elang ular b ido - · pdf filediantara mata dan paruh. ... paruh coklat abu-abu, dan kaki...

28
Elang Ular B ido (Creasted Serpent E agle) ( Spilornis cheela bido H orsfield, 1821) O leh : M a’ruf Erawan F oto by : cheer

Upload: nguyenmien

Post on 05-Mar-2018

238 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

E lang Ular B ido

(Creasted Serpent E agle) (Spilornis cheela bido H orsfield, 1821)

O l eh : M a’ r u f E r aw an

F o to b y : c h eer

Kab. Gunungkidul (Pegunungan Seribu)

• Kabupaten Gunung Kidul beribukota di Wonosari, berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah di sebelah utara dan timur, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di sebelah barat. Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Seribu. Sebagian wilayah Gunung Kidul merupakan daerah tandus, dimana pada musim kemarau sering terjadi bencana kekeringan.

• Dengan ketinggian 100-300m di atas permukaan laut, wilayah ini berpotensi untuk wisata pantai, wisata bahari, wisata geologi dan ekowisata karst, meliputi Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Girisubo, Rongkop, Semanu Bagian Selatan dan Ponjong Bagian Selatan.

• Vegetasi yang dominan di Gunung Kidul adalah tumbuhan yang mampu hidup di iklim kering seperti jati (Tectona grandis), akasia (Acasia decurens) dan mahoni (Swietenia mahagoni). Kawasan karst dengan ratusan gua yang ada memberikan habitat yang ideal bagi beberapa hewan dan reptil seperti ular, tikus, tokek, kelelawar, dan landak yang beberapa diantaranya merupakan sumber makanan elang.

Spilornis cheela bido

KlasifikasiElang ular (Spilornis cheela) memiliki 21 sub spesies. Dari ke 21 sub spesies Elang Ular Spilornis cheela terdapat 9 sub spesies yang ada di Indonesia, yaitu :

1. Spilornis cheela malayensis2. Spilornis cheela batu, 3. Spilornis cheela richmondi, 4. Spilornis cheela pallidus, 5. Spilornis cheela baweanus, 6. Spilornis cheela asturinus, 7. Spilornis cheela sipora, 8. Spilornis cheela natunensis, dan 9. Spilornis cheela bido.

Pyllum : ChordataClassis : AvesOrdo : Falconiformes Family : AccipitridaeGenus : SpilornisSpesies : Spilornis cheelaSub spesies:

Lin, 2005

KARAKTERISTIK• Spilornis cheela berukuran sedang (±50 cm), • berwarna gelap.• Sayap sangat lebar membulat, dengan ekor

pendek. • Dewasa: tubuh bagian atas coklat abu-abu

gelap, tubuh bagian bawah coklat. • Perut, sisi tubuh, dan lambungnya berbintik-

bintik putih, terdapat garis abu-abu besar ditengah garis-garis hitam pada ekor.

• Ciri khasnya adalah kulit kuning tanpa bulu diantara mata dan paruh.

• Pada waktu terbang, terdapat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap.

• Ras kalimantan berwarna lebih pucat dan coklat dan lebih banyak warna putih pada bulu. Iris kuning, paruh coklat abu-abu, dan kaki kuning (Mackinnon, 1998).

Persebaran• Elang ular tersebar luas didaratan

Asia tropis dan berbagai pulau termasuk Malaysia dan Indonesia (Anonim a, 1989).

• Menurut Sozer dan Nijman (2000), elang ini juga terdapat di India, Cina selatan, Asia Tenggara, Palawan dan Sunda besar.

• Sedangkan menurut Kemp (1990) elang ini terdapat dihutan-hutan di India kearah timur hingga utara Cina dan kearah selatan hingga Bali dan Filipina.

Habitat• Habitat Elang Ular Bido di Zona Pegunungan Seribu terdapat disekitar hutan

akasia dengan menggunakan pohon Kepuh (Sterculia foetida) dan Akasia (Acasia decurens) sebagai pohon tempat bersarang.

• Elang Ular Bido di Zona Pegunungan Seribu tidak selalu bersarang ditempat atau pohon yang tinggi dan emergen, tetapi lebih mengutamakan luas pandang dari sarang (view) (Erawan, 2007).

Pantai Siung

Pantai Sundak

Pantai Baron

Lokasi Sarang

No. Penyusun sarang Sarang I Sarang II Sarang III

1 Jenis pohon tempat bersarang (Kepuh)Sterculia foetida

(Kepuh)Sterculia foetida

Akasia (Acasia decurens)

2 Keliling pohon 180 cm 175 cm 30 cm

3 Tinggi pohon 24 m 15 m 12 m

4 Ketinggian sarang 19,70 m 13,10 m 8,9 m

5 Bentuk sarang Platform Platform Platform

6 Panjang sarang 82 cm 73 cm 53 cm

7 Lebar sarang 60 cm 72 cm 49 cm

8 Ketebalan sarang 45 cm 35 cm 36 cm

9 Kedalaman sarang 4,5 cm 5,6 cm 5,5 cm

10 Koordinat geografis sarang 49L 0464802UTM 9097270

49L 0457496UTM 9101422

49L 0464813UTM 9097296

11 Panjang lapisan dalam sarang 40 cm 29 cm 24 cm

12 Lebar lapisan dalam sarang 37 cm 27 cm 18 cm

13 Kondisi sarang Tidak terdapat anak dan ranting daun segar

Tidak terdapat anak dan ranting daun segar

Tidak terdapat anak dan ranting daun segar

14 Isi sarang Tulang ular, bulu mangsa, kotoran. Bulu elang, cangkang telur, biji kepuh (Sterculia foetida)

-

15 Cabang penyokong sarang 4 4 4

16 Keliling cabang penyokong sarang 60 cm34 cm 25 cm 30 cm

32 cm23 cm34 cm37 cm

12 cm8,5 cm29,5 cm9 cm

17 Posisi sarang pada kanopi pohon (bawah<10m, tengah<20m, atas>20m)

Atas Atas Atas

18 Kondisi pohon Hidup Hidup Hidup

19 Bahan penyusun sarang Daun akasia, ranting akasia, ranting kepuh (Sterculia foetida),

Daun akasia, ranting akasia, ranting kepuh (Sterculia foetida),

Daun akasia, ranting akasia,

20 Diameter ranting penyusun sarang 2,4 cm(5%); 0,95 cm(25%); 0,5 cm(50%); 0,3 cm(20%)

2,46 cm(5%); 1,3 cm(75%); 0,8 cm(10%); 0,2 cm(10%)

0,9 cm(20%); 0,3 cm(70%); 0,2cm(10%)

21 Panjang ranting penyusun 15 cm-45 cm 15 cm-58 cm 19 cm-40 cm

22 Topografi sekitar sarang Puncak bukit Lereng bukit Lereng bukit

23 Jarak sarang ke cabang utama 0 m 0 m 0 m

24 Kepemilikan lahan Pemerintah Pemerintah Penduduk

Perilaku Perkembangbiakan dan Reproduksi

• Pembuatan daerah teritori• Pencarian pasangan dan

percumbuan• Pembuatan sarang dan

inkubasi telur• Pemeliharaan anak

Perilaku Pada Masa Inkubasi

BETINA

47%

41%

9% 3%

mengeramterbang/soaringberburubertengger

JANTAN

85%

0%11%4%

mengeramterbang/soaringberburubertengger

Luasan territori Elang Ular Bido ketika masa reproduksi kurang lebih 0,34 km²

Kegagalan Proses Reproduksi

Ancaman Reproduksi&Keberadaan

• Gangguan alam– Bencana Alam (badai)

• Gangguan Manusia– Alih fungsi lahan – Pemanfaatan kayu

Perspektif Masyarakat Terhadap Keberadaan Burung Pemangsa

1. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang burung dan jenis-jenis elang

– Tingkat pengetahuan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu) tentang burung khususnya Elang Ular Bido

– Tingkat pengetahuan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu) tentang jenis-jenis elang.

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah 52 40 8

Tahu Tidak Tahu Ragu-Ragu

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah 44 4 52

1-2 Jenis 3 Jenis 4 Jenis Tidak Tahu

1. Tingkat persepsi masyarakat tentang keberadaan elang di alam dan tujuan masyarakat menangkap serta memelihara burung.

• Tingkat persepsi masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu) tentang keberadaan elang di alam

• Tanggapan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan seribu) tentang tujuan masyarakat menangkap burung

• Tanggapan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan seribu) tentang alasan masyarakat memelihara burung

0

20

40

60

80

100

Jumlah 8 88 4

Mengganggu Tidak Mengganggu

Tidak Tahu

05

10

15

20

25

30

3540

Jumlah 36 34 22 8

Dipelihara Dijual Dikonsumsi Tidak tahu

0

10

20

30

40

50

Jumlah 48 32 20

Suara Warna Lain-lain

• Tanggapan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan seribu) tentang asal burung yang dipelihara

• Tanggapan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu) tentang asal pemburu (penangkap burung).

0

10

20

30

40

50

Jumlah 40 46 14

membeli menangkap tidak tahu

0

10

20

30

40

50

Jumlah 32 20 48

Desa Sekitar Luar Desa Tidak Tahu

1. Tanggapan masyarakat tentang asal burung yang dipelihara dan asal pemburu burung.

4. Tanggapan masyarakat terhadap aktivitas pemeliharaan burung dan kemungkinan kepunahan burung

• Tanggapan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu) terhadap aktivitas pemeliharaan burung

• Tanggapan masyarakat Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu) terhadap kemungkinan kepunahan jenis burung

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah 8 56 36

Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu

0

20

40

60

80

100

Jumlah 4 84 12

Setuju Tidak Setuju Tidak tahu

» Sebagian besar komponen masyarakat di daerah Gunung Kidul (Zona Pegunugan Seribu) sudah mengetahui keberadaan Elang Ular Bido disekitar mereka. Namun masyarakat belum mengerti dan memahami arti penting keberadaan elang disana sehingga kepedulian terhadap kelestarian kehidupan Elang Ular Bido sangat kurang.

» Perburuan dan perdagangan satwa masih sangat marak baik karena alasan ekonomi maupun hobi. Berbagai alasan memelihara burung juga menjadi penyebab hilangnya populasi burung di Gunung Kidul (Zona Pegunungan Seribu).

» Keinginan masyarakat untuk melestarikan kehidupan burung dialam masih tinggi namun mereka tidak/belum tahu cara apa yang harus mereka lakukan sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari pihak luar seperti pemerintah daerah, lembaga sosial masyarakat (LSM) lingkungan, dan organisasi-organisasi pecinta alam yang lainnya untuk membantu berperan aktif melestarikan populasi burung beserta habitatnya.

Mereka Butuh KitaApakah kita hanya akan jadi pengamat saja????

TE R I M AK ASI HTE R I M AK ASI H