ekstraksi propolis dan sintesis nanopropolis … · metode . ekstrak etanol propolis . metode...

28
EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS LEBAH MADU Trigona spp NURUL SYIFA QURBATUSSOFA DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: doananh

Post on 08-Mar-2019

297 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS

NANOPROPOLIS LEBAH MADU Trigona spp

NURUL SYIFA QURBATUSSOFA

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

ii

Page 3: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Ekstraksi Propolis dan

Sintesis Nanopropolis Lebah Madu Trigona spp adalah benar karya saya dengan

arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Nurul Syifa Qurbatussofa

NIM G84070033

Page 4: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

iv

ABSTRAK

NURUL SYIFA QURBATUSSOFA. Ekstraksi Propolis dan Sintesis

Nanopropolis Lebah Madu Trigona spp. Dibimbing oleh I MADE ARTIKA dan

EMAN KUSTAMAN.

Propolis merupakan bahan perekat dari resin yang dikumpulkan lebah

pekerja dari kuncup, kulit kayu, dan bagian tumbuhan lainnya. Propolis kaya akan

manfaat, diantaranya sebagai antibakteri, antivirus, dan antikanker. Penelitian ini

bertujuan mencari metode ekstraksi dan sintesis nanopropolis yang akan

menghasilkan efektivitas tinggi serta mengetahui aktivitas antibakteri dan

mengetahui nilai optimasi nanopropolis sebagai antibakteri terhadap bakteri E.

coli. Propolis diekstrak menggunakan metode maserasi dengan modifikasi MAE

(microwave-assisted extraction). Selanjutnya pembuatan nanopropolis

menggunakan metode Aimi yang dimodifikasi dengan teknik homogenisasi

kecepatan tinggi, harapannya nanopropolis dapat lebih efektif dibandingkan

propolis sebagai antibakteri. Rendemen ekstrak propolis yang diperoleh sebesar

10.93%. Nilai PSA (particle size analyzer) dari nanopropolis memiliki sebaran

176.30 nm, 205.10 nm, dan 295.80 nm. Hasil pengujian antibakteri nanopropolis

dengan metode difusi cakram terhadap E. coli, menunjukkan nanopropolis tidak

bersifat antibakteri terhadap E. coli, karena tidak menghasilkan zona bening

diarea kertas cakram. Hasil dari ampisilin menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak

bersifat antibakteri terhadap E. coli.

Kata kunci : antibakteri, nanopropolis, propolis.

ABSTRACT

NURUL SYIFA QURBATUSSOFA. The Extraction of Propolis and Synthesis of

Nanopropolis Honey Bee Trigona spp. Under the direction of I MADE ARTIKA

and EMAN KUSTAMAN.

Propolis is a resin adhesive material collected from worker bees from the

buds, bark, and other plant parts. Propolis have many benefits are as antibacterial,

aniviral, and anticancer. The purpose of this study is to search method of

extraction and nanopropolis synthesis that will produce the high effectiveness,

knowing antibacterial activity and knowing value of optimization nanopropolis as

antibacterial against E. coli . Propolis extracted uses the method maceration with

modification MAE (microwave-assisted extraction). Futhermore synthesis of

nanopropolis use Aimi methode modified by high speed homogenization,

hopefully nanopropolis more effective than propolis as antibacterial. The yield of

propolis extract is 10.93%. The values of PSA from nanopropolis are 176.30 nm,

205.10 nm, and 295.80 nm. Result activity antibacterial nanopropolis with disc

diffusion methode againts E. coli indicated nanopropolis does not have

antibacterial, because nanopropolis does not produce cleare zones in disc paper

area. The result from ampicilin is does not have antibacterial againts E. coli.

Key word : antibacterial, nanopropolis, propolis.

Page 5: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS

NANOPROPOLIS LEBAH MADU Trigona spp

NURUL SYIFA QURBATUSSOFA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Biokimia

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 6: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

vi

Page 7: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

Judul : Ekstraksi Propolis dan Sintesis Nanopropolis Lebah Madu

Trigona spp

Nama : Nurul Syifa Qurbatussofa

NIM : G84070033

Disetujui oleh

Dr.Ir. I Made Artika, M.App.Sc.

Pembimbing I

Ir. Eman Kustaman

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr.Ir. I Made Artika, M.App.Sc.

Ketua Departemen Biokimia

Tanggal lulus :

Page 8: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

viii

PRAKATA

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Banyak kendala yang penulis hadapi

pada proses pembuatan skripsi ini berkaitan dengan data dan pembahasan. Namun,

atas rahmat Allah SWT dan dorongan semangat dari keluarga, suami, dan teman-

teman tercinta, skripsi dengan judul ekstraksi propolis dan sintesis nanopropolis

lebah madu Trigona spp dapat diselesaikan dengan baik.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr.Ir. I Made Artika, M.App.Sc

selaku pembimbing utama dan. Ir. Eman Kustaman selaku pembimbing kedua

yang telah membimbing dan mendukung penulis secara moril serta memberikan

bimbingan dan arahan hingga terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih kepada

Ir.H.A.E. Zainal Hasan, M.Si atas saran, dukungan secara materil dan moril.

Ucapan terimakasih pula penulis haturkan kepada orang tua, suami, dan adik-adik,

yang selalu memberi motivasi dan dukungan, teman-teman satu kontrakan, Mike,

Putri, Neina, Laras, Mevi, Umi, Huda yang selalu menghadirkan semangat,

kepada Pak Tono dan Mega atas bantuannya selama penelitian, kepada dosen-

dosen dan laboran atas ilmunya yang diberikan selama penulis menimba ilmu di

IPB, khususnya di Biokimia. serta rekan-rekan Biokimia 44 yang selalu

memberikan dukungannya.

Penulisan skripsi ini tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

Bogor, September 2013

Nurul Syifa Qurbatussofa

Page 9: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

METODE 2

Bahan 2

Alat 2

Metode 2

Ekstraksi Etanol Propolis 2

Pembuatan Nanopropolis 3

Pembuatan Media 3

Regenerasi Bakteri Uji 3

Uji Pendahuluan Aktivitas Antibakteri 4

Penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum 4

Analisis Statistik 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Hasil 5

Pembahasan 7

Ekstrak Propolis 7

Nanopropolis 8

Uji Antibakteri 10

SIMPULAN 12

SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12

RIWAYAT HIDUP 18

Page 10: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

x

DAFTAR TABEL

1 Formulasi preparasi pembuatan nanopropolis 3

2 Hasil rendemen EEP didalam β-siklodekstrin 6

DAFTAR GAMBAR

1 Propolis kasar lebah madu Trigona spp 5

2 Ekstrak etanol propolis 5

3 Hasil uji antibakteri 6

4 Struktur molekul dan bentuk toroid β-siklodekstrin 8

DAFTAR LAMPIRAN

1 Alur penelitian 14

2 Alur pembuatan ekstrak etanol propolis 15

3 Alur pembuatan nanopropolis 16

4 Alur pengujian antibakteri 17

Page 11: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki keanekaragaman

hayati. Salah satu kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan adalah lebah madu.

Madu merupakan salah satu produk alam yang dihasilkan oleh lebah yang telah

lama dikenal dan dimanfaatkan di Indonesia karena khasiatnya dalam

menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain menghasilkan madu, ternyata

lebah juga menghasilkan produk lain seperti royal jelly, pollen, venom, dan

propolis. Setiap produk lebah tersebut mempunyai fungsi dan manfaat yang

berbeda bagi kesehatan manusia.

Propolis atau lem lebah merupakan suatu bahan resin yang dikumpulkan

oleh lebah madu dari berbagai macam jenis tumbuhan. Jenis lebah yang dikenal

mampu menghasilkan propolis dalam jumlah banyak, yaitu jenis Trigona spp.

Lebah madu Trigona spp merupakan lebah asli Asia dari genus trigona yang

memiliki karakteristik spesifik yaitu madu yang dihasilkan mempunyai rasa asam

namun tahan terhadap fermentasi dan bersifat jarang sekali berpindah tempat,

serta harga produk madunya lebih tinggi dibandingkan dengan madu produk lebah

genus Apis. Jenis lebah madu Trigona spp menghasilkan propolis yang lebih

banyak dibandingkan dengan lebah madu genus Apis (Sihombing 1997).

Propolis banyak digunakan dalam bidang kesehatan. Penelitian terhadap

propolis telah banyak dilakukan baik secara in vivo maupun in vitro. Penelitian

mengenai propolis yang diekstrak menggunakan metode maserasi, menyebutkan

bahwa propolis memiliki potensi sebagai antibakteri. Ekstrak propolis lebah madu

Trigona lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,

Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa dibandingkan

dengan propolis komersial yang berasal dari lebah madu Apis mellifera (Angraini

2006). Menurut Lasmayanti (2007) propolis Trigona spp dapat digunakan sebagai

antikaries alternatif dalam pasta gigi karena mampu menghambat pertumbuhan

serta jumlah bakteri Streptococcus mutans, suatu bakteri penyebab karies gigi.

Prasetyo (2011) menyatakan bahwa nanopropolis efektif menghambat

pertumbuhan bakteri baik Gram positif maupun Gram negatif.

Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

maserasi dengan modifikasi MAE (microwave-assisted extraction). MAE

merupakan metode ekstraksi menggunakan energi gelombang mikro yang dapat

menghancurkan sel sehingga zat yang akan diekstrak keluar dari dalam sel dan

memperbesar kontak antara pelarut dan sampel (Jang et al 2009). Diharapkan

dengan modifikasi MAE, zat aktif dari propolis akan banyak terekstrak.

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi nano saat ini telah banyak

dilakukan. Salah satunya teknologi nano dapat diaplikasikan dalam bidang

kesehatan untuk pembuatan obat. Keuntungan dari teknologi nano ini adalah

meningkatkan efek terapi obat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan

diterapkan teknologi nano terhadap propolis, sehingga diharapkan dapat

meningkatkan fungsi dari propolis tersebut. Propolis yang berukuran nano diduga

dapat melewati membran luar bakteri sehingga senyawa-senyawa aktif

antibakterinya dapat merusak dinding sel bakteri.

Pengujian aktivitas antibakteri terhadap propolis maupun nanopropolis telah

banyak dilakukan, namun untuk mengetahui optimasi nanopropolis sebagai

Page 12: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

2

antibakteri khususnya pada bakteri Escherichia coli, maka digunakan berbagai

formulasi nanopropolis menggunakan β-siklodekstrin.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode ekstraksi dan sintesis

nanopropolis, serta menguji aktivitas antibakteri dan mengetahui nilai optimasi

nanopropolis sebagai antibakteri. Manfaat dari hasil penelitian ini dapat

memberikan informasi ilmiah mengenai metode ekstraksi propolis dan sintesis

nanopropolis yang lebih baik dan memberikan informasi mengenai aktivitas

antibakteri nanopropolis lebah madu Trigona spp serta nilai optimasi nanopropolis

sebagai antibakteri terhadap bakteri E. coli.

METODE

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah propolis kasar Trigona spp asal

Pandeglang, bakteri Gram negatif (E. coli), media padat NA (Nutrient Agar),

media cair NB (Nutrient Broth), media PYG (Pepton Yeast extract Glucose),

akuades, etanol 70%, β-siklodekstrin, bufer fosfat 50 mM pH 10 dan bufer fosfat

300 mM pH 5, dan ampisilin 10 mg/ml.

Alat

Alat-alat yang digunakan adalah microwave, rotavator EYELA OSB-2100,

penangas air, cawan porselen, cawan petri, homogenizer 22000 rpm merek Tokebi,

laminar air flow cabinet, wrap, shaker orbital EYELA, lemari es, neraca analitik,

vortex, tabung Eppendorf, jarum ose, kaca sebar, autoklaf, mikropipet, dan alat-

alat gelas lainnya.

Metode

Ekstrak Etanol Propolis

Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

maserasi yang dimodifikasi dengan menggunakan MAE (Jang et al. 2009).

Langkah pertama dalam ekstraksi etanol propolis adalah propolis kasar ditimbang

sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dalam 20 mL etanol 70% dan dimasukkan

ke dalam labu Erlenmeyer. Labu Erlenmeyer yang telah berisi ekstrak propolis

dibungkus dengan plastik gelap lalu diinkubasi di atas shaker orbital selama 18

jam dengan kecepatan 200 rpm. Setelah diinkubasi selama 18 jam, labu

Erlenmeyer berisi ekstrak propolis dimasukkan ke dalam microwave selama 30

menit pada suhu 50°C. Ekstrak etanol propolis kemudian disaring dan diletakkan

di atas cawan uap yang dipanaskan pada suhu sekitar 40°C. Ekstrak yang

diperoleh ditimbang dan dihitung rendemennya (Lampiran 2).

Page 13: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

3

Pembuatan Nanopropolis

Pembuatan partikel nanopropolis menggunakan metode Aimi et al. (2009)

yang dimodifikasi. Nanopropolis dirancang sebanyak tiga belas sampel dengan

rancangan perbandingan komposisi antara ekstrak etanol propolis (EEP), β-

siklodekstrin, serta pelarut etanol 70%. Fomulasinya dapat dilihat pada Tabel 1.

Masing-masing sampel tersebut dihomogenisasi dengan tiga variasi waktu yang

diperoleh berdasarkan waktu optimum penelitian sebelumnya (Dwitaharyani

2011). Tahap I selama 20 menit, tahap II dan tahap III selama 30 menit. Tahap I

semua bahan dihomogenisasi dengan kecepatan 22000 rpm selama 20 menit.

Selanjutnya etanol diuapkan menggunakan rotavapor dengan suhu 40οC, hingga

larutan menjadi sedikit pasta. Ekstrak yang telah menjadi pasta diambil dan

ditimbang. Kemudian ekstrak dilarutkan dalam larutan bufer fosfat 50 mM pH 10

(75 mL bufer fosfat pH 10 untuk 250 mg ekstrak), dan dihomogenisasi dengan

waktu tahap II dengan kecepatan 22000 rpm. Hasil homogenisasi tersebut diambil

sebanyak 10 mL dan dilarutkan dalam 100 mL larutan bufer fosfat 300 mM pH 5,

dan dihomogenisasi dengan waktu tahap III dengan kecepatan 22000 rpm

(Lampiran 3).

Pembuatan Media

Formula pembuatan media agar NA yaitu 28 gram serbuk NA untuk 1 liter

akuades, sedangkan formula pembuatan media cair NB yaitu 13 gram serbuk NB

untuk 1 liter akuades. Setelah media serbuk NA dan NB dilarutkan dengan

akuades, kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC selama

15 menit.

Pembuatan media PYG menggunkan metode Hadioetomo (1990).

Komposisi media PYG terdiri atas pepton, yeast ekstrak, glukosa, dan agar,

dengan perbandingan secara berurutan sebesar 1:1:2:2. Semua bahan dilarutkan

Tabel 1 Formulasi preparasi pembuatan nanopropolis

No

Sampel

EEP

(mg)

β-siklodekstrin

(mg)

Etanol

70% (mL)

1 30 150 30

2 70 150 70

3 30 350 30

4 70 350 70

5 21.7 250 22

6 78.3 250 78

7 50 108.6 50

8 50 391.4 50

9 50 250 50

10 50 250 50

11 50 250 50

12 50 250 50

13 50 250 50

Page 14: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

4

dengan akuades, kemudian dipanaskan hingga terbentuk larutan sempurna.

Sterilkan dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit. Tuangkan ke dalam

cawan petri. Setelah agar PYG membeku, dimasukkan ke dalam inkubator 37oC

selama 24 jam.

Regenerasi Bakteri Uji

Bakteri yang akan digunakan terlebih dahulu diregenerasi sebelum dipakai

untuk uji aktivitas antibakteri yaitu dengan memilih koloni-koloni yang terpisah

dari masing-masing bakteri uji sebanyak 1 ose. Kemudian digoreskan biakan dari

stok bakteri tersebut ke permukaan agar miring NA yang masih baru. Selanjutnya

diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Biakan tersebut merupakan aktivitas

awal dari stok bakteri yang telah disimpan pada suhu 4-5 oC. Diambil sebanyak 1

ose dari biakan tersebut dan diinokulasikan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10

mL NaCl, sehingga mempunyai kekeruhan sesuai dengan suspensi McFarland no.

3 yaitu 9x109 sel per bakteri. Kemudian dari larutan suspensi tersebut dipipet

sebanyak 0.5 mL ke dalam 4.5 mL NaCl sehingga diperoleh konsentrasi 10-6

bakteri per mL.

Uji Pendahuluan Aktivitas Antibakteri

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi cakram

(Hadioetomo 1990). Inokulum bakteri hasil dari pengenceran diambil 1 mL untuk

disebarkan di dalam cawan petri, lalu dituangkan 20 ml media PYG bersuhu ±

45oC, lalu cawan petri digoyangkan agar bakteri tersebar merata. Selanjutnya

didiamkan pada suhu kamar sampai media agar memadat. Setelah padat,

diletakkan kertas cakram yang mengandung ekstrak uji 50 ppm, kontrol positif

ampisilin 10 mg/mL serta kontrol negatif berupa akuades, kemudian diinkubasi

selama 24 jam lalu diamati dan diukur lebar daerah hambat (LDH) masing-masing

cakram terhadap pertumbuhan bakteri. Lebar daerah hambat diukur dari diameter

zona bening yang terbentuk. Semakin lebar daerah hambat menunjukkan semakin

besar aktivitas antibakterinya.

Penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum

Penentuan KHTM dilakukan setelah diketahui bahwa ekstrak propolis

memiliki aktivitas antibakteri. Tahap pertama yaitu pengenceran nanopropolis

dengan akuades sehingga diperoleh 10 konsentrasi (0.009% sampai 5% v/v).

Setiap konsentrasi sebanyak 50 µl dimasukkan ke dalam lubang media PYG padat

yang mengandung bakteri uji, lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.

Aktivitas antibakteri diperoleh dengan mengukur diameter zona bening di sekitar

lubang sampel menggunakan jangka sorong.

Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan dalam pengolahan data adalah rancangan

percobaan dua faktor dalam rancangan acak lengkap. Berikut ini merupakan

model rancangannya,

Page 15: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

5

Yij = µ + τi + εij

Yij = pengamatan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j

µ = pengaruh rataan umum

τ = pengaruh perlakuan ke-i

ε = pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j.

Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA (Analysis of varience) pada

tingkat kepercayaan 95% dan taraf α 0.05. Uji selanjutnya yang digunakan adalah

uji Duncan. Seluruh data dianalisis dengan menggunakan program SPSS 17.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Propolis kasar berbentuk serbuk yang berasal dari lebah madu Trigona spp

(Gambar 1) diekstraksi dengan cara maserasi selama 18 jam, kemudian

dimodifikasi menggunakan metode MAE (microwave-assisted extraction) selama

30 menit dengan suhu 50oC. Setelah itu pelarut etanol 70% diuapkan dan

diperoleh ekstrak etanol propolis berwarna coklat tua (Gambar 2).

Gambar 1 Propolis kasar lebah

madu Trigona spp.

Gambar 2 Ekstrak etanol

propolis.

Page 16: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

6

Rendemen ekstrak etanol propolis yang diperoleh sebesar 10.93%. Ekstrak

etanol propolis kemudian ditambahkan β-siklodekstrin dan dihitung rendemennya

(Tabel 2). Nanopropolis yang dihasilkan berupa cairan. Selanjutnya ukuran

partikel nanopropolis ditentukan menggunakan PSA (particle size analyzer).

Sebaran ukuran nanopropolis yang diperoleh adalah 176.30 nm, 205.10 nm, dan

295.80 nm dengan nilai PI (polydispersity index) sebesar 0.5. Kemudian sampel

nanopropolis diuji antibakteri terhadap bakteri E. coli dengan konsentrasi masing-

masing sebesar 50 ppm. Hasil yang diperoleh dari pengujian antibakteri sampel

nanopropolis terhadap bakteri E. coli menunjukkan bahwa ketiga belas sampel

nanopropolis tersebut tidak berperan sebagai antibakteri. Kontrol positif yang

digunakan adalah antibiotik ampisilin 10 mg/ml, sedangkan kontrol negatif

menggunakan akuades. Hasil dari kontrol positif menunjukkan hal yang sama,

yaitu tidak menunjukkan perannya sebagai antibakeri. Nanopropolis dan ampisilin

tidak membentuk zona bening (Gambar 3).

Tabel 2 Hasil rendemen EEP

didalam β-siklodekstrin

No

Sampel

Rendemen

(%)

1 68.39

2 89.68

3 45.00

4 87.35

5 34.59

6 85.90

7 92.64

8 53.10

9 82.90

10 96.07

11 57.23

12 81.67

13 83.50

Gambar 3 Hasil uji antibakteri. Kontrol

positif, ampisilin 10 mg/mL (a), nanopropolis

(b dan d) dan kontrol negatif, akuades (c).

a

b

c

d

Page 17: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

7

Pembahasan

Ekstrak Propolis

Propolis yang digunakan berasal dari sarang lebah madu Trigona spp asal

Pandeglang. Propolis berfungsi untuk menambal sarang lebah yang bocor dan

untuk memperkuat sarang. Propolis juga berfungsi untuk membungkus bangkai

binatang yang masuk ke sarang lebah agar tidak menyebarkan penyakit, serta

digunakan untuk mensterilkan sarang, menghentikan pertumbuhan dan

penyebaran bakteri, virus, dan jamur (Winingsih 2004). Selain itu, propolis dapat

berfungsi sebagai antibiotik alami karena kemampuan antimikrobnya. Kelebihan

propolis sebagai antibiotik alami dibandingkan dengan bahan sintetik adalah lebih

aman serta efek samping yang kecil. Satu-satunya efek samping yang terjadi dan

itu pun jarang yaitu timbulnya reaksi alergi yang digunakan secara lokal

sedangkan bila diberikan secara peroral tidak menimbulkan resistensi. Selain itu

propolis sebagai antibiotik memiliki selektivitas tinggi. Propolis hanya membunuh

penyebab penyakit sedangkan mikroba yang berguna seperti flora usus tidak

terganggu (Winingsih 2004).

Propolis diekstrak menggunakan metode Jang et al. (2009), yaitu cara

maserasi yang dimodifikasi menggunakan MAE (microwave-assisted extraction).

Ketika berlangsung proses maserasi, propolis dibuat dalam keadaan gelap dengan

dibungkus plastik hitam. Tujuan keadaan gelap dalam proses eksraksi adalah agar

propolis tidak langsung terkena cahaya matahari yang akan membuat bahan aktif

seperti flavonoid yang terkandung dalam propolis rusak. Setelah itu, propolis

dipanaskan menggunakan metode bantuan gelombang mikro atau yang disebut

MAE. Proses pemanasan dalam microwave berlangsung selama 30 menit. Waktu

pemanasan menggunakan microwave merupakan hasil optimasi dalam penelitian

Jannah (2011). MAE merupakan metode ekstraksi baru yang menggunakan energi

gelombang mikro yang dapat menghancurkan sel sehingga zat yang akan

diekstrak keluar dari dalam sel dan bercampur dengan pelarut serta memperbesar

kontak antara pelarut dan sampel (Jang et al. 2009) sehingga diharapkan senyawa-

senyawa yang diinginkan dapat terekstrak lebih baik dibandingkan metode

maserasi sederhana. Margeretha et al. (2012) menyebutkan bahwa metode MAE

merupakan metode yang efektif dalam ekstraksi flavonoid dan total fenolik pada

propolis lebah madu Trigona spp dibandingkan dengan metode maserasi dan

refluks. Routray & Orsat (2011) menyatakan hal yang sama bahwa MAE

merupakan metode potensial untuk menghasilkan senyawa flavonoid

dibandingkan metode ekstraksi lain. Metode MAE dikarakterisasi oleh kecepatan

dan pemanasan yang sama pada ekstrak dan pelarut. Menurut Jang et al. (2009)

waktu ekstraksi yang baik digunakan sekitar 15-30 menit. Penelitian Margeretha

(2012) menggunakan waktu ekstraksi yang sama, yaitu 30 menit.

Pelarut yang digunakan adalah etanol 70%. Etanol 70% bersifat semipolar

dengan nilai kepolaran 0.68 (Moyler dalam Ashurt 1995), sehingga mampu

mengekstrak senyawa aktif dengan kepolaran yang berbeda dalam propolis.

Menurut Woo (2004), propolis larut dalam etanol dan sedikit larut dalam air. Woo

(2004) juga mengatakan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa etanol

70% memberikan hasil terbaik bagi sifat antimikrob propolis. Keuntungan etanol

Page 18: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

8

sebagai pelarut adalah etanol memiliki titik didih yang rendah dan mudah

menguap, sehingga memperkecil jumlahnya didalam ekstrak.

Setelah propolis diekstraksi dengan pelarut etanol 70%. Tahap selanjutnya

dilakukan penguapan untuk menghilangkan pelarutnya. Penguapan dilakukan

pada suhu 40oC. Penggunaan suhu 40

oC untuk melindungi senyawa aktif pada

propolis, seperti flavonoid sebagai bahan antimikrob agar tidak rusak karena

flavonoid tidak tahan panas.

Berdasarkan hasil ekstraksi, rendemen ekstrak propolis yang diperoleh

tergolong tinggi, yaitu sebesar 10.93% dengan perbandingan 1 gram propolis

dalam 20 mL etanol 70%, sedangkan pada penelitian Prasetyo (2011) rendemen

yang dihasilkan sebesar 13.33%, dengan menggunakan propolis sebanyak 150

gram. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian Prasetyo (2011) yaitu

metode maserasi sederhana. Metode maserasi sederhana memerlukan waktu yang

lebih lama, yaitu pengadukan selama 1 minggu, penggunaan jumlah ekstrak kasar

yang lebih banyak, serta memerlukan volume pelarut yang lebih banyak,

sedangkan metode maserasi dengan modifikasi MAE memerlukan waktu

pengadukan yang lebih singkat, yaitu 18 jam, serta bahan dan volume pelarut

yang sedikit. Penelitian Margeretha et al. (2012) menggunakan MAE untuk

propolis lebah madu Trigona spp memperoleh parameter optimum untuk nilai

maksimum flavonoid yaitu konsentrasi etanol sebesar 64.66%, waktu ekstraksi

selama 24.42 menit, dan diprediksi isi dari flavonoid sebesar 0.36%, sedangkan

parameter optimum untuk nilai maksimum total fenolik yaitu konsentrasi etanol

60.85%, waktu ekstraksi selama 30.57 menit, dan diprediksi isi dari total fenolik

sebesar 5.81%. Dilihat dari hasil rendemen, perbedaan nilai rendemen yang

diperoleh dapat dipengaruhi oleh warna propolis. Warna propolis dipengaruhi

oleh senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak. Propolis dengan warna

lebih gelap akan menghasilkan rendemen yang lebih besar dibandingkan dengan

propolis dengan warna lebih muda (Salomao et al. 2004). Warna propolis yang

diperoleh dalam penelitian ini berwarna cokelat tua, sedangkan pada penelitian

Prasetyo (2011) warna propolis yang diperoleh adalah cokelat. Bankova dan

Popova (2007), menyatakan bahwa perbedaan nilai rendemen dipengaruhi oleh

vegetasi tempat lebah Trigona spp dalam mendapatkan bahan baku propolis,

musim, dan lokasi geografi tempat pengambilan propolis.

Setelah itu, EEP (ekstrak etanol propolis) dilarutkan bersama β-

siklodekstrin sebagai tahap awal pembuatan nanopropolis. Tahap tersebut

menghasilkan bentuk berupa serbuk karena proses evaporasi. Serbuk dihitung

rendemennya. Diperoleh nilai rendemen tertinggi pada sampel nanopropolis

nomor 10, yaitu sebesar 96.7%. Hal ini menunjukkan sampel nomor 10 memiliki

nilai efektifitas yang tinggi dibandingkan dengan sampel yang lainnya.

Selanjutnya akan dibuktikan pada uji aplikasi.

Nanopropolis

Teknologi nano merupakan teknik memanipulasi materi menjadi berskala

nanometer dari sekumpulan atomnya melalui pemurnian bentuk serbuknya

(Aitken et al. 2004). Nanopropolis yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa

cairan. Nanopropolis dirancang sebanyak tiga belas formulasi untuk mencari

komposisi yang terbaik antara EEP, β-siklodekstrin, dan etanol. Pembuatan

Page 19: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

9

nanopropolis menggunakan metode Aimi et al. (2009) yang dimodifikasi dengan

menggunakan teknik homogenisasi pada kecepatan 22000 rpm. Waktu

homogenisasi didasarkan pada waktu optimum yang diperoleh penelitian

Dwitaharyani (2012) yaitu tahap I dan II selama 20 menit, sedangkan tahap III

selama 30 menit. Teknik homogenisasi pada kecepatan tinggi bertujuan unuk

mengecilkan ukuran partikel serta terjadinya tumbukan dan benturan antar partikel

yang menyebabkan terjadinya interaksi antara propolis dan β-siklodekstrin pada

proses penyalutan. Proses penyalutan propolis menggunakan teknik

mikroenkapsulasi. Komponen mikroenkapsulasi terdiri atas bahan inti dan bahan

penyalut. Propolis merupakan bahan inti yakni bahan spesifik yang akan disalut.

Bahan penyalut merupakan bahan yang digunakan untuk menyelaputi inti dengan

tujuan tertentu. Bahan penyalut harus mampu memberikan suatu lapisan tipis yang

kohesif dengan bahan inti, tidak bereaksi dengan inti (bersifat inert) dan

mempunyai sifat yang sesuai dengan tujuan penyalutan (Laga 2008).

Bahan penyalut yang digunakan adalah β-siklodekstrin. β-siklodekstrin

merupakan salah satu jenis pati termodifikasi oleh aktivitas enzim CGTase

(siklodekstrin glikosil transferase) (Laga 2008). Struktur β-siklodekstrin

berbentuk seperti donat (toroid) dengan permukaan luar bersifat hidrofilik dan

bagian rongga dalam bersifat hidrofobik (Isadiartuti & Suwaldi 2005). Struktur

kimia β-siklodekstrin dapat dilihat pada Gambar 5. Penyalutan propolis oleh β-

siklodekstrin akan membentuk kompleks inklusi. Pembentukan kompleks

dipengaruhi oleh sifat hidrofobik propolis yang berinteraksi dengan bagian rongga

dalam siklodekstrin. Kompleks inklusi yang terbentuk dapat meningkatkan

kelarutan dan stabilitas, selain itu, kompleks ini dapat melindungi senyawa aktif

yang terdapat dalam propolis dari pengaruh oksidasi (Yunianto 2000). Penelitian

Coneac et al. (2008), menunjukkan bahwa propolis dan β-siklodekstrin dalam

ukuran nanopartikel akan membentuk interaksi yang lebih baik. Oleh karena itu,

β-siklodekstrin dipilih sebagai bahan penyalut, karena propolis dan β-

siklodekstrin dapat membentuk kompleks yang dapat meningkatkan kelarutan,

memiliki stabilitas yang tinggi, dan tidak toksik terhadap tubuh.

Metode Aimi et al. (2009) menggunakan bufer fosfat pH basa dan asam.

Penggunaan bufer fosfat tersebut bertujuan untuk membuat nanopropolis lebih

stabil dalam kondisi asam dan dapat mengontrol ukuran partikel. Bufer fosfat

yang digunakan adalah bufer fosfat 50 mM pH 10 dan bufer fosfat 300 mM pH 5.

Gambar 5 Struktur Molekul dan Bentuk

Toroid β-siklodekstrin (Dwitaharyani 2012).

Page 20: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

10

Penggunaan bufer fosfat dengan perbedaan pH tersebut diharapkan dapat

mengkondisikan semakin banyak ekstrak yang membentuk kompleks dengan

siklodekstrin dan lebih stabil.

Selanjutnya ukuran nanopropolis ditentukan menggunakan PSA (particle

size analyzer). Hasil PSA yang diperoleh memiliki sebaran 176.30 nm, 205.10 nm,

dan 295.80 nm. Nanopropolis pada penelitian Dwitaharyani (2012) menunjukkan

ukuran partikel dengan sebaran 171 nm, 369 nm, dan 773 nm, sedangkan

nanopropolis pada penelitian Prasetyo (2011) menunjukkan ukuran partikel

dengan sebaran 175 nm, 197 nm, dan 307 nm. Berdasarkan ketiga penelitian

mengenai sintesis nanopropolis yang berasal dari lebah madu Trigona spp, ukuran

nanopropolis ketiganya tidak berbeda jauh, walaupun terdapat perbedaan didalam

pembuatannya. Sintesis nanopropolis Dwitaharyani (2012) menggunakan bahan

penyalut dan metode yang sama, yaitu β-siklodekstrin dan metode Aimi et al

(2009) yang dimodifikasi, sedangkan sintesis nanopropolis Prasetyo (2011)

menggunakan bahan penyalut dan metode yang berbeda. Sintesis nanopropolis

Prasetyo (2011) menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dan menggunakan

penggabungan metode modifikasi Bhaskar et al. (2009) dengan Sutriyo et al.

(2004) yang hanya dilakukan dua tahap homogenisasi pada kecepatan 22000 rpm.

Maltodekstrin (C6H10O5).nH2O merupakan polimer dari D-glukosa yang berikatan

dengan ikatan α-1,4 glikosidik. Ikatan yang terdapat dalam maltodekstrin ini

sangat lemah dan mudah terputus. Maltodekstrin bersifat meningkatkan viskositas

membentuk matriks hidrogel dan memiliki daya rekat (Anwar 2004).

Nanopropolis yang dibuat oleh Coneac et al. (2008) dengan bahan penyalut

β-siklodekstrin menunjukkan bentuk partikel yang tidak seragam dan tepian yang

tidak rata. Hasil analisis SEM (scanning elektrone microscope) nanopropolis pada

penelitian Prasetyo (2011) juga menunjukkan bahwa partikel nanopropolis

memiliki bentuk yang tidak seragam dengan tepian yang tidak rata. Ukuran

nanopropolis yang dihasilkan pada penelitian ini serta penelitian Dwitaharyani

(2012) dan Prasetyo (2011) sesuai dengan pernyataan Mohanraj dan Chen (2006),

yaitu bahan organik dalam bentuk nanopartikel memiliki ukuran 10-1000 nm yang

dilindungi oleh matriks pembawanya.

Nilai indeks polidispersitas yang diperoleh dari hasil uji PSA yaitu 0.5.

Indeks polidispersitas merupakan parameter untuk menentukan distribusi ukuran

partikel dari sintesis nanopartikel. Nilai tersebut menunjukkan bahwa partikel

nanopropolis yang dibuat berada dalam rentang nanopartikel. Semakin mendekati

nol, maka distribusi parikel semakin baik.

Uji Antibakteri

Nanopropolis kemudian dilakukan uji aplikasi terhadap fungsi propolis

sebagai bahan antibakteri. Uji antibakteri menggunakan bakteri Escherichia coli.

E. coli merupakan bakteri Gram negatif. Bakteri ini bersifat tidak patogen, tetapi

dapat menyebabkan infeksi. E. coli termasuk famili Enterobacteriaceae yang

memiliki bentuk batang, berukuran 1.1-1.5 x 2.0-6.0 µm, penataan selnya tunggal

atau berpasangan. Bakteri ini tidak berkapsul dan tidak berspora. E. coli tumbuh

baik pada suhu optimum 37oC serta pada pH optimum 7.0-7.5. E. coli membentuk

koloni berwarna putih hingga kekuningan, bersifat nonmotil, dan hidup secara

anaerob fakultatif (Pelczar & Chan 1988).

Page 21: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

11

Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram karena metode ini

umum dan mudah dilakukan. Uji ini dilakukan secara dua kali ulangan atau duplo.

Ada tidaknya zona hambat yang terbentuk disekitar kertas cakram menunjukkan

aktivitas antibakteri dari nanopropolis. Pelczar dan Chan (1988) menyatakan

bahwa suatu senyawa memiliki kemampuan sebagai bahan antibakteri

dipengaruhi konsentrasi antibakteri, jumlah bakteri, dan jenis bakteri yang

digunakan. Semakin besar konsentrasi antibakteri yang digunakan, maka daya

hambatnya juga akan semakin besar.

Kontrol positif yang digunakan adalah antibiotik ampisilin. Ampisilin

merupakan antibiotik β-laktam dan termasuk ke dalam golongan penisilin.

Ampisilin mampu menghambat bakteri Gram positif dan Gram negatif. Namun,

dalam penelitian ini hal tersebut tidak berlaku, karena ampisilin tidak membentuk

zona bening terhadap E. coli. Artinya ampisilin tidak dapat menghambat bakteri

E.coli. Hal ini dapat disebabkan karena konsentrasi ampisilin yang terlalu rendah,

sehingga fungsi antibakterinya tidak terlihat jelas. Umumnya konsentrasi

ampisilin yang digunakan sebesar 100 mg/mL dan konsentrasi paling rendah

sebesar 50 mg/mL.

Mekanisme kerja dari antibiotik ampisilin adalah dengan menghambat

pembentukan ikatan silang pada biosintesis peptidoglikan yang melibatkan

penicillin-binding protein (PBP). Pada E. coli, PBP1-3 merupakan enzim bifungsi

yang mengkatalisis reaksi transglikosilase dan transpeptidase serta PBP3-6

mengkatalisis reaksi karboksipeptidasi.

Pengujian sampel nanopropolis terhadap bakteri E. coli menunjukkan tidak

terbentuknya zona bening atau zona hambat. Hal ini menunjukkan pada

nanopropolis tersebut tidak terdapat zat aktif sebagai bahan antibakteri. Diduga

senyawa flavonoid pada propolis rusak akibat proses homogenisasi. Penelitian

sebelumnya menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap E.coli. Hasil

penelitian Prasetyo (2011) menyatakan zona bening yang terbentuk dari

nanopropolis terhadap E.coli sebesar 15.55 mm, sedangkan pada ekstrak propolis

hanya membentuk zona bening sebesar 6.85 mm. Zona bening dari ekstrak

propolis yang dihasilkan Angraini (2006) sebesar 12.617 mm. Berdasarkan data

dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa nanopropolis memiliki daya hambat

yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak propolis.

Mekanisme antibakteri pada propolis belum diketahui sepenuhnya.

Diperkirakan peran propolis sebagai antibakteri adalah menghambat kerja enzim

polimerase DNA bakteri untuk melekat pada DNA sehingga replikasi DNA

bakteri tidak terjadi.

Angraini (2006) menyatakan berdasarkan hasil uji fitokimia yang dilakukan,

senyawa yang bersifat antibakteri adalah flavonoid, tanin, saponin, dan senyawa

fenolik. Menurut Cushine & Lamb (2005), gugus hidroksil pada flavonoid

menyebabkan berubahnya komponen organik dan transport nutrisi yang dapat

mengakibatkan efek toksik bagi bakteri.

Menurut penelitian Prasetyo (2011) nanopropolis lebih efektif dibandingkan

dengan propolis karena bentuk nanopropolis lebih larut dan memiliki

permeabilitas yang lebih tinggi dibandingkan propolis. Monharaj dan Chen (2006)

menyatakan bahwa nanopartikel memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga luas

permukaannya semakin besar. Oleh karena itu, seharusnya proses pelepasan

senyawa aktif dari bahan pelindungnya semakin cepat. Namun yang terjadi dalam

Page 22: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

12

uji pendahuluan antibakteri, hal tersebut tidak terjadi, karena tidak terbentuk zona

bening. Sehingga uji selanjutnya, yaitu uji KHTM (konsentrasi hambat tumbuh

minimum) tidak dapat dilakukan.

SIMPULAN

Metode maserasi dengan modifikasi MAE menghasilkan rendemen yang

tinggi yaitu sebesar 10.93%. Hasil uji PSA menunjukkan sebaran ukuran partikel

sebesar 176.30 nm, 205.10 nm, dan 295.80 nm. Sintesis nanopropolis belum

sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari tidak terbentuknya zona

bening. Begitu pula pada kontrol positif, yaitu ampisilin 10 mg/mL. Oleh karena

itu, uji KHTM tidak dapat dilakukan.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode ekstrak propolis

dengan menggunakan waktu pemanasan dan konsentrasi etanol yang berbeda,

sedangkan untuk sintesis nanopropolis perlu digunakan alat homogenisasi yang

berbeda agar diperoleh efektifitas yang lebih baik. Uji antibakteri perlu dilakukan

ulangan lebih banyak dan menggunakan ampisilin dengan konsentrasi yang lebih

tinggi. Selain itu, perlu dilakukan uji FTIR untuk melihat keberadaan propolis

dalam penyalut.

DAFTAR PUSTAKA

Aimi et al, penemu; United State Patent Aplication Publication. 12 Nov

2009 .Casein nanoparticle. US 2009/0280148 A1.

Aitken RJ, Creely KS, Tran CL. 2004. Nanoparticle: An occupational hygiene

review. Norwegia: St Clements House.

Angraini AD. 2006. Potensi propolis lebah madu Trigona spp sebagai bahan

antibakteri [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Institut Pertanian Bogor.

Bankova V, Popova M. 2007. Propolis of stingless bee: a promising source of

biologically active compounds. Pharmacognosy Reviews 1: 88-92.

Coneac et al. 2008. Propolis extract/β-cyclodextrin nanoparticles: synthesis,

physico-chemical, and multivariate analyses. Journal of Agroalimentary

Processes and Technologies 14:58-70.

Dwitaharyani M. 2012. Nanopropolis sebagai penghambat poliferasi sel kanker

payudara MCF-7 [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Institut Pertanian Bogor.

Fatoni A. 2008. Pengaruh propolis Trigona spp. Asal Bukittinggi terhadap

beberapa bakteri usus halus sapi dan penelusuran komponen aktifnya [tesis].

Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Page 23: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

13

Fitriannur. 2009. Aktivitas antibakteri propolis lebah Trigona spp asal Pandeglang

terhadap Enterobacter sakazakii [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Hadioetomo. 1990. Mikrobiologi Dasar dalam Praktik. Jakarta: Gramedia.

Jannah N. 2011. Potensi ekstrak propolis Trigona spp asal Sambas dan Malang

terhadap aktivitas sel kanker MCF-7 [skripsi]. Bogor: Universitas Pakuan.

Jang M-J et al. 2009. Optimization analysis of the experimental parameters on the

extraction process of propolis. Intenational Multi Conference of Engineers and

Computer Scientists 2: 1-5.

Jawetz E et al. 1995. Mikrobiologi Kedokteran ed. 20. San Francisco: University

of California.

Laga A. 2008. Pengaruh konsentrasi substrat hidrolisat tapioka dan akseptor

minimal pada pembentukan siklodekstrin. J. Teknologi dan Industri Pangan

XIX (2) : 149-157.

Lasmayanti M. 2007. Potensi antibakteri propolis lebah madu Trigona spp

terhadap bakteri kariogenik (Strepococcus mutans) [skripsi]. Bogor: Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Margeretha I et al. 2012. Optimization and comparative study of different

extraction methods of biologically active components of Indonesian propolis

Trigona spp. Journal of Natural Products 5: 233-242.

Mohanraj VJ, Chen Y. 2006. Nanoparticles-A review. Tropical Journal of

Pharmaceutical Research 5: 561-573.

Pelczar MJ, Chan ECS. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Volume ke-1.

Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah; Jakarta: UI Pr.

Terjemahan dari: Elements of Microbiology.

Prasetyo R. 2011. Potensi nanopropolis lebah madu Trigona spp asal Pandeglang

sebagai antibakteri [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Routray W & Orsat V. 2011. Microwave-Assisted Extraction of Flavonoids: A

Review. Food Bioprocess Technol 1-2.

Salomao K et al. 2004. Chemical composition and microbicidal activity of

extracts from Brazilian and Bulgarian propolis. Letters in Applied

Microbiology 38:87–92.

Sihombing DTH. 1997. Ilmu Ternak Lebah Madu. Yogyakarta: Gajah Mada Univ

Pr.

Sutriyo, Djajadisastra J, Novitasari A. 2004. Mikrokapsulasi propanol

hidroklorida dengan penyalut etil selulosa menggunakan teknologi penguapan

pelarut. Majalah Ilmu Kefarmasian 1: 93-101.

Winingsih. 2004. Kediaman lebah sebagai antibiotik dan antikanker. [terhubung

berkala]. http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0904/16/cakrawala.html [11

Oktober 2011]

Woo KS. 2004. Use of bee venom and propolis for apitherapi in Korea. Di Dalam

Proceeding of 7th Asian Apicultural Associato Conference and 10th BEE)ET

Symposium and Technofora; Los Banos, Februari 2004. Los Banos: Univ

Phillipines. hlm: 311-315.

Yunianto, Prasetyawan. 2000. Pengaruh pH dan suh terhadap produksi β-

siklodekstrin glikosiltransferase (β-cgt-ase) oleh Bacillus sp. Jurnal Sains dan

Teknologi Indonesia 2(2) : 27-31

Page 24: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

14

Lampiran 1 Alur penelitian

Pembuatan ekstrak propolis

Uji efektivitas antibakteri

terhadap masing-masing ekstrak

Analisis data

Ekstrak bentuk

pasta

Ekstrak etanol

propolis (EEP)

Pembuatan nanopropolis

Ekstrak cair Kompleks propolis

dan ß-siklodekstrin

Propolis kasar

Page 25: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

15

Lampiran 2 Alur pembuatan ekstrak etanol propolis

Dilarutkan dalam alkohol 70% sebanyak 20 mL

Dimasukkan kedalam microwave selama 30 menit

Dikocok dengan kecepatan 200 rpm selama 18 jam dan

ditutup dengan plastik hitam

Disaring

Diuapkan diatas penangas air dengan suhu 40oC

Ekstrak yang telah diuapkan kemudian ditimbang

Dihitung berat ekstrak dan rendemen

Raw propolis

Ekstrak etanol propolis

Page 26: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

16

Lampiran 3 Alur pembuatan nanopropolis

Dievaporasi

Dilarutkan dengan buffer fosfat 50 mM pH10

Homogenisasi selama 20 menit (tahap 1)

Diambil 10 ml

Homogenisasi selama 20 menit (tahap 2)

Homogenisasi selama 30 menit (tahap 3)

Dilarutkan dalam 100 ml buffer fosfat 300 mM pH 5

Ekstrak + etanol + ß-siklodekstrin

Serbuk

Kompleks propolis dan ß-

siklodekstrin

Page 27: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

17

Lampiran 4 Alur pengujian antibakteri

Pengujian sensitifitas

bakteri secara invitro

Pembuatan

ekstrak uji

Pembuatan media

PYG Penyiapan

larutan stok

bakteri uji

Penyiapan kertas

cakram

Uji pendahuluan

Uji KHTM

Analisis data

Page 28: EKSTRAKSI PROPOLIS DAN SINTESIS NANOPROPOLIS … · Metode . Ekstrak Etanol Propolis . Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi yang dimodifikasi

18

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 18 Juni 1989 dari ayahanda

Oded Muhamad Danial dan ibunda Lala Nurlaeni (almh). Tahun 2006, ibunda Siti

Muntamah hadir dalam kehidupan penulis. Penulis merupakan putri pertama dari

tujuh bersaudara. Desember 2011 penulis menikah dengan seorang mahasiswa

teknik elektro. Kini penulis telah dikaruniai bayi mungil nan tampan bernama

Ahmad Fakhri Nurrobbani.

Tahun 2007 penulis lulus dari SMA PGII 1 Bandung dan pada tanggal 2 Juli

2007 penulis menginjakkan kakinya di Institut Pertanian Bogor. Penulis berhasil

masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih

Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah mengikuti kegiatan Praktik

Lapangan di laboratorium teknologi genetika, Biotek-BPPT kawasan

PUSPIPTEK, Serpong Tangerang, dengan tema perbedaan metode elektroporasi

dan metode heat shock pada transformasi gen SAD (Stearoyl-acyl carrier protein

desaturase) pada kelapa sawit. Di samping itu, penulis aktif di berbagai

kelembagaan kampus. Tahun pertama (2007-2008) penulis menjadi staf divisi

politik BEM TPB, tahun kedua (2008-2009) penulis menjadi sekretaris umum

DPM KM, dan tahun ketiga (2009-2010) penulis menjadi staf divisi public

relation SERUM G.