sa stekom sa 1 2
TRANSCRIPT
SA STEKOM SA 1 2
© Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer, 2007 - All Right Reserved
Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
Standar Akademik Disetujui Oleh :
Revisi Ke - 6 26 – 11 – 2017 SA.STEKOM.SA.1.2 Senat Akademik
STEKOM
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM i
SA STEKOM SA 1 1
Revisi : 6
Tanggal : 26 Nopember 2017
Dikaji Ulang Oleh : Pembantu Ketua I Bidang Akademik
Dikendalikan Oleh : Unit Penjaminan Mutu (UPM)
Disetujui Oleh : Senat Akademik STEKOM
© Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer, 2007 - All Right Reserved
Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
Standar Akademik Disetujui Oleh :
Revisi Ke - 6 26 – 11 – 2017 KA.STEKOM.SA.1.1 Senat Akademik
STEKOM
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM ii
KATA PENGANTAR
Standar akademik ini disusun sebagai penjabaran dari Kebijakan
Akademik Sekolah TinggI Elektronika dan Komputer. Pembahasan
standar akademik ini dilaksanakan pada Rapat Senat STEKOM tanggal
26 Nopember 2007. Proses penyusunan Standar Akademik ini melalui
jalan yang cukup panjang dan banyak pihak yang dilibatkan. Dari segi
waktu penyusunannya menghabiskan waktu sekitar setahun. Dari segi
proses, cukup banyak tahapan yang dilalui. Hasil yang tertuang pada
Standar Akademik ini tidak terlepas dari dokumen-dokumen yang ada
seperti Kebijakan Akademik yang disusun SA STEKOM Standar Akademik
untuk Proses Pembelajaran yang dikeluarkan Unit Penjaminan Mutu
STEKOM, Standar Pendidikan Nasional, dann format akreditasi institusi
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Berbagai
dokumen tersebut menjadi pertimbangan dalam kajian oleh Kelompok
Kerja SA.
Standar Akademik ini hendaknya dijadikan acuan dasar bagi
pengelola program, staf pengajar, staf administrasi dan mahasiswa dalam
upaya peningkatan proses pembelajaran di Sekolah TinggI Elektronika
dan Komputer.
Dengan terbitnya Standar Akademik ini diharapkan seluruh jajaran
STEKOM benar-benar memperhatikan dan mengacunya dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pada sisi lain, Standar Akademik ini
merupakan kebijakan yang memerlukan penjabaran lebih lanjut dalam
operasionalisasinya. Oleh karena itu pihak Pimpinan STEKOM akan
melengkapi dengan standar-standar operasional yang lain.
Sebagai sebuah kebijakan, Standar Akademik ini diharapkan
berlaku, sejalan dengan masa berlakunya Kebijakan Akademik dan
terbuka untuk revisi bila dianggap sangat perlu. Adalah tugas Senat
Akademik untuk terus memantau dinamika perubahan dan mengubah
kebijakan akademik. Untuk itu kami, mengucapkan terima kasih kepada
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM iii
semua pihak yang telah memberi masukan pada waktu penyusunan
Standar Akademik ini dan di masa-masa yang akan datang. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada Senat Akademik telah menetapkan kebijakan
ini dalam bentuk ketetapan untuk diberlakukan di STEKOM.
Terima kasih.
Semarang, 3 Desember 2017
Senat Akademik STEKOM
Sulartopo, S.Pd., M.Kom
NIDN : 0629016601
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM iv
DAFTAR ISI
Judul
Lembar Pengendali ............................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................ iv
Surat Keputusan Senat STEKOM ........................................................ vi
A. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A.1. Tujuan .................................................................................... 1
A.2. Kegunaan Standar Akademik .............................................. 3
A.3. Sistematika ............................................................................ 2
B. STANDAR UMUM ............................................................................ 7
B.1. Visi ......................................................................................... 4
B.2. Misi ......................................................................................... 4
B.3. Tujuan Pendidikan ................................................................. 5
B.4. Tata Pamong ......................................................................... 5
B.5. Manajemen Lembaga ........................................................... 6
B.6. Sumber Daya Manusia ......................................................... 7
B.7. Sarana dan Prasarana .......................................................... 9
B.8. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan ........................ 11
B.9. Moral dan Etika ..................................................................... 11
B.10. Mahasiswa ............................................................................. 12
B.11. Keuangan .............................................................................. 13
B.12. Suasana Akademik ............................................................... 14
B.13. Kerjasama ............................................................................. 14
B.14. Azas ....................................................................................... 15
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM v
C. PENDIDIKAN ..................................................................................... 18
C.1. Kurikulum program Studi .................................................... 18
C.2. Input ........................................................................................ 20
C.3. Proses .................................................................................... 20
C.4. Output .................................................................................... 25
D. PENELITIAN .......................................................................................... 27
D.1. Kode Etik .................................................................................. 27
D.2. Proses Penelitian ..................................................................... 29
D.3. Output ....................................................................................... 30
E. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT .................................................. 31
E.1. Pengabdian ............................................................................... 31
E.2. Pelayanan ................................................................................. 32
E.3. Output ....................................................................................... 32
F. PENUTUP ........................................................................................... 33
F.1. Peningkatan Mutu Berkelanjutan ........................................ 33
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM vi
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK STEKOM
NOMOR 285/STEKOM/SA.21/K/2007
TENTANG
STANDAR AKADEMIK STEKOM
SENAT AKADEMIK STEKOM
Menimbang : 1. Bahwa dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi
perlu adanya landasan bagi pengembangan
program akademik, sumber daya akademik,
prosedur kegiatan dan evaluasi akademik untuk
meningkatkan mutu pendidikan;
2. Bahwa untuk melaksanakan hal tersebut pada butir
1 dipandang perlu adanya suatu standar akademik
yang merupakan landasan bagi penyusunan visi,
misi, tujuan pendidikan dan etika STEKOM,
kurikulum program studi, sumber daya manusia
(tenaga pengajar dan tenaga administrasi),
mahasiswa, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, suasana akademik, keuangan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, tata pamong,
manajemen lembaga, sistem informasi dan
kerjasama dalam dan luar negeri di STEKOM;
3. Bahwa untuk mewujudkan hal tersebut dipandang
perlu disusun suatu standar akademik yang
ditetapkan dengan Keputusan Senat.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM vii
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3859);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
4. Keputusan Ketua STEKOM Nomor
023/STEKOM/DS.21/K/2017 tanggal 26 Nopember
2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja STEKOM;
5. Statuta STEKOM.
Memperhatikan : Persetujuan Rapat Senat Akademik STEKOM
tanggal 26 Nopember 2017
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Standar Akademik Sekolah Tinggi
Elektronika dan Komputer sebagamana terdapat pada
lampiran keputusan ini.
Kedua : Standar Akademik Sekolah Tinggi Elektronika dan
Komputer merupakan pernyataan yang digunakan
sebagai acuan penyusunan rencana, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan akademik lembaga dan sivitas
akademika di lingkungan Sekolah Tinggi Elektronika
dan Komputer.
Ketiga : Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini,
apabila diperlukan akan diatur lebih lanjut dengan
Keputusan tersendiri.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Standar Akademik STEKOM viii
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan
ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 3 Desember 2017
Ketua Senat,
Sulartopo, S.Pd, M.Kom
NIDN : 0629016601
Tembusan:
1. Ketua Yayasan
2. Ketua STEKOM
3. Pembantu Ketua I
4. Ketua Program Studi
5. Kepala UPT STEKOM
6. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni
di lingkungan STEKOM
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 1
A. PENDAHULUAN
Kebijakan Akademik telah disetujui oleh Senat Sekolah Tinggi
Elektronika dan Komputer (STEKOM). Selanjutnya, dalam upaya
peningkatan mutu dalam pengelolaan akademik di lingkungan STEKOM,
maka Ketua menetapkan Standar Akademik yang berlaku di lingkungan
STEKOM. Standar Akademik merupakan penjabaran dari Kebijakan
Akademik, dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan program serta tolok
ukur dalam evaluasi pelaksanaan program.
A.1. Tujuan
Adanya standar akademik STEKOM ini diperlukan untuk memelihara
komitmen mutu, konsistensi dalam penyusunan rencana, pelaksanaan
program dan kegiatan, sehingga mutu yang baik dapat direalisasikan.
A.2. Kegunaan Standar Akademik
1. Merupakan acuan dalam penyusunan rencana, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi kegiatan akademik yang dilakukan
lembaga dan sivitas akademika STEKOM dengan berorientasi
pada peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan.
2. Menjadi landasan bagi penyusunan visi, misi dan tujuan
lembaga/program pendidikan, pengembangan kurikulum,
proses pembelajaran, sumberdaya manusia, kesehatan
lingkungan dan keselamatan, sumber belajar, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan etika, penyelenggaraan
dan administrasi akademik serta peningkatan kualitas
berkelanjutan.
3. Memberikan arah bagi setiap dosen untuk menyelenggarakan
proses pembelajaran yang berkualitas dan inovatif sesuai
dengan spesifikasi program studi.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 2
4. Menjadi acuan bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi
akademik yang ditetapkan dalam spesifikasi program studi (visi,
misi, tujuan pendidikan, kurikulum, proses pembelajaran, dan
monitoring serta evaluasi).
5. Memberikan arah kegiatan penelitian sivitas akademika sesuai
peran STEKOM dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan kesejahteraan manusia.
6. Merupakan arahan untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sivitas akademika sesuai peran STEKOM dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia.
7. Memberikan arah penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat ke nilai-nilai luhur, etika, moral
dan bermartabat.
A.3. Sistematika
Sistematika penyusunan standar akademik STEKOM adalah sebagai
berikut:
Bagian A - Pendahuluan :
Berisikan gambaran kedudukan Standar Akademik, tujuan
pembuatan Standar Akademik, kegunaan Standar Akademik
STEKOM serta Sistematika penyusunan Standar Akademik
STEKOM.
Bagian B - Standar Umum :
Berisikan standar bagi penyusunan Visi, Misi, Tujuan
Pendidikan, Tata Pamong, Manajemen Lembaga, Sumber
Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, Keselamatan,
Kesehatan, dan Lingkungan, Moral dan Etika, Mahasiswa,
Keuangan, Suasana Akademik, dan Kerjasama serta Azas
penyelenggaraan kebijakan akademik.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 3
Bagian C - Pendidikan :
Berisikan standar bagi sistem pendidikan meliputi Kurikulum
Program Studi, Input, Proses dan Output.
Bagian D - Penelitian :
Berisikan standar bagi pelaksanaan penelitian di lingkungan
STEKOM, meliputi aspek kode etik, proses penelitian, serta
output.
Bagian E - Pengabdian Kepada Masyarakat :
Berisikan standar bagi pengabdian, pelayanan dan output
kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Bagian F - Penutup
Berisi standar peningkatan mutu Berkelanjutan.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 4
B. STANDAR UMUM
B.1. Visi
1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi
sumber inspirasi, motivasi, dan dasar bertindak bagi segenap
pihak yang berkepentingan.
2. Rumusan visi harus dapat dicapai dan dapat diukur.
3. Visi dirumuskan oleh civitas akademika, dengan berdasarkan
masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan.
4. Visi harus ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
B.2. Misi
1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan
dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam
waktu tertentu.
2. Misi harus menunjukkan ruang lingkup sasaran yang dituju
serta ruang lingkup geografis.
3. Misi harus mengandung pokok-pokok kegiatan yang dapat
menjadi landasan untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.
4. Misi harus dirumuskan oleh sivitas akademika berdasarkan
masukan-masukan dari segenap pihak serta memberi
keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan
STEKOM yang terlibat.
5. Misi harus menjadi tolok ukur dalam evaluasi baik di seluruh
STEKOM maupun bagian-bagiannya.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 5
B.3. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan pendidikan harus disusun selaras dengan visi, misi dan
relevan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan pendidikan harus disusun dan dilaksanakan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai jenjang
pendidikannya.
3. Tujuan pendidikan harus diinformasikan kepada seluruh sivitas
akademika.
B.4. Tata Pamong
1. Struktur
a. Institusi/Program Studi dan satuan organisasi yang lain
harus mempunyai struktur organisasi yang jelas.
b. Struktur organisasi di semua tingkatan harus disertai
dengan deskripsi tugas yang jelas, yang menunjukkan
wewenang dan tanggung jawab masing masing.
2. Proses
a. Institusi/Program Studi dan satuan organisasi yang lain
harus bertanggung jawab melaksanakan penjaminan mutu
di bagian masing-masing.
b. Setiap unit organisasi harus memiliki pedoman
pengambilan keputusan dan pedoman pendelegasian
wewenang.
3. Program
a. Institusi / Program Studi / Bagian / Laboratorium dan
satuan - satuan lain harus didukung oleh tenaga pengajar
dan tenaga administrasi yang memadai untuk
menyelenggarakan administrasi pendidikan secara
optimal.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 6
b. Institusi / Program Studi harus memiliki program
pengendalian mutu untuk administrasi pendidikan .
B.5. Manajemen Lembaga
1. Kepemimpinan
a. Pimpinan Institusi/Program Studi/Bagian/Laboratorium
dan satuan-satuan lain harus merumuskan visi, misi,
program, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat
operasional dan terukur.
b. Pimpinan Institusi / Program Studi seharusnya bersifat
pengayom, dengan menginspirasi, mendukung dan
menghargai peran serta sivitas akademika, serta
menumbuhkan kesaling percayaan dan kebebasan dalam
berkarya dengan penuh tanggung jawab.
c. Kepemimpinan akademik seharusnya dievaluasi secara
berkala untuk melihat sejauh mana visi, misi dan tujuan
dari Institusi / Program Studi telah tercapai.
2. Komitmen
a. Pimpinan harus mempunyai komitmen dalam upaya
pencapaian visi, misi dan tujuan , sasaran serta kegiatan
tahunan.
b. Sivitas akademika dan tenaga administrasi harus
mempunyai komitmen dalam peningkatan mutu akademik
yang ditunjukkan implementasinya melalui pengukuran,
pemantauan, analisis dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
c. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu
proses pembelajaran seharusnya diberi akses yang luas.
3. Manajemen Proses
a. Proses suatu kegiatan harus mempunyai batasan yang
jelas dan tersedia indikator untuk menilai kinerjanya.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 7
b. Setiap proses suatu kegiatan harus jelas penanggung
jawab dan pelaksananya, dan didukung ketersediaan
sumber daya yang memadai.
c. Upaya penyederhanaan tata kerja harus dilakukan untuk
menjamin upaya peningkatan mutu pendidikan yang
berkelanjutan.
B.6. Sumber Daya Manusia
1. Pengembangan Tenaga Pengajar
a. Rekruitmen tenaga pengajar harus mengacu pada
kebutuhan pelaksanaan kurikulum dengan melibatkan
program studi.
b. Pengembangan tenaga pengajar seharusnya
memperhatikan rasio dosen : mahasiswa dengan
mempertimbangkan keuangan yayasan dan efisiensi
pemberdayaan tenaga pengajar.
c. Promosi tenaga pengajar harus dilakukan berdasarkan
asas kemanfaatan dan kepatuhan dalam aspek tri dharma
perguruan tinggi.
d. Tugas-tugas yang diberikan kepada staf harus sesuai
dengan kualifikasi, pengalaman dan bakat yang dimiliki
(bidang keahlian).
e. Pengembangan tenaga pengajar harus diprogramkan
secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu,
kebutuhan kurikulum dan STEKOM.
f. Sistem insentif harus dikaitkan dengan kinerja.
g. Evaluasi kinerja keharusnya dilakukan secara periodik
sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
h. Tenaga pengajar harus diberi kesempatan untuk
melakukan aktivitas guna pengembangan diri secara
akademis dan intelektual.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 8
2. Kemampuan yang Dimiliki Tenaga Pengajar
a. Tenaga pengajar harus mampu merancang dan
melaksanakan program pembelajaran yang rasional
sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional dan
global yang dirumuskan dalam Garis Besar Program
Perkuliahan (GBPP).
b. Tenaga pengajar harus mampu menggunakan dan
mengembangkan berbagai metoda pembelajaran yang
berbasis student centered learning (SCL) dan media
pembelajaran yang paling sesuai untuk mencapai
kompetensi keluaran (outcome) yang telah ditetapkan.
c. Tenaga pengajar seharusnya mampu mengembangkan
dan menggunakan berbagai macam media pembelajaran
berbasis Information and Communication Technology
(ICT).
d. Tenaga pengajar harus mampu memonitor dan
mengevaluasi strategi dan program pembelajaran yang
telah dilakukan.
3. Pengembangan Tenaga Administrasi
a. Rekrutmen tenaga administrasi harus mengacu pada
kebutuhan, dilaksanakan secara obyektif dan transparan.
b. Pemberdayaan tenaga administrasi harus didasarkan
pada prinsip optimalisasi, efisiensi, kesetaraan
kedudukan, hak dan kewajiban.
c. Pengembangan karir tenaga administrasi seharusnya
untuk meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan
meningkatkan prestasi kerja.
d. Untuk peningkatkan karir, setiap tenaga administrasi
harus memiliki hak yang sama untuk memperoleh
pembinaan, pelatihan dan bentuk-bentuk peningkatan
karir lain.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 9
e. Program-program peningkatan karir harus direncanakan
secara sistimatis dan didukung anggaran yang memadai.
f. Evaluasi prestasi dan promosi tenaga administrasi harus
dilakukan secara periodik.
g. Untuk penyegaran tugas dan salah satu bentuk promosi
harus dilakukan mutasi secara periodik dan terprogram
secara sistimatis.
4. Kemampuan yang dimiliki Tenaga Administrasi
a. Tenaga administrasi harus memiliki kemampuan untuk
mendukung kegiatan akademik.
b. Tenaga administrasi seharusnya mampu
mengembangkan diri sehingga mampu menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi pembelajaran berbasis
ICT (information and communication technology)
B.7. Sarana dan Prasarana
1. Sarana dan prasarana pembelajaran harus direncanakan
sejalan dengan rencana pengembangan kegiatan akademik
dan atau kurikulum.
2. Infrastruktur STEKOM seharusnya memenuhi persyratan teknis
dan peraturan bangunan serta standar keamanan dan
kesehatan lingkungan yang ditentukan STEKOM dan bagian
teknis terkait.
3. Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer harus memiliki
standar fasilitas pembelajaran secara umum.
4. Setiap program studi harus memiliki rancangan fasilitas sesuai
dengan standar pembelajaran serta menyusun prioritas
pengembangan fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan
kurikulum program studi.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 10
5. Ruang kuliah atau ruang teori harus dilengkapi dengan media
pembelajaran, minimal tersedia papan tulis, AC ruangan, 1 Unit
Komputer, LCD Proyektor dan pengeras suara.
6. Kebutuhan ruang dan peralatan laboratorium seharusnya
sejalan dengan tuntutan dan perkembangan IPTEK.
7. Peralatan di ruang laboratorium harus dilengkapi dengan
manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang akan
menimbulkan kerusakan.
8. Perpustakaan harus menyediakan minimal buku referensi yang
menunjang kemampuan teori dasar dan selalu diperbaharui
sesuai perkembangan iptek.
9. Perpustakaan seharusnya menyediakan jumlah buku dan judul
yang memadai dan sistem penelusuran judul secara elektronik.
10. Perpustakaan harus dilengkapi dengan fasilitas peminjaman
buku dan jurnal sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika.
11. Perpustakaan harus membuka pelayanan sesuai jam kerja (8
jam sehari / 40 jam seminggu) pada hari kerja dan libur pada
hari minggu.
12. Perpustakaan harus dilengkapi dengan perpustakaan
elektronik.
13. Laboratorium setiap program studi seharusnya memberikan
pelayanan kepada sivitas akademika dalam bentuk layanan
praktek, pelatihan dan konsultasi.
14. Fasilitas fisik untuk aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa
seharusnya diselenggarakan sesuai dengan perkembangan
kegiatan mahasiswa.
15. Semua fasilitas fisik dan peralatan harus dipelihara secara
teratur dibawah tanggung jawab STEKOM.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 11
B.8. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
1. Infrastruktur institusi harus memenuhi persyaratan teknis dan
peraturan bangunan serta kesehatan lingkungan yang
ditentukan STEKOM dan bagian teknis terkait.
2. STEKOM harus memiliki standar keselamatan kerja bagi sivitas
akademika.
3. STEKOM harus memiliki standar fasilitas pembelajaran secara
umum.
4. Setiap program studi harus memiliki rancangan fasilitas dengan
mengacu standar pembelajaran yang berlaku untuk program
studi tersebut.
5. Setiap program studi harus menyusun prioritas pengembangan
fasilitas sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum
masing-masing.
6. Staf akademik, tenaga penunjang, dan tenaga administrasi
harus berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial
yang kondusif untuk atmosfer akademik yang efisien.
7. Staf akademik, tenaga penunjang, dan tenaga administrasi
harus berusaha maksimal untuk memberikan lingkungan
psikologis kepada mahasiswa sehingga mendukung proses
pembelajaran.
8. Institusi dan unit-unit pelaksana akademik harus membangun
sistem informasi akademik yang aman dari gangguan,
perusakan, manipulasi dan tindak tercela lain.
B.9. Moral dan Etika
1. STEKOM harus mempunyai, menerapkan, dan
mengembangkan Kode Etik Akademik.
2. Semua Sivitas Akademika dan Tenaga Penunjang di STEKOM
harus memahami tentang Etika, Etika Pendidikan, Etika
Penelitian, Etika Pengabdian Kepada Masyarakat dan Etika
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 12
Profesi yang berlaku khusus bagi masing-masing personal
sesuai dengan kedudukannya serta secara sadar
melaksanakannya.
3. STEKOM harus mengembangkan sistem yang dapat
memberikan penghargaan bagi yang taat dan hukuman/sangsi
bagi yang melanggar etika.
4. Institusi/program studi/laboratorium, seharusnya mempunyai
program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika
bagi semua sivitas akademikanya.
5. Staf akademik harus berusaha maksimal untuk
mengembangkan intelektualitas, sikap, dan nilai-nilai
akhlak/moral mahasiswa.
B.10. Mahasiswa
1. Mahasiswa Baru
a. STEKOM harus mempunyai kebijakan tentang
penerimaan mahasiswa baru berdasarkan kesempatan
yang sama.
b. STEKOM harus mempunyai prosedur seleksi yang
memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan.
c. Program studi harus mempunyai persyaratan tertentu
yang memastikan bahwa calon mahasiswa memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan sesuai kekhususannya.
d. Program studi harus menentukan jumlah mahasiswa baru
yang dapat diterima disesuaikan dengan kapasitas yang
ada dan atau student body yang telah ditentukan.
b. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru secara
reguler harus dievaluasi agar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan stakeholders.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 13
2. Partisipasi Mahasiswa
a. Program studi harus mempunyai program pembimbingan
akademik dan konseling untuk mahasiswa.
b. Program konseling untuk mahasiswa seharusnya
mempertimbangkan latar belakang sosial dan ekonomi
mahasiswa serta permasalahan individu.
b. Program studi seharusnya mempunyai kebijakan tentang
perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam mendesain
dan mengevaluasi kurikulum
c. Program studi harus mendorong mahasiswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler dan
organisasi mahasiswa.
B.11. KEUANGAN
1. Penentuan alokasi dana STEKOM harus mengacu pada
program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja.
2. STEKOM harus mempunyai prosedur dalam penyusunan
RAPB (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja) yang
memperhatikan masukan dari program studi dan satuan-satuan
lain.
3. STEKOM harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang
mampu mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan akademik
secara baik dan berkualitas.
4. STEKOM harus mempunyai prosedur pertanggungjawaban
anggaran yang mampu menjamin akuntabilitas internal dan
eksternal.
5. STEKOM harus berupaya untuk dapat menggalang dana
selain dari kontribusi mahasiswa, sehingga mampu
mempercepat pelaksanaan pengembangan sumber daya
manusia dan sarana prasarana guna meningkatkan kualitas
proses pembelajaran.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 14
6. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STEKOM harus
disosialisasikan kepada sivitas akademika STEKOM untuk
menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel.
B.12. Suasana Akademik
1. Tenaga pengajar dan non akademik harus berusaha maksimal
untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusif dalam
rangka terciptanya atmosfer akademik yang optimal.
2. Tenaga pengajar dan non akademik harus berusaha maksimal
untuk memberikan lingkungan psikologis yang kondusif kepada
mahasiswa, sehingga mendukung proses pembelajaran.
3. Tenaga pengajar harus berusaha maksimal untuk
mengembangkan intelektual, sikap dan perilaku mahasiswa
4. Kegiatan penelitian yang dilakukan dosen seharusnya
melibatkan mahasiswa.
5. Mahasiswa seharusnya diberi kemudahan untuk mendapatkan
informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik
melalui perpustakaan maupun melalui media elektronik.
6. Mahasiswa seharusnya diberi kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan kunjungan lapangan yang mampu meningkatkan
pemahaman terhadap materi pembelajaran dan lifeskill.
7. Kegiatan seminar, diskusi kelompok harus dilakukan secara
berkala bagi tenaga pengajar maupun mahasiswa.
B.13. Kerjasama
1. STEKOM harus menyelenggarakan kerja sama dengan sektor
swasta maupun lembaga pemerintah dalam dan luar negeri.
2. Penyelenggaraan kerjasama harus dikoordinasikan di institusi.
3. Pelaksanaan kerjasama harus dilaksanakan oleh Program
Studi/Bagian/Laboratorium dan satuan-satuan lain.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 15
4. Kerjasama harus dilaksanakan untuk :
a. Mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki STEKOM,
b. Meningkatkan kinerja program studi/bagian/laboratorium
dan satuan-satuan lain,
c. Menyediakan akses tenaga pengajar untuk dapat
mengembangkan diri,
d. Mengembangkan citra STEKOM.
5. Kerjasama seharusnya dilaksanakan untuk:
a. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk praktek atau
berlatih,
b. Menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan
untuk mendapatkan lapangan kerja,
c. Menciptakan umpan balik yang berdaya
guna/menguntungkan.
6. Kerjasama seharusnya dapat dilaksanakan dalam bentuk :
a. Kontrak manajemen,
b. Twinning programme dan/atau transfer of credits,
c. Penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat,
d. Tukar menukar tenaga pengajar dan/atau mahasiswa
dalam kegiatan akademik
e. Penerbitan bersama karya ilmiah,
f. Penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau
kegiatan ilmiah yang lain,
g. Lain - lain yang dianggap perlu.
B.14. Azas
1. Azas akuntabilitas, yaitu bahwa semua penyelenggaraan
kebijakan akademik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, terbuka, dan senantiasa mengacu pada
perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 16
2. Azas transparansi, yaitu bahwa kebijakan akademik harus
diselenggarakan secara terbuka, didasarkan pada tatanan dan
aturan yang jelas yang senantiasa berorientasi pada rasa saling
percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang
kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
3. Azas kualitas, yaitu bahwa kebijakan akademik harus
diselenggarakan dengan senantiasa mengedepankan kualitas
input, proses dan output.
4. Azas kebersamaan, yaitu bahwa kebijakan akademik harus
diselenggarakan secara terpadu, terstruktur, sistematik,
komprehensif dan terarah, dengan berbasis pada visi dan misi
kelembagaan.
5. Azas keadilan, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan
akademik yang bersifat dinamis harus mampu menjamin
terakomodasinya segenap kepentingan masyarakat secara
lebih luas.
6. Azas hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan
kebijakan dan kehidupan akademik harus taat pada hukum
yang berlaku yang penegakannya dijamin oleh negara.
7. Azas manfaat, yaitu bahwa kehidupan akademik harus
diselenggarakan untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi bangsa dan negara, institusi, dan segenap
sivitas akademika.
8. Azas kesetaraan, yaitu bahwa kebijakan akademik harus
diselenggarakan atas dasar persamaan hak setiap sivitas
akademika untuk menjamin terciptanya lingkungan akademik
yang egaliter.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 17
9. Azas kemandirian, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan
akademik harus senantiasa didasarkan pada kemampuan
institusi dengan mengandalkan segenap potensi dan sumber
daya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan institusi
yang terus berkembang secara sistematik dan terstruktur.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 18
C. PENDIDIKAN
C.1. Kurikulum Program Studi
1. Isi :
a. Kurikulum harus merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan berdasarkan standar pendidikan tentang :
1) Bahan ajar,
2) Pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi,
3) Penilaian yang berbasis pada proses, potensi dan
kondisi mahasiswa.
b. Kurikulum harus mengandung :
1) Seperangkat bahan ajar/mata kuliah,
2) Kompetensi yang dirumuskan secara baik dan benar
untuk mengukur terjadinya perubahan
perilaku/kemampuan mahasiswa,
3) Pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai
kompetensi,
4) Pemanfaatan berbagai jenis dan cara pembelajaran
yang mendukung terciptanya suasana akademik dan
kemampuan belajar sepanjang hayat melalui student
centered learning.
2. Kompetensi
a. Kurikulum harus berfungsi sebagai pedoman untuk
menjamin mutu/kompetensi sesuai dengan program studi.
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
menjalankan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 19
Seperangkat tindakan cerdas meliputi :
1) kemampuan di bidang tertentu (doing),
2) kemampuan memelihara kelangsungan hidup
(earning),
3) kemampuan hidup bermasyarakat (living together),
4) kemampuan belajar lanjut (learning).
b. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi
kebutuhan mahasiswa
c. Kurikulum harus berbasis kompetensi, yaitu program
pendidikan yang dirancang secara sistemik untuk
memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu.
d. Kurikulum harus mengacu pada Sistem Kredit Semester
(SKS).
e. Beberapa mata kuliah seharusnya memiliki keterkaitan
dengan mata kuliah lain dalam bentuk prasyarat dan semi
prasyarat.
3. Evaluasi Kurikulum
a. Evaluasi kurikulum seharusnya dilaksanakan untuk :
1) merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
2) merespon perubahan sosial di luar sistem
pendidikan,
3) merespon perubahan sistem pendidikan,
4) merespon kebutuhan mahasiswa.
b. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara berkala
dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders).
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 20
C.2. Input
1. STEKOM harus menerapkan sistem penerimaan mahasiswa
yang bermutu dan berkeadilan dengan selalu mengutamakan
prestasi akademik, potensi, dan kompetensi calon mahasiswa
serta proses yang transparan dan akuntabel.
2. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi
untuk menetapkan persyaratan kompetensi minimal calon
mahasiswa.
3. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi
melaksanakan promosi untuk mendapatkan calon mahasiswa
yang cukup memadai baik secara kuantitas maupun
kualitasnya.
4. Program studi harus menentukan jumlah mahasiswa baru yang
dapat diterima disesuaikan dengan kapasitas yang ada untuk
semua tahap pendidikan.
5. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus
menerus direvisi secara reguler agar sesuai dengan
kepentingan stakeholders.
6. STEKOM seharusnya memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk memberi masukan dalam pengembangan
kurikulum.
7. STEKOM seharusnya mendorong mahasiswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan
organisasi mahasiswa.
C.2. Proses
1. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan secara umum
yang meliputi pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan
perilaku.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 21
2. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap
dan perilaku pembelajar sepanjang hayat, yang mendukung
gerakan masyarakat pembelajaran, masyarakat pengetahuan,
masyarakat madani yang aktif berperan dalam pengembangan
berkelanjutan global (global sustainable development).
3. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap
dan perilaku nasionalisme yang peka terhadap perubahan
global dalam lingkungan hidup hayati, fisik, dan kesehatan serta
penghidupan politik, sosial, ekonomi, seni, budaya, dan
keamanan, yang memihak kepada pengentasan kemiskinan
dan pelestarian lingkungan yang sehat dan nyaman.
4. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap
dan perilaku yang berintegritas dan percaya diri serta penuh
kehati-hatian sehingga tidak akan pernah melakukan tindakan
tercela yang melanggar universal bioethics.
5. STEKOM harus menetapkan kompetensi lulusan program studi
secara umum yang sesuai dengan sifat keakademikannya.
6. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi
untuk menetapkan kompetensi lulusan secara lebih rinci
bersama - sama dengan stakeholders.
7. Kurikulum harus membekali lulusan dengan kemampuan untuk
mencapai kompetensi yang ditetapkan dan mengikuti
pendidikan seumur hidup, untuk mengembangkan kemampuan
diri, dan untuk dapat menerapkan keahliannya.
8. Kurikulum harus disusun secara berkesinambungan dan
berimbang antara mata kuliah dasar, mata kuliah lanjutan dan
mata kuliah keahlian.
9. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi
kebutuhan mahasiswa.
10. Kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester.
11. Kurikulum harus secara berkala dievaluasi dan direvisi.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 22
12. Kurikulum harus bersifat komprehensif dan fleksibel dalam
mengadaptasi kemajuan ilmu teknologi dan seni.
13. Kurikulum seharusnya memuat pengembangan ilmu, teknologi,
dan seni yang mutakhir.
14. Proses pembelajaran harus melibatkan mahasiswa secara aktif.
15. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa
mencapai ” high order thinking ” dan kebebasan berpikir
sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual yang berupa
berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, meneliti dan
memprediksi.
16. Proses pembelajaran harus dipahami sebagai keterlibatan
mahasiswa secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan
secara sungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai
pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan
oleh pengajar. Mahasiswa harus ikut serta secara aktif
merumuskan tujuan belajarnya dan berupaya mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.
17. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa dapat
memahami perkembangan IPTEKS serta mencari informasi
langsung ke sumbernya.
18. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu
mengolah informasi menjadi pengetahuan.
19. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu
menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.
20. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu
mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain.
21. Proses pembelajaran harus meningkatkan rasa ingin tahu
mahasiswa.
22. Proses pembelajaran harus diarahkan pada keberhasilan
belajar mahasiswa secara konsisten sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 23
23. Proses pembelajaran harus direncanakan secara sistematis
dengan merujuk pada perkembangan mutakhir metode
pembelajaran secara kritis.
24. Proses pembelajaran harus dilakukan secara efektif, dengan
memperhatikan semua kelompok mahasiswa, termasuk yang
cacat fisik.
25. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa dapat
mengembangkan belajar mandiri dan belajar kelompok dengan
proporsi yang wajar.
26. Metode pembelajaran harus bervariasi, inovatif dan tepat untuk
mencapai tujuan perkuliahan, dengan cara yang efektif dan
efisien dalam menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu
yang tersedia.
27. Irama proses pembelajaran seharusnya memperhatikan sifat
alamiah kurikulum, kemampuan mahasiswa dan pengalaman
belajar sebelumnya yang bervariasi serta kebutuhan khusus
bagi mahasiswa dari yang mampu belajar dengan cepat sampai
yang lambat.
28. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas
kurikulum, hasil-hasil penelitian dan penerapannya.
29. Proses pembelajaran harus diarahkan pada pendekatan
kompetensi supaya dapat menghasilkan lulusan yang berakhlak
mulia, mudah beradaptasi, memiliki motivasi tinggi, kreatif dan
inovatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi,
berkemauan belajar sepanjang hayat, berpikir logis dalam
menyelesaikan masalah, dan bersikap profesional.
30. Program studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil,
bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi
hasil studi.
31. Seluruh kebijakan evaluasi hasil studi harus disosialisasikan ke
seluruh staf akademik.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 24
32. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya ditinjau
secara periodik, didasarkan pada data-data keberhasilan dan
kegagalan/kendala selama pengimplementasian kebijakan
sebelumnya termasuk temuan dari penguji eksternal dalam
mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung
jawab.
33. program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur
tentang transparansi sistem evaluasi hasil studi baik untuk
penilaian formal maupun penilaian berkesinambungan.
34. Transfer kredit matakuliah seharusnya dimungkinkan terjadi
antar institusi/program studi baik di lingkup nasional maupun
internasional.
35. Semua staf akademik seharusnya mendokumentasikan dan
mengembalikan penilaian umpan balik tepat waktu.
36. Program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur
tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa.
37. Pengaturan penilaian seharusnya meliputi semua tujuan dan
aspek kurikulum yang diajarkan.
38. Seperangkat metode penilaian seharusnya disiapkan dan
dipakai secara terencana untuk tujuan diagnostik, formatif dan
sumatif, sesuai dengan metode/strategi pembelajaran yang
digunakan.
39. Prosedur yang digunakan secara berkala untuk memastikan
skema-skema penilaian seharusnya teruji, dapat diandalkan,
dan diterapkan dengan adil.
40. Kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa seharusnya dimonitor
dan direkam secara bersistem, diumpanbalikkan ke mahasiswa
dan diperbaiki secara berkala.
41. Metode penilaian seharusnya didokumentasikan dan secara
periodik dikembangkan, diuji, dan dievaluasi untuk menjamin
kehandalan dan kesahihannya.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 25
42. Program studi harus mempunyai program pembimbingan
akademik dan konseling untuk mahasiswa.
43. Program konseling untuk mahasiswa seharusnya
mempertimbangkan latar belakang sosial dan ekonomi
mahasiswa serta permasalahan individu.
44. Program Sarjana dan program Diploma harus mempunyai
kebijakan tentang perwakilan dan partisipasi mahasiswa dalam
mendesain, mengelola dan mengevaluasi kurikulum serta hal-
hal lain yang berhubungan dengan mahasiswa.
45. Program studi seharusnya mendorong mahasiswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan
organisasi mahasiswa.
46. Semua Program Studi di STEKOM harus melaksanakan proses
penjaminan mutu akademik secara terstruktur, terorganisasi,
komprehensif dan sistematis.
47. Program studi harus siap setiap saat untuk diaudit baik secara
internal maupun eksternal.
48. Program studi harus melakukan pematokan mutu ( quality
benchmarking ) akademik baik secara nasional maupun
internasional dengan aktif berkolaborasi dengan mitra dari
dalam dan luar negeri.
49. Program studi harus selalu meningkatkan mutu pelaksanaan
dan standar ke arah tercapainya keunggulan kompetensi di
tingkat nasional dan internasional.
50. Program studi seharusnya menyelenggarakan kursus-kursus
bagi para praktisi yang ingin menyegarkan ilmu
pengetahuannya dan ketrampilan ilmiahnya dalam rangka
pembelajaran sepanjang hayat ( life long learning).
C.4. Output
1. STEKOM harus secara berkala melaksanakan penelusuran
lulusan ( tracer study).
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 26
2. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi
dan sekolah pascasarjana untuk melaksanakan penelusuran
lulusan secara lebih spesifik.
3. STEKOM harus memberi kesempatan kepada program studi
untuk aktif berinteraksi dengan masyarakat profesi, masyarakat
perguruan tinggi dengan bidang ilmu sejenis, dan masyarakat
pengguna lulusan serta stakeholders lainnya, baik nasional
maupun internasional, dalam rangka benchmarking dan untuk
mengetahui relevansi lulusan.
4. Program studi seharusnya menyelenggarakan tes luaran (exit
test) terhadap calon lulusan terutama tentang ketrampilan
pencapaian keberhasilan (success skill) dalam rangka
pembekalan untuk siap terjun di dunia kerja yang nyata.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 27
D. PENELITIAN
D.1. Kode Etik
1. Setiap penelitian harus dilakukan menurut standar etik yang
berlaku.
2. Setiap peneliti harus dapat menegakkan dan menjaga etika
moral, sosial dan ilmiah dalam melakukan penelitian maupun
dalam menyusun laporan penelitiannya.
3. Penelitian harus menghindari terjadinya research misconduct
yang terdiri atas beberapa hal berikut.
a) Plagiarism, yaitu apabila sebagian atau bahkan
seluruhnya menjiplak atau menyalin produk penelitian lain
tanpa merujuk pada sumbernya.
b) Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan
hasil rekayasa peneliti atau merupakan data yang
sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan
sebelumnya oleh peneliti.
c) Falsifikasi, yaitu apabila peneliti dengan sengaja
mengganti, mengubah, memodifikasi, ataupun
merekayasa data yang ada sedemikian rupa untuk
kepentingan peneliti sehingga informasi yang dikandung
menjadi menyimpang dan bahkan dapat menyesatkan
(misleading).
d) Tidak menyebutkan sumber data yang sah atau
menggunakan data hasil penelitian yang tidak dipublikasi
oleh peneliti lain tanpa menyebutkan sumbernya atau
bahkan tanpa ijin dari peneliti yang bersangkutan.
e) Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang
masih berupa manuskrip atau proposal penelitian yang
sedang dalam proses review.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 28
f) Memasukkan nama orang, organisasi atau lembaga
dalam suatu laporan hasil penelitian atau publikasi,
padahal orang, organisasi atau lembaga yang dimaksud
sama sekali tidak pernah terlibat dalam penelitian yang
dilaporkan atau dipublikasikan tersebut.
g) Melakukan publikasi ganda, yaitu secara sengaja
mempublikasikan artikel yang sama ke lebih dari satu
jurnal ataupun penerbit, kekcuali disebutkan secara jelas
tentang tujuan publikasi ulang atas artikel tersebut.
h) Melakukan penelitian tanpa mengindahkan
peraturanperaturan setempat yang masih berlaku yang
secara jelas dibuat untuk melindungi kepentingan subyek
atau kesehatan dan keamanan masyarakat, atau untuk
melindungi hewan uji di tempat tersebut.
i) Mempublikasikan hasil penelitian tanpa menyebutkan
adanya konflik kepentingan dengan suatu industri atau
sponsor yang telah mendanai sebagian atau keseluruhan
penelitian tersebut.
j) Secara sengaja melakukan penghapusan, merusak atau
menghilangkan data hasil penelitian orang lain untuk
kepentingan pribadi.
8. Penelitian yang melibatkan subyek manusia harus terlebih
dahulu mendapatkan surat pernyataan persetujuan subyek
(informed consent) yang menunjukkan bahwa subjek telah
mendapat penjelasan mengenai tujuan dan tata cara penelitian
serta setuju untuk terlibat dalam penelitian tersebut.
9. Untuk setiap penelitian biomedik atau yang melibatkan subyek
manusia, peneliti harus menjamin kerahasiaan subyek serta
menjaga agar setiap informasi yang diperoleh tidak akan
dipublikasikan selain untuk kepentingan ilmiah.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 29
D.2. Proses Penelitian
1. Penelitian yang menggunakan jaringan atau bagian tubuh
manusia harus dilakukan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian serta menjamin bahwa pemanfaatan jaringan atau
bagian tubuh tersebut semata-mata hanya untuk kepentingan
ilmiah bukan komersial.
2. Penelitian harus dilakukan untuk menunjang dan menjadi
bagian terpadu dari kegiatan pendidikan, pengajaran, dan
pengabdian pada masyarakat.
3. Strategi, kebijakan dan prioritas penelitian harus ditetapkan
sesuai dengan misi dan tujuan STEKOM dengan masukan dari
pihakpihak terkait.
4. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar)
yang ditentukan oleh STEKOM dengan memperhatikan kaidah-
kaidah keilmuan dan etika dalam bidang masing-masing.
5. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa.
6. Penelitian seharusnya meliputi penelitian dasar dan terapan.
7. Penelitian seharusnya dilakukan secara lintas ilmu
(interdisciplinary).
8. STEKOM harus mengalokasikan dana untuk penelitian yang
besarnya tidak kurang dari 10% anggaran STEKOM.
9. STEKOM seharusnya mengalokasikan dana untuk diseminasi
hasil penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional
bagi para penelitinya.
10. STEKOM seharusnya mengadakan pelatihan, seminar,
lokakarya, serta transformasi ke STEKOM di dalam dan luar
negeri serta berkesinambungan guna meningkatkan
kemampuan dan kualitas penelitian.
11. STEKOM seharusnya dapat mengkoordinasi penelitian
interdisipliner yang melibatkan antar disiplin dan antar STEKOM
dalam maupun luar negeri.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 30
12. Dalam penelitian kerjasama dengan luar negeri, STEKOM
harus menjaga agar penggunaan plasma nutfah asli dan
kekayaan alam lainnya, situs sejarah, warisan budaya, dan
adat-istiadat tidak merugikan kepentingan nasional.
13. STEKOM seharusnya dapat mengembangkan hak atas
kekayaan intelektual/paten hasil penelitian dengan membangun
kerjasama dengan industri untuk memperoleh sumber dana
penelitian lebih lanjut.
14. Staf akademik harus aktif mengajukan usulan penelitian untuk
mendapatkan dana penelitian dari berbagai sumber, baik dari
dalam maupun luar negeri melalui prosedur STEKOM.
D.3. Output
1. STEKOM seharusnya memfasilitasi penyebarluasan hasil-hasil
penelitian sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas.
2. STEKOM seharusnya memfasilitasi publikasi hasil penelitian di
jurnal-jurnal internasional.
3. STEKOM seharusnya mendukung para peneliti program studi
untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil penelitiannya.
4. STEKOM seharusnya mengembangkan mekanisme yang
menjamin agar penggunaan hasil penelitian tidak menyimpang
dari tujuan.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 31
E. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
E.1. Pengabdian
1. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka
pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan IPTEKS
untuk masyarakat luas.
2. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada
masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan visi STEKOM, misi
dan tujuan lembaga dengan masukan dari pihak-pihak terkait.
3. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai
dengan baku mutu (standar) yang ditentukan oleh STEKOM.
4. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai atau
dengan merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat.
5. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya melibatkan peran
serta mahasiswa.
6. Dalam melibatkan mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat
seharusnya merupakan ajang pelatihan mahasiswa sesuai
dengan kompetensi bidang ilmunya.
7. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan
pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
lingkungan nasional dan internasional.
8. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan
masukan baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran
maupun penelitian.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 32
E.2. Pelayanan
1. STEKOM harus menyediakan unit pelayanan yang mampu
menampung kegiatan antar disiplin untuk secara bersama
melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber
dana bersama.
2. STEKOM harus dapat merangsang sivitas akademika pada
semua tingkat untuk melakukan pengabdian kepada
masyarakat untuk mentransfer pengetahuan, inovasi serta
memfasilitasi proses pengembangan sumberdaya manusia.
3. STEKOM seharusnya dapat menciptakan program dan proyek
kegiatan pelayanan kepada masyarakat
4. STEKOM seharusnya dapat membantu mencarikan informasi
pekerjaan bagi mahasiswa, membantu mahasiswa dengan
ketrampilannya untuk mencari pekerjaan, dan meyakinkan
kepada stakeholders tentang kebutuhan ketrampilan untuk
posisi tertentu.
5. STEKOM seharusnya dapat menawarkan jasa pelayanan
konsultasi kepada masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama
dengan partner organisasi non pemerintah.
E.3. Output
1. STEKOM seharusnya dapat menawarkan jasa pelayanan
konsultasi kepada masyarakat kepada masyarakat dan jika
perlu melalui kerjasama dengan partner organisasi non
pemerintah.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 33
F. PENUTUP
F.1. Peningkatan Mutu Berkelanjutan
1. Kepemimpinan program studi harus merumuskan visi
pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran
pengembangan, penciptaan dan pemeliharaan nilai-nilai
bersama, kebebasan akademik dan kode etik secara
berkelanjutan.
2. Kepemimpinan program studi seharusnya bersifat
menginspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi sivitas
akademik dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan
kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan
penuh tanggung-jawab.
3. Komitmen sivitas akademika program studi terhadap
peningkatan mutu akademik harus ditunjukkan dengan
implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis
dan peningkatan kinerja secara terus-menerus.
4. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu
proses pembelajaran seharusnya diberi saluran yang luas.
5. Komunikasi antar sivitas akademika harus dilaksanakan secara
efisien dan efektif.
6. Komunikasi antara sivitas akademika dengan masyarakat
seharusnya dilaksanakan secara efisien dan efektif.
7. Proses penyelenggaraan kegiatan akademik harus
terdefinisikan dengan jelas dan tersedia indikator untuk menilai
kinerjanya.
8. Setiap proses penyelenggaraan kegiatan akademik harus jelas
penanggung jawab dan pelaksananya.
Unit Penjaminan Mutu STEKOM - SMG
Kebijakan Akademik STEKOM 34
9. Proses penyelenggaraan kegiatan akademik harus didukung
dengan ketersediaan sumber daya yang memadai.
10. Keterkaitan antara proses penyelenggaraan kegiatan akademik
dengan misi program studi dan STEKOM seharusnya
teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.
11. Evaluasi diri STEKOM harus dilakukan secara periodik.
12. Evaluasi diri program studi harus dilakukan setiap tahun
berdasarkan data dan informasi yang sahih.
13. Evaluasi diri program studi seharusnya dilakukan dengan
menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait.
14. STEKOM harus melaksanakan audit akademik internal secara
periodik.
15. STEKOM seharusnya melaksanakan audit akademik eksternal
dengan melibatkan auditor eksternal yang independen dan
kredibel.
16. Perencanaan pengembangan program studi harus
mempertimbangkan misi STEKOM.
17. Perencanaan harus didasarkan pada evaluasi diri dan hasil
audit akademik.
18. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang
mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait.
19. Akreditasi program studi harus dilakukan oleh lembaga
akreditasi yang independen.
20. Akreditasi seharusnya dilakukan secara periodik sesuai dengan
masa berlakunya status akreditasi.