ekmon

6

Click here to load reader

Upload: yuz-andi

Post on 24-Jun-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ekmon

PERMINTAAN UANG

Teori permintaan uang bisa dijelaskan dengan menggunakan teori alokasi sumber-sumber

ekonomi yang sifatnya terbatas. Pada prinsip ekonomi, manusia harus memilih alokasi

sumberdaya yang memberikan kepuasan maksimal. Apabila mereka menginginkan konsumsi

yang banyak, maka jumlah pendapatan (yang disimpan) akan semakin sedikit, begitupun

sebaliknya. Ini dinamakan tradeoff dimana mereka harus mencari keseimbangan antara

keuntungan dan kerugian dari pemilikan suatu bentuk kekayaan.

Teori permintaan uang klasik

Teori permintaan uang klasik ini terkenal dengan teori kuantitas uang yang dirumuskan oleh

Irving Fisher. Rumus sederhana teori persamaan kuantitas uang ini adalah :

MV = PT

Di mana :

M = Jumlah uang beredar (Money)

V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan dalam satu periode (Velocity)

P = Harga barang (Price)

T = Volume barang yang diperdagangkan

Beberapa versi teori ini adalah :

Dengan mengganti volume barang yang diperdagangkan (T) dengan output riil (O),

persamaan menjadi :

MV = PO = Y

Di mana

Y = PO = GNP nominal

V = perputaran pendapatan (Income velocity)

Page 2: ekmon

Versi kedua yang dikemukakan oleh Marshall dari Universitas Cambridge :

M = kPO

= kY di mana k =1/V

Rumus ini secara perhitungan hampir sama dengan formulasi Irving Fisher, namun

penekanannya berbeda. Yakni Marshall memandang bahwa masyarakat selalu menginginkan

sebagian dari pendapatannya diwujudkan dalam bentuk uang kas (k). kY merupakan

keinginan masyarakat memegang uang kas (Md)

Md = kPO = kY

Md adalah permintaan uang kas

Teori permintaan uang Keynes

Dalam teori permintaan uang Keynes membedakan antara motif transaksi dan motif

spekulasi. Artinya selain dia mengakui adanya motif transaksi, juga mengakui motif

spekulasi sebagai motif yang berpengaruh penting terhadap kegiatan ekonomi.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi

Dalam teorinya, Keynes menyatakan bahwa permintaan uang kas untuk tujuan transaksi ini

tergantung pada besarnya pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka

akan semakin besar pula keinginan uang kas untuk transaksi (konsumsi lebih banyak).

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi

Keynes juga menyadari bahwa masyarakat menghendaki jumlah uang kas yang melebihi

untuk keperluan transaksi. Karena keinginan untuk menyimpan kekayaannya dalam bentuk

uang ini (karena uang paling likuid), uang kas yang disimpan ini berfungsi sebagai alat

penimbun kekayaan (store of value).

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ini, menurut Keynes ditentukan oleh besarnya

tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga, maka makin rendah keinginan masyarakat akan

uang kas untuk tujuan spekulasi. Hal ini karena :

Page 3: ekmon

Apabila tingkat bunga naik, maka opportunity cost memegang uang kas akan semakin

tinggi, sebaliknya keinginan masyarakat akan uang kas akan semakin kecil

Hipotesa Keynes bahwa masyarakat menganggap akan adanya tingkat bunga

“normal” berdasar pengalaman. Tingkat bunga normal artinya suatu tingkat bunga

yang diharapkan akan kembali ke tingkat bunga normal ini manakala terjadi

perubahan. Jadi apabila tingkat bunga berada di atas tingkat bunga normal ini, maka

masyarakat akan mengharapkan tingkat bunga tidak naik lagi dan kembali ke tingkat

bunga normal tersebut, sehingga surat berharga diperkirakan akan naik, akibatnya

masyarakat menghendaki ingin membeli surat berharga lebih banyak dan

permintaan akan uang kas akan menurun. Sebaliknya apabila tingkat bunga

kenyatannya di bawah normal, maka masyarakat mengharapkan tingkat suku bunga

akan naik lagi ke tingkat bunga normal. Dan harga surat berharga akan diperkirakan

turun (karena diperkirakan tingkat bunga naik) sehingga permintaan akan uang kas

akan naik pula.

Bagi individu, permintaan uang untuk tujuan spekulasi merupakan fungsi dari tingkat bunga.

Artinya bagi individu selalu ada perkiraan adanya tingkat bunga normal. Apabila tingkat

bunga tyang terjadi di atas tingkat bunga normal, maka dia memperkirakan tingkat bunga

akan turun kembali menuju tingkat bunga normal tersebut, dan apabila tingkat bunga berada

di bawah tingkat bunga normal, maka dia memperkirakan tingkat bunga akan naik kembali ke

ke tingkat normal tersebut, sehingga dia akan mewujudkan semua kekayaannya dalam bentuk

uang kas, akibatnya permintaan terhadap uang kas naik.

Perkembangan selanjutnya dari teori Keynes

Teori permintaan uang Keynes mendasarkan pada adanya dua motif memegang uang kas,

yakni motif transaksi dan motif spekulasi. Motif transaksi tergantung dari pendapatan sedang

motif spekulasi tergantung pada tingkat bunga. Perkembangan selanjutnya dari teori Keynes

ini disasarkan atas dua pembagian tersebut yang dilakukan oleh Willian J. Baumol dan James

Tobin. Keduanya menggunakan pendekatan yang berbeda, sehingga implikasi

kebijaksanaannya pun juga berbeda.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi

Page 4: ekmon

Teori ini dikembangkan oleh baumol dan juga Tobin yang masing-masing ingin menjelaskan

beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi.

Baumol menggunakan pendekatan teori penentuan persediaan barang yang biasa dipakan

dalam dunia perusahaan. Dia menganalisa tingkah laku individu dan menganggap bahwa

pendapatan mereka diterima hanya sekali, namun individu tersebut harus membelanjakannya

sepanjang waktu. Untuk menyederhanakan analisanya, Baumol menganggap bahwa

penghasilan tadi dibelanjakan merata setiap saat selama periode pendapatannya. Masalahnya

adalah penentuan berapa besarnya uang kas yang harus dipegang setiap saat pada opportunity

cost yang paling rendah. Hal ini mengingat bahwa kekayaan individu tersebut selain berupa

uang kas juga dapat berupa surat berharga yang menghasilkan bunga, serta adanya biaya

untuk menukarkan surat berharga tersebut dengan uang kas.

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi

Seperti halnya permintaan uang untuk transaksi, perkembangan selanjutnya dari teori

permintaan uang Keynes adalah permintaan uang untuk spekulasi. Teori ini dikembangkan

oleh James Tobin yang intinya kekayaan seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk uang kas

dan obligasi. Uang kas tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan obligasi dapat menghasilkan

pendapatan yang berupa bunga serta perubahan harga obligasi sebagai akibat dari terjadinya

perubahan tingkat bunga (bank).