elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat...

13
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya. Prinsip kerja dari elektroforesis adalah adanya pergerakan komponen bermuatan positif (+) pada kutub negatif (-) serta komponen bermuatan negatif (-) pada kutub positif (+). Pegerakan yang terjadi disebut "elektrokinetik" . Hasil yang didapatkan dari elektroforesis adalaha elektroforegram yang memberikan informasi mengenai seberapa cepat perpindahan komponen (t m ) atau biasa disebut kecepatan migrasi. Besaran yang digunakan sama dengan pada proses kromatografi. Skema Elektroforesis Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa komponen yang bermuatan positif akan bergerak searah dengan medan listrik menuju kutub negatif. Apabila dalam campuran terdapat dua jenis komponen, yakni (1) komponen negatif (-), dan (2) komponen netral (N), maka komponen negatif akan bergerak menuju kutub positif (+) sedangkan komponen netral (N) akan tetap diam. Skema alat elektroforesis secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut dapat dilihat komponen yang bermuatan positif akan mengalir ke arah kutub negatif, sedangkan komponen bermuatan negatif akan mengalir ke arah kutub positif. Rangkaian Alat Elektroforesis Berdasarkan bentuk alat, elektroforesis dibagi menjadi dua: 1. Elektroforesis Planar 2. Elektroforesis Kolom

Upload: priesty-dyah-arini

Post on 01-Jan-2016

1.328 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

elektroforesis

TRANSCRIPT

Page 1: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya. Prinsip kerja dari elektroforesis adalah adanya pergerakan komponen bermuatan positif (+) pada kutub negatif  (-) serta komponen bermuatan negatif (-) pada kutub positif (+). Pegerakan yang terjadi disebut "elektrokinetik". Hasil yang didapatkan dari elektroforesis adalaha elektroforegram yang memberikan informasi mengenai seberapa cepat perpindahan komponen (tm) atau biasa disebut kecepatan migrasi. Besaran yang digunakan sama dengan pada proses kromatografi.

Skema Elektroforesis

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa komponen yang bermuatan positif akan bergerak searah dengan medan listrik menuju kutub negatif. Apabila dalam campuran terdapat dua jenis komponen, yakni (1) komponen negatif (-), dan (2) komponen netral (N), maka komponen negatif akan bergerak menuju kutub positif (+) sedangkan komponen netral (N) akan tetap diam. Skema alat elektroforesis secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut dapat dilihat komponen yang bermuatan positif akan mengalir ke arah kutub negatif, sedangkan komponen bermuatan negatif akan mengalir ke arah kutub positif.

Rangkaian Alat Elektroforesis

Berdasarkan bentuk alat, elektroforesis dibagi menjadi dua:

1. Elektroforesis Planar

2. Elektroforesis Kolom

Pemisahan pada elektroforesis, selain disebabkan oleh fenomena elektrokinetik, juga dapat disebabkan karena adanya filtrasi, yakni interaksi dengan fasa diam. Pemisahan yang disebabkan karena interaksi tersebut tidak disebut elektroforesis, melainkan "elektrokromatografi". Arus yang digunakan pada elektroforesis adalah arus DC dengan nilai tegangan kurang dari 1000 volt. Apabila digunakan lebih dari 1000 volt maka akan terjadi efek pemanasan pada media gel. Efek pemanasan tersebut disebut "efek Joule" yang disebabkan karena adanya tumbukan partikel elektron. Efek

Page 2: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

pemanasan dapat dihilangkan dengan dua cara, yakni:

1. Pendinginan

2. Efek Konveksi. Efek konveksi adalah suatu cara untuk membebaskan panas dengan mengganti

bentuk planar menjadi bentuk kolom atau kapiler. Kapiler yang digunakan dibuat dari silika yang

bermuatan netral atau negatif. Bagian luar kapiler dilapisi dengan polimer agar bersifat lentur.

Electro Osmotic Flow   (EOF)

Jika kapiler pada elektroforesis diberi tegangan, maka akan terjadi perpindahan muatan ke arah kutub

negatif (-). Perpindahan yang terjadi disebut "electroosmotic flow (EOF)". Pergerakan elektrolit yang

tidak dipengaruhi oleh EOF disebut "elektroforetik". Prinsip kerja EOF dapat dilihat pada gambar

berikut.

Skema Electroosmotic Flow (EOF)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi pemisahan anatara muatan positif dengan muatan

negatif akibat adanya lapis rangkap listrik. Lapis rangkap listrik terjadi akibat pemberian tegangan

yang sangat tinggi pada dinding pipa kapiler. Sebelum diberi tegangan, permukaan kapiler akan

bermuatan netral, setelah diberi tegangan, maka ion negatif akan menempel pada permukaan

sebagai lapis pertama. Ion positif akan mengikuti ion negatif membentuk lapisan pada permukaan,

dalam hal ini ion positif akan membentuk lapisan kedua. Sistem ini disebut lapis rangkap listrik.

Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, serta muatan dari masing-masing

komponen. Kecepatan migrasi yang tinggi akan terjadi jika komponen memiliki muatan tinggi dan

ukuran rendah, dengan kata lain memiliki densitas muatan yang tinggi. Densitas muatan sendiri

adalah perbandingan anatara muatan dengan ukuran yang dimiliki oleh suatu komponen.

Contoh Aplikasi Elektroforesis

1. Pemisahan ion Li+ dan Na+

Kedua kation ini, Li+ dan Na+ sama-sama memiliki muatan +1, namun memiliki ukuran berbeda. Ion

Li+ memiliki ukuran yang lebih kecil dari Na+. Ion Li+ akan lebih tersolvasi dengan air sehingga akan

mengikat banyak molekul air. Akibatnya mobilitas Li+ akan menjadi kecil dan ion Na+ akan lebih

dahulu keluar dari kapiler.

Page 3: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

2. Pemisahan NO2- dan NO3

- menggunakan EOF

HNO3 merupakan asam kuat, dalam air akan terurai sempurna menjadi H+ dan NO3-, sedangkan

HNO2 merupakan asam lemah, dalam air akan terdisosiasi sebagian. Pada pH 7, HNO2 akan

terdisosiasi sebagian, menyisakan spesi HNO2. Hal ini tidak baik untuk pemisahan karena tidak

semua HNO2 berada dalam spesi NO2-. Untuk melakukan pemisahan dengan baik, kita harus

menggunakan pH yang tinggi sehingga kedua spesi tersebut dapat berada dalam bentuk anionnya.

Namun ketika pH sudah diatur tinggi, hanya akan terbentuk satu puncak pada elektroforegram. Hal ini

disebabkan karena kedua spesi akan menuju pada kutub yang sama. Pemisahan dapat tetap

dilakukan dengan baik asalkan muatan detektor diatur menjadi positif dan muatan injektor diatur

menjadi negatif.

Sistem yang berdasarkan pada skema (a) hanya akan menghasilkan satu puncak, artinya pemisahan

tidak berlangsung dengan baik. Pada skema (b) akan muncul dua puncak, artinya pemisahan

NO3- dan NO2

- terjadi dengan baik. Hal ini disebabkan karena nilai mobilitas elektroforetik (μep)

NO3- lebih kecil dibanding μep NO2

-, akibatnya mobilitas total (μt) NO2-menjadi lebih besar dari μt NO3

-.

Hal ini akan berakibat NO2- akan keluar terlebih dahulu dibanding NO3-.

Page 5: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid berdasarkan

kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan bufer, sebagai respon adanya suatu

medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi

partikel yang bermuatan akibat diberikan arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari

cikal-bakal elektroforesis digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik

elektroforesis ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju

pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer elektroda digunakan

untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua elektroda sehingga memungkinkan

terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).

Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul misalnya DNA

yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian

dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak

dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap

massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. 

Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang

diamati dan kondisi elektris lingkungan:

F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik.

Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA. 

Pergerakan molekul terutama tergantung di muatan yang ada pada permukaan partikel, tanda dan besarnya

muatan pembawa oleh variasi group ionogenik. Tergantung kepada kekuatan molekul listrik dan pH dari

medium dalam mengkateristik, sehingga pemisahan molekul dapat terjadi karena efek seleksi dan medium

yang sesuai.

B. MACAM ELEKTROFORESIS

1. Elektroforesis kertas

Sesuai dengan perkembangan ilmu bahan, elektroforesis kertas menjadi fasa pertama dari perkembangan

elektroforesis zona. Dengan menggunakan medium kertas, pemisahan dan analisis terhadap asam amino,

Page 6: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

peptida, nukleotida, dan ion-ion logam yang kecil dapat dilakukan. 

Kelemahan penggunaan kertas selulosa asetat adalah: adanya gangguan yang disebabkan oleh adanya gugus

OH- yang terdapat pada selulosa yang dapat berinteraksi dengan molekul polar sehingga daya migrasi molekul

tersebut terganggu dan menjadi lebih rendah (Harjadi 1993). Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara asetilasi

gugus hidroksil dengan menggunakan kertas selulosa asetat yang tidak polar. Hal ini menyebabkan migrasi

molekul polar tidak terganggu, resolusi lebih baik, dan proses pemisahan berlangsung lebih cepat.  

Keuntungan penggunaan kertas selulosa asetat adalah:

• proses migrasi lebih cepat

• pemisahan spot menjadi lebih kecil

• mudah memisahkan sampel dengan spektrofotometri

• mudah dilarutkan dalam pelarut dalam jumlah sedikit. 

Pada elektroforesis kertas selulosa asetat, kertas selulosa asetat harus dibersihkan dengan cara kering dalam

percobaan ini. Cara kering lebih baik resolusinya dan spotnya lebih kecil daripada cara basah. Oleh karena itu,

percobaan ini menggunakan medium selulosa asetat.

2. Elektroforesis gel 

Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam dan fase bergerak (eluen). Fase

diam berfungsi "menyaring" objek yang akan dipisah, sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang

akan dipisah. Sering kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga kestabilan objek

elektroforesis gel. Elektroda positif dan negatif diletakkan pada masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.

Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisi elektroda negatif. Apabila aliran listrik

diberikan, terjadi aliran elektron dan zat objek akan bergerak dari elektroda negatif ke arah sisi elektroda positif.

Kecepatan pergerakan ini berbeda-beda, tergantung dari muatan dan berat molekul DNA. Kisi-kisi gel berfungsi

sebagai pemisah. Objek yang berberat molekul lebih besar akan lebih lambat berpindah.

C. MEDIUM PENDUKUNG

Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan medium pendukung untuk mencegah terjadinya difusi karena

timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan. Gel poliakrilamid dan agarosa merupakan medium pendukung

yang banyak dipakai untuk separasi protein dan asam nukleat. Efek penguapan juga dapat diturunkan minimal

jika elektroforesis dilakukan di medium pendukung yang dicelupkan dengan larutan buffer. Pemisahan

sempurna suatu campuran dapat terjadi efektif dalam zona tertentu.

Meskipun medium pendukung relatif stabil (inert), komposisinya mungkin akan menyebabkan penyerapan,

migrasi elektron (elektro osmosis) atau penyaringan berdasarkan ukuran molekulnya, yang kesemuanya

mempengaruhi kecepatan gerak senyawa. 

Page 7: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

1. Cellulose asetat

2. Larutan Buffer

Larutan buffer (penyangga) ini menstabilkan pH medium pendukung. Buffer juga dapat mempengaruhi

kecepatan gerak senyawa karena beberapa hal, yaitu :

a. Komposisi

Buffer harus tidak mengikat senyawa yang dipisahkan karena akan mempengaruhi kecepatan gerak. Buffer

borat dipakai untuk memisahkan karbohidrat, karena dapat membentuk gabungan yang bermuatan listrik

dengan karbohidrat.

b. Konsentrasi

Dengan naiknya kekuatan ion buffer, jumlah arus listrik yang terbawa meningkat dan bagian aliran yang dibawa

sampel menurun, sehingga memperlambat geraknya. Kekuatan ion tinggi dalam buffer akan meningkatkan arus

keseluruhan sehingga panas juga meningkat, biasanya dipilih 0,05 -0,10M. 

c. pH

Tingkat ionisasi asam-asam organik akan bertambah apabila pH bertambah, sebaliknya untuk basa-basa

organik,oleh sebab itu tingkat kecepatan geraknya juga terpengaruh oleh pH. Kedua pengaruh dapat terjadi

pada senyawa seperti asam aminoyang memiliki sifat asam dan basa.

3. Medan elektrik

Apabila voltase diberikan diantara dua elektroda, arus ditentukan oleh tahanan dalam medium.

a. Voltase

Apabila jarak antara dua elektroda adalah 1 meter dan perbedaan potensial antara keduanya adalah V volt

sehingga gradient potensialnya adalah V/1m. Kenaikan gradient potensial akan menyebabkan kecepatan gerak

ion.

b. Aliran listrik

Arus aliran listrik dalam larutan antara dua elektroda disebabkan umumnya oleh ion buffer dan sedikit oleh ion

dalam sampel. Kenaikan voltase akan meningkatkan jumlah muatan yang dipindahkan setiap detik kearah

elektroda. Jarak yang ditempuh ion akan sebanding dengan waktunya.

c. Tahanan 

Medium elektroforesa menimbulkan pada aliran ion sebanding dengan jenis medium, jenis buffer dan

konsentrasinya. Tahanan akan meningkat dengan bertambahnya jarak antara elektroda, namun berkurang

dengan bertambahnya luas permukaan elektroda dan konsentrasi ion dalam buffer.

D. KOMPONEN UTAMA ALAT

1. Larutan elektrolit: larutan pembawa komponen umumnya buffer dengan pH tertentu.

2. Zat pendukung: tempat pemisahan terjadi. Biasanya berupa kertas(selulosa asetat, selulosa nitrat), gel kanji,

Page 8: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

gel polikrilamid, busa poliuretan, agar-agar. 

3. Elektroda: dengan anoda dan katoda yang dihubungkan arus listrik.

E. PERCOBAAN

1. ELEKTROFORESIS KERTAS

TUJUAN

a. Menunjukkan bagaimana komponen dalam senyawaan campuran dapat dipisahkan dengan cara

elektroforesis

b. Menunjukkan bahwa beberapa indikator dan beberapa pigmen pada tinta adalah molekul yang dapat

terionisasi, dan menunjukkan keuntungan elektroforesis menggunakan kertas selulosa asetat.

Page 9: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

ALAT DAN BAHAN

• elektroforesis 200 volt DC (30 menit) dan 150 volt DC (90 menit)

• kertas selulosa asetat

• bufer amonia dan amonium asetat atau bufer asam asetat dan amonium asetat

• tinta warna hitam

• indikator congo red, fenol red, brom fenol blue, dan campuran ketiganya, zat warna fluorecein, tartrazine, dan

campuran keduanya, dan pewarna makanan sintetik sunset yellow dan poncean.

CARA KERJA

1. Kertas elektroforesis atau kertas selulosa asetat dipotong dengan ukuran 30 x 10 cm sebanyak 3 buah untuk

tinta dan pewarna makanan, indikator, dan zat warna.

2. Kertas diberi garis vertikal di bagian tengah kertas sebagai tanda garis start.  

3. Spot dibuat dengan baik. 

4. Kertas kemudian dimasukkan ke dalam larutan bufer dan ditempatkan ke dalam alat elektroforesis, dirunning

dengan potensial 200 v dan 150 v selama 30 menit dan 90 menit. 

5. Pemisahan yang terjadi diamatai dengan interval 5 – 10 menit.

6. Pemisahan dan warna yang teramati dicatat. 

7. Setelah 30 menit dan 90 menit, arus dimatikan dan kertas diangkat dari alat tersebut.  

8. Bukti kertas hasil pemisahan disimpan untuk dokumentasi dan dicetak untukbahanlaporan.

2. ELEKTROFORESIS GEL

TUJUAN 

Melakukan elektroforesis DNA menggunakan teknik elektroforesis gel agarosa.

BAHAN DAN ALAT

• DNA marker, misalnya DNA λ yang dipotong dengan HindIII

• Sampel DNA, misalnya :

• DNA kromosom bakteri,

• DNA plasmid hasil isolasi (uncut)

• DNA plasmid hasil restriksi (cut)

• Agarosa

• Larutan buffer TAE 50x (242 g tris-base; 57,1 g asam asetat glacial; 100 ml EDTA 0,5 M pH 8; dilarutkan

dalam akuades hingga 1000 ml)

• Akuades

• Gelas Ukur 1000 ml

Page 10: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

• Labu Erlenmeyer 50 ml

• Tabung mikrosentrifuga

• Sarung tangan

• Seperangkat mikropipet beserta tipnya (Bio-Rad dan Axygen Scientific)

• Kertas parafilm

• seperangkat alat elektroforesis

• Loading dye 6x (0,25% bromophenol blue; 0,25% xylene cyalol; 15% ficoll tipe 4000; EDTA 120 mM)

• larutan Etidium Bromid (EtBr)

• UV transluminator

• Kaca mata UV

• kamera digital

CARA KERJA 

1. Buat 250 ml larutan buffer TAE 1x dengan cara mencamnpurkan 5 ml TAE 50x ke dalam 245 ml akuades.

2. Buat gel agarosa 1% dengan cara menimbang agarosa 0,2 g untuk dilarutkan ke dalam bufer TAE 1x hingga

volume 20 ml. Larutan agarosa dididihkan hingga larut sempurna.

3. Siapkan baki gel agarosa, lekatkan selotip di tiap ujung baki gel agarosa (pastikan bahwa selotip melekat

kuat dan tidak ada lubang pada masing-masing ujung baki)

4. Pasang sisir elektroforesis di salah satu ujung baki gel agarosa dengan posisi hampir menyentuh dasar baki

5. Periksalah suhu larutan agarosa dengan cara menempelkan erlenmeyer ke tangan, jika suhunya sudah turun

hingga sekitar 50-60 0C, tambahkan 1 µl etidium bromid (PERINGATAN KERAS!!, gunakan sarung tangan

karena bersifat karsinogenik).

6. Larutan agarosa dihomogenkan sebentar, kemudian tuangkan larutan ke dalam baki gel agarosa, biarkan

hingga larutan berubah menjadi gel yang padat.

7. ambil sisir dengan hati-hati, lepaskan selotip dari ujung-ujung baki.

8. masukkan baki yang telah berisi gel agarosa ke dalam tangki elektroforesis yang telah diisi dengan larutan

bufer TAE 1x (pastikan bahwa gel terendam seluruhnya dalam TAE).

9. siapkan sekitar 5 cm kertas parafilm di dekat tangki elektroforesis.

10. masukkan 10 µl sampel DNA dan 2 µl loading dye 6x ke dalam sumuran gel agarosa dengan cara

mencampurkan kedua bahan tersebut terlebih dahulu secara merata pada kertas parafilm menggunakan

mikropipet.

11. buatlah catatan mengenai nomor sumuran dan jenis sampel DNA yang dimasukkan.

12. hubungkan kabel dari sumber arus ke tangki elektroforesis (pastikan bahwa kabel yang tersambung ke

kutub negatif berada di dekat sumuran; jika tidak demikian, ubahlah posisi baki/gel ke arah sebaliknya).

13. nyalakan sumber arus, aturlah volatase dan waktu running hingga diperoleh angka 70 V dan 45 menit

dengan cara menekan tombol yang sesuai pada sumber arus.

Page 11: Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya.docx

14. jalankan elektroforesis (lakukan running) dengan cara menekan tombol run pada sumber arus.

15. elektroforesis akan berhenti apabila waktu yang ditetapkan sudah habis, yang ditandai oleh adanya bunyi

alarm. Matikan sumber arus dan angkatlah baki dari tangki elektroforesis.

16. keluarkan gel dan letakkan di atas UV transluminator (letakkan selubung kaca hitam di atas UV

transluminator).

17. nyalakan UV transluminator, amati pita-pita DNA yang tervisualisasi.