embriologi
DESCRIPTION
kepala dan leherTRANSCRIPT
KEPALA DAN LEHER
A. Kepala
Mesenkim untuk membentukb regio kepala berasal dari mesoderm paraksial
dan mesoderm lempeng lateral, krista neuralis dan regio ektoderm yang menebal
yang dikenal sebagai plakoda ektoderm (lempeng ektoderm). Mesoderm paraksial
(somit dan somitmomer) membentuk dasar tengkorak dan sebagian kecil regio
oksipital, semua otot volunter regiio kraniofasial, dermis dan jaringan di bagian
dorsal kepala, dan meningen sebelah kaudal dari prosensefalon. Mesoderm lempeng
lateral membentuuk kartilago laring (kartilago aritenoidea dan kartolago krikoidea)
serta jaringan ikat di daerah ini. Sel krista neuralis berasal dari neuroektoderm regio
otak depan, otak tengah dan otak belakang dan bermigrasi ke ventral ke arkus faring
dan ke rostal mengelilingi otak depan dan cawan optik kedaerah wajah. Dilokasi –
lokasi ini sel –sel ini membentuk struktur tulang arkus faring dan wajah bagian
tengah dan jaringan lain diregio ini, termasuk kartilago, tulang, dentin, tendon,
dermis, pia dan araknoid, nuron sensorik, dan stroma kelenjar. Sel – sel dari plakoda
ektoderm, bersama dengan sel –sel krista neuralis membentuk neuron ganglion saraf
kranial kelima, ketujuh, kesembilan dan kesepuluh.
Gambaran paling khas pada pembentukan kepala dan leher oleh arkus faring
atau brankial. Arkus –arkus ini muncul pada minggu keempat dan kelima
perkembangan dan ikut berperan menghasilkan penampilan luar khas mudigah.
Pada awalnya arkus – arkus ini terdiri dari jaringan mesenkim yang dipisahkan
oleh celah dalam yang dikenal sebagai celah faring. Secara bersamaan dengan
terbentuknya arkus dan celah sejumlah kantong penonjolan, kantong faring
(pharyngeal pouch), muncul disepanjang dinding lateral usus faring, yaitu bagian
paling kranial usus depan. Kantong ini menembus mesenkim disekitarnya, tetapi
tidak membentuk hubungan terbuka dengan celah eksternal. Karena itu meskipun
pembentukan insang pada ikan dan amfibi, pada manusia tidak pernah terbentuk
insang sejati (brankia). Karena itu, untuk mudigah manusia digunakan kata faring
(arkus, celah dan kantong).
Arkus faring tidak hanya ikut membentuk leher, tetapi juga berperan penting
membentuk wajah. Pada akhir minggu keempat, bagian tengah wajah dibentuk oleh
stomodeum, dikelilingi oleh pasangan pertama arkus faring. Ketika mudigah berusia
42 hari, dapat dikenali adanya lima tonjolan mesenkim: prominensia mandibularis
(arkus faring pertama), kaudal dari stomodeum; prominensia maksilaris (bagian
dorsal arkus faring pertama), lateral dari stomodeum dan prominensia frontonasalis,
yaitu penonjolan yang sedikit membulat kranial dari stomodeum, pembentukan
wajah kemudian dilengkapi oleh pembentukan prominensia nasalis. Pada semua
kasus, diferensiasi struktur – struktur yang berasal dari arkus, celah dan kantong
dan tonjolan bergantung pada interaksi epitel mesenkim.
Arkus faring
Setiap arkus faring terdiri dari inti jaringan mesenkim yang dilapisi oleh
ektoderm dipermukaan luar dan epithel yang berasal dari endoderm disebelah
dalam. Selain mesenkim yang berasal dari mesoderm paraksial dan lempeng lateral,
bagian inti dari masing – masing arkus menerima banyak sekali sel krista neuralis
yang bermigrasi ke arkus untuk ikut membentuk komponen tulang wajah.
Mesoderm arkus yang asli membentuk otot wajah dan leher. Karena itu, setiap
arkus faring terdiri dari inti jaringan mesenkim yang dilapisi oleh ektoderm
dipermukaan luar dan epitel yang berasal dari endoderm disebelah dalam. Selain
mesenkim yang berasal dari mesoderm paraksial dan lempeng lateral, bagian inti dari
masing – masing arkus menerima banyak sekali sel krista neuralis yang bermigrasi
ke arkus untuk ikut membentuk komponen tulang wajah. Mesoderm arkus yang asli
membentuk otot wajah dan leher. Karena itu setiap arkus faring ditandai oleh
komponen ototnya sendiri. Komponen otot masing – masing memiliki saraf kranial
masing – masing dan ketika sel otot bermigrasi sel – sel ini membawa serta
komponen sarafnya masing – masing, selain itu setiap arkus memiliki komponen
arterinya sendiri – sendiri.
Arkus faring pertama
Arkus faring pertama terdirir dari bagian dorsal, prosesus maksilaris yang
meluas kedepan dibawahdaerah mata dan bagian ventral, prosesus mandibularis yang
mengandung kaertilago meckel. Selama lenyap kecuali dua bagian kecil diujung
dorsalnya yang menetap yang menetap dan memebentuk inkus dan maleus.
Mesenkim prosesus maksilaris membentuk premaksila, maksila , os zigomatikum
dan sebagian os temporale melalui osifikasi membranosa . mandibula juga dibentuk
oleh osifikasi membranosa jaringan mesenkim yang mengelilingi kartilago meckel.
Selain itu, arkus pertama ikut membentuk tulang telinga tengah.
Otot arkus faring pertama mencakup otot pengunyah (m.temporalis,
m.masseter , m Pteigoideus), venter anterior m digastrikus, serta m. Milohioideus,
m. Tensor timpani dan m. Tensor veli palatini. Persyarafan ke otot – otot arkus
pertama diberikan adalah n. Mandibularis (cabang n trigeminus). Karena mesenkim
dari arkus pertama juga ikut membentuk dermis wajah diberikan oleh n.oltalmikus,
n maksilaris dan n. Mandibularis (cabang n. Trigeminus).
Otot – otot arkus tidak selalu melekat ke komponen tulang atau tulang
rawan arkus sendiri tapi kadang – kadang bermigrasi kedaerah sekitar .
bagaimnapun asal dari otot – otot ini selalu dapat ditelusuri, karena persyarafan
datang dari arkus asalnya.
Arkus faring kedua
Tulang rawan arkus kedua atau arkus hioid (kartilago reichert) membentuk stapes,
prosesus stiloudeus os temporale, ligamnetum stilohioideum dan disebelah ventral,
kornu minus dan bagian atas korpus os hioideum. Otot arkus hioid adalah m.
Stapedius, m. Stilohioideus, venter posterior m. Digastrikus, m. Aurikularis dan otot
- otot ekspresi wajah . nervus fasialis, saraf arkus kedua menyarafi semua otot ini.
Arkus faring ketiga
Tulang rawan arkus faring ketiga menghasilkan bagian bawah korpus dan kornu
mayus os hioideum. Susunan ototnya terbatas pada m. Stilofaringeus. Otot ini
disarafi oleh nervus glosofaringeus. Otot ini disarafi oleh nervus glosofaringeus,
saraf arkus ketiga.
Arkus faring keempat dan ken keenam
Komponen tulang rawan arkus faring keempat dan keenam menyatu untuk
membentuk kartilago laring: kartilago tiroidea, krikoidea, aritenoidea, kornikulata
dan kuneiformis. Otot arkus keempat (m krikotiroideus, m levator veli paltini dan m
konstriktorfaringis) disarafi oleh nervus laringeus superior (cabang nervus vagus),
saraf arkus faring keenam.
KANTONG FARING
Mudigah manusia memiliki lima pasang kantong faring. kantong terakhir
bersifat atipikal dan sering dianggap sebagai bagian dari kantong keempat. Karena
epitel endoderm yang melapisi kantong menghasilakn sejhumlah organ penting,
perkembangan masing – masing kantong akan dibahas secara terpisah.
Kantong faring pertama
Kantong faring pertama membentuk divertikulum mirip tangkai, reasusu
tubotimpanikus yang berkontak dengan lapisan epitel celah faring pertama, bakal
meatus akustikus eksternus. Bagian distal divertikulum melebar menjadi seperti
kantong, riongga telinga tengah atau kavitas timpani primitif dan bagian
proksimalnya tetap sempit, membentuk tuba auditiva (eustachi). Lapisan dalam
rongga timpani kemudian membantu pembentukan membrana timpani atau
gendang telinga.
Kantong faring kedua
Lapisan epitel kantong kedua berproliferasi dan membentuk tunas yang
menembus kedalam mesenkim disekitarnya. Tunas – tunas ini kemudian disusupi
oleh jaringan mesoder, membentuk primordium tonsila palatina. Selama bulan
ketiga dan kelima, tonsil diinfiltrasi oleh jaringan limfatik. Sebgaian dari kantong
menetap dan ditemukan pada orang dewasa sebagai fosa tonsilaris.
Kantong faring ketiga
Kantong ketiga dan keempat ditandai oleh sayap dorsal dan ventral diujung
distalnya pada minggu kelima, epitekl sayap dorsal minggu ketiga berdiferensiasi
menjadi kelenjar paratiroid inferior, sedangkan sayap ventral membentuk timus.
Kedua primordia kelenjar kehillangan hubunganya dengan dinding faring dan timus
kemudian bermigrasi kearah kaudal dan media, menarik kelenjar paratiroid inferior
bersamanya. Meskipun bagian utama timus bergerak cepat keposisi akhirnya
dibagian depan toraks, tempat struktur ini menyatu dengan padanannya dari sisi
yang berlawanan, namun bagian ekornya kdang – kadang menetap terbenam
dikelenjkar tiroid atau terpisah sebagai sarang – sarang timus sendiri.
Kantong faring keempat
Epitel sayap dorsal Kantong faring keempat membentuk kelenjar tiroid
paratiroid superior, saat kehilangan kontaknya dengan dinding faring. kelenjar
paratiroid superior melekatkan dirinya kepermuikaan dorsal tiroid yang sedang
bermigrasi kekaudal dan menjadi kelenjar paratiroid superior
Kantong faring kelima
Kantong faring kelima merupakan kantong faring yang terakhir berkembang,
biasanya dianggap sebagai bagian dari kantong keempat. Kantong ini membentuk
partafolikel ayau sel C, kelenjar tiroid. Sel – sel ini mengeluarkan kalsitonin, suatu
hormon yang berperan dalam pengendalian kadar lkalsium dalam darah.
Celah faring
Mudigah 5 minggu ditandai oleh adanya empat celah faring dan hanya satu
yang ikut berperan membntuk struktur definitif mudigah. Bagian dorsal celah
pertama menembus mesenkim dibawahnya dan menghasilkan meatus akustikus
eksternus. Epitel yang melapisis bagian dasar meatus ikut serta mmbentuk gendang
telinga.
Proliferasi aktif jaringan mesenkim diarkus kedua menyebabkan arkus ini
menutupi arkus ketiga dan keempat dan menyatu dengan epicardial ridge dibagian
bawah leher dan celah faring kdua ketiga dan keempat kehilangan kontak bagian
luar. Celah membentuk suatu rongga yang dilapisi epitel ektoderm yang disebut
sinus servikalis tetapi pada perkembnganya selnjutnya sinus ini lenyap.
Regulasi molekul pembentukan wajah
Sel sel krista neuralis bersala dari sel neuroepitel didekat ektoderm
permukaan disepanjang tepi lilitan saraf. Pembnetukan sinyal oleh BMP penting
untuk membnetuk regio tepi ini dan mengatur ekspresi WNT1 agar mendorong sel
krista neuralis tersebut mengalami transisi dari sel epitel ,menjadi mesenkim dan
memulai migrasinya kemesenkim disekitarnya.diotak belakang sel krista neuralis
mengalami transisi dari sel epitel menjadi mesenkim dan memulai migrasinya
kemesenkim disekitarnya.
Di otak belakng sel krista neuralis berasal dari suatu segmen yang disebut
rombomer dalm suatu pola yang spesifik . terdapat 8 segmen diotak belakang. Sel
krista neuralis bermigrasi dalam 3 gelombang, yang berasal dari R1 dan R2
bermigrasi adari arkus pertama bersama dengan krista neuralis dari regio otak
tebgah bagian kaudal; sel krista dari R4 bermigrasi ke arkus ke2 dan sel dari R6 dan
R7 bermigrasi ke arkus 4 – 6.
Pemisahan ketiga gelombang ini dibantu oleh kenyataan bahwa sangat
sedikit sel krista neuralis yang terbentuk dari segmen ikut gelombnag – gelombang
sel sel tersebut untuk bermigrasi.
Sel sel krista neuralis yang menghuni arkus faring membentuk komponen
tulang yang khas untuk masing – masing arkus. Dahulu diduga bahwa sel krista
neuralis mengatur pola elemen tulang ini. P;embnetukan kantong faring berlangsung
sebelum migrasi sel krista sel krista neuralis dan terjadi bahkan jika sel krista
neuralis tidak ada. Kantong dibentung oleh migrasi sel endoderm disebelah lateral
dan migrasi ini dirangsang oleh FGF. Setelah terbentuk kantong faring
mengekspresikan pola gen yang sangat khas . BMP7 diekspresikan di endoderm
posterior masing – masing kantong; FGF8 terletak diendodrm anterior dan ekspresi
PAX1 terbatas diendorm paling dorsal . selain itu SHH diekspresikan di endoderm
posterior kantong faring kedua ketiga. Pola ekspresi ini kemudian mengatur
diferensiasi dan pembentukan pola mesenkim arkus faring menjadi struktur tulang
spesifik. Proses ini bergantung pada mesenkim dan merupakan contoh lain interaksi
epitel mesenkim.
Bagian lain dari tulang wajah, daerah wajah tengah dan atas juga berasal dari
sel krista neuralis yang bermigrasi ke prominensia frontonasalis. Didaerah ini sinyal
- sinyal yang keluar dari ektoderm permukaan dan neuroepitel dibawahnya
menetukan nasib mesenkim. SHH dan FGF8 tampaknya kembali berperan penting
dalam pembentukan pola diregio ini, tetapi interaksi genetik spesifiknya belum
diketahui.