eksplorasi tipe dialog pada diskusi antar...

168
EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Suci Nurmilah NIM 11140162000032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI

ANTAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Suci Nurmilah

NIM 11140162000032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Page 3: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 4: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

v

ABSTRAK

Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa Dalam

Pembelajaran Kimia”, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Pembelajaran dialog perlu dibiasakan dalam setiap proses belajar untuk melatih

kemampuan lisan siswa agar lebih berkualitas. Selain itu, kurikulum 2013 saat ini

juga menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, salah satu

cara untuk mewujudkan keduanya ialah dengan metode diskusi kelompok karena

metode ini dapat menstimulus siswa secara tidak langsung untuk aktif berinteraksi

dengan teman sebaya, sehingga memotivasi siswa untuk saling berdialog

mengemukakan ide, pendapat atau bahkan menyanggah pendapat satu sama lain.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dialog siswa dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu

tipe dialog kumulatif, tipe dialog disputasional, dan tipe dialog eksploratori.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe dialog yang muncul dan dominan

yang terjadi pada siswa selama proses pembelajaran kimia di salah satu Madrasah

Aliyah Negeri Jakarta Selatan yang telah menerapkan kurikulum 2013. Model

yang digunakan dalam penelitian ialah studi kasus dengan teknik pengumpulan

data berupa observasi. Data yang diambil berupa video pada proses diskusi

pembelajaran kimia siswa kelas X Agama dan X IPA selama 3 pertemuan yang

kemudian ditranskrip dan dianalisis berdasarkan indikator tipe dialog kumulatif,

disputasional dan eksploratori. Hasil dari analisis didapatkan bahwa ketiga tipe

dialog muncul dalam diskusi namun memiliki persentase yang berbeda-beda.

Sedangkan tipe dialog yang muncul lebih dominan ialah tipe dialog kumulatif dan

tipe dialog yang muncul paling rendah ialah tipe dialog eksploratori.

Kata Kunci : Dialog, Kurikulum, Kumulatif, Disputasional, Eksploratori

Page 6: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

vi

ABSTRACT

Suci Nurmilah, “Eksploration of the Type Dialogue at Discussions between

Students in Chemistry Learning”, Department of Chemistry Education,

Department of Science Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, State

Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Dialogue learning require to be accustomed in each studying process to train

students verbal abilities to be more qualified. Moreover, curriculum 2013

requires students to play an active role in the learning process, on of the ways to

realize both of them is discussion group method because this method can

stimulate students indirectly to be more active in interacting with peers, so can

motivate students to dialogue with each other expressing ideas, opinions or even

refuting each other's opinions. Based on these characteristics, student dialogue

can be categorized into three types, there are cumulative talk, disputational talk,

and the last exploratory talk. This study aims to determine the type of dialogue

that appears and dominant in students during the chemistry learning process in

one of the South Jakarta State Madrasa Aliya that has implemented the

curriculum 2013. The model used in the research is case study with data

collection techniques is observation. The data obtained is a video on the

discussion process of chemistry learning in 10th grade high school students which

majored in Religion and Science for 3 meetings and then transcribed and

analyzed based on cumulative, disputational and exploratory dialog type

indicators. The results of the analysis found that the three types of dialogue

appeared in the discussion but had different percentages. While, the dialogue type

that appears more dominant is the type of cumulative talk and the lowest is

exploratory talk.

Keywords : Dialogue, Curriculum, Cumulative, Disputational, Exploratory

Page 7: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

vii

KATA PENGANTAR

Kepada Dzat yang Maha Agung, Allah SWT. Segala Puji bagi Engkau atas

segala nikmat dan kasih sayang-Mu. Alhamdulillah, karena ridho-Nya peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa

dilimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para

sahabatnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis

untuk menyelesaikan studi S1 program studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi yang berjudul “Eksplorasi Tipe Dialog pada Diskusi Antar Siswa

dalam Pembelajaran Kimia” ini merupakan wujud tertulis dari penelitian yang

peneliti lakukan di salah satu sekolah di Jakarta.

Penulis sadar, dalam rangka menuntaskan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis persembahkan

penghargaan dan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta..

2. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan

Kimia sekaligus dosen pembimbing penasehat akademik Pendidikan Kimia

Angkatan A 2014 yang telah memberikan masukan dan arahan selama 10

semester perkuliahan.

4. Ibu Salamah Agung, Ph.D selaku dosen penguji I atas segala masukannya

guna memperbaiki skripsi penulis.

5. Ibu Nanda Saridewi, M.Si selaku dosen penguji II atas segala masukannya

guna memperbaiki skripsi penulis.

6. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, selaku pembimbing I dan Bapak Munasprianto

Ramli, Ph.D selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

Page 8: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

viii

mencurahkan pikirannya untuk memberikan arahan, bimbingan, motivasi dan

sabar dalam membimbing penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Bapak Drs. H. Hanapi, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 11 Jakarta,

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut dan Ibu Tuti Janatun, M.Pd, selaku guru kimia MAN 11

Jakarta yang telah membantu dalam proses penelitian.

8. Teruntuk kedua orang tua tercinta bapak dan mamah, Bapak E.Suhendar &

Ibu Mimi yang selalu mencurahkan cinta, kasih sayang, dan mengajari

penulis untuk selalu berdo’a dan berusaha. Hanya Allah yang dapat membalas

semuanya. Teruntuk Kakak tercinta Agus Setiawan dan Inawati, adik

tersayang Emilya Putri, serta keponakan tersayang Rakha Putra Setiawan

terimakasih atas semangat, kesabaran dan do’anya.

9. Teruntuk sahabat-sahabat tercinta Auliya, Asti, Devita dan Nahaary yang

selalu memberikan semangat, bantuan dan motivasi yang luar biasa. Teman-

teman seperjuangan program studi Pendidikan Kimia 2014 A dan B yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa

terimakasih penulis kepada mereka.

10. Kepada Asep Saepudin, S.E yang selalu memberikan perhatian, do’a,

motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah

membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini menjadi kontribusi serta menambah pustaka

dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan masukan dari para

pembaca untuk perbaikan ketidaksempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.

Jakarta, 16 Juli 2019

Suci Nurmilah

Page 9: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

ABSTRACT........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 4

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORITIS ............................................................................ 6

A. Interaksi Sosial ...................................................................................... 6

B. Teori Sosiokultural .............................................................................. 18

C. Pembelajaran Dialog ............................................................................ 20

D. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 31

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 31

B. Metode Penelitian ................................................................................ 31

C. Prosedur dan Pengumpulan Data Penelitian ......................................... 32

D. Analisis Data ....................................................................................... 34

Page 10: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

x

E. Reliabilitas dan Validitas ..................................................................... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 40

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40

B. Pembahasan ......................................................................................... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 81

A. Kesimpulan.......................................................................................... 81

B. Saran ................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

Page 11: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Tipe-Tipe Dialog ................................................................. 28

Tabel 3.1 Contoh Tipe Dialog Disputasional ...................................................... 36

Tabel 3.2 Contoh Tipe Dialog Kumulatif ........................................................... 36

Tabel 3.3 Contoh Tipe Dialog Eksploratori ........................................................ 37

Tabel 4.1 Persentase Dialog Materi dan Non Materi Siswa Kelas A ................... 41

Tabel 4.2 Persentase Dialog Materi dan Non Materi Siswa Kelas B ................... 41

Tabel 4.3 Persentase Tipe-Tipe Dialog yang Muncul pada Kelas A dan Kelas B 43

Tabel 4.4 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas A Pertemuan Pertama .......... 56

Tabel 4.5 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas A Pertemuan Kedua ............ 57

Tabel 4.6 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas A Pertemuan Ketiga ............ 58

Tabel 4.7 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas A Pertemuan Pertama .... 60

Tabel 4.8 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas A Pertemuan Kedua ...... 60

Tabel 4.9 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas A Pertemuan Ketiga ...... 61

Tabel 4.10 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas B Pertemuan Pertama ....... 63

Tabel 4.11 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas B Pertemuan Kedua .......... 65

Tabel 4.12 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas B Pertemuan Ketiga.......... 66

Tabel 4.13 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas B Pertemuan Pertama .. 67

Tabel 4.14 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas B Pertemuan Kedua .... 68

Tabel 4.15 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas B Pertemuan Ketiga .... 69

Tabel 4.16 Penggalan Dialog Eksploratori pada Kelas B Pertemuan Pertama ..... 70

Tabel 4.17 Penggalan Dialog Eksploratori pada Kelas B Pertemuan Kedua........ 72

Page 12: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ............................................................. 32

Page 13: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas A pada Pertemuan

Pertama ......................................................................................... 44

Diagram 4.2 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas A pada Pertemuan

Kedua ............................................................................................ 46

Diagram 4.3 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas A pada Pertemuan

Ketiga............................................................................................ 47

Diagram 4.4 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas B pada Pertemuan

Pertama ......................................................................................... 49

Diagram 4.5 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas B pada Pertemuan

Kedua ............................................................................................ 51

Diagram 4.6 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas B pada Pertemuan

Ketiga............................................................................................ 53

Page 14: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkrip Dialog kelas IPA ............................................................. 89

Lampiran 2 Perhitungan Persentase Tipe Dialog di Kelas Agama dan Kelas IPA

...................................................................................................... 131

Lampiran 3 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................... 133

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Peneltian ................................................... 135

Lampiran 5 Surat Rekomendasi Izin Penelitian ................................................ 136

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 137

Lampiran 7 Lembar Uji Referensi .................................................................... 138

Page 15: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran yang berpusat pada guru atau TCL (Teacher

Centered Learning) dapat mempengaruhi kualitas pendidikan menjadi

rendah. Proses pembelajaran ini masih dilaksanakan di sekolah karena guru

menganggap proses pembelajaran tersebut lebih praktis sehingga tidak

banyak menyita waktu, sebagaimana guru hanya menyajikan materi secara

teori dan abstrak sedangkan siswa cederung pasif (Desstya, 2012, hlm.

172).

Proses pembelajaran tersebut juga menjadi salah satu penyebab

rendahnya prestasi belajar, karena siswa yang pasif dalam proses

pembelajaran akan mengakibatkan kemampuan berpikirnya menjadi tidak

dapat berkembang. Selain itu, dapat membatasi dan bahkan tidak

memberikan ruang untuk siswa yang aktif sehingga dalam pembelajaran

siswa tidak memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan potensi yang

ada pada dirinya (Wijaya, 2015, hlm. 41).

Pemerintah tengah berupaya untuk menghindari hal tersebut dengan

cara meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Salah satu caranya ialah

dengan pembaruan kurikulum secara berkala, pembaruan ini dimaksudkan

agar terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas bagi siswa demi

terciptanya sumber daya manusia yang lebih baik (Istiana, Catur dan

Sukardjo, 2015, hlm. 65).

Proses pembelajaran yang berkualitas ialah pembelajaran yang

menempatkan siswa sebagai pusat proses pembelajaran atau students

centered learning. Berdasarkan permendikbud Nomor 81A tahun 2013

Pendidikan di Indonesia telah menerapkan kurikulum 2013 yang telah

merancang bahwa kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang:

(1) berpusat pada siswa, (2) mengembangkan kreativitas siswa, (3)

menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai,

Page 16: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

2

etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman

belajar yang beragam dengan strategi dan metode pembelajaran yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Menurut

permendikbud No 81A tahun 2013 prinsip tersebut bertujuan agar setiap

individu siswa mampu menjadi pembelajar yang mandiri dan dapat

menumbuhkan kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas,

kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup guna membentuk

watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.

Salah satu proses pembelajaran yang dapat menempatkan siswa

sebagai pusat pembelajaran ialah diskusi (Antika, 2014, hlm. 254). Menurut

kurikulum 2013 pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru

ke siswa. Karena, siswa memiliki kemampuan untuk mencari, mengolah,

mengkonstruksi, serta menggunakan pengetahuan secara aktif. Maka, perlu

adanya pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuannya agar siswa dapat memahami dan

menerapkannya, maka perlu ada dorongan pada siswa untuk dapat

memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, dan berupaya

keras mewujudkan idenya (Machali, 2014 , hlm. 90). Pengetahuan seorang

siswa dapat dikonstruk atau dibangun apabila siswa tersebut terlibat secara

sosial dalam dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan serta pengalaman

di dalam diskusi (Mamin, 2008, hlm. 58).

Kegiatan diskusi tidak terlepas dari interaksi antar siswa. Proses

interaksi ini melibatkan individu secara fisik maupun psikologis yang

kemudian menghasilkan komunikasi di antara individu (Rahmawati & Yani,

2014, hlm. 105). Dalam suatu diskusi kelompok, teman sebaya dianggap

menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar (Aziz,

Tarmedi & Untung, 2015, hlm. 235).

Proses pembelajaran diskusi menuntut siswa untuk aktif berpendapat

serta berargumentasi dalam memecahkan masalah (Prianto, 2017, hlm. 33).

Penelitian mengenai diskusi kelompok yang telah dilakukan sebagian besar

berfokus pada hasil atau prestasi siswa tanpa melihat proses berjalannya

Page 17: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

3

diskusi itu sendiri. Sementara itu, tren dalam bidang pendidikan saat ini

memandang bahwa proses pembelajaran menekankan pengembangan

pengetahuan dan pemahaman melalui pembicaraan dan penyelidikan

(Muhonen, Puttonen, Pakarinen, Poikkeus, & Lerkkanen, 2016, hlm. 143).

Menurut Howe & Abedin dalam Muhonen (2016, hlm.143) berpendapat

bahwa kualitas dialog kelas dalam diskusi saat ini diakui menjadi salah satu

faktor yang mendorong pembelajaran dan pemahaman lebih mendalam pada

interaksi antar siswa.

Beberapa penelitian mengenai proses pembelajaran dialog telah

dilakukan di negara maju, karena topik ini dianggap penting sehingga

berkembang pesat di sana. Akan tetapi, tidak terjadi di Indonesia

dikarenakan tidak ditemukan literatur atau penelitian yang diterbitkan

mengenai dialog kelas di Indonesia (Ramli, 2015, hlm. 55).

Riset-riset mengenai dialog kelas ini terkait dengan teori sosiokultural

Vygotsky yang menekankan pentingnya interaksi sosial untuk membangun

pengetahuan, pengembangan dan pembelajaran, dan peran utama bahasa

baik sebagai mediator budaya atau alat untuk berpikir (Muhonen, 2016, hlm.

144). Salah satu proses interaksi sosial ialah mengkonstruksi pengetahuan

yang melibatkan komunitas dan lingkungan (Asniar, 2016, hlm. 32).

Interaksi sosial ini penting untuk memenuhi perkembangan remaja secara

fisik, psikis serta sosial (Fatnar & Anam, 2014, hlm. 71)

Menurut Burbules dalam Alvarez (2014, hlm. 337) pada proses

pembelajaran terdapat interaksi percakapan yang disengaja yang disebut

dengan dialog. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa dialog terjadi di

semua kelas karena pada semua kelas terjadi percakapan, tetapi tidak semua

dikatakan sebagai dialog karena dialog hanya terjadi jika kriteria tertentu

terpenuhi.

Sejalan dengan yang dikatakan oleh Burbules di atas pembelajaran

dialogis yaitu memanfaatkan kekuatan berbicara untuk merangsang dan

mengembangkan kemampuan berpikir siswa, serta belajar dan proses

pemahaman (Muhonen, 2016, hlm. 144). Alexander dalam Muhonen (2016,

Page 18: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

4

hlm. 144) mendefinisikan 'interaksi dialogis' sebagai pertukaran di mana

siswa mengajukan pertanyaan, menjelaskan poin dari sudut pandang mereka

dan membuat komentar tentang ide masing-masing atau pertukaran ide yang

mendorong pertanyaan yang lebih lanjut.

Dalam pembelajaran dialog kelas terdapat dua sumber jenis dialog

yang dapat diketahui yakni dialog antara guru dengan siswa dan dialog

siswa antar siswa. Dialog antara guru dengan siswa diketahui lebih banyak

dialog presentasi sebagaimana guru hanya menjelaskan (Barnes, 2008, hlm.

5). Sedangkan dialog antar siswa merujuk kepada studi-studi terdahulu,

Mercer (2008) mengklasifikasikan tipe dialog kelas antar siswa menjadi tiga

yaitu : dialog disputasional, dialog kumulatif dan dialog ekploratori. Dari

ketiga tipe dialog tersebut terdapat perbedaan dan kriteria pada masing-

masingnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik

untuk mengetahui tipe dialog antar siswa yang muncul serta dominan yang

dihasilkan pada proses diskusi siswa dalam pembelajaran kimia.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga mengakibatkan

siswa menjadi pasif.

2. Penelitian mengenai diskusi lebih banyak berfokus pada hasil atau

prestasi siswa tanpa melihat proses berjalannya diskusi iu sendiri.

3. Adanya pemikiran bahwa kualitas dialog siswa dalam diskusi dianggap

menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong proses pembelajaran

lebih mendalam.

C. Pembatasan Masalah

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan

pada penggunaan eksplorasi tipe dialog yang muncul antar siswa:

1. Tipe dialog yang diidentifikasi antar siswa dalam pembelajaran kimia.

Page 19: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

5

2. Tipe dialog yang diidentifikasi menggunakan pendekatan dari Mercer

dimana Mercer membagi dialog menjadi : dialog disputational, dialog

kumulatif dan dialog eksploratori.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut, didapat rumusan masalah antara lain :

1. Bagaimana tipe dialog pada diskusi antar siswa dalam pembelajaran

kimia?

2. Tipe dialog apa yang lebih dominan pada diskusi antar siswa dalam

pembelajaran kimia?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tipe dialog pada diskusi antar siswa dalam

pembelajaran kimia.

2. Untuk mengetahui tipe dialog yang lebih dominan pada diskusi antar

siswa dalam pembelajaran kimia.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dalam dunia

pendidikan dikarenakan ini merupakan penelitian yang baru di

Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti yang lain dapat menambah pengetahuan mengenai

penggunaan dialog percakapan antar siswa dalam pembelajaran.

b. Bagi guru dapat dijadikan informasi mengenai interaksi atau keaktifan

peserta didik pada pembelajaran berkolaborasi dengan teman sebaya

c. Bagi praktisi pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu sumber

pengetahuan bahwa dialog dalam percakapan yang muncul pada siswa

dapat menentukan pembelajaran dan pemahaman siswa yang lebih

mendalam.

Page 20: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Interaksi Sosial

Pada dasarnya manusia dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan sifat

yang dimilikinya yaitu 1) manusia sebagai makhluk individual; 2) manusia

sebagai makhluk sosial; dan 3) manusia sebagai makhluk berketuhanan.

Sebagai makhluk sosial, di dalam hidupnya manusia dituntut untuk

melakukan hubungan sosial antarsesamanya disamping tuntutannya untuk

hidup berkelompok (Santosa, 2014, hlm. 10). Setiap individu manusia adalah

makhuk sosial yang senantiasa hidup bermasyarakat baik secara fisik maupun

psikologis dan didalamnya terdapat interaksi sosial yang tercipta secara alami

dan menjadi faktor utama untuk saling mempengaruhi antara dua orang atau

lebih untuk mengadakan hubungan timbal balik (Fatnar & Anam, 2014, hlm.

71; Walgito, 2010, hlm. 23).

Menurut Walgito (2010, hlm. 23). interaksi ialah suatu proses

pengalaman hasil belajar yang memerlukan latihan untuk memiliki

kemampuan keterampilan dalam berinteraksi, karena seseorang yang kurang

berlatih dalam interaksi maka akan kurang terampil dalam berinteraksi.

Liliweri (2014, hlm. 22) juga berpendapat bahwa interaksi sosial merupakan

proses yang dilakukan setiap orang dan bersifat kompleks karena melewati

serangkaian pengorganisasian atau penginterpretasian persepsi seseorang

terhadap orang lain dalam situasi bersama. Ciri-ciri dari interaksi sosial ialah :

1) adanya pelaku yang berjumlah 2 orang atau lebih ; 2) terdapat hubungan

timbal balik antar pelaku individu; 3) dimulai dengan kontak langsung dan 4)

memiliki tujuan jelas (Muslim, 2013, hlm. 486).

1. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Pakar

Terdapat pengertian interaksi sosial menurut beberapa pakar yang di

ungkapkan oleh Rifa’I (2011, hlm. 45). yaitu sebagai berikut:

Page 21: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

7

a. Menurut Bonner, interaksi sosial ialah hubungan antar individu yang

saling memengaruhi, mengubah dan memperbaiki tingkah laku

individu satu sam lain.

b. Menurut Young, interaksi sosial ialah hubungan timbal balik antar

individu.

c. Menurut psikologi tingkah laku, interaksi sosial adalah interaksi antar

individu yang di dalamnya terdapat stimulus, respon dan timbal balik.

Jadi interaksi sosial merupakan hubungan antar individu dua orang

atau lebih yang saling mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki satu

sama lain serta memuat stimulus, respon dan timbal balik di dalamnya.

2. Aspek-Aspek Interaksi Sosial

Setelah diketahui definisi dari interaksi sosial, Santosa (2004, hlm.

11) menyebutkan aspek-aspek di dalam interaksi sosial sebagai berikut :

a. Adanya hubungan

Adanya hubungan baik antar individu maupun dengan kelompok

merupakan hal yang pasti ada pada interaksi.

b. Ada individu

Pada saat melaksanakan hubungan, interaksi sosial menuntut individu

untuk berperan di dalamnya.

c. Ada tujuan

Pada interaksi sosial terdapat tujuan tertentu di dalamnya seperti

saling memengaruhi satu sama lain.

d. Adanya hubungan dengan stuktur dan fungsi kelompok

Interaksi sosial individu tidak terpisah dengan kelompok karena tiap

individu memiliki peranannya masing-masing hal ini menyebabkan

adanya hubungan individu dengan struktur dan fungsi kelompok.

3. Faktor – Faktor yang Berpengaruh dalam Interaksi Sosial

Selain menyebutkan aspek-aspek interaksi sosial sebelumnya,

Santosa (2004, hlm. 12) juga menyebutkan adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan suatu interaksi sosial. Faktor-faktor tersebut

ialah :

Page 22: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

8

a. The nature of the social situation

Situasi sosial tertentu secara tidak langsung membentuk tingkah laku

seseorang sesuai dengan keadaan tersebut.

b. The norms prevailing in any given social group

Terjadinya interaksi antar individu juga di pengaruhi oleh norma-

norma yang dominan dalam kelompok.

c. Their own personality ternds

Adanya tujuan pribadi dalam interaksi sosial memengaruhi tingkah

laku seorang individu.

d. A person’s transitory tendencies

Pada dasarnya interaksi individu bersifat sementara sesuai dengan

posisi dan situasinya.

e. The process of perceiving and interpreting a situation

Bagi setiap individu situasi memiliki arti tertentu oleh sebab itu

penafsiran individu terhadap situasi berbeda-beda.

4. Syarat syarat terjadinya interaksi sosial

Terdapat 2 syarat terjadinya proses interaksi sosial yaitu sebagai berikut :

a. Kontak sosial, adanya hubungan antar individu yang bersifat

langsung, seperti : bersentuhan, percakapan dan bertatap muka

sebagai bentuk aksi reaksi.

b. Komunikasi, bentuk penyampaian pesan baik secara langsung

maupun dengan menggunakan alat bantu untuk mendapatkan respon

dari individu lain (Muslim, 2013, hlm. 486).

5. Macam-macam interaksi sosial

Rifai’I (2011, hlm. 45) mengkategorikan interaksi sosial menjadi

dua macam yang pertama berdasarkan subjek dan yang kedua

berdasarkan caranya. Berikut ini macam-macam interaksi sosial menurut

Rifa’I :

a. Berdasarkan subjeknya, interaksi sosial dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Interaksi antar individu.

2) Interaksi antar individu dengan kelompok, atau sebaliknya.

Page 23: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

9

3) Interaksi antar kelompok

b. Berdasarkan dari segi caranya, terdapat dua macam interaksi sosial

yakni :

1) Interaksi langsung, yaitu interaksi fisik, seperti berkelahi.

2) Interaksi simbolik, yaitu interaksi baik secara lisan ataupun

tulisan serta simbol lain seperti isyarat dan sebagainya.

Selain itu, Muslim (2013, hlm. 486) menambahkan bahwa terdapat

macam-macam interaksi sosial yang dilihat dari segi bentuknya yaitu

asosiatif dan disosiatif

a. Asosiatif

Asosiatif ialah suatu bentuk interaksi sosial yang mengarah kepada

persatuan dan interaksi ini terbagi menjadi 3 :

1) Kerja sama (Cooperation)

Kerja sama merupakan bentuk interaksi yang timbul akibat

adanya tujuan bersama atau kepentingan yang berkaitan erat

antara sesama anggota kelompok (Santosa, 2004, hlm. 22 ;

Soekanto, 2002, hlm. 72).

Berdasarkan pelaksanaannya kerja sama dibagi menjadi 4 macam

yaitu bargaining, ko-optasi (co-optation), koalisi (coalition), dan

joint-venture

a) Bargaining atau tawar menawar ialah kesepakatan antara dua

orang atau lebih dalam melaksanakan pertukaran barang atau

jasa.

b) Ko-optasi (co-optation) adalah suatu rangkaian penerimaan

hal-hal baru dalam kepemimpinan sebagai bentuk antisipasi

adanya ketidakstabilan suatu organisasi.

c) Koalisi (coalition) ialah penggabungan antara organisasi bisa

dua atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk

kepentingan organisasi agar tetap stabil.

Page 24: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

10

d) Joint venture ialah kerjasama suatu organisasi atau jasa yang

dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan (Santosa, 2004,

hlm. 22-23 ; Soekanto, 2002, hlm. 75).

2) Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi ialah bentuk penyelesaian suatu masalah pertikaian

antar individu maupun kelompok untuk mengatasi ketegangan

tanpa merugikan pihak lain (Rifa’I, 2011, hlm. 45 ; Soekanto,

2002, hlm. 76).

Berikut ini adalah tujuan dari akomodasi :

a) Mengurangi ketegangan antar individu atau kelompok karena

adanya perbedaan pendapat.

b) Upaya pencegahan meledaknya pertentangan sementara

waktu.

c) Menumbuhkan kerja sama antar kelompok sebagai akibat

psikologis dan kebudayaan yang berbeda.

d) Berusaha menyatukan antar kelompok sosial yang terpisah

(Santosa, 2004, hlm. 25 ; Soekanto, 2002, hlm. 76).

Selain memilik tujuan, terdapat bentuk-bentuk akomodasi yaitu

sebagai berikut :

a) Coercion ialah akomodasi yang prosesnya terjadi karena

paksaan.

b) Compromise (kompromi) ialah salah satu proses penyelesaian

masalah dengan cara mengurangi tuntutan indivu yang

terlibat.

c) Arbitration ialah kondisi akomodasi dimana individu-individu

yang berbeda pendapat tidak dapat menemukan jalan keluar.

d) Mediation (mediasi) suatu kondisi adanya pihak ketiga yang

turut serta membantu penyelesaian masalah.

e) Consiliation ialah mempertemukan titik permasalahan yang

menjadi perselisihan pihak-pihak agar tercapai tujuan

bersama.

Page 25: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

11

f) Toleration (toleransi) bentuk penyelesaian masalah dengan

persetujuan formal.

g) Stalemate suatu keadaan dimana pihak-pihak memiliki

kekuatan yang seimbang sehingga berhenti berselisih pada

saat interaksi sosial.

h) Adjucation atau pengadilan ialah suatu proses penyelesaian

masalah melalui pengadilan (Santosa, 2004, hlm. 25).

3) Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi ialah suatu bentuk usaha mengurangi sikap egoisme

pada individu atau kelompok guna meminimalisir terjadinya

perselisihan atau pertentangan guna tercapainya tujuan bersama

dengan berusaha menyamakan sikap, proses mental serta tindakan

(Soekanto, 2002, hlm. 80-81)

Untuk mempermudah terjadinya proses asimilasi terdapat faktor-

faktor yang mendukung antara lain sebagai berikut :

a) Adanya toleransi pihak-pihak yang terkait.

b) Ekonomi yang seimbang di antara keduanya.

c) Memiliki sikap saling menghargai antar individu dan budaya.

d) Memiliki sikap terbuka terutama pihak yang berkuasa di

masyarakat.

e) Adanya persamaan unsur budaya.

f) Perkawinan campuran.

g) Adanya bahaya yang ditujukan kepada kedua pihak dari luar.

(Santosa, 2004, hlm. 26 ; Soekanto, 2002, hlm. 82-83).

Selain faktor-faktor yang mendukung asimilasi di sisi lain

terdapat juga faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya

asimilasi yaitu:

a) Adanya golongan yang terisolasi seperti golongan minoritas.

b) Minimnya pengetahuan budaya.

c) Memiliki ketakutan terhadap suatu budaya tertentu.

Page 26: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

12

d) Mendiskriminasi suatu kebudayaan kelompok atau golongan

(Soekanto, 2002, hlm. 85-86).

Terdapat dua jenis bentuk asimilasi yaitu sebagai berikut :

a) Alienation (pengasingan) yaitu kondisi interaksi sosial

individu yang kurang baik.

b) Stratification ialah suatu kondisi individu yang memiliki

derajat lebih tinggi atau kekuasaan memberikan batasan dalam

masyarakat (Santosa, 2004, hlm. 26-27).

b. Disosiatif

Disosiatif ialah suatu bentuk interaksi sosial yang mengarah pada

pemisahan (Muslim, 2013, hlm. 487). Bentuk interaksi ini terbagi

menjadi :

1) Persaingan (competition)

Suatu keadaan dimana individu atau kelompok berjuang secara

kompetitif untuk mencapai kemenangan tanpa melibatkan adanya

kekerasan (Soekanto, 2002, hlm. 91). Persaingan memiliki fungsi

sebagai berikut :

a. Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang

bersaing.

b. Sebagai solusi untuk menarik perhatian masyarakat sehingga

keinginan masyarakat dapat terpenuhi.

c. Memberikan peranan pada individu yang sesuai dengan

kemampuan maupun kedudukannya.

d. Sebagai alat yang dapat mengatur pembagian kerja individu

agar berjalan secara efektif (Santosa, 2004, hlm. 23 ;

Soekanto, 2002, hlm. 93).

2) Pertentangan (conflict)

Pertentangan disebut juga pertikaian yaitu suatu interaksi sosial

antar individu maupun kelompok yang dilakukan dengan cara

menantang pihak lain melalui ancaman hingga kekerasan demi

Page 27: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

13

tercapai tujuannya (Santosa, 2004, hlm. 24 ; Soekanto, 2002, hlm.

: 98-99).

Pertikaian atau pertentangan tidak akan terjadi begitu saja apabila

tidak ada sebab-musabab, berikut ini ialah faktor yang mendorong

terjadinya pertikaian, antara lain sebagai berikut :

a) Perbedaan kepribadian atau sikap pada individu.

b) Latar belakang budaya yang berbeda.

c) Perbedaaan kepentingaan.

d) Perubahan sosial yang mengubah nilai dalam masyarakat

(Santosa, 2004, hlm. 24 ; Soekanto, 2002, hlm. 99).

Seperti yang lainnya pertikaian atau pertentangan memiliki

beberapa bentuk, yaitu :

a) Pertentangan pribadi maknanya terjadi antar individu.

b) Pertentangan rasial maknanya pertentangan karena adanya

perbedaan ras, suku dan budaya.

c) Pertentangan kelas sosial terjadi karena adanya perbedaan

kepentingan dan kelas di masyarakat.

d) Pertentangan politik yang berhubungan antara suatu golongan

masyarakat.

e) Pertentangan internasional terjadi karena adanya perbedaan

kepentingan antarnegara (Santosa, 2004, hlm. 24 ; Soekanto,

2002, hlm. : 102).

Pertikaian atau pertentangan memberikan dampak-dampak

sebagai berikut :

a) Meningkatnya rasa solidaritas dalam kelompok

b) Rusaknya persatuan kelompok.

c) Kepribadian individu yang mengalami perubahan.

f) Habisnya harta benda serta berjatuhan korban (Santosa, 2004,

hlm. 24 ; Soekanto, 2002, hlm. : 103).

Page 28: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

14

3) Kontravensi

Kontravensi ialah suatu keadaan interaksi sosial yang berada di

antara persaingan dan konflik biasanya pelaku menyembunyikan

sikap tidak senang atau bahkan terang-terangan dengan

memprovokasi, berkhianat, menghasut, memfitnah bahkan sampai

mengintimidasi suatu individu atau kelompok dan menghasilkan

kebencian tapi tidak sampai pada titik persaingan maupun konflik

(Soekanto, 2002, hlm. 95-96).

Menurut Melchioriyusni, Zikra, dan Said (2013, hlm. 102) dalam kasus

interaksi sosial antar siswa yang terjadi di sekolah dengan teman sebaya

maupun kelompok akan terjadi proses saling mempengaruhi antar individu

siswa dan menghasilkan suatu bentuk kerja sama, persaingan bahkan sampai

terjadi konflik.

Nasution dalam Rifa’I (2011, hlm. 133) mengatakan bahwa di sekolah

kita dapat mengetahui kedudukan seorang siswa atau antar siswa seperti

kedudukan yang berdasarkan usia maupun tingkatan kelas, hubungan struktur

sosial dengan kurikulum, kecocokan kelompok di sekolah, hubungan struktur

masyarakat dengan kelompok, kelompok elite serta kelompok siswa yang

aktif dalam organisasi sekolah.

6. Macam-macam Kelompok

Terdapat berbagai macam-macam kelompok yang berbeda–beda di

dalam masyarakat. Macam-macam kelompok tersebut diklasifikasi

menjadi :

a. Ukuran suatu kelompok; yaitu kelompok kecil yang tidak lebih dari

20 orang dan sebaliknya kelompok besar yang terdiri dari 20 orang

atau lebih.

b. Tujuan; individu-individu yang sengaja dibentuk menjadi suatu

kelompok pasti memiliki tujuan yang sama.

c. Value (nilai); suatu kelompok dapat dibentuk karena individu

memiliki nilai yang sama contohnya kelompok keagamaan.

Page 29: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

15

d. Duration (jangka waktu); yaitu kelompok dengan jangka waktu yang

panjang atau lama dan kelompok dengan jangka waktu pendek

karena jika tujuan bersama telah tercapai maka kelompok tersebut

membubarkan diri.

e. Scope of activities; yaitu kelompok yang memiliki banyak aktivitas

yang berbeda beda, contohnya kelompok keluarga.

f. Minat; suatu kelompok dapat terbentuk karena individu di dalamnya

memiliki minat yang sama.

g. Daerah asal; individu-individu yang memiliki latar belakang daerah

yang sama akan membentuk suatu kelompok misalnya kelompok

mahasiswa daerah Bogor.

h. Formalitas; termasuk di dalamnya kelompok formal dan kelompok

informal.

Berdasarkan pemaparan tesebut dapat disimpulkan bahwa

terbentuknya kelompok dapat terjadi karena adanya persamaan tertentu,

seperti : tujuan, nilai, minat, pekerjaa dan lain sebagainya (Walgito,

2010, hlm. 10-12).

7. Fase – Fase dalam Interaksi Sosial

Fase-fase interaksi sosial dihasilkan dari proses analisis karena

interaksi yang kompleks, berikut ini fase-fase di dalam interaksi sosial :

a. Terdapat aspek yang harus dipenuhi dalam interaksi sosial.

b. Terdapat dimensi waktu yang dapat digunakan interaksi sosial dalam

berinteraksi.

c. Terdapat masalah yang berkaitan antara satu dengan yang lain yang

bersifat individu atau kelompok.

d. Terdapat ketegangan pada setiap individu dalam proses

menyelesaikan masalah.

e. Terdapat integrasi yakni proses penyelesaian dari permasalahan yang

ada (Santosa, 2004, hlm. 27-28).

Page 30: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

16

8. Kriteria untuk Analisis Interaksi

Menurut Bales dalam Santosa (2004, hlm. 28) terdapat dua kriteria

yang digunakan dalam menganalisis interaksi sosial yakni :

a. Bidang sosio-emosional termasuk di dalamnya reaksi positif dan

negatif

1) Perilaku yang menunjukkan reaksi positif :

a) Kesetiakawanan, saling menolong, dan saling berbagi;

b) Kegelisahan, kepuasan, dan kesenangan;

c) Persetujuan, dukungan serta pengertian.

2) Reaksi-reaksi negatif menunjukkan :

a) Timbul konflik dan perbedaan pendapat;

b) Kegelisahan serta sikap tidak peduli;

c) Ketidakcocokkan, penampikan dan formalitas.

b. Pada bidang tugas dikelompokkan menjadi dua yaitu memberi

jawaban dan meminta tugas.

1) Memberi jawaban termasuk di dalamnya:

a) Saran dan tujuan;

b) Pendapat, memberi nilai, dan analisis;

c) pemberitahuan, peninjauan, dan pengulangan.

2) Meminta tugas-tugas, meliputi meminta :

a) Saran, tujuan, serta kegiatan yang bersifat positif;

b) Pendapat, penilaian, dan analisis;

c) Orientasi, informasi, dan pengulangan.

9. Interaksi dalam kelompok

Dalam interaksi kelompok, masing-masing anggota perlu

memotivasi dirinya masing-masing untuk saling menjelaskan, berdiskusi,

membantu, berbagi, serta saling mengajarkan (Fetherston, 2006, hlm.

164). Keterampilan sosial lainnya yang diperlukan agar kelompok

berfungsi secara efektif ialah mencakup keterampilan dalam membangun

kepercayaan, kepemimpinan, manajemen konflik, memberi dan

menerima kritik yang bersifat membangun serta kemampuan untuk

Page 31: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

17

berkompromi dan bernegosiasi, hal ini merupakan satu set persyaratan

yang harus ada pada bagian dari setiap anggota kelompok (Fetherston,

2006, hlm. 164).

Pada proses pembelajaran di kelas diperlukan waktu yang cukup

lama untuk mengembangkan hal tersebut dan beberapa siswa mungkin

akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan keterampilan tingkat

tinggi ini, maka peran seorang guru sangat perlu untuk membantu

kelompok berfungsi secara efektif, selain itu guru juga perlu mengetahui

kapan harus campur tangan dan kapan harus menjauh. (Fetherston, 2006,

hlm. 164).

a. Tahapan-tahapan Interaksi

Terdapat beberapa tahapan interaksi seseorang menurut DeVito

dalam Walgito (2010, hlm. 24-25), yakni :

1) Tahapan Kontak

Tahap ini merupakan tahap pertama yang melibatkan indera

yaitu: penglihatan yaitu tertariknya seseorang terhadap orang lain

karena cantik, tampan, dan sebagainya yang mendorong individu

untuk melakukan kontak dengan orang lain, kemudian

pendengaran yaitu menariknya seseorang karena memiliki suara

yang merdu dan yang terakhir ialah pembauan yaitu apabila orang

lain memiliki bau yang menarik maka akan terjadi kontak dengan

orang lain tersebut dan jika dilanjutkan maka seseorang akan

memasuki tahap keterlibatan.

2) Tahapan Keterlibatan

Pada tahap ini proses pengenalan lebih lanjut dimulai dengan

bertanya mengenai tempat tinggal atau pekerjaan, lalu diakhir

tahap ini individu akan dihadapkan pada proses pemutusan, tetap,

atau pun dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap

keintiman.

Page 32: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

18

3) Tahap Keintiman

Pada tahap ini gerjadi interaksi yang lebih intens dan rahasia antar

individu yang berkomitmen dan pada akhirnya terbentuk ikatan

sosial.

B. Teori Sosiokultural

1. Teori Konstruktivisme Sosial dari Vygotsky

Konstruktivisme merupakan suatu teori yang beranggapan bahwa

seseorang di lingkungan yang sama dapat membangun pengetahuan yang

berbeda–beda karena pengalaman masing-masing individu sebelumnya

berinteraksi dengan lingkungan (Rusman., Kurniawan & Riyana, 2015,

hlm. 36). Vygotsky memandang bahwa pada konstruktivisme,

pengetahuan dibangun antar individu secara berkolaborasi dan dapat

disesuaikan oleh tiap individu secara internal sehingga individu dapat

saling tukar pikiran, ide dan gagasan (Thobroni, 2015, hlm. 116).

Teori pembelajaran konstruktivisme dari Vygotsky juga dapat

disebut sebagai pembelajaran kognisi sosial yang mana beranggapan

bahwa perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh budayanya

(Suyono & Hariyanto, 2011, hlm. 109-110). Selan itu, pada pembelajaran

sosiokultural teori ini menegaskan pada aspek internal dan eksternal

dalam berinteraksi dan juga pada lingkungan sosial pembelajaran

(Thobroni, 2015, hlm. 117).

Pembelajaran konstruktivisme lebih mementingkan pada proses

menyelesaikan masalah, mengembangkan konsep serta membangun

pemecahan masalah itu sendiri daripada mengikuti prosedur demi sebuah

hasil dan pembelajaran ini memiliki ciri seperti terdapat kegiatan

eksperimen, adanya pertanyaan, investigasi dan terdapat hipotesis

(Rusman et al., 2015, hlm. 37). Selain ciri-ciri pembelajaran

konstruktivisme memiliki prinsip-prinsip dasar yang menjadi pondasi

terjadinya proses pembelajaran tersebut, seperti (1) permasalahan

berkaitan dengan krbutuhan iswa; (2) konsep-konsep utama dijadikan

Page 33: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

19

gambaran dalam menyusun pembelajaran; (3) menghargai pandangan

siswa; (4) menyesuaika kebutuhan materipelajaran siswa; dan (5)

pembelajaran siswa dinilai secara kontekstual (Rusman et al., 2015, hlm.

37).

Peyusunan kurikulum pada bidang sains terdapat beberapa hal yang

wajib dipikirkan, menurut Driver keterlibatan pemikiran para

konstruktivis dalam bidang sains, yaitu :

a. Anak dipandang aktif, purposif serta bertanggung jawab dalam

proses pembelajaran.

b. Adanya perubahan konsep pada anak sehingga dapat membangun

pengetahuan yang dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.

c. Memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang pribadi namun di

konstruk secara bersama.

d. Adanya pandangan bahwa mengajar tidak hanya bentuk transfer

pengetahuan, namun bentuk negosiasi yang bermakna.

e. Kurikulum sebagai acuan anak dalam membangun pengetahuannya

agar sesuai dengan gagasan sains yang sekolah harapkan (Dahar,

R.W., 2011, hlm. 162-163).

2. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development)

Zona perkembangan proksimal (Zone of Proximal Development)

adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang belum

pernah dihadapinya namun masih dalam jangkauannya (Trianto, 2007,

hlm. 27). Pada zona tersebut terdapat jarak perkembangan siswa yakni

perkembangan aktual dan perkembanga potensial yang telah

dikemukakan vygotsky bahwa perkembangan aktual ialah kemampuan

siswa untuk mengatasi masalah dengan kemampuannya sendiri atau

dapat disebut dengan “kemampuan intramental” sedangkan

perkembangan potensial ialah kemampuan siswa dalam menyelesaikan

masalah namun dengan bantuan eksternal seperti orang dewasa maupun

teman sebaya dan kemampuan ini disebut sebagai “kemampuan

intermental” (Thobroni, 2015, hlm. 179). Vygotsky yakin bahwasanya

Page 34: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

20

fungsi mental seseorang akan lebih terlihat pada saat proses diskusi antar

individu sebelum fungsi tersebut terserap pada diri individu itu sendiri

(Trianto, 2007, hlm. 27).

Konsep zona perkembangan proksimal diartikan sebagai penggunaan

penerapan scaffolding, yaitu memandang zona tersebut sebagai suatu

perancah yaitu sejenis wilayah penyangga yang membantu mencapai

taraf perkembangan yang lebih tinggi (Thobroni, 2015, hlm. 179).

Scaffolding ialah sebuah bantuan berupa petunjuk, peringatan,

dorongan dan pemecahan masalah pada tahap awal pembelajaran yang

diberikan pada siswa namun secara bertahap bantuan tersebut dikurangi

setelah siswa mampu untuk menyelesaikan masalah sendiri dan

kemudian mmberikan kesempata pada siswa untuk memiliki tanggung

jawab yang lebih besar (Thobroni, 2015, hlm. 116).

Hasil dari gagasan vygotsky mengenai zona perkembangan

proksimal ini menjadi dasar berkembangnya teori belajar dan

pembelajaran yang dapat meningkatnya kualitas serta perkembangan

kognitif siswa karena beberapa konsep mengatakan bahwasanya

perkembangan dan belajar itu bersifat saling terkait satu sama lain, dan

kemampuan perkembangan pada individu itu bersifat context dependent

atau tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial (Thobroni, 2015, hlm. 179).

C. Pembelajaran Dialog

1. Definisi Pembelajaran Dialog

Pendidikan terlihat seperti yang terjadi pada dialog, dengan interaksi

antara siswa dan guru mencerminkan perkembangan sejarah, nilai-nilai

budaya serta praktek-praktek sosial dari masyarakat dan komunitas yang

ada pada institusi pendidikan (Drummond, S.R, 2003, hlm. 100).

Menurut Alexander dalam Muhonen (2016, hlm. 144) pembelajaran

dialogis memanfaatkan kemampuan bicara untuk merangsang dan

mengembangkan proses berpikir, proses belajar serta pemahaman-

pemahaman siswa yang tentunya melibatkan interaksi dialogis. Definisi

Page 35: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

21

'interaksi dialogis' itu sendiri ialah sebagai bentuk pertukaran di mana

siswa mengajukan pertanyaan, menjelaskan pandangan atau pendapat

mereka dan membuat komentar atau mengkritisi tentang ide-ide masing-

masing karena inti dari dialog itu sendiri adalah bentuk dari sebuah

pertukaran ide-ide ataupun pendapat.

2. Definisi Dialog

Dialog adalah bentuk percakapan-percakapan pada sebuah sandiwara

ataupun cerita yang dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan

jumlah peserta (Tarigan, 2005, hlm. 4.58). Dialog dengan dua peserta

disebut dengan percakapan seperti bertelepon, tanya jawab dan

wawancara. Kemudian, dialog dengan peserta yang lebih dari dua orang

dikategorikan menjadi beberapa seperti diskusi kelompok kecil, diskusi

kelompok besar, diskusi panel, musyawarah dan lain sebagainya

(Tarigan, 2005, hlm. 4.58)

Bahasa merupakan sarana komunikasi yang menjadi bagian

terpenting dalam suatu dialog. Dialog tidak akan terjadi tanpa adanya

bahasa, karena pada hakikatnya berbahasa berarti berdialog (Hendrikus,

1990, hlm 96). Bahasa dialog yang tertulis dapat diuraikan menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil lagi seperti dari segi ejaan, tanda baca,

pemilihan kata, struktur kata serta kalimat (Tarigan, 2005, hlm. 4.62).

Dialog tidak serta merta seseorang berbicara sedangkan yang lain

hanya mendengar. Akan tetapi, sebenarnya ialah suatu proses saling

bergantinya peranan antara pembicara dan pendengar seperti yang

disampaikan oleh ilmu dialogika yaitu ilmu yang mengenai berbagai

hakikat dialog dan penerapan dalam pembicaraan antar individu manusia

(Hendrikus, 1990, hlm. 96). Dialogikan ini terbagi menjadi dua yakni

dialogika spesialis yang berarti pembicaraan antar dua atau tiga orang

dalam kelompok kecil dengan jumlah peserta biasanya 3-4 orang, dan

yang kedua dialogika generalis yaitu segala bentuk tukar pikiran antar

individu dalam kelompok yang lebih besar (Hendrikus, 1990, hlm. 96).

Page 36: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

22

Pada setiap dialog selalu ditemukan adanya dua aktivitas berbahasa,

yang pertama yaitu ketika siswa melakukan kegiatan berbicara seperti

memberikan ide, pendapat ataupun gagasan, dan yang kedua diwaktu

yang sama ketika siswa lain berperan sebagai penyimak (Tarigan, 2005,

hlm. 4.62). Kedua hal ini berlanjut pada fase berikutnya, dimana

penyimak berubah peran menjadi pembicara saat siswa yang

bersangkutan menyatakan pendapat dan begitu pun sebaliknya pembicara

beralih peran menjadi penyimak, beralihnya kedua peran tersebut terjadi

secara spontan selama proses dialog berlangsung (Tarigan, 2005, hlm.

4.62).

3. Sejarah dalam penelitian pembelajaran dialog

Menurut Mercer dan Dawes (2014, hlm. 430) sejarah mengenai

penelitian pembelajaran dialog ini dimulai sekitar tahun 1970 hingga

sekarang dengan berfokus pada pembelajaran interaksi antara guru dan

siswa. Hal ini bermula ketika sebuah buku yang berjudul “The Language

Of Teaching” karya John Furlong dan Tony Edwards diterbitkan pada

tahun 1978. Dalam buku tersebut memuat studi singkat mengenai dialog

kelas dan hal ini menjadi perkembangan terkini dalam penelitian

pendidikan.

Studi singkat mengenai dialog kelas tersebut didukung oleh

penelitian sebelumya pada tahun 1967 oleh Amidon dan tahun 1970 oleh

Hunter dan Flanders yang mengatakan bahwa telah ditemukan adanya

ketertarikan terhadap karakteristik yang spesifik pada dialog di dalam

kelas (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 430). Salah satunya ialah seperti

penggunaan pertanyaan oleh guru, terutama penggunaannya dalam hal

“observasi sistematis” yang tidak melibatkan rekaman hanya catatan

kejadian atau lembar observasi pada pengamatan interaksi secara nyata

(Mercer & Dawes, 2014, hlm. 430). Kemudian, Flanders mengatakan

adanya aturan “dua per tiga” pada penelitian yaitu di dalam sebuah

pembelajaran, seseorang biasanya berbicara dua per tiga waktu, dan dua

Page 37: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

23

per tiga dari pembicaraan tersebut biasanya dilakukan oleh guru (Mercer

& Dawes, 2014, hlm. 431)

Menurut Mercer setelah melihat beberapa penelitian mengenai

dialog kelas di tahun 1970-an tersebut, untuk mengetahui seberapa besar

kotribusi siswa terhadap pengembangan pemahaman bersama dengan

cara memeriksa struktur dan isi dialog dalam pelajaran tidaklah cermat.

Sehingga, dibutuhkan peneliti yang memiliki akses untuk merekam video

dan audio saat proses pembelajaran karena hasil transkrip tersebut yang

akan di analisis dengan cermat. (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 430-431)

Selama tahun 1970-an sampai awal 1980-an ketertarikan terhadap

fungsi sosial dan pengetahuan bahasa berkembang dikalangan psikolog,

sosiolog, antropolog dan ahli bahasa. Kemudian, hal tersebut memicu

munculnya jenis sosiologi, yakni etnometodologi baru yang berfokus

pada interaksi sosial ditingkat mikro dan menghasilkan pendekatan baru

yang dapat menganalisis dialog. Meskipun, pendekatan baru ini masih

jarang dilakukan dalam penelitian kelas akan tetapi penelitian ini

memiliki pengaruh yang luas pada penelitian pendidikan (Mercer &

Dawes, 2014, hlm. 431). Menurut Britton dalam Mercer dan Dawes

(2014, hlm. 431) menambahkan bahwa konsep pembelajaran Vygotsky

menekankan pentingnya dialog yang diucapkan untuk perkembangan

kognitif siswa. Konsep tersebut mengenai hubungan antara bahasa dan

pemikiran yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penelitian

pendidikan.

Pada tahun 1975 ahli bahasa Inggris Sinclair dan Coulthard

mengidentifikasi adanya unit interaksional yang umum antar guru dan

siswa (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 432). Unit itu disebut dengan IRF

(Initiation-Response-Follow up) kemudian Mehan seorang ahli sosiolog

menyebutnya dengan IRE (Initiation-Response-Evaluation). Unit

interaksional atau struktur ini berguna bagi ilmuwan sosial. Akan tetapi,

Edwards dan Furlong dalam bukunya mempertanyakan perlukah guru

mengetahui situasi yang mereka hadapi saat di kelas, kemudian akhirnya

Page 38: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

24

mereka mengklaim bahwa hal tersebut memang sangat berguna bagi guru

untuk menambah pengetahuan mengenai sifat dialog di dalam kelas

(Mercer & Dawes, 2014, hlm. 432).

Pada pertengahan tahun 1980-an penelitian tentang dialog kelas telah

mendapat minat interdisipliner dan internasional yang luas seperti :

psikolog, ahli sosiolinguistik dan antropolog. Ahli sosiolog dan ahli

bahasa (misalnya Edwards & Mercer, 1987/2012; Green & Wallat, 1981;

Hargreaves, 1984; Mercer & Edwards, 1981; Spindler, 1982) penelitian-

penelitian ini telah memperkenalkan kesadaran pada tim pembuat

kebijakan pendidikan, bahwa pentingnya pembelajaran dialog kelas

dalam pendidikan (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 434).

Penelitian-penelitian mengenai dialog kelas yang telah berlangsung

selama bertahun-tahun tersebut memberikan hasil yang mengesankan.

Salah satunya ialah guru yang menggunakan strategi dialog tertentu

secara teratur, maka partisipasi siswa di kelas dan hasil belajar mereka

cenderung menguntungkan kelas (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 439).

4. Manfaat pembelajaran dialog

Pembelajaran dialogis dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan

mempromosikan bentuk interaksi yang memiliki hasil pendidikan yang

paling menguntungkan (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 437). Pada intinya

adalah menegaskan bahwa perkembangan pembelajaran dan intelektual

siswa akan menjadi lebih baik, setidaknya untuk beberapa waktu di kelas.

Siswa didorong dan didukung untuk berperan aktif dan proporsional

dalam kegiatan diskusi di kelas (Mercer & Dawes, 2014, hlm. 437).

Artinya, pengajaran dialogis adalah di mana antara guru dan siswa saling

memberikan kontribusi substansial dan signifikan. Siswa dibantu melalui

pemikirannya terhadap gagasan atau tema tertentu agar lebih meningkat,

lebih jelasnya bertujuan untuk mengamati agar guru dapat mendorong

siswa untuk menggunakan bahasa lisan dalam mengeksplorasi dan

memperluas pemahaman mereka sendiri (Mercer & Dawes, 2014, hlm.

437).

Page 39: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

25

Pembelajaran dialog mendukung siswa dalam belajar berbicara atau

dialog serta memberi mereka kesempatan untuk berbicara dalam belajar

(Mercer & Littleton, 2007, hlm. 69). Melalui integritas sistematis

interaksi yang dipimpin oleh guru dan berbasis diskusi kelompok, siswa

dibantu untuk memahami tujuan dari aktivitas kelompok serta

penggunaan bahasa lisan yang sama pentingnya dengan pembelajaran

yang berkualitas tinggi seperti pembelajaran kurikulum (Mercer &

Littleton, 2007, hlm. 69).

Terinspirasi dari gagasan Vygotsky bahwa terdapat dua aspek

fungsional interaksi di dalam kelas, sebagai berikut :

a. Penggunaan interaksi lisan oleh guru pada siswa sebagai sarana

untuk ‘perancah’ pengembangan pengetahuan dan pemahaman

mereka.

b. Nilai potensial dari diskusi kelompok teman sebaya sebagai cara lain

untuk mempromosikan perkembangan semacam itu (Drummond,

S.R., 2003, hlm. 101).

5. Proses pembelajaran dialog

Pembelajaran dialog didasarkan pada kumpulan penelitian yang luas

mengenai dialog dalam pembelajaran dan pengajaran (Alexander, 2017,

hlm. 1). Oleh karena itu, hal ini memiliki hubungan erat dengan beberapa

pendekatan lain yang menggunakan label ‘dialogis’. Penelitian tersebut

dalam konteks tertentu meraih tiga hal yaitu 1) bukti psikologis, yang

menunjukkan hubungan erat dan penting antara bahasa dan pemikiran,

dan kemampuan bahasa lisan untuk memungkinkan, mendukung dan

meningkatkan perkembangan kognitif siswa; 2) penelitian kelas yang

menunjukkan bagaimana cara pengajaran berulang atau IRE (inisiasi-

respons-evaluasi), berpusat pada pertanyaan tertutup, mengingat jawaban

dan umpan balik; 3) berbagai pendekatan telah dirancang untuk

mengatasi masalah ini (Alexander, 2017, hlm. 1).

Beberapa penelitian berfokus pada dialog guru dan beberapa lainnya

pada dialog siswa. Alexander (2017, hlm. 1) mengamati keduanya

Page 40: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

26

dengan alasan meskipun dialog siswa harus menjadi perhatian utama

peneliti, karena perannya dalam pengembangan pemikiran, pembelajaran

dan pemahaman, sebagian besar melalui dialog gurulah bahwasanya

dialog siswa didorong, difasilitasi, dimediasi, diselidiki dan bahkan

diperluas. Kemudian, Alexander juga menunjukkan bagaimana dialog

kelas dibentuk oleh cara mengajar yang berbeda dan tertanam secara

budaya, yang ia bedakan sebagai 'transmisi', 'inisiasi', 'negosiasi',

'fasilitasi' dan 'akselerasi', dan secara kolektif, komunitarian dan

individualis tentang hubungan sosial. Maka, timbulah target akan

kebutuhan setiap guru untuk mengembangkan repertoar yang luas dengan

memanfaatkan keterampilan dan strategi pedagogi berbasis dialog

(Alexander, 2017, hlm. 1-2).

Keempat repertoar dasar dalam kerangka pembelajaran dialog

menurut Alexander (2017, hlm. 2) ialah :

a. Bagi guru: pengaturan organisasi untuk dialog

b. Bagi guru dan siswa: berdialog untuk kehidupan sehari-hari

c. Bagi guru: mengajar dialog

d. Bagi siswa: belajar dialog

Di luar unsur repertoar terdapat seperangkat indikator dimana guru

dapat merencanakan dan meninjau ulang praktik mereka, dan lima

prinsip utama seperti (kolektivitas, timbal balik, akumulasi, dukungan,

tujuan) dimana sifat dialogis dinilai.

6. Tipe Dialog dalam Pembelajaran

Menurut Fischer dan Mercer pada analisis data SLANT (Spoken

Language and New Technology), Para peneliti menyusun tipe dialog

menjadi tiga bagian, yang dirancang untuk mencerminkan bagaimana

proses dialog yang terjadi antar siswa di dalam kelas :

a. Tipe percakapan disputasional, ditandai dengan individu yang secara

egois berusaha memaksakan pandangan atau pendapat mereka

terhadap orang lain (Phillipson & Wegerif, 2017, hlm. 18). Adanya

ketidaksepakatan dan pengambilan keputusan secara individual, ada

Page 41: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

27

beberapa upaya untuk mengumpulkan sumber daya, menawarkan

kritik yang membangun atau membuat saran. Tipe disputasional juga

memiliki beberapa fitur wacana yang khas seperti pertukaran singkat

yang terdiri dari pernyataan dan pertentangan atau pernyataan kontra

('Ya, memang begitu.' 'Tidak, tidak!') (Mercer & Littleton, 2007,

hlm. 58-59).

b. Tipe percakapan kumulatif, di mana ditandai oleh individu yang

tidak secara kritis menyetujui pendapat satu sama lain (Phillipson &

Wegerif, 2017, hlm. 18). Pembicara membangun secara positif tapi

tidak kritis terhadap apa yang orang lain katakan, para partner dialog

menggunakan pembicaraan untuk membangun 'pengetahuan umum'

dengan akumulasi, wacana kumulatif ditandai dengan pengulangan,

konfirmasi dan elaborasi (Mercer & Littleton, 2007, hlm. 59).

c. Tipe percakapan eksploratori, di mana para partner dialog terlibat

secara kritis namun konstruktif atau membangun dengan gagasan

masing-masing, pernyataan dan saran diberikan untuk pertimbangan

bersama, hal ini mungkin menimbulkan adanya sanggahan namun

sanggahan dibolehkan dan hipotesis alternatif ditawarkan, kemudian

para partner dialog berpartisipasi secara aktif, dan pendapat-

pendapat dikemukakan dan dipertimbangkan sebelum keputusan

dibuat bersama. Dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya, dalam

pengetahuan tipe percakapan eksploratori dibuat lebih akuntabel atau

dapat dipertanggungjawabkan dan penalaran lebih terlihat dalam

percakapan (Mercer & Littleton, 2007, hlm. 58-59).

Untuk tipe eksploratori ini ada beberapa aturan dasar yang perlu

digunakan untuk mewujudkannya :

1. semua informasi yang relevan dibagi di antara kelompok

2. pernyataan dan pendapat harus didukung dengan alasan

3. Penting untuk menyanggah dan mendiskusikan asersi dan pendapat

4. Pilihan alternatif dipertimbangkan secara hati-hati sebelum

keputusan dibuat

Page 42: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

28

5. Setiap orang dalam kelompok harus didorong untuk berbicara oleh

anggota lainnya

6. kontribusi diperlakukan dengan hormat;

7. kelompok harus berusaha mencapai kesepakatan

8. kelompok tersebut menerima tanggung jawab kolektif atas

keputusan yang diambil dan tindakan yang diambil karena

keputusan tersebut (Phillipson & Wegerif, 2017, hlm. 18-19).

Berikut indikator tipe-tipe dialog dari masing-masing tipe dialog

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Tipe-Tipe Dialog

No Tipe Dialog Indikator

1. Disputasional

1. Adanya dominasi

2. Perintah dan pernyataan

3. Pemaksaan pendapat

4. Pengambilan keputusan secara

individual.

5. Ada upaya untuk mengumpulkan

sumber.

6. Adanya kritik atau saran yang

bersifat membangun.

7. Terjadi pertukaran singkat berupa

pertentangan atau pernyataan

kontra (‘Ya, memang begitu.’

‘Tidak, tidak!’).

2. Kumulatif

1. Terjadinya pengulangan,

konfirmasi, elaborasi.

2. Dialog bersifat membangun atau

positif tetapi tidak kritis.

3. Eksploratori 1. Adanya dialog yang bersifat kritis

dan konstruktif atau membangun.

Page 43: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

29

2. Pernyataan ditawarkan untuk

kepentingan bersama.

3. Para partner dialog berpartisipasi

dengan aktif.

4. Segala macam pendapat

dipertimbangan bersama.

5. Keputusan akhir diputuskan

bersama.

(Mercer & Littleton, 2007, hlm. 58-59).

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian yang telah

dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berikut ini penelitian yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan :

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Christine Howe pada penelitiannya

yang berjudul “Advances in research on classroom dialogue:

Commentary on the articles”, dengan mereview penelitian-penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa model atau tipe dialog kelas tertentu

dengan interaksi antar siswa di dalam kelompok-kelompok kecil

(kolaborasi) dapat berkontribusi terhadap hasil belajar siswa (Howe,

2017, hlm. 61).

2. Penelitian yang telah diakukan oleh C. van der Veen, dan B. van Oers

pada penelitiannya yang berjudul “Advances in research on classroom

dialogue: learning outcomes and assessments”, menunjukkan bahwa

studi tentang dialog kelas tidak difokuskan hanya pada hasil belajar

materi pelajaran, tetapi juga menunjukkan hasil berharga lainnya yaitu

kompetensi lisan seperti argumentatif dan pengembangan identitas

spesifik (Van Der Veen & Oers, 2017, hlm. 4).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Christine Howe yang berjudul

“Scaffolding in context: Peer interaction and abstract learning”, pada

penelitiannya tersebut dilakukan studi terkait dengan suatu perancah

Page 44: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

30

yang berkontribusi terhadap interaksi antar siswa dalam pembelajaran

abstrak (Howe, 2013, hlm. 3).

4. C. van deer Veen, Claudia van Kruistum & Sarah Michaels yang

berjudul “Productive Classroom Dialogue as an Activity of Shared

Thinking and Communicating: A Commentary on Marsal” menjelaskan

bahwa dialog kelas yang produktif dapat dilihat sebagai pendekatan

pelengkap yang mendukung guru dalam membawa dialog di dalam kelas.

Seperti tujuannya adalah untuk memperkenalkan anak-anak pada

pembelajaran bermakna. Melalui dialog kelas yang aktif, anak-anak

belajar bagaimana untuk bekerja sama secara kolaboratif demi kemajuan

dalam berkomunikasi serta berpikir (Van Der Veen, Van Kruistum

Michaels, 2015, hlm. 320).

5. Penelitian yang dilakukan oleh Munasprianto Ramli pada tahun 2015

yang berjudul “The Nature Of Dialogue In The Primary Science

Classroom In Indonesia” menjelaskan bahwa karena adanya perubahan

kurikulum siswa dituntut untuk memiliki nilai karakter yang baik untuk

mengatasai masalah sosial yang banyak terjadi di Indonesia. Untuk itu

melalui kemampuan bahasa dalam sains pemerintah berharap dapat

meningkatkan kemampuan siswa Indonesia di PISA dan TIMSS. Melalui

kurikulum yang baru ini, siswa diberikan ruang yang lebih untuk saling

berdiskusi atau berdialog antar sesamanya dan telah diindikasi bahwa

tipe dialog di Indonesia pada tingkat sekolah dasar di Jakarta yang lebih

dominan ialah tipe kumulatif (Ramli, 2015, hlm. 55-56).

Page 45: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari – April pada semester genap

tahun pelajaran 2017/2018 pada siswa program IPA dan program Agama

kelas X yang bertempat di MAN 11 Jakarta.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Metode penelitian kualitatif yaitu salah satu metode penelitian yang

mengumpulkan serta menganalisis data yang bersifat kualitatif, seperti kata-

kata dan perbuatan atau tingkah laku manusia. Peneliti tidak harus

mengkuantifikasikan atau menghitung data yang telah didapatkannya,

melainkan menafsirkannya atau menangkap apa yang dihasilkan dari data

yang telah didapatkan (Afrizal, 2015, hlm. 31. Oleh karena itu, peneliti perlu

menafsirkan data yang berupa kata-kata dan perbuatan atau tingkah laku

manusia. Sehingga, diperlukan kata-kata serta perbuatan atau tingkah laku

manusia yang cukup mendalam serta bervariasi, data semacam ini

dimungkinkan untuk diolah mengguakan teknik pengumpulan data kualitatif

(Afrizal, 2015, hlm. 31).

Penelitian kualitatif (Qualitative Research) ini digunakan karena data

penelitian berupa transkrip dialog yang mana sifat dari data tersebut

membutuhkan metode ini. Selain itu, seperti yang tertulis pada pertanyaan

penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana dialog kelas yang terjadi dan

seperti apa dialog yang lebih dominan. Kemudian, karena topik yang di

angkat ini benar-benar perlu untuk di eksplorasi secara rinci dan mendalam.

Metode penelitian ini digunakan untuk mempelajari subjek pada latar

alamiahnya yaitu alami, normal, dan tidak adanya intervensi atau perlakuan

yang diberikan oleh peneliti kepada subjek (Herdiansyah, 2010, hlm. 16).

Page 46: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

32

Dalam penelitian ini model yang digunakan yakni penelitian studi kasus

(case study) menurut Creswell dalam Herdiansyah (2012, hlm. 76) karena

model penelitian tersebut menekankan pada hal eksplorasi dari suatu “sistem

yang terbatas” batasan yang dimaksud dalam hal ini ialah waktu, tempat serta

kasus yang diangkat oleh peneliti namun model penelitian ini bersifat

komprehensif, intens, terperinci serta mendalam.

C. Prosedur dan Pengumpulan Data Penelitian

1. Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian

Perencanaan Penelitian

Studi Literatur

Pembelajaran Dialog

Penentuan Tema Berdasarkan

Tipe Dialog Mercer

Indikator

Pengumpulan Data

Observasi

Video & Voice Recorder

Transkrip Video

Analisis Data

Kesimpulan

Page 47: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

33

2. Pengumpulan Data Penelitian

Pada proses pengumpulan data, subjek penelitian adalah sekolah

yang telah menerapkan kurikulum 2013 dan partisipannya ialah

siswa jurusan IPA dan Agama kelas X di MAN 11 Jakarta. Peneliti

menentukan patisipan dengan cara non-random sampling atau non-

probability sampling yaitu dimana individu-individu atau bagian dari

populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih

karena adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu yang mendasari

dalam pemilihan partisipan (Herdiansyah, 2012, hlm. 106).

Pertimbangan dalam penelitian ini dilihat dari kemudahan akses

peneliti menuju subjek saat melakukan penelitian. Sedangkan

metode yang digunakan ialah Purposeful sampling dimana dalam

menentukan partisipan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu

(Herdiansyah, 2012, hlm. 106). Dalam hal ini, pertimbangannya

ialah tidak hanya kemudahan akses di madrasah tersebut akan tetapi

juga keterbatasan waktu.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti dapat dikatakan sebagai

instrumen sementara, sedangkan instrumen lainnya yaitu berupa

buku catatan, tape recorder (video/ audio), kamera dan lain

sebagainya, namun walaupun menggunakan alat rekam atau kamera,

peneliti tetap mengendalikan peranan utamanya sebagai alat

penelitian (Prastowo, 2012, hlm. 43). Penelitian semacam ini tidak

menggunakan instrumen yang baku, namun hanya berupa rambu-

rambu pengamatan (Sugiyono, 2017, hlm. 109). Menurut Nasution

dalam Prastowo (2012) peneliti dapat dikatakan sebagai key

instrument yang berarti peneliti adalah alat penelitian yang utama

(Prastowo, 2012, hlm. 43).

Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi.

Menurut Bungin (2007, hlm. 118) observasi adalah proses

pengamatan hasil kerja pancaindra mata yang didukung dengan

pancaindra lainnya. Tujuan dasar dari observasi ialah untuk

Page 48: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

34

memaparkan lingkungan yang diamati, kegiatan yang sedang

berlangsung, individu-individu yang ikut terlibat, serta aktivitas dan

perilaku yang muncul selama proses penelitian (Herdiansyah, 2012,

hlm. 132). Pada observasi ini peneliti berperan sebagai non

partisipan atau bertindak sebagai partisipasi pasif dimana peneliti

mengamati langsung kegiatan namun tidak ikut melibatkan diri

dalam kegiatan tersebut (Sugiyono, 2017, hlm. 108). Adapun data

yang diperoleh dari observasi ini berupa transkrip dialog antar siswa

yang berasal dari video hasil rekaman kegiatan diskusi selama proses

pembelajaran kimia berlangsung, untuk lebih jelasnya transkrip hasil

observasi dan analisis dapat dilihat pada Lampiran 1.

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini di analisa menggunakan analisis

tematik dikarenakan data yang diperoleh cukup banyak (pada 6 kali

pertemuan) sehingga membutuhkan analisis yang dapat mengolah data

tersebut menjadi lebih terperinci, data yang akan diolah ialah berupa transkip

dialog antar siswa dalam suatu kelompok diskusi. Menurut Braun dan Clarke

(2006, hlm. 12) analisis tematik ialah analisis yang digunakan untuk

mengidentifikasi, menganalisa serta mengolah pola dalam suatu data

kualitatif karena pendekatannya yang mudah diakses serta fleksibel. Adapun

langkah-langkahnya terbagi menjadi 6 tahapan yaitu :

1. Familiarisasi data : Peneliti menyalin data verbal yang diperoleh dari

rekaman video atau recorder menjadi sebuah transkrip dialog, kemudian

membaca data secara berulang kali untuk menemukan data yang krusial,

sehingga data tersebut dapat dieliminasi.

2. Mensistematikan kode : Pada tahap ini peneliti menggunakan kode-kode

berdasarkan landasan yang telah ada yaitu kode yang telah di

kembangkan oleh Mercer untuk mengkategorikan berbagai indikator tipe

dialog.

3. Pengembangan tema : Mengumpulkan kode-kode menjadi sebuah tema

yang potensial, serta mengumpulkan semua data yang relevan untuk

Page 49: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

35

masing-masing tema potensial. Pada transkrip video, kode-kode

diberikan sebuah tema berdasarkan penentuan tipe dialog menurut

Mercer dan Littleton (2007) untuk mennetukan tipe dialog pada diskusi

antar siswa.

4. Meninjau tema : Peneliti memeriksa apakah tema telah sesuai dengan

kode dan seluruh kumpulan data transkrip video.

5. Mendefinisikan dan menamai tema : Analisis secara terus menerus untuk

memperbaiki masing-masing tema secara khusus, dan keseluruhan data

yang diilustrasikan analisisnya, sehingga diperoleh definisi serta nama

yang jelas untuk setiap tema. Pada transkrip video tema dialog telah

dibagi menjadi 3 menurut Mercer dan Littleton (2007) yaitu

disputasional, kumulatif dan eksploratori.

6. Menghasilkan laporan : Kesempatan terakhir untuk analisis data setelah

tahap sebelumnya. Pemilihannya secara jelas, seperti intisari yang

menarik dipilih untuk analisis akhir yang berkaitan dengan pertanyaan

penelitian dan literatur, serta menghasilkan laporan ilmiah (Braun &

Clarke, 2006, hlm. 87). Pada hasil laporan transkrip video peneliti

menyajikan diagram perbandingan persentase dari kemunculan masing-

masing tipe dialog yang diperoleh berdasarkan jumlah kata yang muncul

dalam setiap tipe dialog. Adapun persentase itu peneliti peroleh melalui

perhitungan berikut:

%Tipe Dialog =

x 100

Berikut ini merupakan contoh analisis dialog pada masing-masing tipe-

tipe dialog yaitu :

Page 50: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

36

1. Tipe dialog disputasional

Tabel 3. 1. Contoh Tipe Dialog Disputasional

Siswa Dialog Keterangan

S2 : ini NaNO nya 2. Pernyataan

S3 : 3. NaNO3 dini !! Pemaksaan

pendapat S2 : apaan sih ?

S3 : NaNO3 lu bilang tadi NaNO2

S2 : ini maksud gua 2 ada Na. Apaaa? Pernyataan

S3 : emang lu ga liat 2?? Tiga..! Pemaksaan

pendapat

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya pernyataan oleh

S2 yang kemudian di respon dengan pemaksaan pendapat yang

dilakukan oleh S3. Jika dilihat pada Tabel 2.1 mengenai indikator

tipe dialog Mercer, maka penggalan dialog tersebut memenuhi

indikator 2 dan 3 dari tipe dialog disputasional

2. Tipe dialog kumulatif

Tabel 3. 2 Contoh Tipe Dialog Kumulatif

Siswa Dialog Keterangan

S1 : C, C = B (membantu S3 mengerjakan

soal)

Pengulangan

dan

Konfirmasi S5 : oh jadinya a b c d ya?

S1 : iya.| abc Konfirmasi |

Pengulangan

S3 : abc Pengulangan

S1 : tadi c kan ada 3CHO. | jadi ? jadi tetep

8 donggg Konfirmasi

S3 : oh iya..

Page 51: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

37

Penggalan transkrip dialog di atas menunjukkan bahwa pada

dialog antara S1 dan S5 tedapat pengulangan kata yang dilakukan

oleh S5 serta terdapat konfirmasi mengenai kebenaran cara

penyelesaian suatu soal pada S1. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia konfirmasi ialah berupa penegasan, pengesahan, atau

pembenaran. Kemudian, S1 membenarkan atau secara tidak

langsung mengesahkan pertanyaan S5. Selanjutnya, diikuti

pengulangan kata yang diucapkan oleh S1 dan S3 serta konfirmasi

jawaban oleh S3 mengenai soal pada S1. Berdasarkan ciri-ciri

tersebut, diketahui bahwa penggalan dialog di atas memenuhi

indikator 1 kumulatif yang menurut Mercer yaitu berupa

pengulangan dan konfirmasi. Sehingga dialog di atas masuk kategoti

tipe dialog kumulatif.

3. Tipe Dialog Eksploratori

Tabel 3. 3 Contoh Tipe Dialog Eksploratori

Siswa Dialog Keterangan

S1 : 2 sama a. (bicara dengan S2)

S2 : N-nya

S2 : *tidak terdengar jelas* kalo kayak gini

jadinya satu harusnya dua (bicara dengan

S1)

Pendapat

diberkan

untuk

kepentingan

bersama

S1 : engga setau gua, itu tuh Na-nya tuh 2. Ini

harus sama *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan teman-temannya) Kritis dan

konstruktif S1 : Na-nya 4 berarti.. (bicara dengan teman

temanya)

S3 : udah ini ga usah ditambah 2 lagi.. ini kan

udah 2. Ini udah 2.(bicara dengan teman-

temannya)

Kritis dan

konstruktif

S6 : 2 dong ? (bicara dengan S1) Kritis dan

Page 52: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

38

S1 : S-nya ? (bicara dengan teman-temannya) konstruktif

S2 : dikali (bicara dengan S1)

S1 : satu ohh.. bener… ini udah bener aul…!

Ini benerr.. (bicara dengan S2)

S5 : ini tiga udah kan ? (bertanya pada teman-

temannya)

Keputusan

bersama

S3 : udah ini bener…

S1 : Na = 2, terus H=2, S =1, O =4. dah

(menjelaskan pada teman-temannya)

S3 : dah udah.

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya dialog yang

berupa pernyataan pendapat yang diberikan untuk kepentingan

bersama yang dilakukan oleh S2. Namun, kemudian terdapat dialog

yang cukup kritis yang dikemukakan oleh S1 terhadap pernyataan S2.

Dialog ini bersifat konstruktif karena S1 memberikan kritikan

disertai alasan yang mendukung. Selain itu, terdapat pula dialog kritis

dan bersifat konstruktif yang diucapkan oleh S3 kepada teman

sekelompoknya. Kemudian, di akhir penggalan dialog di atas terdapat

pengambilan keputusan mengenai jawaban suatu soal secara bersama

oleh anggota kelompok dan jika dilihat secara seksama penggalan

dialog di atas menunjukkan siswa dalam kelompok tersebut

berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Berdasarkan ciri-ciri

tersebut dan merujuk pada studi Mercer, maka penggalan dialog ini

dikategorikan sebagai tipe dialog eksploratori.

E. Reliabilitas dan Validitas

Reliabilitas didefinisikan sebagai keajegan atau kekonsistenan

(ketidakberubahan). Jika mengacu pada definisi tersebut, maka dalam

penelitian kualitatif kurang dapat diterima karena : 1. sifat penelitian yang

subjektif (personal), 2. situasi dan kondisi lapangan yang dinamis (senantasa

Page 53: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

39

berubah dan tidak ajeg), dan 3. Proses interaksi hubungan antara peneliti

dengan subjek yang diteliti sangat bersifat dinamis (Herdiansyah, 2010, hlm.

186-188). Sedangkan validitas merupakan sebuah keakuratan. Dalam

penelitian kualitatif validitas lebih sering disebut dengan istilah autentisitas

atau keaslian. Autentisitas diartikan sebagai jujur, adil, seimbang dan sesuai

berdasarkan sudut pandang individu/subjek yang bersangkutan. Untuk

mewujudkan validitas pada penelitian kualitatif membutuhkan serangkaian

upaya yang sistematis tidak mudah dinamis (Herdiansyah, 2010, hlm. 190).

Pada dasarnya dalam penelitan kualitatif istilah reliabilitas dan validitas

menggunakan istilah khas yakni autentifikasi, transferabilitas, auditabilitas

dan konformabilitas yang bertujuan untuk meningkatkan atau

mengoptimalkan rigor penelitian. Rigor adalah tingkat derajat di mana hasil

temuan dalam penelitian kualitatif bersifat autentik dinamis (Herdiansyah,

2010, hlm. 194).

Page 54: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Konten Diskusi Antar Siswa dalam Pembelajaran Kimia pada Kelas

A dan Kelas B

Partisipan pada penelitian ini terdiri dari dua kelas yakni siswa

kelas X dari kelas A dan kelas B, sedangkan data yang diperoleh adalah

data kualitatif dari hasil observasi yang direkam menggunakan kamera

handphone selama kegiatan diskusi pembelajaran kimia berlangsung

kemudian diubah menjadi transkrip dialog antar siswa. Dialog tersebut

dikategorikan menjadi konten diskusi materi dan konten diskusi non

materi. Materi yang dimaksud ialah dialog antar siswa yang memuat

materi pelajaran kimia sedangkan non materi ialah dialog antar siswa

yang tidak memuat materi pelajaran kimia didalamnya selama kegiatan

diskusi berlangsung.

Hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas A dan siswa kelas

B dalam 3 pertemuan disajikan dalam bentuk Tabel 4.1 dan 4.2 berikut di

bawah ini. Dalam tabel tersebut berisi tingkat persentase yang

menggambarkan konten diskusi antar siswa. Konten diskusi yang

dimaksud dalam hal ini ialah seberapa besar dialog antar siswa yang

berdiskusi tersebut berkaitan dengan materi pelajaran kimia dan tidak

berkaitan dengan materi pelajaran kimia. Hasil persentase dialog kelas A

dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 55: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

41

Tabel 4.1 Persentase Dialog Materi dan Non Materi Siswa Kelas A

Pertemuan Topik Diskusi Kelas Materi Non Materi

1 Redoks A 37% 63%

2 Persamaan

Reaksi A 32% 68%

3 Persamaan

Reaksi A 15% 85%

Rata-rata 28% 72%

Berdasarkan Tabel 4.1 pada pertemuan pertama dengan materi

redoks tingkat persentase dialog antar siswa yang memuat materi di

dalamnya muncul sekitar 37% sedangkan non materi 63%. Pada

pertemuan kedua dan ketiga materi yang didiskusikan sama yakni

persamaan reaksi. Persentase dialog pada pertemuan kedua yang memuat

materi di dalamnya muncul lebih rendah dari pada pertemuan pertama

yaitu sekitar 32% sedangkan non materi ialah 68%. Pertemuan ketiga

memiliki persentase dialog yang memuat materi di dalamnya paling

rendah di antara pertemuan pertama dan kedua yaitu sekitar 15%

sedangkan non materinya sekitar 85%. Hasil transkrip dialog diskusi

siswa yang memuat materi pelajaran kimia pada kelas A ini memiliki

rata-rata 28% sedangkan non materi 72%. Hasil persentase tipe dialog

pada kelas B dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Persentase Dialog Materi dan Non Materi Siswa Kelas B

Pertemuan Topik Diskusi Kelas Materi Non Materi

1 Persamaan Reaksi B 63% 37%

2 Persamaan Reaksi B 28% 72%

3 Stoikiometri B 38% 62%

Rata-rata 43% 57%

Page 56: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

42

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas pada kelas B pertemuan pertama dan

kedua materi pembelajaran kimia atau topik yang didiskusikan antar

siswa adalah persamaan reaksi, setelah melalui proses analisis hasil

menunjukkan bahwa antara materi dan non materi pada pertemuan

pertama diketahui persentase dialog antar siswa yang mengandung materi

ialah sekitar 63% sedangkan non materi sekitar 37%. Pada pertemuan

kedua dengan materi yang sama tingkat persentase dialog yang

mengandung materi lebih rendah dari pertemuan pertama yaitu sekitar

28% sedangkan non materi sekitar 72%. Dan pada pertemuan ketiga

tingkat persentase dialog antar siswa yang mengandung materi lebih

rendah dari pertemuan pertama namun lebih tinggi dar pertemuan kedua

yakni sebesar 38% sedangkan non materi ialah 62%. Persentase dialog

yang memuat materi paling tinggi di kelas B ialah pada pertemuan

pertama. Hasil transkrip dialog antar siswa yang memuat materi pelajaran

kimia memiliki nilai rata-rata 43% sedangkan non materi 57%.

Besarnya persentase-persentase tersebut diambil dari dialog antar

siswa selama proses diskusi pada pembelajaran kimia dalam bentuk

transkrip. Transkrip tersebut dianalisis dengan cara coding atau

pengkodean berdasarkan indikator tipe dialog yang telah tersedia pada

Tabel 2.1 halaman 29. Menurut Gunawan (2013, hlm. 242) pengkodean

ialah proses analisis data yang dirinci, dikonseptualisasikan serta

disajikan kembali bersama dalam cara baru. Hasil dari pengkodean

transkrip ini menghasilkan 2 macam konten diskusi antar siswa yaitu

konten diskusi yang berkaitan dengan materi pelajaran kimia dan konten

diskusi yang tidak berkaitan dengan materi pelajaran kimia atau disebut

dengan non materi. Kemudian, dialog dalam diskusi yang memuat materi

dan non materi ini dikonversi dalam bentuk persen (%) berdasarkan

perhitungan kata per total kata dalam word transkrip tersebut.

Page 57: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

43

2. Tipe-tipe Dialog yang Muncul pada Percakapan Antar Siswa dalam

Pembelajaran Kimia di Kelas A dan Kelas B

Tipe dialog yang muncul pada kelas A dan kelas B yang telah

melalui proses analisis pada transkrip disajikan dalam bentuk persen (%)

seperti pada Tabel 4.3 di bawah ini. Penyajian ini didapat dari

perhitungan kata dalam word transkrip tersebut yang memenuhi kategori

atau indikator dari masing-masing tipe dialog tersebut.

Tabel 4.3 Persentase Tipe-Tipe Dialog yang Muncul pada Kelas A dan

Kelas B

No Tipe Dialog

Kelas A Kelas B

Pertemuan ke-

1 2 3 1 2 3

1. Disputasional 14% 8% 5% 23% 4% 11%

2. Kumulatif 23% 24% 10% 38% 23% 27%

3. Eksploratori 0% 0% 0% 2% 1% 0%

4. Non Dialog 63% 68% 85% 37% 72% 62%

a. Tipe Dialog Antar Siwa pada Kelas A

Pada pertemuan pertama di kelas A materi yang didiskusikan

oleh siswa ialah materi reduksi oksidasi (redoks) dan persentase tipe-

tipe dialog yang muncul telah disajikan dalam bentuk Diagram 4.1 di

bawah ini. Tipe-tipe dialog yang muncul di antaranya tipe

disputasional sekitar 14%, dan tipe kumulatif sekitar 23%,

sedangkan tipe eksploratori tidak tampak pada pertemuan pertama,

dan sisanya 63% berupa non dialog atau dialog yang tidak memuat

materi yang seharusnya mereka diskusikan atau disebut dengan non

materi.

Page 58: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

44

Diagram 4.1 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas A pada

Pertemuan Pertama

1) Contoh tipe dialog disputasional yang muncul pada pertemuan

pertama di kelas A :

S2 : engga nih nih, kayak gini.. -2

S1 : yah itu muatannya 2

S2 : yaudah berarti itu -4. -4 berarti *tidak terdengar

jelas*. -4 berarti…

S1 : +2 dong ?

S2 : ko +2 doang mi ? (pada S1).. 3 nya ga di itung ?

S5 : iya 3 nya ga diitung ya? 3 nya gak diitung ?

S1 : 3 itu -6.

S3 : sabarrr guyssss..

S5 : iya soalnya -2 x 3 ya? (D1, D3, D6)

S2 : baldaaaaa Tanya nih nomor 2 yang c gimana caranya

(meminta temannya S4) (D2)

2) Contoh tipe dialog kumulatif yang muncul pada pertemuan

pertama di kelas A :

S1 : jadi biloks O kan -2. Nah -2 itu dikali 2 jadi -4 nah di

sini..

S4 : kenapa di kali 2 ?

S3 : karna kalo dikali 3 jawabannya 6 !

S1,dkk : hahaha

14%

23%

63%

disputasional

kumulatif

nondialog/materi

Page 59: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

45

S5 : soalnya bawahnya 2 (mungkin yang dimaksud angka

indeks). Iya ga sih ? sotoy aja nih gua seriusan. (K2)

S1 : iya.. iya pinter !

S5 : 2, 2 dikali -2 jadinya -4.

S2 : -4 sama … sama dong…

S5 : berarti… tar dulu mi, misalnya bawahannya 4. Berarti 4 x

4 ? eh 4 x 2. hah gimana?

S1 : kalau bawahnya 4, dikali 2 hasilnya 8. Karena biloks O

itu kan -2. Biloks O noh -2.

S2 : berarti ininya 3 dong mi ? yak an?

S1 : iya..

S1 : yeehh udah ngerti guaa.. (K1)

Pada pertemuan kedua di kelas A materi yang didiskusikan

ialah persamaan reaksi. Persentase tipe dialog yang muncul pada

pertemuan ini tidak jauh berbeda dari pertemuan pertama yaitu tipe

dialog yang muncul berupa tipe dialog kumulatif dan tipe dialog

disputasional, namun yang membedakan di sini ialah persentasenya,

persentae tipe-tipe dialog yang muncul pada pertemuan kedua ini

dapat dilihat pada Diagram 4.2 di bawah ini. Pada pertemuan kedua

tipe dialog kumulatif yang muncul lebih tinggi dari pertemuan

pertama yaitu sekitar 24%, sedangkan tipe dialog disputasional yang

muncul lebih rendah dari pertemuan pertama yaitu sekitar 8%, dan

tipe dialog eksploratori masih belum terlihat sama seperti pertemuan

pertama sedangkan sisanya 68% berupa non dialog atau dialog yang

tidak berkaitan dengan materi (non materi).

Page 60: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

46

Diagram 4.2 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas A pada

Pertemuan Kedua

1) Contoh tipe dialog disputasional yang muncul pada pertemuan

kedua di kelas A :

S6 : ihh L. L apa?… i….i…

S5 : yang tadi dicatet (berbicara antusias pada S4)

S3 : Fe?

S5 : bukan..!!!

S6 : logam kan padet kan ? “P” ?? | eh G G

S5 : eh yang tadi lu | ihhhh G mah gas!!!

S3 : S?

S6 : S.. S..

S5 : kayaknya S deh..

S4 : solid padatan..

S6 : iya S padat… kalo ini nih I, larutan I yang pertama tadi

*tidak terdengar jelas* larutan.

S5 : (mengangguk) (D5, D6)

2) Contoh tipe dialog kumulatif yang muncul pada pertemuan

kedua di kelas A :

S1 : C, C = B (membantu S3 mengerjakan soal)

S5 : oh jadinya a b c d ya?

S1 : iya.| abc

S3 : abc

8%

24%

68%

disputasional

kumulatif

nondialog/materi

Page 61: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

47

S1 : tadi c kan ada 3CHO. | jadi ? jadi tetep 8 donggg)

S3 : oh iya.. (K1)

Pada pertemua ketiga materi yang didiskusikan pada kelas A

sama dengan pertemuan kedua yaitu persamaan reaksi, tingkat

persentase tipe-tipe dialog yang muncul pada pertemuan ini sangat

rendah dibanding dua pertemuan sebelumnya karena lebih

didominasi oleh non dialog atau dialog yang tidak berkaitan dengan

materi (non materi) yakni sekitar 85%. Tingkat persentase tipe-tipe

dialog yang muncul pada pertemuan ketiga telah disajikan pada

Diagram 4.3 dengan nilai persentase ialah 5% tipe dialog

disputasional, dan 10% tipe dialog kumulatif kedua tipe dialog ini

memiliki tingkat persentase yang lebih rendah dari dua pertemuan

sebelumnya, sedangkan tipe dialog eksploratori masih sama seperti

dua pertemuan sebelumnya yaitu 0% atau dapat dikatakan tidak

muncul pada pertemuan ini.

Diagram 4.3 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas A pada

Pertemuan Ketiga

1) Contoh tipe dialog disputasional yang muncul pada pertemuan

ketiga di kelas A :

S3 : oh jadi a berapa.. eh 13 nih 13.. nah bener nih dicari nih

koefisiennya berapa (pada S2)

S1 : koefisiennya lu.. elu tambahin *tidak terdengar jelas* iya

kaya gitu caraya ! (pada S2). 21 21 21…!

5%

10%

85%

disputasional

kumulatif

nondialog/materi

Page 62: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

48

S2 : (terlihat bingung)

S1 : e.. e iya bener e ko g? noh noh ! (pada S2). (D2, D3, D7)

S2 : kali 2 ya?

S1 : bukann… dikali 2.. tar dulu di ini samain kaya gini.

(sambil menunjukkan kertas pada S2). (D3)

2) Contoh tipe dialog kumulatif yang muncul pada pertemuan

ketiga di kelas A :

S4 : 2. (mencoba membantu S2 mengerjakan)

S2 : *tidak terdengar jelas* berapa? (pada S4)

S4 : 2

S2 : yang di kanan? Yang kanan? (bertanya pada S4)

S4 : yang kanan 2.

S2 : gimana si ? (sambil mengecek jawaban)

S4 : hah 3 5 ?

Tipe-tipe dialog yang muncul pada kelas A ialah tipe dialog

kumulatif dan tipe dialog disputasional, sedangkan tipe dialog

eksploratori belum terlihat dari ketiga pertemuan tersebut.

b. Tipe Dialog Antar Siswa pada Kelas B

Pada pertemuan pertama di kelas B, materi yang didiskusikan

ialah persamaan reaksi, tipe-tipe dialog yang muncul pada pertemuan

ini ialah tipe disputasional, tipe kumulatif dan tipe eksploratori

seperti yang disajikan pada Diagram 4.4 di bawah ini. Persentase

dari tipe-tipe dialog tersebut ialah tipe dialog disputasional sekitar

23%, tipe dialog kumulatif sekitar 38% dan tipe dialog eksploratori

sekitar 2%. Sedangkan sisanya ialah non dialog atau dialog yang

tidak memuat materi di dalamnya (non materi) yaitu sekitar 37%.

Page 63: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

49

Diagram 4.4 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas B pada

Pertemuan Pertama

1) Contoh tipe dialog disputasional yang muncul pada pertemuan

pertama di kelas B

S6 : coba sini…!! (meminta salah satu kertas soal pada S5)

S5 : ini… (bicara dengan S4 sambil menepuk-nepuk kertas

soal)

S3 : engga.. engga.. lu gak usah liat sono lu liat soal ini aja

yang pertama dulu makanya disuruh isi yang pertama

dulu… (bicara pada S4)

S4 : tadi itu… (bicara dengan S3 sambil menunjuk papan tulis)

S3 : beda ini yang di sini (bicara dengan S4 sambil menunjuk

kertas soal)

S2 : tambah 5 ya 5 ? (bicara dengan S1)

S1 : tapi ini? (bicaraa dengan S2)

S5 : emang reaktan ? (bertanya pada S6 yang sedang menulis

jawaban)

S6 : ini kan di sebelah ini, ini kan di sebelah kiri.. ini di

sebelah kanan.. D1, D3

2) Contoh tipe dialog kumulatif yang muncul pada pertemuan

pertama di kelas B

S5 & S6 : Atom-atom apa saja yang terlibat dalam reaksi

pembakaran gas metana (membaca soal)

23%

38%

2%

37%

disputasional

kumulatif

eksploratori

nondialog/materi

Page 64: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

50

S1 : 4Al + 3O2 = 2Al2O3 (bicara dengan S2)

S3 : 2 x 1? 2 x 1? (membantu S4 mengerjakan dan bertanya

pada diri sendiri)

S4 : 2+2 berapa? (bertanya pada S3)

S3 : 4. (menjawab S4)

S4 : 4. (meyakinkan jawaban S3)

S3 : satu emang? (bertanya pada S4)

S4 : iya.. (menjawab S3)

S6 : CH4 gas metana, bener gak si? Atom apa saja berarti ini

atom kan ? (bicara dengan S5)

S5 : oksigen. O2, CO2 H2O (bicara dengan S6)

S6 : sekarang O2 CO2 H2O pas. Yuk misalnya isi dulu yak pake

pensil (bicara dengan S5)

S3 : emang d nya 2? (bertanya pada S4)

S4 : iya. 2a = d (menjawab S3)

S3 : oh iya. (bicara dengan S4)

S4 : maka harga b = ? (bertanya pada S3)

S3 : 2. b-nya 2 (menjawab S4). (K1, K2)

3) Contoh tipe dialog eksploratori yang muncul pada pertemuan

pertama di kelas B

S1 : 2 sama a. (bicara dengan S2)

S2 : N-nya

S2 : *tidak terdengar jelas* kalo kayak gini jadinya satu

harusnya dua (bicara dengan S1)

S1 : engga setau gua, itu tuh Na-nya tuh 2. Ini harus sama

*tidak terdengar jelas* (bicara dengan teman-temannya)

S1 : Na-nya 4 berarti.. (bicara dengan teman temanya namun

kamera terhalangi oleh kertas yang dipegang oleh S6)

S6 : 2 dong ? (bicara dengan S1)

S3 : udah ini ga usah ditambah 2 lagi.. ini kan udah 2. Ini

udah 2.(bicara dengan teman-temannya)

Page 65: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

51

S1 : S-nya ? (bicara dengan teman-temannya)

S2 : dikali (bicara dengan S1)

S1 : satu ohh.. bener… ini udah bener aul…! Ini benerr..

(bicara dengan S2)

S5 : ini tiga udah kan ? (bertanya pada teman-temannya)

S3 : udah ini bener…

S1 : Na = 2, terus H=2, S =1, O =4. dah (menjelaskan pada

teman-temannya)

S3 : dah udah. (E1, E2, E3, E5)

Pada pertemuan kedua di kelas B materi yang didiskusikan

masih sama seperti pertemuan pertama yaitu persamaan reaksi,

begitu pula dengan tipe-tipe dialog yang muncul. Namun, yang

membedakan ialah persentase masing-masing dari tipe dialog

tersebut. Persentase tipe-tipe dialog yang muncul ini telah disajikan

pada Diagram 4.5 yakni tipe dialog disputasional muncul hanya

sekitar 4%, tipe dialog kumulatif sekitar 23% dan tipe dialog

eksploratori sekitar 1% ketiga tipe-tipe dialog yang muncul ini

memiliki tingkat persentase yang lebih rendah dari pertemuan

pertama, sedangkan sisanya ialah 72% berupa non dialog atau dialog

yang tidak memuat non materi (non materi).

Diagram 4.5 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas B pada

Pertemuan Kedua

4%

23%

1%

72%

disputasional

kumulatif

eksploratori

nondialog/materi

Page 66: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

52

1) Contoh tipe dialog disputasional yang muncul pada pertemuan

kedua di kelas B

S4 : ko dikali 2?

S5 : kan H nya kan 2, disini kan 2 .

S1 : maksudnya apaan si?

S4 : biar jadi 4

S5 : iya biar jadi 4.

S1 : ya 2 kali 2…

S4 : 2 kali 2..?

S5 : kan

S3 : 2 x 2

S5 : kan H2O nia.. kan kalo dijelasin H2O , biar jadi 4 berarti

jadinya 2H2O

S1 : iyaa.. (D1, D6)

2) Contoh tipe dialog kumulatif yang muncul pada pertemuan

kedua di kelas B

S5 : CH4 + O2?

S1 : iya CH4.

S5 : ini ? (menunjuk hasil reaksi)

S4 : H2O

S1 : H2O uap air.

S5 : CO2, 2H2O (menuliskan hasil reaksi) *tidak terdengar

jelas* (membaca soal)

S1,4 : CH4 , O2 , CO2, + H2O (membantu menyebutkan untuk

temannya yang menulis)

S4 : pereaksi, hasil reaksi (membantu menjawab soal yang

lain)

S1 : hasil reaksi yang produk. Dah. (K1,K2)

3) Contoh tipe dialog eksploratori yang muncul pada pertemuan

kedua di kelas B

S4 : berarti… dua, dua,

Page 67: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

53

S1 : berarti yang di kanan ?

S4 : yang di kanan dua, sebelah sini berarti ?

S1 : 5.

S5 : kalo di kanan 2 berarti ?

S1 : 2 x ? eh tiga?

S5 : eeehh…, biar jadi …. Berarti 10 dong harusnya ya? biar

sama.

S4 : ka suci ka, ka suci

S1 : ini 5 lah ! ini kan 5 2. Ini 5 eh engga

S5 : berarti 5 2 kayaknya 2,5 deh ni. (E3)

Pada pertemuan ketiga di kelas B materi yang didiskusikan

adalah stoikiometri, berbeda dengan pertemuan pertama dan kedua

pada pertemuan ini tidak ditemukan adanya tipe dialog eksploratori,

presentase tipe-tipe dialog yang muncul pada pertemuan ini disajikan

pada Diagram 4.6 di bawah ini. Tipe-tipe dialog yang muncul ialah

disputasional 11%, tipe dialog kumulatif 27%, dan sisanya berupa

non dialog (non materi) 62%. Tipe dialog disputasional pada

pertemuan ini memiliki tingkat persentase yang lebih rendah dari

pertemuan pertama, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan

pertemuan kedua. Begitu pula dengan tipe dialog kumulatif pada

pertemuan ini yang memiliki tingkat persentase lebih rendah dari

pertemuan pertama namun lebih tinggi jika dibandingkan pada

pertemuan kedua.

Diagram 4.6 Persentase Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa Kelas B pada

Pertemuan Ketiga

11%

27%

62%

disputasional

kumulatif

nondialog/materi

Page 68: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

54

1) Contoh tipe dialog disputasional yang muncul pada pertemuan

ketiga di kelas B

S5 : C C C ? (bertanya pada S1)

S1 : 12

S2 : dik… kalkulator dikk… 80 x 22,4 buru!! (meminta S3

menghitung dengan kalkulator)

S5 : N N …? (bertanya kembali pada temannya S1 yang

memegang tabel periodic unsure)

S3 : noh reyhan mana orangnya reyhan (merespon S2)

S5 : nih 14.. (menemukan Ar N pada tabel periodic unsure

yang dipegang S1). 39 x 4 berapa? (bertanya pada

temannya). 9x4 =36, 12.. 15. 156.. (sambil menghitung

dengan perkalian bersusun) *tidak terdengar jelas* (lanjut

menghitung tapi tidak terdengar jelas). (D1, D2, D5)

2) Contoh tipe dialog kumulatif yang muncul pada pertemuan

ketiga di kelas B

S2 : 4x8, 8x4… (berpikir). 8x4 berapa ca? (bertanya pada S4).

S4 : 8x4. 8 8 16….+ 16 (berpikir).

S2 : hah? (merespon S4)

S4 : 8x4 ya? (bertanya pada S2 dan berpikir). 32..! (memberi

jawaban pada S2)

S2 : 22,4x80 (bertanya pada S3)

S3 : berapa? (bertanya pada S2)

S2 : 22,4x80 | 1792 (bicara dengan S3 kemudian melihat hasil

jawabannya).

S1 : ini apa? (bertanya dengan S5)

S3 : 1792..! (mengorekesi yang ditulis S2). (K1, K2)

Pada kelas A dan kelas B ini kegiatan diskusi masih

didominasi oleh dialog yang tidak berkaitan dengan materi pelajaran

kimia, sedangkan untuk tipe dialog antar siswa yang mendominasi

pada kelas A dan kelas B sama yaitu tipe dialog kumulatif, berbeda

Page 69: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

55

dengan kelas A pada kelas B telah muncul tipe dialog eksploratori

walaupun dengan persentase yang sangat kecil.

B. Pembahasan

1. Tipe-Tipe Dialog Antar Siswa

Proses pembelajaran yang menggunakan metode diskusi pasti akan

memicu adanya dialog antar siswa sebagaimana menurut Tarigan &

Tarigan (1987, hlm. 128) bahwa teknik pembelajaran diskusi dapat

digunakan untuk mengembangkan dan melatih keterampilan berbicara

siswa, serta menuntut siswa untuk memikirkan masalah yang

didiskusikan. Dialog antar siswa yang muncul pada saat pembelajaran

diskusi ada yang memuat materi pelajaran, dan ada pula dialog yang

tidak memuat materi pelajaran. Dialog yang memuat materi pelajaran

dikategorikan menjadi beberapa tipe dialog, menurut Mercer dan

Littleton (2007, hlm. 58-59) ada tiga tipe dialog yaitu tipe dialog

disputasional, tipe dialog kumulatif dan tipe dialog eksploratori.

Persentase tipe-tipe dialog yang muncul di kelas A dan kelas B dapat

dilihat pada Tabel 4.3 halaman 43 secara keseluruhan dan pada Diagram

4.1- 4.6 untuk masing-masing pertemuan di kelas A dan kelas B.

a. Tipe-tipe Dialog yang Muncul pada Percakapan Antar Siswa

dalam Pembelajaran Kimia di Kelas A dan Kelas B

Tabel 4.1 halaman 41 menunjukkan bahwa pada kelas A,

persentase dialog antar siswa yang mendiskusikan materi sebagian

besar masih tergolong rendah dengan rata-rata 28% yang terdiri dari

37% pada pertemuan pertama, 32% pada pertemuan kedua, dan 15%

pada pertemuan ketiga. Persentase dialog antar siswa yang

mendiskusikan materi ini mempengaruhi tipe-tipe dialog yang

dihasilkan. Semakin banyak siswa mendiskusikan materi maka

semakin tinggi kemungkinan tipe-tipe dialog itu akan muncul.

Sebaliknya, semakin sedikit siswa yang mendiskusikan materi maka

Page 70: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

56

kemungkinan muncul tipe-tipe dialog itu akan semakin sedikit

karena siswa lebih banyak berdiskusi di luar materi.

Tipe-tipe dialog antar siswa yang muncul pada kelas A dapat

dilihat pada Tabel 4.3 halaman 43, salah satu tipe dialog yang

muncul adalah tipe dialog kumulatif sebagaimana dikatakan oleh

Mercer dan Littleton (2007, hlm. 59) bahwa tipe ini merupakan salah

satu tipe dialog yang bersifat membangun dan positif akan tetapi

memiliki kekurangan yakni tidak kritis terhadap pendapat orang lain.

Berikut ini tipe dialog kumulatif pada kelas A :

1) Tipe Dialog Kumulatif pada Kelas A Pertemuan Pertama

Tabel 4. 4 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas A

Pertemuan Pertama

Siswa Dialog Keterangan

S5

: nih +1, +1 dari Na, terus kan -6 dari

O3, kita cari .. cari yang lainnya.. ini

kan hasilnya nol. Kalo misalnya -6 +1

jadinya? Nah -6 biar abis harus

ditambah berapa? +5 kan ? +5 nya

ditulis. ngerti ngga ? jadi sama kayak

gini sebenernya…

Elaborasi

S1 : mmmmmmm… (tanda mengerti) Tidak kritis

S2 : jadi hasilnya nol gitu ? Konfirmasi

S5 : iya..

S2 : jadi sama aja 6 sama 6 kan ? Konfirmasi

S1 : jadi gini doang ?

Tidak kritis

S5

: iya.. cuman karna.. dini..! ini kan 3

unsur, jadi harus dipisah pisah.. K1,

K2

Page 71: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

57

Pada penggalan transkrip dialog di atas diindikasi bahwa

dialog S5 menunjukkan elaborasi karena S5 berupaya

menjelaskan pengerjaan soal pada anggota kelompoknya yang

lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia elaborasi

merupakan pengerjaan secara tekun dan cermat. Kemudian S1

menjawanya dengan gumaman arti mengerti atau setuju.

Namun, S1 tidak memberikan komentar apapun terhadap

penjelasan S5. Maka, hal ini diduga bahwa S1 menyetujui

penjelasan S5 namun tidak kritis. Di sisi lain, S2 menanyakan

kebenaran hasil jawaban dari sebuah soal dan S5 mendukung

atau mengesahkan jawaban tersebut. Lalu, S2 menanyakan

kembali kebenaran sebuah jawaban soal. Dialog ini diindikasi

adanya konfirmasi antara S2 dan S5. Kemudian, S1 turut

bertanya pada S5 mengenai pengerjaan sebuah soal. Namun S5

menjawab S1 secara tidak kritis. Dari penggalan dialog

tersebut diketahui bahwa dialog tersebut memenuhi indikator 1

dan 2 kumulatif, sehingga masuk ke dalam kategori tipe dialog

kumulatif. Karena, tipe kumulatif menurut Mercer di tandai

dengan adanya konfirmasi serta persetujuan pendapat secara

tidak kritis.

2) Tipe Dialog Kumulatif pada Kelas A Pertemuan Kedua

Tabel 4.5 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas A

Pertemuan Kedua

Siswa Dialog Keterangan

S1 : C, C = B (membantu S3

mengerjakan soal)

Pengulangan

dan

Konfirmasi S5 : oh jadinya a b c d ya?

S1 : iya.| abc Konfirmasi |

Pengulangan

S3 : abc Pengulangan

Page 72: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

58

S1 : tadi c kan ada 3CHO. | jadi ? jadi

tetep 8 donggg Konfirmasi

S3 : oh iya..

Berdasarkan penggalan transkrip dialog di atas

menunjukkan bahwa pada dialog antara S1 dan S5 tedapat

pengulangan kata oleh S5 serta terdapat konfirmasi mengenai

kebenaran cara penyelesaian suatu soal pada S1. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia konfirmasi ialah berupa

penegasan, pengesahan, atau pembenaran. Kemudian, S1

membenarkan atau secara tidak langsung mengesahkan

pertanyaan S5. Selanjutnya, diikuti pengulangan kata yang

diucapkan oleh S1 dan S3 serta konfirmasi jawaban oleh S3

mengenai soal pada S1. Berdasarkan ciri-ciri tersebut diketahui

bahwa penggalan dialog di atas memenuhi indikator 1

kumulatif menurut Mercer yaitu berupa pengulangan dan

konfirmasi. Sehingga dialog di atas masuk kategoti tipe dialog

kumulatif.

3) Tipe Dialog Kumulatif pada Kelas A Pertemuan Ketiga

Tabel 4.6 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas A

Pertemuan Ketiga

Siswa Dialog Keterangan

S4 : 2. (mencoba membantu S2

mengerjakan)

Pengulangan S2

: *tidak terdengar jelas* berapa?

(pada S4)

S4 : 2

S2 : yang di kanan? Yang kanan?

(bertanya pada S4) Pengulangan

S4 : yang kanan 2.

Page 73: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

59

S2 : gimana si ? (sambil memeriksa

jawaban) Konfirmasi

S4 : hah 3 5?

Penggalan transkrip di atas menunjukkan adanya kata

pengulangan oleh S4 dan S2. Selain itu, adanya bentuk

konfirmasi berupa pertanyaan yang dilakukan oleh S2 dan S4

mengenai kebenaran jawaban suatu soal. Berdasarkan ciri-ciri

tersebut, penggalan dialog di atas memenuhi indikator 1 dari

tipe kumulatif. Sebagaimana menurut Mercer dan Littleton

(2007, hlm. 59) tipe dialog kumulatif salah satunya di tandai

oleh adanya pengulangan dan konfirmasi.

Selain itu, tipe dialog yang muncul di kelas A ialah tipe dialog

disputasional, tipe ini menunjukkan kondisi di mana siswa saling

berselisih pendapat yang kurang bermakna terhadap materi atau

topik itu sendiri dan siswa saling memaksakan pendapatnya masing-

masing. Hal ini serupa dengan yang dikatakan Mercer dan Littleton

(2007, hlm. 58-59) bahwasanya tipe disputasional ini ditandai

dengan adanya perselisihan pendapat, pengambilan keputusan yang

dilakukan secara individual, dan lain-lain, sebagaimana yang telah

dituangkan menjadi indikator pada Tabel 2.1 halaman 28 Sedangkan

tipe dialog eksploratori tidak terlihat pada kelas A yang artinya pada

kelas ini belum muncul tipe dialog antar siswa yang mengeksplor

lebih dalam mengenai topik atau materi pada mata pelajaran kimia.

Berikut ini tipe dialog disputasional yang terjadi di kelas A :

Page 74: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

60

1) Tipe Dialog Disputasional pada Kelas A Pertemuan Pertama

Tabel 4.7 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas A

Pertemuan Pertama

Siswa Dialog Keterangan

S2 : ini NaNO nya 2. Pernyataan

S3 : 3. NaNO3 dini..! Pemaksaan

pendapat S2 : apaan sih ?

S3 : NaNO3 lu bilang tadi NaNO2

S2 : ini maksud gua 2 ada Na. Apaaa? Pernyataan

S3 : emang lu ga liat 2?? Tiga..! Pemaksaan

pendapat

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya

pernyataan oleh S2 serta pemaksaan pendapat yang dilakukan

oleh S3. Jika dilihat pada Tabel 2.1 mengenai indikator tipe

dialog Mercer, maka penggalan dialog tersebut memenuhi

indikator 2 dan 3 dari tipe dialog disputasional.

2) Tipe Dialog Disputasional pada Kelas A Pertemuan Kedua

Tabel 4.8 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas A

Pertemuan Kedua

Siswa Dialog Keterangan

S6 : ihh L. L apa?… i….i…

S5 : yang tadi dicatet (berbicara pada S4)

S3 : Fe?

S5 : bukan..!!! Dominasi

S6 : logam kan padet kan? “P” ?? | eh G

G Pemaksaan

pendapat S5 : eh yang tadi lu | ihhhh G mah gas!!!

S3 : S?

S6 : S.. S..

Page 75: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

61

S5 : kayaknya S deh..

Kritik atau

saran yang

membangun

S4 : solid padatan..

S6

: iya S padat… kalo ini nih I, larutan

I yang pertama tadi *tidak terdengar

jelas* larutan.

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya dominasi

yang dilakukan oleh S5 serta pemaksaan pendapat oleh S5 dan

S6. Kemudian, adanya kritik atau saran yang bersifat

membangun yang dilakukan S5, S4 serta S6. Apabila merujuk

pada indikator tipe dialog Mercer (2007, hlm. 58-59) ciri-ciri

pola dari penggalan dialog tersebut termasuk ke dalam kategori

tipe dialog disputasional.

3) Tipe Dialog Disputasional pada Kelas A Pertemuan Ketiga

Tabel 4.9 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas A

Pertemuan Ketiga

Siswa Dialog Keterangan

S3

: oh jadi a berapa.. eh 13 nih 13.. nah

bener nih dicari nih koefisiennya

berapa (pada S2)

Perintah

S1

: koefisiennya lu.. elu tambahin *tidak

terdengar jelas* iya kaya gitu caranya!

(pada S2). 21 21 21…! Dominasi

S1 : e.. e iya bener e ko g? noh noh! (pada

S2).

S2 : kali 2 ya?

S1

: bukann… dikali 2.. tar dulu di ini

samain kaya gini. (sambil

menunjukkan kertas pada S2).

Pemaksaan

pendapat

Page 76: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

62

Berdasarkan penggalan dialog di atas S3 mengucapkan

kata-kata yang ditujukan pada S2 berupa perintah yang tersirat

dalam dialog. Kemudian, isi dialog S1 jika dilihat dari kata-

kata atau kalimat pada penggalan dialog tersebut serta nada

bicara pada video, diindikasi berupa dominasi dan pemaksaan

pendapat terhadap S2 mengenai cara pengerjaan suatu soal.

Jika merujuk pada studi Mercer mengenai tipe-tipe dialog,

maka penggalan dialog di atas menunjukkan tipe dialog

disputasional. Karena, dialog tersebut memenuhi salah satu

indikator disputasional yakni adanya dominasi, perintah dan

pemaksaan pendapat.

Sedangkan pada kelas B telah disajikan Tabel 4.2 halaman 41

yang menunjukkan persentase dialog antar siswa yang

mendiskusikan materi pelajaran kimia masih rendah namun lebih

tinggi dibanding kelas A yaitu dengan rata-rata 43%. Pada

pertemuan pertama persentase dialog yang muncul dan memuat

materi cukup tinggi sekitar 63%, sedangkan pada pertemuan kedua

hanya 28% dan pertemuan ketiga 38%. Nilai persentase ini

menunjukkan sejauh mana siswa-siswi dalam suatu kelompok

menggali lebih dalam materi yang harus dipecahkan oleh mereka

dengan bantuan satu sama lain sesama anggota kelompoknya.

Sebagaimana menurut Vygotsky dalam Fetherston (2006, hlm. 159)

bahwa pemahaman siswa berkembang melalui interaksi dengan

individu lainnya yang memiliki pemahaman yang lebih mendalam

pada suatu subjek, selain itu pengetahuan juga berkembang melalui

konflik kognitif dan negosiasi sosial.

Tingkat persentase dialog antar siswa kelas B yang membahas

materi pelajaran kimia ini akan mempengaruhi tipe-tipe dialog yang

muncul sama halnya seperti pada kelas A. Semakin tinggi persentase

dialog yang memuat materi maka semakin besar kemungkinan

semua tipe dialog akan muncul. Sebagaimana menurut Phillipson

Page 77: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

63

dan Wegerif (2017, hlm 6) berpendapat bahwa pembelajaran dialog

pada bentuk tertentu memiliki fungsi untuk meningkatkan

pembelajaran kelompok serta proses pemikiran siswa. Persentase

tipe-tipe dialog yang muncul pada kelas B dapat dilihat pada Tabel

4.3 halaman 42 dan Diagram 4.4, 4.5 dan 4.6. Pada tabel tersebut

menunjukkan bahwa salah satu tipe dialog yang muncul pada kelas

B ialah tipe dialog kumulatif. Tipe kumulatif yang muncul pada

diskusi antar siswa dalam pembelajaran kimia pada pertemuan

pertama sebesar 38%, pertemuan kedua sebesar 23% dan pertemuan

ketiga sebesar 27%. Berikut ini adalah salah satu penggalan tipe

dialog kumulatif pada masing-masing pertemun di kelas B :

1) Tipe Dialog Kumulatif pada Kelas B Pertemuan Pertama

Tabel 4.10 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas B

Pertemuan Pertama

Siswa Dialog Keterangan

S5 &

S6

: Atom-atom apa saja yang terlibat

dalam reaksi pembakaran gas

metana (membaca soal)

Elaborasi S1

: 4Al + 3O2 = 2Al2O3 (bicara

dengan S2)

S3

: 2 x 1? 2 x 1? (membantu S4

mengerjakan dan bertanya pada

diri sendiri)

S4 : 2+2 berapa? (bertanya pada S3)

S3 : 4. (menjawab S4) Pengulangan

S4 : 4. (meyakinkan jawaban S3)

S3 : satu emang? (bertanya pada S4) Konfirmasi

S4 : iya.. (menjawab S3)

S6 : CH4 gas metana, bener gak si?

Atom apa saja berarti ini atom kan Konfirmasi

Page 78: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

64

? (bicara dengan S5)

S5 : oksigen. O2, CO2 H2O (bicara

dengan S6)

Elaborasi S6

: sekarang O2 CO2 H2O pas. Yuk

misalnya isi dulu yak pake pensil

(bicara dengan S5)

S3 : emang d nya 2? (bertanya pada

S4) Konfirmasi

S4 : iya. 2a = d (menjawab S3)

S3 : oh iya. (bicara dengan S4) Tidak kritis

S4 : maka harga b = ? (bertanya pada

S3) Elaborasi

S3 : 2. b-nya 2 (menjawab S4). (K1,

K2)

Penggalan tipe dialog di atas dikategorikan tipe dialog

kumulatif. Seperti yang dilihat pada dialog di atas terdapat

bentuk percakapan antar siswa berupa elaborasi oleh S1, S3,

S4, S5 dan S6. Menurut Munandar dalam Hasanah, Rudibyani

dan Tania (2018, hlm. 143) elaborasi merupakan indikator

prilaku individu yang meliputi mencari arti yang lebih

mendalam mengenai jawaban atau pemecahan soal.

Selanjutnya, penggalan dialog di atas menunjukkan adanya

bentuk percakapan berupa pengulangan kata dan konfirmasi.

Konfirmasi yang dimaksud dalam hal ini ialah menegaskan

atau membenarkan pertanyaan ataupun mengenai jawaban.

Selain itu, terdapat pola dialog antara S4 dan S3 di mana S3

menyetujui jawaban atau pendapat S4 secara tidak kritis. Hal

ini sesuai dengan yang dikatakan Phillipson & Wegerif (2017,

hlm. 18) bahwa tipe dialog yang ditandai dengan adanya siswa

Page 79: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

65

yang tidak kritis menyetujui pendapat satu sama lain ialah tipe

dialog kumulatif.

2) Tipe Dialog Kumulatif pada Kelas B Pertemuan Kedua

Tabel 4.11 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas B

Pertemuan Kedua

Siswa Dialog Keterangan

S5 : CH4 + O2? Konfirmasi

S1 : iya CH4

S5 : ini ? (menunjuk hasil reaksi)

S4 : H2O

Pengulangan

S1 : H2O uap air.

S5 : CO2, 2H2O (menuliskan hasil

reaksi) *tidak terdengar jelas*

(membaca soal)

S1 &

S4

: CH4 , O2 , CO2, + H2O (membantu

menyebutkan untuk temannya

yang menulis)

S4 : pereaksi, hasil reaksi (membantu

menjawab soal yang lain)

S1 : hasil reaksi yang produk. Dah.

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya indikator

tipe dialog kumulatif berupa konfirmasi dan pengulangan.

Indikator konfirmasi ditujukan oleh dialog antara S1 dan S5

dibagian awal. Di mana S5 bertanya mengenai kebenaran suatu

jawaban pada S1. Sedangkan indikator pengulangan kata

ditujukan oleh dialog yang dilakukan oleh S1, S4 dan S5

selanjutnya. Hal ini sesuai dengan studi Mercer bahwa tipe

dialog kumulatif selain ditandai dengan adanya percakapan

yang tidak kritis juga ditandai dengan adanya konfirmasi dan

pengulangan (Mercer & Littleton, 2007, hlm. 59).

Page 80: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

66

3) Tipe Dialog Kumulatif pada Kelas B Pertemuan Ketiga

Tabel 4.12 Penggalan Dialog Kumulatif pada Kelas B

Pertemuan Ketiga

Siswa Dialog Keterangan

S2 : 4x8, 8x4… (berpikir). 8x4 berapa

ca? (bertanya pada S4). Pengulangan

S4 : 8x4. 8 8 16….+ 16 (berpikir).

S2 : hah? (merespon S4)

Konfirmasi S4 : 8x4 ya? (bertanya pada S2 dan

berpikir). 32..! (memberi jawaban

pada S2)

S2 22,4x80 (bertanya pada S3)

Pengulangan

S3 : berapa? (bertanya pada S2)

S2 : 22,4x80 | 1792 (bicara dengan S3

kemudian melihat hasil

jawabannya).

S3 : 1792..! (mengorekesi yang ditulis

S2).

Pada tahap awal penggalan dialog diatas terdapat

pengulangan kata antara S2 dan S4. Kemudian, adanya

konfirmasi atau klarifikasi dalam kalimat tanya yang

dilakukan S4 terhadap S2 mengenai penegasan pertanyaan

serta memberikan kebenaran jawaban kepada S2. Menurut

Maisarah, Mahmud dan Subhayni (2017, hlm. 178) konfirmasi

dapat dikatakan sebagai bentuk kalimat tanya klarifikasi.

Selanjutnya, terdapat pengulangan kata yang dilakukan juga

oleh S2 dan S3 mengenai pertanyaan dan jawaban soal.

Indikator yang terdapat pada penggalan dialog berupa

pengulangan dan konfirmasi. Hal ini menunjukkan tipe dialog

pada penggalan kata tersebut ialah tipe kumulatif.

Page 81: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

67

Selain tipe dialog kumulatif, tipe dialog disputasional juga

muncul pada dialog siswa di kelas B dengan persentase 23% pada

pertemuan pertama, 4% pada pertemuan kedua dan 11% pada

pertemuan ketiga. Berikut ini adalah salah satu contoh penggalan

dialog disputasional pada kelas B :

1) Tipe Dialog Disputasional pada Kelas B Pertemuan Pertama

Tabel 4.13 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas B

Pertemuan Pertama

Siswa Dialog Keterangan

S6 : coba sini…!! (meminta salah satu

kertas soal pada S5) Perintah

S5 : ini… (bicara dengan S4 sambil

menepuk-nepuk kertas soal)

S3

: engga.. engga.. lu gak usah liat sono

lu liat soal ini aja yang pertama dulu

makanya disuruh isi yang pertama

dulu…! (bicara pada S4)

Dominasi

S4 : tadi itu…? (bicara dengan S3 sambil

menunjuk papan tulis) Pemaksaan

pendapat S3

: beda ini yang di sini..!! (bicara

dengan

S4 sambil menunjuk kertas soal)

S2 : tambah 5 ya 5 ? (bicara dengan S1)

S1 : tapi ini?? (bicaraa dengan S2)

S5 : emang reaktan ? (bertanya pada S6

yang sedang menulis jawaban) Pemaksaan

pendapat S6

: ini kan di sebelah ini, ini kan di

sebelah kiri.. ini di sebelah kanan

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya dialog

siswa berupa perintah yang dilakukan S6 kepada S5.

Page 82: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

68

Kemudian, adanya dialog yang bersifat mendominasi yang

dilakukan S3 kepada S4 serta terdapat dialog berupa

pemaksaan pendapat yang dilakukan S3 terhadap S4, dan S5

terhadap S6. Dominasi menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia memiliki arti menguasai. Begitu pula menurut

Partanto dan Barry dalam Mursidi (2016, hlm. 94) mengartikan

dominasi sebagai penguasaan atau pengaruh besar. Dalam

dialog tersebut terdapat beberapa siswa yang bersifat

menguasai dialog karena menganggap dirinya lebih

mengetahui dibanding temannya yang lain. Berdasarkan ciri-

ciri tersebut penggalan dialog ini termasuk kategori tipe dialog

disputasional. Karena, ditemukannya indikator 1, 2 dan 3 tipe

dialog disputasional.

2) Tipe Dialog Disputasional pada Kelas B Pertemuan Kedua

Tabel 4.14 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas B

Pertemuan Kedua

Siswa Dialog Keterangan

S4 : ko dikali 2?

Pemaksaan

pendapat

S5 : kan H nya kan 2! disini kan 2!!

S1 : maksudnya apaan si?

S4 : biar jadi 4?

S5 : iya biar jadi 4!!

S1 : ya 2 kali 2…!

S4 : 2 kali 2..?

S5 : kan

S3 : 2 x 2

S5

: kan H2O nia.. kan kalo dijelasin

H2O , biar jadi 4 berarti jadinya

2H2O

Kritik yang

membangun

S1 : iyaa..

Page 83: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

69

Dialog di atas menunjukan adanya pemaksaan pendapat

yang dilakukan S1 dan S5 terhadap S4, dikarenakan S4 yang

terlihat kurang mengerti terhadap penjelasan S1 dan S5

sehingga muncul sedikit perdebatan di dalamnya. Kemudian,

S5 memberikan penjelasan lebih rinci kepada S4 dimaksudkan

agar S4 paham apa yang tengah dbicarakan. Maka, dialog S5

ini dikategorikan sebagai sebuah pendapat atau kritik yang

membangun, siswa yang memberikan kritik menunjukkan

bahwa siswa tersebut tengah mengalami proses berpikir kritis

pada dirinya. Menurut Irawan (2014, hlm. 47) berpikir kritis

merupakan proses mental untuk menganalisis maupun

mengevaluasi informasi. Berdasarkan ciri-ciri yang telah

disebutkan, dialog ini masuk ke dalam kategori tipe dialog

disputasional.

3) Tipe Dialog Disputasional pada Kelas B Pertemuan Ketiga

Tabel 4.15 Penggalan Dialog Disputasional pada Kelas B

Pertemuan Ketiga

Siswa Dialog Keterangan

S5 : C C C ? (bertanya pada S1) Mencari

sumber S1 : 12

S2

: dik… kalkulator dikk… 80 x 22,4

buru!! (meminta S3 menghitung

dengan kalkulator)

Perintah

S5

: N N …? (bertanya kembali pada

temannya S1 yang memegang tabel

periodic unsure)

Mencari

sumber

S3 : noh reyhan mana orangnya reyhan

(merespon S2)

S5 : nih 14.. (menemukan Ar N pada

tabel periodic unsure yang dipegang

Mencari

sumber

Page 84: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

70

S1). 39 x 4 berapa? (bertanya pada

temannya). 9x4 =36, 12.. 15. 156..

(sambil menghitung dengan perkalian

bersusun) *tidak terdengar jelas*

(lanjut menghitung tapi tidak

terdengar jelas).

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya dialog

upaya pencarian atau pengumpulan sumber yang dilakukan

oleh S5 dan S1 dalam menyelesaikan sebuah soal. Selain itu,

terdapat dialog yang berisi perintah yang dilakukan S2

terhadap S3. Menurut Mercer dan Littleton (2007, hlm. 59)

salah satu ciri tipe dialog disputasional ialah terdapat upaya

pengumpulan sumber serta adanya perintah.

Jenis tipe dialog yang terakhir menurut Mercer ialah tipe

dialog eksploratori. Tipe dialog ini muncul pada kelas B dengan

persentase 2% pada pertemuan pertama dan 1% pada pertemuan

kedua. Berikut ini adalah contoh tipe dialog eksploratori pada kelas

B :

1) Tipe Dialog Eksploratori pada Kelas B Pertemuan Pertama

Tabel 4.16 Penggalan Dialog Eksploratori pada Kelas B

Pertemuan Pertama

Siswa Dialog Keterangan

S1 : 2 sama a. (bicara dengan S2)

S2 : N-nya

S2 : *tidak terdengar jelas* kalo kayak

gini jadinya satu harusnya dua

(bicara dengan S1)

Pendapat

diberkan

untuk

kepentingan

bersama

S1 : engga setau gua, itu tuh Na-nya tuh

2. Ini harus sama *tidak terdengar

Kritis dan

konstruktif

Page 85: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

71

jelas* (bicara dengan teman-

temannya)

S1 : Na-nya 4 berarti.. (bicara dengan

teman temanya)

S3 : udah ini ga usah ditambah 2 lagi..

ini kan udah 2. Ini udah 2.(bicara

dengan teman-temannya)

Kritis dan

konstruktif

S6 : 2 dong ? (bicara dengan S1)

Kritis dan

konstruktif

S1 : S-nya ? (bicara dengan teman-

temannya)

S2 : dikali (bicara dengan S1)

S1 : satu ohh.. bener… ini udah bener

aul…! Ini benerr.. (bicara dengan

S2)

S5 : ini tiga udah kan ? (bertanya pada

teman-temannya)

Keputusan

bersama

S3 : udah ini bener…

S1 : Na = 2, terus H=2, S =1, O =4. dah

(menjelaskan pada teman-temannya)

S3 : dah udah.

Penggalan dialog di atas menunjukkan adanya dialog

yang berupa pernyataan pendapat yang diberikan untuk

kepentingan bersama yang dilakukan oleh S2. Namun,

kemudian terdapat dialog yang cukup kritis yang dikemukakan

oleh S1 terhadap pernyataan S2. Dialog ini bersifat konstruktif

karena S1 memberikan kritikan disertai alasan yang

mendukung. Menurut Nurhidayati (2017, hlm. 4) konstruktif

diartikan sebagai penyusunan pengetahuan melalui aktivitas

kolaboratif, refleksi dan interpretasi. Selain itu, terdapat pula

dialog kritis dan bersifat konstruktif yang diucapkan oleh S3

Page 86: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

72

kepada teman sekelompoknya. Kemudian, di akhir penggalan

dialog di atas terdapat pengambilan keputusan mengenai

jawaban suatu soal secara bersama oleh anggota kelompok dan

jika dilihat secara seksama penggalan dialog di atas

menunjukkan siswa dalam kelompok tersebut berpartisipasi

aktif dalam diskusi kelompok. Berdasarkan ciri-ciri tersebut

dan merujuk pada studi Mercer, maka penggalan dialog ini

dikategorikan sebagai tipe dialog eksploratori.

2) Tipe Dialog Eksploratori pada Kelas B Pertemuan Kedua

Tabel 4.17 Penggalan Dialog Eksploratori pada Kelas B

Pertemuan Kedua

Siswa Dialog Keterangan

S4 : berarti… dua, dua

Partisipasi

aktif

S1 : berarti yang di kanan ?

S4 : yang di kanan dua, sebelah sini

berarti?

S1 : 5.

S5 : kalo di kanan 2 berarti ?

S1 : 2 x ? eh tiga?

S5 : eeehh…, biar jadi …. Berarti 10

dong harusnya ya? biar sama.

S1 : ini 5 lah..! ini kan 5 2. Ini 5 eh engga Pernyataan

untuk

bersama S5

: berarti 5 2 kayaknya 2,5 deh ni.

Pada pertemuan ini tipe dialog eksploratori muncul

hanya 1%. Penggalan dialog di atas merupakan salah satu tipe

tersebut. Penggalan itu menunjukan bahwa antar dialog di atas

siswa berpartisipasi aktif dalam memecahkan permasalahan.

Selain itu, terdapat dialog yang diindikasi sebagai pendapat

yang ditawarkan untuk kepentingan bersama dalam

Page 87: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

73

memecahkan masalah. Sehingga, di simpulkan bahwa

penggalan dialog di atas ialah tipe dialog eksploratori. Menurut

Hambali (2016, hlm. 97) dialog eksplorasi ialah dialog yang

berisi tanya jawab yang berkenaan dengan objek. Objek yang

dimaksud dalam hal ini ialah soal atau materi yang tengah

didiskusikan oleh siswa.

Presentase munculnya tipe dialog eksploratori masih sangat

rendah di kelas B bahkan tidak terjadi sama sekali di kelas A, hal ini

dikarenakan siswa tidak dibiasakan untuk berkomunikasi lisan

(bertanya dan berdiskusi) dalam pembelajaran sebelumnya, sehingga

kualitas dialog antar siswa dalam kegiatan diskusi tidak sesuai

dengan yang diharapkan. Sebagaimana menurut Asniar (2016, hlm.

36) kemampuan berbicara di depan publik atau di depan kelas akan

memiliki kelemahan apabila komunikasi lisan kurang dibiasakan

dalam pembelajaran. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang

digunakan secara verbal seperti halnya bertanya atau menjawab

pertanyaan, serta berpendapat atau berargumen (Wangsa et al., 2017,

hlm. 28). Tarigan (2008, hlm. 3) berpendapat bahwasannya untuk

mengasah keterampilan berbicara maka diperlukan banyaknya

praktik serta latihan.

Wangsa, Suyana, Amalia & Setiawan (2017, hlm. 28) dalam

penelitiannya yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan

Komunikasi dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pembelajaran

Inkuiri Berbantu Teknik (TSTS) menjelaskan bahwa kemampuan

komunikasi siswa memiliki peran penting pada proses berjalannya

pembelajaran karena hal tersebut dapat merubah situasi

pembelajaran ke arah yang lebih baik dengan adanya interaksi sosial

antar siswa maupun antar siswa dengan guru.

Selain itu, menurut Veen dan Oers (2017, hlm. 4) pada

penelitiannya yang berjudul “Advances in research on classroom

dialogue: learning outcomes and assessments”, menunjukkan

Page 88: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

74

bahwa studi tentang dialog kelas tidak difokuskan hanya pada hasil

belajar materi pelajaran, tetapi juga menunjukkan hasil berharga

lainnya yaitu kompetensi lisan seperti argumentatif dan

pengembangan identitas spesifik.

Tipe-tipe dialog yang muncul pada kelas A dan kelas B

memiliki perbedaan, Perbedaan ini dapat dilihat dari berbagai faktor

salah satunya ialah saat proses pembelajaran di kedua kelas tersebut.

Proses pembelajaran akan menjadi menyenangkan bagi siswa apabila

di dalamnya terdapat faktor-fakor yang mendukung kegiatan

tersebut. Faktor-faktor tersebut tidak hanya dari dalam diri siswa

(internal) namun juga dari luar (eksternal) salah satunya ialah guru.

Menurut Barnes (2008, hlm. 5) dalam penelitiannya ditemukan

banyak guru yang memliki tipe dialog lebih ke arah presentasi dan

menulis yang terlalu cepat ketika siswa berusaha mencerna informasi

baru. Sehingga siswa kesulitan untuk menghubungkan informasi

baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Faktor eksternal ini seharusnya dimanfaatkan seorang guru

untuk menstimulus dan membantu siswa agar siswa dapat

mengekspresikan gagasan serta mengkomunikasikan ide ilmiahnya

(Wangsa et al., 2017, hlm. 28). Selain itu, agar siswa termotivasi

dalam kegiatan belajar. Motivasi yang rendah akan mengakibatkan

kemampuan penguasaan konsep siswa terhadap materi juga menjadi

rendah, karena untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik siswa

harus memiliki motivasi belajar yang kuat (Purpuniyanti, 2017, hlm.

246). Selain itu, lingkungan belajar juga perlu dipersiapkan untuk

mendukung kegiatan belajar selama proses pembelajaran karena hal

ini merupakan pusat pengajaran yang baik (Barnes, 2008, hlm. 6).

Sunyono dalam Sari, Sunyono dan Rosilawati (2018, hlm. 27)

menyebutkan bahwa untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa

dalam belajar kimia, guru harus berusaha menciptakan pembelajaran

Page 89: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

75

yang inovatif dan kreatif agar kualitas pembelajaran dapat

meningkat.

Reward atau penghargaan ialah salah satu metode yang dapat

digunakan seorang guru untuk menumbuhkan motivasi serta rasa

kompetisi yang ada dalam diri siswa. Reward atau penghargaan ini

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan persentase

tipe dialog yang muncul pada kedua kelas tersebut, karena di kelas B

guru menerapkan metode ini untuk meningkatkan motivasi dan rasa

kompetisi siswa saat diskusi kelompok, sedangkan di kelas A guru

yang mengajar di kelas tersebut tidak menerapkan metode tersebut

sehingga tidak ada penghargaan khusus kepada siswa. Menurut

Karunia dan Khotimah (2015, hlm. 13) adanya pemberian reward

atau penghargaan menghasilkan suasana belajar yang lebih baik

daripada pembelajaran yang tidak menggunakan metode reward

tersebut. Ketika suasana kelas dirasa menyenangkan bagi siswa

maka siswa pun akan aktif dan antusias selama proses pembelajaran.

Oleh karena itu, hasil persentase tipe dialog yang muncul antar siswa

di antara kelas A dan kelas B, lebih banyak muncul di kelas B karena

siswa lebih aktif dengan adanya pemberian reward tersebut.

b. Tipe Dialog Antar Siswa yang Dominan Muncul pada Topik

Diskusi di Kelas A dan Kelas B

Persentase tipe dialog antar siswa yang paling tinggi muncul di

kelas A ada pada pertemuan pertama dengan total persentase 37%

yang terdiri dari 14% tipe dialog disputasional dan 23% tipe dialog

kumulatif, topik diskusi pada pertemuan ini ialah redoks. Kemudian

di susul oleh pertemuan kedua dengan total persentase 32% dan

pertemuan ketiga hanya 15%. Topik diskusi pada pertemuan kedua

dan ketiga ini ialah persamaan reaksi. Namun, dari ketiga pertemuan

di kelas Agama ini tipe dialog yang dominan ialah tipe kumulatif.

Sedangkan pada kelas B, persentase tipe dialog antar siswa

yang paling tinggi muncul pada pertemuan pertama dengan topik

Page 90: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

76

diskusi persamaan reaksi dan persentase totalnya sekitar 63% yang

terdiri dari 23% tipe disputasional, 38% tipe kumulatif, dan 2% tipe

eksploratori. Kemudian disusul oleh pertemuan ketiga dengan topik

diskusi stoikiometri dengan total persentase 38% dan yang terakhir

pada pertemuan kedua dengan topik persamaan reaksi sekitar 28%.

Semakin tinggi persentase tipe dialog maka semakin tinggi pula

kemungkinan tipe-tipe dialog itu muncul seperti pada persentase tipe

dialog kelas B pada pertemuan pertama. Namun, Tipe dialog yang

dominan muncul pada kelas B tetap sama dengan kelas A ialah tipe

dialog kumulatif.

Ramli (2015, hlm. 56) dalam penelitiannya yang berjudul The

Nature of Dialogue in the Primary Science Classroom in Indonesia

menjelaskan bahwa saat ini tipe dialog antar siswa di tingkat sekolah

dasar pada mata pelajaran IPA atau sains di Indonesia sebagian besar

bersifat kumulatif. Tipe dialog ini ditandai oleh individu-inidvidu

yang tidak kritis menyetujui pendapat satu sama lain dalam rangka

untuk menjaga keharmonisan kelompok (Phillipson & Wegerif,

2017, hlm. 18). Tipe dialog kumulatif ini muncul karena memang

keterampilan berkomunikasi siswa yang masih rendah, berdasarkan

pengamatan peneliti bahwasanya di sekolah tersebut jarang diberikan

kesempatan untuk berdiskusi atau kesempatan untuk

mengembangkan dialog yang bersifat eksploratori. Menurut Asniar

(2016, hlm. 37) dalam penelitiannya bahwa untuk mengasah

keterampilan berbicara siswa diperlukan adanya pelatihan dan

pembiasaan dalam hal berargumentasi.

Tipe dialog eksploratori sebenarnya merupakan tipe dialog

yang diharapkan lebih banyak muncul pada diskusi siswa, karena

tipe dialog ini menunjukkan bahwa siswa berperan secara efektif

dalam kegiatan tersebut. Namun, pada kenyataannya proses

pembelajaran masih didominasi oleh guru atau berpusat pada guru

sehingga siswa menjadi pasif dan aktivitas belajar pun menjadi

Page 91: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

77

rendah dengan begitu proses pembelajaran menjadi tidak

bersemangat dan tidak efektif (Barus & Sani, 2017, hlm. 17) . Hal

tersebut berbanding terbalik dengan kondisi tipe dialog eksploratori

menurut Barnes (2008, hlm. 4) bahwa tipe dialog eksploratori

menunjukkan bahwa siswa lebih fokus dan berusaha untuk

mengeluarkan ide, menyimak, melihat apa yang telah diciptakan,

serta menyusun informasi.

2. Karakterisitik Diskusi Antar Siswa dalam Pembelajaran Kimia

Karakteristik diskusi antar siswa dalam pembelajaran kimia di

kelas A dan kelas B dalam hal ini terbagi menjadi dua macam yaitu

materi dan non materi yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan 4.2 halaman

41. Tabel ini menunjukkan persentase dialog yang berkaitan dengan

materi dan non materi yang terlihat selama proses diskusi. Materi yang

dimaksud dalam hal ini ialah diskusi yang menghasilkan dialog antar

siswa yang membicarakan atau membahas materi pelajaran kimia di

dalamnya selama kegiatan diskusi, maka hal ini disebut dengan materi.

Sedangkan yang dimaksud non materi ialah sebaliknya yaitu dialog antar

siswa yang didalamnya tidak membicarakan atau membahas materi

pelajaran kimia, atau selama kegiatan diskusi tersebut siswa tidak

membahas topik yang seharusnya, pada kondisi seperti ini disebut

dengan non materi.

a. Konten Diskusi Antar Siswa dalam Pembelajaran Kimia di

Kelas A dan Kelas B

Persentase dialog yang memuat konten diskusi berupa materi

dan non materi pada mata pelajaran kimia di kelas A telah disajikan

dalam Tabel 4.1 halaman 41, hasil tersebut menunjukkan bahwa

ketiga pertemuan pada kelas A memiliki tingkat persentase yang

cukup rendah dengan nilai rata-rata 28%. Rendahnya persentase

dialog antar siswa dikarenakan bahwa pada kelas ini mata pelajaran

kimia merupakan hanya mata pelajaran lintas minat yang ditentukan

oleh kebijakan kurikulum yang baru. Berdasarkan Permendikbud

Page 92: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

78

No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah,

bahwa lintas minat ialah sebuah program kurikuler yang disiapkan

untuk mengakomodasi perluasan minat, bakat dan/atau kemampuan

akademik siswa dengan orientasi penguasaan kelompok pada mata

pelajaran keilmuan di luar pilihan. Sedangkan bagi siswa kelas B

mata pelajaran kimia merupakan pelajaran yang wajib untuk mereka

pelajari lebih detail karena banyaknya materi prasyarat yang harus

dimiliki mereka sebelum memasuki materi pelajaran berikutnya yang

lebih dalam dan lebih tinggi tingkatannya. Hal tersebut berdampak

pada hasil persentase dialog antar siswa yang diperoleh yaitu rata-

rata 43%. Hasil dari persentase dialog antar siswa yang memuat

materi dan non materi pada kelas B dapat dilihat pada Tabel 4.2

halaman 41.

Materi yang dijadikan topik diskusi merupakan suatu bagian

yang penting, karena berperan sebagai kunci pada proses berjalannya

diskusi. Proses diskusi akan berjalan dengan baik apabila siswa

memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai topik

yang dijadikan sebagai bahan diskusi, seperti yang terjadi pada kelas

A dan kelas B. Pada kelas A topik yang dijadikan materi diskusi

pada mata pelajaran kimia ialah reaksi redoks dan persamaan reaksi,

dari kedua topik ini persentase dialog antar siswa yang membahas

materi kimia lebih tinggi muncul pada topik reaksi redoks dengan

persentase 37%, karena topik ini merupakan topik prasyarat untuk

materi selanjutnya yaitu materi persamaan reaksi. Oleh karena itu,

materi persamaan reaksi ini membutuhkan pengetahuan dan

pemahaman yang lebih mendalam sehingga dianggap lebih rumit

dibandingkan dengan materi prasyarat sebelumnya (redoks).

Menurut Astutik, Fariati dan Herunata (2017, hlm. 22-23) konsep-

konsep dalam materi kimia cenderung berkaitan satu dengan yang

lain, kesalahan memahami konsep pada salah satu materi cenderung

menimbulkan kesalahan konsep pada materi lain yang berkaitan

Page 93: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

79

sehingga untuk memahami konsep materi yang lebih tinggi

tingkatannya diperlukan pemahaman konsep materi dasar secara

benar untuk membangun konsep materi yang baru. Hal ini menjadi

salah satu faktor pada materi persamaan reaksi di kelas A tidak

memiliki persentase yang lebih besar dari materi redoks dikarenakan

pada materi redoks pun persentase siswa yang mendiskusikan materi

hanya 37%.

Sedangkan pada kelas B topik yang dijadikan materi diskusi

pada mata pelajaran kimia ialah persamaan reaksi dan stoikiometri,

dari kedua topik tersebut persentase dialog antar siswa yang

membahas materi lebih tinggi muncul pada topik persamaan reaksi

(63%). Menurut Gabel, Samuel dan Hunn dalam Winarni, Ismayani

dan Fitriani (2013, hlm. 44) konsep persamaan reaksi ialah suatu

materi yang dibutuhkan dalam konsep stoikiometri karena konsep ini

merupakan salah satu jembatan untuk seluruh konsep kimia. Seperti

yang telah diketahui bahwa pada topik stoikiometri itu tidak hanya

berisi konsep-konsep teoritis namun juga melibatkan perhitungan

kimia seperti perhitungan jumlah mol zat, mengkonversikan jumlah

mol menjadi jumlah partikel, massa serta volume, tidak lupa

mengenai penentuan pereaksi pembatas dan juga menentukan rumus

kimia. Namun, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

memahami konsep kimia karena ilmu kimia yang bersifat abstrak.

Selain itu, siswa juga sulit membangun konsep dasar kimia karena

tidak terbiasa dalam memahami hubungan antar konsep kimia

(Widiyowati, 2014, hlm. 99-100). Seperti halnya pada materi

perhitungan kimia yang tidak hanya menuntut siswa untuk

menyelesaikan perhitungan kimia, namun siswa juga dituntut untuk

dapat menghubungkan konsep dasar sebelumnya lalu

menerapkannya pada konsep mengenai perhitungan kimia. Hal ini

menjadi salah satu faktor yang membuat materi perhitungan kimia

bukan materi yang mudah, karena perhitungan kimia merupakan

Page 94: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

80

materi yang lebih rumit dan kompleks dibandingkan materi

persamaan reaksi. Dilihat dari persamaan kedua kelas tersebut,

dialog dalam diskusi lebih banyak terjadi pada topik yang tidak

terlalu rumit karena siswa lebih mudah untuk memahami materi-

materi tersebut.

Page 95: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe dialog yang muncul

dan untuk mengetahui tipe dialog yang dominan antar siswa dalam

pembelajaran kimia. Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan pada

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Tipe dialog pada diskusi antar siswa dalam pembelajaran kimia sesuai

dengan studi Mercer yaitu tipe dialog disputasional, kumulatif dan

eksploratori. Namun, ketiga tipe dialog tersebut muncul dengan

persentase yang berbeda beda dan beragam. Tipe dialog disputasional

pada kelas A pertemuan I 14%, pertemuan II 8% dan pertemuan III 5%,

sedangkan kelas B pada pertemuan I 23%, pertemuan II 4% dan

pertemuan III 11%. Kemudian, tipe dialog kumulatif pada kelas A

pertemuan I 23%, pertemuan II 24%, dan pertemuan III 10% pada kelas

B pertemuan I 38%, pertemuan II 23% dan pertemuan III 27%.

Selanjutnya, tipe dialog eksploratori di kelas A belum terlihat sedangkan

di kelas B 2% pada pertemuan pertama dan 1% pada pertemuan kedua.

Sisanya berupa non dialog atau dialog yang tidak sesuai dengan indikator

tipe dialog Mercer.

2. Tipe dialog yang lebih dominan muncul pada diskusi antar siswa dalam

pembelajaran kimia ialah tipe dialog kumulatif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Eksplorasi

Tipe Dialog yang Muncul pada Percakapan Antar Siswa dalam Pembelajaran

Kimia, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

Page 96: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

82

1. Seorang guru sebaiknya memberikan ruang lebih banyak kepada siswa

untuk saling berdiskusi agar dialog siswa lebih terarah dan bermakna

sehingga tipe dialog yang dihasilkan lebih berkualitas.

2. Untuk mengetahui keterkaitan antara kualitas dialog siswa terhadap hasil

belajar atau prestasi belajar kimia siswa perlu dilakukan penelitian yang

lebihlanjut.

3. Dibutuhkan adanya proses pembelajaran yang menuntut siswa aktif

dalam berdiskusi agar kualitas dialog siswa terasah menjadi lebih baik.

Page 97: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

83

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif : Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada.

Alexander, R. (2017). Dialogic Teaching in Brief. Diakses dari

http://www.robinalexander.org.uk/wp-content/uploads/2012/10/Dialogic-

teaching-in-brief-170622.pdf.

Alvarez, C. A. (2014). Dialogue in the Classroom : The Ideal Method for Values

Education in Multicultural Contexts. Procedia – Social and Behavioral

Sciences “6th

International Conference on Intercultural Education”

“Education and Health : From a Transcultural Perspective, 132, 336-342.

Antika, R. R. (2014). Proses Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning

(Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Islam Baitul ‘Izzah,

Nganjuk). Biokultur, 3(1), 251-263.

Asniar. (2016). Profil Penalaran Ilmiah dan Kemampuan Berargumentasi

Mahasiswa Sains dan Non Sains. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran

IPA, 2(1), 30-41.

Astuti, T. P., Fariati & Herunata. (2017). Identifikasi Konsep Sukar dan

Kesalahan Konsep Reaksi Redoks. Jurnal Zarah, 5(1), 22-28.

Aziz, M.A., Tarmedi, E & Untung, S.H. (2015). Hubungan Antara Kelompok

Teman Sebaya dengan Prestasi Belajar Siswa SMKN. Journal Of

Mechanical Engineering Education, 2(2), 233-238.

Barnes, D. (2008). Exploratory Talk in School : Inspired by the Work of Douglas

Barnes. doi:10.4135/9781446279526.

Barus, E. L & Sani, R. A. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Latihan Inkuiri

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Usaha dan Energi di

Kelas X Semester II. Jurnal Inpafi, 5(4), 16-22.

Braun, V & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology.

Qualitative Research in Psychology, 3, 77-101.

Page 98: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

84

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Prenada Media Group.

Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Desstya, A., Haryono & Saputro, S. (2012). Pembelajaran Kimia dengan Metode

Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Animasi dan

Kartu Ditinjau dari Kemampuan Memori dan Gaya Belajar Siswa. Jurnal

Inkuiri, 1(3), 177-182.

Drummond, S. R, & Mercer, N. (2003). Scaffolding the Development of Effective

Collaboration and Learning. International Journal of Educational

Research, 39, 99-111.

Fatnar, V. N., & Anam, C. (2014). Kemampuan Interaksi Sosial Antara Remaja

yang Tingg.al di Pondok Pesantren dengan yang Tinggal Bersama

Keluarga. Jurnal Fakultas Psikologi, 2(2), 71-75.

Fetherston, T. (2006). Becoming an Effective Teacher (1st ed). Melbourne : Pty

Ltd.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Edisi

Pertama). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hambali, I. (2016). Model Dialog “4d” untuk Meningkatkan Kesadaran Multi-

Kultural Siswa SMA di Kota Malang. Jurnal Kajian Bimbingan dan

Konseling, 1(3), 95-103.

Hasanah, M., Rudibyani, R.B & Tania, L. (2018). Penerapan Discovery Learning

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Elaborasi pada Materi Larutan

Penyangga. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 7(1), 142-153.

Hendrikus, D. W., (1990). Retorika : Terampil Berpidato, Berdiskusi,

Berargumentasi, Bernegosiasi. Jakarta : Kanisius.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitan Kualitatif : Untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.

Howe, C. (2013). Scaffolding in Context: Peer Interaction and Abstract Learning.

Learning, Culture and Social Interaction, 2, 3-10.

Howe, C. (2017). Advances in Research on Classroom Dialogue: Commentary on

the Articles. Learning and Instruction, 48, 61-65.

Page 99: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

85

Irawan, A. (2014). Pengaruh Kecerdasan Numerik dan Penguasaan Konsep

Matematika terhadap Kemampuan Berpikir Kritik Matematika. Jurnal

Formatif, 4(1), 46-55.

Istiana, G. A., Catur S, A. N & Sukardjo, J. S. (2015). Penerapan Model

Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga pada Siswa Kelas XI

IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014.

Jurnal Pendidikan Kimia, 4(2), 65-73.

Karunia, N. D & Khotimah, R. P. (2015). Pengaruh Pemberian Reward terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa ditinjau dari Sikap Siswa dalam Belajar.

(Artikel Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Diakses Dari

http://eprints.ums.ac.id/32900/9/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Liliweri, A. (2014). Sosiologi dan Komunikasi Organisasi (Edisi Pertama).

Jakarta : PT Bumi Aksara.

Machali, I. (2014). Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam Menyongsong

Indonesia Emas Tahun 2045. Jurnal pendidikan islam, 4(1), 71-94.

Maisarah, S., Mahmud, S & Subhayni. (2017). Ragam Pertanyaan yang

Digunakan Guru dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada

Kelas XI SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan

PBSI, 2(2), 178-191.

Mamin, R. (2008). Penerapan Metode Pembelajaran Scaffolding pada Pokok

Bahasan Sistem Periodik Unsur. Jurnal Chemica, 10(2), 55-60.

Marlina, M. E. (2013). Kurikulum 2013 yang Berkarakter. Jurnal Pendidikan

Ilmu-Ilmu Sosial, 5(2), 27-38.

Melchioriyusni., Zikra & Said, A. (2013). Interaksi Sosial Siswa dengan

Kelompok Teman Sebaya di Sekolah dan Implikasinya terhadap

Pelayanan BK. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 102-108.

Mercer, N & Dawes, L. (2014). The Study of Talk Between Teachers and

Students, from the 1970s until the 2010s. Oxford Review of Education,

40(4), 430-445.

Page 100: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

86

Mercer, N (2008). The Seeds of Time: Why Classroom Dialogue Needs a

Temporal Analysis. Journal of the Learning Sciences, 17(1), 33-59.

Mercer, N & Littleton, K. (2007). Dialogue and the Development of Children’s

Thingking : A sosiocultural approach. New York : Routledge.

Muhonen, H., Puttonen, H. R., Pakarinen, E., Poikkeus, A. M & Lerkkanen,

M.K. (2016). Scaffolding Through Dialogic Teaching in Early School

Classrooms. Teaching and Teacher Education, 55, 143-154.

Mursidi, A. (2016). Dominasi Kiai dalam Pendidikan di Pondok Pesantren Ihya’

Ulumiddin. Jurnal Historia, 4(2), 91-102.

Muslim, A. (2013). Interaksi sosial dalam masyarakat multietnis. Jurnal diskursus

islam, 1(3), 484-494.

Nurhidayati, E. (2017). Pedagogi Konstruktivisme dalam Praksis Pendidikan

Indonesia. Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(1), 1-14.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang

Peminatan pada Pendidikan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum Lampiran IV.

Phillipson, N & Wegerif, R. (2017). Dialogic Education : Mastering Core

Concepts Through Thinking Together. New York : Routledge

Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyarta : Ar-Ruzz Media.

Prianto, T. P. (2017). Metode Diskusi Macromedia Flash untuk Peningkatan

Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik. Jurnal Taman Vokasi, 5(1), 31-39.

Purpuniyanti, M. (2017). Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia melalui

Pembelajaran Kooperatif STAD ( Student Teams Achievement Division)

pada Pokok Pembahasan Larutan Penyangga Siswa Kelas XI IPA 2

SMAN 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan Sains, 243-248.

Rahmawati1, V. E & Yani, D. P. (2014). Hubungan Interaksi Sosial dengan Hasil

Prestasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Studi Diploma III

Kebidanan Unipdu Jombang. Jurnal Edu Health, 4(2), 104-111.

Page 101: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

87

Ramli, M. (2015). The Nature of Dialogue in the Primary Science Classroom in

Indonesia. International Journal of Teaching and Education, 3(4), 54-67.

Rifa’I, M. (2011). Sosiologi Pendidikan : Struktur dan Interaksi Sosial di dalam

Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Rusman, Kurniawan, D & Riyana, C. (2015). Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi : Mengembangkan Profesionalitas Guru (Edisi

Pertama). Jakarta : Rajawali Press.

Santosa, S. (2004). Dinamika Kelompok (Edisi Revisi). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sari, N. M. R., Sunyono & Rosilawati, I. (2018). Pengaruh Scaffolding dalam

Pembelajaran SiMaYang untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan

Penguasaan Konsep. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 7(1),

26-37.

Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suyono & Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, D & Tarigan, H. G. (1987). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.

Bandung : Angkasa.

Tarigan, D. (2005). Pendidikan Keterampilan Bahasa. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Tarigan, H. G. (2008). Menyimak : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : Angkasa.

Thobroni, M. (2015). Belajar dan Pembeajaran : Teori dan Praktik. Yogyakarta :

Ar-Ruzz Media.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Van Der Veen, C & Oers, B,V. (2017). Advances in Research on Classroom

Dialogue: Learning Outcomes And Assessments. Learning and

Instruction, 48,1-4.

Page 102: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

88

Van Der Veen, C., Van Kruistum, C & Michaels, S. (2015). Communicating: A

Commentary On Marsal. Mind, Culture, And Activity, 22, 320-325.

Walgito, B. (2010). Psikologi Kelompok. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Wangsa P. P. G., Suyana, I., Amalia, L & Setiawan, A. (2017). Upaya

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemahaman Konsep Siswa

melalui Pembelajaran Inkuiri Berbantu Teknik TSTS (Pada Materi Gerak

Lurus di SMAN 6 Bandung). Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, 2(2), 27-

31.

Widiyowati, I. I. (2014). Hubungan Pemahaman Konsep Struktur Atom Dan

Sistem Periodik Unsur Dengan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan

Ikatan Kimia. Pancaran, 3(4), 99-116.

Wijaya, R. S. (2015). Hubungan Kemandirian dengan Aktivitas Belajar Siswa.

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, 1(3), 40- 45.

Winarni, S., Ismayani, A & Fitriani. (2013). Kesalahan Konsep Materi

Stoikiometri yang Dialami Siswa SMA. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA,

14(1), 43-59.

Page 103: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

89

Lampiran 1 Transkrip Dialog kelas IPA

Kelas X IPA 1

Tanggal 03 April 2018

Materi Persamaan Reaksi

Keterangan

T : Teacher (guru)

O : Observer (peneliti)

S1, S2, S…dst : Siswa 1, Siswa 2, Siswa…, dst

Si : Siswi

Sa : Siswa

SS : Siswa-siswi

Kategori Tipe Dialog

Disputasional Dialog berwarna hijau

Kumulatif Dialog berwarna biru

Eksploratori Dialog berwarna ungu

Pendialog Dialog Jenis Dialog

O

jangan diapa-apain ya tolong (bicara pada salah

satu siswa dari kelompok lain yang duduk dekat

dengan alat rekam sambil menempelkan kedua

telapak tangan)

Sa emangnya saya Tuhan harus begini? (berbicara

sambil memperagakan yang dilakukan observer)

T perhatikan-perhatikan.. ssyuuuttt..! Ramagi….

Si iya bu (siswi lain yang menjawab)

Sa iya bu (siswa yang bernama ramagi menjawab)

T

duduk. Di situ dituliskan ya, CH4 direaksikan

dengan ? O2 ya kan? Halloo?? (menunggu

respon siswa). *tidak terdengar jelas* sendiri itu

lho..

Si iya O2 (seorang siswi menjawab)

S6 lu dulu apa reyhan dulu ? (bertanya pada S1

untuk menuliskan urutan nama kelompok)

S1 reyhan dulu.

T CH4..

Page 104: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

90

Si jika direaksikan (seorang siswa melanjutkan

membaca soal)

T direaksikan dengan ?

Si O2

T O2. Menghasilkan apa itu ?

S5 karbondioksida dan uap air.

T karbondioksida itu apa ?

SS CO2

Sa besok libur.. besok libur.. (seorang siswa dari

kelompok lain berbicara sendiri)

T CO ? du?

SS duaaaa…

T di tambah apa ?

SS ini, uap air..

T uap air. Air itu apa air ?

SS H2O

T gitu reaksinya nanti tinggal ngisi titik titiknya

itu..

S1 oohhh…

T yo lanjut terus.. yang udah selesai langsung

kumpulin ke depan.

S5 ada kertas ga?

Si ayo gecee….. (siswi lain pada kelompoknya)

S1 pake pulpen apa pensil? (bertanya pada S2)

S2 pake pul.. pensil aja dulu.

S4

nih gua ada itu ko (bicara pada S5) | jadi

sekarang kalo *tidak terdengar jelas* (bertanya

pada S1)

S1 langsung aja (pada S4). | *tidak terdengar jelas*

pensil gua (pada S2)

O diem dong say… (menegur halus siswa yang

ingin memainkan kamera)

S4 gua dong gentian (meminta selembaran kertas

soal pada S6)

S2 *tidak terdengar jelas* pensil aul (bicara pada

S1)

Sa reyhan reyhan… gini han (memanggil S4)

S4 *membaca soal*

O 1,2,3,4,5,6 (menghitung jumlah siswa pada

Page 105: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

91

kelompok tersebut)

Sa ye di sini ga diadain saya masih di sono (bicara

pada observer)

O kerja.. bantuin temennya..(menegur siswa

tersebut)

S6 dari mana sih awalnya..? (bertanya pada S5)

S5 ga dikasih halaman ya tadi ? (pada S6)

S6 engga masalahnya… ini ada 4 lembar doang

S5

yaudah gapapa entar diituin.. (pada S6) | kakak..

nanti urutin lagi *tidak terdengar jelas* (pada

observer meminta untuk mengurutkan kertasnya

lagi nanti)

T selisihnya dua dua (mengumumkan nilai pada

siswa)

S1 2Mg + O2 = 2Mg *tidak terdengar jelas*

(berdiskusi dengan S2)

O dicopotin ? haha (pada S6)

T *tidak terdengar jelas*

Si kak suci kak kak.. kak..kak kak.. (seorang siswi

memanggil observer)

S2 kak ini kaya gini doang kan ? bertanya pada

observer)

S6

kak.. ini materi ya? (bertanya sambil

menunjukkan salah satu lembar diskusi pada

observer)

O kenapa?

S6 ini materi ?

S4

eh dil di.. ini ko *tidak terdengar jelas* ini

maksudnya apa ini atom-atom (bertanya pada

S5)

O

ini di isi nih berapa angka angkanya… cara

matematik ini lho (sambil menunjuk kerts

tersebut)

T

titik titiknya diisi titik titiknya. Eh dikirinya..,

makanya kalo dipisah bikin *tidak terdengar

jelas*

S6 iya bu shafa bingung…

S2 *tidak terdengar jelas*

S1 langsung aja…

Page 106: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

92

S2 *tidak terdengar jelas*

S1 kan ini dikali

S4 bu bu yang ini itu ya? yang mana sih ? (bertanya

pada guru)

T yang ini yang itu ?

S4 kalo yang ini ? (bertanya pada guru)

S6 sebelumnya yang mana ya ? (mencari kertas soal

yang lain dan bicara pada S5)

S5 dhiya udah lupa ini kan *tidak terdengar jelas*

(mencoba mencocokkan keterkaitan kertas soal)

T lah iya ini ..

S4 oh berarti misalnya nyari ? (pada guru)

T yang itu kan depan itu yang halaman 2 kan?

(merespon S4)

S4 yang.. yang dikiri itunya berapa…? (bertanya

pada guru)

T hheemm

S4 ohh… | ini nih (pada S5)

S5 *tidak terdengar jelas*( mengambil kertas soal

dari S4)

S4 ini yang di papan tulis kan ? (bertanya pada S5)

Disputasional

: Indikator 2

dan 3

S1 & S2 *tidak terdengar jelas* (berdiskusi)

S5 ini sambungin dulu… (bicara pada S6 sambil

mengurutkan kertas soal)

S4 dhi.. ini yang di papan tulis kan? (bertanya pada

S5)

S2

*tidak terdengar jelas*kalo ini 2 berarti ini 2 ya?

1,2. Ini 5, 4, 5 *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan S1)

S4 bukan ? (bertanya pada S5)

S5 ini ditulisin (bicara dengan S4)

S4 itu juga yang di sono (bicara dengan S5 dan

menunjuk papan tulis)

S5 ya.. lanjutannya… (bicara dengan S4)

S2 make 4 (membicarakan soal lain dengan S1)

S1 4 + (membicarakan soal lain dengan S2)

S6 coba sini… (meminta salah satu kertas soal pada

S6)

Disputasional

: Indikator 1

dan 3 S3 engga.. engga.. lu gak usah liat sono lu liat soal

Page 107: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

93

ini aja yang pertama dulu makanya disuruh isi

yang pertama dulu… (bicara pada S4)

S5 ini… (bicara dengan S4 sambil menepuk-nepuk

kertas soal)

S4 tadi itu… (bicara dengan S3 sambil menunjuk

papan tulis)

S2 tambah 5 ya 5 ? (bicara dengan S1)

S1 tapi ini? (bicaraa dengan S2)

S2 *tidak terdengar jelas*

S5 emang reaktan ? (bertanya pada S6 yang sedang

menulis jawaban)

S3 beda ini yang di sini (bicara dengan S4 sambil

menunjuk kertas soal)

S6 ini kan di sebelah ini, ini kan di sebelah kiri.. ini

di sebelah kanan..

S5 *tidak terdengar jelas*

S1 menjadi? (bicara bersamaan dengan S2)

S2 menjadi? (bicara bersamaan dengan S1)

S1 & S2 *tidak terdengar jelas* (berdiskusi mengerjakan

soal)

S6 terus mana lagi ? (bertanya mengenai soal

selanjutnya pada S5)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S5 iya iya iya ini (memberikan kertas soal pada S5)

S1 iya bener (berbicara dengan S2)

S6 halamanin aja ya? (bertanya pada S5)

S5

2 atau ini 3 bukan ? (memberi tahu urutan

halaman pada kertas tersebut), ini taro paling

belakang kayaknya. (mellihat kertas soal yang

sedang dikerjakan oleh S1 & S2)

S1 I ? (bicara dengan S2)

S2 2 (pada S1)

S1 = ? *tidak terdengar jelas* ini 4 ya? (pada S2)

S2 *tidak terdengar jelas* (diskusi dengan S1)

S1 O-nya 4 ya? (bertanya pada S2)

S4 i i.. ? (bicara paada kamera)

S2 *tidak terdengar jelas* (bicara dengan S1)

S1 10? (bertanya pada S2) | Al ini 2 (membaca soal)

S2 *tidak terdengar jelas*

S6 emang ini apa? (bertanya pada S5) Kumulatif :

Page 108: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

94

S5 (menunjukkan yang ditanya S6 di kertas soal) Indikator 1

dan 2 S6

(membaca soal) reaktan atau apa tadi ?? oh ini

pereaksi…

S5 pereaksi.. (merespon S6)

S5 pereaksi disebut pereaksi tulis cepetan (meminta

S6 untuk menulis)

S6 produk atau? (bertanya pada S5)

S5 hasil. Hasil reaksi (menjawab S6)

S2 Al nya 2 *tidak terdengar jelas* satu-satu… Disputasional

: Indikator 3 S1 gimana Aul ? (bertanya pada S2)

S2 berarti jangan 2 (bicara dengan S1)

S2 di sini dibagi 8 2 4, O-nya? (bicara dengan S1

sambil berhitung untuk menyelesaikan soal)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S1 ini 3.. (bicara dengan S2)

S2 iyaa.. (berbicara dengan S1) K2

S1 gimana tadi ? 2Al + 3 (bertanya pada S2)

S2 4 n nya.. (berbicara dengan S1)

S4 ini yang mana ? (tiba-tiba bertanya pada S5)

S1 hah ? (merespon S2)

S5 (menunjukkan bagian yang ditanya oleh S4

dikertas soal)

S4 tau.. itunya yang mana? (bertanya kembali pada

S5)

S5 *tidak terdengar jelas*

S2 di sini 4 kan ? nah di sini 2. Jadi sama… (bicara

dengan S1)

S1 ini 4.. eh gak mungkin (bicara dengan S2)

S6

kayaknya nungguin yang ini selesai dulu deh

ya… (bicara pada teman-temannya yang lain

sambil melihat kertas soal yang dikerjakan oleh

S1 & S2) Disputasional

: Indikator 3

dan 7 S3 lah ? sesuai halamannya dulu… (merespon S6)

S4 engga… (merespon S6)

O engga.. itu ngerjainnya bertahap..

S5 *tidak terdengar jelas* (merespon S6)

S6 ya kan ka?

Disputasional

: Indikator 1

S4 oohhhhh ini nih…

O ke sini dulu, ke sini dulu.. kesini.. bertahap..

S5 ke sini, ke sini, baru ke sini.. (membantu

Page 109: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

95

menjelaskan proses pengerjaannya pada S6)

S3

ga usah langsung kerjain semua… (memprotes

temannya karena pengerjaan soal dibagi-bagi

tidak bersama-sama karena ada proses

tahapannnya)

T kalo diputus itunya kertasnya staplesnya harus

tau urutannya…

S5 iya bu..

T halaman 1 mana tadi, halaman 2, halaman 3.. D1

S1 penghapus mana dah ? penghapus –penghapus

… (bertanya pada temannya)

Kumulatif :

Indikator 1

S2 ini 4 ya? (bertanya pada S1)

S6 niih nih nih nih.. (memberikan penghapus pada

S1)

S4

(membaca soal) ini ini gua tau nih.. gua kerjain

ya (meminta izin pada teman-temannya untuk

mengerjakan salah satu soal)

S5 *tidak terdengar jelas* pake pensil (memberikan

pensil untuk S4 mengerjakan)

S6 (membaca soal)

S4

jika harga a =1, a = c diperoleh c = 1. Dari

persamaan 2a = d, diperoleh d = 2(1) 2, d = 2.

harga a = 1 dan c = 1, maka dapat dicari harga b

dari persamaan: 2b = 2c ? 2c tuh 2 + d | 2+2 | 2 +

2 ? (membaca dan mengerjakan soal)

S1 gimana ul jadinya? 2x2 = 4. 4 as ga bisa ya?

(bertanya pada S2)

S2 *tidak terdengar jelas*

S5 (membaca soal) K1

S5 & S6 (membaca soal yang sama)

S6 misi dah aul.. (mengambil kertas soal yang ada

pada S1 dan S2)

Sa eh ini ko AC nya mati dah, nyalain dong AC

(seorang siswa bertanya pada temannya)

T ga bisa ya? yaudah kalo gabisa yaudah.. (pada

siswa yang mencoba menyalakan AC)

S5 & S6 Atom-atom apa saja yang terlibat dalam reaksi

pembakaran gas metana (membaca soal)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2 S1 4Al + 3O2 = 2Al2O3 (bicara dengan S2)

Page 110: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

96

S3 2 x 1? 2 x 1? (membantu S4 mengerjakan dan

bertanya pada diri sendiri)

S4 2+2 berapa? (bertanya pada S3)

S3 4. (menjawab S4)

S4 4. (meyakinkan jawaban S3)

S3 satu emang? (bertanya pada S4)

S4 iya.. (menjawab S3)

S6 CH4 gas metana, bener gak si? Atom apa saja

berarti ini atom kan ? (bicara dengan S5)

S5 oksigen. O2, CO2 H2O (bicara dengan S6)

S6 sekarang O2 CO2 H2O pas. Yuk misalnya isi dulu

yak pake pensil (bicara dengan S5)

S3 emang d nya 2? (bertanya pada S4)

S4 iya. 2a = d (menjawab S3)

S3 oh iya. (bicara dengan S4)

S4 maka harga b = ? (bertanya pada S3)

S6 Pensil gua mana sii (bicara dengan S5 kemudian

mencari pensilnya)

S3 2. b-nya 2 (menjawab S4)

Si ka suci ka suci… (seorang siswi memanggil

observer)

S4 Masukkan koefisien tersebut dalam persamaan

reaksi ! (membaca perintah soal selanjutnya)

Kumulatif :

Indikator 2 S1

eh ini gimana coba liat dah ? (menunjukkan hasil

pengerjaan soalnya dengan S2 kepada teman-

teman sekelompoknya yang lain?

S3 (mengabil kertas soal yang dipegang S4)

S4 ohhh ini… (mengerti yang dimaksud soal) K2

S2 ini salah satunya mana ini kan harusnya Al

(bertanya pada S1)

Disputasional

: Indikator 1

dan 3

S1 ini Al (bicara dengan S2)

S2 *tidak terdengar jelas*

S6 misi dah (merasa terhalangi oleh kertas soal yang

dipegang S1)

S5 ya bener udah.. (bicara dengan S1)

S2 tapi a nya ? (bertanya pada S1 & S5)

S1 iya ini 2 ini beda (bicara dengan S2 & S5)

S5 ini a-nya, a-nya 4, ini a-nya ? (bicara dengan S1

& S2)

Page 111: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

97

S2 ini a-nya 2 (bicara dengan S1 & S5)

S5 2. (bicara dengan S1 & S2)

S1 ini kan 2x2 aul… (bicara dengan S2)

S2 kan yang di kali 2 ini doang L nya 4, A nya

1,berarti 2x1 (bicara dengan S1)

S6 oohhhh… dhiya dhiya dhiya.., eh ada ada punya

gua bawa inian ga ? (bicara dengan S5)

S4 eh dhil dhil dhil lu ngerti kaga ? *tidak

terdengar jelas* (bicara dengan S5)

Kumulatif :

Indikator 1

S1 ini Al2. 2 x 2 ? 4 (bicara dengan S2)

S5 *tidak terdengar jelas* (bicara dengan S4)

S6

CH4 kan bener kan gas metana kan ? oleh

oksigen berarti hasilnya C terus O (berbicara

dengan S5)

S5 iya O2 CO2 H2O (berbicara denan S6)

S6 engga… C, O sama H

S5 o iya ya atom ya.. (berbicara dengan S6)

S6

*tidak terdengar jelas* tuh kan ya.. ya kan?

(bicara dengan S5 sambil menjelaskan yang

dimaksud kertas soal)

S1 nih 2x2 kan 4 sama sama C ada 2, 4C. 4 4C

(menjelaskan pada S2)

Disputasional

: Indikator 3

S2 ini kan 4, 4x1 ini 2x2, kalo ini kan 4x1 2x1

bukan 2x2 (bicara dengan S1)

S1 emang harus sama ? (bicara dengan S2)

S2 kan sama kan? (bicara dengan S1)

S1 kan sama ini 4sama L. 2x2 ? (bicara dengan S2)

S2 kan yang sama L nya bukan sama A (bicara

dengan S1)

S1 ini nih ..! (mengoper barang dari S6 yang

dipinjam siswi lain)

S2 *tidak terdengar jelas*

S1 Al itu satu itu …(bicara dengan S2)

S2 emang? (pada S1)

S4 iya ya.. *tidak terdengr jelas* sama dengan 1?

(berbicara dengan S3) Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S3 ini apaan nih? (bertanya pada S4)

S3 yang sebelah kiri nih (bicara dengan S4)

S4 ooohhh… (bicara dengan S3)

Page 112: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

98

S3 atom C a ya kan? (bertanya pada S4)

S4 terus Al (bicara dengan S3)

S4 terus, jumlah sesudah reaksi sama dengan c

(bicara dengan S3)

S3 *tidak terdengar jelas*

S4 nih.. huruf C sebelum reaksi a sesudah reaksi c. a

nya satu c nya satu (berbicara dengan S3)

S4 karena ini C. a c 1 berarti ini c ya? yak an ?

(bertanya pada S3)

S4 4a, 4a berarti. (berdiskusi dengan S3)

S4 4

S4 ini mana nih? 2d, 2. O = 2b , 2b itu 4. 2c, 2 + 2

(bicara dengan S3)

S3 4

S4 2d, 2 (bicara dengan S3)

S5 bacain ya (berbicara dengan S6)

Kumulatif :

Indikator 1

S6 C, O sama H. (bicara dengan S5)

S5 mana lagi ? (bicara dengan S6 melihat soal

selanjutnya)

Si Si : shafa shafa eh *tidak terdengar jelas*

dong (meminjam sesuatu pada S6)

S6

(membaca soal) sebelumnya.. ini kita itung gak

sih *tidak terdengar jelas* ini kita itung ga?

(bertanya pada S5)

S1 iya Al itu satu ituu… (pada S2) | ini bener ga sih

shaf ? (bertanya pada S6)

S5 kalo di itung ini nih (pada S6)

S6 ini ya *tidak terdengar jelas* (pada S5) | apaan ?

(merespon S1)

S1 shafa ini bener gaa? (bertanya pada S6)

Disputasional

: Indikator 1

dan 3

S2 ininya A nya kan ya salah ya? (bertanya pada

S6)

S1 dua (bicara dengan S6)

S6 A-nya 4 kali lah, 2 bener (sambil memeriksa

jawaban temannya)

S1 bener engga ? (bertanya pada S6)

S6 bener… (menjawab S1)

S1 Al itu tuh satu itu… satu bebas.. (berbicara

dengan S2)

Page 113: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

99

S5 ini nih… (bicara dengan S6) Disputasional

: Indikator 2 S6 *tidak tedengar jelas*

S5 di coret coretan aja.. (bicara dengan S6)

S2 *tidak terdengar jelas*

S1

pantesan ya aul,gua jadi bingung.. kan tadi gua

udah , gua udah..… O-nya berapa? (bicara

dengan S2)

S2 *tidak terdengar jelas* konsentrasi! (bicara

dengan S1)

S6 CH4 + O2 CO2 + H2O (bicara dengan S5)

S4 eh udah nih (bicara dengan S5)

Disputasional

: Indikator 3

S1 & s2 *tidak terdengar jelas* (berdiskusi)

S3 kalo yang ini? belom ? (bicara dengan S4)

S4 eh gua tinggal yang ini doang nih woy (bicara

dengan S5)

S1 3.

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S2 3x2 = 6 *tidak terdengar jelas*

S6 sekarang aja (pada S5)

S1 3. 3 masa 3 ? iya ga?

S2

iya 2. Iya iya iya… gimana nis? Coba *tidak

terdengar jelas* tambahin di situ 2 (bertanya

pada S1)

S5 & s6 *tidak terdengar jelas* (berdiskusi)

S1 4. (pada S2)

S4 nih H-nya berarti 4 dong.. (bicara dengan S3)

S5 bener engga? (bicara dengan S6)

T ayo cepet cepet cepet..

S2 iya (bicara dengan S1)

Kumulatif :

Indikator 1

S1 O-nya ? (bertanya pada S2)

S2 O-nya diginiin kan 4. (bicara dengan S1)

S1 O-nya ini 4 ditambah 2 6 sama… nahhhh…

(bicara dengan S2)

S1 C3

S2 C3H8

S1 C3H8

S2 tambah.

S1 tambah?

S2 3O2

S1 3O2 (kemudian melanjutkan mencatat hasil

Page 114: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

100

jawaban)

S5 1 berarti dikali 3. O ini satu yang ini 2 *tidak

terdengar jelas* (berbicara dengan S6)

Disputasional

: Indikator 1

dan 4

S4 eh nih udah nih

S5 tar dulu tar dulu tar dulu bentar..

S6

(mengambil kertas soal yang sudah dikerjakan

oleh S4 dan S3 serta melihat hasil jawaban yang

dikerjakan S4 dan S3)

S4 yang ini doang, nomor 2 dong.. (menunjukkan

hasil jawaban yang sudah dikerjakan pada S6)

S6 Masukkan koefisien tersebut (membaca soal),

angkanya masukin..

S4 angka apaan ? ini satu ini satu gitu ? bantuin

dong gua *tidak terdengar jelas* banget

S1 & s2 *tidak terdengar jelas* (berdiskusi)

S5 bu … (memanggil guru)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

T hmmmm?

S5 ini kan *tidak terdengar jelas* (menjelaskan

pertanyaan)

T bukan itu sebelum disetarakan… !

S4 kayak gini nih… (pada S5)

T dibaca dibaca dibaca..!

S6 *tidak terdengar jelas* sebelah kiri sama sebelah

kanan (menjelaskan pada S5)

S5 sebelum dan sesudah.. (bicara dengan S5)

S6 ini sebelum yang ini sesudah… (bicara dengan

S5)

S4 eh shaf ini belum… (bicara dengan S6)

S1 Cl-nya 2. *tidak terdengar jelas* ini nya 2

(bicara dengan S2)

S2 iya pas pas pas pas.. (bicara dengan S1)

Si yang ini 2Al punya Al sama O kan? (seorang

siswi bertanya pada guru)

Sa Al doang kan bu? (seorang siswa dari kelompok

siswi tersebut menambahkan)

T Al doang…. Ini kan udah ada plus nyaa (guru

menjelaskan pada siswi yang bertanya tersebut)

Si Ohhhhh

T oohhhhhhhh…. (mengulang siswi tersebut)

Page 115: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

101

S6 ka suci mana ya? (mencari observer untuk

bertanya)

Sa eehh heehh (seorang siswa yang terkena kamere

karena S6 keluar menyenggolnya)

S6 eeeehhh sorry (meminta maaf pada siswa

tersebut)

S1 & s2 *tidak terdengar jelas* (berdiskusi

menyelesaikan soal)

T

heeh dimasukin ke sini ya kan a nya ketemu

berapa b nya ketemu berapa (menjelaskan pada

salah satu siswi yang bertanya)

S6 tinggal lu masukin doang alisa.. (berbicara pada

siswa lain)

T

ayo ayo yang halaman terakhir banyak

kerjaannya itu… (mengingatkan kembali pada

siswa siswi agar segera menyelesaikannya)

Sa iya bu… (seorang siswa menjawab)

S6 *tidak terdengar jelas* (menjelaskan pada S4)

S2 Zn *tidak terdengar jelas* H-nya 2 (bicara

dengan S1)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S1 H-nya 2, nah sekarang a. (bicaea dengan S2)

S4 eh maksdunya gimana sih ?abcd? (bertanya pada

S6)

S3 apaan si? (ikut ertanya pada S6)

S6 (mau memberikan kertas soal tersebut kembali

pada S4)

S4 lu aja deh lu aja.. (menyerahkan soal tersebut

pada S6)

S6 nah sekarang satu. (bicara dengan S4)

S4 a nya 1 (bicara dengan S6)

S6 ini ? b misalnya (bicara dengan S4)

S4 b b-nya 2 (bicara dengan S6)

S6 yang c? (bicara dengan S4)

S4 c-nya satu (bicara dengan S6)

S3 S3 : satu (bicara dengan S6)

S3 & s4 d dua. (pada S6)

S1 itu mana yang kotak-kotak?? Eh yang kotak

kotak.. tabel periodic.(bicara pada S2)

T yang belum *tidak terdengar jelas* alasannya !

Page 116: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

102

(pada para siswa siswi)

S2 eh shafa ada tabel perioik ga? (bicara pada S6)

S4 ah gampang… (bicara pada S3 mengenai soal

yang dikerjakan)

S6 hah ? ada ! (pada S2)

S1 lu lu banyak kerjaan ? (pada S4)

S4 udah e z (pada S1)

S1 engga ada kocak.. (bicara dengan S4)

S4 ez tau ez engga? (bicara dengan S1)

S6 ada tadi mana ya? (bicara pada S6)

S5 tadi ? (bicara pada S6)

S6 nih nih nih (menemukan tabel periodic unsur

yang dicari S2)

S6 mana lagi deuh mana deuh? (bicara pada S5

untuk mengerjakan soal yang lain)

S5 ini (bicara dengan S6)

S6 c-nya sebelum reaksi berarti berapa nih? (bicara

pada S5)

Kumulatif :

Indikator 2

S5 *tidak terdengar jelas*

S6 terus sesudahnya c nya berapa? (bicara dengan

S5)

S5 *tidak terdengar jelas* terus ini 2. berarti…

(bicara dengan S6)

S2 itu apaan reaksi logam natrium. (bicara dengan

S1)

Disputasional

: Indikator 1,

2 dan 5

S1

reaksi logam natrium .. logam natrium dengan…

logam natrium mana logam natrium? (bicara

dengan S2 sambil membaca soal)

S2 L L L L L (mencari logam natrium dalam tabel

unsure periodic)

S1 & s2 (mencari logam natrium dalam tabel periodic

unsur)

S1

cari logam natrium (meminta bantuan temannya

S3 untuk mencari logam natrium dalam tabel

periodic unsur)

S4 *tidak terdengar jelas* natrium disini eg*

sodium itu Na..!

S3 *tidak terdengar jelas*

S2 logam natrium, terus? Asam klorida? (bicara

Page 117: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

103

dengan S1)

S1 asam klorida.. (bicara dengan S2)

S2 asam klorida CO du? (bicara dengan S1)

S1 NaOH ya? (bicara dengan S2 )

S4 nih natrium sodium (bicara dengan S3)

S2 eh shafa asam kloridan apaan shafa? (bicara

dengan S6)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S1 NaOH bukan sii asam klorida ? (bicara dengan

S6)

S5 NaOH NaOH NaOH (bicara dengan S1)

S6 N a O H (bicara dengan S1)

S2 iya N a O H (bicara dengan S2)

S1 kalo misalkan logam natrium ? (bicara dengan

S6 & S5)

S2 logam natrium apaan? (bicara dengan S6 & S5)

S6 ini tata nama emang ? (bicara dengan S1)

S1 nama dulu terus abis itu.. iya nama ini na (bicara

dengan S6)

S5 gua aja gua aja.. (mengambil pensil yang

dipegang S6 dan melanjutkan mengerjakan soal)

S1 nama namanya.. (bicara dengan S6)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S2 yang kaya tadi itu lho yang kata.. (bicara dengan

S6)

S1 ya kan ? (bicara dengan S6)

S6 berarti bikin reaksi yang kaya gitu ya? (bicara

dengan S1)

S1 sepertinya (bicara dengan S6)

T *tidak terdengar jelas* (menegur S4)

Disputasional

: Indikator 1

dan 2

S4 udah bu udah kerja (menjawab guru)

T

sampe selesai dong…. Itu kan yang halaman

terakhir banyak ituu… yang halaman terakhir itu

yang dibagi-bagi…

S6 *tidak terdengar jelas* (memberikan kertas soal

lagi pada S4)

S3 emang a-nya ga dijawab? (bicara dengan S6)

S5 terusin, nih ini nih…! (bicara dengan S4)

S2 yang kata air di *tidak terdengar jelas* menjadi

(bicara dengan S1) Kumulatif :

Indikator 1 S1 *tidak terdengar jelas* yang jelas makanya…

Page 118: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

104

(bicara dengan S2) | natri.. eh logam natrium

apaan.. (bicara dengan S6 kemudian mencari

pada tabel periodic unsur) | natrium natrium coba

(bicara dengan S2)

S3 logam Na, logam Na (bicara dengan S1)

S6 Na, Na natrium.. (bicara dengan S1)

Sa eh ada dede ada dede ada dede (seorang siswa

menggoda S3 dibalik kamera)

S2 nih.. (bicara dengan S1)

S1 logam…(bicara dengan S2)

T dilaporinnya kalo udah semuanya.. jangan

Cuma 2 halaman..

Si ngantri dong reyhan.. ah elahhh (seorang siswi

memarahi S4)

S4 nyamperin makanyaaa.. (jawab S4 pada siswi

tersebut)

S6 yang kaya gini lho.. apaan ini namanya tadi?

Timbale (II) Pb

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S1 oh yang ituu… (bicara dengan S6)

S6 Iyaaa

S5 ini ini ini bukan ? (bicara dengan S6)

S6 sama aja cuma dari sini doang nih sa.. dari sini..

(bicara dengan S1)

S1 oohhhh…

S5 dicoret-coretan dulu aja coba (bicara dengan S1)

S2 di ini ada di LKS deh kayaknya.. (bicara dengan

S1,S5, S6)

S1 kan ini pake pensil (bicara dengan S5)

S5 oh iya

S6 tinggal gini doang berarti Pb, Pb berapa tadi? 2

ya? timbal (II) terus apa lagi? (bicara dengan S1)

S1 Nitrat

S6 nitrat N ya? (bicara dengan S1)

S1 iya, eh aul..

S2 yang mana sih ? (bicara dengan S1)

S6 eh nitrat bukan nitrit ? (bicara dengan S1)

S1 ah pusing..

S6 nitrat ya? NO3, terus? Terus apaan lagi tadi ?

(bicara dengan S1)

Page 119: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

105

S1 tuh tuuh (berusaha melihat kertas soal yang ada

pada S3)

S2 nitrat…

S1 kalium ioi… iodida. (bicara dengan S6)

S6 apah ? (bertanya paa S1)

S2 iodida (bicara dengan S6)

S1 kalium iodida (bicara dengan S6)

S6 tadi asam apaan? (bicara dengan S1)

S1 jadi + berarti (bicara dengan S6)

S4 eh bener bener (tiba-tiba datang setelah bertanya

pada observer) Disputasional

: Indikator 1

dan 7 S5

*tidak terdengar jelas* liatin ada duanya

(meminta S3 memeriksa kertas soal yang dibawa

S4)

S3 emang gabisa di jawab apa (bicara dengan S5)

S1 iodida (berusaha mencari senyawa iodide di

dalam buku catatannya)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S6 HCl kan asam klorida kan ? (bertanya pada S5)

S2

asam klorida ini HCl, iya HCl (menemukan

nama senyawa asam kloridan di dalam buku

catatan dan memberitahukan S6)

S6 ini HCl akan menghasilkan.. larutan natrium..

NaCl + gas hydrogen

S5 & s6 (berdiskusi soal lain)

S2

kalium, magnesium, aluminium, perak, barium,

kalsium, rubidium, litium, (membaca buku

catatan)

S1

disetarain juga ul, disetarain deh ul

(memberitahu S2 bahwa soal tersebut juga harus

disetarakan)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S2 emang disetarain ? oh iya haha kemudian

setarakan.. (bicara dengan S1)

T yang udah selesai siapa yang udah selesai….??

S2 eh berarti disamain dong setarakan kayak gini?

(bicara dengan S1)

Si dede ? iya iya iya (seeorang sisiwi memanggil

S3)

S1 iya tapi masih pake cara *tidak terdengar jelas*

(bicara dengan S2)

Page 120: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

106

S2 cuman pake cara langsung aja (bicara dengn S1)

S1 oh yang ngevlog diaaa. (salah seorang siswi

bicara di belakang kamera)

S3

udah matiin matiin.. gua ganteng, yaudah matiin

! (bicara dengan salah satu siswa/I di belakang

kamera)

S1 Pb emang apaan ? larutan ? langsung berarti ya ?

(bicara dengan S2)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

Si ka | ka..| ka..| ka suci … (beberapa siswa

memanggil observer)

S2 larutan timbal.. sama aja caranya kayak tadi kan

ya? (bertanya pada s1)

T

atom-atom apa saja yang terlibat dalam reaksi

pembakaran gas metana? *tidak terdengar jelas*

C, H, O (guru menjelaskan kepada salah satu

siswa/i)

S1 eeh shafa shafa ini Pb apaan sii? (bertanya pada

S6)

S6 Pb timbal (menjawab S1)

S5 power bank (ikut menjawab S1)

S1 timbal? Di... Kalo disetarain Pb nya diitung apa

engga ? (bertanya pada S6)

S6 coba *tidak terdengar jelas* disetarain

(memberikan buku pada S1)

S4 bagi *tidak terdengar jelas* ta* (bicara di

belakang kamera dengan salah satu siswa)

Sa

heh.. bu bu ngomongnya bu raihan fakhri,

anaknya siapa lu anaknya siapa?? Ga usah

rusuhhh.. (bicara dengan S4 di belakang kamera)

S6 Tanya ka suci aja… (bicara denga S1)

S5

ka suci.. ini kan.. ini gimana ini setara terus ini

jika belum setara berarti ini ga usah disetarain ?

(bertanya pada observer)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

O sekarang.. eh tadi kakak mau ngasih tau deh ini

timbale (II) iodide ya

S6 berarti Pb (II) .. (memastikan pada observer)

O PbI2

S5 ka ini bener ? (bertanya pada observer)

S6 PbI2 berarti ya? (bicara dengan S1)

Page 121: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

107

Sa biarin jangan di matiin… (seorang siswa di

belakang kamera)

S6 ka? (memanggil dan bertanya pada observer)

O apa?

S2 ka ini timbal… (bicara dengan observer)

S1 ka ka ka ka…kaya gini ka?

O ini O-nya yang belum setara (bicara dengan S5

& S6)

S6 ooohhh…

S1 ka ka kayak gini ka? (bertanya pada observer)

Disputasional

: Indikator 1,

2 dan 3

S6 O dua nah di sini O dua juga.. (memahami soal

yang sudah dikerjakan)

O bukan… di sininya nih.. (bicara dengan S1)

S1 di mananya? (bertanya pada observer)

O PbI2 tulis.. (meminta S1 untuk menuliskannya

terlebih dahulu)

S5 ini O-nya 2 semua ka (bicara dengan observer)

S6 ini kan 1 x 2 (bicara dengan observer)

O O-nya ? (bertanya pada S5)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S5 dua.

O 2 + 2 ? (bertanya pada S5)

S5 oiya ya..

O inih ? (bertanya pada S6)

S6 berarti ini harus di… depannya 2 ? (bertanya

pada observer)

O nih

S5 2CO2 ? (bertanya pada observer)

S1 ih saya ga ngerti…

S6 iya ka? 2CO2 ya ka? (bertanya pada observer)

O iya..

S1 ka kan larutan timbal Pb.. (bicara dengan

observer)

O enggak.. yang ini.. 2O2 yang ininya yang diganti

(bicara dengan S5 & S6)

S6 iya 2O2 ya jadinya ya? (bertanya pada observer)

O iya.

S1 ka… kan larutan timbal Pb (bicara dengan

observer)

O iya.. yang ininya maksud kakak… (menjelaskan

Page 122: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

108

pada S1)

S4

ngapain sih dikk? Engga ada duit..(bicara dengan

salah satu siswa yang berusaha emeriksa saku

kemejanya)

S1 berarti kan Pb 2, terus kan nit.. kan kalium…

(berusaha bertanya apa yang siswi tsb maksud)

O Pb NO3 dua kali (bicara dengan S1)

S1 dua kali? (berusaha mencerna yang dimaksud

observer)

O iya.. itu tata nama (bicara dengan S1)

S1 iyaa tata nama.. (baru menyadari yang dimaksud

observer)

S5 ihhh jangan dorong dorong ih sakit (berusaha

memarahi S4 yang mendorong meja)

S6 eh jangan dorong-dorong dongg.. (bicara dengan

S4)

S4 bukan gua, dia .. (bicara dengan S5 & S6)

S5

dika jangan dorong-dorong dong kelomok lu

mana sih ? (bicara dengan siswa yang membuat

mereka kesal)

S6 dika *tidak terdengar jelas* (berusaha memarahi

siswa tersebut juga)

S3 & S4 (tertawa)

S1 kalium… *tidak terdengar jelas*, kalium iodida

emanga apaan? (bertanya pada S1)

Disputasional

Indikator 1

dan 2

S2 kalium iodida inian…

S3 ka dimatiin, matiin aja kaa.. (berbicara dengan

observer meminta kamera dimatikan)

Si ka, ka, ka ka ka.. (seorang siswi memanggil

observer)

S4 liat ? liat? (bertanya pada temannya untuk

memastikan wajahnya di kamera)

S1

reyhan reyhan gentian ke (memberikan kertas

soal dan meminta S4 untuk bergantian

mengerjakan)

S4 dih apa apaan… (bicara dengan S1) D1, D2

Sa gini de de.... ! dede..! (seorang siswa memanggil

S3 dari belakang kamera)

S6 2H2 (berdiskusi dengan S5)

Page 123: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

109

S3 kalo ga ngerti… *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan S1,S2, dan S4)

S2 ka.. ka.. (memanggil observer)

Sa saya mau nanya ka? Saya ka.. (seorang siswa

mendatangi observer untuk bertanya)

S1 eh ini nama ininya.. *tidak terdengar jelas* baru

disetarain..! (bicara dengan S3 & S4)

Disputasional

: Indikator 1

dan 3

Sa ka ini buat apaan sii? Buat apaan ?? (seorang

siswa bertanya pada observer mengenai kamera)

Sa di situ kaa.. (meminta observer pindah)

O di sini aja di sini aja.. (bicara pada siswa yang

ingin bertanya tersebut)

S4 yang mana nanamanya sii? (bertanya pada S1 &

S2)

S2 itu yang nama-nama senyawa itu… *tidak

terdengar jelas* (bicara pada S4)

S1 yang nama-nama senyawa… (bicara pada S4)

S6 ini nih nih nih… (memberikan buku catatn pada

S4)

Sa nini maksudnya ape? Di sini tuh apa ka?

(bertanya pada observer)

S6 bukan ini sa… (membantu S1 untuk mencari

catatan mengenai tata nama senyawa)

O

kamu tulis lagi reaksi tadi… ini.. ini.. udah setara

apa belum, kalo belum kamu samain tulis taro di

*tidak tedengar jelas* kalo uda setara.. (berusaha

menjelaskan pada siswa tersebut)

Sa oh iya iya..

Si ka suci ka suci… (seorang siswi bertanya)

T

yah 90 nya melayang dahh.. (guru

memberitahukan bahwa nilai 90 untuk kelompok

yang selesai paling dulu sudah hangus)

S4 nah natrium klorida di situ apaan ? (bertanya

pada S1,S2, dan S6)

Kumulatif :

Indikator 1

S6 NaCl..

S4 NaCl + hydrogen. H2O dong? (bertanya pada

teman-temannya)

S6 ka kalo udah bener giniin ka? ini bener ga sih

ka? (bertanya pada observer)

Page 124: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

110

Si ka badan saya gedean (seorang siswi yang lewat

di depan observer)

O bentar yaa..

S3 apaan sih lu ? apaan tadi ? (bertanya pada S4)

S4 *tidak terdengar jelas*

S6 ka?

Kumulatif

Indikator 1

dan 2

O apah ?

S6 ka nih ini tadi aku bingung dah, ini gini kan

maksudnya? (bertanya pada observer)

S3 eh apaan ? (mengulang pertnyaan pada S4)

S2 tadi apa nis *tidak terdengar jelas* (bertanya

pada S1)

S1 kalium……??

S6

halaman 1 mana halaman 1? (bertanya pada S5

kemudian S5 memberikan kertas yang dimaksud

S6)

S3 kalium klorida itu… (bicara dengan S4 sambil

mencari di buku catatan)

O kalium iodida…? (bertanya pada S2)

S2 iya.

O KI, KI

S3 natrium klorida apaan ya natrium klorida ?

berbicara sendiri sambil mencari dibuku catatan)

Si ka ini gimana sih ka ? kan O2-nya bingung dah…

(seorang siswi bertanya pada observer)

S3 eh natrium klorida apaan ?( bertanya pada S2)

S2 KI, KI (menjawab S3)

S4 KI, KI pake pensil odonggg ! (memberi tahukan

pada S4)

S5 pake pensil tuhhh ! (memberikan pensil pada S4)

Sa ka kalo timbal 2 apa ka? (seorang siswa

bertanya)

Si Pb II ya? (seorang siswi menambahkan)

Sa Pb 2 ya ka? (bertanya pada observer)

O

ini pake rumus yang a b c d tadi. Yang a, b, c, d

gituuu.. (menjawab seorang siswi yang bertanya

tersebut)

Si ooohh.. kalo yang ini, yang ini juga sama?

(bertanya pada observer)

Page 125: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

111

Si Pb2 ? (bertanya pada observer)

O Pb(NO3)2

O NO-nya di dalam kurung…

Sa NO? (bertanya pada observer)

O NO3

Sa NO3 dalam kurung kan ? (bertanya pada

observer)

O ya..

Sa x 2 ? (bertanya pada observer)

Si ka suci ini juga sama pake cara yang tadi?

(bertanya pada observer)

O iya yang a b c.

Si oh jadi dia di depan ini nih a, ini b, ini c, ini d ?

(bicara dengann observer)

O iya..

Sa ohh.. Pb nya ya di dalam kurung ? (bertanya

pada observer)

S3 hydrogen H2O ya? (bertanya pada S4)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S4 + dong ? (bertanya pada S5)

S3 H2O, H2O (memberi tau S4)

S1 + (memberi tahu S4)

S6 eh ini 4 ? (bertanya pada S5)

S3 terus? apalagi ? (bertanya pada S1)

S4 udah ? (bertanya pada S1)

S1 *tidak terdengar jelas* ini apanya? Tanda panah

? (bicara dengan S4)

S3

lah berarti gua salah.. bukan H5 kloridanya,

NaCl nya jangan-jangan nanti salah. Berarti

natrium dulu Na, dengan larutan dengan berarti

+ ya? (bertanya pada S1)

S1 iya..

S3 larutan asam klorida, asam kloria apaan ?

(bertanya pada teman-temannnya)

S2 asam klorida tadi… (bicara dengan S3 sambil

melihat buku catatannya)

T

ayo tata namanya *tidak terdengar jelas* harus

bisa donggg.. (mengingatkan siswa/I pada

materi tata nama)

S3 asam klorida apaan ? (bertanya pada S2)

Page 126: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

112

S1 asam klorida HCl (memberi tahu S3)

Sa ka, ka , ka.. kakak.. ka, ka… (memanggil

observer)

O nah kamu bikin kaya gini teus disetarain

(berbicara dengan sala h satu siswa)

Si disetarainnya yang kayak gimana? (bertanya

pada observer)

Sa kakak (seorang siswa memanggil observer)

Si ka suci | kak kakak *tidak terdengar jelas* ka

(beberapa siswi memanggil observer)

Si

tadi kaya gini *tidak terdengar jelas* terus di

setarain kaya gini (seorang berbicara dengan

observer)

Si ka ini gimana sih tadi ? (seorang siswi lain

bertanya pada observer)

Si ka, kalium iodida hehehe

O ini yang pake a,b,c,d yang kayak tadi di depan..

(menjawab siswi yang bertanya tersebut)

Si ini pake ini juga ? (bertanya lagi pada observer)

O

iya.. kalo, kalo kamu ga bisa pake cara langsung

pake cara matematis (menjelaskan pada siswi

tersebut)

S3

nih, NaCl.. ko KI sih? KI entar asam klorida

dulu baru natrium klorida (berbicara dengan S4

dan menemukan senyawa unsure yang

berhubungan dengan soal yang dikerjakan)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S4 plus, plus, plus?? (bertanya pada S1)

S1 natrium klorida apaan itu ? natrium, klorida,

klorida (bertanya pada S4)

S4 NaCl

S3 NaCl, gas hydrogen gas + (berusaha membantu

S4 mengerjakan soal)

S2 iya

T

kemudian di tata nama di tata nama (berteiak

berusaha memberitahu siswa/I untuk mengingat

materi tata nama)

Si ini *tidak terdengar jelas* semuanya pake abcd-

nya semuanya? (bertanya pada observer)

O kalo udah setara mah yaudah ga usah . kalo

Page 127: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

113

misalkan kaya gini nih abcd kan terlalu panjang

kalo pake cara langsung. *tidak terdengar jelas*

S1 *tidak terdengar jelas* nanti disetarain… (bicara

dengan S4)

Kumulatif :

Indikator 2

S4 larutan nih timbal 2, 2 berarti 2 (bicara dengan

S1)

S1 Pb 2 Pb *tidak terdengar jelas* (bicara dengan

S4)

S6 ka.. ka.. ini bener ga tulisnya variabel ini salah

satu ? (bertanya pada observer)

O *tidak terdengar jelas*

S4 ka, kalium iodida apaan deh de? Ka.. io.. iodida

iodida.. kalium iodida (bertanya pada S3)

Disputasional

: Indikator 1

dan 2

T lihat di tata nama…! (pada beberapa siswa/I

yang bertanya)

Si ka suci… (seorang siswi memanggil)

S6 satu lagi dong.. (bicara pada teman-temannya)

S4 yang yang hek hek..ta ….. aduh aduh aduh sakit

(tiba-tiba kakinya terinjak oleh siswi yang lewat)

S3 iodida apaan? (sambil mencari dibuku catatan)

S6 udah ko ini udah gak di pake (bicara dengan S1)

Si kalium apa sih kalium K ya ? (seorang siswi

pada kelompok lain)

S5 bukunya mana lagi dah ? (bertanya pada teman-

temannya)

S3 penta penta iodida mana iodida (bicara dengan

S4 sambil melihat buku catatan)

S6

ini makanya nih yang udah ga kepake pengen

gua rapihin dulu.. *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan S5)

Si kakak ga akan di mainin ko (bicara pada

observer)

S3 3, 3 yang mana han ? (bertanya pada S4)

S4 oohh itu +3

S3 eh itu apaan, itu apaan di itu apaan dia? Ini yang

+3 itu apaan ? (bertanya pada S4) Disputasional

: Indikator 3 S4 itu.. kalium idodia.

S3 kalium idodia, kalium KBr.. KBr (mencari di

buku catatan dan memberi tahu S4)

Page 128: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

114

S1 itu keitung shafa… (bicara dengan S6 sambil

menunjuk kertas soal yang dimaksud)

S4 KBr bukannya kalium bromida? (bertanya

kembali pada S3)

S3 emang apaan ? (bertanya pada S4)

S4 iodida.

S3 sama aja ini mah (bicara dengan S4) D3

S4 kalium iodida.

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S3 berarti K… (bicara dengan S4 sambil

menerawang memikirkan kalium iodida)

S4 kalium, terus ? (bertanya pada S1 & S2)

S2 KI, KI. KI (memberti tahu S3 & S4)

S3 iya iya..

S1 KI kalium KI (bicara dengan S4)

S4 KI terus itu 2 dalam kurung 2 iodida ingetnya

tuh. K2I gitu (bicaa dengan teman-temannya)

S2 orang KI doang kataanya (bicara pada S4)

S1 KI kalium …! (bicara pada S4)

S4 eh disitukan ada golongan ya… dalam kurung 2

Kumulatif :

Indikator 2

Si ka suci.. (seorang siswi memanggil observer)

S1 iya Pb.. (bicara dengan S4)

S4 iya berarti pas sebelum kata ke-2 nya ada 2

dulu..(bicara dengan S1)

S6

ih gua gabisa keluar nihh.. (bicara pada

temannya saat hendak keluar dari temapt duduk

karena terlalu sempit)

S5

*tidak terdengar jelas* udah belum? Ka suci…

(berbicara dengan S6 dan kemudian memanggil

observer)

S6

*tidak terdengar jelas* (bicara dengan S5

kemudian pergi dari mejanya untuk bertanya

pada observer)

S4 aduh ehh… (bicara dengan salah satu siswi dari

kelompok lain)

S3 golongan 2 apa sih ? 2 a ya? (bertanya pada

temannya sambil melihat tabel periodik unsur)

S4 boong banget ada 2 ada 2 (bicara dengan

kelompok lain)

S3 pelit luu.. (ikut berbicara dengan kelompok

Page 129: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

115

tersebut)

S4 de de de de gua di ujung tombak nih de (bicara

dengan S3)

Si ka suci …. | ka suci… (seorang siswi memanggil

observer)

S3 konser, diem lu (bicara dengan S4)

S4 entar lu ke sananya ?

S3 *tidak terdengar jelas*

S1 kalium iodida ya? (bertanya pada S2)

S2 (mengangguk)

S4 ada apa *tidak terdengar jelas*

S3 *tidak terdengar jelas* tapi utas nya ga ada b*go

(bicara dengan S3)

S4 hah?

S3 Utas

S4 *tidak terdengar jelas*

S1 ion… ion apaan ? (bertanya pada S2) Kumulatif :

Indikator 2 S2 I….!

S1 iya benerrr ituu… (bicara dengan S2)

S2 *tidak terdengar jelas*

S3

temen gua ngomongnya ga pada ikut, terus kata

dia gini, kaga gua ga ikut *tidak terdengar jelas*

(bicara dengan S4)

S4 hahh ?

S3

eh berarti kalo misalkan nama unsurnya dari

*tidak terdengar jelas* berarti DE *tidak

terdengar jelas*, (berbicara dengan S4| sini sini

sini (meminta pensil pada S2)

S4

gak boleh lu pertama, kelompok lu supaya gak

pertama, bodo amat (bicara dengan seorang

siswa yang lewat dan menjegalnya)

Sa gak berkah lu.

S4 bodo amat…

Sa bisa aja terakhir

S4

bodo amat.. (pada siswa tersebut) | milkita tuh..

milkita tuh (memberi kode pada seorang siswi

kelompok lain yang memiliki permen milkita)

Si ka natrium hidroksida NaOH ya? (seorang siswi

bertanya pada observer)

Page 130: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

116

Sa nih kayaknya udah selesai nih (seorang siswa

bicara mengenai kelompok tersebut)

S6

nih tinggal disetarain sama natrium.., natrium

sulfat sama air. Air H2O ya? (tiba-tiba datang

setelah bertanya pada observer)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2 S1 hah disetarain ? iya (menjawab S6)

S2 air H2O

Si cepetan cepetan woy woy cepetan (bicara dengan

teman kelompoknya)

S6

asam sulfat apa asam sulfat ? asam sulfat NHAS

kan ya? sulfat S bukan ? (bertanya pada teman-

temannya)

Disputasional

: Indikator 2

dan 5

S3 iya. Iya iya.. sulfat (men jawab S3)

S6 sulfur kali S (bicara dengan S3)

S3 ehh.. coba di buku di buku (menyarankan S6)

S5 Tanya deh sulfat Tanya tanya sulfat. (meminta

temannya untuk bertanya pada guru)

S2 sulfat.. sulfat.. (bicara dengan S1)

S3 di buku ada.. di buku tulisnya ada catetan..

(memberi tahu teman-temannya)

S5 aduuhhh kaki gua di injek muluuu (mengeluh

pada temannya yang selalu menginjak kakinya)

S2 Su (tiba-tiba memberi tahu S6 bahwa sulfat

adalah Su) | sul.. sul.. (bicara dnegan S3)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S5 sulfat apa bu ? (bertanya pada guru)

S6 ibu, sulfat nama senyawanya apa bu? (bertanya

pada guru)

T hah ?

S6 natrium sulfat N bu ya? (bertanya pada guru)

T natrium ?

S1-6 Sulfat

T Na2SO4.

S5 oohh.. Na2SO4

S1 Na

S3 Na2SO4

S1 Na2SO4 (mendikte S6)

S6 nah ini disetarain..

S1 H yang ini kan gak ada O-nya, O-nya cuma ada

satu

Disputasional

: Indikator 1,

Page 131: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

117

S6 *tidak terdengar jelas* (membaca soal) 3 dan 6

T makanya kalo susah langsung, cara mate-matika

abcde. (bicara pada siswa/ lain)

S1 kan katanya harus sama.. gimana sih (bicara

pada S6)

S3 hydrogen.. ih hydrogen mah .. (melihat

kejanggalan pada jawaban)

S1 bukannya H2 doang H2 doang…..!

S6 H2, H2, H2. (kemudian memperbaiki jawaban)

S3 hydrogen H2O, H2O air ! (menyalahkan S4)

S2 H2O air kan ? (bertanya pada S3)

S3 woo H2O air ! (masih menyalahkan S4)

S6 lu bisa nyetarain gak ? (bertanya pada S4).

bantuin lu bisa nyetarain ga? (bertanya pada S3)

Disputasional

: Indikator 2

S4 nyetarain kayak gimana ? (bertanya pada S6)

S3 kayak tadi yang.. yang koefisiennya (memberi

tahu S4)

S6 tadi yang disetarain (bicara dengan S4)

S4 cara matematika ? (bertanya pada S6)

S6 (menggelengkan kepala) cara cepet aja..

S4 cara langsung ?

S6 S6 : (menganggukan kepala)

S2 *tidak terdengar jelas*

S1 2HCl (mengerjakan soal)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S1 a kan 1, Cl satu. (mengerjakan soal dibantu S2)

S2 2 HCl, 2 semua (bicara dengan S1)

S1 jadi Na 2, terus H 2, Cl … (bicara dengan S2)

S1 Clnya 2. Cl nya 2 (bicara dengan S2)

S1 Na-nya 2;2, H-nya 1;2 (bicara dengan S2 sambil

mengerjakan soal)

S5 ini O-nya berarti, berarti ini kan 1. Ini bener 5

kan itungannya? (bertanya pada S6)

Disputasional

: Indikator 3

S6 bener bener bener

S4 *tidak terdengar jelas*(bicara dengan S5 & S6)

S5 O-nya 5, disini 4, disini 5 berarti udah pas

(bicara dengan S6)

S6 N nya gitu emang ? (berbicara dengan S5)

S5 udah N nya udah *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan S6)

Page 132: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

118

S6 N-nya 1, 2

S5 ama ini 2, *tidak terdengar jelas*

S6 2.

S5 dikali kan di sini (bicara dengan S6) | ibu..

(memanggil guru)

T whatss?

S4 satu per.. satu per dua (bicara dengan S5)

S5 ini bu, ini nih di sini H-nya 3, kan ini 1 *tidak

terdengar jelas* 3, (bicara dengan guru)

S4 ½ dila (bicara dengan S5)

T hmmm, satu H-nya….

S5 satu ? di sini 2/3. Jadi H-nya 2 per *tidak

terdengar jelas* (bicara dengan guru)

T yeu.. ya gatau caranya gimanaa (bicara dengan

S5)

S6 kayak 6 dibagi bu? (bertanya pada guru)

S4 ½ ....! (bicara dengan S6)

S1 *tidak terdengar jelas*

S5 ihh setengah per 2 berapa? (merespon dan

bertanya pada S4)

S6 *tidak terdengar jelas*

S4 setengah jadi bagi 2 setengah juga (bicara

dengan S5)

S6 setengah bagi dua *tidak terdengar jelas*

(berbicara dengan S4)

S3 setengah bagi 2 seperempat seperempat. (bicara

pada S5 & S6)

S2 eh kalo yang dikurung gini gimana nih ?

(bertanya pada S1)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2 S1 di kali. NO3 dikali ini (menjawab S2)

S2 berarti NO5 gitu ? (bertanya pada s1)

S1 NO3, NO6 (bicara dengan S2)

S1 ini kan NO-nya 3. Berarti ini 2, 2 kan ? (bicara

dengan S2)

S2 NO-nya 3 *tidak terdengar jelas* hasilnya

kan?(bicara dengan S1) K1, K2

S5 & S6 (berdikusi) *tidak terdengar jelas* Disputasional

: Indikator 3 T 10 menit lagiii..! (mengumumkan bahwa waktu

tinggal 10 menit lagi)

Page 133: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

119

S6 aahh ibuuuuuu…

S3 udah udah jangan… jangan.. (bicara pada S5 &

S6)

S4 satu ini satu, lah ko 2 sii ? (bicara dengan S5)

S5 ko 2 sii (bertanya pada S6)

S4 1 lah.. ini kan nyetarain kan? (bertanya pada S5)

S1 2KI (bicara dengan S2)

Kumulatif :

Indikator

1dan 2

S2 engga I-nya, I-nya 2 bener jadi 2 *tidak

terdengar jelas* (bicara dengan S1)

T 10 menit lagi….

S1 2KI ya kan bener ? terus?? Pb-nya 1, I-nya 2

bener bener.. (bicara dengan S2)

S2 satu per satu…. (bicara dengan S1)

S1 ga usah, ga usah kan (bicara dengan S2)

S2 biasa aja ga usah panik, ga usah panik..! (bicara

dengan S1)

S1 berarti Pb-nya, Pb-nya satu.. (bicara dengan S2)

T 10 menit… kasih kakaknya biar dikoreksi dulu..

S1 NO-nya? (bicara dengan S2)

S2 6.(menjawab S1)

S1 6 (mengulang S2), K-nya 2 udah.udah kan ?

(bicara dengan S2)

S2 I-nya ?

S1 oiya.. I-nya

S2 I-nya 2.

S1 dah. NaOH (bicara dengan S2)

S4 buuuu…! (memanggil guru)

Sa eh liat dong! (seorang siswa mendatangi

kelompok tersebut)

S6

*tidak erdengar jelas* coba dari lanjutan.. ini

sama (bicara dengan S1 sambil memberikan

kertas yang berisi penyelesaian soal yang

dikerjakan S1 & S2) Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S1 oh ya iya iya..

S5 nih NH-nya yang ribet nya (berbicara dengan S1

sambil menunjuk penyelesaian soal tersebut)

T kalo susah pake cara langsung.. pake abc cara

matema? tika..

S5 ih ih entar dulu dah…

Page 134: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

120

S2 kita gak pake kali kali lagi… (bicara pada S5 &

S6)

S5 ini kan 2 nya punya nol, eh punya O.

S2 iya jadinya..

S5

berarti kalo di sini 3, berarti di sini pasti 3 lah.

(bicara dengan teman-temannya dan langsung

mengambil kertas tersebut untuk

memperbaikinya)

S2 iyaaahh.. (mengiyakan pendapat S5)

S4 nah gitu heueh..! bagus pemikiran ku juga *tidak

terdengar jelas*

Si ka suci (seorang siswi memanggil observer)

S1 bukannya ini jadinya 2, kan 2. 2 NaOH terus..

(bicara dengan S6)

Disputasional

: Indikator 1,

2 dan 3

S6 isinya berarti.. (bicara dengan S1) | 3 ya dila?

(bicara dengan S6) | 3 lah (bicara dengan S1)

S5 3. Ini punya O kan ? yaudah 3 berarti ini di sini

(bertanya pada S1)

S6 berarti..

S1 ini ? (bertanya pada S5 & S6)

S5 udahh…

T yang gak selesai *tidak terdengar jelas* ibu

tungguin..

S1 yang ini yang ini emang bener ul aul periksa

lagi dah… (bicara dengan S2)

T ayo semangat semangat semangat…!

S4 semangkaaaa!!

S1 2 sama a. (bicara dengan S2)

Eksploratori :

Indikator

1,2,3 dan 5

S2 N-nya

T harus sampai selesaiii !!

S2 *tidak terdengar jelas* kalo kayak gini jadinya

satu harusnya dua (bicara dengan S1)

S1

engga setau gua, itu tuh Na-nya tuh 2. Ini harus

sama *tidak terdengar jelas* (bicara dengan

teman-temannya)

T yang udah selesai kumpulinnn..!

S1

*tidak terdengar jelas* Na-nya 4 berarti.. (bicara

dengan teman temanya namun kamera terhalangi

oleh kertas yang dipegang oleh S6)

Page 135: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

121

S6 2 dong ? (bicara dengan S1)

S3 udah ini ga usah ditambah 2 lagi.. ini kan udah 2.

Ini udah 2.(bicara dengan teman-temannya)

S1 S-nya ? (bicara dengan teman-temannya)

S2 dikali (bicara dengan S1)

S1 satu ohh.. bener… ini udah bener aul…! Ini

benerr.. (bicara dengan S2)

S5 ini tiga udah kan ? (bertanya pada teman-

temannya)

S3 udah ini bener…

S1 Na = 2, terus H=2, S =1, O =4. dah

(menjelaskan pada teman-temannya)

S3 dah udah.

S6 buuuuuu (memanggil guru)

Disputasional

: Indikator 3

S4 ka.. ka sucii.. (memanggil observer)

S5 staples staplesss…!

S4 ka udah kaaa.. (memanggil observer)

S3 nih straples nih (memberikan staples pada S6)

S5 kakak coba kaa..

S4

udah udah jangan, jangan rapih-rapih. Bodo

amat (bicara dengan S6 yang merapikan kertas

soal)

S6 iiihh.. entar kalo ada yang salah gimana ? (bicara

dengan S4)

S4 bodo amatt…

S5 coba cek duluu udah bener belum.. (bicara pada

S4)

S4 ka ka udah kaa.. (memanggil observer)

Sa 2 nya gak ada (seorang siswa bicara dengan

temannya)

Si kakak ga tau udah apa belom cek dulu (seorang

siswi kelompok lain memanggil observer)

S1 kaaaaaa cek duluuuu (memanggil observer)

S4 kak kak ini kaa…

Si 2 di sini harus ada 2. (seorang siswi bicara

dengan teman kelompoknya)

S6 eh awas reyy

S2 nisa pensil lu pada ilang. (bicara dengan S1)

T *tidak terdengar jelas* ada yang kosong.

Page 136: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

122

S6 gak ada yang kosong bu di isi semuaaa (bicara

dengan guru)

T heh raihannn ? (memanggil S4)

S5 hahahaha

Si yeehh udahhhh? (sisiwi kelompok lain pada

temannyaa)

Si udah udah… (siswi kelompok lain)

S4 yoii…

Si kakak udah udah..

Sa udah…

S4 betullllll yang pertamaa..

S5 aaaa yang ga ngerti gak tauu

O yang b masih salah satu… (bicara dengan

kelompok tersebut)

S1 haaaaaaaaaaa (menjerit histeris)

S1-S6 (langsung berdiskusi)

S6 ini apa ini ? (bicara pada teman-temannya)

S4 salaahh.. salaahh… salah.. (meledeki kelompok

lain agar terdpat kesalahan di pengerjaannya)

Si jeng jeng jeng jenggggg..

S1 3 benerrr… *tidak terdengar jelas*

S6 O-nya berapa tadi (bicara dengan S1)

S5 *tidak terdengar jelas*

S4 yeee salaahhhh (meledek kelompok lain)

S1

kakak kakak kaaakk… kak udah kak yeey (teriak

histeris dan memberikan hasil pekerjaan

kelompoknya)

O *tidak terdengar jelas*

S1 udahhhh… itu udahh..

S4 oeeee uuyyyy… (joget kegirangan)

O masih salahhh… *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan kelompok tersebut)

S6 haha ah ibu mahh

S5 ih ini tuh harusnya *tidak terdengar jelas*

S1-6 (berdiskusi)

S1

eh jangan panik tau jangan panik. Jangan panik

jangan panik. (menennagkan teman

kelompoknya)

Kumulatif :

Indikator 2

S5 ini 6.

Page 137: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

123

S6 ini 6 nissss bicara dengan S1)

S5 ini O-nya tuh.. O-nya.. O-nya 4 *tidak terdengar

jelas*

S6 oohhh jadi..

Sa/Si

ssyuuutttttttt sssttttt ssssttttt .. sssttt ssssttt

sssstttttt (mencoba mendiamkan karena suasana

kelas sangat bising)

S2 lu jangan panik gebl*k (bicara dengan S1)

S4 cepet cepet cepettt… (meminta temannya segera

menyelesaikan jawaban yang salah)

S1 terlalu panik. K2

T eeeeeeehhhhhhhhh….!!

Sa wwooooooyyyyyy !!!sssssyyyyyyyytttttttt

(memnita semua temannya untuk tidak berisik)

S4 yoyoyo….

S5 C. C-nya satu bener kannn? (bertanya pada yang

lain) Kumulatif :

Indikator 2

S1

iyaa.. bener.. Cl-nya 3 berarti kan *tidak

terdengar jelas*-nya 4. Engga ga bisa gituu…

(pada S5)

S5 iyayayaya…

S6 *tidak terdengar jelas*

S1, S5 & S6 (berdiskusi) *tidak terdengar jelas*

T oy oy oyyyy (meminta siswa/I diam)

S4 2 singgit 2 singgit 2 singgit… (menambah

keramaian kelas)

S1 ini berarti 2 + 4 *tidak terdengar jelas* (tiba-tiba

S2 menghalangi S1 saat bicara)

Disputasional

: Indikator 6

S6 10.. 10…. ! (bicara dengan S1)

S5 *tidak terdengar jelas* ko ini 4 dari manaaaa??

(bicara dengan S1)

S1 4 x *tidak terdengar jelas*

S2 4 x 1 = 4

S5 4 ini berapa? 6 4 = 10

S6 6 4= 10

S1

10 berarti ini 10. Iya benerrr 5…! Udah udah

udah jangan panik jangan panik. Iya bener 5

(bicara dengan S5), berarti …..

S6 ko lima?

Page 138: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

124

T okee yang udah selesaiiii?? (bertaya paada

siswa/i)

Sa bu entar duluuu.. bu nih..

S1 *tidak terdengar jelas*

S4 gi gi gi.. kita tim penyemangat hahaha (bicara

dengan siswa lain)

Sa eh gua ngerjain enak aja luuu.. (menjawab S4)

S4 gua juga ngerjain…

S1 ini ini inihh… jangan panic jangan panik jangan

panik….

S6

nih reihann cobaaa kasih reihannn…

(memberikan kertas soal + jawaban pada S4

untuk diberikan pada guru/observer) | yang d

buu… (bicara dengan guru)

S5 salah lagi nih..

S1 *tidak terdengar jelas*

S4 kak.. kak.. kak.. kak.. kakk.. (memanggil

observer)

Sa/Si ssssyyyytttt sssyyttt ssyyttttt

S4 udah udah…

Sa belommmm..

S5 salah lagi nih salah lagi nih…

S6 jangan gitu napaaa…

Sa salahh salahhhh tuh… salaahhhhhh..

salaaahhhhhhhhhhhh)

S2 ini punya siapa far ? (bertanya pada S5)

S6 guaa…

S5 gua eh bukan..

S1 eh *tidak terdengar jelas* punya gua ?

S6 eh ini punya gua ini ya? (menunjukkan pensil)

S6 iya

Sa ka ka gimana sih ka ? (bertanya pada observer

S6 mampir dulu hahaha (memasukkan pensil ke

tempat pensilnya)

S2 hehh orang jauhhh (pada salah satu siswi)

Si anjayy di videoin juga lu… (pada S2)

S5 tuh kan masih salah dibilangin (bicara dengan

S6)

Si yo yo yo guysss, ini namanya shafa nih ini

Page 139: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

125

namanya shafa yang ini shafa, yang ini dikaa nih

guysss (pada kamera)

S1,S5 & S6 (berdiskusi)

Si ayo kita pindah ke kelompok… (seorang siswi

memainkan kamera)

S1 inikan 2, 2 ditambah 4 6 (bicara dengan S6)

Kumulatif :

Indikator 1

dan 2

S6 6..

S1 ini aturan 6 yak? (bertanya pada S6)

Sa bener… bener..

Sa

salah salah..! salah salah salah udah salah!

Salaaaaaaahhhhh!! (berharap kelompok lain

yang sedang dikoreksi salah)

S6 *tidak terdengar jelas* nya berapa ini berapa

tadi? 2 + 4 ya?(bertanya pada S1)

S4 salah salaah.. yeeeee (ikut meledek kelompok

lain tersebut)

S1

maksudnya? Nih ini kan 2Na, ini kan Na 2 ini

udah bener.. ini kan 2 O, O 2O berarti kan 2

*tidak terdengar jelas* berarti 2+4 6. Setelah itu

dicampurkan harus 6 O-nya. (menjelaskan pada

teman-temannya)

Sa salah salahhhh….! (masih memerhatikan

kelompok lain yang sedang dikoreksi)

S1 jadi 4. 4 6 (bicara dengan S2 S5 S6)

S2 berarti di sini 3? (bertanya pada S1)

S1 berarti itu 2. (bicara dengan S2 S5 S6)

T sini sini sssyyuutt sini…! (memanggil siswa/i)

S6 *tidak terdengar jelas* 4 dongg (bicara dengan

S1)

S1 bener 4.. *tidak terdengar jelas* -nya 2. Benerrr

4, 4 bener 4 4 4 nih. (teriak histeris)

S5 ini .. (memberikan pensil kepada S1)

Kumulatif :

Indikator 1

S2 penghapus penghapus…!

S6 (menghapus jawaban yang salah)

S1

nih ini kan 4 nih, ini 4H, 4H, terus ini kan 4 ini

kan 2ini punya 2. 2+2 4. 4 terus ini….

(menjelaskan pada teman-temannya)

S4 udah katanya H-nya doang (biacara dengan S1)

S6 *tidak terdengar jelas*

Page 140: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

126

S5 H-nya berapa? (bertanya pada S1)

S1 8.

S2 eh berarti kalo jadi H-nya 6 nis.. (bicara dengan

S1)

S5 ini nya nih..

Si

haii guys kalian lagi pada sibuk ya? aku tau ko

perasaan kalian.. (seorang siswi dengan suara

keras di belakang kamera)

S1

ini baru, ini baru… *tidak terdengar jelas* tapi

ini gimana jadinya… berarti tambah ini

berubah…? Kalo mau kaya gini harus 2.

Berubah semuaaa *tidak terdengar jelas* (bicara

dengan S5& S6)

S2 mel sono mel… lu gak ngerjain? (bicara dengan

siswi yang di elakang kamera tersebut)

Si aku tau ko perasaan kalian kayak gimana!

(seorang siswi di belakang kamera)

S2 kerjain mell..! (bicara dengan siswi tersebut)

Si

huys kasian banget tau si reyhan noh reyhan, itu

namanya reyhan kalo ada yang mau kenalan itu

namanya reyhan, noh itu reyhan. Ini shafa nh

guys.. ini nissa guys.. (seorang siswi bicara di

belakang kamera)

S2 mel.. nomor 2 yang c mel.. ambil (bertanya

mengenai soal pada siswi tersebut)

Si gua gatau hahahaha..

S6 buat apaan sih divideoin ? (bertanya pada siswi

tersebut)

S4 yeeee salaahhhhh (berharap jawaban kelompok

lain yang sedang dikoreksi itu salah)

S1 iya santai ajaa.. (bicara dengan teman

kelompoknya)

S5 & S6 *tidak terdengar jelas)

S1 ini tulis aja ya.. 2 = 2 berarti … (bicara dengan

teman-temannya)

S2 *tidak terdengar jelas*

Sa/Si

yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!! (sekelompok

siswa/I bersorak sorai gembira karena

kelompoknya lah yang pertama berhasil

Page 141: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

127

menjawab soal dengan baik)

S1 N-nya 2. 2+2 = 4, a 4 ada 2 berarti 2 *tidak

terdengar jelas* (bicara pada S5 & S6)

S5 & S6 *tidak terdengar jelas*

S4 lu aja nyontekkk… (bicara dengan salah satu

siswa/i)

Sa bu apaan bu? (bertanya pada guru)

S1

2x2. Tuh diketawain tuh (sambil menunjuk ke

arah belakang). 2x2 *tidak terdengar jelas*

(bicara dengan S5&S6)

S4 nyontek ya? (bicara dengan siswa/I yang sedang

mengumpulkan tugasnya ke guru)

Sa kaga demi Allah.. kaga dikasih tau (bicara

dengan S4)

S1

tapi ini kan, berarti 2x2 berarti ini ada 2 terus

OH-nya 4. Udah bener udah benerr udah bener

udah benerrr aaaaa (bicara dengan S5 & S6 lalu

teriak kegirangan)

T yang gak setara atom apaa? (bertanya pada

siswa/i)

S6 hapus dulu.. gua hapus semuanya yaa.. (meminta

izin pada S1)

S1 iya hapus ajaa.. (bicara dengan S6) | Ka

suciiiiiiiiiii (memanggil observer)

S5 ka suci mana ya?

S6 ke bu tuti aja udahhhh (menyarankan pada

temannya

S2 ke bu tuti aja niss (bicara pada S1)

S4 udahh tanyain napa daripada rame niss

(menyarankan pada S1)

Sa guys ok fun ! (tiba-tiba seorang siswa muncul di

depan kamera)

S1

benerr benerrrrr benerrrrrrrr benerrr benerrrrrrr…

bener kan gua bilang, bener inii (teriak

kegirangan setelah bertanya pada observer lalu

mendatangi S6)

S6 nih nih di sini tulis tulis… (bicara dengan S1)

S1 (kemudian menyalinjawaban yang benar di

kertas soal)

Page 142: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

128

S4 eh fi fi lu kelompok mana fi? (bertanya pada

salah satu siswa)

Sa lu kelompok pertama yang bener ya? (seorang

siswa bertanya pada siswa lain)

S4

parah banget, bu.. bu… bu..dia bantuin

kelompok lain bu (melaporkan siswa dri

kelompok yang sudah selesai membantu

kelompok lain)

S6 bu ini bu… (memanggil guru untuk

mengumpulkan jawaban kelompoknya)

S4

curang lu..! (pada kelompok tersebut) | eh fi fi

jangan curang lahh… jangan curang laahhhh…

(pada siswi tersebut).

S6 dahhh bu… ya Allah semoga bener ya Allah

hehe salah mulu.

S5 kadang belain temen juga salah ya.. (bicara

dengan S2 sambil minum)

S2 *tidak terdengar jelas*

S5

kalo sekelas gampang *tidak terdengar jelas* ya?

(bicara denganS2) INGET..!! hahahaha (bicara

pada kamera)

S6 haha dilla lagi ceramah..

S5 udah kan ? lagi ngomong hehehe sambil melihat

kamera) | ah lagi gossip jugaa…

O diemmm… ini siapa sih namanya? Diemmmm

(menegur siswa yang memainkan kamera)

T 6 ini? iya heeh (memberi tahu bahwa jawaban

kelompok tersebut sudah betul semua

S6 udah bu bener bu? (bertanya pada guru)

T udah..

S6 Alhamdulillah… salah mulu nomer terakhir ya..

(bicara dengan S1)

S1 A-nya.

T kedua nilainya?

O ciyee udah bener yaa (pada kelompok tersebut)

S6 ini buku siapa siapa aja ? (bertanya pada teman-

temannya)

Sa bener?

S1 dah. Pussiingg..

Page 143: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

129

O ini bisaaaa (pada kelompok tersebut)

T nomer 2, nomer 2 berarti berapa ituuuu?

(bertanya pada siswa/i)

Sa/Si 87…

S1 89

S6 8semmb.. naikin buuu..!

Sa bu ko angkanya kayaknya turun bu (bertanya

pada guru)

S6 88

Sa kemaren kan 90 lebih kayaknya bu… (bicara

dengan guru mencoba bernegosisi)

S6 88

Sa naikin lah bu lebih satu… (seorang siswa

mencoba bernegosiasi)

S6 ya Allah…

S1 turun jadi kedua.

S6 gapapa…

T

terusss eiyy halloo… yang sudahhh. Ko gak ini

(bermasalah dengan projector). Nah ini buat PR

di rumah !

Si hahhh emang ada PR buu? (betanya pada guru)

T ayo cepetan… *tidak terdengar jelas*

O

udah? (bertanya pada siswa yang ingin

mengumpulkan tugasnya). Ke bu tuti ajaa..

(menyarankan ke guru langsung)

S6 yah belum saya*tidak terdengar jelas*. PR ya?

S1 lagi males sekarang (bicara dengan S6)

S6 seru euy seru ngerjain kayak gini ya..? kalo

sendiri kan bingung… kalo barengan kan..

Si emang banyak orang yang siriikkk (tiba-tiba

seorang siswi melewati meja kelompok tersebut)

Si hhhhhhhh (seorang siswi lain menjawab sindiran

siswi tersebut)

Si eh nisa nis nis, nisa (seorang siswi lain

memanggil S1)

S5 ini *tidak terdengar jelas* pensil mana ?

(bertanya pada S6)

Sa ini kayaknya langsung deh (seorang siswa

bertanya pada teman kelompoknya)

Page 144: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

130

O ini udah selesai ya kamu? (bertanya pada S6)

S6 iya saya ka, yang kemaren wa kakak…

O okeeee…

Page 145: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

131

Lampiran 2 Perhitungan Persentase Tipe Dialog di Kelas Agama

dan Kelas IPA

1. Transkrip I

2. Transkrip II

3. Transkrip III

Perhitungan tipe dialog (PERSAMAAN REAKSI – Kelas Agama 03-04-

2018)

TIPE DIALOG jumlah kata total kata persentase

disputasional 232 4665 4.97%

kumulatif 473 4665 10.14%

eksploratori 0 4665 0.00%

non dialog/materi 3960 4665 84.89%

Perhitungan tipe dialog (REDOKS – Kelas Agama 20-02-2018)

TIPE DIALOG jumlah kata total kata persentase

disputasional 805 5607 14.36%

kumulatif 1302 5607 23.22%

eksploratori 0 5607 0.00%

non dialog/materi 3500 5607 62.42%

Perhitungan tipe dialog (PERSAMAAN REAKSI - Kelas Agama 03-04-

2018)

TIPE DIALOG jumlah kata total kata persentase

disputasional 423 5409 7.82%

kumulatif 1329 5409 24.57%

eksploratori 0 5409 0.00%

non dialog/materi 3657 5409 67.61%

Page 146: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

132

4. Transkrip IV

Perhitungan tipe dialog (PERSAMAAN REAKSI - Kelas IPA 03-04-

2018)

TIPE DIALOG jumlah kata total kata persentase

disputasional 2471 10593 23.33%

kumulatif 4003 10593 37.79%

eksploratori 169 10593 1.60%

non dialog/materi 3950 10593 37.29%

5. Transkrip V

6. Transkrip VI

Perhitungan tipe dialog (STOIKIOMETRI – Kelas IPA 24-04-2018)

TIPE DIALOG jumlah kata total kata persentase

disputasional 429 3856 11.13%

kumulatif 1028 3856 26.66%

eksploratori 0 3856 0.00%

non

dialog/materi 2399 3856 62.21%

Perhitungan tipe dialog (PERSAMAAN REAKSI - Kelas IPA 03-04-

2018)

TIPE DIALOG jumlah kata total kata persentase

disputasional 317 7490 4.23%

kumulatif 1719 7490 22.95%

eksploratori 84 7490 1.12%

non dialog/materi 5370 7490 71.70%

Page 147: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

133

Lampiran 3 Surat Bimbingan Skripsi

Page 148: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

134

Page 149: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

135

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Peneltian

Page 150: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

136

Lampiran 5 Surat Rekomendasi Izin Penelitian

Page 151: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

137

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Page 152: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

138

Lampiran 7 Lembar Uji Referensi

Page 153: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

139

Page 154: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

140

Page 155: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

141

Page 156: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

142

Page 157: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

143

Page 158: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

144

Page 159: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

145

Page 160: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

146

Page 161: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

147

Page 162: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

148

Page 163: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

149

Page 164: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

150

Page 165: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

151

Page 166: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

152

Page 167: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

153

Page 168: EKSPLORASI TIPE DIALOG PADA DISKUSI ANTAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46661...v ABSTRAK Suci Nurmilah, “Eksplorasi Tipe Dialog Pada Diskusi Antar Siswa

154