embrio a

10
FERTILISASI GANDA PADA ANGIOSPERMAE Mikrospora haploid berkembang di dalam kantung anter pada stamen. Begitu diangkut ke stigma, polen yang telah mengalami pembelahan nukleus akan memanjang menjadi tabung pollen (pollen tube, gametofit jantan) dan tumbuh menuruni stilus ke arah mikropil. Nukleus paling depan disebut nukleus tabung (tube nukleus) membimbing arah tabung yang sedang memanjang. Nukleus yang mengikutinya adalah nukleus generatif, yang membelah menjadi dua nukleus sperma. Begitu tabung pollen mencapai kantung embrio, terjadi fertilisasi ganda : salah satu nukleus sperma bergabung dengan nukleus sel telur dan Nama : Fitarahmawati NIM : 13304241062 Prodi : P. Biologi I

Upload: avytta

Post on 17-Feb-2016

299 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Embrio Fertilisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Embrio a

FERTILISASI GANDA PADA ANGIOSPERMAE

Mikrospora haploid berkembang di dalam kantung anter pada stamen. Begitu

diangkut ke stigma, polen yang telah mengalami pembelahan nukleus akan

memanjang menjadi tabung pollen (pollen tube, gametofit jantan) dan tumbuh

menuruni stilus ke arah mikropil. Nukleus paling depan disebut nukleus tabung (tube

nukleus) membimbing arah tabung yang sedang memanjang. Nukleus yang

mengikutinya adalah nukleus generatif, yang membelah menjadi dua nukleus sperma.

Begitu tabung pollen mencapai kantung embrio, terjadi fertilisasi ganda : salah satu

nukleus sperma bergabung dengan nukleus sel telur dan menghasilkan zigot. Nukleus

sperma kedua bergabung dengan nukleus endosperma diploid dan menghasilkan sel

triploid, yang tumbuh menjadi endosperma yang merupakan cadangan makanan bagi

biji.

Pada Angiospermae terjadi pembuahan ganda megagametofit (kantung embrio)

oleh sperma. Pada pembuahan ganda itu sel telur dibuahi oleh sel sperma, dan inti

endosperm sekunder (yang merupakan peleburan dua inti kutub yang berhimpun di

tengah kantung embrio) dibuahi oleh sperma sel yang lain. Pembuahan sel telur oleh

sel sperma menghasilkan zigot yang membelah-belah lebih lanjut sampai membentuk

embrio. Setelah terjadi pembuahan, bakal buah bersama dengan bagian-bagian

lainnya akan tumbuh menjadi besar sambil mengalami perubahan bentuk seperti ini

(Darjanto dan Siti Satifah, 1990 : 82) :

a. Inti sel telur (ovum) akan menjadi zigot.

b. Dua buah inti polar (polar nuclei) menjadi menjadi endosperma

(endospermium).

c. Inti bakal biji (nucellus) menjadi perisperm.

d. Selaput dalam dari bakal biji (integumentum interius) menjadi kulit biji

sebelah dalam (tegmen).

e. Selaput luar dari bakal biji (integumentum exterius) menjadi kulit biji sebelah

Nama : FitarahmawatiNIM : 13304241062Prodi : P. Biologi I

Page 2: Embrio a

luar (testa).

f. Bakal biji (ovulum) menjadi biji (semen).

g. Daun buah (carpellum) menjadi kulit buah (pericarpium)

h. Bakal buah (ovarium) menjadi buah (fructus)

Embriogenesis pada Dikotil (Capsella bursa-pastoris)

Telur yang sudah difertilisasi disebut zigot. Zigot membelah secara asimetris

membentuk sel terminal (apikal) yang kecil dan sel basal lebih besar.

Sel terminal berkembang menjadi embrio, kemudian membelah memanjang

membentuk proembrio tetrad membelah vertikal dengan bidang pembelahan

tegak lurus (tahap kuadran) sel kuadran membelah melintang (tahap

oktan) membelah periklinal (protoderm di luar, berdiferensiasi menjadi

epidermis; di dalam membentuk meristem dasar, sistem prokambium, hipokotil)

(tahap globular) mengalami pendataran dibagian apeks (tahap jantung)

kedua sisi embrio tahap jantung akan membelah lebih cepat dibandingkan bagian

tengah sehingga membentuk embrio tahap torpedo. Pemanjangan terus terjadi

membentuk embrio tahap kotiledon. Embrio tahap kotiledon yang terus tumbuh

akan melengkung didalam ovulum. Disini dapat dilihat suspensor sudah

mengecil.

Sel basal selanjutnya membelah melintang membentuk suspensor, suspensor

membelah melintang beberapa kali. Suspensor membantu embrio masuk kedalam

endosperm untuk mendapatkan makanan.

Page 3: Embrio a

Gambar 1. Embriogenesis Capsella bursa pastoris

Embriogenesis pada monokotil (Najas)

Perkembangan embrio pada monokotil yang lengkap dapat dilihat pada Najas.

Zigot membelahan melintang yang asimetris membentuk sel apikal yang kecil dan sel

basal yang besar. Seluruh embrio berasal dari sel apikal.

Sel basal membesar tanpa membelah membentuk haustorium sel tunggal.

Sel apikal membelah melintang menjadi 2 sel (c dan d). Sel d membelah

melintang (m dan ci) membentuk embrio tetrad linier. Pada sel c dan m terjadi

dua kali pembelahan vertikal membentuk 2 deret sel masing-masing 4 buah

sel. Bagian q terdiri dari 4 sel yang disebut quadran. Quadran q membelah

perklinal membentuk 4 sel luar bakal dermatogen mengelilingi 4 sel aksial. Sel

pada deret m membelah vertikal dan memanjang, kemudian membentuk

proembrio tahap globular. Proembrio menjadi berbentuk oval, bagian tengah

mebentuk pemula plerom. Pada bagian q terjadi pembelahan yang lebih cepat

dari sel disebelahnya, yang mengubah kesimetrisan pada proembrio.

Pertumbuahn yang cepat pada deret q membentuk kotiledon tunggal. Sisi yang

lain pertumbuhannya lambat, dan tumbuh menjadi pemula epikotil/ initial

apeks.

Page 4: Embrio a

Gambar 2. Embriogenesis Najas

Embriogenesis dapat dibagi menjadi tiga tahap :

a. Tahap pertama : morfogenesis, sumbu kutub dan pola radial dari tubuh

tanaman terdefinisi menjadi domain akar puncak, jaringan embrio dan organ

terbentuk.

b. Tahap kedua : pematangan embrio, ditandai oleh akumulasi bahan

penyimpanan. Dalam fase akhir, embrio menjadi kering dan memasuki masa

perkembangan.

c. Tahap ketiga : pematangan, makromolekul penyimpanan menumpuk di

sebagian besar sel, merangsang peningkatan pesat dalam massa dan ukuran

embrio dan, dalam embriogenesis, embrio juga memperoleh kemampuan

untuk menahan pengeringan dan masukkan ketenangan metabolisme sampai

mereka menemukan menguntungkan kondisi untuk perkecambahan.

Menurut Darjanto dan Siti Satifah (1990:84), setelah terjadi pembuahan atau

peleburan diri antara inti sperma dengan inti sel telur, yang menghasilkan sebuah

zigot atau embrio yang kelak akan menjadi tanaman baru, maka zigot itu biasanya

akan beristirahat dahulu. Penggabungan diri antara inti sperma yang lain dengan dua

inti polar mengakibatkan tejadinya endosperm yang mengandung zat makanan.

Segera setelah endosperm terbentuk, inti endosperm akan membelah berulang kali

Page 5: Embrio a

dengan cepat sehingga endospermnya cepat membesar. Pertumbuhan endosperm yang

cepat kadang-kadang dapat mendesak nusellus sehingga nuselus hanya tinggal selaput

tipis di dalam biji.

Daftar Pustaka

Darjanto dan Siti Satifah. 1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan teknik

Penyerbukan Silang Buatan. Jakarta : Gramedia.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB.

Anonim. 2011. Handout_embrio.pdf. Diunduh dari file.upi.edu pada hari Rabu, 09

Desember 2015 pukul 20.00 WIB.