elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/files/disk1/399/jbptunikompp-gdl... · web viewdengan alasan...

65
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu tantangan bagi semua yang mempunyai fisik yang sehat untuk menjadi donor sukarela, karena dengan adanya donor sukarela akan meningkatkan jumlah persediaan darah di PMI dan akan membuat banyak nyawa manusia tertolong. Palang Merah Indonesia sebagai lembaga organisasi kemanusiaan kesehatan yang bertugas dan berwenang dalam mengurus penyediaan darah mengalami kendala dalam mengumpulkan darah, apalagi jumlah pasien yang membutuhkan darah (baik rutin maupun kasus darurat) semakin bertambah besar jumlahnya. Kebutuhan akan darah terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik itu untuk tindakan operasi kasus kecelakaan ataupun kasus operasi terencana, selain untuk kasus operasi darah juga dibutuhkan untuk kasus luka bakar, kanker darah dan kelompok orang yang kurang darah (anemia). “Darah banyak diperuntukkan juga untuk komplikasi proses kehamilan dan persalinan karena kasus perdarahan akibat proses kehamilan dan persalinan masih tinggi, terutama di negara sedang berkembang, kematian mencapai angka 25 % dari 1

Upload: dinhthuy

Post on 20-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahSuatu tantangan bagi semua yang mempunyai fisik yang sehat

untuk menjadi donor sukarela, karena dengan adanya donor sukarela

akan meningkatkan jumlah persediaan darah di PMI dan akan

membuat banyak nyawa manusia tertolong. Palang Merah Indonesia

sebagai lembaga organisasi kemanusiaan kesehatan yang bertugas

dan berwenang dalam mengurus penyediaan darah mengalami

kendala dalam mengumpulkan darah, apalagi jumlah pasien yang

membutuhkan darah (baik rutin maupun kasus darurat) semakin

bertambah besar jumlahnya.

Kebutuhan akan darah terus meningkat dalam beberapa tahun

terakhir, baik itu untuk tindakan operasi kasus kecelakaan ataupun

kasus operasi terencana, selain untuk kasus operasi darah juga

dibutuhkan untuk kasus luka bakar, kanker darah dan kelompok orang

yang kurang darah (anemia).

“Darah banyak diperuntukkan juga untuk komplikasi proses

kehamilan dan persalinan karena kasus perdarahan akibat proses

kehamilan dan persalinan masih tinggi, terutama di negara sedang

berkembang, kematian mencapai angka 25 % dari seluruh penyebab

kematian ibu. Diperkirakan setiap tahun sekitar 500.000 wanita

meninggal diseluruh dunia akibat proses kehamilan dan melahirkan,

yang 99% diantaranya terjadi di negara sedang berkembang dan

berpendapatan rendah” (Andalas, 2008).

Hal ini sesungguhnya suatu ironi mengingat negeri ini dihuni

oleh 220 juta jiwa yang setara dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok

darah sedangkan penduduk Bandung mencapai 2,3 juta jiwa dengan

setara 11,5 liter stok darah (dengan menganggap setiap orang layak

sebagai pendonor). Seandainya setiap diri kita rutin mendonorkan

1

darah 1 kali saja per tahunnya, niscaya pekerjaan PMI akan lebih

ringan karena jumlah tersebut lebih dari cukup terhadap kebutuhan.

Stok darah aman yang memadai dapat dijamin melalui donasi

teratur oleh donor sukarelawan tak dibayar karena infeksi ditemukan

paling rendah di kelompok ini. Angka infeksi itu lebih tinggi di antara

donor yang memberikan darah hanya ketika dibutuhkan untuk

keluarga atau anggota komunitasnya. Angka infeksi tertinggi justru

ditemukan pada mereka yang memberikan darah untuk mendapatkan

uang atau bentuk pembayaran yang lain.

Di Indonesia, tidak diperoleh angka pasti berapa sebenarnya

kebutuhan darah setiap tahunnya. Namun, menurut data Unit

Transfusi Darah Palang Merah Indonesia diperkirakan setiap tahun

berhasil dikumpulkan 1.3 juta kantong darah. Sebanyak 80 %

sumbangan darah itu berasal dari donor sukarela dan sisanya dari

donor pengganti.

Jumlah pendonor di Indonesia kurang lebih 310.000 orang.

Idealnya, jumlah pendonor darah di Indonesia ini lebih dari satu juta

orang. Diperkirakan rasio penyumbangan darah itu baru terjadi pada

tingkat enam orang per 1.000 penduduk Indonesia.

Donor darah saat ini masih bersifat donor musiman/insidental

dengan pengertian dilakukan berkaitan dengan event tertentu atau jika

ada kebutuhan darah saja, hal ini berbeda dengan masyarakat di

negara maju mereka rutin menyumbang secara sukarela demi

membantu sesama setiap 3 bulan, karena dengan donor darah secara

rutin ibarat kita mengganti pelumas dan mendapat tambahan yang

baru dan tentunya mesin alias tubuh kita menjadi sehat. Karena kita

ketahui sel darah merah kita tetap mengalami regenerasi setiap 120

hari.

Dengan mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan

sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah

baru, sedangkan fungsi sel-sel darah merah yang berfungsi untuk

oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian

2

fungsi darah menjadi lebih baik sehingga pendonor menjadi sehat.

Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap

kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan

pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan

lewat darah.

Kebutuhan darah di Indonesia masih sangat terkendala karena

masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjadi donor

sukarela sehingga ketersediaan darah di unit transfusi darah masih

rendah. Adapun beberapa sebab kenapa susah mencari pendonor

darah. Beberapa alasan yang berbeda seperti : tidak tahu cara (kurang

paham) mendonor, takut (jarum suntik/sakit,darah), mitos mengenai

donor darah misal yang berlaku dimasyarakat seperti misalnya

“memperpendek umur” atau “membuat ketagihan”.

Erlina S.Kartabrata selaku ketua panitia PMI Cabang Kota

Bandung mengatakan hanya sedikit yang beralasan takut tertular

penyakit menular, HIV/AIDS. Sayangnya, penyebab ketakutan

berdonor tidak mudah diabaikan, sehingga jadilah fenomena kesulitan

mencari pendonor setiap kali ada orang yang membutuhkan dan hal

ini sering terjadi tiap tahunnya terutama menjelang bulan puasa

“Darah di PMI didapatkan dari 95% donor sukarela dan 5% dari donor

pengganti saat bulan puasa donor sukarela menurun hingga 40%, dari

95% menjadi 60%, sedangkan permintaan meningkat 10-20%”.

Rahayu Nurdin selaku Humas PMI Bandung mengatakan

“Berbagai laporan dan pengamatan menunjukkan tidak seimbangnya

persediaan darah yang ada dengan permintaan pasien, Biasanya,

permintaan darah sekitar 300-400 labu/hari. Saat ini, permintaan

mengalami kenaikan 25% atau bisa mencapai 500 labu dan PMI

hanya bisa memenuhi permintaan 175 labu saja. Dikarenakan PMI

tidak memiliki persediaan, sehingga harus mengandalkan donor

pengganti atau keluarga”.

Chairul Amri selaku Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota

Bandung mengatakan “Saat ini, persediaan labu darah hanya 2.492

3

labu. Dibandingkan bulan Agustus 2008 lalu yang mencapai 8.855

labu, jumlah ini menurun drastis. "Permintaan darah tiap harinya cukup

tinggi, antara 300 hingga 400 labu. Nah, kalau tidak bertambah

persediaan ini hanya cukup seminggu.Untuk saat ini pihak PMI Kota

Bandung memprioritaskan permintaan labu darah untuk Kota Bandung

saja. Kota-kota lainnya seperti Indramayu, Sumedang, Garut, Cianjur

dan sekitarnya sementara tidak akan dilayani”.

1.2. Identifikasi MasalahAdanya beberapa sebab yang berkembang dimasyarakat dan

menjadi fenomena tahunan menyebabkan semakin berkurangnya

pendonor.

Adapun permasalahan yang ditemui diantaranya :

1. Rendahnya kesadaran, masyarakat mengetahui informasi donor

darah tetapi tidak melakukan karena takut (darah, jarum, sakit,

penyakit menular).

2. Minimnya informasi dan penyuluhan tentang seluk beluk donor

karena keterbatasan tenaga ahli dalam penyampaian informasi.

3. Kematian mencapai angka 25 % dari seluruh penyebab kematian

ibu karena kasus perdarahan akibat proses kehamilan dan

persalinan.

1.3. Fokus MasalahBerdasarkan perumusan yang dapat diidentifikasi penulis

memfokuskan masalah untuk mendorong masyarakat melakukan

donor darah, karena apabila kesadaran masyarakat untuk melakukan

donor masih rendah akan mengakibatkan keterbatasan persediaan

darah di PMI dan menyebabkan peningkatan angka kematian.

1.4. Maksud dan Tujuan PenelitianMaksud dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah

kampanye pentingnya menerapkan salah satu cara hidup sehat

dengan donor darah yang berisikan pesan-pesan dan informasi

4

tentang donor darah yang mudah dimengerti dan dipahami langsung

oleh target audiens.

Tujuan untuk introspeksi diri dan menggugah khalayak

sehingga secara tidak langsung akan ada perubahan perilaku audiens

karena merasa masalah yang ada sangat dekat dengan kehidupan

mereka dan merupakan bagian dari mereka.

1.5 Kata kunci

Donor, dapat diartikan menyumbang, memberi sesuatu barang atau

jasa yang dimiliki untuk kepentingan pribadi ataupun khalayak tanpa

dan ataupun dengan imbalan.

Darah, manusia tidak bisa hidup tanpa darah, darah mengandung

oksigen, CO2 dan hasil metabolisme tubuh lainnya yang akan dibawa

ke paru, ginjal dan alat pencernaan untuk dibuang. Tanpa ada darah

tidak bisa melawan infeksi dan menjaga hangat tubuh.

Kampanye, aktifitas komunikasi didalam menyampaikan pesan melalui

jaringan saluran komunikasi secara terpadu, dan mengorganisir

aktifitas komunikasi tersebut dengan tujuan menghasilkan dampak

pada individu-individu dalam jumlah besar, dan atau kelompok

masyarakat sesuai dengan target yang ingin dicapai, pada satuan

waktu tertentu. (Rogers & Storey, 1987).

5

BAB IIKRISIS DARAH PMI BANDUNG

2.1 Donor darah2.1.1. Pengertian

Donor darah, adalah kegiatan menyumbangkan darah sekitar

satu ampul kantong darah yang kira-kira setara dengan 250 ml

sampai 350 ml dimana rata – rata orang dewasa memiliki 5 sampai 6

liter darah dalam tubuhnya dan volume darah yang didonorkan akan

pulih dalam 72 jam dengan kadar darah yang cukup.

Gambar 2.1 Proses

donor darah

Sumber : www.wikipedia.com

Pengambilan darah membutuhkan waktu sekitar 10 menit dan

keseluruhan proses berlangsung kurang lebih 45 menit, dari mulai

mendaftar sampai istirahat. Waktu yang digunakan sangat

menentukan nyawa manusia yang sedang membutuhkan darah.

Donor darah bisa dilakukan sebanyak 4-6 kali setahun, atau 2-3

bulan sekali penyumbangan dengan jarak waktu sangat dekat sangat

berbahaya karena tidak baik untuk kesehatan. Pendonor darah

mendonorkan darahnya dengan sukarela, tidak ada kepentingan

apapun atas hal itu kecuali untuk meringankan penderitaan orang lain.

6

Biaya pemprosesan darah dikenakan pada setiap unit darah

atau komponen untuk kepentingan pemprosesan, pemeriksaan uji

saring/penyakit, proses crossmatch atau pencocokkan darah donor

dengan darah pasien serta untuk proses pemeliharaan dan

penyimpanannya.

Setiap unit darah yang didonorkan akan melalui serangkaian

pemeriksaan yang sangat ketat yang dilakukan oleh petugas

laboratorium yang terlatih untuk menghindari kemungkinan terjadinya

infeksi seperti HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C dan, Syphilis. Dalam

kurun waktu 6 jam sesudah donor darah dilakukan, unit darah tersebut

akan diproses menjadi beberapa produk darah yang berbeda-beda

untuk digunakan keperluan medis yang sesuai.

Palang Merah Indonesia saat ini memiliki 31 PMI Daerah

(tingkat propinsi) dan sekitar 300 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten)

diseluruh Indonesia, tetapi jumlah PMI yang dimiliki tersebut tidak

dapat menjamin persediaan darah bagi orang yang memerlukan.

Jumlah donasi yang berasal dari perempuan hanya mencapai

20%. Mengingat kondisi biologis tertentu seperti menstruasi, hamil,

dan pasca melahirkan pada perempuan, yang membuatnya tidak bisa

mendonorkan darah. Akan tetapi, potensi donor kaum perempuan

tetap saja besar, mengingat jumlah mereka lebih banyak dari pria.

Transfusi darah segar diperlukan bila tubuh pasien memerlukan

darah utuh (whole blood) yang berisi plasma atau cairan darah,

eritrosit (sel darah merah), lekosit (sel darah putih), dan trombosit

(keping-keping darah). Meski demikian, tidak setiap pasien yang butuh

darah harus mendapat transfusi darah utuh, misalnya dalam kasus

pasien kehilangan darah akibat menstruasi terlalu banyak (bleeding).

7

2.1.2. DarahDarah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya

adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh

tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,

mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai

bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh

dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga

diedarkan melalui darah.

Gambar 2.2 Darah

manusia

Sumber : www.wikipedia.com

Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila

kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna

merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan

(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang

merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti

darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh

jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk

melepaskan sisa metabolisme berupa karbondioksida dan menyerap

oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke

jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke

8

seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah

mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah

yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung

melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-

obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal

untuk dibuang sebagai air seni.

2.1.3. Data Kegiatan donor darah di Bandung

NO

TANGGAL TEMPAT TARGET HASIL

1 11 April 2008TELKOM BDG 1000 LABU 525 LABU

2 10 Agustus 2008

Grup PIKIRAN RAKYAT

JL.Asia Afrika

Bandung

200 labu 102 labu

3 21 Agustus 2008

28 Agustus 2008

LIONS CLUBJl.Waringin BDG

(SD Waringin)

LIONS CLUBGereja Pasir Koja

Bandung

250 LABU

250 LABU

135 LABU

155 LABU

4 29 September 2008

PLN BDGJL.Asia Afrika BDG

Dari 3 Tempat

1.250 LABU 661 LABU

5 27 November 2008ITB BANDUNG

(Dari 5 Himpunan)120 LABU 102 LABU

6 21 Desember 2008RS.HASAN

SADIKIN BDG650 LABU 475 LABU

7 14 Mei 2009 BEC Bandung 750 LABU 415 LABU

9

2.1 Tabel Perolehan darah melalui event donor darah di Bandung

2.1.4. Jenis-Jenis Transfusi DarahDalam laman palang merah.org disebutkan bahwa pada point jenis-jenis transfusi

darah adalah:

1. Darah Lengkap (Whole Blood)

Berisi sel darah merah, leukosit, trombosit, plasma. Volume

diperkirakan 250 ml (darah lengkap), 300 ml atau 400 ml

(modifikasi darah lengkap). Menurut masa simpan invitro, ada 2

macam darah lengkap yaitu darah segar (kurang dari 48 jam) dan

darah simpan.

2. Darah Komponen Secara Rasional.

Komponen darah dihasilkan dari darah yang dikumpulkan

kedalam kantong yang sudah mengandung sejumlah antikoagulan

yang diperlukan untuk mencegah agar sel darah merah tidak

menjadi beku dan menjamin fungsi serta kelangsungan hidup sel

darah merah selama penyimpanan.

a. Transfusi sel darah merah pekat

Sel darah merah pekat merupakan produk pilihan untuk

mengobati anemia dengan tujuan memulihkan jumlah sel darah

merah dan kepastian pengangkutan oksigen.

Sel ini didapat dari donor tunggal yang hampir seluruh

kandungan plasmanya dipisahkan dengan cara pemutaran atau

sedimentasi. Sel darah merah pekat berisi : darah merah,

trombosit, leukosit, trombosit, dan sedikit plasma.

b. Transfusi Trombosit

Trombosit didapat dari 1 unit darah lengkap segar dari 1

donor atau diperoleh dengan cara tromboferesis. Trombosit

pekat selain berisi trombosit, juga mengandung beberapa

leukosit, sel darah merah dan plasma.

10

Transfusi trombosit diberikan sebagai pencegahan bila

jumlah trombosit < 20.000/ul, terutama pada pasien dengan

keganasan atau anemia aplastik. Untuk operasi pembedahan

umumnya diberikan trombosit sebelum operasi bila jumlah

trombosit < 50.000/ul.

Misal pada demam berdarah. Mekanisme perdarahan

pada demam berdarah (DBD) bersifat kompleks dan merupakan

akibat dari beberapa faktor yaitu, trombositopenia, kelainan

koagulasi, dan vaskulopati yang terjadi akibat dari interaksi

antara trombosit.

Produk dari aktivasi komplemen, plasminogen, dan produk

fibrin yang teraktivasi. Pada DBD terdapat 2 mekanisme

terjadinya trombositopenia yaitu depresi dari fungsi megakariosit

dan peningkatan destruksi trombosit.

c. Transfusi Granulosit Pekat (Granulocyte Concentrate)

Granulosit dapat diperoleh dengan cara leukoferesis.

d. Transfusi Plasma.

1. Plasma segar beku (Fresh Frozen Plasma / FFP).

secara klinis dapat digunakan pada semua kelainan

defisiensi faktor pembekuan. Juga bisa dipertimbangkan untuk

pasien Hemofilia B. FFP harus segera diberikan setelah

mencair.

2. Kriopresipitat.

Didapat dari FFP dengan cara pencairan perlahan pada

suhu 4 – 6 derajat celcius. Terutama digunakan pada

penderita hemofilia A. yaitu untuk mengatasi episode –

episode perdarahan akut.

3. Albumin.

Dihasilkan dari plasma yang dikumpulkan dari ribuan donor.

2.1.5. Syarat-syarat Teknis Donor Darah :

11

Dalam laman palang merah.org disebutkan bahwa syarat-syarat teknis donor darah

adalah:

Umur 17 - 60 tahun

Berat badan minimum 45 kg

Temperatur tubuh : 36,6 - 37,5o C (oral)

Tekanan darah baik ,yaitu:

Sistole = 110 - 160 mm Hg

Diastole = 70 - 100 mm Hg

Denyut nadi; Teratur 50 - 100 kali/ menit

Hemoglobin

Wanita minimal = 12 gr %

Pria minimal = 12,5 gr %

Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak

penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus

sesuai dengan keadaan umum donor.

2.1.6. Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan Pernah menderita hepatitis B

Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita

hepatitis

Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi

Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/tindik telinga

Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi

Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah operasi kecil

Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar

Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza,

cholera, tetanus dipteria atau profilaksis

Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup

parotitis epidemica, measles, tetanus toxin.

Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi

rabies therapeutic

Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.

12

Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transpalantasi kulit.

Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan.

Sedang menyusui

Ketergantungan obat.

Alkoholisme akut dan kronik.

Sifilis

Menderita tuberkulosa secara klinis.

Menderita epilepsi dan sering kejang.

Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang

akan ditusuk.

Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah,

misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.

Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai

resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis,

berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril).

Pengidap penyakit hepatitis C dan HIV/ AIDS menurut hasil

pemeriksaan pada saat donor darah.

2.2. Proses Mendonorkan DarahDalam laman palang merah.org disebutkan bahwa proses mendonorkan darah

adalah:

1. Pendaftaran

Menggunakan kartu pendaftaran (Inform concern/kuesioner), isi

data diri secara lengkap, lengkapi isian dibaliknya tentang catatan

kesehatan pribadi pendonor.

2. Pemeriksaan kesehatan.

Akan ada seorang dokter atau perawat atau petugas seleksi donor

darah yang memberikan pertanyaan secara rinci. Pendonor akan

diminta menandatangani lembar pertanyaan yang berisi tentang

catatan kesehatan. Berat badan, tekanan darah, haemoglobine,

golongan darah dan denyut nadi akan diperiksa.

3. Pengambilan Darah

13

Akan ada petugas yang telah mendapatkan pelatihan khusus akan

mengambil darah pendonor. Darah akan diambil kira – kira 250 ml

sampai 350 ml. Semua jarum dan bahan yang dipakai adalah

bersih, steril dan dibuang sesudah sekali pakai.

4. Istirahat dan pemulihan.

Upaya pemulihan ringan akan diberikan sesudah pendonor

mendonorkan darah, dengan menikmati menu donor (tergantung

kebijakan masing-masing PMI). Pendonor sebaiknya beristirahat

sekitar 10 – 15 menit sebelum meninggalkan tempat.

2.3. Pengelolaan Darah.Dalam laman palang merah.org disebutkan bahwa pengelolaan darah adalah:

Pengelolaan darah adalah tahapan kegiatan untuk

mendapatkan darah sampai dengan kondisi siap pakai, yang

mencakup antara lain :

Rekruitmen donor.

Pengambilan darah donor.

Pemeriksaan uji saring.

Pemisahan darah menjadi komponen darah.

Pemeriksaan golongan darah.

Pemeriksaan kococokan darah donor dengan pasien.

Penyimpanan darah di suhu tertentu.

Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sarana penunjang

teknis dan personil seperti :

Kantong darah.

Peralatan untuk mengambil darah.

Reagensia untuk memeriksa uji saring, pemeriksaan golongan

darah, kecocokan darah donor dan pasien.

Alat-alat untuk menyimpan dan alat pemisah darah menjadi

komponen darah.

Peralatan untuk pemeriksaan proses tersebut.

14

Pasokan daya listrik untuk proses tersebut

Personil PMI yang melaksanakan tugas tersebut.

2.4. Pemakaian DarahDalam laman palang merah.org disebutkan bahwa pemakaian darah dibagi menjadi:

Pemecahan darah menjadi komponen

Darah terdiri dari bagian-bagian atau komponen darah dengan

fungsinya masing-masing. Komponen-komponen darah yang

penting adalah eritrosit, leukosit, trombosit, plasma dan faktor

pembekuan darah. Dengan kemajuan teknologi kedokteran,

komponen-komponen darah tersebut dapat dipisah-pisahkan

dengan suatu proses.

Pengguna Darah sesuai Komponen

Keuntungan terapi komponen darah, bagi penderita jelas, oleh

karena hanya menerima komponen darah yang dibutuhkan.

Darah dapat pula disimpan dalam bentuk komponen-komponen

darah yaitu: eritrosit, luekosit, trombosit, plasma dan faktor-faktor

pembekuan darah dengan proses tertentu yaitu dengan

Refrigerated Centrifuge.

2.5. Golongan DarahGolongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu

karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada

permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah

yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor

Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain

antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi

darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi

transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal,

syok, dan kematian.

15

Golongan darah ditentukan adanya suatu zat/antigen yang

terdapat dalam sel darah merah. Dalam system ABO yang ditemukan

Lansteiner tahun 1900, golongan darah dibagi:

Golongan Sel darah merah Plasma A Antigen A Antibodi B

B Antigen B Antibodi A

AB Antigen A & B tak ada antibodi

O Tak ada antigen Antibodi Anti A & Anti B

Tabel 2.2 Pembagian Golongan Darah

Dalam laman wikipedia.com disebutkan beberapa pembagian golongan darah adalah :

Golongan darah dalam ABO system pada tahun 1900 dengan cara

melakukan percobaan reaksi antara sel darah merah dan serum dari

donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi dan satu macam tanpa reaksi.

Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah

yang disebut golongan A dan B, atau samasekali tidak ada reaksi yang

disebut golongan O.

Golongan darah AB pada tahun 1901 ditemukan oleh Von Decastello

dan Sturli di mana kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan

pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibody.

Rh/Rhesus, Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah

dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh

dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun

1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di

permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka

yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut

memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali

digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah

yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A

16

lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi

dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan

golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-)

dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang

mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang

pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat

mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

Rh Faktor adalah juga semacam sistem golongan darah, dengan melihat

ada/tidak adanya antigen Rh di dalam sel darah merahnya.

Macam golongan darah lain

Selain ABO dan Rh, masih ada banyak sistem penggolongan darah

menurut antigen yang terdapat dalam sel darah merah antara lain :

MWSP, Lutheran, Duffy, Lewis, Kell dan sebagainya.

2.6 Bagaimana mendapatkan darahDalam laman palang merah.org disebutkan bagaimana mendapatkan darah adalah:

Prosedur Permintaan Darah

Dokter yang merawatlah yang menentukan pasien membutuhkan

darah atau tidak

Membawa formulir khusus rangkap 4 atau 5 untuk permintaan darah

yang telah diisi oleh dokter yang merawat disertai contoh darah pasien

dengan identitas yang jelas.

Formulir dan contoh darah tersebut dikirim ke Bank Darah di rumah

sakit atau laboratorium UTDD (Unit Transfusi Darah Daerah) PMI

setempat. Apabila persediaan darah yang diminta oleh dokter tidak

ada di bank darah rumah sakit maka bawa donor pengganti ke UTDC

setempat.

Atas dasar permintaan dokter di RS tersebut UTDC melakukan

pemeriksaan reaksi silang antara contoh darah donor dengan contoh

darah pasien, yang memakan waktu lebih kurang 1,5 jam.

17

Pemeriksaan ini mutlak harus dilakukan walaupun golongan darah

pasien dengan golongan darah donor sama. Bila dalam pemeriksaan

silang tidak terdapat kelainan maka barulah darah donor diberikan

kepada pasien. Bila pada pemeriksaan ditemukan kelainan atau

ketidakcocokan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari

sebab kelainan atau ketidakcocokan tersebut.

2.7. Dampak positif melakukan donor darah.Dalam laman palang merah.org disebutkan dampak positif melakukan donor darah

adalah:

1. Secara tidak langsung kita berarti sudah cek kesehatan secara

berkala

2. Menurunkan resiko serangan jantung dan Stroke pada Pria

3. Mengurangi kekentalan darah (mencegah penyumbatan pembuluh

darah)

4. Memacu pembentukan sel darah baru secara berkelanjutan

(revitalisasi kekebalan tubuh)

5. Mengurangi zat besi yang berlebih dalam darah (penyebab

kolestrol LDL)

6. Bagi perokok maka darah baru yang terbentuk akan menggantikan

darah lama yang kekuatan mengikat oksigennya sudah berkurang.

7. Sarana amal, sedikit banyak sudah membantu orang yg

membutuhkan (setetes darah bisa membantu menyelamatkan

nyawa sesama)

8. Ikut mensukseskan upaya menurunkan rasio kematian ibu.

2.8. Kendala donor darah Dalam laman klinikandalas.wordpress.com disebutkan bahwa kendala donor darah

adalah:

Selama tahun 2004 lalu, ada sekitar 19.493 labu darah yang

diafkir, karena berbagai alasan. Misalnya, pengambilan darah baru

berlangsung setengah atau kurang dari setengah, ternyata pendonor

tidak kuat, maka pengambilan darah dihentikan dan darahnya akan

18

diafkir. Begitu juga, bila setelah melalui pemeriksaan, ternyata darah

dari donor tersebut mengandung bibit penyakit, maka darah tersebut

akan diafkir. "Darah yang tidak terpakai ini selanjutnya dimusnahkan

bekerja sama dengan PT Bio Farma,"

Adapun beberapa kendala yang ditemui adalah :

1. Minimnya peralatan pemproses donor darah

2. Terbatasnya kendaraan operasional (hanya tersedia 4 mobil

dimana 1 mobil untuk 1 wilayah ).

3. Darah sehat (layak donor) susah didapat karena pola hidup sehat

masyarakat yang tidak teratur.

4. Pengetahuan masyarakat akan donor kurang.

5. Kesadaran masyarakat untuk menyumbangkan darahnya masih

sangat rendah.

2.9. Antisipasi PMI untuk memenuhi persediaan labu darah1. Membuka layanan donor 24 jam

Namun pelayanan 24 jam tersebut belum dapat dilaksanakan

dengan baik karena terbatasnya sumber manusia. (Kasubag

Informasi dan Komunikasi PMI Kota Bandung).

2. Menjemput darah ke rumah warga atau ke instansi-instansi.

3. Mengandalkan donor darah pengganti dari keluarga pasien.

4. PMI jauh-jauh hari menghimbau kepada rumah sakit-rumah sakit

untuk melakukan penundaan operasi.

2.10. Akibat tidak tersedianya darah di PMI

1. Harga darah mahal, membuka peluang munculnya calo darah dan

menyebabkan terjadinya aksi jual darah dengan harga yang tidak

rasional dan tidak manusiawi.

2. Terjadinya penundaan operasi dibeberapa rumah sakit.

19

3. PMI kota Bandung membatasi pengeluaran darah dan tidak

melayani permintaan darah dari kota lain.

4. Angka kematian meningkat setiap tahunnya.

5. Munculnya berbagai keluhan miring dari masyarakat yang sulit

mendapatkan darah.

2.11. Hukum transfusi darahDalam laman eramuslim.com disebutkan bahwa hokum transfusi darah adalah:

Usaha dan pelayanan sosial kemanusiaan sangat mulia dalam

pandangan umat manusia secara universal dan terpuji dalam

pandangan agama, termasuk dalam hal ini adalah kegiatan dan misi

kemanusiaan Palang Merah Indonesia.

Masalah transfusi darah yaitu memindahkan darah dari

seseorang kepada orang lain untuk menyelamatkan jiwanya. Islam

tidak melarang seorang muslim atau muslimah menyumbangkan

darahnya untuk tujuan kemanusiaan, bukan komersialisasi, baik

darahnya disumbangkan secara langsung kepada orang yang

memerlukannya, misalnya untuk anggota keluarga sendiri, maupun

diserahkan pada palang merah atau bank darah untuk disimpan

sewaktu-waktu untuk menolong orang yang memerlukan.

Penerima sumbangan darah tidak disyariatkan harus sama

dengan donornya mengenai agama/kepercayaan, suku bangsa.

Karena menyumbangkan darah dengan ikhlas adalah termasuk amal

kemanusiaan yang sangat dihargai dan dianjurkan (mandub) oleh

Islam, sebab dapat menyelamatkan jiwa manusia, sesuai dengan

firman Allah: “dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang

manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia

semuanya.” (QS. Al-Maidah:32).

Jadi boleh saja mentransfusikan darah seorang muslim untuk

orang non muslim dan sebaliknya, demi menolong dan saling

menghargai harkat sesama umat manusia. Sebab Allah sebagai Khalik

20

alam semesta termasuk manusia berkenan memuliakan manusia,

sebagaimana firman-Nya: “dan sesungguhnya Kami memuliakan anak

cucu Adam (manusia).” (QS. Al-Isra:70). Maka sudah seharusnya

manusia bisa saling menolong dan menghormati sesamanya.

Adapun dalil syar’i yang menjadi dasar untuk membolehkan

transfusi darah tanpa mengenal batas agama dan sebagainya,

berdasarkan kaidah hukum fiqih Islam yang berbunyi: “Al-Ashlu Fil

Asyya’ al-Ibahah Hatta Yadullad Dalil ‘Ala Tahrimihi” (bahwasanya

pada prinsipnya segala sesuatu itu boleh hukumnya, kecuali ada dalil

yang mengharamkannya). Padahal tidak ada satu ayat dan hadits pun

yang secara eksplisit atau dengan nash yang sahih, melarang

transfusi darah, maka berarti transfusi darah diperbolehkan, bahkan

donor darah itu ibadah, jika dilakukan dengan niat mencari keridhaan

Allah dengan jalan menolong jiwa sesama manusia.

Namun untuk memperoleh maslahah (efektifitas positif) dan

menghindari mafsadah (bahaya/risiko), baik bagi donor darah maupun

bagi penerima sumbangan darah, sudah tentu transfusi darah itu

harus dilakukan setelah melalui pemeriksaan yang teliti terhadap

kesehatan keduanya, terutama kesehatan pendonor darah; harus

benar-benar bebas dari penyakit menular, seperti penyakit hepatitis C

dan AIDS. Penyakit ini bisa menular melalui transfusi darah, suntikan

narkoba.

Di Indonesia donor darah di atur dalam “Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah

Presiden Republik Indonesia”.

2.12. Analisis Masalah2.12.1 MasalahAda berbagai hubungan masalah di bawah ini :

1. Masalah hubungan donor darah dengan kesehatan Kekurangan banyak darah dalam tubuh sangat berbahaya bagi

kesehatan karena kerja dari organ dalam tubuh manusia tidak

21

dapat bekerja secara maksimal, apabila tidak dilakukan

pencegahan maka akan menyebabkan kematian pada penderita.

Transfusi darah menyelamatkan hidup dan memperbaiki kualitas

kesehatan manusia. Sayangnya, jutaan pasien yang

membutuhkan transfusi tidak punya akses dan mendapatkan

darah yang aman dan tepat waktu.

2. Masalah hubungan donor darah dengan ekonomi Kekurangan persediaan darah di Palang Merah Indonesia (Bank

darah) mengakibatkan penundaan operasi dibeberapa rumah

sakit dan hal tersebut merugikan pasien dan keluarga karena

harus mengeluarkan biaya lebih.

Pihak Palang Merah Indonesia harus mengeluarkan dana

operasional lebih untuk memenuhi permintaan darah.

3. Masalah hubungan donor darah dengan kehidupan bermasyarakat

Apabila krisis darah terjadi terus menerus dalam jangka waktu

yang lama mengindikasikan semakin menurunnya kesadaran

dan kepedulian manusia sebagai makhluk sosial.

Mitos donor darah yang dipercaya masyarakat merupakan salah

satu penyebab kurangnya persediaan darah PMI.

Stok darah aman yang memadai dapat dijamin melalui donasi

teratur oleh donor sukarelawan tak dibayar karena kebanyakan

infeksi ditemukan paling rendah di kelompok ini.

2.12.2. Penyebab Masalah Takut (jarum, darah, sakit, terkena penyakit menular)

Masih sedikitnya pengetahuan masyarakat tentang cara

mendonorkan darah.

Dilarang agama karena masih beranggapan “lahir utuh maka

meninggalpun harus dalam keadaan utuh”

Sibuk /tidak punya waktu

22

Tidak perduli / cuek

2.12.3 Sifat Masalah Ketakutan berdonor selalu dipelihara, bahkan dikembangbiakkan,

sehingga menjadi fenomena tahunan terutama menjelang bulan

puasa.

Afkir darah sering dilakukan sehingga semakin mengurangi

persediaan darah di PMI

Krisis darah yang berlarut-larut dapat menyebabkan penundaan

operasi di beberapa rumah sakit dan dapat menimbulkan masalah

yang lebih besar sehingga angka kematian meningkat.

Transfusi diresepkan ketika pengobatan yang lebih murah dan

lebih sederhana dinilai kurang efektif.

2.12.4. Solusi Analisa PerilakuMeyakinkan dan mendorong masyarakat melakukan donor

darah sebagai salah satu cara hidup sehat, dengan sistem informasi

rujukan yang menyediakan informasi yang mudah dimengerti dan

dipahami tentang berbagai aspek rujukan pelayanan donor darah.

Dengan dimulai dari tingkatan yang kecil yaitu tingkat keluarga

diharapkan dapat memberikan contoh kepada keluarga lain sehingga

terjadi tingkatan yang lebih besar, dalam arti semua orang harus

memulai dari kemauan diri pribadi dalam keluarga kemudian

mencontohkan perilaku tersebut kepada orang lain dengan cara

tersebut Palang Merah Indonesia tidak akan mengalami kekurangan

persediaan darah.

2.13. Permasalahan Perencanaan Kampanye

2.13.1. Dasar Pemikiran Program Kampanye

Dari berbagai pertimbangan-pertimbangan permasalahan

mengenai krisis darah di PMI Bandung, untuk mencapai tujuan dari

kampanye sosial diperlukan suatu pendekatan sistem sebagai solusi

pemecahan permasalahan secara optimal sebagai berikut :

23

1. Salah satu akibat meningkatnya kematian setiap tahunnya adalah

tidak tersedianya persediaan darah yang diperlukan di PMI

sehingga perlu diinformasikan kepada masyarakat luas akan

pentingnya melakukan donor darah.

2. Tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah

sebagai salah satu cara hidup sehat sekaligus sarana sosial

membantu orang yang membutuhkan darah kurang diperhatikan

sehingga dalam penyebaran media harus dengan frekuensi yang

cukup dan tepat.

2.13.4. Pemecahan Masalah Diperlukan adanya kampanye terhadap masyarakat baik bagi

yang telah mengetahui informasi donor maupun yang belum sama

sekali, dan kampanye ini bersifat sosial sehingga pemecahan

masalahnya perlu dilakukan melalui upaya informasi program

kampanye melakukan donor darah sebagai salah satu cara hidup

sehat.

Pada prinsipnya pemecahan masalah dilakukan untuk

memberikan pengetahuan dan mendorong masyarakat melakukan

donor darah untuk kesehatan sekaligus membantu PMI dalam

penyediaan darah.

2.13.5. Maksud dan tujuan kampanyeMaksud dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah

kampanye pentingnya menerapkan salah satu cara hidup sehat

dengan donor darah yang berisikan pesan-pesan dan informasi

tentang donor darah yang mudah dimengerti dan dipahami langsung

oleh target audiens.

Tujuan untuk introspeksi diri sehingga secara tidak langsung

akan ada perubahan perilaku audiens merasa kampanye ini memiliki

kedekatan psikologis dan akan tergugah karena merasa masalah

24

yang ada sangat dekat dengan kehidupan mereka dan merupakan

bagian dari mereka.

2.13.6. Sasaran kampanye1. Demografis :

- Jenis Kelamin : perempuan dan laki-laki

- Kelompok umur : 18 – 40 tahun, dengan pertimbangan

kematangan sistem peredaran darah dan faktor

psikologis.

- Status sosial : masyarakat tingkat menengah dan tingkat atas

dengan pertimbangan kedua tingkatan tersebut

lebih cepat, mudah dan sering mendapatkan

informasi setiap harinya

2. Geografis :

Masyarakat kota Bandung yang mudah mendapatkan informasi

setiap harinya, dengan mudahnya informasi didapat maka akan

sangat mudah juga informasi tersebut mempengaruhi atau merubah

perilaku target kampanye.

3. Psikografis :

Masyarakat kota Bandung yang kehidupan sehari-harinya bersifat

dinamis konsumtif dan aktif.

25

BAB IIISTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi KomunikasiKomunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang

menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal tersebut

bertindak sebagai stimuli dengan adanya komunikasi manusia dapat

saling berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya. Strategi

komunikasi yang digunakan dalam kampanye ini yaitu mengunakan

Fungsi Persuasi kampanye mempengaruhi khalayak dengan pesan

yang disampaikan sehingga dapat mempengaruhi penerima pesan

agar melakukan hal yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.

3.1.1. Tema Dasar Komunikasi

Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah Setetes darah

begitu berarti mengartikan bahwa darah sangat diperlukan sekali

untuk menyelamatkan nyawa sesama manusia, dengan Headline

“DONOR DARAH SOLUSI CEPAT HIDUP SEHAT” dengan alasan

melakukan donor darah akan memacu terciptanya darah baru

sehingga dapat menggantikan sel-sel darah yang sudah tidak

diperlukan lagi sehingga darah baru tersebut dapat memberikan

manfaat yang cepat untuk pendonor ataupun yang mendapatkan

donor dan subheadline “Menyumbang uang sudah biasa menyumbang darah luar biasa” yang mendasari pengambilan

26

subheadline tersebut yaitu dari kebiasaan masyarakat yang hanya

menyumbangkan uangnya dan itu sudah dirasakan cukup

memberikan manfaat yang besar dengan subheadline tersebut juga

masyarakat diinformasikan menyumbang tidak hanya dengan uang

tetapi dengan darah yang akan memberikan dampak positif yang luar

biasa

3.1.2. Pendekatan KomunikasiPendekatan yang akan dipakai dalam kampanye ini akan

difokuskan dengan pendekatan secara emosional dengan

menggunakan kata-kata yang mendorong masyarakat untuk

melakukan donor dan juga dengan obyek yang dapat menyampaikan

pesan secara simbolik kepada target kampanye, pertimbangan secara

emosional karena masyarakat akan mengikuti apa yang

dikampanyekan bila kampanye tersebut berhasil menyentuh sisi

emosional/psikologis.

3.1.3. Sifat PesanPesan-pesan yang disampaikan dalam kampanye berisi :

1. Pesan-pesan yang mendorong masyarakat untuk melakukan donor

darah sekaligus kewaspadaan kepada masyarakat apabila krisis

darah terus terjadi setiap tahunnya di Palang Merah Indonesia.

2. Pesan yang mengingatkan akan manfaat melakukan donor darah

sebagai salah satu cara hidup sehat untuk masyarakat.

3.2. Strategi Kreatifkampanye sosial donor darah ini selain menggunakan gambar

atau foto yang digambar ulang kembali dengan menggunakan

komputer, visual yang digunakan lebih kepada kesan simbolik

dimaksudkan agar terlihat sederhana tetapi tetap menarik dan tetap

dapat menyampaikan pesan utama yang akan disampaikan.

Proses kreatif :

27

Tahap I : Menentukan obyek yang dapat mempresentasikan pesan

yang akan disampaikan secara visual kepada khalayak

Tahap II : Memberikan kesan dan pesan-pesan yang menggugah

agar khalayak melakukan apa yang disampaikan.

Tahap III : Mengingatkan kembali khalayak mengenai pesan-pesan

yang telah disampaikan.

3.3. Strategi MediaMedia merupakan alat penghubung, perantara atau saluran

komunikasi dalam penyampaian pesan kepada khalayak sasaran

dengan perencanaan yang sistematik dan diharapkan mendapat

tanggapan dari penerima pesan.

Media yang dipakai dalam kampanye ini adalah :

1. Poster

Sebgai media utama, media cetak luar ruang untuk

mengkomunikasikan pesan yang akan disampaikan, media ini

ditempatkan ditempat keramaian yang biasa dilalui target

kampanye.

2. Iklan majalah

Salah satu media yang biasa digunakan untuk mencari informasi,

sehingga dapat mendorong pembaca (target) agar mengikuti

pesan persuasive yang disampaikan.

3. Brosur

Media yang memiliki pesan lebih kompleks dan menguraikan

secara rinci tentang pesan yang disampaikan.

4. Flyer

Media yang dapat ditentukan jangkauan penyebarannya, sifat

media yang dapat memberikan pesan informasi secara langsung

terhadap target sehingga target merasa terkejut dan ingin

mengetahui lebih tentang donor.

5. Baligo

28

Media cetak luar ruang untuk mengkomunikasikan pesan yang

ingin disampaikan dengan ukuran besar sehingga dapat dilihat

dari jarak jauh.

6. Web banner

Media yang memiliki jangkauan luas untuk menyampaikan pesan

sehingga pesan kampanye akan lebih cepat diketahui oleh target.

7. Kartu donor

Media yang digunakan hanya di PMI sebagai penunjang dan

pengingat untk melakukan donor.

8. Billboard

Media cetak luar ruang, memiliki kekuatan menyampaikan pesan

yang pendek dengan ukuran besar sehingga memiliki jarak

pandang yang jauh.

9. Iklan Koran

Media yang digunakan untuk mendapatkan berbagai informasi

seperti karir, politik dan kesehatan.

10. Iklan Majalah

Media yang digunakan untuk mendapatkan berbagai informasi

seperti karir, politik dan kesehatan.

11. Spanduk

Media cetak luar ruang, sebagai media penunjang sekaligus

pengingat kepada target sedang diselenggarakan kampanye.

12. Umbul –umbul

Media cetak luar ruang, sebagai media penunjang sekaligus

pengingat kepada target sedang diselenggarakan kampanye.

13. Transportasi PMI (Mobil)

Media yang digunakan oleh PMI secara mobile untuk menjemput

darah di event-event donor maupun dikomunitas donor darah.

14. Merchandise (media gimmick)

29

Mempertegas bahwa telah diselenggarakan kampanye donor

darah. Adapun bentuk dari merchandise adalah kaos, topi,

gantungan kunci, pin, agenda, stiker, kalender.Sifatnya menarik

perhatian target dengan memberikan sebuah barang yang

memiliki fungsi lain selain mediator pesan kampanye.

a. Penyebaran media

Lokasi yang menjadi target dari penyebaran dan penempatan

media kampanye adalah pemukiman padat atau perumahan,

lembaga Pendidikan, instansi/komunitas donor darah, kantor

kelurahan dan kecamatan, klinik rumah bersalin, toko penjual

alat kesehatan/apotek, Rumah sakit dan Puskesmas dan

Posyandu.

b. Jadwal penyebaran media

NO MEDIA PERIODE 1 PERIODE 2 PERIODE 31 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Poster 3 Billboard , Spanduk, Brosur,

Iklan Koran, Web banner, Iklan Majalah, Baligo, Flyer, Kendaraan (ambulance)

4 Stiker , T-shirt, topi, Gantungan kunci, Pin, Agenda, Kartu donor,Kemasan makanan,

Tabel 3.1 jadwal penyebaran media

Penyebaran media dilakukan selama satu tahun dan dimulai 2 bulan

menjelang bulan puasa hal ini dikarenakan persediaan darah di PMI selalu

mengalami penurunan drastis saat bulan puasa dan setelah hari raya.

3.4. Strategi Distribusi

3.4.1. Pertimbangan Dasar DistribusiPendistribusian melalui dinas kesehatan bekerjasama dengan

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), disebarkan kedaerah-daerah

yang ada di Indonesia terutama di Bandung (jawa barat), tempat

30

publik sampai ke desa-desa. Hal ini bertujuan agar lebih terorganisir

dalam penempatan media dan pemerataan.

Penempatan media dipasang pada daerah publik seperti : pemukiman

padat atau perumahan, lembaga Pendidikan, instansi/komunitas

donor darah, kantor kelurahan dan kecamatan, klinik rumah bersalin,

toko penjual alat kesehatan/apotek, Rumah sakit dan Puskesmas dan

Posyandu.

3.4.2. Jalur Distribusi

Jalur distribusi yang dipilih menggunakan media yang

terkoordinir oleh pemerintah daerah setempat dimana PMI sebagai

pelaku kampanye bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan LSM,

pendistribusian dilakukan di kantor pusat ke kantor daerah sehingga

tempat yang sudah ditunjuk dan ditetapkan sebagai daerah sasaran.

Sistem kerjasama dan distribusi media

31

Skema 3.2 sistem kerjasama dan distribusi media

3.5. Konsep visualPoster menjadi media utama yang digunakan dalam kampanye

ini dan obyek yang divisualkan lebih berkesan simbolik dengan

pertimbangan pesan secara simbolik akan lebih diingat dan

mempunyai kesan atau arti yang mendalam dibandingkan dengan

ilustrasi.

Pada poster pertama terdapat visual kedua tangan dimana

tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah dengan background

32

berwarna merah yang mewakili darah sehingga menjadi dominan dan

ada kekuatan (stoping power) disaat melihat poster tersebut dimana

material yang biasa diberikan menggunakan material padat (uang)

diganti dengan setetes darah yang disimbolkan sebagai mendonor

darah.

Pada poster kedua terdapat visual tampak depan sebuah kotak

amal transparan yang berisi dengan darah dengan pertimbangan

dimana kotak amal merupakan media yang biasanya digunakan untuk

menyumbang, background poster berwarna putih yang

melambangkan kesucian dan keikhlasan dalam mendonorkan darah.

3.5.1. Gaya dan Kesan Gaya visual yang ditimbulkan oleh suatu tampilan desain

merupakan upaya untuk menguatkan dari pesan yang ingin

disampaikan,pertimbangan-pertimbangan pemilihan kesan merupakan

hal yang penting untuk memilih dan menyusun unsur-unsur visual

dengan tujuan akhir diharapkan pesan akan dapat dimengerti dengan

mudah oleh target sasaran.

Visualisasi dalam setiap media kampanye ini memiliki gaya dan

kesan yang sama untuk menampilkan keterkaitan antara media satu

dengan media yang lainnya.

3.5.2. Format DesainFormat desain yang digunakan bersifat simetris dimana letak

unsur-unsur visual hampir semua sama dan disesuaikan dengan

media yang akan digunakan peletakan gambar, tagline, key message,

ataupun teks letaknya disesuaikan dengan media yang akan

digunakan pada kampanye donor darah.

3.5.2. Lay Out

33

Layout yang digunakan pada setiap media kampanye yaitu

simetris dan portrait yang memiliki satu keterkaitan media satu dengan

media yang lain agar lebih diingat oleh target.

3.5.4. Tipografi

Font yang digunakan pada setiap headline Erich (bold) karena

sederhana dan tegas dan font pada subheasline dan body text yaitu

VAGRounded BT karena font ini memiliki sifat sederhana, akrab dan

sangat mudah dibaca dalam ukuran kecil dan jarak yang jauh.

a. Tipografi pada Headline

Erich (bold)

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghIjklmnopqrstuvwxyzdengan penerapan :

SOLUSI CEPAT HIDUP SEHATb. Tipografi pada subheadline dan body text

VAGRounded BT

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghIjklmnopqrstuvwxyzdengan penerapan :

Menyumbang uang sudah biasaMenyumbang darah luar biasa

3.5.5. Warna

Pada Headline warna yang digunakan adalah warna putih dan

merah dimana putih melambangkan suci, bersih dan tepat yang

mengartikan donor merupakan perbuatan yang tepat untuk dilakukan

sedangkan warna merah melambangkan perjuangan, dominan dan

munculnya keberanian untuk melakukan donor

34

Gambar 3.3 Warna tagline.

3.5.6. Ilustrasi Pada poster pertama terdapat visual kedua tangan dimana

tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah dimana material

yang biasa diberikan menggunakan material padat (uang) diganti

dengan setetes darah yang disimbolkan sebagai mendonor darah.

Pada poster kedua terdapat visual tampak depan sebuah kotak

amal transparan yang berisi dengan darah dengan pertimbangan

dimana kotak amal merupakan media yang biasanya digunakan untuk

menyumbang.

3.5.7. Logo Kampanye.Proses kreatif pembentukan Logogram :

Tahap I :menemukan kata kunci yang sesuai dengan tema untuk

membentuk tagline yang akan memperkuat karakter

sebuah logo.

Tahap II :menemukan obyek yang dapat mewakili pesan dan

informasi yang diambil dari tagline untuk menentukan key

visual.

Tahap III : mengolah bentuk asli disederhanakan agar khalayak

dapat lebih mengingat.

Logo kampanye ini terbentuk dari penyederhanaan setetes

darah yang berbentuk hati dengan warna merah dibawahnya terdapat

visual kedua tangan dalam posisi mendorong yang mengartikan

mendorong masyarakat untuk melakukan donor darah dan diantara

kedua tangan tersebut terdapat penyederhanaan senyuman yang

35

mengartikan masyarakat merasa senang setelah merasakan manfaat

melakukan donor.

Gambar 3.4 Logo Kampanye

Di bawah logo terdapat logotype dengan slogan “ayo donor” dengan arti

mendorong sekaligus mengajak khalayak melakukan donor darah. Logotype

menggunakan tipografi VAGRounded BT yang memiliki lekukan yang

dinamis bersifat sederhana, akrab dan sangat mudah dibaca dalam ukuran

kecil dan jarak yang jauh.

a. Tipografi pada Logo

VAGRounded BT

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghIjklmnopqrstuvwxyzDengan penerapan:

AYO DONOR

b. Warna pada logo

36

Gambar 3.5 Warna Logo

Arti Warna Logo:

1. Merah

melambangkan perjuangan, aktif, dominan, kemauan keras,

keberanian, energi, kehangatan, cinta,

2. Biru tua

melambangkan perasaan yang mendalam, cerdas, perasa, bijaksana,

konsentrasi.

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Teknik Media1. Sketsa awal

Proses pencarian bentuk pertama dari visal kampanye

2. Eksekusi visual

37

Merupakan proses visual dan pemotretan objek yang akan

ditampilkan.

3. Perancangan

Merupakan tahapan yang harus dilalui untuk merancang media-

media dengan konsep yang telah ditetapkan.

4. Tahap akhir

Proses cetak atau produksi.

4.2. Teknik Material dan Cetak

1. Poster

38

Ukuran : A2 (42 cm x 59,4 cm)

Bahan : Glossy

Teknik cetak : separasi

Media cetak luar ruang untuk mengkomunikasikan pesan yang akan

disampaikan, media ini ditempatkan ditempat keramaian yang biasa

dilalui target kampanye.

2. Iklan majalah

Ukuran : 21 cm x 28.5 cm

Bahan : Art Paper

39

Teknik cetak : offset

Media yang digunakan untuk mendapatkan berbagai informasi seperti

karir, politik dan kesehatan. Majalah yang digunakan Grey, Ripple,

Aneka.

3. Brosur

Ukuran : 30 cm x 21 cm

Bahan

: Art Paper

Teknik

cetak:

separasi

Media yang memiliki

pesan lebih kompleks

dan menguraikan

secara rinci tentang

pesan yang

disampaikan Disebar

ditempat yang telah ditentukan dijalur distribusi.

4. Flyer

40

Ukuran : 14 cm x 18 cm

Bahan : Art Paper

Teknik cetak : separasi

Media yang dapat ditentukan jangkauan penyebarannya, sifat media

yang dapat memberikan pesan informasi secara langsung terhadap

target sehingga target merasa terkejut dan ingin mengetahui lebih

tentang donor.

41

5. Baligo

Ukuran :

2,5 m x 3,5 m

Bahan :

Kain cotton

Teknik cetak :

Sablon separasi

Media cetak luar

ruang untuk

mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan dengan

ukuran besar sehingga dapat dilihat dari jarak jauh.

6. Web banner

42

Ukuran

:

menyesuaikan kolom pada tiap website

Bahan : -

Teknik : menggunakan software komputer mempunyai

jangkauan yang luas ,cepat dan difokuskan di website

kesehatan.

7. Kartu donor

Ukuran : 15 cm x 12 cm

Bahan : double matte

43

Teknik cetak : offset

sebagai penanda, data sekaligus pengingat telah melakukan donor

8. Billboard

Ukuran : portrait 400

cm x 600 m

Bahan : fleksy

Teknik cetak : print

Media cetak luar ruang, memiliki

kekuatan menyampaikan pesan

yang pendek dengan ukuran besar

sehingga memiliki jarak pandang

yang jauh

9. Iklan Koran

44

Ukuran : 3 kolom x 300 mm

Bahan :

HVS

Teknik cetak :

offset

Diharapkan dapat

mendorong pembaca

untuk mencari info

lebih dari media

kampanye lain

Koran yang

digunakan : Pikiran

Rakyat, Tribun Jabar

10. Spanduk

Ukuran : Landscape 3 m x 1 m

Bahan : Kain tetoron

Teknik cetak : separasi

45

Media cetak luar ruang, sebagai media penunjang sekaligus pengingat

kepada target sedang diselenggarakan kampanye.

11. Transportasi PMI (Mobil)

Ukuran : menyesuaikan

Bahan : stiker pigment colour

46

Teknik visual :printing

Media yang berfungsi sebagai penjempu darah dievent-

event donor.

12. Umbul - umbulUkuran : 60 mm

x 300 mm

Bahan :

Kain tetoron

Teknik cetak :

separasi

Media cetak luar ruang, sebagai

media penunjang sekaligus

pengingat kepada target

sedang diselenggarakan

kampanye

13. Merchandise (gimmick)

47

DAFTAR PUSTAKA

Asito, S Wojow.Kamus Bahasa Indonesia, Penerbit CV Pengarang.Guru

Besar IKIP, Malang.

Hendratman, Hendi (2006), tips n trix Computer Graphics Design !.

Bandung :informatika.

Lip, Evelyn. (1995). Desain dan Feng Shui Logo, Merek Dagang dan Sign

Board. Asia : Singapore.

Mulyana, Deddy. (2007) “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”.Bandung:

Rosda.

Internet :

Donor Darah Sukarela Baru Satu Persen. Tersedia di:

http://www.pikiranrakyat.com / index008.php.htm [20 Desember 2008].

http://www.palangmerah.org

http://klinikandalas.wordpress.com/2008/04/25/masalah-darah-tranfusi-

darah-dan-kematian-ibu/ [25 April 2008]

48

http://www.wikipedia.com/Golongan_darah.html [tanpa tahun]

Stok Darah di PMI Kota Bandung Masih Kosong. Tersedia di :http://www.klik-

galamedia.com/ kolomlengkap.php.htm [10 Oktober 2008]

LAMPIRAN

49