efektivitas penambahan simplisia daun sirih piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo...

49
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper betle PADA PAKAN IKAN PATIN Pangasianodon hypophthalmus TERHADAP INFEKSI Aeromonas hydrophila INDRIYANI ANGGI PRAMESTI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: vuongdat

Post on 11-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH

Piper betle PADA PAKAN IKAN PATIN Pangasianodon

hypophthalmus TERHADAP INFEKSI Aeromonas hydrophila

INDRIYANI ANGGI PRAMESTI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit
Page 3: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas

Penambahan Simplisia Daun Sirih Piper betle pada Pakan Ikan Patin

Pangasianodon hypophthalmus Terhadap Infeksi Aeromonas hydrophila adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Indriyani Anggi Pramesti

NIM C14100066

Page 4: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

ABSTRAK

INDRIYANI ANGGI PRAMESTI. Efektivitas Penambahan Simplisia Daun Sirih

Piper betle pada Pakan Ikan Patin Pangasianodon hypophthalmus Terhadap

Infeksi Aeromonas hydrophila. Dibimbing oleh MUNTI YUHANA dan

ANGELA MARIANA LUSIASTUTI.

Ikan patin Pangasianodon hypophthalmus adalah salah satu jenis ikan

komoditas air tawar yang sering terserang penyakit Motile Aeromonads

Septicaemia (MAS). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penambahan

simplisia sirih terhadap pertumbuhan dan aktivitas respons imun non spesifik ikan

patin yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Perlakuan pra dan pascauji tantang

terdiri dari perlakuan pemberian simplisia sirih 1,23; 2,44; 4,76; 9,09 dan 16,67%

(w/w) serta perlakuan satu kontrol untuk prauji tantang dan dua kontrol untuk

pascauji tantang (positif dan negatif). Hasil menunjukkan pemberian pakan

seluruh dosis pada perlakuan prauji tantang tidak mempengaruhi nilai sintasan,

laju pertumbuhan spesifik, dan rasio konversi pakan ikan patin. Seluruh dosis

pemberian pakan sirih baik pra maupun pascauji tantang tidak mempengaruhi

respons imun pada ikan patin namun diduga memiliki aktivitas bakterisidal karena

sintasan perlakuan pemberian sirih 16,67% setelah dilakukan uji tantang (89,58%)

tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif (100%). Berdasarkan hasil

histopatologi perlakuan pemberian pakan sirih 16,67% efektif untuk pengobatan

penyakit MAS.

Kata kunci: Aeromonas hydrophila, ikan patin, pakan, sirih.

Page 5: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

ABSTRACT

INDRIYANI ANGGI PRAMESTI. Efficacy of Piper betle Simplicia as Feed

Supplementation in Pangasianodon hypophthalmus against Aeromonas

hydrophila Infection. Supervised by MUNTI YUHANA and ANGELA

MARIANA LUSIASTUTI.

Pangasiidae is a popular freshwater commodity that commonly infected by

Motile Aeromonads Septicaemia (MAS). The purpose of this research was to

evaluate of betel simplicia supplementation in Pangasius hypophthalmus in

growth performance and non specific immune respons against Aeromonas

hydrophila infection. The pre and postbacterial infection treatments containing

different doses of betel 1.23, 2.44, 4.76, 9.09 and 16.67% (w/w) with one control

for preinfection and two controls (positive and negative). The results showed that

all the pre bacterial infection treatments did not affect the SR (Survival Rate),

SGR (Specific Growth Rate), and FCR (Feed Convertion Rate) in fish. All of the

treatments also did not affect the non specific immune whether in pre or

postbacterial infection treatments but expected has a bactericidal activity because

the survival rate of 16.67% betel feed treatment was not different compared to

negative control. Based on histopathological, the Piper betle 16.67% resulted

good effect in medication.

Keywords: Aeromonas hydrophila, feed, pangasiidae, Piper betle.

Page 6: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit
Page 7: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH

Piper betle PADA PAKAN IKAN PATIN Pangasianodon

hypophthalmus TERHADAP INFEKSI Aeromonas hydrophila

INDRIYANI ANGGI PRAMESTI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit
Page 9: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

Judul Skripsi : Efektivitas Penambahan Simplisia Daun Sirih Piper betle pada

Pakan Ikan Patin Pangasianodon hypophthalmus Terhadap

Infeksi Aeromonas hydrophila

Nama : Indriyani Anggi Pramesti

NIM : C14100066

Disetujui oleh

Dr Munti Yuhana, SPi, MSi

Pembimbing I

Dr drh Angela Mariana Lusiastuti, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2013 ini ialah

fitofarmaka, dengan judul Efektivitas Penambahan Simplisia Daun Sirih Piper

betle pada Pakan Ikan Patin Pangasianodon hypophthalmus Terhadap Infeksi

Aeromonas hydrophila.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr Munti Yuhana, SPi, MSi dan Dr drh Angela Mariana Lusiastuti, MSi

selaku dosen pembimbing yang telah membimbing selama proses

pengerjaan penelitian sampai penulisan skripsi ini.

2. Dr Ir Odang Carman, MSc selaku dosen penguji tamu dan Dr Ir Mia

Setiawati, MSi selaku dosen komisi pendidikan.

3. Dr Domenico Caruso selaku pemilik proyek yang didanai oleh Institut

de Recherce Pour le Developpement (IRD) Perancis dan Ethnobotany

for Sustainable Therapy in Aquaaculture in Food Safety (ESTAFS) yang

telah mengikutsertakan penulis dan mendanai seluruh kegiatan

penelitian ini.

4. Ir Irzal Effendi, MSi selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan banyak masukan dan motivasi.

5. Bapak Ranta, bapak Marjanta, Mba Yuli, dan semua staf Departemen

Budidaya Perairan.

6. Mas Wahyu, bapak Edi, bapak Bambang, bapak Mikdar, bapak

Sumanta, mas Dea, serta para staf di Balai Penelitian dan

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Sempur yang telah

membantu selama proses penelitian berlangsung.

7. Keluarga tercinta terutama ayah Wahyudi, ibu Eka Sri Suryanti, kakak

Erry, Dima Abdillah, dan adik Rifi yang selalu memberikan semangat

dan motivasi kepada penulis.

8. Sita Panca Rini dan Edwina Dhyani P selaku partner penelitian yang

telah banyak memberikan motivasi dan kerja sama selama melakukan

penelitian.

9. Dwi Cahyani sebagai sahabat terdekat penulis selama menjalani kuliah.

10. Kakak-kakak senior di LKI-BDP dan teman-teman BDP47 yang telah

memberikan motivasi dan pengalaman-pengalaman yang berharga

selama menempuh pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat sesuai dengan yang

diharapkan.

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

Indriyani Anggi Pramesti

Page 11: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

Tujuan Penelitian .................................................................................. 2

METODE .................................................................................................... 2

Waktu dan Tempat ................................................................................ 2

Prosedur Penelitian................................................................................ 2

Rancangan Percobaan ........................................................................... 4

Prosedur Analisis Data .......................................................................... 5

Skema Penelitian ................................................................................... 7

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 9

Hasil ...................................................................................................... 9

Pembahasan ......................................................................................... 14

SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 17

Simpulan ............................................................................................. 17

Saran .................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 18

LAMPIRAN .............................................................................................. 21

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 37

Page 12: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

DAFTAR TABEL

1 Rancangan percobaan prauji tantang penyakit MAS .............................. 5

2 Rancangan percobaan uji tantang penyakit MAS ................................... 5

3 Hasil pengamatan kualitas air prauji tantang ........................................ 14

DAFTAR GAMBAR

1 Skema penelitian efektivitas penambahan simplisia daun sirih

Piper betle pada pakan ikan patin Pangasianodon hypophthalmus

terhadap infeksi Aeromonas hydrophila ................................................. 8

2 Grafik sintasan ikan patin (a) prauji tantang dan (b) pascauji

tantang ..................................................................................................... 9

3 Grafik rasio konversi pakan ikan patin ................................................. 10

4 Grafik laju pertumbuhan spesifik ikan patin ......................................... 10

5 Grafik respiratory burst activity ikan patin (a) prauji tantang dan

(b) pascauji tantang ............................................................................... 11

6 Grafik uji lisozim ikan patin (a) prauji tantang dan (b) pascauji

tantang ................................................................................................... 11

7 Histopatologi ginjal hari ke-0, hari ke-15 dan hari ke-40 ..................... 12

8 Histopatologi hati hari ke-0, hari ke-15 dan hari ke-40 ........................ 13

DAFTAR LAMPIRAN

1 Penelitian mengenai aplikasi fitofarmaka dalam penanggulangan

infeksi bakteri Aeromonas.hydrophila .................................................. 21

2 Prosedur pengamatan respiratory burst activity. .................................. 30

3 Prosedur pengamatan aktivitas lisozim. ................................................ 30

4 Prosedur pembuatan preparat histopatologi. ......................................... 30

5 Analisis lanjut statistik sintasan prauji tantang ..................................... 32

6 Analisis lanjut statistik sintasan pascauji tantang. ................................ 32

7 Analisis lanjut statistik rasio konversi pakan. ....................................... 33

8 Analisis lanjut statistik laju pertumbuhan spesifik. .............................. 33

9 Analisis lanjut statistik respiratory burst activity prauji tantang. ......... 34

10 Analisis lanjut statistik respiratory burst activity pascauji tantang. ..... 34

11 Analisis lanjut statistik uji lisozim prauji tantang ................................. 35

12 Analisis lanjut statistik uji lisozim pascauji tantang ............................. 35

13 Komposisi daun sirih ............................................................................ 36

Page 13: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

PENDAHULUAN

Serangan penyakit pada ikan budi daya merupakan salah satu kendala yang

dapat mengakibatkan gagalnya suatu produksi budidaya. Salah satu jenis penyakit

yang sering muncul dalam usaha budi daya ikan air tawar adalah penyakit yang

disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Menurut Roberts (2012), A.

hydrophila merupakan salah satu patogen yang sering menyerang ikan air tawar.

Penyakit akibat bakteri ini berkaitan dengan perkembangan penyakit bacterial

hemorrhagic septicaemia atau yang dikenal dengan aeromonads septicaemia yang

dapat timbul akibat kondisi ikan stress. Ikan yang terserang bakteri A. hydrophila

akan mengalami perubahan warna tubuh menjadi gelap, haemoragi yang terdapat

pada permukaan tubuh ikan dan sirip ventral serta ascites. Wabah bakteri A.

hydrophila bersifat akut dan dapat mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi

pada ikan air tawar.

Penanggulangan penyakit A. hydrophila pada umumnya mengandalkan

antibiotik. Antibiotik mengandung bahan anti mikroba yang dapat menghambat

atau membunuh suatu mikroorganisme yang tidak diinginkan. Menurut Serrano

(2005), peningkatan aplikasi bahan anti mikroba pada manusia maupun hewan

dapat mengakibatkan peningkatan resistensi terhadap bahan anti mikroba tersebut.

Sehingga, penggunaan antibiotik dalam penanggulangan penyakit ikan mulai tidak

diperbolehkan karena dapat menimbulkan kekhawatiran konsumen terhadap

keamanan pangan yang dikonsumsi.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah penyakit

akibat infeksi bakteri A. hydrophila adalah melalui aplikasi fitofarmaka.

Fitofarmaka merupakan obat dari bahan alam yang khasiatnya jelas dan terbuat

dari bahan baku, baik berupa simplisia maupun telah diambil zat aktifnya

(Dewoto 2007). Berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai aplikasi

fitofarmaka dalam pencegahan infeksi bakteri A. hydrophila yang disajikan pada

Lampiran 1. Beberapa metode pemberian fitofarmaka yang telah digunakan dalam

proses pencegahan maupun pengobatan infeksi bakteri A. hydrophila antara lain

melalui perendaman (Rahman 2008), injeksi (Abdullah 2008), dan pemberian

pakan yang telah dicampur dengan fitofarmaka (Angka 2005).

Salah satu fitofarmaka yang potensial untuk mencegah dan menanggulangi

penyakit Motile Aeromonads Septicaemia (MAS) adalah daun sirih. Beberapa

penelitian yang telah dilakukan dan memberikan hasil yang positif melalui

penggunaan daun sirih yang dicampur dengan pakan komersial dalam menangani

penyakit MAS antara lain pengobatan penyakit MAS dengan pemberian simplisia

ektsrak sirih hasil maserasi etanol yang dicampur sebanyak 0,12,44% komersial

pada ikan lele patin (Giyarti 2000) dan pencegahan infeksi bakteri A. hydrophila

dengan pemberian simplisia ekstrak sirih hasil maserasi akuades yang dicampur

2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak

daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit MAS namun kurang aplikatif

apabila pembuatan ekstrak harus dilakukan oleh petani budi daya.

Penelitian ini menggunakan metode pencampuran simplisia daun sirih

dalam pakan tanpa melalui proses ekstraksi bahan aktif. Tujuannya adalah agar

mudah diaplikasikan oleh petani dan menyederhanakan teknik pengendalian

dalam penanggulangan penyakit MAS.

Page 14: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan simplisia daun

sirih terhadap pertumbuhan dan aktivitas respons imun non spesifik pada pakan

ikan patin yang diinfeksi Aeromonas hydrophila M26.

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2013 di Balai

Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Sempur, Bogor,

Jawa Barat dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Prosedur Penelitian

Persiapan Wadah

Wadah pemeliharaan ikan uji untuk aklimatisasi adalah akuarium kaca yang

berdimensi 99 x 50 x 60,5 cm3

sebanyak 3 buah dan wadah untuk perlakuan

adalah boks plastik yang berdimensi 45 x 35 x 30 cm3 sebanyak 18 buah. Sebelum

digunakan, akuarium kaca dan boks plastik dibersihkan menggunakan sabun dan

didesinfeksi dengan NaHClO3 sebanyak 3,3 ml/10 liter air, lalu dibilas hingga

bersih. Wadah pemeliharaan yang telah bersih diisi dengan air tandon hingga

ketinggian 50 cm untuk akuarium kaca dan 25 cm untuk boks plastik, lalu diaerasi

kencang selama 48 jam. Wadah yang digunakan pada perlakuan prauji tantang

adalah boks plastik dengan sistem resirkulasi (debit air 1,07 L/menit) sedangkan

pada perlakuan uji tantang menggunakan akuarium kaca tanpa sistem resirkulasi.

Persiapan Ikan Uji

Ikan uji yang digunakan untuk penelitian adalah ikan patin (Pangasianodon

hypophthalmus) dengan bobot rata-rata 7,8±0,92 gram dan panjang rata-rata

10,3±0,61 cm/ekor sebanyak 396 ekor. Ikan tersebut berasal dari petani ikan patin

yang berada di daerah Kemang, Bogor, Jawa Barat. Ikan dipelihara pada boks

plastik yang berdimensi 45 x 35 x 30 cm3 sebanyak 22 ekor per boks plastik.

Persiapan Pakan Fitofarmaka

Pakan yang diberikan berupa pakan komersial dengan bobot 1 kg yang telah

dicampur dengan simplisia daun sirih (Piper betle) dengan dosis simplisia sirih

1,23% (1,23%); 2,44% (2,44%); 4,76% (4,76%); 9,09% (9,09%); dan 200

gram/kg pakan (16,67%) komersial. Binder yang digunakan dalam pembuatan

pelet adalah tepung tapioka sebanyak 10 g/kg pakan untuk pembuatan pakan

setiap dosisnya. Pakan komersial yang digunakan mengandung protein minimal

40% dan tanaman sirih didatangkan dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan

Aromatik (BALITRO), Bogor.

Page 15: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

3

Pembuatan Pakan Fitofarmaka

Daun sirih hijau yang baru didatangkan di seleksi berdasarkan kondisi,

bentuk, dan warna tanaman tersebut dalam kondisi normal. Setelah diseleksi,

tanaman dicuci hingga bersih lalu ditiriskan hingga kering. Daun sirih dikeringkan

di dalam oven dengan suhu 50 ºC selama 48 jam. Setelah 2 hari berada di dalam

oven daun di giling menggunakan blender lalu diayak hingga mendapatkan

ukuran bubuk 425 µm. Tahapan selanjutnya adalah repelleting pakan dengan cara

mencampurkan seluruh bahan yang meliputi bubuk daun sirih, pakan komersial,

dan tepung tapioka dan diaduk menggunakan air panas 400 ml secara perlahan

hingga dapat dipadatkan. Kemudian bahan pakan dicetak menggunakan mesin

pencetak pakan dengan diameter 0,2 cm. Pakan yang telah dicetak dimasukkan ke

dalam oven suhu 50 ºC selama 24 jam dengan kondisi ventilasi oven terbuka.

Pakan yang telah kering dimasukkan ke dalam wadah plastik, ditimbang bobotnya,

lalu disimpan di dalam kulkas hingga siap digunakan.

Pemberian Pakan Fitofarmaka

Pemberian pakan herbal diberikan selama 30 hari pemeliharaan. Feeding

rate yang semakin meningkat seiring peningkatan dosis simplisia daun sirih yaitu

antara 3-3,5%. Pemberian pakan diberikan sebanyak 3 kali sehari pada pagi, siang,

dan sore hari.

Persiapan Isolat Bakteri Patogen

Isolat murni Aeromonas hydrophila M26 dikultur dalam media TSA

(Tryptic Soy Agar) pada cawan petri, diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 28ºC.

Apabila kultur sel telah tumbuh, ditanam kembali ke dalam media TSB (Tryptic

Soy Broth) pada tabung sebanyak 10 ml kemudian diinkubasi selama 24 jam

dengan suhu 28ºC. Setelah 24 jam, kultur sel tersebut dipanen dan digunakan

sebagai isolat untuk dilakukan Postulat Koch dengan kepadatan 108 cfu/ml.

Postulat Koch

Postulat Koch dilakukan untuk mengaktifkan kembali patogenitas dari suatu

bakteri patogen yang telah lama disimpan. Ikan digunakan untuk Postulat Koch

adalah ikan patin dengan kisaran bobot 10 gram/ekor. Ikan disuntikkan dengan sel

kultur Aeromonas hydrophila dengan kepadatan 108 cfu/ml dengan dosis 0,1

ml/ekor ikan dan diamati gejala klinis yang muncul selama 96 jam. Setelah

terdapat ikan yang mengalami gejala klinis maka ikan tersebut diisolasi pada

bagian ginjal, hati, dan luka untuk mendapatkan bakteri patogen Aeromonas

hydrophila. Sel diambil dengan jarum ose yang disebar pada media agar TSA

pada cawan petri dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam, bakteri

Aeromonas hydrophila akan tumbuh koloni di media agar TSA dengan ciri-ciri

berwarna kekuningan dan mengkilat lalu dipindahkan untuk ditanam kembali ke

media TSB tabung sebanyak 10 ml selanjutnya diinkubasi selama 24 jam. Setelah

masa inkubasi 24 jam dalam TSB, bakteri Aeromonas hydrophila yang telah

tumbuh disuntikkan kembali pada ikan baru yang sehat dan diamati kembali

selama 96 jam. Jika telah timbul gejala klinis pada ikan yang diinfeksi Aeromonas

hydrophila maka ikan yang telah terinfeksi diisolasi pada bagian ginjal, hati, dan

luka. Tahapan selanjutnya yang meliputi penanaman bakteri, penyuntikan bakteri,

dan pengisolasian sama seperti sebelumnya dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil

Page 16: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

4

Postulat Koch bakteri Aeromonas hydrophila yang telah diulang sebanyak 3 kali

akan digunakan sebagai bakteri uji tantang dalam penelitian ini.

Pengambilan Darah

Ikan dibius terlebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan darah. Ikan dari

akuarium diambil dan diletakkan pada air yang telah diberi minyak cengkeh

dengan dosis 0,6 ml minyak cengkeh dalam 10 L air. Setelah ikan pingsan, ikan

diambil dan diletakkan pada kain yang lembab. Darah ikan diambil sebanyak 1 ml

menggunakan syringe ukuran 1 ml. Lalu, darah sebanyak 0,1-0,2 ml diletakkan

pada eppendorf yang berisi heparin (antikoagulan) untuk uji NBT dan sisanya

diletakkan pada eppendorf lain yang tidak berisi heparin untuk diambil bagian

serumnya dengan cara dilakukan sentrifugasi yang akan digunakan untuk uji

lisozim. Jumlah sampel darah ikan yang diambil adalah 3 ekor per akuarium.

Perlakuan Uji Tantang

Ikan diuji tantang dengan menyuntikan ikan hasil perlakuan pemeliharaan

yang telah diberi pakan simplisia daun sirih selama 30 hari dengan dosis simplisia

1,23%; 2,44%; 4,76%; 9,09%; dan 16,67% sebanyak 17 ekor per akuarium

dengan ulangan masing-masing dosis sebanyak 3 kali. Ikan dari setiap ulangan

perlakuan diambil sebanyak 3 ekor untuk kontrol negatif yang akan disuntik

menggunakan PBS. Ikan yang di uji tantang disuntik dengan biakan Aeromonas

hydrophila M26 dengan kepadatan 3,9x108 cfu/ml dengan dosis injeksi 0,1

ml/ekor. Ikan dimasukkan ke dalam akuarium kaca tiga sekat yang berukuran total

99 x 49,5 x 60 cm3 dengan tinggi air 45cm. Pengamatan ikan uji tantang

dilakukan selama 10 hari.

Rancangan Percobaan

Penelitian ini terdiri dari dua tahap percobaan yaitu perlakuan pemberian

pakan yang mengandung simplisisa daun sirih dengan dosis berbeda untuk prauji

tantang maupun untuk uji tantang. Penelitian perlakuan prauji tantang dengan

pemberian pakan mengandung simplisia daun sirih terdiri dari 6 perlakuan dengan

3 kali ulangan. Rancangan perlakuan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 17: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

5

Tabel 1 Rancangan percobaan prauji tantang penyakit MAS

Perlakuan Keterangan

K Pemberian pakan komersial tanpa penambahan simplisia daun sirih (kontrol)

(22 ekor)

A Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 1,23%

(22 ekor)

B Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 2,44%

(22 ekor)

C Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 4,76%

(22 ekor)

D Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 9,09%

(22 ekor)

E Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 16,67%

(22 ekor)

Penelitian uji tantang dengan pemberian pakan mengandung simplisia daun

sirih terdiri dari 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan penelitian uji tantang

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Rancangan percobaan uji tantang penyakit MAS Perlakuan Keterangan

K - Pemberian pakan komersial tanpa diuji tantang (10 ekor)

K + Pemberian pakan komersial dan diuji tantang (17 ekor)*

A Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 1,23%

(17 ekor)*

B Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 2,44%

(17 ekor)*

C Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 4,76%

(17 ekor)*

D Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 9,09%

(17 ekor)*

E Pemberian pakan komersial dengan penambahan simplisia daun sirih 16,67%

(17 ekor)* Keterangan

* Ikan diinfeksi dengan kepadatan bakteri 108 cfu/ml dengan dosis 0,1 ml/ekor

Pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari yaitu pada pukul

09.00, 12.00, dan 16.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan

Feeding Rate (FR) yang diterapkan yaitu sebesar 3 – 3,5%. Pemberian pakan

dilakukan secara restricted feeding. Sampling bobot dilakukan setiap 7 hari sekali.

Penelitian perlakuan pencegahan penyakit ikan dengan pemberian pakan herbal

dilakukan selama 30 hari dan penelitian perlakuan pengobatan penyakit ikan yang

dilakukan uji tantang dengan pemberian pakan herbal dilakukan selama 10 hari.

Prosedur Analisis Data

Sintasan

Sintasan ikan atau Survival Rate (SR) adalah persentase jumlah ikan yang

hidup pada akhir pemeliharaan (Effendi 2004), dirumuskan sebagai berikut:

Page 18: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

6

Sintasan (%) = (Nt/No) x 100%

Keterangan:

Nt = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)

No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)

Rasio Konversi Pakan

Rasio konversi pakan atau Feed Conversion Ratio (FCR) adalah perhitungan

untuk menentukan efisiensi pemberian pakan terhadap ikan (Parker 2012),

dirumuskan sebagai berikut:

Rasio Konversi Pakan = F/(Bt –Bo)

Keterangan:

F = Jumlah pakan yang diberikan (gram)

Bt = Biomassa akhir (gram)

Bo = Biomassa awal (gram)

Laju Pertumbuhan Spesifik

Laju pertumbuhan spesifik merupakan pertumbuhan spesifik ikan pada

waktu tertentu, dirumuskan sebagai berikut (De Silva dan Anderson 1995):

Laju Pertumbuhan Spesifik % = ((lnW1-lnW0)/(t1-t0)) 𝑥 100

Keterangan:

Wo = Bobot rata-rata waktu t0 (gram)

W1 = Bobot rata-rata waktu t1 (gram)

t1 = Waktu akhir pemeliharaan (hari)

t0 = Waktu awal pemeliharaan (hari)

Respiratory Burst Activity

Uji respiratory burst activity menggunakan reagen Nitro Blue Tetrazolium

(NBT) berdasarkan metode Secombes (1990) yang dimodifikasi dengan metode

menurut Stasiack dan Baumann (1996) dalam Singh (2013). Prosedur pengamatan

respiratory burst activity tertera pada Lampiran 2.

Uji Aktivitas Lisozim

Aktivitas lisozim diuji menggunakan serum ikan patin menggunakan metode

Ellis (1990) dalam Kafilzadeh et al. (2013) dengan sedikit modifikasi. Prosedur

pengamatan aktivitas lisozim tertera pada Lampiran 3. Secara matematis

aktivititas lisozim dapat dirumuskan sebagai berikut:

Aktivitas lisozim (UI/ml/menit) = [(OD30s – OD4,5m) x 1000] x (1/(t x s))

Keterangan:

1000 = Konversi hasil absorbansi (OD) menjadi unit internasional (UI)

t = waktu (menit)

s = jumlah serum (ml)

OD30s = Pembacaan densitas optikal detik ke - 30

Page 19: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

7

OD4,5m = Pembacaan densitas optikal menit ke – 4,5

Histopatologi

Sampel hati dan ginjal diambil dari ikan perlakuan pemberian simplisia 0%

(K) dan 16,67% (E) masing – masing satu dari setiap ulangan. Preparat

histopatologi dibuat melalui beberapa tahapan utama yaitu fiksasi dan parafinisasi,

pemotongan, pewarnaan dan pengamatan jaringan sesuai dengan metode

Humason (1967). Prosedur pembuatan preparat tertera pada Lampiran 4.

Kualitas Air

Kualitas air yang diamati adalah suhu, pH, DO, dan saturasi yang dilakukan

setiap hari pada pukul 09.00 di Laboratorium Basah Patologi, Balai Penelitian dan

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT), Sempur, Bogor.Pengukuran

kualitas air total amonia nitrogen (TAN) dilakukan pada awal dan akhir perlakuan

pencegahan penyakit ikan.

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan enam perlakuan pada tahap I dan tujuh ulangan pada tahap II dengan

setiap perlakuan dibagi menjadi tiga ulangan. Data yang diperoleh diolah

menggunakan Microsoft Office Excel 2007 lalu diuji statistik ANOVA satu arah

dan apabila berbeda nyata diuji Duncan menggunakan program PASW Statistics

18 untuk melihat adanya perbedaan antar perlakuan.

Pengamatan kerusakan organ hati dan ginjal dianalisa secara deskriptif.

Analisa deskriptif dilakukan dengan mengategorikan tingkat kerusakan pada sel.

Kategori tingkat kerusakan pada sel yang digunakan adalah fokal, multifokal, dan

difusa (Adinata 2012). Tingkat kerusakan sel fokal adalah kerusakan sel yang

terdapat pada satu bagian tertentu. Kategori kerusakan sel multifokal adalah

kerusakan sel yang terdapat pada beberapa bagian tertentu. Tingkat kerusakan

difus adalah kerusakan sel yang terdapat menyebar hampir seluruh maupun

seluruh bagian bidang pengamatan.

Skema Penelitian

Skema penelitian efektivitas penambahan simplisia daun sirih Piper betle

pada pakan ikan patin Pangasianodon hypophthalmus yang terhadap infeksi

Aeromonas hydrophila tersaji pada Gambar 1.

Page 20: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

8

(A) (C) (D), (G) (F)

-14 -7 0 7 14 21 30 40

(B) (H) (B) (B) (B), (E) (B), (E) (E)

(H), (I) Keterangan:

-14, -7 = Sebelum penelitian

0, 7, 14, 21, 30 dan 40 = Waktu pengamatan

A = Aklimatisasi ikan

B = Sampling pertumbuhan (bobot dan panjang total)

C = Adaptasi ikan dalam wadah percobaan

D = Perlakuan pencegahan penyakit ikan

E = Pengambilan darah

F = Perlakuan pengobatan penyakit ikan

G = Pengukuran kualitas air (pH, suhu, DO, dan saturasi)

H = Pengukuran kualitas air (TAN)

I = Perlakuan uji tantang

Gambar 1 Skema penelitian efektivitas penambahan simplisia daun sirih Piper

betle pada pakan ikan patin Pangasianodon hypophthalmus yang

terhadap infeksi Aeromonas hydrophila

Page 21: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Sintasan

Data sintasan ikan patin prauji tantang diuji statistik pada Lampiran 5 dan

pascauji tantang diuji statistik pada Lampiran 6. Grafik sintasan prauji tantang dan

pascauji tantang disajikan pada Gambar 2.

(a) (b)

Keterangan

* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

** K (kontrol), K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), A (sirih 1,23%), B (sirih 2,44%), C (sirih

4,76%), D (sirih 9,09%), E (sirih 16,67%)

Gambar 2 Grafik sintasan ikan patin (a) prauji tantang dan (b) pascauji tantang

Gambar 2a menunjukkan bahwa sintasan ikan prauji tantang dengan

simplisia sirih B, C, D, dan E menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata

(P>0,05) dengan kontrol setelah diuji ANOVA. Pemberian dosis simplisia sirih

tidak berpengaruh terhadap sintasan prauji tantang. Gambar 2b menunjukan

sintasan ikan pascauji tantang perlakuan dosis (A, B, C, dan D) dan kontrol positif

menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol negatif namun

pemberian dosis E tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan kontrol negatif.

Pemberian dosis A, B, C, dan D berpengaruh terhadap sintasan pascauji tantang.

Rasio Konversi Pakan

Pengaruh pemberian simplisia sirih dengan dosis yang berbeda selama

perlakuan prauji tantang terhadap rasio konversi pakan diuji statistik pada

Lampiran 7 dan disajikan pada Gambar 3.

Page 22: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

10

Keterangan

* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

** K (kontrol), A (sirih 1,23%), B (sirih 2,44%), C (sirih 4,76%), D (sirih 9,09%), E (sirih

16,67%) Gambar 3 Grafik rasio konversi pakan ikan patin

Gambar 3 menunjukkan bahwa rasio konversi pakan ikan uji antar perlakuan

dosis dengan kontrol menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05).

Pemberian perlakuan tidak berpengaruh terhadap rasio konversi pakan ikan patin

selama prauji tantang.

Laju Pertumbuhan Spesifik

Pengaruh pemberian perlakuan dengan dosis yang berbeda selama perlakuan

prauji tantang terhadap laju pertumbuhan spesifik diuji statistik pada Lampiran 8

dan disajikan pada Gambar 4.

Keterangan

* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

** K (kontrol), A (sirih 1,23%), B (sirih 2,44%), C (sirih 4,76%), D (sirih 9,09%), E (sirih

16,67%) Gambar 4 Grafik laju pertumbuhan spesifik ikan patin

Gambar 4 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik antar perlakuan

dosis dengan kontrol menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05).

Pemberian perlakuan tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan spesifik ikan

selama prauji tantang.

Respiratory Burst Activity

Data pengujian imunologi respiratory burst activity ikan prauji tantang diuji

statistik pada Lampiran 9 dan pascauji tantang diuji statistik pada Lampiran 10.

Grafik pengujian respiratory burst activity disajikan pada Gambar 5.

Page 23: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

11

(a) (b) Keterangan

* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

** K (kontrol), K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), A (sirih 1,23%), B (sirih 2,44%), C (sirih

4,76%), D (sirih 9,09%), E (sirih 16,67%)

Gambar 5 Grafik respiratory burst activity ikan patin (a) prauji tantang dan (b)

pascauji tantang

Gambar 5 menunjukkan bahwa respiratory burst activity prauji tantang

perlakuan dosis A, B, C, D, dan E menunjukkan hasil yang berbeda nyata

(P<0,05) dengan kontrol. Pemberian simplisia sirih prauji tantang berpengaruh

terhadap respiratory burst activity. Respiratory burst activity pascauji tantang

antar perlakuan dosis dengan kontrol negatif tidak berbeda nyata (P>0,05).

Perlakuan dosis A, B, C, D dan E pascauji tantang tidak berpengaruh terhadap

respiratory burst activity ikan patin.

Uji Lisozim

Data pengujian imunologi aktivitas lisozim pada serum ikan patin prauji

tantang (tahap I) diuji statistik pada Lampiran 11 dan pascauji tantang (tahap II)

diuji statistik pada Lampiran 12. Grafik pengujian uji aktivitas lisozim tahap I dan

II disajikan pada Gambar 6.

(a) (b)

Keterangan

* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05)

** K (kontrol), K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), A (sirih 1,23%), B (sirih 2,44%), C (sirih

4,76%), D (sirih 9,09%), E (sirih 16,67%) Gambar 6 Grafik uji lisozim ikan patin (a) prauji tantang dan (b) pascauji tantang

Page 24: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

12

Gambar 6 menunjukkan bahwa aktivitas lisozim prauji tantang antar

perlakuan dosis (C dan E) dengan kontrol menunjukkan hasil yang berbeda nyata

(P<0,05). Pemberian dosis C dan E prauji tantang berpengaruh terhadap aktivitas

lisozim. Aktivitas lisozim uji tantang antar perlakuan dosis (A, B, dan C) dengan

kontrol negatif dan kontrol positif menunjukkan hasil yang berbeda nyata

(P<0,05). Pemberian dosis A, B, dan C pascauji tantang berpengaruh terhadap

aktivitas lisozim.

Histopatologi

Analisis histopatologi organ ginjal prauji tantang (hari ke-0 dan hari ke-15)

dan pasca uji tantang (hari ke-40) disajikan pada Gambar 7.

Sampel

Diagnosis Ginjal

Dosis E (sirih 16,67%) Analisis Dosis K (sirih 0%) Analisis

Prauji

tantang

(Hari ke

- 0)

D(++),

N(+)

Prauji

tantang

(Hari ke

- 15)

D(+++),

H(++),

K(+),

KG(+)

D(++)

Kontrol

negatif

pascauji

tantang

(Hari ke

- 40)

H(++),

D(++),

Hi (++)

D(++),

N(+)

Kontrol

positif

pascauji

tantang

(Hari ke

- 40)

IT (+),

D(+++)

IT(+++),

ET(+++),

N(+++),

He(++)

Keterangan

* +: kerusakan sel fokal, ++: kerusakan sel multifokal, +++: kerusakan sel difusa

** N: nekrosis, D: degenerasi, H: hemoragi, K: kongesti, KG: kongesti pada glomerulus, IT: inti

tubular menghilang, ET: kerusakan epitel tubular, Hi: hiperplasia Gambar 7 Histopatologi ginjal hari ke-0, hari ke-15 dan hari ke-40

Page 25: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

13

Berdasarkan Gambar 7, jaringan organ ginjal mengalami kerusakan paling

parah yaitu pada perlakuan pemberian pakan E setelah perlakuan prauji tantang

selama 15 hari. Kondisi jaringan ginjal ikan perlakuan prauji tantang yang diberi

perlakuan dosis E mengalami kerusakan yang lebih besar dibandingkan yang

diberi perlakuan K. Jaringan organ ginjal pascauji tantang mengalami kerusakan

paling parah yaitu pada perlakuan dosis K.

Analisis histopatologi organ hati prauji tantang (hari ke-0 dan hari ke-15)

dan pascauji tantang (hari ke-40) disajikan pada Gambar 8.

Sampel

Diagnosis Hati

Dosis E (16,67%) Analisis Dosis K (0 g/kg pakan) Analisis

Prauji

tantang

(Hari ke

- 0)

D(+)

Prauji

tantang

(Hari ke

- 15)

D(++),

G(++)

K(+),

N(+)

Kontrol

negatif

pascauji

tantang

(Hari ke

- 40)

D(++),

N(+),

ET(++)

D(++),

Hi(+)

Kontrol

positif

pascauji

tantang

(Hari ke

- 40)

ET(++)

ET(+++),

D(++)

Keterangan

* +: kerusakan sel fokal, ++: kerusakan sel multifokal, +++: kerusakan sel difusa

** N: nekrosis, D: degenerasi, H: hemoragi, K: kongesti, G: peningkatan ukuran granular, ET:

kerusakan epitel tubular, Hi: hiperplasia

Gambar 8 Histopatologi hati hari ke-0, hari ke-15 dan hari ke-40

Gambar 8 menunjukan kondisi jaringan hati perlakuan prauji tantang dosis E

mengalami peningkatan ukuran granuloma dan degenerasi yang tersebar cukup

banyak pada bagian ginjal. Jaringan organ hati pascauji tantang mengalami

kerusakan paling parah yaitu pada perlakuan dosis K.

G K

ET

ET

ET

Page 26: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

14

Kualitas Air

Data pengamatan kualitas air perlakuan prauji tantang disajikan pada Tabel

3.

Tabel 3 Hasil pengamatan kualitas air prauji tantang

Perlakuan

Parameter

Suhu(ºC) DO(ppm) pH TAN(ppm) Nitrit(ppm) Nitrat(ppm)

H0 H30 H0 H30 H0 H30

K 28,90-29,70 6,27-6,95 5,73-6,83

0,28 0,98 0,58 0,87 1,24 2,20

A 28,90-29,60 6,29-6,89 5,73-6,87

B 28,83-29,67 6,37-6,92 5,67-6,73

C 28,88-29,69 6,77-6,19 5,70-6,77

D 28,88-29,74 6,41-6,93 5,8-6,87

E 28,77-29,72 6,49-6,96 5,90-6,97

Nilai kualitas air media pemeliharaan ikan patin prauji tantang untuk semua

parameter antar perlakuan relatif stabil. Nilai rata-rata suhu berkisar antara 29,28-

29,33 ºC, DO berkisar antara 6,57-6,77 ppm, pH berkisar antara 6,25-6,40 ppm,

TAN berkisar antara 0,28-0,98 ppm, nitrit 0,58-0,87 ppm dan nitrat 1,24-2,20 ppm.

Pembahasan

Penggunaan fitofarmaka sebagai usaha pengendalian penyakit ikan telah

diuji dengan beberapa metode seperti melalui pakan maupun perendaman dalam

konsentrasi yang telah ditentukan. Menurut Khan dan Kumar (2011) fitofarmaka

merupakan pilihan alternatif yang tepat sebagai pengganti antibiotik untuk

melawan patogen karena memiliki zat antimikroba.

Salah satu fitofarmaka yang potensial menanggulangi bakteri A. hydrophila

adalah daun sirih. Daun sirih memiliki berbagai macam komposisi yang tersaji

pada Lampiran 13. Minyak esensial yang terdapat dalam daun sirih mengandung

eugenol sebesar 25-40%. Minyak esensial lainnya yang terdapat pada daun sirih

antara lain kavikol, eugenol, eter metil, kinekol, kariopilene, dan kadinen (Daniel

2006). Daun sirih memiliki kandungan sterol yang aktif mendegradasi sel bakteri

dengan merubah struktur primer dan membuat lubang pada dinding sel bakteri

(Pradhan et al. 2013).

Sintasan prauji tantang diperoleh perlakuan dosis A (90,91%), B (93,94%),

C (93,94%), D (96,97%), dan E (92,42%) tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap

kontrol (98,48%). Perlakuan tanpa pemberian simplisia sirih (kontrol) memiliki

nilai sintasan tertinggi. Pemberian dosis simplisia sirih tidak mempengaruhi

tingkat kelangsungan hidup ikan selama pemeliharaan. Hal ini diduga faktor

lingkungan yang sesuai untuk kehidupan ikan patin. Faktor lingkungan yang

mempengaruhi sintasan ikan prauji tantang meliputi suhu, pH, jumlah oksigen

terlarut, nitrit, nitrat dan total amonia nitrogen memiliki nilai yang cukup stabil.

Sintasan pascauji tantang diperoleh bahwa perlakuan kontrol negatif (100%),

A (47,06%), B (40,03%), D (36,06%) dan E (89,58%) berbeda nyata (P<0,05)

terhadap kontrol positif (15,69%) dan C (17,32). Hal ini menunjukkan pemberian

dosis E paling efektif dalam menanggulangi penyakit MAS pada ikan patin. Fenol

Page 27: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

15

yang terkandung dalam sirih memiliki beberapa senyawa turunan yang memiliki

kemampuan sebagai antimikroba. Fenol memiliki peranan aktif sebagai racun bagi

mikroba dengan cara menghambat aktivitas enzim dan berikatan dengan gugus

sulfihidril dan protein yang dapat merusak membran sel bakteri (Suliantari et al.

2008).

Nilai rasio konversi pakan perlakuan pemberian dosis A (2,46), B (2,55), C

(2,04), D (2,22), dan E (2,26) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata

(P>0,05) terhadap kontrol (2,12). Pemberian seluruh dosis simplisia sirih tidak

mempengaruhi rasio konversi pakan ikan patin. Pemberian pakan dengan

penambahan simplisia sirih dapat tercerna dengan baik oleh tubuh ikan. Nutrien

pakan yang tercerna akan semakin meningkat apabila pakan yang diberikan

semakin efektif sehingga peluang nutrien termanfaatkan oleh tubuh untuk

pertumbuhan ikan semakin besar dan nutrien yang terbuang semakin sedikit

(Effendi 1997).

Hasil laju pertumbuhan spesifik yang diperoleh menunjukkan pemberian

dosis A (1,93%), B (1,97%), C (2,20%), D (2,16%), dan E (2,15%) tidak berbeda

nyata (P>0,05) terhadap kontrol (2,14). Pemberian seluruh dosis simplisia sirih

termanfaatkan baik untuk piertumbuhan. Jumlah pakan yang dikonsumsi

berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan ikan. Pertumbuhan spesifik

ikan juga dipengaruhi oleh asupan energi yang masuk ke dalam tubuh ikan. Ikan

dapat tumbuh optimal apabila asupan nutrisi yang diterima terserap oleh tubuh

ikan (Sartika 2011).

Hasil respiratory burst activity prauji tantang (tahap I) diperoleh bahwa

pemberian dosis A (0,12 OD), B (0,11 OD), C (0,15 OD), D (0,12 OD) dan E

(0,17 OD) berbeda nyata (P<0,05) terhadap kontrol. Pemberian simplisia sirih

menurunkan respiratory burst activity pada ikan patin perlakuan prauji tantang.

Hasil penelitian respiratory burst activity pascauji tantang diperoleh bahwa

perlakuan pemberian dosis A (0,13 OD), B (0,10 OD), C (0,13 OD), D (0,13 OD),

dan E (0,14 OD) tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kontrol negatif dan

positif. Pemberian simplisia sirih tidak mempengaruhi respiratory burst activity

pada ikan patin pascauji tantang. Ekstrak daun sirih merupakan kandidat potensial

sebagai immunomodulator. Berdasarkan hasil penelitian in vivo terhadap mencit

yang diinjeksikan ekstrak daun sirih hasil maserasi methanol dengan dosis 125 mg,

250 mg, dan 500 mg menunjukkan pemberian ekstrak sirih menunjukkan adanya

aktivitas immunosupresif yang dapat menekan respons imun hewan uji (Kanjwani

et al. 2008). Hasil pengamatan prauji tantang dan pascauji tantang relatif

mengalami penurunan nilai aktivitas respiratory burst. Ikan yang terkena penyakit

MAS mengalami penurunan respons nafsu makan sehingga pakan perlakuan yang

diberikan kepada ikan tidak efektif karena tidak dikonsumsi oleh ikan (Utami

2009).

Aktivitas lisozim prauji tantang diperoleh hasil bahwa pemberian dosis C

(401,39 UI/ml/menit) dan E (150 IU/ml/menit) berbeda nyata (P<0,05) dengan

perlakuan kontrol (741,67 UI/ml/menit). Nilai aktivitas lisozim prauji tantang

cenderung mengalami penurunan seiring dengan meningkatknya dosis. Hasil

aktivitas lisozim pascauji tantang menunjukkan pemberian dosis A (381,94

UI/ml/menit), B (377,78 UI/ml/menit) dan C (424,31 UI/ml/menit) berbeda nyata

(P<0,05) dengan perlakuan kontrol negatif (669,75 UI/ml/menit). Nilai aktivitas

lisozim pascauji tantang tidak lebih besar dibandingkan kontrol negatif maupun

Page 28: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

16

positif. Peningkatan aktivitas lisozim berkaitan erat dengan faktor humoral yang

dapat meningkatkan aktivitas fagositosis pada ikan (Veersamy et al. 2014).

Penurunan aktivitas fagositosis yang dilakukan oleh makrofag dapat disebabkan

adanya aktivitas immunosupresif. Aktivitas makrofag dapat menentukan suatu

obat yang diberikan bersifat immunoenhancer atau immunosupressor (Bhagwat et

al. 2010). Hal ini sesuai dengan hasil bahwa perlakuan dosis simplisia sirih

menurunkan aktivitas lisozim karena daun sirih mengandung bahan

immunosupressor yang dapat menekan aktivitas lisozim pada ikan.

Jaringan ginjal perlakuan prauji tantang selama 15 hari mengalami

kerusakan ginjal paling parah yaitu pada perlakuan pemberian dosis E (degenerasi,

hemoragi, dan kongesti) dibandingkan dosis K. Sedangkan kondisi jaringan hati

ikan yang diberi dosis E mengalami peningkatan ukuran granuloma yang tersebar

cukup banyak di preparat jaringan yang teramati. Pemberian simplisia sirih

sebanyak 16,67% pada perlakuan prauji tantang selama 15 hari dapat

menyebabkan kerusakan jaringan pada ginjal dan hati ikan patin. Hal ini sesuai

dengan teori yang dipaparkan oleh Hayelom et al. (2011) bahwa kandungan

senyawa alkaloid, flavonoid, dan fenol yang terdapat pada daun sirih dapat

menyebabkan kerusakan jaringan pada organ makhluk hidup diduga adanya

pengaruh salah satu atau kombinasi senyawa menimbulkan efek terhadap jaringan

organ.

Pengamatan histopatologi jaringan organ ginjal dan hati pada perlakuan

pascauji tantang menunjukkan organ yang mengalami kerusakkan ginjal dan hati

paling parah yaitu pada perlakuan pemberian dosis K yang diinfeksi bakteri A.

hydrophila (nekrosis, hemoragi, kerusakan epitel tubular dan inti tubular

menghilang) dibandingkan dosis E yang diinfeksi bakteri A. hydrophila,

perlakuan dosis K dan E yang diinjeksikan PBS. Angka (2005) menyatakan

bakteri A. hydrophila memproduksi toksin berupa eksotoksin yang ganas karena

dapat menghemolisis sel darah merah maupun sel darah putih yang dapat

mengakibatkan hemoragi pada ikan dengan merangsang pembentukan beberapa

jenis sel darah, pembentukan limfosit dan trombosit. Proses pembentukan sel yang

terjadi membuat kerja ginjal semakin besar sehingga mengakibatkan kerusakan

pada sel ginjal.

Nilai kualitas air yang dapat ditolerir untuk kehidupan dan pertumbuhan

ikan patin berkisar antara 27,1-31,9 °C (suhu); 6,79-8,75 (pH); 3,92-10,7 ppm

(DO); 0,00-1,04 ppm (nitrit); dan 0,05-3,89 (nitrat) (Morales 2009). Berdasarkan

data hasil penelitian yang diperoleh bahwa kisaran kualitas air pada media

pemeliharaan selama perlakuan prauji tantang layak untuk kehidupan ikan patin.

Page 29: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

17

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis

simplisia sirih 1,23%, 2,44%, 4,76%, 9,09%, dan 16,67% baik prauji tantang

maupun pascauji tantang tidak mempengaruhi respons imun pada ikan patin. Hasil

histopatologi menunjukkan pemberian dosis simplisia sirih 16,67% efektif sebagai

pengobatan penyakit A. hydrophila.

Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi penambahan

simplisia daun sirih antara dosis 300-400 g/kg pakan pada ikan patin yang

diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.

Page 30: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

18

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Y. 2008. Efektivitas ekstrak daun paci-paci Leucas lavandulaefolia

untuk pencegahan dan pengobatan infeksi penyakit MAS Motile Aeromonad

Septicaemia ditinjau dari patologi makro dan hematologi ikan lele dumbo

Clarias sp. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Adinata MO, Sudira IW, Berata IK. 2012. Efek ekstrak daun ashibata (Angelica

keisken) terhadap gambaran histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) jantan.

Buletin Veteriner Udayana 4 (2): 55-62.

Angka SL. 2005. Kajian penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) pada

ikan lele dumbo (Clarias sp.): patologi, pencegahan, dan pengobatannya

dengan fitofarmaka. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ashry N. 2007. Pemanfaatan ekstrak daun ketapang Terminalia cattapa untuk

pencegahan dan pengobatan ikan patin Pangasianodon hypophthalmus yang

terinfeksi Aeromonas hydrophila. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Ayuningtyas AK. 2008. Efektivitas campuran meniran Phyllanthus niruri dan

bawang putih Allium sativum untuk pengendalian infeksi bakteri Aeromonas

hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Bhagwat DP, Kharya MD, Bani S, Kaul A, Kour K, Chauhan PS, Suri KA, dan

Satti NK. 2010. Immunosuppressive properties of Pluchea lanceolata leaves.

Indian Journal of Pharmacology 42 (1): 21 – 26.

Daniel M. 2006. Medicinal Plants: Chemistry and Properties. New Hampshire

(USA): Science Publishers.

De Silva SS dan Anderson TA. 1995. Fish Nutrition Aquaculture. London (UK):

Chapman & Hall.

Dewoto HR. 2007. Pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi fitofarmaka.

Maj. Kedokteran Indonesia 57(7): 205-211.

Effendi I. 2004. 2004. Pengantar Akuakultur. Depok (ID): Penebar Swadaya.

Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta (ID): Yayasan Pustaka

Nusantara.

Faridah N. 2010.Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera dalam pakan sebagai

imunostimulan untuk mencegah infeksi Aeromonas hyrophila pada ikan lele

dumbo Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Giyarti D. 2000. Efektivitas ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.),

sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Nees), dan sirih (Piper betle L.)

terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan patin (Pangasius

hypophthalmus) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hayelom K, Afework M, Makonnen E, Ergete W, dan Urga K. 2011. The effect

of Clerodendrum myricoides aqueous extract on blood, liver, and kidney

tissues of mice. Momona Ethiopian Journal Science 3 (2): 48-63.

Humason GL. 1967. Animal Tissue Techniques: Second Edition. San Francisco

(USA): W. H. Freeman and Company.

Kafilzadeh R, Mousavi SM, dan Baboli MJ. 2013. Effects of Saccharomyces

cerevisiae (Saccharomycetes: Saccharomycetaceae) on Astronotus ocellatus as

growth promoter and immuno stimulant. AACL Bioflux 6 (6): 587 – 598.

Page 31: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

19

Kanjwani DG, Marathe TP, Chiplunkar SV, dan Sathaye. 2008. Evaluation of

immunomodulatory activity of methanolic extract of Piper betle. Scandinavian

Journal of Immunology 67: 589 – 593.

Khan JA dan Kumar N. 2011. Evaluation of antibacterial properties of extracts of

Piper betle leaf. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences 11 (1): 1-3

Kurniawan D. 2010. Efektivitas campuran tepung meniran Phyllanthus niruri dan

bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pencegahan infeksi bakteri

Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Lesmanawati. W. 2006. Potensi mahkota dewa Phaleria macrocarpa sebagai

antibakteri dan immunostimulan pada ikan patin Pangasianodon

hypophthalmus yang diinfeksi dengan Aeromonas hydrophila. [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Maharani D. 2009. Potensi jeruk nipis Citrus aurantifolia untuk pencegahan dan

pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo

Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Morales EJ. 2009. Water quality monitoring in stripped catfish (Pangasianodon

hypophthalmus) farms in the Mekong River Delta, Vietnam. Can Tho

University Vietnam, forthcoming.

Normalina. I. 2007. Pemanfaatan ektrak bawang putih Allium sativum untuk

pencegahan dan pengobatan pada ikan patin Pangasianodon hypophthalmus

yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Parker R. 2012. Aquaculture Science: Third Edition. New York (USA): Delmar

Cengage Learning.

Periyanayagam K, Jagadeesan M, Kavimani S, dan Vetriselvan T. 2012.

Pharmacognostical and phyto-physicochemical profile of the leaves of Piper

betle L. var Pachaikodi (piperaceae) – valuable assessment of its quality. Asian

Pacific Journal of Tropical Biomedicine: S506 – S510.

Pradhan D, Suri KA, Pradhan DK, Biswasroy P. 2013. Golden heart of the nature:

Piper betle L.. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 1(6): 147-167.

Puspasari N. 2010. Efektivitas ekstrak rumput laut Gracilaria verrucosa sebagai

imunostiimulan untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada

ikan lele dumbo Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rahman MF. 2008. Potensi antibakteri ekstrak daun papaya pada ikan gurami

yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Roberts RJ. 2012. Fish Pathology: Fourth Edition. UK: Blackwell Publishing Ltd.

Sartika Y. 2011. Efektivitas fitofarmaka dalam pakan untuk pencegahan infeksi

bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Serrano PH. 2005. Responsible Use of Antibiotics in Aquaculture. Rome (Italy):

Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Setyotomo K. 2011. Efektivitas campuran bubuk meniran Phyllanthus niruri dan

bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pengobatan infeksi bakteri

Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Page 32: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

20

Sholikhah EH. 2009. Efektivitas campuran meniran Phyllanthus niruri dan

bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pengendalian infeksi bakteri

Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.. [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Singh SK, Tiwari VK, Chadha NK, Prakash C, Sukham M, Das P, Mandal SC,

dan Chanu TI. Effect of Bacillus circulans and fructoologosaccharide

supplementation on growth and haemato-immunological function of Labeo

rohita (Hamilton, 1822) fingerlings exposed to sub-lethal nitrite stress. The

Israel Journal of Aquaculture – Bamidgeh, IJA (64): 1-11

Suliantari, Jenie BSL, Suhartono MT, dan Apriyantono A. 2008. Aktivitas

antibakteri ekstrak sirih hijau (Piper betle L) terhadap bakteri patogen pangan.

Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 19 (1): 1-7.

Sutama IKJ. 2002. Efektivitas ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.),

sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Nees), dan sirih (Piper betle L.)

terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila L31 pada ikan lele dumbo

(Clarias sp.). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Utami WP. 2009. Efektivitas ekstrak paci-paci Leucas lavandulaefolia yang

diberikan lewat pakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit MAS

(Motile Aeromonas Septicaemia) pada ikan lele dumbo (Clarias sp.). [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Veersamy R, Min LS, Mohanraj, Pauline R, Sivadasan S, Varghese C, Rajak H,

dan Marimuthu K. 2014. Effect of aqueous extract of Polygonum minus leaf on

the immunity and survival of African catfish (Clarias gariepinus). Journal of

Coastlife Medicine 2 (3): 209 – 213.

Yulita I. 2002. Efektivitas bubuk daun jambu biji (Psidium guajava L.), daun sirih

(Piper betle L.), dan daun sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Nees)

untuk pencegahan dan pengobatan ikan lele dumbo (Clarias sp.) yang diinfeksi

dengan bakteri Aeromonas hydrophila. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Page 33: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

21

LAMPIRAN

Lampiran 1 Penelitian mengenai aplikasi fitofarmaka dalam penanggulangan

infeksi bakteri Aeromonas hydrophila

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

1 Giyarti

(2000) Pengobatan

Ikan patin

(Pangasius

hypophthalmus)

Daun jambu biji

(Psidium gujava

L.) , sambiloto

(Andrographis

paniculata

(Burm.f.) Ness) ,

dan sirih (Piper

betle L.)

Ekstrak

daun

jambu

biji (125

mg/kg

pakan),

ekstrak

daun

sambilo-

to (125

mg/kg

pakan),

dan

ekstrak

sirih

(125

mg/kg

pakan

Ekstrak

tanaman

dibuat

melalui

maserasi

etanol. Ikan

uji diberi

pakan

selama 2

hari dengan

pakan obat

dan pakan

kontrol lalu

diinfeksi

bakteri

Aeromonas

hydrophila

L31 galur

virulen

dengan cara

disuntik

secara

intramusku-

ler dengan

konsentrasi

0,1ml/100 g

bobot tubuh

ikan dengan

kepadatan

bakteri 104

cfu/ml.

2

Lesmana-

wati

(2006)

Pencegahan

Ikan patin

(Pangasianodon

hypophthalmus)

Mahkota dewa

(Phaleria

macrocarpa)

Ekstrak

mahkota

dewa 12

g/l

Ekstrak

mahkota

dewa hail

maserasi air

ditambahkan

pada pakan

dengan

metode

penyempro-

tan 1 ml.

Pemberian

pakan 2 kali

sehari (pagi

dan sore

hari) selama

8 hari.

Page 34: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

22

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

3 Sutama

(2002)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias sp.)

Daun jambu biji

(Psidium gujava

L.) , sambiloto

(Andrographis

paniculata

(Burm.f.) Ness) ,

dan sirih (Piper

betle L.)

Daun sirih

(0,2

g/60ml),

sambiloto

(2 g/60ml),

dan daun

jambu biji

(2 g/60ml).

Dosis

pencegahan

(1 kali

dosis/100g

pakan) dan

dosis

pengobatan

(2 kali

dosis/100g

pakan)

Pencega-

han

dilakukan

dengan

pemberian

pakan yang

ditambah

fitofarmaka

selama 7

hari

sebelum

dan sesudah

uji tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

memberi-

kan pakan

yang telah

ditambah

fitofarmaka

selama 14

hari mulai

hari ketiga

setelah uji

tantang.

Pakan

diberikan 2

kali sehari

secara ad

libitum.

4 Rahman

(2008) Pengobatan

Ikan gurami

(Osphronemus

gourami Lac.)

Daun pepaya

(Carica papaya

Linn.)

Ekstrak

1%, 2%,

dan 3%

daun

pepaya

hasil dari

proses

maserasi

etanol 70%

Pengobatan

dilakukan

dengan

metode

perendaman

ekstrak

pada

akuarium

yang berisi

5 liter air

yang telah

diberi kan

ekstrak

daun

pepaya

selama 1

jam.

Page 35: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

23

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

5 Yulita

(2002)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Daun jambu biji

(Psidium gujava

L.) , sambiloto

(Andrographis

paniculata

(Burm.f.) Ness) ,

dan sirih (Piper

betle L.)

Daun sirih

(0,2

g/60ml),

sambiloto

(2 g/60ml),

dan daun

jambu biji

(2 g/60ml).

Dosis

pencegahan

(1 kali

dosis/100g

pakan) dan

dosis

pengobatan

(2 kali

dosis/100g

pakan)

Pencegahan

dilakukan

dengan

pemberian

pakan yang

ditambah

fitofarmaka

selama 14

hari sebelum

dan sesudah

uji tantang

serta 21 hari

setelah uji

tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

memberikan

pakan yang

telah

ditambah

fitofarmaka

selama 14

hari mulai

hari ketiga

setelah uji

tantang.

Pakan

diberikan 2

kali sehari

secara ad

libitum.

6 Setyotomo

(2011) Pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Campuran meniran

(Phyllanthus

niruri) dan bawang

putih (Allium

sativum)

0,2%, 2,2%,

4,2%, dan

6,2%.

Pengobatan

dilakukan

dengan

pemberian

pakan

komersial

yang

ditambah

ekstrak

fitofarmaka

setelah dua

hari uji

tantang.

Page 36: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

24

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

7 Angka

(2005)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Daun jambu biji

(Psidium gujava

L.) , sambiloto

(Andrographis

paniculata

(Burm.f.) Ness) ,

dan sirih (Piper

betle L.)

Daun sirih

(0,1

g/60ml),

daun jambu

biji (1

g/60ml),

dan

sambiloto (1

g/60ml).

Dosis

pencegahan

(2 kali

dosis/100 g

pakan) dan

dosis

pengobatan

(4 kali

dosis/100 g

pakan)

Pencegahan

dilakukan

dengan

pemberian

pakan yang

ditambah

fitofarmaka

selama 7 hari

sebelum uji

tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

memberikan

pakan yang

telah

ditambah

fitofarmaka

selama 12

hari mulai

hari ketiga

setelah uji

tantang.

8 Kurniawan

(2010) Pencegahan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Campuran meniran

(Phyllanthus

niruri) dan bawang

putih (Allium

sativum)

Meniran

dan Bawang

putih (0,1%,

1,1%, 2,1%,

dan 3,1%)

Ikan uji

diberi pakan

yang telah

melalui

repeleting

antara pakan

komersial

dan simplisia

fitofarmaka.

Perlakuan

selama 14

hari sebelum

uji tantang

sebanyak dua

kali sehari

dengan FR

3%.

Page 37: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

25

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

9 Normalina

(2007)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan patin

(Pangasianodon

hypophthalmus)

Bawang putih

(Allium sativum)

Ekstrak

bawang

putih 25

mg/ml

sebanyak

0,1ml/ekor

untuk

pencegahan

dan ekstrak

bawang

putih 50

mg/ml

sebanyak

0,1 ml/ekor

untuk

pengobatan

Ekstrak

tanaman

dibuat

dengan

maserasi

air. Ikan uji

diberikan

ekstrak

bawang

putih

dengan cara

penyunti-

kan.

Penyunti-

kan ekstrak

bawang

putih 25

mg/ml

sebanyak

0,1ml/ekor

untuk

pencegahan

dilakukan 7

hari

sebelum uji

tantang dan

penyuntikan

ekstrak

bawang

putih 50

mg/ml

sebanyak

0,1 ml/ekor

untuk

pengoba-

tan.

10 Faridah

(2010) Pencegahan

Ikan lele dumbo

(Clarias sp.)

Lidah buaya (Aloe

vera)

Ekstak

lidah buaya

5, 10, dan

20 ppt

Binder

putih telur

sebanyak

2%. Pakan

diberikan 3

kali sehari

dengan FR

3%.

Pencegahan

dilakukan

dengan

memberikan

pakan

selama 7

hari

sebelum uji

tantang.

Page 38: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

26

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

11 Ashry

(2007)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan patin

(Pangasianodon

hypophthalmus)

Daun ketapang

(Terminalia

cattapa).

Pencegahan

(60 g/l) dan

pengobatan

(120 g/l).

Pencegahan

dilakukan

dengan

cara injeksi

ekstrak

daun

ketapang

yang

melalui

proses

maserasi

air

sebanyak

0,1 ml/ekor

7 hari

sebelum uji

tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

cara injeksi

ekstrak

daun

ketapang

0,1 ml/

ekor

setelah

gejala

klinis

muncul.

12 Abdullah

(2008)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele dumbo

(Clarias sp.)

Ekstrak daun paci-

paci (Leucas

lavandulaefolia)

Pencegahan

(4g/100ml)

dan

pengobatan

(8 g/100ml)

Pencegahan

dilakukan

dengan

injeksi

ekstrak

fitofarmaka

hasil

maserasi

air selama

7 hari

sebelum uji

tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

injeksi

ekstrak

fitofarmaka

setelah

gejala

klinis

muncul.

Page 39: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

27

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji

Inang

Bahan

Fitofarmaka Dosis Aplikasi

13 Ayuningtyas

(2008)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Campuran

meniran

(Phyllanthus

niruri) dan

bawang

putih

(Allium

sativum)

Pencegahan

(meniran 5

ppt +

bawang

putih 20

ppt) dan

pengobatan

(meniran

10 ppt +

bawang

putih 40

ppt)

Pencegahan

dilakukan

dengan

cara injeksi

ekstrak

meniran

dan

bawang

putih

melalui

proses

maserasi

dengan air

sebanyak

0,1 ml/ekor

7 hari

sebelum uji

tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

cara injeksi

ekstrak

meniran

dan

bawang

putih 0,1

ml/ ekor 2

hari setelah

uji tantang.

14 Maharani

(2009)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Jeruk nipis

(Citrus

aurantifolia)

Pencegahan

(5% sari

jeruk nipis)

dan

pengobatan

(10% sari

jeruk nipis)

Pencegahan

dilakukan

dengan

cara injeksi

sari jeruk

nipis

sebanyak

0,1 ml/ekor

7 hari

sebelum uji

tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

cara injeksi

sari jeruk

nipis 0,1

ml/ ekor 2

hari setelah

uji tantang.

Page 40: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

28

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

15 Sholikhah

(2009)

Pencegahan

dan

pengobatan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Campuran meniran

(Phyllanthus

niruri) dan bawang

putih (Allium

sativum)

Pencegahan

(5ppt

meniran +

20ppt

bawang

putih) dan

pengobatan

(10ppt

meniran+

40ppt

bawang

putih).

Ekstrak

yang

dicampur ke

pakan

0,1ml/g

pakan

dengan

binder putih

telur.

Pencegahan

dilakukan

dengan

pemberian

pakan yang

ditambah

ekstrak

fitofarmaka

hasil maserasi

air selama 7

hari sebelum

dan sesudah

uji tantang.

Pengobatan

dilakukan

dengan

memberikan

pakan yang

telah

ditambah

fitofarmaka

selama 3 hari

setelah uji

tantang

selama 7 hari.

16 Puspasari

(2010) Pencegahan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Ekstrak rumput

laut (Gracilaria

verrucosa)

0,5g/kg

pakan, 1g/kg

pakan,

1,5g/kg

pakan, dan

2g/kg pakan

Pencegahan

dilakukan

dengan

pemberian

pakan yang

ditambah

ekstrak

fitofarmaka

hasil maserasi

air selama 21

hari. Pakan

diberikan 3

kali/hari.

Page 41: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

29

Lanjutan Lampiran 1

No Author Tujuan Uji Inang Bahan Fitofarmaka Dosis Aplikasi

17 Sartika

(2011) Pencegahan

Ikan lele

dumbo

(Clarias

sp.)

Lidah buaya (Aloe

vera), daun pepaya

(Carcarica papaya

L.), meniran

(Phyllanthus

niruri) yang

ditambah bawang

putih (Allium

sativum), dan paci-

paci (Leucas

lavandulaefolia)

Lidah buaya

0.5%, daun

pepaya 4%,

meniran+bawang

putih 2.1%, dan

paci-paci 4%

Ikan uji diberi

pakan yang

telah melalui

repeleting

antara pakan

komersial dan

simplisia

fitofarmaka.

Perlakuan

selama 14

hari sebanyak

dua kali

sehari secara

at satiation,

dan pada hari

ke-15

dilakukan uji

in

vivo dengan

menyuntikkan

A. hydrophila

(108 CFU/ml)

ke ikan uji

secara

intramusku-

lar dan

dilakukan

pengamatan

selama 10

hari.

Page 42: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

30

Lampiran 2 Prosedur pengamatan respiratory burst activity

Lampiran 3 Prosedur pengamatan aktivitas lisozim

Lampiran 4 Prosedur pembuatan preparat histopatologi

50 µl darahInkubasi 37°C selama

1 jam

Supernatan dibuang dan dicuci PBS 50 µl

tiga kali

50 µl NBT 0,2 % inkubasi 1 jam (37°C )

Fiksasi metanol 100% (50 µl) 2-3 menit lalu bilas metanol 100%

(50 µl) 3 kali.

KOH 60 µl + DMSO4 70 µl dan

pengecekkan optical density (ELISA Reader 540nm)

1

• Pencampuran bubuk M. lysodeikticus 0,2 mg/ml dalam larutan NaH2PO4 dengan konsentrasi 0,05 pada suhu 25°C (kultur cair)

2

• Pencampuran serum dan kultur cair M. lysodeikticus dengan rasio 1:19

3

• Pembacaan adsorpsi dengan ELISA Reader 530 nm pada waktu 30 detik dan 4,5 menit

PembedahanPerendaman di

larutan BNF 10% selama 24 jam

Dehidrasi (alkohol 70%, 80%, 90%, 95%, 100%I, dan 100% II) masing-

masing 2 jam

Clearing(Alkohol:xylol,

xylol I, xylol II, dan xylol III) masing-masing 30 menit

Infiltrasi dalam larutan parafin cair

(58°C)

Embedding (blocking)

Page 43: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

31

Lanjutan Lampiran 4

Pemotongan jaringan (5 µm)

Direndam air hangat (±53°C) dan ditata diatas

gelas objek

Deparafinisasi (akohol 100%,

95%, 90%, 80%, 70%, dan 50%)

masing-masing 2 menit

Pencucian dengan air kran 2 menit

Pewarnaan (Hematoksilin 10

menit, cuci air kran 1 menit, eosin 3 menit, cuci air kran 1

menit)

Dehidrasi ( alkohol 50%I,

50%II, 70%, 85%, 90%, dan 100%) masing-masing 2

menit

Xylol I dan xylol II masing-masing 2

menit

Jaringan ditetesi entelan dan dikeringkan

selama 24 jam

Jaringan diamati dengan

mikroskop

Page 44: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

32

Lampiran 5 Analisis lanjut statistik sintasan prauji tantang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 119.376 5 23.875 1.891 .170

Within Groups 151.515 12 12.626

Total 270.891 17

N

Subset for alpha = 0.05

1 2

dimension1

12,5 gram 3 90.9091

200 gram 3 92.4242 92.4242

50 gram 3 93.9394 93.9394

25 gram 3 93.9394 93.9394

100 gram 3 96.9697 96.9697

0 gram 3 98.4848

Sig. .081 .081

Lampiran 6 Analisis lanjut statistik sintasan pascauji tantang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 18629.714 6 3104.952 56.720 .000

Within Groups 656.907 12 54.742

Total 19286.620 18

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

d

imensi on1

K + 3 15.6863

50 gram 2 17.3203

100 gram 3 36.0566

25 gram 2 40.0327

12,5 gram 3 47.0588

200 gram 3 89.5833

K - 3 100.0000

Sig. .805 .130 .133

Page 45: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

33

Lampiran 7 Analisis lanjut statistik rasio konversi pakan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .573 5 .115 .931 .495

Within Groups 1.477 12 .123

Total 2.050 17

N

Subset for alpha = 0.05

1

50 gram 3 2.0381

0 gram 3 2.1195

100 gram 3 2.2172

200 gram 3 2.2631

12,5 gram 3 2.4570

25 gram 3 2.5471

Sig. .134

Lampiran 8 Analisis lanjut statistik laju pertumbuhan spesifik

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .188 5 .038 1.000 .458

Within Groups .452 12 .038

Total .640 17

N

Subset for alpha = 0.05

1

12,5 gram 3 1.9283

25 gram 3 1.9747

0 gram 3 2.1358

200 gram 3 2.1531

100 gram 3 2.1573

50 gram 3 2.2026

Sig. .143

Page 46: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

34

Lampiran 9 Analisis lanjut statistik respiratory burst activity prauji tantang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .182 5 .036 24.406 .000

Within Groups .018 12 .001

Total .200 17

N

Subset for alpha = 0.05

1 2

dimension1

25 gram 3 .1126

12,5 gram 3 .1233

100 gram 3 .1244

50 gram 3 .1517

200 gram 3 .1748

0 gram 3 .4014

Sig. .097 1.000

Lampiran 10 Analisis lanjut statistik respiratory burst activity pascauji tantang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .003 5 .001 .882 .522

Within Groups .007 12 .001

Total .010 17

N

Subset for alpha = 0.05

1

dimension1

25 gram 3 .1044

12,5 gram 3 .1284

100 gram 3 .1290

0 gram 3 .1330

50 gram 3 .1336

200 gram 3 .1438

Sig. .097

Page 47: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

35

Lampiran 11 Analisis lanjut statistik uji lisozim prauji tantang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 660028.017 5 132005.603 4.301 .021

Within Groups 337649.236 11 30695.385

Total 997677.253 16

N

Subset for alpha = 0.05

1 2

dimension1

200 gram 2 150.0000

50 gram 3 350.0000

25 gram 3 401.3900 401.3900

100 gram 3 406.9433 406.9433

12,5 gram 3 704.8633

0 gram 3 741.6667

Sig. .137 .057

Lampiran 12 Analisis lanjut statistik uji lisozim pascauji tantang

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 262910.971 6 43818.495 3.364 .029

Within Groups 182355.537 14 13025.396

Total 445266.508 20

Lisozim H45

N

Subset for alpha = 0.05

1 2

dimension1

25 gram 3 377.7778

12,5 gram 3 381.9444

50 gram 3 424.3056

100 gram 3 487.5000 487.5000

200 gram 3 546.5278 546.5278

K + 3 648.6111

K - 3 669.7500

Sig. .122 .092

Page 48: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

36

Lampiran 13 Komposisi daun sirih

No Komposisi Kadar

1 Air 85,4 % a

2 Protein 3,1 % a

3 Karbohidrat 6,1 % a

4 Mineral 2,3 - 3,3 % b

5 Lemak 0,8 % a

6 Serat 2,3 % a

7 Minyak esensial 0,7 - 2,6 % a

8 Tanin 0,1 - 1,3 % b

9 Alkaloid 0,1 - 1,3 % b

10 Vitamin C 5 mg a

11 Asam nikotinik 0,7 mg a

12 Vitamin A 9600 UI a

13 Tiamin 70 µg a

14 Riboflavin 30 µg a

15 Kalsium 230 mg a

16 Besi 7 mg a

17 Iodin 3,4 µg a

18 Fosfor 40 mg a

19 Potasium 0,26 - 0,42 % a

20 Glukosa 0,38 - 1,46 % a

Keterangan

a: menurut Periyanayagam et al. (2012),

b: menurut Pradhan et al. (2013).

Page 49: EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SIMPLISIA DAUN SIRIH Piper … · 2g/kg pakan komersial pada ikan lele dumbo (Sutama 2002). Penggunaan ekstrak daun sirih cukup efektif dalam mengatasi penyakit

37

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bekasi, 20 Maret 1992 dari ayah Wahyudi dan ibu Eka

Sri Suryanti. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMAN 1 Bogor dan lulus

tahun 2010. Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur

Ujian Talenta Mandiri dengan mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan

Budidaya, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan, pada tahun 2013 pernah menjadi koordinator

asisten untuk mata kuliah Penyakit Organisme Akuatik dan pada tahun 2014

menjadi asisten untuk mata kuliah Manajemen Kesehatan Organisme Akuatik.

Organisasi yang pernah diikuti penulis selama menjalani kuliah yaitu anggota

Divisi Public Relation Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) tahun

2011/2012. Penulis pernah mendapatkan kesempatan untuk menghadiri dan

mengikuti konferensi mengenai perikanan di Skotlandia, Inggris pada Mei 2012

dengan judul kegiatan Aquaculture UK 2012. Pada tahun 2013 penulis

melaksanakan Praktik Lapangan Akuakultur (PLA) di Balai Penelitian dan

Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT), Sempur, Bogor. Tugas akhir

dalam pendidikan perguruan tinggi diselesaikan dengan penelitian dan penulisan

skripsi yang berjudul “Efektivitas Penambahan Simplisia Daun Sirih Piper betle

pada Ikan Patin Pangasianodon hypophthalmus Terhadap Infeksi Aeromonas

hydrophila.”.