eksplorasi

14
EKSPLORASI MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA) Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan. MENURUT SITUS WIKIPEDIA BERBAHASA INODENISIA (ID.WIKIPEDIA.ORG) Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi. MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan. Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “ studi kalayakan ” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan. Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

Upload: pakde-kelik-dharmo-atmojo

Post on 31-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekplorasi

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPLORASI

EKSPLORASIMENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)Eksplorasi adalah  Penjelajahan   lapangan  dengan   tujuan  memperoleh  pengetahuan   lebih   banyak tentang   keadaan,   terutama   sumber-sumber   alam  yang   terdapat   di   tempat   itu;   penyelidikan; penjajakan.

MENURUT SITUS WIKIPEDIA BERBAHASA INODENISIA (ID.WIKIPEDIA.ORG)Eksplorasi adalah  tindakan  atau  mencari  atau  melakukan  perjalanan  dengan   tujuan  menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.

MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan lokasi,  ukuran,  bentuk,   letak,  sebaran,  kuantitas dan kualitas  suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan   lanjutan   dari   prospeksi   yang   meliputi   pekerjaan-pekerjaan   untuk   mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari suatu   proyek   penambangan   dan  merupakan   dasar   keputusan   investasi.   Kajian   ini   merupakan dokumen   yang   memenuhi   syarat   dan   dapat   diterima   untuk   keperluan   analisa   bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi  geologi  berdasarkan lkaporan eksplorasi  dan factor-faktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan,   lingkungan, social serta factor yang terkait.

Page 2: EKSPLORASI

1.1 PENGERTIAN EKSPLORASIEksplorasi  adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat. 

Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu   saat   akan  habis   tergali.   Sehingga  untuk  menentukan   lokasi   sebaran,   kualitas   dan   jumlah cadangan   serta   cara   pengambilannya  diperlukan   penyelidikan   yang   teliti   agar  tidak  membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan. 

Eksplorasi,  disebut   juga  penjelajahan  atau  pencarian,   adalah  tindakan  mencari  atau  melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi. Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik  - baiknya dengan memperhitungkan untung  - ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.

Perencanaan eksplorasi meliputi beberapa hal sebagai berikut : Pemilihan daerah eksplorasi. Studi pendahuluan. Perencanaan eksplorasi dan pembiayaannya. Hasil serta tujuan yang didapatkan dari seluruh operasi.

Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini,   juga meliputi tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang  kesadaran   (consciousness),  cyberspace  atau  noosphere.  Istilah   ini  dapat  digunakan  pula untuk   mengambarkan   masuknya   budaya   suatu   masyarakat   untuk   pertama   kalinya   ke   dalam lingkungan geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad   Penjelajahan,   yaitu   ketika   para   pelaut   Eropa  menjelajah   ke   seluruh  penjuru  dunia   untuk menemukan berbagai daerah dan budaya baru.

Page 3: EKSPLORASI

Kegiatan eksplorasi terdiri  atas berbagai penyelidikan yang mendukungnya. Penyelidikan tersebut adalah :a) PENYELIDIKAN GEOLOGIb) PENYELIDIKAN GEOKIMIA

Penyelidikan ini dilaksanakan untuk mengetahui perkiraan kadar logam, senyawa kimia dan unsur-unsur penyerta dimana logam tersebut berada.

c) PENYELIDIKAN GEOFISIKAPenyelidikan ini terdiri atas 4 metode yaitu : Metode Geolistrik Metode Seismik Metode Magnet Metode Gaya  berat/Gravitasi

d) PEMBIRAN EKSPLORASIDilaksanakan   untuk   mengetahui   kedalaman   mineral,   kualitas   dan   kalkulasi   cadangan kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASITujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dalam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis. Kegiatan untuk mengetahui keberadaan endapan bahan galian dengan menggunakan metode 

tertentu. Mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di permukaan.  Mengetahui sebaran bahan galian kearah dalam dan bentuknya.  Mengetahui besaran dannilai ekonominya (sumber daya mineral dan cadangan) 

1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN CARA EKSPLORASIPenggunaan atau pemilihan cara eksplorasi tergantung pada : Tahap eksplorasi. Jenis bahan galian. Bentuk endapan dan sebaran bahan berharganya

Page 4: EKSPLORASI

1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASITahapan dalam pekerjaan eksplorasi :1. PENYELIDIKAN UMUM

a) STUDY PUSTAKA Keadaan geologi regional Keadaan tektonik Keadaan paleogeography setting Batasan luas daerah kerja

b) PENGECEKAN DILAPANGAN Mencari singkapan batuan dan batubara Mengambil contoh batuan dan batubara

2. PENYELIDIKAN PENDAHULUANa) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN

Pemetaan Topografi Pemetaan Foto Udara

b) INTERPRETASI KEADAAN GEOLOGI Stratigrafi Kedudukan Batubara Struktur Geologi

c) PEMBORAN Korelasi Hasil Perhitungan Cadangan Bentuk Geometri Cadangan Perkiraan Kualitas

3. PENYELIDIKAN DETAILa) PEMBORAN

Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan Anomaly geologi (sesar) Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara)

b) GEOFISIKA Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti Struktur geologi Bentuk endapan batubara

c) PENENTUAN METODE PENAMBANGAN

4. COMMERCIAL EXPLORATION PROGRAMME

Page 5: EKSPLORASI

1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan diambil 

logamnya.  Bentuk   tubuh  bijih  dan   sebaran  bahan  berharga  di   dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai sangat bervariasi.

Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian biasanya teratur.

Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi. Bentuk tubuh bahan galiannya biasanya teratur.

Bentuk dan sebaran bahan galian.

1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIANEndapan   bahan   galian   dapat   dikelompokkan   berdasarkan   keadaan   geologinya   seperti   bentuk endapan dan sebaran bahan berharga di dalamnya. Kreiter (1961) mengelompokkan menjadi 5yaitu kelompok a,  b,   c,  d,  dan e   (Lampiran  2).  Pengelompokan   ini  berkaitan  dengan koefisien  variasi bentuk. Isometrik : ukuran panjang, lebar, dan ketebalannya relatif sama atau berbentuk seperti bola. Lapisan : ukuran panjang dan lebarnya relatif sama, ketebalan relatif kecil. Tabung : ukuran lebar dan ketebalannya relatif sama dan lebih pendek dari ukuran panjangnya.

1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA Merata : pejal (massif), terserak merata. Koefisien variasi kecil. Tidak merata: terserak tidak merata. Koefisien variasi sebaran besar. Sangat tidak merata. Koefisien variasi sangat besar.

Koefisien   variasi   dapat   dihitung   dengan   rumus   pada   (Lampiran   3),   sedangkan   pengelompokan endapan   bahan   galian   berdasarkan   variasi   kadar,   ketebalan,   dan   cadangan   linier   tertera   pada (Lampiran 4).

Page 6: EKSPLORASI

1.4 METODE EKSPLORASIMetoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu : 1) Metoda langsung, terdiri dari :

a) Metoda langsung di permukaan b) Metoda langsung di bawah permukaan

2) Metoda tidak langsung, terdiri dari :a) Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil, air, 

vegetasi dan stream deposit.b) Metoda  tidak   langsung  cara  geofisika  yang  mencakup  beberapa  cara  yaitu   cara  magnetik 

(sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang digunakan), cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara listrik (resistifity), dua cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit dari cara - cara sebelumnya.

1.4.1 METODE LANGSUNGA). METODE LANGSUNG PERMUKAANMetoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :a) Penyelidikan Singkapan (Out Crop)

Singkapan segar umumnya dijumpai pada :1) Lembah-lembah sungai,  hal  ini  dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi pengikisan 

oleh   air   sungai   sehingga   lapisan   yang   menutupi   tubuh   batuan   tertransportasi   yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai singkapan segar

2) Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal  dari  dalam bumi yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.

b) Tracing Float (Penjejakan)Float   adalah   fragmen-fragmen  atau  potongan-potongan  biji   yang  berasal   dari   penghancuran singkapan   yang   umumnya   disebabkan   oleh   erosi,   kemudian   tertransportasi   yang   biasanya dilakukan oleh air,  dan dalam melakukan tracing kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float dari bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan  parit   ini  dirasa  kurang  dapat  memberikan  data  yang  diinginkan  maka  kita  dapat membuat sumur uji sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.

Page 7: EKSPLORASI

c) Tracing dengan Panning (Mendulang)Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral yang dicara   biasanya   cara   ini   digunakan   untuk  mencari   jejak  mineral   yang   ukurannya   halus   dan memiliki masa jenis yang relatif besar. Persamaan dari cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test pitting.Cara-cara tracing,  baik tracing float maupun tracing dengan panning akan dilanjutkan dengan cara trenching atau test pitting.1) Trenching (Pembuatan Parit)

Pembuatan parit  memiliki  keterbatasan yaitu  hanya bisa  dilakukan pada overburden yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang dapat dibuat hanya   sedalam  2   -   2,5  meter,   selebih   dari   itu   pembuatan   parit   dinilai   tidak   efektif   dan ekonomis.   Pembuatan   parit   ini   dilakukan   dengan   arah   tegak   lurus   ore   body   dan   jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus sungai.Paritan   dibangun   dengan   tujuan   untuk  mengetahui   tebal   lapisan   permukaan,   kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.

2) Test Pitting (Pembuatan Sumur Uji)Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya dilakukan test  pitting  untuk  menyelidiki   tubuh  batuan  yang   letaknya   relatif  dalam.  Kita  harus   ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih daerah yang terbebas dari bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan kita pada waktu pembuatan sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat membuat sumur dengan penyangga sesedikit mungkin tetapi tidak mudah runtuh.  Hal   ini   juga   akan  mempengaruhi   kenyamanan  pada  waktu  melakukan  penelitian. Kedalaman sumur uji yang kita buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter.Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran, keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.

B). METODE LANGSUNG BAWAH PERMUKAANEksplorasi  langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan,   kedalaman  maksimum yang   dapat   dicapai  +  30  meter.   Eksplorasi   langsung   bawah permukaan   juga   dapat   dilakukan   apabila   keadaan   permukaan  memungkinkan   untuk   diadakan eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak memungkinkan, misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak stabil, maka hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya, pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan. 

Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse dan lain-lain. 

Tunnel = Suatu   lubang  bukaan  mendatar  atau  hampir  mendatar   yang  menembus  kedua  kaki bukit.

Page 8: EKSPLORASI

Shaft = Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi  dan berfungsi   sebagai   jalan  pengangkutan karyawan serta  alat-alat  kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.

Drift = Suatu   bukaan  mendatar   yang  dibuat   dekat   atau   pada   endapan  bijih   yang   arahnya sejajar   dengan   jurus   atau   dimensi   terpanjang   dari   endapan   bijihnya   (dalam pengeboran).

Winze = Lubang   bukaan   vertikal   atau   arah   miring   yang   dari   “level”   ke   arah   “level”   yang dibawahnya.

Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat  dipindah-pindah)  dan pada pengeborannya menggunakan sistem perkusif   (tumbuk), pada pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus (vertical drilling). Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o), apabila saat pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut. Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh (sampling) untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau konstruksi (misalnya air tanah, minyak bumi)   dan   pemboran   dapat   juga   untuk   memudahkan   proses   peledakan   (pada   kegiatan penambangan  material   keras).  Dari   data   pengeboran   dan   sampling   kita   dapat  membuat   peta stratigrafi daerah pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan secara keseluruhan.

Page 9: EKSPLORASI

1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNGA). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOFISIKAGeofisika   merupakan   disiplin   ilmu   atau   metoda   untuk   memperkirakan   lokasi   akumulasi bahan/tambang dengan cara  pengukuran  besaran-besaran fisik  batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika diantaranya : a) METODA GRAVITASI

Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu benda  di  alam  juga  menarik  benda-benda   lain  di   sekitarnya.  Kalau  sebuah bandul  digantung dengan sebuah pegas,  maka pegas   tersebut  akan merengganng akibat  bandulnya  mengalami gravitasi,  di   tempat  yang  gravitasinya   rendah  maka   regangan   tadi   kecil   dan  di   tempat  yang gravitasinya besar maka regangan tadi   juga  lebih besar.  Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan. Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter, yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar “torsion balance”, maupun bantuk atau pendulum,  dan dapat mengukur  perbedaan yang kecil  dalam gravitasi  bumi  di  berbagai lokasi pada suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena adanya anomali gravitasi. 

b) METODA MAGNETIKBumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi  disebabkan oleh arus  listrik  yang mengalir  pada  inti bumi.  Setiap batang magnet  yang  digantung   secara  bebas  di  muka  bumi.  Di   setiap  titik  permukaan  bumi  medan magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas. Arah   dari  medan  magnet   dinyatakan   dalam   cara-cara   yang   sudah   lazim,   sedang   intensitas dinyatakan   dalam   apa   yang   disebut   gamma.  Medan  magnet   bumi   secara   normal  memiliki intensitas   35.000   sampai   70.000   gamma   jika   diukur   pada   permukaan   bumi.   Bijih   yang mengandung  mineral  magnetik   akan  menimbulkan   efek   langsung   pada   peralatan,   sehingga dengan segera dapat diketahui. Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi sebagai berikut : 

Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai  Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan  Mencari   bijih   sulfida   yang   kebetulan  mengandung  mineral  magnetit   sebagai  mineral 

ikutan  Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam jumlah 

cukup  Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang 

mengandung mineral magnetik. 

Page 10: EKSPLORASI

c) METODA SEISMIKMetoda  ini   jarang   dipergunakan   dalam   penyelidikan   pertambangan   bijih   tetapi   banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya   getaran   yang   terjadi   diukur.   Untuk  mengetahui   kecepatan   rambatan   getaran tersebut   pada   perlapisan-perlapisan   batuan,   disekitar   titik   ledakan   dipasang   alat   penerima getaran  yang  disebut  geofon   (seismometer).  Geofon-geofon  yang  dipasang   secara   teratur  di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran  melalui   perlapisan-perlapisan   batuan.   Dengan   demikian   konfigurasi   struktur   bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk gelombang di dasar laut. Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada : 

Jenis batuan  Derajat pelapukan  Derajat pergerakan  Tekanan  Porositas (kadar air)  Umur (diagenesa, konsolidasi, dll) 

d) METODE GEOLISTRIKDalam metoda   ini   yang  diukur  adalah   tahanan  jenis   (resistivity)  dari  batuan.  Yang  dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter   dengan   luas   penampang   satu  meter   persegi   kalau   dialiri   listrik   dari   ujung   ke   ujung, satuannya adalah Ohm-m2/m atau disingkat Ohm-meter. Dalam cara  pengukuran   tahanan  jenis  batuan  di  dalam bumi  biasanya  dipakai   sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya  dipakai  untuk  mengukur  voltage  yang  timbul   karena  arus   tadi,   elektrode   ini  disebut elektrode potensial atau “potential electode” disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut,  dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger. 

B). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOKIMIAPengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia. Anomali   dihasilkan   dari   mobilitas   dan   dispresi   unsur-unsur   yang   terkonsentrasi   pada   zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya. Pada   dasarnya   eksplorasi   jenis   ini   lebih   cenderung   untuk   menentukan   perbedaan   mendasar (anomali)   unsur-unsur   yang   terdapat   pada   tanah   atau   sampel   yang   kita   cari.  Proses   untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia. Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan anggota serta apa-apa yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :

a) Pemilihan Anggota Tim atau Tenaga Ahli Geologist. Geophysist.

Page 11: EKSPLORASI

Exploration Geologist. Geochemist. Operator Alat, dll.

b) Rencana Biayac) Pemilahan waktu yang tepatd) Penyiapan Peralatan atau Perbekalan

Peta Dasar. Alat Surveying, Alat Ukur atau GPS. Alat kerja (Palu,  Alat Geofisika,  Kompas,  Alat Sampling,  Meteran, Altimeter,  Kantong sampel,  Alat 

bor) Alat Tulis. Alat Komunikasi. Keperluan sehari - hari. Obat - obatan atau P3K.

e) Sesampai di Lapangan : Membuat base camp (perkemahan). Mencek peralatan atau perbekalan. Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut. Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan sebenarnya 

(bila perlu).