sa stekom sa 1 2

43
SA STEKOM SA 1 2 © Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer, 2007 - All Right Reserved Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Standar Akademik Disetujui Oleh : Revisi Ke - 6 26 11 2017 SA.STEKOM.SA.1.2 Senat Akademik STEKOM

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SA STEKOM SA 1 2

SA STEKOM SA 1 2

© Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer, 2007 - All Right Reserved

Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer

Standar Akademik Disetujui Oleh :

Revisi Ke - 6 26 – 11 – 2017 SA.STEKOM.SA.1.2 Senat Akademik

STEKOM

Page 2: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM i

SA STEKOM SA 1 1

Revisi : 6

Tanggal : 26 Nopember 2017

Dikaji Ulang Oleh : Pembantu Ketua I Bidang Akademik

Dikendalikan Oleh : Unit Penjaminan Mutu (UPM)

Disetujui Oleh : Senat Akademik STEKOM

© Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer, 2007 - All Right Reserved

Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer

Standar Akademik Disetujui Oleh :

Revisi Ke - 6 26 – 11 – 2017 KA.STEKOM.SA.1.1 Senat Akademik

STEKOM

Page 3: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM ii

KATA PENGANTAR

Standar akademik ini disusun sebagai penjabaran dari Kebijakan

Akademik Sekolah TinggI Elektronika dan Komputer. Pembahasan

standar akademik ini dilaksanakan pada Rapat Senat STEKOM tanggal

26 Nopember 2007. Proses penyusunan Standar Akademik ini melalui

jalan yang cukup panjang dan banyak pihak yang dilibatkan. Dari segi

waktu penyusunannya menghabiskan waktu sekitar setahun. Dari segi

proses, cukup banyak tahapan yang dilalui. Hasil yang tertuang pada

Standar Akademik ini tidak terlepas dari dokumen-dokumen yang ada

seperti Kebijakan Akademik yang disusun SA STEKOM Standar Akademik

untuk Proses Pembelajaran yang dikeluarkan Unit Penjaminan Mutu

STEKOM, Standar Pendidikan Nasional, dann format akreditasi institusi

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Berbagai

dokumen tersebut menjadi pertimbangan dalam kajian oleh Kelompok

Kerja SA.

Standar Akademik ini hendaknya dijadikan acuan dasar bagi

pengelola program, staf pengajar, staf administrasi dan mahasiswa dalam

upaya peningkatan proses pembelajaran di Sekolah TinggI Elektronika

dan Komputer.

Dengan terbitnya Standar Akademik ini diharapkan seluruh jajaran

STEKOM benar-benar memperhatikan dan mengacunya dalam

penyelenggaraan pendidikan. Pada sisi lain, Standar Akademik ini

merupakan kebijakan yang memerlukan penjabaran lebih lanjut dalam

operasionalisasinya. Oleh karena itu pihak Pimpinan STEKOM akan

melengkapi dengan standar-standar operasional yang lain.

Sebagai sebuah kebijakan, Standar Akademik ini diharapkan

berlaku, sejalan dengan masa berlakunya Kebijakan Akademik dan

terbuka untuk revisi bila dianggap sangat perlu. Adalah tugas Senat

Akademik untuk terus memantau dinamika perubahan dan mengubah

kebijakan akademik. Untuk itu kami, mengucapkan terima kasih kepada

Page 4: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM iii

semua pihak yang telah memberi masukan pada waktu penyusunan

Standar Akademik ini dan di masa-masa yang akan datang. Terima kasih

juga kami ucapkan kepada Senat Akademik telah menetapkan kebijakan

ini dalam bentuk ketetapan untuk diberlakukan di STEKOM.

Terima kasih.

Semarang, 3 Desember 2017

Senat Akademik STEKOM

Sulartopo, S.Pd., M.Kom

NIDN : 0629016601

Page 5: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM iv

DAFTAR ISI

Judul

Lembar Pengendali ............................................................................... i

Kata Pengantar ..................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................ iv

Surat Keputusan Senat STEKOM ........................................................ vi

A. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A.1. Tujuan .................................................................................... 1

A.2. Kegunaan Standar Akademik .............................................. 3

A.3. Sistematika ............................................................................ 2

B. STANDAR UMUM ............................................................................ 7

B.1. Visi ......................................................................................... 4

B.2. Misi ......................................................................................... 4

B.3. Tujuan Pendidikan ................................................................. 5

B.4. Tata Pamong ......................................................................... 5

B.5. Manajemen Lembaga ........................................................... 6

B.6. Sumber Daya Manusia ......................................................... 7

B.7. Sarana dan Prasarana .......................................................... 9

B.8. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan ........................ 11

B.9. Moral dan Etika ..................................................................... 11

B.10. Mahasiswa ............................................................................. 12

B.11. Keuangan .............................................................................. 13

B.12. Suasana Akademik ............................................................... 14

B.13. Kerjasama ............................................................................. 14

B.14. Azas ....................................................................................... 15

Page 6: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM v

C. PENDIDIKAN ..................................................................................... 18

C.1. Kurikulum program Studi .................................................... 18

C.2. Input ........................................................................................ 20

C.3. Proses .................................................................................... 20

C.4. Output .................................................................................... 25

D. PENELITIAN .......................................................................................... 27

D.1. Kode Etik .................................................................................. 27

D.2. Proses Penelitian ..................................................................... 29

D.3. Output ....................................................................................... 30

E. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT .................................................. 31

E.1. Pengabdian ............................................................................... 31

E.2. Pelayanan ................................................................................. 32

E.3. Output ....................................................................................... 32

F. PENUTUP ........................................................................................... 33

F.1. Peningkatan Mutu Berkelanjutan ........................................ 33

Page 7: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM vi

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK STEKOM

NOMOR 285/STEKOM/SA.21/K/2007

TENTANG

STANDAR AKADEMIK STEKOM

SENAT AKADEMIK STEKOM

Menimbang : 1. Bahwa dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi

perlu adanya landasan bagi pengembangan

program akademik, sumber daya akademik,

prosedur kegiatan dan evaluasi akademik untuk

meningkatkan mutu pendidikan;

2. Bahwa untuk melaksanakan hal tersebut pada butir

1 dipandang perlu adanya suatu standar akademik

yang merupakan landasan bagi penyusunan visi,

misi, tujuan pendidikan dan etika STEKOM,

kurikulum program studi, sumber daya manusia

(tenaga pengajar dan tenaga administrasi),

mahasiswa, proses pembelajaran, sarana dan

prasarana, suasana akademik, keuangan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat, tata pamong,

manajemen lembaga, sistem informasi dan

kerjasama dalam dan luar negeri di STEKOM;

3. Bahwa untuk mewujudkan hal tersebut dipandang

perlu disusun suatu standar akademik yang

ditetapkan dengan Keputusan Senat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

Page 8: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM vii

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999

tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3859);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

4. Keputusan Ketua STEKOM Nomor

023/STEKOM/DS.21/K/2017 tanggal 26 Nopember

2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja STEKOM;

5. Statuta STEKOM.

Memperhatikan : Persetujuan Rapat Senat Akademik STEKOM

tanggal 26 Nopember 2017

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Standar Akademik Sekolah Tinggi

Elektronika dan Komputer sebagamana terdapat pada

lampiran keputusan ini.

Kedua : Standar Akademik Sekolah Tinggi Elektronika dan

Komputer merupakan pernyataan yang digunakan

sebagai acuan penyusunan rencana, pelaksanaan dan

evaluasi kegiatan akademik lembaga dan sivitas

akademika di lingkungan Sekolah Tinggi Elektronika

dan Komputer.

Ketiga : Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini,

apabila diperlukan akan diatur lebih lanjut dengan

Keputusan tersendiri.

Page 9: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Standar Akademik STEKOM viii

Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan

ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya

apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan

ini.

Ditetapkan di Semarang

Pada tanggal 3 Desember 2017

Ketua Senat,

Sulartopo, S.Pd, M.Kom

NIDN : 0629016601

Tembusan:

1. Ketua Yayasan

2. Ketua STEKOM

3. Pembantu Ketua I

4. Ketua Program Studi

5. Kepala UPT STEKOM

6. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni

di lingkungan STEKOM

Page 10: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 1

A. PENDAHULUAN

Kebijakan Akademik telah disetujui oleh Senat Sekolah Tinggi

Elektronika dan Komputer (STEKOM). Selanjutnya, dalam upaya

peningkatan mutu dalam pengelolaan akademik di lingkungan STEKOM,

maka Ketua menetapkan Standar Akademik yang berlaku di lingkungan

STEKOM. Standar Akademik merupakan penjabaran dari Kebijakan

Akademik, dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan program serta tolok

ukur dalam evaluasi pelaksanaan program.

A.1. Tujuan

Adanya standar akademik STEKOM ini diperlukan untuk memelihara

komitmen mutu, konsistensi dalam penyusunan rencana, pelaksanaan

program dan kegiatan, sehingga mutu yang baik dapat direalisasikan.

A.2. Kegunaan Standar Akademik

1. Merupakan acuan dalam penyusunan rencana, pelaksanaan,

pemantauan, dan evaluasi kegiatan akademik yang dilakukan

lembaga dan sivitas akademika STEKOM dengan berorientasi

pada peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan.

2. Menjadi landasan bagi penyusunan visi, misi dan tujuan

lembaga/program pendidikan, pengembangan kurikulum,

proses pembelajaran, sumberdaya manusia, kesehatan

lingkungan dan keselamatan, sumber belajar, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat dan etika, penyelenggaraan

dan administrasi akademik serta peningkatan kualitas

berkelanjutan.

3. Memberikan arah bagi setiap dosen untuk menyelenggarakan

proses pembelajaran yang berkualitas dan inovatif sesuai

dengan spesifikasi program studi.

Page 11: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 2

4. Menjadi acuan bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi

akademik yang ditetapkan dalam spesifikasi program studi (visi,

misi, tujuan pendidikan, kurikulum, proses pembelajaran, dan

monitoring serta evaluasi).

5. Memberikan arah kegiatan penelitian sivitas akademika sesuai

peran STEKOM dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan kesejahteraan manusia.

6. Merupakan arahan untuk kegiatan pengabdian kepada

masyarakat sivitas akademika sesuai peran STEKOM dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia.

7. Memberikan arah penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat ke nilai-nilai luhur, etika, moral

dan bermartabat.

A.3. Sistematika

Sistematika penyusunan standar akademik STEKOM adalah sebagai

berikut:

Bagian A - Pendahuluan :

Berisikan gambaran kedudukan Standar Akademik, tujuan

pembuatan Standar Akademik, kegunaan Standar Akademik

STEKOM serta Sistematika penyusunan Standar Akademik

STEKOM.

Bagian B - Standar Umum :

Berisikan standar bagi penyusunan Visi, Misi, Tujuan

Pendidikan, Tata Pamong, Manajemen Lembaga, Sumber

Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Keselamatan,

Kesehatan, dan Lingkungan, Moral dan Etika, Mahasiswa,

Keuangan, Suasana Akademik, dan Kerjasama serta Azas

penyelenggaraan kebijakan akademik.

Page 12: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 3

Bagian C - Pendidikan :

Berisikan standar bagi sistem pendidikan meliputi Kurikulum

Program Studi, Input, Proses dan Output.

Bagian D - Penelitian :

Berisikan standar bagi pelaksanaan penelitian di lingkungan

STEKOM, meliputi aspek kode etik, proses penelitian, serta

output.

Bagian E - Pengabdian Kepada Masyarakat :

Berisikan standar bagi pengabdian, pelayanan dan output

kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Bagian F - Penutup

Berisi standar peningkatan mutu Berkelanjutan.

Page 13: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 4

B. STANDAR UMUM

B.1. Visi

1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi

sumber inspirasi, motivasi, dan dasar bertindak bagi segenap

pihak yang berkepentingan.

2. Rumusan visi harus dapat dicapai dan dapat diukur.

3. Visi dirumuskan oleh civitas akademika, dengan berdasarkan

masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan.

4. Visi harus ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala

sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

B.2. Misi

1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan

dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam

waktu tertentu.

2. Misi harus menunjukkan ruang lingkup sasaran yang dituju

serta ruang lingkup geografis.

3. Misi harus mengandung pokok-pokok kegiatan yang dapat

menjadi landasan untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.

4. Misi harus dirumuskan oleh sivitas akademika berdasarkan

masukan-masukan dari segenap pihak serta memberi

keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan

STEKOM yang terlibat.

5. Misi harus menjadi tolok ukur dalam evaluasi baik di seluruh

STEKOM maupun bagian-bagiannya.

Page 14: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 5

B.3. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan pendidikan harus disusun selaras dengan visi, misi dan

relevan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Tujuan pendidikan harus disusun dan dilaksanakan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai jenjang

pendidikannya.

3. Tujuan pendidikan harus diinformasikan kepada seluruh sivitas

akademika.

B.4. Tata Pamong

1. Struktur

a. Institusi/Program Studi dan satuan organisasi yang lain

harus mempunyai struktur organisasi yang jelas.

b. Struktur organisasi di semua tingkatan harus disertai

dengan deskripsi tugas yang jelas, yang menunjukkan

wewenang dan tanggung jawab masing masing.

2. Proses

a. Institusi/Program Studi dan satuan organisasi yang lain

harus bertanggung jawab melaksanakan penjaminan mutu

di bagian masing-masing.

b. Setiap unit organisasi harus memiliki pedoman

pengambilan keputusan dan pedoman pendelegasian

wewenang.

3. Program

a. Institusi / Program Studi / Bagian / Laboratorium dan

satuan - satuan lain harus didukung oleh tenaga pengajar

dan tenaga administrasi yang memadai untuk

menyelenggarakan administrasi pendidikan secara

optimal.

Page 15: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 6

b. Institusi / Program Studi harus memiliki program

pengendalian mutu untuk administrasi pendidikan .

B.5. Manajemen Lembaga

1. Kepemimpinan

a. Pimpinan Institusi/Program Studi/Bagian/Laboratorium

dan satuan-satuan lain harus merumuskan visi, misi,

program, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat

operasional dan terukur.

b. Pimpinan Institusi / Program Studi seharusnya bersifat

pengayom, dengan menginspirasi, mendukung dan

menghargai peran serta sivitas akademika, serta

menumbuhkan kesaling percayaan dan kebebasan dalam

berkarya dengan penuh tanggung jawab.

c. Kepemimpinan akademik seharusnya dievaluasi secara

berkala untuk melihat sejauh mana visi, misi dan tujuan

dari Institusi / Program Studi telah tercapai.

2. Komitmen

a. Pimpinan harus mempunyai komitmen dalam upaya

pencapaian visi, misi dan tujuan , sasaran serta kegiatan

tahunan.

b. Sivitas akademika dan tenaga administrasi harus

mempunyai komitmen dalam peningkatan mutu akademik

yang ditunjukkan implementasinya melalui pengukuran,

pemantauan, analisis dan peningkatan kinerja secara

berkesinambungan.

c. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu

proses pembelajaran seharusnya diberi akses yang luas.

3. Manajemen Proses

a. Proses suatu kegiatan harus mempunyai batasan yang

jelas dan tersedia indikator untuk menilai kinerjanya.

Page 16: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 7

b. Setiap proses suatu kegiatan harus jelas penanggung

jawab dan pelaksananya, dan didukung ketersediaan

sumber daya yang memadai.

c. Upaya penyederhanaan tata kerja harus dilakukan untuk

menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan yang

berkelanjutan.

B.6. Sumber Daya Manusia

1. Pengembangan Tenaga Pengajar

a. Rekruitmen tenaga pengajar harus mengacu pada

kebutuhan pelaksanaan kurikulum dengan melibatkan

program studi.

b. Pengembangan tenaga pengajar seharusnya

memperhatikan rasio dosen : mahasiswa dengan

mempertimbangkan keuangan yayasan dan efisiensi

pemberdayaan tenaga pengajar.

c. Promosi tenaga pengajar harus dilakukan berdasarkan

asas kemanfaatan dan kepatuhan dalam aspek tri dharma

perguruan tinggi.

d. Tugas-tugas yang diberikan kepada staf harus sesuai

dengan kualifikasi, pengalaman dan bakat yang dimiliki

(bidang keahlian).

e. Pengembangan tenaga pengajar harus diprogramkan

secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu,

kebutuhan kurikulum dan STEKOM.

f. Sistem insentif harus dikaitkan dengan kinerja.

g. Evaluasi kinerja keharusnya dilakukan secara periodik

sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

h. Tenaga pengajar harus diberi kesempatan untuk

melakukan aktivitas guna pengembangan diri secara

akademis dan intelektual.

Page 17: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 8

2. Kemampuan yang Dimiliki Tenaga Pengajar

a. Tenaga pengajar harus mampu merancang dan

melaksanakan program pembelajaran yang rasional

sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional dan

global yang dirumuskan dalam Garis Besar Program

Perkuliahan (GBPP).

b. Tenaga pengajar harus mampu menggunakan dan

mengembangkan berbagai metoda pembelajaran yang

berbasis student centered learning (SCL) dan media

pembelajaran yang paling sesuai untuk mencapai

kompetensi keluaran (outcome) yang telah ditetapkan.

c. Tenaga pengajar seharusnya mampu mengembangkan

dan menggunakan berbagai macam media pembelajaran

berbasis Information and Communication Technology

(ICT).

d. Tenaga pengajar harus mampu memonitor dan

mengevaluasi strategi dan program pembelajaran yang

telah dilakukan.

3. Pengembangan Tenaga Administrasi

a. Rekrutmen tenaga administrasi harus mengacu pada

kebutuhan, dilaksanakan secara obyektif dan transparan.

b. Pemberdayaan tenaga administrasi harus didasarkan

pada prinsip optimalisasi, efisiensi, kesetaraan

kedudukan, hak dan kewajiban.

c. Pengembangan karir tenaga administrasi seharusnya

untuk meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan

meningkatkan prestasi kerja.

d. Untuk peningkatkan karir, setiap tenaga administrasi

harus memiliki hak yang sama untuk memperoleh

pembinaan, pelatihan dan bentuk-bentuk peningkatan

karir lain.

Page 18: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 9

e. Program-program peningkatan karir harus direncanakan

secara sistimatis dan didukung anggaran yang memadai.

f. Evaluasi prestasi dan promosi tenaga administrasi harus

dilakukan secara periodik.

g. Untuk penyegaran tugas dan salah satu bentuk promosi

harus dilakukan mutasi secara periodik dan terprogram

secara sistimatis.

4. Kemampuan yang dimiliki Tenaga Administrasi

a. Tenaga administrasi harus memiliki kemampuan untuk

mendukung kegiatan akademik.

b. Tenaga administrasi seharusnya mampu

mengembangkan diri sehingga mampu menyesuaikan

dengan perkembangan teknologi pembelajaran berbasis

ICT (information and communication technology)

B.7. Sarana dan Prasarana

1. Sarana dan prasarana pembelajaran harus direncanakan

sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan akademik

dan atau kurikulum.

2. Infrastruktur STEKOM seharusnya memenuhi persyratan teknis

dan peraturan bangunan serta standar keamanan dan

kesehatan lingkungan yang ditentukan STEKOM dan bagian

teknis terkait.

3. Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer harus memiliki

standar fasilitas pembelajaran secara umum.

4. Setiap program studi harus memiliki rancangan fasilitas sesuai

dengan standar pembelajaran serta menyusun prioritas

pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan

kurikulum program studi.

Page 19: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 10

5. Ruang kuliah atau ruang teori harus dilengkapi dengan media

pembelajaran, minimal tersedia papan tulis, AC ruangan, 1 Unit

Komputer, LCD Proyektor dan pengeras suara.

6. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium seharusnya

sejalan dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK.

7. Peralatan di ruang laboratorium harus dilengkapi dengan

manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang akan

menimbulkan kerusakan.

8. Perpustakaan harus menyediakan minimal buku referensi yang

menunjang kemampuan teori dasar dan selalu diperbaharui

sesuai perkembangan iptek.

9. Perpustakaan seharusnya menyediakan jumlah buku dan judul

yang memadai dan sistem penelusuran judul secara elektronik.

10. Perpustakaan harus dilengkapi dengan fasilitas peminjaman

buku dan jurnal sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika.

11. Perpustakaan harus membuka pelayanan sesuai jam kerja (8

jam sehari / 40 jam seminggu) pada hari kerja dan libur pada

hari minggu.

12. Perpustakaan harus dilengkapi dengan perpustakaan

elektronik.

13. Laboratorium setiap program studi seharusnya memberikan

pelayanan kepada sivitas akademika dalam bentuk layanan

praktek, pelatihan dan konsultasi.

14. Fasilitas fisik untuk aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa

seharusnya diselenggarakan sesuai dengan perkembangan

kegiatan mahasiswa.

15. Semua fasilitas fisik dan peralatan harus dipelihara secara

teratur dibawah tanggung jawab STEKOM.

Page 20: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 11

B.8. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan

1. Infrastruktur institusi harus memenuhi persyaratan teknis dan

peraturan bangunan serta kesehatan lingkungan yang

ditentukan STEKOM dan bagian teknis terkait.

2. STEKOM harus memiliki standar keselamatan kerja bagi sivitas

akademika.

3. STEKOM harus memiliki standar fasilitas pembelajaran secara

umum.

4. Setiap program studi harus memiliki rancangan fasilitas dengan

mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program

studi tersebut.

5. Setiap program studi harus menyusun prioritas pengembangan

fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum

masing-masing.

6. Staf akademik, tenaga penunjang, dan tenaga administrasi

harus berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial

yang kondusif untuk atmosfer akademik yang efisien.

7. Staf akademik, tenaga penunjang, dan tenaga administrasi

harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan

psikologis kepada mahasiswa sehingga mendukung proses

pembelajaran.

8. Institusi dan unit-unit pelaksana akademik harus membangun

sistem informasi akademik yang aman dari gangguan,

perusakan, manipulasi dan tindak tercela lain.

B.9. Moral dan Etika

1. STEKOM harus mempunyai, menerapkan, dan

mengembangkan Kode Etik Akademik.

2. Semua Sivitas Akademika dan Tenaga Penunjang di STEKOM

harus memahami tentang Etika, Etika Pendidikan, Etika

Penelitian, Etika Pengabdian Kepada Masyarakat dan Etika

Page 21: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 12

Profesi yang berlaku khusus bagi masing-masing personal

sesuai dengan kedudukannya serta secara sadar

melaksanakannya.

3. STEKOM harus mengembangkan sistem yang dapat

memberikan penghargaan bagi yang taat dan hukuman/sangsi

bagi yang melanggar etika.

4. Institusi/program studi/laboratorium, seharusnya mempunyai

program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika

bagi semua sivitas akademikanya.

5. Staf akademik harus berusaha maksimal untuk

mengembangkan intelektualitas, sikap, dan nilai-nilai

akhlak/moral mahasiswa.

B.10. Mahasiswa

1. Mahasiswa Baru

a. STEKOM harus mempunyai kebijakan tentang

penerimaan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan

yang sama.

b. STEKOM harus mempunyai prosedur seleksi yang

memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan.

c. Program studi harus mempunyai persyaratan tertentu

yang memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan sesuai kekhususannya.

d. Program studi harus menentukan jumlah mahasiswa baru

yang dapat diterima disesuaikan dengan kapasitas yang

ada dan atau student body yang telah ditentukan.

b. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru secara

reguler harus dievaluasi agar sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan stakeholders.

Page 22: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 13

2. Partisipasi Mahasiswa

a. Program studi harus mempunyai program pembimbingan

akademik dan konseling untuk mahasiswa.

b. Program konseling untuk mahasiswa seharusnya

mempertimbangkan latar belakang sosial dan ekonomi

mahasiswa serta permasalahan individu.

b. Program studi seharusnya mempunyai kebijakan tentang

perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam mendesain

dan mengevaluasi kurikulum

c. Program studi harus mendorong mahasiswa untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler dan

organisasi mahasiswa.

B.11. KEUANGAN

1. Penentuan alokasi dana STEKOM harus mengacu pada

program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja.

2. STEKOM harus mempunyai prosedur dalam penyusunan

RAPB (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja) yang

memperhatikan masukan dari program studi dan satuan-satuan

lain.

3. STEKOM harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang

mampu mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan akademik

secara baik dan berkualitas.

4. STEKOM harus mempunyai prosedur pertanggungjawaban

anggaran yang mampu menjamin akuntabilitas internal dan

eksternal.

5. STEKOM harus berupaya untuk dapat menggalang dana

selain dari kontribusi mahasiswa, sehingga mampu

mempercepat pelaksanaan pengembangan sumber daya

manusia dan sarana prasarana guna meningkatkan kualitas

proses pembelajaran.

Page 23: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 14

6. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STEKOM harus

disosialisasikan kepada sivitas akademika STEKOM untuk

menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.

B.12. Suasana Akademik

1. Tenaga pengajar dan non akademik harus berusaha maksimal

untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif dalam

rangka terciptanya atmosfer akademik yang optimal.

2. Tenaga pengajar dan non akademik harus berusaha maksimal

untuk memberikan lingkungan psikologis yang kondusif kepada

mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran.

3. Tenaga pengajar harus berusaha maksimal untuk

mengembangkan intelektual, sikap dan perilaku mahasiswa

4. Kegiatan penelitian yang dilakukan dosen seharusnya

melibatkan mahasiswa.

5. Mahasiswa seharusnya diberi kemudahan untuk mendapatkan

informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik

melalui perpustakaan maupun melalui media elektronik.

6. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk melaksanakan

kegiatan kunjungan lapangan yang mampu meningkatkan

pemahaman terhadap materi pembelajaran dan lifeskill.

7. Kegiatan seminar, diskusi kelompok harus dilakukan secara

berkala bagi tenaga pengajar maupun mahasiswa.

B.13. Kerjasama

1. STEKOM harus menyelenggarakan kerja sama dengan sektor

swasta maupun lembaga pemerintah dalam dan luar negeri.

2. Penyelenggaraan kerjasama harus dikoordinasikan di institusi.

3. Pelaksanaan kerjasama harus dilaksanakan oleh Program

Studi/Bagian/Laboratorium dan satuan-satuan lain.

Page 24: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 15

4. Kerjasama harus dilaksanakan untuk :

a. Mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki STEKOM,

b. Meningkatkan kinerja program studi/bagian/laboratorium

dan satuan-satuan lain,

c. Menyediakan akses tenaga pengajar untuk dapat

mengembangkan diri,

d. Mengembangkan citra STEKOM.

5. Kerjasama seharusnya dilaksanakan untuk:

a. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk praktek atau

berlatih,

b. Menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan

untuk mendapatkan lapangan kerja,

c. Menciptakan umpan balik yang berdaya

guna/menguntungkan.

6. Kerjasama seharusnya dapat dilaksanakan dalam bentuk :

a. Kontrak manajemen,

b. Twinning programme dan/atau transfer of credits,

c. Penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat,

d. Tukar menukar tenaga pengajar dan/atau mahasiswa

dalam kegiatan akademik

e. Penerbitan bersama karya ilmiah,

f. Penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau

kegiatan ilmiah yang lain,

g. Lain - lain yang dianggap perlu.

B.14. Azas

1. Azas akuntabilitas, yaitu bahwa semua penyelenggaraan

kebijakan akademik harus dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah, terbuka, dan senantiasa mengacu pada

perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis.

Page 25: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 16

2. Azas transparansi, yaitu bahwa kebijakan akademik harus

diselenggarakan secara terbuka, didasarkan pada tatanan dan

aturan yang jelas yang senantiasa berorientasi pada rasa saling

percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang

kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.

3. Azas kualitas, yaitu bahwa kebijakan akademik harus

diselenggarakan dengan senantiasa mengedepankan kualitas

input, proses dan output.

4. Azas kebersamaan, yaitu bahwa kebijakan akademik harus

diselenggarakan secara terpadu, terstruktur, sistematik,

komprehensif dan terarah, dengan berbasis pada visi dan misi

kelembagaan.

5. Azas keadilan, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan

akademik yang bersifat dinamis harus mampu menjamin

terakomodasinya segenap kepentingan masyarakat secara

lebih luas.

6. Azas hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara

langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan

kebijakan dan kehidupan akademik harus taat pada hukum

yang berlaku yang penegakannya dijamin oleh negara.

7. Azas manfaat, yaitu bahwa kehidupan akademik harus

diselenggarakan untuk memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi bangsa dan negara, institusi, dan segenap

sivitas akademika.

8. Azas kesetaraan, yaitu bahwa kebijakan akademik harus

diselenggarakan atas dasar persamaan hak setiap sivitas

akademika untuk menjamin terciptanya lingkungan akademik

yang egaliter.

Page 26: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 17

9. Azas kemandirian, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan

akademik harus senantiasa didasarkan pada kemampuan

institusi dengan mengandalkan segenap potensi dan sumber

daya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan institusi

yang terus berkembang secara sistematik dan terstruktur.

Page 27: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 18

C. PENDIDIKAN

C.1. Kurikulum Program Studi

1. Isi :

a. Kurikulum harus merupakan seperangkat rencana dan

pengaturan berdasarkan standar pendidikan tentang :

1) Bahan ajar,

2) Pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi,

3) Penilaian yang berbasis pada proses, potensi dan

kondisi mahasiswa.

b. Kurikulum harus mengandung :

1) Seperangkat bahan ajar/mata kuliah,

2) Kompetensi yang dirumuskan secara baik dan benar

untuk mengukur terjadinya perubahan

perilaku/kemampuan mahasiswa,

3) Pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai

kompetensi,

4) Pemanfaatan berbagai jenis dan cara pembelajaran

yang mendukung terciptanya suasana akademik dan

kemampuan belajar sepanjang hayat melalui student

centered learning.

2. Kompetensi

a. Kurikulum harus berfungsi sebagai pedoman untuk

menjamin mutu/kompetensi sesuai dengan program studi.

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh

tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat

untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

menjalankan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Page 28: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 19

Seperangkat tindakan cerdas meliputi :

1) kemampuan di bidang tertentu (doing),

2) kemampuan memelihara kelangsungan hidup

(earning),

3) kemampuan hidup bermasyarakat (living together),

4) kemampuan belajar lanjut (learning).

b. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi

kebutuhan mahasiswa

c. Kurikulum harus berbasis kompetensi, yaitu program

pendidikan yang dirancang secara sistemik untuk

memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang

dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu.

d. Kurikulum harus mengacu pada Sistem Kredit Semester

(SKS).

e. Beberapa mata kuliah seharusnya memiliki keterkaitan

dengan mata kuliah lain dalam bentuk prasyarat dan semi

prasyarat.

3. Evaluasi Kurikulum

a. Evaluasi kurikulum seharusnya dilaksanakan untuk :

1) merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi,

2) merespon perubahan sosial di luar sistem

pendidikan,

3) merespon perubahan sistem pendidikan,

4) merespon kebutuhan mahasiswa.

b. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara berkala

dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders).

Page 29: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 20

C.2. Input

1. STEKOM harus menerapkan sistem penerimaan mahasiswa

yang bermutu dan berkeadilan dengan selalu mengutamakan

prestasi akademik, potensi, dan kompetensi calon mahasiswa

serta proses yang transparan dan akuntabel.

2. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi

untuk menetapkan persyaratan kompetensi minimal calon

mahasiswa.

3. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi

melaksanakan promosi untuk mendapatkan calon mahasiswa

yang cukup memadai baik secara kuantitas maupun

kualitasnya.

4. Program studi harus menentukan jumlah mahasiswa baru yang

dapat diterima disesuaikan dengan kapasitas yang ada untuk

semua tahap pendidikan.

5. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus

menerus direvisi secara reguler agar sesuai dengan

kepentingan stakeholders.

6. STEKOM seharusnya memberi kesempatan kepada

mahasiswa untuk memberi masukan dalam pengembangan

kurikulum.

7. STEKOM seharusnya mendorong mahasiswa untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan

organisasi mahasiswa.

C.2. Proses

1. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan secara umum

yang meliputi pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan

perilaku.

Page 30: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 21

2. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap

dan perilaku pembelajar sepanjang hayat, yang mendukung

gerakan masyarakat pembelajaran, masyarakat pengetahuan,

masyarakat madani yang aktif berperan dalam pengembangan

berkelanjutan global (global sustainable development).

3. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap

dan perilaku nasionalisme yang peka terhadap perubahan

global dalam lingkungan hidup hayati, fisik, dan kesehatan serta

penghidupan politik, sosial, ekonomi, seni, budaya, dan

keamanan, yang memihak kepada pengentasan kemiskinan

dan pelestarian lingkungan yang sehat dan nyaman.

4. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap

dan perilaku yang berintegritas dan percaya diri serta penuh

kehati-hatian sehingga tidak akan pernah melakukan tindakan

tercela yang melanggar universal bioethics.

5. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan program studi

secara umum yang sesuai dengan sifat keakademikannya.

6. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi

untuk menetapkan kompetensi lulusan secara lebih rinci

bersama - sama dengan stakeholders.

7. Kurikulum harus membekali lulusan dengan kemampuan untuk

mencapai kompetensi yang ditetapkan dan mengikuti

pendidikan seumur hidup, untuk mengembangkan kemampuan

diri, dan untuk dapat menerapkan keahliannya.

8. Kurikulum harus disusun secara berkesinambungan dan

berimbang antara mata kuliah dasar, mata kuliah lanjutan dan

mata kuliah keahlian.

9. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi

kebutuhan mahasiswa.

10. Kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester.

11. Kurikulum harus secara berkala dievaluasi dan direvisi.

Page 31: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 22

12. Kurikulum harus bersifat komprehensif dan fleksibel dalam

mengadaptasi kemajuan ilmu teknologi dan seni.

13. Kurikulum seharusnya memuat pengembangan ilmu, teknologi,

dan seni yang mutakhir.

14. Proses pembelajaran harus melibatkan mahasiswa secara aktif.

15. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa

mencapai ” high order thinking ” dan kebebasan berpikir

sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa

berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, meneliti dan

memprediksi.

16. Proses pembelajaran harus dipahami sebagai keterlibatan

mahasiswa secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan

secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai

pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan

oleh pengajar. Mahasiswa harus ikut serta secara aktif

merumuskan tujuan belajarnya dan berupaya mencapai tujuan

pembelajaran tersebut.

17. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa dapat

memahami perkembangan IPTEKS serta mencari informasi

langsung ke sumbernya.

18. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu

mengolah informasi menjadi pengetahuan.

19. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu

menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.

20. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu

mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain.

21. Proses pembelajaran harus meningkatkan rasa ingin tahu

mahasiswa.

22. Proses pembelajaran harus diarahkan pada keberhasilan

belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Page 32: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 23

23. Proses pembelajaran harus direncanakan secara sistematis

dengan merujuk pada perkembangan mutakhir metode

pembelajaran secara kritis.

24. Proses pembelajaran harus dilakukan secara efektif, dengan

memperhatikan semua kelompok mahasiswa, termasuk yang

cacat fisik.

25. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa dapat

mengembangkan belajar mandiri dan belajar kelompok dengan

proporsi yang wajar.

26. Metode pembelajaran harus bervariasi, inovatif dan tepat untuk

mencapai tujuan perkuliahan, dengan cara yang efektif dan

efisien dalam menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu

yang tersedia.

27. Irama proses pembelajaran seharusnya memperhatikan sifat

alamiah kurikulum, kemampuan mahasiswa dan pengalaman

belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus

bagi mahasiswa dari yang mampu belajar dengan cepat sampai

yang lambat.

28. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas

kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.

29. Proses pembelajaran harus diarahkan pada pendekatan

kompetensi supaya dapat menghasilkan lulusan yang berakhlak

mulia, mudah beradaptasi, memiliki motivasi tinggi, kreatif dan

inovatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi,

berkemauan belajar sepanjang hayat, berpikir logis dalam

menyelesaikan masalah, dan bersikap profesional.

30. Program studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil,

bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi

hasil studi.

31. Seluruh kebijakan evaluasi hasil studi harus disosialisasikan ke

seluruh staf akademik.

Page 33: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 24

32. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya ditinjau

secara periodik, didasarkan pada data-data keberhasilan dan

kegagalan/kendala selama pengimplementasian kebijakan

sebelumnya termasuk temuan dari penguji eksternal dalam

mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung

jawab.

33. program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur

tentang transparansi sistem evaluasi hasil studi baik untuk

penilaian formal maupun penilaian berkesinambungan.

34. Transfer kredit matakuliah seharusnya dimungkinkan terjadi

antar institusi/program studi baik di lingkup nasional maupun

internasional.

35. Semua staf akademik seharusnya mendokumentasikan dan

mengembalikan penilaian umpan balik tepat waktu.

36. Program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur

tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa.

37. Pengaturan penilaian seharusnya meliputi semua tujuan dan

aspek kurikulum yang diajarkan.

38. Seperangkat metode penilaian seharusnya disiapkan dan

dipakai secara terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan

sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang

digunakan.

39. Prosedur yang digunakan secara berkala untuk memastikan

skema-skema penilaian seharusnya teruji, dapat diandalkan,

dan diterapkan dengan adil.

40. Kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa seharusnya dimonitor

dan direkam secara bersistem, diumpanbalikkan ke mahasiswa

dan diperbaiki secara berkala.

41. Metode penilaian seharusnya didokumentasikan dan secara

periodik dikembangkan, diuji, dan dievaluasi untuk menjamin

kehandalan dan kesahihannya.

Page 34: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 25

42. Program studi harus mempunyai program pembimbingan

akademik dan konseling untuk mahasiswa.

43. Program konseling untuk mahasiswa seharusnya

mempertimbangkan latar belakang sosial dan ekonomi

mahasiswa serta permasalahan individu.

44. Program Sarjana dan program Diploma harus mempunyai

kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam

mendesain, mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-

hal lain yang berhubungan dengan mahasiswa.

45. Program studi seharusnya mendorong mahasiswa untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan

organisasi mahasiswa.

46. Semua Program Studi di STEKOM harus melaksanakan proses

penjaminan mutu akademik secara terstruktur, terorganisasi,

komprehensif dan sistematis.

47. Program studi harus siap setiap saat untuk diaudit baik secara

internal maupun eksternal.

48. Program studi harus melakukan pematokan mutu ( quality

benchmarking ) akademik baik secara nasional maupun

internasional dengan aktif berkolaborasi dengan mitra dari

dalam dan luar negeri.

49. Program studi harus selalu meningkatkan mutu pelaksanaan

dan standar ke arah tercapainya keunggulan kompetensi di

tingkat nasional dan internasional.

50. Program studi seharusnya menyelenggarakan kursus-kursus

bagi para praktisi yang ingin menyegarkan ilmu

pengetahuannya dan ketrampilan ilmiahnya dalam rangka

pembelajaran sepanjang hayat ( life long learning).

C.4. Output

1. STEKOM harus secara berkala melaksanakan penelusuran

lulusan ( tracer study).

Page 35: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 26

2. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi

dan sekolah pascasarjana untuk melaksanakan penelusuran

lulusan secara lebih spesifik.

3. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi

untuk aktif berinteraksi dengan masyarakat profesi, masyarakat

perguruan tinggi dengan bidang ilmu sejenis, dan masyarakat

pengguna lulusan serta stakeholders lainnya, baik nasional

maupun internasional, dalam rangka benchmarking dan untuk

mengetahui relevansi lulusan.

4. Program studi seharusnya menyelenggarakan tes luaran (exit

test) terhadap calon lulusan terutama tentang ketrampilan

pencapaian keberhasilan (success skill) dalam rangka

pembekalan untuk siap terjun di dunia kerja yang nyata.

Page 36: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 27

D. PENELITIAN

D.1. Kode Etik

1. Setiap penelitian harus dilakukan menurut standar etik yang

berlaku.

2. Setiap peneliti harus dapat menegakkan dan menjaga etika

moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan penelitian maupun

dalam menyusun laporan penelitiannya.

3. Penelitian harus menghindari terjadinya research misconduct

yang terdiri atas beberapa hal berikut.

a) Plagiarism, yaitu apabila sebagian atau bahkan

seluruhnya menjiplak atau menyalin produk penelitian lain

tanpa merujuk pada sumbernya.

b) Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan

hasil rekayasa peneliti atau merupakan data yang

sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan

sebelumnya oleh peneliti.

c) Falsifikasi, yaitu apabila peneliti dengan sengaja

mengganti, mengubah, memodifikasi, ataupun

merekayasa data yang ada sedemikian rupa untuk

kepentingan peneliti sehingga informasi yang dikandung

menjadi menyimpang dan bahkan dapat menyesatkan

(misleading).

d) Tidak menyebutkan sumber data yang sah atau

menggunakan data hasil penelitian yang tidak dipublikasi

oleh peneliti lain tanpa menyebutkan sumbernya atau

bahkan tanpa ijin dari peneliti yang bersangkutan.

e) Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang

masih berupa manuskrip atau proposal penelitian yang

sedang dalam proses review.

Page 37: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 28

f) Memasukkan nama orang, organisasi atau lembaga

dalam suatu laporan hasil penelitian atau publikasi,

padahal orang, organisasi atau lembaga yang dimaksud

sama sekali tidak pernah terlibat dalam penelitian yang

dilaporkan atau dipublikasikan tersebut.

g) Melakukan publikasi ganda, yaitu secara sengaja

mempublikasikan artikel yang sama ke lebih dari satu

jurnal ataupun penerbit, kekcuali disebutkan secara jelas

tentang tujuan publikasi ulang atas artikel tersebut.

h) Melakukan penelitian tanpa mengindahkan

peraturanperaturan setempat yang masih berlaku yang

secara jelas dibuat untuk melindungi kepentingan subyek

atau kesehatan dan keamanan masyarakat, atau untuk

melindungi hewan uji di tempat tersebut.

i) Mempublikasikan hasil penelitian tanpa menyebutkan

adanya konflik kepentingan dengan suatu industri atau

sponsor yang telah mendanai sebagian atau keseluruhan

penelitian tersebut.

j) Secara sengaja melakukan penghapusan, merusak atau

menghilangkan data hasil penelitian orang lain untuk

kepentingan pribadi.

8. Penelitian yang melibatkan subyek manusia harus terlebih

dahulu mendapatkan surat pernyataan persetujuan subyek

(informed consent) yang menunjukkan bahwa subjek telah

mendapat penjelasan mengenai tujuan dan tata cara penelitian

serta setuju untuk terlibat dalam penelitian tersebut.

9. Untuk setiap penelitian biomedik atau yang melibatkan subyek

manusia, peneliti harus menjamin kerahasiaan subyek serta

menjaga agar setiap informasi yang diperoleh tidak akan

dipublikasikan selain untuk kepentingan ilmiah.

Page 38: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 29

D.2. Proses Penelitian

1. Penelitian yang menggunakan jaringan atau bagian tubuh

manusia harus dilakukan dengan penuh kecermatan dan

ketelitian serta menjamin bahwa pemanfaatan jaringan atau

bagian tubuh tersebut semata-mata hanya untuk kepentingan

ilmiah bukan komersial.

2. Penelitian harus dilakukan untuk menunjang dan menjadi

bagian terpadu dari kegiatan pendidikan, pengajaran, dan

pengabdian pada masyarakat.

3. Strategi, kebijakan dan prioritas penelitian harus ditetapkan

sesuai dengan misi dan tujuan STEKOM dengan masukan dari

pihakpihak terkait.

4. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar)

yang ditentukan oleh STEKOM dengan memperhatikan kaidah-

kaidah keilmuan dan etika dalam bidang masing-masing.

5. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa.

6. Penelitian seharusnya meliputi penelitian dasar dan terapan.

7. Penelitian seharusnya dilakukan secara lintas ilmu

(interdisciplinary).

8. STEKOM harus mengalokasikan dana untuk penelitian yang

besarnya tidak kurang dari 10% anggaran STEKOM.

9. STEKOM seharusnya mengalokasikan dana untuk diseminasi

hasil penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional

bagi para penelitinya.

10. STEKOM seharusnya mengadakan pelatihan, seminar,

lokakarya, serta transformasi ke STEKOM di dalam dan luar

negeri serta berkesinambungan guna meningkatkan

kemampuan dan kualitas penelitian.

11. STEKOM seharusnya dapat mengkoordinasi penelitian

interdisipliner yang melibatkan antar disiplin dan antar STEKOM

dalam maupun luar negeri.

Page 39: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 30

12. Dalam penelitian kerjasama dengan luar negeri, STEKOM

harus menjaga agar penggunaan plasma nutfah asli dan

kekayaan alam lainnya, situs sejarah, warisan budaya, dan

adat-istiadat tidak merugikan kepentingan nasional.

13. STEKOM seharusnya dapat mengembangkan hak atas

kekayaan intelektual/paten hasil penelitian dengan membangun

kerjasama dengan industri untuk memperoleh sumber dana

penelitian lebih lanjut.

14. Staf akademik harus aktif mengajukan usulan penelitian untuk

mendapatkan dana penelitian dari berbagai sumber, baik dari

dalam maupun luar negeri melalui prosedur STEKOM.

D.3. Output

1. STEKOM seharusnya memfasilitasi penyebarluasan hasil-hasil

penelitian sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas.

2. STEKOM seharusnya memfasilitasi publikasi hasil penelitian di

jurnal-jurnal internasional.

3. STEKOM seharusnya mendukung para peneliti program studi

untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil penelitiannya.

4. STEKOM seharusnya mengembangkan mekanisme yang

menjamin agar penggunaan hasil penelitian tidak menyimpang

dari tujuan.

Page 40: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 31

E. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

E.1. Pengabdian

1. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka

pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan IPTEKS

untuk masyarakat luas.

2. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada

masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan visi STEKOM, misi

dan tujuan lembaga dengan masukan dari pihak-pihak terkait.

3. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai

dengan baku mutu (standar) yang ditentukan oleh STEKOM.

4. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai atau

dengan merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.

5. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya melibatkan peran

serta mahasiswa.

6. Dalam melibatkan mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat

seharusnya merupakan ajang pelatihan mahasiswa sesuai

dengan kompetensi bidang ilmunya.

7. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan

pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

lingkungan nasional dan internasional.

8. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan

masukan baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran

maupun penelitian.

Page 41: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 32

E.2. Pelayanan

1. STEKOM harus menyediakan unit pelayanan yang mampu

menampung kegiatan antar disiplin untuk secara bersama

melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber

dana bersama.

2. STEKOM harus dapat merangsang sivitas akademika pada

semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepada

masyarakat untuk mentransfer pengetahuan, inovasi serta

memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya manusia.

3. STEKOM seharusnya dapat menciptakan program dan proyek

kegiatan pelayanan kepada masyarakat

4. STEKOM seharusnya dapat membantu mencarikan informasi

pekerjaan bagi mahasiswa, membantu mahasiswa dengan

ketrampilannya untuk mencari pekerjaan, dan meyakinkan

kepada stakeholders tentang kebutuhan ketrampilan untuk

posisi tertentu.

5. STEKOM seharusnya dapat menawarkan jasa pelayanan

konsultasi kepada masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama

dengan partner organisasi non pemerintah.

E.3. Output

1. STEKOM seharusnya dapat menawarkan jasa pelayanan

konsultasi kepada masyarakat kepada masyarakat dan jika

perlu melalui kerjasama dengan partner organisasi non

pemerintah.

Page 42: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 33

F. PENUTUP

F.1. Peningkatan Mutu Berkelanjutan

1. Kepemimpinan program studi harus merumuskan visi

pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran

pengembangan, penciptaan dan pemeliharaan nilai-nilai

bersama, kebebasan akademik dan kode etik secara

berkelanjutan.

2. Kepemimpinan program studi seharusnya bersifat

menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas

akademik dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan

kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan

penuh tanggung-jawab.

3. Komitmen sivitas akademika program studi terhadap

peningkatan mutu akademik harus ditunjukkan dengan

implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis

dan peningkatan kinerja secara terus-menerus.

4. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu

proses pembelajaran seharusnya diberi saluran yang luas.

5. Komunikasi antar sivitas akademika harus dilaksanakan secara

efisien dan efektif.

6. Komunikasi antara sivitas akademika dengan masyarakat

seharusnya dilaksanakan secara efisien dan efektif.

7. Proses penyelenggaraan kegiatan akademik harus

terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator untuk menilai

kinerjanya.

8. Setiap proses penyelenggaraan kegiatan akademik harus jelas

penanggung jawab dan pelaksananya.

Page 43: SA STEKOM SA 1 2

Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG

Kebijakan Akademik STEKOM 34

9. Proses penyelenggaraan kegiatan akademik harus didukung

dengan ketersediaan sumber daya yang memadai.

10. Keterkaitan antara proses penyelenggaraan kegiatan akademik

dengan misi program studi dan STEKOM seharusnya

teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.

11. Evaluasi diri STEKOM harus dilakukan secara periodik.

12. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun

berdasarkan data dan informasi yang sahih.

13. Evaluasi diri program studi seharusnya dilakukan dengan

menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait.

14. STEKOM harus melaksanakan audit akademik internal secara

periodik.

15. STEKOM seharusnya melaksanakan audit akademik eksternal

dengan melibatkan auditor eksternal yang independen dan

kredibel.

16. Perencanaan pengembangan program studi harus

mempertimbangkan misi STEKOM.

17. Perencanaan harus didasarkan pada evaluasi diri dan hasil

audit akademik.

18. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang

mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.

19. Akreditasi program studi harus dilakukan oleh lembaga

akreditasi yang independen.

20. Akreditasi seharusnya dilakukan secara periodik sesuai dengan

masa berlakunya status akreditasi.