rencana strategis 20152019.pdf · 17 tahun 2012 tentang sistem perencanaan strategis kepolisian...
TRANSCRIPT
MARKAS BESARKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM
RENCANA STRATEGISINSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM POLRI
TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN)
KEPUTUSAN INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM POLRINOMOR : KEP/13/V/2017 TANGGAL 31 MEI 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................... 11. KONDISI UMUM................................................................................. 1
2. POTENSI DAN PERMASALAHAN ...................................................... 4
BAB II : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ............................... 71. VISI ITWASUM POLRI ...................................................................... 7
2. MISI ITWASUM POLRI ........................................................................8
3. TUJUAN ............................................................................................... 8
4. SASARAN STRATEGIS .......................................................................9
BAB III : ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASIDAN KERANGKA KELEMBAGAAN .......................................................121. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI POLRI.................................... 12
2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ITWASUM POLRI ...................23
3. KERANGKA REGULASI ....................................................................29
4. KERANGKA KELEMBAGAAN........................................................... 32
BAB IV : TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN.......................... 351. TARGET KINERJA.............................................................................35
2. KERANGKA PENDANAAN ................................................................36
BAB V : PENUTUP................................................................................................ 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
MARKAS BESARKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM
KEPUTUSAN INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM POLRI Nomor : Kep / 13 / V / 2017
tentang
RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM POLRI TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN)
INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM POLRI
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Rencana Strategis Itwasum Polri Tahun 2015-2019 sesuai dengan tugas, fungsi dan peran Itwasum Polri, dipandang perlu menetapkan keputusan.
Mengingat 1. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019;
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia;
4. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/539/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 tentang Perubahan Atas Sebagian Isi Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/301/IV/2015 tanggal 8 April 2015 tentang Rencana Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2015-2019;
5. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/370/III/2017 tanggal 31 Maret 2017 tentang Rencana Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 20152019.
Memperhatikan
2 KEPUTUSAN IRWASUM POLRI NOMOR : KEP / 13 / V / 2017 TANGGAL : 31 MEI 2017
Memperhatikan : saran dan pertimbangan staf Inspektorat Pengawasan Umum Polri.
Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM POLRI TENTANGRENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUMPOLRI TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN).
1. Rencana Strategis dimaksud untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan Tupoksi di lingkungan Inspektorat Pengawasan Umum Polri Tahun 2015-2019;
2. hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keadaan yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur dengan keputusan tersendiri;
3. keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.
Dengan catatan:
bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalamkeputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
SALINAN keputusan ini disampaikan kepada:
1. Kapolri.2. Wakapolri.3. Asrena Kapolri.4. Karorenmin Itwasum Polri.5. Para Irwil Itwasum Polri.6. Para Kabag Itwasum Polri.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
AWASAN UMUM POLRI
Mei
AL POLISITNO
2017
MARKAS BESARKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM
LAMPIRAN KEPUTUSAN IRWASUM POLRINOMOR : KEP / 13 / V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
RENCANA STRATEGISINSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM POLRI TAHUN 2015-2019
(PERUBAHAN)
BAB IPENDAHULUAN
1. Kondisi Umum
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 telah menetapkan dan merumuskan visi
“Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Penjabaran dan tafsir dari visi
tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) dengan masa pelaksanaan 5 tahunan.
Polri sebagai lembaga pemerintahan di bidang keamanan merumuskan dan
menetapkan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dalam Rencana
Strategis (Renstra). Tahapan Renstra saat ini memasuki Tahun ke-3 dari Renstra Polri
Tahap III Tahun 2015-2019 yang memerlukan penyesuaian dengan perkembangan
lingkungan strategis. Tahapan Renstra Polri tersebut juga disinkronkan dengan RPJMN
2015-2019 dan Grand Strategy Polri yang merupakan amanat dari Reformasi Birokrasi
Polri (RBP).
Renstra Polri Tahap III merupakan kelanjutan dari Renstra Polri Tahap I
2005-2009 yang berusaha mewujudkan postur Polri yang profesional, bermoral dan
modern melalui pembangunan dan penguatan konstruksi kelembagaan Polri sebagai
pelayan masyarakat guna membangun kepercayaan masyarakat (trust building) dan
Renstra Polri Tahap II 2009-2014 dengan sasaran membangun sinergi dengan seluruh komponen dan masyarakat yang disebut dengan partnership building. Pada Renstra
2015-2019 Tahap III Polri akan mengimplementasikan tahap ideal yaitu Polri sebagai organisasi unggulan (strive for excellence) dengan tetap meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan membangun kerja sama dengan stakeholder terkait.
Sesuai
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) menyatakan bahwa perwujudan peran APIP yang efektif
sekurang-kurangnya:
1. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, serta
efektifitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi
pemerintah;
2. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah;
3. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan
fungsi instansi pemerintah.
Sebagai pengawas internal, Itwasum Polri seyogyanya harus dapat melaksanakan
tugas pokok, fungsi dan peran tersebut di atas dengan sebaik-baiknya. Itwasum Polri
secara efektif harus dapat mewujudkan tugas pokok, fungsi dan perannya dalam
memberikan jaminan kualitas (quality assurance) atas akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara dan akuntabilitas kinerja kepada pimpinan Polri. Untuk itu Inspektorat
akan berfungsi bukan hanya sekedar sebagai “watchdog” tetapi juga akan berfungsi
sebagai “catalyst” yang dapat memberikan keyakinan dan konsultasi kepada seluruh unit
kerja di lingkungan Polri.
Oleh karena itu keberadaan Inspektorat sangat strategis, tidak hanya untuk
menemukan penyimpangan atau penyelewengan, tetapi lebih pada upaya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan serta untuk mengevaluasi efektivitas dan kualitas
pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh Satker di lingkungan Polri. Hasil pengawasan
tersebut juga akan sangat bermanfaat bagi pimpinan sebagai feedback dalam
perencanaan dan perumusan kebijakan serta input dalam siklus upaya
perbaikan/penyempurnaan yang berkelanjutan.
Rencana Strategis (Renstra) Itwasum Polri tahun 2015-2019 merupakan tindak
lanjut dari Renstra Itwasum Polri tahun 2010-2014. Dalam kurun waktu 5 tahun tersebut
telah banyak langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
mengimplementasikan arah kebijakan dan strategi serta pencapaian visi dan misi
Itwasum Polri khususnya dan pencapaian visi dan misi Polri.
Pencapaian
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
Pencapaian kinerja kegiatan pengawasan dan pemeriksaan diimplementasikan melalui
upaya-upaya yang telah dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban
organisasi yang terukur melalui pencapaian target dari indikator kinerja utama sebagai
alat ukur dari sasaran strategis dan tujuan organisasi, antara lain:
a. data penyelesaian pengaduan masyarakat
NO TAHUN TINJUT TANGAPAN
STATUS
PROSES SELESAIBENAR
SELESAITIDAK
BENAR
BELUM ADA TANGGAPAN
1. 2015 1.091 706 222 136 348 385
2. 2016 1.196 842 410 88 344 354
b. data pelaksanaan kegiatan Wasrik rutin pada Satker Mabes dan kewilayahan
NO TAHUNTEMUAN W ASRIK RUTIN
TA H A P I MABES
TAHAP II MABES
TAHAP II POLDA TOTAL
1. 2015 684 755 8.656 10.095
2. 2016 707 764 7.105 8.576
c. data pelaksanaan kegiatan Wasrik Khusus pada Satker Mabes dan kewilayahan
NOKEGIATAN ITW IL V
ITWASUM POLRITAHUN
2015TAHUN
2016KET
1. WASRIKSUS 28 41
2. INVESTIGASI 11 7
3. PULBAKET 1 -
4. PENDALAMAN - -
5. KLARIFIKASI 14 3
6. PRE AUDIT 1 -
7. PEMANTAUAN - -
8. GELAR PERKARA KHUSUS - -
9. SIDANG AKADEMIK 1 2
10. PENYELIDIKAN - -
11. KOORDINASI 1 -
12. REVIU - -
13. PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA 2 -
14. PENGAWASAN DAN MONITORING 8 -
JUMLAH 67 53
d. data
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
d. data evaluasi AKIP Satker Mabes Polri dan Polda
NOKATEGORI / PREDIKAT /
NILAI ANGKA
SATKER MABES POLDAKET
2015 2016 2015 2016
1. AA>90-100
- - - -
2. A>80-90
- - - -
3. BB>70-80
6 5 11 4
4. B>60-70
19 27 17 22
5. CC>50-60
19 23 3 6
6. C>30-50
4 4 - -
7. D0-30
- - - -
JUMLAH 48 59 31 32
2. Potensi dan Permasalahan
a. Analisis Strength, Weakness, Opportunities, Threat (SWOT)
1) kekuatan
a) kekuatan personel Itwasum Polri berjumlah 142 orang, yang terdiri dari
Pati 8 orang, Kombes Pol 57 orang, AKBP 9 orang, Kompol 2 orang,
Pama 3 orang, Bintara 8 orang dan PNS 55 orang;
b) personel Itwasum Polri telah mengikuti Diklat auditing dengan tingkatan
audit tingkat dasar, audit SPIP, audit investigatif, audit pengadaan
barang dan jasa, reviu laporan keuangan dan pembentukan auditor ahli;
c) adanya piranti lunak sebagai pedoman dalam rangka pelaksanaan tugas
Wasrik berupa ketentuan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Kementerian/Lembaga dan Peraturan Kepolisian yang
mengatur tentang mekanisme pengawasan dan pemeriksaaan terhadap
pelaksanaan program, kegiatan dan pengelolaan keuangan negara di
lingkungan Polri;
d) struktur organisasi Inspektorat pengawasan sampai tingkat Polres (Itwasum Siwas);
e) mulai
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
e) mulai dibangunnya sistem pengawasan berbasis internet di tingkat
Mabes Polri sampai tingkat kewilayahan pada tahun 2015.
2) kelemahan
a) kompetensi Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di lingkungan
Polri yang kurang optimal, karena tidak semua Irbid/auditor pernah
bertugas di inspektorat;
b) pengendalian mutu terhadap hasil kinerja APIP belum optimal;
c) belum adanya standar kompetensi dan kriteria jabatan auditor di
lingkungan Inspektorat;
d) belum optimalnya pengevaluasian atas kinerja auditor;
e) dukungan anggaran kurang memadai dibandingkan tugas yang dihadapi;
f) belum adanya peraturan tentang pengendalian mutu pengawasan dan
pemeriksaan;
g) terbatasnya sarana prasarana dalam rangka pelaksanaan Tupoksi.
3) peluang
a) penguatan pengawasan menjadi salah satu program prioritas Kapolri
dari sepuluh program prioritas Kapolri;
b) adanya komitmen bersama untuk melakukan perubahan mind set dan
culture set untuk menuju aparat yang bebas dari KKN, guna mewujudkan
clean government dan good governance;
c) telah dilakukan kerjasama dalam upaya peningkatan kemampuan aparat
pengawasan serta koordinasi dengan pengawas eksternal dan
kementerian/lembaga terkait;
d) dukungan teknologi informasi yang sangat membantu dalam
mendapatkan data/informasi/referensi di bidang pengawasan;
e) partisipasi masyarakat dalam rangka ikut serta mengawasi dan
melaporkan indikasi adanya penyimpangan ke Bagdumas Rorenmin
Itwasum Polri guna mewujudkan kepastian hukum dan menjamin rasa
keadilan.
4) kendala
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
4) kendala
a) terbatasnya waktu pelaksanaan Wasrik dihadapkan pada kondisi
geografi dan jumlah Satker di lingkungan Polri yang cukup banyak serta
terbatasnya alat transportasi di wilayah sehingga tidak semua Satker di
wilayah dapat dilaksanakan Wasrik;
b) Sistem Pengendalian Intern (SPI) belum sepenuhnya diterapkan dan
dilaksanakan oleh semua Satker di lingkungan Polri, sehingga dalam
pelaksanaan Wasrik sering ditemukan temuan berulang baik oleh tim
Wasrik Itwasum Polri/Itwasda maupun tim dari BPK RI;
c) pengaruh kondisi alam dan cuaca pada waktu tertentu utamanya di
musim hujan serta terjadinya bencana alam dapat berdampak
menghambat kegiatan pengawasan yang sedang berjalan;
d) kurang optimalnya koordinasi dengan fungsi pengawasan eksternal.
b. permasalahan
Dalam pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan terdapat beberapa
permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah sebagai berikut:
1) belum adanya peraturan tentang pengendalian mutu pengawasan dan
pemeriksaan;
2) belum optimalnya pelaksanaan tugas Bagdalmutu sebagai pengendali mutu
pengawasan;
3) pembinaan karier di lingkungan Itwasum Polri masih perlu peningkatan untuk
memberikan peningkatan kinerja;
4) susunan struktur organisasi masih belum proporsional, antara lain:
a) di Itwasum Polri, tidak adanya eselon jabatan II B2;
b) di Itwasda, belum adanya struktur jabatan Irbid sesuai bidang
(SDM, Ops, Garkeu dan Sarpras) dan jabatan Dalmutu;
c) di Polres/Ta/Bes/Tro, kepangkatan jabatan Siwas belum setara dengan
beban kerja;
d) belum optimalnya penilaian tanggapan atas tindak lanjut rekomendasi
hasil temuan Wasrik;
5) keterlambatan terbitnya Kebijakan Pimpinan dan Pedoman Perencanaan
Kapolri, yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pengawasan.
BAB II
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
BAB IIVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan untuk mendorong terwujudnya good governance dan clean
government serta mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien,
transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal
ini baru dapat dicapai apabila seluruh tingkat pimpinan menyelenggarakan kegiatan
pengendalian atas keseluruhan kegiatan pada instansi masing-masing mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian sampai
dengan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan anggaran dilaksanakan secara tertib,
ekonomis, efektif dan efisien serta taat asas.
Pengawasan intern di lingkungan Polri dilaksanakan oleh Itwasum Polri dalam rangka
pemeriksaan umum serta perbendaharaan terhadap kinerja unit organisasi/satuan kerja yang
ada di dalam kendali Kapolri. Itwasum Polri sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
tidak terbatas pada pelaksanaan kegiatan pemeriksaan namun juga melaksanakan
pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional, sumber daya manusia serta
pengelolaan asset dan keuangan negara. Guna menjabarkan tugas pokok dan fungsi dalam
Rencana Strategis 2015-2019 Itwasum Polri menetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran
strategis kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Visi Itwasum Polri
Visi Itwasum Polri 2015-2019 tersebut merupakan jabaran dari visi Polri, maka
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta peranan Itwasum
Polri lima tahun ke depan dirumuskan visi Itwasum Polri sebagai berikut:
"Terwujudnya Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya melalui penyelenggaraan
pengawasan oleh APIP Polri yang bersih, proaktif, transparan dan akuntabel”
2. Misi
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
2. Misi Itwasum Polri
Terwujudnya visi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personel
Itwasum Polri. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkanlah misi yang
menggambarkan hal yang seharusnya dilaksanakan sehingga hal yang masih terlihat
abstrak pada visi akan lebih nyata pada misi yang ditetapkan oleh Itwasum Polri sebagai
berikut:
a. mendorong ketaatan dan kepatuhan aparatur Polri terhadap peraturan perundang-
undangan;
b. meningkatkan akuntabilitas kinerja dan anggaran Satker di lingkungan Polri;
c. meningkatkan kapabilitas APIP Polri.
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun
tuntutan pada masyarakat yang menginginkan adanya peningkatan akuntabilitas dan kinerja personel Polri yang transparan menuju terciptanya good governance dan clean
government. Aspek peningkatan akuntabilitas kinerja dalam misi Itwasum Polri sebagai
upaya meningkatkan kinerja organisasi Polri dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Sedangkan dari aspek pengawasan, pernyataan misi ini
menunjukan aspek-aspek penting yang terkait dengan keberadaan organisasi,
stakeholders maupun peran yang dapat dilakukan oleh Itwasum Polri. Pernyataan misi
tersebut secara tegas dan singkat menggambarkan peranan dan posisi strategis Itwasum
Polri sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Selain itu dalam
meningkatkan kualitas pengawasan sangat diperlukan ukuran mutu dan moral
pengawasan. Hal ini bergantung pada tersedianya piranti lunak dalam wujud peraturan-
peraturan dan pedoman yang dapat menjadi standar bagi setiap APIP.
3. Tujuan
Lebih dari itu, perumusan tujuan ini juga akan memungkinkan Itwasum Polri untuk
mengukur sejauhmana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis
dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Adapun tujuan strategis dari Itwasum Polri
adalah sebagai berikut:
a. terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik pada Satker di lingkungan Polri;
b. terwujudnya pengawasan intern yang profesional dan berkualitas;
c. terwujudnya peningkatan kapabilitas pengawas intern pemerintah yang profesional
dan kompeten.
Dalam
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13/ V/2017TANGGAL : 31 MEI 2017
Dalam rangka mencapai visi dan misi Itwasum Polri, maka visi dan misi tersebut
harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Tujuan strategis merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Itwasum Polri dapat secara
tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi
misi-nya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis Itwasum Polri merupakan penjabaran dari tujuan yang telah
ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan
dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode
secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih
lanjut dalam rencana kerja. Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk
memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan dan alokasi sumber daya dalam
kegiatan atau operasional tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran strategis Itwasum Polri merupakan bagian integral dalam proses
perencanaan strategis Itwasum Polri dan merupakan dasar yang kuat untuk
mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Itwasum Polri. Dalam rangka
mewujudkan organisasi Polri yang makin profesional, unggul, dan dapat dipercaya
masyarakat melalui penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum yang
proaktif, transparan dan akuntabel, maka sasaran strategis Itwasum Polri tahun
2015-2019 adalah sebagai berikut:
a. terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan,
proaktif, transparan dan akuntabel;
b. meningkatnya penyelesaian pengaduan masyarakat dan tindak lanjut temuan
Wasrik;
c. terwujudnya akuntabilitas kinerja dan anggaran Satker di lingkungan Polri;
d. meningkatnya kapabilitas APIP Polri.
Mempedomani
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
Mempedomani dari sasaran strategis, maka Itwasum Polri menentukan beberapa
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Suatu indikator tidak selalu menjelaskan
keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang
keadaan secara keseluruhan tersebut sebagai suatu perkiraan.
Perwujudan akuntabilitas kinerja Itwasum Polri sebagai Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) di lingkungan Polri, dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berupa
outcome yang berdampak pada stakeholder dari Itwasum Polri yaitu seluruh Satker di
lingkungan Polri dan masyarakat umum.
Oleh karena itu dari beberapa indikator kinerja yang ada di Itwasum Polri, maka
ditentukan Indikator Kinerja Utama (IKU) Itwasum Polri yaitu:
a. persentase penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK RI;
b. persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan Wasrik rutin Itwasum Polri;
c. persentase Satker yang tingkat akuntabilitasnya baik;
d. persentase penyelesaian pengaduan masyarakat.
Persentase penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK RI ditetapkan
sebagai IKU karena terkait dengan tugas APIP Polri sebagai konsultan, quality
assurance, dan sebagai triger anti KKN di Satker lingkungan Polri. Sebagai konsultan,
APIP Polri berupaya memininalisir dan menekan sekecil mungkin temuan BPK RI di
Satker di lingkungan Polri, apabila sudah menjadi temuan di Satker, APIP harus
memberikan pendampingan dan konsultasi apabila terdapat kendala agar Satker
tersebut mampu memberikan tindak lanjut terhadap temuan tersebut dan
menyelesaikannya.
Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan Wasrik rutin Itwasum Polri
ditetapkan juga sebagai IKU karena terkait dengan tugas APIP Polri sebagai konsultan,
quality assurance, dan sebagai triger anti KKN di Satker lingkungan Polri. Sebagai
konsultan, APIP Polri berupaya memonitor tindak lanjut hasil temuan Wasrik rutin pada
Satker di lingkungan Polri apakah sudah ditindaklanjuti atau belum, hal ini dilakukan
untuk perbaikan ke depannya.
Persentase
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
Persentase Satker yang tingkat akuntabilitasnya baik ditetapkan sebagai IKU
karena Itwasum Polri sebagai APIP Polri yang melaksanakan evaluasi penilaian SAKIP
seluruh Satker Mabes dan Polda untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai program dan kebijakan yang ditetapkan oleh
masing-masing Satker. Berdasarkan nilai AKIP Satker tersebut akan memberikan
kontribusi dan sebagai pembanding oleh Kemenpan RB RI dalam memberikan penilaian
terhadap nilai AKIP Polri secara keseluruhan.
Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat ditetapkan sebagai IKU karena
dapat dijadikan indikasi bahwa semakin tinggi penyelesaian terhadap pengaduan
masyarakat menunjukkan semakin akuntabel kinerja personel Itwasum Polri.
N O T U J U A N S A S A R A N S T R A T E G IS IN D IK A T O R K IN E R J A
1. T e rw u ju d n y a ta ta k e lo la p e m e r in ta h a n y a n g b a ik p a d a S a tk e r d i lin g k u n g a n P o lr i.
T e rw u ju d n y a a p a ra tu r P o lr i y a n g ta a t p a d a k e te n tu a n p e ru n d a n g - u n d a n g a n , p ro a k tif , t ra n s p a ra n d a n a k u n ta b e l.
P e rs e n ta s e S a tk e r y a n g b e rs ih d a ri p e n y im p a n g a n k e u a n g a n y a n g m a te r ia l.
T e rw u ju d n y a a k u n ta b il i ta s k in e r ja d a n k e u a n g a n S a tk e r d i lin g k u n g a n P o lr i.
P e rs e n ta s e S a tk e r y a n g t in g k a t a k u n ta b il i ta s n y a b a ik .
2. T e rw u ju d n y a p e n g a w a s a n in te rn y a n g p ro fe s io n a l d a n b e rk u a lita s .
M e n in g k a tn y a p e n y e le s a ia n p e n g a d u a n m a s y a ra k a t d a n t in d a k la n ju t te m u a n W a s r ik .
P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n p e n g a d u a n m a s y a ra k a t.
P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n t in d a k la n ju t te m u a n p e m e r ik s a a n B P K RI.
P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n t in d a k la n ju t h a s il te m u a n W a s r ik ru tin I tw a s u m P o lr i.
P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n re k o m e n d a s i h a s il k e g ia ta n W a s r ik k h u s u s o le h fu n g s i te rk a it .
3. T e rw u ju d n y a p e n in g k a ta n k a p a b ilita s p e n g a w a s in te rn p e m e r in ta h y a n g p ro fe s io n a l d a n k o m p e te n .
M e n in g k a tn y a k a p a b ilita s A P IP P o lr i.
L e v e l In te rn a l A u d it C a p a b ility M o d e l ( IA C M ).
P e rs e n ta s e A P IP P o lr i y a n g s u d a h b e rs e r t if ik a t J F A .
BAB III
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
1. Arah Kebijakan dan Strategi Polri
a. Sasaran Strategis “Terdukungnya pelaksanaan Tupoksi Polri dengan
terpenuhinya sarana prasarana meliputi pengembangan fasilitas, peralatan
Kepolisian dan teknologi informasi Kepolisian modern” dicapai dengan Arah
Kebijakan sebagai berikut:
1) membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis
teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas
dan penegakan hukum melalui Strategi sebagai berikut:
a) memenuhi kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus) Polri yang
modern melalui: Peningkatkan pelayanan publik dengan mengutamakan
kecepatan dalam menangani setiap gangguan keamanan; Peningkatan
profesionalisme Polri dalam mengantisipasi konflik komunal, unjuk rasa
anarkis dan kerusuhan massa serta kejahatan yang meresahkan
masyarakat; Penguatan penanganan separatisme, terorisme, Narkoba,
korupsi, kejahatan siber dan kebutuhan penggantian Almatsus yang
tidak layak; Pembangunan teknologi kepolisian dan sistem informasi
yang berkelanjutan dan terintegrasi; Pengungkapan penanganan kasus
tindak pidana 4 (empat) jenis kejahatan; Peningkatan pelayanan
peralatan kesehatan; Peningkatan deteksi dan pencegahan gangguan
Kamtibmas; dan Peningkatan kualitas tata kelola organisasi Polri melalui
pemenuhan peralatan dan fasilitas;
b) menetapkan standardisasi perlengkapan perorangan dan kesatuan Polri
yang disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah dan diselaraskan
dengan tantangan tugas;
c) menyusun
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
c) menyusun standar minimal Almatsus Polri dalam rangka Pelayanan
Publik sebagai landasan pengambilan keputusan kebijakan di bidang
pengadaan dan pengembangan alat perlengkapan Polri;
d) optimalisasi pengelolaan asset Polri melalui Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN), Arsip
Data Komputer (ADK) dan pengelolaan barang bukti yang sudah
memiliki kekuatan hukum yang tetap;
e) membangun pusat informasi keamanan secara nasional yang
terintegrasi;
f) membangun fasilitas kekuatan cadangan (stand by force) tingkat Mabes
Polri;
g) membangun fasilitas penanganan terorisme;
h) melanjutkan pembangunan fasilitas kantor pelayanan publik (Mabes
Polri, Polda, Polres, Polsek dan Polsubsektor) dan fasilitas pendidikan.
2) melanjutkan pembangunan Laboratorium Forensik yang belum tersedia
pada tingkat pusat dan cabang; dalam rangka memenuhi kebutuhan
penyidikan secara ilmiah (Scientific Criminal Investigation) melalui Strategi sebagai berikut:
a) melakukan kajian dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
dibangunnya laboratorium forensik di tingkat pusat dan cabang;
b) pembangunan Laboratorium Forensik serta peralatan forensik sesuai
kebutuhan secara bertahap.
3) penguatan lembaga penelitian dan pengembangan dalam rangka
membangun kemampuan industri Kepolisian melalui inovasi teknologi Kepolisian yang mencakup semua bentuk Almatsus Polri melalui
Strategi sebagai berikut:
a) pembuatan prototipe Almatsus Polri;
b) modernisasi teknologi kepolisian dilakukan melalui penelitian dan
pengembangan antara lain: laboratorium forensik, laboratorium siber,
Inafis, psikologi forensik, kedokteran forensik, system informasi kriminal
nasional.
4) pengembangan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
4) pengembangan Information Communication Technology (ICT) pada
unit-unit pelayanan masyarakat melalui Strategi sebagai berikut:
a) melaksanakan kerjasama dan pengembangan secara teknis dengan
Kementerian/Lembaga melalui pemanfaatan database kependudukan
dan database informasi kriminal;
b) mewujudkan digital security system melalui pengembangan pusat
Komando kendali Komunikasi dan Informasi (K3I/Command Centre)
yang terkoneksi dengan stakeholder;
c) mengoptimalkan National Traffic Management Center (NTMC) sebagai
pusat Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3I) yang terkoneksi dengan instansi terkait serta melanjutkan pengembangan Regional
Traffic Management Center (RTMC) dan Traffic Management Center
(TMC) di satuan wilayah.
5) membangun sistem teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu
melalui Strategi sebagai berikut:
a) menggelar jaringan komunikasi sampai dengan tingkat Polsek untuk
mendukung sistem pelaporan Kamtibmas;
b) menggelar jaringan back-up untuk jaringan backbone Polri sebagai
penunjang sistem kepolisian;
c) mengembangkan sistim komunikasi perkantoran berbasis Internet
Protocol untuk mendukung koordinasi antara satuan kerja di Mabes Polri
dan satuan kerja kewilayahan secara efektif dan efisien;
d) mengembangkan sistem komunikasi berbasis radio untuk mendukung
operasi kepolisian dengan mempertimbangkan kondisi geografis,
keamanan serta karakter penggunaan di setiap fungsi dan wilayah.
b. Sasaran Strategis “Terbangunnya Postur Polri yang efektif, profesional, bermoral,
modern dan terpercaya pada aspek sistem dan metode, sumber daya manusia,
anggaran dan sarana prasarana ” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut:
1) rekrutmen personel Polri dan PNS dengan mempertimbangkan
kebijakan minimal zero growth melalui Strategi sebagai berikut:
a) melaksanakan rekrutmen dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel
dan Humanis dengan proaktif untuk memperoleh calon Polisi yang
berkualitas;
b) mempedomani
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
b) mempedomani kebijakan minimal zero growth dalam penyelenggaraan
rekrutmen personel Polri dan mempertimbangkan pengarusutamaan
gender;
c) rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat Mabes dan Polda ke
Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;
d) menyusun database postur Polri sesuai kondisi saat ini dan ke depan,
yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan kebijakan minimal
zero growth Polri.
2) percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta
modernisasi teknologi Kepolisian sebagai bagian dari penerapan
reformasi Polri melalui Strategi sebagai berikut:
a) pengkajian kebijakan terhadap pengembangan SDM, sistem dan
metode;
b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui teknologi
informasi berdasarkan Merit System dan Rekam Jejak dalam hal
rekrutmen, seleksi pendidikan dan mutasi;
c) menyelenggarakan uji kompetensi jabatan yang bertujuan
meningkatkan produktivitas dan kualitas kinerja dengan sistem
Computer Assisted Test;
d) melanjutkan pembangunan assessment center dan aplikasinya sampai
dengan tingkat Polda dalam rangka pembinaan karier.
3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan dan
pelatihan melalui Strategi sebagai berikut:
a) menyusun kurikulum pendidikan Polri berdasarkan 8 standar pendidikan
yang berorientasi pada pelayanan, penguasaan teknologi dan hukum
dilandasi kode etik serta sistem pendidikan sesuai kebutuhan dan
kemampuan;
b) mengikutsertakan personel pada pendidikan, pelatihan, kursus-kursus
di dalam dan luar negeri serta pelatihan fungsi teknis pada satuan
kewilayahan guna meningkatkan profesionalisme Polri;
c) melaksanakan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
c) melaksanakan Revolusi Mental, khususnya mengembangkan budaya
anti korupsi internal Polri, melalui penunjukan role model, memasukkan
kurikulum anti korupsi pada seluruh jenjang pendidikan Polri,
mengirimkan sejumlah lulusan terbaik Akpol dengan beasiswa program
S2 di negara yang bersih korupsi;
d) menyelenggarakan e-learning pada setiap Polda dan program
pendidikan jarak jauh;
e) menerapkan standar kompetensi pendidik secara bertahap pada tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan;
f) membangun fasilitas pendidikan berbasis teknologi informasi.
2) membangun SDM Polri yang professional melalui metode sekolah
sambil bekerja (off campus) di STIK-PTIK melalui Strategi sebagai berikut:
a) memberikan kesempatan secara bertahap kepada Bintara yang
berprestasi dan sejumlah lulusan terbaik dari SPN untuk mengikuti
pendidikan DIII dan S1 ilmu kepolisian di STIK-PTIK;
b) memberikan kesempatan kepada lulusan STIK-PTIK terbaik untuk
mengikuti pendidikan lanjutan di dalam maupun luar negeri.
3) melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian
melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Lembaga Sertifikasi Profesi
Polri;
b) menyertifikasi personel Polri yang/akan menduduki jabatan fungsional
dan jabatan struktural;
c) menyeleksi dan menunjuk assessor pada setiap fungsi teknis kepolisian.
4) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan
akuntabel guna soliditas internal Polri dalam rangka meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap Polri melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui pendidikan dan
latihan fungsi pada setiap Satker Pembina fungsi dan Kesatuan
Operasional Dasar/Polres;
b) percepatan Reformasi Birokrasi Polri pada setiap satuan kerja melalui
penilaian Indeks Tata Kelola dengan memberikan reward and
punishment;
c) meningkatkan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
c) meningkatkan integritas anggota Polri dan membangun budaya anti
korupsi serta sebagai pelopor tertib sosial di ruang publik dalam rangka
revolusi mental anggota Polri.
5) melanjutkan pembangunan standar pelayanan publik pada tingkat Polsek, Polres dan Polda dengan melengkapi Daftar Susunan Personel dan Peralatan melalui Strategi sebagai berikut:a) menyusun Blue Print kebutuhan minimal standar pelayanan publik
(persyaratan, waktu, biaya/tarif, sarana prasarana, kompetensi,
pengawasan dan pengaduan) secara bottom up berdasarkan kondisi
geografis wilayah dan tantangan tugas mulai dari tingkat Polsek sampai
dengan tingkat Mabes Polri;
b) melakukan penguatan kelembagaan melalui penyusunan struktur
organisasi dan tata kerja Polri yang tepat ukuran (right size) dan tepat
masa berlakunya (right period); menyusun tipologi satuan kewilayahan
berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas;
c) menginventarisir dan menyusun kebutuhan personel dan
perlengkapannya;
d) menyusun standardisasi Daftar Susunan Personel dan Peralatan Polri
sesuai dengan analisa beban kerja.
6) mengembangkan hukum kepolisian sesuai dengan dinamika
perkembangan hukum nasional melalui Strategi sebagai berikut:
a) monitoring, evaluasi dan memberi masukan rancangan/peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan Tupoksi Polri;
b) melakukan evaluasi peraturan perundang-undangan dan menyusun
kerangka regulasi yang berlaku di lingkungan Polri;
c) memberikan penyuluhan dan bantuan hukum bagi personel Polri;
d) meningkatkan sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait.
7) peningkatan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan
profesionalisme melalui Strategi sebagai berikut:
a) mengusulkan peningkatan tunjangan kinerja dan tunjangan bagi
anggota di wilayah perbatasan;
b) meningkatkan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
b) meningkatkan kualitas jaminan kesehatan bagi pegawai Polri melalui
kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
kesehatan dan Kementerian Kesehatan;
c) meningkatkan fasilitas kesehatan Polri;
d) menyediakan perumahan dinas bagi pegawai Polri secara bertahap;
e) kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kemen PU-Pera) dalam rangka pembangunan perumahan bagi
pegawai Polri;
f) memberikan keterampilan kewirausahaan kepada pegawai Polri yang
akan memasuki masa pensiun.
8) mengoptimalkan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh AparatPengawasan Internal Pemerintah (APIP) dan menerapkan SistemPengendalian Intern Pemerintah (SPIP) melalui Strategi sebagai berikut:
a) membentuk sistem pengawasan dan Tim Internal Anti Korupsi untuk
menekan budaya korupsi;
b) mengefektifkan pelaksanaan Wasrik Rutin, Wasrik Khusus dan Wasrik
dengan tujuan tertentu;
c) mengoptimalkan koordinasi dan kerja sama internal dan eksternal untuk
memperkuat pengemban fungsi pengawasan;
d) meningkatkan disiplin, ketertiban dan perilaku anggota Polri melalui
penegakan disiplin dan kode etik profesi Polri;e) memperbaiki sistem komplain masyarakat secara online.
c. Sasaran Strategis “Tergelarnya kekuatan Polri secara proporsional di seluruh
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, wilayah perbatasan dan pulau
terluar berpenghuni sebagai poros maritim” dicapai dengan Arah Kebijakansebagai berikut:
1) Penguatan Kelembagaan dan Tata Laksana Organisasi Polri melalui
Strategi sebagai berikut:
a) melaksanakan pengkajian Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di
lingkungan Polri;
b) pembentukan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
b) pembentukan, peningkatan dan penghapusan satuan tingkat pusat
melalui Revisi Perpres Nomor 52 Tahun 2010 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Polri; revisi Perkap Nomor 21 Tahun
2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pada Tingkat
Mabes Polri;
c) pembentukan, peningkatan dan penghapusan satuan tingkat
kewilayahan melalui Revisi Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pada Tingkat Polda dan
Perkap Nomor 23 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja (SOTK) Pada Tingkat Polres dan Polsek.
2) peningkatan pengamanan perbatasan melalui penggelaran personel dan pos-pos pengamanan perbatasan serta pulau-pulau terluar dan
wilayah terluar berpenghuni/berpenduduk dalam rangka mendukung
poros maritim melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kemampuan Polri untuk mengamankan wilayah
perbatasan, perairan pada poros maritim baik di tingkat pusat maupun
kewilayahan;
b) peningkatan pengamanan perbatasan melalui Penggelaran personel
dan pembangunan pos-pos pengamanan perbatasan;
c) melakukan pembangunan Polsek dan/atau pos-pos pengamanan
secara bertahap;
d) meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Badan Nasional
Pengelola Perbatasan, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, TNI dan
Pemerintah Daerah;
e) meningkatkan keamanan wilayah perbatasan darat dan perairan melalui
penguatan Polsek/Subsektor yang ada di wilayah perbatasan;
f) menambah kapal tipe A, tipe B dan tipe C secara bertahap sebagai
upaya penguatan alat transportasi perairan Polri;
g) meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek wilayah
pantai dan Polsek wilayah sungai.
d. Sasaran
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
d. Sasaran Strategis “Meningkatnya pelayanan publik” dicapai dengan Arah
Kebijakan sebagai berikut:
1) optimalisasi pelayanan publik melalui penggelaran personel dan
peralatan Polri yang berbasis teknologi melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi melalui
pelaksanaan program quick wins;
b) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada Sentra
Pelayanan Kepolisian;
c) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi publik
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
d) meningkatkan pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan
kendaraan bermotor berbasis teknologi dengan cara:
(1) penggelaran Satpas online;
(2) penggelaran sistem STNK online;
(3) penggelaran sistem BPKB online.
e) membangun sistem pelayanan publik secara online dalam rangka
pelaporan gangguan Kamtibmas, penerbitan SKCK, perizinan/
pemberitahuan kegiatan masyarakat dan penerbitan perizinan di bidang
senjata api nonorganik Polri/TNI dan bahan peledak komersial;
f) mendorong pemanfaatan teknologi keamanan swakarsa oleh
stakeholder terkait dan masyarakat.
2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan
informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat melalui
Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dan
soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan eksternal;
b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders dalam
mengelola isu krisis media baik konvensional, digital maupun elektronik
serta penyebaran/diseminasi informasi digital melalui media online dan
media sosial;
c) membangun
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi Publik (KIP)
melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) yang berbasis
teknologi guna mewujudkan layanan informasi publik yang profesional,
transparan dan akuntabel.
3) mengoptimalkan pengelolaan keamanan dalam negeri terhadap
segenap warga negara untuk mewujudkan rasa aman masyarakat melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (konflik horizontal
maupun vertikal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan
perlindungan yang berkeadilan terhadap kelompok minoritas dan
kelompok rentan;
b) meningkatkan kemampuan penanganan separatisme baik melalui
pencegahan maupun penegakan hukum secara profesional;
c) membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa.
4) mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan
Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden/Wakil Presiden tahun 2019 melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kemampuan personel Polri, satuan dan sarana
prasarana;
b) menyusun rencana kebutuhan dan alokasi anggaran;
c) menyusun rencana kontinjensi.
e. Sasaran Strategis “Terkelolanya situasi Kamtibmas melalui peningkatanperan intelijen” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut:
1) memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan
dini dan cegah dini) melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan peran dan fungsi intelijen keamanan Polri yang mampu
memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat dan
akurat;
b) peningkatan kapabilitas personel, anggaran dan teknologi intelijen;
c) menggalang daya cegah dan daya tangkal warga masyarakat terhadap
setiap bentuk gangguan Kamtibmas.
f. Sasaran
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
f. Sasaran Strategis “Terbangunnya Kerja Sama Dalam Negeri dan Luar Negeri dalam rangka Sinergi Polisional” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai
berikut:
1) mengoptimalkan sinergi polisional antar kementerian dan lembaga serta
kerja sama dengan luar negeri melalui Strategi sebagai berikut:
a) meningkatkan kerja sama dengan kementerian/lembaga/badan terkait
pelaksanaan Tupoksi Polri;
b) meningkatkan kerja sama antar aparat penegak hukum di dalam dan
luar negeri;
c) meningkatkan kerja sama bilateral dan multilateral dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan penanganan kejahatan transnasional.
2) meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga perdamaian dunia melalui
Strategi sebagai berikut:
a) memberikan kesempatan kepada personel Polri yang berkompeten
untuk ikut dalam misi perdamaian dunia dengan mempertimbangkan
pengarusutamaan gender;
b) melakukan seleksi calon Formed Police Unit (FPU) dan Individual Police
Officer (IPO) melalui mekanisme secara transparan;c) menyiapkan pasukan stand by force;
d) menempatkan Atase Kepolisian dan Staf Teknis pada kedutaan
Republik Indonesia.
g. Sasaran Strategis “Tergelarnya Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan dalam
rangka Implementasi Polmas dan Melakukan Deteksi Dini terhadap Potensi Gangguan Keamanan dan Gejala Sosial Masyarakat” dicapai dengan Arah
Kebijakan sebagai berikut:
1) melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat (Polmas) dan kelompok masyarakat sadar Kamtibmas melalui Strategi sebagai
berikut:
a) menguatkan program Polmas dengan penggelaran satu
Bhabinkamtibmas satu desa/kelurahan;
b) meningkatkan
23 LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
b) meningkatkan kemampuan penanganan konflik social
(vertikal/horizontal) dengan mengutamakan pencegahan dan
memberikan perlindungan yang berkeadilan terhadap kelompok
minoritas dan kelompok rentan;
c) meningkatkan kemampuan penanganan separatisme, radikalisme dan
intoleransi melalui kegiatan preemtif dan preventif;
d) membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa serta
meningkatkan pelibatan publik;
e) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas
untuk menjangkau seluruh komunitas pada daerah-daerah perbatasan
dan pulau-pulau terluar berpenghuni;
f) meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui penguatan
kegiatan fungsi intelijen, fungsi Binmas dan fungsi Sabhara;
g) menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat saat
dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.
h. Sasaran Strategis “Meningkatnya Keamanan, Keselamatan, Ketertiban danKelancaran Lalulintas” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut:
1) meningkatkan peran sebagai Pusat Kendali, Koordinasi, Komunikasi danInformasi (K3I) melalui Strategi sebagai berikut:
a) mengembangkan NTMC, RTMC dan TMC yang terintegrasi;
b) memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan lalulintas
yang terintegrasi;
c) pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titik titik lokasi rawan
kemacetan dan rawan kecelakaan lalu lintas.
2) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tren fatalitaskecelakaan lalu lintas melalui Strategi sebagai berikut:a) melakukan kajian black spot kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan
pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;
b) penyidikan kecelakaan lalu lintas dengan pemanfaatan teknologi Traffic
Accident Analysis;
c) mengembangkan program road safety/safety ridding.
3) membangun
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
3) membangun budaya tertib lalu lintas melalui Strategi sebagai berikut:
a) membangun sistem edukasi berbasis teknologi yang mudah diakses
oleh publik dan pemangku kepentingan;
b) menggelar operasi kepolisian di bidang lalu lintas secara tematis;
c) melaksanakan kampanye keselamatan lalu lintas.
i. Sasaran Strategis “Meningkatnya Penyelesaian Tindak Pidana” dicapai dengan
Arah Kebijakan sebagai berikut:
1) penegakan hukum terhadap 4 (empat) jenis kejahatan yang disertai pengadaan sarana dan prasarananya melalui Strategi sebagai berikut:
a) peningkatan kemampuan penyidik melalui pendidikan latihan dan
sertifikasi;
b) pemenuhan peralatan yang mendukung dilaksanakannya penyidikan
secara ilmiah;
c) meningkatkan dan mengintensifkan pengungkapan kasus-kasus
menonjol yang meresahkan masyarakat dan menjadi perhatian publik;
d) meningkatkan kemampuan Polri dalam penanganan penyalahgunaan
Narkoba serta bekerjasama dengan BNN dalam hal pencegahan
penyalahgunaan Narkoba;
e) meningkatkan kemampuan Polri dalam penanganan terorisme melalui
penguatan kelembagaan dan kegiatan penyelidikan dan penyidikan
serta peningkatan koordinasi dengan BNPT dalam hal pencegahan dan
deradikalisasi;
f) meningkatkan kapabilitas Polri dalam penanganan tindak pidana
korupsi melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kerjasama
dengan KPK, Kejaksaan, BPK, BPKP, PPATK dan Stakeholder lainnya;
g) mengamankan program prioritas nasional dan paket kebijakan ekonomi
pemerintah.
2) membangun kemampuan back up operasional di tingkat Mabes Polri dalam penanganan gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash
Point) secara langsung dan cepat, khususnya terorisme, kejahatan
siber, separatisme dan konflik sosial melalui Strategi sebagai berikut:
a) membangun
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
a) membangun kekuatan cadangan (stand by force) tingkat Mabes Polri;
b) mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand by force) pada masing-
masing kesatuan Brimob untuk setiap saat siap digerakkan;
c) meningkatkan pergerakan dengan mobilitas cepat melalui dukungan dan
pengadaan sarana prasarana angkutan udara, laut maupun darat;
d) membentuk sistem rayonisasi dalam rangka penanganan tahap awal
ganguan keamanan berintensitas tinggi (kontinjensi).
3) membangun kemampuan penyidikan tindak pidana secara ilmiah melalui
Strategi sebagai berikut:
a) mengembangkan kemampuan penyidikan secara ilmiah penyidik sampai
dengan tingkat Polres;
b) meningkatkan kemampuan penyidik dalam mengolah TKP dengan
menggunakan metode ilmiah;
c) meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang memenuhi standar
investigasi tindak pidana secara ilmiah.
2. Arah Kebijakan dan Strategi Itwasum Polri
Arah Kebijakan Itwasum Polri disusun berdasarkan Arah Kebijakan Polri untuk
membangun sistem pengawasan dan pengendalian yang objektif dan edukatif dalam
rangka mewujudkan manajemen Kepolisian sebagai sub sistem dari good governance
dan clean government. Hal ini sejalan dengan Visi Renstra Itwasum Polri tahun
2015-2019 yaitu "Terwujudnya Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya melalui
penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum oleh APIP Polri yang bersih,
proaktif, transparan dan akuntabel”.
a. Arah Kebijakan Itwasum Polri dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis
“Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, proaktif, transparan dan akuntabel” yaitu: “Menyelaraskan dan
mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)”.
Sedangkan Strategi Itwasum Polri untuk melaksanakan Arah Kebijakan tersebut
yaitu:
1) menerapkan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
1) menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara
maksimal, dilakukan melalui kegiatan:
a) melaksanakan Wasrik rutin sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan
(PKPT);
b) melaksanakan Wasriksus guna mengetahui kebenaran terhadap
pengaduan atau informasi tentang adanya penyimpangan;
c) melaksanakan Wasrik dengan tujuan tertentu (Wasrik PNBP, Was Ops)
sesuai dengan PKPT;
d) melaksanakan Anev hasil Wasrik perbidang (Bidang Ops, SDM, Sarpras
dan Garkeu);
e) melaksanakan pengendalian mutu Wasrik melalui monitoring dan
evaluasi pelaksanaan Wasrik.
b. Arah Kebijakan Itwasum Polri dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis
“Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Satker-Satker di lingkungan
Polri” yaitu: “Mengoptimalkan sistem akuntabilitas kinerja untuk menilai hasil kinerja Satuan Kerja (Satker)”.
Sedangkan Strategi Itwasum Polri untuk melaksanakan Arah Kebijakan tersebut
yaitu:
1) menerapkan sistem akuntabilitas kinerja untuk menilai hasil kinerja Satuan
Kerja (Satker), dilakukan melalui kegiatan:
a) berkoordinasi dengan Kemenpan RB untuk penilaian sistem
akuntabilitas kinerja (SAKIP) Satker di lingkungan Polri;
b) menyesuaikan indikator penilaian AKIP dari Kemenpan RB untuk
diterapkan di lingkungan Polri;
c) melaksanakan pengukuran (evaluasi) AKIP secara berjenjang (Satker
Mabes dan Polda);
d) melaksanakan reviu laporan kinerja Polri;
e) melaksanakan reviu Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara
(RKBMN).
2) meningkatkan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
2) meningkatkan kemampuan evaluator AKIP baik di tingkat Mabes maupun
Polda, dilakukan melalui kegiatan:
a) pelaksanakan Pembinaan Teknis (Bimtek) Evaluasi AKIP untuk para
evaluator AKIP di tingkat Mabes dan Polda dengan narasumber dari
Kementerian PAN dan RB;
b) melaksanakan supervisi terhadap pelaksanaan evaluasi di tingkat Polda
(Itwasda);
c) mensosialisasikan sistem akuntabilitas kinerja ke seluruh Satker dan
Satwil secara bertahap.
3) mengoptimalkan pengawasan pelaksanaan anggaran mulai dari proses
perencanaan anggaran sampai dengan pengendalian anggaran, dilakukan
melalui kegiatan:
a) melaksanakan reviu Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker (Mabes
dan Polda) untuk pagu anggaran dan alokasi anggaran;
b) melaksanakan reviu APBN-P khususnya belanja modal (pengadaan
barang dan jasa);
c) melaksanakan reviu Laporan Keuangan Satker dan reviu laporan
keuangan Polri;
d) melakukan penilaian dan konsultasi terhadap usulan revisi anggaran
Satker;
e) melaksanakan reviu realisasi penyerapan anggaran untuk Satker Mabes;
4) mencegah terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), dilakukan melalui
kegiatan antara lain:
a) pembentukan tim internal anti korupsi yang beranggotakan unsur
Itwasum, Bareskrim dan Divpropam Polri;
b) melaksanakan pencegahan korupsi di lingkungan Polri, berantas praktek
KKN terhadap praktek calo perkara, pelayanan SIM, BPKB, STNK dan
TNKB (SBST) dan pelayanan Polri lainnya;
c) mengimplementasikan IME (Internal Mendukung Eksternal) dan EMI
(Eksternal Memanfaatkan Internal);
d) melaksanakan pelaporan e-LHKPN dan gratifikasi kepada KPK;
e) melaksanakan sidang penyelesaian tuntutan ganti kerugian negara;
f) meningkatkan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
f) meningkatkan integritas APIP sebagai sosok tauladan dalam
melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaan serta lebih
mengedepankan perannya sebagai konsultan yang solutif dan penjamin
kualitas.
b. Arah Kebijakan Itwasum Polri dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis
“Meningkatnya penyelesaian pengaduan masyarakat dan tindak lanjut temuan Wasrik” yaitu: “Mengoptimalkan penyelesaian pengaduan masyarakat dan tindak lanjut temuan Wasrik”.
Sedangkan Strategi Itwasum Polri untuk melaksanakan Arah Kebijakan tersebut
yaitu:
1) membuka akses lebih luas kepada masyarakat, dilakukan melalui kegiatan:
a) mengoptimalkan penanganan dan pengawasan di bidang pengaduan
masyarakat dengan melakukan klarifikasi Dumas, terutama untuk Polda
yang rangking Dumas-nya tinggi;
b) menerima masukan dari pengawas eksternal (Ombudsman, Kompolnas,
Komnas HAM dan lain-lain);
c) mensinergikan penanganan Dumas dengan Bagian Yanduan Divpropam
Polri dan Biro Wassidik Bareskrim Polri (Dumas Online);
d) membuat website Itwasum Polri.
2) meningkatkan kualitas dan sinergitas penyelenggaraan pengawasan dan
pengelolaan database pengawasan yang berbasis teknologi informasi
(e-audit);
a) membangun sistem manajemen pengawasan berbasis IT dan
menerapkannya secara bertahap pada setiap pelaksanaan Wasrik;
b) peningkatan kerjasama dengan aparat pengawasan internal lainnya
(BPKP) dan pengawas eksternal (BPK RI), inter kementerian, lembaga
negara non kementerian dan lembaga swadaya masyarakat dalam
rangka mewujudkan kemitraan Polri di bidang pengawasan;
c) menindaklanjuti MoU dengan BPK RI, KPK, BPKP, Ombudsman, dan
Kompolnas;
d) melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil Wasrik rutin Itwasum Polri
maupun hasil temuan BPK RI;
e) melaksanakan
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
e) melaksanakan pendampingan pada saat pelaksanaan pemantauan
tindak lanjut temuan BPK RI.
c. Arah Kebijakan Itwasum Polri dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis
“Meningkatnya kapabilitas kelembagaan APIP Polri” yaitu: “Mengoptimalkan
kapabilitas APIP Polri”.
Sedangkan Strategi Itwasum Polri untuk melaksanakan Arah Kebijakan tersebut
yaitu:
1. meningkatkan kemampuan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP),
dilakukan melalui kegiatan:
a) melaksanakan Diklat audit dasar, audit investigasi, audit pengadaan
barang dan jasa, audit reviu laporan keuangan, evaluasi AKIP dan
pelatihan auditor ahli (jabatan fungsional auditor) di Pusdiklatwas BPKP;
b) melaksanakan Bimtek sertifikasi pengadaan barang dan jasa Pemerintah
bekerjasama dengan Bappenas dan LKPP;
c) mengikutsertakan Irbid/Auditor dalam pelatihan audit forensik di BPKP;
d) meningkatkan kompetensi APIP Polri sampai dengan tingkat Polres
(Siwas) melalui Latkatpuan Brigadir fungsi pengawasan di Lemdikpol;
e) peningkatan pembinaan karier APIP Polri didasarkan pada kaderisasi,
kompetensi fungsi pengawasan dan prioritas mendapatkan kesempatan
pendidikan pengembangan serta promosi jabatan;
f) pencerahan dari Kementerian PAN dan RB, BPK RI, BPKP dan LKPP
terkait Tupoksi pengawasan.
3. Kerangka Regulasi
Dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi pengawasan serta sebagai
payung hukum kegiatan yang dilakukan oleh Itwasum Polri, selama tahun 2010-2014
telah disusun dan ditetapkan peraturan sebanyak 10 peraturan, antara lain:
NO NAMA PERATURAN
1. Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pengawasan dan Pemeriksaan Rutin di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Peraturan Irwasum Polri Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hubungan dan Tata Cara Kerja di Lingkungan Itwasum Polri
3. Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
4. Keputusan Kapolri Nomor: Kep/515/IX/2012 tentang Pedoman Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Polri.
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
NO NAMA PERATURAN
5. Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
6. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia
7. Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Verifikasi di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
8. Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
9. Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Operasi Kepolisian.
10. Peraturan Kapolri Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pemantauan Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pengawasan dan Pemeriksaan di Lingkungan Polri.
Sebagai tindak lanjut dari kerangka regulasi yang telah disusun pada Renstra
Itwasum Polri tahun 2010-2014, maka pada Renstra Itwasum Polri tahun 2015-2019 Polri
akan disusun beberapa peraturan yang baru disesuaikan dengan perkembangan dan
dinamika tugas pokok dan fungsi pengawasan, merevisi dan menyempurnakan beberapa
peraturan yang sudah tidak valid, serta menghapus beberapa peraturan yang sudah tidak
berlaku lagi. Adapun rencana pembuatan atau penyusunan peraturan pada Renstra
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
N O S A S A R A N S T R A T E G ISR E G U L A S I T E R K A IT Y A N G
S U D A H A D AK E B U T U H A N R E G U L A S I
1. T e rw u ju d n y a a p a ra tu r P o lr i y a n g ta a t p a d a k e te n tu a n p e ru n d a n g -u n d a n g a n , p ro a k tif , t ra n s p a ra n d a n a k u n ta b e l.
1. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 9 T a h u n 2 0 1 3 te n ta n g T a ta C a ra P e n y e le s a ia n G a n t i K e ru g ia n N e g a ra d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia
1. P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g T a ta C a ra S id a n g T u n tu ta n G a n ti K e ru g ia n N e g a ra d i L in g k u n g a n P o lr i.
2 . P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g L H K P N .
2. T e rw u ju d n y a a k u n ta b il i ta s k in e r ja d a n k e u a n g a n S a tk e r d i l in g k u n g a n P o lr i.
1. K e p u tu s a n K a p o lr i N o m o r : K e p /5 1 5 /IX /2 0 1 2 te n ta n g P e d o m a n E v a lu a s i A k u n ta b il i ta s K in e r ja In s ta n s i P e m e r in ta h d i L in g k u n g a n P o lr i.
1. P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g P e d o m a n E v a lu a s i A k u n ta b il i ta s K in e r ja In s ta n s i P e m e r in ta h d i L in g k u n g a n P o lr i.
2 . P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g T a ta C a ra R e v iu (L a p o ra n K e u a n g a n , K in e r ja , R K A ) d i L in g k u n g a n P o lr i.
3. M e n in g k a tn y a p e n y e le s a ia n p e n g a d u a n m a s y a ra k a t d a n t in d a k la n ju t te m u a n W a s r ik .
1. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 2 T a h u n 2 0 1 2 te n ta n g T a ta C a ra P e n g a d u a n M a s y a ra k a t d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
2 . P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 1 8 T a h u n 2 0 1 1 te n ta n g P e n g a w a s a n d a n P e m e r ik s a a n R u tin d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
3. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 4 te n ta n g P e n y e le n g g a ra a n V e r if ik a s i d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
1. R e v is i P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g T a ta C a ra P e n g a d u a n M a s y a ra k a t d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
2 . R e v is i P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g P e n g a w a s a n d a n P e m e rik s a a n R u tin d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
3. R e v is i P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g P e n y e le n g g a ra a n V e r if ik a s i d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia
4. P e ra tu ra n Irw a s u m P o lr i te n ta n g T a ta C a ra P e m e r ik s a a n p e r B id a n g (G a rk e u , S D M , S a rp ra s ,
° p s ) .
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
N O S A S A R A N S T R A T E G ISR E G U L A S I T E R K A IT Y A N G
S U D A H A D AK E B U T U H A N R E G U L A S I
4. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 6 T a h u n 2 0 1 4 te n ta n g P e n g a w a s a n d a n P e m e r ik s a a n K h u s u s d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
5. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 11 T a h u n 2 0 1 4 te n ta n g P e n g a w a s a n O p e ra s i K e p o lis ia n .
6 . P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 17 T a h u n 2 0 1 4 te n ta n g P e m a n ta u a n T in d a k L a n ju t a ta s R e k o m e n d a s i H a s il P e n g a w a s a n d a n P e m e r ik s a a n d i L in g k u n g a n P o lr i.
7. P e ra tu ra n Irw a s u m P o lr i N o m o r1 T a h u n 2 0 1 6 te n ta n g S O P P e n y e le n g g a ra a n P e m a n ta u a n T in d a k L a n ju t P e n g a w a s a n d a n P e m e r ik s a a n d i L in g k u n g a n P o lr i.
8. P e ra tu ra n Irw a s u m P o lr i N o m o r2 T a h u n 2 0 1 6 te n ta n g P e n y u s u n a n R e n c a n a P e n g a w a s a n T a h u n a n di L in g k u n g a n In s p e k to ra t P e n g a w a s a n P o lr i.
9. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 9 T a h u n 2 0 1 3 te n ta n g T a ta C a ra P e n y e le s a ia n G a n ti K e ru g ia n N e g a ra d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
5. P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g T a ta C a ra S id a n g T u n tu ta n G a n ti K e ru g ia n N e g a ra d i L in g k u n g a n P o lr i.
6 . P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g T a ta C a ra R e v iu (L a p o ra n K e u a n g a n , K in e r ja , R K A ) d i L in g k u n g a n P o lr i.
4. M e n in g k a tn y a k a p a b ilita s A P IP P o lr i.
1. P e ra tu ra n K a p o lr i N o m o r 2 T a h u n 2 0 1 3 te n ta n g P e n y e le n g g a ra a n S is te m P e n g e n d a lia n In te rn P e m e r in ta h d i L in g k u n g a n K e p o lis ia n N e g a ra R e p u b lik In d o n e s ia .
2 . P e ra tu ra n Irw a s u m P o lr i N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 1 te n ta n g H u b u n g a n d a n T a ta C a ra K e r ja d i L in g k u n g a n I tw a s u m P o lr i.
3. P e ra tu ra n Irw a s u m P o lr i N o m o r1 T a h u n 2 0 1 5 te n ta n g P e n ja b a ra n T u g a s S e k s i P e n g a w a s a n d i L in g k u n g a n P o lre s .
4 . P e ra tu ra n Irw a s u m P o lr i N o m o r2 T a h u n 2 0 1 5 te n ta n g U ra ia n T u g a s J a b a ta n d i L in g k u n g a n I tw a s u m P o lr i.
5. P e ra tu ra n I rw a s u m P o lr i N o m o r3 T a h u n 2 0 1 5 te n ta n g P e n y e le n g g a ra a n P e n g e n d a lia n M u tu P e n g a w a s a n di L in g k u n g a n In s p e k to ra t P e n g a w a s a n .
P e ra tu ra n K a p o lr i te n ta n g K o m p e te n s i A P IP .
4. Kerangka
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
4. Kerangka Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Itwasum Polri merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan
yang berada di bawah Kapolri. Itwasum Polri bertugas membantu dalam
menyelenggarakan pengawasan di lingkungan Polri untuk memberikan penjaminan
kualitas dan memberikan konsultasi serta pendampingan kegiatan pengawasan lembaga
pengawas eksternal di lingkungan Polri. Dalam melaksanakan tugas, Itwasum Polri
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pengawasan untuk memberikan penjaminan kualitas melalui proses:
1) audit untuk memberikan keyakinan memadai bahwa penyelenggaraan
manajemen aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian di bidang Operasional, Sumber Daya Manusia (SDM), Logistik,
dan Anggaran Keuangan (Garkeu) di lingkungan Polri telah berdasarkan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan dengan mengutamakan prinsip ekonomis,
efektivitas dan efisiensi;
2) reviu untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa hal yang direviu telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana atau norma yang
telah ditetapkan;
3) pemantauan tindak lanjut;
4) evaluasi.
b. pengawasan untuk memberikan konsultasi, antara lain melalui konsultasi,
sosialisasi dan asistensi;
c. penyusunan dan perumusan kebijakan penyelenggaraan pengawasan di
lingkungan Polri;
d. perumusan, pengembangan dan penyusunan perencanaan kebutuhan organisasi,
manajemen SDM dan logistik, sistem dan metode termasuk pelatihan fungsi
pengawasan;
e. pelaksanaan analisa evaluasi atas hasil pelaksanaan pengawasan;
f. penanganan Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang disampaikan oleh instansi,
masyarakat atau pegawai negeri pada Polri;
g. pengendalian mutu pengawasan di lingkungan Polri;
h. pemberian
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
h. pemberian arahan dan bimbingan teknis perencanaan kebutuhan personel serta
saran pertimbangan, penempatan/pembinaan karier personel di lingkungan Polri;
i. pendampingan kegiatan pengawasan lembaga pengawas ekstern di lingkungan
Polri.
Irwasum Polri bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan
satuan-satuan organisasi dalam lingkungan Itwasum serta memberikan saran
pertimbangan fungsi pengawasan pada seluruh jajaran Polri dan melaksanakan tugas
lain sesuai perintah Kapolri. Dalam melaksanakan tugas, Irwasum Polri dibantu oleh
Wairwasum Polri, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Irwasum
Polri, serta oleh unsur-unsur yang terdiri dari:
a. unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf:
1) Biro Perencanaan Administrasi (Rorenmin), bertugas merumuskan,
mengembangkan dan menyusun perencanaan organisasi, manajemen SDM
dan logistik, sistem dan metode termasuk pelatihan fungsi pengawasan,
melaksanakan analisis evaluasi atas hasil pelaksanaan pengawasan,
melaksanakan penanganan Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang
disampaikan oleh instansi, masyarakat atau pegawai negeri pada Polri, dan
pengendalian mutu fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan tugas,
Rorenmin dibantu oleh:
a) Bagian Perencanaan, Sumber Daya, dan Pembinaan Fungsi
(Bagrendafung);
b) Bagian Analisis dan Evaluasi (Baganev).
c) Bagian Pengaduan Masyarakat (Bagdumas);
d) Bagian Pengendalian Mutu (Bagdalmutu);
2) Urusan Keuangan (Urkeu);
3) Tata Usaha dan Urusan Dalam (Taud).
b. unsur pelaksana utama:
Inspektorat Wilayah (Itwil) merupakan unsur pelaksana utama yang berada di
bawah Irwasum Polri, yang terdiri dari 4 (empat) Itwil dan 1 (satu) Itwil mengamban
tugas sebagai Inspektorat Khusus. Itwil I sampai dengan Itwil V dipimpin oleh
Inspektur Wilayah (Irwil), yang bertanggung jawab kepada Irwasum Polri dan dalam
pelaksanaan tugasnya sehari-hari dikoordinasikan dan dikendalikan oleh
Wairwasum Polri.
Irwil
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /vTioTTl i HTANGGAL : 31 MEI 2017
Irwil bertugas menyelenggarakan audit kinerja, audit dengan tujuan tertentu dan
reviu di lingkungan Polri terhadap aspek perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian, meliputi bidang operasional, SDM, logistik, dan
Garkeu, reviu termasuk pemantauan untuk memberi uji nilai terhadap hasil
pelaksanaan audit kinerja dan pendampingan pengawas ekstern dalam melakukan
kegiatan pengawasan di lingkungan Polri oleh Inspektur Wilayah I sampai dengan
IV; dan menyelenggarakan audit investigatif atas perintah pimpinan oleh Inspektur
Wilayah V.
URMIN
U NSU R P E L A K S U T A M A
RWASUM POLRIWAIR
U NSU R P IM P IN AH
URKEU TAUD
RORENMIN
URTU
BAGASEV
BAGDALM UTB
BAG BAGDUMASRENDAFUNG
SUBBAG SUBBAG SUBBAGTU D U AN
SUBBAGT O R IN OSU M D A BIN FUNG H IFO W S3
UNSUR PE M B P IM P D A N P E L A K S S T A F
ITW3CL (5)
sIk T U
ITB ID (30) AU D ITO R 20
Struktur organisasi di atas merupakan penyempurnaan struktur organisasi Itwasum
Polri terdahulu yang tertuang pada Perkap Nomor 21 Tahun 2010. Struktur organisasi
tersebut sudah mengakomodir usulan dari Itwasum Polri.
BAB IV
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
1. Target Kinerja
Dalam rangka terwujudnya organisasi Polri yang makin Profesional, Modern dan
Terpercaya melalui penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum oleh APIP
Polri yang bersih, proaktif, transparan dan akuntabel, disusunlah target-target kinerja
Renstra Itwasum Polri mendasari Sasaran Strategis Itwasum Polri dan Indikator Kinerja
Utama Itwasum Polri.
Target kinerja untuk tahun 2015-2019 disusun berdasarkan capaian target kinerja
Renstra Itwasum Polri tahun 2010-2014, perubahan dan penyesuaian terhadap sasaran
strategis dan indikator kinerja yang baru disesuaikan dengan perkembangan dan
dinamika tugas pokok dan fungsi Itwasum Polri.
N O S A S A R A N S T R A T E G IS IN D IK A T O R K IN E R J AT A R G E T
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
1. T e rw u ju d n y a a p a ra tu r P o lr i y a n g ta a t p a d a k e te n tu a n p e ru n d a n g -u n d a n g a n , p ro a k tif, tra n s p a ra n d a n a k u n ta b e l.
a. P e rs e n ta s e S a tk e r y a n g b e rs ih d a r i p e n y im p a n g a n k e u a n g a n y a n g m a te r ia l.
7 0 % 7 5 % 8 0 % 8 5 % 9 0 %
2. T e rw u ju d n y a a k u n ta b il i ta s k in e r ja d a n k e u a n g a n S a tk e r di l in g k u n g a n P o lr i.
a. P e rs e n ta s e S a tk e r y a n g t in g k a t a k u n ta b il i ta s n y a b a ik .
5 0 % 5 5 % 6 0 % 6 5 % 7 0 %
3. M e n in g k a tn y a p e n y e le s a ia n p e n g a d u a n m a s y a ra k a t d a n t in d a k la n ju t te m u a n W a s r ik .
a. P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n p e n g a d u a n m a s y a ra k a t.
5 0 % 5 5 % 6 0 % 6 5 % 7 0 %
b. P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n t in d a k la n ju t te m u a n p e m e r ik s a a n B P K RI.
7 0 % 7 5 % 8 0 % 8 5 % 9 0 %
c. P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia n t in d a k la n ju t h a s il te m u a n W a s r ik ru tin I tw a s u m P o lr i.
8 8 % 8 9 % 9 0 % 9 1 % 9 2 %
d. P e rs e n ta s e p e n y e le s a ia nre k o m e n d a s i h a s il k e g ia ta n W a s r ik k h u s u s o le h fu n g s i te rk a it .
7 0 % 7 5 % 8 0 % 8 5 % 9 0 %
4. M e n in g k a tn y a k a p a b ilita s A P IP P o lr i.
a. L e v e l In te rn a l A u d it C a p a b ility M o d e l ( IA C M ).
L e v e l2
L e v e l2
L e v e l2
L e v e l3
L e v e l3
b. P e rs e n ta s e A P IP P o lr i y a n g s u d a h b e rs e r t if i k a t J F A .
5 5 % 6 0 % 6 5 % 7 0 % 7 5 %
2. Kerangka
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 /V / 2017TANGGAL : 31 MEI 2017
2. Kerangka Pendanaan
Guna mendukung penyelenggaraan Tupoksi Itwasum Polri dibutuhkan anggaran
yang dituangkan ke dalam program dan kegiatan sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri
Bertujuan untuk mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui
ketersediaan sarana dan prasarana material, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun
kuantitas. Dengan kegiatan:
1) dukungan manajemen dan teknik Sarpras;
2) pengembangan peralatan Polri.
b. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Polri
Bertujuan untuk mewujudkan aparat Polri yang profesional, proporsional dan
akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya perubahan kultur.
Dengan kegiatan:
1) dukungan manajemen dan teknis pengawasan umum dan pemuliaan profesi
serta pengamanan;
2) penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan.
c. Program Pendidikan dan Latihan Polri
Bertujuan untuk mewujudkan aparatur Polri yang profesional baik dari segi
kualitas maupun kuantitas dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya
melalui penyelenggaraan pendidikan Polri sehingga mampu mengemban tugas
Polri secara profesional dan proporsional. Dengan kegiatan penyelenggaraan
pendidikan dan latihan Polri.
Secara garis besar kebutuhan anggaran Itwasum Polri tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
KODE PROGRAM / KEGIATANUSULAN KEBUTUHAN ANGGARAN ITWASUM POLRI 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
02 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri
0 870.535.000 1.502.596.000 4.594.063.000 4.800.713.000
3084 Pengembangan Peralatan Polri 0 191.086.000 838.880.000 3.800.313.000 3.800.313.0005059 Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras 0 679.449.000 663.716.000 793.750.000 1.000.400.00003 Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Polri23.371.970.000 26.153.731.000 28.545.556.000 31.600.067.000 34.374.533.000
3087 Dukungan Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemuliaan Profesi dan Pengamanan
14.734.727.000 16.506.539.000 18.289.387.000 19.066.932.000 20.520.552.000
3091 Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan
8.637.243.000 9.647.192.000 10.256.169.000 12.533.135.000 13.853.981.000
05 Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri 1.011.300.000 1.011.300.000 1.011.300.000 1.809.000.000 2.058.150.000
3100 Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Polri
1.011.300.000 1.011.300.000 1.011.300.000 1.809.000.000 2.058.150.000
JUMLAH 24.383.270.000 28.035.566.000 31.059.452.000 38.003.130.000 41.233.396.000
BAB V
LAMPIRAN KEPUTUSANIRWASUMPOLRINOMOR : KEP / 13 / V / lP r ^ lHTANGGAL : 31 MEI 2017
BAB V
PENUTUP
Demikianlah Rencana Strategis (Renstra) Satker Itwasum Polri tahun 2015-2019
(Perubahan) ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan Tupoksi Itwasum Polri pada
kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Ditetapkan di: Jakarta pa 2017
L POLISI