infografis evaluasi paruh waktu rpjmn 2015...

55
INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015-2019 Kerja Nyata Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) TAHUN 2017 REPUBLIK INDONESIA

Upload: lytuyen

Post on 30-Jan-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

INFOGRAFISEVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015-2019

Kerja NyataMewujudkan Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

TAHUN 2017

REPUBLIK INDONESIA

Page 2: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 3: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 1

PENGANTAR

Dalam dua tahun pelaksanaan RPJMN 2015-2019, Pemerintah berupaya untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, sebagaimana tertuang dalam Nawacita yang dijabarkan dalam RPJMN 2015-2019. Melalui pelaksanaan Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 telah tergambarkan sejauh mana perkiraan pencapaian sasaran pokok pembangunan nasional di tahun 2019.

Pencapaian pembangunan hingga paruh waktu pelaksanaan RPJMN 2015-2019 sebagian telah menunjukkan kemajuan yang berarti, yang ditandai antara lain dengan naiknya peringkat investasi dan tingkat kepercayaan kepada pemerintah yang diberikan oleh lembaga internasional yang mempunyai reputasi dan tingkat kredibilitas tinggi. Meski harus diakui bahwa masih terdapat beberapa bidang pembangunan yang memerlukan kerja keras untuk mencapai target. Pelaksanaan RPJMN 2015-2019 tiga tahun mendatang digunakan untuk mempercepat, mempertajam, dan menyempurnakan pelaksanaan program dan kegiatan yang belum berjalan sesuai rencana.

Perkiraan capaian sasaran pokok RPJMN 2015- 2019 menunjukkan, dari 184 sasaran pokok terdapat 99 sasaran pokok (53,80 persen) sudah tercapai/on track (notifikasi hijau) dan 68 sasaran pokok (36,96 persen) masih memerlukan kerja keras untuk mencapai target 2019 yang telah ditetapkan (notifikasi kuning). Sedangkan 12 sasaran pokok (6,52 persen) diperkirakan sangat sulit tercapai (notifikasi merah) sehingga memerlukan upaya percepatan pencapaian target yang inovatif. Selain ketiga notifikasi tersebut, terdapat 5 sasaran pokok (2,72 persen) yang mendapat notifikasi putih karena masih belum dapat diberikan notifikasi merah/kuning/hijau, yang salah satunya disebabkan ketersediaan data.

Perkiraan Capaian Sasaran Pokok RPJMN 2015-2019

: > 90% (Hijau) : 60-90% (Kuning) : < 60% (Merah) : Belum dapat diberikan notifikasi (Putih)

Page 4: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 5: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 3

PERKEMBANGAN EKONOMI

Page 6: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 7: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 5

PERKEMBANGAN EKONOMI

Pembangunan ekonomi menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional melalui upaya sungguh-sungguh untuk mendorong peningkatan investasi dan ekspor nonmigas, serta menjaga tingkat konsumsi masyarakat dan efektivitas pengeluaran pemerintah. Pertumbuhan ekonomi juga disertai upaya perluasan dan keberpihakan kesempatan kerja kepada kelompok kurang mampu yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan memperkecil kesenjangan. Adapun prioritas pada pembangunan ekonomi meliputi: (1) Pertumbuhan Ekonomi; (2) Kemiskinan; (3) Pengangguran; (4) Moneter; (5) Neraca Pembayaran; (6) Keuangan Negara; (7) Investasi; dan (8) Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi.

Upaya yang perlu dilakukan dalam pembangunan ekonomi, khususnya terkait percepatan pertumbuhan ekonomi, antara lain: (1) Mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, dengan menjaga agar inflasi tetap stabil dan rendah, serta perbaikan subsidi dan bantuan sosial yang lebih tepat sasaran; (2) Melakukan reformasi struktural, dengan fokus pada perbaikan iklim investasi dan usaha, serta pasar tenaga kerja; (3) Mempercepat peningkatan infrastruktur baik infrastruktur dasar maupun konektivitas; (4) Merevitalisasi sektor industri pengolahan; (5) Melanjutkan reformasi di sektor keuangan, dengan fokus pada pendalaman pasar keuangan dan peningkatan akses jasa keuangan; (6) Memperbaiki pola penyerapan dan kualitas belanja pemerintah, baik pusat maupun daerah; (7) Melakukan bauran kebijakan yang efektif antara para pemangku kebijakan ekonomi; dan (8) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi berbagai paket kebijakan ekonomi serta sekaligus melakukan pengendalian agar target pembangunan ekonomi tercapai.

Sementara itu, upaya percepatan peningkatan rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB sesuai target RPJMN 2015-2019 yang akan dilakukan adalah: (1) Menyempurnakan sistem informasi perpajakan; (2) Meningkatkan kapasitas SDM perpajakan; (3) Meningkatkan kepatuhan wajib pajak, perluasan basis data perpajakan, serta penegakan hukum secara tegas; (4) Mengoptimalkan PNBP melalui lifting minyak dan gas bumi, penyesuaian tarif dan jenis PNBP, serta penyempurnaan regulasi intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP K/L; (5) Meningkatkan efisiensi belanja, baik belanja Pemerintah Pusat maupun transfer ke daerah dan dana desa melalui sinkronisasi antara perencanaan dan penganggaran untuk memastikan terlaksananya berbagai agenda prioritas nasional; dan (6) Mengembangkan pasar keuangan domestik sebagai sumber pembiayaan dengan risiko yang terkendali.

Page 8: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

6 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PERKEMBANGANEKONOMI

2014 2015 2016

5,01 4,88 5,02

Pertumbuhan PDB (%)

Pertumbuhan ekonomi tetap kuat di tengah tantangan ekonomi global dan ekonomi domestik.

Sumber: RPJMN 2015-2019, BPS

41.91645.141 47.957

Kesejahteraan masyarakat terus meningkat, tercermin dari PDB per

kapita yang terus meningkat.

PDB per Kapita Tahun Dasar 2010 (Rp Ribu)

(Baseline)

(Baseline)

Page 9: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 7

KEMISKINAN

2014 2015 2016

Tingkat kemiskinan sedikit meningkat pada tahun 2015 karena transisi program-program

penanganan kemiskinan.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Tingkat Kemiskinan Nasional (%)

2014

2014

2015

2015

2016

2016

1,7510,96 11,1310,70

0,44

1,84

0,51

1,74

0,44

(Baseline)

(Baseline)

(Baseline)

Sumber: BPS Sumber: BPS

Page 10: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

8 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Pengangguran

5,94%6,18%

5,61%

2014 2015 2016• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

telah berhasil diturunkan, seiring dengan lapangan kerja yang tercipta pada setiap tahunnya.

• Perlu kerja keras untuk mencapai target TPT pada tahun 2019 sebesar 4-5 persen.

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)Penyediaan Lapangan Kerja (Orang)

N/A 191.173 3.592.774

2014 (Baseline) 2015 2016

(Baseline)

5,946,18

5,61

Sumber: BPS

Page 11: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 9

8,36%

3,35%3,02%

2014 2015 2016

MONETER

Inflasi (% YoY)

Nilai Tukar (Rp/USD)

$

$Rp

£££

£

€€

€€$

Rp. 11,866/usd

Rp. 13,390/usdRp. 13,307/usd

2014 2015 2016

• Inflasi terkendali pada level yang rendah sesuai rentang target RPJMN dan RKP.

• Stabilitas inflasi didukung oleh eratnya koordinasi antar sektor dan tersedianya pasokan pangan yang memadai.

Nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi, terutama dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global, pengurangan Quantitative Easing oleh The Fed, serta penurunan harga komoditas dunia.

8,36

3,35 3,02

11.866

13.390 13.307

(Baseline)

(Baseline)

Sumber: Bappenas

Page 12: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

10 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

6,45 bulan

7,39 bulan8,41 bulan

2014 2015 2016

2014 2015 2016

£ ¥£ ¥¥$

Page 13: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 11

REALISASI INVESTASI (PMA & PMDN) REALISASI APBN (PMA & PMDN)

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINANCAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN

5.03 11.97 8.99 3,11 0.21

1,146.87 1,240.42 1,284.97 1.472,71

571.92398.59 255.63 261.98

260,24

146.121,550.49 1,508.02 1,555.93

1,736.06

2014 2015 2016 2017*

Rp Tr

iliun

Hibah Perpajakan PNBP Pendapatan Negara dan Hibah

Jun

PENDAPATAN NEGARA

BELANJA NEGARA

1,203.58 1,183.30 1,154.02 1.366,96

498.56

573.70 623.14 710.26766,34

394.761,777.28 1,806.44 1,864.28

2,133.30

2014 2015 2016 2017*

Rp Tr

iliun

Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah dan Dana Desa Belanja Negara

Jun

Hingga Juni 2017, defisit anggaran mencapai

Rp. 175.05 Tatau

-1.29persen PDB

DEFISIT APBNLangkah pemerintah dalam

menerapkan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran, tercermin dari

realisasi subsidi energi yang terus mengalami penurunan

menjadi Rp106,79 triliun atau turun 10,33 persen dari

realisasi tahun 2015.

SUBSIDI ENERGIDana transfer khusus

nonfisik mengalami pening-katan sebesar 29,82 persen

dari realisasi tahun 2016 atau menjadi Rp115,11

triliun. Secara umum, dana transfer khusus nonfisik lebih

ditujukan untuk layanan pendidikan di daerah.

DAK NON FISIK

$

$

KONTRIBUSI PMA & PMDN (PERSEN)

0

20

40

60

80

100

Kontribusi PMDN Kontribusi PMA

33,71 32,90 35,28

66,29 67,10 64,72

307,02

156,13

365,95

179,47

396,64

216,23

NILAI PMA DAN PMDN (TRILIUN)

0

50

100

150

200

250

300

350

400

PMDN PMA

2014 2015 2016

2014 2015 2016

*) Juni 2017

Sumber: BKPM

Sumber: BKPM

Sumber: BKPM

Sumber: BKPM

Page 14: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

12 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi

Dalam Pembentukan PDB

Dalam Investasi

Dalam Ekspor Non Migas

2014

2014

20142015

2015

20152016

2016

2016

7,71 2,12

5,22

7,32 3,49

4,78

N/A N/A

N/A

(Data Sangat Sementara)(Data Sangat Sementara)

(Data Sangat Sementara)

(Baseline) (Baseline)

(Baseline)

Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia

Pertumbuhan Kontribusi UMKM dan Koperasi (%)

Page 15: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

13Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

Page 16: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 17: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

15Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

Pembangunan manusia dan masyarakat merupakan penjabaran dari Nawacita 5, 7, dan 8 dengan prioritas pada pembangunan kependudukan dan keluarga berencana, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pembangunan masyarakat, serta perumahan dan permukiman. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia Indonesia unggul, tangguh, berperilaku positif dan konstruktif dengan menjadikan peningkatan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui pendidikan, kesehatan, perbaikan gizi serta pembangunan mental dan karakter sebagai salah satu prioritas utama pembangunan.

Upaya perbaikan yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan manusia dan masyarakat, meliputi: (1) Kependudukan dan keluarga berencana, antara lain: (a) Meningkatkan jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi; (b) Menguatkan sumber daya manusia (SDM) pelayanan keluarga berencana (KB) melalui pelatihan dan sertifikasi; dan (c) Mengembangkan Kampung KB untuk mengintegrasikan layanan KB dengan layanan sektor terkait lainnya; (2) Pendidikan, antara lain: (a) Memutakhirkan data penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan menyusun mekanisme pemanfaatan dana KIP; dan (b) Menyusun peta mutu satuan pendidikan sebagai dasar pelaksanaan intervensi terpadu untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan secara signifikan; (3) Kesehatan, dengan melakukan upaya percepatan pencapaian pada target yang perlu kerja keras seperti angka kematian bayi, prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita, dan kepesertaan penduduk dalam jaminan kesehatan melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan meningkatkan sarana dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta sosialisasi dan pendampingan akreditasi pelayanan kesehatan; (4) Pembangunan masyarakat, antara lain: (a) Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya karakter dan jati diri bangsa dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keragaman; (b) Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan Iptek berbasis budaya dengan senantiasa mengedepankan akal budi, nalar kemanusiaan, dan merawat nilai-nilai luhur budaya bangsa; serta (5) Perumahan dan permukiman, antara lain: (a) Menggalang potensi sumber daya dari pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat; (b) Melakukan penataan regulasi iklim investasi yang menarik bagi dunia usaha, termasuk pengembangan skim pembiayaan alternatif, pengurangan regulasi pasar pembiayaan perumahan, serta penyempurnaan pola subsidi.

Page 18: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

16 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Keberhasilan pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) diukur dari menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk, menurunnya angka kelahiran total/total fertility rate (TFR), dan meningkatnya angka kesertaan ber-KB/contraceptive prevalence rate (CPR).

Kependudukan dan keluarga berencana

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk (%)

Total Fertility Rate (Anak)

Contraceptive prevalence rate (CPR) suatu cara (all methods) (%)

2014(Baseline)

2014(Baseline)

2014(Baseline)

2015

2015

2015

2016

2016

2016

1,49(2000-2010)

2,6(SDKI 2012)

60,64(Susenas 2014)

2,34(Sensus 2010)

61,90(SDKI 2012)

1,43(Supas 2015)

2,28(Supas 2015)

59,98(Susenas 2015)

1,43(Supas 2015)

2,34(Survei RPJMN 2015)

60,80(Survei RPJMN 2016)

Page 19: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

17Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PENDIDIKAN

Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun (tahun)

Rata-rata angka melek aksara

penduduk usia diatas 15 tahun

(%)

2014 (Baseline)

Ac 12

3B

2015

2016

8,20

8,25

8,36

94,10

2015

95,20

2016

95,38

Persentase SD/MI berakreditasi minimal B

Persentase SMP/MTsberakreditasi minimal B

Persentase SMA/MAberakreditasi minimal B

68,70 2014(Baseline)

2015

2016

63,90

69,59

2014

2014

2015

2015

2016

2016

62,50

73,50

63,87

67,15

61,45

63,05

2014 2015 2016

Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin

dan 20% penduduk terkaya

0,85 0,91 0,94

2014 2015 2016

Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk

termiskin dan 20% penduduk terkaya

0,53 0,64 0,66

2014 (Baseline)

(Baseline)

(Baseline)

(Baseline)

(Baseline)

Sumber: BPS, Kemendikbud, Kemenag

Page 20: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

18 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

2014 (Baseline)

2014 (Baseline)

1.015 1.179 1.6182015

2015

2016

2016

Pemenuhan Tenaga Kesehatan (Puskesmas)

Akreditasi Puskesmas(Kecamatan)

Ketersediaan Obatdan Vaksin di Puskesmas

(%)

Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan terus mening-kat menjadi 1.618 puskesmas pada tahun 2016.

KESEHATAN

2014 (Baseline) 2015 2016

0 93 1.308

Sebanyak 1.308 kecamatan dari 182 kabupaten/kota telah memiliki minimal satu puskesmas tersertifikasi akreditasi pada akhir tahun 2016

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Tingkat ketersediaan 20 jenis obat esensial di puskesmas meningkat dari 79,4 persen pada tahun 2015 menjadi 81.57 persen pada akhir tahun 2016

75,50 79,38 81,57

Sumber: Kemenkes

Page 21: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

19Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

2014

20132013

2014

KESETARAAN GENDER DANPEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Perbedaan/kesenjangan pencapaian pembangunan manusia berbasis gender semakin mengecil,

ditunjukan dengan peningkatan peran perempuan dalam pembangunan.

2014(Baseline)

2014(Baseline)

2015 20152016 2016

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

90,19

70,6890,34

70,4691,03 70,8391,25 70,98

Sumber: Kementerian PPPA, BPS

Page 22: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

20 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Perlindungan ANAK

1

2

3

Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang menginisiasi kabupaten/kota menuju layak anak (KLA).

Forum anak berfungsi sebagai wadah partisipasi anak untuk menampung aspirasi suara anak.

Pada tahun 2016 dikembangkan Telepon Sahabat Anak (TeSA) yaitu saluran telepon yang beroperasi selama 24 jam 7 hari untuk menerima berbagai aduan terkait kekerasan terhadap anak (Kemensos).

Kabupaten/Kotayang MenginisiasiKota Layak Anak

(kabupaten/kota)

Pembentukan Forum Anak

239

2014 2015 2016

264307

Sumber: Kementerian PPPA

2015

2016

33 provinsi267 kabupaten/kota300 kecamatan

34 provinsi377 kabupaten/kota506 kecamatan

Page 23: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

21Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Indeks Pembangunan Manusia

pembangunan MASYARAKAT

2014(Baseline)

2016

2015

Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)dicapai melalui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, serta upaya di bidang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

73,80

75,30

74,80

68,90*

70,19*

69,55*

Target

Metode Lama Metode Baru

Realisasi

*) IPM dihitung dengan metode baru, yaitu komponen melek huruf diganti dengan harapan lama sekolah dan nilai indeks IPM dihitung dengan rata-rata geometrik (IPM lama dihitung dengan rata-rata aritmatik)

Page 24: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

22 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Fasilitasi penyediaan

hunian layak(unit)

Fasilitasi peningkatan

kualitas rumah tidak layak huni

(unit)

172.820N/A

61.489N/A

325.608

158.370

20152014 (Baseline)

2016

Perumahan AIR MINUM DAN SANITASI

68,11 70,97 71,14

20152014(Baseline)

2016

Akses Air Minum Layak

(%)

Akses Sanitasi (Air Limbah)

(%)69,40 73,60 76,37

Sumber: Kementerian PU & Pera, BPS

Page 25: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

23Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Page 26: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 27: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Pembangunan sektor unggulan merupakan penjabaran Nawacita 1, 6, dan 7, dengan prioritas pada: (1) Kedaulatan pangan, (2) Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, (3) Kemaritiman dan kelautan, dan (4) Pariwisata dan industri. Pembangunan sektor unggulan menekankan kepada penguatan sektor domestik yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia dan diarahkan untuk mendorong perekonomian nasional sesuai dengan prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya dalam negeri.

Upaya perbaikan yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan sektor unggulan antara lain: (1) Kedaulatan pangan, meliputi: (a) Meningkatkan kapasitas produksi pertanian, baik jumlah maupun kualitas produk; dan (b) Meningkatkan efektivitas distribusi pangan; (2) Ketahanan air, antara lain: (a) Memanfaatkan alternatif sumber air; (b) Memprioritaskan ketahanan air dalam pembangunan nasional; dan (c) Melakukan percepatan ketersediaan air irigasi yang bersumber dari waduk dengan melakukan persiapan dan percepatan penyusunan desain jaringan irigasi yang memanfaatkan tampungan air dari waduk percepatan pembangunan waduk; (3) Kedaulatan energi melalui pemanfaatan dan perluasan sumber-sumber energi serta peningkatan efisiensi produksi; (4) Mempercepat upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup melalui: (a) Instrumen dan regulasi untuk mendukung pengurangan timbulan sampah dan pengendalian limbah B3; (b) Pembenahan dan penyempurnaan keterwakilan data dalam indikator IKLH untuk memastikan kualitas data dan keakuratan sumber data; dan (c) Pengembangan IKLH yang ideal dan terstruktur dengan indikator yang mendekati kondisi di lapangan; (5) Kemaritiman dan kelautan, antara lain: (a) Mempercepat diplomasi dan perundingan batas maritim; dan (b) Meningkatkan ketaatan pelaku usaha perikanan; (6) Pariwisata, difokuskan pada: (a) Peningkatan infrastruktur destinasi wisata unggulan, dan (b) Perbaikan tata kelola pembangunan pariwisata yang menyeluruh dan terpadu; (7) Industri manufaktur, antara lain: (a) Akselerasi penguatan dan pendalaman struktur industri; (b) Mempercepat hilirisasi industri, khususnya, industri kimia dasar, logam dasar, dan aneka industri; (c) Menyediakan skema pembiayaan khusus bagi pengembangan industri; (d) Meningkatkan kerja sama antarlitbang industri dengan pelaku industri; serta (8) Infrastruktur dan konektivitas, antara lain: (a) Akselerasi pembangunan infrastruktur melalui peningkatan efektivitas tata kelola pembangunan infrastruktur dan konektivitas, terutama peningkatan kemitraan usaha antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta; (b) Menjamin ketersediaan pembiayaan; dan (c) Melakukan percepatan pencapaian pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda dan reaktivasi, berbasis kepada prioritas tinggi dan optimalisasi skema pendanaan non-APBN untuk mendukung kawasan strategis dan jalur utama logistik serta transportasi umum massal perkotaan.

25Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Page 28: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

26 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Kedaulatan Pangan

Peningkatan terjadi karena peningkatan luas panen dan produktivitas hasil dari kegiatan Upaya Khusus (UPSUS).

Juta Ton

Padi Jagung Sapi Ikan

Juta Ton

Sumber: BPS, Kementan, KemenKKP

Ribu Ton Juta Ton

79,14 560

10,76

10,87

11,8123,16

76,23 54021,35

70,60 452,7019,10

Capaian produksi daging sapi tahun 2016 belum mencapai target karena masih sedikitnya jumlah sapi indukan produktif.

Peningkatan produksi ikan berasal dari peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya (diluar lumpur laut).

2016

2015

2014

(Baseline)

Page 29: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

27Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Ketahanan Air

Rehabilitasi Hutan dan Lahan di das dan KPH (Ha)2014 : 500.0002015 : 239.2872016 : 1.499.287

Baseline

Baseline

Kapasitas Air Baku Nasional (m3/dtk)

2014 : 51,44 2015 : 6,972016 : 6,15

Ketersediaan Air Irigasi Bersumber dari Waduk (%)

2014 : 112015 : 112016 : 11

Baseline

Sumber: KemenLHK, Kemen PUPera

Rehabilitasi Hutan dan Lahan di DAS dan KPH (Ha)

Page 30: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

28 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

2016

2015

2014

Minyak Bumi(Ribu BM/hari)

Penurunan Produksi minyak bumi dikarenakan

sumur-sumur minyak mengalami penurunan

produksi (sudah tua)Sumber: KemenESDM

(Baseline)

Penurunan produksi gas bumi dikarenakan belum

optimalnya beberapa lapangan gas yang baru

berproduksi

Pembangunan jargas untuk rumah tangga merupakan bagian dari

diversifikasi energi dari BBM ke gas dan mengoptimalkan pemanfaatan

gas dalam negeri

Gas Bumi(Ribu SBM/hari)

Jaringan Gas Kota(Sambungan Rumah)

829

779

818

1.189

1.184

1.224

297.636

323.863

200.000

Kedaulatan EnergiProduksiTahun Infrastruktur Energi

Penurunan produksi minyak bumi dikarenakan

sumur-sumur minyak mengalami penurunan

produksi (sudah tua)

Page 31: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

29Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Kemaritiman dan kelautanKetaatan Pelaku Usaha Perikanan

(juta ton)

2016 6,83

2015 6,50

6,48

(juta ton)

(juta hektar)

16,67

15,64

2016

2015

14,36

(%)

79,85

83

2016

2015

2014(Baseline)

2014(Baseline)

2014(Baseline)

52

Produksi Hasil Kelautan dan Perikanan

Perikanan Tangkap

Perikanan Budidaya

Luasan Kawasan Konservasi

Ketaatan pelaku usaha perikanan

meningkat mencapai target seiring dengan

upaya pemberian IUU Fishing

Sumber: KemenKKP

Peningkatan rehabili-tasi kawasan pesisir

dan laut melalui penambahan luasan kawasan konservasi

perairan dalam pengelola tata ruang, konservasi , danreha-bilitasi pesisir dan laut

serta wisata bahari

17,98

17,30

16,40

2016

2015

2015

Upaya

(1) Meningkatkan ketatanan pelaku usaha perikanan.

(3) Meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi kawasan pesisir secara efektif.

(2) Meningkatkan produksi hasil kelautan dan perikanan.

Page 32: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

30 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Perhitungan Indeks Tutupan Lahan pada tahun 2016 yang menjadi salah satu komponen perhitungan IKLH hanya menggunakan data tutupan hutan saja, dimana luas hutan tiap tahunnya berkurang

Pada akhir RPJMN2015-2019 penurunan emisi GRK akan mendekati 26 persen di 5 sektor prioritas (kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, indutri, dan limbah).

Pelestarian Sumber daya alam, Lingkungan Hidup, dan pengelolaan Bencana

Upaya Terobosan :1. Peningkatan kualitas metode

perhitungan IKLH. 2. Penguatan sistem data

informasi kebencanaan.3. Peningkatan kapasitas

masyarakat dan kewilayahan 4. Penguatan pelaksanaan

RAN-GRK dan RAD GRK.

IKLH Emisi GRKIndeks Kualitas Lingkungan Hidup Emisi Gas Rumah Kaca

2016 63,14 (angka sementara)

N/A

7,2 (nonhutan dan lahan)

15,5%

2015 64,84

2014 63,42

(Baseline)

2015-2019

Page 33: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

31Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

5.434

81,5 88,3 91,16

5.613 5.647

(Baseline)

2014

Infrastruktur dan Konektivitas

1. Rasio Elektrifikasi (%)Pembangunan ketenagalistrikan sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur Nasional

Pembangunan jaringan jalan tol dan jalur kereta api ditujukan untuk meningkatkan konektivitas dan jalur logistik dalam mendukung peningkatan daya saing

3 Pembangunan Jalur KA Ganda dan Reaktivasi (Km)

2. Pembangunan Jalan Tol-kumulatif (Km)

2015 2016

807 939 983

Page 34: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

32 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Industri manufaktur

Pertumbuhan Industri pengolahan dipengaruhi fluktuasi harga komoditas dunia

Akselerasi industri manufaktur diharapkan mampu mendorong penyediaan lapangan kerja berkualitas

Sumber: Kemenperin, BPS

2014(Basel ine )

2015 2016

4,7

20,7

N/A

4,3

21,0

4,3

20,5

1.464 1.746

Kontribusi PDB industri Pengolahan

Pertumbuhan PDB industri Pengolahan

Penambahan jumlah Industri berskala Menengah dan Besar (kumulatif)

(%)

Juta orang

Unit

Akselerasi industri manufaktur diharapkanmampu mendorong penyediaan lapangan kerja berkualitas

Page 35: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

33Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

Pariwisata

Kontribusi terhadap PDB Nasional

(Baseline)Realisasi

Pembangunan pariwisata mendorong penciptaan lapangan kerja sebesar 11,40 juta orang (2015)

Penerapan pendekatan baru dalam promosi wisata difokuskan pada negara-negara potensial, seperti negara-negara di Asia dan timur tengah

Pendapatan sektor pariwisata bertumpu pada jumlah wisatawan nusantara meningkat konstan dalam sepuluh tahun terakhir.

Wisatawan Mancanegara

Wisatawan Nusantara

2014

2015

2016(%)

(Juta Orang)

(Juta Kunjungan)

4,204,20

4,00

2015

2016

10,40

12,00

2015

2016

255

263

9,00

250

Page 36: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 37: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 35

PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Page 38: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 39: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 37

PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

Pemerataan dan kewilayahan merupakan penjabaran Nawacita 3, 5, dan 6, dengan prioritas: (1) Wilayah desa; (2) Wilayah pinggiran; (3) Luar Jawa; dan (4) Kawasan Timur. Upaya pemerataan dan kewilayahan diperlukan dalam rangka menghilangkan/memperkecil kesenjangan yang ada, baik kesenjangan antarkelompok pendapatan, maupun kesenjangan antarwilayah

Tindak lanjut yang diperlukan antara lain: (1) Pemerataan, meliputi: (a) Memperbaiki standar pelayanan minimal (SPM); (b) Memperbaiki desain sekaligus menyiapkan exit strategy program penanggulangan kemiskinan; (c) Memperbaiki kebijakan dan perluasan jangkauan Kredit Usaha Rakyat (KUR); (2) Pengembangan Wilayah, meliputi: (a) Mengembangkan komoditas unggulan; (b) Mempermudah akses UKM terhadap modal dan teknologi; (c) Menyediakan dana pembangunan infrastruktur dan SDM; (3) Pembangunan Desa: (a) Melakukan pendampingan dan pelatihan aparat desa; (b) Mempercepat penyelesaian masterplan kawasan perdesaan; dan (c) Menyusun standardisasi pengukuran tingkat perkembangan desa.

Selanjutnya, langkah strategis untuk percepatan pemerataan pembangunan antarwilayah di luar Jawa dan Bali dilakukan melalui pengembangan potensi ekonomi yang berbasis kepada pemanfaatan keunggulan kompetitif sumber daya alam bernilai tambah dengan fokus pengembangan pada industri dalam arti luas seperti industri perkebunan, industri pertambangan, industri kelautan, dan industri pariwisata di berbagai pulau pada kawasan unggulan. Selain itu, peningkatan arus investasi langsung (foreign direct investment/FDI) terus didorong agar mampu menjadi motor penggerak dalam meningkatkan pemerataan pertumbuhan di luar Jawa dan Bali. Dukungan ketersediaan infrastruktur dan energi yang memadai menjadi prasyarat guna akselerasi pemerataan pembangunan antarwilayah di luar Jawa dan Bali.

Page 40: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

38 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

KEPEMILIKAN AKTE KELAHIRAN 2014

2014

2014

2014

2015

2015

2015

2015

2016

2016

2016

2016

AKSES AIR MINUM

AKSES SANITASI LAYAK

Pemerintah terus mengupayakan kepemilikan akte kelahiran bagi seluruh anak terutama pada kelompok miskin dan rentan usia 0-17 tahun agar dapat terlindungi hak-haknya dan terlayani kebutuhan dasarnya.

Akses air minum layak bagi masyarakat miskin dan rentan terutama di wilayah perdesaan, daerah kepulauan senantiasa sitingkatkan sehingga mendukung peningkatan kualitas hidup.

Pembangunan infrastruktur dasar seperti sanitasi layak sebagai pendukung aspek kehidupan yang layak bagi masyarakat miskin dan rentan telah berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)Untuk memastikan akses kesehatan masyarakat miskin dan rentan, pemerintah terus meningkatkan Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN sesuai dengan target pemerintah untuk memperluas cakupan PBI hingga 100% (40% penduduk terbawah tercakup semua) di tahun 2019.

68,16 %

55,70 %

20,24 %

86,00 %

71,59 %

59,22 %

46,63 %

85,92 %

74,06 %

60,01 %

52,39 %

88,03 %

ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN

Baseline

Baseline

Baseline

Baseline

Sumber : BPJS, BPS

Page 41: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 39

JAWA

SUMATERA

PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH TINGKAT KEMISKINAN PER WILAYAH

PENGEMBANGAN WILAYAH

TINGKAT PENGANGGURAN PER WILAYAH

BALI-NUSA TENGGARA

KALIMANTAN

SULAWESI

MALUKU

PAPUA

4,60 % 20142014 2014 BaselineBaseline Baseline

20162016 201620152015 2015

11,20 % 5,00 %3,50 % 11,55 % 5,51 %

4,29 % 11,03 % 5,43 %

5,60 % 10,80 % 6,50 %5,50 % 10,67 % 6,40 %

5,61 % 10,09 % 6,16 %

5,90 % 14,40 % 2,90 %10,30 % 15,47 % 3,14 %

5,85 % 14,71 % 3,02 %

3,30 % 6,60 % 4,60 %1,30 % 6,42 % 5,07 %

1,74 % 6,18 % 5,51 %

6,90 % 11,70 % 4,60 %8,20 % 11,32 % 4,98 %

7,42 % 10,97 % 4,21 %

6,10 % 14,30 % 6,20 %5,70 % 14,32 % 6,23 %

5,77 % 14,01 % 5,79 %

4,30 % 29,40 % 3,50 %6,80 % 27,65 % 3,89 %

7,86 % 27,63 % 4,18 %

Ekonomi KTI secara keseluruhan tahun 2016

tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun

2015 yang disebabkan oleh turunnya produksi

pertambangan utama seperti minyak bumi di

Kalimantan, nikel di Sulawesi, dan tembaga di

Nusa Tenggara.

Tingkat kemiskinan yang tinggi menunjukkan

struktur sosial dalam masyarakat miskin yang

kurang mampu memanfaatkan pengelola

sumber daya alam yang tersedia

Tingginya tingkat pengangguran di beberapa

wilayah ini menunjukkan peningkatan

angkatan kerja baru di daerah tersebut tidak

mampu diserap oleh lapangan kerja yang

tersedia

20142014 2014

20142014 2014

20142014 2014

20142014 2014

20142014 2014

20142014 2014

20162016 2016

20162016 2016

20162016 2016

20162016 2016

20162016 2016

20162016 2016

20152015 2015

20152015 2015

20152015 2015

20152015 2015

20152015 2015

20152015 2015

BaselineBaseline Baseline

BaselineBaseline Baseline

BaselineBaseline Baseline

BaselineBaseline Baseline

BaselineBaseline Baseline

BaselineBaseline Baseline

Page 42: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

40 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

20.432**)

50.763**)

-

**)

**)

***)

**)

**)

14

pembangunan desa dan kawasan perdesaan

Mengurangi jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa

Meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa

menguatkan 39 pusat pertumbuhan keterkaitan kota dan desa

2014 (Baseline) 2015 2016

• Pengalokasian Dana Desa: Rp20,76 triliun (2015) dan Rp46,9 triliun (2016)

• Pelatihan Calon Pelatih kepada 147.325 aparatur kecamatan dan desa

• Pendampingan Desa pada 74.754 desa sebanyak 29.927 orang

*) Jumlah desa tertinggal dan berkembang (Pada tahun baseline 2014) sebagaimana tertuang dalam Indeks Pembangunan Desa.

**) Pencapaian target belum dapat diidentifikasi mengingat data yang diperlukan menggunakan data Potensi Desa yang dikeluarkan BPS setiap 3 tahun sekali dan tidak dapat dirinci per tahun

***) Pencapaian target belum dapat diidentifikasi karena pedoman umum pembangunan kawasan perdesaan baru disahkan pada awal tahun 2016 dan menjelang akhir tahun 2016 Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah sedang menyelesaikan 14 dokumen masterplan pengembangan kawasan perdesaan.

• Penyusunan masterplan atau rencana pembangunan 14 kawasan perdesaan prioritas nasional.

P u s a t P e r t u m b u h a n ( K a w a s a n )

D e s a

Upaya Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan

Page 43: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 41

PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN

Pengembangan

Pusat Ekonomi

Perbatasan

(Pusat Kegiatan

Strategis

Nasional/PKSN)

2014 (Baseline)

2014 (Baseline)

2014 (Baseline)

3

111

12

2015

2015

2015

2

50

12

2016

2016

2016

5 (PKSN DARAT)

78

12

7

2016

Peningkatan

keamanan dan

kesejahteraan

masyarakat

perbatasan

01 PKSN

PLBN

Lokpri Kecamatan

PPKT

02

s a s a r a n

s a s a r a n

Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai pusat kegiatan ekonomi kawasan yang terintegrasi dengan lokasi prioritas (lokpri) dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dalam satu satuan Kawasan Perbatasan untuk dapat merangsang pertumbuhan ekonomi kawasan.

PLBN dimaksudkan untuk menangani kegiatan ilegal di Kawasan Perbatasan Negara dan dapat menjadi pintu gerbang aktivitas sosial ekonomi masyarakat dengan negara tetangga.

Melalui pembangunan lokpri diharapkan dapat membuka isolasi kecamatan-kecamatan terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat Kawasan Perbatasan Negara.

Pembangunan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) tidak hanya berbasiskan keamanan melalui pembangunan sarana prasarana pertahanan, tetapi juga diarahkan pada pembangunan pusat kegiatan ekonomi berbasis komoditas kelautan.

Page 44: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

42 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

59,23%

59,88%

60,51%

2014

2015

2016

(Baseline) (Baseline)2014

2015

2016

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal

persentase penduduk miskin di daerah tertinggal

rata-rata indeks pembangunan manusia (ipm) di daerah tertinggal

Upaya pencapaian target penurunan persentase penduduk miskin di daerah

tertinggal dilakukan melalui beberapa kegiatan, diantaranya:

1. Pembangunan Rumah Khusus MBR; 2. Akses Permodalan Usaha; dan

3. Fasilitas Komunitas Adat Terpencil

Upaya pencapaian target peningkatan IPM di Daerah Tertinggal dilakukan

melalui beberapa kegiatan, diantaranya: 1. Distribusi Guru garis Depan;

2. Distribusi Guru SM3T; 3. Pembarian Tunjangan Khusus guru; 4.

Pembangunan Asrama Siswa dan Guru; 5. Distribusi Nusantara Sehat; dan

6. Peningkatan Puskesmas Rawat Inap dll.

Upaya pencapaian target peningkatan rata-rata pertumbuhan ekonomi di

daerah tertinggal dilakukan melalui beberapa kegiatan: 1. Pengembangan

produk unggulan kabupaten (Aquaculture/Agriculture estate); 2. Fasilitas

pemasaran komoditas unggulan daerah tertinggal; 3. Fasilitas permodalan

UMKM; 4. Penguatan kapasitas Tenaga Kerja/Pelaku Usaha; dan 5. Bantuan

input produksi.

18,00%

18,77%

17,54%

20145,99%

6,55%

N/A

2015

2016

(Baseline)

Page 45: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 43

kawasan ekonomi khusus di luar Jawa

pembangunan KPBPB sebagai pemacu investasi

2014

2014(Baseline)

(Baseline)

4

2015

2015

4

2016

2016

4

7 7

9

PEMBANGUNAN pusaT-pusat pertumbuhan ekonomidi luar jawa

Permasalahan utama dalam pengembangan KEK adalah ketersediaan lahan (clear dan clean), komitmen daerah, dan ketersediaan anchor industrinya.

Lokasi KPBP 1 berada di provinsi Aceh yaitu KPBPB Sabang dan 3 berada di Provinsi Kep. Riau yaitu KPBPB Batam, Bintan, dan Karimun. Realisasi Investasi PMA Batam (LKPM) pada tahun 2016 sebesar USD 392,19 juta.

Page 46: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

44 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

PEMBANGUNAN KAWASAN PERKOTAAN

KAWASAN METROPOLITAN

2014 (Baseline) 2015 2016

KOTAbelum optimal perannya

1)

2)

N/A4)3)

KOTA

KAWASAN METROPOLITAN

KOTA

KOTA

KAWASAN METROPOLITAN

CATATAN:

1) Usulan baru sudah diakomodasi masih dalam tahap kajian.2) Layanan yang menjadi indikator optimalisasi yang digunakan sekarang adalah sektor perumahan dan permukiman, sedangkan untuk sektor transportasi, energi, dan telekomunikasi akan ditambahkan kemudian.3) Tambahan satu target sesuai arahan Presiden: Sofifi.4) Kegiatan lanjutan, kegiatan masih difokuskan untuk pembangunan fisik dua kota baru yang sudah diselesaikan masterplan dan Detail Engineering Design (DED).

KOTA

KOTA

Pembangunan Metropolitan di luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi

Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa

Pembangunan Kota Baru publik sebagai pusat pertumbuhan dalam upaya mendukung pemerataan pembangunan

Page 47: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 45

PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN

Page 48: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun
Page 49: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 47

PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN

Pembangunan politik, hukum, pertahanan, dan keamanan merupakan penjabaran Nawacita 1, 2, dan 4, yang meliputi: (1) Kepastian dan penegakan hukum; (2) Keamanan dan ketertiban; (3) Politik dan demokrasi; dan (4) Tata kelola dan reformasi birokrasi. Pembangunan politik, hukum, pertahanan, dan keamanan menjadi kondisi perlu dalam pelaksanaan pembangunan yang berkualitas.

Langkah tindak lanjut yang diperlukan dalam pembangunan politik, hukum, pertahanan dan keamanan meliputi: (1) Politik dan demokrasi meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat; (2) Penegakan hukum, antara lain: (a) Memberantas mafia peradilan; (b) Menegakkan hukum tindak pidana korupsi secara masif, perbankan, dan pencucian uang; (c) Mempercepat integrasi pengelolaan data informasi antarinstitusi penegak hukum, dan (d) Mempercepat proses penyusunan peraturan perundangan dan aturan pelaksanaan undang-undang terkait secara keseluruhan utamanya hukum pidana, perdata, dan tata usaha negara; (3) Tata kelola dan reformasi birokrasi, antara lain: (a) Memperkuat pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi, dan (b) Mempercepat pelaksanaan penerapan standar pelayanan publik; (4) Pertahanan dan keamanan, antara lain: (a) Mendorong adanya kontrak jangka panjang antara user dan industri pertahanan dalam negeri, dan (b) Meningkatkan pencegahan penyalahgunaan narkoba dan rehabilitasi penyalahguna narkoba; (5) Memperkuat tata kelola pemerintah daerah, antara lain: (a) Meningkatkan efisiensi perencanaan dan pelaksanaan anggaran di daerah, dan (b) Mempercepat penetapan kerangka regulasi tentang SPM.

Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik harus terus dilakukan, khususnya di kabupaten/kota agar target tingkat kepatuhan K/L dan daerah atas UU No. 25/2009 tentang pelayanan publik (zona hijau) yang ditetapkan di tahun 2019 dapat tercapai. Upaya tersebut dilakukan antara lain melalui: (1) Percepatan pembentukan unit pengelolaan pengaduan di lingkungan penyelenggara pelayanan publik; (2) Percepatan penanganan laporan pengaduan masyarakat melalui upaya integrasi sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik K/L dan daerah dengan LAPOR!-SP4N; dan (3) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan pelayanan publik.

Page 50: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

48 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

POLITIK DANDEMOKRASIDemokrasi Indonesia secara umum stabil pada level yang cukup tinggi

Salah satu tantangan terbesar adalah melakukan proses demokrasi internal dalam partai politik dan meningkatkan perbaikan proses politik melalui perbaikan peraturan perundangan bidang politik agar tercapai peningkatan kinerja lembaga perwakilan dan pemda yang lebih aspiratif terhadap kepentingan publik di seluruh daerah di Indonesia.

Indeks Demokrasi Indonesia

63,72

73,04 72,82

2014(Baseline)

2015 2016

Page 51: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 49

PENEGAKANHUKUM

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK)Indeks Pembangunan Hukum

0,31

0,48

0,57

2014(Baseline)

2015 2016

Capaian (Angka Indeks)Skala 0 s/d 1 semakin naik semakin baik

2014(Baseline)

2015

3,61 3,59

Capaian (Angka Indeks)Skala 0 s/d 5 semakin tinggi semakin anti korupsi

2016

NA

Page 52: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

50 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

tata kelola danreformasi birokrasi Kementerian/Lembaga

2014 (Baseline)

2015

2016

47,00

86,84

92,68

Provinsi2014 (Baseline)

2015

2016

NA

8,82

38,24

Kabupaten/Kota2014 (Baseline)

2015

2016

NA

9,60

37,29

Untuk mencapai target di 2019, kedepan kualitas RB perlu ditingkatkan, utamanya pada: (i) komitmen pimpinan untuk terus melakukan dan mengelola perubahan; (ii) penguatan organisasi dan tata laksana yang mampu meningkatkan efektivitas kinerja instansi dalam memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Sumber: Kemenpan-RB

Persentase Instansi Pemerintahan dengan Indeks Reformasi Birokrasi Baik (Kategori “B” ke atas) (%)

Page 53: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 51

PERTAHANAN DANKEAMANAN

Tingkat Pemenuhan MEF (Minimum Esential Force)

Kontribusi Industri Pertahanan Dalam Negeri Terhadap MEF

Laju Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba

0,05 0,02

2014(Baseline)

2015 201628,10

36,44

44,66

2014 2015 2016

21,30

37,50

46,00

2014 2015 2016

0,01

Sumber: Kemhan, BNN

(Baseline)(Baseline)

Page 54: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

52 Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019

penguatan tata kelolapemerintah daerah

Rata-rata ketergantungan dana transfer

kabupaten/kota (%)

Rata-rata ketergantungan dana transfer provinsi (%)72,20

67,73 67,29

2014 (Baseline)

2015 2016

53,85

27,68

35,70

2014 (Baseline)

2015 2016

2014 (Baseline)

2015

2016

35,50

60,66

72,27

PTSP kondisi mantap (%)

Sumber: Kemendagri, BKN

Page 55: INFOGRAFIS EVALUASI PARUH WAKTU RPJMN 2015 …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/10/1507212614.pdf · Inografls 1Evaluasi Paruh Waktu RPMN 20152019 PENGANTAR Dalam dua tahun

Infografis Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 53