eksplorasi

Upload: abi-yasa

Post on 17-Jul-2015

179 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26. Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) dapat digunakan dalam semua mata pelajaran karena pada hakekatnya materi pelajaran merupakan informasi. Guru dapat melakukan eksplorasi terhadap bekal ajar yang telah siswa kuasai dan mengeksplorasi infomasi baru yang siswa bisa peroleh dari berbagai sumber. Siswa dapat mengelola informasi dengan menganalisis, memilah, mengelompokan, mengintegrasikan, memisahkan informasi dalam proses elaborasi. Siswa juga dapat melakukan pengujian kebenaran dan kekuatan data untuk dijadikan dasar pembenaran. Menerapkan rumus yang sudah pasti dan teruji merupakan bagian dari proses eksplorasi dan elaborasi, namun demikian kita memahami pula bahwa siklus belajar bukan hanya EEK. Siklus empat komponen : Konseptual, penerapan, tindakan, dan releksi dapat guru gunakan sebagai model siklus lain dalam menerapkan rumus.Pertanyaan Guru: Gerbang Pengetahuan dan Pemahaman Siswa

Mengembangkan keterampilan belajar siswa perlu didukung dengan kesungguhan kepala sekolah dan guru dalam merancang dan mengimplementasikan program peningkatan keterampilan siswa bertanya dan menjawab. Menerampilkan siswa bertanya dan menjawab pertanyaan merupakan dasar bagi program learning how to learn atau mempelajari bagaimana seharusnya belajar dalam rangka memandirikan siswa meningkatkan kompetensinya. Pertanyaan guru yang efektif sebagai pembuka gerbang pengetahuan, pemahaman, dan alat asah keterampilan. Keterampilan yang terasah meningkatkan kapasitas belajar siswa sehingga menguatkan modal dasar keunggulan sekolah. Penguatan keterampilan memerlukan pengulangan dan pembiasaan yang difasilitasi oleh sekolah, dintindaklanjuti oleh guru, dan dikuasai oleh siswa. Mengasah keterampilan siswa menggunakan kalimat tanya memicu rasa ingin dan memotivasi untuk menjawabnya. Pikiran siapa pun yang tergerak dengan pertanyaan bagai tombol ajaib yang menyalakan energi penggerak mesin informasi. Kecepatan sekolah dalam meningkatkan perhatian terhadap peningkatan keterampilan guru dalam mengolah pertanyaan akan meningkatkan daya adaptasi terhadap perkembangan iptek. Kapasitas siswa belajar berkembang setara dengan daya guru dan siswa bertanya. Berlatih menyusun pertanyaan dan mengeksplorasi pikiran untuk merumuskan jawaban perlu terus ditingkatkan kapasitasnya. Pada saat ini banyak sekolah yang kurang peduli meningkatkan keterampilan siswa bertanya. Yang menjadi parhatian utama adalah bagaimana mengasah siswa menjawab pertanyaan. Hal itu menjadi salah satu penyebab siswa belajar pasif. Oleh karena itu sekolah perlu menyeimbangkan perhatian pada usaha meningkatkan kemampuan guru mengembangkan keterampilan siswa bertanya dan menjawab sebagai upaya meningkatkan kapasitas siswa menggunakan pikiran yang inovatif. Memacu tumbuhnya rasa ingin tahu siswa perlu guru kembangkan melalui kemampuan guru bertanya. Jadi memicu tumbuhnya pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan. Untuk mengasah keterampilan siswa bertanya dapat guru dimulai dengan Format Latihan Bertanya dan Menjawab (40) dan RPP mengembangkan keterampilan bertanya dan menjawab (34). Pengembangan

keterampilan siswa bertanya dengan pemicu pertanyaan guru memerlukan guru yang terlatih menggunakan pertanyaan. Di bawah ini terdapat beberapa kiat guru bertanya. Mengulangi penggalan kalimat pernyataan sebagai bagian pertanyaan. Hal ini berguna untuk menjamin siswa mendengar pertanyaan sehingga siswa memiliki waktu untuk memahami pertanyaan. Contoh : Anda telah menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus tekun untuk mengubah kebiasaan hidup sehingga menjadi lebih baik.

Apa yang menyebabkan pengetahuan dan keterampilan seseorang berubah? Bagaimana mungkin seseorang belajar namun tidak dapat mengubah kebiasaan hidupnya? Mengapa sebagian orang berubah prilakunya karena belajar? Berapa lama mereka belajar? Bagaimana mereka belajar?

Pertanyaan tidak langsung. Hal ini digunakan untuk mendorong tumbuhnya komentar atau menguraikan masalah melalui perluasan informasi agar ruang lingkup berpikir siswa menjadi lebih luas. Contoh: Semua orang tahu bahwa merokok itu berbahaya, tetapi

Mengapa pemerintah tidak menghentikan iklan rokok padahal pemerintah mengetahui bahwa dua dari tiga anak sudah menjadi perokok aktif? Apa yang akan terjadi jika sikap pemerintah terus mendua terhadap perdagangan rokok? Jika Anda berpengaruh apa yang akan Anda lakukan? Apakah argumentasi Anda berlandaskan informasi yang benar?

Mengajukan pertanyaan menyelidik. Contoh : Saya pikir Anda bisa membantah bahwa pemerintah sangat bersungguh-sungguh memberantas korupsi. Hal ini didukung pula dengan semangat aparat hukum yang tidak pandang bulu.

Bagaimana menurut kalian? Atau kah Anda memiliki pandangan lain? Dari sisi mana saja kita harus menganalisis masalah ini?

Memulai diskusi dengan pertanyaan. Libatkan siswa dalam menyusun pertanyaansebagai dasar untuk memulai diskusi.

Apakah sesungguhnya yang ingin kita ketahui dengan diskusi ini? Informasi apa saja yang Anda perlukan? Apa yang sudah Anda ketahui, dan apa yang harus kita cari? Dari mana kita akan dapatkan informasi yang kita butuhkan? Apakah kita perlu mempertimbangkan hal yang kita diskusikan dari berbagai pandangan?

Adakah pandangan yang berbeda? Mengapa bisa berbeda? Anda menyetujui pandangan yang mana? Kesimpulan apa yang dapat dari diskusi hari ini?

Satu hal penting yang kami sarankan dalam mengembangkan keterampilan siswa bertanya adalah mendorong siswa secara kreatif untuk mencari jawaban. Praktek ini perlu dirancang sejak guru mengembangkan RPP, jadi tidak bertanya sekenanya di kelas sehingga pengembangan dipastikan mengarah pada target yang diharapkan.

EDS dan MSPD dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan adalah serangkaian proses yang sistematis untuk menghimpun , menganalisis, menafsirkan, merekomendasikan, melaporkan data mutu kinerja staf, program, atau lembaga. Penjaminan mutu bertujuan untuk memastikan bahwa proses kegiatan mengarah pada tujuan yang diharapkan dan output yang diharapkan terwujud. Untuk menunjang kedua pokok penjaminan yaitu proses dan hasil tersebut maka lembaga perlu melakukan langkah berikut. 1. Memperjelas pembagian tugas dan tanggung jawab yang proporsional dalam penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan, pemerintah daerah, dan Pemerintah. 2. Menghimpun data dan mengolah data perkembangan proses kegiatan dan hasil yang dicapai sebagai bahan penyusunan sistem informasi pendidikan. 3. Menggunakan sistem informasi mutu pendidikan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melaksanakan perbaikan mutu berkelanjutan. 4. Menggunakan sistem informasi mutu pendidikan sebagai acuan dasar perencanaan, pelaksanaan, peningkatan dan perbaikan mutu, serta pembinaan pendidikan untuk memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan; dan

5. Mengembangkan budaya mutu penyelenggara pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, pemerintah kabupaten/Kota, pemerintahan provinsi dan pemerintah dalam meningkatkan penjaminan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada tiap warga negara. Penyelenggaraan penjaminan mutu meliputi kegiatan pemetaan mutu Penelitian Tindakan Kelas, Supervisi Oleh Kepala Sekolah, evaluasi pelaksanaan program yang sekolah laksanakan, evaluasi kinerja belajar siswa, penilaian kinerja guru, penilaian kinerja TU, penilaian kinerja kepala sekolah, supervisi oleh pengawas, Evaluasi Diri Sekolah, dan akreditasi. Idealnya, seluruh data yang terhimpun dari seluruh kegiatan evaluasi maupun observasi perkembangan mutu membentuk sistem informasi yang terpadu yang menggambarkan profil sekolah produk pengukuran atau evaluasi dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Kegiatan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan salah satu kegaitan pengukuran strategis karena kegiatannya mencakup seluruh komponen sistem sekolah yang terkait dengan kegiatan pememuhan Stanar Nasional Pendidikan (SNP). Karena itu pula secara umum dapat dinyatakan bahwa EDS merupakan kegiatan mengukur keberhasilan sekolah yang terkait erat dengan usaha mewujudkan visi-misi yang dituangkan dalam program jangka menengah, dan program tahunan sekolah. Fokus kajiannya adalah seberapa efektif sekolah dapat memenuhi delapan SNP dalam rangka menjamin bahwa mutu layanan pendidikan yang diselenggarakannya dapat memfasilitasi terwujudnya SKL. Untuk menunjang penyelenggaraan EDS dan MSPD kami sajikan bahan-bahan berikut:

Materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (185) Pedoman Pelaksanaan SPMP (143) Konsep EDS dan MSPD (150) Simulasi Pengisian Instrumen (193) Instrumen EDS (127) Contoh Pengisian Instrumen Standar Isi (158) Format Rekomendasi (115) Contoh Pengisian Format RKS (158) Format Penentuan Skala Prioritas RKS (107) Format Rekomendasi EDS untuk RKS (139) Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (120) Rencana Kerja Sekolah (108) Materi Agregasi Laporan MSPD (119) Format Agregasi MSPD (100) Format Pendampingan EDS 2011 (108)

Mekanisme Pendampingan (166) Format Action Plan (97) Action Plan Pengawas (103) Action Plan Kepala Sekolah (136) Link Dapodik (EDS online)

Published on: Jun 11, 2011 @ 13:2 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Manajer Tatausaha Tagged with: kompetensi kepala sekolah tata usaha

Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang Kepala Sekolah dituntut untuk memiliki beragam kompetensi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Pada kesempatan ini kami mengupas kompetensi manajerial kepala sekolah dalam sistem pengelolaan tata usaha sekolah secara singkat. Tata usaha sekolah adalah bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi pendidikan di sekolah. Informasi yang tata usaha sekolah kelola penting sebagai basis pelayanan dan bahan pengambilan keputusan sekolah. Semakin lengkap dan akurat data terhimpun maka pemberian pelayanan makin mudah dan pengembilan keputusan makin tepat. Untuk mewujudkan sistem informasi dan administrasi yang tangguh kepala sekolah perlu mengembangkan program, mengarahkan pelaksanaan program, dan mengedalikan tata usaha sekolah agar mampu memberikan pelayanan administratif secara prima. Di samping itu, secara tradisional kepala sekolah bekerja sama dan mengarahkan tata usaha dalam meningkatkan pelayanan 7 K yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan. Berikut adalah kompetensi yang perlu dikembangkan oleh kepala sekolah beserta indikator ketercapaian hasilnya. No Kompetensi 1 Merencanakan program kerja tata usaha sekolah Indikator ketercapaian hasil (Dokumen) Program Rencana Kerja Tata Usaha Sekolah Contoh Produk

Program Tahunan Tata Usaha

2

Mengorganisasikan tata usaha sekolah

Struktur organisasi Tata Usaha Organigram sekolah Sekolah Dokumen Kurikulum

3

Mengelola administrasi standar File dokumen administrasi isi standar isi Mengelola administrasi standar File dokumen administrasi penunjang penyelenggaraan proses pembelajaran Mengelola admnistrasi pendidik File dokumen admnistrasi pendidik dan dan tenaga kependidikan tenaga kependidikan Mengelola administrasi sarana dan prasarana Mengelola administrasi pembiayaan. Meningkatkan kemampuan profesi tata usaha sekolah File dokumen administrasi sarana dan prasarana. File dokumen administrasi pembiayaa

4

Dokumen Administrasi Pembelajaran

5

Dokumen Data Kepegawaian

6

Dokumen Impentaris

7

Dokumen administrasi keuangan

8

Pembinaan tata usaha sekolah dokumen penyelenggaraan pembinaan tata usaha

Program Rencana Kerja Tata Usaha Sekolah Kepala sekolah mengembangkan menyusun program kerja tata usaha secara sistematis, terarah, jelas, realitistis, agar dapat petugas ketatausaha laksanakan agar pelayanan pendidikan yang guru berikan kepada siswa dan pelayanan sekolah kepada masyarakat berjalan seoptimal mungkin. Program peningkatan mutu pengembangan sistem informasi, pelayanan administrasi, pelayanan dukungan penyelenggaraan pembelajaran, pelayanan dukungan pengembangan mutu lingkungan sekolah dalam rangka membangun suasana sekolah sebagai tempat belajar, dan pelayanan administrasi kepada publik perlu dikembangkan oleh tim pengembang tata usaha sekolah dengan target mutu yang jelas, indikator mutu yang jelas, dan kriteria keberhasilan yang terukur. Yang penting pula dalam penyusunan program adalah sekolah memiliki standar prosedur peningkatan mutu sistem administrasi yang pentahapan prosesnya disepakati dan didokumentasikan. Pencapaian targetnya diukur dengan alat evaluasi yang sederhana, namun dapat merekam perkembangan proses dan hasil pekerjaan secara akurat. Instrumen yang sekolah miliki selanjutnya dapat kepala sekolah gunakan untuk melakukan supervisi dalam rangka memetakan mutu proses dan program tata usaha sekolah. Struktur organisasi Tata Usaha Sekolah Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Sekolah sebagai UPT wajib dikelola kepala sekolah dengan sebaikbaiknya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi SMA sesuai dengan SK mendiknas Nomor 053/U/2001 Tanggal 19 April 2001 adalah sebagai berikut. Struktur organisasi SMA terdiri dari : 1. Kepala sekolah 2. Wakil kepala sekolah 3. Urusan tata usaha sekolah 4. Unit laboratorium 5. Unit perpustakaan 6. Dewan guru Pada struktur organisasi tersebut perlu ada pembagian tugas, rincian tugas dan pendelegasian wewenang. Administrasi Kurikulum Dalam Menerapkan Standar Isi Penerapan standar isi adalah ruang lingkup penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan pendidikan tertentu (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 5). Standar isi yang memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum SMA/MA/SMK/MAK, dan kalender akademik. Administrasi Peningkatan Mutu Proses Penerapan standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan unuk mencapai standar kompetensi lulusan (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standan Nasional Pendidikan, Pasal 1, ayat 6). Administrasi standar proses memuat administrasi: 1. perencanaan proses pembelajaran 2. pelaksanaan proses pembelajaran 3. penilaian hasil pembelajaran 4. pengawasan proses pembelajaran Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Penerapan standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan yang meliputi kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kualifikasi dan kompetensi. Seseorang yang telah memiliki kompetensi ditandai lulus sertifikasi. Administrasi standar pendidik dan tenaga

kependidikan sekolah akan lebih cepat, tepat, dan mudah dikerjakan apabila menggunakan program komputer, meskipun dengan program yang sangat sederhana. Administrasi Sarana Dan Prasarana Penerapan standar sarana dan prasarana adalah peningkatan mutu standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan criteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi dan komunikasi. Administrasi Keungan Penerapan standar pembiayaan adalah standar yang mengatur sistem anggaran, pengalokasian anggaran, dan mempertanggung jawabkan biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas: (1) Biaya investasi, (2) Biaya operasi, dan (3) Biaya personal . Administrasi standar pembiayaan akan lebih cepat, tepat, dan mudah dikerjakan apabila menggunakan program komputer, meskipun dengan program yang sangat sederhana. Pembinaan TAS Dalam mengembangakna sistem pelayanan tata usaha sekolah , kepala sekolah menerapkan konsep pembinaan sumber daya manusia yang antara lain meliputi:

Mendefinisikan dan mendeskripsikan tugas tenaga tata usaha (sekarang tenaga administrasi sekolah) dan ruang lingkup TAS. Menetapkan pembatasan tugas pokok dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban TAS Meningkatkan kualifikasi TAS Meningkatkan kompetensi TAS Melakukan rekrutmen dan seleksi TAS Melaksanakan pembinaan karir Mengembangkan sistem penilaian kinerja Memberikan penghargaan dan perlindungan Memberikan pelayanan menghentikan tenaga dan memberikan pelayanan pensiun

Semoga gambaran singkat ini bermanfaat dalam rangka meningkatkan kinerja tata usaha sekolah dalam membangun sistem informasi sekolah, membangun pelayanan belajar, dan sistem pelayanan publik yang optimal FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLAHAN SEKOLAH SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

A. Fungsi dan tugas sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut; 2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku; 3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah. 4. Membina Organisasi Intra Siswa (OSIS); 5. Melaksanakan urusan tata sekolah; 6. Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan instansi terkait; 7. Bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta.

Dalam melaksanakan kegiatannya, sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah.

B. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah Pengelola sekolah terdiri dari: 1. Kepala sekolah Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator, dan supervisor. a. Kepala Sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien (lihat tugas guru). b. Kepala Sekolah selaku manajer mempenyai tugas: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. menyusun perencanaan; mengorganisasikan kegiatan; mengarahkan kegiatan; mengkoordinasi kegiatan; melaksanakan pengawasan; melakukan evaluasi terhadap kegiatan; menentukan kebijaksanaan; mengadakan rapat; mengatur proses belajar mengajar;menyusun program kegiatan ekstrakurikuler, dan;

10. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala. 11. mengatur administrasi (a) (b) (c) (d) (e) ketatausahaan; siswa; ketenagaan; sarana dan prasarana; keuangan/RAPBS;

12. mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS); 13. mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

c. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi; 1. perencanaan 2. pengorganisasian, 3. pengarahan, 4. pengkoordinasian, 5. pengawasan. 6. Kurikulum, 7. Kesiswaan 8. Ketatausahaan, 9. Ketenagaan, 10. Kantor, 11. Keuangan, 12. Perpustakaan, 13. Laboratorium, 14. Ruang keterampilan/kesenian, 15. Bimbingan konseling, 16. UKS, 17. OSIS, 18. AVA,

19. Media, 20. Gudang, 21. 6 K. d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai: 1. proses belajar mengajar, 2. kegiatan bimbingan dan konseling 3. kegiatan ekstrakurikuler 4. kegiatan ketatausahaan 5. kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait 6. sarana dan prasarana 7. kegiatan OSIS 8. kegiatan 6 K Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah , Koordinator Administrasi Sekolah dan Bendahara Sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah pada SMA 11 Yogyakarta adalah 4 (empat) orang. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan, pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan, pengorganisasian, pengawasan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan, penyusunan laporan,

Wakil Kepala sekolah membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut: a. Urusan Kurikulum 1) 2) 3) 4) 5) menyusun program pengajaran; menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran; menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir; menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak dan kriteria kelulusan; mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan STK;

6) mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan suatu pelajaran; 7) menyusun laporan pelaksanaan pelajaran; 8) membina kegiatan MGMP; 9) membina kegiatan sanggar MGMP/Media; 10) menyusun laporan pendayagunaan sanggar MGMP/Media; 11) melaksanakan pemilihan guru teladan; dan 12) membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR, LKIR, IMO, IPHO/TOFI, mengarang dan lain-lain. b. Urusan Kesiswaan 1) Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS. 2) Melaksanakaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS; 3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi; 4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidental, 5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan (6 K); 6) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa; 7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah; 8) Mengatur mutasi siswa; 9) Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler; dan 10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala c. Urusan Hubungan Masyarakat 1) mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa 2) membina hubungan antar sekolah dengan Komite Sekolah; 3) membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga social lainnya; dan 4) menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala d. Urusan Sarana dan Prasara 1) 2) 3) 4) menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana; mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana; pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran; menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

3) Koordinator Administrasi Sekolah Koordinator Administrasi Sekolah bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan administrasi persekolahan secara umum. Koordinator Administrasi Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penyusunan administrasi sebagai berikut: a. penyusunan hasil keputusan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah ke dalam APBS, b. menyusun dan mengagendakan rapat kerja sekolah, workshop, pertemuan internal dan eksternal serta kegiatan lainnya, c. menyusun dan mengagendakan arsip persekolahan secara umum,

d. menyusun pelaporan pelaksanaan kegiatan secara bertahap, e. penyusunan laporan akhir. 4) Bendahara Sekolah Bendahara Sekolah bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan. Bendahara sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penyusunan administrasi sebagai berikut: a. menyusun laporan penerimaan keuangan sekolah, b. menyusun laporan pengeluaran keuangan sekolah, c. menyusun laporan keuangan secara bertahap, d. menyusun laporan akhir. 5) Guru Guru bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggungjawab seorang guru meliputi: a. membuat program pengajaran; 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Silabus dan system penilaian Menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal Progaram Tahunan/ semester Skenario pembelajaran Buku Catatan Siswa Program mingguan guru Bahan Ajar Analisis Standar Ketuntasan Belajar Minimal

b. melaksanakan kegiatan pembelajaran; c. melaksanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian, semester/tahunan. d. melaksanakan analisis hasil ulangan; e. menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan; f. mengisi daftar nilai siswa g. melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar; h. membuat alat pelajaran atau alat peraga; i. menciptakan karya seni; j. mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum; k. melaksanakan tugas tertentu disekolah; l. mengadakan pengembangan bidang pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya; m. membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa; n. meniliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran o. mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum p. mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya 6. Wali Kelas

Wali Kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. pengelolaan kelas, b. penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi kelas, buku kegiatan pembelajaran atau buku kelas, dan tata tertib kelas.

c. penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa, d. pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger), f. pembuatan catatan khusus tentang siswa g. pencatan mutasi siswa, h. pengisian buku laporan penilaian hasil belajar, i. pembagian buku laporan penilaian hasil belajar. 7. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah Ketua MGMP di sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut; a. penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran sejenis, b. koordinasi penggunaan ruang sarana, c. koordinasai kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis, d. pelaksanaan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar mengajar. 8. Guru bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling b. melakukan koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar; c. memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar; d. memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai; e. mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling f. menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling; g. melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar. h. menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling; i. mengikuti kegiatan musyawarah guru pembimbing (MGP), dan; j. menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling. 9. Pustakawan Sekolah Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. rencanakan pengadakan buku/ bahan pustaka/media elektronika; b. mengurus layanan perpustakaan

c. d. e. f. g. h.

merencanakan pengembangan perpustakaan memelihara dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika menginventarisasi dan mengadministrasikan biku-buku/bahan pustaka/media elektronika; menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika; menyusun tata tertib perpustakaan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

10. Koordinator Pengelolaan Laboratorium/Ruang AVA membantu Kepala Sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut: a. merencanakan pengadakan alat dan bahan laboratorium IPA, Bahasa, Komputer dan AVA. b. Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan atau pemanfaatan laboratorium atau ruang AVA secara terpadu. c. Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap penanggungjawab pengelola laboratorium dan AVA. d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan AVA. 11. Pengelola Laboratorium atau Penanggungjawab Pengelola Laboratorium Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium, b. menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium, c. menyusun program tugas-tugas laporan, d. mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium, e. memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium, f. mengiventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium; dan g. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium. 12. Kepala Tata Usaha Sekolah Kepala tata usaha sekolah bertanggungjawab kepada kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. menyusun program tata usaha sekolah, b. mengelola keuangan sekolah, c. mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, d. membina dan pemgembangan karir pegawai tata usaha sekolah, e. menyusun administrasi perlengkapan sekolah, f. menyusun dan penyajian data atau statistik sekolah, g. mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K, h. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala. 13. Laboran Laboratorium ( Fisika, Biologi dan Kimia) Laboran laboratorium IPA membantu kepala sekolah dan penanggungjawab atau guru pengelola laboratorium Fisika, Biologi dan Kimia dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. merencanakan pengadaan alat-alat atau bahan kimia laboratorium IPA (Fisika, Biologi dan Kimia), b. membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan laboratorium IPA (Fisika, Biologi dan Kimia),

c. menyusun program kegiatan laboran, d. mengatur pembersihan pemeliharaan, perbaikan dan penyimpanan alat-alat atau bahan kimia laboran IPA, e. mengiventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat atau bahan-bahan kimia laboran IPA, f. menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium IPA. 14. Teknisi Laboratorium bahasa Teknisi Laboratorium bahasa membantu Kepala Sekolah dan Pennggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Bahasa dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. merencanakan pengadaan alat-alat media, b. membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan laboratorium bahasa, c. menyusun program kegiatan teknisi laboratorium bahasa, d. mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium bahasa, e. menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium bahasa, dan f. menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium bahasa. 15. Teknisi Laboratorium Komputer Teknisi Laboratorium Komputer membantu Kepala Sekolah dan Penangggungjawab/Guru Pengelola laboratorium computer dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut : a. merencanakan pengadaan alat-alat komputer baik perangkat keras maupun lunak, b. membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan/pemanfaatan komputer, c. menyusun program kegiatan teknisi laboratorium komputer, d. mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat komputer, e. menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat/ perangkat komputer, 16. Teknisi Laboratorium Audio Visual Teknisi AVA membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. merencanakan pengadaan alat-alat media, b. menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan Ruang AVA, c. menyusun program kegiatan ruang AVA, d. mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat AVA, e. menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat AVA, f. menyusun laporan pemanfaatan alat-alat AVA. 17. Teknisi Laboratorium Audio Visual Teknisi Ruang Multi Media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. merencanakan pengadaan alat-alat multi media; b. menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan Ruang multi media; c. menyusun program kegiatan ruang multi media; d. mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat multi media; e. menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat multi media; f. menyusun laporan pemanfaatan alat-alat multi media

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

A. UMUM Semua peserta didik wajib : 1. Datang di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai. 2. Mengikuti semua mata pelajaran yang ditetapkan di sekolah. 3. Mengikuti kegiatan Upacara bendera. 4. Menjaga kebersihan,ketertiban,keindahan,keamanan,kekeluargan,kerindangan dan kesejahteraan sekolah( 7 K ). 5. Memelihara dan menjaga sarana dan prasarana sekolah. 6. Menjaga nama baik sekolah dimanapun berada. 7. Meminta surat izin kepada sekolah melalui Guru Piket atau Guru BK apabila datang terlambat atau akan meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran usai. 8. Mentaati segala ketentuan sekolah yang berlaku.

B. ETIKA 1. Semua peserta didik harus bersikap sopan,saling menghormati antar sesama teman, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan sekolah. 2. Peserta didik tidak dibenarkan memotong pembicaraan jika Guru/Karyawan sedang berbicara. 3. Peserta didik yang akan memasuki ruang Kepala sekolah, ruang Staf Kepala Sekolah, ruang Guru, ruang Karyawan dan ruang kelas harus mengetuk pintu terlebih dahulu. 4. Peserta didik harus bersepatu dan baju dimasukkan dengan rapi.

C. PAKAIAN

1. Setiap hari Senin sampai Kamis peserta didik putri memakai blus warna putih lengan panjang memakai satu saku tanpa tutup disebelah kiri, dipakai dan dimasukkan dalam rok abu-abu. 2. Setiap hari Senin sampai Kamis peserta didik putra memakai baju putih lengan pendek memakai satu saku tanpa tutup di sebelah kiri dipakai dan dimasukkan dalam celana abuabu. 3. Setiap hari Jumat peserta didik putri mengenakan blus batik memakai rok bebas rapi bukan dari bahan Jeans. 4. Setiap hari Jumat peserta didik putra mengenakan kemeja batik memakai celana panjang bebas rapi bukan dari bahan Jeans. 5. Setiap hari Sabtu peserta didik putri mengenakan blus bebas bukan bahan kaos dan rok bebas rapi bukan dari bahan jeans. 6. Setiap hari Sabtu peserta didik putra mengenakan kemeja bebas bukan dari bahan kaos dan celana panjang bebas rapi bukan dari bahan jeans 7. Selama berada di lingkungan Sekolah harus berpakaian rapi,baju dimasukkan dan bersih. 8. Peserta didik dilarang memakai sandal pada waktu sekolah. 9. Bahan dan potongan pakaian sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

D. LARANGAN 1. Membawa mobil pada saat ke sekolah 2. Merokok, minum-minuman keras/narkoba dan membawa senjata tajam 3. Merusak,mengotori,mencorat-coret meja,ruang kelas,sekolah dan lingkunganya 4. Memakai perhiasan yang berlebihan 5. Peserta didik pria tidak boleh berambut panjang,memakai gelang,kalung,anting dan bertato 6. Peserta didik tidak boleh mengecat rambut non hitam 7. Membawa buku atau media porno dan yang melanggar etika pendidikan 8. Menghidupkan Hand Phone pada jam pelajaran 9. Berada di tempat parkir dan lingkungan luar sekolah pada jam istirahat/jam kosong 10. Makan minum di luar sekolah pada jam istirahat atau jam pelajaran 11. Mengadakan kegiatan yang mengganggu proses kegiatan belajar mengajar

E. SANKSI 1. Berupa teguran lisan 2. Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua/wali 3. Skorsing 4. Dikembalikan kepada Orang tua/Wali

F. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur dikemudian hari kumpulan kata-kata bijak dari para tokoh di dunia yang dapat dijadikan motivasi buat kita semua.

Koleksi Kata-kata Bijak Kehidupan, Kata-kata Motivasi Diri 2011

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. (Dale Carnegie)

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. (George Downing)

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. (Sydney Harris)

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. (William Feather)

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. (Robert Hall)

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. (Martin Vanbee)

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. (Ernest Newman)

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. (Aldus Huxley)

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. (Schopenhauer)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Andrew Jackson)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. (Evelyn Underhill)

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik. (Fuller)

Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti. (John Gardne)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. (Bung Karno)

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. (Mary McCarthy)

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingankepentingan yang lebih besar. (La Roucefoucauld)

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. (Cicero)

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. (Johan Wolfgang Goethe)

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. (Sir Francis Bacon)

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. (Jalinus At Thabib)

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. (Marcus Aurelius)

Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. (Thomas Hardy)

Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. (Benjamin Franklin)

Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. (Lao Tse)

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. (Joseph Addison)

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. (William Wordsworth)

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. (Kahlil Gibran) Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. (Alexander Pope)

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. (Heather Pryor)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. (Thomas Alva Edison)

Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. (Muhammad Ali)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma Gandhi)

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. (Bediuzzaman Said Nursi)

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. (Bediuzzaman Said Nursi)

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. (Bediuzzaman Said Nursi)

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. (Bediuzzaman Said Nursi)

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. (Bediuzzaman Said Nursi)

Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. (Johann Wolfgang von Goethe)

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. (Johann Wolfgang von Goethe)

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. (Johann Wolfgang von Goethe)

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. (Einstein)

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. (Einstein)

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. (Einstein)

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya : langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. (Einstein)

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. (Einstein)

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. (Einstein)

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. (Einstein

kata-kata mutiara islami terpopuler berikut ini, dapat menjadikan hidup kita termotivasi untuk lebih bijak dalam menghadapi segalanya.

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.(Bediuzzaman Said Nursi)

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. (Bediuzzaman Said Nursi)

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. (Bediuzzaman Said Nursi)

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. (Bediuzzaman Said Nur)

Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan senang hati. (Ali bin Husein)

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. (Bediuzzaman Said Nur)

Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sualeman Addarani)

Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah. (Adh-Dhahhak)

Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Rasulullah)

Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syekh Abdul Qodir al-Jaelani)

Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya. (Ibnu Attailllah as Sakandari)

Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia. (Nasirin)

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Masud)

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. (Umar bin Khattab)

Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator) 1. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial. 2. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas seharihari. 3. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah. 4. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusul-kan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah. 5. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahanbahan. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager) 1. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling. 2. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap. 3. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga gu-ru, karyawan (TU/laboran/teknisi/perpustakaan). 4. Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun BP3.

5. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator) 1. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. 2. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU, Bendahara, Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peri-ngatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya. 3. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas. 4. Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor) 1. Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya. 2. Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, kegiatan ekstra kurikuler dan lain- lain. 3. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader) 1. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar. 2. Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik. 3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban. 4. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern. 5. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator) 1. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain. 2. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bim-bingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di BP3 dan masyarakat. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)

1. Mampu mengatur lingkungan kerja. 2. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai. 3. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang ada

Tugas Urusan Kurikulum Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: 1. Menyusun program pengajaran 2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran 4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir 5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan 6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB 7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar 8. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan 9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran 10. Melakukan supervisi administrasi akademis 11. Melakukan pengarsipan program kurikulum 12. Penyusunan laporan secara berkala

Tupoksi GuruBertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi: 1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir 4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian 5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 6. Mengisi daftar nilai anak didik 7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran 8. Membuat alat pelajaran/alat peraga 9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni 10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah 12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran 13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik 14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran 15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya 16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

LaboranMembantu Kepala Sekolah dalam kegiatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

Wali Kelas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam: Pengelolaan Kelas: a. Tugas Pokok meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Membantu pengembangan keterampilan anak didik Membantu pengembangan kecerdasan anak didik Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik

b. Keadaan Anak Didik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mengetahui jumlah anak didik Mengetahui jumlah anak didik putra (Pa) Mengetahui jumlah anak didik putrid (Pi) Mengetahui nama-nama anak didik Mengetahui identitas lain dari anak didik Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik (tentang pelajaran, status social/ekonomi, dan lain-lain).

c. Melakukan Penilaian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan Kepribadian/tatib Dan lain-lain d.Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu Pemberitahuanh , pembinaan, dan pengarahan Peringatan secara lesan Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah

e. Langkah Tindak Lanjut 1. 2. 3. 4. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan

f. Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Denah tempat duduk anak didik Papan absensi anak didik Daftar Pelajaran Daftar Piket Buku Absensi Buku Jurnal kelas Tata tertib kelas Penyusunan dan pembuatan statistic bulanan anak didik

g. Pengisian DKN dan Daftar Kelas h. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik i. Pencatatan mutasi anak didik j. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar k. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar Guru BP

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan: 1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling 2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar 3. Membgerikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar 4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai 5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling 6. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling 7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar 8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling 9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling

Guru Piket1. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)

2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket 3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval 4. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki telepon 5. Mencatat: guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-kejadian penting dan berusaha untuk menyelesaikan 6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam kelas 7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk. 8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing 9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah

PustakawanMembantu Kepala sekolah dalam kegiatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika Pelayanan perpustakaan Perencanaan pengembangan perpustakaan Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika Inventarisasi dan pengadministrasian Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika Menyusun tata tertib perpustakaan Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkal

Tata UsahaBertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar Pengurusan administrasi sekolah Pembinaan dan pengembangan karii pegawai tata usaha sekolah Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan

7. 8.

Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala

1. Kepala Sekolah Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan seluruh proses pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah berfungsi dan berperan sebagai manager, administrator, serta suvervisor yang tugasnya mencakup : 1. Menyusun perencanaan. 2. Mengorganisasikan keadaan. 3. Mengarahkan kegiatan. 4. Mengkoordinasikan kegiatan. 5. Melaksanakan pengawasan (suvervisor). 6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan. 7. Menentukan kebijaksanaan. 8. Mengadakan rapat. 9. Mengatur proses belajar. 10. Mengambil keputusan. 11. Mengatur administrator kantor pegawai, perlengkapan kesiswaan, keuangan, laboratorium, perpustakaan dan BK. 12. Mengatur OSIS. 13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

2. Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam hal tertentu dan mewakili Kepala Sekolah baik kedalam maupun keluar bila Kepala Sekolah berhalangan. Tugas Wakil Kepala Sekolah meliputi : 1. Membantu dan menyusun program kegiatan dan pelaksanaan.

2. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan. 3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan data. 4. Mengawasi jalannya kegiatan sekolah sehari-hari dalam hal:

Pelaksanaan tugas Guru. Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah. Pengaturan dan pengisian agenda kelas dan buku piket.

3. Pembantu Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Tugasnya membantu Kepala Sekolah dalam Kegiatan : 1. Membantu pembagian tugas guru. 2. Menyebarkan kalender pendidikan 3. Menyusun jadwal pelajaran 4. Menyusun program pelaksanaan Ulangan Umum dan Ujian Nasional 5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pembagian administrasi program pengajaran 6. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan

4. Pembantu Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Tugasnya membantu Kepala Sekolah dalam Kegiatan : 1. Menyusun Program pembinaan kesiswaan /OSIS 2. Membimbing, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan siswa/OSIS dalam menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah 3. Membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan 6 K 4. Memberi pengarahan dan pemilihan Pengurus OSIS 5. Memberi pembinaan kepada pengurus OSIS dalam berorganisasi 6. Menyusun program dan jadwal kegiatan siswa secara berkala dan insidentil 7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dan kegiatan diluar sekolah 8. Pembinaan pelaksanaan upacara bendera dan PHBN

5. Pembantu Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana (SAPRAS) Bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan antara lain : 1. Inventaris barang 2. Pendayagunaan sarana dan prasarana 3. Pemeliharaan dan pengamanan barang 4. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar. 5. Mengatur pembukuannya

6. Pembantu Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat (HUMAS) 1. Bertugas membantu Kepala Sekolah dalam Kegiatan antara lain: 2. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa. 3. Membina hubungan antara sekolah dengan instansi lainnya. 4. Memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah, situasi dan perkembangan sekolah kepada orang tua siswa dan atau masyarakat. 5. Mengkoordinir kegiatan silaturahmi, rekreasi dan acara kekeluargaan

7. Wali Kelas Wali Kelas mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Mengelola dan menyelenggarakan administrasi kelas yang meliputi :denah tempat duduk siswa, papan absent siswa, buku absent siswa, daftar pelajaran, Leger, dan tata tertib siswa. 2. Mengisi dan membagikab buku laporan pendidikan 3. Menjaga dan memelihara 6 K di masing-masing kelas 4. Memberikan motivasi dalam menciptakan situasi KBM, yang efektif kepada siswanya. 5. Memelihara sarana pendidikan yang ada di kelas 6. Memberikan informasi kepada guru BP, tentang siswa yang mempunyai masalah 7. Memonitor siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

8. Guru Bimbingan Konseling (BK) 1. Guru BK mempunyai tugas

2. Menyusun program dan pelaksanaan kegiatan konseling 3. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi siswa dalam kesulitan belajar 4. Melaksanakan koordinasi dengan wali kelas dan guru dalam mengatasi masalah bila terjadi pelanggaran yang dilakukan siswa 5. Memberi layanan bimbingan

9. Guru Piket Guru Piket mempunyai Tugas : 1. Bertanggung jawab atas kegiatan belajar mengajar di sekolah 2. Menjaga ketertiban dan keamanan sekolah 3. Mengambil tindakan yang diperlukan untuk ketertiban dan keamanan sekolah. 4. Mengusahakan agar kelas-kelas kosong karena guru berhalangan hadir, dapat diisi dengan tertib 5. Melarang/mengijinkan seseorang/sekelompok siswa untuk meninggalkan sekolah pada jam pelajaran tertentu. 6. Mencatat kehadiran guru-guru sehari-hari 7. Mencatat suatu kejadian disekolah selama bertugas.

10. Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran mempunyai tugas: 1. Membuat daministrasi program pengajaran. 2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar 3. Mengadakan kegiatan penilaian 4. Membuat analisis hasil belajar dan analisis butir soal 5. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 6. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. 7. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran. 8. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa. 9. Mengatur kebersihan ruang kelas dan menertibkan penggunaan alat-alat pelajaran.

11. Petugas Perpustakaan/Pustakawan Petugas Perpustakaan/Pustakawan mempunyai tugas: 1. Menyusun program kerja perpustakaan. 2. Merencanakan pengadaan buku/bahan perpustakaan 3. Mengurus pelayanan perpustakaan 4. Menginventalisir buku-buku bahan perpustakaan 5. Mengatur penempatan buku-buku perpustakaan. 6. Menyusun tata tertib pengunjung 7. Mengatur penempatan buku perpustakaan 8. Menyusun administrasi perpustakaan. 9. Menjaga keindahan dan kebersihan perpustakaan

12. Petugas Laboratorium 1. Petugas Laboratorium mempunyai tugas: 2. Menyusun program kegiatan 3. Menyusun jadwal penggunaan laboratorium 4. Menyusun inventari alat/bahan laboratorium 5. Mengatur penyimpanan/penempatan alat-alat laboratorium 6. Memelihara keamanan, kebersihan, dan keindahan alat dan ruangan serta halaman laboratorium. 7. Menyusun tata tertib penggunaan laboratorium.

13. Kepala Tata Usaha Kepala Tata Usaha mempunyai tugas: 1. Menyusun program kerja Tata Usaha Sekolah 2. Mengelola Keuangan sekolah 3. Mengurus administrasi ketenagaan dan kesiswaan 4. Mengatur dan membagi tugas pegawai Tata Usaha sekolah

5. Membina dan mengembangkan karir pegawai Tata Usaha sekolah 6. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah 7. Menyusun data statistik sekolah 8. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K dan rumah tangga sekolah 9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sekolah dan ketatausahaan

kompetensi supervisi KKKS 1 BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Supervisi DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 TUT WURI HANDAYANI i PENGANTAR . Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Dalam rangka pembinaan kompetensi kepala sekolah/madrasah untuk menguasai lima dimensi kompetensi tersebut, Direktorat Tenaga Kependidikan telah berupaya menyusun Bahan Belajar Mandiri (BBM). BBM ini disusun dengan tujuan agar kepala sekolah/madrasah dapat belajar secara mandiri tanpa tergantung atau menunggu mendapat tugas sebagai peserta diklat atau tergantung fasilitator, peneyelenggara, waktu, dan tempat. Dengan tersusunnya BBM ini diharapkan kepala sekolah/madrasah dapat belajar secara mandiri di manapun dan kapanpun. Kami mengucapkan terimakasih kepada tim penyusun BBM atas dedikasi dan kerja kerasnya sehingga BBM dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. BBM ini tentu saja belum sempurna. Oleh sebab itu, saran-saran konstruktif dari pembaca sangat dinantikan dengan senang hati. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya-upaya kita dalam meningkatkan mutu tenaga kependidikan. Jakarta, September 2009 Direktur Tenaga Kependidikan Surya Dharma, MPA, Ph.D NIP. 130 783 511 ii DAFTAR ISI PENGANTAR ______________________________________________________ i DAFTAR ISI _____________________________________________________ii PENDAHULUAN __________________________________________________ 1 A. Latar Belakang _______________________________________________ 1

B. Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah ____________________ 2 C. Deskripsi BBM ________________________________________________ 5 D. Langkahlangkah Mempelajari BBM ______________________________ 7 E. Tujuan Supervisi Akademik _____________________________________ 9 F. Kegunaan BBM _______________________________________________ 9 G. Standar Kompetensi ___________________________________________ 9 KEGIATAN BELAJAR 1: KONSEP DAN LATIHAN SUPERVISI AKADEMIK ______ 11 A. Pengantar __________________________________________________ 11 B. Uraian _____________________________________________________ 12 C. Contoh _____________________________________________________ 15 D. Latihan ____________________________________________________ 17 E. Ringkasan __________________________________________________ 18 F. Refleksi ____________________________________________________ 18 G. Melibatkan _________________________________________________ 18 KEGIATAN BELAJAR 2: KONSEP DAN LATIHAN PERENCANAAN ____________ 19 PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK ___________________________________ 19 A. Pengantar __________________________________________________ 19 B. Uraian _____________________________________________________ 19 C. Contoh _____________________________________________________ 24 D. Latihan ____________________________________________________ 24 E. Ringkasan __________________________________________________ 25 F. Refleksi ____________________________________________________ 25 G. Melibatkan _________________________________________________ 25 KEGIATAN BELAJAR 3: KONSEP DAN LATIHAN TEKNIKTEKNIK SUPERVISI AKADEMIK _____________________________________________________ 26 iii A. Pengantar __________________________________________________ 26 B. Uraian _____________________________________________________ 26 C. Contoh _____________________________________________________ 32 D. Latihan ____________________________________________________ 32 E. Ringkasan __________________________________________________ 33 F. Refleksi. ____________________________________________________ 33 G. Melibatkan _________________________________________________ 33 KEGIATAN BELAJAR 4: KONSEP DAN LATIHAN SUPERVISI KLINIS __________ 34 A. Pengantar __________________________________________________ 34 B. Uraian _____________________________________________________ 34 C. Contoh _____________________________________________________ 36 D. Latihan ____________________________________________________ 36 E. Ringkasan __________________________________________________ 37 F. Refleksi ____________________________________________________ 38 G. Melibatkan _________________________________________________ 38 KEGIATAN BELAJAR 5: KONSEP DAN LATIHAN TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP GURU ______________________________________ 39 A. Pengantar __________________________________________________ 39 B. Uraian _____________________________________________________ 39 C. Contoh _____________________________________________________ 43 D. Latihan ____________________________________________________ 43 E. Ringkasan __________________________________________________ 44 F. Refleksi ____________________________________________________ 44

G. Melibatkan _________________________________________________ 44 DAFTAR PUSTAKA ________________________________________________ 45 Bacaan yang Disarankan __________________________________________ 45 Lampiran ______________________________________________________ 46 SupervisiKKKS Halaman 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah sehingga ia pun harus memiliki kompetensi yang disyaratkan memiliki kompetensi guru yaitu: kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi pengembangan profesi. Satu di antara pengembangan profesi adalah kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kepala sekolah/madrasah yang perlu ditingkatkan kemampuannya dalam bidang penelitian dan pengembangan. Sebagian dari mereka masih ada yang belum memahami bagaimana membuat proposal yang baik, selanjutnya melakukan dan melaporkan hasil penelitiannya. Sebagian dari mereka ada pula yang sudah memahaminya tetapi belum melakukannya. Untuk mengatasi hal tersebut, Direktorat Tenaga Kependidikan telah melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknik. Sosialisasi dan bimbingan teknik tentang penelitian yang telah dilaksanakan selama ini ternyata masih belum memadai untuk menjangkau seluruh kepala sekolah/madrasah dalam waktu yang relatif singkat. Intensitas dan kedalaman penguasaan materi kurang dapat dicapai dengan kedua strategi ini karena terbatasnya waktu. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka upaya untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah/madrasah dilakukan SupervisiKKKS Halaman 2 melalui berbagai strategi. Salah satu strategi untuk menjangkau seluruh kepala sekolah/madrasah dalam waktu yang cukup singkat adalah memanfaatkan forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah/Madrasah (KKKS/M) sebagai wahana belajar bersama. Kepala sekolah/madrasah dalam forum tersebut dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman guna bersama-sama meningkatkan kompetensi dan kinerjanya dalam suasana kesejawatan yang akrab. BBM ini dimaksudkan dapat memberikan pemahaman, dan motivasi para kepala sekolah/madrasah untuk menyelesaikan permasalahan di sekolahnya melalui metode ilmiah yang antara lain berupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Bila penyelesaian masalah di sekolah dibiasakan melalui PTS, maka kompetensi PTS kepala sekolah/madrasah akan meningkat dan berimplikasi pada peningkatan kualitas sekolah. Bahkan dampak lainnya pun akan meningkatan angka kredit kepala sekolah/madrasah /madrasah dalam

proses kenaikan pangkat dan atau sertifikasi yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan. Forum KKKS/M akan berjalan efektif apabila terdapat panduan, bahan kajian serta target yang ingin dicapai. Dalam konteks inilah Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini disusun. BBM ini dimaksudkan sebagai bahan kajian kepala sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan kompetensi mereka. B. Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah BBM ini disesuaikan dengan cakupan dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah seperti yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat lima dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Setiap dimensi kompetensi memiliki kompetensi SupervisiKKKS Halaman 3 dasar yang harus dimiliki seorang kepala sekolah/madrasah. Secara rinci kompetensi-kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut. 1. Dimensi Kompetensi Kepribadian a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan akhlak mulia, menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah. d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah. f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. 2. Dimensi Kompetensi Manajerial a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan. c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia sekolah/madrasah secara optimal. d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif. e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik. f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal. SupervisiKKKS Halaman 4 h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah. i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan, dan pengembangan kapasitas peserta didik. j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional. k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien. l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah. m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah. n. Mengelola informasi dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan. o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah. p. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya. 3. Dimensi Kompetensi Kewirausahaan a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah. b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. SupervisiKKKS Halaman 5 d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah. e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. 4. Dimensi Kompetensi Supervisi a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. 5. Dimensi Kompetensi Sosial a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah. b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. C. Deskripsi BBM BBM terdiri atas enam bagian yaitu: 1. dimensi kompetensi kepribadian, 2. dimensi kompetensi manajerial, 3. dimensi kompetensi kewirausahaan, 4. dimensi kompetensi supervisi, 5. dimensi kompetensi sosial, dan 6. penelitian tindakan sekolah BBM nomor 1 sampai 5 disesuaikan dengan dimensi standar kompetensi kepala sekolah/madrasah. Sedangkan BBM nomor 6

SupervisiKKKS Halaman 6 merupakan pengkhususan dan pendalaman dimensi kompetensi penelitian dan pengembangan. Hal ini penting untuk diprioritaskan karena peran kepala sekolah/madrasah sebagai agen perubahan di sekolah/madrasah. Dengan kemampuan ini diharapkan kepala sekolah/madrasah dapat meningkatkan mutu sekolah yang dibinanya. Setiap BBM di atas meliputi beberapa kegiatan belajar sebagai berikut. Dimensi kompetensi kepribadian meliputi kegiatan belajar: 1. pengertian kepribadian kepala sekolah/madrasah, 2. kepala sekolah/madrasah sebagai teladan, 3. pentingnya integritas dan keterbukaan dalam kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, 4. kompetensi emosional berpengaruh terhadap keefektifan kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, dan 5. pengembangan diri sebagai pemimpin pendidikan. Dimensi kompetensi manajerial meliputi kegiatan belajar: 1. pembuatan rencana kegiatan sekolah/madrasah, 2. pengorganisasian sekolah/madrasah, 3. manajemen perubahan di sekolah/madrasah, 4. manajemen SDM di sekolah/madrasah, 5. manajemen sarana dan prasarana sekolah/madrasah, 6. manajemen kesiswaan sekolah/madrasah, 7. manajemen kurikulum dan pembelajaran sekolah/madrasah, dan 8. manajemen keuangan sekolah. Dimensi kompetensi kewirausahaan meliputi kegiatan belajar: 1. konsep dan latihan kewirausahaan, 2. konsep dan latihan inovasi, 3. konsep dan latihan bekerja keras, SupervisiKKKS Halaman 7 4. konsep dan latihan motivasi kuat (komitmen) dan pantang menyerah, 5. konsep dan latihan kreativitas untuk selalu mencari solusi terbaik, dan 6. evaluasi diri memiliki naluri kewirausahaan. Dimensi kompetensi supervisi meliputi kegiatan belajar: 1. Konsep dan latihan supervisi akademik, 2. konsep dan latihan perencanaan program supervisi akademik, 3. konsep dan latihan teknik-teknik supervisi akademik, 4. konsep dan latihan supervisi klinis, dan 5. konsep dan latihan tindak lanjut hasil supervisi akademik terhadap guru. Dimensi kompetensi sosial meliputi kegiatan belajar: 1. Manajemen hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat di sekolah/madrasah, dan 2. kerja sama/negosiasi dengan pihak lain. BBM penelitian tindakan sekolah meliputi kegiatan belajar: 1. Konsep dan latihan PTS, dan 2. penyusunan proposal dan laporan PTS. D. Langkah-langkah Mempelajari BBM Bahan belajar ini dirancang untuk dipelajari oleh kepala

sekolah/madrasah dalam forum KKKS/M. Oleh karena itu, langkahlangkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara umum aktivitas individual meliputi: (1) membaca materi, (2) melakukan latihan/tugas sekolah/madrasah, memecahkan kasus pada setiap kegiatan belajar, SupervisiKKKS Halaman 8 (3) membuat rangkuman/kesimpulan, dan (4) melakukan refleksi, dan melakukan tindak lanjut. Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: (1) mendiskusikan materi, (2) bertukar pengalaman dalam melakukan latihan/memecahkan kasus, (3) melakukan seminar/diskusi hasil latihan/tugas yang dilakukan, dan (4) bersama-sama melakukan refleksi, membuat action plan, dan tindak lanjut. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini. Gambar 1. Alur Kegiatan Belajar Individu dan Kelompok Dari gambar di atas tampak bahwa aktivitas kelompok selalu didahului oleh aktivitas individu. Dengan demikian, maka aktivitas individu adalah hal yang utama. Sedangkan aktivitas kelompok lebih merupakan forum untuk berbagi, memberikan pengayaan, dan penguatan terhadap kegiatan yang telah dilakukan individu masing-masing. Aktivitas Individu Aktivitas Kelompok Membaca Bahan Belajar Mediskusikan Bahan Belajar Melaksanakan Latihan/Tugas/ Studi Kasus Sharing Permasalahan dan Hasil Pelaksanaan Latihan Membuat Rangkuman Membuat Rangkuman Melakukan Refleksi, Membuat Action Plan, dan Tindak Lanjut Melakukan Refleksi, Membuat Action Plan, dan Tindak Lanjut SupervisiKKKS Halaman 9 Dengan mengikuti langkah-langkah BBM di atas, diharapkan kepala sekolah/madrasah yang tergabung dalam KKKS/M dapat secara individu dan bersama-sama meningkatkan kompetensinya, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada peningkatan kompetensi yang dibinanya.

E. Tujuan Supervisi Akademik 1. BBM Supervisi ini disusun dengan tujuan untuk dijadikan bahan bacaan, pelajaran, latihan, refleksi, diskusi, dan tindak lanjut dalam meningkatkan kompetensi supervisi. 2. Meningkatkan keefektivan kepemimpinan, peran dan profesionalisme kepala sekolah sehingga berdampak pada peningkatan profesionalisme guru. F. Kegunaan BBM 1. Sebagai bahan belajar individual bagi Kepala SD/MI tanpa terikat oleh fasiltator, waktu, dan tempat. 2. Sebagai bahan belajar KKKS/M. 3. Untuk membantu Kepala SD/MI dalam meningkatkan dimensi kompetensi supervisi akademik baik secara individu maupun kelompok. 4. Memberikan dampak terhadap peningkatan profesionalisme guru/KKG. G. Standar Kompetensi Setelah mempelajari, mendiskusikan, mendalami, dan mempraktikkan BBM ini bersama teman sejawat di KKKS/M; Kepala SD/MI diharapkan mampu: 1. merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, 2. melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, dan SupervisiKKKS Halaman 10 3. menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. SupervisiKKKS Halaman 11 KEGIATAN BELAJAR 1: KONSEP DAN LATIHAN SUPERVISI AKADEMIK A. Pengantar Salah satu tugas Kepala SD/MI adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al; 2007). Oleh sebab itu, setiap Kepala SD/MI harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi akademik. Supervisi akademik yang dilakukan kepala SD/MI antara lain adalah sebagai berikut. 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI. 2. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI. 3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsipprinsip pengembangan KTSP.

4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI. 5. Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI. SupervisiKKKS Halaman 12 6. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI. 7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI. 8. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran SD/MI. Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dar materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, tujuan umum pengembangan BBM ini adalah untuk meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi (1) perencanaan program supervisi akademik, (2) pelaksanaan program supervisi akademik dan (3) menindaklanjuti program supervisi akademik. B. Uraian 1. Konsep supervisi akademik Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi SupervisiKKKS Halaman 13 akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja berarti

selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. 2. Tujuan dan fungsi supervisi akademik Tujuan supervisi akademik adalah: a. membantu guru mengembangkan kompetensinya, b. mengembangkan kurikulum, c. mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Gambar tiga tujuan supervisi akademik sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. SupervisiKKKS Halaman 14 Gambar 2. Tiga tujuan supervisi akademik Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru. 3. Prinsip-prinsip supervisi akademik a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah. b. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran. c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen. d. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya. e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi. f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran. TIGA TUJUAN SUPERVISI Pengembangan Profesionalisme Pengawasan kualitas Penumbuhan Motivasi SupervisiKKKS Halaman 15 g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan pembelajaran. h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran. i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik. j. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi. k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor (Dodd, 1972). l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh Kepala SD/MI).

m. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan. n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas. 4. Dimensi-dimensi subtansi supervisi akademik a. Kompetensi kepribadian. b. Kompetensi pedagogik. c. Kompotensi profesional. d. Kompetensi sosial. C. Contoh Sering dijumpai adanya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran kinerja guru dalam proses pembelajaran. Perilaku supervisi akademik sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu contoh perilaku supervisi akademik belum baik. SupervisiKKKS Halaman 16 Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan fungsi supervisi akademik. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan mutu guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka. Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi akademik. Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola