ekosistem pariwisata

Upload: ayu711

Post on 09-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

EKOSISTEM PARIWISATA

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Interaksi Mahkluk Hidupyang dibina oleh Bapak Istamar Syamsuri

Oleh :Hari Agung Prasetyo Kusumo120351410893

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAMFebruari, 2014

A. Pengertia EkowisataEkowisata harus dipahami melalui dua sisi yaitu 1) Ekowisata dari segi konsep dan 2) Ekowisata dari segi pasar.1. Ekowisata dari Segi Konsep Menurut (Zalukhu, 2009) Ekowisata merupakan pariwisata bertanggung jawab yang dilakukan pada tempat-tempat alami, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Ekowisata memiliki banyak definisi yang seluruhnya berprinsip pada pariwisata yang kegiatannya mengacu pada lima elemen penting yaitu:a. Memberikan pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan yang dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Pendidikan diberikan melalui pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan, sedangkan pengalaman diberikan melalui kegiatankegiatan wisata yang kreatif disertai dengan pelayanan yang prima.b. Memperkecil dampak negatif yang bisa merusak karakteristik lingkungan dan kebudayaan pada daerah yang dikunjungi.c. Mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaannya.d. Memberikan keuntungan ekonomi terutama kepada masyarakat lokal, untuk itu, kegiatan ekowisata harus bersifat profit (menguntungkan).e. Dapat terus bertahan dan berkelanjutan.2. Ekowisata dari segi PasarKata ekowisata selalu mengacu pada bentuk kegiatan wisata yang mendukung pelestarian. Ekowisata semakin berkembang tidak hanya sebagai konsep tapi juga sebagai produk wisata (misalnya: paket wisata). Akhir-akhir ini, paket wisata dengan konsep eko atau hijau menjadi trenddi pasar wisata. Konsep kembali ke alam cenderung dipilih oleh sebagian besar konsumen yang mulai peduli akan langkah pelestarian dan keinginan untuk berpartipasi pada daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Akomodasi, atraksi wisata maupun produk wisata lainya yang menawarkan konsep kembali ke alam semakin diminati oleh pasar (Zalukhu, 2009).

B. Perencanaan Pengelolaan EkowisataPerencanaan ekowisata adalah alat untuk membimbing pengembangan pariwisata pada daerah yang dilindungi dengan melakukan sintesis dan menggunakan visi dari semua pemangku kepentingan untuk tujuan konservasi pada lokasi tersebut (Damanik dkk, 2006). Dalam perencanaan kegiatan ekowisata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Daerah yang dilindungi harus direncanakan sebagai bagian integral dari pengembangan wilayah. 2. Tujuan pengelolaan harus disusun untuk setiap tingkatan 3. Perencanaan yang baik harus disusun oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin, institusi dan berbagai cara pandang. 4. Diharapkan dengan interaksi dari berbagai disiplin,institusi dan cara pandang didapatkan situasi yang sinergi untuk menghasilkan suatu perencanaan yang baik. 5. Perencanaan yang baik tergantung dari efektivitas partisipasi semua pemangku kepentingan.Ekowisata merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi. konservasi merupakan upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu kini dan masa mendatang. Tujuan dari konservasi (Fandeli, 2000) itu sendiri ialah: 1. Menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis yang tetap mendukung sistem kehidupan. 2. Melindungi keanekaragaman hayati. 3. Menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies danekosistemnya.C. Ekowisata di IndonesiaTahun 2002 adalah tahun dimana dicanangkannnya Tahun Ekowisata dan Pegunungan di Indonesia. Dari berbagai workshopdan diskusi yang diselenggarakan pada tahun tersebut di berbagai daerah di Indonesia baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, dirumuskan 5 (lima) Prinsip dasar pengembangan ekowisata di Indonesia yaitu:1. PelestarianPrinsip kelestarian pada ekowisata adalah kegiatan ekowisata yang dilakukan tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan dan budaya setempat. Salah satu cara menerapkan prinsip ini adalah dengan cara menggunakan sumber daya lokal yang hemat energi dan dikelola oleh masyarakat sekitar. Tak hanya masyarakat, tapi wisatawan juga harus menghormati dan turut serta dalam pelestarian alam dan budaya pada daerah yang dikunjunginya. Lebih baik lagi apabila pendapatan dari ekowisata dapat digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal. Misalnya dengan cara sekian persen dari keuntungan dikontribusikan untuk membeli tempat sampah dan membayar orang yang akan mengelola sampah.2. PendidikanKegiatan pariwisata yang dilakukan sebaiknya memberikan unsur pendidikan. Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan memberikan informasi menarik seperti nama dan manfaat tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar daerah wisata, dedaunan yang dipergunakan untuk obat atau dalam kehidupan seharihari, atau kepercayaan dan adat istiadat masyarakat lokal. Kegiatan pendidikan bagi wisatawan ini akan mendorong upaya pelestarian alam maupun budaya. Kegiatan ini dapat didukung oleh alat bantu seperti brosur, leaflet, buklet atau papan informasi.3. PariwisataPariwisata adalah aktivitas yang mengandung unsur kesenangan dengan berbagai motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu lokasi. Ekowisata juga harus mengandung unsur ini. Oleh karena itu, produk dan, jasa pariwisata yang ada di daerah kita juga harus memberikan unsur kesenangan agar layak jual dan diterima oleh pasar.4. PerekonomianEkowisata juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat terlebih lagi apabila perjalanan wisata yang dilakukan menggunakan sumber daya lokal seperti transportasi, akomodasi dan jasa pemandu. Ekowisata yang dijalankan harus memberikan pendapatan dan keuntungan (profit) sehingga dapat terus berkelanjutan. Untuk dapat mewujudkan hal itu, yang penting untuk dilakukan adalah memberikan pelayanan dan produk wisata terbaik dan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan dan produk wisata yang berkualitas, akan lebih baik apabila pendapatan dari pariwisata tidak hanya digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal tetapi juga membantu pengembangan pengetahuan masyarakat setempat, misalnya dengan pengembangan kemampuan melalui pelatihan demi meningkatkan jenis usaha/atraksi yang disajikan di tingkat desa.5. Partisipasi masyarakat setempatPartisipasi masyarakat akan timbul, ketika alam/budaya itu memberikan manfaat langsung/tidak langsung bagi masyarakat. Agar bisa memberikan manfaat maka alam/budaya itu harus dikelola dan dijaga. Begitulah hubungan timbal balik antara atraksi wisata-pengelolaanmanfaat yang diperoleh dari ekowisata dan partisipasi. Partisipasi masyarakat penting bagi suksesnya ekowisata di suatu daerah tujuan wisata. Hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Jangan terlalu berharap pemerintah akan melakukan semua hal karena kita juga memiliki peranan yang sama dalam melakukan pembangunan di daerah kita. Partisipasi dalam kegiatan pariwisata akan memberikan manfaat langsung bagi kita, baik untuk pelestarian alam dan ekonomi. Bila kita yang menjaga alam tetap lestari dan bersih, maka kita sendiri yang akan menikmati kelestarian alam tersebut, bila kita berperan dalam kegiatan pariwisata, maka kita juga yang akan mendapatkan manfaatnya secara ekonomi.D. Contoh Praktik Ekowisata di IndonesiaBerikut beberapa contoh pariwisata alam yang ada di Indonesia1. Pantai Bajul MatiPantai Bajulmatisendiri berlokasi di Desa Bajulmati, Kelurahan Gajah Rejo, Kecamatan Gedangan, tepatnya 58 Km arah selatan dari kota Malang. Pantai Bajulmatimempunyai kelebihan yaitu dengan teluk-teluk nan indah. Selain menghadirkan pesona alam laut selatan,Pantai Bajulmatijuga dikenal sebagai pantai yang unik. Seperti namanya yakni Bajulmati yang berarti Biawak Mati (Buaya Mati), di pantai ini Anda dapat melihat beberapa gugusan bukit diseberang pantai yang terlihat dari kejauhan seperti bajul mati. Pantai ini merupakan pula tempat yang baik untuk berkemah.

2. Pantai Goa CinaPantai Goa Cinasendiri berlokasi di Dusun Trowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, KabupatenMalang. Selain menghadirkan pesona alam yang masih asri dan alami, di pantai ini juga terdapat beberapa pulau pulau kecil di tengah laut yang semakin menambah kesan indahPantai Goa Cina. Seperti namanya, disini Anda juga dapat mengunjungi beberapa Goa yang memang menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan yang berkunjung. Namun sayangnya, di pantai ini para wisatawan yang berkunjung sangat tidak disarankan untuk berenang. Hal ini dikarenakanPantai Goa China Malangmemiliki beberapa tempat dengan kedalam yang cukup curam dan arus bawah laut lumayan besar.3. Coban PelangiAir Terjun Coban Pelangi Malangmempunyai warna pelangi yang terbentuk dari hasil pembiasan cahaya matahari yang berbaur dengan cipratan air dari air terjun ini. Dan karena itu, coban ini di sebut dengan namacoban Pelangi. Biasanya pelangi kan muncul jika suasana cerah atau tidak mendung. Untuk perkiraan melihat pelangi saat cerah antara jam 10:00 14:00. Air Terjun Coban Pelangi Malang, kawasan ini di kelilingi oleh TN BTS ( Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ) yang di kelola oleh Perum Perhutani KPH Malang. suhu yang ada di kawasan ini 19 23 derajat celcius. Coban ini berada di kaki gunung Semeru.4. Coban RondoCoban Rondomerupakan air terjun yang terletak diKecamatan Pujon, Kabupaten Malang,Jawa Timur. Coban Rondo terletak pada ketinggian 1135 m di atas permukaan laut. Air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dengan debit air berkisar antara 90 liter per detik pada musim kemarau sampai dengan 150 liter per detik pada musim penghujan

E. KesimpulanEkowisata dari segi konsep merupakan pariwisata bertanggung jawab yang dilakukan pada tempat-tempat alami, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Sedangkan dari segi pasar konsep kembali ke alam cenderung dipilih oleh sebagian besar konsumen yang mulai peduli akan langkah pelestarian dan keinginan untuk berpartipasi pada daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Perencanaan ekowisata adalah alat untuk membimbing pengembangan pariwisata pada daerah yang dilindungi dengan melakukan sintesis dan menggunakan visi dari semua pemangku kepentingan untuk tujuan konservasi pada lokasi tersebut. Lima prinsip dasar pengembangan ekowisata di Indonesia yaitu: Pelestarian, Pendidikan, Pariwisata, Perekonomian, dan Partisipasi masyarakat setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Damanik,J dan Weber,H.F. (2006) Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.Fandeli,C. (2000) Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Univ. Gadjah Mada Yogyakartahttp://www.bajulmati.com/http://www.malang-guidance.com/pantai-goa-cina/http://www.tempatwisatamalang.com/air-terjun-coban-pelangi-malang/http://id.wikipedia.org/wiki/Coban_RondoZalukhu, S. (2009) Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. Penerbit UNESCO Office. Jakarta