efektivitas penggunaan model reciprocal...

96
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TIPE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KETERAMPILAN BERBICARA SISWA (Sebuah Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Padaherang Ciamis Tahun Pelajaran 2010-2011) Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : Nunung Nurjanah Widya NIM: 106013000308 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: dangquynh

Post on 10-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL

RECIPROCAL TEACHING TIPE DISKUSI KELOMPOK

DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS

KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

(Sebuah Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Padaherang

Ciamis Tahun Pelajaran 2010-2011)

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Nunung Nurjanah Widya

NIM: 106013000308

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL

RECIPROCAL TEACHING TIPE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA

PENINGKATKAN KUALITAS KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

(Sebuah Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Padaherang

Ciamis Tahun Pelajaran 2010-2011)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh:

Nunung Nurjanah Widya

Nim: 106013000308

Di bawah bimbingan

Pembimbing I

Drs. E Kusnadi.

NIP: 1946001 19650 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

ABTRAKSI

Skripsi ini berjudul efektivitas penggunaan model reciprocal teaching tipe diskusi

kelompok dalam upaya peningkatkan kualitas keterampilan berbicara siswa.

Penelitian ini berangkat dari rumusan masalas sebagai berikut : (1) Bagaimana

perencanaan pembelajaran berbicara dengan model pembelajaran Reciprocal

Teaching (2) Bagaimana proses pembelajaran berbicara dengan model

pembelajaran Reciprocal Teaching (3) Bagaimana hasil pembelajaran bebicara

dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching.

Oleh karena itu, melalui penelitian ini secara husus ingin dicapai tujuan penelitian

antara lain : (1) Untuk menggambarkan perencanaan pembelajaran berbicara

dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching (2) Untuk menggambarkan

prosees pembelajaran berbicara dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching

(3) Untuk menggambarkan hasil pembelajaran berbicara dengan model dengan

model pembelajaran Reciprocal Teaching.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

kelas yaitu suatu penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi

permasalahan yang muncul didalam kelas. Metode yang dilakukan peneliti terdiri

atas tiga tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Ketiga tahap

tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan

dengan langkah yang sama yang difokuskan pada pembelajaran diskusi sebagai

aplikasi dari keterampilan berbicara melalui model Reciprocal Teaching.

Berdasarkan hasil penelitian, data menunjukan bahwa keterampilan berbicara

siswa melalui pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal Teaching

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada pertemuan I

persentase siswa yang mendapat skor paling tinggi yaitu 35,71 %. Pada pertemuan

II persentase siswa mengalani peningkatan sebesar 23,81 % menjadi 59,52 %.

Pada pertemuan III persentase siswa mengalami peningkatan sebesar 88,09 %

disini terjadi peningkatan sebesar 28,57 % peningkatan kemampuan berbicara

juga di ikuti dengan peningkatan rata-rata aktifitas siswa selama pembelajaran.

Rata-rata aktifitas siswa dalam aspek siswa serius mengerjakan tugas yang di

berikan guru, pada pertemuan II mengalami peningkatan sebesar 38,09 %

diperoleh 52,38 % pada pertemuan I dan 90,47 % pada pertemuan ke II hal

tersebut siswa serius mengerjakan tugas yang diberikan guru pada pertemuan I

berada pada kategori “cukup” dan pada siklus II menjadi tergolong kedalam

kategori “baik”. Seluruh siswa respon dengan mengemukakan gagasan dam

pendapat pada saat diskusi berlangsung, yaitu persentase 100 % yang tergolong

kategori “sangat baik”

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

7

BAB II

ACUAN TEORITIS

A. Keterampilan Berbahasa

Nida dan Karris mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa

mempunyai empat komponen yaitu:

1. keterampilan menyimak (listening skills)

2. keterampilan berbicara (speaking skill)

3. keterampilan membaca (reading skills)

4. keterampilan menulis (writing skills.)1

Setiap keteramplan itu, berhubungan erat sekali dengan tigaketerampilan

lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Untuk memperoleh keterampilan

berbahasa, biasanya kita belajar menyimak dan berbicara. Membaca dan menulis

kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada

dasarnya merupakan satu kesatuan, dan merupakan catur tunggal.2

1. Berbicara Sebagai Sebuah Keterampilan Berbahasa

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran,

gagasan dan persaan.3 Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa

berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan

1, Henry Guntur Taringan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 1957&1977), hlm. 19&9 2 Taringan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 2008), hlm. 1 3 Taringan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 2008), hlm. 16

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

8

yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh

manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan.

Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak

hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan

pembicaraannya maupun para penyimaknya; apakah bersikap tenang serta dapat

menyesuaikan diri atau tidak. Pada saat dia mengkomunikasikan gagasan-

gagasannya; dan apakah dia antusias atau tidak. Menurut Mulgrave (dalam

Taringan).4

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau

pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara

berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002) menyatakan

bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota

masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah

laku sosial. Sedangkan, Wilkin dalam Maulida (2001) menyatakan bahwa tujuan

pengajaran bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi

Wilkin dalam Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah

kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui

kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari

masyarakat yang berbeda.5

2. Pengertian Berbicara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tertulis bahwa berbicara adalah

berkata; bercakap; berbahasa atau melahirkan pendapat (dengan perkataan,

tulisan, dsb.) atau berunding.6

Selain batasan di atas, tarigan degan titik berat kemampuan pembicara

memberikan batasan bahwa Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-

bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta

4 Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 1954), hlm. 3—4

5 ...Pengertian Keterampilan Berbicara [online]. Tersedia: http://google.com. [Juli 2010].

6 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), hlm. 144.

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

9

menyampikan pikiran, gagasan dan perasaan. Sedangkan sebagai wujudnya

berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan

yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang

pendengar atau penyimak.

Sejalan dengan pendapat Tarigan, pendapat Mulgrave dalam Tarigan yang

mengacu pada kamus dan berbunyi:

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kata-

kata untuk mengekspresikan pikiran. Keterangan lebih lanjut dari batasan ini

adalah, berbicara merupakan sistem tanda yang dapat didengar dan dilihat yang

memanfaatkan otot-otot dan jaringan otot manusia untuk mengkomunikasikan

ide-ide. Selanjutnya, berbicara merupakan bentuk prilaku manusia yang

memanfaatkan faktor fisik, psikisneorologis, semantik, dan linguistik secara

ekstensif sehingga dapat dianggap sebagai alat yang sangat penting untuk

melakukan kontrol sosial .7

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya,

berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk

bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan,

menyatakan, menyampaiakan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar

menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan

persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, berbicara ini dapat

dibantu dengan mimik dan pantomimik pembicara.

Beberapa prinsip umum yang mendasari kegiatan berbicara, antara lain:

a. Membutuhkan paling sedikit dua orang;

b. Mempergunakan suatau sandi linguistik yang dipahami bersama;

c. Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum;

d. Merupakan suatu pertukaran antara partisipan;

e. Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada

lingkungannya dengan segera;

f. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini;

7 Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 2008), hlm. 16.

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

10

g. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan suara

atau bunyi bahasa dan pendengaran;

h. Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memerlakukan apa yang nyata

dan apa yang diterima sebagai dalil. Brooks (dalam Tarigan)8

3. Jenis-jenis Berbicara

Ada beberapa kegiatan berbicara ke dalam dua jenis, yaitu:

a. Berbicara di muka umum (public speaking)

Jenis-jenis pembicaraannya meliputi hal-hal berikut:

1. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat memberitahukan atau

melaporkan, yang bersifat informative (informative speaking)

2. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan

(fellowship speaking)

3. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak,

mendesak, meyakinkan (persuasive speaking)

4. Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang

dan hati-hati (deliberative speaking)

b. Berbicara pada konferensi (converence speaking)

Pembicaraan meliputi hal-hal berikut:

1. Diskusi kelompok (group discussion), yang terdiri atas:

a. Tidak resmi (informal), yang meliputi:

1) Kelompok studi (study group)

2) Klompok pembuat kebijaksanaan (police making groups)

3) Komik

b. Resmi (formal), yang dibagi atas:

1) Komperensi

2) Diskusi panel

3) Simposium

2. Prosedur parlementer (parliamentary procedure)

8, Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 2008), hlm.17—18

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

11

Secara singkat, albert dalam tarigan mengungkapkan prosedur parlementer

mempunyai dua maksud utama yaitu:

a. Meninjau serta mengarahkan urusan atau usaha secara efisien, secara

tepat guna.

b. Melindungi hak-hak semua anggota

3. Debat

Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, tarigan

mengklasifikasikan debat atas tipe-tipe atau kategori sebagai berikut:

a. Debat parlementer atau majelis (assembly or parlementary debating)

Debat parlementer atau majelis bertujuan untuk member dan

menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua

anggota yang ingin menyatakan pandangan atau pendapatnya pun

berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat

usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.

b. Debat pemeriksaan ulang untuk mmengetahui kebenaran pemeriksaan

terdahulu (cross-examinaton debating)

Debat ini bertujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang

saling berhubungan erat antara satu dengan yang lain, yang akan

menyebabkan para individu yang ditanya menunjanng posisi yang

hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh sang penanya.

c. Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan (formal,

conventional or educational debating)

Debat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi dua tim

pembicara untuk mengemukakan kepada sejumlah endengar argument

yang menunjang atau membantah suatu usul. Setiap pihak diberi

jangka waktu yang sama bagi pembicara konstruktif dan bantahan.9

9, Henry Guntur Tarigan. Berbicara sebagai suatu keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 2008), Hlm. 60.

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

12

4. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat

menyampaikan pikiran secara efektif, seyoginyalah sang pembicara memahami

makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Dia harus mampu

mengevaluasi efek komunikasinya terhadap (para) pendengarnya dan harus

mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik

secara umum maupun perorangan.

Menurut tarigan tujuan umum berbicara dapat diklasifikasikan menjadi

lima golongan, yaitu:

a. Menginformasikan

Kegiatan berbicara ini dilaksanakan bila seseorang ingin: a. menjelaskan suatu

proses, b. menguraikan, menafsirkan, atau menginterrestasikan suatu hal, c.

member, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan, d. menjelaskan

kaitan.

b. Menghibur

Kegiatan berbicara ini bertujuan untuk menimbulkan suasana gembira pada

pendengarnya yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti humor,

spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan sebagainya.

c. Menggerakkan

Dalam kegiatan berbicara ini diperlukan pembicara yyang berwibawa, panutan

atau tokoh idola masyarakat. Melalui kepintarannya dalam berbicara,

kecakapan memanfaatkan situasi, ditambah penguasaannya terhadap ilmu jiwa

massa, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya.

d. Menstimulasi

Kegiatan berbicara ini pembicara harus pintar merayu, mempengaruhi, atau

meyakinkan pendengarnya.

e. Meyakinkan

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

13

Kegiatan berbicara ini bertujuan untuk meyakinkan pendengar akan sesuatu

melalui pembicaraan yang meyakinkan, disertai dengan pendapat, fakta atau

bukti sehingga diharapkan sikap pendengar bisa diubah.10

5. Rambu-Rambu dalam Berbicara

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar sebuah pembicaraan suksess

disampaikan kepada pendengar adalah dengan menaati rambu-rambu bberbicara

berikut ini:

a. Menguasai masalah yang disampaikan. Penguasaan masalah akan

menumbuhkan keyakinan kepada pembicara. Sehingga akan tumbuh

keberanian karena keberanian adalah modal pokok bagi pembicara.

b. Mulai berbicara kalau situasi sudah mengizinkan. Sebelum memulai

pembicaraan, hendaknya pembicara memperhatikan situasi seluruhnya,

terutama pendengar. Sikap pembicara yang tenang, wajar, serta berpenampilan

yang rapi akan banyak membantu.

c. Pengarahan yang tepat akan dapat memancing perhatian pendengar.

Penginformasian tujuan setelah mengucapkan salam, dan menjelaskan

pentingnya pokok pembicaraanitu akan menarik perhatian pendengar.

d. Berbicara harus jelas dan tidak terlalu cepat. Bunyi-bunyi bahasa harus

diucapkan secara tepat dan jelas. Kalimat harus efektif dan pilihan kata harus

tepat.

e. Pandangan mata dan gerak-gerik yang membantu. Hendaknya terjadi kontak

batin antara pembicara dan pendengar. Pandangan mata yang menyeluruh

akan menyebabkan pendengar merasa diperhatikan.

f. Pembicara sopan, hormat, dan memperlihatkan rasa persaudaraan.

g. Dalam komunikasi dua arah mulailah berbicara kalau sudah dipersilahkan.

Berbicara langsung pada sasarannya.

h. Kenyaringan suara. Volume suara jangan terlalu lemah dan jangan terlalu

keras(berteriak)

10

Henry Guntur Tarigan. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 1990), hlm. 147

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

14

i. Pendengar akan lebih terkesan kalau ia dapat menyaksikan pembicara

sepenuhnya. Usahakan berdiri atau duduk pada posisi yang dapat dilihat oleh

seluruh pendengar.

6. Hambatan-hambatan Berbicara

Berbicara itu mudah karena berbicara itu semudah membuka mulut.

Berbicara merupakan aktifitas kkita sehari-hari dari bangun tidur hingga saatnya

menutup mata. Berbicara jjuga digunakan untuk mencapai kesuksesan. Namun,

bicara yang demikian itu tidak mudah dilakukaan karena ada bebera hal yang

merupakan hambatan dalam kegiatan berbicara. Hambatan-hambatan tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Hambatan Internal

Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari dalam diri pembicara.

Hambatan ini berupa:

1. Ketidaksempurnaan alat ucap

Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurna alat ucap akan

mempengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengar pun akan salah

menafsirkan maksud pembicara.

2. Penguasaan komponen kebahasaan

Komponen kebahasaan melliputi:

a. lafal dan intonasi.

b. pilihan kata (diksi)

c. struktur bahasa

d. gaya bahasa

3. Penguasaan komponen isi

Komponen isi meliputi:

a. hubungan isi dengan topic.

b. struktur isi

c. kualitas isi

d. kuantitas isi

4. Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

15

Seseorang yang tidak menguasai komponen bahasa dan komponen

isitersebut di atas akan menghambat keefektifan berbicara.

b. Hambatan Eksternal

Hambatan Eksternal adalah hambatan yang datang dari luar pembicara.

Hambatan ini berupa:

1. Suara atau bunyi

2. Kondisi ruangan

3. Media

4. Pengetahuan pendengar

7. Penilaian Keterampilan Berbicara

Ada beberapa prinsip umum dalam mengevaluasiketerampilan berbicara

seseorang, prinsif umum tersebut, yaitu:

a. Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal, konsonan) diucapkan dengan tepat?

b. Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta tekanan suku kata,

memuaskan?

c. Apakah ketetepan dan ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang

pembicara tanpa referensi internal memahami bahasa yang dipergunakan?

d. Apakah kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang tepat?

e. Sejauh manakah”kewajaran” atau”kelancaran” ataupun”ke-native-speaker-an”

yang tercemin bila seseorang berbicara? Brooks (dalam tarigan).11

8. kaitan berbicara dengan keterampilan berbahasa lainnya

Selain penggunaan aspek-aspek kebahasaan dalam berbicara dapat

menunjukan relevansi keterampilan berbahasa lainnya dapat juga dikaitkan

dengan kemampuan menyimak, membaca, dan menulis. Keterampilan

berbicara bukan keterampilan yang berdiri sendiri melainkan suatu

keterampilan yang berkaitan dengan komponen bahasa lainnya.12

11

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 1990)., hlm. 28. 12

Suparno dkk, berbicara (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), cet I, hlm.1.15.

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

16

B. Model Reciprocal Teaching

1. Pengertian Model Reciprocal Teaching

Reciprocal Teaching yang pertama dikembangkan oleh Anne Marrie

Polincar dan Anne Brown merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan

untuk mengingatkan pemahaman terhadap suatu topic, dalam pembelajaran ini

guru serta murid memegang peranan penting pada tahap dialog tentang suatu topik

(teks), model pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi

(prediction), meringkas (summarizing), membuat pertanyaan (questioning), dan

menjelaskan (clarifing) Menurut Polincar.13

“Reciprocal teaching refers to anintructional activity that takes place in

the form of a dialogue between teachers and student regarding segment of text.

The dialogue is structured by use of four stretegies: summarizing , question

generating, clarifying and predicting…”

“Bila diterjemahkan berarti reciprocal teaching digambarkan sebagai

aktifitas pembelajaran yang berlangsungdalam bentuk dialog antara guru dengan

siswa-siswanya mengenai bagian dari suatu teks. Aktivitas dialg tersebut disusun

dengan empat strategi yaitu meranngkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi

(menjelaskan) dan memrediksi…”

Senada dengan pendapat Polinscar, Arend (dalam Ain Zaelan) Reciprocal

Teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk

mengajarkan kepada siswa tentang strategi kognitif, serta membantu siswa

memahami bacaan dengan baik.

Arends pun berbicara tentang keefektifan Reciprocal Teaching dalam

membentuk siswa yang belajar mandiri. Siswa yang belajar mandiri adalah siswa

yang tahu kapan saat yang tepat untuk meringkas atau mengajukan pertanyaan

sambil membaca suatu pokok bahasan dalam sebuah buku atau mendengarkan

penyampaian guru, dan siswa memiliki motivasi untuk memantau keberhasilan

belajarnya sendiri.

13

Ain Zaena, Pengembangan Model Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Prestasi Siswa. (Bandung: skripsi Jur. Pend. Fisika. 2005), hlm. 16.

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

17

Karakteristik dari pembelajaran Reciprocal Teaching menurut Polinscar

dan Brown (dalam Hadiana Rosida, 2007:16) adalah (1) suatu dialog antara siswa

dengan guru dimana masing-masing mendapat giliran untuk meminpin diskusi,

(2) reciprocal merupakan suat interaksi tindakan seseorang untuk merespon orang

lain, (3) dialog yang terstruktur dengan menggunakan empat strategi, yaitu:

merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) dan

memprediksi jawaban.14

Hal yang membedakan model pembelajaran reciprocal teaching dengan

model pembelajaran lain menurut Slavin: “pembelajaran rreciprocal teaching

menurut siswa untuk mampu menjelaskan hasil wacana yang dibaca secara

mandiri kepada teman-temanya baik dalam bentk pertanyaan-pertanyaan yang

dimunculkan maupun prediksi-prediksi dari wacana tersebut”.15

Menurut Palinscar dan Brown setidaknya terdapat empat strategi dasar

yang terlibat dalam proses pembelajaran reciprocal yaitu, melakukan klarifikasi,

membuat prediksi, bertanya dan membuat kesimpulan. Adapun penjelasan untuk

masing-masing strategi sebagai berikut:

a. Klasifikasi

Dalam suatu aktifitas membaca mungkin saja seorang siswa

menganggap pengucapan kata yang bena adalah hal yang terpenting walaupun

mereka tidak memahami makna dari kata-kata yang diucapkan teersebut.

Siswa diminta untuk mencerna makna dari kata-kata atau kalimat-kalimat

yang familier, apakah mereka dapat memaknai maksud dari suatu paragraph.

Secara teknis hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan perytanyaan-

pertanyaan seperti;

“Kata apa yang dapat menggantikan kata tersebut”

“Kata atau konsep apa yang perlu diklarifikasi dari paragraph ini?”

b. Membuat prediksi

Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang

sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi yang sudah

diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam

mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan

14

Polinscar dan Brown (dalam Hadiana Rosida, 2007), 16 15

Zaenal, Ain. Pengembangan Model Reciprocal Teaching untuk meningkatkan Aktivitas dan

Prestasi Siswa. (Bandung: Skripsi Jur. Pend. Fisika. 2005), hlm. 13.

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

18

informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat

membuat dugaan tentang topic dari paragraph selanjutnya. Pertanyaan-

pertanyaan yang dapat diajukan secara teknis adalah sebagai berikut:

“Dari judul dan ilustrasi gambar yang ada dapatkan kau menerka apa

topic tulisan ini?”

“Coba pkirkan dari apa yang sudah kit abaca dan diskusikan kira-kira

apa yang akan terjadi nanti?”

c. Bertanya

Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi

sejauhmana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam hal

ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini

seperti sebuah proses metakognitif. Bentuk-bentuk pertanyaan yang diajukan

dapat beragam, berikut beberapa contohnya:

“Apa yang kau pikirkan ketika kau membaca teks tersebut?”

“Pertanyaan apa saja yang dapat kau ajaukan setelah membaca teks

tersebut?”

“Topik apa yang membuatmu tertarik untuk membaca teks ini?”

d. Membuat rangkuman

Dalam membuat tangkman dibutuhkan kemampuan untuk dapat

membedakan hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting.

Menentukan intisari dari teks bacaan tersebut. Beberapa pertanyaan-

pertanyaan umum yang dapat diajukan antara lain:

“apa yang penulis ingin sampaikan melalui teks tersebut?”

“Apa informasi paling penting dari bacaan ini?”

“Dapatkah saya menggunakan bahasa saya sendiri untuk mengutarakan

kembali isi dari tulisan ini?”

Pada dasarnya pembelajaran resiprokal menekankan pada siswa untuk

bekerja dalam rangka bertukar pengalaman keberhasilan belajar atau lainnya.

Salah satu dasar dari pembelajarannya resiprokal ini adalah reori Vygotsky

yaitu dialog dalam suattu interaksi social sebagai dasar pokok dalam proses

pembentukan pengetahuan. Menurut beliau berfikir keras dan revisi dalam

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

19

berfikir pada saat belajar. Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, dalam

p[elaksanaan awalnnya guru menjadi leader atau contoh dalam mempraktekan

keempat strategi yang diuraikan di atas. Kemudian siswa diminta ntuk

melakukannya bersama teman-temannya edalam suatu kelompok yang tidak

kurang dari 4 orang dan tidak lebih dari 6 siswa. Sehingga jelas dalam

pelaksanaanya model ini tidak lepas dari pendekatan pembelajaran kooperatif.

Selain itu, yang perlu ditekannkan adalah pendekatan dialogis dalam

pembelajaran baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa.

Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dialog yang baik serta teliti dan

peka dalam mengamati. Pada prosesnya, mungkin saja siswa-siswa yang

memiliki kecenderungan diam. Guru harus melakukan teknik scaffolding

untuk membangkitkan keaktifan siswa.

2. Keuntungan Model Reciprocal Teaching

Model pembelajaran Reciprocal Teaching terdiri dari tiga fase, pertama

guru sebagai model dimana guru mencontohkan kepada siswa bagaimana

merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelasakan) serta

memprediksi. Kedua siswa yang akan melaksanakan keempat strategi pemahaman

tersebut dalam dalam kelompok kecil dan fase yang ketiga adalah diskusi antar

kelompok. Masing-masing dari strategi tersebut dapat memotivasi siswa untuk

aktif dan proses pembelajaran, berinteraksi dengan siswa lain dan membantu

siswa dalam membangyn pemahamannya secara mandiri terhadap suatu konsep

yang sedang dipelajarinya. Dengan kegiatan fisik merangkum, menyusun

pertanyaan, mengklarifikasikan dan mengerjakaN LKS dalam suatu proses

pembelajaran, dapat diperhatikan peran aktif dan inisiatif siswa dalam kelas yang

selanjutnya dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran berbicara di sekolah.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Reciprocal Teaching

Nur dan Wikandari menjelaskan tahap pengajaran Terbalik melalui

prosedur harian sebagai berikut:

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

20

a. Disediakan teks bacaan sesuai materi yang hendak diselesaikan dalam satu

kali pertemuan.

b. Dijelaskan bahwa pada segmen pertama guru bertindak sebagai guru (model)

c. Siswa diminta membaca dalam hati sebagian teks yang diterapkan. Untuk

memudahkan mula-mula bekerja paragraf demi paragraph.

d. Jika siswa telah menyelesaikan bagian p[ertama, lakukan pemodelan ini:

1. Pertanyaan yang saya perkirakan akan ditanyakan guru adalah:

…………………………………………………………………

2. Guru memberikan kesempatan siswa menjawab pertanyaan tersebut.

Bila perlu mereka boleh mengacu pada teks dengan kalimatnya sendiri:

…………………………………………………………………

3. Merangkum pokok pikiran yang terdapat dalam paragraph/sub bab.

Bila perlu dapat menunjuk salah seorang siswa untuk membacakan

rangkumannya.

…………………………………………………………………

4. Memberikan kesempatan siswa untuk memprediksikan hal yang akan

dibahas pada paragraph selanjutnya.

…………………………………………………………………

5. Memberikan kesempatan saiswa mengajukan komentar atau

menemukan hal yang tidak jelas pada bacaan.

…………………………………………………………………

e. Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang pengajaran yang baru

berlangsung dan mengenai bacaan.

f. Segmen berikutnya dilanjutkan dengan bacaan/paragraph berikutnya, dan

dipilih satu siswa yang akan berperan sebagai “guru-siswa”

g. Siswa dilatih/diarahkan berperan sebagai “guru-siswa” untuk peran sertanya.

h. Pada hari-hari berikutnya, semakin lama guru mengurangi peran dalam dialog,

sehingga “guru-siswa” dan siswa lain itu berinisiatif sendiri mengenai

kegiatan itu. Peran guru selanjutnya sebagai moderator, menjaga agar siswa

tetap berada dalam jalur dan membantu mengatasi kesulitan.

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

21

Adapun langkah-langkah Reciprocal Teacing menurut Palinscar dan

Brown seperti Bagan 2.1

Gambar 2.1

Langkah-langkah pembelajaran Reciprocal Teaching menurut Palinscar dan

Brown

Teacher model and explains

the use of the four reading

strategies predicting,

clarifying, questionsing, and

summarizing

The teacher instructs

students on the four

strategies and the use

students are lead into a

guided practice and receive

feedback from the instructor

The teacher leads

discussions about the text in

small groups. Repeatedly

modeling the strategies.

Student take turns leading

discussions and getting

feedback from the teacher

Student take turns leading

the discussion using the four

strategies is small groups

with other students. Students

take responsibility for giving

feedback on the strategy use.

The teacher moves from

group to group observing

the progress and giving

assistance as needed

Students use the four

reading strategies on their

own and provide their own

feedback

Strage 1: Teacher

demonstration

Strage 2: Student learning

and practicing

Strage 3: Teacher-student

group

Strage 4: Student group

Strage 5: Student self-

Regulation

Basic strages of

Reciprocal Teaching

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

22

Berdasarkan bagan 2.1, secara umum dapat dijelaskan bahwa langkah-

langkah model Reciprocal Teaching, adalah sebagai berikut:

1. Pada tahap awal pembelajaran, guru bertanggungjawab untuk memimpin

tenya jawab dan melaksanakan strategi pcmbelajaran Reciprocal teaching,

yaitu merangkum, membuat pertanyaaan, menjelaskan, dan membuat

prediksi jawaban.

2. Guru memeragakan cara merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan

kembali, dan memprediksi setelah selesai membaca.

3. Selama membimbing siswa melakukan tatihan menggunakan model ini,

guru membantu siswa dalam menyelesaikan permintaan dari tugas yang

diberikan pada siswa berdasarkan tingkat kepandaian siswa.

4. Selanjutnya, siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan guru alau

tidak ada guru.

5. Guru bertindak sebagai fasilitator, dengan memberikan penilaian yang

berkenaan dengan penampilan siswa dan mendorong siswa untuk

berpartisipasi dalam tanya jawab ke tingkat yang lebih tinggi.

C. Pembelajaran Kelompok

Kelompok secara umum dapat diartikan sebagai beberapa individu yang

berkumpul dengan satu tujuan. Jadi, pembelajaran kelompok atau diskusi

kelompok dapat didefinisikan sebagai bentuk tukar pikiran dalam musyawarah

yang direncanakan atau dipersiapkan antara dua orang atau lebih tentang topik

tertentu dengan seorang pemimpin.

1. Pengertian Diskusi Kelompok

John Stuart Mill pernah mengatakan bahwa "satu-satunya cara, wadah

tempat manusia dapat mengemukakan beberapa pendekatan untuk mengetahui

keselumhan sesuatu pokok pembicaraan adalah aengan jalan mengetahui segala

Page 20: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

23

sesuatu yang dapat dikatakan mengenai hal itu oleh orang-orang yang mempunyai

aneka ragam pendapat" Powers. 16

Kelompok diskusi berlangsung apabila orang-orang yang berminat dalam

suatu masalah khusus berkumpul mendiskusikan hal itu dengan sengaja dengan

harapan agar sampai pada suatu penyelesaian atau penjelasan. Suatu kelompok

adalah suatu keselumhan yang dinamis dengan sifat-sifat yang berbeda dari sifat-

sifat para anggotanya. Dengan perkataan lain, suatu kelompok menampiikan suatu

kejamakan pribadi-pribadi, tetapi tujuan akhir yang hendak dicapai adalah tunggal

bukan jamak. Untuk menghindari agar kelompok tidak sempat kehilangan arah,

maka salah seorang anggotanya ditunjuk dan diangkat sebagai ketua atau

pemimpin diskusi.

Berikut ini beberapa contoh pengaturan tempat yang dapat digunakan

untuk diskusi kelompok.

2. Manfaat Diskusi

Salah satu manfaat yang paling besar dari diskusi kelompok ialah

kemampuannya memberikan sumber-sumber yang lebih banyak bagi pemecahan

masalah (problem-solving) daripada yang tersedia atau memungkinkan diperoleh

apabila seorang pribadi membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi atau

merusak suatu kelompok. Diskusi kelompok ini juga berguna apabila dua

pandangan yang bertentangan harus diajukan dan suatu hasil yang bersifat

memilih.

"salah satu dari dua" yang segera akan dilaksanakan. Pengenalan terhadap

pandangan baru mungkin dapat menobros jalan baru itu.

Melalui pikiran dan rencana kelompok, maka ide-ide atau gagasan dapat

diuji secara lebih memadai dan tidak memihak, ketimbang kalau kelompok itu

berada di bawah pesona seorang pembicara yang meyakinkan walaupun kadang-

kadang yang bersifat berpandangan picik mengutamakan kepentingannya sendiri.

16

Henry Guntu Taringan, Berbicara sebagai suatu keterampilan Berbahasa (Bandung:

Angkasa, 2008), hlm.40

Page 21: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

24

Gambar 2.2

Gambar Posisi Diskusi Kelompok

3. Keunggulan Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok dapat menciptakan iklim yang memudahkan

penerimaan bahan pelajaran serta dapat meningkatkan taraf berpikir siswa.

Diskusi kelompok juga lebih m.emungkinkan siswa memiliki pengalaman yang

lebih luas dan beraneka ragam, karena pengetahuan yang diperoleh dari berdiskusi

belum tentu didapat dari membaca atau mendengarkan guru.

Sebagai latihan dalam berbicara, diskusi memiliki beberapa keunggulan

seperti yang diungkapkan oleh Maidar dalam buku Pembinaan Kemampuan

Berbicara Bahasa Indonesia, antara lain:

a. Diskusi lebih banyak melatih siswa berpikir secara logis karena dalam

berdiskusi ada proses adu argumentasi.

b. Argumentasi yang dikemukakan mendapat penilaian dari anggota yang

lain, sehingga hal ini dapat meningkatkan kemarnpuan berpikir dalam

memecahkan suatu masalah.

c. Umpan balik dapat diterima secara langsung, sehingga hal ini dapat

memperbaiki cara berbicara si pembicara, baik yang menyangkut faktor

kebahasaan ataupun nonkebahasaan.

d. Peserta yang pasif dapat dirangsang supaya aktif berbicara oleh moderator

atau peserta yang lain.

e. Para peserta dikusi turut memberikan saham, turut mempertimbangkan

P

X

X

X

X

X

X X

X X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

P X X X X P

X X X X

Page 22: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

25

gagasan yang berbeda-beda dan turut merumuskan persetujuan bersama

tanpa emosi untuk raenang sendiri.17

f. Dalam mempersiapkan diskusi ada tiga bidang yang perlu diperhatikan yaitu,

persiapan bahan, persiapan pribadi (personal) dan persiapan ruangan18

D. Pembelajaran Keterampilan Berdiskusi dengan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching

Model pembelajaran ini tepat untuk meningkatkan keterampilan berbicara

khususnya dalam berdiskusi, karena dengan model pembelajaran Ini siswa

dituntut untuk mengeluarkan pendapat, gagasan maupun pikirannya untuk

membatu rekannya dalam berdiskusi, sehingga semua anggota kelompok merata

mengeluarkan pendapatnya.

Pembelajaran keterampilan berbicara khususnya dalam berdiskusi dapat

dilakukan dengan cara:

1. Menjelaskan pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching.

2. Menjelaskan manfaat menggunakan model Reciprocal Teaching,

3. Tahap pertama:

Dibuat kelompok siswa, setiap kelompok terdiri dari lima - enam orang secara

heterogen dan kepada setiap anggota kelompok diberikan nomor sebagai

pembagian tugas (peran). Masing-masing anggota, siapa yang bagian

merangkum, yang memprediksi pertanyaan, menjawab pertanyaan dan

menjelaskan pertanyaan.

Tahap kedua:

a. Guru membagi LKS yang memuat tugas-tugas menyimpulkan

(merangkum), menyusun pertanyaan dan menjawab atau menjelaskannya

serta memprediksi jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Sebagai bahan bacaan guru membagikan teks bacaan yang memuat

rangkuman mated yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut.

b. Siswa ditugaskan untuk membaca teks bacaan yang telah disediakan,

17

Maedar, Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia ( 1993 ), hlm. 40. 18

Dori wawur Hendrikus, Retorika, (Yogyakarta: Penerbit Kanisus, 1995), cet. I, hlm. 99—

100

Page 23: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

26

menggaris bawahi hal-hal yang penting dari bacaan menurut siswa

untuk memudahkan siswa dahm kegiatan merangkum.

c. Pada tahap awal model pembelajaran, guru memperagakan bagaimana

merangkum, membuat pertanyan, memprediksi jawaban dan menjelaskan

kembali hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. Pada tahap ini guru

yang bersangkutan sebagai model.

d. Setelah selesai membaca, siswa ditugaskan untuk merangkum bagian-

bagian penting dari bacaan, menyusun pertanyaan dan memprediksi

jawaban dengan cara menyelesaikan pertanyaan (masalah) yang telah

dibuatnya atau pertanyaan (masalah) yang telah ada dalam LKS yang

telah diberikan menurut hipotesisnya sendiri dari hasil membaca.

e. Setelah selesai membaca, siswa ditugaskan untuk merangkum bagian-

bagian penting dari bacaan, menyusun pertanyaan dan memprediksi

jawaban dengan cara menyelesaikan pertanyaan yang telah dibuatnya

atau pertanyaan yang telah ada dalam LKS yang telah diberikan.

f. Siswa dilatih berperan sebagai seorang guru melalui kegiatan-kegiatan

menjelaskan hasil pekerjaan yang sudah tertuang dalam LKS hasil kerja

kelompok, siswa lain diminta untuk berpartisipasi dalam dialog dan selalu

diingatkan, bahwa pada segmen ini siswa berperan sebagai guru. Guru

berperan menuntun dialog untuk meyakinkan siswa dengan banyak

memberi umpan balik dan pujian untuk partisipasinya.

g. Pada hari-hari berikutnya dicoba lebih banyak dialog, sehingga pada saat

siswa berperan sebagai guru, siswa sudah mulai berinisiatif kegiatan

mereka sendiri.

E. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat didefinisikan sebagai penelitian

yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantife, suatu

tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk

memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses

Page 24: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

27

perbaikan dan perubahan.19

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa PTK merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas

dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil

belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu.

Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action

research, yaitu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas.

Arikunto menjelaskan PTK melalui paparan gabungan defmisi dari tiga kata,

Penelitian, Tindakan dan Kelas sebagai berikut:

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas adalah sckelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dengan menggabungkan batasan pengertian dari tiga kata inti, yaitu (1)

penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari gum

yang dilakukan oleh siswa.20

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai beberapa tujuan, yakni: (1)

memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan

yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesionalitas pendidikan

yang diemban guru, (2) menumbuhkan budaya meneliti dikalangan pendidik

dengan memberikan kesempatan kepada guru/dosen untuk melakukan pengkajian

terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, (3) meningkatkan kolaborasi

antara guru dan guru, guru dan dosen dalam memecahkan masalah pembelajaran.

19 Rochiati, Hopkins (2008), hlm. 11 20

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), hlm.

58.

Page 25: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

28

Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajarannya harus mengikuti sistem dengan

proses pengkajian berdaur (cyclical), yang setiap langkahnya terdiri dari empat

tahap, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) observasi

(observation), dan refleksi (reflection). Sebagaimana tergambar secara jelas pada

bagan berikut.

Proses Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2.3

Model visual Bagan PTK

(adaptasi dari Hopkins, 1993 dalam Arikunto, 2008: 105)

RENCANA

REFLEKSI

TINDAKAN/

OBSERVASI PERBAIKAN

RENCANA

PERBAIKAN

RENCANA

DAN

SETERUSNYA

REFLEKSI

TINDAKAN/

OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN/

OBSERVASI

Page 26: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian mengenai pembelajaran diskusi dengan menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dilakukan menggunakan metode penelitian

tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini berusaha mengkaji dan

merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan proses

dan produk pengajaran di kelas. Proses pembelajaran ini tidak terlepas dari

adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan

siswa, materi, dan sumber belajar yang digunakan sehingga dalam penelitian ini

yang diteliti adalah proses dan hasil belajar siswa.

1. Komposisi dan Karakteristik Subjek Penelitian

a. Komposisi Siswa

Pertemuan pertama dalam penelitian ini dilakukan sebelum UAS, sehingga

diperkirakan semua siswa dapat mengikuti penelitian ini. Jika dalam kelas

tersebut ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan pertemuan 1 atau tindakan 1, ia

tidak menjadi tolak ukur keberhasilan metode ini. Siswa yang mengikuti ketiga

pertemuan atau tiga tindakan inilah yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan

model Reciprocal Teaching. Namun, perlu diingat bahwa penerapan metode ini

tidak diajukan untuk mengukur keefektifan sebuah metode, namun metode ini

diterapkan untuk meningkatkan kualitas siswa setelah menerima tindakan.

Dalam penelitian ini, sekolah yang dipilih untuk pelaksanaan PTK adalah

Page 27: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

31

SMP Negeri 1 Padaherang Ciamis dengan subjek penelitian adalah siswa-siswa

kelas VIII-C semester 1 tahun ajaran 2010/2011. Jumlah siswa yang menjadi

subjek penelitian adalah sebanyak 42 dengan jumlah siswa perempuan 26 orang

dan siswa laki-laki 16 orang, yang dibentuk menjadi 6 kelompok. Di bawah ini

tercantum daftar subjek penelitian.

Tabel 1

DAFTAR SUBJEK PENELITIAN

No Nama No Nama

1 Adam Maulana 22 Moch. Birama Agustian

2 Aditria Nuimita Dewi 23 Mohamad Bayu Nugraha

3 Anastasha Azizah M 24 Miih Giffary MH

4 Anggia Fitri M 25 Muhamad Yaser A

5 Ardeliana Rizkita P 26 Nadya Arystia

6 Atari Rizki Naulia 27 Nanda Fadhil Azman

7 Dheya Shafira A. 28 Pranesha Wahyu S A

8 Dinda Sukmadewi 29 R. Nadila Andiani K

9 Fahmi Bagus Pratama 30 Rahmadewi Budiningtyas

10 Fannisa Salma Shafira 31 Rayka Wildan AiidhiK

11 Fathya Nabila Gifani 32 Rd. Alvin Kurnia Putra

12 Fatma Saviera 33 Regina Emanuella Gusti P

13 China Bani Azifah 34 Roufisma Abdi Pratama

14 Gina Ariela 35 Shah Dehan L

15 Giyana Priliya 36 Shita Rai Putri

16 Hinda 37 Sitti Nabillah Putri

17 Ilham Dwi Putranto 38 Tiara Fariza

18 Karma Agnia 39 Trifitri Muhammadita

19 Ki Agus Hafizh Kidayat 40 Utin Alvina Nunuliawati

20 M Rifan Fauzan 41 Yoan Martha Azlia

21 Mahfidarwan Akbar M 42 Yuvi Aniasa Yushalovi

Page 28: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

32

Adapun alasan dipilihnya kelas VIII-C sebagai sasaran penelitian ini

adalah karena siswa kelas VIII-C tergolong dalam kategori siswa yang kurang

aktif. Walaupun ada beberapa siswa yang menonjol, namun daya kritis mereka

terhadap suatu masalah kurang terlihat, sehingga ini menjadi daya tarik untuk

mengadakan penelitian di kelas tersebut.

b. Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa kelas VIII C sangat beraneka ragam. Siswa-siswa kelas

VIII C umumnya berusia sekitar 13-15 tahun. Jika dilihat dan segi usia, siswa VIII

C termasuk ke dalam periode penemuan diri, pembentukan watak, dan pendidikan

agama.

Selain itu pada fase ini pun biasanya seseorang memiliki sifat "ingin

menjadi yang ter" dan cenderung ekstravers. Maksudnya, sikap, tingkah laku dan

perbuatan anak puber ditujukan untuk berkuasa; apa yang diinginkan, yang

dijadikannya idam-idaman adalah si kuat, si menang, sikap, tingkah laku

perbuatan anak-anak puber berorientasi ke luar, hal ini mendorong dirinya untuk

menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan mencari teman sebaya

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jiwanya.

Oleh karena itu, anak-anak pada masa ini cenderung membentuk

kelompok-kelompok sebaya untuk dapat menang dan kuat. Pembentukan

kelompok-kelompok dalara berteman begitu terlihat pada kelas VIII C. Siswa-

siswanya memiliki kelompok bermain berbeda. Kelompok-kelompok tersebut

terbentuk dari rasa kebutuhan jiwa antar pribadinya, sehingga setiap kelompok

memiliki karakteristik yang beranekaragam.

Karakteristik siswa yang teramati oleh peneliti terbagi dalam tiga bagian,

yakni kelompok intelektual, kelompok tenang, dan kelompok yang ribut tak

terkendalikan, tak konsekuen, tak sadar. Pada setiap pertemuan proses

pembelajaran ini ternyata dapat peneliti simpulkan bahwa tipe kelompok yang

peribut begitu mendominasi PBM yang memakai metode (diskusi atau belajar

kelompok). Saat PBM berlangsung siswa merasa lebih bebas untuk

mengekspresikan dirinya. Karakter siswa mulai terlihat dan mendominasi PBM.

Page 29: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

33

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa

pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang telah

dicapai. Jumlah pertemuan dalam penelitian dilakukan dalam tiga pertemuan.

Dalam penelitian ini prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut.

a. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran

pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

b. Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan tindakan penelitian dilakukan berdasarkan hasil identiflkasi

temuan awal terhadap pengajaran diskusi di kelas VIII di SMP Negeri 1

Padaherang Ciamis. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap-tahap ini

adalah sebagai berikut.

1) Menetapkan prioritas permasalahan dari sejumlah masalah pengajaran

berbicara pada proses diskusi yang ditemukan pada tahap identifikasi

temuan awal, yaitu pada bidang pemilihan bahan tema wacana untuk

diskusi.

2) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas yang telah disusun

penulis sebagai peneliti dalam upaya meningkatkan efektifitas pengajaran

berbicara

dalam proses diskusi.

3) Memperkenalkan pemilihan bahan diskusi dengan objek kajian wacana

serta penggunaan model mengajar Reciprocal Teaching untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

4) Membicarakan rencana tindakan penelitian tindakan kelas, yang terbagi

dalam tiga pertemuan tindakan penlitian, (1) pertemuan 1, pengajaran

diskusi model Reciprocal Teaching menggunakan wacana dengan tema

dan judul yang sama yaitu "Kesehatan", (2) pertemuan 2, pengajaran

diskusi model Reciprocal Teaching menggunakan wacana dengan tema

dan judul yang sama yaitu "Kenakalan Remaja", (3) pengajaran diskusi

model Reciprocal Teaching menggunakan wacana dengan tema yang

sama yaitu "kenakalan remaja" dan judul yang berbeda yang diberikan

pada tiap kelompoknya.

Page 30: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

34

c. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan berdasarkan perencanaan

penelitian tindakan kelas yang telah ditetapkan, yaitu dengan pemilihan bahan

berupa wacana dan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching. Pada

pertemuan 1, pengajaran diskusi model Reciprocal Teaching menggunakan

wacana dengan tema dan judul yang sama yaitu "Kesehatan"; (2) pertemuan 2,

pengajaran diskusi model Reciprocal Teaching menggunakan wacana dengan

tema dan judul yang sama yaitu "Kenakalan Remaja"; (3) pengajaran diskusi

model Reciprocal Teaching menggunakan wacana dengan tema yang sama yaitu

"kenakalan remaja" dan judul yang berbeda yang diberikan pada tiap

kelompoknya. Penetapan ini dimaksudkan sebagai alternatif solusi terhadap

pemilihan bahan wacana untuk pengajaran diskusi di SMP serta untuk melihat

kesesuaian bahan secara empiris dengan tingkatan siswa SMP kelas delapan.

Selanjutnya, pada setiap tindakan pembelajaran pada masing-masing

pertemuan penelitian, melalui empat tahapan kegiatan, yaitu (a) perencanaan

pembelajaran, (b) pelaksanaan pembelajaran, (c) observasi dan pencatatan

pelaksanaan pembelajaran, dan (4) analisis serta refleksi pembelajaran pada setiap

tindakan pembelajaran, dijadikan rekomendasi untuk perencanaan tindakan

pembelajaran berikutnya sampai akhirnya menetapkan rekomendasi hasil

kesimpulan tindakan penelitian untuk semua pertemuan penelitian.

1) Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan dalam perencanaan pembelajaran meliputi (1) menentukan kelas

penelitian dan waktu penelitian, (2) menyusun silabus dan rencana pembelajaran

yang berpedoman pada KTSP dan sesuai model pembelajaran Reciprocal

teaching, (3) mentntukan metode dan pendekatan dalam pembelajaran yang

disesuaikan dengan karakter siswa dan materi, (4) menentukan topik wacana yang

akan digunakan sebagai bahan pembelajaran diskusi, (5) membuat pedoman

observasi yang akan digunakan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung serta menyusun angket, sikap siswa dan

jurnal siswa yang akan diberikan kepada. siswa pada setiap akhir pembelajaran,

(6) menentukan alat evaluasi untuk melihat kemampuan berbicara siswa dalam

Page 31: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

35

berdiskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching, (7)

merencanakar. dan melaksanakan diskusi dengan guru dan peneliti serta para

observer untuk melihat perkembangan aktivitas siswa dan guru selama KBM

berlangsung.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran berbicara pada proses diskusi untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching. Dalam pelaksanaannya, model ini menekankan peran aktif

siswa untuk memahami sebuah wacana dengan cara merangkum, membuat

pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) serta memprediksi jawaban dan siswa

juga dilatih untuk berperan sebagai seorang guru melalui kegiatan-kegiatan

menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, tanya jawab dan diskusi.

Sementara, peran guru hanya sebagai fasilitator atau motivator.

Tabel 2

KEGIATAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES PENGAJARAN

BERBICARA (DISKUSI) DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

1 2

1. Guru mengawali pengajaran dengan

menyampaikan rencana kegiatan

pengajaran diskusi dengan

menggunakan model Reciprocal

Teaching.

1. Siswa memerhatikan dengan

seksama penjelasan guru dan

mengajukan pertanyaan bila

kurang jelas terhadap prosedur

pengajaran yang akan dilalui dan

dijeiaskan guru.

2. Guru membagi siswa dalam kelompok

untuk melakukan diskusi memahami

sebuah wacana.

2. Siswa berkelompok berdasarkan

kelompok diskusinya dan

berusaha memahami wacana yang

dibacanya.

3. Guru membagikan sebuah wacana pada

tiap kelompok

3. Siswa membaca wacana yang

telah dibagikan.

4. Guru memeragakan bagaimana

merangkum, membuat pertanyaan,

menjelaskan kembali dan memprediksi

setelah selesai membaca serta

bagaimana berperan

seperti seorang guru dalam

menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya.

4. Siswa memerhatikan penjelasan

guru

Page 32: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

36

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

1 2

5. Guru berkeliling membimbing siswa

dalam melakukan diskusi kelompok.

5. Siswa dengan bimbingan

melakukan diskusi kelompok.

6. Setelah diskusi kelompok selesai, guru

membimbing siswa melakukan diskusi

kelas untuk membahas hasil diskusi.

6. Wakil dari masing-masing

kelompok siswa menyampaikan

hasil diskusi kelompoknya,

selanjutnya mereka terlibat dalam

diskusi kelao untuk membahas dan

meyimpulkan hasil membaca

wacana serta menjelaskannya

dengan berperan sebagaj seorang

guru.

7. Guru menutup pelajaran dan

memberikan tugas kepada siswa untuk

mempelajari di rumah tentang teknik-

teknik diskusi hal ini dimasudkan agar

siswa mampu berdiskusi dengan baik

dan komunikatif.

7. Siswa mendengarkan penjelasan

guru.

Selain melakukan kegiatan dalam proses pengajaran sebagaimana di atas,

guru juga melakukan pengamatan dan pencataan terhadap segala temuan dalam

proses pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan masing-masing fokus

penelitian.

d. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan

mulai bulan Oktober-November 2010 yang diharapkan tercapai. Pemantauan yang

dilakukan dalam satu pertemuan memberikan pengaruh pada penyusunan

tindakan yang dilakukan pada pertemuan berikutnya. Hasil pemantauan ini

didiskusikan bersama guru sehingga menghasilkan refleksi yang berpengaruh

pada pelaksanaan selanjutnya. Pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan ini

menggunakan instrumen pengumpulan data yang teiah ditetapkan.

e. Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan kegiatan menganalisis, interpretasi, dan

eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari

pelaksanaan tindakan.

Page 33: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

37

Secara keseluruhan, keempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu

pertemuan (daur) PTK. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan

lebih dari satu pertemuan. Pertemuan-pertemuan tersebut saling terkait dan

berkelanjutan.

Pertemuan dua dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil

dalam pertemuan satu. Pertemuan tiga dilaksanakan karena pertemuan dua belum

mengatasi masalah.

3. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa instrumen, yaitu lembar observasi, jurnal siswa, angket,

dan catatan lapangan.

a. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk memperoleh data

mengenai aktifitas siswa dan aktifitas guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Setiap observer mengamati setiap perilaku siswa dan guru dikelas

dalam memanfaatkan wacana sebagai media pembelajaran berdiskusi. Lembar

observasi secara jelas dapat dilihat dalam lampiran.

b. Jurnal Siswa

Jurnal siswa diberikan kepada siswa setelah mendapatkan pembelajaran.

Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa setelah

mendapatkan proses pembeiajaran, kemudian data tersebut digunakan dalam

upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran beriutnya. Jurnal yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

c. Angket

Angket diberikan pada pertemuan ketiga untuk mengetahui tanggapan

siswa mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

d. Catatan Lapangan

Catalan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan aktivitas siswa dalam berkomunikasi dan mengemukakan

pendapat selama proses pembelajaran. Catatan ini dibuat guru segera setalah

Page 34: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

38

proses pembelajaran berakhir. Dengan catatan lapangan ini, guru bisa mencatat

peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas selama pembelajaran berlangsung.

e. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap siswa dan guru kelas berdasarkan pedoman

wawancara. Wawancara dengan guru dilakukan sebelum dan sesudah penelitian.

Sementara dengan siswa dilakukan setelah kegiatan penelitian. Siswa yang

diwawancarai sebanyak 6 orang, yang masing-masing terdiri atas 2 orang dari

kelompok tinggi, sedang, dan rendah, yang diperoleh berdasarkan informasi dari

guru kelas.

4. Prosedur Pengolahan Data

a. Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan pembelajaran

mengemukakan pendapat dalam diskusi. yaitu settap aktivitas yang dilakukan

selama penelitian berlangsung.

Adapun jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif meliputi data kemampuan berbicara pada saat siswa

mengemukakan pendapatnya setelah membaca wacana yang diperoleh dari

penilaian selama pembelajaran berlangsung, sedangkan data kualitatif meliputi

aktivitas siswa dan guru selama pemebelajaran berlangsung.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan perhitungan

persentase. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 3

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen Waktu

1. Siswa

Gambaran

kemampuan

berdiskusi

siswa

Tes

kemampuan

berdiskusi

Bagan

penilaian

kemampuan

berdiskusi

Selama

proses

pembelajaran

2. Guru Aktivitas

guru Observasi

Pedoman

observasi

kegiatan guru

Selama

proses

pembelajaran

Page 35: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

39

b. Analisis Data

Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data deskriptif

kualitatif. Data kuantitatif meliputi data kemampuan berbicara pada saat siswa

mengemukakan pendapatnya setelah membaca wacana yang diperoleh dari

penilaian selama pembelajaran berlangsung, sedangkan data deskriptif kualitatif

meliputi aktivitas siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung.

Analisis data dilakukan setiap akhir pertemuan sesuai dengan prosedur analisis

berikut ini.

c. Aktivitas Guru

Pengolahan untuk mengukui tingkat keefektifan siswa selama

pembelajaran diolah secara kualitatif langsung melalui penskoran dalam skala

ordinal. Tingkat keberhasilan akan dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang,

cukup, baik, dan baik sekali seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4

KLASIFIKASI AKTIVITAS GURU

Skor Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup

1 kurang

d. Aktivitas Siswa

Pengolahan data untuk mengukur keefektifan siswa diolah secara kualitatif

dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif. Penskoran Icuantitatif dibagi

menajadi lima kategori skala ordinal, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan

sangat kurang. Data untuk mengukur aktivitas siswa selarna pembelajaran diolah

setelah pengumpulan data yang dilakukan melalui pedoman observasi aktivitas

siswa.

Keaktifan dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching dihitung berdasarkan persentase siswa yang aktif dalam

pembelajaran, sedangkan keaktifan siswa ketika melakukan praktik berbicara

Page 36: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

40

(diskusi) dihitung berdasarkan kualitas penampilan (ekspresi), ketepatan serta

kreatifltas siswa dalam mer.uangkan ide-idenya. Klasifikasi aktivitas siswa dapat

diklasifikasikan pada tabel 5.

Tabel 5

KUASIFIKASI AKTIVITAS SISWA

Persentase Rata-rata (%) Kategori

80 atau lebih Sangat baik

60 - 79,99 Baik

40 - 59,99 Cuknp

20 -39,99 Kurang

0 - 19,99 Sangat kurang

c. Hasil Belajar

Pengolahan data untuk aspek kognitif siswa diolah secara kuantitatif

langsung melalui penskoran dalam skala ordinal. Tingkat keberhasilan akan dibag'

menjadi lima kategori ordinal. Tingkat keberhasilan akan dibagi menjadi lima

kategori skala ordinal, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat

rendah, sedangkan pengolahan data untuk adpek afektif siswa diolah secara

kualitatif, kemudian dikonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif. Penskoran

kuantitatif untuk aspek afektif siswa dibagi menjadi lima kategori skala ordinal,

yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.

5. Kategorisasi Data dan Interpretasi Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorisasikan berdasarkan

fokus penelitian. Kemudian peneliti menginterpretasikan data yang telah

dikumpulkan, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, yaitu:

a. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan.

b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap pertemuan.

c. Menganalisis data berupa hasil belajar siswa dari setiap tindakan untuk

mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan.

Page 37: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

41

d. Menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dengan cara

menghitung persentase tiap kategori uniuk setiap tindakan yang dilakukan

oleh observer dan menghitung persentase dari pengamat.

100xAktivitasSeluruh

SkorPerolehanGuruAktivitasPersentase

100xSiswaJumlah

rataRataSiswaAktivitasPersentase

e. Menganalisis jurnal kesan dengan mengelompokkan kesan pendapat siswa

ke dalam kelompok komentar pcsitif, nsure i, biasa dan tidak

berkomentar. Kemudian dihitung jumlah frekuensinya dan langkah

selanjutnya dipersentasekan.

100xSiswaJumlah

KomentarJumlah Persentase

6. Kriteria Penilaian Diskusi

Bagus tidaknya penampilan seseorang tentu dinilai berdasarkan nsure i

tertentu. Begitu pula untuk mengukur kemampuan berbicara siswa diperlukan

penilaian tersendiri. Alat penilaian yang akan dipergunakan untuk mengukur

kemampuan berbicara siswa harus disiapkan sebelum pembelajaran berbicara

dimulai.

Sebelumnya telah diungkapkan dua aspek yang rnenjadi penunjang

keefektifan berbicara menurut Arsjad dan Mukti, yaitu aspek kebahasaan dan non

kebahasaan. Hal senada diungkapkan Nurgiyantoro (2001: 291) bahwa model

penilaian yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan berbicara seseorang

harus sesuai dengan pendekatan nsure ic, mempertimbangkan nsure bahasa

dan nsure di luar bahasa.

Pada dasarnya penilaian keterampilan berbicara memiliki kesamaan nada

setiap komponennya. Akan tetapi, jika dianggap ada aspek-aspek tertentu yang

dianggap penting belum terungkap, kita dapat saja menyusun model sendiri,

misalnya meliputi aspek-aspek:

a. Kejelasan mengemukakan pendapat

b. Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas

Page 38: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

42

c. Menguasai masalah yang didiskusikan

d. Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi

e. Keberanian mengemukakan pendapat

Selanjutnya, penulis menggabungkan pendapat di atas sebagai acuan untuk

dijadikan kriteria penilaian berbicara dengan menggunakan model Reciprocal

Teaching, dengan beberapa aspek tambahan. Kriteria ini merupakan acuan

peneliti dalam menganalisis kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat

dalam proses diskusi sehingga siswa tersebut terukur atau terlihat kemajuannya.

Adapun penilaian yang dilakukan berbentuk lisan. Kriteria yang dijadikan

pedomannya adalah (1) Kejelasan mengemukakan pendapat (jelas, tidak jelas,

tidak jelas), (2) Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas

(berkaitan, agak berkaitan, tidak berkaitan), (3) Menguasai masalah yang

didiskusikan (menguasai, agak menguasai, tidak menguasai), (4) Ketepatan

menyimpulkan hasil diskusi (tepat, agak tepat, tidak tepat), (5) Keberanian

mengemukakan pendapat (berani, agak berani, tidak tepat). Adapun kriteria

penilaian yang diberikan adalah sebagai berikut.

Tabel 6

TABEL PEMBOBOTAN PENILAIAN DISKUSI

No Aspek Deskripsi kriteria Bobot

1. Kejelasan mengemukakan

Pendapat

a. Jelas

b. Agak jelas

c. Tidak jelas

3

2

1

2. Kaiatan pendapat dan

gagasan dengan tema yang

sedang dibahas

a. Berkaitan

b. Agak berkaitan

c. Tidak berkaitan

3

2

1

3. Menguasai masalah yang

didiskusikan

a. Menguasai

b. Agak menguasai

c. Tidak menguasai

3

2

1

4. Ketepatan menyimpulkan

hasil diskusi

a. Tepat

b. Agak tepat

c. Tidak tepat

3

2

1

5. Keberanian

mengungkapkan pendapat

a. Berani

b. Agak berani

c. Tidak berani

3

2

1

Page 39: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan mulai 1 Oktober 2010 yang meliputi observasi

langsung terhadap pembelajaran di dalam kelas serta melakukan wawancara

kepada guru bidang studi bahasa Indonesia dan mewawancarai beberapa orang

siswa untuk dimintai komentarnya mengenai pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya keterampilan berbicara.

Wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui kondisi pembelajaran di kelas, khususnya yang

berkaitan dengan keaktifan siswa dalam berbicara. Adapun wawancara dengan

beberapa orang siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana guru

merancang pembelajaran di dalam kelas khususnya yang berkaitan dengan

keterampilan berbicara. Selain itu, penulis melakukan proses pengamatan

terhadap pembelajaran yang berfokus pada kemampuan berbicara siswa masih

rendah serta kurannya rancangan pembelajaran yang menunjukan keterampilan

siswa secara aktif.

Data pembelajaran keterampilan berbicara melalui model Reciprocal

Teaching yang mencakup data proses dan data hasil keterampilam berbicara

diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pembelajaran berbicara di kelas.

Data tersebut mencakup tiga tahap, yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan, dan

tahap refleksi sebagai bentuk pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui hasil

observasi.

Page 40: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

44

Tiga tahap di atas difokuskan pada pembelajaran diskusi sebagai aplikasi

dari keterampilan berbicara melalui model Reciprocal Teaching. Pada tahap ini

siswa diharapkan mampu berbicara dengan jelas saat mengemukakan pendapat,

mengaitkan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas, menguasai

masalah yang sedang didiskusikan, menyimpulkan hasil diskusi secara tepat, dan

berani mengemukakan pendapat.

Untuk melaksanakan tindakan di atas, peneliti menyusun suatu rencana

pembelajaran sesuai dengan jumlah Pertemuan tindakan berdasarkan kriteria

penelitian tindakan kelas.

Tabel 4.1

RENCANA TINDAKAN TIAP PERTEMUAN

Pertemuan Tindakan Manfaat Materi Pokok

I Memberikan pengetahuan awal

mengenai materi diskusi

kelompok dan memotivasi siswa

untuk mengemukakan pendapat

saat diskusi.

Membantu siswa dalam

mengungkapkan

pengetahuan awalnya

secara aktif dan

meningkatkan keaktifan

siswa dalam diskusi

kelompok

Model diskusi,

mekanisme

diskusi, dan

etika

menyampaikan

persetujuan,

penolakan, dan

sanggahan. Siswa menyimak peragaan

tentang cara merangkum,

membuat pertanyaan,

menjelaskan kembali dan

memprediksi jawaban setelah

selesai membaca serta bagaimana

berperan seperti seorang guru

dalam menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya.

Merangsang siswa

untuk dapat berbicara

dalam diskusi

Page 41: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

45

Memberi kesempatan kepada

siswa secara berkelompok untuk

untuk melakukan diskusi

memahami sebuah wacana.

Siswa dapat membuat

rangkuman, membuat

pertanyaan,

menjelaskan kembali

dan memprediksi

jawaban dari sebuah

wacana yang kira-kira

akan ditanyakan dalam

diskusi kelas.

Meminta siswa secara

berkelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas

Meningkatkan aktivitas

siswa dalam berbicara

II Memberikan pengetahuan awal

mengenai materi diskusi

kelompok dan memotivasi siswa

untuk mengemukakan pendapat

saat diskusi.

Membantu siswa dalam

mengungkapkan

pengetahuan awalnya

secara aktif dan

meningkatkan keaktifan

siswa dalam diskusi

kelompok.

Model diskusi,

mekanisme

diskusi, dan

etika

menyampaikan

persetujuan,

penolakan, dan

sanggahan. Siswa menyimak peragaan

tentang cara merangkum,

membuat pertanyaan,

menjelaskan kembali dan

memprediksi jawaban setelah

selesai membaca serta bagaimana

berperan seperti seorang guru

dalam menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya.

Merangsang siswa

untuk dapat berbicara

dalam

diskusi

Page 42: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

46

Memberi kesempatan kepada

siswa secara berkelompok untuk

melakukan diskusi memahami

sebuah wacana.

Siswa dapat membuat

rangkuman, membuat

pertanyaan,

menjelaskan kembali

dan memprediksi

jawaban dari sebuah

wacana yang kira-kira

akan ditanyakan dalam

diskusi kelas.

Meminta siswa secara

berkelompokuntuk

mempresentasikanhasil diskusi

kelompoknya di depan kelas

Meningkatkan aktivitas

siswa dalam berbicara

Memberikan pengetahuan awal

mengenai materi diskusi

kelompok dan memotivasi siswa

untuk mengemukakan pendapat

saat diskusi.

Membantu siswa dalam

mengungkapkan

pengetahuan awalnya

secara aktif dan

meningkatkan

keakatifan siswa dalam

diskusi kelompok.

III Siswa menyimak peragaan

tentang cara merangkum,

membuat pertanyaan,

menjelaskan kembali dan

memprediksi jawaban setelah

selesai membaca serta bagaimana

berperan seperti seorang guru

dalam menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya.

Merangsang siswa

untuk dapat berbicara

dalam diskusi.

Model diskusi,

mekanisme

diskusi, dan

etika

menyampaikan

persetujuan,

penolakan, dan

sanggahan.

Page 43: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

47

Memberi kesempatan kepada

siswa secara berkelompok untuk

melakukan diskusi raemahami

sebuah wacana.

Siswa dapat membuat

rangkuman, membuat

pertanyaan,

menjelaskan kembali

dan memprediksi

jawaban dari sebuah

wacana yang kira-kira

akan ditanyakan dalam

diskusi kelas.

Meminta siswa secara

berkelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas

Meningkatkan aktivitas

siswa dalam berbicara

B. Pelaksanaan Pertemuan I

Sebelum melaksanakan tindakan pada Pertemuan I, penulis terlebih dahulu

membuat suatu perencanaan pelaksanaan Pertemuan I yang lebih jelasnya akan

dpaparkan di bawah ini.

1. Perencanaan Pelaksanaan Pertemuan I

Tabel 4.2

RENCANA TINDAKAN PERTEMUAN I

Pertemuan Tindakan Manfaat Materi Pokok

I Memberikan pengetahuan

awal menganai materi

disakusi kelompok dan

memotivasi siswa untuk

mengemukakan pendapat

saat diskusi.

Membantu siswa dalam

mengungkapkan

pengetahuan awalnya

secara aktif dan

meningkatkan kekatifan

siswa dalam diskusi

kelompok.

Model diskusi,

mekanisme

diskusi, dan

etika

menyampaikan

persetujuan,

penolakan, dan

Page 44: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

48

Siswa menyimak peragaan

bagaimana merangkum,

membuat pertanyaan,

menjelaskan kembali dan

memprediksi jawaban

setelah selesai membaca

serta bagaimana berperan

seperti seorang guru

dalam

menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya.

Merangsang siswa

untuk dapat berbicara

dalam diskusi

sanggahan.

Memberi kesempatan

kepada siswa secara

berkelompok untuk untuk

melakukan diskusi

memahami sebuah

wacana.

Siswa dapat membuat

rangkuman, membuat

pertanyaan, menjelaskan

kembali dan memprediksi

jawaban dari sebuah

wacana yang kira-kira akan

ditanyakan dalam diskusi

kelas.

Meminta siswa secara

berkelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya di

depan kelas

Meningkatkan aktivitas

siswa dalam berbicara

2. Pelaksanaan Pertemuan Pertama

Tindakan yang dilakukan yaitu berupa pembelajaran diskusi dengan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dalam upaya meningkatkan keterampilan

berbicara siswa. Proses pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11

Oktober 2010 pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.30, yaitu dua jam pelajaran.

Page 45: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

49

Untuk lebih jelasnya, peneliti akan mendeskripsikan bagaimana proses

pembelajaran diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching yang berlangsung pada tindakan pertama.

Materi pokok yang dikembangkan dalam pertemuan I, yaitu mengenai

model diskusi, mekanisme diskusi, dan etika menyampaikan persetujuan,

penolakan, dan sanggahan. Guru memeragakan tentang cara merangkum,

membuat pertanyaan, memprediksi jawaban, dan menjelaskan hasil diskusi

kelompok dari sebuah wacana. Kemudian masing-masing kelompok siswa

diberikan sebuah teks wacana dengan tema yang sama yaitu "Kesehatan" serta

judul yang sama juga yaitu "Dampak kurang gizi pada anak-anak". Setelah selesai

membaca, siswa membuat rangkuman, pertanyaan, prediksi jawaban lalu

menjelaskan dengan berperan sebagai seorang guru dalam diskusi kelas.

Rencana pembelajaran pada pertemuan I ini secara umum dapat

diimplementasikan dengan baik walaupun masih ada yang harus diperbaiki pada

kegiatan inti. Kurang menariknya tema wacana yang diberikan kepada siswa

membuat proses diskusi kurang berjalan aktif.

Kegiatan pembelajaran dalam pertemuan I terdiri atas tiga tahap, yaitu

kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). Untuk

mengetahui bagaimana realita di lapangan mengenai pembelajaran "diskusi"

dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching, akan penulis

deskripsikan secara detail.

a. Kegiatan awal

Kegiatan awal pada Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11

Oktober 2010. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan mengkondiskan

siswa dengan cara mengabsen siswa. Guru bertanya "Siapa yang tidak hadir?"

Kemudian hampir seluruh siswa menjawab "Siti fatimah” dengan Muhammad

Yulianto bu" Lalu guru bertnnya lagi mengapa mereka berdua tidak bisa hadir?"

tiba-tiba ada seorang siswa yang menjawab "Kalo Yulianto dispen basket bu, Siti

mah sakit karena diet bu.. lalu semua siswa serentak tertawa. Setelah selesai

mempresensi siswa, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu "Naik

Page 46: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

50

delman" yang sudah dimodifikasi dengan lirik yang lucu. Hal tersebut

dimaksudkan agar siswa lebih merasa akrab dengan guru sehingga akan timbul,

semangat serta memunculkan motivasi siswa untuk menerima pelajaran dan

tentunya kegiatan tersebut akan memperlancar proses belajar mengajar. Setelah

siswa dapat dikondisikan, guru memerintahkan siswa untuk membuka buku tulis

dan buku paket bahasa Indonesia. Guru pun menginformasikan tentang pelajaran

hari itu, yakni "Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam

diskusi disertai dengan bukti atau alasan", kemudian guru melakukan apersepsi

kepada siswa tentang diskusi yaitu menggali pengetahuan awal siswa tentang

diskusi, dan bagaimana tentang etika berdiskusi. Setelah melakukan apersepsi,

guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa setelah

guru menyampaikan materi ini, yaitu: (a) siswa mampu menentukan mekanisme

diskusi (b) siswa mampu menentukan etika menyampaikan persetujuan,

sanggaham, dan penolakan pendapat dalam diskusi (c) siswa mampu

menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam diskusi disertai

dengan alasan atau bukti.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru memberikan materi berupa "Model diskusi,

mekanisme diskusi serta etika menyampaikan persetujuan, penolakkan, dan

sanggahan dalam diskusi". Guru juga meryampaikan tentang bagaimana

berdiskusi dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching.

Setelah guru menjelaskan materi, siswa dibagi ke dalam 6 kelompok

secara heterogen dengan cara memerintahkan setiap siswa untuk mengambil satu

gulungan kertas di dalam gelas yang di dalamnya berisi nama-nama planet, nama

bunga, tokoh kartun, nama pahlawan, cabang olah raga dan warna. Setelah semua

siswa masing-masing mendapatkan satu buah gulungan kertas kemudian mereka

diperintahkan untuk membaca isi kertas tersebut. Mereka pun diperintahkan untuk

bergabung dengan teman lainnya yang memiliki jenis kata umum yang sama

misalnya nama-nama bunga bergabung dengan kelompok bunga yang lain. Hal

tersebut dimaksudkan agar siswa bisa berbaur dengan siswa lainnya; karena

Page 47: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

51

biasanya dalam menentukan kelompok, mereka hanya bergabung dengan

kelompok bermainnya sehingga anggota kelompok adalah orang-orang yang

sama. Pada saat pembagian kelompok berlangsung sempat terjadi kegaduhan yang

disebabkan dari teriakan-teriakan memanggil anggota lainnya tetapi setelah

memakan waktu yang lumayan lama suasana dapat dikondisikan dan siswa pun

sudah berkumpul dengan anggota kelompok yang lain. Setelah semua siswa

duduk perkelompok, setiap anggota kelompok diberikan nomor sebagai

pembagian tugas (peran). Masing-masing anggota mendapatkan tugas yang

berlainan yakni bagian merangkum, memprediksi pertanyaan, menjawab

pertanyaan dan menjelaskan, menjadi notulen dan yang berperan seperti guru

untuk menjelaskan hasil bacaannya.

Kegiatan selanjutaya yaitu guru membagikan sebuah wacana kepada

masing-masing kelompok dengan tema dan judul yang sama yaitu "kesehatan".

Pada kegiatan ini, siswa ditugaskan untuk berdiskusi dalam kelompoknya masing-

masing sesuai dengan peran yang telah dibagikan yaitu bagian merangkum, yang

memprediksi, pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menjelaskan, menjadi

notulen dan yang berperan seperti guru untuk menjelaskan hasil bacaannya. Siswa

ditugaskan untuk membaca teks bacaan yang telah disediakan, menggarisbawahi

hal-hal penting dari bacaan menurut siswa untuk memudahkan siswa dalam

kegiatan merangkum. Tiap kelompok melakukan diskusi dengan tugasnya

masing-masing. Saat proses diskusi berlangsung, guru meminta waktu sebentar

untuk memeragakan tata cara merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi

jawaban dan menjelaskan kembali hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. Pada

tahap ini guru yang oersangkutan sebagai model. Saat guru menerangkan,

siswabegitu antusias hal tersebut terlihat dengan adanya beberapa siswa yang

bertanya tentang tugas masing-masing.

Langkah selanjutnya yaitu siswa secara berkelompok mempresentasikan

pembahasan yang telah dibuatnya sesuai dengan yang diperagkan oleh guru di

depan kelas. Pada mulanya, sempat terjadi saling tunjuk antara satu kelompok

dengan kelompok yang lainnya mereka tidak mau tampil pertama di depan kelas.

Akan tetapi dengan ditakut-takuti bahwa kelompok yang tidak maju tidak akan

Page 48: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

52

mendapat nilai akhirnya mereka saling berebut untuk mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya di depan kelas. Adapun kelompok yang berkesempatan tampil

pertama di depan kelas untuk mempresentasikan pembahasan kelompoknya yaitu

kelompok planet.

Diskusi pun berjalan lancar saat itu terjadi adu pendapat, melempar

pertanyaan serta sanggahan. Kejadian yang paling berkesan yaitu ketika salah satu

anggota kelompok meneragakan hasil pembahasannya dengan memerankan tokoh

seorang guru, tiruan gaya yang diperankannya sangat mirip dengan guru aslinya

sehingga siswa yang lain sempat terkagum-kagum. Dengan kehandalan siswa itu

memerankan peranya seperti seorang guru idolanya, membuat kelompok lainnya

merasa tertantang untuk menampilkan peran yang lebih bagus lagi ketika

kelompoknya yang berkesempatan tampil di depan kelas. Akan tetapi, ada sedikit

kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung, kendala tersebut yaitu

siswa yang berani mengungkapkan ide, gagasan, sanggahan dan pendapatnya

masih belum maksimal karena hanya sekitar 30% siswa yang berani berbicara.

Setelah guru bertanya kepada siswatentang ketidakefektifan diskusi yang telah

berlangsung akhirnya mereka menjawab tema wacana yang diberikan untuk bahan

diskusi kurang menarik. Siswa menginginkan tema yang sesuai dengan mereka

yaitu tema remaja.

c. Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung. Kegiatan refleksi tersebut dilakukan dengan

cara memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembelajaran

yang telah disampaikan. Guru menyimpulkan bagaimana memahami sebuah

wacana dengan teknik Reciprocal Teaching dan bagaimana etika berdiskusi yang

baik. Lalu guru menginformasikan tentang pelajaran berikutnya dan menugaskan

kepada siswa untuk berlatih tentang tata cara berdiskusi yang sesuai dengan etika

berdiskusi agar mereka dapat tampil maksimal pada pertemuan berikutnya. Guru

menutup pelajaran dengan mengucapkan salam sebagai tanda proses belajar

mengajar pada hari itu telah selesai.

Page 49: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

53

3. Analisis Data Observasi

Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran berlangsung pada

pertemuan I diperoleh hasil sebagai berikut.

a. Aktivitas Guru Selama Pembelajaran

Data aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung pada

pertemuan I, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA PROSES

PEMBELAJARAN PERTEMUAN I

Sekolah : SMP Negeri I Padaherang

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VIII/1

Hari/Tanggal : Senin, 11 Oktober 2010

No. Aspek yang dinilai Nilai

Ket. 1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Menimbulkan motivasi

3. Memberikan acuan materi yang akan disajikan

4. Memberi kaitan materi dengan kemampuan

yang telah dimiliki siswa (lingkungan luar)

Cukup

Cukup

Baik

Baik

2. Sikap peneliti dalam proses pembelajaran

1. Kejelasan suara

2. Gerakan badan tidak menggangu perhatian

siswa

3. Antusiasme penampilan/mimik

4. Mobilitas posisi tempat

Baik

Cukup

Cukup

Baik

Page 50: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

54

No. Aspek yang dinilai Nilai

Ket. 1 2 3 4

3. Penguasaan materi

1. Materi disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan

2. Kejelasan dalam menerangkan materi

3. Kejelasan dalam memberikan contoh

4. Mencerminkan keluasan wawasan

Baik

Baik

Baik

Baik

4. Proses pembelajaran

1. Kesesuaian penggunaan strategi / Metode

dengan pokok bahasan

2. Penyajian materi relevan dengan indikator

hasil belajar

3. Antusiasme dalam menanggapi dan

menggunakan respon

4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

Cukup

Cukup

Baik

Baik

5. Penggunaan media

1. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan

jenis Media

2. Ketepatan saat penggunaan

3. Keeterampilan saat mengoperasionalkan

4. Membantu meningkatkan proses

pembelelajaran

Baik

Baik

Baik

Cukup

6. Evaluasi

1. Menggunakan penilaian tulisan relevan

dengan indikator hasil belajar

2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan

dengan indikator hasil belajar

3. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang

tertulis pada rencana pembelajaran

Baik

Baik

Cukup

Page 51: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

55

No. Aspek yang dinilai Nilai

Ket. 1 2 3 4

7. Kemampuan menutup pelajaran

1. Meninjau kembali pokok bahasan

2. Memberikan kesempatan bertanya

3. Mengucapkan salam

Cukup

Baik

Baik

Ket: Kategori Penilaian

4 = Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Persentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor

= 69 %

= B (Baik)

Kategori Penilaian:

>80% = Sangat baik (A)

60% - 79,99% = Baik (B)

40% - 59,99% = Cukup (C)

20% - 39,99% = Kurang (D)

00% -19,99% = Sangat kurang (E)

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada

pertemuan I berada dalam kategori "Baik".

b. Aktivitas Siswa selama Pembelajaran

Hasil Pengolahan Data aktivitas siswa pada pertemuan I, dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Page 52: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

56

Tabel 4.4

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES

PEMBELAJARAN PERTEMUAN I

No. Aspek yang diamati Jumlah Rata-rata Ketera

ngan

1. Aktivitas siswa selama mengikuti

PBM

a. Siswa memperhatikan penjelasan

dari guru

30 71,42% Cukup

b. Siswa serius mengerjakan tugas

yang diberikan guru

22 52,38% Cukup

c. Siswa mampu mengungkapkan ide-

idenya dengan berani

19 45,23% Cukup

d. Siswa mampu melaporkan

informasi dengan baik

20 47.61% Kurang

2. Perlaku siswa yang tidak sesuai

dengan PBM:

3 7,14% Sangat

baik

a. Malamun 10 23,80% Baik

b. Mengobrol dengan temannya 12 28,57% Baik

c. Melakukan pekerjaan lain 2 4,76% Sangat

baik

d. Membuat corat-coret di kertas 3 7,14% Sangat

baik

Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Sesuai dengan PBM

>80%% = Sangat baik

60%- 79,99% = Baik

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Kurang

00% - 19,99% = Sangat kurang

Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Tidak Sesuai dengan PBM

Page 53: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

57

>80% = Sangat kurang

60% - 79,99% = Kurang

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Baik

00% - 19,99% = Sangat Baik

Pada pertemuan I, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan

pelajaran adalah 54,16% dengan kategori "Cukup" Sedangkan analisis aktivitas

siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 16,06% termasuk kategori

"Baik".

c. Hasil Belajar Siswa Pada Tindakan Pembelajaran Pertemuan I

Berdasarkan tindakan dan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan1

diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.5

SKOR KEMAMPUAN BERBICARA (DISKUSI DENGAN MODEL

RECIPROCAL TEACHING)

No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai

Jumlah 1 2 3 4 5

1. Adam Maulana 3 3 3 3 3 15

2. Aditria Nuimita Dewi 3 3 3 3 3 15

3. Anastasha Azizah M 1 3 1 2 2 9

4. Anggia Fitri M 3 1 1 3 2 10

5. Ardeliana Rizkita P 2 2 2 1 1 8

6. Atari Rizki Naulia 2 2 2 1 2 9

7. Dheya Shafira A. 2 1 1 2 2 8

8. Dinda Sukmadewi 2 2 2 2 2 10

9. Fahmi Bagus Pratama 2 2 1 2 - 2 9

10. Fannisa Salma Shafira 3 3 3 3 3 15

11. Fathya Nabila Gifani 3 3 3 3 3 15

12. Fatma Saviera 2 3 1 2 2 10

Page 54: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

58

No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai

Jumlah 1 2 3 4 5

13. China Bani Azifah 1 3 3 2 3 11

14. Gina Ariela 2 2 3 2 1 10

15. Giyana Priliya 3 1 1 2 2 9

16. Hinda 1 1 3 3 2 10

17. Ilham Dwi Putranto 2 2 3 2 2 11

18. Karma Agnia I 3 3 3 3 15

19. Ki Agus Hafizh Kidayat 2 3 1 2 2 11

20. M Rifan Fauzan 3 2 3 2 1 11

21. Mahfidarwan Akbar M 3 3 3 3 3 15

22. Moch. Birama Agustian 3 1 1 2 3 10

23. Mohamad Bayu Nugraha 3 3 3 1 3 15

24. Miih Giffary MH 3 1 3 2 2 11

25. Muhamad Yaser A 2 2 2 2 1 9

26. Nadya Arystia 3 1 2 2 3 11

27. Nanda Fadhil Azman 3 1 2 2 2 10

28. Pranesha Wahyu S A 1 2 1 2 2 8

29. R. Nadila Andiani K 2 2 3 2 2 11

30. Rahmadewi Budiningtyas 1 2 2 1 1 8

31. Rayka Wildan AiidhiK 2 2 2 2 1 9

32. Rd. Alvin Kurnia Putra 3 3 3 3 3 15

33. Regina Emanuella Gusti P 3 3 3 3 3 15

34. Roufisma Abdi Pratama 2 1 3 2 2 10

35. Shah Dehan L 1 3 2 2 3 10

36. Shita Rai Putri 2 2 3 2 2 11

37. Sitti Nabillah Putri 1 2 2 1 1 8

38. Tiara Fariza 2 1 3 2 3 11

39. Trifitri Muhammadita 2 2 3 2 2 11

40 Utin Alvina Nunuliawati 2 3 1 2 3 11

Page 55: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

59

No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai

Jumlah 1 2 3 4 5

41. Yoan Martha Azlia 2 3 2 2 1 10

42. Yuvi Aniasa Yushalovi 2 3 2 2 2 11

Keterangan: aspek yang dinilai

1 = Kejelasan mengemukakan pendapat

2 = Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas

3 = Menguasai masalah yang didiskusikan

4 = Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi

5 = Keberanian mengemukakan pendapat

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai

skor maksimal yaitu (15) yaitu sebanyak sembilan orang. Adapun hasil presentase

kemampuan berbicara mengenai materi diskusi dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.6

KEMAMPUAN BERBICARA(PROSES DISKUSI MENGGUNAKAN

MODEL RECIPROCALTEACHING) PADA PERTEMUAN I

No. ASPEK DESKRIPSI

KRITERIA

PERSENTASE

(%) KATEGORI

1. Kejelasan

mengemukakan

Pendapat

a. Jelas

b. Agak jelas

c. Tidak jelas

38,09%

45,23%

16,66%

Kurang

Cukup

Sangat kurang

2. Kaitan pendapat dan

gagasan dengan tema

yang sedang dibahas

a. Berkaitan

b. Agak berkaitan

c. Tidak berkaitan

40,47%

35,71%

23,80%

Cukup

Kurang

Kurang

3. Menguasai masalah

yang didiskusikan

a. Menguasai

b. Agak menguasai

c. Tidak menguasai

47,61%

28,57%

23,80%'

Cukup

Kurang

Kurang

Page 56: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

60

No. ASPEK DESKRIPSI

KRITERIA

PERSENTASE

(%) KATEGORI

4. Ketepatan

menyimpulkan

hasil diskusi

a. Tepat

b. Agak tepat

c. Tidak tepat

26,19%

64,28%

9,52%

Kurang

Baik

Sangat Kurang

5. Keberanian

mengungkapkan

pendapat

a. Berani

b. Agak berani

c. Tidak berani

35,71%

45,23%

19,04%

Kurang

Cukup

Sangat kurang

Keterangan kategori penilaian

> 80% = Sangat Baik

60% - 79,99% = Baik

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Kurang

00% -19,99% = Sangat kurang

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari kelima

aspek yang digunakan untuk menilai kemampuan berbicara khususnya berdiskusi

yang tergolong ke dalam kategori kurang, tetapi untuk menyimpulkan hasil

diskusi sudah lumayan baik, sedangkan aspek yang lainnya masih berada dalam

kategori kurang dan sangat kurang.

4. Refleksi Tindakan Pembelajaran Pertemuan I

Berdasarkan hasil data di atas diperoleh data berikut ini.

a. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru selama pembelajaran

berlangsung bahwa secara keseluruhan guru telah melaksanakan hampir

semua tahapan yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran, sehingga

dalam Pertemuan I aktivitas guru tergolong ke dalam kategori "Baik". Akan

tetapi, walaupun demikian masih ada beberapa hambatan yang guru alami saat

proses pembelajaran berlangsung yaitu masih sulitnya guru mengendalikan

kelas. Hal itu terbukti dengan masih adanya beberapa siswa yang melakukan

aktivitas lain saat pembelajaran berlangsung misalnya mengobrol, melamun,

Page 57: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

61

dan memainkan HP. Kendala guru kesulitan mengkondisikan kelas pun terjadi

saat pembagian kelompok untuk diskusi, pada saat pembagian kelompok

siswa sangat tidak kondusif dan sulit dikendalikan. Hambatan lain yang

dialami guru adalah pada saat diskusi berlangsung. Proses diskusi tidak

berjalan aktif bahkan cenderung monoton karena hanya beberapa siswa saja

yang berani mengemukakan pendapat dan gagasannya. bahkan saat guru

menunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas siswa hanya

saling tunjuk dan tidak mau maju sebagai yang pertama dengan alasan malu.

b. Secara umum aktivitas siswa selama menerapkan pembelajaran keterampilan

berbicara melalui model Reciprocal Teaching pada Pertemuan I berdasarkan

analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 54,16%

tergolong kategori "Cukup". Hal tersebut disebabkan karena pada saat diskusi

berlangsung hanya beberapa siswa saja yang terlihat mendominasi diskusi

sedangkan kebanyakan dari siswa lainnya hanya diam saja. Adapun analisis

aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 16,06% yang

tergolong kategori "Baik". Hal itu terjadi karena pada saat diskusi berlangsung

masih ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain. Akan tetapi

persentasenya kecil sehingga tidak begitu mempengaruhi walaupun demikian

harus dilakukan adanya perbaikan terhadap aspek tersebut.

c. Berdasarkan deskripsi hasil pembelajaran Keterampilan berbicara siswa

dengan model Reciprocal Teaching, diperoleh hanya 35,71% siswa yang

berani mengungkapkan pendapat saat diskusi berlangsung. Bagi peneliti, hal

ini merupakan bahan refleksi yang akan dijadikan dasar acuan dalam

penyusunan tindakan pembelajaran pada pertemuan II, sehingga diharapkan

akan mengalami peningkatan untuk semua aspek. Secara lengkap akan

diuraikan berikut ini:

1) Jelasnya kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat ketika

berdiskusi tergolong dalam kategori "kurang" dengan persentase 38,09%.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa yang kurang jelas dalam

mengemukakan pendapat ketika berdiskusi, yaitu denganpersentase

45,23% dan siswa yang tidak jelas mengemukakan pendapatnya ketika

Page 58: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

62

berdiskusi yaitu dengan persentase 16,66%.

2) Kemampuan siswa mengaitkan antara pendapat dan gagasan dengan

tema yang sedang dibahas tergolong dalam kategori "cukup" dengan

persentase 40,47%. Akan tetapi, masih terdapat siswa yang agak

mengaitkan antara pendapat dan gagasan dengan yang sedang dibahas

yaitu dengan persentase 35,71%. Bahkan ada siswa yang tidak mengaitkan

pendapat dengan tema yang dibahas yaitu dengan persentase 23,80%.

3) Kemampuan siswa dalam menguasai masalah yang didiskusikan tergolong

"cukup" yaitu dengan persentase 47,61%. Hal itu disebabkan oleh adanya

siswa yang agak menguasai masalah yang didiskusikan yaitu persentase

28, 57% dengan kategori "kurang". Dan siswa yang tidak menguasai

masalah yang didiskusikan yaitu persentase 23,80% dengan kategori

kurang.

4) Kemampuan siswa menyimpulkan diskusi secara tepat tergolong "kurang"

yaitu dengan persentase 47,61%. Hal itu disebabkan karena masih

banyaknya siswa yang agak tepat menyimpulkan hasil diskusi yaitu

sebanyak 64,28% yang tergolong ke dalam kategori "baik". Dan siswa

yang tidak tepat menyimpulkan hasil diskusi tergolong kategori "sangat

kurang" dengan persentase 9,52%.

Keberanian siswa mengemukakan pendapat saat diskusi secara berani

tergolong "kurang" dengan persentase 35,71%. Hal itu disebabkan masih

ada siswa yang agak berani mengemukakan pendapat saat diskusi yaitu

persentase 45,23% yang tergolong kategori "cukup", dan yang tidak berani

mengemukakan pendapat tergolong kategori "sangat kurang" yaitu

persentase 19.04%.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh di atas, peneliti merasa perlu untuk

melakukan perbaikan-perbaikan dalam tindakan pembelajaran Pertemuan II,

sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya dan mengalami

peningkatan untuk semua aspek. Maka dari itu, peneliti bersama guru mitra

melakukan diskusi untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang timbul

Page 59: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

63

pada Pertemuan I agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Langkah-langkah

yang diambil diantaranya guru harus lebih tegas kepada siswa yang tidak

memperhatikan. Untuk pembagian kelompok supaya kondusif, seharusnya guru

membagi kelompok sebelum kegiatan pertemuan I sehingga saat pelajaran

dimulai, guru langsung pada proses belajar. Guru harus mencari tema yang lebih

menarik untuk bahan diskusi karena dengan tema yang menarik merupakan faktor

untuk memancing keaktifan berbicara siswa pada saat diskusi.

C. Pelaksanaan pertemuan II

Sebelum melaksanakan tindakan pada pertemuan II, penulis terlebih

dahulu membuat suatu perencanaan pelaksanaan pertemuan II yang lebih jelasnya

akan dipaparkan di bawah ini.

1. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan pertemuan II

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada tindakan pertemuan I bahwa

perlu diadakan perbaikan terhadap kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada

Pertemuan I, maka dari itu peneliti bersama guru kembali merencanakan tindakan

pembelajaran pada pertemuan II, yaitu akan dijabarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7

RENCANA TINDAKAN Pertemuan II

Pertemuan Tindakan Manfaat Materi Pokok

II

Memberikan pengetahuan

awal mengenai materi

diskusi kelompok dan

memotivasi siswa untuk

mengemukakan pendapat

saat diskusi.

Membantu siswa dalam

rnengungkapkan pengetahuan

awalnya secara aktif dan

meningkatkan kekatifan siswa

dalam diskusi kelompok

Model diskusi,

mekanisme

diskusi, dan

etika

menyampaikan

persetujuan,

penolakkan,

dan

sanggahan.

Siswa menyimak peragaan

tentang cara merangkum,

membuat pertanyaan,

Merangsang siswa untuk dapat

berbicara dalam diskusi

Page 60: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

64

menjelaskan kembali dan

memprediksi jawaban

setelah selesai membaca

serta bagaimana berperan

seperti seorang guru dalam

menjelaskan hasil diskusi

kelompoknya.

Memberi kesempatan

kepada siswa secara

berkelompok untuk untuk

melakukan diskusi

memahami sebuah wacana.

Siswa dapat membuat

rangkuman, membuat

pertanyaan, menjelaskan

kembali dan memprediksi

jawaban dari sebuah wacana

yang kira-kira akan ditanyakan

dalam diskusi kelas.

Meminta siswa secara

berkelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya di

depan kelas

Meningkatkan aktivitas siswa

dalam berbicara

2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin 18 Oktober 2010 pada pukul

07.00 WIB sampai dengan 08.30 WIB, yaitu dua jam pelajarari. Tindakan

pembelajaran dalam pertemuan II ini, sama halnya dengan yang dilakukan pada

tindakan pembelajaran pertemuan I.

3. Analisis Data dan Observasi

Berdasarkan tindakan dan observasi pada pembelajaran pertemuan II

diperoleh hasil berikut ini:

a. Aktivitas Guru Selama Pembelajaran

Data aktivitas Guru selama proses pembelajaran berlangsung pada

pertemuan II dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Page 61: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

65

Tabel 4.8

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA PROSES

PEMBELAJARAN PERTEMUAN II

Sekolah : SMP Negeri I Padaherang

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VIII/1

Hari/Tanggal : Senin, 18 Oktober 2010

No. Aspek yang dinilai Nilai

Ket. 1 2 3 4

1 Kemampuan membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Menimbulkan motivasi

3. Memberikan acuan materi yang akan

disajikan

4. Memberi kaitan materi dengan

kemampuan yang telah dimiliki siswa

(lingkungan luar)

Cukup

Cukup

Baik

Baik

2 Sikap peneliti dalam preses

pembelajaran

1. Kejelasan suara

2. Gerakan badan tidak menggangu

perhatian siswa

3. Antusiasme penmpilan/mimik

4. Mobilitas posisi tempat

Sangat

baik

Cukup

Baik

Baik

3 Penguasaan materi

1. Materi disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan

Baik

Page 62: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

66

2. Kejelasan dalam menrangkan materi

3. Kejelasan dalam memberikan contoh

4. Mencerminkan keluasan wawasan

√√

Baik

Baik

Baik

4 Proses pembelajaran

1. Kesesuaian penggunaan strategi/Metode

dengan pokok bahasan

2. Penyajian materi relevan dengan

indikator hasil belajar

3. Antusiasme dalam menanggapi dan

menggunakan respon

4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

Baik

Cukup

Baik

Baik

5 Penggunaan media

1. Memperhatikan prinsip-prinsip

penggunaan jenis Media

2. Ketepatan saat penggunaan

3. Keeterampilan saat mengoperasionalkan

4. Membantu meningkatkan proses

pembelelajaran

√√√

Baik

Baik

Baik

Baik

6 Evaluasi

1. Menggunakan penilaian tulisan relevan

dengan ind:kator hasil belajar

2. Menggunakan jenis ragam penilaian

relevan dengan indikator hasil belajar

3. Menggunakan penilaian sesuai dengan

yang tertulis pada rencana pembelajaran

Baik

Baik

Cukup

7 Kemampuan menutup pelajaran

1. Meninjau kembali pokok bahasan

2. Memberikan kesempatan bertanya

3. Mengucapkan salam.

Cukup

Baik

Sangat

baik

Page 63: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

67

Ket: Kategori Penilaian

4 = Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Persentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor

= 74%

= B (Baik)

Kategori Penilaian:

>80% = Sangat baik (A)

60% - 79,99% = Baik (B)

40% - 59,99% = Cukup (C)

20% - 39,99% = Kurang (D)

00% -19,99% = Sangat kurang (E)

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada

pertemuan II berada dalam kategori 'Baik'.

b. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Hasil pengolahan data aktivitas siswa dapat diperoleh bahwa pencapaian

rata-rata pada pembelajaran pertemuan II, nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan

pelajaran adalah 73,21% dengan kategori "Baik" Sedangkan analisis aktivitas

siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 9,52 % dengan kategori

"sangat baik". Aktivitas siswa selama proses berlangsung pada pertemuan II

tersebut untuk lebih jelasnya akan divisualisasikan dlam tabel berikut ini:

Page 64: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

68

Tabel 4.9

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES

PEMBELAJARAN PERTEMUAN II

No. Aspek yang diamati Jumlah Rata-

rata Keterangan

Aktivitas siswa selama mengikuti

PBM

a. Siswa memperhatikan penjelasan

dari

guru

33 78,57% Baik

b. Siswa serius mengerjakan tugas

yang diberikan guru

38 90,47% Sangat baik

c. Siswa mampu mengungkapkan

ide- idenya dengan berani

27 64,28% Baik

d. Siswa mampu melaporkan

informasi dengan baik

25 59,52% Cukup

Perlaku siswa yang tidak sesuai

dengan

PBM:

a. Malamun 1 2,38% Sangat baik

b. Mengobrol dengan temannya 6 14,28% Baik

c. Melakukan pekerjaan lain 7 16,66% Baik

d. Membuat corat-coret di kertas 2 4,76% Sangat baik

Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Sesuai dengan PBM

>80% = Sangat baik

60% - 79,99% = Baik

40% - 59,99% - Cukup

20% - 39,99% = Kurang

00% -19,99% = Sangat kurang

Page 65: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

69

Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Tidak Sesuai dengan PBM

>80% = Sangat kurang

60% - 79,99% = kurang

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Baik

00% -19,99% = Sangat Baik

c. Hasil Belajar Siswa Pada Tindakan Pertemuan II

Berdasarkan tindakan dan observasi yang telah dsilakukan pada pertemuan

II diperoleh hasil berikut ini:

Tabel 4.10

SKOR KEMAMPUAN BERBICARA (DISKUSI DENGAN MODEL

RECIPROCAL TEACHING) PADA PERTEMUAN II

No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai

Jumlah 1 2 3 4 5

1. Adam Maulana 3 3 3 3 3 15

2. Aditria Nuimita Dewi 3 3 3 3 3 15

3. Anastasha Azizah M 2 3 2 2 2 11

4. Anggia Fitri M 3 1 1 3 2 11

5. Ardeliana Rizkita P 2 2 3 1 2 10

6. Atari Rizki Naulia 2 3 2 2 2 11

7. Dheya Shafira A. 2 2 1 3 3 11

8. Dinda Sukmadewi 3 3 3 3 3 15

9. Fahmi Bagus Pratama 2 3 1 2 2 10

10. Fannisa Salma Shafira 3 3 3 3 3 15

11. Fathya Nabila Gifani 3 3 3 3 3 15

12. Fatma Saviera 2 3 2 3 2 12

13. China Bani Azifah 3 3 3 3 3 15

14. Gina Ariela 3 3 3 3 3 15

15. Giyana Priliya 3 1 2 3 2 11

Page 66: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

70

No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai

Jumlah 1 2 3 4 5

16. Hinda 2 1 3 3 3 12

17. Ilham Dwi Putranto 2 3 3 2 2 12

18. Karma Agnia 3 3 3 3 3 15

19. Ki Agus Hafizh Kidayat 2 3 1 3 2 11

20. M Rifan Fauzan 3 3 3 2 1 12

21. Mahfidarwan Akbar M 3 3 3 3 3 15

22. Moch. Birama Agustian 3 3 3 3 3 15

23. Mohamad Bayu Nugraha 3 3 3 3 3 15

24. Miih Giffary MH 3 1 3 2 2 11

25. Muhamad Yaser A 2 2 2 2 1 9

26. Nadya Arystia 3 3 3 3 3 15

27. Nanda Fadhil Azman 3 2 3 2 2 12

28. Pranesha Wahyu S A 1 3 3 2 3 12

29. R. Nadila Andiani K 3 3 3 ,3 3 15

30. Rahmadewi Budiningtyas 1 3_ 2 2 3 11

31. Rayka Wildan AiidhiK 2 3 2 2 2 11

32. Rd. Alvin Kurnia Putra 3 3 3 3 3 15

33. Regina Emanuella Gusti P 3 3 3 3 3 15

34. Roufisma Abdi Pratama 3 3 3 3 3 15

35. Shah Dehan L 2 3 2 2 3 12

36. Shita Rai Putri 3 3 3 3 3 12

37. Sitti Nabillah Putri 2 2 2 3 1 10

38. Tiara Fariza 2 1 3 2 3 11

39. Trifitri Muhammadita 2 3 3 2 2 12

40. Utin Alvina Nunuliawati 2 3 1 2 3 11

41. Yoan Martha Azlia 3 3 3 3 3 15

42. Yuvi Aniasa Yushalovi 2 3 2 3 2 12

Keterangan: aspek yang dinilai

Page 67: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

71

1 = Kejelasan mengemukakan pendapat

2 = Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas

3 = Menguasai masalah yang didiskusikan

4 = Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi

5 = Keberanian mengemukakan pendapat

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai

skor maksimal yaitu (15) sebanyak 17 orang. Adapun hasil presentase

kemampuan berbicara mengenai materi diskusi dapat dilihat pada tabel di bawah

ini.

Tabel 4.11

KEMAMPUAN BERBICARA (PROSES DISKUSI MENGGUNAKAN

MODEL RECIPROCAL TEACHING) PADA PERTEMUAN II

No. ASPEK DESKRIPSI

KRTTERIA

PERSENTASE

(%) KATEGORI

1. Kejelasan

mengemukakan

Pendapat

a. Jelas

b. Agak jelas

c. Tidak jelas

54,76%

40;47%

4,76%

Cukup

Cukup

Sangat kurang

2. Kaitan pendapat

dan gagasan

dengan tema yang

sedang dibahas

a. Berkaitan

b. Agak berkaitan

c. Tidak berkaitan

76,19%

11,90%

11.90%

Baik

Sangat kurang

Sangat kurang

3. Menguasai masalah

yang didiskusikan

a. Menguasai

b. Agak menguasai

c. Tidak menguasai

64,28%

19,04%

11.90%

Baik

Sangat kurang

Sangat Kurang

4. Ketepatan

menyimpulkan

hasil diskusi

a. Tepat

b. Agak tepat

c. Tidak tepat

61,90%

33,33%

2.38%

Baik

Kurang

Sangat Kurang

5. Keberanian

mengungkapkan

pendapat

a. Berani

b. Agak berani

c. Tidak berani

59.52%

33.33%

7,14%

Baik

Kurang

Sangat kurang

Page 68: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

72

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari kelima

aspek yang digunakan untuk menilai kemampuan berbicara khususnya berdiskusi

yang tergolong ke dalam kategori "Baik", yaitu Kaitan pendapat dan gagasan

dengan tema yang sedang dibahas berkaitan, menguasai masalah yang

didiskusikan, Ketepatan menyimpulkan hasil diskusi, Keberanian

mengungkapkan pendapat. Adapun aspek yang lain berada dalam kategori cukup,

kurang, dan sangat kurang.

4. Refleksi Tindakan Pertemuan II

Berdasarkan hasil data di atas diperoleh data berikut ini.

a. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru selama pembelajaran

berlangsung bahwa secara keseluruhan guru telah melaksanakan hampir

semua tahapan yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran,

sehingga dalam pertemuan I aktivitas guru tergolong ke dalam kategori

"Baik". Hal yang harus ditingkatkan lagi yaitu pengkondisian siswa,

karena pada saat diskusi berlangsung masih ada beberapa siswa yang

melakukan aktivitas lain. Selain itu, peningkatan siswa yang aktif

berbicara belum signifikan hal itu terlihat dari masih adanya siswa yang

tidak ikut berpartisipasi dalam proses diskusi maka dari itu harus mencari

tema yang lebih menarik lagi untuk bahan diskusi.

b. Aspek aktivitas siswa selama menerapkan pembelajaran diskusi dengan

model pembelajaran Reciprocal Teaching tergolong ke dalam kategori

"Baik" dengan rata-rata percentage 73,21%. Pada pembelajaran pertemuan

I.

ini masih terdapat beberapa aspek yang hams ditingkatkan kembali pada

Pertemuan selanjutnya, yaitu aspek keberanian siswa mengemukakan

pendapat.

c. Berdasarkan hasil observasi, bahwa keseriusan siswa saat rhemperhatikan

penjelasan guru menunjukan kategori "baik" karena dari jumlah 42 siswa

terdapat 33 siswa yang serius memperhatikan guru, pada saat mengerjakan

tugas yang diberikan guru sudah menunjukan kategori "sangat baik"

Page 69: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

73

karena dari jumlah 42 siswa terdapat 38 siswa yang serius mengerjakan

tugas dan siswa mengungkapkan ide-irtenya dengan berani pada saat

diskusi menunjukan kategori "baik" pula karena dari jumlah 42 siswa

terdapat 27 siswa yang merespon aspek ini. Dari segi melaporkan

informasi dengan baik selama proses diskusi berlangsung menunjukan

kategori "cukup" hal ini dapat terlihat dari 42 siswa hanya terdapat 25

orang saja yang melaporkan informasi dengan baik.

d. Berdasarkan deskripsi hasil pembelajaran diskusi dengan model

Reciprocal Teaching, diperoleh 100% siswa yang berdiskusi dan siswa

yang termasuk ke dalam kategori "baik" dalam semua aspek saat

mengemukakan pendapat yaitu 76,19%. Secara lengkap akan diuraikan

berikut ini:

1) Siswa yang mengemukakan pendapat secara jelas dengan skor 3 yaitu

54, 76% dan skor 2 yang berarti kurang jeias dalam mengemukakan

pendapat tergolong "cukup" yaitu 40,47%. Dan siswa yang

mengemukakan pendapat secara tidak jelas dengan skor 1 yaitu hanya

4, 76% yang tergolong dalm kategori "sangat kurang".

2) Siswa yang mengaitkan pendapat dengan tema yang sedang dibahas

dengan skor 3 yang berarti pendapat yang dikemukakan dengan tema

sudah berkaitan yaitu 76,19% dan tergolong "baik" dan skor 2 yaitu

pendapat dengan tema yang sedang dibahas agak berkaitan yaitu

11,90% dengan kategori "sangat kurang". Hal itu berarti rata-rata dari

siswa sudah bisa mengaitkan pendapat dengan tema yang sedang

dibahas. Adapun siswa yang tidak mengaitkan tema dengan pendapat

yang dikemukakannya yaitu 11.90% dengan kategori "sangat kurang".

3) Siswa yang menguasai masalah yang didiskusikan dengan skor 3 yang

berarti materi sudah terkuasai tergolong kategori "baik" yaitu 64,28%

dan skor 2 yang berarti siswa agak menguasai masalah yang

didiskusikan tergolong kategori "sangat kurang" yaitu 19,04%. Adapun

siswa yang tidak menguasai masalah yang sedang didiskusikan yaitu

11.90% dengan kategori "sangat kurang".

Page 70: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

74

4) Siswa yang dapat menyimpulkan hasil diskusi secara tepat dengan skor

5 yaitu 61,90% dengan kategori "baik" dan skor 2 yang berarti

simpulan hasil diskusi disampaikan secara kurang tepat tergolong

kategori "kurang" yaitu 33,33%. Adapun siswa yang tidak tepat

menyimpulkan hasil diskusi tergolong kategori "sangat kurang" yaitu

2,38%. Hal itu berarti hampir sebagian besar siswa sudah bisa

menyimpulkan hasil diskusi secara tepat.

5) Siswa yang keberaniannya dengan skor 3 yang berarti berani

mengungkapkan pendapat tergolong kategori "baik" yaitu 59.52% dan

skor 2 yang berarti kurang berani mengungkapkan pendapat tergolong

kategori "kurang" yaitu 33,33%. Adapun siswa yang tidak berani

mengungkapkan pendapatnya yaitu 7,14% yang berarti tergolong

kategori "sangat kurang". Data-data yang diperoleh dari pertemuan II

ternyata belum memenuhi target yang diharapkan. Maka dari itu,

peneliti bersama guru merancang kembali rencana pembelajaran pada

pertemuan III.

D. Pelaksanaan Pertemuan III

Sebelum melaksanakan tindakan pada pertemuan III, penulis terlebih

dahulu membuat suatu perencanaan pelaksanaan pertemuan III yang Jebih

jelasnya akan dipaparkan di bawah ini.

1. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Pertemuan III

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada tindakan pertemuan II bahwa

perlu diadakan perbaikan terhadap kekurangan dan kelemahan yang terdapat di

pertemuan II, maka dari itu peneliti bersama guru kembali merencanakan

tindakan pembelajaran pada pertemuan III, yaitu akan dijabarkan pada tebel

berikut ini:

Page 71: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

75

Tabel 4.12

RENCANA TINDAKAN PERTEMUAN II

Pertemuan Tindakan Manfaat Materi Pokok

III Memberikan pengetahuan

awal mengenai materi

diskusi kelompok dan

memotivasi siswa untuk

mengemukakan pendapat

saat diskusi.

Membantu siswa

dalam

mengungkapkan

pengetahuan awalnya

secara aktif dan

meningkatkan

kekatifan siswa

dalam

diskusi kelompok

Model diskusi.

mekanisme

diskusi, dan

etika

menyampaikan

persetujuan.

penolakan dan

sanggahan.

Siswa menyimak

peragaan tentang cara

merangkum, membuat

pertanyaan, menjelaskan

kembali dan memprediksi

jawaban setelah selesai

membaca serta

bagaimana berperan

seperti seorang guru

dalam menjelaskan

hasil diskusi

kelompoknya.

Merangsang siswa

untuk dapat

berbicara dalam

diskusi

Memberi kesempatan

kepada siswa secara

berkelompok untuk untuk

melakukan diskusi

memahami sebuah

wacana.

Siswa dapat membuat

rangkuman, membuat

pertanyaan,

enjelaskan kembali

dan memprediksi

jawaban dari sebuah

Page 72: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

76

wacana yang kira-

kira akan ditanyakan

dalam diskusi kelas.

Meminta siswa secara

berkelompok untuk

merapresentasikan hasil

diskusi kelompoknya di

depan kelas

Meningkatkan

aktivitas siswa dalam

berbicara

2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin 25 Oktober 2009 pada pukul

07.00 WIB sampai dengan 08.30 WIB, yaitu dua jam pelajaran. Tindakan

pembelajaran dalam pertemuan III ini, sama halnya dengan yang dilakukan pada

tindakan pembelajaran pertemuan I dan II.

3. Analisis Data dan Observasi

Berdasarkan tindakan dan observasi pada pembelajaran pertemuan III

diperoleh hasil berikut ini:

a. Aktivitas Guru Selama Pembelajaran

Data aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung pada

pertemuan III dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.13

HASIL OBSERVASIAKTIVITAS GURU SELAMA PROSES

PEMBELAJARAN PERTEMUAN III

Sekolah : SMP Negeri I Padaherang

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VIII/I

Hari/Tanggal : Senin, 25 Oktober 2010

Page 73: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

77

No. Aspek yang dinilai Nilai

Ket. 1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Menimbulkan motivasi

3. Memberikan acuan materi yang akan

disajikan

4. Memberi kaitan materi dengan

kemampuan yang telah dimiliki siswa

(lingkungan luar)

Baik

Sangat

baik

Baik

baik

2. Sikap peneliti dalam proses

pembelajaran

1. Kejelasan suara

2. Gerakan badan tidak menggangu

perhatian siswa

3. Antusiasme penampilan/miraik

4. Mobilitas posisi tempat

Sangat

baik

Sangat

baik

Baik

baik

3. Penguasaan materi

1. Materi disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan

2. Kejelasan dalam menerangkan materi

3. Kejelasan dalam memberikan contoh

4. Mencerminkan keluasan wawasan

Sangat

baik

Baik

Sangat

baik

Baik

4. Proses pembelajaran

1. Kesesuaian penggunaan

strategi/Metode dengan pokok bahasan

Baik

Page 74: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

78

2. Penyajian materi relevan dengan

indikator hasil belajar

3. Antusiasme dalam menanggapi dan

menggunakan respon

4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

Baik

Baik

Baik

5. Penggunaan media

1. Memperhatikan prinsip-prinsip

penggunaan jenis Media

2. Ketepatan saat penggunaan

3. Keeterampilan saat

mengoperasionalkan

4. Membantu meningkatkan proses

pembelelajaran

Baik

Baik

Baik

Baik

6. Evaluasi

1. Menggunakan penilaian tulisan relevan

dengan indikator hasil belajar

2. Menggunakan jenis ragam penilaian

relevan dengan indikator hasil belajar

3. Menggunakan penilaian sesuai dengan

yang tertulis pada rencana pembelajaran

Baik

Baik

Baik

7. Kemampuan menutup pelajaran

1. Meninjau kembali pokok bahasan

2. Memberikan kesempatan bertanya

3. Mengucapkan salam

Baik

Sangat

baik

Sangat

baik

Ket: Kategori Penilaian

4 = Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Page 75: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

79

Persentase Aktivitas Guru = Perolehan Skor

= 85% = Sangat baik

Kategori Penilaian:

>80% = Sangat baik (A)

60% - 79,99% = Baik (B)

40% - 59,99% = Cukup (C)

20% - 39,99% = Kurang (D)

00% - 19,99% = Sangat kurang (E)

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada

Pertemuan III berada dalam kategori "Sangat baik".

b. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Hasil pengolahan data aktivitas siswa dapat diperoleh bahwa pencapaian

rata-rata pada pembelajaran pertemuan III, nilai aktivitas siswa yang sesuai

dengan pelajaran adalah 91, 07% dengan kategori "Sangat baik" Sedangkan

analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 4,16%

dengan kategori "sangat baik".

Data aktivitas siswa yang termasuk kategori baik selama proses berlangsung

pada pertemuan III tersebut untuk lebih jelasnya akan divisualisasikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 4.14

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES

PEMBELAJARAN PERTEMUAN III

No. Aspek yang diamati Jumlah Rata-rata Keterangan

1 Aktivitas siswa selama mengikuti

PBM

a. Siswa memperhatikan penjelasan

dari guru

42 100% Sangat baik

b. Siswa serius mengerjakan tugas

yang diberikan guru

42 100% Sangat baik

Page 76: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

80

c. Siswa mampu mengungkapkan

ide- idenya dengan berani

35 83,33% Sangat baik

d. Siswa mampu melaporkan

informasi dengan baik

34 80,95% Sangat baik

2. Perlaku siswa yang tidak sesuai

dengan

PBM:

a. Melamun 0 0% Sangat baik

b. Mengobrol dengan temannya 3 7,14% Sangat baik

c. Melakukan pekerjaan lain 3 7,14% Sangat baik

d. Membuat corat-coret di kertas 1 2.38% Sangat baik

Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Sesuai dengan PBM

>80% = Sangat baik

60% - 79,99% = Baik

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Kurang

00% - 19,99% = Sangat kurang

Kategori Penilaian: Aktivitas Siswa yang Tidak Sesuai dengan PBM

>80% = Sangat kurang

60% - 79,99% = kurang

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Baik

00% -19,99% = Sangat Baik

Page 77: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

81

Tabel 4.15

SKOR KEMAMPUAN BERBICARA (DISKUSl DENGAN MODEL

RECIPROCAL TEACHING)

No. Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai Jumlah

1 2 3 4 5

1. Adam Maulana 3 3 3 3 3 15

2. Aditria Nuimita Dewi 3 3 3 3 3 15

3. Anastasha Azizah M 3 3 2 3 3 14

4. Anggia Fitri M 3 3 2 3 2 13

5. Ardeliana Rizkita P 3 3 3 3 3 15

6. Atari Rizki Naulia 2 3 3 3 2 13

7. Dheya Shafira A. 2 2 3 3 3 13

8. Dinda Sukmadewi 3 3 3 3 3 15

9. Fahmi Bagus Pratama 2 3 3 2 3 13

10. Fannisa Salma Shafira 3 3 3 3 3 15

11. Fathya Nabila Gifani 3 3 3 3 3 15

12. Fatma Saviera 3 3 3 3 3 15

13. China Bani Azifah 3 3 3 3 3 15

14. Gina Ariela 3 3 3 3 3 15

15. Giyana Priliya 3 3 3 3 3 15

16. Hinda 3 3 3 3 3 15

17. Ilham Dwi Putranto 3 3 3 3 3 15

18. Karma Agnia 3 3 3 3 3 15

19. Ki Agus Hafizh Kidayat 2 3 3 3 2 13

Page 78: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

82

20. M Rifan Fauzan 3 3 3 2 1 12

21. Mahfidarwan Akbar M 3 3 3 1 3 15

22. Moch. Birama Agustian 3 3 3 3 3 15

23. Mohamad Bayu Nugraha 3 3 3 3 3 15

24. Miih Giffary MH 3 3 3 3 3 15

25. Muhamad Yaser A 3 3 3 3 3 15

26. Nadya Arystia 3 3 3 3 3 15

27. Nanda Fadhil Azman 3 3 3 3 3 15

28. Pranesha Wahyu S A 2 3 3 2 3 13

29. R. Nadila Andiani K 3 3 3 3 3 15

30. Rahmadewi Budiningtyas 3 3 3 3 3 15

31. Rayka Wildan AiidhiK 2 3 2 3 2 12

32. Rd. Alvin Kurnia Putra 3 3 3 3 3 15

33. Regina Emanuella Gusti P 3 3 3 3 3 15

34. Roufisma Abdi Pratama 3 3 3 3 3 15

35. Shah Dehan L 2 3 3 2 3 13

36. Shita Rai Putri 3 3 3 3 3 15

37. Sitti Nabillah Putri 3 3 3 3 3 15

38. Tiara Fariza 3 3 3 3 3 15

39. Trifitri Muhammadita 3 3 3 3 3 15

40. Utin Alvina Nunuliawati 3 3 3 3 3 15

41 Yoan Martha Azlia 3 3 3 3 3 15

42. Yuvi Aniasa Yushalovi 3 3 3 3 3 15

Page 79: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

83

Keterangan: aspek yang dinilai

1 = Kejelasan mengemukakan pendapat

2 = Kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedan; dibahas

3 = Menguasai masalah yang didiskusikan

4 = Ketep?tan menyimpulkan hasil diskusi

5 = Keberanian mengemukakan pendapat

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai

skor maksimal yaitu (15) yaitu sebanyak 32 orang. Adapun hasil persentase

kemamampuan berbicara mengenai materi diskusi dapa: di lihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.16

KEMAMPUAN BERBICARA (PROSES DISKUSI MENGGUNAKAN

MODEL RECIPROCAL TEACHING) PADA PERTEMUAN III

No. ASPEK DESKRIPSI

KRITERIA

PERSENTASE

(%) KATEGORI

1. Kejelasan

mengemukakan

Pendapat

a. Jelas

b. Agak jelas

c. Tidakjelas

83,33%

16,66%

0%

Sangat baik

Sangat kurang

Sangat kurang

2. Kaiatan pendapat

dan gagasan

dengan tema yang

sedang dibahas

a. Berkaitan

b. Agak berkaitan

c. Tidak berkaitan

97,61%

2.38%

0%

Sangat baik

Sangat kurang

Sangat kurang

3. Menguasai masalah

yang didiskusikan

a. Menguasai

b. Agak menguasai

c. Tidak menguasai

92,8:5%

7,14%

0%

Sangat baik

Sangat kurang

Sangat Kurang

4. Ketepatan

menyimpulkan

hasil diskusi

a. Tepat

b. Agak tepat

c. Tidak tepat

92,85%

7,14%

0%

Sangat baik

Sangat Kurang

Sangat Kurang

Page 80: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

84

5. Keberanian

mengungkapkan

pendapat

a. Berani

b. Agak berani

c. Tidak berani

88,09%

9,52%

2,38%

Sangat baik

Sangat kurang

Sangat kurang

Keterangan kategori penilaian

> 80% = Sangat Baik

60% - 79,99% = Baik

40% - 59,99% = Cukup

20% - 39,99% = Kurang

00% -19,99% = Sangat kurang

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dari kelima

aspek yang digunakan untuk menilai kemampuan berbicara khususnya berdiskusi

yang tergolong ke dalam kategori sangat baik yaitu kejelasan mengemukakan

pendapat, kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas,

menguasai masalah yang didiskusikan, ketepatan menyimpulkan hasil diskusi,

keberanian mengungkapkan pendapat. Akan tetapi, aspek yang lainnya masih

berada dalam kategori kurang dan sangat kurang.

4. Refleksi Tindakan Pertemuan III

Berdasarkan hasil data di atas diperoleh data berikut ini.

a. Berdasarkan pengamatan aktivitas guru selama pemebelajaran berlangsung

bahwa secara keseluruhan guru telah melaksanakan semua tahapan yang

telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran dengan menunjukan kategori

"sangat baik' dalam hal ini semua aspek sudah dilaksanaka guru dengan

baik sehingga siswa pun sudah tampil maksimal.

b. Aspek aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran diskusi dengan model

Reciprocal Teaching pada pertemuan III tergolong ke dalam kategori

"sangat baik" dengan rata-rata persentase 91,07%.

c. Berdasarkan hasil observasi, bahwa aspek keseriusan dan keantusiasan

siswa dalam mengikuti pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal

Page 81: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

85

Teaching pada pertemuan III mengalami peningkatan 97,61% yang berada

dalam kategori "sangat baik". Semua siswa melakukan diskusi dengan baik,

yaitu dengan persentase 100% yang berada dalam kategori “sangat baik”.

d. Berdasarkan deskripsi hasil pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal

Teaching, diperoleh 100% siswa yang aktif berdiskusi yang termasuk

kategori "sangat baik" dalam semua aspek saat mengemukakan pendapat

mengalami peningkatan, yaitu 97,61%. Secara lengkap akan diuraikan

berikut ini.

1) Siswa yang mengemukakan pendapat secara jelas dengan skor 3 yaitu

83,33% yang tergolong kategori "sangat baik" dan skor 2 yang berarti

kurang jelas dalam mengemukakan pendapat tergolong "sangat kurang"

yaitu 16,66%. Dan siswa yang mengemukakan pendapat secara tidak

jelas dengan skor 1 yaitu hanya 0% yang tergolong dalam kategori

"sangat kurang".

2) Siswa yang mengaitkan pendapat dengan tema yang sedang dibahas

dengan skor 3 yang berarti pendapat yang dikemukakan dengan tema

sudah berkaitan yaitu 97,61% dan tergolong "sangat baik" dan skor 2

yaitu pendapat dengan tema yang sedang dibahas agak berkaitan yaitu

2.38% dengan kategori "sangat kurang". Hal itu berarti rata-rata dari

siswa sudah bisa mengaitkan pendapat dengan tema yang sedang

dibahas. Adapun siswa yang tidak mengaitkan tema dengan pendapat

yang dikemukakannya yaitu 0% dengan kategori "sangat kurang".

3) Siswa yang menguasai masalah yang didiskusikan dengan skor 3 yang

berarti materi sudah terkuasai tergolong kategori "sangat baik" yaitu

92,85% dan skor 2 yaag berarti siswa agak menguasai masalah yang

didiskusikan tergolong kategori "sangat kurang" yaitu 7,14%. Adapun

siswa yang tidak menguasai masalah yang sedang didiskusikan yaitu

0% dengan kategori "sangat kurang".

4) Siswa yang dapat menyimpulkan hasit diskusi secara tepat dengan skor

5 yaitu 92,85% dengan kategori "sangat baik" dan skor 2 yang berarti

simpulan hasil diskusi disampaikan secara kurang tepat tergolong

Page 82: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

86

kategori "kurang" yaitu 7,14% Adapun siswa yang tidak tepat

menyimpulkan hasil diskusi tergolong kategori "sangat kurang" yaitu

0% Hal itu berarti hampir sebagian besar siswa sudah bias

menyimpulkan hasil diskusi secara tepat.

5) Siswa yang keberaniannya dengan skor 3 yang berarti berani

mengungkapkan pendapat tergolong kategori "sangat baik" yaitu

88,09% dan skor 2 yang berarti kurang berani mengungkapkan

pendapat tergolong kategori "sangat kurang" yaitu 7,14%. Adapun

siswa yang tidak berani mengungkapkan pendapatnya yaitu 0% yang

berati tergolong kategori "sangat kurang".

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Aktivitas Siswa selama Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama menerapkan

pembelajaran Keterampilan Berbicara melalui model Reciprocal Teaching Pada

pertemuan I berdasarkan analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan

pelajaran adalah 54,16% dengan kategori "Cukup". Hal tersebut disebabkan

karena pada saat diskusi berlangsung hanya beberapa siswa saja yang terlihat

mendominasi diskusi sedangkan kebanyakan dari siswa lainnya hanya diam saja.

Adapun analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah

16,06% termasuk kategori "Baik". Hal itu terjadi karena pada saat diskusi

berlangsung masih ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain. Akan tetapi

persentasenya kecil sehingga tidak begitu mempengaruhi walaupun demikian

harus dilakukan adanya perbaikan terhadap aspek tersebut.

Tujuan utama untuk memperbaiki pertemuan I adalah meninjau

kecenderungan peningkatan aktivitas siswa dalam srtuktur kebahasaan dan

keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas. Kemudian, peneliti pun

mengadakan tindakan perbaikan pada Pertemuan II. Berdasarkan tabel 4.11

aktivitas siswa pada pertemuan II menunjkan adanya peningkatan sebesar 19,05

% dengan rata-rata persentase pada pertemuan I adalah 54,16% dan rata-rata

Page 83: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

87

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pertemuan IPertemuan II

Pertemuan III

persentase pada spertemuan II adalah 73,21% Kemudian setelah dilakukan

perbaikan tindakan pada pertemuan III, rata-rata aktivitas siswa meningkat

sebesar 17,86% dari pertemuan II, yaitu 91,07%. Grafik di bawah ini akan lebih

memperjelas bagaimanana kecenderungan peningkatan aktivitas siswa selama tiga

Pertemuan berjalan.

Garfik 1

PERSENTASE RATA-RATA AKTIVITAS SISWA PADA SETIAP

PERTEMUAN

2. Hasil Belajar

Keterampilan berbicara siswa dengan materi diskusi dengan model

pembelajaran Reciprocal Teachhig pada pertemuan I mencapai 100% siswa yang

tampil diskusi di depan kelas. Namun skor hasil diskusi dengan nilai tinggi yaitu

(15) yang berada dalam kategori baik mendekati sangat baik yaitu sebanyak 9

orang dengan persentase 35,71%.

Berdasarkan analisis dan refleksi pada pertemuan I, peneliti melakukan

perbaikan terhadap keterampilan berbicara dengan memperbaiki aspek-aspek

yang dinilai dalam diskusi pada pertemuan II. Pada pertemuan II ini mengalami

peningkatan sebesar 23,81%. Siswa yang melakukan diskusi masih sama seperti

Page 84: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

88

dalam pertemuan I yaitu sebanyak 42 orang siswa. Namun skor hasil diskusi

siswa yang tingkat nilainya paling tinggi (15) berada dalam kategori baik

mendekati sangat baik yaitu sebanyak 17 orang dengan persentase 59,52%.

Peningkatan ini dapat terjadi karena tema yang diberikan kepada siswa untuk

bahan diskusi lebih menarik" yaitu tentang remaja sehingga siswa lebih antusias

untuk berbicara.

Setelah melakukan perbaikan berdasarkan analisis dan refleksi pada

pertemuan II, keterampilan berbicara siswa khususnya dalam proses diskusi

meningkat sebesar 28,57%. Jumlah siswa yang berdiskusi masih 42 orang siswa.

Namun skor hasil diskusi yang tertinggi (15) berada dalam kategori baik dan

mendekati sangat baik yaitu sebaryak 32 orang dengan persentase 88,09%. Hal ini

terjadi karena ada perbaikan tindakan guru, yaitu memberi masukan kepada siswa

yang skornya belum memenuhi standar dan memberikan motivasi serta mengatur

waktu agar siswa bisa mengeluarkan pendapat dan diskusi berjalan aktif.

Peningkatan pada pertemuan III cukup tinggi karena sudah dalam kategori "sangat

tinggi". Hal tersebut terjadi disebabkan oieh keseriusan dan keantusiasan siswa

saat mengikuti pelajaran diskusi dengan model Reciprocal Teaching juga tidak

lepas dari usaha guru untuk meningkatan keterampilan berbicara siswa agar

mencapai hasil yang diharapkan.

Aspek keseriusan dan keantusiasan siswa selama proses pembelajaran

meningkat setiap Pertemuan. Dalam aspek siswa serius mengerjakan tugas yang

diberikan guru, pada pertemuan II mengalami peningkatan sebesar 38,09%

diperoleh 52,38% pada pertemuan I dan 90,47% pada pertemuan II. Hal tersebut

berarti siswa yang serius ketika merangkum, menyusun pertanyaan, dan

memprediksi jawaban untuk diskusi pada pertemuan I berada pada kategori

"cukup" dan pada pertemuan II menjadi tergolong ke dalam kategori "baik".

Seluruh siswa merespon dengan mengemukakan gagasan dan pendapat pada saat

diskusi berlangsung, yaitu persentase 100% yang tergolong kategori "sangat

baik". Hal ini disebabkan karena adanya motivasi dari gum. Upaya untuk

meningkatkan lagi aspek ini, maka dilakukan analisis dan refleksi pada pertemuan

Page 85: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

89

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

pertemuan I pertemuan II pertemuan III

III. Adapun persentase keseriusan siswa selama pembelajaran sebesar 100%.

Peningkatan ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan pada pertemuan III

sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dalam upaya peningkatan aktivitas

siswa. Grafik di bawah ini akan memperjelas bagaimana peningkatan yang terjadi

pada keterampilan berbicara siswa pada setiap pertemuan.

Grafik 4.2

PERSENTASE KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN

PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN MODEL RECIPROCAL

TEACHING

F. Analisis data Angket, Sikap Siswa, dan Jurnal Siswa

Data angket, sikap siswa dan jurnal siswa diberikan setelah melakukan

tindakan pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Angket ini berisi tentang

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat siswa terhadap

pembelajaran diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching, Jumlah butir soal yang terdapat dalam angket yaitu 14 pertanyan dan

berupa pilihan ganda. Siswa boleh memiliki jawaban sendiri, jika tidak ada dalam

jawaban yang telah disediakan.

Soal yang menanyakan apakah model pembelajaran seperti ini

meningkatkan belajar bahasa Indonesia bagi siswa, terdapat 7 Orang siswa yang

Page 86: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

90

menjawab "Sangat setuju" dengan persentase 16,66% dan menyatakan "setuju"

sebanyak 35 orang dengan persentase 83,33%. Pertanyaan yang menyatakan

Pembelajaran seperti ini membuat saya termotivasi dalara belajar diskusi, terdapat

15 orang yang menyatakan "sangat setuju" dengan persentase 35.71% dan 27

orang siswa yang menyatakan "setuju" dengan persentase 64,28%. Pertanyaan

Apakah kamu merasa kesulitan dalam mencari pertanyaan berikut

penyelesaiannya dengan menggunakan model pembelajaran ini, 2 orang siswa

menjawab "tidak setuju" dengan persentase 4,76%. Pertanyaan apakah belajar

seperti ini membuat pemahaman saya terhadap pembelajaran diskusi semakin

menurun, terdapat 5 orang siswa menjawab '"tidak setuju" dengan persentase

11,90% dan 37 orang menjawab "sangat tidak setuju" dengan persebtase 88,09%.

Pertanyaan pembelajaran seperti ini membuat saya mudah untuk berkomunikasi

dengan teman lainnya, terdapat 12 Orang siswa menjawab "sangat setuju" dengan

persentase 28,57% dan 30 orang siswa lagi menjawab "setuju" dengan persentase

71.42%. Pertanyaan pembelajaran seperti membuat saya mudah untuk

berkomunikasi dengan teman lainnya, terdapat 25 orang siswa menjawab "setuju"

dengan persentase 59,52% dan 17 orang siswa menjawab "sangat setuju" dengan

peresentas 40,47%. Pertanyaan pembelajaran seperti ini membuat saya merasa

malas untuk mencari variasi bentuk pertanyaan dan jawaban. Terdapat 38 orang

siswa menjawab 'tidak setuju' dengan persentase 90,47% dan 4 orang siswa

lainnya menjawab "sangat tidak setuju" dengan persentase 9,52%. Pertanyaan

pembelajaran seperti ini membuat saya tidak ingin bertanya ataupun menjawab.

Terdapat 13 orang siswa menjawan "tidak setuju" dengan persentase 30,92% dan

29 orang siswa menjawab "sangat tidak setuju" dengan persentase 69,04%.

Pertanyaan pembelajaran seperti ini berbeda dengan pembelajaran sebelumnya

dan harus dipertahanakan, tedapat 14 orang siswa yang menjawab "sangat setuju"

dengan persentase 33,33% dan 38 orang siswa yang menjawab "setuju" dengan

persentase 66,66%. Pertanyaan belajar seperti ini membantu untuk meningkatkan

keterampilan berbicara pada saat diskusi. Terdapat 22 orang siswa menjawab

“sangat setuju” dengan persentase 52,38% dan 20 orang siswa menjawa "setuju"

dengan persentase 47,61. Pertanyaan Pembelajaran seperti ini membuat saya

Page 87: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

91

senang untuk mencari pertanyaan dan jawaban yang berancka bentuk. Terdapat 26

orang siswa yang menjawab "sangat setuju" dengan persentase 61,90% dan 16

orang siswa menjawab "setuju" dengan persentase 38,09%. Pertanyaan

pemeblajaran seperti ini membuat saya senang untuk bertanya, terdapat 6 orang

siswa menjawab "sangat setuju" dengan persentase 14. 28% dan 36 orang siswa

menjawab "setuju" dengan persentase 85,71%. Pertanyaan saya merasa bangga

dan senang apabila saya dapat menjelaskan materi yang dipahami dari sebuah

wacana kepada teman lainnya. Terdapat 39 orang siswa menjawab “setuju"

dengan persentase 92,85% dan 3 orang siswa lainnya menyawab "setuju" dengan

persentase 7,14%. Pertanyaan saya lebih baik diam tidak bertanya pada saai

diskusi apabila saya mengalami kesulitan dalam memahami sebuah wacana.

Terdapat 15 orang siswa menjawab "tidak setuju" dengan persentase 35,71% dan

27 orang siswa menjawab "sangat tidak setuju" dengan persentase 64,28%.

Pertanyaan tidak ada perbedaan antara pemebelajaran seperti ini dengan

pembelajaran sebelumnya dan tidak perlu untuk diteruskan. Terdapat 18 orang

siswa menjawab "tidak setuju" dengan persentase 42, 85% dan 24 orang siswa

menjawab "sangat tidak setuju" dengan persentase 57,14%.

Sikap siswa berisi 10 pertanyaan yang berkaitan-dengan pembelajaran

diskusi dengan model Reciprocal Teaching . Siswa mengisi sikap siswa tersebut

dengan mencocokkan pernyataan yang dipilih dengan jawaban "ya" atau "tidak".

Pernyataan pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal Teaching menarik

bagi saya. 40 orang menjawab "ya" dengan persentase 95,23% dan 2 orang siswa

menjawab “tidak" dengan persentase 7,14%. Pernyataan pembelajaran seperti ini

membantu mendapatkan bahan pembicaraan 39 orang siswa menjawab "ya"

dengan persentase 92,85% dan 3 orang siswa menjawab "tidak" dengan

persentase 7,14%. Pernyataan pembelajaran seperti ini memotivasi saya untuk

berani tampil bicara. Terdapat 36 siswa menjawab "ya" dengan persentase

85,71% dan 6 siswa menjawab "tidak" dengan persentase 14,28%. Pernyataan

Pembelajaran seperti ini tidak membosankan, 35 siswa menjawab "ya" dengan

persentase 83,33% dan 7 orang siswa menjawab "tidak" dengan persentase

16,66%. Pernyataan saya harap materi lain diajarkan seperti ini, 17 orang siswa

Page 88: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

92

menjawab "ya" dengan persentase 40,47% dan 25 orang siswa lainnya menjawab

"tidak" dengan persentase 59,52%. Pernyataan saya senang dengan cara guru

mengajarkan pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal Teaching. 39 orang

menjawab"ya" dengan persentase 92,85% dan 3 orang siswa lainnya menjawab

"tidak" dengan persentase 7,14%. Pernyataan saya memahami materi dengan

teknik pembelajaran seperti ini. Terdapat 38 orang siswa mejawab "ya" dengan

persentase 90,47% dan 4 orang siswa lainnya menjawab "tidak" dengan

persentase 9,52%. Pernyataan pembelajaran seperti ini tidak bertele-tele terdapat

36 orang siswa yang menjawab 'ya' dengan persentase 85, 71% dan 6 orang siswa

lainnya menjawab “tidak” dengan persentase 14,28%. Pernyataan saya merasa

senang dengan teknik pembelajaran seperti ini, 40 orang siswa menjawab "ya"

dengan persentase 95,23% dan 2 orang siswa lainnya menjawab "tidak' dengan

persentase 4. 76%. Pernyataan pembelajaran diskusi dengan menggunakna model

Reciprocal Teaching membantu saya dalam meningkatkan keterampilan bericara.

39 orang menjawab "ya" dengan persentase 92, 85% dan 3 orang siswa lainnya

menjawab "tidak" dengan pesentase 7,14%.

Jurnal siswa berisi 6 pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran

diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching yar.g

harus diisi oleh setiap siswa. Jawaban atau komentar dari siswa tersebut

dikelompokan ke dalam komentar positif, biasa, komentar negative dan tidak

berkomentar. Hasil jurnal siswa yang telah diisi oleh seluruh siswa secara

keseluruhan berkomentar positif terhadap pembelajaran diskusi dengan model

pembelajaran Reciprocal Teaching , yaitu 42 siswa yang berkomentar dengan

persentase 100%

Berdasarkan hasil jurnal siswa tersebut, bahwa tanggapan siswa terhadap

pembelajaran diskusi dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal

Teaching akan penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Keterampilan berbicara siswa menjadi lebih meningkat.

2. Siswa merasa senang dan termotivasi dengan penerapan model pembelajaran

Reciprocal Teaching.

Page 89: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yang dilakukan di

SMP Negeri 1 Padaherang pun dilakukan untuk mengatasi permasalahan

yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar.

2. Perencanaan pembelajaran Reciprocal Teaching penulis kembangkan

melalui metode penugasan, yaitu siswa ditugaskan untuk membaca sebuah

wacana kemudian mereka membuat rangkuman, memprediksi pertanyaan,

jawaban dan wacana tersebut kemudian dijelaskan dalam diskusi kelas

sehingga memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif berbicara saat

diskusi berlangsung.

3. Sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicarasiswa penulis

melakukan tindakan berupa pembelajaran diskusi dengan model

pembelajaran Reciprocal Teaching tiga pertemuan, yang dilaksanakan

mulai 11-25 Oktober 2010.

4. Materi pokok yang penulis kembangkan dalam setiap pertemuan, yaitu

mengenai menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam

diskusi disertai dengan bukti dan alasan.

5. Berdasarkan hasil penelitian, data menunjukan bahwa keterampilan

berbicara siswa melalui pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal

Teaching mengalami peningkatan dari Pertemuan ke Pertemuan.

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang mendapat skor

Page 90: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

94

yang tergolong ke dalam kategori baik, mendekati sangat baik, mulai dari

pertemuan I sampai dengan pertemuan III. Pada pertemuan I, siswa

mencapai 100% yang tampil diskusi di depan kelas. Namun, skor hasil

diskusi dengan nilai paling tinggi, yaitu (15) yang berada dalam kategori

baik mendekati sangat baik, yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase

35,71%. Pada pertemuan II ini, siswa mengalam peningkatan sebesar

23,81%. Siswa yang melakukan diskusi masih sama seperti dalam

pertemuan I yaitu sebanyak 42 orang siswa. Namun skor hasil diskusi

siswa yang tingkat nilainya paling tinggi (15) berada dalam kategori baik

mendekati sangat baik, yaitu sebanyak 17 orang dengan persentase

59,52%. Pada pertemuan III Jumlah siswa yang berdiskusi masih 42 orang

siswa. Namun, skor hasil diskusi yang tingkat paling tingginya (15) yang

berada dalam kategori baik dan mendekati sangat baik, yaitu sebanyak 32

orang dengan persentase 88,09% di sini kembali terjadi peningkatan

sebesar 28,57%. Peningkatan kemampuan berbicara juga diikuti dengan

peningkatan rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran. Rata-rata

aktivitas siswa dalam aspek siswa serius mengerjakan tugas yang

diberikan guru, pada pertemuan II mengalami peningkatan sebesar 38,09%

diperoleh 52,38% pada Pertemuan I dan 90,47% pada pertemuan II. Hal

tersebut berarti siswa yang serius ketika merangkum, menyusun

pertanyaan. dan memprediksi jawaban untuk diskusi pada pertemuan I

berada pada kategori "cukup" dan pada pertemuan II menjadi tergolong ke

dalam kategori "baik". Seluruh siswa merespon dengan mengemukakan

gagasan dan pendapat pada saat diskusi berlangsung, yaitu persentase

100% yang tergolong kategori "sangat baik".

6. Berdasarkan data hasil observasi yang telah dilakukan pada tiap

pertemuan, mulai dari pertemuan I sampai dengan pertemuan III siswa

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam pembelajaran.

7. Penulis juga senantiasa melakukan refeksi untuk menggambarkan

mengenai kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.

Page 91: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

95

8. Berdasarkan uraian data di atas, penelitian mengenai pembelajaran

berbicara dengan menggunakan model Reciprocal Teaching penulis

mampu memunculkan beberapa perubahanberikut ini.

a. Siswa lebih termotivasi untuk belajar berbicara di depan umum

melalui pembelajaran diskusi dengan model Reciprocal Teaching

yang belum mereka lakukan sebelumnya.

b. Siswa menjadi lebih berani tampil berbicara di depan teman-

temannya.

c. Siswa memiliki pengalaman baru dalam belajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran berikut ini.

1. Guru sebaiknya melanjutkan model pembelajaran Reciprocal Teaching

dalam pembelajaran berbicara khususnya proses diskusi seperti yang telah

dilakukan dalam penelitian ini.

2. Guru harus memilih topik/tema yang menarik berdasarkan minat

siswa. Hal itu bertujuan agar siswa

yang berdiskusi tertarik pada tema dan akhirnya akan memotivasi untuk

berbicara.

Page 92: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

96

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008.

Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara,

2008

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka2005.

Departemen Pendidikan Nasional, Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa dan

Sastra Indonesia. Jakarta, 2005.

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penulisan Karya Umiak. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia, 2005.

Tanpa nama. Diskusi dan Macamnnya. [online]. Tersedia:

http://pembelaiaranguru.vvordpress.com. [21 Mei 2008]

Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2008

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: PT BPFE, 1998.

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara Sebami Suatu Keterammlon Berbahasa.

Bandung : Angkasa Bandung, 2008

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi onstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser, 2007

Suparno dkk, berbicara Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, cet I.

Dori Wawur Hendrikus, Retorika, Yogyakarta: Penerbit Kanisus, cet. I 1995.

Page 93: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri I Padaherang

Mats Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : VIII/1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi: Berbicara

Mengemukakan pikiran, perasaan. dan informasi melaiui kegiatan diskusi dan

protokoler.

B. Kompetensi Dasar

Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan dalam diskusi disertai

deagan bukti atau alasan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati model diskusi, siswa dapat mcnentukan mekanisme dikusi

Setelah memahami mekanisme diskusi, siswa dapat menentukan etika

menyampaikan persetujuan, sanggaham, dan penolakkan pendapat dalam

diskusi Setelah memahami etika berdiskusi, siswa dapat menyampaikan

persetujuan, sanggahan, dan penolakkan dalam diskusi disertai dengan alasan

atau bukti.

D. Materi Pembelajaran

- Model diskusi

- Mekanisme diskusi

- Etika menyampaikan persetujuan, penolakkan, dan sanggahan

E. Metode Pembelajaran

Reciprocal Teaching

Page 94: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu Metode

Pertemuan

Ke-1

Pendahuluan

1) Siswa bersama-sama menyanyikan

lagu "Naik delman" yang sudah

dimodifikasi

Pada hari apa

Kuturut siapa, ke mana

Naik apa. Bagaimana

Kududuk di mana

Kududuk samping siapa yang sedang

mengapa

Mengendarai apa, supaya apa jalannya

Pa, apa, apa, siapa, kapan, dan di mana

Pa, apa, apa, mengapa dan bagaimana

2) Siswa mendengarkan guru melakukan

apersepsi

3) Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran hari ini

Inti

1) Guru menjelaskan pembelajaran diskusi

dengan model Reciprocal Teaching

2) Siswa dibagi ke dalam 6 atau 7

kelompok secara heterogen dan kepada

setiap anggota kelompok diberikan

nomor sebagai pembagian tugas

(peran). Masing-masing anggota, siapa

yang bagian merangkum, yang

memprediksi, pertanyaan, menjawab

pertanyaan dan menjelaskan, menjadi

10 menit

70 menit

Tanyajawab

Penerapan

model

Pembelajaran

Reciprocal

Teaching

Page 95: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

notulen dan yang berperan seperti guru

untuk menjelaskan hasil bacaannya.

3) Guru membagikan sebuah wacana

kepada masing-masing kelompok

dengan tema yang berbeda.

4) Siswa ditugaskan untuk membaca teks

bacaan yang telah disediakan,

menggaris bawahi hal-hal penting

dari bacaan menurut siswa untuk

memudahkan siswa dalam kegiatan

merangkum.

5) Tiap kelompok melakukan diskusi

dengan tugasnya masing-masing.

6) Guru memeperagakan bagaimana

merangkum, membuat pertanyaan,

memprediksi jawaban dan menjelaskan

kembali hasil pekerjaan kelompok di

depan kelas. Pada tahap ini guru yang

bersangkutan sebagai model.

7) Siswa secara berkelompok

mempresentasikan pembahasan yang

telah dibuatnya sesuai dengan yang

diperagan oleh guru.

Penutup

1) Siswa bersama guru merefleksi

kegiatan pembealajaran

2) Guru menutup kegiatan belajar

mengajar

10 menit

Refleksi

Penugasan

Page 96: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2441/1/98126... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

G. Alat/Sumber/Bahan

Teks Wacana

Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII/1 karangan

Muharam Syarifudin dkk"

H. Penilaian

Indikator Teknik Bentuk Instrumen

Mampu menentukan

mekanisme diskusi

Tes lisan Uraian Tentukan mekanisme diskusi

dari model diskusi yang

ditanyangangkan

Mampu

menyampaikan

persetujuan,

sanggahan, dan

penolakan pendapat

dalam diskusi dengan

etika yang baik dan

argumentatif

Demonstrasi Observasi Berdiskusilah dengan

tema/membahas permaslahan

tertentu yang telah kalian

sepakati dengan kelompok

sesuai dengan mekanisme

diskusi dan memperhatikan

etika menyampaikan

persetujuan, sanggahan, dan

penolakan.

I. Penilaian

No Nama Siswa Skor Aspek yang Dinilai

Jumlah 1 2 3 4 5

1

2

3

Keterangan: aspek yang dinilai

1 = Kejelasan Mengemukakan pendapat

2 = kaitan pendapat dan gagasan dengan tema yang sedang dibahas

3 = Menguasai masalah yang didiskusikan

4 = ketepatan menyimpulkan hasil diskusi

5 = Keberanian mengemukakan pendapat