yaitu:1 Menguasai dalam permainan simbolik, baik

dalam menggambarkan sebagai objekaslinya atau sebagai symbol itu sendiri

2. Kemampuan berfikir tentang transformasi,dapat menalar dengan analogi tentangperubahan fisik

3 Sangat familiar dalam memilahkan benda-benda ke dalam kategori yang disusunsecara hierarkis

4. Dapat membedakan yang terlihat dari yangsesungguhnyaMenurut Sue Wortham (2006: 92),

karakteristik dari perkembangan konsep usia 3-4 tahun adalah:1. Membedakan antara dua bau2. Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa

“bau” itu berbeda3. Membedakan antar suara dengan kata-kata,

bahwa suara-suara tersebut berbeda4. Mengidentifikasi suara secara verbal5. Menunjuk ke objek makanan yang berbeda

sesuai permintaan

6. Membedakan bentuk (lingkaran, persegiempat, segitiga)

7. Membedakan ukuran (besar-kecil, panjang-pendek)

8. Mengklasifikasikan benda berdasarkanberat (berat/ringan)

9. Menglasifikasikan benda berdasarkanketinggian (tinggi/pendek)

10. Memanipulasi dan eksperimen denganmesin sederhana (alat teknologi sederhana)

11. Menghitung dari angka 1 sampai 512. Membentuk desain yang kreatif dari bahan-

bahan13. Menggunakan bahan-bahan konstruksi

untuk berbagai tujuan14. Mempersepsikan objek dari perspektif

visual yang berbeda

Perkembangan Bahasa Usia 3 – 4 TahunSetelah berusia 2 tahun, pada anak-anak usiadini kemampuan bahasanya berkembang cepatmelampaui telegraf (mengirim pesan) karenamereka dapat menggunakan kalimat lebihpanjang dan lebih lengkap.

Pada usia sekitar 3 tahun, anak mulaimengerti dan menggunakan aturan percakapan.Mereka mampu berbicara hal-hal yang tidak ada;karena mereka terlibat dalam permainanberpura-pura atau berbicara tentang orang-orangimajiner atau khayalan. Saat kesadaran pro-sosial berkembang, anak berusia 4 tahun dapatmemahami perasaan atau kebutuhan orang lainyang diungkapkan dalam percakapan. Usiaempat tahun juga bisa memvariasikan gayabicara mereka saat berbicara dengan orang yangberbeda, seperti pada anak kecil, teman sebaya,atau orang dewasa.

Makna dari kata berkembang secara terus-menerus. Anak-anak pra sekolah menggunakankonteks lingkungan untuk memahami arti katabaru. Ekspresi lokatif seperti “di atas” dan “dibawah” muncul antara usia 2 dan 3 tahun, tapiyang lainnya, seperti “disamping” dan “diantara”, membutuhkan waktu lebih lama untukdipahami dan digunakan. Santrock (2011)melaporkan bahwa antara usia 1 dan 5 tahun,anak belajar kata rata-rata lima kata per hari.Selain itu, mengembangkan menulis dan

Page 6: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

35Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

membaca, atau literasi, juga merupakan areapenting antara usia 2 dan 5.

Membangun perkembangan bahasa lisanmelalui buku dan gambaran lingkungan, dapatmenjadikan anak prasekolah mengembangkanstrategi untuk menjadi pandai membaca danmenulis. Ketika orang tua dan guru berbicaradengan anak-anak tentang hal-hal yang diminatianak-anak, ajak mereka untuk mengungkap-kannya sebagai pengalaman dan informasi baru.(Wortham, Sue C., 2006: 89)

Menurut Laura E.Berk dalam bukunyaDevelopment Through The lifespan, 2006, p.286,perkembangan “Milestones”Language pada usia3-4 yaitu:1. Menguasai struktur tata bahasa yang

semakin kompleks2. Kadang-kadang melebihi aturan tata

bahasa, termasuk pengecualian dalam tatabahasa

3. Dapat menyesuaikan ucapan sesuaidengan umur, jenis kelamin dan status sosialantara pembicara dan pendengarnya.Sedangkan menurut pendapat Sue Wortham

(2006: 92), karakteristik dari perkembanganbahasa usia 3-4 tahun adalah:Oral language:1. Menghasilkan bahasa yang sebagian besar

bisa dimengerti2. Mengenali dan memberi label secara lisan

benda yang umum3. Merespon dengan benar untuk instruksi

sederhana yang melibatkan lokasi di kelas4. Menggunakan kalimat dengan empat atau

lima kata5. Mengajukan pertanyaan untuk

mendapatkan informasi pemecahanmasalah

Dramatic play:1. Meniru orang-orang dewasa (bermain

rumah, toko, dan sebagainya)2. Mengungkapkan frustrasi dalam bermain3. Menciptakan teman bermain imajiner/

khayalan4. Terlibat dalam pekerjaan rumah tangga

(membersihkan rumah)

5. Mengecat dan menggambar bentuk simbolpada kertas besar

6. Membangun struktur sederhana denganbalok

7. Menggunakan mainan transportasi, mainananak-anak, dan mainan hewan untukmelengkapi permainan balok

8. Membayangkan objek apa pun sebagai objekyang dia inginkan (fungsi simbolik)

Social play and socializing1. Terlibat dalam permainan mandiri2. Terlibat dalam permainan secara bersama-

sama3. Bermain dengan teman sebaya4. Mengenali kebutuhan orang lain5. Menunjukkan simpati pada orang lain6. Mengikuti kegiatan selama 10 sampai 15

menit7. Menyanyikan lagu sederhana

Perkembangan Sosial-Emosional Usia 3 – 4TahunPada usia 2 sampai 5 tahun, anak-anak secaraumum belajar menjadi bagian dari kelompoksosial. Tugas utama selama periode usia iniadalah bersosialisasi. Proses sosialisasi inidipengaruhi oleh gaya pengasuhan, hubunganantara saudara kandung dan teman sebaya, dankeluarga dengan kondisi lingkungan. Agarsukses menjadi bagian dari kelompok sosial ini,anak-anak harus belajar perilaku yang sesuai.Mereka harus belajar tentang perilaku apa yangorangtua mereka ingin mereka lakukan,bagaimana berinteraksi dengan saudarakandung, dan bagaimana dapat sukses bermaindengan teman-temannya.

Salah satu pencapaian utama adalahpenerimaan perilaku prososial pada saat anakbekerja sama, berbagi, dan membantu. Perilakulain yang diinginkan adalah pengembanganrasa hormat terhadap orang lain. Meskipun adapengaruh yang berlawanan antara masyarakatdan televisi, orang dewasa di lingkungan anak-anak usia dini dapat membantu merekamemperoleh perilaku sosial yang sesuai yang

Page 7: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

36 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

menunjukkan rasa hormat dengan memberikancontoh yang benar dan memperkuat perhatianterhadap orang lain (O’Brien, 1991 dalamWortham, Sue C., 2006: 90).

Selama masa prasekolah, anak-anakterkena pengaruh sosial baik segi negatifmaupun positif.Anak-anak belajar sikap agresif(memiliki sikap menyerang) dan sikapprososial.Berbagai pengaruh dalam kehidupanmereka membantu membentuk karakteristiksosialisasi yang mereka dapatkan. Perubahanpengaruh sosial mempengaruhi pola sosialisasiyang pada akhirnya akan diadopsi anak. Karenaanak dalam tahap yang erikson gambarkansebagai initiative versus guilt (inisiatif versus rasabersalah), sedang dalam proses menemukanorang macam apa dia nantinya. Anak mulaimengembangkan hati nurani. Inisiatif danantusiasme anak akan menghasilkan penghar-gaan dan hukuman dari orang tua. Apakah anakakan menyelesaikan tahap ini dengan inisiatifatau rasa bersalah dipengaruhi oleh bagaimanaorang tua menanggapi usaha anak dalamkemandirian dan mengendalikan diri (Clewett,1988, dalam Wortham, Sue C., 2006: 91).

Indikator PenilaianDasar pelaksanaan dan mekanisme penilaianmengacupada Standar PAUD yakni Permen-dikbud nomor 137/2014 pasal 18 danPermendikbud nomor 146/2014. Dalam StandarPAUD dinyatakan bahwa Standar Penilaianmerupakan kriteria tentang penilaian prosesdan hasil pembelajaran anak dalam rangkapemenuhan standar tingkat pencapaianperkembangan sesuai tingkat usianya. Sejalandengan itu Pedoman Penilaian lampiranPermendikbud nomor 146 tahun 2014menetapkan bahwa penilaian prosesdan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatuproses mengumpulkan dan mengkaji berbagaiinformasi secara sistematis, terukur,berkelanjutan, serta menyeluruh tentangpertumbuhan dan perkembangan yang telahdicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu(Direktorat Pembinaan PAUD, 2015).

Penilaian hasil belajar anak mengukurkompetensi dasar di setiap lingkup perkembang-

an dengan menggunakan tolok ukur indikatorperkembangan per kelompok usia.

Arti kata indikator dalam kamus besarBahasa Indonesia adalah sesuatu yangmemberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan.Menurut WHO, indikator merupakan variabelyang bisa membantu kita dalam kegiatanpengukuran berbagai macam perubahan yangterjadi baik secara langsung maupun tidaklangsung (WHOSIS, diunduh 2 Oktober 2017).

Teknik Pengujian Validitas dan ReliabilitasPengamatanValiditas atau kesahihan berasal dari katavalidity yang berarti sejauh mana ketetapan dankecermatan suatu alat ukur dalam melakukanfungsi ukurnya. Dengan kata lain, validitasadalah suatu konsep yang berkaitan dengansejauh mana tes telah mengukur apa yangseharusnya diukur (Sudaryono, 2014)

Suatu tes atau instrument pengukurandikatakan memiliki validitas yang tinggi apabilaalat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, ataumemberikan hasil ukur yang sesuai denganmaksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Dengan demikian tes yang valid untuktujuan tertentu adalah tes yang mampumengukur apa yang hendak diukur. Suatu tesyang valid untuk tujuan tertentu ataupengembalian keputusan tertentu, mungkintidak valid untuk tujuan atau pengambilankeputusan lain. Jadi validitas suatu tes harusselalu dikaitkan dengan tujuan ataupengambilan keputusan tertentu (Djaali, 2004,dalam Sudaryono, 2014).Tes masuk misalnyaharus selalu dikaitkan dengan seberapa jauh tesmasuk tersebut dapat mencerminkan prestasibelajar para calon siswa baru setelah belajarnanti.

Tujuan validitas item tes adalah untukmenentukan dapat tidaknya suatu soal tersebutmembedakan kelompok dalam aspek yangdiukur sesuai dengan perbedaan yang adadalam kelompok itu. Validitas soal adalahindeks diskriminasi dalam membedakan antarapeserta tes yang berkemampuan tinggi denganpeserta tes yang berkemampuan rendah.(Surapranata, 2004 dalam Sudaryono, 2014).

Page 8: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

37Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Dengan demikian validitas soal ini sama dengandaya pembeda soal yaitu daya dalammembedakan antara peserta tes yangberkemampuan tinggi dengan peserta tes yangberkemampuan rendah.

Dalam penelitian ini, untuk menganalisisvaliditas tes pengamatan akan dilakukandengan mengukur korelasi antar variabel yangmenggunakan Uji Z. Angka yang menunjukkanbesarnya validitas soal disebut indeks validitassoal yang besarnya berkisar antara -1 sampaidengan +1. Salah satu tujuan analisis soaladalah untuk mencari soal-soal yang dapatmengukur kemampuan secara tepat (Sudaryono,2014: 135).

Dalam menghitung indeks korelasi untukpengujian validitas menggunakan rumus:

Reliabilitas yang berasal dari kata reliabilityberarti sejauh mana hasil suatu pengukurandapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran hanyadapat dipercaya apabila dalam beberapa kalipelaksanaan pengukuran terhadap kelompoksubyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran

yang relatif sama, selama aspek yang diukurdalam diri subyek memang belum berubah.Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alatukur berkaitan erat dengan masalah kesalahanpengukuran. Kesalahan pengukuran sendirimenunjukkan sejauh mana inkonsistensi hasilpengukuran terjadi apabila dilakukanpengukuran ulang terhadap kelompok subyekyang sama.

Besar kecilnya reliabilitas suatu tesditentukan oleh besar kecilnya nilai korelasi hasiltes yang dinamakan indeks reliabilitas. Untukmengestimasi reliabilitas banyak formula yangdapat digunakan. Pada umumnya untukmenentukan estimasi reliabilitas khususnyadalam bidang pengukuran prestasi belajardigunakan internal keajegan seperti formulaCronbach alpha (Gilford, 1954 dalam Sudaryono,2014).

Dalam penelitian ini, metode yangdigunakan untuk melihat reliabilitas dataadalah dengan metode Cronbach alpha (á).Koefisien reliabilitas Cronbach alpha bernilaiantara 0 dan 1.Semakin nilai á mendekati 1 makareliabilitas semakin tinggi (George and Mallery,2003). Berikut adalah rumus yang digunakandalam mengukur reliabilitas:

r11 : koefisien reliabilitasn : banyaknya butir soalSi

2 : varians skor soal ke-iSt

2 : varians skor total

Kategori dari reliabilitas akan mengacupada pengklasifikasian reliabilitas yangdikemukakan oleh Guilford, yaitu:0.80 < r11 1.00 reliabilitas sangat tinggi0.60 < r11 0.80 reliabilitas tinggi0.40 < r11 0.60 reliabilitas sedang0.20 < r11 0.40 reliabilitas rendah-1.00 r11 0.20 reliabilitas sangat rendah

(tidak reliabel)

rpbi Mp – Mt SDt

= pq

rpbi = Koefisien korelasi point biserialyang melambangkan kekuatankorelasi antara variable I denganvariable II, yang dalam hal inidianggap sebagai koefisienvalidasi item.

Mp = Skor rata-rata hitung dimiliki olehtestee, yang untuk butir item yangbersangkutan telah dijawabdengan betul

Mt = Skor rata-rata dari skor total

SDt = Deviasi standar dari skor total

p = Proporsi testee yang menjawabbetul terhadap butir item yangsedang diuji validitas itemnya

q = Proporsi testee yang menjawabsalah terhadap butir item yangsedang diuji validitas itemnya

21

2

11 11 t

n

ii

s

s

nnr

Page 9: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

38 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Rancangan Pengukurandan Hasil Penelitian

Metode penelitian ini adalah eksperimen yangmenggunakan sampel data dari 27 orang siswa(usia antara 2.8 – 3.8 tahun) pada kelasKelompok Bermain Besar (KBB) sebagai calonpeserta didik untuk masuk ke jenjang TK A yangdipilih secara random dengan metode purposesampling di 4 (empat) sekolah TKK PENABURJakarta yaitu TKK 2, TKK 3, TKK 10 dan TKK TMCinere, sebagai yang mewakili dari dua sekolahTK dengan program Bilingual dan dua TKdengan program Nasional.

Adapun lingkup perkembangan yangdipakai dalam pengamatan calon siswa jenjangTK A ini terdiri dari 4 (empat) lingkupperkembangan yaitu lingkup perkembangan

fisik-motorik, kognitif, bahasa dan sosial-emosional. Dimana lingkup perkembangan fisik-motorik terdiri dari 2 (dua) keterampilan yaitumotorik kasar dan motorik halus, yang masing-masing terdiri dari criteria indikator yang akandiujikan yaitu pada motorik kasar ada 2 (dua)indikator dan motorik halus ada 3 (tiga)indikator, dengan maksimum jumlah poinadalah 40 poin. Lingkup perkembangan kognitifterdiri dari 4 (empat) kriteria indikator, denganmaksimal jumlah poin adalah 20 poin.Lingkupperkembangan bahasa terdiri dari 4 (empat)kriteria indikator, dengan maksimal jumlah poinadalah 20 poin. Dan lingkup perkembangansosial-emosional terdiri dari 2 (dua) kriteriaindikator, dengan maksimal jumlah poin adalah20 poin. Sehingga total poinnya adalah 100 poinuntuk keempat lingkup perkembangan tersebutlihat Tabel 1.

Tabel 1Lembar Pengamatan Calon Peserta Didik Jenjang TK A

No Hal-Hal yang DiamatiPenilaian

0 4 8

A Lingkup Perkembangan Fisik-Motorik

1 Lingkup Perkembangan Motorik Kasar

a Melompat di tempat menggunakan kedua kaki

b Naik dan turun anak tangga dengan berpegangan

2 Lingkup Perkembangan Motorik Halus

aMembuka atau menutup botol (berdiameter besar (± 5 - 6 cm))dengan cara memutar tutup botol atau bermain Nuts and Bolts(Mur dan Baut)

b Mengambil dan memasukkan benda (contohnya bijian-bijian) kedalam wadah berukuran besar (berdiameter ± 12 cm)

c Menggunakan crayon untuk membuat goresan/coretan bebas

Sub Total Poin (Maksimal Jumlah Poin: 40)

Page 10: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

39Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

No Hal-Hal yang DiamatiPenilaian

0 2,5 5

B Lingkup Perkembangan Kognitif

1 Menunjuk pada/menyebutkan minimal 3 (tiga) warna

2 Menunjuk pada atau menyebutkan angka 1, 2 dan 3 sesuai dengansimbol angka yang ditunjuk oleh guru pengamat

3 Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk/warna (1 (satu) jenisbenda dengan 2 (dua) warna)

4 Membandingkan benda berdasarkan ukuran ("besar" dan "kecil")(dapat dilakukan dengan cara menunjuk)

Sub Total Poin (Maksimal Jumlah Poin: 20)

No Hal-Hal yang DiamatiPenilaian

0 2,5 5

C Lingkup Perkembangan Bahasa

1 Menjawab pertanyaan guru pengamat (dengan "Ya"/"Tidak")

2 Menyebutkan 2 (dua) gambar yang tertera pada flash card

3 Melakukan 1 (satu) perintah yang diberikan oleh guru pengamat

4 Membuat goresan/coretan (berbentuk seperti rumput) (dicontohkanterlebih dahulu oleh guru pengamat)

Sub Total Poin (Maksimal Jumlah Poin: 20

No Hal-Hal yang DiamatiPenilaian

0 5 10

D Lingkup Perkembangan Sosial-Emosional

1 Tidak didampingi oleh orang tua/pengasuh

2 Menunjukkan emosi yang wajar

Sub Total Poin (Maksimal Jumlah Poin: 20)

Total Nilai ABCD (Maksimal Total: 100)

Page 11: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

40 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Tabel 2Kriteria Pengamatan Calon Peserta Didik Jenjang TK A

No Hal-Hal yang Diamati Kriteria Pengamatan dan Jumlah Poin

A Lingkup Perkembangan Fisik-Motorik

1 Lingkup Perkembangan Motorik Kasar

a Melompat ke depandan ke belakangmenggunakan dua kaki

0 Tidak dapat melompat ke depan dan kebelakang menggunakan kedua kaki

4 Melompat ke depan atau ke belakangmenggunakan kedua kaki namun tidakmendarat pada kedua kaki (secara stabil)

8 Melompat ke depan dan ke belakangmenggunakan kedua kaki dan mendarat padakedua kaki (secara stabil)

b Naik dan turun anaktangga dengan atautanpa berpegangan(menggunakan keduakaki secara bergantian)

0 Tidak dapat naik dan turun anak tangga denganatau tanpa berpegangan

4 Naik dan/atau turun anak tangga dengan atautanpa berpegangan menggunakan kedua kaki(salah satu kaki berpijak pada anak tangga, lalukaki lainnya juga berpijak pada anak tanggatersebut sehingga pada akhirnya kedua kakiberpijak pada anak tangga yang sama)

8 Naik dan turun anak tangga dengan atau tanpaberpegangan menggunakan kedua kaki secarabergantian

2 Lingkup Perkembangan Motorik Halus

a Membuka danme`nutup botol(berdiameter sedang (±4 cm)) dengan caramemutar tutup botolatau bermain Nuts andBolts(Mur dan Baut)

0 Tidak dapat membuka dan menutup botolwalaupun telah mendapatkan bantuan dariguru pengamat

4 Dapat membuka dan menutup botol denganbantuan dari guru pengamat atau dapatmembuka atau menutup botol tanpa bantuandari guru pengamat

8 Dapat membuka dan menutup botol tanpabantuan dari guru pengamat

b Mengambil danmemasukkan benda(contohnya biji-bijian)ke dalam wadahberukuran sedang(berdiameter sedang (±10 cm))

0 Koordinasi jari tangan kurang baik dalammengambil dan memasukkan benda ke dalamwadah

4 Koordinasi jari tangan cukup baik untuk meng-ambil atau memasukkan benda ke dalam wadah

8 Koordinasi jari tangan cukup baik untuk meng-ambil dan memasukkan benda ke dalam wadah

Page 12: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

41Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

No Hal-Hal yang Diamati Kriteria Pengamatan dan Jumlah Poin

Catatan: Calon peserta didik dapat menggunakanfour/five-finger grip atau pincer grip.

c Menggunakancrayon/pensil untukmeniru garis vertikal,garis horisontal danlingkaran

0 Tidak dapat meniru garis vertikal, garishorisontal dan lingkaran

4 Dapat meniru garis vertikal dan garis horisontalatau garis vertikal dan lingkaran atau garishorisontal dan lingkaran (hasilnya berupa garisyang terlihat jelas)

8 Dapat meniru garis vertikal, garis horisontaldan lingkaran (hasilnya berupa garis yangterlihat jelas)

Catatan: Pensil yang digunakan adalah triangularpencil.

B Lingkup Perkembangan Kognitif

1 Menunjukpada/menyebutkanminimal 5 (lima) warna

0 Tidak dapat menunjuk pada/menyebutkanwarna apa pun

2,5 Menunjuk pada/menyebutkan 1 - 4 warna

5 Menunjuk pada/menyebutkan 5 warna atau lebih

2 Menunjuk pada ataumenyebutkan angka 1 - 5sesuai dengan simbol angkayang ditunjuk oleh gurupengamat

0 Tidak dapat menunjuk pada simbol angka danmenyebutkan angka apapun (di antara angka 1 - 5)

2,5 Dapat menunjuk pada atau menyebutkan 1 - 3 (angka (di antara angka 1 - 5)

5 Dapat menunjuk pada atau menyebutkan 4 - 5angka (di antara angka 1 - 5)

Page 13: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

42 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

No Hal-Hal yang Diamati Kriteria Pengamatan dan Jumlah Poin

B Lingkup Perkembangan Kognitif

3 Mengelompokkan bendaberdasarkan bentuk/warna(1 (satu) jenis benda; 3 (tiga)warna)

0 Dapat mengelompokkan bendan amun terdapat2 atau lebih dari 2 kesalahan dalampengelompokan

2,5 Dapat mengelompokkan benda namun terdapat1 kesalahan dalam pengelompokan

5 Dapat mengelompokkan benda secara tepat

4 Membandingkan bendaberdasarkan ukuran ("besar"dan "kecil"; "panjang" dan"pendek") (dapat dilakukandengan cara menunjuksesuai instruksi gurupengamat)

0 Tidak dapat membandingkan bendaberdasarkan ukuran ("besar" dan "kecil";"panjang" dan "pendek") walaupun telahmendapatkan bantuan dari guru pengamat

2,5 Dapat membandingkan benda berdasarkanukuran ("besar" dan "kecil"; "panjang" dan"pendek") dengan bantuan dari guru pengamat

5 Dapat membandingkan benda berdasarkanukuran ("besar" dan "kecil"; "panjang" dan"pendek") tanpa bantuan dari guru pengamat

C Lingkup Perkembangan Bahasa

1 Menjawab pertanyaan gurupengamat (dengan kata-kata/kalimat sederhana)

0 Tidak dapat menjawab pertanyaan gurupengamat walaupun telah mendapatkanbantuan dari guru pengamat

2,5 Dapat menjawab pertanyaan dengan bantuandari guru pengamat

5 Dapat menjawab pertanyaan tanpa bantuan dariguru pengamat

2 Menyebutkan 3 (tiga)gambar yang tertera padaflash card

0 Dapat menyebutkan 1 (satu) gambar atau tidakdapatmenyebutkan gambar apa pun yangtertera pada flash card

2,5 Dapat menyebutkan 2 (dua) gambar yangtertera pada flash card

5 Dapat menyebutkan 3 (tiga) gambar yang terterapada flash card

Catatan:Gambar pada flash card berupa gambar buah /hewan / benda / alat transportasi.

Page 14: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

43Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

No Hal-Hal yang Diamati Kriteria Pengamatan dan Jumlah Poin

D Lingkup Perkembangan Sosial-Emosional

1 Tidak didampingi olehorang tua/pengasuh

0 Orang tua/pengasuh berada tepat di sampingcalon peserta didik selama pengamatanberlangsung

2,5 Orang tua/pengasuh berada sejauh kurangdari/sama dengan 1 (satu) meter dari calonpeserta didik selama pengamatan berlangsung

5 Orang tua/pengasuh berada sejauh lebih dari 1(satu) meter dari calon peserta didik selamapengamatan berlangsung

2Menunjukkan emosi yangwajar

0 Menangis selama pengamatan berlangsung;akan tetapi dapat ditenangkan

2,5 Tidak menangis namun menunjukkan sikapnon-kooperatif selama pengamatan berlangsung

5 Tidak menangis selama pengamatanberlangsung dan menunjukkan sikap kooperatif

Hasil Penelitian

Untuk menguji keempat Lingkup Perkembangantersebut maka alat ukur diberikan kepada siswayang baru saja masuk sekolah di jenjangKelompok Bermain Besar (KBB) sebagai calonpeserta didik pada jenjang Kelompok A (TK A).Adapun hasil Pengujian terhadap 27 anakJenjang KBB setelah di olah ada 25 anak yangmendapatkan nilai lebih dari 50 poin dari total100 poin.

Dari Tabel 3 terlihat bahwa adakekonsistenan hubungan antara ke-4 lingkup

perkembangan dan pengujian ini secara totalkekonsistenannya adalah berkorelasi baik.Sehingga dapat dikatakan bahwa alat ukur inivalid karena mempunyai nilai korelasi lebih dari0,3 yaitu 1 (Tabel 4).

Langkah berikutnya adalah menentukannilai reliabilitas alat ukur ini. Maka nilaiCronbach Alpha untuk indikator yang terdiri dariFisik Motorik 5 indikator, Kognitif 4 indikator,Bahasa 4 indikator dan sosial-emosional 2indikator dengan 27 anak responden hasilnyadapat dilihat pada Tabel 5.

Dari hasil analisis diperoleh semakin tingginilai reliabilitas menunjukkan kesalahan varian

Correl 0.87 0.67 0.72 0.64 0.78 0.74 0.65 0.77 0.62 0.77 0.85 0.76 0.66 0.92Cor tabel 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374Valid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Variance 7.16 5.93 6.56 4.10 5.33 2.10 2.56 2.48 3.01 1.92 3.12 1.99 2.15 6.41Reliabilitas FM 0.84Reliabilitas K 0.64 Rata 67.65Reliabilitas B 0.76 Stdev 18.20Reliabilitas SE 0.55 Total variance 78.5 19.4 21.2 21.8 331.36Reliabiltas semua 0.95

Tabel 3Hasil Perhitungan Uji Z Korelasi Antar 4 Lingkup Perkembangan Anak

Page 15: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

44 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

Tabel 5Nilai Reliabilitas Cronbach Alpha Untuk FisikMotorik, Kognitif, Bahasa dan SE

No LingkupPerkembangan

NilaiCronbach's

AlphaKeterangan

1 Fisik Motorik 0.84 Sangat tinggi

2 Kognitif 0.64 Tinggi

3 Bahasa 0.76 Tinggi

4 Sosial-Emosional 0.55 Sedang

Total 0.95 Sangat tinggi

semakin kecil (Sukardi, 2010) .Dalam hal iniberarti untuk komponen yang mempunyai nilaireliabilitas yang semakin tinggi menunjukkanvariabel indikator semakin konsisten dan dapatdipercaya. Dalam Tabel 5 dapat dilihat bahwanilai reliabilitas dari Cronbach’s Alpha yangsangat tinggi dijumpai pada LingkupperkembanganFisik Motorik sebesar 0.84.Sedangkan untuk sosial-emosional mendapatnilai 0.55 yang berarti sedang. Total keseluruhanantara ke-4 lingkup perkembangan mempunyainilai reliabilitas 0,95 yang berarti sangat tinggi.

Pembahasan

Dari hasil penelitian yang didapat untuk menja-wab tujuan penelitian ini yaitu menganalisisindikator pengamatan yang dipakai untuk

mengamati 4 aspek perkembangananak yaitu perkembangan fisikmotorik, kognitif , bahasa dan sosialemosional yang terlihat dalam Tabel 4,yaitu dari 27 anak sebagai responden,ada 24 anak mendapat poin lebih dari20, sedangkan 3 anak mendapat poindibawah 20 dari total 40 poin untukperkembangan fisik motorik, hal inimenandakan bahwa ke 5 kriteriaindikator (2 kasar, 3 halus) dapatdilakukan dengan baik oleh 89% anak(lebih dari 50% anak), hanya 11% yangbelum dapat melakukan dengan baik.Dalam hal ini, untuk kelima indikatorperkembangan fisik motorik antara lainmelompat ke depan dan ke belakangmenggunakan kedua kaki, naik danturun anak tangga, membuka danmenutup botol, mengambil danmemasukkan benda ke dalam wadahdan menggunakan crayon/pensiluntuk meniru garis dikatakan dapatdirekomendasikan dipakai untuk tesawal penerimaan siswa karena lebihdari 50% anak dapat melakukan tespengamatan tersebut.

Hal ini didukung pula oleh hasilpengamatan pada Tabel 4 untukvaliditas pengembangan Fisik Motorikdinyatakan valid atau akurat karena

mempunyai nilai korelasi yang baik yaitu 1,yang berarti hubungan antar variabelnya adalahsignifikan. Dan dari segi reliabilitasnya dapatdipercaya, terbukti dari hasil perhitungan padaTabel 5, perkembangan fisik motorik mendapatnilai 0.84, sangat tinggi. Dikatakan dalamSudaryono (2014), bahwa dalam mencarikorelasi antara hasil belajar yang sedang diujivaliditasnya dengan kriteria yang ada, jikakedua variabel tersebut terdapat korelasi positifyang signifikan, maka hasil belajar tersebutdinyatakan telah memiliki apa yang diramalkan,betul-betul telah terjadi secara nyata dalampraktik.

Untuk perkembangan kognitif dari 27anak, ada 25 anak mendapat poin lebih dari atausama dengan 10, sedangkan 2 anakmendapatkan poin dibawah 10 dari total poin20. Hal ini menandakan bahwa ke 4 indikator

Tabel 4Tabel Korelasi 4 Lingkup Perkembangan Anak

No LingkupPerkembangan

CorrectedItem TotalCorrelation

Keterangan

1 Fisik Motorik(Halus & Kasar) 1 valid

2 Kognitif 1 valid

3 Bahasa 1 valid

4 Sosial-Emosional 1 valid

Page 16: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

45Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

dapat dilakukan dengan baik oleh 93% anak,hanya 7% anak yang belum dapat melakukandengan baik. Untuk keempat indikatorperkembangan kognitif yang digunakan antaralain menunjuk atau menyebutkan 5 warna,menunjuk atau menyebutkan angka 1-5,mengelompokkan benda berdasarkan bentukatau warna dan membandingkan bendaberdasarkan ukuran dapat direkomendasikanuntuk tes awal penerimaan siswa dimana lebihdari 50% anak dapat melakukannya.

Pada Tabel 4 untuk pengembangan Kognitifmenyatakan valid dengan nilai korelasi 1, halini menyatakan bahwa hubungan antar variabelyang digunakan untuk kriteria indikatornyaadalah signifikan. Dibuktikan pada Tabel 5,bahwa nilai reliabilitasnya tinggi yaitu 0.64. Halini berarti hasil alat ukur yang digunakan dapatdipercaya.

Sedangkan untuk perkembangan bahasayang terlihat pada Tabel 4, ada 21 anak dari 27anak yang mendapatkan nilai lebih atau samadengan 10. Sedangkan 6 anak lainnyamendapatkan poin di bawah 10. Hal ini berartidari 4 indikator yang dipakai, dapat dilakukandengan baik oleh 78% anak, sedangkan 22%anak belum dapat melakukannya dengan baik.Dari keempat kriteria indikator yang dipakaiterdapat lebih dari 50% anak yang dapatmelakukannya, hal ini menandakan bahwakriteria indikator ini antara lain menjawabpertanyaan, menyebutkan tiga gambar,melakukan dua perintah terkait dan meniruhuruf besar yang dicontohkan dapat direkomen-dasikan untuk digunakan dalam tes awalpenerimaan siswa baru.

Hasil ini didukung pula pada hasilperhitungan validitas di Tabel 4 untuk perkem-bangan bahasa, dimana memperoleh nilaikorelasinya 1, yang menandakan bahwahubungan antar variabel yang digunakanadalah signifikan. Begitupula pada Tabel 5,diperoleh hasil perhitungan reliabilitas yangtinggi yaitu 0.76. Hal ini berarti alat ukur yangdigunakan dapat dipercaya.

Untuk perkembangan sosial-emosionalpada Tabel 4, terlihat bahwa semua anakmendapatkan poin lebih atau sama dengan 10dari total 20 poin yang ada. Hal ini berarti bahwa

ke 27 anak (100%) yang diuji dapat melakukandua indikator dengan baik yaitu anak sudahtidak didampingi oleh orangtua dan mempunyaiemosi yang wajar. Hal ini terlihat juga pada tabel4 untuk validitas yang bernilai 1, yang berartibahwa korelasi hubungan antar variabelnyasignifikan, sedangkan untuk nilai reliabilitascukup dapat dipercaya dengan nilai 0.55 yangberarti sedang. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa kriteria indikator hasil belajarini dapat direkomendasikan untuk dipakaisebagai alat ukur untuk tes awal masukpenerimaan siswa.

Adapun keseluruhan perhitungan nilaireliabilitas yang didapatkan adalah sangattinggi yaitu 0.95 yang berarti bahwa uji hasilbelajar pada 4 aspek perkembangan dengan 15kriteria indikator yang dicobakan adalah sangatdipercaya dan konsisten.

Simpulan

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,maka dapat disimpulkan yaitu, pertama, kelimaindikator perkembangan fisik motorik kasardan halus antara lain melompat ke depan danke belakang menggunakan kedua kaki, naik danturun anak tangga, membuka dan menutup botol,mengambil dan memasukkan benda ke dalamwadah dan menggunakan crayon/pensil untukmeniru garis dapat direkomendasikan dipakaiuntuk tes awal penerimaan siswa karena lebihdari 89% anak dapat melakukannya. Kedua,keempat indikator perkembangan kognitif yangdigunakan antara lain menunjuk ataumenyebutkan 5 warna, menunjuk ataumenyebutkan angka 1-5, mengelompokkanbenda berdasarkan bentuk atau warna danmembandingkan benda berdasarkan ukurandapat direkomendasikan untuk tes awalpenerimaan siswa dimana lebih dari 93% anakdapat melakukakan tes pengamatan ini. Ketiga,keempat indikator perkembangan bahasa yangdigunakan antara lain menjawab pertanyaan,menyebutkan tiga gambar, melakukan duaperintah terkait dan meniru huruf besar yangdicontohkan terdapat lebih dari 78% anak yang

Page 17: Empat Aspek Perkembangan Anak Sebagai Pengamatan Awal

46 Jurnal Pendidikan Penabur - No.29/Tahun ke-16/Desember 2017

Empat Aspek Perkembangan Anak

dapat melakukannya, hal ini menandakanbahwa kriteria indikator ini dapat direkomen-dasikan untuk digunakan dalam tes awalpenerimaan siswa baru. Keempat, dan dari keduaindikator perkembangan sosial emosional yangdigunakan antara lain anak sudah tidakdidampingi oleh orangtua dan mempunyaiemosi yang wajar dapat dilakukan dengan baikoleh semua anak (100%) yang diuji sehinggakriteria indikator hasil belajar ini dapatdirekomendasikan untuk dipakai sebagai alatukur untuk tes awal masuk penerimaan siswa.

SaranDalam memenuhi kebutuhan akan seleksipenerimaan siswa awal untuk siswa jenjang TKharus memperhatikan empat aspekperkembangan anak yaitu fisik motorik, kognitif,bahasa dan sosial-emosional yang dilakukandengan menggunakan kriteria indikator yangakurat dan terpercaya sebagai catatan awal anaksehingga guru dapat mengetahui kekurangandan kelebihan anak yang akan ditingkatkanpada pembelajaran di kelas.

Untuk indikator perkembangan sosialemosional dapat ditambah (lebih dari dua) agartingkat kekonsistenan pada pengukuranreliabilitas meningkat, yang berarti semakintinggi nilai reliabilitasnya, semakin konsistenbutir kriteria indikator yang digunakan.

Daftar Pustaka

Berk, Laura E. (2006). Development through thelifespan. Boston: Pearson Education Inc

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005).Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi &intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta

George, Mallery. (2003). Polyglot Jurnal Ilmiah– Fakultas Ilmu Pendidikan UniversitasPelita Harapan, Vol.5 No.1 January 2011

High, Pamela C. (2008). School readiness:Pediatricsofficial journal of the AmericanAcademy of Pediatrics.The AmericanAcademy of Pediatrics, 141 Northwest PointBoulevard, Elk Grove Village, Illinois, 60007

Hoffman, Paris & Hall (1994). Developmentalpsychology today , 6 th Edition. USA:McGraw-Hill Inc

http://www.who.int/whosis/indicators/en/WHO Statistical Information System(WHOSIS), diunduh pada 2 Oktober 2017

Kementrian Pendidikan Kebudayaan. DirektoratPembinaan Pendidikan Anak Usia Dini(2015). Penilaian pembelajaran pendidikananak usia dini. Jakarta Pusat

Meggit, Carolyn, Sunderland, Gerald (2007).Child development an illustrated guide.Oxford: Heinemann Education Publishers

Preschool Directory, Parent Guide (2009). Masukdihari pertama sekolah. Jakarta: MileniaBook Publishing

Santrock, John W. (2011), EducationalPsychology, 5th Edition. New York:Mc.Graw Hill.

Sudaryono. (2014). Pengantar evaluasi pendidikan.Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia

Sukardi (2009).Evaluasi pendidikan prinsip &operasionalnya. Jakarta Timur: BumiAksara Rawamangun

Yayasan Surya Kanti. Pusat PengembanganPotensi Anak (PUSPPA), Edisi II (2002).Deteksi dini tumbuh kembang balita .Bandung

Wortham, Sue C. (2006). Early childhoodcurriculum . New Jersey: PearsonEducation,Inc. Upper Saddle River