emagz rotarian .bdg edisi 1-15 agustus 2013

rotarian.bdg1-15 Agustus 2013

majalah

Rotary Club Bandungwww.rotaryclubbandung.org

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 HMohon Maaf Lahir dan Bathin

Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum.

Rotary Club Bandung 3

Assalamualaikum Wr. Wb.Salam Sejahtera untuk Kita SemuaSalam Rotary,

Dalam hitungan hari, kita semua akan tiba pada akhir Ramadhan dan menyambut 1 Syawal 1434H. Dalam suasana yang penuh fitrah tersebut, izinkan saya atas nama pribadi dan mewakili Rotary Club Bandung mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434H, mohon maaf lahir dan bathin.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Rotarian semua yang telah hadir dalam kegiatan Buka Puasa Bersama Rotary Club Bandung. Semoga, kita mampu mempererat tali persahabatan dan persaudaraan di antara kita semua.

Hingga 2 pekan ke depan, Rotary Club Bandung memasuki masa jeda. Artinya, da-lam rentang waktu tersebut tidak ada kegiatan pertemuan Rotary Club Bandung. Adapun pertemuan selanjutnya rencananya akan digelar menjelang akhir Agustus 2013. Tempat dan waktunya akan kami sampaikan kemudian.

Akhir kata, semoga Ramadhan dan Syawal kita kali ini mampu meningkatkan kepe-kaan dan kepedulian pada sesama.

Wassalamualaikum Wr. Wb.,

Medi MahendraPresiden Rotary Club Bandung [email protected]

Prakata President

Taqabballahu Minna Wa Minkum, shiyaamana wa shiyamakum

Selamat Idul Fitri 1434HMohon Maaf Lahir dan Bathin

Board Rotary Club Bandung

* Lukisan Lailatul Qadar karya Rtn. Abay D Subarna (200 x 100 Cm)

Rotary Club Bandung4

Board of DirectorPresident : Medi MahendraPresident Elect : TT Hidayat SVice President : TT Hidayat SImmediate Past Pres : Efi TresnawatiSergeant at Arms : Hadiman & Florentina Lanny

Club Administration CommitteeChairperson : Diana GustianaSecretary : Hemat Dwi NuryantoVice-Secretary : Yulia SuherlinaTreasurer : Bambang AnggoroVice Treasurer : Florentina LannyClub Service : Joenil KaharFellowship : Syarif IbrahimAttendance : Kreshna SAClub Bulletin : Sujatmiko & Hemat Dwi NuryantoWeekly Program : Sjamsir Mira

Public Relation CommitteeChairperson : Hemat Dwi NuryantoVice : Yulia SuherlinaRotary Magazine : Kreshna SA & Arya AristokratMultimedia : Kreshna SA & Luke R SuryaNews and Media : Sri SusiagawatiRadio and TV Media : Ledie P Suwandie & Luke R Surya

Rotary Foundation CommitteeChairperson : T SjamsuVice TRF : Petrina FaustineAnnual Giving : Syahrial R PahleviRestricted Giving : Syahrial R PahleviPermanent Giving : T SjamsuMajor Donor : Marthin KartawijayaScholarship : Joenil Kahar & Imam AschuriGrants : Sjamsir MiraPolio Plus : Sri Susiati

Club Membership CommitteeChairperson : Efi TresnawatiMembership Retention : SujatmikoClassification : Abay D SubarnaProspect Rotary Education : Joenil Kahar & Imam AschuriRotary Orientation Education : Joenil Kahar & Imam AschuriFamily of Rotarian : SujatmikoRotary Information : T Sjamsu & Sujatmiko

Service Project CommitteeChairperson : Djoni KoesnandarVice : Bambang AnggoroCommunity Service : Syahrial Riza PahlefiHuman Development : Johanes SaidCommunity Development : Sri Susiagawati & Johanes SaidPreserve Planet Earth : MiliantiniVocation Service : Mukti Suwondo & MiliantiniYouth Committee : Rina Nur QomariahPartnert in Service : Hadiyanto NitiharjoFund Raising : Ledie P Suwandie, Arya Aristokrat, Syarif

Ibrahim, Luke R Surya, Tintin Wisniwati

Board RC Bandung 2013-2014

Penanggung JawabPresident RC BandungMedi Mahendra

Pemimpin RedaksiHemat Dwi Nuryanto

RedaksiYudha P Sunandar

FotograferSandro Purnama

KontributorPDG Sujatmiko

KesekretariatanDeni Rohmawati (082120163034)

Kantor RedaksiSalman Business Center Lantai. 2Jln. GelapNyawang no. 4 Bandung

Email Redaksi:[email protected]

Kantor SekretariatGedung 14 Lt. 2 Institut Teknologi Nasional (ITENAS)Jln. PHH. Mustofa 23 BandungTelepon022 7106210

Email [email protected]@[email protected]

Situs Webwww.rotaryclubbandung.org

Redaksi Rotarian .bdg

Redaksi


Adalah Anne L. Mat-thews, Rotarian yang berasal dari South Carolina, Amerika, memu-

lai langkahnya sebagai wanita pertama yang menjabat wakil presiden Rotary Internasional pada 1 Juli 2013 lalu.

"Wanita memiliki kontri-busi signifikan kepada inisiatif Rotary, dan hal ini akan terus berlanjut seperti itu," ung-kap Matthews. "Tidak diragu-kan lagi, kemalangan dan kadang-kadang citra 'sebuah klub pemuda tua" yang salah kaprah akan terkubur," tutur wanita yang pertama kali juga melayani wali amanat Rotary Foundation dan direktur Rota-ry Internasional ini.

Matthews juga menam-bahkan bahwa walaupun pekerjaan sebagai wakil pres-ident Rotary Internasional dilakukan oleh laki-laki atau

perempuan adalah bersifat imaterial, hal yang paling penting adalah seorang individu mampu melayani dengan efektif sebuah peran. "Dengan perkataan tersebut, saya sangat bangga sekali sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai wakil presiden dan saya sangat berterima kasih kepada pionir dari California yang telah men-gusahakan keanggotaan bagi wanita di Rotary," tandasnya.

Matthews sendiri telah melayani Rotary da-lam beberapa kapasitas. Selain telah melayani sebagai wali amanat dan direktur, dia juga per-nah menjabat sebagai koordinator Rogary Foun-dation regional, perwakilan presiden Rotary Internasional, memimpin serangkaian seminar pelatih untuk International Assembly, anggota Fututre Vision Committee, pemimipin pelatihan Rotary Internasional, dan District Governor.

Dia juga pernah menerima Rotary's Service Above Self Award dan The Rotary Foundation Citation for Meritorious Service and Distin-guished Service Award. Selain itu, Matthews juga merupakan Fotary Foundation Benefac-tore, anggota Bequest Society, Major Donor, dan anggota Paul Harris Society.

Selain melayani Rotary, Matthews juga memiliki karir yang panjang dan terhormat di

Sebagai kelanjutan dalam mempromosikan keragaman dalam keanggotaannya, Rotary Internasional telah menandai tonggak sejarah baru dengan mengangkat wanita sebagai wakil presiden.

Anne L. Matthews,

Wakil Presiden Wanita Pertama di Rotary Internasional

Internasional

Anne L. Matthews


luar aktivitasnya sebagai Rotarian. Matthews sendiri memiliki gelar di bidang bisnis, ekonomi, dan administrasi pendidikan. Gelar ini termasuk doktor dari University of South Carolina. Tak hanya itu saja. Matthews juga pernah menjabat sebagai presiden Matthews and Associates, se-buah firma konsultasi pendidikan.

Aktivitasnya yang lain, Matthews telah me-layani Coker College sebagai waliamanat, juga sebagai Advisory Education Board of the Na-tional Federation of Independent Business, se-bagai presiden di National Business Education Association, serta sebagai member pada South-ern Regional Education Board of Directors for High Schools That Work.

Dia juga melayani sebagai dewan di Cen-ter for Occupational Re-search and Development in Texas dan sebuah agensi akreditasi Com-mision on Occupational Education. Dia juga an-ggota dari Leadership South Carolina.

Matthews sendiri mulai mengikuti per-temuan Rotary club pada 1989 silam atas rekomendasi dari menterinya. Sejak saat itu, tidak membutuhkan waktu lama untuk dia terlibat secara aktif dalam klubnya.

Dia juga menuturkan bahwa Matthews memiliki banyak momen yang memuaskan. Beberapa di antaranya adalah mengimunisasi anak-anak untuk menekan polio di India, meng-gali sumur di hutan Amazon, dan memper-siapkan makanan untuk mereka yang kelaparan.

"Saya secara khusus merasakan kedamaian ketika berbagi cerita sederhana dan fakta den-gan Rotarian bahwa hal baik Rotary adalah melakukan sesuatu dalam kantung-kantung di seluruh dunia," papar Matthews. "Melihat dan mendengar reaksi mereka adalah kepuasan yang utama," simpulnya.Presiden Wanita Pertama RIBI

Wanita pertama lainnya di ranah Rotary Internasional adalah Nan McCreadie yang men-jabat sebagai presiden Rotary International in Great Britain and Ireland (RIBI), sebuah organ-

Internasional

isasi yang dibentuk pada 1910-an. McCreadie sendiri bergabung sebagai Rotarian pada 1997 di Rotary Club Feltham, Greater London, Inggris.

Sebelumnya, McCreadie adalah wakil pres-iden RIBI, kepala Constitution Committee, per-wakilan presiden, dan district governor. Dia juga merupakan anggota Bequest Society.

“Saya merasa luar biasa terhormat ditun-juk sebagai presiden wanita pertama RIBI. Saya percaya dengan kuat bahwa hal ini (pemilihan wanita sebagai presiden) merupakan refleksi tentang perubahan Rotary seiring dengan wak-tu,” ungkap McCreadie.

“Saat ini kita mulai mengalami jenjang baru dalam perkembangan organisasi dengan leb-ih dan lebih banyak wanita dan kaum muda

yang ingin bergabung bersama Rotary dan membantu komunitas lokal mereka. Jadi hal ini merupakan waktu yang sangat menarik untuk saya dalam mengemban amanah ini dan saya san-gat memiliki pandangan ke depan tentang tahun saya di kantor,” lanjutn-

ya.McCreadie sendiri di Rotary Internasional

pernah melayani sebagai sergeant-at-arms sela-ma konvensi Rotary Internasional dan pemimp-in pelatihan di Internasional Assembly, sebuah pelatihan tahunan untuk pemimpin baru Rota-ry. Secara kebetulan, instruktur McCreadie keti-ka belajar menjadi pemimpin pelatihan adalah Anne L. Matthews yang menjadi wakil presiden wanita pertama Rotary Internasional.

McCreadie percaya bahwa organisasi ini akan mampu membuat langkah besar dalam konteks keberagaman dan perlu untuk melan-jutkannya. “Kita butuh lebih fleksibel. Kita perlu menjadi kebutuhan bagi non Rotarian dalam beberapa proyek pelayanan yang akan menun-tun mereka untuk bergabung. Visibilitas adalah hal penting, sepenting bekerja untuk organisasi lokal, nasional, dan internasional lainnya,” ajak McCreadie. v

Yudha P Sunandar

“Saat ini organisasi kita mulai mengalami jenjang baru dengan lebih dan lebih banyak wanita dan kaum muda.

Nan McCreadie


Setidaknya hal inilah yang PDG Sujatmiko rasakan se-lama 19 tahun mengabdi di Rotary Club Bandung. Bagi sosok yang akrab disa-

pa PDG Miko ini, Rotary membantu membangun kembali kehidupannya setelah kejatuhan karirnya pada per-tengahan era 1980 silam.

PDG Miko memang memiliki kehidupan yang berwarna. War-na-warni ini mulai tampak ketika dia lulus dari bangku SMA pada 1960 dan melanjutkan pendidikannya ke Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung.

Di tempat barunya ini, Miko kerap mengikuti berbagai kegiatan organisasi di lingkungan kampus di Bandung. "Saya ini orangnya tidak mau diam. Tentunya dalam konteks yang positif," ungkap Miko menga-

wali obrolan.Meskipun begitu, aktifnya Miko ini tidak

selalu membawa dampak positif bagi dirinya. Menginjak 1965, Indonesia diguncang peruba-han peta politik yang cukup ekstrim. Kala itu, pihak yang berkuasa di Indonesia melarang semua organisasi yang dipandang berhaluan kiri.

Miko sendiri bukan aktivis organisasi je-nis ini. Hanya saja, dia selaku Dewan Maha-siswa pernah masuk organisasi terlarang untuk menyelidiki kegiatan di dalamnya. Hal inilah yang kemudian membuatnya terkena skors dari ITB pada 1965 hingga 1966. Beruntung, Miko akhirnya mendapatkan rehabilitas murni.

Setahun kemudian, Miko berhasil lulus dari ITB. Tak hanya itu saja. Dia pun bertemu den-gan Mojang Garut dan menikah pada Juni 1967. "Saya nikah sebulan sebelum lulus kuliah," ke-nang pria kelahiran Pamekasan, Madura, ini.

Tak lama setelah lulus, Miko bekerja di Di-rektorat Geologi di Bandung hingga 1973. Tiga

PDG Sujatmiko:

Rotary Membangun Percaya Diri

Menjadi seorang Rotarian tidak hanya

membangun kepekaan sosial. Di sisi lain,

terlibat aktif di Rotary Club Bandung juga

menumbuhkan rasa percaya diri.

Teks: Yudha P SunandarFoto: Sandro Purnama

PDG Sujatmiko (kanan) bersama Ai Mulyati

sang istri

Sosok


tahun kemudian, ayah 3 anak ini terbang ber-sama istrinya ke Perancis guna meneruskan jenjang kuliahnya. Sekembalinya ke Indonesia pada 1978, Miko berdomisili di Balikpapan dan bekerja di perusahaan eksplorasi minyak asal Perancis Total Indonesia. Salah satu prestasinya di perusahaan ini, Miko mendapatkan amanah sebagai Head Department pada 1983.

Akhir 1985, presiden Rotary Club Bandung 1999-2000 ini memutuskan untuk pindah ke Pertamina. Ternyata, kepindahannya ke perusa-haan minyak milik negara ini memberikan ujian kehidupan berikutnya. Setahun kemudian, Miko dipecat dari Pertamina. Alasannya sederhana saja: Miko pernah terlibat organisasi terlarang.

"Kemudian saya kem-bali ke Bandung, dan kem-bali ke rumah pemberian mertua," kisah Miko. "Back to basic sama anak-anak," lanjutnya.

Di Bandung, Miko hid-up luntang-lantung tanpa pekerjaan. Untuk mendapa-tkan perkerjaan sangat sulit sekali waktu itu. Pasalnya, dengan label "terlibat organisasi terlarang" membuat banyak perusahaan eng-gan menerimanya. Padahal, Miko sudah cukup terkenal sebagai ahli perminyakan di Indonesia sepulangnya dari Perancis.

Berwiraswasta di bidang yang sama dengan pekerjaannya pun tidak kalah sulitnya. Lang-kahnya benar-benar dibatasi sehingga mem-buatnya sulit berkembang di bidang "emas hitam". Hingga akhirnya Tuhan memperkenal-kannya pada Batu Mulia.

Pada 1990, seseorang menawarkan batu mulia kepadanya. Awalnya, Miko bingung lan-taran tidak tahu sama sekali fungsi batu mulia tersebut dan tujuan diperjual-belikan. "Kalau batu mulia ini digosok, bisa jadi cincin. Saya sudah kirim 50 truk ke Tanggerang untuk diek-spor," tutur Miko menirukan penjelasan orang yang menawarinya batu mulia.

Miko sendiri memiliki latar belakang Geolo-gi. Sejak menjadi mahasiswa, secara khusus memang memiliki ketertarikan terhadap batu. Mendengarkan penjelasan nilai jual batu mulia, Miko langsung tertarik untuk mengolahnya.

"Waktu itu saya cuman ingin membuktikan bah-wa batu ini menjual produk batu mulia lebih menguntungkan dari pada menjualnya secara mentah," ungkap Pria kelahiran 24 Oktober 1941 ini.

Tak seberapa lama, Miko memulai usaha di bidang batu mulia ini dengan membeli 1 truk batu mulia. Tak seberapa lama, dia membeli 2 truk batu mulia, kemudian 3 truk batu mulia, dan seterusnya. Tidak tanggung-tanggung, semua uang yang dimilikinya ia keluarkan un-tuk membeli dan mengolah batu mulia. "Uang tabungan saya sampai habis," kisah Miko.

Pada awalnya, Miko sendiri tidak mengerti tujuannya mengolah batu mulia ini. Dia hanya

mencoba mengikuti intu-isinya. Dan benar saja. Tak seberapa lama, usahanya ini mulai menuai hasil. Sou-venir sederhana yang dia buat, berhasil ia jual dengan kisaran harga Rp. 100-200 ribu. Nilai yang cukup be-sar untuk era awal 1990-an.

"Awalnya menekuni batu mulia sebagai hobi, kemudian ada yang tertarik, dan sekarang batu mulia menjadi bisnis dan hobi," simpulnya.

Pekerjaan mengolah batu mulia kini terus ia dalami dan tekuni. Ketekunan ini membuat-nya dikenal sebagai ahli batu mulia di Indone-sia. Miko pun sering memberikan ceramah dan seminar tentang batuan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tak mudah memang bagi Miko menjalani hidupnya, terutama ketika "jatuh" dan dicap sebagai komunis pada era Orde Baru. Namun, suami Ai Mulyati ini selalu menekankan untuk selalu bersyukur. "Bila tidak bersyukur dalam menghadapi musibah, pasti hancur," nasihatn-ya.Bergabung dengan Rotary

Kompetensi Miko sebagai ahli batu mulia mengantarkannya kepada Rotary. Ketika itu, Rtn. Rifai Tjandraputra yang juga penyuka batu mulia mengundang Miko untuk memberikan ceramah di Rotary Club Bandung. Ternyata, un-dangan ini bukan untuk yang pertama dan tera-khir. Setelahnya, Miko kembali diundang mengi-kut pertemuan Rotary Club Bandung.

Sosok

“Bila tidak bersyukur dalam menghadapi musibah, pasti hancur.

PDG Sujatmiko


Meskipun begitu, ada rasa enggan untuk memenuhi undangan tersebut. Pasalnya, wak-tu itu Miko merasa tidak percaya diri. Dia yang merasa sebagai tukang batu yang dipecat dari perusahaan perminyakan, merasa minder berh-adapan dengan 3 pensiunan jenderal, presiden komisaris Pikiran Rakyat, dan 3 mantan bupa-ti. "Namun, akhirnya, saya nekat saja untuk datang," tekad Miko.

Pilihan Miko tampaknya tepat. Alih-alih merasa minder, dia malah merasa nyaman bera-da di Rotary. Pasalnya, Miko menilai bahwa Ro-tary tidak membatasi anggotanya dengan sekat-sekat umur, pangkat, agama, ras, dan lainnya. "Sekat-sekat itu hilang. Saya pikir, organisasi ini luar biasa. Makanya kemudian saya touch," ungkap direktur GEM-AFIA ini. Setelah 3 kali menghadiri pertemuan Rotary Club Bandung, Miko pun resmi men-jadi Rotarian pada Jan-uari 1994.

Bagi Miko, Rotary mengisi kekosongann-ya dalam berkomuni-tas dan berorganisasi. Pasalnya, sejak dipecat dari Pertamina, dirinya praktis tidak punya komunitas apa pun. Tidak ada satu organisasi pun yang mau mendeka-ti orang-orang yang dipecat seperti dirinya. Terlebih lagi dengan tuduhan aktivis. Semakin membuatnya terkucil dalam konteks komunitas dan organisasi.

Beruntung, Miko akhirnya menemukan Ro-tary Club Bandung yang menyalurkan kembali semangatnya untuk aktif di organisasi dan ko-munitas. Lebih dari itu, Rotary juga memberi-kan pengalaman berharga lainnya bagi Miko.

Tak seberapa lama setelah menjadi Ro-tarian, dia bersama 35 orang lainnya pergi ke kawasan pertambangan emas dalam rangka Vocational Trip di Cikotok, Jawa Barat. Saat itu, Miko menjadi pemandu perjalanannya. Tidak tanggung-tanggung, pesertanya adalah orang-orang yang sebagian berumur 80 tahun ke atas.

Memasuki kawasan pertambangan, para peserta diharuskan menggunakan sepatu dan

pakaian lapangan yang telah disediakan. Mer-eka juga mendapatkan kesempatan untuk me-naiki lori ke lubang-lubang tambang. Bagi pe-serta, pengalaman ini begitu membahagiakan. Mereka seperti bernostalgia dengan masa mu-dahnya.

Kebahagiaan merekalah yang akhirnya membuat Miko sadar bahwa dia senang meli-hat orang lain bahagia. "Menyenangkan orang lain merupakan kebahagiaan yang luar biasa," ungkapnya. Pengalaman berharga inilah yang akhirnya membuahkan tekad Miko untuk mam-pu membahagiakan lebih banyak orang melalui Rotary.

Sejak saat itu, Miko benar-benar tidak per-nah lepas dari Rotary Club Bandung. Tekad-nya untuk mengabdi bersama Rotary ia wu-judkan dengan kadar kehadiran yang menca-pai 100 persen selama 19 tahun. Keseriusan-nya ini pun mengan-tarkan Miko menjadi President Rotary Club Bandung pada 1999-2000 silam.

Amanah jabatan ini membuat Miko leb-ih memahami Rotary lebih dalam. Dia menilai bahwa organisasi ini benar-benar menilai ses-eorang dari prestasi dan komitmennya. "Bila komitmennya terhadap klub baik dan mampu bertenggang rasa, maka seorang Rotarian ber-peluang terpilih menjadi pemimpin," paparnya.

Tuntas menjadi presiden, Miko mendapa-tkan kepercayaan sebagai Assistant Governor. Selama 3 tahun berturut-turut ia aktif untuk memastikan Rotary Club di bawahnya hidup. Kala itu, kadar hadirnya bisa 200-300 persen lantaran kerap mengunjungi beberapa klub dalam seminggu. Tak hanya itu saja, Miko juga gemar mencatat hal-hal positif dan menyam-paikannya ke District. "Supaya kebahagiaan yang saya rasakan, bisa dirasakan oleh orang lain," tukas Miko.

Tak disangka, pada 2004 Miko terpilih men-jadi District Governor Nominee. "Waktu itu saya keder, istri juga frustasi," kenangnya. Pasalnya,

“Bila komitmennya terhadap klub baik dan mampu bertenggang rasa, maka seorang Rotarian berpeluang terpilih menjadi pemimpin.

PDG Sujatmiko

Sosok


dia harus meninggalkan perusahaan yang tel-ah dirintisnya selama 1 tahun penuh. Namun, sebagai seorang Rotarian, dirinya tidak boleh menolak amanah dan kepercayaan dari District.

Akhirnya, Miko bersama istri menerima pengangkatan tersebut dan mampu meredam frustasinya. Mereka menganggap perjalanann-ya keliling Indonesia sebagai bulan madu kedua. Alhamdulillah, amanah tersebut berhasil Miko laksanakan selama seta-hun penuh.

Miko sendiri me-nilai pengangkatannya sebagai District Gov-ernor disebabkan oleh perhatiannya kepada masalah-masalah Ro-tary. Dia sendiri tidak terlalu pandai membuat proyek. Hanya saja, se-lama menjadi Assistant Governor, dirinya kerap mendukung proyek-proyek yang baik dengan mempublikasikannya melalui District. Beberapa proyek yang pernah dia dukung adalah edukasi gempa dan zakat harta melalui Rotary.

Selama menjadi District Governor, salah

satu keberhasilan Miko adalah menanamkan kebiasaan untuk menyanyikan lagu Bagimu Negeri di sebagian Rotary Club di Indonesia. Kebiasaan ini terinspirasi dari kebiasaan Rotary Club Amerika ketika Miko mengikuti pelatihan di Negeri Paman Sam tersebut.

Saat itu, dia terkesan dengan kebiasaan Rotary Club Amerika yang menyanyikan lagu God Bless America atau ikrar setia pada

bangsa Amerika pada pertemuan rutinnya. Menurutnya, kebiasaan ini merupakan jalan bagi Rotarian untuk mencin-tai negerinya. "Marilah belajar cinta bangsa Indonesia dari Rotary," ajak Miko.Setia Mengabdi

Apakah darma bakti kita terhadap Rotary putus usai menjadi District Governor? "Tidak, kita harus kembali mem-perkuat klub sembari memperkuat District," tandas Miko. Prinsip ini dia lihat dari beberapa District Governor sebelumnya. Salah satu con-tohnya adalah PDG Sjamsu Tjetje. Beliau kem-

“Rotary sesuai dengan nilai-nilai Islam, menjadikan kita sebagai makhluk Allah yang Rahmatan lil Alamin.

PDG Sujatmiko

Sosok


Sosokbali aktif di Rotary Club Bandung usai menun-aikan tugasnya sebagai District Governor pada 2001-2002 silam.

Bagaimana pun, seorang Rotarian harus menjunjung 4 pilar dalam Rotary. Pilar pertama, seorang Rotarian harus membesarkan klubnya. Kemudian dia juga harus mampu mendukung proyek-proyek kemanusiaan. Sedangkan yang ketiga, Rotarian harus mampu mendukung Ro-tary Foundation agar mampu menjadikan orang hidup lebih baik di seluruh dunia. Terakhir, men-dorong Rotarian lainnya meningkatkan kepemi-mpinan sehingga mampu menjadi pemimpin di klub, District, dan masyarakat.

Guna menunaikan keempat pilar ini, Miko menambahkan seorang Rotarian harus senan-tiasa berpegang pada konsep 4 batu ujian, baik dalam perkataan, perbuatan, dan pemikiran. Oleh karena itu, Miko memandang bahwa Rota-ry sesuai dengan keyakinan agamanya. "Rotary sesuai dengan nilai-nilai Islam, menjadikan kita sebagai makhluk Allah yang Rahmatan lil Ala-min," simpulnya.

Seorang Rotarian juga memiliki kewajiban

untuk mengabdi di masyarakat. Salah satu cara-nya dengan mengukuhkan profesinya di lingkun-gan sosial dan mengkontribusikan yang terbaik bagi mereka. Rotarian juga idealnya memiliki keluarga yang bahagia. Bagaimana pun, Rotary mengajarkan anggotanya untuk selalu jujur dan adil serta membahagiakan keluarganya. Sehing-ga kecil kemungkinannya untuk selingkuh dan membohongi pasangannya. "Saya tidak men-gerti bila seorang Anggota Rotary bercerai atau memiliki keluarga yang rusak," tandas Miko.

Ke depannya, Miko mengharapkan agar an-ggota Rotary Club Bandung bisa lebih baik lagi. Dia mengaku mendambakan kadar hadir Rotar-ian naik tahun ini. Selain itu, Miko juga meng-harapkan umur rata-rata anggota Rotary Club Bandung semakin rendah. Menurutnya, sewak-tu kepemimpinannya, umur rata-rata anggot-anya adalah 65 tahun. Kini, sudah lebih rendah menjadi 50 tahun.

Terakhir, Miko berpesan agar Rotarian meningkatkan kedisiplinannya. "Supaya Rotary Club Bandung jadi ranking satu lagi di Indone-sia," pesannya singkat.v


Hal inilah yang dilaku-kan sejumlah Ann pada Kamis, 1 Agustus 2013 lalu. Ann Etty Jo-enil Kahar beserta

Ann Ai Sujatmiko, Ann Euis Abay Subarna, dan Ann Yohana Pandji Natadikara bersama President Rotary Club Bandung 2013-2014 Medi Mahendra mengunjungi Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Bandung. Mereka mem-berikan dana bantuan sebesar Rp 500 ribu dan 10 Alquran. Tak ha-nya di satu tempat, para Ann juga memberikan donasi yang sama ke tiga panti asuhan lainnya di Cileunyi dan Lembang.

Ann Etty menuturkan bahwa kegiatan ini rutin mereka seleng-garakan sejak 1998 silam. Pada pertemuan 2 bulanan, mereka kerap mengumpulkan uang guna menggelar aksi sosial. Selain itu, para Ann juga mewajibkan iuran Rp 100 ribu per tahun kepada anggotanya. "Uang iuran ini kami simpan. Bila sewaktu-waktu ingin mengunjungi panti asuhan, bisa

mengambil dari uang simpanan rutin ini," papar istri Rtn. Joenil Kahar.

Yusuf, pengelola Panti Asuhan Muhammad-iyah Sumur Bandung menyampaikan terima kasih atas bantuan Ann dan Rotary Club Band-ung. "Semoga amalan saudara-saudara dibalas kebaikan yang berlipat oleh Allah," harap Yusuf yang diamini hadirin.

Sebelumnya, di tempat terpisah, Ann Masri-yah Lily Sumantri bersama Presiden Rotary Club Bandung 2013-2014 Medi Mahendra dan PE TT Hidayat S mewakili Rotary Club Bandung men-yampaikan bantuan kepada Yayasan Bhakti Per-tiwi Manggahang, Kabupaten Bandung, pada Selasa, 30 Juli 2013. Adapun bantuannya beru-pa dana sebesar Rp 1 juta, 4 paket bingkisan, 10 Alquran, dan setengah lusin selimut.

Adas Koswara, pengelola Panti Asuhan dan Panti Jompo Bhakti Pertiwi Manggahang, menyampaikan terima kasih kepada Rotary Club Bandung. Bantuan tersebut sedianya akan dipergunakan untuk kebutuhan anak-anak di panti asuhan beserta para orang tua lanjut usia di panti jompo.

Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Band-ung sendiri sudah berdiri sejak 1997 dan berlo-kasi di 4 tempat berbeda di Kecamatan Sumur Bandung. Saat ini, menampung 78 anak yatim piatu dan dhuafa dari jenjang SD hingga SMA.

Salah satu aksi tahunan Ann Rotary Club Bandung adalah

mengunjungi panti asuhan pada bulan Ramadhan.

Mereka memberikan sejumlah bantuan untuk anak yatim dan dhuafa.

Ann Rotary Club Bandung Gelar Safari Ramadhan ke Panti Asuhan

1

Safari Ramadhan


Bahkan, 2 orang di antaranya sudah mengin-jak bangku S1 dan seorang lainnya sedang menyelesaikan S2.

Selain membina anak-anak yang tinggal di asrama, Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Bandung juga membina anak-anak yatim piatu dan dhuafa yang tinggal di lingkungan sekitar panti bersama orang tuanya. Pihak panti asu-

Keterangan Foto:1. Pres. RCB Medi Mahendra

(kanan) dan para Ann berfoto bersama anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Bandung.

2. Perwakilan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Bandung (kiri) menerima bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Ann. Etty Joenil Kahar (kedua kanan) disaksikan oleh Pres. Medi Mahendra dan para Ann.

3. Pres. RCB Medi Mahendra (kanan berdiri), PE TT Hidayat S (kedua kanan berdiri), dan Ann. Masyariyah Lily Sumatri (kedua kiri berdiri) berfoto bersama orang tua Panti Jompo Bhakti Pertiwi Manggahang.

4. Pres. RCB Medi Mahendra (tengah berkaca mata) secara simbolis memberikan bantuan kepada Yayasan Bhakti Pertiwi Manggahang yang secara simbolis diterima oleh Adas Koswara (kanan).

2

3

4

han memberikan dana bantuan sebesar Rp 100 ribu per anak setiap bulannya.

Adapun Panti Asuhan dan Panti Jompo Yayasan Bhakti Pertiwi Manggahang berdiri pada 1974. Yayasan ini didirikan oleh Ann Mas-riyah ketika Rtn. Lily Sumantri masih menjabat sebagai Bupati Bandung.

Saat ini, Panti Asuhan Bhakti Pertiwi Mang-gahang menampung 35 orang anak yatim piatu dan belasan orang tua lanjut usia. Anak-anak yatim piatu ini memiliki jenjang pendidikan dari SD hingga SMA.

Bila secara kecerdasan mampu, pihak panti juga akan membantu mereka untuk kuliah di perguruan tinggi. Hingga saat ini, Panti Asu-han Bhakti Pertiwi Manggahang telah menye-kolahkan 15 orang hingga ke perguruan tinggi. Mereka umumnya tersebar di UPI, UNPAD, dan Politeknik ITB.v

Teks & Foto: Yudha P Sunandar

Safari Ramadhan


Buka Puasa Bersama pada 22 Juli 2013 lalu dihadiri oleh sekitar 20 Rotarian. Presiden Rotary Club

Bandung 2013-2014 membuka pertemuan dengan menyam-paikan apresiasi positif rekan-rekan Rotary Club lainnya ter-hadap Majalah Rotarian .Bdg. Lebih lanjut, Medi juga memo-hon kesediaan anggota Rotary Club Bandung untuk diwawan-cara.

Lebih lanjut, Kabag Pemer-intahan Umum Kota Bandung ini juga mengajak Rotarian un-tuk menggabungkan kegiatan sosial yang dimilikinya dengan Rotary Club Bandung.

Pada kesempatan terse-but, Rektor ITENAS Bandung Rtn. Imam Aschuri menyambut baik tawaran Medi. Menurut-nya setiap tahun lembaganya menerima beasiswa Bidik Misi dari pemerintah. Beasiswa ini memungkinkan seorang maha-

siswa untuk kuliah hingga lulus tanpa memba-yar sepeser pun.

Meskipun begitu, belum semua beasiswa terserap. Sehingga masih memungkinkan un-tuk Rotary mencarikan lulusan SMA yang ses-uai dengan kriteria, yaitu: dari keluarga prase-jahtera dan memiliki kemampuan akademis yang baik. Calon penerima beasiswa sendiri harus tetap mengikuti seleksi. Hal ini menjamin agar yang mahasiswa yang bersangkutan bisa lulus tepat waktu.

Mendengarkan pemaparan Imam, Medi akan mencoba untuk mengkolaborasikannya. Misalnya, Itenas membantu beasiswa akade-misnya sedangkan Rotary Club Bandung mem-bantu membiayai hidupnya.

Medi Mahendra juga merencanakan untuk membangun proyek yang masif dengan dana donasi besar. Proyek ini akan menargetkan kelompok Pendidikan Anak Usia Dini, Posyan-du, Dewan Keluarga Masjid dan institusi keag-amaan non-muslim, veteran, serta orang tua lanjut usia.Jeda Idul Fitri

Sedangkan pertemuan 29 Juli 2013 dihadiri oleh sekitar 25 Rotarian. Dalam sambutannya, Medi Mahendra menyampaikan bahwa Rotary Club Bandung akan memasuki masa jeda pada

Menyambung Buka Puasa Bersama sebelumnya, RCB kembali menyelenggarakan kegiatan serupa di kediaman Rtn. Hemat Dwi Nuryanto pada 22 Juli 2013 dan di kediaman Rtn Doddy Abdassah pada 29 Juli 2013.

RCB Gelar 2 Buka Puasa

Bersama

Teks: Yudha P SunandarFoto: Sandro Purnama

1


Idul Fitri 1434 H. Adapun pertemuan selanjutn-ya akan disampaikan kemudian melalui telepon dan layanan SMS.

Dalam kesempatan ini, IPP Efi Tresnawati selaku koordinator program Thalashemia un-tuk wilayah Cirebon dan Bandung, menghara-pkan setiap Rotary Club membuat program terkait Thalashemia. Selama ini, pihaknya telah melakukan kegiatan sosialisasi Thalasemia di ITENAS dan ITB.

Rektor ITENAS Bandung Rtn. Imam Aschuri menyampaikan bahwa pihaknya berencana menggelar screening dan sosialisasi Thalaese-

mia dengan Rotary Club Bandung Braga. Kegia-tan ini akan berlangsung pada 22-23 Agustus 2013 dan ditujukan untuk mahasiswa ITENAS. Untuk itu, lanjut Imam, program ini bisa men-jadi ajang kerjasama dengan Rotary Club di Bandung dan sekitarnya. Mengenai hal ini, Efi menyambut baik. Menurutnya, Rotary Club di Bandung bisa menggalang kegiatan bersama untuk program Thalasemia.

Informasi lainnya, Efi juga mengundang an-ggota Rotary Club Bandung untuk menghadiri Seamless Seminar yang akan digelar pada 14 September 2013 mendatang. Meskipun undan-gan ini dikhususkan bagi pengurus Rotary Club Bandung, tetapi terbuka untuk anggota Rotary lainnya. Lebih rinci mengenai acara ini, pemba-ca bisa melihatnya di halaman 11 edisi ini.

Rotarian lainnya yang angkat bicara adalah Rtn Rina Nur Qomariah. Dia menyampaikan bahwa pada akhir Agustus 2013 akan tiba 7 pe-lajar inbound Youth Exchange Program. Mereka akan bersama Rotary Club di Bandung selama satu tahun ke depan. Rincian lebih lanjut men-genai Youth Exchange Program, pembaca bisa melihatnya di halaman 18-19 edisi ini.

Rtn. Doddy Abdassah selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih yang mendalam atas kehadiran Rotarian di kediamannya. Dia juga menyampaikan maaf bila dalam penyam-butannya ada kekurangan. Rangkaian kegiatan Buka Bersama ditutup dengan foto bersama seluruh Rotarian yang hadir.v

Keterangan Foto:1. Foto bersama usai Buka

Puasa Bersama di kediaman Rtn. Doddy Abdassah.

2. Suasana Buka Puasa Bersama di kediaman Rtn. Hemat Dwi Nuryanto.

3. Menikmati hidayangan berbuka di kediaman Rtn. Hemat Dwi Nuryanto.

4. Suasana Buka Puasa Bersama di kediaman Rtn. Doddy Abdassah.

2

3

4


Kali ini, Bandung kedatangan 7 orang inbound yang berasal 6 negara yang berbeda: Bra-zil, Belgia, Polandia, Amerika, Meksiko, dan Denmark. Rota-

ry Club Bandung sendiri akan meneri-ma seorang inbound dari Brazil berna-ma Guilio Agulhare Meichiori.

Rtn. Rina Nur Qomariah, Program Officer YEP Korwil Bandung-Cirebon 2013-2014, menyampaikan bahwa pe-serta akan diajak mengenal Bandung dan Indonesia lebih dekat melalui 22 aktivitas rutin mingguan.

Bentuk aktivitasnya sendiri salah satunya berupa kegiatan pelatihan ke-budayaan rutin seminggu sekali di pu-sat-pusat kebudayaan di Bandung. Be-berapa di antaranya adalah pencak silat di Institut Teknologi Bandung, menari di padepokan seni Rtn. Sri Susiagawati, menulis Aksara Sunda, membatik, dan kunjungan ke Saung Angklung Udjo.

Peserta juga akan diajak mengem-bangkan keahliannya di berbagai bidang. Beberapa di antaranya adalah memasak kuliner Indonesia di Cooking Class Sekolah Pariwisata Telkom, mera-

jut, pelatihan daur ulang sampah, serta belajar menari Ballroom dan Poco-poco bersama Rtn. Marthin Kartawijaya dan Rtn. Ledie Suwandie.

Selain pelatihan dan peningkatan kapasitas diri, Rina dan timnya juga mengajak peserta melakukan kunjungan ke beberapa museum, tempat bersejarah, dan wisata alam Bandung.

Beberapa lokasi yang akan dikunjungi pe-serta antara lain Museum Sri Baduga, Museum Geologi, Gedung Sate, Masjid Agung Bandung, PT Dirgantara Indonesia, dan Dago Tea House. Sedangkan tempat wisata alam di antaranya adalah Taman Hutan Raya Dago Pakar, Gunung Tangkuban Parahu, dan Kawah Putih.

Selain menerima pemuda dari Rotary Club negara lain, Rotary Bandung juga mengirimkan anak-anaknya untuk tinggal dan belajar selama setahun di negeri orang.

Tahun ini, Rotary Bandung mengirimkan 8 orang peserta YEP ke 5 negara, yaitu: Amerika, Perancis, Brazil, Polandia, dan Meksiko. Rotary Club Bandung sendiri mengirimkan Mirza Gum-bira yang akan ditempatkan di Brazil hingga 2014 mendatang.Lebih Padat

Kegiatan Youth Exchange Program kali ini sengaja dibuat lebih padat dibandingkan penye-lenggaraan YEP pada tahun-tahun sebelumnya.

Youth Exchange ProgramRotary of Bandung

Dalam beberapa pekan ke depan, Rotary Club Bandung akan kedatangan tamu dari negeri seberang. Mereka adalah peserta Youth Exchange Program (YEP) yang akan tinggal di Bandung selama lebih kurang setahun ke depan.

Panitia Persiapkan 22 Aktivitas Mingguan untuk 7 Pelajar dari 6 Negara

Y E P


Salah satu tujuannya agar peserta inbound mengenal budaya Bandung dan Indonesia. Se-lain itu, padatnya aktivitas juga memungkinkan peserta lebih akrab dengan orang tua asuh, tim YEP, dan anggota Rotary Club Bandung.

Alasan lainnya, Rina menuturkan bahwa rangkaian aktivitas yang padat ini guna men-gantisipasi gegar budaya (culture shock) yang kerap menghinggapi peserta YEP dari negara lain. Sehingga dengan banyaknya aktivitas, pe-serta akan mampu mengisi waktunya untuk mengenal Indonesia.

Medi Mahendra, President Rotary Club Bandung 2013-2014, menyambut baik siasat panitia YEP kini. Pasalnya, semakin banyak wak-tu senggang, semakin peserta bosan dan men-garah kepada tindakan yang tidak diharapkan.

Medi juga menilai bahwa padatnya aktivi-tas mampu menghindarkan peserta dari kejadi-an-kejadian yang tidak diharapkan. Dia mencon-tohkan dengan program serupa di organisai lain yang sampai menelan korban. Pasalnya, karena terlalu banyak waktu senggang, peserta malah

No. Nama Asal RC Tujuan

1. Ayla Rexana Tabitha Tanan RCB Metropolitan Brazil

2. Caren Andayani RCB Metropolitan Meksiko

3. Emyr Ramadhan RCB Siliwangi Amerika

4. Faustina Levina RCB Selatan Brazil

5. Joanne Sunarisa RCB Pakuan Perancis

6. Mirza Gumbira RC Bandung Brazil

7. Muhammad Fadhriga Bestari RCB Utara Amerika

8. Muhammad Ihsan Hizbullah RCB Kota Kembang Polandia

No. Nama Asal RC Host

1. Caio Vinicius Ruiz Brazil RCB Selatan

2. Florence Ellens Belgia RCB Pakuan

3. Guilio Agulhare Meichiori Brazil RC Bandung

4. Iga Sukiennik Polandia RCB Kota Kembang

5. Lili Mariejircik Clure Amerika RCB Utara

6. Sergio Manuel Perez Izaguirre Meksiko RCB Metropolitan

7. Thomas Riise Denmark RCB Siliwangi

melakukan aktivitas yang membahayakan dir-inya. Bahkan tak jarang sampai menghilangkan nyawanya sendiri.

Untuk itu, Medi berharap YEP kali ini mam-pu membawa dampak positif terhadap peserta dan organisasi.

Youth Exchange Program sendiri merupakan program pertukaran antar pelajar di lingkungan Rotary Club di seluruh dunia. Program ini perta-ma digelar pada 1929 atas usulan Rotary Club Copenhagen. Ketika itu, program YEP diseleng-garakan antar negara-negara di Eropa saja.

Indonesia sendiri mulai menggelar YEP se-jak 1976. Saat itu, jumlah siswa yang dikirim kurang dari 10 orang. Namun, sejak 1990, Ro-tary di Indonesia berhasil mengirimkan minimal rata-rata 30 orang pelajar.

Kesempatan ini, diharapkan mampu mem-perluas pemahaman antar bangsa di kalangan pelajar Indonesia. Lebih dari itu, semoga mem-bawa nilai positif bagi perkembangan bangsa dan negara Indonesia di masa depan.v

(Yudha P Sunandar)

Daftar nama peserta inbound Youth

Exchange Program beserta negara dan

Rotary Club host.

Daftar nama peserta outbond Youth Exchange Program dari Bandung beserta asal Rotary Club dan negara tujuannya.

Y E P


No. NamaPertemuan Tanggal HDR

& MU%

01 08 15 22 29

123456789

10

Kelompok IBunyamin Dudih Joenil KaharAbay D SubarnaSuwijantoMukti SuwondoSjamsir MiraMedi MahendraImam AschuriAria Aristokrat PriatnaDoddy Abdassah

HHH

ExpMUMUH--

LIBUR

HH H

ExpMUHHHHH

HHH

ExpMUHHH-H

HHH

ExpMUHHH-H

344

Exp444313

75100100Exp100100100752575

111213141516171819202122

Kelompok IIHadimanLily SumantriBambang AnggoroSri SusiagawatiSri SusiatiMita Rosette TaufikYulia SuherlinaKreshna S.A.Efi TresnawatiSri YudhiningsihFlorentina LannyTintin Wisniwati

HHH-H--HH-H-

L I B U R

HExp

-HH-HHH-H-

HExpMU

-MU

-HH

MU---

HExp

-HH--HH---

4Exp

224-244-2-

100Exp5050

100-

50100100

-50-

232425262728293031323334

Kelompok IIIDjoharsjahG. Hadiyanto N.Pandji NatadikaraT. S j a m s uJohanes SaidTatto S. PPepen S. BrataatmadjaFac Fachri SaidSet Setia Ganda WijayaPaulus Bunawan CitraLuke Rachmat SuryaPetrina Faustine

Exp-

ExpH--H

ExpExpH-

MU

LI B U R

Exp-

ExpH--H

ExpExpHHH

Exp-

ExpH-H-

ExpExp

---

Exp-

ExpH-HH

ExpExp

--H

Exp-

Exp4-23

ExpExp

213

---

100-

2575ExpExp502575

Kadar Hadir Juli 2013Rotary Club Bandung

Kadar Hadir


No. NamaPertemuan Tanggal HDR

& MU%

01 08 15 22 29

35363738394041424344

Kelompok IVSujatmikoDjoni KoesnandarUbaidillahMarthin KartawijayaRifai TjandradipuraDiana GustianaSyahrial Riza PahleviMilliantini (Melly)T.T. Hidayat S.Firman Rolansyah

MUH-HHH-

MUH-

L I B U R

HH-HHH-

MUHH

MUH---HH

MUH-

HH---H--H-

44-2241341

100100

-5050

1002575

10025

4546474849505152535456

Kelompok VUus RusmanSiti Ameriawati A.Suryo SutantoMasjraul HidayatRina Nur QomariahMarlan NirsyamsuEdi SunandarHendra OmanLedie P SuwandieSyarif IbrahimHemat Dwi Nuryanto

H-H

ExpH--

Exp--H

L I B U R

ExpHH

ExpH--

Exp-HH

Exp-H

ExpH--

Exp-HH

ExpH-

ExpH--

Exp--

MU

Exp-

ExpExp

4--

Exp-24

25-

75 Exp100

--

Exp-

50100

Rata-Rata Kehadiran (%) 63,82 - 74,46 53,48 51,11 60,72

Kadar Hadir

Terima kasihAtas Dukungan Anda kepada

Rotary Club Bandung dengan Melunasi Iuran

untuk Satu Tahun di Muka• PP. Djoni Koesnandar• Pres. Medi Mahendra• IPP Efi Tresnawati• Rtn. Hemat Dwi Nuryanto• PE. TT. Hidayat S• Rtn. Lily Sumantri RH

• PP. Suryo Sutanto• Rtn. Marthin Kartawijaya• PP. Petrina Faustine• PDG. T. Sjamsu• Rtn. Sri Susiagawati• PDG. Sujatmiko• PP. Sjamsir Mira• PP. UUS Rusman• Rtn. Doddy Abdassah• Rtn. Abay D Subarna• Rtn. Anwar Bakty• Rtn. Hendra Oman


Daftar Hadir RC Bandungpada Senin, 29 Juli 2013

di Rumah Rtn. Doddy Abdassah

Anggota hadir: 21 orang Kadar Hadir: 51,11%

Anggota Exempted: 14 Orang PP. Bunyamin Dudih, PP. Djoni Koesnandar, PP. Djoharsjah, Rtn. Fachri Said, Rtn. Hendra Oman, Rtn. Kreshna SA, Rtn. Lily Sumantri RH, Rtn. Masjraul Hidayat, Rtn. Pandji Natadikara, PP. Pepen S. Brataatmadja, Rtn. Setia Ganda Wijaya, PP. Suryo Sutanto, Rtn. Suwijanto, PP. Uus Rusman.

Daftar Hadirin:• Rtn. Abay D Subarna• Rtn. Anwar Bakty• PP. Diana Gustiana• PP. Djoni Koesnandar• Rtn. Doddy Abdassah• IPP. Efi Tresnawati• PP. Hadiman• Rtn. Imam Aschuri• PP. Joenil Kahar• Rtn. Kreshna SA• Rtn. Medi Mahendra• PP. Pepen S. Brataatmadja• PP. Petrina Faustine• Rtn. Rina Nur Qomariah• PP. Siti Ameriawati• PP. Sjamsir Mira• PDG. Sjamsu Tjetje• Rtn. Sri Susiagawati• Rtn. Sri Susiati • PDG. Sujatmiko• PE. TT Hidayat S.

Make up:• PP. Mukti Suwondo dan Rtn Hemat Dwi

Nuryanto

Ann yang hadir:• Nani Sjamsu• Ai Sujatmiko• Euis Abay• Etty Joenil• Rahayu Hadiman• Sally Pepen• Merline Abdassah

Happy Event:• 1 Agustus 2013

HUT Annyversary Rtn. Suwijanto dgn Ann Ida

• 12 agustus 2013: HUT Ann Rahadiani Marlan

• 14 Agustus 2013: HUT PP. Pepen S. Brataatmadja

• 17 agustus 2013: HUT Kemerdekaan Republik Indonesia HUT Ann Florence Rifai

• 22 agustus 2013: HUT Rtn. Soleh Bratawijaya HUT Anniversary Rtn. Marlan Nirsyamsu dgn Ann Rahadiani

• 23 agustus 2013 HUT Anniversay Johanes Said dgn Nunung

Laporan keuangan: Sunshine Box : Rp. 111.000,- Emergency Fund : Rp. 155.000,- Total : Rp. 266.000,-

Daftar Hadir

Menerima Makloon kain WovenJenis Cotton, TC/TR, CVC, Polyester

Pretreatment, Dyeing, Printing, FinishingMercerizing, Weight Reducer, Sueding

Calender, Sanforizing

Jl. Raya Laswi No. 11Telp. ( +62~22 ) 5951288; 5951289

Fax. ( +62~22 ) 5951644e~mail : [email protected]

[email protected] ~ Bandung

Indonesia


HAI ROTARIWAN SEMUA,TINGKATKAN TUGAS MULIA

UNTUK KEMANUSIAANDI SELURUH DUNIA

KOBARKAN DALAM DADAMUCITRA ROTARY KITA

JANGANLAH RAGU DALAM TUGASMUMAJULAH, TERUS MAJU

FELLOWS IN THE SAME IDEALS,SERVICE BE OUR PRECIOUS GOAL

LET US HELP WHERE HELP IS NEEDEDJOINING HANDS FROM POLE TO POLE

LET’S DEVELOP OUR SPIRIT,ROTARY IS ROTARY

LET US SHOW OUR CARELET US GIVE OUR SHAREAS DEVISED IN ROTARY

MARS ROTARY

PADAMU NEGERIKAMI BERJANJI

PADAMU NEGERIKAMI BERBAKTI

PADAMU NEGERIKAMI MENGABDIBAGIMU NEGERIJIWA RAGA KAMI

BAGIMU NEGERI

Mendorong dan membantu mengembang-kan cita-cita, bakti berdasarkan inisiatif yang patut dihargai terhadap:1. Perkembangan persahabatan, sebagai

sesuatu kesempatan untuk beramal.2. Nilai budi pekerti yang tinggi dalam

usaha, niaga, dan keahlian, pengakuan terhadap keutamaan dari semua pekerjaan yang bermanfaat.

3. Pelaksanaan cita-cita bakti oleh setiap Rotarian dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, dan pergaulannya.

4. Peningkatan saling pengertian, muhibah, dan perdamaian antar bangsa, melalui persaudaraan di lingkungan para pengusaha dan para ahli di seluruh dunia yang disatukan dalam cita-cita bakti.

TUJUAN ROTARY

1. BENARKAH?2. ADILKAH BAGI SEMUA YANG

BERKEPENTINGAN?3. APAKAH DAPAT MENUMBUHKAN

RASA SALING MENGHARGAI DAN PERSAHABATAN YANG LEBIH BAIK?

4. APAKAH DAPAT BERMANFAAT BAGI SEMUA YANG BERKEPENTINGAN?

EMPAT BATU UJIAN

The Rotarian, majalah yang diterbitkan oleh Rotary Internasional, muncul pertama kali pada Januari 1911. Saat itu, majalah ini bernama The National

Rotarian dengan tebal hanya 12 halaman. Di dalamnya hanya berisi tulisan essai milik pendiri Rotary Paul Harris yang bercerita tentang tujuan Rotary Club, pengumuman Club terbaru, dan kabar Club lainnya. Saat ini, sirkulasi The Rotarian setiap bulannya mencapai lebih dari 500 ribu eksemplar.

Tahukah Anda?

emagz rotarian .bdg edisi 1-15 agustus 2013

Documents