efektivitas peran auditor internal dan...

198
EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENDETEKSIAN FRAUD TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Disusun Oleh: Ummi Sa’diyah NIM. 1110082000011 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: vuxuyen

Post on 21-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENDETEKSIAN

FRAUD TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Disusun Oleh:

Ummi Sa’diyah

NIM. 1110082000011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

i

EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENDETEKSIAN

FRAUD TERHADAP PENERAPAN GOOD COPORATE GOVERNANCE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Di susun oleh:

Ummi Sa’diyah

NIM.1110082000077

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Yulianti, SE,. M.Si

NIP. 19570617 1985 03 1 002 NIP. 19820318 201101 2 011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 3: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 07 Bulan Juli Tahun 2014 telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Ummi Sa’diyah

2. NIM : 1110082000011

3. Jurusan : Akuntansi (Audit)

4. Judul Skripsi : Efektivitas Peran Auditor Internal dan Pendeteksian

Fraud dalam Penerapan Good Corporate Governance.

Setelah mencermati dan memperhatikan penamilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahan Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Juli 2014 1. Zaenal Muttaqin, MPP ( )

NIP. 19790503 201101 1 006 Ketua 2. Hepi Prayudiawan, SE, MM, Ak, CA ( )

NIP. 19720516 200901 1 006 Sekretaris 3. Fitri Yani Jalil, M.Si ( )

NIDN. 2004068701 Penguji Ahli

Page 4: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, pada tanggal 22 Juni 2016 telah dilakukan ujian Skripsi atas

Mahasiswa:

1. Nama : Ummi Sa’diyah

2. NIM : 1110082000011

3. Jurusan : Akuntansi (Audit)

4. Judul Skripsi : Efektivitas Peran Auditor Internal dan Pendeteksian Fraud

dalam Penerapan Good Corporate Governance

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Audit Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Juni 2016

1. Yessi Fitri, SE, M.Si, Ak ( ) NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Atiqah, SE., M.Si ( ) NIP. 19820120 200912 2 004 Penguji Ahli

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( ) NIP. 19570617 1985 03 1 002 Pembimbing I

4. Yulianti, SE,. M.Si ( ) NIP. 19820318 201101 2 011 Pembimbing II

Page 5: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ummi Sa’diyah

No. Induk Mahasiswa : 1110082000011

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawabkan

atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

memalui pembukuan yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,

Jakarta, Februari 2016

(Ummi Sa’diyah)

Page 6: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Ummi Sa’diyah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 25 Desember 1992

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl. KH. Dewantoro Rt/Rw. 002/07. Kel. Sawah,

Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten

5. HP : -

6. E-mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN

1. Tahun 2010 – 2015 : S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Tahun 2007 – 2010 : MAN Buntet Pesantren Cirebon

3. Tahun 2004 – 2007 : SMP Negeri 2 Jakarta

4. Tahun 1998 – 2004 : SD Negeri 04 Ciputat

5. Tahun 1996 – 1998 : TK Tunas Harapan

Page 7: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

vi

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Panitia PROPESA Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sebagai anggota divisi atribut, tahun 2011.

2. Panitia Think Acct UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai anggota divisi

konsumsi, tahun 2011.

3. Panitia FEB CUP SPORT GLADIATOR, sebagai anggota divisi catur,

tahun 2013.

4. Anggota BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sebagai anggota bagian

kewiraswataan.

D. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Iing Solikhin

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 06 Desember

3. Ibu : Madikhasaroh

4. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon 13 Maret

7. Alamat : Jl. KH. Dewantoro Rt/Rw. 002/07. Kel. Sawah,

Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten

Page 8: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

vii

EFFECTIVENESS OF INTERNAL AUDITOR AND

DETECTION OF FRAUD TOWARD IMPLEMENTATION

OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

By:

Ummi Sa’diyah

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence effectiveness of the internal

auditor and variable detection of fraud towards implementation of good corporate

governance partially and simultaneously. Sampling methods in the study was

purposive sampling. Data was acquired from the primery data by giving the

questionnaire for employees of the finance. The data analysis was done by using

multiple regression analysis. The results of this research show that there are

simultaneous influence on variables (effectiveness of the internal auditor and

detection of fraud) toward implementation of good corporate governance, seen

significant value under 0.05 and value Fvalue (92.506) > Ftable (3.13). The results

of this research also shows the value of the variable effectiveness of the internal

auditor of tvalue (4.269) and service detection of fraud of tvalue (2.924) more this

ttable (1.98) then declared there is effect toward implementation of good corporate

governance. On the determination of the test there is influence of 72.6% of the

independent variables (effectiveness of the internal auditor and detection of fraud)

of the dependent variable (implementation of good corporate governance).

Meanwhile, a total of 27.4% is affected by other variables and not included into

this regression analysis, such as fraud prevention, leadership, internal control

and ect.

Keywords: effectiveness of the internal auditor, detection of fraud,

implementation of good corporate governance.

Page 9: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

viii

EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENDETEKSIAN

FRAUD TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Oleh:

Ummi Sa’diyah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel efektivitas peran

auditor internal dan variabel pendeteksian fraud terhadap variabel penerapan good

corporate governance secara parsial dan secara simultan. Metode penentuan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data

diperoleh dengan membagikan kuesioner pada karyawan bagian finance. Analisis

data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel (efektivitas peran auditor

internal dan pendeteksian fraud) terhadap penerapan good corporate governance,

terlihat nilai signifikan di bawah 0,05 dan nilai Fhitung (92,506) > Ftabel (3,13).

Hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai thitung pada variabel efektivitas peran

auditor internal sebesar (4,269) dan pendeteksian fraud sebesar (2,924) lebih besar

dari ttabel (1,98) maka dinyatakan terdapat pengaruh terhadap penerapan good

corporate governance. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 72,6% dari

variabel independen (efektivitas peran auditor internal dan pendeteksian fraud)

terhadap variabel dependen (penerapan good corporate governance). Sedangkan,

sebanyak 27,4% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk ke dalam

analisis regresi ini, seperti Pencegahan fraud, Kepemimpinan, pengendalian

internal dan lain-lain.

Kata kunci: efektivitas peran auditor internal, pendeteksian fraud, good

corporate governance

Page 10: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

ix

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayat-Nya

yang mampu menerangi jalan menuju kebenaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Peran Auditor Internal dan

Pendeteksian Fraud dalam Penerapan Good Corporate Governance”. Shalawat

serta salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga

dan para sahabatnya. Skirpsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisns

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbngan, dukungan, semangat dan

do’a, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini,

kepada:

1. Mamah dan Bapak tersayang serta kakak Akhmad Faturrohman yang tidak

hentinya melantunkan do’a, mencurahkan kasih sayang dan perhatian untuk

meluruskan segala pikiran buruk penulis sehingga dapat selalu berfikir positif

guna melanjutkan skripsi ini.

2. Suami tercinta Machmud Junaedi dan buah hati tersayang Hasyena Shafwa

Naurah yang selalu mendukung dan mendampingi dalam penulisan skripsi

ini.

3. Kedua mertuaku mimi dan bapak, kakak dan adik ipar terbaik K’ Fajri, Yayu

Uniy, A’Upi, Yayu Lia, A’Yudi, Yayu Uli, IIn, Basit dan Adi serta kelurga

besar yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan untuk kesuksesan

penulis.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, Ms. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

x

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak, CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, Ms. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Yulianti Selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

9. Reni Octa P, Annisa Oktaviani, Imelia Silviana, Risky Rani P, Marini selaku

sahabat berbagi yang telah memberikan motvasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini serta teman-teman Akuntansi B 2010 yang telah

memberikan warna dan cerita yang tak terlupakan selama didunia

perkuliahan.

10. Semua pihak yang tak bias penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya

dalam terselesainya penyusunan skripsi ini. Semoga amal kebaikan kalian

semua dapat dibalas oleh Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassallamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Febuari 2016

(Ummi Sa’diyah)

Page 12: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i

Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... v

Abstact ............................................................................................................... vi

Abstrak .............................................................................................................. vii

Kata Pengantar ................................................................................................ viii

Daftar Isi ........................................................................................................... x

Daftar Tabel ...................................................................................................... xii

Daftar Gambar ................................................................................................. xiii

Daftar Lampiran .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8

1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

2. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

A. Tinjauan Literatur ......................................................................... 11

1. Teori Auditing .......................................................................... 11

2. Efektivitas ................................................................................ 12

3. Internal Audit ............................................................................ 15

4. Kualifikasi Auditor Internal .................................................... 24

5. Pendeteksian Fraud .................................................................. 27

6. Good Corporate Governance (GCG) ...................................... 63

B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 74

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 76

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 82

Page 13: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 84

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 84

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 84

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 85

D. Metode Analisis Data .................................................................... 86

1. Statistik Deskriptif ................................................................... 86

2. Uji Kualitas Data ...................................................................... 87

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 88

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................ 90

5. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda......................... 91

6. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................ 91

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................... 93

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 107

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 107

1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 107

2. Karakteristik Responden ........................................................... 108

B. Hasil Instrumen Penelitian ............................................................ 111

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 111

2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................ 112

a. Hasil Uji Validitas ............................................................... 112

b. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................... 115

3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 116

a. Hasil Uji Normalitas Data .................................................... 116

b. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................... 119

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................... 120

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................. 121

5. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda .............. 122

6. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .................................................. 123

C. Pembahasan .................................................................................. 127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 130

A. Kesimpulan ................................................................................... 130

B. Saran ............................................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 133

LAMPIRAN ...................................................................................................... 138

Page 14: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Contoh Kecurangan (Fraud) ........................................................... 5

2.1 Perbandingan Pengertian Internal Audit ......................................... 16

2.2 Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu .................................................. 74

3.1 Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 101

4.1 Data Sampel Penyebaran Kuesioner Penelitian .............................. 107

4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ................................................... 108

4.3 Jenis Kelamin Responden ............................................................... 109

4.4 Usia Responden Pegawai bagian Finance pada Perusahaan

Swasta di Jakarta ............................................................................. 109

4.5 Tingkat Pendidikan Akhir Responden ............................................ 110

4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 111

4.7 Hasil Uji Validitas Efektivitas Peran Auditor Internal .................... 113

4.8 Hasil Uji Validitas Pendeteksian Fraud ..........................................

4.9 Hasil Uji Validitas Penerapan Good Corporate Governance .......... 115

4.10 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 116

4.11 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik .............................................. 119

4.12 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................. 119

4.13 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..................................... 121

4.14 Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ..................... 122

4.15 Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) .................................................... 123

4.16 Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) ........................................................ 124

Page 15: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Fraud Tree........................................................................................ 32

2.2 Fraud Triangle ................................................................................ 36

2.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 82

4.1 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik ......................................... 118

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 120

Page 16: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Lembar Kuesioner Penelitian .......................................................... 138

2 Data Mentah Jawaban Responden.................................................... 144

3 Pengolah Data Dengan SPSS .......................................................... 147

4 Surat Penelitian ............................................................................... 153

Page 17: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perhatian dunia usaha terhadap tata kelola perusahaan meningkat sejak

negara-negara di Asia di hantam krisis ekonomi pertengahan tahun 1997 dan

terbukanya skandal keuangan perusahaan raksasa dunia, termasuk Enron

Corporation, Worldcom dan Global Crossing. Krisis ini berdampak sangat luas

terutama dalam merontokkan rezim-rezim politik yang berkuasa di Korea

Selatan, Thailand dan Indonesia. Ketiga negara yang diawal tahun 1990-an

dipandang sebagai “Macan Asia” harus mengakui bahwa pondasi ekonomi

mereka rapuh, yang akhirnya berujung pada krisis keuangan, ekonomi dan

akhirnya merambat ke krisis politik (Gusnardi, 2011).

Menanggapi tuntutan akan adanya corporate governance yang baik,

banyak negara yang telah mengembangkan berbagai pedoman maupun

peraturan bagi perusahaan publik atas good corporate governance. Pemerintah

Indonesia juga mendukung upaya tersebut dengan membentuk Komite

Nasional tentang Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) melalui Surat

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri

(EKUIN) No.Kep-10/M.EKUIN/08/1999 tentang Komite Nasional Kebijakan

Corporate Governance. Secara umum, KNKCG bertugas untuk

memformulasikan dan merekomendasikan kebijakan nasional tentang Good

Corporate Governance.Saat ini KNKCG telah menerbitkan Code of Good

Page 18: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

2

Corporate Governance tahun 2001 yang berfungsi sebagaia cuan bagi

perusahaan di Indonesia dalam menerapkan pripsip Good Corporate

Governance (Forum for Corporation Governance in Indonesia, 2002).

Di negara-negara maju dengan ekonomi yang relatif makmur, Good

Corporate Governance (GCG) sudah lama dikenal dan menjadi isu. Sedangkan

di Indonesia masalah ini muncul sejak terjadinya krisis moneter yang dimulai

pada triwulan ketiga tahun 1997 (LaporanCorporate Governance Perception

Index 2004, IICG).

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini

membutuhkan ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Salah satu usaha

untuk menciptakan ketahanan dan daya saing bagi perusahaan ialah dengan

menggunakan internal auditor. Internal audit adalah suatu penilaian, yang

dilakukan oleh pegawas perusahaan yang terlatih mengenai ketelitian, dapat

dipercaya, efisiensi dan kegunaan catatan-catatan (akuntansi) perusahaan, serta

pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk

membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan

memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai kegiatan yang

diaudit (Soeharmoro, 2012).

Dalam penerapannya, corporate governance membutuhkan instrument

pendukung yang cukup memadai untuk memastikan tujuannya tercapai dengan

baik salah satu instrumen yang dibutuhkan oleh penerapan sistem ini adalah

internal audit. Fungsi internal audit yang efektif mampu menawarkan

sumbangan yang penting dalam meningkatkan proses corporate governance,

Page 19: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

3

pengelolaan risiko dan pengendalian manajemen. Internal audit merupakan

pendukung utama bagi komisaris, komite audit, direksi dan manajemen senior

dalam membentuk fondasi pengembangan corporate governance. Internal audit

secara structural bertanggungjawab kepada direktur utama, akan tetapi secara

professional mempunyai akses langsung kepada komite audit atau lembaga

sejenisnya dalam perusahaan tersubut (Suharto, 2003).

Aspek penting lain pada tata kelola perusahaan yang baik telah

meningkat di Indonesia. Praktik tata kelola perusahaan yang buruk telah

menyebabkan perusahaan yang memiliki kegagalan dalam bisnis mereka dan

munculnya kasus-kasus malpraktik keuangan. Sebagai hasilnya, good

corporate governance (GCG) akhirnya menjadi isu penting di Indonesia karena

ada banyak kasus mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh komite korporasi

di pasar modal yang ditandatangani oleh BABEPAM. Ini telah menunjukan

praktik tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia masih kurang dalam

kualitas (Gusnardi, 2011).

MenurutForum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI),

terdapat 3 (tiga) komite yang memiliki peran penting dalam penerapan GCG,

yakni Komite Kompensasi/Remunerasi, Komite Nominasi serta Komite Audit.

Dalam struktur organisasi yang ideal berdasarkan konsep GCG, Komite Audit

membawahi fungsi audit internal atau Internal Audit Department (IAD)

(Agoes, 2012: 182).

Prinsip-prinsip tata kelola yang baik meliputi keadilan, akuntabilitas,

transparasi dan tanggung jawab. Keadilan berarti bahwa laporan keuangan

disajikan secara wajar, bebas dari salah saji material dan sesuai dengan standar

Page 20: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

4

akuntansi yang berlaku di Indonesia yaitu Pedoman Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK). Akuntabilitas termasuk tanggung jawab manajemen untuk

membentuk pengawasan yang efektif melalui komite audit. Prinsip transparasi

berhubungan dengan kualitas informasi yang dirilis oleh perusahaan dan

prinsip tanggung jawab yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan

dalam hal sosial, lingkungan dan ekonomi (Ahalik dan Lavina, 2013).

Sorotan utama mengenai kecurangan (fraud) pada umumnya dan

korupsi pada khususnya adalah pada kelemahan corporate governance atau

kelemahan disektor korporasi maupun pemerintahan. Di Indonesia hal ini

sangat jelas terlihat dalam perkara-perkara korupsi dari pada penyelenggara

negara. Secara teoritis (dengan efficient market hypothesis) dapat dijelaskan

bahwa perusahaan yang lemah governance nya, akan dihukum oleh pasar

modal berupa lebih rendahnya harga saham meraka. Dengan kata lain, saham

mereka seharusnya mempunyai nilai yang lebih tinggi apabila mereka

mempunyai tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

(Tuanakotta, 2012: 44).

Masih menurut (Tuanakotta, 2012: 45) Konsultan manajemen

Mckinsey melakukan kajian global mengenai hal ini dalam tahun 2002. Hal

yang dilihat adalah subtansi dari penerapan corporate governance dan bukan

bentuk luarnya (substance over from). Syarat mengenai adanya dewan

komisarisdan adanya direksi, mungkin saja seolah-olah terpenuhi. Namun, para

komisaris dan direktur adalah anggota keluarga atau ada komisaris

independen,tetapi pemegang saham mayoritas sangat dominan dalam

pengambilan keputusan. Subtansi good corporate governance tidak ada karena

penugasan (oversight) tidak berjalan.

Page 21: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

5

Tabel 1.1

Contoh Kasus Kecurangan (Fraud)

No. Nama Perusahaan Kasus 1. Bernard Madoff (USA, 2008).

(Buckhoff Thomas A dan Bonita K. Peterson Kramer, 2011)

Penipuan yang dilakukan oleh Bernard, fraud sebesar 50 miliar atau setara dengan Rp550 triliun, yang menjadikannya fraud terbesar sepanjang sejarah. Skema penipuan yang berupa skema investasi, dimana ia menjanjikan return tertentu bagi investornya. Padahal kenyataannya, investasinya tidak menguntungkan dan serupa dengan sistem money game atau gali lubang tutup lubang, dimana investor dibayar dengan setoran dari investor baru.

2. Satyam (India, 2009). (Bhasin Madan, 2012)

Pemalsuan oleh pimpinan perusahaan terhadap saldo kas & bank Satyam. Dia juga memalsukan nilai pendapatan bunga diterima di muka (accrued interest), mencatat kewajiban lebih rendah dari yang seharusnya (understated liability) dan menggelembungkan nilai piutang (overstated debtors).

3. New Century Financial (Indonesia, 2009). (Grove Hugh and Elisabetta Basilico: 2011).

Menyebabkan bangkrutnya New Century Financial. Hasil investigasi mengungkapkan bahwa salah seorang partner di KPMG menutupi kesalahan yang terdapat dalam Laporan Keuangan perusahaan dengan tujuan untuk menjaga hubungan bisnis dan juga menjaga fee yang berasal dari New Century.

4. PT. KAI (Indonesia, 2005). (Harian Kompas Tanggal 5 Agustus 2006)

Manipulasi Laporan Keuangan PT KAI Transparansi serta kejujuran dalam pengelolaan lembaga. Perusahaan BUMN ini dicatat meraih keuntungan sebesar Rp. 6,9 miliar, padahal apabila diteliti dan dikaji lebih rinci seharusnya perusahaan menderita kerugian sebesar Rp. 63 miliar. Setelah hasil audit di teliti secara seksama terdapat kejanggalan bahwa pajak pihak ketiga sudah tiga tahun tidak pernah ditagih, tetapi dalam laporan keuangan tersebut dimasukan sebagai pendapatan PT. KAI selama tahun 2005.

Berlanjut halaman berikutnya

Page 22: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

6

Tabel 1.1 (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kasus 5. New Century Financial

(Indonesia, 2009). (Grove

Hugh and Elisabetta Basilico:

2011).

Menyebabkan bangkrutnya New

Century Financial. Hasil investigasi

mengungkapkan bahwa salah seorang

partner di KPMG menutupi kesalahan

yang terdapat dalam Laporan

Keuangan perusahaan dengan tujuan

untuk menjaga hubungan bisnis dan

juga menjaga fee yang berasal dari

New Century. 6. PT. KAI (Indonesia, 2005).

(Harian Kompas Tanggal 5

Agustus 2006)

Manipulasi Laporan Keuangan PT

KAI Transparansi serta kejujuran

dalam pengelolaan lembaga.

Perusahaan BUMN ini dicatat meraih

keuntungan sebesar Rp. 6,9 miliar,

padahal apabila diteliti dan dikaji

lebih rinci seharusnya perusahaan

menderita kerugian sebesar Rp. 63

miliar. Setelah hasil audit di teliti

secara seksama terdapat kejanggalan

bahwa pajak pihak ketiga sudah tiga

tahun tidak pernah ditagih, tetapi

dalam laporan keuangan tersebut

dimasukan sebagai pendapatan PT.

KAI selama tahun 2005.

Sumber: Artikel - Artikel

Dalam penelitian (Castro, 2013) menyebutkan bahwa manajemen

memiliki kekuatan yang lebih atas tata kelola perusahaan pada sistem ekonomi

yang terdesentralisasi, maka mereka dapat mengesampingkan pengendalian

internal. Karenanya, ketika manajer dapat memanipulasi tata kelola

perusahaan, maka sistem pada perusahaan tidak memberikan tanggung jawab

sosial kepada masyarakat. Ketika manajemen mengalami kesulitan menjaga

hubungan yang baik dengan pihak luar, hal ini akan menunjukkan manajemen

bermasalah. Auditor Internal harus mengamati perilaku dan gaya hidup

manajemen ketika auditor berada dalam keraguan dari bukti yang diberikan.

Page 23: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

7

Peran internal auditor juga berfokus lebih pada penyelesaian masalah

yang terjadi secara independen dan obyektif. Dengan demikian mengurangi

kecurangan yang terjadi dalam perusahaan dan membuat perusahaan dapat

berjalan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance, sehingga tercipta

sistem tata kelola yang baik, tepat guna dan terpercaya baik untuk pihak

internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan (Soeharmoro, 2012).

Menurut (Tuanakotta, 2012:44) terjadinya kecurangan (fraud) pada

umumnya diakibatkan karena kelemahan disektor corporate governance atau

kelemahan di sektor korporasi. Secara teoritis dengan (efficient market

hypotesis) dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang lemah governance-nya

akan dihukum oleh pasar modal berupa lebih rendahnya harga saham mereka.

dengan perkataan lain, saham mereka seharusnya mempunyai nilai yang lebih

tinggi kalau mereka mampunyai good corporate governance (tata kelola

perusahaan yang baik).

Penelitian mengenai efektivitas peran auditor internal dan pendeteksian

Fraud terhadap Good Corporate Governance pernah dilakukan oleh

(Ratnaningsih, 2005) dengan judul “Evaluasiatas Efektivitas Internal Auditor

dalam Rangka Penerapan Good Corporate Governance”. Penelitiannya

menemukan bahwa fungsi pemeriksaan seorang internal auditor dipandang

efektif oleh karyawan yang menjadi responden atas kuesionernya dan

menemukan bahwa internal auditor berpengaruh secara positif terhadap

penerapan GCG oleh suatu perusahaan. Sedangkan perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian sekarang terletak pada variabel yang digunakan

dimana penelitian sebelumnya menggunakan 1 (satu) variabel independen

Page 24: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

8

yaitu, Evaluasi atas Efektivitas Internal Auditor dan penelitian sekarang

menggunakan 2 (dua) variabel independen yaitu, Efektivitas Peran Auditor

Internal dan Pendeteksian Fraud. Penelitian lain dilakukan oleh Japlani (2014)

dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Penerapan Good

Corporate Governance dengan Pencegahan dan Pendeteksian Fraud Pada

Perusahaan”, Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

pendeteksian fraud terhadap good corpoerate governance.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang

berjudul “Efektivitas Peran Auditor Internal dan Pendeteksian Fraud

terhadap Penerapan Good Corporate Governance”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah efektivitas peran auditor internal berpengaruh signifikan terhadap

penerapan good corporate governance?

2. Apakah pendeteksian fraud berpengaruh signifikan terhadap penerapan

good corporate governance?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian terhadap efektivitas peran

auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate

governance ini adalah:

Page 25: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

9

a. Untuk menganalisis pengaruh efektivitas peran auditor internal terhadap

penerapan good corporate governance.

b. Untuk menganalisis pengaruh pendeteksian fraud terhadap penerapan

good corporate governance.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian efektivitas peran auditor internal dan

pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate governance adalah

sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui informasi mengenai efektivitas peran

auditor internal dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan

mengetauhi informasi mengenai audit investigatif yang digunakan

internal audit untuk mendeteksi fraud. Informasi ini menambah

kewaspadaan perusahaan jika adanya fraud dilingkungan perusahaan

sehingga fraud itu bisa diantisipasi. Sehingga tata kelola perusahaan

dapat diterapkan dengan baik.

b. Bagi Pemerintah

Pemerintah dapat mengetahui informasi mengenai audit investigatif

yang digunakan internal audit untuk mendeteksi fraud. Informasi ini

menambah kewaspadaan pemerintah jika adanya fraud dilingkungan

pemerintah daerah hingga pusat sehingga fraud itu bisa diantisipasi.

Page 26: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

10

c. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai peran efektivitas

pendeteksi fraud yang digunakan Internal Auditor untuk mengungkap

fraud. Hal ini akan membuat masyarakat semakin waspada dan bisa

melaporkan ke pihak terkait jika menemukan kecurangan diperusahaan

maupun instansi pemerintah dilingkungannya.

d. Bagi Akademika

Untuk mengetahui informasi mengenai peranan efektivitas pendeteksian

fraud dan peranan efektivitas internal auditor, baik swasta maupun

pemerintah terhadap efektivitas penerapan Good Corporate Governance.

e. Bagi Peneliti

Peneliti bisa memperoleh pemahaman lebih mengenai good corporate

governance dan mengetahui apakah efektivitas pendeteksian fraud efektif

untuk mengungkap fraud oleh Auditor Internal dalam penerapan good

corporate governance.

Page 27: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Auditing

Audit adalah suatu proses yang sistematis dalam mendapatkan dan

mengevaluasi secara objektif bukti berkaitan dengan penilaian mengenai

peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penilaian-

penilaian tersebut dan membentuk kriteria serta menyampaikan hasilnya ke

para pengguna yang berkepentingan (Boynton, 2006:6).

Pengertian Auditing menurut (O’regan, 2003:10) adalah sebagai

berikut:

“Auditing is systematic process of objectively gathering and

evaluating evidence relating to assertions about economic actions and

events in which the individual or organization making the assertion has

been engage, to ascertain the degree of the correspondence between those

assertion and established criteria and communicating the result to users of

the reports in which the assertion are made”.

Menurut (Tunggal, 2013:4) ada tiga jenis audit yang biasa dikenal

dan dilakukan sampai saat ini, yaitu:

a. Laporan Keuangan(Financial Statement Audit)

Analisis aktivitas ekonomi dari suatu kesatuan usaha untuk

mengukur dan melaporkan dengan metode akuntansi.

b. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Peninjauan baik pengendalian finansial maupun operasional dari

transaksi untuk melihat bagaimana baiknya mereka memenuhi standar

yang ditentukan.

Page 28: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

12

c. Audit operasional (Operational Audit)

Peninjauan yang komprehensif dari aktivitas unit, sistem dan

pengendalian dalam suatu perusahaan untuk mencapai ekonomisasi,

efisiensi, efekifitas (3E) atau tujuan yang lain.

Sedangkan menurut (Arens dkk., 2012:24) auditing adalah sebagai

berikut:

“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about

information to determine and report on the degree of correspondence

between the information and established criteria. Auditing should be done

by a competent, independent person”.

Sedangkan menurut (Agoes, 2012:4) mendefinisikan auditing

sebagai berikut:

“Pemeriksaan (Auditing) adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan

secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.

2. Efektivitas

a. Definisi Efektivitas

Menurut Hans Kartikahadi yang dikutip oleh (Agoes, 2012: 183)

tentang efektivitas menyatakan bahwa yang dimaksud efektivitas adalah

produk akhir suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuannya baik

ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja maupun batas

waktu yang ditargetkan.

Menurut Peter F. Drucker yang dikutip oleh (Moenir, 2008:166)

secara singkat menyatakanpengertian efektivitas adalah:

“Effectiveness, on the other hand, is the ability to choose

appropriate objectives. An effective manager is one who selects the right

things to get done”.

Page 29: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

13

Efektivitas pada sisi lain adalah kemampuan untuk memilih

tujuan yang tepat. Seorang manajer efektif adalah orang yang memilih

hal benar untuk dilakukan.

Yang dimaksud efektif adalah ukuran keberhasilan suatu kegiatan

atau program yang dikaitkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan effectiveness (efektivitas) adalah tingkat kinerja yang

sebenarnya dibandingkan dengan sasaran kinerja yang telah ditetapkan

(Tunggal, 2014: 8).

Efektivitas mempunyai pengertian yang berbeda bagi setiap

organisasi tergantung pada kerangka acuan yang dipakainya. Bagi

seorang ahli ekonomi efektivitas organisasi adalah keuntungan, laba

investasi dan bagi seorang ilmuan di bidang riset efektivitas dijabarkan

dalam jumlah paten, penemuan atau produk baru. Sedangkan bagi

sejumlah sarjana ilmu sosial, efektivitas sering ditinjau dari segi kualitas

kehidupan pekerja. Efektivitas (effectiveness) menekankan hasil aktual

dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu

(Sawyer’s, 2009:211).

Efektivitas adalah segala sesuatu berhubungan dengan penentu

apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan telah tercapai. Hasil

penjualan, kegiatan operasional dan laporan realisasi anggaran dapat

dijadikan sebagai contoh atas nilai efektivitas dari kinerja perusahaan

selanjutnya. Efektivitas menunjukan keberhasilan perusahaan dalam

merealisasikan tujuan perusahaannya. Dengan demikian efektivitas

adalah kemampuan suatu unit kerja untuk mencapai tujuan perusahaan

yang telah ditetapkan sebelumnya (Anthony dan Govindarajan,

2005:174).

Page 30: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

14

Menurut (Siagian, 2002:24) mendefinisikan efektivitas adalah

sebagai berikut:

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan

yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi

tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan

semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya”.

b. Pengukuran Efektivitas

Menurut (Anthony dan Govindarajan, 2005:175) pengukuran

efektivitas dapat menggunakan beberapa pendekatan lain:

1) Pendekatan Kuantitatif Akuntansi

Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan objektivitas dan

idependensi yang tinggi dari perusahaan. Pengukuran pendekatan ini

melalui penggunaan informasi akuntansi dan keuangan yang ada pada

perusahaan. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan-kelemahan,

sehingga dibutuhkan pendekatan lain yaitu kuantitatif manajemen.

2) Pendekatan Kuantitatif Manajemen

Pendekatan ini mengkomodasi variabel-variabel kuantitatif yang

bersifat nonfinansial dan diluar sistem akuntansi. Pendekatan ini

membantu perumusan-perumusan permasalahan yang dihadapi

sebagai alat analisa dalam pemecahan permasalahan, serta

memperjelas kesimpulan yang akan diambil dalam analisis kuantitatif

akuntansi.

3) Digunakan Sebagai Pelengkap Hasil Kedua Pendekatan

Hasil analisa kualitatif ini dimaksudkan untuk memperjelas

kesimpulan yang akan diambil dari kedua pendekatan di atas.

Sedangkan untuk mengukur efektivitas auditor dapat menggunakan

Page 31: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

15

seperti pemeriksa, membandingkan, memeriksa dokumen dasar

(vouching), menganalisa, mengecek, menginspeksi, menghitung,

menelusuri (trace), serta memverifikasi (verify).

Menurut (Cohen dan Sayag, 2010) ada dua pendekatan utama

untuk konsep efektivitas internal audit. Menurut pendekatan pertama,

efektivitas internal audit ditentukan oleh antara audit dan beberapa

standar universal ekstrapolasi dari dana karakteristik internal audit.

Pendekatan kedua, bahwa efektivitas audi tinternal bukan realitas

dihitung, melainkan ditentukan oleh evaluasi subjektif ditugaskan untuk

fungsi ini dengan manajemen. Dengan kata lain, keberhasilan setiap

internal audit hanya dapat diukur terhadap harapan para pemangku

kepentingan yang relevan.

3. Internal Audit

a. Definisi Internal Audit

Auditor internal diseluruh dunia melakukan pekerjaan mereka

secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan

manajemen senior. Akibatnya, sulit mendefinisikan berbagai aktivitas

yang dilakukan auditor.

IIA’S Board of Directors mendefinisikan Internal auditing

sebagai berikut:

“Internal auditing is an independent, objective assurance and

consulting activity designed to add value and improve an

organizations/operations. It help an organization accomplish its ate and

improve the effectiveness of risk management, control and governance

process” (Tunggal, 2013:184).

Beberapa definisi audit internal modern telah dikembangkan.

American Accounting Association mendefinisikannya sebagai:

Page 32: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

16

“Proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan

mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis

untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria

yang ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pengguna yang

berkepentingan.”

IIA memperkenalkan Standard is for the Professional Practice of

Internal Auditing-SPPIA (standar) yang berisi definisi berikut ini:

“Audit Internal adalah fungsi penilaian independen yang

dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi

aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan

(IIA:1978).”

Sedangkan menurut (Sawyer’s, 2009:8) yang dimaksud dengan

internal auditor adalah:

“Internal Auditing is an independen appraisal established within

an organization to examine and its activities as a service to

organization.”

Sedangkan menurut (Tunggal, 2013:185) pengertian internal audit

dibandingkan dengan pengertian lama dan baru, sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perbandingan Pengertian Internal Audit

Definisi lama Definisi Baru Fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi.

Suatu aktivitas independen dan obyektif.

Fungsi penelitianbagi organisasi. Aktivitas pemberian jaminan keyakinan dan konsultasiorganisasi.

Membantu para anggota organisasi agar dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.

Membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya.

Memberi hasil analisis, penilaian, rekomendasi, konseling dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas yang dikaji dan menciptakan pengendalian efektif dengan biaya wajar.

Memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan organisasi.

Sumber: (Tunggal, 2013: 185).

Page 33: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

17

Menurut (Tunggal, 2013:185) pertimbangan yang mendasari

definisi baru adalah:

1) Gambaran tentang profesi internal audit secara lebih baik akan

diperoleh dari seberapa baik jasa/pelayanan yang diberikan, bukan

siapa yang melaksanakannya dan apa saja jasa yang dapat diberikan.

2) Agar tetap bertahan, profesi internal audit harus dapat memberikan

nilai tambah bagi organisasi.

3) Internal audit perlu mengadopsi semua sudut pandang dari seluruh

rantai nilai (value Chain).

4) Struktur konseptual internal audit harus dapat menjangkau hal-hal di

luar berbagai proses intern yang dilakukannya, untuk mencerminkan

internal audit sebagai pendorong tersedianya jasa organisasional.

5) Standar dan pedoman profesi tidak hanya sekedar menjadi pedoman

bagi anggota profesi, namun juga harus dapat mensimbolisasikan

kualitas/keahlian internal audit kepada pasar.

b. Auditor Internal

Menurut (Tedjasukma, 2012) auditor internal yang bekerja pada

suatu perusahaan dan berstatus sebagai karyawan didalam perusahaan

tersebut dan tugas utama dari auditor internal ini adalah membantu

manajer perusahaan dalam memberikan informasi kepada manajer guna

membantu manajer dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

efektifitas dari perusahaan.

Page 34: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

18

Definisi dari auditor internal adalah seseorang yang bekerja

didalam suatu organisasi yang mereka audit. Audit internal dalam suatu

organsasi disebut juga sebagai layanan untuk organisasi. Tujuan audit

internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam

pelaksanaan yang efektif dari tanggung jawabnya (Tedjasukma, 2012).

Menurut (Sawyer’s, 2009) yang dikutip oleh (Tedjasukma, 2012)

seorang auditor internal merupakan karyawan dari sebuah perusahaan

yang secara langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam

segala bentuknya didalam suatu perusahaan dan berfungsi untuk

menelaah kejadian-kejadian yang terjadi dalam perusahaan tersebut

secara independen, tetapi juga siap sedia menanggapi kebutuhan dan

keinginan dari semua tingkat manajemen.

c. Efektivitas Internal Audit

Menurut (Kurniawan, 2012) beberapa hal yang harus diperhatikan

oleh manajemen agar fungsi auditor internal bisa efektif adalah:

1) Auditor internal harus mempunyai kedudukan yang independen dalam

organisasi perusahaan dalam arti, tidak boleh terlibat kegiatan

operasional perusahaan dan bertanggungjawab kepada atau

melaporkan kegiatannya kepada manajemen puncak.

2) Auditor internal harus mempunyai uraian tugas secara tertulis

sehingga dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas, wewenang

dan tanggung jawab yang dimiliki.

3) Auditor internal harus mempunyai kemampuan terkait dengan

pemahaman proses manual.

Page 35: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

19

4) Harus ada dukungan yang kuat dari manajemen puncak kepada

auditor internal, dukungan yang kuat dari manajemen puncak dapat

berupa penempatan auditor internal dalam posisi yang independen.

5) Auditor internal harus memiliki sumber daya yang profesional,

capable, bisa bersikap obyektif dan mempunyai integritas serta

loyalitas yang tinggi.

6) Auditor internal harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik, maka

audit fee yang harus dibayar kepada kantor akuntan publik bisa

ditekan menjadi lebih rendah.

7) Menciptakan struktur pengkajian yang wajar dan pantas.

8) Mengadakan rotasi dan pengaturan hak cuti karyawan.

9) Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan fraud dan

memberikan penghargaan kepada yang berprestasi.

10) Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan

kesulitan baik dalam hal keuangan maupun non keuangan.

11) Menetapkan kebijakan pemberian dari luar.

12) Menyediakan sumber tertentu dalam rangka mendeteksi fraud karena

sulit ditemukan.

13) Menyediakan saluran untuk melaporkan telah terjadinya fraud

hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada jalur yang

benar.

d. Peran Internal Auditor

Menurut Fitrawansyah (2014:16) pendeteksian fraud oleh auditor

internal merupakan salah satu peran dari kegiatan internal auditing yang

Page 36: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

20

dijalankan dalam organisasi. Standards No. 1210.A2 menyatakan sebagai

berikut:

“The internal auditor should have sufficient knowledge to identify

the indicator of fraud but is not expected to hace the expertise of a

person whose primary responsibility is detecting ang investigating

fraud”.

Merujuk pada standar profesi diatas, auditor internal diharuskan

memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi

fraud dalam organisasi. Pengetahuan yang harus dimiliki auditor

termasuk pula pengetahuan mengenai karakteristik fraud, teknik-

teknikyang digunakan dalam melakukan fraud dan jenis-jenis fraud yang

mungkin terjadi pada berbagai proses bisnis. Auditor internal

bertanggungjawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi

sedini mungkin, sebelum membawa dampak yang lebih buruk pada

organisasi. Pendeteksian tersebut dapat dilakukan pada saat menjalankan

kegiatan internal audit.Pada saat melakukan audit, auditor internal dapat

memfokuskan diri pada area-area yang memiliki risiko tinggi

terjadinyafraud seperti transaksi kas, rekonsiliasi bank, proses

pengadaan, penjualan dan lain-lain (Fitrawansyah, 2014:16).

Jika auditor internal menemukan suatu indikasi terjadinya fraud

dalam organisasi, auditor internal harus melaporkannya kepada pihak-

pihak terkait dalam organisasi tersebut, seperti audit commite.Auditor

internal dapat memberikan rekomendasi dilakukannya investigasi yang

diperlukan untuk menyelidiki fraud tersebut (Fitrawansyah, 2014:17).

Page 37: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

21

Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dari

IIA menyebutkan bahwa auditor internal harus melakukan pemeriksaan

internnya dengan hati-hati dan menggunakan kemahiran

jabatannya.Dalam hal ini auditor harus memperhatikan kemungkinan-

kemungkinan terjadinya kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefesiensi,

pemborosan, ketidakefektifan dan conflict of interst.Mereka juga harus

hati-hati terhadap kondisi dan kegiatan yang memungkinkan terjadinya

irregularities.Berarti auditor harus membuka mata lebar-lebar,

memasang telinga dengan baik dan harus mengetahui modus operasi

terjadinya macam-macam kecurangan (Agoes, 2013:214).

Menurut (Agoes, 2013:214) jika auitor internal menemukan

indikasi dan mencurigai terjadinya kecurangan di perusahaan, maka ia

harus memberitahukan hal tersebut kepada top management. Jika indikasi

tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu tim untuk

melakukan investigasi. Tim tersebut biasanya terdiri dari auditor internal,

lawyer, investigator, security dan spesialis dari luar atau dalam

perusahaan (misalnya ahli komputer, ahli perbankan dan lain-lain). Hasil

investigasi tim harus melaporkan secara tertulis kepada top management

yang mencakup fakta, temuan, kesimpulan, saran dan tindakan perbaikan

yang perlu dilaporkan. Top management setelah mempelajari laporan

tersebut, akan memutuskan apakah kecurangan diselesaikan secara

hukum (melalui kepolisian atau pengadilan). Peran auditor internal dalam

menemukan indikasi terjadinya kecurangan dan melakukan investigasi

terhadap kecurangan sangat besar.

Page 38: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

22

Peran auditor internal yang independen sangat penting dalam

penerapan GCG di perusahaan, dimana anggota auditor internal tidak

mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada

perusahaan tersebut, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan direksi,

komisaris dan pemegang saham utama perusahaan tersebut dan tidak

memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung dengan

perusahaan tersebut. GCG juga menuntutsejauh mana auditor internal

dapat berperan dengan baik untuk mewujudkannya pada sektor swasta.

Auditor internal dituntut untuk menyediakan informasi mengenai

kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal yang ada di

dalam perusahaan (Wardoyo, 2010).

Auditor Internal merupakan salah satu pilar GCG yang memiliki

peran cukup penting dalam implementasi GCG, terutama dari aspek

pengendalian. Auditor Internal dapat berperan untuk mendorong

implementasi GCG melalui pencegahan, pendeteksian dan

penginvestigasian tindak kecurangan (fraud) yang terjadi di suatu

organisasi atau perusahaan. Melalui pencegahan Auditor Internal akan

mampu mengimplemtasikan GCG dengan lebih mudah. Pencegahan saja

tidaklah memadai seorang Audior Internal dalam mengimplementasikan

GCG, perusahaan harus memahami pula bagaimana cara mendeteksi

secara dini terjadinya fraud (Effendi, 2010:17).

Auditor yang dipekerjakan oleh satu perusahaan, persekutuan,

badan pemerintah, individu dan entitas lainnya merupakan auditor

internal.Diperusahaan besar, staf internal audit bisa sangat banyak dan

Page 39: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

23

direktur audit internal biasanya adalah pangkat yang paling tinggi dalam

suatu entitas. IIA mendefinisikan audit internal sebagai aktivitas

independen, kepastian objektif dan konsultasi yang dirancang untuk

menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit ini

membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan

sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

manajemen risiko, pengendalian dan proses kepengurusan (Messier,

2005:67).

Auditor Internal haruslah seseorang yang mempunyai kompetensi

di bidang keuangan, kerena Auditor Internal lebih berperan untuk

mengawasi kegiatan manajemen, kompetensi di bidang audit merupakan

suatu keharusan bagi seseorang yang akan melakukan tugasnya di bidang

audit. Disamping pengetahuan di bidang audit, auditor tentunya

diharapkan mempunyai pengetahuan yang memadai dalam substansi

yang diaudit karena itulah kompetensi anggota internal audit sangat

diperlukan untuk menjembatani kebutuhan Dewan Komisaris akan peran

auditing dan pengendalian internal yang efektif dengan kendala daya

serap terhadap masalah-masalah yang teknis dalam akuntansi, auditing

dan pengendalian internal (Wardoyo, 2010).

Hasil penelitian (Gusnardi, 2011) mengatakan bahwa seluruh

keputusan yang dibuat oleh komisaris independent, tidak terpisahkan dari

berjalannya mekanisme pengendalian internal ditubuh emiten termasuk

adanya Komite Audit. Komite Audit yang ahli berhubungan positif

dengan kualitas laporan keuangan dan Auditor Internal yang baik dapat

Page 40: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

24

mencegah Kecurangan. Dari besarnya pengaruh komite audit tersebut

terhadap pencegahan kecurangan, ternyata pengaruh yang paling besar

adalah pengaruh pelaksanaan tata kelola perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan tata kelola perusahaan

maka akan dapat mencegah terjadinya kecurangan lebih dini. Peran

Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal dan Pelaksanaan

Tata Kelola Perusahaan berpengaruh terhadap Pencegahan Kecurangan,

artinya peran yang optimal dari Komite Audit, penerapan Pengendalian

Internal, Audit Internal dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat

mencegah terjadinya Kecurangan dalam perusahaan. Secara parsial,

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan mempunyai pengaruh terbesar

terhadap pencegahan kecurangan. Besarnya pengaruh Peran Komite

Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal dan Pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan secara simultan, mengindikasikan bahwa kecuranganpada

perusahaan dapat dicegah jika Komite Audit, penerapan Pengendalian

Internal, Audit Internal serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat

berperan sesuai yang disyaratkan baik melalui piagam Komite Audit

ataupun piagam Audit Internal.

4. Kualifikasi Auditor Internal

Menurut (Tunggal, 2014: 22) auditor yang baik mempunyai

kualifikasi sebagai berikut:

a. Pendidikan dan latihan

Karena audit berhubungan dengan analisis dan pertimbangan,

auditor internal harus mengerti catatan keuangan dan akuntansi sehingga

Page 41: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

25

dapat melakukan verifikasi dan analisis dengan baik. Selain itu, ia harus

memiliki pengetahuan yang luas mengenai masalah perusahaan yang

diperiksa. Kepada auditor internal perlu diberikan pengetahuan mengenai

ilmu kemanusiaan, filosofi dan praktik manajemen sebagai komunikasi.

b. Pengalaman

Praktik akuntansi dan auditing diperlukan bagi seorang auditor

internal yang baru. Di perusahaan manapun ia bekerja, pertama-tama ia

harus dibimbing oleh auditor yang kompeten. Gambaran mengenai

auditor internal harus diberikan secara luas dan mudah menyesuaikan diri

dengan keadaan dan lingkungannya.

c. Kualitas Pribadi

Auditor internal yang kompeten harus memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1) Sifat Ingin Mengetahui

Auditor internal harus tertarik dan ingin mengetahui semua

operasional perusahaan.Ia harus mempunyai perhatian terhadap

prestasi dan persoalan karyawan perusahan baik di tingkat bawah

maupun tingkat atas. Ia harus berusaha agar karyawan mau berbicara

secara terbuka tentang pekerjaannya sehingga menghasilkan kritik

yang membangun dan ide-ide baru.

2) Ketekunan

Auditor internal harus mencoba terus menerus sampai mengerti suatu

persoalan.Ia melakukan pengujian, memeriksa dan lainnya sampai ia

puas bahwa pekerjaan telah dilakukan seperti apa yang dijelaskan

kepadanya.

Page 42: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

26

3) Pendekatan yang Membangun

Ia harus memandang suatu kesalahan sebagai sesuatu yang harus

diselesaikan bukan sebagai suatu kejahatan. Ia harus memikirkan

supaya kesalahan tersebut dapat dihindarkan, bukannya menuduh

siapa yang bertanggungjawab. Suatu kesalahan dianggap sebagai

pedoman untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

4) Kewirausahaan

Dia menelaah semua pengaruh yang terjadi terhadap profitabiliitas dan

efisiensi kegiatan perusahaan secara luas. Dia tidak dikuasai oleh

pengetahuan yang mendasar atas kepercayaan dalam menetapkan

:yang benar” atau “yang salah”.

5) Kerjasama (Cooperation)

Dia melihat dirinya sendiri sebagai kawan-usaha, bukan sebagai

saingan dengan siapa yang diperiksa.Tujuannya adalah membantu

mereka dan meninjau kembali nasihat-nasihat yang diberikan dengan

pihak perusahaan.Titik perhatian seorang auditor adalah

meningkatkan kegiatan usaha dan lebih mementingkan peningkatan

itu terjadi dari pada memperoleh balas jasa atas tercapainya

peningkatan tersebut.

6) Daya Khayal (Imagination)

Didefinisikan sebagai perpaduan pemikiran ide-ide baru dari bagian-

bagian yang dialami secara terpisah.Dengan disadari atau tidak,

auditor internal selalu terbuka secara terus menerus terhadap bagian-

Page 43: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

27

bagian yang terpisah ini dan merupakan suatu kewajiban bagi mereka

untuk mengatur suatu pola tertentu yang memungkinkan terjalinnya

suatu penafsiran yang baik.

5. Pendeteksian Fraud

a. Definisi Deteksi

Pendekatan baru untuk deteksi dan pencegahan penipuan kerah

putih dan memeriksa empat bidang yang memainkan peran dominan

dalam pemeriksaan fraud: akuntansi dan audit, investigasi, hukum dan

kriminologi. Bagian pertama memeriksa kriminologi dengan penekanan

spesial diberikan kepada teori pelaku kerah putih. Bagian berikutnya

tentang hukum memeriksa pengadilan, berbagai prosedur untuk

membuktikan metters penipuan dan berbagai undang-undang pidana dan

perdata dimana pelaku penipuan dihukum. Bagian auditing

menggambarkan teknik-teknik khusus yang dibutuhkan untuk memeriksa

buku-buku dan catatan untuk aktivitas penipuan. Bagian akhir investigasi

menyediakan teknik tentang cara untuk mendapatkan yang terbaik

metode wawancara informasi trought (Yuhertiana, 2005).

Beberapa atribut yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya

indikasikecurangan di dalam fraudulent financial reporting di

perusahaan, antara lain (Yuhertiana, 2005):

1) Terdapat kelemahan dalam pengendalian intern (internal control).

2) Perusahaan tidak memiliki komite audit.

3) Terdapat hubungan kekeluargaan (family relationship) antara

manajemen (director) dengan karyawan perusahaan.

Page 44: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

28

Langkah pertama dalam mendeteksi fraud investigatif adalah

untuk mengembangkan pemahaman yang menyeluruh dari organisasi

tersangka dan lingkungan di mana ia beroperasi. Selain itu, kinerja

perekonomian secara keseluruhan dan pengaruhnya terhadap industri dan

organisasi harus dilakukan. Mendeteksi kecurangan merupakan suatu

tantangan bagi auditor, hal ini bisa di sebabkan karena auditor tidak

memiliki banyak pengalaman dalam mendeteksi kecurangan atau teman

yang kemungkinan merupakan kecurangan telah disamarkan oleh pihak

lain yang sebelumnya telah mengantisipasi bagaimana auditor berpikir

dan bertindak (Yuhertiana, 2005).

b. Definisi Fraud (Kecurangan)

Pengertian kecurangan (fraud) berdasarkan Standar Profesional

Akuntan Publik (PSAP No. 70 seksi 316.2 paragraf 4) adalah salah saji

atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam

laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan.

Pemakai laporan keuangan disini termasuk pihak luar maupun dalam

entitas itu sendiri.

Menurut (Tunggal, 2014:3) kecurangan (fraud) adalah suatu

tindakan yang disengaja (intentional) oleh suatu individu atau lebih

dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola

karyawan atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu muslihat

untuk memperoleh suatu keuntungan secara tidak adil atau melanggar

hukum.

Menurut Black Law Dictonary yang dikutip (Priantara, 2013:3)

yaitu:

Page 45: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

29

“The intentional use of deceit, a trick or some dishonest means to

deprive another of his money, property or legal right, either as a cause of

action or as a fatal element in the action it self.”

“Suatu perbuatan sengaja untuk menipu atau membohongi, suatu

tipu daya atau cara-cara tidak jujur untuk mengambil atau

menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik orang lain baik-baik,

karena suatu tindakan atau dampak yang fatal dari tindakan itu sendiri”.

Sedangkan menurut Standar the Institute of Internal Auditors

tahun 2013 yang dikutip oleh (Priantara, 2013:4) yaitu:

“Any illegal act characterized by deceit, concealment, or

violation of trust. These acts are not dependent upon the threat of

violence or physical force. Frauds are perpetrated by parties and

organizations to obtain, money, property or services, to avoid payment or

loss of services, or to secure personal or business advantage”.

Yang dapat diartikan sebagai segala perbuatan yang dicirikan

dengan pengelabuhan atau pelanggaran kepercayaan untuk mendapatkan

uang, aset, jasa atau mencegah pembayaran atau kerugian atau untuk

menjamin keuntungan atau manfaat pribadi dan bisnis. Perbuatan ini

tidak tergantung pada ancaman kekerasan oleh pelaku terhadap orang

lain (Priantara, 2013:4).

Definisi kecurangan menurut Jack Bologna, Robert J. Lindquist

Josep T. Wells yang dikutip oleh (Tunggal, 2014:4) adalah:

“Fraud is criminal intended of financially benefit the deivers”.

Menurut Howard R. David yang dikutip oleh (Tunggal, 2014:3)

mendefinisikan kecurangan (fraud) sebagai berikut:

“Fraud is an intentional pervertion of the truth to induct another

to act with some valuable thing belonging to him or her”.

Kitab Undang-undang hukum pidana seperti yang dikutip oleh

(Tuanakotta, 2012:194) menyebutkan pasal-pasal yang mencakup

pengertian fraud diantaranya:

Page 46: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

30

“Pasal 362 pencurian: Mengambil barang sesuatu, yang

seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk

dimiliki secara melawan hukum.

Pasal 368 Pemerasan dan Pengancaman: Dengan maksud untuk

menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.

Memaksa seseorang dengan kekuasaan atau ancaman kekerasan untuk

memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah

kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat utang

maupun menghapuskan piutang.

Pasal 372 Penggelapan: Dengan sengaja melawan hukum

memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagiannya adalah

kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaan hukum karena

kejahatan.

Pasal 378 Perbuatan curang: Dengan maksud menguntungkan

diri sendiri atau orang lain secara melanggar hukum, dengan memakai

nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun

rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan

sesuatu barang kepadanya atau supaya memberi utang maupun

menghapus piutang”.

Fraud merupakan suatu perbuatan yang dilakukan secara sadar

dan dengan sengaja untuk menutupi atau menghilangkan informasi yang

bersifat material yang dapat menyesatkan pengguna informasi tersebut.

Tindakanfraud ini melalui penyusunan strategi atau taktik atau tipuan

agar kecurangannya tidak diketahui oleh pihak lain.

Menurut (Singleton, 2006) yang dikutip oleh (Tedjasukma, 2012)

mendefinisikan kecurangan (fraud) sebagai tindakan dari seseorang yang

menginginkan keuntungan lebih dengan cara memberikan laporan palsu

kepada pihak-pihak lain, tindakan penipuan ini dapat berupa tindakan

yang tidak jujur, tipuan dan kelicikan yang dilakukan dalam menyajikan

laporan keuangan yang belum diaudit.

Masih menurut (Singleton, 2006) yang dikutip oleh (Tedjasukma,

2012) memberikan pengertian fraud dari tugas sudut pandang, yaitu:

1) Corporation fraud adalah segala bentuk kecurangan yang

dipersiapkan oleh, untuk atau melawan perusahaan.

Page 47: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

31

2) Management fraud adalah kekeliruan yang disengaja didalam

perusahaan atau pada tingkat kinerja karyawan untuk melayani dan

mendukung peran manajemen dalam mencari keuntungan dari suatu

kecurangan, seperti promosi, bonus atau insentif keuangan dan

kenaikan pangkat.

3) Layperson’s definition of fraud. Fraud seperti yang telah diketahui

sampai saat ini berarti suatu ketidakjujuran yang telah disengaja dalam

meggambarkan suatu fakta yang ada.

Tuntutan terhadap pengembangan atau peningkatan penerapan

tata kelola perusahaan yang baik agar suatu entitas bisnis yang

dirumuskan dalam kerangka badan hukum perseroan terbatas untuk dapat

mengembangkan usahanya secara efisien dan berkesinambungan. Hal

tersebut berkaitan erat juga dengan cara perusahaan mengatasi kendala

yang ada pada abad sekarang seperti fraud, karena dengan pengendalian

internal,model kepemimpinan, manajemen risiko dan sumber daya

manusia yang baik pada tata kelola perusahaan yang baik dapat

mencegah kecurangan dan investigasi kecurangan,external auditor,etika

bisnis dan konsultasi yang kompeten dapat mendeteksi fraud yang

terjadi. Hal ini yang merupakan aset perusahaan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang untuk bersaing dalam dunia bisnis modern

(Simbolon, 2010).

c. Pohon Kecurangan (Fraud Tree)

1) Definisi Pohon Kecurangan (Fraud Tree)

Menurut Tuanakotta (2012: 195) secara skematis, Assosiation

of certified Fraud Examination (ACFE) menggambarkan

Page 48: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

32

occupationalfraud dalam bentuk fraud tree. Pohon ini

menggambarkan cabang-cabang dari fraud dalam hubungan kerja,

beserta ranting dan anak rantingnya. Fraud tree ini disajikan dalam

Gambar bagan 2.1:

Gambar 2.1

Fraud Tree

Sumber: Thodorus M, 2012

Page 49: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

33

Occuptional fraud tree ini mempunyai tiga cabang utama,

yakni corruption, asset misappropiation dan fraudelent statement.

a) Korupsi (Corruption)

Menurut (Tuanakotta, 2010:196) istilah corruption disini

serupa tetapi tidak sama dengan istilah korupsi dalam ketentuan

perundang-undangan kita. Dalam ranting-ranting yang terdapat

pada fraud tree terdapat empat bentuk ranting-ranting yaitu,

conflicts of interest, bribery, illegal gratuities, economic extortion.

Conflicts of interest atau benturan kepentingan sering kita jumpai

dalam berbagai bentuk, diantaranya bisnis pelat merah atau bisnis

pejabat (penguasa) dan keluarga serta kroni mereka yang menjadi

pemasok atau rekanan dilembaga-lembaga pemerintah dan didunia

bisnis sekalipun.

Bisnis yang mengandung benturan kepentingan sering

disamarkan dengan kegiatan sosial-keagamaan dan muncul dalam

bentuk yayasan-yayasan. Konsep conflicts of interest digunakan

dalam konvensi PBB mengenai pemberantasan korupsi (United

Nations Convention Against Corruption). Indonesia meratifkasi

konvensi ini (Tuanakotta, 2012:196).

Masih menurut (Tuanakotta, 2012:198) Bribery atau

penyuapan merupakan bagian yang akrab dalam kehidupan bisnis

dan politik di Indonesia. Kickbacks (secara harafiah berarti

tendangan balik) merupakan salah satu bentuk penyuapan dimana

Page 50: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

34

si penjual mengikhlaskan sebagian dari hasil penjualannya.

Kicbacks berbeda dari bribery. Dalam halbribery pemberinya tidak

mengorbankansuatu penerimaan. Illegal gratuities adalah

pemberian atau hadiah yang merupakan bentuk terselubung dari

penyuapan.

b) Penyimpangan atas Aset (Asset Misappropriation)

Asset misappropriation atau pengambilan aset secara ilegal

dalam bahasa sehari-hari disebut mencuri. Namun dalam istilah

hukum mengambil aset secara ilegal (tidak sah atau melawan

hukum) yang dilakukan oleh seseorang yang diberi wewenang

untuk mengelola atau mengawasi aset tersebut, disebut

menggelapkan. Istilah pencurian, dalam fraud tree disebut larceny.

Istilah penggelapan dalam bahas inggrisnya adalah embezzlement.

Dalam fraudtree ACFE, kelihatannya istilah larceny dipergunakan

sebagai sinonim dari embezzlement (Tuanakotta, 2012:199).

Sedangkan (Priantara, 2013:68) menyebutkan bahwa asset

misappropriation meliputi penyalahgunaan, penggelapan atau

pencurian aset atau harta perusahaan oleh pihak didalam atau pihak

diluar perusahaan.

c) Pernyataan atau Pelaporan yang Menipu atau dibuat Salah

(Fraudulent Statement)

Menurut (Tuanakotta, 2012:205) jenis fraud ini sangat

dikenal para auditor yang melakukan general audit (opinion audit).

Page 51: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

35

Ranting pertama mnggambarkan fraud dalam menyusun laporan

keuangan. Fraud ini berupa salah saji (misstatements baik

overstatements maupun understatements). Cabang dari ranting ini

ada dua. Pertama, menyajikan aset atau pendapatan lebih tinggi

dari yang sebenarnya (asset/revenue overstatements). Kedua,

menyajikan aset atau pendapatan lebih rendah dari yang

sebenarnya (asset/revenue understatements).

Sedangkan menurut (Priantara, 2013:68) fraudulent

statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau

eksekutif dan manajer senior suatu perusahaan atau instansi

pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya

dengan melakukan rekayasa keuangan (financial engineering) atau

mempercantik penyajian laporan keuangan guna memperoleh

keuntungan atau manfaat pribadi mereka terkait dengan kedudukan

dan tanggung jawabnya.

d) Manfaat Fraud Tree

Fraud tree yang dibuat ACFE sangat bermanfaat. Fraud

tree memetakan fraud dalam lingkungan kerja. Peta ini membantu

akuntan forensik mengenali dan mendiagnosis fraud yang terjadi.

Ada gejala-gejala “penyakit” fraud yang dalam auditing dikenal

sebagai red flags. Dengan memahami gejala-gejala ini dan

menguasai teknik-teknik audit investigatif, akuntan forensik dapat

mendeteksi fraud tersebut (Tuanakotta, 2012:205).

Page 52: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

36

Fraud

Triangle

d. Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle)

Segitiga Fraud ini adalah gagasan dari seorang mahasiswa yang

bernama (Donald R.Cressy) yang ada pada waktu itu, dia melakukan

penelitian disertai doktornya dibidang sosiologi tentang Kriminalitas di

Masyarakat. Segitiga penipuan juga akan menjadi pedoman internal

auditor dalam mendeteksi fraud. Paraauditor internal bisa maju dengan

rencana risiko audit dengan mengamati perubahan perilaku manajemen,

dan kemudian menghasut kepribadian skeptis seperti pikiran ingin tahu

(Castro, 2013).

Menurut (Priantara, 2013:44) Cressey tertarik pada embezzlers

yang disebutnya “trust violators” atau “pelanggar kepercayaan”, yakni

mereka yang melanggar kepercayaan atau amanah yang dititipkan kepada

mereka. Dalam perkembangan hipotesa ini lebih dikenal sebagai fraud

Triangle. Tiga faktor tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Fraud Triangle

(Sumber: Theodorus M, 2007:106)

Opportunity

Pressure Rationalization

Page 53: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

37

Tiga kondisi kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan

yang curang dan penyalahgunaan aktiva diuraikan dalam SAS 99 (AU

316). Ketiga kondisi ini disebut sebagai segitiga kecurangan (fraud

triangle), yaitu:

1) Tekanan (Insentive or Pressure)

Menurut (Priantara, 2013: 44) pressure adalah dorongan orang

untuk melakukan fraud. Pada umumnya tekanan muncul karena

kebutuhan atau masalah finansial, tapi banyak juga yang didorong

oleh keserakahan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif

atau tekanan untuk melakukan kecurangan.

Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya bermula dari

suatu tekanan (pressure) yang menghimpitnya. Orang ini mempunyai

kebutuhan yang mendesak, yang tidak dapat diceritakan kepada orang

lain. Konsep yang penting disinilah adalah tekanan yang menghimpit

hidupnya (berupa kebutuhan akan uang), padahal ia tidak bisa berbagi

(sharing) dengan orang lain. Setidak-tidaknya itulah yang

dirasakannya. Konsep ini dalam bahasa inggris disebut perceived non

shareable financial need. (Tuanakotta, 2012:207).

Incentive or pressure (dorongan atau tekanan) adalah segala

sesuatu yang berasal dari target waktu maupun target pelaksanaan

yang tidak realistis yang dilimpahkan kepada seseorang ataupun

kelompok orang yang memiliki sifat/kebiasaan yang kurang baik.

Pengaruh tekanan insentif untuk membuat individu ataupun entitas

melakukan fraud sangat besar (Hanchox, 2013).

Page 54: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

38

Menurut (Priantara, 2013:44) Cressey juga menemukan bahwa

non-sharable problems yang dihadapi orang-orang yang

diwawancarainya timbul dari situasi yang dapat dibagi dalam 6

(enam) kelompok, yaitu:

a) Pelanggaran terhadap Kewajiban (Violation of ascribed obligation)

Suatu kedudukan atau jabatan dengan tanggung jawab

keuangan, membawa konsekuensi tertentu bagi yang bersangkutan

dan juga menjadi harapan atasan atau majikan (Priantara, 2013:45).

b) Masalah Akibat Kegagalan Pribadi (Problems resulting from

personal failure)

Kegagalan pribadi juga merupakan situasi yang

dipersiapkan oleh orang yang mempunyai kdudukan yang

dipercaya dalam bidang keuangan, sebagai kesalahannya

menggunakan akal sehatnya dan karena itu menjadi tanggung

jawab pribadinya (Priantara, 2013:45).

c) Pembalikan Bisnis (Business revelsals)

Cressey menyimpulkan bahwa kegagalan bisnis merupakan

kelompok situasi yang juga mengarah kepada non-

shareableproblem. Kegagalan itu karena inflasi yang tinggi atau

krisis moneter atau ekonomi, tingkat bunga yang tinggi dan lain-

lain (Priantara, 2013: 45).

Page 55: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

39

d) Isolasi fisik (Physical isolation)

Secara bebas, situasi ini dapat diterjemahkan sebagai

keterpurukan dalam kesendirian. Dalam situasi ini, orang itu bukan

tidak mau berbagi keluhan dengan orang lain. Ia tidak mempunyai

orang lain tempat ia berkeluh dan mengungkapkan masalahnya.

e) Status Mendapatkan (Status gaining)

Situasi kelima ini tidak lain dari kebiasaan (buruk) untuk

tidak mau kalah dengan “tetangga”. Orang lain punya harta

tertentu, ia juga harus punya seperti itu atau lebih dari itu.

f) Hubungan Pengusaha-Pekerja (Relations of Employer-employee).

Cressey menjelaskan bahwa pada umumnya situasi keenam

mencerminkan kekesalan (atau kebencian) seorang pegawai yang

menduduki jabatan yang sama ia merasa tidak ada pegangnya

sekarang, tetapi pada saat yang sama ia merasa tidak ada pilihan

baginya, yakni ia harus tetap menjalankan apa yang dikerjakannya

sekarang.

2) Kesempatan (Opportunity)

Menurut (Priantara, 2013:46) opportunity adalah peluang yang

memungkinkan terjadinya fraud. Para pelaku percaya bahwa aktivitas

mereka tidak akan terdeteksi.

Menurut (Hanchox, 2013) Opportunity adalah sebuah cara

untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diungkapkan dan

bersifat rahasia dengan melanggar kepercayaan. Secara umum

Page 56: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

40

kesempatan ada karena lemahnya pengendalian internal. Contoh dari

kesempatan ini adalah kondisi dimana tidak cukupnya pengawasan

dan review, tidak adanya pemisahan tugas dan lemahnya sistem

pengendalian.

Sedangkan menurut pendapat Cressey yang dikutip oleh

(Tuanakotta, 2012:211) ada dua komponen dari persepsi tentang

peluang ini. Pertama, general information, yang merupakan

pengetahuan bahwa kedudukan yang mengandung trust atau

kepercayaan, dapat dilanggar tanpa konsekuensi. Kedua, technical

skill atau keahlian atau keterampilan yang dibutuhkan untuk

melaksanakan kejahatan tersebut.

3) Sikap / Rasionalisasi (Attitude or Rationalization)

Sudut ketiga dari fraud triangle adalah rationalization atau

mencarai pembenaran sebelum melakukan kejahatan, bukan

sesudahnya. Ada sikap, karakter atau serangkaian nilai-nilai etis yang

membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan

yang tidak jujur (Tuanakotta, 2012:212).

Sedangkan menurut (Priantara, 2013:7) rasionalisasi

merupakan bagian dari fraud triangel yang paling sulit diukur. Bagi

mereka yang terbiasa tidak jujur, mungkin lebih mudah untuk

merasionalisasi fraud.

Menurut (Hanchox, 2013) rationalization or attitude

(rasionalisasi) adalah bagian yang sangat penting untuk semua fraud

Page 57: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

41

karena sebagian besar orang harus merekonsiliasi perilaku mereka

terhadap nilai-nilai umum mengenai tanggung jawab dan kepercayaan.

Para pelaku fraud biasanya selalu mencari pemakluman atas

perilakunya dan berusaha memaafkan perbuatan curangnya terhadap

pihak lain. Ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi rasa

bersalah mereka. Dibeberapa kasus, rationalization or attitude

dilakukan oleh para pelaku fraud untuk menutupi kecurangan yang

telah dilakukannya. Ini dilakukan untuk menghilangkan atau

mengurangi rasa bersalah mereka. Dibeberapa kasus, rationalization

or attitude dilakukan oleh para pelaku fraud untuk menutupi

kecurangan yang telah dilakukannya. Hal ini sangat manusiawi

dilakukan oleh mereka. Contoh dari rationalization or attitude adalah

tindakan manajemen korupsi yang membatasi lingkup ataupun akses

informasi untuk auditor saat mengaudit.

e. Pendeteksian Kecurangan (Fraud)

Menurut Agoes (2013:15) dalam mencegah dan mendeteksi serta

menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak yang terkait yaitu,

akuntan (baik sebagai auditor internal, auditor eksternal atau auditor

forensik) dan manajemen perusahaan.Peran dan tanggungjawab masing-

masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang

dinamakan fraud deterrence cycle atau siklus pencegahan fraud. Siklus

tersebut terdiri dari:

Page 58: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

42

1) Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangka

mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya

fraud.Corporate governance meliputi budaya perusahaan, kebijakan-

kebijakan dan pendelegasian wewenang.

2) Proses Pengendalian Tingkat Transaksi (Transaction Level Control

Process)

Dilakukan oleh auditor internal, pada dasarnya adalah proses

yang lebih bersifat preventif dan pengendalian yang bertujuan untuk

memastikan bahwa hanya transaksi yang sah, mendapat otorisasi yang

memadai yang dicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.

3) Retrospektif Pemeriksaan (Retrospective Examination)

Dilakukan oleh auditor eksternal diarahkan untuk mendeteksi

fraud sebelum menjadi besar dan membahayakan perusahaan

investigation dan remediation yang dilakukan oleh forensik

auditor.Peran auditor forensik adalah menentukan tindakan yang harus

diambil terkait dengan ukuran dan tingkat kefatalan fraud,

tanpamemandang apakah fraud itu hanya berupa pelanggaran kecil

terhadap kebijakan perusahaan ataukah pelanggaran besar yang

berbentuk kecurangan dalam laporan keuagan atau penyalahgunaan

aset.

Secara garis besar salah satu unsur pencegahan kecurangan yaitu

pembentukan tata kelola perusahaan, sebuah sistem yang bagus harus

Page 59: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

43

lahir bersamaan dengan perusahaan itu sendiri, tumbuh dalam

kompleksitas dan mencapai kedewasaan atau kecakapan sesuai dengan

kemajuan perusahaan. Dengan kata lain, sistem tata kelola perusahaan

harus bertumbuh seiring dengan perubahan dalam perusahaan dan

lingkungan luarnya. Sistem ini harus selalu lebih canggih atau

mendahului kehebatannya dari pada kecurangan yang mungkin terjadi.

Tata kelola perusahaan adalah berupa pengaturan dan monitoring tujuan,

peraturan, kebijakan, manajemen risiko, akuntabilitas dan kinerja. Dalam

definisinya sendiri, mengandung pengertian seperangkat sikap,

kebijakan, prosedur, delegasi wewenang dan kontrol yang di

komunikasikan dengan semua konstituen, termasuk manajemen senior,

bahwa kecurangan tidak akan terjadi (Wind, 2014 :25).

Mencegah fraud adalah bagian dari fraud audit yang bersifat

proaktif, sedangkan mendeteksi fraud adalah bagian dari fraud audit

yang bersifat investigatif (Tuanakotta, 2012: 285). Davia menganjurkan

standar untuk pemeriksaan yang secara spesifik ditujukan untuk

menemukan fraud. Ia menyebutnya fraud-specific examinations. Para

praktisi harus tahu apa yang mereka harapkan dari standar untuk

pemeriksaan yang secara spesifik ditujukan untuk menemukan fraud

(Tuanokotta, 2012: 292).

Sekurang-kurangnya para praktisi harus menyadari hal-hal

berikut ini:

Page 60: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

44

1) Mereka tidak bisa, karenanya tidak boleh, memberikan jaminan bahwa

mereka bisa menemukan fraud. Klien dapat membatasi upaya

menemukan fraud di atas jumlah tertentu dengan pengertian bahwa

potensi menemukan fraud ini bergatung kepada waktu dan keahlian

yang digunakan pada giliran berikutnya, ini tercermin dari fee.

2) Seluruh pekerjaan didasarkan atas standar audit. Di Indonesia untuk

pekerjaan KAP standar ini adalah SPAP.

3) Jumlah fee bergantung pada luasnya upaya pemeriksaan yang

ditetapkan klien. Jadi klien bisa memilih penugasan yang bernilai

Rp.100 juta, RP.200 juta, Rp. 1 miliar dan seterusnya.

4) Praktisi tersedia untuk memperluas jasanya dari tahap proactive

review ke tahap pendalaman apabila ada indikasi terjadinya fraud.

Tentunya dengan tambahan fee.

Sedangkan menurut (Priantara, 2013: 211) risiko yang dihadapi

perusahaan diantaranya adalah integrity risk atau risiko fraud yaitu risiko

terjadinya fraud oleh manajemen atau pegawai perusahaan, tindakan

ilegal oleh perusahaan atau tindakan penyimpangan lainnya. Adanya

risiko tersebut mengharuskan perusahaan untuk menyusun tindakan

pencegahan (prevention) untuk menangkal terjadinya kecurangan.

Namun, pencegahan saja tidaklah memadai, perusahaan harus memahami

pula bagaimana cara mendeteksi secara dini terjadinya fraud.

Kecurangan akan tercermin melalui timbulnya karakteristik tertentu, baik

yang merupakan keadaan lingkungan maupun perilaku seseorang.

Page 61: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

45

Karakteristik yang bersifat kondisi/situasi tertentu, prilaku/kondisi

seseorang tersebut dinamakan red flag, symptom atau fraud indicators.

Masih menurut (Priantara, 2013:211) meskipun timbulnya red

flag tidak selalu otomatis fraud namun red flag biasanya selalu muncul

disetiap kasus fraud yang terjadi. Pemahaman, naluri dan analisis lebih

lanjut terhadap red flag sangat membantu langkah selanjutnya untuk

memperoleh bukti awal atau mendeteksi adanya fraud yang selanjutnya

akan menentukan berhasilnya pengungkapan fraud.

Menurut Albrecht yang dikutip oleh Priantara (2013:211)

menjelaskan bahwa indikasi fraud dapat dikenali atau dideteksi dari

gejala-gejala atau tanda-tanda (red flag) sebagai berikut:

1) Anomali dokumentasi bukti transaksi meliputi antara lain:

a) Terdapat dokumen sumber transaksi yang hilang atau penggunaan

dokumen tidak asli (foto kopi) atau banyak dijumpai penggantian

dokumen.

b) Nama dan alamat penerima pembayaran sama dengan nama dan

alamat pembeli atau pegawai perusahaan.

c) Piutang yang telah melewati tanggal jatuh tempo dan berusia

sangat lanjut.

d) Jumlah item penyebab selisih yang direkonsiliasi banyak dan

belum tuntas atau berasal dari periode lalu.

e) Pembayaran dengan bukti transaksi duplikat (salinan).

Page 62: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

46

2) Anomali akuntansi meliputi antara lain:

a) Ayat (entry) jurnal yang salah atau tidak sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku baik salah dalam klasifikasi akun maupun

salah dalam pengukuran atau salah dalam saat pengakuan.

b) Buku besar (ledger) yang tidak akurat seperti ledger yang tidak

seimbang dan akun master atau akun kontrol pada buku besar

(general ledger) tidak sama dengan jumlah akun dari customer atau

pemasok secara individual pada buku pembantu (subsidiary

ledger).

3) Kelemahan struktur pengendalian intern baik level transaksi maupun

level entitas meliputi antara lain:

a) Tidak ada pemisahan tugas.

b) Tidak ada pengamanan yang memadai untuk aset.

c) Tidak ada pengecekan dan penelaahan independen.

d) Tidak ada otoritas yang tepat.

e) Mengesampingkan atau mengabaikan pengendalian (control) yang

dibuat.

f) Sistem akuntansi yang tidak memadai.

4) Anomali dari prosedur analitis, contohnya antara lain:

a) Pendapatan yang meningkat dengan persediaan yang menurun.

b) Pendapatan yang meningkat dengan piutang yang menurun.

c) Pendapatan yang meningkat dengan arus kas masuk yang menurun.

d) Persediaan yang meningkat dengan utang yang menurun.

Page 63: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

47

e) Volume penjualan yang meningkat dengan penambahan biaya per

unit yang menurun.

f) Volume produksi yang meningkat dengan jumlah scrap yang

menurun.

g) Persediaan yang meningkat dengan biaya pergudangan yang

menurun.

5) Gaya hidup mewah.

6) Perilaku yang tidak biasa.

7) Pengaduan dan komplain.

Menurut (Priantara, 2013:212) pendeteksian fraud dapat

dilakukan secara proaktif sebagai berikut:

1) Pelaksanaan audit internal yang menerapkan proactive fraud auditing.

2) Pengumpulan data intelijen terhadap gaya hidup dan kebiasaan pribadi

pegawai.

3) Penerapan prinsip pengecualian (exception) didalam pengendalian dan

prosedur intern dimana setiap exception harus ditelusuri dengan

cermat.

4) Pelaksanaan review terhadap penyimpangan (variances) dalam

kinerja operasi (standar, tujuan, sasaran, anggaran dan rencana).

5) Adanya laporan pengaduan dan keluhan atau whistleblower hotmail.

6) Intuisi atasan pegawai atau sesama pegawai melihat kejanggalan atau

kecurigaan.

Page 64: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

48

f. Investigasi Fraud

Mendeteksi fraud baik mencegah maupun mendeteksi merupakan

cakupan fraud audit. Mencegahfraud adalah bagian dari fraud audit yang

bersifat proaktif, sedangkan mendeteksi fraud adalah bagian dari fraud

audit yang bersifat investigatif. Pemeriksa fraud atau investigator perlu

mengetahui tiga aksioma dalam pemeriksaan fraud. Suatu investgasi

dimulai apabila ada dasar yang layak, yang dalam investigasi dikenal

sebagai predication. Investigasi secara sederhana dapat didefinisikan

sebagai upaya pembuktian. Umumnya pembuktian ini berakhir di

pengadilan dan ketentuan hukum (acara) yang berlaku. Tujuan audit

investigatif adalah mengumpulkan bukti-bukti yang dapat diterima oleh

ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau mengumpulkan bukti

hukum dan barang bukti sesuai dengan hukum acara atau hukum

pembuktian yang berlaku (Tuanakotta, 2013:321).

Lingkup atau intensitasnya audit investigatif lebih dalam dan

lebih luas dari audit atas laporan keuangan, karena bukti hukum dan

barang bukti yang dikumpulkan akuntan forensik, akan diuji dalam

persidangan (pengadilan atau luar pengadilan). Pengujian inilah yang

akan menentukan apakah bukti dan barang bukti ini dapat menjadi alat

bukti yang dapat memberikan keyakinan kepada majelis hukum (didalam

pengadilan) atau (diluar pengadilan) (Tuanakotta, 2012:360).

1) Definisi Audit Investigasi

Menurut Jack Bologna dan Paul Shaw yang dikutip oleh

(Tunggal, 2013: 27):

Page 65: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

49

“Forensic Accounting sometimes called fraud auditing or

Investigative accounting is skill that goes beyond the realm of

corporation and management fraud, embezzlement, or commercial

bribery indeed, forensic accounting skills go beyond the general realm

of white collar crime”.

Pendapat lain tentang audit investigatif dikemukakan oleh

(Messier dkk., 2006:21) yaitu:

“Forensic audit is an audit to detection or defference of a wide

variety of fraudelent activities. The use of auditors to conduct forensi

audits has grown significantly, especially where the fraud involves

financial issue”.

Menurut (Tunggal, 2014:80) Fraud auditing yang kadang-

kadang juga dinamakan forensic accounting atau investigative

accounting merupakan disiplin yang relatif baru.Tidak seperti halnya

financial auditing dan operational auditing yang mempunyai sejarah

akseptasi yang lama.

Association of Certified fraud Examiner seperti dikutip

(Tunggal, 2014: 80), mendefinisikan Audit Investigatif sebagai

berikut:

“Fraud auditing is an initial approach (proactive) to detecting

financial fraud, using accounting records and information, analytical

relationship and an awareness of fraud perpetation and concealment

efford”.

Sedangkan menurut (Agoes, 2013: 21) audit investigasi adalah

bagian dari manajemen kontrol yang dilaksanakan dalam kegiatan

internal audit, disamping audit lainnya, seperti audit keuangan dan

audit kepatuhan atau compliance audit.

Page 66: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

50

Dari definisi audit investigatif di atas, dapat disimpulkan

bahwa audit investigatif merupakan suatu cara yang dapat dilakukan

untuk mendeteksi dan memeriksa kecurangan terutama dalam laporan

keuangan yang kemungkinan sedang atau sudah terjadi menggunakan

keahlian tertentu dari seorang auditor (teknik audit).

Berdasarkan siapa yang melakukan audit investigatif, menurut

(Karni, 2000:7) dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:

a) Audit Investigatif Dilakukan Atas Inisiatif Lembaga Audit

Dasar pelaksanaan audit investigatif yang dilakukan atas

dasar inisiatif lembaga audit pada umumnya adalah pengembangan

temuan audit sebelumnya dan informasi atau pengaduan dari

masyarakat. Apabila audit bersumber dari pengaduan masyarakat

sebelum melakukan audit, umumnya dilakukan dahulu penelitian

awal untuk mengidentifikasikan kasus yang akan diaudit. Apabila

dari penelitian awal tersebut dapat disumpulkan bahwa dapat

dilakukan audit investigatif baru dapat dibuat satu surat khusus.

Hal yang terpenting adalah sejauh mana kewenangan lembaga audit

untuk melakukan audit investigatif terutama apabila hasil auditnya

terbukti ada pelanggaran hukum formal atau material,

kemungkinan akan diserahkan kepada jaksa untuk diselesaikan

secara hukum.

b) Audit Investigatif Dilakukan Secara Dasar Permintaan Penyidik

Sesuai pasal 120 ayat (1) Undang-undang Hukum Acara

Pidana (KUHP), bila penyidik menganggap perlu, dapat meminta

pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus.

Page 67: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

51

Terdapat kelemahan atau hambatan perundang-undangan yang

dihadapi auditor karena tidak diatur lebih lanjut dalam KUHP atau

Undang-undang Tindak Pidana Korupsi. Auditor bekerja atau

melaksanakan tugas atas nama penyidik (Polisi atau Jaksa). Para

audit yang dilaksanakan atas dasar permintaan penyidik, auditor

bertanggung jawab atas nama pribadi yang ditunjuk. Oleh karena

itu apabila pernyataan yang dikemukakan oleh auditor adalah

pernyataan palsu, auditor tersebut terjerat hukum.

2) Standar Audit Investigatif

Akuntan publik memiliki Standar Profesi Akuntan Publik

(SPAP). SPAP memuat standar-standar audit, atestasi, pengendalian

mutu dan lain-lain. Namun SPAP tidak secara khusus mengatur audit

investigatif atau audit fraud.

Secara sederhana, standar adalah ukuran mutu. K.H. Spencer

Pickett dan Jennifer Pickett yang dikutip oleh (Tuanakotta, 2012: 115)

merumuskan beberapa standar untuk melakukan investigasi terhadap

fraud. Konteks yang mereka rujuk adalah investigasi atas fraud yang

dilakukan oleh pegawai diperusahaan. Standar tersebut adalah:

a) Seluruh investigasi harus dilandasi praktik yang diakui (accepted

best practices).

b) Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian (due care)

sehingga bukti-bukti tadi dapat diterima di pengadilan.

Page 68: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

52

c) Pastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman,

terlindungi dan diindeks dan jejal audit tersedia.

d) Pastikan bahwa seluruh investigator mengerti hak-hak asasi

pegawai dan senantiasa menghormatinya.

e) Beban pembuktian ada pada yang “menduga” pegawainya

melakukan kecurangan dan pada penuntut umum yang mendakwa

pegawai tersebut, baik dalam kasus hukum administratif maupun

hukum pidana.

f) Cukup seluruh subtansi investigasi dan “kuasai” seluruh target

yang sangat kritis ditinjau dari segi waktu.

g) Liput seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi, termasuk

perencanaan, pengumpulan bukti dan barang.

3) Aksioma dalam Investigasi

Menurut (Tuanakotta, 2012:322) dalam pandangan para filsuf

Yunani, aksioma adalah klaim atau pernyataan yang dapat dianggap

benar, tanpa perlu pembuktian lebih lanjut. Tradisi ini diteruskan

dalam logika yang tradisional, bahkan sampai kepada ilmu-ilmu

eksakta. Aksioma atau postulate adalah pernyataan (proposition) yang

tidak dibuktikan atau tidak diperagakan dan dianggap sudah jelas

dengan sendirinya (self-evident). Kebenaran dari proposisi ini tidak

dipertanyakan lagi (taken for granted). Aksioma merupakan titik tolak

untuk menarik kesimpulan tentang suatu kebenaran yang harus

dibuktikan (melalui pembentukan teori).

Page 69: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

53

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menyebut

tiga aksioma dalam melakukan investigasi atau pemeriksaan fraud.

Ketiga aksioma ini oleh ACFE diistilahkan fraud axioms (aksioma

fraud), yang terdiri atas, Fraud is Hidden, Reverse proof, dan

Existence of Fraud (Tuanakotta, 2013:322).

Priantara (2013:226) menjelaskan ketiga aksioma fraud

tersebut sebagai berikut:

a) Fraud Itu Pasti Tersembunyi Dan Pasti Disembunyikan (Fraud is

Hidden).

Upaya-upaya yang dilakukan oleh pelaku untuk menutupi

perbuatannya sangat beragam dan seringkali sangat canggih

sehingga hampir semua orang termasuk auditor intern dan auditor

independen sekalipun akan terkecoh. Adalah suatu kebodohan

apabila pelaku tidak menutupi dan menyembunyikan perbuatannya

maka seorang fraud examiner wajib hukumnya dengan

pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya membongkar dan

mengungkap fraud.

b) Melakukan Pembuktian Dua Sisi (Reverse Proof).

Dalam upayanya yang sangat keras untuk mengumpulkan bukti-

bukti yang sah untuk membongkar dan mengungkap fraud serta

menuduh tersangka melakukan fraud, fraud examiner wajib

hukumnya memperhatikan kemungkinan adanya bukti-bukti yang

dapat membuktikan tersangka tidak melakukan fraud. Demikian

Page 70: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

54

juga sebaliknya, untuk membuktikan bahwa fraud tidak terjadi,

fraud examiner wajib hukumnya berusaha keras membuktikan

tersangka melakukan fraud, maka dia harus memperhatikan dan

mendapatkan bukti-bukti bahwa yang bersangkutan melakukan

tindakan fraud. Aksioma ini mengajarkan fraud examiner agar

bekerja mandapatkan fakta atau bukti yang dapat membuktikan

tersangka melakukan fraud, namun setiap bukti atau fakta yang

dibuat harus dibuat simulasi what-if yaitu bagaimana jika ternyata

terdapat alibi atau bukti sebaliknya yang menghapus semua

konstruksi fraud theory. Oleh karena itu bukti yang didapat harus

diuji dengan ketat validitasnya sesuai hukum acara dan unsur-unsur

yang dituduhkan.

c) Keberadaan Fraud (Existence of Fraud)

Kepastian adanya suatu fraud atau korupsi baru dapat dipastikan

jika telah diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan.

Dengan demikian, dalam melaksanakan tugasnya, seorang fraud

examiner dalam laporannya tidak boleh memberikan opini

mengenai kesalahan atau tanggung jawab salah satu pihak jawab

atas terjadinya suatu fraud atau korupsi. Fraud examiner hanya

mengungkapkan fakta dan proses kejadian, beserta pihak-pihak

yang terkait dengan terjadinya kejadian tersebut berdasarkan bukti-

bukti yang telah dikumpulkannya.

Page 71: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

55

4) Tujuan Audit Investigasi

Audit ivestigatif termasuk dalam audit ketaatan (compliance)

walaupun terkadang ada juga yang mengelompokkannya secara

terpisah. Menurut pendapat (Karni, 2000:4) tentang audit investigatif

adalah:

“Audit ketaatan bertujuan untuk mengetahui apakah seorang

klien telah melaksanakan prosedur atau aturan yang telah ditetapkan

oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Dalam audit

investigatif, ketentuan yang harus ditaati sangat luas, tidak hanya

kebijakan manajemen, auditor investigatif sampai dengan hukum

formal, hukum material dan lain-lain. Untuk itu, audit investigatif

tidak hanya cukup untuk menguasai bidang ekonomi, tetapi juga

mengerti tentang hukum-hukum yang berlaku”.

Tujuan audit investigasi adalah mencari temuan lebih lanjut

atas temuan audit sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk

membuktikan kebenaran berdasarkan pengaduan atau informasi dari

masyarakat. Tanggung jawab pelaksanaan audit investigasi ada pada

lembaga audit atau satuan pengawas. Prosedur dan teknik audit

investigasi mengacu pada standar auditing dan penyesuaian dilakukan

sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Dalam merencanakan dan

melaksanakan audit investigasi, auditor menggunakan sikap skeptic

yang professional (skeptic professionalism) serta menerapkan asas

praduga tidak bersalah. Audit investigasi sebaiknya dilaksanakan oleh

tim atau minimal salah satu auditor yang telah mengembangkan

temuan audit sebelumnya. Tim audit baru dapat dibentuk apabila

sumber informasi berasal dari informasi dan pengaduan masyarakat.

Laporan hasil audit invetigasi menetapkan siapa yang terlibat atau

Page 72: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

56

bertanggung jawab dan ditandatangani oleh kepala lembaga atau

satuan audit. Sumber informasi audit investigasi adalah:

a) Pengembangan temuan audit sebelumnya.

b) Adanya pengaduan dari masyarakat.

c) Adanya permintaan dari dewan komisaris atau DPR untuk

melakukan audit, misalnya karena adanya dugaan penyelewengan

oleh manajemen atau pejabat.

Menurut (Tuanakotta, 2012:360) tujuan audit investigatif

adalah mengumpulkan bukti-bukti yang dapat diterima oleh ketentuan

perundang-undangan yang berlaku atau mengumpulkan bukti hukum

dan barang bukti sesuai dengan hukum acara atau hukum pembuktian

yang berlaku. Lingkup atau intensitasnya juga berbeda. Dalam audit

atas laporan keuangan, auditor mengumpulkan bukti audit untuk

memberikan reasonable assurance atau keyakinan yang memadai.

Audit investigatif lebih dalam dan lebih luas dari audit atas laporan

keuangan, karena bukti hukum dan barang bukti yang dikumpulkan

akuntan forensik, akan diuji dalam persidangan.

Menurut (Priantara, 2013:247) tujuan utama investigatif

adalah bukan untuk mencari-cari kesalahan seseorang karena

keseluruhan tujuan adalah untuk menemukan dan menentukan adanya

fakta kebenaran yang harus dijalankan secara objektif (to find and

establish the truth). Jadi pada investigasi sama sekali tidak boleh ada

rekayasa, termasuk tidak boleh ada penangkapan sebelum diketahui

Page 73: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

57

siapa pelakunya yang jelas, tidak boleh ada tuduhan sebelum reverse

proof sudah dipastikan dievaluasi dan seluruh bukti atau fakta

menguatkan serta berbicara yang sebenarnya terjadi dan tidak

bertentangan satu dengan yang lain.

5) Jenis Audit Investigatif

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Edisi No.20/Tahun

IV/Maret/2008 mengemukakan bahwa ada dua jenis audit investigatif:

a) Audit Investigatif Proaktif

Dilakukan pada entitas yang mempunyai resiko penyimpangan

tetapi entitas tersebut dalam proses awal auditnya belum atau tidak

didahului oleh informasi tentang adanya indikasi penyimpangan,

yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan/kekayaan Negara

dan atau perekonomian Negara.

b) Audit Investigatif Reaktif

Audit Investigatif reaktif mengandung langkah-langkah pencarian

dan pengumpulan bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung

dugaan/sangkaan awal tentang adanya indikasi penyimpangan yang

dapat menimbulkan kerugian keuangan/kekayaan Negara dan atau

perekonomian Negara.

6) Investigatif dengan Teknik Audit

Menurut (Tuanakotta, 2012:349) audit investigatif diarahkan

kepada pembuktian ada atau tidak adanya fraud (termasuk korupsi)

Page 74: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

58

dan perbuatan melawan hukum lainnya. Teknik audit adalah cara-cara

yang dipakai dalam mengaudit kewajaran penyajian laporan

keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit.

Menurut (Tuanakotta, 2012:350) ada tujuh teknik, yang dirinci

dalam bentuk kata kerja bahasa Indonesia, dengan jenis bukti auditnya

dalam kurung (kata benda bahasa Inggris), yakni:

a) Memeriksa Fisik Dan Mengamati (Physical Exaination)

Memeriksa fisik atau physical examination lazimnya

diartikan sebagai perhitungan uang tunai (baik dalam mata uang

rupiah atau mata uang asing), kertas berharga, persediaan barang,

aktiva tetap dan barang berwujud (tangible asset) lainnya.

Mengamati sering diartikan sebagai pemanfaatan indera kita

untuk mengetahui sesuatu. Maka peneliti tidak membedakan

pemeriksaan fisik dan pengamatan. Dalam kedua ini teknik ini

investigator menggunakan inderanya, untuk mengetahui atau

memahami sesuatu.

b) Meminta Informasi Dan Konfirmasi (Confirmation)

Meminta informasi baik lisan ataupun tulisan kepada

auditan, merupakan prosedur biasa dilakukan auditor.

Pertanyaannya, apakah dalam investigatif hal itu perlu dilakukan,

apakah sebagainya kita tidak meminta informasi supaya yang

diperiksa tidak mengetahui apa yang kita cari? Yang bersangkutan

juga mempunyai kepentingan dan peluang untuk berbohong

(Tuanakotta, 2012:353).

Page 75: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

59

Seperti dalam audit, juga dalam investigasi, permintaan

informasi harus dibarengi, diperkuat atau dikolaborasi dengan

informasi dari sumber lain atau diperkuat (substantatied) dengan

cara lain. Permintaan informasi sangat penting dan juga

memerlukan prosedur yang normal dalam suatu investigasi.

Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang

diinvestigasikan) untuk menegaskan kebenaran dan ketidakbenaran

suatu informasi. Dalam audit, teknik ini umumnya diterapkan untuk

mendapatkan kepastian mengenai saldo piutang. Tapi sebenarnya ia

dapat diterapkan untuk berbagai informasi, keuangan maupun non

keuangan. Dalam investigatif ini harus memperhatikan apakah

pihak ketiga mempunyai kepentingan dalam investigatif

(Tuanakotta, 2012:353).

c) Memeriksa Dokumen (Documentation)

Tidak ada investigasi tanpa pemeriksaan dokumen. Hanya

saja, dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih

luas, termasuk informasi yang diolah, disimpan dan dipindahkan

secara elektronis atau digital (Tuanakotta, 2012:353).

d) Review Analitikal (Analitycal Review)

Dellote Haskin den Sells (disingkat DHS), cikal bakal dari

Delliote Touche Tohmatsu) mencatat penggunaan teknik ini dalam

audit manual mereka ditahun 1930-an. Diakhiri 1960-an dan awal

1970-an DHS mengembangkan berbagai perangkat lunak review

analikal, diantaranya Statical Techniques for Analytical Review

Page 76: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

60

(STAR) in auditing. Penalaran yang membawa seorang auditor

atau investigator pada gambaran mengenai wajar, layak atau

pantasnya suatu data individual disimpulkan dari gambaran yang

diperoleh secara global, menyeluruh atau agregat.

e) Membandingkan Anggaran dengan Realisasi.

Membandingkan anggaran dengan realisasi dapat

mengindikasikan adanya fraud. Yang harus benar-benar diketahui

adalah seluruh mekanisme pelaksanaan anggaran, evaluasi atas

pelaksanaan anggaran, dan intensif (keuangan maupun non

keuangan) yang terkandung didalamnya sistem anggaran.

Dalam entitas yang merupakan profit center atau revenue

center, pejabat tertentu menerima intensif (bonus) sesuai dengan

keberhasilan yang diukur dengan pelampauan anggaran.

Investigator perlu mengantisipasi kecendrungan realisasi

penjualannya dibuat tinggi (overstated).

f) Hubungan antara Satu Data dengan Data Keuangan lainnya.

Beberapa akun, baik dalam suatu maupun beberapa laporan

keuangan, bias mempunyai keterkaitan yang dapat dimanfaatkan

untuk review awal.

g) Menggunakan Data Non Keuangan

Inti dari review anatikal ini adalah mengenal pola hubungan

(relationship pattern). Pola hubungan ini tidak mesti hanya antara

satu data keuangan dengan data keuangan lainnya. Pola hubungan

non keuangan pun biasa bermacam-macam bentuknya.

Page 77: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

61

h) Regresi atau Analitis Trend

Dengan data historical yang memadai (makin banyak

makin baik, carteris pribus) review analitikal dapat

mengungkapkan trend. Berbagai perangkat lunak mempermudah

hitungan dan grafiknya. Misaknya STAR, perangkat lunak

Delloite.

i) Menggunakan Indikator Ekonomi Makro

Ada hubungan antara besarnya pajak penghasilan yang

diperoleh dalam suatu tahun dengan indikator-indikator ekonomi

seperti inflasi, tingkat pengangguran, cadangan devisa, indikator

ekonomi. Negara-negara yang menjadi partner perdagangan

Indonesia, harga minyak mentah dan komoditi lain-lain.

Kehandalan perumusan ekonometri akan membantu auditor dan

investigator melalui data agregat, tanpa harus memasuki

pemeriksaan SPT sebagai langkah pertama.

7) Menghitung Kembali

Menghitung kembali atau reperform tidak lain dari mengecek

kebenaran perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang dan lain-lain). Ini

prosedur yang sangat lazim dalam audit. Biasanya tugas ini diberikan

kepada seorang yang baru mulai bekerja sebagai auditor, seorang

auditor junior di kantor akuntan. Dalam investigatif, perhitungan

yang dihadapi umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrak

atau perjanjian yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan

Page 78: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

62

renegosiasi berkali-kali dengan pejabat (atau kabinet) yang berbeda.

Perhitungan ini dilakukan atau disupervisi oleh investigator yang

berpengalaman (Tuanakotta, 2012:359).

8) Kesimpulan dalam hasil audit investigasi

Menurut (Indra, 2007:49) hasil audit investigasi, pada

umumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Apa yang dilaporkan masyarakat tidak terbukti.

b) Apa yang diadukan terbukti, misalnya terjadi penyimpangan dari

suatu aturan dan ketentuan yang berlaku namun tidak merugikan

perusahaan atau Negara.

c) Terjadi kerugian bagi perusahaan akibat perbuatan melanggar

hukum yang dilakukan oleh karyawan.

d) Terjadi ketekoran atau kekurangan kas atau persediaan barang

milik negara dan bendaharawan tidak dapat menbuktikan bahwa

kekurangan tersebut bukan diakibatkan karena kesalahan atau

kelalaian bendaharawan.

e) Terjadi kerugian negara sabagai akibat terjadinya wanprestasi atau

kerugian dari perikatan yang lahir dari undang-undang.

f) Terjadi kerugian negara sebagai akibat dari perbuatan melawan

hukum dan tindak pidana lainnya.

Laporan audit investigasi bersifat rahasia. Laporan tersebut

akan diserahkan kepada kejaksaan. Dalam menyusun laporan tersebut,

auditor tetap menggunakan asas praduga tak bersalah. Pada umumnya,

Page 79: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

63

audit investigasi berisi: dasar audit, temuan audit, tindak lanjut dan

saran. Sementara laporan audit yang akan diserahkan kepada

kejaksaan berisi temuan audit yang terdiri atas: modus operasi, sebab

terjadinya penyimpangan, bukti yang diperoleh dan kerugian yang

ditimbulkan (Indra, 2007:49).

6. Good Corporate Governance (GCG)

a. Definisi Good Corporate Governance

Akibat cara sumber daya diinvestasikan dan dikelola dalam dunia

bisnis modern, sistem tata kelola perusahaan diperlukan, dimana

melaluinya manajer diawasi dan dibimbing. Definisi sederhananya,

corporate governance terdiri atas semua orang, proses dan aktivitas yang

ditempatkan untuk membantu memastikan pengelolaan yang tepat atas

aset entitas. Corporate governance adalah implementasi dan eksekusi

dari proses untuk memastikan bahwa siapa pun yang mengelola entitas

telah dengan tepat memanfaatkan waktunya, bakat dan sumber daya yang

tersedia untuk sebaik-baiknya kepentingan pemilik yang tidak hadir.

(Messier, 2006:43).

Definisi tata kelola yang baik menurut The Organizations for

Economic Cooperation and Development (OECD) yang dikuti oleh

(Priantara, 2013:199) adalah:

“Corporate governance is the system by which business

corporations are directed and controlled. The corporate governance

structure specifies the distribution of rights and responsibilities among

different participant in the corporation, such as the board, the manajers,

shareholders and other stakeholders and spells ou the rules and

Page 80: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

64

procedure for making decisions on corporate affairs. By doing this, it

also provides the structure through which the company objectives and

monitoring performance”.

GCG merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan yang menciptakan nilai tambah untuk semua stakeholders.

GCG memberikan struktur untuk pembagian hak dan tanggung jawab

yang seimbang antara dewan (komisaris dan direksi), eksekutif,

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, aturan dan

prosedur pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah korporasi

dan memberikan struktur untuk tujuan perusahaan dan pemantauan

kinerja (Priantara, 2013:199)

Surat Edaran Meneg PM & P. BUMN No.S.106/M.PMP BUMN

2000 tanggal 17 April 2000 tentang kebijakan perapan corprate

governance yang dikutip oleh (Tunggal, 2013:214) menyatakan bahwa:

“Good Corporate Governance adalah suatu hal yang berkualitas

dengan mengambil keputusan yang efektif yang bersumber dari Budaya

Perusahaan, Etika, Nilai, Sistem, Proses Bisnis, Kebijakan dan Struktur

Organisasi Perusahaan yang bertujuan untuk mendorong dan

mendukung: pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber daya dan

risiko secara lebih efisien, efektif dan pertanggung jawaban perusahaan

kepada pemegang sahan dan stakeholders lainnya”.

Corporate Governance dapat didefinisikan dari berbagai disiplin

ilmu (Turnbull, 1997), yang di kutip oleh (Syakhroza, 2003:13) misalnya

hukum, phychology, ekonomi, manajemen, keuangan, akuntansi,

philsafat bahkan dalam disiplin ilmu agama. Oleh karena itu sering kali

kita melihat beberapa faktor mendefinisikan Corporate Governance

secara eksplisit berbeda.

Page 81: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

65

Menurut (Trunbull, 1997) yang dikutip oleh (Syakhroza, 2003:13)

mendefinisikan Corporate Gorvernance sebagai berikut:

“Corporate Governance discribe all infliences, affecting the

intitutional process including those for appointing the controllers and or

regulators, involvedin organizing the production and sale of goods and

service”.

Turnbull lebih menekankan bagaimana melakukan tata kelola

dalam sebuah organisasi dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepada proses organisasi dalam rangka menghasilkan dan

menjual barang atau jasa. Disamping itu, Turnbull juga berpendapat

bahwa penunjukan “controllers dan regulators” merupaka juga substansi

penting dalam membangun Good Corporate Governance (Syakhroza,

2003:14).

Sedangkan menurut Organization for economic Coorperation and

Development (OECD) mendefinisikan corporate governance sebagai

keterlibatan dari:

“A set of regulationship between a company’s management, its

board, its shareholders. Corporate gvernance also proides the structure

through which the objectivites of the company are set, and the means of

attaining those objectives and monitoring performance are determined.

Good corporate governance should provide proper insentive for board

and management to pursue objectives that are in interst of the company

and shareholders and shold facilitate monitoring there by encoraging

firms to use resources more efficiency.”

Para pakar dari the OECD mendefinisikan corporate governance

sebagai sistem dengan seperangkat hubungan antar manajemen, dewan

komisaris/direksi dan pemilik saham yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaaan korporasi. Mereka berpendapat bahwa

Page 82: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

66

struktur corporate governance menetapkan pendistribusian hak dan

tanggung jawab diantara berbagai pihak yang terkait dalam perusahaan,

seperti dewan komisaris/direksi, manajer pelaksana atau eksekutif, para

pemilik saham dan pihak lain yang punya kepentingan dengan

perusahaan (stakeholders) dan menguraikan peraturan dan prosedur

dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan perusahaan. Corporate

governance akan menyediakan struktur melalui tujuan perusahaan yang

lebih dahulu disusun dan menyediakan sarana, serta memantau kinerja

dalam mencapaian tujuan tersebut (Tampubolon, 2005:48).

Syakhroza (2003:14) telah mendefinisikan corporate governance

secara lebih mudah dan jelas dimana ia mengatakan bahwa:

“Corporate governance adalah suatu sistem yang dipakai

“Board” untuk mengarahkan dan mengendalikan serta mengawasi

(directing, controlling and supervising) pengelolaan sumber daya

organisasi secara efisien, efektif, ekonomis dan produktif (E3P) dengan

prinsip-prinsip transparancy, accountable, responsible, independent dan

fairness (TARIF) dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.

Sedangkan menurut (Litbang KPK, 2009), good corporate

governance adalah seperangkat tata hubungan diantara manajemen,

direksi, dewan komisaris, pemegang saham dan para pemangku

kepentingan (stakeholder) lain yang mengatur dan mengarahkan kegiatan

perusahaan. Good corporate governance (GCG) diperlukan untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang

didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi serta kewajaran dan kesetaraan.

Page 83: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

67

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

GCG pada intinya adalah mengenai sistem, proses dan seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang

berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan

antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi demi

tercapainya tujuan organisasi. GCG dimaksud untuk mengatur hubungan-

hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan (mistake)

yang signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa

kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera (Agoes,

2012: 14).

b. Prinsip - Prinsip Good Corporate Governance.

Menurut Agoes (2012:15) dalam kaitan tumbuhnya kesadaran

akan pentingya Corporate Governance, maka OECD telah

mengembangkan prinsip Good Corporate Governance dan dapat

diterapkan secara luwes sesuai keadaan, budaya dan tradisi masing-

masing negara. Pada asumsinya prinsip-prinsip corporate governance

terdiri dari 5 (lima) yaitu:

1) Keadilan (Fairness)

Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan

untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan.

Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan melarang praktik-praktik

tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang merugikan pihak lain.

Setiap anggota direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan

transaksi-transaksi yang menganung benturan kepentingan.

Page 84: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

68

Perlakuan yang sama terhadap pemegang saham, terutama

kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing,

dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian

untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam (Agoes,

2012:15). Prinsip fairness menuntut adanya perlakuan yang sama

(equal) terhadap para pemegang saham, baik mayoritas maupun

minoritas (Tunggal, 2013:215).

2) Transparansi (Transparency)

Prinsip ini informasi harus diungkapkan secara tepat waktu

dan akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan

keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan

perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara

independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang

lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham

dapat ditingkatkan.

Hak pemegang saham, yang harus diberi informasi benar dan

tepat waktu mengenai perusahaan, dapat berperan serta dalam

pengambilan keputusan mengenai perubahan mendasar atas

perusahaan dan memperoleh bagian keuntungan perusahaan.

Pengungkapan yang akurat dan tepat waktu serta transparansi

mengenai semua hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan,

serta pemegang kepentingan (Agoes, 2012:15). Transparansi berarti

tidak ada yang disembunyikan. Transaparansi dimulai dengan

Page 85: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

69

menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, sistem

penyajian eksekutif dan komisaris diperusahaan sampai dengan

informasi-informasi lain yang relevan di pasar modal (Tunggal,

2013:216).

3) Akuntabilitas (Accountanbility)

Prinsip ini memuat kewenang-wenangan yang harus dimiliki

oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya

kepada pemegang saham dan stakeholder lainya. Dewan direksi

bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham.

Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan

wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan

perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang

saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka

pengelolaan perusahaan.

Tanggung jawab manajemen pengawasan efektif berdasarkan

keseimbangan kekuasaan antara manajer, pemegang saham, dewan

komisaris dan auditor, merupakan bentuk pertanggung jawaban

manajemen kepada perusahaan dan pemegang saham (Agoes,

2012:15). Dalam sebuah perusahaan yang sahamnya sebagian besar

dimiliki oleh publik, peran pemegang saham sebagai pihak yang

mengendalikan manajemen hampir tidak ada. Hal ini disebabkan

karena para investor lebih suka berperan sebagai traders dibandingkan

Page 86: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

70

sebagai owners. Jika pemegang saham tidak menyukai kebijakan

manajemen mereka tinggal melepas saham yang mereka miliki

demikian juga sebaliknya. Untuk itu corporate governance

menganjurkan perlunya suatu sistem yang menjamin agar manajemen

tetap menjaga akuntabilitas kepada stakeholders (Tunggal, 2013:215).

4) Pertanggungjawaban (Responsibility)

Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan

manajer perusahaan hendaknya melaksakan kegiatannya secara

bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan hendaknya

dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak

ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati,

seperti tersirat pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun

pedoman operasional bisnis perusahaan.

Peran pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan

oleh hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta

pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja

dan perusahaan yang sehat dari aspek keuangan (Agoes, 2012:15).

Paradigma para pengelola perusahaan dewasa ini hanya terbatas pada

motif mengejar laba. Kondisi ini membuat mereka lupa bahwa sebagai

bagian dari suatu komunitas, perusahaan juga memiliki tanggung

jawab sosial kepada masyarakat. Oleh karena itu, corporate

governance menawarkan konsep triple bottom line, yaitu mengejar

laba, memenuhi tanggung jawab sosial dan menjaga pertumbuhan

yang berkesinambungan (sustainable) (Tunggal, 2013: 215).

Page 87: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

71

5) Kemandirian (Indpendency)

Prinsip ini menurut para pengelola perusahaan agar dapat

bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya

tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai

dengan sistem operasional perusahaan yang berlaku. Tersirat dengan

prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap memberikan

pengakuan terhadap hak-hak stakeholder yang ditentukan dalam

undang-undang maupun peraturan perusahaan (Agoes, 2012:15).

c. Tujuan Good Corporate Governance

GCG bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian

tujuan perusahaan secara keseluruhan. Penerapan prinsip-prinsip GCG

yang didukung dengan agulasi yang memadai akan mencegah berbagai

bentuk ovestated, ketidakjujuran dalam financial disclousure yang

merugikan para stakeholders, misalnya karena ekpetasi yang jauh

melampaui kinerja perusahaan yang sesungguhnya (Tjager, 2003).

Menurut (Litbang KPK, 2009), GCG diperlukan dalam rangka:

1) Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui

pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran.

2) Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing

organ perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum

Pemegang Saham.

3) Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota

direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya

dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan.

Page 88: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

72

4) Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama

di sekitar perusahaan.

5) Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.

6) Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun

internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat

mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang

berkesinambungan.

d. Unsur - Unsur Corporate Governance Yang Baik

Menurut Tampubolon (2005:49) sesuai dengan definisi

manajemen control, corporate governance yang baik sekurangnya kaan

mencakup:

1) Standar (Standars)

Dewan komisaris dan direksi wajib menetapkan nilai-nilai budaya

perusahaan (corporate values) code of conduct dan standar prilaku

yang baik lainnya serta sistem yang dapat digunakan untuk

memastikan adanya kepatuhan kepada semua standar ini dari semua

pegawai.

2) Perancanaan Strategi (Strategic Planning)

Dewan komisaris dan direksi wajib menyusun rencana strategis yang

diartikulasikan dengan baik. Rencana yang ukuran-ukuran untuk

memenuhi sasaran dan tujuan perusahaan ini dipakai sebagai

pengukur sukses perusahaan secara keseluruhan maupun kontribusi

yang diberikan masing-masing individu pegawai.

Page 89: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

73

3) Desain Organisasi (Organization Design)

Dewan komisaris direksi wajib menetapkan struktur dan jalur-jalur

komunikasi bagi dewan, menejemen dan auditor untuk saling

berinteraksi dan saling bekerja sama.

4) Kepemimpinan (Leadership)

Dewan komisaris dan direksi wajib mengkomunikasikan sasaran dan

tujuan-tujuan perusahaan melalui visi perusahaan.

5) Kepengurusan (Stewardship)

Dewan komisaris wajib menekankan akuntabilitas yang jelas disertai

kewenangan untuk mengambil keputusan untuk melindungi dan

memelihara sasaran dan tujuan-tujuan perusahaan agar dapat dipenuhi.

Penetapan ini dilengkapi dengan jenjang hierarchy bagi seorang

individu yang untuk mendapatkan approval yang diperlukan dari

atasannya, memulai dari bawahan keatas, secara berjenjang terus

sampai dewan komisaris.

6) ManajemenRisiko (Risk management)

Dewan komisaris dan direksi wajib menempatkan aset perusahaan

pada kegiatan yang mengandung resiko yang berpeluang besar untuk

menghasilkan return yang memadai.

7) Kepastian (Assurance)

Dewan komisaris dan direksi harus sedemikan rupa memungkinkan

adanya umpan balik (feed back) mengenai proses governance yang

baik dalam arti efisien dan efektif.

Page 90: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

74

8) Lain (Others)

Dewan komisaris dan direksi membangun proses pemantauan khusus

eksposure karena benturan kepentingan antar fungsi, jalur informasi

yang memadai untuk kepentingan intern maupun untuk publik dan

insentif yang ditawarkan kepada seluruh jajaran menejemen dan

pegawai yang mematuhi standar, kebijakan dan prosedur yang ada,

baik dalam bentuk kompensasi, promosi dan bentuk penghargaan

lainnya.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan acuan dalam suatu penelitian, sebagai

pembanding penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya. Adapun

penelitian terdahulu yang dapat dijadikan perbandingan dengan penelitian

sebelumnya disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.2

Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul

Penelitian

Variabel Metode Hasil

Penelitian

1. Ningsih

(2005)

Evaluasi

Atas

Efektivitas

Internal

Audit dalam

Rangka

Penerapan

Good

Corporate

Governance

(Studi

kasus: BPR

Harta

Tanama).

Terdapat 1

(satu)

variabel

independen

yaitu

Efektivitas

Internal

Audit

Analisis

Deskriptif

Fungsi

pemeriksaan

SPI telah

dipandang

efektif oleh

karyawan.

Berlanjut halaman berikutnya

Page 91: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

75

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No. Peneliti Judul Penelitian

Variabel Metode Hasil Penelitian

2. Susilawati (2013)

Penerapan Audit Intern dalam Penerapan Good Corporate Governance yang efektif (Studi Kasus PT. XYZ, Bandung).

Terdapat 2 variabel yaitu, independen variabel Audit Intern dan dependen variabel efektivitas good corporate governance.

Analisis Deskriptif

Bahwa audit internal di PT XYZ memiliki memadai dan berperan dalam pelaksanaan perwujudan tata kelola perusahaan yang efektif.

3. Karagiorgos, dkk (2010)

Internal Auditing As An Effectivie Tool for for Corporate Governance

Dua variabel, yaitu variabel X, Dua Internal Auditing variabel Y, Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Syarikat Takaful Indonesia

Analisa Deskriptif

Audit internal yang memainkan peran penting fraud tata kelola perusahaan yang efektif

4. Soeharmono (2012)

Peranan Internal Auditor dalam Pendeteksi dan PencegahanKecurangan (fraud)

Terdapat 2 (dua) variabel, yaitu variabel independen (X) Peranan Internal Auditor dan variabel dependen (Y) Pendeteksian dan pencegahan kecurangan

Analisis Deskriptif

Sistem tata kelola perusahaan yang baik dapat memberikan perlindungan yang efektif kepada pemegang saham dan kreditur.

Berlanjut halaman berikutnya

Page 92: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

76

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian

5. Japlani (2014)

Hubungan Antara Penerapan Good Corporate Governance dengan Pencegahan dan Pendeteksian Fraud Pada Perusahaan

Terdapat 2 variabel yaitu, independen variabel pendeteksian fraud dan dependen variabel penerapan good corporate governance.

Uji Korelasi

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pendeteksian fraud terhadap good corpoerate governance

Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu

C. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Evektivitas Peran Auditor Internal terhadap Good Corporate

Governance

Untuk dapat melaksanakan Good Corporate Governance

sebagaimana yang diharapkan semua pihak perusahaan, diperlukan peran

yang optimal dari Komite Audit, Pengendalian Internal dan Audit Internal.

Dengan terlaksananya corporategovernance diharapkan perusahaan dapat

berjalan dengan baik dan kecurangan yang selama ini merugikan mayoritas

perusahaan dapat dikurangi bahkan dihindari.Komite Audit berusaha untuk

meningkatkan pelaksanaan tugasnya dalam mengawasi organisasi dengan

mengandalkan Internal Auditsebagai sumber utama dalam membantu

mereka untuk memastikan kualitas corporategovernance. Auditor harus

mewaspadai terhadap penipuan dan mengambil langkah segera untuk

mengivestigasi kecurigaannya, jika fraud auditor dapat bekerja dengan baik

Page 93: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

77

maka tindakan kecurangan (fraud)dapat dikurangi bahkan diberantas,

sehingga akan terwujud tata kelola perusahaan(Gusnardi, 2011).

Hasil penelitian (Gusnardi, 2011) mengatakan bahwa seluruh

keputusan yang dibuat oleh komisaris independent, tidak terpisahkan dari

berjalannya mekanisme pengendalian internal ditubuh emiten termasuk

adanya Komite Audit. Komite Audit yang ahli berhubungan positif dengan

kualitas laporan keuangan dan Auditor Internal yang baik dapat mencegah

kecurangan. Dari besarnya pengaruh komite audit tersebut terhadap

pencegahan kecurangan, ternyata pengaruh yang paling besar adalah

pengaruh pelaksanaan tata kelola perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik pelaksanaan tata kelola perusahaan maka akan dapat

mencegah terjadinya kecurangan lebih dini.

Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal dan

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan berpengaruh terhadap pencegahan

kecurangan, artinya peran yang optimal dari komite audit, penerapan

Pengendalian Internal, Audit Internal dan pelaksanaan tata kelola

perusahaan dapat mencegah terjadinya kecurangan dalam perusahaan.

Secara parsial, pelaksanaan tata kelola perusahaan mempunyai pengaruh

terbesar terhadap pencegahan kecurangan. Besarnya pengaruh peran komite

audit, pengendalian internal, audit internal dan pelaksanaan tata kelola

perusahaan secara simultan, mengindikasikan bahwa kecurangan pada

perusahaan dapat dicegah jika Komite Audit, penerapan Pengendalian

Internal, audit internal serta pelaksanaan tata kelola perusahaan dapat

berperan sesuai yang disyaratkan baik melalui piagam komite audit ataupun

piagam Audit Internal (Gusnardi, 2011).

Page 94: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

78

2. Pengaruh Pendeteksian Freud terhadap Good Corporate Governance

Secara garis besar salah satu unsur pencegahan kecurangan yaitu

pembentukan tata kelola perusahaan, sebuah sistem yang bagus harus lahir

bersamaan dengan perusahaan itu sendiri, tumbuh dalam kompleksitas dan

mencapai kedewasaan atau kecakapan sesuai dengan kemajuan perusahaan.

Dengan kata lain, sistem tata kelola perusahaan harus bertumbuh seiring

dengan perubahan dalam perusahaan dan lingkungan luarnya. Sistem ini

harus selalu lebih canggih atau mendahului kehebatannya dari pada

kecurangan yang mungkin terjadi. Tata kelola perusahaan adalah berupa

pengaturan dan monitoring tujuan, peraturan, kebijakan, manajemen risiko,

akuntabilitas dan kinerja. Dalam definisinya sendiri, mengandung

pengertian seperangkat sikap, kebijakan, prosedur, delegasi wewenang dan

kontrol yang di komunikasikan dengan semua konstituen, termasuk

manajemen senior bahwa kecurangan tidak akan terjadi (Wind, 2014:25).

Merujuk pada standar profesi, auditor internal diharuskan memiliki

pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi fraud dalam

organisasi. Pengetahuan yang harus dimiiki auditor termasuk pula

pengetahuan mengenai karakteristik fraud, teknik-teknik yang digunakan

dalam melakukan fraud dan jenis - jenis fraud yang mungkin terjadi pada

berbagai proses bisnis. Auditor internal bertanggungjawab dalam

mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi sedini mungkin, sebelum

membawa dampak yang lebih buruk pada organisasi (Fitrawansyah,

2014:16).

Auditor Internal merupakan salah satu pilar GCG yang memiliki

peran cukup penting dalam implementasi GCG, terutama dari aspek

pengendalian. Auditor Internal dapat berperan untuk mendorong

Page 95: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

79

implementasi GCG melalui pencegahan, pendeteksian dan

penginvestigasian tindak kecurangan (fraud) yang terjadi di suatu organisasi

atau perusahaan. Melalui pencegahan Auditor Internal akan mampu

mengimplemtasikan GCG dengan lebih mudah. Pencegahan saja tidaklah

memadai seorang Audior Internal dalam mengimplementasikan GCG,

perusahaan harus memahami pula bagaimana cara mendeteksi secara dini

terjadinya fraud (Effendi, 2010:17).

Mendeteksi fraud audit yang bersifat investigatif, tujuan audit

investigatif adalah mengumpulkan bukti-bukti yang dapat diterima oleh

ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau mengumpulkan bukti

hukum dan barang bukti sesuai dengan hukum acara atau hukum

pembuktian yang berlaku. Dengan demikian mendeteksi fraud dengan cara

audit investigatif dapat dilakukan untuk mendeteksi dan memeriksa

kecurangan terutama dalam laporan keuangan yang kemungkinan sedang

atau sudah terjadi menggunakan keahlian tertentu dari seorang auditor.

Sehingga Auditor Internal yang mendeteksi fraud dapat membantu

manajemen dalam mengimplementasikan GCG (Tuanakotta, 2013:321).

Berkaitan dengan cara perusahaan mengatasi kendala yang ada pada

abad sekarang seperti fraud, mendeksi fraud dapat di lakukan dengan

mudah dengan bantuan pengendalian internal, model kepemimpinan,

manajemen risiko dan sumber daya manusia yang baik pada tata kelola

perusahaan yang baik. Dengan menggunakan pendeteksian pada fraud yang

ada di dalam perusahaan, perusahaan dapat menjalankan tuntutan terhadap

pengembangan atau peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang

baik agar suatu entitas bisnis yang di rumuskan dalam kerangka badan

hukum perseroan terbatas (PT) dapat mengembangkan usahanya secara

Page 96: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

80

efisien dan berkesinambungan. Hal ini merupakan aset perusahaan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang untuk bersaing dalam dunia bisnis

modern yang menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Simbolon,

2010).

Sedangkan menurut (Priantara, 2013:211) risiko yang dihadapi

perusahaan diantaranya dalah integrity risk atau risiko fraud yaitu risiko

terjadinya kecurangan oleh manajemen atau pegawai perusahaan, tindakan

ilegal oleh perusahaan atau tindakan penyimpangan lainnya. Adanya risiko

tersebut mengharuskan perusahaan untuk menyusun tindakan pencegahan

dan perusahaan harus memahami pula bagaimana mendeteksi secara dini

terjadinya fraud. Mendeteksi fraud secara dini pada perusahaan dapat

membantu sistem tata kelola perusahaan yang diperlukan, dimana melalui

sistem tata kelola perusahaan, manajer di awasi dan di bimbing. Secara

sederhana tata kelola perusahaan terdiri atas semua orang, proses dan

aktivitas yang di tempatkan untuk membantu memastikan pengelolaan yang

tepat atas entitas. Pendeteksian pada fraud pun dapat membantu

mengimplementasi dan eksekusi tata kelola perusahaan dari proses untuk

memastikan bahwa siapa pun yang mengelola entitas telah dengan tepat

memanfaatkan waktunya, bakat dan sumber daya yang tersedia untuk

sebaik-baiknya bagi pemilik saham yang tidak hadir.

Good corporate governance dimaksud untuk mengatur hubungan-

hubungan antar pemegang saham dan mencegah terjadinya kesalahan-

kesalahan dan kecurangan yang signifikan dalam strategi korporasi dan

untuk memastikan bahwa kesalahan atau kecurangan yang terjadi dapat di

Page 97: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

81

ketahui atau pun di perbaiki dengan segera, dalam tata kelola perusahaan

dibutuhkan tindakan pencegahan dan pendeteksian atas kesalahan dan

kecurangan yang sudah terjadi maupun belum terjadi, dengan demikian

kesalahan dan kecurangan dapat diketahui dan diperbaiki dengan segera.

Dan pada good coporate governance pun diperlukan untuk menjaga

kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang di dasarkan pada

asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta

kewajaran atau kesetaraan (Agoes, 2012:14).

Tanggung jawab utama untuk pencegahan dan pendeteksian

kecurangan berada pada dua pihak yaitu yang bertanggung jawab atas tata

kelola entitas dan manajemen. Merupakan hal penting bahwa manajemn

dengan pengawasan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,

menekankan pencegahan kecurangan yang dapat mengurangi peluang

terjadinya kecurangan dan pencegahan kecurangan, yang dapat membujuk

individu-individu agar tidak melakukan kecurangan karena kemungkinan

akan terdeteksi dan terkena hukuman. Hal ini memerlukan komitmen untuk

menciptakan budaya jujur dan perilaku etis yang dapat ditegakkan dengan

pengawasan aktif oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.

Pengawasan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola meliputi

pertimbangan tentang potensi pengesampingan pengendalian atau pengaruh

tidak patut atas proses pelaporan keuangan, seperti usaha manajemen untuk

mengelola laba dengan tujuan untuk mempengaruhi persepsi analisis kinerja

dan profitabilitas entitas (IAPI, 2012). Kerangka pemikiran dalam penelitian

ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.

Page 98: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

82

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Pengembangan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bertujuan

untuk menguji apakah efektivitas peran internal auditor dan pendeteksian fraud

berpengaruh signifikan terhadap penerapan good corporate governance.

Adanya Skandal Akuntansi dan Pelanggaran yang dilakukan oleh

Perusahaan

Faktor-faktor Penyebab Skandal dan Pelanggaran Perusahaan

Basis Teori: Teori Efektivitas, peran, auditing dan teori-teori agensi

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Efektivitas Auditor

Internal (X1)

PendeteksianFraud (X2)

Good

Corporate

Governance

(Y)

Metode Analisis: Regresi Linier Berganda

Efektivitas Peran Auditor Internal dan Pendeteksian Fraud

terhadap Penerapan Good Corporate Governance

Page 99: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

83

Berdasarkan pemikiran tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Ha1 : Efektivitas peran auditor internal berpengaruh signifikan terhadap

penerapan Good Corporate Governance.

2. Ha2 : Pendeteksian fraud berpengaruh signifikan terhadap penerapan Good

Corporate Governance.

3. Ha3 : Efektivitas peran auditor internal dan pendeteksian fraud, berpengaruh

signifikan terhadap Penerapaan Good Corporate Governance.

Page 100: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

84

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu efektivitas

auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap variabel dependen, yaitu good

corporate governance (GCG). Penelitian ini dilakukan dibeberapa perusahaan

swasta di Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan berupa survei dengan

menyebarkan kuesioner ke perusahaan swasta untuk mengetahui pendapat

karyawan bagian financial mengenai pendeteksian fraud terhadap good

corporate governance.

B. Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81) sampel didefinisikan sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam

penelitian ini adalah auditor internal perusahaan swasta. Populasi ini dipilih

karena diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan mengenai topik

penelitian.

Sampel pada penelitian ini adalah karyawan yang bekerja diperusahaan

swasta diwilayah Jakarta Selatan. Karyawan yang masuk ke dalam sampel

adalah karyawan yang terdapat dalam bagian financial. Pengambilan sampel

pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:68). Pada

Page 101: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

85

penelitian ini kriteria yang ditentukan adalah karyawan yang terdapat dalam

bagian financial, berstatus aktif atau masih bekerja dalam perusahaan tersebut,

berpendidikan minimal D3, mempunyai pengalaman bekerja minimal 1 tahun.

C. Metode Pengumpulan Data

Sugiyono (2012:93) menjelaskan bahwa Instrumen penelitian atau

metode pengumpulan data adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Penelitian ini pada dasarnya

adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena-fenomena sosial, maka

dalam penelitian ini harus ada alat yang tepat.

Memperoleh data-data pada penelitian ini, penelitian menggunakan dua

cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan (Indriantoro dan Supomo,

2009:146) yaitu:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet dan perangkat lain

yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini menggunakan survei lapangan, dengan mendatangi

langsung responden untuk diberikan kuesioner. Kuesioner yang diberikan

kepada responden ada yang bersifat tertutup dan ada yang bersifat terbuka.

Kuesioner yang bersifat terbuka yaitu mengenai data diri responden yang

diisi sendiri oleh responden. Kuesioner yang bersifat tertutup yaitu

pertanyaan mengenai pendeteksian fraud dengan teknik audit investigatif.

Page 102: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

86

Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data

dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/ pernyataan

kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar

pertanyaan tersebut (Umar, 2010:49). Sedangkan untuk jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan

data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan

seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa

dilakukan peneliti (Umar, 2010:43).

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh

akan diukur dengan skala likert (skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, efektivitas dan persepsi seseorang terhadap fenomena sosial) dengan

skala 1-5 dimana dinilai dari “sangat tidak efektif” sampai dengan “sangat

efektif”. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, akan dilakukan uji

instrumen terlebih dahulu. Metode analisis data menggunakan statistik

deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda

dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi

responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum (Ghozali, 2013:19).

Page 103: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

87

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti

menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Sebagaimana dikemukakan dimuka, bahwa validitas adalah

ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur yang

menunjukkan bahwa instrumen pengukur mampu mengukur apa yang

diukur. Uji Validitas digunakan utnuk mengulur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai

rhitung dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output

(Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar

dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung

lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

(Ghozali, 2013:52).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang

tidak baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk

memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya

juga.

Page 104: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

88

Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini

digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu,

yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat

dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut dikatakan cronbach

alpha nya memiliki nilai lebih besar 0,70 yang berarti bahwa instrumen

tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yng handal yaitu

hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji

realibilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan.

(Ghozali, 2013:47).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan apakah

dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan

metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi

normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model

Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal,

untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk

Page 105: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

89

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik (uji Kolmogorov – smirnov). (Ghozali,

2013:160), berikut penjelasannya:

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik, jika data menyebar sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya

menunujukkan pola distribusi normal (Ghozali, 2013:163).

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati

secara visual keliatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya.

Uji normalitas dengan analisis statistik dapat dilihat dengan

menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-smirnov (K-S),

jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka dinyatakan normal

(Ghozali, 2013:165).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu

model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen).

Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (variance inflation

factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF =

1/Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan

nilai VIF > 10 (Ghozali, 2013:106).

Page 106: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

90

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroksiditas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau jika terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:139).

Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

ditentukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian

menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Imam Ghozali (2013:177) menyatakan Uji koefisien

determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel

bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R².

Adjusted R² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih

dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5,

maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat

estimasi.

Page 107: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

91

Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model

tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

5. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Sesuai dengan masalah penelitian yang ditulis, yaitu untuk

menganalisis pengaruh variabel.Untuk dapat menganalisis pengaruh

variabel efektivitas peran auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap

penerapan good corporate governance, maka teknik analisis data yang

digunakan adalah model analisis regresi linier berganda dirumuskan sebagai

berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ei

Dimana:

Y : Variabel Penerapan Good Corporate Governance

a : Konstanta

b1….b2 : Koefisien regresi terhadap dugaan

X1 : Variabel Efektivitas Peran Auditor Internal

X2 : Variabel Pendeteksian Fraud

6. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis terdiri dari dua, yaitu pengujian secara simultan

(Uji F) dan pengujian secara parsial (Uji t), berikut penjelasannya:

Page 108: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

92

a. Uji Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Y). (Ghozali, 2013:177).

Apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan

sebesar 5%, jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat

juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi=5%), maka variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka

variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b. Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2013:178).

Apabila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan

sebesar 5%, jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara satu persatu variabel

Page 109: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

93

independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga

dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi=5%), maka variabel independen

secara satu persatu berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan

jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel

independen secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah berpengaruhnya

terhadap upaya meminimalisasi kecurangan pada penerapan good corporate

governance di dalam perusahaan. Sedangkan variabel independennya adalah

efektivitas auditor internal dan pendeteksian fraud. Dalam penelitian ini, skala

pengukuran yang digunakan adalah skala likert yang dikembangkan oleh

Rensis Likers. Skala Likers umumnya menggunakan lima angka penelitian,

yaitu: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju,

(5) sangat tidak setuju. Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-

masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara

pengukurannya.

1. Variabel Independen

Adalah tipe yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain,

terdiri dari:

b. Efektivitas Auditor Internal

Menurut (Kurniawan, 2012) beberapa hal yang harus diperhatikan

oleh manajemen agar fungsi auditor internal bisa efektif adalah:

Page 110: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

94

1) Auditor internal harus mempunyai kedudukan yang independen dalam

organisasi perusahaan dalam arti, tidak boleh terlibat kegiatan

operasional perusahaan dan bertanggungjawab kepada atau

melaporkan kegiatannya kepada manajemen puncak.

2) Auditor internal harus mempunyai uraian tugas secara tertulis

sehingga dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas, wewenang

dan tanggung jawab yang dimiliki.

3) Auditor internal harus mempunyai kemampuan terkait dengan

pemahaman proses manual.

4) Harus ada dukungan yang kuat dari manajemen puncak kepada

auditor internal, dukungan yang kuat dari manajemen puncak dapat

berupa penempatan auditor internal dalam posisi yang independen.

5) Auditor internal harus memiliki sumber daya yang profesional,

capable, bisa bersikap obyektif dan mempunyai integritas serta

loyalitas yang tinggi.

6) Auditor internal harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik, maka

audit fee yang harus dibayar kepada kantor akuntan publik bisa

ditekan menjadi lebih rendah.

7) Menciptakan struktur pengkajian yang wajar dan pantas.

8) Memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi adanya indikasi

kecurangan dalam organisasi.

9) Melakukan pemeriksaan internnya dengan hati- hati dan

menggunakan kemahiran jabatannya.

10) Mempunyai kemampuan melakukan penilaian dan korektif terhadap

laporan operasional

Page 111: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

95

11) Seorang yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

perusahaan

12) Seseoang yang mampu fokus pada area-area yang memiliki resiko

terjadinya kecurangan

13) Seseorang yang dapat memberikan rekomendasi dilakukannya dt

5investigasi yang diperlukan

14) Menyediakan informasi mengenai kecukupan dan efektivitas sistem

pengendalian internal

15) Memiliki kualifikasi sebagai auditor yang baik

c. Pendeteksian Fraud

Menurut Albrecht yang dikutip oleh Priantara (2013:211)

menjelaskan bahwa indikasi fraud dapat dikenali atau dideteksi dari

gejala-gejala atau tanda-tanda (red flag) sebagai berikut:

1) Anomali dokumentasi bukti transaksi meliputi antara lain:

a) Terdapat dokumen sumber transaksi yang hilang atau penggunaan

dokumen tidak asli (foto kopi) atau banyak dijumpai penggantian

dokumen.

b) Nama dan alamat penerima pembayaran sama dengan nama dan

alamat pembeli atau pegawai perusahaan.

c) Piutang yang telah melewati tanggal jatuh tempo dan berusia

sangat lanjut.

d) Jumlah item penyebab selisih yang direkonsiliasi banyak dan

belum tuntas atau berasal dari periode lalu.

e) Pembayaran dengan bukti transaksi duplikat (salinan).

Page 112: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

96

2) Anomali akuntansi meliputi antara lain:

a) Ayat (entry) jurnal yang salah atau tidak sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku baik salah dalam klasifikasi akun maupun

salah dalam pengukuran atau salah dalam saat pengakuan.

b) Buku besar (ledger) yang tidak akurat seperti ledger yang tidak

seimbang dan akun master atau akun kontrol pada buku besar

(general ledger) tidak sama dengan jumlah akun dari customer atau

pemasok secara individual pada buku pembantu (subsidiary

ledger).

3) Kelemahan struktur pengendalian intern baik level transaksi maupun

level entitas meliputi antara lain:

a) Tidak ada pemisahan tugas.

b) Tidak ada pengamanan yang memadai untuk aset.

c) Tidak ada pengecekan dan penelaahan independen.

d) Tidak ada otoritas yang tepat.

e) Mengesampingkan atau mengabaikan pengendalian (control) yang

dibuat.

f) Sistem akuntansi yang tidak memadai.

4) Anomali dari prosedur analitis, contohnya antara lain:

a) Pendapatan yang meningkat dengan persediaan yang menurun.

b) Pendapatan yang meningkat dengan piutang yang menurun.

c) Pendapatan yang meningkat dengan arus kas masuk yang menurun.

d) Persediaan yang meningkat dengan utang yang menurun.

Page 113: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

97

e) Volume penjualan yang meningkat dengan penambahan biaya per

unit yang menurun.

f) Volume produksi yang meningkat dengan jumlah scrap yang

menurun.

g) Persediaan yang meningkat dengan biaya pergudangan yang

menurun.

5) Gaya hidup mewah.

6) Perilaku yang tidak biasa.

7) Pengaduan dan komplain.

2. Variabel Dependen

Menurut Agoes (2012:15) dalam kaitan tumbuhnya kesadaran akan

pentingya Corporate Governance, maka OECD telah mengembangkan

prinsip Good Corporate Governance dan dapat diterapkan secara luwes

sesuai keadaan, budaya dan tradisi masing-masing negara. Pada asumsinya

prinsip-prinsip corporate governance terdiri dari 5 (lima) yaitu:

a. Keadilan (Fairness)

Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk

mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip

ini di perusahaan akan melarang praktik-praktik tercela yang dilakukan

oleh orang dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi

harus melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang

menganung benturan kepentingan.

Perlakuan yang sama terhadap pemegang saham, terutama kepada

pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan

keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk

Page 114: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

98

pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam (Agoes,

2012:15). Prinsip fairness menuntut adanya perlakuan yang sama (equal)

terhadap para pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas

(Tunggal, 2013:215).

b. Transparansi (Transparency)

Prinsip ini informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan

akurat. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan,

kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang

dilakukan atas informasi dilakukan secara independen. Keterbukaan

dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan

perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat ditingkatkan.

Hak pemegang saham, yang harus diberi informasi benar dan

tepat waktu mengenai perusahaan, dapat berperan serta dalam

pengambilan keputusan mengenai perubahan mendasar atas perusahaan

dan memperoleh bagian keuntungan perusahaan. Pengungkapan yang

akurat dan tepat waktu serta transparansi mengenai semua hal penting

bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta pemegang kepentingan

(Agoes, 2012:15). Transparansi berarti tidak ada yang disembunyikan.

Transaparansi dimulai dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat

dan tepat waktu, sistem penyajian eksekutif dan komisaris diperusahaan

sampai dengan informasi-informasi lain yang relevan di pasar modal

(Tunggal, 2013:216).

c. Akuntabilitas (Accountanbility)

Prinsip ini memuat kewenang-wenangan yang harus dimiliki oleh

dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada

Page 115: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

99

pemegang saham dan stakeholder lainya. Dewan direksi bertanggung

jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris

bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan

nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas

keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan.

Tanggung jawab manajemen pengawasan efektif berdasarkan

keseimbangan kekuasaan antara manajer, pemegang saham, dewan

komisaris dan auditor, merupakan bentuk pertanggung jawaban

manajemen kepada perusahaan dan pemegang saham (Agoes, 2012:15).

Dalam sebuah perusahaan yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh

publik, peran pemegang saham sebagai pihak yang mengendalikan

manajemen hampir tidak ada. Hal ini disebabkan karena para investor

lebih suka berperan sebagai traders dibandingkan sebagai owners. Jika

pemegang saham tidak menyukai kebijakan manajemen mereka tinggal

melepas saham yang mereka miliki demikian juga sebaliknya. Untuk itu

corporate governance menganjurkan perlunya suatu sistem yang

menjamin agar manajemen tetap menjaga akuntabilitas kepada

stakeholders (Tunggal, 2013:215).

d. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer

perusahaan hendaknya melaksakan kegiatannya secara bertanggung

jawab. Sebagai pengelola perusahaan hendaknya dihindari segala biaya

Page 116: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

100

transaksi yang berpotensi merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di

luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat pada undang-undang,

regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis perusahaan.

Peran pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh

hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta pemegang

kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja dan

perusahaan yang sehat dari aspek keuangan (Agoes, 2012:15). Paradigma

para pengelola perusahaan dewasa ini hanya terbatas pada motif

mengejar laba. Kondisi ini membuat mereka lupa bahwa sebagai bagian

dari suatu komunitas, perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial

kepada masyarakat. Oleh karena itu, corporate governance menawarkan

konsep triple bottom line, yaitu mengejar laba, memenuhi tanggung

jawab sosial dan menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan

(sustainable) (Tunggal, 2013:215).

e. Kemandirian (Indpendency)

Prinsip ini menurut para pengelola perusahaan agar dapat

bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa

ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem

operasional perusahaan yang berlaku. Tersirat dengan prinsip ini bahwa

pengelola perusahaan harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-

hak stakeholder yang ditentukan dalam undang-undang maupun

peraturan perusahaan (Agoes, 2012:15).

Page 117: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

101

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Sub

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

1. Efektivitas

Auditor

Internal

(Kurniawa,

2012).

Auditor

internal yang

efektif

1. Independen

2. Mempunyai uraian

tugas secara tertulis

3. Mempunyai

kemampuan terkait

dengan proses

manual.

4. Mempunyai

dukungan yang kuat

dari top manajemen.

5. Memiliki sumber

daya yang

professional,

capable, bisa

bersikap objective

dan mempunyai

integritas serta

loyalitas yang

tinggi.

6. Bisa bekerja sama

dengan akuntan

publik.

7. Dapat menciptakan

struktur pengkajian

yang wajar dan

pantas.

8. Memiliki

pengetahuan yang

cukup untuk

mendeteksi adanya

indikasi kecurangan

dalam organisasi.

9. Melakukan

pemeriksaan

internnya dengan

hati- hati dan

menggunakan

kemahiran

jabatannya.

Skala

Interval

Berlanjut pada halaman berikutnya

Page 118: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

102

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Variabel Sub

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

10. Seseorang yang

mempunyai

kemampuan

melakukan penilaian

dan korektif

terhadap laporan

operasional

11. Seorang yang

mampu

menyesuaikan diri

dengan lingkungan

perusahaan

12. Seseoang yang

mampu fokus pada

area-area yang

memiliki resiko

terjadinya

kecurangan

13. Seseorang yang

dapat memberikan

rekomendasi

dilakukannya

investigasi yang

diperlukan

14. Mampu

menyediakan

informasi mengenai

kecukupan dan

efektivitas sistem

pengendalian

internal

15. Seseoarang yang

memiliki kualifikasi

sebagai auditor yang

baik

Skala

Interval

Berlanjut pada halaman berikutnya

Page 119: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

103

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Variabel Sub

Variabel Indikator Skala

Pengukuran 2. Pendeteksian

Fraud (Priantara, 2013: 211)

Anomali dokumentasi bukti transaksi

1. Dokumeng yang tidak lengkap dan palsu

2. Kesamaan nama dan alamat antara pembeli dan penerima pembayaran

3. Piutang jatuh tempo 4. Rekonsiliasi yang

belum tertulis 5. Adanya bukti

transaksi duplikat

Skala Interval

Anomali akuntansi

6. Ayat jurnal yang salah atau tidak sesuai standar

7. Buku besar yang tidak akurat

Skala Interval

Kelemahan struktur pengendalian intern baik level maupun level entitas.

8. Kelemahan dalam pengandalian intern (internal control)

9. Adanya hubungan kekeluargaan antara manajemen dengan karyawan perusahaan

Skala Interval

Anomali dari prosedur analitis.

10. Pendapatan yang meningkat dengan arus kas masuk yang menurun

11. Pendapatan yang meningkat dengan piutang menurun

12. Tidak adanya komite audit

Skala Interval

Gaya hidup mewah.

13. Perubahan gaya hidup dan kebiasan pegawai

Skala Interval

Prilaku yang tidak biasa.

14. Intuisi atasan pegawai atau sesame pegawai melihat kejanggalan atau kecurgaan

Skala Interval

Pengaduan dan complain.

15. Laporan pengaduan atau keluhan

Skala Interval

Berlanjut pada halaman berikutnya

Page 120: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

104

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Variabel Sub Variabel

Indikator Skala Pengukuran

3. Good Corporate Governance (Agoes, 2011:15).

Keadilan 1. Informasi keuangan perusahaan disediakan kepada stockholder untuk membuat keputusan, dalam hal informasi yang dapat dipercaya, disampaikan tepat waktu dan diberikan untuk menunjukkan perbandingan.

Transparansi 2. Informasi keuangan perusahaan disediakan kepada pemegang saham untuk membuat keputusan berinvestasi khusunya dalam hal informasi yang tepat dan dapat dipercaya disampaikan tepat waktu dan diberikan untuk menunjukan perbandingan.

3. Informasi keuangan dan analisis manajemen terdapat di internet

4. Pemegang saham diberikan kesempatan yang cukup untuk menerima dan memeriksa laporan keuangan.

Skala Interval

Akuntabilitas 5. Adanya pedoman good corporate governance tertulis dimana di dalamnya di rinci aturan-aturan mengenai pengungka-pan (disclosure)

Berlanjut pada halaman berikutnya

Page 121: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

105

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Variabel Sub Variabel

Indikator Skala Pengukuran

6. Adanya pejabat khusus (semacam compliance officer) yang bertugas untuk memastikan perundang-undangan yang ada.

7. Adanya pedoman etika dan tingkah laku (code of conduct/ ethic) tertulis.

8. Pedoman etika dan tingkah laku tersebut di distribusikan kepada semua karyawan.

Skala Interval

Pertanggung jawaban

9. Terdapat potensi benturan kepentingan antara perusahaan dengan direksi dan komisaris.

10. Adanya daftar saham yang dimiliki oleh anggota direksi dan komisaris.

11. Adanya kebijakan internal tertulis mengenai anggota direksi dengan kedudukan rangkap sebagai direktur pada perusahaan lain.

Skala Interval

Kemandirian 12. Stockholder diberikan kesempatan yang cukup untuk menerima dan memeriksa laporan keuangan sehingga dapat diagendakan dalam RUPS tahunan.

Berlanjut pada halaman berikutnya

Page 122: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

106

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Variabel Sub

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

13. Adanya perlakuan

yang sama terhadap

pemegang saham

14. Penyajian laporan

keuangan yang

akurat dan tepat

waktu

15. Sistem yang

menjamin agar

dapat menjaga

akuntabilitas kepada

stakeholders

Skala

Interval

Berlanjut pada halaman berikutnya

Page 123: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

107

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Auditor Internal yang bekerja di

perusahaan Swasta di daerah Jakarta Selatan dengan jenis perusahaan yang

berbeda. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisis efektivitas

peran auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap penerapan good

corporate governance, dimana objek penelitian ini adalah Auditor Internal.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode

penyebaran kuesioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada

responden. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 30 Oktober 2014

sampai 5 November 2014, dengan pembagian kuesioner sebanyak 80 buah

disebar kepada setiap bagian finance perusahaan di Jakarta Selatan, rincian

distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Data Sampel Penyebaran Kuesioner Penelitian

Keterangan Jumlah Presentasi

Jumlah pengiriman kuesioner 80 100%

Kuesioner tidak kembali 10 13%

Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah 0 0%

Kuesioner yang dapat diolah 70 87%

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah kuesioner yang disebar

dan dapat diolah adalah sebanyak 70 buah atau 87%. Data distribusi

penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.2, yaitu:

Page 124: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

108

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Keterangan Kuesioner

dikirim

Kuesioner

dikembalikan

1. PT. Garuda Food 4 3

2. PT. FIF Group 4 4

3. PT. Garda Oto 4 4

4. PT. Elnusa Petrofin 4 3

5. PT. Bakrie & Brothers 4 4

6. PT. Trakindo Utama 4 4

7. PT. Prima Internusa 4 4

8. PT. AON Indonesia 4 3

9. PT. AIA 4 4

10. PT. Laiqa Inspirasi Media 4 3

11. PT. Sarana Citra Adicarya 4 3

12. PT. Indonesia Berdikari 4 3

13. PT. Indofood 4 3

14. PT. Pasifik Artha Utama 4 4

15. PT. Sophie Paris Indonesia 4 3

16. PT. Kencana Internusa Artha Finance 4 4

17. PT. Fedex Express 4 4

18. PT. Mandiri Global Sejahtera 4 4

19. PT. Inet Global Indo 4 3

20. PT. Transpatindo Abadi Sejahtera 4 3

Jumlah 80 70

Sumber: Data Primer yang diolah

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dapat dijabarkan

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia responden dan

tingkat pendidikan responden, yaitu:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin:

Page 125: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

109

Tabel 4.3

Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)

Pria 28 40%

Wanita 42 60%

Jumlah 70 100%

Sumber: Data Primer yang diolah

Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden pegawai bagian

finance berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada pria jumlah 28 orang

atau 40%, sedangkan sisanya 42 orang atau 60% berjenis wanita. Hal ini

menjelaskan bahwa sebagian besar pegawai bagian finance pada

perusahaan swasta di jakarta selatan yang menjadi responden adalah

wanita.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai karakteristik

responden berdasarkan usia responden:

Tabel 4.4

Usia Responden Pegawai bagian Finance

pada Perusahaan Swasta di Jakarta

Usia Frekuensi Presentase (%)

20 - 25 tahun 25 36%

26 - 30 tahun 22 31%

31 - 35 tahun 10 14%

36 - 40 tahun 7 10%

41 - 45 tahun 4 6%

46 - 50 tahun 2 3%

Jumlah 70 100 %

Sumber: Data Primer yang diolah

Page 126: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

110

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden pegawai

bagian finance pada perusahaan swasta di Jakarta Selatan berdasarkan

usia yang tesebar, responden berusia 20 - 25 tahun sebanyak 25 orang

atau 36% dari 70 responden. Responden yang berusia 26 - 30 tahun

sebanyak 22 orang atau 31%, responden yang berusia 31 - 35 tahun

sebanyak 10 orang atau 14% dari 70 responden. Responden yang berusia

36 - 40 tahun sebanyak 7 orang atau 10% dari 70 responden. Responden

yang berusia 41 - 45 tahun sebanyak 4 orang atau 6% dari 70 responden.

Dan responden yang berusia 46 - 50 tahun sebanyak 2 orang atau 3% dari

70 responden. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai

bagian finance pada perusahaan swasta di Jakarta Selatan rata-rata

berusia 20 - 25 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai karakteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir responden:

Tabel 4.5

Tingkat Pendidikan Akhir Responden

Pendidikan Frekuensi Presentase

S1 42 60,0%

S2 21 30,0%

S3 7 10,0%

Jumlah 70 100%

Sumber: Data Primer yang diolah

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden pegawai

bagian finance pada perusahaan swasta di Jakarta Selatan berdasarkan

Page 127: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

111

jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan S1 (Strata Satu)

sebanyak 42 orang atau 60,0% , responden yang berpendidikan terakhir

dengan kategori S2 (Strata Dua) sebanyak 21 orang atau 30,0%, dan

responden yang jenjang pendidikannya S3 (Strata Tiga) sebanyak 7 orang

atau 10,0%. Kondisi ini menunjukkan bahwa responden pegawai bagian

finance pada perusahaan swasta di Jakarta Selatan sebagian besar

berpendidikan S1.

B. Hasil Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif

suatu data yang dapat dilihat dari maksimum, minimum, nilai rata-rata

(mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2013:19). Pada instrumen penelitian

ini akan menggambarkan nilai dari hasil pengujian statistik deskriptif antara

efektivitas peran auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap good

corporate governance. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EPAI 70 3.07 5.00 4.0800 .47815 PF 70 3.00 4.73 4.0700 .43957 GCG 70 3.00 4.93 4.0596 .43748 Valid N (listwise) 70

Sumber: Data Primer yang diolah

Page 128: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

112

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa jumlah responden (N)

yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebanyak 70 responden. Nilai

minimum menunjukkan nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing

jawaban responden pada tiap variabel, sedangkan nilai maksimum

menunjukkan nilai akumulasi tertingginya. Mean (nilai rata-rata)

menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan jawaban pada setiap elemen

variabel dan standar deviasi pada penelitian ini digunakan untuk menilai

tingkat dispersi atau pesebaran rata-rata atas jawaban dari seluruh

responden.

Dalam tabel di atas menunjukkan bahwa pada variabel efektivitas

peran auditor internal minimun jawaban responden sebesar 3,07 dan

maksimum sebesar 5,00 dengan rata-rata total jawaban 4,0800 dan standar

deviasi sebesar 0,47815. Pada variabel pendeteksian fraud minimum

jawaban responden sebesar 3,00 dan maksimum sebesar 4,73 dengan rata-

rata total jawaban 4,0700 dan standar deviasi sebesar 0,43957. Pada variabel

penerapan good corporate governance minumum jawaban responden

sebesar 3,00 dan maksimum sebesar 4,93 dengan rata-rata total jawaban

4,0596 dan standar deviasi sebesar 0,43748.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan

menghitung angka korelasional atau rhitung dari nilai jawaban tiap

Page 129: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

113

responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan

rtabel. Nilai rtabel 0,235, didapat dari jumlah kasus - 2, atau 70 - 2 = 68,

tingkat signifikansi 5%, maka didapat rtabel 0,235. Setiap butir pertanyaan

dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan

lebih besar atau sama dengan rtabel (Ghozali, 2013:53). Berdasarkan hasil

pengujian didapatkan bahwa semua pernyataan dikatakan valid, karena

koefisien korelasi (rhitung) > rtabel. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil

uji validitas dari variabel efektivitas peran auditor internal dengan 70

sampel responden.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Efektivitas Peran Auditor Internal

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

EPAI1 0,707 0,235 Valid

EPAI2 0,575 0,235 Valid

EPAI3 0,631 0,235 Valid

EPAI4 0,654 0,235 Valid

EPAI5 0,534 0,235 Valid

EPAI6 0,612 0,235 Valid

EPAI7 0,596 0,235 Valid

EPAI8 0,685 0,235 Valid

EPAI9 0,492 0,235 Valid

EPAI10 0,565 0,235 Valid

EPAI11 0,740 0,235 Valid

EPAI12 0,623 0,235 Valid

EPAI13 0,527 0,235 Valid

EPAI14 0,559 0,235 Valid

EPAI15 0,687 0,235 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 130: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

114

Variabel efektivitas peran auditor internal terdiri atas 15 butir

pernyataan, dari ke-15 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel

di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel pendeteksian

fraud dengan 70 sampel responden.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Fraud

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

PF1 0,440 0,235 Valid

PF2 0,649 0,235 Valid

PF3 0,478 0,235 Valid

PF4 0,542 0,235 Valid

PF5 0,426 0,235 Valid

PF6 0,428 0,235 Valid

PF7 0,572 0,235 Valid

PF8 0,505 0,235 Valid

PF9 0,408 0,235 Valid

PF10 0,570 0,235 Valid

PF11 0,654 0,235 Valid

PF12 0,598 0,235 Valid

PF13 0,521 0,235 Valid

PF14 0,563 0,235 Valid

PF15 0,729 0,235 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Variabel pendeteksian fraud terdiri atas 15 butir pernyataan, dari

ke-15 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel). Tabel di bawah ini

menunjukkan hasil uji validitas dari variabel penerapan good corporate

governance dengan 70 sampel responden.

Page 131: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

115

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Penerapan Good Corporate Governance

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

GCG1 0,490 0,235 Valid

GCG2 0,677 0,235 Valid

GCG3 0,607 0,235 Valid

GCG4 0,477 0,235 Valid

GCG5 0,504 0,235 Valid

GCG6 0,572 0,235 Valid

GCG7 0,518 0,235 Valid

GCG8 0,515 0,235 Valid

GCG9 0,543 0,235 Valid

GCG10 0,610 0,235 Valid

GCG11 0,425 0,235 Valid

GCG12 0,516 0,235 Valid

GCG13 0,529 0,235 Valid

GCG14 0,556 0,235 Valid

GCG15 0,496 0,235 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Variabel penerapan good corporate governance terdiri atas 15

butir pernyataan, dari ke-15 butir pernyataan adalah valid (rhitung > rtabel).

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen

telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini

untuk menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang

digunakan adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha dengan

Page 132: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

116

bantuan program SPSS 20. Nilai alpha bervariasi dari 0 – 1, suatu

pertanyaan dapat dikategorikan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari

0,70 dalam (Ghozali, 2013:48).

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

N of

Items

Keterangan

Efektivitas Peran Auditor

Internal

0,913 15 Reliabel

Pendeteksian Fraud 0,881 15 Reliabel

Penerapan Good Corporate

Governance

0,879 15 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

efektifitas peran auditor internal sebesar 0,913, variabel pendeteksian

fraud sebesar 0,881 dan variabel good corporate governance sebesar

0,879. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner

semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha

lebih besar dari 0,70.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

Page 133: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

117

bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji

normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel independen

dan variabel dependen yaitu efektivitas peran auditor internal dan

pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate governance

keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik (uji Kolmogorov – smirnov), adapun

penjelasan mengenai uji normalitas data adalah sebagai berikut (Ghozali,

2013:160):

1) Hasil Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,

2013:163). Adapun hasil perhitungan uji normalitas dengan melihat

dari segi grafik yang ditunjukan pada gambar grafik p-p plot berikut

ini:

Page 134: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

118

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik

Sumber: data primer yang diolah

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai

karena asumsi normalitas (Ghozali 2013:163).

2) Hasil Uji Normalitas secara Statistik

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2011:163). Adapun hasil perhitungan uji

normalitas secara statistic yang dilihat berdasarkan uji kolmogorof-

smirnov adalah sebagai berikut:

Page 135: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

119

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 70 Normal Parameters

a,b Mean .0000000

Std. Deviation .22557281 Most Extreme Differences Absolute .082

Positive .061 Negative -.082

Test Statistic .082 Asymp. Sig. (2-tailed) .200

c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa

nilai unstandardized residual memiliki nilai sig. > 0,05, ini

mengartikan bahwa semua data terdistribusi dengan normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) EPAI .261 3.836

PF .261 3.836

a. Dependent Variable: GCG

Sumber: data primer yang diolah

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) disekitar angka 1. efektifitas peran auditor internal

mempunyai nilai tolerance 0,261, pendeteksian fraud mempunyai nilai

Page 136: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

120

tolerance 0,261 dan efektifitas peran auditor internal mempunyai nilai

VIF 3,836, pendeteksian fraud mempunyai nilai VIF 3,836. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat

problem multikolinearitas karena nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai

VIF (variance inflation factor) di bawah 10.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi

variabel tidaksama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas

kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan

yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data primer yang diolah

Page 137: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

121

Dari grafik Scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun

dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali 2013:139).

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu

diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square). Adapun hasil uji

determinasi Adjusted R2.

Tabel 4.13

Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .857a .734 .726 .22891 2.282

a. Predictors: (Constant), PF, EPAI b. Dependent Variable: GCG

Sumber: data primer yang diolah

Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda

(R), koefisien determinasi (Adj R Square), dan koefisien determinasi yang

disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel model summaryb di atas

diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,857. Ini

menunjukkan bahwa variabel efektifitas peran auditor internal dan

pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate governance

mempunyai hubungan yang sangat kuat. Hasil pada tabel di atas juga

menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,734

dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square)

Page 138: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

122

adalah 0,726. Hal ini berarti 72,6% variasi dari penerapan good corporate

governance bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen (efektifitas

peran auditor internal dan pendeteksian kecurangan). Sedangkan sisanya

(100% - 72,6% = 27,4%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam

penelitian ini, seperti Pencegahan fraud, Kepemimpinan, pengendalian

internal dan lain-lain

5. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun

hasil uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) .633 .258 EPAI .482 .113 .527

PF .359 .123 .361

a. Dependent Variable: GCG

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas,

maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 0,633 + 0,482 X1 + 0,359 X2

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar

0,633. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel efektifitas peran auditor

internal dianggap konstan atau bernilai 0 (nol), maka penerapan good

corporate governance akan meningkat sebesar 0,633 satuan atau 63,3%.

Page 139: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

123

Koefisien regresi pada variabel efektifitas peran auditor internal

sebesar 0,482, hal ini berarti jika variabel efektifitas peran auditor internal

bertambah satu satuan maka variabel penerapan good corporate governance

akan meningkat sebesar 0,482 satuan atau 48,2%, dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

Koefisien regresi pada variabel pendeteksian fraud sebesar 0,359,

hal ini berarti jika variabel pendeteksian fraud bertambah satu satuan maka

variabel penerapan good corporate governance akan meningkat sebesar

0,359 satuan atau 35,9%, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

6. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

a. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F)

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho,

sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima

dan menolak Ha.

Tabel 4.15

Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.695 2 4.847 92.506 .000b

Residual 3.511 67 .052 Total 13.206 69

a. Dependent Variable: GCG b. Predictors: (Constant), PF, EPAI

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil uji F

diperoleh nilai Fhitung sebesar 92,506 > Ftabel sebesar 3,13 dengan tingkat

Page 140: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

124

signifikansi 0,000 < 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas peran

auditor internal dan pendeteksian fraud terhadap penerapan good

corporate governance berpengaruh secara simultan (bersama-sama).

b. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada

tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14,

jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai

signifikan > 0,05 maka Ha ditolak. (Ghozali, 2013:178).

Tabel 4.16

Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .633 .258 2.447 .017

EPAI .482 .113 .527 4.269 .000

PF .359 .123 .361 2.924 .005

a. Dependent Variable: GCG

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan hasil pengujian dari tabel 4.14 dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Pengaruh Efektifitas Peran Auditor Internal terhadap Penerapan

Good Corporate Governance

Hasil uji hipotesis 1 yang ditunjukkan pada tabel 4.14, terlihat

bahwa thitung koefisien efektifitas peran auditor internal adalah 4,269,

Page 141: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

125

Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena

digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2

menjadi 0,025 dan df = 68 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah

jumlah data, 70 - 2 = 68). Didapat ttabel adalah 1,99.

Variabel efektifitas peran auditor internal memiliki nilai sig.

(0,000) < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (4,269 >

1,99), Hal ini berarti Ha1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa

efektifitas peran auditor internal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penerapan good corporate governance, hal ini menunjukan

bahwa semakin baiknya efektifitas peran auditor internal maka akan

semakin baik penerapan good corporate governnace. Hasil penelitian

ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2005)

yang menyatakan bahwa Fungsi pemeriksaan SPI telah dipandang

efektif oleh karyawan, penelitian lain dilakukan oleh Susilawati

(2013) hasilnya menyatakan bahwa audit internal di PT XYZ

memiliki memadai dan berperan dalam pelaksanaan perwujudan tata

kelola perusahaan yang efektif. Penelitian lain yang sejalan juga

dilakukan. Karagiorgos (2010) yang menyaatakan bahwa auditor

internal yang memainkan peran penting terhadap pendeteksian fraud

yang berpengaruh terhadap tata kelola perusahaan (penerapan good

corporate governance).

Page 142: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

126

2) Pengaruh Pendeteksian Fraud terhadap Penerapan Good

Corporate Governance

Hasil uji hipotesis 2 yang ditunjukkan pada tabel 4.14, terlihat

bahwa thitung koefisien pendeteksian fraud adalah 2,924, Sedang ttabel

bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025

dan df = 68 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 70

- 2 = 68). Didapat ttabel adalah 1,99.

Variabel pendeteksian fraud memiliki nilai sig. (0,005) < 0,05

artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,924 > 1,99), Hal ini

berarti Ha2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pendeteksian

fraud berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan good

corporate governnace, hal ini menunjukan bahwa semakin baiknya

pendeteksian fraud maka akan semakin baik penerapan good

corporate governance. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

Gusnardi (2011) yang menyatakan bahwa pengaruh yang paling besar

terhadap pencegahan atau pendeteksian kecuranga adalah pengaruh

pelaksanaan tata kelola perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik pelaksanaan tata kelola perusahaan maka akan dapat

mencegah atau mendeteksi kecurangan lebih dini. Hasil penelitian lain

yang konsisten dengan penelitian dilakukan oleh Japlani (2014). Hasil

penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pendeteksian

fraud terhadap good corpoerate governance.

Page 143: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

127

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian dari tabel di atas dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Efektivitas Peran Auditor Internal terhadap Penerapan Good

Corporate Governance

Pengujian statistik pada hipotesis (Ha1) menunjukan bahwa

efektivitas peran auditor internal berpengaruh terhadap penerapan good

corporate governance. Pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai uji t variabel

efektivitas peran auditor internal terhadap penerapan good corporate

governance 4,269 dengan melihat p berada di bawah nilai signifikan 0,05

yaitu 0,000. Dengan demikian hipotesis alternatif pengujian statistik pada

hipotesis (Ha1) menunjukan bahwa efektivitas peran auditor internal

berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance. Hal ini berarti

semakin tinggi efektivitas peran auditor internal maka baik pula sistem tata

kelola perusahaan yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi peran auditor

internal maka akan semakin mendukung kinerja implementasi GCG.

Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat pengaruh

efektivitas peran auditor internal terhadap good corporate governance

berhasil di dukung dan dapat diterima.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa efektivitas peran auditor

internal berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance,

dimana efektivitas peran auditor internal merupakan salah satu pilar good

Page 144: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

128

corporate governance, terutama dari aspek pengendalian. Efektivitas auditor

internal berperan untuk mendorong implementasi GCG melalui

pendeteksian tindak kecurangan (fraud) yang terjadi disuatu organisasi atau

perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Karagiorgos (2010)

yang menyaatakan bahwa auidor internal yang memainkan peran penting

terhadap pendeteksian fraud yang berpengaruh terhadap tata kelola

perusahaan. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Susilawati (2013) dan Ningsih (2005).

2. Pendeteksian Fraud terhadap Penerapan Good Corporate Governance

Pengujian statistik pada hipotesis (Ha2) menunjukan bahwa

pendeteksian fraud berpengaruh terhadap penerapan good corporate

governance. Pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai uji t variabel pendeteksian

fraud terhadap penerapan good corporate governance sebesar 2,924 dengan

melihat p berada di bawah nilai signifikan 0,05 yaitu 0,005. Hal ini berarti

semakin tinggi pendeteksian fraud yang dilakukan auditor internal maka

semakin tinggi pula penerapan good corporate governance dapat dilakukan

dengan baik. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan

terdapat pengaruh pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate

governance berhasil di dukung dan dapat diterima.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin tinggi

pendeteksian fraud dilakukan, maka semakin tinggi tata kelola persahaan

yang lebih baik pula. Kebermanfaatan dari pendeteksian fraud yang

Page 145: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

129

semakin tinggi, maka akan meningkatkan pelaksanaan corporate

governance berjalan dengan baik dan kecurangan yang selama ini

merugikan mayoritas perusahaan dapat dikurangi bahkan dihindari.

Mendeteksi fraud secara dini pada perusahaan dapat membantu sistem tata

kelola perusahaan yang diperlukan, dimana melalui sistem tata kelola

perusahaan, manajer diawasi dan dibimbing. Pendeteksian pada fraud pun

dapat memebantu mengimplementasi dan eksekusi tata kelola perusahaan

dari proses untuk memastikan bahwa siapa pun yang mengelola entitas telah

dengan tepat memanfaatkan waktunya, bakat dan sumber daya yang tersedia

untuk sebaik-baiknya bagi pemilik saham yang tidak hadir. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian Gusnardi (2011) yang menyatakan bahwa

pengaruh yang paling besar terhadap pencegahan atau pendeteksian

kecurangan adalah pengaruh pelaksanaan tata kelola perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan tata kelola perusahaan maka

akan dapat mencegah atau mendeteksi kecurangan lebih dini. Penelitian ini

juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Japlani (2014) dan

Karagiorgos (2010).

Page 146: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

130

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peran auditor

internal dan pendeteksian fraud terhadap penerapan good corporate

governance. Responden penelitian ini berjumlah 70 karyawan financial pada

20 perusahaan swasta di daerah Jakarta Selatan. Berdasarkan pada data yang

telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap

permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel efektivitas peran auditor internal berpengaruh secara siginifikan

terhadap penerapan good corporate governance. Penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2005), Christine (2013) dan

Karagiorgos (2010).

2. Variabel pendeteksian fraud berpengaruh secara signifikan terhadap

penerapan good corporate governance. Penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Simbolon (2010), Karagiorgos (2010) dan Gusnardi

(2011).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas ditemukan bahwa

Pelaksanaan GCG merupakan standar yang dituntut masyarakat untuk

menciptakan iklim yang kondusif. Implementasi GCG mensyaratkan adanya

Page 147: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

131

transparansi dalam pelaporan kondisi keuangan perusahaan untuk melindungi

kepentingan investor, kreditor dan pihak lain yang terkait. Organisasi profesi

internal auditor berkeyakinan bahwa fungsi audior internal yang efektif mampu

menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses corporate

governance, pengelolaan risiko, dan pengendalian manajemen. Berikut saran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fungsi audit internal adalah salah satu persyaratan mendasar checks and

balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance). Saat

ini fungsi audit internal yang dijalankan secara sehat dan objektif, dengan

kemampuan untuk mengidentifikasikan permasalahan pengendalian risiko

serta kewenangan untuk menindaklanjutinya adalah hal mendasar bagi

praktik terbaik pelaksanaan tanggung jawab top manajemen. Di sisi lain

peranan audit internal dalam penerapan GCG juga menunjukkan tingkat

kepentingan yang tinggi. Auditor internal berpengaruh secara signifikan

terhadap implementasi GCG, semakin tinggi peran auditor internal maka

akan semakin mendukung kinerja implementasi GCG.

2. Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas ditemukan bahwa pendeteksian

fraud berpengaruh signifikan terhadap penerapan good corporate

governance. Hal ini membuktikan penerapan Pengendalian Internal melalui

auditor internal dalam Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat mencegah

terjadinya kecurangan dalam perusahaan. Secara parsial pelaksanaan tata

kelola Perusahaan mempunyai pengaruh terbesar terhadap pencegahan

kecurangan. Besarnya pengaruh efektivitas peran auditor internal dalam

Page 148: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

132

pelaksanaan tata kelola perusahaan secara simultan, mengindikasikan bahwa

kecurangan pada perusahaan swasta di Jakarta Selatan dapat dicegah jika

Auditor Internal serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dapat berperan

sesuai yang disyaratkan .

3. Dalam rangka pengembangan ilmu, bagi peneliti lainnya yang tertarik

dengan permasalahan serupa sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan setelah

penelitian ini dengan menambah variabel dan unit analisisnya diperluas

tidak hanya perusahaan swasta yang ada di Jakarta Selatan saja.

4. Untuk perusahaan atau organisasi, perlu diupayakan untuk mendeteksi

kecurangan melalui pencegahan, mencegah adalah akar penyebab persoalan

kecurangan. Jika belum atau tidak dapat mencegah, perusahaan atau

organisasi hendaknya dapat segera mendeteksi, menginvestigasi, dan

menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Bagi perusahaan agar selalu mengawasi perusahaan/emiten dalam

menerapkan Tata Kelola Perusahaan, terutama tentang code of corporate

governance. Dengan harapan bahwa perusahaan telah menerapkan Tata

Kelola Perusahaan dengan baik akan dapat mencegah praktik kecurangan

yang merugikan banyak pihak.

Page 149: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

133

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, “Auditing. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 2012.

_____, “Auditing. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik”,

Buku Dua, Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta, 2013. Ahalik dan Lavina, “The Impact of Indonesia Sustainability reporting Award

(ISRA), Annual Report Award (ARA), Capital Market Award, Corporate Image Award (IMAC) and Good Corporate Governance (GCG) Award to Share and Earning Per Share. For Companies Listed in Indonesia Stock Exchange for Period 2009-2011”, Media Ilmiah Akuntansi, 2013.

Anthony, Robert N, dkk, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Salemba Empat,

Jakarta, 2005. Arens, A.Alvin, dkk, “Auditing dan Jasa Assurance. Pendekatan Terpadu

(Akuntansi Indonesia)”, Salemba Empat, Jakarta, 2012.

_____,”Auditing and Assurance Services An Integrated Approach:An Indonesian Adaptation”, 19

th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2012.

Bhasin, Madan,“Corporate Accounting Frauds: A Case Study of Satyam

Computers Limited”, International Journal of Contemporary Business Studies Vol: 3, No: 10, October, 2012.

Boynton, Wiliam C, Johnson Raymond N, “Modern Auditing: Assurance Service

and The Integrity of Financial Reporting”, Eighth Edition, John Wiley & Sons, Inc, Amerika, 2006.

Buckhoff, Thomas A dan Bonita K. Peterson Kramer, “Conducting Effective

Ponzi Scheme Investigations”, Journal of Forensic and Investigative Accounting Vol. 3, Issue 3, 2011.

Castro. Gloria S, “Internal Auditors Skepticism In Detecting Fraud: A

Quantitative Study”, Essay Capella University, 2013. Cohen, Aahon dan Gabriel Sayag, “The Effectiveness of Internal Auditing: An

Empirical Examination of it Determinants in Israeli Organisations”, Journal Australian Accounting Review, No 54. Vol. 20 Issue 3, 2010.

Cristine, Dwi Karya Sulilawati dan Hendro Soetjipta, Felix, “Peranan Audit

Intern dalam Penerapan Good Corporate Governance yang Efektif (Studi Kasus PT. XYZ, Bandung)”, Jurnal Ilmiah Akuntansi ISSN:2086-4159, Nomor 10 Tahun ke-3 (tiga), Bulan Mei-Agustus 2013.

Page 150: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

134

Effendi Arief, Muh, “Peranan Forensic Auditing dalam Penegakan Good Corporate Governance”, Kuliah Umum Universitas Kristen Maranatha, Bulan Juni, Bandung, 2010.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), Tata kelola perusahaan

(Corporate Governance).“The Essence of Good Corporate Governance: konsep dan implementasi Perusahaan Publik dan Koorporasi Indonesia”, Yayasan Pendidikan Pasar Modal Indonesia dan Sinergy Communication, Jakarta, 2002.

Fitrawansyah, “Fraud & Auditing”, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014. Ghozali, Iman, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21”.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013. Grove, Hugh and Elisabetta Basilico,”Major Financial Reporting Frauds of the

21st Century: Corporate Governance and Risk Lessons Learned”, Journal of Forensic and Investigative AccountingVol. 3, Issue 2, Special Issue, 2011.

Gusnardi, “ Pengaruh Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal

dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Pencegahan Kecurangan”, Ekuitas Vol. 15 No. 1 Maret 2011.

Hamid Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Hancox, Steven J, “Red Flags ForFraud, Deputy Comptroller. Divition of Local

Government and School Accountability”, Artikel. Diakses pada tanggal 16 Desember 2013.

Indra, Bastian, “ Audit Sektor Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2007. Indriantoro Nur, Supomo Bambang, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi & Manajemen”, Edisi Pertama Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Karni, Soejono, “Auditing. Audit Khusus Dan Audit Forensik Dalam Praktik”,

FEUI, Jakarta, 2000. Karagiorgos,Theofanis, George Drogalas, Evaggelos Gotzamanis dan Ioannis

Tampakoudis, “Internal Auditing as an Efective Tool for Corporate Governance”, Journal of Business Management vol. 2 No. 1, January-June, 2010.

Komisi Pemberantasan Korupsi, “Membasmi Untuk Memberantas”, KPK,

Jakarta, 2006.

Page 151: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

135

Kuncoro, Mudrajad, “Metode Kuantitatif. Teori dan Aplikasi untuk Bisnis & Ekonomi”, Edisi Keempat, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Kurniawan, Yuanita, “Persepsi Auditor Internal terhadap Deteksi Fraud”,

Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vol 1, No. 2, Maret 2012, Jakarta, 2012.

Litbang, KPK, “Implementasi Good Corporate Governance di Sektor Swasta”,

BUMN dan BUMD”, Jakarta, 2009.

Messier, Glover dan Prawitt, “Auditing and Assurance Service A Systematic

Approach”, Four Edition, Mc Graw-Hill, New York, 2006.

Moenir, H.A.S, ”Manajemen Pelayan Umum di Indonesia”, PT. Bumi Aksara,

Jakarta, 2008.

O’Regan, David, International Auditing Practical Resources Guide. The

Instituteof Internal Auditors, America, 2003.

Priantara, Diaz, “Fraud Audit & Investigation”, Mitra Wacana Media, Jakarta,

2013.

Ratnaningsih, Rini, “Evaluasi atas Efektivitas Internal Audit dalam Rangka

Penerapan Good Corporate Governance, Studi Kasus: BPR Harta

Tanamas”, Jurnal Akuntansi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.

Rezaee, Zabihalloh, “Corporate Governance and Ethics”, John Wiley and Sons,

inc, 2009.

Rokhim, Rofikoh, “Mengapa GCG Bagi Bank Begitu Penting?”, Bisnis

Indonesia, 21 Pebuari 2006.

Sawyer’s, Lawrens B, Dittenhofer, Mortimer A dan Scheiner, James H,”Internal

Auditing Audit Internal Sawyer”, Edisi Lima, Salemba Empat, Jakarta,

2009.

Sedarmayanti, ”Good Governance (Kepemerintahan yang baik) dan Good

Corporate Governance (Tata kelola perusahaan yang baik)”, CV Mandar

Maju, Bandung, 2007.

Siagian, Sondang P, “Kiat Meningkatkan Produktiviats Kerja”, Rienika Cipta,

Jakarta, 2002.

Simbolon, Harry Andrian, “(Business and Accounting, For the Better Business

Practice. Mengupas Seluk Beluk Fraud dan Cara Mengatasinya) Diskusi

Audit Kecurangan, 22 Desember 2010, Jurnal Akuntansi, Jakarta, 2010.

Page 152: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

136

Sugiyono.“Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif dan R & D”, CV. Alfabeta, Bandung, 2011.

_____,“Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif”, CV. Alfabeta, Bandung, 2012. Suharto, Harry, “Peran Internal Audit Menegakkan Corporate Governance”,

Media Akuntansi No. 36/ November-Desember 2003, Jakarta, 2003. Soeharmoro, “Peranan Internal Auditor dalam Pendeteksian dan Pencegahan

Kecurangan”, Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi - Vol. 1, No. 3, Mei 2012, Jakarta, 2012.

Soelendro, Arie, “Paradigma Baru Aparat Pengawasan Intern Pemerintah”,

Prosiding KNA IV IAI, Jakarta, 2000. Stettler, H.F., “Auditing Principles”, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. 1982.

Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (AltomonteSpirings, FL: The Institute of Internal Auditors, 1978).

Syakhroza, Akhmad, “Best Practices Corporate Govenance dalam Konteks

Kondisi Lokal Perbankan Indonesia”, Majalah Usahawan, Agustus 2003, Jakarta, 2003.

_____, “Teori Corporate Governance”, Majalah Usahawan, Juni 2003, Jakarta, 2003. Tampubolon, Robert, ”Risk and System - Based Internal Auditing”, PT. Elex

Media Koputindo, Jakarta, 2005. Tedjasukma, Fanny Novian. “Pentingnya Red Flag Bagi Auditor Independen

untuk Mendeteksi Kecurangan dalam Laporan Akuntansiran Keuangan”, Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol 1, No. 3, Mei. 2012, Jakarta, 2012.

The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG), “Internalisasi Good

Corporate Governance dalam Proses Bisnis”, Laporan Corporate Governance Perception Index 2004.

Tjager , I nyoman, Alijiyo, F, Antonius, Djemat, Humphrey R dan Soembodo,

Bambang, “Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia, PT. Prenhalindo, Jakarta, 2003.

Tuanakotta. Theodorus. M, “Akuntansi Forensik & Audit Investigatif”, Salemba

Empat, Jakarta, 2012. Tugiman, Hiro, “Tantangan dan Prospek Profesi Internal Auditor di Indonesia”,

Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DS-QIA), Jakarta, 2004.

Page 153: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

137

_____, ”Peran Auditor Internal dalam Good Corporate Governance“, YPIA,

Jakarta, 2000.

Tunggal, Amin Widjaja, “Pengantar Efective Internal Audit. Konsep, Soal Jawab

dan Kasus”, Harvarindo, Jakarta, 2012.

_____, ”Seluk-Beluk Internal Auditing”, Harvarindo, Jakarta, 2012.

_____, ”Dasar - dasar Fraud Auditing”, Harvarindo, Jakarta, 2013.

_____,“Memahami Fraud Audit. Bagaimana Mendeteksi dan Mencegah

Kecurangan Bisnis”, Harvarindo, Jakarta, 2014.

Umar, Husein, “Desain Penelitian Manajemen Strategik: Cara Mudah Meneliti

Masalah-MasalahManagemen Strategik untuk Skripsi, Tesis dan Praktik

Bisnis”, PT. Rajawali Pers, Jakarta, 2010.

Wardoyo, Trimanto S dan Lena, “ Penerapan Auditor Internal dalam Menunjang

Pelaksanaan Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT.

Dirgantara Indonesia)”, Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi NO. 3 Tahun ke-

1 September-Desember 2010, Jakarta, 2010.

Wells. Josept T, “Fraud Examination: Investigative and Audit Procedures”,

Article Journal of The American Society of CLU & ChFC, America, 1994.

Yuhertiana, Indrawati, “Peran Audit Investigasi dalam Penegakan Good

Governance di Indonesia”, Diskusi Audit Investigasi, 25 Mei 2005.

Widarjnono, Agus, “Analisis Statistika Multivariat Terapan”, UPP STIM YKPN,

Yogyakarta, 2010.

Wind, Ajeng, “ Forensic Accounting, untuk Pemula & Orang Awam”, Dunia

Cerdas, Jakarta, 2014.

Page 154: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

138

Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian

KUESIONER

EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENDETEKSIAN

FRAUD TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Ummi Sa’diyah

NIM. 1110082000011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 155: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

139

Yang Terhormat

Bapak/Ibu/Sdr Responden

Di Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untk meluangkan waktunya dalam mengisi

kuesioner yang akan saya pergunakan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir.

Kuesioner ini digunakan untuk menganalisis “Efektivitas Peran Auditor

Internal dan Pendeteksian Fraud terhadap Penerapan Good Corporate

Governance “.

Bapak/Ibu/Sdr dapat dengan bebas menentukan jawaban sesuai dengan

yang diyakini. Identitas dan jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr berikan dalam kuesioner

ini akan dijaga kerahasiaanya.

Demikian permohonan ini, saya meminta maaf atas segala keterbatasan

dan kesederhanaan dalam penyampaian. Atas bantuan dan partisipasi yang

Bapak/Ibu/Sdr berikan, saya sampaikan terima kasih.

Jazzakumullah Khairan Katsier.

Wassalmualaikum Wr.Wb

Jakarta, Januari 2016

Penulis,

(Ummi Sa’diyah)

Page 156: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

140

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

A. Pertanyaan Umum

Beri tanda (X) atau (√) pada identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara

1. Nama :

2. Nama Perusahaan :

3. Posisi dalam Perusahaan :

4. Jenis Kelamin :

5. Umur :

6. Pendidikan Terakhir :

7. Keahlian di Bidang :

8. Pengalaman Kerja :

B. Pernyataan Penelitian

Data pada bagian ini akan digunakan untuk keperluan analisis. Pernyataan

dibawah ini untuk mengetahui pendapat anda tentang “Efektivitas Peran

Auditor Internal dan Pendeteksian Fraud terhadap Penerapan Good Corporate

Governance “. Pada setiap pertanyaan telah disediakan bagian lima poin skala

disampingnya dengan keterangan sebagai berikut:

1. Sangat setuju (SS)

2. Setuju (S)

3. Netral (N)

4. Tidak Setuju (TS)

5. Sangat tidak setuju (STS)

Anda diminta untuk memberikan jawaban yang tersedia di samping pertanyaan

sesuai dengan jawaban/keadaan anda dengan cara memberi tanda cheklist (√).

Page 157: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

141

Efektivitas Auditor Internal (X1)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Auditor internal harus mempunyai

kedudukan yang independen dalam

perusahaan.

2. Auditor internal harus mempunyai uraian

tugas secara tertulis.

3. Auditor internal harus mempunyai

kemampuan terkait dengan proses manual.

4. Auditor internal harus mempunyai

dukungan yang kuat dari top manajemen.

5. Auditor internal harus memiliki sumber

daya yang professional, capable, objective,

integrity dan loyalitas.

6. Auditor internal harus bias bekerja sama

dengan akuntan publik.

7. Auditor internal dapat menciptakan

struktur pengkajian yang wajar dan pantas.

8. Auditor internal harus memiliki

pengetahuan yang cukup.

9. Auditor internal harus melakukan

pemeriksaan internnya dengan hati-hati

dan menggunakan kemahiran jabatannya.

10. Auditor internal harus mampu melakukan

penilaian dan korektif terhadap laporan

operasional.

11. Auditor internal dapat menyesuaikan diri

dengan keadaan dan lingkungan

perusahaan.

12. Auditor internal dapat memfokuskan diri

pada area-area yang memilliki risiko tinggi

terjadinya fraud.

13. Auditor internal dapat memberikan

rekomendasi dilakukannya investigasi

yang diperlukan.

14. Auditor internal mampu menyediakan

informasi mengenai kecukupan dan

efektivitas sistem pengendalian internal

perusahaan.

15. Auditor internal harus memiliki kualifikasi

auditor yang baik.

Page 158: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

142

Pendeteksian Fraud (X2)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Dokumen dan sumber transaksi yang tidak

lengkap atau palsu.

2. Terdapat kesamaan nama dan alamat

antara pembeli dan penerima pembayaran.

3. Terdapat piutang yang jatuh tempo.

4. Terdapat rekonsiliasi yang belum tertulis.

5. Pembayaran dengan bukti transaksi

duplikat (salinan).

6. Ayat jurnal yang salah atau tidak sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku.

7. Buku besar yang tidak akurat antara

general ledger dengan subsidiary ledger.

8. Terdapat kelemahan dalam pengandalian

intern (internal control)

9. Terdapat hubungan kekeluargaan antara

manajemen dengan karyawan perusahaan

10. Pendapatan yang meningkat degan arus kas

masuk yang menurun.

11. Pendapatan yang meningkat dengan

piutang yang menurun.

12. Perusahaan tidak memiliki Komite Audit.

13. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan

pegawai.

14. Intuisi atasan pegawai atau sesame

pegawai melihat kejanggalan atau

kecurgaan terhadap perilaku yang tidak

biasa.

15. Adanya laporan pengaduan atau keluhan.

Good Corporate Governance (Y)

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Informasi keuangan perusahaan disediakan

kepada stockholder untuk membuat

keputusan.

2 Pengelola perusahaan dapat bertindak

secara mandiri sesuai dengan peran dan

fungsi yang dimilikinya.

Page 159: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

143

No Pernyataan STS TS N S SS

3 Perusahaan menempatkan laporan

keuangan dan analisa manajemennya di

internet.

4 Stockholder diberikan kesempatan untuk

menerima dan memeriksa laporan

keuangan.

5 Perusahaan memiliki pedoman tertulis

mengenai aturan pengungkapan

(disclosure).

6 Dapat memastikan bahwa perusahaan taat

pada hokum dan peraturan-peraturan

perundangan yang berlaku.

7 Perusahaan memiliki pedoman etika dan

tingkah laku.

8 Pedoman dan etika tingkah laku tersebut di

distribusikan kepada semua karyawan.

9 Terdapat potensi benturan kepentingan

antara perusahaan dengan direksi dan

komisaris.

10 Perusahaan merasa penting memiliki daftar

saham yang dimiliki oleh anggota direksi

dan komisaris.

11 Perusahaan selalu menerbitkan laporan

keuangan dan analisa manajemennya

kepada para analis.

12 Stockholder diberikan kesempatan untuk

menerima dan memeriksa laporan

keuangan.

13 Terdapat perlakuan yang sama terhadap

pemegang saham mayoritas maupun

minoritas.

14 Penyajian laporan keuangan yang akurat

dan tepat waktu.

15 Terdapat suatu sistem yang menjamin agar

manajemen tetap menjaga akuntabilitas

kepada stakeholders.

Page 160: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

144

Lampiran 2: Data Mentah Jawaban Responden

Efektivitas Peran Auditor Internal (X1)

No EPAI1 EPAI2 EPAI3 EPAI4 EPAI5 EPAI6 EPAI7 EPAI8 EPAI9 EPAI10 EPAI11 EPAI12 EPAI13 EPAI14 EPAI15 Total_EPAI Average

1 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 67 4.47

2 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 66 4.40

3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 54 3.60

4 3 3 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 53 3.53

5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 68 4.53

6 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 65 4.33

7 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 53 3.53

8 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 53 3.53

9 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 67 4.47

10 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 66 4.40

11 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 51 3.40

12 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 4 4 5 2 4 59 3.93

13 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 69 4.60

14 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 64 4.27

15 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 53 3.53

16 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 70 4.67

17 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 51 3.40

18 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 5 67 4.47

19 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 70 4.67

20 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 3.07

21 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 51 3.40

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4.00

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5.00

24 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 71 4.73

25 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 47 3.13

26 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 3 56 3.73

27 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 63 4.20

28 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 48 3.20

29 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 71 4.73

30 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 54 3.60

31 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 66 4.40

32 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 69 4.60

33 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 51 3.40

34 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 54 3.60

35 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 65 4.33

36 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 70 4.67

37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 54 3.60

38 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 55 3.67

39 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 68 4.53

40 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 68 4.53

41 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 52 3.47

42 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 66 4.40

43 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 70 4.67

44 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 64 4.27

45 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 53 3.53

46 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 70 4.67

47 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 4 57 3.80

48 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 2 5 68 4.53

49 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 68 4.53

50 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 3 3 3 3 3 50 3.33

51 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58 3.87

52 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 64 4.27

53 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 70 4.67

54 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 69 4.60

55 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 58 3.87

56 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 3 4 5 5 3 63 4.20

57 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 60 4.00

58 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 53 3.53

59 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 63 4.20

60 5 3 5 4 5 3 3 5 5 5 3 4 3 2 3 58 3.87

61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 60 4.00

62 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 3 4 65 4.33

63 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 60 4.00

64 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 67 4.47

65 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 62 4.13

66 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 64 4.27

67 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 61 4.07

68 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 60 4.00

69 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 62 4.13

70 3 3 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 61 4.07

Page 161: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

145

Pendeteksian Fraud (X2)

No PF1 PF2 PF3 PF4 PF5 PF6 PF7 PF8 PF9 PF10 PF11 PF12 PF13 PF14 PF15 Total_PF Average

1 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 64 4.27

2 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 70 4.67

3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 50 3.33

4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 55 3.67

5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 68 4.53

6 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 66 4.40

7 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51 3.40

8 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 53 3.53

9 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 66 4.40

10 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 68 4.53

11 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 3.20

12 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 58 3.87

13 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 70 4.67

14 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 66 4.40

15 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 50 3.33

16 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 71 4.73

17 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 51 3.40

18 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 68 4.53

19 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 69 4.60

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3.00

21 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 51 3.40

22 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 63 4.20

23 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 69 4.60

24 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 68 4.53

25 4 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 4 3 3 3 57 3.80

26 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 58 3.87

27 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 60 4.00

28 4 3 3 3 5 3 3 5 5 4 3 4 3 3 3 54 3.60

29 4 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 67 4.47

30 3 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 62 4.13

31 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 65 4.33

32 5 5 4 5 3 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 58 3.87

33 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 50 3.33

34 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 57 3.80

35 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 68 4.53

36 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 71 4.73

37 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 53 3.53

38 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 53 3.53

39 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 67 4.47

40 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 67 4.47

41 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 58 3.87

42 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 65 4.33

43 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 71 4.73

44 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 63 4.20

45 4 3 3 5 4 3 5 3 3 3 4 3 3 3 3 52 3.47

46 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 67 4.47

47 4 3 4 4 3 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 60 4.00

48 4 4 2 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 65 4.33

49 5 4 4 4 5 3 4 3 3 3 5 4 5 4 4 60 4.00

50 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 52 3.47

51 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 62 4.13

52 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 62 4.13

53 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 69 4.60

54 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 68 4.53

55 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 63 4.20

56 3 3 5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 59 3.93

57 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 60 4.00

58 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 57 3.80

59 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 61 4.07

60 4 3 2 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 65 4.33

61 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 60 4.00

62 5 4 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 54 3.60

63 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 58 3.87

64 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 66 4.40

65 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 66 4.40

66 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 62 4.13

67 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 64 4.27

68 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 59 3.93

69 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 62 4.13

70 5 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 59 3.93

Page 162: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

146

Penerapan Good Corporate Governance (Y)

No GCG1 GCG2 GCG3 GCG4 GCG5 GCG6 GCG7 GCG8 GCG9 GCG10 GCG11 GCG12 GCG13 GCG14 GCG15 Total_GCG Average

1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 67 4.47

2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 68 4.53

3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 52 3.47

4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 53 3.53

5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 4.07

6 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 4.93

7 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 3.93

8 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 3.07

9 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 66 4.40

10 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 69 4.60

11 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 50 3.33

12 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 3 3 57 3.80

13 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 68 4.53

14 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 64 4.27

15 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 52 3.47

16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 71 4.73

17 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 51 3.40

18 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 65 4.33

19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 73 4.87

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3.00

21 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 52 3.47

22 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 62 4.13

23 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73 4.87

24 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 70 4.67

25 3 3 5 5 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 55 3.67

26 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 3 3 3 3 55 3.67

27 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 62 4.13

28 3 3 5 5 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 54 3.60

29 5 5 3 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 66 4.40

30 3 5 5 4 5 5 3 5 4 3 3 4 3 4 3 59 3.93

31 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 67 4.47

32 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 56 3.73

33 4 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 54 3.60

34 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 59 3.93

35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 62 4.13

36 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 67 4.47

37 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 61 4.07

38 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 54 3.60

39 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 66 4.40

40 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 65 4.33

41 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 56 3.73

42 3 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 63 4.20

43 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 68 4.53

44 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 64 4.27

45 4 4 3 3 3 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 57 3.80

46 3 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 63 4.20

47 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 54 3.60

48 4 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 4 3 5 63 4.20

49 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 65 4.33

50 5 3 3 3 3 3 3 5 3 4 5 5 4 4 3 56 3.73

51 3 5 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 59 3.93

52 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 64 4.27

53 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 68 4.53

54 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 69 4.60

55 5 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 3 3 4 53 3.53

56 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 62 4.13

57 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 62 4.13

58 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 57 3.80

59 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 57 3.80

60 4 3 3 4 4 5 5 4 2 4 3 4 4 3 3 55 3.67

61 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 66 4.40

62 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 65 4.33

63 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 59 3.93

64 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 69 4.60

65 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 60 4.00

66 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 63 4.20

67 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 64 4.27

68 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 53 3.53

69 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 62 4.13

70 3 3 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 57 3.80

Page 163: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

147

Lampiran 3: Pengolah Data Dengan SPSS

Validitas dan Reliabilitas

Efektivitas Peran Auditor Internal (X1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 70 100.0

Excludeda 0 .0

Total 70 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.913 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

EPAI1 4.03 .701 70 EPAI2 4.13 .741 70 EPAI3 4.17 .701 70 EPAI4 4.04 .669 70 EPAI5 4.06 .700 70 EPAI6 4.04 .711 70 EPAI7 4.01 .732 70 EPAI8 4.17 .659 70 EPAI9 4.20 .694 70 EPAI10 4.11 .692 70 EPAI11 4.06 .740 70 EPAI12 4.11 .649 70 EPAI13 4.13 .700 70 EPAI14 3.90 .854 70 EPAI15 4.03 .722 70

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

EPAI1 57.17 44.260 .707 .904 EPAI2 57.07 45.082 .575 .908 EPAI3 57.03 44.927 .631 .906 EPAI4 57.16 45.033 .654 .906 EPAI5 57.14 45.805 .534 .909 EPAI6 57.16 45.004 .612 .907 EPAI7 57.19 44.965 .596 .907 EPAI8 57.03 44.869 .685 .905 EPAI9 57.00 46.232 .492 .911 EPAI10 57.09 45.587 .565 .908 EPAI11 57.14 43.573 .740 .902 EPAI12 57.09 45.471 .623 .907 EPAI13 57.07 45.864 .527 .910 EPAI14 57.30 44.271 .559 .909 EPAI15 57.17 44.231 .687 .904

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

61.20 51.351 7.166 15

Page 164: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

148

Pendeteksian Fraud (X2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 70 100.0

Excludeda 0 .0

Total 70 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.881 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PF1 4.14 .666 70 PF2 4.09 .717 70 PF3 3.90 .854 70 PF4 4.13 .721 70 PF5 4.06 .700 70 PF6 4.09 .676 70 PF7 4.10 .725 70 PF8 4.09 .737 70 PF9 4.09 .756 70 PF10 4.11 .733 70 PF11 4.04 .731 70 PF12 3.97 .680 70 PF13 4.03 .680 70 PF14 4.10 .684 70 PF15 4.13 .700 70

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

PF1 56.91 39.384 .440 .877 PF2 56.97 37.304 .649 .868 PF3 57.16 37.758 .478 .877 PF4 56.93 38.154 .542 .873 PF5 57.00 39.275 .426 .878 PF6 56.97 39.419 .428 .878 PF7 56.96 37.868 .572 .871 PF8 56.97 38.347 .505 .875 PF9 56.97 39.072 .408 .879 PF10 56.94 37.823 .570 .872 PF11 57.01 37.145 .654 .868 PF12 57.09 38.022 .598 .871 PF13 57.03 38.637 .521 .874 PF14 56.96 38.273 .563 .872 PF15 56.93 36.821 .729 .865

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

61.06 43.504 6.596 15

Page 165: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

149

Penerapan Good Corporate Governance (Y)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 70 100.0

Excludeda 0 .0

Total 70 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.879 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

GCG1 4.06 .778 70 GCG2 4.09 .737 70 GCG3 4.10 .764 70 GCG4 4.04 .751 70 GCG5 4.06 .720 70 GCG6 4.09 .676 70 GCG7 4.07 .688 70 GCG8 4.17 .564 70 GCG9 3.99 .860 70 GCG10 4.07 .729 70 GCG11 4.10 .684 70 GCG12 4.01 .691 70 GCG13 4.01 .712 70 GCG14 4.00 .681 70 GCG15 4.04 .690 70

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

GCG1 56.84 37.787 .490 .874 GCG2 56.81 36.501 .677 .865 GCG3 56.80 36.858 .607 .868 GCG4 56.86 38.095 .477 .874 GCG5 56.84 38.076 .504 .873 GCG6 56.81 37.864 .572 .870 GCG7 56.83 38.202 .518 .872 GCG8 56.73 39.128 .515 .873 GCG9 56.91 36.688 .543 .872 GCG10 56.83 37.130 .610 .868 GCG11 56.80 38.974 .425 .876 GCG12 56.89 38.190 .516 .873 GCG13 56.89 37.929 .529 .872 GCG14 56.90 37.946 .556 .871 GCG15 56.86 38.356 .496 .873

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

60.90 43.077 6.563 15

Page 166: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

150

Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 20.0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EPAI 70 3.07 5.00 4.0800 .47815 PF 70 3.00 4.73 4.0700 .43957 GCG 70 3.00 4.93 4.0596 .43748 Valid N (listwise) 70

Correlations

GCG EPAI PF

Pearson Correlation GCG 1.000 .837 .814

EPAI .837 1.000 .860

PF .814 .860 1.000

Sig. (1-tailed) GCG . .000 .000

EPAI .000 . .000

PF .000 .000 .

N GCG 70 70 70

EPAI 70 70 70

PF 70 70 70

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .857a .734 .726 .22891 2.282

a. Predictors: (Constant), PF, EPAI b. Dependent Variable: GCG

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.695 2 4.847 92.506 .000b

Residual 3.511 67 .052 Total 13.206 69

a. Dependent Variable: GCG b. Predictors: (Constant), PF, EPAI

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .633 .258 2.447 .017 EPAI .482 .113 .527 4.269 .000 .261 3.836

PF .359 .123 .361 2.924 .005 .261 3.836

a. Dependent Variable: GCG

Page 167: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

151

Page 168: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

152

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 70 Normal Parameters

a,b Mean .0000000

Std. Deviation .22557281 Most Extreme Differences Absolute .082

Positive .061 Negative -.082

Test Statistic .082 Asymp. Sig. (2-tailed) .200

c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Page 169: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

153

Lampiran 4: Surat - Surat Penelitian

Page 170: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

154

Page 171: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

155

Page 172: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

156

Page 173: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

157

Page 174: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

158

Page 175: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

159

Page 176: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

160

Page 177: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

161

Page 178: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

162

Page 179: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

163

Page 180: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

164

Page 181: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

165

Page 182: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

166

Page 183: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

167

Page 184: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

168

Page 185: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

169

Page 186: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

170

Page 187: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

171

Page 188: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

172

Page 189: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

173

Page 190: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

174

Page 191: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

175

Page 192: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

176

Page 193: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

177

Page 194: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

178

Page 195: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

179

Page 196: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

180

Page 197: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

181

Page 198: EFEKTIVITAS PERAN AUDITOR INTERNAL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33290/1/UMMI SA... · Analisis data menggunakan ... A. Tinjauan Literatur ..... 11 . 1

182