efektivitas model pembelajaran hands on...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN
HANDS ON MATHEMATICS DENGAN PEMANFAATAN LKPD
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA
MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT PESERTA DIDIK
KELAS VII MTs NEGERI 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
Oleh:
TENY HANDAYANI
NIM: 073511035
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Judul : Efektivitas Model Pembelajaran Hands on Mathematics
dengan pemanfaatan LKPD terhadap Hasil Belajar
Matematika pada Materi Pokok Luas Segi Empat Peserta Didik
Kelas VII MTs Negeri 01 Semarang Tahun Pelajaran
2010/2011
Penulis : Teny Handayani
NIM : 073511035
Berdasarkan penuturan salah satu guru matematika di MTs Negeri 01
Semarang, menyatakan bahwa selama ini pembelajaran matematika pada materi luas
segi empat, guru langsung menginformasikan rumus luas segi empat yang akan
diajarkan. Peserta didik jarang sekali, bahkan tidak pernah diajak untuk mencari dan
menemukan sendiri rumus dari luas segi empat tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang berdesain “posttest-only
control design”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD efektif terhadap
hasil belajar matematika materi pokok luas segi empat pada peserta didik kelas VII
semester genap MTs Negeri 01 Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII yang terdiri dari 9 kelas dengan
jumlah peserta didik 307, dengan kelas VII F yang terdiri dari 35 peserta didik
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII G yang terdiri dari 32 peserta didik sebagai
kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan metode
tes. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji
normalitas dan homogenitas dengan menggunakan nilai ulangan bersama matematika
kelas VII semester gasal. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran hands on mathematics dengan
pemanfaatan LKPD dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran
ekspositori. Setelah data hasil belajar dari perlakuan yang berbeda diperoleh, maka
dilakukan analisis prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji t-test. Berdasarkan perhitungan t-
test dengan taraf signifikan = 5% diperoleh thitung = 3,207, sedangkan ttabel =2,00.
Karena thitung > t tabel maka berarti rata-rata hasil belajar matematika peserta didik
yang diajar dengan model pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan
LKPD lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan metode pembelajaran
ekspositori. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen
=77,0286 dan kelompok kontrol =67,7188, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD efektif terhadap
peningkatan hasil belajar Matematika peserta didik pada materi pokok luas segi
empat kelas VII semester genap MTs Negeri 01 Semarang Pelajaran 2010/2011.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Asma Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha
Penyayang. Penulis panjatkan puji syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang
jernih, tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, taufik serta
inayahNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul
“Efektivitas Model Pembelajaran Hands on Mathematics dengan Pemanfaatan
LKPD terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Pokok Luas Segi Empat
Peserta Didik Kelas VII MTs Negeri 01 Semarang Tahun Pelajaran
2010/2011”dengan baik.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam sehingga dapat menjadi bekal
hidup berupa ilmu pengetahuan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan rasa
hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka
penyusunan skripsi ini.
2. H. Mursyid, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Tadris Matematika Fakultas
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah
memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
3. Saminanto, M.Sc., Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. H. Abdul Kholiq, M.Ag., Dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
5. Hj. Minhayati Shaleh, M.Sc., selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi
arahan selama kuliah.
6. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan.
7. Drs. Amiruddin Azis, M.Pd., Kepala MTs Negeri 01 Semarang yang telah
memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian.
8. Tarmini, S.Pd, Guru pengampu mata pelajaran matematika MTs Negeri 01
Semarang yang telah berkenan memberi bantuan, informasi, dan kesempatan
waktu untuk melakukan penelitian.
9. Peserta didik kelas VIIF, VIIG, VIIIE MTs Negeri 01 Semarang yang telah
membantu dalam proses pelaksanaan penelitian.
10. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa dan motivasi
serta bantuan lain baik moril maupun spirituil kepada penulis.
11. Teman-teman mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2007 yang selalu
memberi motivasi dan semangat.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan pendapat yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.
Semarang, 31Mei 2011
Penulis,
Teny Handayani
NIM : 073511035
ix
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Penegasan Istilah ....................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5
BAB II : MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON MATHEMATICS
DENGAN PEMANFAATAN LKPD
A. Kajian Pustaka ……. ................................................................. 7
1. Pembelajaran Matematika .................................................... 7
2. Model Pembelajaran Hands On Mathematics dengan
Pemanfaatan LKPD .............................................................. 15
3. Segi Empat .......................................................................... 19
4. Aplikasi Model Pembelajaran Hands on Mathematics
dengan Pemanfaatan LKPD pada Materi Pokok Luas Segi
Empat .................................................................................... 22
B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................ 24
C. Efektivitas Model Pembelajaran Hands on Mathematics dengan
Pemanfaatan LKPD pada Materi Pokok Luas Segi Empat..... 24
D. Rumusan Hipotesis ................................................................... 28
x
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 31
D. Variabel Penelitian ................................................................... 34
E. Pengumpulan Data Penelitian .................................................. 34
F. Analisis Data Penelitian ........................................................... 36
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 51
B. Analisis Data ............................................................................ 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 62
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 63
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 64
B. Saran ......................................................................................... 64
C. Penutup ..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi
modern mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya
pikir manusia. Sampai saat ini matematika sebagai salah satu ilmu dasar, telah
berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya. Hal ini ditunjukkan dengan,
matematika digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat dan telah mulai
diajarkan dari jenjang pendidikan dasar. Dengan demikian setiap pembelajaran
matematika sekolah haruslah selalu berupaya untuk mempertimbangkan
perkembangan matematika, baik penerapan dan penggunaan maupun untuk
menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Sebagaimana yang tercantum dalam
kurikulum matematika sekolah bahwa tujuan diberikannya matematika antara lain
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Hal ini jelas
merupakan tuntutan sangat tinggi yang tidak mungkin bisa dicapai hanya melalui
hafalan serta proses pembelajaran biasa. Untuk menjawab tuntutan tujuan yang
demikian tinggi, maka perlu dikembangkan materi serta proses pembelajarannya
yang sesuai.
Materi luas segi empat merupakan materi geometri yang diajarkan di
SMP/MTs Kelas VII semester genap. Pada materi ini peserta didik akan mengenal
beberapa bangun segi empat yaitu persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan trapesium. Dalam mempelajari luas segi empat,
peserta didik bukan hanya sekadar menghafal rumus akan tetapi mereka harus
mengetahui darimana diperoleh rumus tersebut. Selain itu, juga diperlukan alat
peraga untuk mengkonkretkan materi sehingga peserta didik lebih memahami
konsep luas segi empat.
Berdasarkan observasi di MTs. Negeri 01 Semarang, pada tanggal 14
November 2010 diperoleh informasi bahwa selama ini pembelajaran matematika
pada materi luas segi empat, guru langsung menginformasikan rumus luas segi
1
empat yang akan diajarkan. Peserta didik jarang sekali, bahkan tidak pernah
diajak untuk mencari dan menemukan sendiri rumus dari luas segi empat tersebut.
Definisi, rumus dan contoh soal diberikan dan dikerjakan oleh guru. Peserta didik
hanya menyalin apa yang ditulis guru di depan papan tulis. Peserta didik belum
diajarkan untuk lebih aktif dan menemukan berbagai hal yang terkait dengan
pembelajaran baik pemahaman konsep, penalaran maupun pemecahan masalah.
Permasalahan di atas membuat peserta didik bosan mengikuti pelajaran
matematika dan membuat penguasaan peserta didik terhadap materi luas segi
empat masih rendah. Hal ini terlihat dari masih banyaknya nilai ulangan peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Belajar) yang sudah
ditetapkan Madrasah sebesar 60.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, seorang guru harus mampu
memahami dan mengembangkan berbagai metode keterampilan dan strategi
dalam pembelajaran matematika. Tujuannya adalah agar guru dapat menciptakan
pembelajaran yang efektif, tepat sasaran dan dapat memotivasi peserta didik agar
mereka belajar dengan antusias. Lebih dari itu agar peserta didik merasa benar-
benar ikut ambil bagian atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Model pembelajaran hands on mathematics merupakan salah satu alternatif yang
tepat untuk mengatasi permasalahan di atas. Dalam pembelajaran ini peserta didik
diajarkan bereksperimen atau kerja praktik dengan alat peraga yang telah
disediakan untuk memperoleh pengetahuan sendiri. Dengan adanya benda-benda
tiruan ataupun obyek-obyek konkret, akan membantu peserta didik dalam
mengkonstruksi pengertian atau kesimpulan. Selain itu, model pembelajaran
hands on mathematics akan membuat peserta didik merasa benar-benar ikut ambil
bagian dan berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Di dalam
pembelajaran ini, ada tiga kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik yaitu
kegiatan eksplorasi, investigasi dan konklusi. Hal ini sangat penting pada materi
pokok luas segi empat, terlebih untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi peserta didik untuk
menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar
2
secara sistematis. LKPD disini merupakan alat bantu bagi peserta didik untuk
mencapai kesimpulan rumus luas segi empat.
Teori belajar yang relevan dalam penelitian ini adalah teori belajar
konstruktivisme, teori penemuan Jerume Bruner, dan teori Ausubel. Menurut teori
kontruktivisme, peserta didik harus menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan
merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi. Tugas utama guru adalah
memperlancar peserta didik dengan cara mengajarkan cara-cara membuat
informasi bermakna dan relevan dengan peserta didik, memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri dan
menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri.
Disamping itu guru harus mampu mendorong peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajari.1 Sedangkan Bruner
menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan
secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik.
Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.2
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian
eksperimen dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Hands On
Mathematics dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasil Belajar Matematika pada
Materi Pokok Luas Segi Empat Peserta Didik Kelas VII MTs. Negeri 01
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dengan model pembelajaran hands on
mathematics diharapkan hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs. Negeri 01
Semarang dapat meningkat.
1Dra. Catharina Tri Anni, M. Pd., Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2004), hlm. 50.
2Trianto, S. Pd., M. Pd., Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.
3
B. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak
terjadi salah penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan antara lain:
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya, (pengaruhnya,
akibatnya, kesannya).3 Sehingga Efektivitas diartikan adanya kesesuaian antara
yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang akan dicapai.4
Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha atau tindakan
dalam pembelajaran yang telah dilakukan guru dengan model pembelajaran hands
on mathematics dengan pemanfaatan LKPD.
2. Model Pembelajaran Hands on Mathematics
Hands on mathematics merupakan kegiatan “pengalaman belajar” dalam
rangka penemuan konsep atau prinsip matematika melalui kegiatan eksplorasi,
investigasi dan konklusi yang melibatkan aktivitas fisik, mental dan emosional.5
3. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
LKPD adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik.6 Dalam penelitian ini LKPD yang digunakan berupa langkah-
langkah penemuan rumus luas segi empat.
4. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajar.7
5. Materi Pokok Luas Segi Empat
Materi pokok luas segi empat merupakan salah satu materi pelajaran
matematika yang diajarkan kepada peserta didik di MTs. Negeri 01 Semarang
3 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi 3, hlm.284.
4 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 82.
5 Al. Krismanto, Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Departemen pendidikan nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematika Yogyakarta, 2003), hlm. 9.
6 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Rosda Karya, 2008) hlm. 176.7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 22.
4
semester genap.
Jadi penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Hands On
Mathematics dengan Pemanfaatan LKPD terhadap Hasil Belajar Matematika pada
Materi Pokok Luas Segi Empat Peserta Didik Kelas VII MTs. Negeri 01
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”, berarti dalam penelitian akan diterapkan
model pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD agar hasil
belajar peserta didik dapat meningkat pada materi pokok luas segi empat dengan
cara mengubah model pengajarannya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah apakah pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD
efektif terhadap hasil belajar matematika pada materi pokok luas segi empat
peserta didik kelas VII MTs. Negeri 01 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang hendak
dicapai penulis adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran hands
on mathematics dengan pemanfaatan LKPD terhadap hasil belajar matematika
pada materi pokok luas segi empat peserta didik kelas VII MTs. Negeri 01
Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Dengan pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD,
peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran matematika.
b. Hasil belajar peserta didik kelas VII MTs. Negeri 01 Semarang pada materi
Luas Segiempat dapat meningkat.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih strategi pembelajaran yang
sesuai dan bervariasi.
b. Memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar.
5
3. Manfaat Bagi Peneliti
a. Mengetahui efektivitas pembelajaran hands on mathematics dengan
pemanfaatan LKPD terhadap hasil belajar matematika peserta didik pada
materi pokok Luas Segiempat.
b. Dapat mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh
selama perkuliahan ke dalam kegiatan pembelajaran matematika.
4. Manfaat Bagi Sekolah
Dapat memberi sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka
memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
6
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN HANDS ON MATHEMATICS
DENGAN PEMANFAATAN LKPD
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
a. Belajar dan Pembelajaran
Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang berbeda.
Perbedaan ini disebabkan karena sudut pandang masing-masing ahli berbeda.
1) Slameto mendefinisikan, “belajar adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”.1
2) L. D. Crow and Alice Crow mengungkapkan: “Learning is the acquisition
of habits, knowledge, and attitude”.2 Belajar adalah perolehan kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap.
3) Menurut Harold Spears, sebagaimana dikutip oleh Mustaqim: “Learning is
to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to
follow direction.”3 Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba
sendiri tentang sesuatu, mendengarkan, mengikuti petunjuk.
4) Menurut Dr. Mushtofa Fahmi, sebagaimana dikutip oleh Mustaqim,
إ�ن� الت�ع�ل�م� ع�ب�ار�ة�ع�ن� ع�م�ل�ي�ة�ت�غ�ي�ر�ا�و�ت�ع�د�ي�ل� ف�ى 4 .الس�ل&و�ك� ا�و�ال�خ�ب�ر�ة�
“Sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjuk) aktivitas (yang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.”
1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 2.2
2
Lester D. Crow and Alice Crow, Educational Psychology, (New York, American Book Company, 1958), resived edition, p. 225
3 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 40.4Mushtofa Fahmi, Sikulujiyah At-Ta’lim, (Mesir : Dar Mesir Liththaba’, t.t.), hlm. 24.
7
Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan yang ditampakkan dalam
peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lain, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, dimana perubahan tersebut
harus relatif menetap.
Sedangkan pembelajaran merupakan upaya menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan peserta, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru
dengan peserta serta antara peserta didik dengan peserta didik.5
b. Pembelajaran Matematika
Menurut undang-undang no. 20 tahun 2003, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Amin Suyitno mengungkapkan, pembelajaran merupakan
upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan peserta, potensi,
minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi
yang optimal antara guru dengan peserta serta antara peserta didik dengan
peserta didik.6
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka pembelajaran merupakan
suatu aktivitas yang dengan sengaja dilakukan dengan menciptakan berbagai
kondisi yang diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan kurikulum.
Matematika secara etimologi, istilah mathematics (Inggris), mathematic
(Jerman), mathematique (Perancis), matematicio (Itali), matematiceski (Rusia),
atau mathematic/wiskunde (Belanda), berasal dari bahasa Latin mathematica,
yang mulanya diambil dari bahasa Yunani mathematike, yang berarti “relating
to learning”. Mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,
5Amin Suyitno, CTL dan Model Pembelajaran Inovatif serta Penerapannya pada SD/SMP CI-BI, (Semarang: Universitas Negeri Semarang , 25 Februari 2010), hlm. 2.
6Amin Suyitno, CTL dan Model Pembelajaran Inovatif serta Penerapannya pada SD/SMP CI-BI, (Semarang: Universitas Negeri Semarang , 25 Februari 2010), hlm. 2.
8
science). Kata mathematike sangat berhubungan erat dengan sebuah kata
lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berfikir).7
Menurut Hamzah B. Uno, matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu
yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai
persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan
konstruksi, generalitas dan individualitas serta mempunyai cabang-cabang
antara lain aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis.8
Sedangkan Hudojo menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang
berkenaan dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubungannya diatur
secara logis.9
Dari pengertian di atas terdapat ciri-ciri khusus atau karakteristik yang
dapat merangkum pengertian secara umum. Beberapa karakteristik matematika
tersebut adalah sebagai berikut:10
1) Memiliki objek kajian abstrak.
2) Bertumpu pada kesepakatan.
3) Berpola pikir deduktif.
4) Memiliki simbol yang kosong dari arti.
5) Memperbaiki semesta pembicaraan.
6) Konsisten dalam sistemnya.
Jadi pembelajaran matematika adalah aktivitas yang sengaja dilakukan
untuk mencapai tujuan matematika yang di dalamnya terkandung upaya untuk
meningkatkan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan potensi, minat, bakat
dan kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta
didik dengan peserta didik.
7 Erman Suherman, et. al., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA, 2003), hlm. 15.
8 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hlm. 129.9
9
Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran matematika, (Malang:Universitas Negeri Malang, 2005), hlm. 36. 10
R.Soedjadi, Kiat Pembelajaran Matematika di Indonesia, (Jakarta: Diretoral Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 1999/2000), hlm. 13.
9
Berdasarkan PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006, Mata pelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berikut:11
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
c. Teori Pembelajaran Matematika
Adapun beberapa teori yang mendukung pembelajaran hands on
mathematics dalam pembelajaran matematika, antara lain yaitu
1)Teori belajar konstruktivisme
Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa peserta didik harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya
apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai.12
Menurut teori ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi
pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan
pengetahuan kepada peserta didik. Peserta didik harus membangun sendiri
11
1
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika ( Jakarta:2006), hlm. 346.12
1
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.
10
pengetahuan di dalam benaknya. Dalam pembelajaran hands on
mathematics, peserta didik diajak untuk bereksperimen untuk menemukan
sendiri konsep luas segi empat. Dengan adanya alat peraga akan
mempermudah peserta didik untuk membangun sendiri definisi mengenai
luas segi empat. Guru berperan sebagai fasilitator dan menciptakan iklim
yang kondusif.
2)Teori Penemuan Jerome Bruner
Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan
pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya
memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan
masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan
yang benar-benar bermakna. 13
Teori ini mendukung pembelajaran hands on mathematics karena
dalam pembelajaran ini merupakan kegiatan “pengalaman belajar” dalam
rangka penemuan konsep atau prinsip matematika melalui kegiatan
eksplorasi, investigasi, dan konklusi. Di sini peserta didik belajar lebih aktif
untuk menemukan prinsip-prinsip dan mendapatkan pengalaman.
Bruner sebagaimana dikutip oleh Erman, mengemukakan bahwa
dalam proses belajarnya anak melewati 3 tahap, yaitu:14
a) Tahap enaktif
Dalam tahap ini anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi
(mengotak-atik) objek.
b) Tahap ikonik
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan
mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.
Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan peserta
didik dalam tahap enaktif.
13
1
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 2614
1
Erman Suherman, et. al., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA, 2003), hlm. 44
11
c) Tahap simbolik
Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-
lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek pada
tahap sebelumnya. Peserta didik pada tahap ini sudah mampu menggunakan
notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil.
3)Teori Pembelajaran Edgard Dale
Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut pengalaman (Cone of
experience) seperti disajikan dalam gambar berikut ini :15
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale
Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman
dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol
komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkret ke abstrak, dan
tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan
bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi
Pembelajaran. Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of
Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan alasan atau dasar
tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi audio-visual.
15
1
“Teori Edgard Dale dalam pembelajaran”, http://www. Scribd.com/doc., diakses 26 Juni 2011
12
Pengalaman Langsung
Pengalaman Buatan
Demonstrasi
Dramatisasi
Pameran
Gambar Hidup
Radio, Rekaman, Gambar Mati
Lambang Verbal
Lambang Visual
Karyawisata
Kerucut Edgar Dale ini memberikan gambaran pada kita bahwa proses
pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik dapat melalui proses
perbuatan atau mengalaminya langsung, melalui proses pengamatan dan
mendengarkan melalui media tertentu atau mungkin hanya melalui proses
mendengarkan melalui bahasa.
Model pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan
LKPD merupakan model pembelajaran yang memberikan pengalaman
belajar peserta didik melalui pengalaman langsung, yang akan memberikan
hasil belajar yang kongkret. Dengan adanya alat peraga kertas berpetak yang
berbentuk persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-
layang dan trapesium maka materi luas segi empat menjadi tidak abstrak
lagi. Semakin keatas dari kerucut pengalaman Edgar Dale ini, maka
pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik akan semakin abstrak.
Semakin konkret peserta didik mempelajari bahan pengajaran, maka
semakin banyaklah pengalaman belajar yang diperolehnya.
4)Teori Ausubel
Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna.
Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada
konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Dengan demikian agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi
baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur
kognitif peserta didik.16
Salah satu wujud kebermaknaan yang dikaitkan model pembelajaran
hands on mathematics adalah peserta didik diberikan kesempatan untuk
menemukan konsep luas segi empat melalui kerja praktik. Melalui kerja
praktik, peserta didik diharapkan dapat aktif melibatkan dirinya dalam
menemukan konsep luas segi empat. Dengan demikian peserta didik dapat
memahami konsep luas segi empat dengan baik, daya ingat tentang materi
luas segi empat akan lebih kuat dan tahan lama, serta peserta didik akan
mampu menggunakan konsep tersebut dalam konteks yang lain.16Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 25.
13
d. Hasil Belajar
Menurut Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman belajarnya.17
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis besar membaginya
menjadi tiga ranah yaitu:18
1) Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu
penerimaan, jawaban atas reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
3) Ranah psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan skills (keterampilan) dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Muhibbin Syah, dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:19
1) Faktor Internal
Faktor-faktor di dalam individu meliputi; kematangan, usia,
kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas
mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani dan motivasi.
2) Faktor Eksternal
Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan belajar dikelompokkan dalam faktor 17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 2218
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 22
19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung: Remaja Rodaskarya, 2008), hlm. 132.
14
eksternal antara lain; panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,
berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan
eksternal.
3) Faktor Pendekatan Belajar (Approach to Learning)
Faktor ini berkaitan dengan jenis upaya belajar peserta didik yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Metode belajar yang dipakai
guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar.
Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa pemilihan model pembelajaran
yang sesuai memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan dalam
materi luas segi empat adalah model pembelajaran hands on mathematics.
Model pembelajaran ini menuntut peserta didik berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Peserta didik melakukan eksperimen dengan alat peraga segi
empat yang berbentuk persegi panjang, persegi, jajargenjang, belahketupat,
layang-layang dan trapesium yang telah disediakan oleh guru untuk
menemukan konsep sendiri mengenai luas segi empat.
2. Model Pembelajaran Hands On Matemathics dengan pemanfaatan
LKPD
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
di dalamnya buku-buku, film, komputer dan lain-lain.20
Hands on mathematics atau matematika dengan sentuhan tangan atau
mengutak-atik obyek dengan tangan. Hands on mathematics ini merupakan
kegiatan “pengalaman belajar” dalam rangka menemukan konsep atau prinsip
20
2
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 5.
15
matematika melalui kegiatan eksplorasi, investigasi dan konklusi yang melibatkan
aktifitas fisik, mental dan emosional.21
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksplorasi artinya kegiatan atau
penyelidikan atas sesuatu untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang
baru dialami.22 Investigasi disini maksudnya adalah peserta didik dituntut untuk
lebih aktif mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika
khususnya materi luas segi empat sesuai dengan kemampuan masing-masing
sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada peserta
didik. Sedangkan konklusi disini maksudnya peserta didik menarik kesimpulan,
memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi.
Paul B. Diedrich menggolongkan jenis-jenis aktivitas kegiatan peserta didik
dalam belajar yang antara lain sebagai berikut.23
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan
gambar, mengamati eksperimen, pameran, demonstrasi, dan percobaan.
b. Oral activities, seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok.
d. Writing activities, seperti menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, diagram, dan pola.
f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan,
memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, dan
menyelenggarakan permainan.
21
2
Al. Krismanto, Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Departemen pendidikan nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematika Yogyakarta, 2003), hlm. 9.22
2
Tim Penyusun Kamus, Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi 3, hlm. 290.23
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 99.
16
g. Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan masalah, menganalisis,
melihat hubungan-hubungan, dan mengambil keputusan.
h. Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang, gugup,
gembira,bersemangat.
Dengan adanya benda-benda tiruan ataupun obyek konkrit yang secara
sengaja disiapkan untuk lebih merangsang pikiran peserta didik dalam
mengkonstruksi pengertian. Benda-benda tiruan ini biasa disebut dengan alat
peraga.
Di dalam pembelajaran ini, peserta didik melakukan percobaan dengan alat
peraga secara individual atau kelompok. Tekniknya sama dengan teknik
demonstrasi, perbedaannya adalah bahwa dalam hal ini peserta didik lebih aktif
dan diharapkan mereka menemukan berbagai hal yang terkait dengan
pembelajaran baik pemahaman konsep penalaran dan komunikasi maupun
pemecahan masalah.
Model pembelajaran hands on mathematics mempunyai beberapa kelebihan
yaitu
a. Peserta didik berpartisipasi aktif di dalam kegiatan belajar, sebab mereka tidak
hanya sekadar mendengarkan informasi atau ilmu pengetahuan.
b. Peserta didik benar-benar dapat memahami suatu konsep atau rumus, sebab
peserta didik mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus
itu.
c. Model pembelajaran hands on mathematics menimbulkan semangat ingin tahu
dari peserta didik.
d. Dengan adanya alat peraga, dapat mengkonkritkan materi yang akan dipelajari.
Sedangkan kelemahan model pembelajaran Hands on mathematics yaitu
model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat
digunakan untuk setiap topik dalam pelajaran matematika.
Hands on mathematics di sini bukan hanya guru yang mendemonstrasikan
suatu alat peraga, tetapi peserta didik yang secara langsung melakukan percobaan
dengan alat peraga secara berkelompok.
17
Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik.24 Lembar kegiatan dalam penelitian ini
berisi berisi langkah-langkah untuk mencapai kesimpulan mengenai rumus luas
persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan
trapesium.
Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang
tertera di LKPD. Dengan bantuan LKPD, diharapkan dapat memudahkan peserta
didik dalam menemukan kesimpulan tentang luas segi empat. Adapun alat peraga
yang akan digunakan yaitu jajargenjang, persegi panjang, persegi, trapesium,
belah ketupat dan layang-layang. Keuntungan adanya lembar kerja peserta didik
adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, Sedangkan bagi
peserta didik adalah agar mereka dapat belajar secara mandiri dan belajar
memahami serta dapat menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam menyiapkan
lembar kerja peserta didik, guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling
tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi dasar
dikuasai oleh peserta didik. Langkah-langkah model pembelajaran hands on
mathematics dengan pemanfaatan LKPD antara lain:
a. Pembentukan kelompok yang masing-masing terdiri dari 5-6 peserta didik
b. Peserta didik menggunakan alat peraga dan dibantu dengan LKPD yang
didalamnya berisi langkah-langkah untuk mencapai suatu kesimpulan yang
diharapkan.
c. Peserta didik melakukan kegiatan Eksplorasi, Investigasi dan Konklusi.
Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh peserta
didik. Investigasi merupakan kegiatan dimana peserta didik dituntut untuk
lebih aktif mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika
khususnya materi luas segi empat sesuai dengan kemampuan masing-masing
sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada
peserta didik. Sedangkan konklusi disini maksudnya peserta didik menarik
kesimpulan, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi.
24 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Rosda Karya, 2008), hlm. 176.
18
Luas persegi =
CD
A B
O
d. Setelah kesimpulan yang diperoleh dianggap valid, maka salah satu anggota
kelompok mempresentasikan hasil penemuannya kepada peserta didik yang
lain.
3. Segi Empat
Segi empat yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
a. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segi empat yang dibentuk dari sebuah segitiga dan
bayangannyayang diputar setengah putaran pada titik tengah salah satu
sisinya.25
Gambar 2.2 Jajargenjang
b. Persegi panjang
Persegi panjang adalah Segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar
dan memiliki empat sudut siku-siku.26
Gambar 2.3 Persegi Panjang
25
2
Syamsul Junaidi dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 232. 26
2
Syamsul Junaidi dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 235.
19
Luas daerah jajargenjang = a x t
lp ×=panjang persegidaerah Luas
Luas persegi =
c. Persegi
Persegi adalah segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan
keempat sudutnya siku-siku.27
Gambar 2.4 Persegi
d. Belah ketupat
Belah ketupat adalah segi empat dengan sisi yang berhadapan sejajar,
keempat sisinya sama panjang, dan kedua diagonalnya saling tegak lurus dan
berpotongan di tengah-tengah.28
A
D B
C
Gambar 2.5 Belah Ketupat
e. Trapesium
27
2
Syamsul Junaidi dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 241.28
2
Syamsul Junaidi dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 239.
20
P
Luas daerah belah ketupat = 21
.diagonal . diagonal lainnya
s
s
s s
P Q
RS s
Luas persegi =
Trapesium adalah segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi
berhadapan sejajar.29
D q C
A p B
Gambar 2.6 Trapesium
f. Layang-layang
Layang-layang adalah segi empat yang dibentuk dari gabungan dua buah
segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.30
D
A O C
B
Gambar 2.7 Layang-layang
29
2
Syamsul Junaidi dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 245. 30
3
Syamsul Junaidi dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 248
21
t
Luas daerah trapesium = 21
x jumlah sisi sejajar x tinggi
= xtqpx )(21 +
Luas daerah layang-layang = 21
.diagonal . diagonal lainnya
4. Aplikasi Model Pembelajaran Hands On Mathematics dengan
Pemanfaatan LKPD pada Materi Pokok Luas Segi Empat
Hands on mathematics atau matematika dengan sentuhan tangan atau
mengutak-atik obyek dengan tangan. Hands on mathematics ini merupakan
kegiatan “pengalaman belajar” dalam rangka menemukan konsep atau prinsip
matematika melalui kegiatan eksplorasi, investigasi dan konklusi yang melibatkan
aktifitas fisik, mental dan emosional.
Dalam pembelajaran hands on mathematics, peserta didik tidak hanya diam
dan pasif menerima konsep-konsep luas segi empat dari guru, melainkan dilatih
untuk menemukan konsep tersebut dengan bantuan alat peraga kertas berpetak
yang berbentuk persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-
layang serta trapesium, LKPD dan guru sebagai fasilitator. Dengan demikian,
peserta didik tidak mudah lupa dan diharapkan lebih mudah menerapkan konsep
yang telah di dapat ke dalam pemecahan masalah.
Dengan bantuan LKPD, diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam
menemukan suatu penemuan atau kesimpulan tentang luas segi empat. Peserta
didik melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang ada di LKPD. Adapun
alat peraga yang digunakan antara lain persegi panjang, persegi, jajargenjang,
trapesium, belah ketupat, dan layang-layang.
Langkah-langkah pembelajaran matematika dalam penelitian ini adalah
a. Membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk peserta didik agar setiap
peserta didik dapat saling bertatap muka. Setiap kelompok terdiri dari 5-6
orang.
Eksplorasi
b. Guru membagikan kertas berpetak yang berbentuk persegi panjang, persegi,
jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesium dan LKPD kepada
tiap-tiap kelompok, yang mana kelompok satu dengan yang lainnya
mendapatkan bangun segi empat yang berbeda.
c. Guru menyuruh peserta didik untuk mengamati gambar segi empat yang ada di
LKPD sesuai dengan kelompok masing-masing.
22
Investigasi
d. Peserta didik menghitung luas dari bangun segi empat yang telah dibagikan
dengan cara menghitung banyak persegi kecil yang ada di dalam bangun segi
empat tersebut.
e. Guru memantau jalannya diskusi dan membantu jika ada peserta didik yang
kesulitan.
konklusi
f. Guru menyuruh peserta didik mengerjakan soal yang tertera di LKPD untuk
mencapai kesimpulan mengenai rumus luas segi empat.
1) Jika persegi panjang panjangnya p dan lebarnya l maka luas daerahnya
adalah L = . . . .x. . . .
2) Jika suatu persegi, panjang sisi pertamanya s dan sisi keduanya s, maka
luas daerahnya adalah L =. . . .x. . . .
3) Jika jajargenjang alas dan tingginya berturut-turut a dan t maka luas
daerah jajar genjang tersebut adalah L = . . . .x. . . .
4) Jika belah ketupat panjang diagonalnya berturut-turut p dan q, maka luas
daerahnya adalah L = 21
x . . . .x. . . .
5) Jika suatu layang-layang dengan panjang diagonal mendatarnya p dan
panjang diagonal tegaknya q, maka Luas daerahnya = 21
x. . . .x. . . .
6) Jika trapesium dengan sisi sejajarnya adalah a dan b, serta tingginya t
maka Luas daerahnya = 21
x ( . . . .+. . . . ) x. . . .
g. Setelah kesimpulan diperoleh, maka perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
h. Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok telah mempresentasikan hasil
diskusi.
i. Guru bersama peserta didik membahas temuan dan jawaban peserta didik.
j. Guru bersama peserta didik meyimpulkan tentang luas segi empat.
23
k. Guru memberikan latihan soal sebagai aplikasi dari rumus luas segi empat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siwi Dwi Utami Syarifah,
2009, dengan judul bantuan “Keefektifan pembelajaran hands on mathematics
berbantuan LKS pada pencapaian kompetensi dasar luas segi empat peserta didik
kelas VII semester I SMPN 1 Karangtengah Kabupaten Demak tahun pelajaran
2008/2009”, ternyata pembelajaran dengan pembelajaran hands on mathematics
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Triani Andriati, 2008, dengan
judul “Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMPN 5 Semarang
dalam sub materi pokok luas segi empat melalui eksperimen dan hands on
mathematics berbantuan LKS tahun pelajaran 2007/2008”, penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan model
pembelajaran hands on mathematics berbantuan LKPD dalam pembelajaran
Matematika di MTs. Negeri 01 Semarang pada materi pokok luas segi empat.
Dengan penggunaan model pembelajaran hands on mathematics dengan
pemanfaatan LKPD, diharapkan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada materi pokok luas segi empat.
C. Efektivitas Model Pembelajaran Hands on Mathematics dengan
Pemanfaatan LKPD terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi
Pokok Luas Segi Empat
Pembelajaran yang ada pada umumnya yang dilakukan disekolah masih
didominasi oleh guru dan peserta didik pasif. Peserta didik hanya datang, duduk,
mendengarkan, berlatih dan lupa. Pada pembelajaran matematika khususnya
materi luas segi empat, Guru hanya memberikan rumus luas segi empat dan
peserta didik hanya menghafal rumus yang diberikan, sehingga guru sebagai
pemegang peranan penting dalam pemberian informasi. Definisi, rumus dan
contoh soal diberikan dan dikerjakan oleh guru. Peserta didik hanya menyalin apa
yang ditulis guru di depan papan tulis. Peserta didik belum diajarkan untuk lebih
24
aktif dan menemukan berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran baik
pemahaman konsep, penalaran maupun pemecahan masalah. Selain itu guru tidak
pernah menggunakan media pembelajaran seperti alat peraga sehingga peserta
didik terkadang tidak dapat membedakan antara panjang, lebar, alas, serta tinggi
dari suatu segi empat Permasalahan di atas membuat peserta didik bosan
mengikuti pelajaran matematika dan membuat penguasaan peserta didik terhadap
materi luas segi empat masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Belajar).
Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana pandangan yang seperti telah
dijabarkan di atas, tidak lagi dilaksanakan dalam pembelajaran matematika, agar
didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal dan sesuai tujuan yang ingin
dicapai. Untuk mengatasi masalah pembelajaran seperti itu diperlukan perubahan
terutama dalam sistem pembelajaran dan metode yang digunakan supaya terjadi
proses interaksi antara guru dan peserta didik sebagai mana yang dikehendaki.
Di dalam pembelajaran perlu diperkenalkan Model pembelajaran yang tepat
dan menarik perhatian yang akan membawa peserta didik larut dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan peserta didik menyerap
dengan baik materi yang diajarkan, serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
Materi pokok luas segi empat merupakan materi yang banyak menggunakan
rumus dan sangat penting pemahamannya untuk materi berikutnya yaitu materi
pokok bangun ruang.Oleh karena itu diperlukan pemahaman konsep dan ingatan
yang kuat, tidak sekedar menerima atau menghafal, peserta didik harus ikut aktif
dalam menemukan konsep, membangun konsep mereka sendiri sehingga daya
ingat tentang materi atau konsep akan lebih kuat dan tahan lebih lama yang akan
sangat membantu pada pemahaman konsep berikutnya.
Menurut teori kontruktivisme, peserta didik harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.
Tugas utama guru adalah memperlancar peserta didik dengan cara mengajarkan
cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan peserta didik,
25
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan atau
menerapkan gagasannya sendiri dan menanamkan kesadaran belajar dan
menggunakan strategi belajarnya sendiri. Disamping itu guru harus mampu
mendorong peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap
materi yang dipelajari.31 Sedangkan Bruner menganggap bahwa belajar penemuan
sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan
sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari
pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar bermakna.32
Hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD merupakan
pembelajaran yang dapat mempermudah dalam mengkonkritkan materi luas segi
empat yang bersifat abstrak. LKPD merangsang peserta didik untuk menggunakan
lebih dari satu indera sehingga akan lebih meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep peserta didik pada materi luas segi empat. Hands on mathematics dapat
disajikan dalam bentuk latihan dan praktik, permainan, serta pemecahan masalah
sehingga menjadikan peserta didik lebih tertarik dalam pembelajaran dan
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Pembelajaran Hands on mathematics pada materi pokok luas segi empat,
peserta didik dituntut untuk aktif sehingga dalam pembelajaran peserta didik
mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas segi empat dengan
kemampuan mereka sendiri. Selain itu, peserta didik diajarkan melakukan
percobaan dengan menggunakan kertas berpetak yang berbentuk persegi panjang,
persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang serta trapesium untuk mencari
dan menemukan sendiri rumus dari luas segi empat tersebut.
Dengan adanya alat peraga kertas berpetak yang berbentuk persegi panjang,
persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium serta LKPD,
peserta didik dapat membedakan antara panjang, lebar, alas, serta tinggi dari suatu
segi empat. Selain itu, pembelajaran ini juga dapat menghilangkan kejenuhan dan
31
3
Dra. Catharina Tri Anni, M. Pd., Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2004), hlm. 50.
32
3
Trianto, S. Pd., M. Pd., Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.
26
meningkatkan semangat serta aktivitas peserta didik karena peserta didik dapat
bereksperimen dengan alat peraga sehingga mereka akan lebih memahami materi.
Peserta didik tidak hanya menggunakan rumus akan tetapi peserta didik juga
dapat mengetahui bagaimana rumus itu terjadi. Dengan demikian, tujuan
pembelajaran akan tercapai dan hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan.
Untuk memperjelas kerangka berpikir di atas disajikan dalam bagan
dibawah ini.
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berfikir
27
Pembelajaran didominasi guru dan peserta didik
pasif
Ceramah dan penekanan hanya pada pengetahuan
Kurang kerjasama antar
peserta didik
Materi luas segi empat
masih abstrak
Perubahan sistem pembelajaran dan metode
Peserta didik aktif melalui kerja praktik
Pemahaman konsep luas segi empat
Kelas lebih hidup
Pembelajaran dengan alat
peraga
Pembelajaran berorientasi pada
kegiatan eksplorasi, investigasi dan
konklusi
Adanya kerja sama
peserta didik dalam kelompok
Pemanfaatani LKPD
Model pembelajaran hands on mathematics
Diskusi kelompok
Efektif dalam meningkatkan hasil belajar
Peserta didik mendapatkan rumus instan
dari guru
D. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan masalah dan kajian pustaka yang telah peneliti kemukakan,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Model pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD efektif
meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pokok luas segi empat peserta
didik kelas VII MTs. Negeri 01 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.1
Adapun dalam metode penelitian ini akan diuraikan jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, populasi dan sambel penelitian, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan2. Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental
design (eksperimental sungguhan) jenis posttest-only control design. Dalam
bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R).
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok
pertama diberi perlakuan model pembelajaran hands on mathematics dengan
pemanfaatan LKPD disebut kelompok eksperimen, dan kelompok kedua diberi
perlakuan model pembelajaran ekspositori disebut kelompok kontrol.
Gambar 3.1
Desain Penelitian Kuantitaif
1
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm 6.2
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm 107.
29
R X O1
R O2
Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2
Bagan Penelitian
30
Data nilai ulangan bersama kelas VII Semester gasal MTs Negeri 01 Semarang
Dengan cluster random sampling dipilih satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrolUntuk diuji kesamaan rata-rata
Kelas eksperimen dengan model pembelajaran Hands
on Mathematics
Kelas kontrol dengan model pembelajaran Ekspositori
Kelas VIII E sebagai kelas uji coba
Uji coba instrumen tes
Analisis untuk menentukan instrumen tes
Proses belajar mengajar
Tes evaluasi
Analisis tes evaluasi
Membandingkan hasil tes evaluasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
Menyusun hasil penelitian
Uji normalitas, dan homogenitas
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 01 Semarang yang terletak di Jl.
Fatmawati Kec. Pedurungan Semarang.
2. Waktu penelitian
Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan peneliti untuk mulai
mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama dua bulan mulai
tanggal 1 Februari sampai 31 Maret 2011.
C. Populasi, dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karaktreristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII MTs Negeri 01 Semarang
tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari 9 kelas.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Dalam penelitian
ini akan diambil sampel sebanyak dua kelas. Sampel akan diambil dengan teknik
cluster random sampling yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel
bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Pengambilan dilakukan
dengan cara undian karena keadaan dari masing-masing kelas relatif sama.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta
didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan dalam
pembagian kelas tidak ada kelas unggulan.
Sebelum menentukan sampel perlu dilakukan uji normalitas dan
homogenitas. Data nilai awal yang digunakan adalah nilai ulangan bersama
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 117.4
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), ,hlm. 131.
31
matematika kelas VII semester gasal. Tujuan dua analisis tersebut sebagai uji
prasyarat dalam menentukan sampel penelitian.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat dengan menggunakan
nilai ulangan bersama matematika kelas VII semester gasal.
Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas: Ho = data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika tabelhitung22 χχ <
dengan taraf nyata α = 5% dan dk = (k-1) dengan k adalah banyaknya kelas
interval. Dengan perhitungan chi kuadrat diperoleh hasil perhitungannya
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal
No Kelas hitung2χ tabel
2χ Keterangan1 VII A 14,8334 11,070 Tidak Normal2 VII B 5,7225 9,488 Normal3 VII C 5,0322 11,070 Normal4 VII D 10,8654 11,070 Normal5 VII E 95,5808 12,592 Tidak Normal6 VII F 6,1102 11,070 Normal7 VII G 7,434 11,070 Normal8 VII H 25,548 12,592 Tidak Normal9 VII I 56,326 11,070 Tidak Normal
Berdasarkan hasil perhitungan chi kuadrat nilai awal, diperoleh lima
kelas yang berdistribusi normal yaitu kelas VII B, VII C, VII D, VII F, dan
VII G. Adapun perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2-10.
b. Uji Homogenitas
32
Analisis prasyarat selanjutnya adalah uji homogenitas yang
menggunakan uji Bartlett.
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut.
Ho=kelima kelas berasal dari populasi dengan variansi homogen
Ha=kelima kelas berasal dari populasi dengan variansi tidak homogen
Dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika ( ) ( )1122
−−< kαχχ ,
dimana ( ) ( )112
−− kαχ didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang
( )α−1 , dan dk = k – 1.5 Data yang digunakan hanya data nilai awal dari kelas
yang normal. Di bawah ini disajikan sumber data nilai awal.
Tabel 3.2
Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi VII B VII C VII D VII F VII G
Jumlah 2295 2485 2411 2370 2178
N 32 36 36 35 32x
71,719 69,028 66,972 67,714 68,063Varians ( )2s
283,241 152,5992 130,599 183,622 147,544
Standar deviasi ( )s
16,830 12,3531 11,428 13,551 12,147
Perhitungan uji Barlett diperoleh 565,62 =hitungχ dan tabel2χ = 9,488
dengan α = 5% dan dk = (5 – 1)= 4. Dengan demikian tabelhitung22 χχ < . Ini
berarti kelima kelas memiliki varians yang homogen. Untuk perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, diperoleh lima kelas yang
berdistribusi normal dan homogen. Secara cluster random sampling diperoleh
dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu VII F sebagai kelas eksperimen dan
VII G sebagai kelas kontrol. 5 Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 263
33
D. Variabel Penelitian
Ada dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.6 Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah model pembelajaran yang terdiri dari model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD dan metode
pembelajaran ekspositori.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.7 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah hasil belajar matematika pada materi pokok luas segi empat peserta didik
kelas VII MTs Negeri 01 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
E. Pengumpulan Data Penelitian
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data
yang sudah ada mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya.8 Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai nama-nama dan nilai ulangan bersama matematika
kelas VII semester gasal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data
yang diperoleh dianalisis untuk menentukan normalitas, homogenitas, dan
kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm 61.7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm 61.8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 231.
34
b. Metode Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan.9 Metode
ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada materi pokok luas segi empat. Tes yang diberikan pada
peserta didik dalam penelitian ini berbentuk uraian sehingga dapat diketahui
sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pokok luas segi
empat.
Tes ini merupakan tes akhir yang diadakan secara terpisah terhadap masing-
masing kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dalam bentuk tes yang sama.
Akan tetapi sebelum tes diujikan, terlebih dahulu diujikan kepada kelas uji coba
untuk mengetahui taraf kesukaran soal, daya beda soal, validitas butir soal dan
reliabilitas soal. Setelah terpenuhi maka dapat diujikan ke kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Tes yang diberikan berupa tes uraian. Data ini digunakan untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian.
1) Bentuk tes
Jenis tes yang digunakan adalah tes yang berbentuk essay atau uraian.
Soal-soal bentuk essay ini dibuat dengan pertimbangan:10
a) Mudah disiapkan dan disusun
b) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi dan untung-
untungan
c) Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapatnya
d) Memberi kesempatan peserta didik untuk menyelesaikan dengan caranya
sendiri
e) Dapat diketahui sejauh mana peserta didik mendalami sesuatu masalah
yang diteskan
9
9
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), hlm.67. 10
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 163.
35
2) Metode penyusunan Perangkat Tes
a) Melakukan pembatasan materi yang diujikan
Dalam penelitian ini materi yang akan diteskan adalah materi pokok luas
segi empat dengan kompetensi dasar Menghitung keliling dan Luas
bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah.
b) Menentukan tipe soal
Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe uraian.
c) Menentukan jumlah butir soal
Jumlah butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 butir.
d) Menentukan waktu mengerjakan soal
Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal ini adalah 2x jam
pelajaran atau 80 menit.
F. Analisis Data Penelitian
1. Analisis prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan
digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk
menentukan penggunaan statistik parametrik atau non parametrik. Uji
normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat dengan menggunakan nilai
ulangan bersama matematika kelas VII semester gasal tahun pelajaran
2010/2011.
Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas:
Ho = data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut.
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.
2) Menentukan banyak kelas dan panjang kelas interval.
3) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.
4) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.
36
∑∑=
i
ii
OxO
x dan)1(
)( 2
−−
= ∑ ∑nn
xOxOns iiii
5) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagai
berikut.
sxx
z ii
−−
=
6) Mengubah harga z menjadi luas daerah kurva normal dengan
menggunakan tabel.
7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus sebagai
berikut.11
( )∑=
−=
k
i i
ii
EEO
1
22χ
dengan :2χ = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelas interval
8) Membandingkan harga hitung2χ dengan tabel
2χ dengan α = 5% dan
dk= (k-1).
9) Menarik kesimpulan yaitu jika hitung2χ < tabel
2χ , maka data berdistribusi
normal.
Dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika tabelhitung22 χχ <
dengan taraf nyata α = 5% dan dk = (k-1).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya
untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.
Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel
11
1
Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 273
37
mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas
digunakan rumus uji Bartlett.
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut.
Ho=kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi homogen
Ha=kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi tidak homogen
Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett, dengan rumus:12
1) menentukan varians gabungan dari semua sampel
( )( )∑
∑−
−=
11 2
2
i
ii
nsn
s
2) menentukan harga satuan B
( ) ( )∑ −⋅= 1log 2insB
3) menentukan statistika 2χ
( ) ( ){ }∑ −−⋅= 22 log110ln ii snBχ
dengan : ln 10 = 2,3026 ,disebut logaritma asli dari bilangan 10
Dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika ( ) ( )1122
−−< kαχχ ,
dimana ( ) ( )112
−− kαχ didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang
( )α−1 , dan dk = k – 1.13
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji apakah
ada kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut.
1) Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu:
21: µµ =oH (tidak ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel)
21: µµ ≠aH (ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel)
12
1
Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 26313 Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 263
38
2) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak.
3) Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%.
4) Kriteria pengujiannya adalah terima Ho apabila tabelhitungtabel ttt <<− , di
mana tabelt diperoleh dari daftar distribusi Student dengan peluang )211( α−
dan .221 −+= nndk
5) Menentukan statistik hitung:
Jika varians kedua kelas sama )( 22
21 σσ = , rumus yang digunakan
adalah:
21
21
11nn
s
xxt+
−= dengan
2)1()1(
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol2s : varians gabungan
Jika varians kedua kelas berbeda )( 22
21 σσ ≠ , rumus yang
digunakan:14
+
−=
2
22
1
21
21'
ns
ns
xxt
14 Sudjana, Metoda statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 241.
39
6) Menarik kesimpulan yaitu jika tabelhitungtabel ttt <<− , maka kedua kelas
mempunyai rata-rata sama.15
2. Analisis Instrumen Tes
Instrumen yang telah disusun diujicobakan untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Uji coba dilakukan pada
peserta didik yang pernah mendapatkan materi tersebut (bukan peserta didik yang
menjadi sampel). Tujuannya untuk mengetahui apakah item-item tersebut telah
memenuhi syarat tes yang baik atau tidak.
a. Validitas
Validitas atau kesahihan adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh
sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu
totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item
tersebut.16 Jadi suatu instrumen (soal) dikatakan valid apabila instrumen
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan
untuk menghitung validitas tes item adalah korelasi product moment.17
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr = koefisien korelasi tiap item
N = banyaknya subyek uji coba
∑ X = jumlah skor item
∑ Y = jumlah skor total
∑ 2X = jumlah kuadrat skor item15 Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 239.16 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006 ), hlm.182.17 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006 ), hlm. 181.
40
∑ 2Y = jumlah kuadrat skor total
∑ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Setelah diperoleh nilai xyr
selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada
tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid
jika tabelhitung rr > .
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan N = 37 dan
taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0,325. Jadi item soal dikatakan valid jika
325,0>hitungr .
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Analisis Validitas Butir Soal
Butir
Soalrhitung Kriteria
1. 0,473 Valid2. 0,658 Valid3. 0,606 Valid4. 0,455 Valid5. 0,275 Tidak Valid6. 0,738 Valid7. 0,663 Valid8. 0,827 Valid9a. 0,702 Valid9b. 0,537 Valid9c. 0,664 Valid10. 0,839 Valid11. 0,705 Valid12. 0,689 Valid13. 0,554 Valid
Berdasarkan tabel analisis validitas di atas diperoleh satu soal yang tidak
valid. Untuk itu diperlukan analisis validitas tahap kedua. Berdasarkan hasil
perhitungan validitas butir soal tahap kedua diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.4
Analisis Validitas Butir Soal
41
Butir
Soalrhitung Kriteria
1. 0,484 Valid2. 0,660 Valid3. 0,609 Valid4. 0,473 Valid6. 0,738 Valid7. 0,665 Valid8. 0,963 Valid9a. 0,692 Valid9b. 0,530 Valid9c. 0,669 Valid10. 0,835 Valid11. 0,704 Valid12. 0,692 Valid13. 0,558 Valid
b. Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan
hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah
subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif
sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan
rumus Alpha sebagai berikut.18
2
2
11 1 1 t
i
S
Sn
nr ∑−−
=
Keterangan:
11r = Koefisien reliabilitas tes
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstan
2iS∑ = jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item
2tS = varians total
18Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), hlm. 208.
42
Rumus varians item soal yaitu:19
NNX
XS i
∑ ∑−=
22
2
)(
Keterangan:
N = banyaknya responden
Rumus varians total yaitu:20
NNX
XS
tt
t
∑ ∑−=
22
2
)(
Dengan:2tX∑ =jumlah skor item
( ) 2tX∑ = jumlah kuadrat skor item
N = banyaknya responden
Berdasarkan tabel pada lampiran 19 diperoleh:2
iS∑ = 75,160
2tS = 402,009
n =14
Maka,
2
2
11 1 1 t
i
S
Sn
nr ∑−−
=
r11 = )009,402
158,751)(114
14( −−
19
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), hlm. 208.20
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), hlm. 212.
43
r11 = 0,876.
Pada α =5% dengan N= 37 diperoleh rtabel = 0,325. Dari perhitungan di
atas diperoleh r11 = 0,876. Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen tersebut reliabel.
c. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi
usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan
peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba
lagi karena di luar jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal
dapat digunakan rumus:21
mSNxP
.∑=
Keterangan:
P = tingkat kesukaran soal
=∑ x Jumlah skor item
N = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
=mS Skor maksimum
Cara menafsirkan angka tingkat kesukaran menurut Robert L. Thorndike
dan Elizabeth Hagen dalam bukunya yang berjudul Measurement and
Evaluation in Psychology and Education adalah sebagai berikut:22
Tabel 3.5
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Besarnya TK InterpretasiKurang dari 0,30 Terlalu sukar0,30-0,70 Cukup (sedang)Lebih dari 0,70 Terlalu mudah
21
2
Sumarna Supranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2005), hlm. 12. 22
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), hlm. 372.
44
Tabel 3.6
Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Butir
Soal
Tingkat
KesukaranKriteria
1. 0,805 Mudah2. 0,805 Mudah3. 0,670 Sedang4. 0,789 Mudah5. 0,832 Mudah6. 0,549 Sedang7. 0,684 Sedang8. 0,681 Sedang9a. 0,286 Sukar9b. 0,481 Sedang9c. 0,724 Mudah10. 0,454 Sedang11. 0,800 Mudah12. 0,289 Sukar13. 0,600 Sedang
Contoh perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 22.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Teknik yang digunakan untuk menghitung daya
pembeda untuk tes berbentuk uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua
buah rata-rata (mean) yaitu antara mean kelompok atas dan mean kelompok
bawah untuk tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut.
D = PA
– PB
Dengan
mAA Sn
AP.
∑=
mBB Sn
BP.
∑=
45
Keterangan:
D : Indeks daya pembeda
A∑ : Jumlah skor item kelompok atas
B∑ : Jumlah skor item kelompok bawah
mS : Skor maksimum tiap soal
An : Jumlah peserta tes kelompok atas
Bn : Jumlah peserta tes kelompok bawah
Cara menafsirkan daya beda adalah:23
Tabel 3.7
Klasifikasi Besarnya Daya Beda
Besarnya DB KlasifikasiKurang dari 20,0 Poor (jelek)
40,021,0 − Satisfactory (cukup)70.041,0 − Good (baik)00,171,0 − Excellent (baik sekali)
Bertanda negatif Butir soal dibuang
Tabel 3.8
Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No.
Butir
Daya
Pembeda
Keterangan
1. 0,292 Cukup 2. 0,270 Cukup 3. 0,223 Cukup4. 0,304 Cukup5. -0,888 Jelek6. 0,408 Baik7. 0,206 Cukup
23 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), hlm. 389
46
8. 0,418 Baik9a. 0,212 Cukup9b. 0,093 Jelek9c. 0,285 Cukup10. 0,278 Cukup11. 0,281 Cukup12. 0,282 Cukup13. 0,368 Cukup
Contoh perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 23.
Tabel 3.9
Hasil Analisis Tes
No.
Butir
Validitas Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Keterangan
1. Valid Mudah Cukup Dipakai2. Valid Mudah Cukup Dipakai3. Valid Sedang Cukup Dipakai4. Valid Mudah Cukup Dipakai5. Tidak Valid Mudah Jelek Tidak dipakai6. Valid Sedang Baik Dipakai7. Valid Sedang Cukup Dipakai8. Valid Sedang Baik Dipakai9a. Valid Sukar Cukup Dipakai9b. Valid Sedang Jelek Tidak dipakai9c. Valid Mudah Cukup Dipakai10. Valid Sedang Cukup Dipakai11. Valid Mudah Cukup Dipakai12. Valid Sukar Cukup Dipakai13. Valid Sedang Cukup Dipakai
Berdasarkan hasil analisis validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
diperoleh 13 butir soal uraian yang diterima sebagai instrumen tes. Soal uraian
yang diterima adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9a, 9c, 10, 11, 12, dan 13.
3. Pengujian Hipotesis
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes
akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar
dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Sebelum
dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas dan homogenitas nilai posttest
47
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji
perbedaan rata-rata hasil tes yaitu uji satu pihak (uji pihak kanan).
Penelitian ini dikatakan efektif, jika tabelhitung tt > dan hitungt berada dalam
daerah penolakan Ho. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
dengan:
µ1 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII F yang diajar dengan model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD.
µ2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII G yang diajar dengan metode
pembelajaran ekspositori.
a. Jika varians kedua kelas sama )( 22
21 σσ = , Uji perbedaan rata-rata dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
t =
21
21
11nn
s
xx
+
−
dengan:
2)1()1(
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol2s : varians gabungan
48
Kriteria pengujian:
Ho ditolak jika thitung ≥ ttabel dengan 221 −+= nndk dan peluang )1( α−
dan Ho diterima untuk harga t lainnya.24
b. Jika varians kedua kelas berbeda )( 22
21 σσ ≠ , rumus yang digunakan:25
+
−=
2
22
1
21
21'
ns
ns
xxt
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol
Kriteria pengujian:26
Ho diterima jika: 21
2211'ww
twtwt++< dan
Ho ditolak jika t’ ≥ 21
2211
wwtwtw
++
.
dengan w1 =1
21
ns
, w2 =2
22
ns
, t1 = t(1-α )( 1n-1), dan t2 = t(1-α )( 2n
-1).
24Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 239.25
2
Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 241.26
2
Sudjana, Metode Statistika., (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 243.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai 1 Februari 2011 dengan mendata nama-
nama peserta didik dan nilai sebelum eksperimen, sedangkan kegiatan
pembelajaran mulai dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan 31
Maret 2011. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan observasi
terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di MTs Negeri 01
Semarang, menguji normalitas dan homogenitas populasi kelas VII yang terdiri
dari 9 kelas. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap populasi,
diperoleh lima kelas yang berdistribusi normal dan homogen, kemudian dengan
cluster random sampling diperoleh dua sampel yaitu kelas VII F sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII G sebagai kelas kontrol.
Sebelum proses kegiatan pembelajaran, peneliti menyusun instrumen
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dan soal tes uji coba. Materi pokok dalam
penelitian ini adalah luas segi empat. Pembelajaran yang diterapkan dalam kelas
eksperimen adalah model pembelajaran hands on mathematics dengan
pemanfaatan LKPD dan dalam kelas kontrol diterapkan metode pembelajaran
ekspositori. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil
penelitian. Data ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil
penelitian.
B. Analisis Data
1. Uji prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas VII F dan
VII G berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji chi
kuadrat dengan menggunakan nilai ulangan bersama matematika kelas VII
semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.
51
Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas:
Ho = data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika tabelhitung22 χχ <
dengan taraf nyata α = 5% dan dk = (k-1). Data yang digunakan adalah data
nilai ulangan harian matematika materi sebelumnya dari kelas VII. Dengan
perhitungan chi kuadrat diperoleh hasil perhitungannya sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Chi-Kuadrat Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kelas hitung2χ tabel
2χ Keterangan1 Eksperimen 6,1102 11,070 Normal2 Kontrol 7,434 11,070 Normal
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Adapun perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari nilai ulangan bersama matematika semester gasal tahun
pelajaran 2010/2011 pada kelas VII F dan VII G berasal dari populasi dengan
varians yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas digunakan rumus
uji Bartlett.
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut.
Ho=kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi homogen
Ha=kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi tidak homogen
Dengan kriteria pengujian adalah Ho diterima jika ( ) ( )1122
−−< kαχχ ,
dimana ( ) ( )112
−− kαχ didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang
( )α−1 , dan dk = k – 1 dengan k adalah banyaknya sampel penelitian. Data
52
yang digunakan hanya data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini
disajikan sumber data nilai awal.
Tabel 4.2
Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2370 2178
N 35 32x
67,714 68,063Varians ( )2s
183,622 147,544
Standar deviasi ( )s
13,551 12,147
Perhitungan uji Barlett diperoleh 516,02 =hitungχ dan tabel2χ = 3,84
dengan α = 5% dan dk = (2 – 1)= 1. Jadi tabelhitung22 χχ < berarti kedua
kelompok memiliki varians yang homogen. Untuk perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 12.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh 5 sampel. Secara
cluster random sampling dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu
kelas VIIF sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII G sebagai kelompok
kontrol. Untuk mengetahui apakah kedua kelompok bertitik awal sama
sebelum dikenai treatment dilakukan uji kesamaan rata-rata.
53
Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima apabila
−
−
<<−αα
21
121
1ttt hitung dimana
− α
21
1t diperoleh dari daftar distribusi t-
student dengan 221 −+= nndk dan peluang )211( α− .
Tabel 4.3
Hasil uji kesamaan dua rata-rata
Kelas n Minimal Maksimum MeanEksperimen 35 41 91 67,714Kontrol 32 50 96 68,063
Dengan perhitungan t-test diperoleh hitungt = 0,11 dan tabelt = ( ) ( )65975,0t
=2,00 dengan taraf signifikan α = 5% , 221 −+= nndk = 35+32-2= 65,
peluang )211( α− = 1-0,025=0,975. Sehingga dapat diketahui bahwa
tabelhitungtabel ttt <<− . Maka berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata (uji t)
kemampuan peserta didik kelas VII F dan VII G tidak berbeda secara
signifikan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
Dengan demikian kelompok eksperimen dan kontrol berangkat dari titik
awal yang sama, sehingga jika terjadi perbedaan signifikan semata-mata karena
perbedaan treatment.
Gambar 4.1 Grafik Penerimaan dan penolakan Ho
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Normalitas Nilai Posttest
54
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho
2,00-2,00 0,11
Uji Normalitas, digunakan untuk mengetahui kelas VII F dan VII G yang
diperoleh dari nilai ulangan matematika pada materi luas segi empat
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat.
Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas:
Ho = data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribusi normal
Tabel 4.4
Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dengan Model Pembelajaran Hands on
Mathematics dengan Pemanfaatan LKPD
No. KODE NAMA NILAI1 F-01 Abdul Gani 752 F-02 Agus Lukman 753 F-03 Ahmad Roby Auzini 744 F-04 Anas Manawi 755 F-05 Arif Apriyanto 836 F-06 Bella Andriyani 917 F-07 Destika Rahman Putri Hapsari 588 F-08 Dewi Purwanti 839 F-09 Dhania Febri Rizkiyanti 9110 F-10 Djonatha Adi Sapur A. T. 7511 F-11 Egidhea Salma B. 6612 F-12 Eko Adi Prasetyo 5813 F-13 Ercham Dhulatif 6714 F-14 Fitri Lailatul Ls. 9115 F-15 Fitika Nur Khasanah 7516 F-16 Henry Setiawan Haryanto 5617 F-17 Iqbal Yusuf Rafii 6718 F-18 Irfani Syafiqul Huda 7419 F-19 Irma Mafatahussaadah 5520 F-20 Kamajaya 8321 F-21 Kevin Rahmandika Arumbinan 5622 F-22 Kurnia Wiji Lestari 6023 F-23 Mega Patmasari 9124 F-24 Mohammad Rikhza 8025 F-25 Muhammad Fanani 6726 F-26 Nadya Firdha Shahara 96
55
27 F-27 Nava Handayani 7528 F-28 Pandu Husein 9029 F-29 Rezal Saputra 7530 F-30 Rio Aditya 8331 F-31 Rizky Nurhayatie 7532 F-32 Septi Risky Reksa Wanata 9433 F-33 Siska Ayu Ardila 9534 F-34 Suryaningsih 9135 F-35 Yasmin Siti Ramadanti 96
Jumlah 2696Rata-rata 77,029
Tabel 4.5
Data Nilai Posttest Kelas kontrol dengan metode pembelajaran ekspositori
No. Kode Nama Peserta Didik Nilai 1 G-01 Abdul Majid 752 G-02 Afit Gunawan 743 G-03 Ahmad Fajar 584 G-04 Ahmad Jamaluddin Masud 825 G-05 Ahmad Kholis 756 G-06 Ajeng Agustini 597 G-07 Azizah Dewi Safitri 908 G-08 Dany Auliya Fahmi 749 G-09 Diah Ayu Kusuma Wardhani 8310 G-10 Dwi Kurnia Sari Ps 5811 G-11 Dzulkifli Rasyid Hendardi 7512 G-12 Indra Tri Kurniawan 6513 G-13 Ivon Cintantya Rasika 7514 G-14 Keza Anggrianto Putra 5115 G-15 Kresna Bayu Sulistyono 7416 G-16 Lailia Rosyidah 5117 G-17 Lakar Prana 5518 G-18 Lintang Ramadhani 7219 G-19 M. Hanif Burhanudin 7120 G-20 M. Ryannata Bahy Hadiwijaya 5021 G-21 Muhammad Choirul Umam 5622 G-22 Muhammad Ibnu Kharis 5023 G-23 Nur Faizah 6524 G-24 Nurul Aini 6525 G-25 Ridho Aji Pamungkas 8326 G-26 Rini Samanta 6027 G-27 Rizal Ivantri Kurniawan 7028 G-28 Rr. Fika Habibah Hartanto Putri 58
56
29 G-29 Sofi Nurul Ikhsani 7730 G-30 Ulil Absor 6531 G-31 Zuni Azmah 7632 G-32 Zuniatun Adawiyah 75
Jumlah 2167Rata-rata 67,719
1) Uji Normalitas nilai posttest Kelas Eksperimen
Berdasarkan perhitungan uji normalitas kelas eksperimen diperoleh 2χ
hitung =3,8584. Harga ini dikonsultasikan dengan 2χ tabel dimana dalam mencari
2χ tabel menggunakan α = 5% atau taraf kepercayaan 95% dan dk = 6 - 1=5.
Setelah dilakukan perhitungan ternyata diperoleh 2χ tabel = 11,070. Jadi 2χ hitung
(3,8584) < 2χ tabel (11,070), sehingga data hasil penelitian tersebut berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
Gambar 4.2 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho
Karena 2χ hitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut
berdistribusi normal.
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Kelas hitung2χ dk ltabe
2χ Kriteria Simpulan
VII F 3,8584 5 11,070 tabel2
hitung2 χχ < Ho diterima
Hasil perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 51.
2) Uji Normalitas nilai posttest Kelas Kontrol
57
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
3,8584 11,070
Berdasarkan perhitungan uji normalitas kelas kontrol diperoleh 2χ hitung =
6,655. Dengan menggunakan α = 5% atau taraf kepercayaan 95% dan dk = 6 –
1=5 diperoleh ( ) ( )595,02χ = 11,070. Jadi 2χ hitung (6,655) < 2χ tabel (11,070),
sehingga Ho diterima.
Gambar 4.3 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho
Karena 2χ hitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut
berdistribusi normal.
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol
Kelas hitung2χ Dk ltabe
2χ Kriteria Simpulan
VII G 6,655 5 11,070 tabel2
hitung2 χχ < Ho diterima
Hasil perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 52.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kelas eksperimen
dan kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk uji homogenitas
ini digunakan uji Bartlett.
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
Ho=kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi homogen
Ha=kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi tidak homogen
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh varians gabungan (s2) = 140,
58
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
6,655 11,070
914 dan B = 139,685 sehingga didapatkan 2hitungχ = 0,77. Dari tabel Chi-
kuadrat dengan α = 5 % dan dk = 2 – 1 = 1, diperoleh ( ) ( ) 84,3195,02 =χ .
Gambar 4.4 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho
Karena ( ) ( )195,022 χχ < , maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama (homogen). Hasil
perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 53.
Tabel 4.8
Perhitungan Uji Barlett
Sampel dk = k-1
1 34 0,02941 161,323 2,20778 75,0617
2 31 0,03226 118,531 2,07 64,2888
∑ 65 0,06167 − − 139,3505
B140,914 2,149 139,685 0,77
c. Uji t
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan
tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai
dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
59
2islog2
is ( ) 2isdk log
dk1
2slog 2χ2s
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
0,77 3,84
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata hasil tes
yaitu uji satu pihak (uji pihak kanan). Karena varians kedua kelas sama
)( 22
21 σσ = , dengan rumus uji hipotesisnya adalah sebagai berikut.
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
dengan:
µ1 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII F yang diajar
dengan model pembelajaran hands on mathematics dengan
pemanfaatan LKPD.
µ2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII G yang diajar
melalui metode pembelajaran ekspositori.
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
t =
21
21
11nn
s
xx
+
−
dengan:
2)1()1(
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
Kriteria pengujian:
Jika tabelhitung tt < , di mana t tabel didapat dari daftar distribusi t, dengan
dk = (n1 + n2 -2), α = 5% dan peluang )1( α− , maka Ho diterima.
s2= 23235
531,118)132(323,161)135(−+
−+−
= 23235
461,3674982,5484−+
+
9145,14065
443,9159
=
=
60
s = 11,87
t = 321
35187,11
719,67-77,069
+
= 031,0029,087,11
9,35+
= 207,3245,087,11
9,35 =×
Untuk α = 5% dan dk = (35 + 32 -2) = 65, diperoleh
00,2=tabelt
207,3=hitungt
Gambar 4.5 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho
Karena tabelhitung tt > dan hitungt berada dalam daerah penolakan Ho maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kedua
kelas. Hal ini berarti hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih
efektif daripada kelas kontrol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 01 Semarang. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VII yang terdiri dari 9 kelas yaitu
kelas VII A sampai dengan VII I. Sebelum mengambil sampel penelitian, terlebih
61
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
3,212,00
dahulu dilakukan uji analisis prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Data yang digunakan untuk uji analisis prasyarat adalah data nilai
ulangan bersama matematika semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.
Pada analisis prasyarat diperoleh data yang menunjukkan bahwa ada lima
kelas yang berdistribusi normal dan berdistribusi homogen. Hal ini berarti sampel
berasal dari kondisi yang sama. Berdasarkan hasil analisis pendahuluan kemudian
dilakukan cluster random sampling diperoleh dua kelas sebagai kelas sampel
yaitu kelas VII F sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang dikenai model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD terdiri atas 35
peserta didik, kelas VII G sebagai kelas kelas kontrol yaitu kelas yang dikenai
metode pembelajaran ekspositori terdiri dari 32 peserta didik. Sebelum diberi
perlakuan, dilakuan uji kelayakan soal yaitu untuk mengetahui validitas soal,
tingkat kesukaran soal, daya beda soal dan reliabilitas soal. Soal ini diberikan
pada kelas uji coba yaitu kelas VIII E. Setelah diberi perlakuan berbeda, pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian diberi tes akhir. Ketika
pembelajaran, penelitian ini menggunakan waktu dua kali pertemuan (empat jam
pelajaran) dan satu kali pertemuan (dua jam pelajaran) untuk tes akhir.
Setelah dilakukan pembelajaran pada dua kelas yaitu kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan
LKPD dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ekspositori maka
diberikan tes akhir. Berdasarkan tes akhir terlihat bahwa hasil belajar kedua kelas
tersebut berbeda, terbukti dari hasil uji thitung = 3,207 dan ttabel = 2,00. Daerah
penerimaan Ho adalah jika thitung < 2,00 , jelas bahwa Ho ditolak. Hal ini berarti
hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih efektif daripada kelas
kontrol. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen (77,029)
lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol (67,719).
Pembelajaran matematika dalam kelas eksperimen, dengan model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD efektif terhadap
hasil belajar peserta didik karena peserta didik dituntut untuk aktif sehingga dalam
pembelajaran peserta didik mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan
luas segi empat dengan kemampuan mereka sendiri. pembelajaran ini juga dapat
62
menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan semangat serta aktivitas peserta
didik karena peserta didik dapat bereksperimen dengan alat peraga sehingga
mereka akan lebih memahami materi. Peserta didik tidak hanya menggunakan
rumus akan tetapi peserta didik juga dapat mengetahui bagaimana rumus itu
terjadi.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang telah dilakukan tentunya mempunyai keterbatasan-
keterbatasan antara lain :
1. Keterbatasan waktu penelitian
waktu penelitian yang cukup singkat termasuk sebagai salah satu faktor
yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh
terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan.
2. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan terbatas pada satu tempat, yaitu MTs Negeri
01 Semarang sebagai tempat penelitian.
3. Keterbatasan Materi
Penelitian ini terbatas pada materi luas segi empat kelas VII semester genap.
4. Keterbatasan biaya, tenaga maupun pikiran yang dimiliki oleh peneliti.
63
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian skripsi dengan dengan judul, ”Efektivitas
Model Pembelajaran Hands on Mathematics dengan Pemanfaatan LKPD terhadap
Hasil Belajar Matematika pada Materi Pokok Luas Segi Empat Peserta Didik
Kelas VII MTs Negeri 01 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran hands
on mathematics dengan pemanfaatan LKPD efektif terhadap hasil belajar peserta
didik pada materi pokok luas segi empat kelas VII semester genap MTs Negeri 01
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Besar keefektifannya terbukti dari hasil uji
thitung = 3,207 dan ttabel = 2,00. Daerah penerimaan Ho adalah jika thitung < 2,00, jelas
bahwa Ho ditolak. Hal ini berarti hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen
lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilai rata-
rata kelas eksperimen (77,029) lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol
(67,719).
B. Saran-Saran
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sedikit sumbangan pemikiran
sebagai usaha meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan dan
khususnya bidang matematika. Saran yang dapat penulis dikemukakan
menyangkut model pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan
LKPD adalah sebagai berikut:
1. Bagi pendidik
a. Dalam proses belajar mengajar pendidik hendaknya
mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, yang mampu
membuat peserta didik menjadi aktif, antara lain dengan menerapkan metode
pembelajaran yang bervariasi, salah satunya yaitu dengan model pembelajaran
hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD.
64
b. Pendidik dapat menerapkan model pembelajaran hands
on mathematics dengan pemanfaatan LKPD pada materi pokok yang lainnya.
2. Bagi peserta didik
a. Peserta didik diharapkan selalu bersikap aktif dalam
proses pembelajaran.
b. Peserta didik hendaknya selalu meningkatkan prestasi
belajarnya dengan maksimal.
C. Penutup
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, untuk itu kepada para pembaca skripsi ini, sumbang saran
kritik penulis harapkan, khususnya kritik dan saran yang sifatnya positif dan
rekonstruktif.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika, Jakarta: BNSP, 2006.
Crow, Lester D. and Crow, Alice, Educational Psychology, New York: American Book Company, 1958.
Fahmi, Mushtofa, Sikulujiyah At-Ta’lim, Mesir : Dar Mesir Liththaba’, t.t.
Hudojo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran matematika, Malang:Universitas Negeri Malang, 2005.
Junaidi, Syamsul dan Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006.
Krismanto, Al., Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika, Yogyakarta: Departemen pendidikan nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematika Yogyakarta, 2003.
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Rosda Karya, 2008)
Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Slameto, Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta , 2003.
Soedjadi, R., Kiat Pembelajaran Matematika di Indonesia, Jakarta: Diretoral Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 1999/2000.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Sudjana, Metoda statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.
Suherman, Erman, et. al., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA, 2003.
Sumarna Supranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya,2005.
Suyitno, Amin, CTL dan Model Pembelajaran Inovatif serta Penerapannya pada SD/SMP CI-BI, (Semarang: Universitas Negeri Semarang , 25 Februari 2010).
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008.
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Tri Anni, Catharina, dkk, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 2005.
Trianto, Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta : Bumi Aksara, 2007
http://www. Scribd.com/doc., diakses 26 Juni 2011
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Teny Handayani
2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 6 Maret 1989
3. NIM : 073511035
4. Alamat Rumah : Pucanggading gang Singosari Rt 02 RW 10, Kel.
Batursari, Kec. Mranggen, Kab. Demak
HP : 085641213774
E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri Plamongan Sari 01 lulus tahun 2000
b. SMP Negeri 14 Semarang lulus tahun 2003
c. SMA Negeri 02 Semarang lulus tahun 2006
d. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang semester VIII tahun 2011
Semarang, 31 Mei 2011
Teny HandayaniNIM : 073511035
Lampiran 1
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA
No VII A
VII B VII C VII D VII E VII F VII G VII H VII I
1. 82 56 55 60 50 66 74 70 70 2. 62 50 80 64 78 50 75 60 80 3. 76 65 90 75 63 78 50 60 60 4. 68 75 80 74 63 58 74 65 80 5. 40 70 55 56 60 70 68 75 75 6. 84 70 60 61 74 80 82 60 60 7. 66 70 55 56 76 49 74 70 70 8. 68 82 85 66 72 68 58 65 65 9. 76 75 60 62 75 91 90 50 80 10. 90 68 80 59 83 78 83 70 70 11. 78 95 75 64 75 62 58 70 80 12. 74 80 60 85 63 46 50 60 70 13. 60 50 75 70 98 80 51 60 70 14. 60 78 60 66 83 68 58 60 70 15. 42 70 90 65 74 62 83 60 70 16. 88 92 65 70 98 60 70 60 70 17. 78 65 65 72 55 46 74 70 70 18. 80 97 80 83 62 41 50 70 70 19. 62 65 65 97 70 62 74 60 70 20. 70 43 65 50 75 79 96 60 60 21. 94 50 40 64 61 42 70 60 60 22. 68 75 70 80 60 66 68 70 70 23. 64 83 40 47 70 66 83 70 70 24. 64 65 80 75 72 58 66 60 60 25. 96 90 80 72 98 80 58 70 70 26. 72 96 70 72 74 87 66 80 80 27. 80 72 70 70 70 80 58 70 75 28. 78 25 80 56 83 72 66 60 60 29. 62 93 70 47 86 68 74 70 70 30. 72 79 60 70 63 68 50 60 70 31. 78 91 85 90 80 62 67 60 70 32. 72 60 60 61 70 80 60 60 70 33. 80 68 95 86 70 70 34. 70 61 70 71 70 35. 60 49 72 90 36. 70 74 76 ∑ 2304 2295 2485 2411 26,47 2370 2178 2135 2340 x 72 71,719 69,028 66,972 73,528 67,714 68,063 64,697 68,824
Lampiran 2
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII A
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96
Nilai minimal = 40
Rentang nilai (R) = 96 - 40
= 56
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 (1,505)
= 5,967 6≈
Panjang kelas = 6
56
= 9,333 10≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 82 10 100 2. 62 -10 100 3 76 4 16 4. 68 -4 16 5. 40 -32 1024 6. 84 12 144 7. 66 -6 36 8. 68 -4 16 9. 76 4 16
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
10. 90 18 324 11. 78 6 36 12. 74 2 4 13. 60 -12 144 14. 60 -12 144 15. 42 -30 900 16. 88 16 256 17. 78 6 36 18. 80 8 64 19. 62 -10 100 20. 70 -2 4 21. 94 22 484 22. 68 -4 16 23. 64 -8 64 24. 64 -8 64 25. 96 24 576 26. 72 0 0 27. 80 8 64 28. 78 6 36 29. 62 -10 100 30. 72 0 0 31. 78 6 36 32. 72 0 0 ∑ 2304 4920
Rata-rata:
Standar deviasi:
7232
2304
=
=
= ∑n
xx
( )
598,12
71,158
31
4920
132
4920
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII A
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
39,5 -2,58 0,4951 40-49 0,0318 2 1,0176 0,9484
49,5 -1,79 0,4633 50-59 0,1244 0 3,9808 3,9808
59,5 -0,99 0,3389 60-69 0,2596 11 8,3072 0,8729
69,5 -0,20 0,0793 70-79 0,1465 11 4,688 8,4986
79,5 0,60 0,2258 80-89 0,1919 5 6,1408 0,2119
89,5 1,39 0,4177 90-99 0,0677 3 2,1664 0,3208
99,5 2,18 0,4854
∑ 32 =2χ 14,8334
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
14,8334.
Karena hitung2χ > tabel
2χ , maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Lampiran 3
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII B
Hipotesis H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus Kriteria Pengujian H0 diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = 97 Nilai minimal = 25 Rentang nilai (R) = 97 - 25 = 72 Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32 = 1 + 3,3 (1,505) = 5,967 5≈
Panjang kelas = 5
72
= 14,4 14≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 56 -15,719 247,079 2. 50 -21,719 471,704 3 65 -6,719 45,142 4. 75 3,281 10,767 5. 70 -1,719 2,954 6. 70 -1,719 2,954 7. 70 -1,719 2,954 8. 82 10,281 105,704 9. 75 3,281 10,767 10. 68 -3,719 13,829 11. 95 23,281 542,017 12. 80 8,281 68,579
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
13. 50 -21,719 471,704 14. 78 6,281 39,454 15. 70 -1,719 2,954 16. 92 20,281 411,329 17. 65 -6,719 45,142 18. 97 25,281 639,142 19. 65 -6,719 45,142 20. 43 -28,719 824,767 21. 50 -21,719 471,704 22. 75 3,281 10,767 23. 83 11,281 127,267 24. 65 -6,719 45,142 25. 90 18,281 334,204 26. 96 24,281 589,579 27. 72 0,281 0,079 28. 25 -46,719 2182,642 29. 93 21,281 452,892 30. 79 7,281 53,017 31. 91 19,281 371,767 32. 60 -11,719 137,329 ∑ 2295 8780,469
Rata-rata:
Standar deviasi:
719,7132
2295
=
=
= ∑n
xx
( )
830,16
241,283
31
469,8780
132
469,8780
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII B
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
24,5 -2,81 0,4975 25-39 0,0256 1 0,8192 0,0399
39,5 -1,91 0,4719 40-54 0,1258 4 4,0256 0,0002
54,5 -1,02 0,3461 55-69 0,2944 7 9,4208 0,6221
69,5 -0,13 0,0517 70-84 0,2247 13 7,1904 4,6940
84,5 0,76 0,2764 85-99 0,1741 7 5,5712 0,3664
99,5 1,65 0,4505
∑ 32 =2χ 5,7225
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 5 – 1 = 4, Diperoleh ( ) )4(12
αχ − = 9,488, hitung2χ =
5,7225.
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 4
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII C
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 90
Nilai minimal = 40
Rentang nilai (R) = 90 - 40
= 50
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 36
= 1 + 3,3 (1,556)
= 6,136 6≈
Panjang kelas = 6
50
= 8,333 9≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 55 -14,444 208,642 2. 80 10,556 111,420 3 90 20,556 422,531 4. 80 10,556 111,420 5. 55 -14,444 208,642 6. 60 -9,444 89,198 7. 55 -14,444 208,642 8. 85 15,556 241,975 9. 60 -9,444 89,198
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
10. 80 10,556 111,420 11. 75 5,556 30,864 12. 60 -9,444 89,198 13. 75 5,556 30,864 14. 60 -9,444 89,198 15. 90 20,556 422,531 16. 65 0,556 0,309 17. 65 -4,444 19,753 18. 80 10,556 111,420 19. 65 0,556 0,309 20. 65 0,556 0,309 21. 40 -29,444 866,975 22. 70 0,556 0,309 23. 40 -29,444 866,975 24. 80 10,556 111,420 25. 80 10,556 111,420 26. 70 0,556 0,309 27. 70 0,556 0,309 28. 80 10,556 111,420 29. 70 0,556 0,309 30. 60 -9,444 89,198 31. 85 15,556 241,975 32. 60 -9,444 89,198 33. 80 10,556 111,420 34. 70 0,556 0,309 35. 60 -9,444 89,198 36. 70 0,556 0,309
∑ 2485 5340,972
Rata-rata:
028,6936
2485
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII C
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
39,5 -2,39 0,4916 40-48 0,0401 2 1,4436 0,2145
48,5 -1,66 0,4515
49-57 0,1277 3 4,5972 0,5549
57,5 -0,93 0,3238
58-66 0,2445 11 8,802 0,5489
66,5 -0,20 0,0793
67-75 0,1192 8 4,2912 3,2054
75,5 0,52 0,1985
76-84 0,1959 8 7,0524 0,1273
84,5 1,25 0,3944
85-93 0,0817 4 2,9412 0,3812
93,5 1,98 0,4761
∑ 36 =2χ 5,0322
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
( )
353,12
599,152
35
972,5340
136
972,5340
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
5,0322. Karena hitung
2χ < tabel2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 5
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII D
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 97
Nilai minimal = 47
Rentang nilai (R) = 97 - 47
= 50
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 36
= 1 + 3,3 (1,556)
= 6,136 6≈
Panjang kelas = 6
50
= 8,333 9≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 60 -6,972 48,612 2. 64 -2,972 8,834 3 75 8,028 64,445 4. 74 7,028 49,390 5. 56 -10,972 120,390 6. 61 -5,972 35,667 7. 56 -10,972 120,390 8. 66 -0,972 0,945 9. 62 -4,972 24,723
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
10. 59 -7,972 63,556 11. 64 -2,972 8,834 12. 85 18,028 325,001 13. 70 3,028 9,167 14. 66 -0,972 0,945 15. 65 -1,972 3,890 16. 70 3,028 9,167 17. 72 5,028 25,279 18. 83 16,028 256,890 19. 97 30,028 901,667 20. 50 -16,972 288,056 21. 64 -2,972 8,834 22. 80 13,028 169,723 23. 47 -19,972 398,890 24. 75 8,028 64,445 25. 72 5,028 25,279 26. 72 5,028 25,279 27. 70 3,028 9,167 28. 56 -10,972 120,390 29. 47 -19,972 398,890 30. 70 3,028 9,167 31. 90 23,028 530,279 32. 61 -5,972 35,667 33. 68 1,028 1,056 34. 61 -5,972 35,667 35. 49 -17,972 323,001 36. 74 7,028 49,390
∑ 2411 4570,972
Rata-rata:
972,6636
2411
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII D
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
46,5 -1,79 0,4633 47-55 0,122 4 4,392 0,0350
55,5 -1,00 0,3413
56-64 0,2542 12 9,1512 0,8868
64,5 -0,22 0,0871
65-73 0,1286 11 4,6296 8,7658
82,5 0,57 0,2157
74-82 0,1974 5 7,1064 0,6244
91,5 1,36 0,4131
83-91 0,0711 3 2,5596 0,0758
84,5 2,15 0,4842
92-100 0,0141 1 0,5076 0,4777
93,5 2,93 0,4983
∑ 36 =2χ 10,8654
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
( )
428,11
599,130
35
972,4570
136
972,4570
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
10,8654.
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 6
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII E
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 98
Nilai minimal = 50
Rentang nilai (R) = 98 - 50
= 48
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 36
= 1 + 3,3 (1,556)
= 6,136 76 atau≈
Panjang kelas = 7
48
= 6,857 7≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 50 -23,528 553,556 2. 78 4,472 20,001 3 63 -10,528 110,834 4. 63 -10,528 110,834 5. 60 -13,528 183,001 6. 74 0,472 0,223 7. 76 2,472 6,112 8. 72 -1,528 2,334 9. 75 1,472 2,167
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
10. 83 9,472 89,723 11. 75 1,472 2,167 12. 63 -10,528 110,834 13. 98 24,472 598,890 14. 83 9,472 89,723 15. 74 0,472 0,223 16. 98 24,472 598,890 17. 55 -18,528 343,279 18. 62 -11,528 132,890 19. 70 -3,528 12,445 20. 75 1,472 2,167 21. 61 -12,528 156,945 22. 60 -13,528 183,001 23. 70 -3,528 12,445 24. 72 -1,528 2,334 25. 98 24,472 598,890 26. 74 0,472 0,223 27. 70 -3,528 12,445 28. 83 9,472 89,723 29. 86 12,472 155,556 30. 63 -10,528 110,834 31. 80 6,472 41,890 32. 70 -3,528 12,445 33. 95 21,472 461,056 34. 70 -3,528 12,445 35. 72 -1,528 2,334 36. 76 2,472 6,112
∑ 2647 4828,972
Rata-rata:
528,7336
2647
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII E
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
49,5 -2,05 0,4798 50-56 0,0533 2 1,9188 0,00344
56,5 -1,45 0,4265
57-63 0,1242 8 4,4712 2,78503
63,5 -0,85 0,3023
64-70 0,1997 5 7,1892 0,66664
70,5 -0,26 0,1026
71-77 0,0305 11 1,098 89,2984
77,5 0,34 0,1331
78-84 0,1907 5 6,8652 0,50675
84,5 0,93 0,3238
85-91 0,1132 1 4,0752 2,32059
91,5 1,53 0,4370
92-98 0,0464 4 1,6704 3,24894
98,5 2,13 0,4834
∑ 36 =2χ 98,8298
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )
746,11
97,137
35
972,4828
136
972,4828
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 7 – 1 = 6, Diperoleh ( ) )6(12
αχ − = 12,592, hitung2χ =
95,58081.
Karena hitung2χ > tabel
2χ , maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Lampiran 7
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII F
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 91
Nilai minimal = 41
Rentang nilai (R) = 91 - 41
= 50
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 (1,544)
= 6,095 6≈
Panjang kelas = 6
50
= 8,33 9≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 66 -1,714 2,939 2. 50 -17,714 313,796 3 78 10,286 105,796 4. 58 -9,714 94,367 5. 70 2,286 5,224 6. 80 12,286 150,939 7. 49 -18,714 350,224 8. 68 0,286 0,082
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
9. 91 23,286 542,224 10. 78 10,286 105,796 11. 62 -5,714 32,653 12. 46 -21,714 471,510 13. 80 12,286 150,939 14. 68 0,286 0,082 15. 62 -5,714 32,653 16. 60 -7,714 59,510 17. 46 -21,714 471,510 18. 41 -26,714 713,653 19. 62 -5,714 32,653 20. 79 11,286 127,367 21. 42 -25,714 661,224 22. 66 -1,714 2,939 23. 66 -1,714 2,939 24. 58 -9,714 94,367 25. 80 12,286 150,939 26. 87 19,286 371,939 27. 80 12,286 150,939 28. 72 4,286 18,367 29. 68 0,286 0,082 30. 68 0,286 0,082 31. 62 -5,714 32,653 32. 80 12,286 150,939 33. 86 18,286 334,367 34. 71 3,286 10,796 35. 90 22,286 496,653
∑ 2370 6243,143
Rata-rata:
714,6735
2370
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII F
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
40,5 -201 0,4778 41-49 0,0679 5 2,3765 2,8962
49,5 -1,34 0,4099
50-58 0,1581 3 5,5335 1,1600
58,5 -0,68 0,2518
59-67 0,2438 8 8,533 0,0333
67,5 -0,02 0,0080
68-76 0,2342 7 8,197 0,1748
76,5 0,65 0,2422
77-85 0,1627 8 5,6945 0,9334
85,5 1,31 0,4049
86-94 0,0712 4 2,492 0,9125
94,5 1,98 0,4761
∑ 35 =2χ 6,1102
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −hg
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
( )
551,13
622,183
34
143,6243
135
143,6243
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
6,1102.
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 8
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII G
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96
Nilai minimal = 50
Rentang nilai (R) = 96 - 50
= 46
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 (1,505)
= 5,967 6≈
Panjang kelas = 6
46
= 7,67 8≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 74 5,938 35,254 2. 75 6,938 48,129 3 50 -18,063 326,254 4. 74 5,938 35,254 5. 68 -0,063 0,004 6. 82 13,938 194,254 7. 74 5,938 35,254 8. 58 -10,063 101,254
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
9. 90 21,938 481,254 10. 83 14,938 223,129 11. 58 -10,063 101,254 12. 50 -18,063 326,254 13. 51 -17,063 291,129 14. 58 -10,063 101,254 15. 83 14,938 223,129 16. 70 1,938 3,754 17. 74 5,938 35,254 18. 50 -18,063 326,254 19. 74 5,938 35,254 20. 96 27,938 780,504 21. 70 1,938 3,754 22. 68 -0,063 0,004 23. 83 14,938 223,129 24. 66 -2,063 4,254 25. 58 -10,063 101,254 26. 66 -2,063 4,254 27. 58 -10,063 101,254 28. 66 -2,063 4,254 29. 74 5,938 35,254 30. 50 -18,063 326,254 31. 67 -1,063 1,129 32. 60 -8,063 65,004
∑ 2178 4573,875
Rata-rata:
063,6832
2178
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII G
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
49,5 -1,53 0,4370 50-57 0,1292 5 4,1344 0,181
57,5 -0,87 0,3078
58-65 0,2246 7 7,1872 0,005
65,5 -0,21 0,0832
66-73 0,0904 7 2,8928 5,831
73,5 0,45 0,1736
74-81 0,1929 7 6,1728 0,111
81,5 1,11 0,3665
82-89 0,0943 4 3,0176 0,320
89,5 1,76 0,4608
90-97 0,0314 2 1,0048 0,986
97,5 2,42 0,4922
∑ 32 =2χ 7,434
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )
147,12
544,147
31
875,4573
132
875,4573
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
7,434.
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 9
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII H
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 80
Nilai minimal = 50
Rentang nilai (R) = 80 - 50
= 30
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3 (1,5185)
= 6,011 7≈
Panjang kelas = 7
30
= 4,29 5≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 70 5,303 28,122 2. 60 -4,697 22,062 3 60 -4,697 22,062
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
4. 65 0,303 0,092 5. 75 10,303 106,152 6. 60 -4,697 22,062 7. 70 5,303 28,122 8. 65 0,303 0,092 9. 50 -14,697 216,001 10. 70 5,303 28,122 11. 70 5,303 28,122 12. 60 -4,697 22,062 13. 60 -4,697 22,062 14. 60 -4,697 22,062 15. 60 -4,697 22,062 16. 60 -4,697 22,062 17. 70 5,303 28,122 18. 70 5,303 28,122 19. 60 -4,697 22,062 20. 60 -4,697 22,062 21. 60 -4,697 22,062 22. 70 5,303 28,122 23. 70 5,303 28,122 24. 60 -4,697 22,062 25. 70 5,303 28,122 26. 80 15,303 234,183 27. 70 5,303 28,122 28. 60 -4,697 22,062 29. 70 5,303 28,122 30. 60 -4,697 22,062 31. 60 -4,697 22,062 32. 60 -4,697 22,062 33. 70 5,303 28,122
∑ 2135 1246,970
Rata-rata:
697,64
33
2135
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII H
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
49,5 -2,43 0,4925 50-54 0,0441 1 1,4553 0,142
54,5 -1,63 0,4484
55-59 0,1517 0 5,0061 5,006
59,5 -0,83 0,2967
60-64 0,2847 16 9,3951 4,643
64,5 0,03 0,0120
65-69 0,2674 2 8,8242 5,277
69,5 0,77 0,2794
70-74 0,1624 12 5,3592 8,229
74,5 1,57 0,4418
75-79 0,0493 1 1,6269 0,242
79,5 2,37 0,4911
80-84 0,0081 1 0,2673 2,008
84,5 3,17 0,4992
∑ 33 =2χ 25,548
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )
242,6
968,38
32
970,1246
133
970,1246
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 7 – 1 = 6, Diperoleh ( ) )6(12
αχ − = 12,592, hitung2χ =
25,548.
Karena hitung2χ > tabel
2χ , maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Lampiran 10
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII I
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 80
Nilai minimal = 60
Rentang nilai (R) = 80 - 60
= 20
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 34
= 1 + 3,3 (1,5315)
= 6,054 6≈
Panjang kelas = 6
20
= 3,333 4≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 70 1,176 1,384
2. 80 11,176 124,913
3 60 -8,824 77,855
4. 80 11,176 124,913
5. 75 6,176 38,149
6. 60 -8,824 77,855
7. 70 1,176 1,384
8. 65 -3,824 14,619
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
9. 80 11,176 124,913
10. 70 1,176 1,384
11. 80 11,176 124,913
12. 70 1,176 1,384
13. 65 -3,824 14,619
14. 65 -3,824 14,619
15. 70 1,176 1,384
16. 70 1,176 1,384
17. 70 1,176 1,384
18. 65 -3,824 14,619
19. 70 1,176 1,384
20. 60 -8,824 77,855
21. 60 -8,824 77,855
22. 65 -3,824 14,619
23. 70 1,176 1,384
24. 60 -8,824 77,855
25. 70 1,176 1,384
26. 80 11,176 124,913
27. 75 6,176 38,149
28. 60 -8,824 77,855
29. 70 1,176 1,384
30. 65 -3,824 14,619
31. 70 1,176 1,384
32. 65 -3,824 14,619
33. 70 1,176 1,384
34. 65 -3,824 14,619
∑ 2340 1286,938
Rata-rata:
824,6834
2340
=
=
= ∑n
xx
Standar deviasi:
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII I
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
59,5 -1,49 0,4319 60-63 0,1296 6 4,4064 0,5763
63,5 -0,85 0,3023
64-67 0,2191 8 7,4494 0,0407
67,5 -0,21 0,0832
68-71 0,0832 13 2,8288 36,5714
71,5 0,43 0,1664
72-75 0,1913 2 6,5042 3,1192
75,5 1,07 0,3577
76-79 0,0987 0 3,3558 3,3558
79,5 1,71 0,4564
80-83 0,0342 5 1,1628 12,6626
83,5 2,35 0,4906
∑ 34 =2χ 56,326
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )
245,6
998,38
33
938,1286
134
938,1286
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
56,326.
Karena hitung2χ > tabel
2χ , maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Lampiran 11
UJI HOMOGENITAS DATA NILAI AWAL
Hipotesis:
H0 : 21 σσ = (kelima kelas berasal dari populasi dengan variansi homogen)
Ha : 21 σσ ≠ ( kelima kelas berasal dari populasi dengan variansi tidak homogen)
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung2χ < ( )( )11
2−− kαχ , dimana ( )( )11
2−− kαχ didapat dari daftar
distribusi chi-kuadrat dengan peluang ( )α−1 dan dk= k – 1
Pengujian Hipotesis:
Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut:
Sumber Data
Sumber variasi VII B VII C VI I D VII F VII G
Jumlah 2295 2485 2411 2370 2178
n 32 36 36 35 32 x
71,719 69,028 66,972 67,714 68,063
Varians ( )2s
283,241 152,5992 130,599 183,622 147,544
Standart deviasi
( )s16,830 12,3531 11,428 13,551 12,147
Tabel Uji Barlett
Sampel dk = n-1
dk
1
2is
2
isLog
2. isLogdk
2. isdk
VII B 31 0,032258 283,241 2,452156 76,01684 8780,471
VII C 35 0,028571 152,5992 2,183552 76,42433 5340,972
VII D 35 0,028571 130,599 2,11594 74,05789 4570,965
VII F 34 0,029412 183,622 2,263925 76,97344 6243,148
VII G 31 0,03226 142,544 2,15395 66,7724 4418,864
∑ 166 0,15107 − − 370,245 29354,415
Langkah-langkah uji Barlett:
1. Menentukan varians gabungan
( )( )
834,176166
415,29354
1
1 22
=
=
−−
=∑∑
i
ii
n
sns
2. menentukan harga satuan B
( ) ( )
096,373
166.24757,2
1log 2
==
−⋅= ∑ insB
3. menentukan statistika 2χ
( ) ( ){ }{ }
565,6
851,2.3026,2
245,370096,373.3026,2
log110ln 22
==
−=
−−⋅= ∑ ii snBχ
dengan :
ln 10 = 2,3026 ,disebut logaritma asli dari bilangan 10
Dengan α = 5% dan dk = 5 – 1 = 4, Diperoleh
hitung2χ = 6,565
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut homogen.
( )( ) 488,9495.02 =χ
Lampiran 12
UJI HOMOGENITAS
KELAS EKDPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis:
H0 : 21 σσ = (kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi homogen)
Ha : 21 σσ ≠ ( kedua kelas berasal dari populasi dengan variansi tidak homogen)
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung2χ < ( )( )11
2−− kαχ , dimana ( )( )11
2−− kαχ didapat dari daftar
distribusi chi-kuadrat dengan peluang ( )α−1 dan dk= k – 1
Pengujian Hipotesis:
Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut:
Sumber Data
Sumber variasi Eksperimen
(VII F)
Kontrol
(VII G)
Jumlah 2370 2178
N 35 32 x
67,714 68,063
Varians ( )2s
183,622 147,544
Standart deviasi
( )s13,551 12,147
Tabel Uji Barlett
Sampel dk = n-1
dk
1
2is
2
isLog
2. isLogdk
2. isdk
Eksperimen (VII F) 34 0,02941 183,622 2,263925 76,97344 6243,148
Kontrol (VII G) 31 0,03226 142,544 2,15395 66,7724 4418,864
∑ 65 0,06167 − − 143,746 10662,01
Langkah-langkah uji Barlett:
1. Menentukan varians gabungan
( )( )
031,16465
01,10662
1
1 22
=
=
−−
=∑∑
i
ii
n
sns
2. menentukan harga satuan B
Log 164,031 = 2,2149
( ) ( )
97,143
65.2149,2
1log 2
==
−⋅= ∑ insB
3. menentukan statistika 2χ
( ) ( ){ }{ }
516,0
224,0.3026,2
746,14397,143.3026,2
log110ln 22
==
−=
−−⋅= ∑ ii snBχ
dengan :
ln 10 = 2,3026 ,disebut logaritma asli dari bilangan 10
Dengan α = 5% dan dk = 2 – 1 = 1, Diperoleh
hitung2χ = 0,516
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut homogen.
( )( ) 84,3195.02 =χ
Lampiran 13
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis:
H0 : 21 µµ =
Ha : 21 µµ ≠
dengan:
1µ = tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelas sampel
2µ = ada tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelas sampel
Sumber Data
No Sampel n 2s
1 VIIF 35 67,714 183,622
2 VIIG 32 68,063 147,544
Rumus yang digunakan:
21
21
11
nns
xxt
+
−= , dengan s2 = ( ) ( )
2
11
21
222
211
−+−+−
nn
snsn
Kriteria pengujian:
Jika tabelhitungtabel ttt <<− , di mana t tabel didapat dari daftar distribusi t, dengan
dk = (n1 + n2 -2) dan peluang
− α2
11 , maka H0 diterima.
Perhitungan:
s2 = 23235
544,147)132(622,183)135(
−+−+−
= 23235
864,4573148,6243
−++
416,16665
012,10817
=
=
s = 12,9
t =
32
1
35
19,12
714,67-68,063
+
= 031,0029,09,12
0,349
+
=
245,09,12
0,349
×
=0,11
Untuk α = 5% dan dk = (35 + 32 -2) = 65, diperoleh
00,2=tabelt
11,0=hitungt
Karena tabelhitungtabel ttt <<− , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata yang signifikan antara kedua kelas.
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9a
1 U_12 5 5 5 5 5 10 10 5 5
2 U_24 5 5 5 5 5 10 10 5 5
3 U_34 5 5 5 5 5 10 10 5 5
4 U_37 5 5 5 5 5 10 10 5 3
5 U_15 5 5 3 5 5 10 10 5 3
6 U_28 5 5 3 5 5 6 10 5 5
7 U_7 5 5 3 5 5 10 9 5 1
8 U_18 5 5 3 5 5 10 9 5 1
9 U_13 5 5 2 5 3 10 9 5 1
10 U_5 5 5 5 5 5 7 6 3 1
11 U_16 5 5 2 5 3 10 8 5 1
12 U_4 5 4 5 4 3 7 6 4 1
13 U_8 5 5 5 5 5 7 6 4 1
14 U_20 5 5 5 5 3 7 5 3 1
15 U_6 5 5 5 5 2 5 5 5 1
16 U_23 5 5 3 5 3 3 10 5 1
17 U_21 5 5 5 5 5 0 6 5 1
18 U_2 5 5 5 5 3 10 10 5 0
19 U_27 5 5 5 5 5 7 9 5 2
20 U_1 4 2 4 4 3 5 10 5 1
21 U_10 4 2 2 2 5 3 6 3 1
22 U_11 1 2 2 2 5 6 10 3 1
23 U_29 2 5 5 4 5 4 9 5 0
24 U_22 2 5 2 2 5 0 6 3 1
25 U_32 2 4 2 2 4 3 4 2 1
26 U_31 4 2 2 2 5 0 6 4 1
27 U_9 5 2 4 2 4 2 6 3 1
28 U_26 2 4 4 2 4 4 4 1 1
29 U_35 1 2 2 4 5 2 10 2 1
30 U_33 2 5 2 2 5 8 2 2 1
31 U_30 2 5 2 2 5 8 2 2 2
32 U_17 5 5 2 5 2 1 10 0 1
33 U_25 1 1 2 2 2 4 1 0 1
34 U_14 5 2 2 4 5 2 0 0 0
35 U_19 5 2 2 5 5 2 2 2 0
36 U_36 5 2 2 4 2 0 2 0 0
37 U_3 2 3 2 2 3 0 5 0 0
∑X 149 149 124 146 154 203 253 126 53
∑(X²) 679 669 482 640 686 1587 2081 548 149
∑XY 9473 9627 8059 9223 9486 14165 16730 8677 3919
(∑X)² 22201 22201 15376 21316 23716 41209 64009 15876 2809
rxy 0,473 0,658 0,606 0,455 0,275 0,738 0,663 0,827 0,702
r tabel
kriteria VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID
(∑X)² 22201 22201 15376 21316 41209 64009 15876 2809
RATA2 600,0270 600,0270 415,5676 576,1081 1113,7568 1729,9730 429,0811 75,9189
Si ² 2,1344 1,8641 1,7955 1,7268 12,7904 9,4872 3,2140 1,9752
∑(Si ²) 75,1600
VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAY A BEDA BUTIR SOALV
alid
itas
Dengan taraf signifikan 5% dan N = 37 di peroleh rtabel =
Rel
iabi
litas
(St ²) 402,0088
r11 0,871
Kriteria RELIABEL
B 149 149 124 146 154 203 253 126 53
JS 37 37 37 37 37 37 37 37 37
RATA2 4,027 4,027 3,351 3,946 4,162 5,486 6,838 3,405 1,432
TK 0,805 0,805 0,670 0,789 0,832 0,549 0,684 0,681 0,286
Kriteria Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar
BA 90 89 74 89 75 142 149 84 37
BB 59 60 50 57 79 61 104 42 16
JA 19 19 19 19 19 19 19 19 19
JB 18 18 18 18 18 18 18 18 18
PA 4,737 4,684 3,895 4,684 3,947 7,474 7,842 4,421 1,947
PB 3,278 3,333 2,778 3,167 4,389 3,389 5,778 2,333 0,889
DB 0,292 0,270 0,223 0,304 -0,088 0,408 0,206 0,418 0,212
Kriteria Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Baik Cukup
Diterima Diterima Diterima Diterima Dibuang Diterima Diterima Diterima Diterima
S
Keterangan
Rel
iabi
litas
Tin
gkat
Kes
ukar
anD
aya
Bed
a
9b 9c 10 11 12 13 Y Y²
5 5 6 5 10 10 96 9216
5 5 10 5 5 10 95 9025
5 5 10 5 5 10 95 9025
5 5 10 5 5 0 83 6889
5 5 10 5 5 0 81 6561
5 1 6 5 5 10 81 6561
2 5 5 5 3 10 78 6084
1 5 5 5 3 9 76 5776
1 5 5 5 5 9 75 5625
2 5 5 5 5 10 74 5476
2 5 5 5 2 10 73 5329
5 5 5 4 5 10 73 5329
1 1 5 5 5 10 70 4900
1 5 5 5 5 10 70 4900
1 5 5 5 5 10 69 4761
1 5 5 5 3 10 69 4761
1 5 5 5 5 10 68 4624
2 5 5 5 0 0 65 4225
2 2 2 5 0 0 59 3481
5 5 5 2 0 0 55 3025
2 2 5 4 3 10 54 2916
1 5 5 4 3 3 53 2809
5 5 2 2 0 0 53 2809
1 5 5 3 3 10 53 2809
5 5 3 4 1 9 51 2601
2 2 5 5 1 10 51 2601
5 5 3 2 1 6 51 2601
5 5 3 2 1 9 51 2601
1 5 5 5 2 1 48 2304
2 2 3 5 1 4 46 2116
2 2 2 4 1 4 45 2025
1 1 2 2 1 3 41 1681
0 1 4 5 6 5 35 1225
0 0 2 3 2 0 27 729
0 0 0 0 0 0 25 625
0 0 0 2 0 0 19 361
0 0 0 0 0 0 17 289
89 134 168 148 107 222 2225 148675
347 624 994 672 509 2036 (∑Y)²= 4950625
6107 9012 11659 9669 7621 15142
7921 17956 28224 21904 11449 49284
0,537 0,664 0,839 0,705 0,689 0,554
0,325
VALID VALID VALID VALID VALID VALID
7921 17956 28224 21904 11449 49284
214,0811 485,2973 762,8108 592,0000 309,4324 1332,0000
3,5924 3,7487 6,2484 2,1622 5,3937 19,0270
VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAY A BEDA BUTIR SOAL
89 134 168 148 107 222
37 37 37 37 37 37
2,405 3,622 4,541 4,000 2,892 6,000
0,481 0,724 0,454 0,800 0,289 0,600
Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang
50 82 112 89 81 148
39 52 56 59 26 74
19 19 19 19 19 19
18 18 18 18 18 18
2,632 4,316 5,895 4,684 4,263 7,789
2,167 2,889 3,111 3,278 1,444 4,111
0,093 0,285 0,278 0,281 0,282 0,368
Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Dibuang Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
Lam
pira
n 15
KIS
I-K
ISI T
ES
Mat
a P
elaj
aran
: Mat
emat
ika
Sat
uan
Pen
didi
kan
: MT
s. N
eger
i 01
Sem
ara
ng
Kel
as /
Sem
este
r
: VII/
II
Mat
eri P
okok
: Seg
itiga
dan
Se
gi e
mpa
t
Alo
kasi
Wak
tu
: 2
x 4
0 m
enit
Jum
lah
Soa
l
: 13
Sta
ndar
Kom
pete
nsi
: Mem
aham
i kon
sep
segi
empa
t dan
se
gitig
a se
rta
men
entu
kan
ukur
ann
ya
Kom
pete
nsi D
asa
r In
dika
tor
Jum
lah
But
ir
Soa
l
Per
ilaku
ya
ng
diuk
ur
No.
Soa
l B
entu
k te
s
Men
ghitu
ng
kelil
ing
dan
lu
as
bang
un
segi
tiga
dan
segi
empa
t
sert
a m
engg
unak
ann
ya
dala
m
pem
ecah
an m
asal
ah
1 m
engh
itun
g ke
lilin
g da
n lu
as
segi
tiga
2 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
berk
aita
n de
nga
n ke
lilin
g da
n lu
as
segi
tiga
3 m
engh
itun
g ke
lilin
g pe
rse
gi
panj
ang,
pe
rse
gi,
jaja
rgen
jan
g,
bela
h ke
tupa
t, la
yan
g-la
yan
g d
an
trap
esiu
m
4 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
berk
aita
n de
nga
n ke
lilin
g pe
rse
gi
panj
ang,
pe
rse
gi,
jaja
rgen
jan
g,
bela
h ke
tupa
t, la
yan
g-la
yan
g d
an
trap
esiu
m
5 m
enem
ukan
ru
mus
lu
as
pers
egi
panj
ang,
per
segi
, dan
jaja
rgen
jan
g
6 m
engh
itun
g lu
as p
erse
gi p
anja
ng,
pers
egi
, dan
jaja
rgen
jan
g
7 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
3 2 3
Pen
geta
huan
Pem
aham
an
Pen
erap
an
1, 2
, 9b
11, 3
7, 1
0, 1
2
Ura
ian
Ura
ian
Ura
ian
berk
aita
n d
enga
n lu
as
pers
egi
panj
ang,
per
segi
, dan
jaja
rgen
jan
g
8 m
enem
ukan
ru
mus
lu
as
bela
h
ketu
pat,
laya
ng-
laya
ng
dan
trap
esiu
m
9 m
engh
itun
g lu
as
bela
h
ketu
pat,
laya
ng-
laya
ng
dan
trap
esiu
m
10 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
berk
aita
n d
enga
n lu
as
bela
h
ketu
pat,
laya
ng-
laya
ng
dan
trap
esiu
m
3 2 2
Pen
geta
huan
Pem
aham
an
Pen
erap
an
8, 9
a, 9
c
4, 5
6, 1
3
Ura
ian
Ura
ian
Ura
ian
Lampiran 16
SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : 2 Sekolah : MTs NEGERI 01 SEMARANG Alokasi Waktu : 80 menit
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar dan teliti!
1. Hitunglah luas persegi panjang yang mempunyai ukuran panjang 22 cm dan
lebar 16 cm.
2. Panjang sisi persegi adalah 18 cm. Hitunglah luas persegi tersebut!
3. Suatu jajargenjang memiliki luas 150 cm2, jika tinggi jajar genjang 10 cm.
Tentukan alas jajargenjang tersebut!
4. Panjang diagonal belah ketupat berturut-turut adalah 16 cm dan 12 cm.
Hitunglah luas belah ketupat tersebut!
5. Panjang diagonal sebuah layang- layang adalah 14 cm dan 6 cm. Tentukan
luas layang-layang tersebut!
6.
Gambar di atas merupakan sebuah meja antik pak Andra yang berbentuk segi
enam. Jika diperhatikan, bentuk meja tersebut merupakan gabungan dua
trapesium yang kongruen. Tentukan luas meja antik milik pak Andra
tersebut!
7. Seorang petani mempunyai sebidang sawah berbentuk persegi panjang.
Setiap 1 m2 sawah diberi 5 gram pupuk. Sawah itu berukuran panjang 60 m
dan lebar 40 m. Tentukan banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani itu.
F
A B
C
D E
35 cm
40 cm
90 cm
8. D Hitunglah luas layang-layang pada gambar di
3 cm samping!
A 8 cm C
12 cm
B
9. Tentukan luas dari masing-masing segi empat pada gambar berikut
8 cm
10 cm 9 cm
14 cm 12 cm
(a) (b)
24 cm
16 cm
(c)
10. Gambar di bawah ini menunjukkan rencana arsitek untuk bagian depan suatu
rumah. Hitunglah luas bagian depan rumah itu!
3 m
5 m
9 m
16 m
11. Luas sebuah persegi panjang adalah 96 cm2. Jika panjang persegi panjang
tersebut adalah 12 cm, berapakah lebar persegi panjang tersebut?
12. Atap sebuah rumah akan diberi genteng yang berbentuk jajargenjang dengan
alas 30 cm dan tinggi 20 cm. Jika luas atap 120 m2 , berapa banyak genteng
yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut?
13. Sebuah halaman rumah bagian tengahnya berbentuk belah ketupat yang
ukuran diagonalnya 16 m dan 24 m. Bagian tengah halaman rumah tersebut
akan ditanami rumput. Jika harga rumput Rp. 10.000/m2, hitunglah biaya
yang diperlukan untuk menanam rumput tersebut!
SELAMAT MENGERJAKANSELAMAT MENGERJAKANSELAMAT MENGERJAKANSELAMAT MENGERJAKAN
Lampiran 17
JAWABAN SOAL UJI COBA NO JAWABAN SKOR 1. Diketahui = panjang persegi panjang 22 cm
Lebar 16 cm Ditanya = luas persegi panjang? Jawab =
Luas = lp × = 22 x 16 = 352 cm2
Jadi, luas persegi panjang tersebut adalah 352 cm2
5
2. Diketahui = panjang sisi persegi 18 cm
Ditanya = Luas persegi? Jawab =
Luas persegi = ss × = 1818 × = 324 cm2
Jadi, Luas persegi adalah 324 cm2
5
3. Diketahui = Luas jajargenjang = 150 cm2 Tinggi = 10 cm
Ditanya = Luas jajargenjang? Jawab =
Luas = ta × 150 = 10×a
a = 10
150
= 15 cm
Jadi, alas jajargenjang tersebut adalah 15 cm.
5
4. Diketahui = D
12 cm
O
A 8cm 8cm C
B
Ditanya = Luas belahketupat? Jawab =
Luas belahketupat = 212
1dd ××
5
= 12162
1 ××
= 96 cm2
Jadi, luas belahketupat tersebut adalah 96 cm2
5. Diketahui = Layang-layang
d1 = 6 cm, d2 = 14 cm Ditanya = luas layang-layang? Jawab =
Luas layang-layang = 212
1dd ××
= 1462
1 ××
= 42 cm2
Jadi, luas layang-layang tersebut adalah 42 cm
5
6. Diketahui = meja berbentuk segi enam
Ditanya = Luas meja Jawab =
Luas meja = 2 × Luas trapesium
= tba
×
+×
22
= 352
90402 ×
+×
= 4.550 cm2
Jadi, luas meja antik tersebut adalah 4.550 cm2
10
7. Diketahui = Sawah berbentuk persegi panjang Panjang 60 m
Lebar 40 m Setiap 1 m2 sawah diberi 5 g pupuk.
10
F
A B
C
35 cm
90 cm
E 40 cm D
Ditanya = Banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani? Jawab =
Luas = lp × = 4060×
= 2.400 m2 Banyaknya pupuk yang dibutuhkan = 400.25 ×
= 12000 g Jadi, banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani adalah 12000 g
8. Diketahui = Layang-layang
d1 = 8 cm, d2 = 15 cm Ditanya = Luas layang-layang? Jawab =
Luas layang-layang = 212
1dd ××
= 1582
1 ××
= 60 cm2
Jadi, luas layang-layang tersebut adalah 60 cm
5
9. (a) L = t
ba×
+2
= 82
148×
+
= 88 cm2
Jadi, Luas trapesium tersebut 88 cm2
(b) L = ta ×
= 912 × = 108 cm2
Jadi, Luas jajargenjang tersebut 108 cm2
(c) L = 212
1dd ××
= 16242
1 ××
= 192 cm2 Jadi, Luas belahketupat tersebut 192 cm2
15
10. Diketahui = 3 m
5 m
9 m
16 m
Ditanya = Luas bangun ? Jawab =
Luas bangun = luas trapesium + luas persegi panjang
= )
×
+t
ba
2 + ( )lp ×
= )
×
+5
2
163 + ( )916 ×
= 47,5 + 144 = 191,5 m2
Jadi, luas bangun di atas adalah 191,5 m2
10
11. Diketahui = Luas persegi panjang 96 cm2
Panjang 12 cm Ditanya = lebar...? Jawab =
Luas persegi panjang = lp ×
p = l
L
=12
96
= 8 cm Jadi, lebar persegi panjang tersebut adalah 8 cm
5
12. Diketahui = Luas atap rumah 120 m2
Genteng berbentuk jajargenjang, dengan Alas 30 cm Tinggi 20 cm
Ditanya = banyak genteng yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut
Jawab = Luas atap rumah = 120 m2
= 1.200.000 cm2
Luas genteng = ta × = 2030 ×
10
= 600 cm2
Banyaknya genteng yang dibutuhkan = 600
000.200.1
= 2.000 Jadi, banyaknya genteng yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah adalah 2000 genteng
13 Diketahui = halaman rumah yang tengahnya berbentuk belah ketupat dengan d1 = 16 cm d2 = 24 cm bagian tengah halaman rumah akan ditanami
rumput. Harga rumput Rp. 10.000/m2
Ditanya = biaya yang diperlukan untuk menanam rumput tersebut Jawab =
Luas belah ketupat = 212
1dd ××
= 24162
1 ××
= 192 m2
Biaya yang diperlukan untuk menanam rumput = 000.10192 ×
= 1.920.000
Jadi, biaya yang diperlukan untuk menanam rumput tersebut adalah Rp. 1.920.000,00
10
Skor total 100 s
Lampiran 18 DAFTAR NILAI ULANGAN MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT
KELAS UJI COBA(VIIIE)
No. Nama Nilai
1 Adam Rehadian 55 2 Adha Fauzi Yunaz 65 3 Aditya Marta Dinata Sarosa 17 4 Ahmat Khabib Auliyak 73 5 Aina Rosalia Farikham 74 6 Amaliya Nurul Ain 69 7 Aprianto Aji Setiawan 78 8 Ayu Istiqomah 70 9 Bima Choirul Umam 51
10 Desi Kumalasari 54 11 Dian Amirul Wahyuningtyas 53 12 Eka Ari Handayani 96 13 Erwin Mariyanto 75 14 Firdano El Fazam Muhtadi 27 15 Firmansyah Mawardi 81 16 Gusti Agung Sri Setyawan 73 17 Ilham Ikhwanul Anam 41 18 Imam Aji Prasetyo 76 19 Iqbal Eka Adriansyah 25 20 Irmayanti 70 21 Laeli Ulfa Sherly Hidayati 68 22 Lisa Octaviana 53 23 Makrifatul Khasanah 69 24 Maliya Sari 95 25 Marhaban Wibisono 35 26 Muchlis Nurul Huda 51 27 Muhammad Ade Prasetyo 59 28 Putri Efa Marta Etika 81 29 Rahmat Catur Rivai 53 30 Rina Yuliani 45 31 Rizkia Eka Putri Yuliana 51 32 Rofi Imartian Hafiz 51 33 Rosida Amalia Putri 46 34 Sa’adah Amatillah Sholihah 95 35 Siti Naena Asifah 48 36 Sugito 19 37 Yoyok Supriyadi 83
Jumlah 2225 Rata-rata Kelas 60,14
A
NA
LIS
IS B
UT
IR S
OA
L T
AH
AP
KE
DU
A
VA
LID
ITA
S, R
ELI
AB
ILIT
AS
, TIN
GK
AT
KE
SU
KA
RA
N, D
AN
DA
YA
BE
DA
BU
TIR
SO
AL
No
Kod
e 1
2 3
4 6
7 8
9a
9b
9c
10
11
12
13
Y
Y²
1 U
_12
5
5 5
5 1
0 1
0 5
5 5
5 6
5 1
0 1
0 9
1 8
281
2 U
_24
5
5 5
5 1
0 1
0 5
5 5
5 1
0 5
5 1
0 9
0 8
100
3 U
_34
5
5 5
5 1
0 1
0 5
5 5
5 1
0 5
5 1
0 9
0 8
100
4 U
_37
5
5 5
5 1
0 1
0 5
3 5
5 1
0 5
5 0
78
608
4
5 U
_15
5
5 3
5 1
0 1
0 5
3 5
5 1
0 5
5 0
76
577
6
6 U
_28
5
5 3
5 6
10
5 5
5 1
6 5
5 1
0 7
6 5
776
7 U
_7
5 5
3 5
10
9 5
1 2
5 5
5 3
10
73
532
9
8 U
_18
5
5 3
5 1
0 9
5 1
1 5
5 5
3 9
71
504
1
9 U
_13
5
5 2
5 1
0 9
5 1
1 5
5 5
5 9
72
518
4
10
U_
5 5
5 2
5 1
0 8
5 1
2 5
5 5
2 1
0 7
0 4
900
11
U_
16
5 4
5 4
7 6
4 1
5 5
5 4
5 1
0 7
0 4
900
12
U_
4 5
5 5
5 7
6 3
1 2
5 5
5 5
10
69
476
1
13
U_
8 5
5 5
5 7
5 3
1 1
5 5
5 5
10
67
448
9
14
U_
20
5 5
5 5
5 5
5 1
1 5
5 5
5 1
0 6
7 4
489
15
U_
6 5
5 3
5 3
10
5 1
1 5
5 5
3 1
0 6
6 4
356
16
U_
23
5 5
5 5
7 6
4 1
1 1
5 5
5 1
0 6
5 4
225
17
U_
21
5 5
5 5
0 6
5 1
1 5
5 5
5 1
0 6
3 3
969
18
U_
2 5
5 5
5 1
0 1
0 5
0 2
5 5
5 0
0 6
2 3
844
19
U_
27
5 5
5 5
7 9
5 2
2 2
2 5
0 0
54
291
6
20
U_
1 4
2 4
4 5
10
5 1
5 5
5 2
0 0
52
270
4
21
U_
10
4 2
2 2
3 6
3 1
2 2
5 4
3 1
0 4
9 2
401
22
U_
11
1 2
2 2
6 1
0 3
1 1
5 5
4 3
3 4
8 2
304
23
U_
29
2 5
5 4
4 9
5 0
5 5
2 2
0 0
48
230
4
24
U_
22
2 5
2 2
0 6
3 1
1 5
5 3
3 1
0 4
8 2
304
25
U_
32
2 4
2 2
3 4
2 1
5 5
3 4
1 9
47
220
9
26
U_
9 5
2 4
2 2
6 3
1 5
5 3
2 1
6 4
7 2
209
27
U_
26
2 4
4 2
4 4
1 1
5 5
3 2
1 9
47
220
9
28
U_
31
4 2
2 2
0 6
4 1
2 2
5 5
1 1
0 4
6 2
116
29
U_
35
1 2
2 4
2 1
0 2
1 1
5 5
5 2
1 4
3 1
849
30
U_
33
2 5
2 2
8 2
2 1
2 2
3 5
1 4
41
168
1
31
U_
30
2 5
2 2
8 2
2 2
2 2
2 4
1 4
40
160
0
32
U_
17
5 5
2 5
1 1
0 0
1 1
1 2
2 1
3 3
9 1
521
33
U_
25
1 1
2 2
4 1
0 1
0 1
4 5
6 5
33
108
9
34
U_
14
5 2
2 4
2 0
0 0
0 0
2 3
2 0
22
484
35
U_
19
5 2
2 5
2 2
2 0
0 0
0 0
0 0
20
400
36
U_
36
5 2
2 4
0 2
0 0
0 0
0 2
0 0
17
289
37
U_
3 2
3 2
2 0
5 0
0 0
0 0
0 0
0 1
4 1
96
Validitas
∑X
1
49
149
1
24
146
2
03
253
1
26
53
89
134
1
68
148
1
07
222
2
071
130
389
∑(X
²)
679
6
69
482
6
40
158
7 2
081
548
1
49
347
6
24
994
6
72
509
2
036
(∑Y
)²=
4
289
041
∑X
Y
885
7 8
999
753
8 8
627
132
93
156
59
813
2 3
678
571
7 8
448
1
093
1 9
041
716
5 1
420
8
(∑X
)²
222
01
222
01
153
76
213
16
412
09
640
09
158
76
280
9 7
921
1
795
6 2
822
4 2
190
4 1
144
9 4
928
4
rxy
0,4
84
0,6
60
0,6
09
0,4
73
0,7
38
0,6
65
0,9
63
0,6
92
0,5
30
0,6
69
0,8
35
0,7
04
0,6
92
0,5
58
r ta
bel
D
enga
n ta
raf s
igni
fikan
5%
dan
N =
37
di p
ero
leh
rta
bel
=
0,3
25
krite
ria
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
Reliabilitas
(∑X
)²
222
01
222
01
153
76
213
16
412
09
640
09
158
76
280
9 7
921
179
56
282
24
219
04
114
49
492
84
RA
TA
2
600
,02
7 6
00,0
27
415
,56
8 5
76,1
08
111
3,7
57
172
9,9
73
429
,08
1 7
5,91
9 2
14,0
81
485
,29
7 7
62,8
11
592
,00
0
309
,43
2 1
332
,000
Si ²
2
,134
1
,864
1
,795
1
,727
1
2,79
0 9
,487
3
,214
1
,975
3
,592
3
,749
6
,248
2
,162
5
,394
1
9,02
7
∑(S
i ²)
75,
160
(St
²)
391
,05
3
r11
0,8
70
Krit
eria
R
elia
bel
Tingkat kesukaran
B
149
1
49
124
1
46
203
2
53
126
5
3 8
9 1
34
168
1
48
107
2
22
JS
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
RA
TA
2
4,0
27
4,0
27
3,3
51
3,9
46
5,4
86
6,8
38
3,4
05
1,4
32
2,4
05
3,6
22
4,5
41
4,0
00
2,8
92
6,0
00
TK
0
,805
0
,805
0
,670
0
,789
0
,549
0
,684
0
,681
0
,286
0,4
81
0,7
24
0,4
54
0,8
00
0,2
89
0,6
00
Krit
eria
M
udah
M
udah
S
edan
g M
udah
S
edan
g S
edan
g S
edan
g S
ukar
Sed
ang
Mud
ah
Sed
ang
Mud
ah
Suk
ar
Sed
ang
Daya Beda
BA
9
0 8
9 7
4 8
9 1
42
149
8
4 3
7 5
0 8
2 1
12
89
81
148
BB
5
9 6
0 5
0 5
7 6
1 1
04
42
16
39
52
56
59
26
74
JA
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
JB
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
PA
4
,737
4
,684
3
,895
4
,684
7
,474
7
,842
4
,421
1
,947
2,6
32
4,3
16
5,8
95
4,6
84
4,2
63
7,7
89
PB
3
,278
3
,333
2
,778
3
,167
3
,389
5
,778
2
,333
0
,889
2,1
67
2,8
89
3,1
11
3,2
78
1,4
44
4,1
11
DB
0
,292
0
,270
0
,223
0
,304
0
,408
0
,206
0
,418
0
,212
0,0
93
0,2
85
0,2
78
0,2
81
0,2
82
0,3
68
Krit
eria
C
uku
p C
uku
p C
uku
p C
uku
p B
aik
C
uku
p B
aik
C
uku
p Je
lek
C
uku
p C
uku
p C
uku
p C
uku
p C
uku
p
Ket
era
nga
n D
iterim
a D
iterim
a D
iterim
a D
iterim
a D
iterima
Dite
rima
Dite
rima
Dite
rima
Dib
uan
g D
iterim
a D
ite
rima
Dite
rima
Dite
rima
Dite
rima
Lam
pira
n 19
A
NA
LIS
IS B
UT
IR S
OA
L (V
ALI
DIT
AS
, RE
LIA
BIL
ITA
S, T
ING
KA
T K
ES
UK
AR
AN
, DA
N D
AY
A B
ED
A B
UT
IR S
OA
L)
No
Kod
e 1
2 3
4 5
6 7
8 9
a 9
b 9
c 1
0 1
1 1
2 1
3 Y
Y
²
1 U
_12
5
5 5
5 5
10
10
5 5
5 5
6 5
10
10
96
921
6
2 U
_24
5
5 5
5 5
10
10
5 5
5 5
10
5 5
10
95
902
5
3 U
_34
5
5 5
5 5
10
10
5 5
5 5
10
5 5
10
95
902
5
4 U
_37
5
5 5
5 5
10
10
5 3
5 5
10
5 5
0 8
3 6
889
5 U
_15
5
5 3
5 5
10
10
5 3
5 5
10
5 5
0 8
1 6
561
6 U
_28
5
5 3
5 5
6 1
0 5
5 5
1 6
5 5
10
81
656
1
7 U
_7
5 5
3 5
5 1
0 9
5 1
2 5
5 5
3 1
0 7
8 6
084
8 U
_18
5
5 3
5 5
10
9 5
1 1
5 5
5 3
9 7
6 5
776
9 U
_13
5
5 2
5 3
10
9 5
1 1
5 5
5 5
9 7
5 5
625
10
U_
5 5
5 5
5 5
7 6
3 1
2 5
5 5
5 1
0 7
4 5
476
11
U_
16
5 5
2 5
3 1
0 8
5 1
2 5
5 5
2 1
0 7
3 5
329
12
U_
4 5
4 5
4 3
7 6
4 1
5 5
5 4
5 1
0 7
3 5
329
13
U_
8 5
5 5
5 5
7 6
4 1
1 1
5 5
5 1
0 7
0 4
900
14
U_
20
5 5
5 5
3 7
5 3
1 1
5 5
5 5
10
70
490
0
15
U_
6 5
5 5
5 2
5 5
5 1
1 5
5 5
5 1
0 6
9 4
761
16
U_
23
5 5
3 5
3 3
10
5 1
1 5
5 5
3 1
0 6
9 4
761
17
U_
21
5 5
5 5
5 0
6 5
1 1
5 5
5 5
10
68
462
4
18
U_
2 5
5 5
5 3
10
10
5 0
2 5
5 5
0 0
65
422
5
19
U_
27
5 5
5 5
5 7
9 5
2 2
2 2
5 0
0 5
9 3
481
20
U_
1 4
2 4
4 3
5 1
0 5
1 5
5 5
2 0
0 5
5 3
025
21
U_
10
4 2
2 2
5 3
6 3
1 2
2 5
4 3
10
54
291
6
22
U_
11
1 2
2 2
5 6
10
3 1
1 5
5 4
3 3
53
280
9
23
U_
29
2 5
5 4
5 4
9 5
0 5
5 2
2 0
0 5
3 2
809
24
U_
22
2 5
2 2
5 0
6 3
1 1
5 5
3 3
10
53
280
9
25
U_
32
2 4
2 2
4 3
4 2
1 5
5 3
4 1
9 5
1 2
601
26
U_
31
4 2
2 2
5 0
6 4
1 2
2 5
5 1
10
51
260
1
27
U_
9 5
2 4
2 4
2 6
3 1
5 5
3 2
1 6
51
260
1
28
U_
26
2 4
4 2
4 4
4 1
1 5
5 3
2 1
9 5
1 2
601
29
U_
35
1 2
2 4
5 2
10
2 1
1 5
5 5
2 1
48
230
4
30
U_
33
2 5
2 2
5 8
2 2
1 2
2 3
5 1
4 4
6 2
116
31
U_
30
2 5
2 2
5 8
2 2
2 2
2 2
4 1
4 4
5 2
025
32
U_
17
5 5
2 5
2 1
10
0 1
1 1
2 2
1 3
41
168
1
33
U_
25
1 1
2 2
2 4
1 0
1 0
1 4
5 6
5 3
5 1
225
34
U_
14
5 2
2 4
5 2
0 0
0 0
0 2
3 2
0 2
7 7
29
35
U_
19
5 2
2 5
5 2
2 2
0 0
0 0
0 0
0 2
5 6
25
36
U_
36
5 2
2 4
2 0
2 0
0 0
0 0
2 0
0 1
9 3
61
37
U_
3 2
3 2
2 3
0 5
0 0
0 0
0 0
0 0
17
289
Validitas
∑X
1
49
149
1
24
146
1
54
203
2
53
126
5
3 8
9 1
34
168
1
48
107
2
22
222
5 1
486
75
∑(X
²)
679
6
69
482
6
40
686
1
587
208
1 5
48
149
3
47
624
9
94
672
5
09
203
6 (∑
Y)²
=
495
062
5
∑X
Y
947
3 9
627
805
9 9
223
948
6 1
416
5 1
673
0 8
677
391
9 6
107
9
012
116
59
966
9 7
621
151
42
(∑X
)²
222
01
222
01
153
76
213
16
237
16
412
09
640
09
158
76
280
9 7
921
179
56
282
24
219
04
114
49
492
84
rxy
0,4
73
0,6
58
0,6
06
0,4
55
0,2
75
0,7
38
0,6
63
0,8
27
0,7
02
0,5
37
0,6
64
0,8
39
0,7
05
0,6
89
0,5
54
r ta
bel
D
enga
n ta
raf s
igni
fikan
5%
dan
N =
37
di p
ero
leh
rta
bel
=
0,3
25
krite
ria
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
TID
AK
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
V
ALI
D
VA
LID
Reliabilitas
(∑X
)²
222
01
222
01
153
76
213
16
4
120
9 6
400
9 1
587
6 2
809
792
1 1
795
6 2
822
4 2
190
4 1
144
9 4
928
4
RA
TA
2
600
,02
7 6
00,0
27
415
,56
8 5
76,1
08
1
113
,76
172
9,9
7 4
29,0
81
75,
919
214
,08
1 4
85,2
97
762
,81
1 5
92,0
00
3
09,4
32
133
2
Si ²
2
,134
1
,864
1
,795
1
,727
12,
790
9,4
87
3,2
14
1,9
75
3,5
92
3,7
49
6,2
48
2,1
62
5,3
94
19,
027
∑(S
i ²)
75,
160
(St
²)
402
,00
9
r11
0,8
76
Krit
eria
R
elia
bel
Tingkat Kesukar
an
∑X
1
49
149
1
24
146
1
54
203
2
53
126
5
3 8
9 1
34
168
1
48
107
2
22
N
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
Sm
5
5 5
5 5
10
10
5 5
5 5
10
5 1
0 1
0
TK
0
,805
0
,805
0
,670
0
,789
0
,832
0
,549
0
,684
0
,681
0,2
86
0,4
81
0,7
24
0,4
54
0,8
00
0,2
89
0,6
00
Krit
eria
M
udah
M
udah
S
edan
g M
udah
M
udah
S
edan
g S
edan
g S
edan
g
Suk
ar
Sed
ang
Mud
ah
Sed
ang
Mud
ah
Suk
ar
Sed
ang
Daya Beda
∑A
9
0 8
9 7
4 8
9 7
5 1
42
149
8
4 3
7 5
0 8
2 1
12
89
81
148
∑B
5
9 6
0 5
0 5
7 7
9 6
1 1
04
42
16
39
52
56
59
26
74
n A
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
n B
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
P A
4,7
37
4,6
84
3,8
95
4,6
84
3,9
47
7,4
74
7,8
42
4,4
21
1,
947
2
,632
4
,316
5
,895
4
,684
4
,263
7
,789
P B
3,2
78
3,3
33
2,7
78
3,1
67
4,3
89
3,3
89
5,7
78
2,3
33
0,
889
2
,167
2
,889
3
,111
3
,278
1
,444
4
,111
DB
0
,292
0
,270
0
,223
0
,304
-0
,088
0
,408
0
,206
0
,418
0
,212
0
,093
0
,285
0
,278
0
,281
0
,282
0
,368
Krit
eria
C
uku
p C
uku
p C
uku
p C
uku
p Je
lek
Ba
ik
Cuk
up
Ba
ik
Cuk
up
Je
lek
Cuk
up
Cuk
up
Cuk
up
Cuk
up
Cuk
up
Ket
era
nga
n d
iterim
a d
iterim
a d
iterim
a d
iterim
a d
ibu
ang
dite
rima
dite
rima
dite
rima
dite
rima
dib
uan
g d
iter
ima
dite
rima
dite
rima
dite
rima
dite
rima
Lampiran 20
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL Rumus:
rxy = ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑∑−−
−
})(}{)({
))((2222 YYNXXN
YXXYN
Kriteria: Butir soal valid jika tabelxy rr ≥
Berikut ini contoh perhitungan validitas soal nomor 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasilnya seperti pada tabel analisis
butir soal lampiran 19.
Validitas Butir Soal Nomor 1
No Kode X X2 Y Y2 XY
1 U_12 5 25 96 9216 480
2 U_24 5 25 95 9025 475
3 U_34 5 25 95 9025 475
4 U_37 5 25 83 6889 415
5 U_15 5 25 81 6561 405
6 U_28 5 25 81 6561 405
7 U_7 5 25 78 6084 390
8 U_18 5 25 76 5776 380
9 U_13 5 25 75 5625 375
10 U_5 5 25 74 5476 370
11 U_16 5 25 73 5329 365
12 U_4 5 25 73 5329 365
13 U_8 5 25 70 4900 350
14 U_20 5 25 70 4900 350
15 U_6 5 25 69 4761 345
16 U_23 5 25 69 4761 345
17 U_21 5 25 68 4624 340
18 U_2 5 25 65 4225 325
19 U_27 5 25 59 3481 295
20 U_1 4 16 55 3025 220
21 U_10 4 16 54 2916 216
22 U_11 1 1 53 2809 53
23 U_29 2 4 53 2809 106
24 U_22 2 4 53 2809 106
25 U_32 2 4 51 2601 102
26 U_31 4 16 51 2601 204
27 U_9 5 25 51 2601 255
28 U_26 2 4 51 2601 102
29 U_35 1 1 48 2304 48
30 U_33 2 4 46 2116 92
31 U_30 2 4 45 2025 90
32 U_17 5 25 41 1681 205
33 U_25 1 1 35 1225 35
34 U_14 5 25 27 729 135
35 U_19 5 25 25 625 125
36 U_36 5 25 19 361 95
37 U_3 2 4 17 289 34
∑ 149 679 2225 148675 9473
Berdasarkan tabel diatas diperoleh:
N = 37 2X∑ = 679
X∑ = 149 XY∑ =9473
Y∑ =2225 2Y∑ =148675
( )2X∑ = 22201 ( )2Y∑ = 4950625
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
( ) ( )( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }22 22251486753714967937
2225149947337
−−
−=xyr
{ }{ }495062555009752220125123
331525350501
−−−=xyr
4,40101
18976=xyr
473,0=xyr
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan N = 37 dan taraf signifikan
5% diperoleh r tabel = 0,329. Karena jika hitungxy rr > , maka dapat disimpulkan bahwa
butir soal nomor 1 valid.
Lampiran 21
PERHITUNGAN RELIABILITAS BUTIR SOAL
Rumus:
2
2
11 1 1
t
i
S
S
n
nr
∑−−
=
Kriteria:
Instrumen dikatakan reliabel jika tabelrr >11
Di bawah ini adalah perhitungan reliabilitas instrumen tes. Berdasarkan tabel pada
lampiran 19 diperoleh:
2iS∑ = 75,160
2tS =402,009
n =14
Maka,
2
2
11 1 1
t
i
S
S
n
nr
∑−−
=
009,402
158,751
114
1411 −
−=r
r 11 = 0,876.
Pada α =5% dengan N= 37 diperoleh r tabel = 0,325. Dari perhitungan di atas diperoleh
r 11 = 0,876. Karena r 11 > r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel.
Lampiran 22
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL URAIAN
Rumus:
mSN
xP
.
∑=
Keterangan:
P = tingkat kesukaran soal
=∑ x Jumlah skor item
N = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
=mS Skor maksimum
Kriteria:
Besarnya TK Interpretasi
Kurang dari 0,25 Terlalu sukar
0,25-0,75 Cukup (sedang)
Lebih dari 0,75 Terlalu mudah
Berikut ini contoh perhitungan tingkat kesukaran pada butir soal nomor 1, untuk butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasilnya seperti pada
tabel analisis butir soal (lampiran 19).
No Kode X
1 U_12 5
2 U_24 5
3 U_34 5
4 U_37 5
5 U_15 5
6 U_28 5
7 U_7 5
8 U_18 5
9 U_13 5
10 U_5 5
11 U_16 5
12 U_4 5
13 U_8 5
14 U_20 5
15 U_6 5
16 U_23 5
17 U_21 5
18 U_2 5
19 U_27 5
20 U_1 4
21 U_10 4
22 U_11 1
23 U_29 2
24 U_22 2
25 U_32 2
26 U_31 4
27 U_9 5
28 U_26 2
29 U_35 1
30 U_33 2
31 U_30 2
32 U_17 5
33 U_25 1
34 U_14 5
35 U_19 5
36 U_36 5
37 U_3 2
∑ 149
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh:
=∑ x 149
N = 37
=mS 5
805,05.37
149
.
==
∑=mSN
xP
Berdasarkan kriteria yang ditentukan maka soal no 1 termasuk soal dengan
klasifikasi mudah. Untuk soal lainnya adalah dengan menggunakan cara yang sama.
Lampiran 23
PERHITUNGAN DAYA BEDA BUTIR SOAL
Rumus:
D = PA – PB
Dengan
mAA Sn
AP
.
∑=
mBB Sn
BP
.
∑=
Keterangan:
D : Indeks daya pembeda
A∑ : Jumlah skor item pada kelompok atas
B∑ : Jumlah skor item kelompok bawah
mS : Skor maksimum tiap soal
An : Jumlah peserta tes kelompok atas
Bn : Jumlah peserta tes kelompok bawah
Kriteria:
Besarnya DB Klasifikasi
Kurang dari 20,0 Poor (jelek)
40,021,0 − Satisfactory (cukup)
70.041,0 − Good (baik)
00,171,0 − Excellent (baik sekali)
Bertanda negatif Butir soal dibuang
Berikut ini contoh perhitungan daya pembeda pada butir soal nomor 1, untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasilnya seperti
pada tabel analisis butir soal.
Data Kelompok Atas Data Kelompok Bawah
No peserta
didik
Kode X No peserta
didik
Kode X
1 U_12 5 20 U_1 4
2 U_24 5 21 U_10 4
3 U_34 5 22 U_11 1
4 U_37 5 23 U_29 2
5 U_15 5 24 U_22 2
6 U_28 5 25 U_32 2
7 U_7 5 26 U_31 4
8 U_18 5 27 U_9 5
9 U_13 5 28 U_26 2
10 U_5 5 29 U_35 1
11 U_16 5 30 U_33 2
12 U_4 5 31 U_30 2
13 U_8 5 32 U_17 5
14 U_20 5 33 U_25 1
15 U_6 5 34 U_14 5
16 U_23 5 35 U_19 5
17 U_21 5 36 U_36 5
18 U_2 5 37 U_3 2
19 U_27 5
Jumlah 90 Jumlah 59
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
A∑ = 90
B∑ = 59
mS = 5
An = 19
Bn = 18
948,05.19
90 ==AP
656,05.18
59 ==BP
292,0
656,0948,0
=−=
−= BA PPDB
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda butir soal nomor 1 adalah cukup.
Lampiran 24
DAFTAR NAMA DAN KODE KELAS EKSPERIMEN (VII F)
No Nama Kode 1 Abdul Gani F-01 2 Agus Lukman F-02 3 Ahmad Roby Auzini F-03 4 Anas Manawi F-04 5 Arif Apriyanto F-05 6 Bella Andriyani F-06 7 Destika Rahman Putri Hapsari F-07 8 Dewi Purwanti F-08 9 Dhania Febri Rizkiyanti F-09 10 Djonatha Adi Sapur A. T. F-10 11 Egidhea Salma B. F-11 12 Eko Adi Prasetyo F-12 13 Ercham Dhulatif F-13 14 Fitri Lailatul Ls. F-14 15 Fitika Nur Khasanah F-15 16 Henry Setiawan Haryanto F-16 17 Iqbal Yusuf Rafii F-17 18 Irfani Syafiqul Huda F-18 19 Irma Mafatahussaadah F-19 20 Kamajaya E-20 21 Kevin Rahmandika Arumbinan F-21 22 Kurnia Wiji Lestari F-22 23 Mega Patmasari F-23 24 Mohammad Rikhza F-24 25 Muhammad Fanani F-25
26 Nadya Firdha Shahara F-26 27 Nava Handayani F-27 28 Pandu Husein F-28 29 Rezal Saputra F-29 30 Rio Aditya F-30 31 Rizky Nurhayatie F-31 32 Septi Risky Reksa Wanata F-32 33 Siska Ayu Ardila F-33 34 Suryaningsih F-34 35 Yasmin Siti Ramadanti F-35
Lampiran 25
DAFTAR NAMA DAN KODE KELAS KONTROL (VII G)
No. Nama Kode 1 Abdul Majid G-01 2 Afit Gunawan G-02 3 Ahmad Fajar G-03 4 Ahmad Jamaluddin Masud G-04 5 Ahmad Kholis G-05 6 Ajeng Agustini G-06 7 Azizah Dewi Safitri G-07 8 Dany Auliya Fahmi G-08 9 Diah Ayu Kusuma Wardhani G-09 10 Dwi Kurnia Sari Ps G-10 11 Dzulkifli Rasyid Hendardi G-11 12 Indra Tri Kurniawan G-12 13 Ivon Cintantya Rasika G-13 14 Keza Anggrianto Putra G-14 15 Kresna Bayu Sulistyono G-15 16 Lailia Rosyidah G-16 17 Lakar Prana G-17 18 Lintang Ramadhani G-18 19 M. Hanif Burhanudin G-19 20 M. Ryannata Bahy Hadiwijaya G-20 21 Muhammad Choirul Umam G-21 22 Muhammad Ibnu Kharis G-22 23 Nur Faizah G-23 24 Nurul Aini G-24 25 Ridho Aji Pamungkas G-25 26 Rini Samanta G-26 27 Rizal Ivantri Kurniawan G-27 28 Rr. Fika Habibah Hartanto Putri G-28 29 Sofi Nurul Ikhsani G-29 30 Ulil Absor G-30 31 Zuni Azmah G-31 32 Zuniatun Adawiyah G-32
Lampiran 26
DAFTAR NAMA KELOMPOK EKSPERIMEN
Kelompok 1: • Abdul Gani • Dhania Febri Rizkiyanti • Kevin Rahmandika A. • Nadya Firdha S. • Suryaningsih • Rio Aditya •
Kelompok 2: • Eko adi prasetyo • Fitri lailatul Ls • Pandu husain • Dewi purwanti • Rezal saputra • Henry setiawan
haryanto
Kelompok 3: • Anas munawi • Ercaham dhulatif • Fitrka nur khasanah • Kamajaya • Siska ayu ardila • Yasmin siti ramadanti
Kelompok 4: • Bella andriyai • Irma mafatahussaadah • Muhammad rikhza • Mega patmasari • Muhammad fanani • Agus lukman
Kelompok 5: • Ahmad roby auzini • Irfani syafiqul huda • Nava handayani • Destika rahman PH • Kurnia wiji lestari • Rizky nurhayati
Kelompok 6: • Iqbal yusuf rafii • Djonatha adi sapur A T • Arif apriyanto • Egidhea salma B • Septi rizky reksa wanata
Lampiran 27 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP KELAS EKSPERIMEN) Satuan Pendidikan : MTs Negeri 01 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan Luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator : 1 menghitung keliling dan luas segitiga 2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
segitiga 3 menghitung keliling persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan trapesium 4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi panjang,
persegi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium 5 menemukan rumus luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 6 menghitung luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 9 menghitung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 10 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium
PERTEMUAN KE-1: (indikator 5, 6, dan 7)
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan model pembelajaran hands on mathematics, peserta didik dapat menemukan rumus dan menghitung luas persegi panjang, persegi, jajargenjang, serta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segi empat tersebut dengan benar.
II. Materi Ajar: Luas persegi panjang, persegi, danjajar genjang
a. Persegi panjang
Persegi panjang adalah suatu jajar genjang yang salah satu
sudutnya siku-siku.
C D
A B
O
b. Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang dua sisi yang berurutan
sama panjang.
c. Jajar genjang
Jajar genjang adalah segiempat dengan sisi-sisinya sepasang-
sepasang sejajar .
Luas daerah jajar genjang = a x t
lp×=panjang persegidaerah Luas
s
s
s s
P Q
R S s
Luas persegi = s x s
III. Model Pembelajaran: Hands On Mathematics IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu Kegiatan Awal
1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa K 1 menit
2 Guru mengabsen K 2 menit 3 Guru mengingatkan kembali unsur-unsur persegi
panjang, persegi dan jajargenjang K 5 menit
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan manfaat materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
K 5 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi: 5 Membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk
peserta didik agar setiap peserta didik dapat saling bertatap muka. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. (kegiatan eksplorasi)
K 55 menit
6 Guru membagikan kertas berpetak yang berbentuk persegi panjang, persegi, jajargenjang dan LKPD kepada tiap-tiap kelompok, yang mana kelompok satu dengan yang lainnya mendapatkan bangun segi empat yang berbeda. (kegiatan eksplorasi)
G
7 Guru menyuruh peserta didik untuk mengamati gambar segi empat yang ada di LKPD sesuai dengan kelompok masing-masing. (kegiatan eksplorasi)
G
Elaborasi 8 Peserta didik menghitung luas dari bangun segi empat
yang telah dibagikan dengan cara menghitung banyak persegi kecil yang ada di dalam bangun segi empat tersebut. (kegiatan Investigasi)
G
9 Peserta didik mengubah bentuk jajar genjang menjadi persegi panjang, dengan memotong bagian-bagian tertentu sesuai dengan gambar yang ada di LKPD. Kemudian hasilnya ditempel pada kertas karton yang telah disediakan. (kegiatan investigasi)
10 Guru menyuruh peserta didik mengerjakan soal yang
tertera di LKPD untuk mencapai kesimpulan mengenai rumus luas segi empat. (konklusi)
11 Guru memantau jalannya diskusi dan membantu jika ada peserta didik yang kesulitan.
G
Konfirmasi: 12 Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan penemuannya kepada teman-temannya
G
13 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan dari presentasi kelompok tadi
I
14 Guru mengoreksi pekerjaan peserta didik secara bersama dan memberi reward.
K
15 Guru menyuruh peserta didik untuk kembali ke tempat duduk semula
K
Penutup 16 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari. K 6 menit
17 Guru memberikan tugas rumah (terlampir) I 5 menit 18 Guru Mengucapkan salam dan berdoa. K 1 menit
Keterangan: i = Individual; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VII, Karton, LKPD persegi, LKPD
persegi panjang, LKPD Jajargenjang, kertas berpetak yang berbentuk persegi panjang, persegi, dan jajargenjang, gunting, lem.
VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : Pengamatan dan secara tertulis dalam LKPD - Tes Akhir : tertulis
3. Alat Tes: - Tes awal:
a. Sebutkan benda-benda yang berbentuk persegi panjang, persegi dan jajargenjang yang ada di sekitar kita?
- Tugas Rumah : (Terlampir)
Semarang, 21 Maret 2011
Mengetahui,
Guru Matematika VII F, Peneliti, Tarmini, S. Pd. Teny Handayani NIP. 195908141989032001 NIM. 073511035
Kepala MTs Negeri 01 Semarang,
Drs. Amiruddin Azis, M.Pd NIP. 196601251993031002
Lampiran 29 PEKERJAAN RUMAH
1. Hitunglah Luas gambar di bawah ini!
a. 10 cm
20 cm
b.
12 cm
12 cm
c.
4 cm
10 cm
2. Kebun pak Andi berbentuk persegi panjang berukuran 10 m x 14 m. Di dalam kebun tersebut akan dibuat kolam ikan yang berbentuk persegi yang panjang sisinya 5 m, dan sisanya ditanami rumput. Berapakah luas kebun yang ditanami rumput?
3. Pekarangan rumah pak Seto berbentuk jajar genjang seperti gambar dibawah ini. Jika pekarangan tersebut akan ditanami rumput dengan harga Rp. 10.000,00 per meter persegi, berapakah biaya untuk penanaman rumput seluruhnya?
5 m
8 m
4. Sebuah lantai berbentuk persegi dengan panjang sisinya 6 m. Lantai tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30cm x 30cm. Tentukan banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup lantai.
Lampiran 30
JAWABAN PEKERJAAN RUMAH No Jawaban Skor 1. 2. 3.
a. Luas persegi panjang = lebarpanjang× = 1020× = 200 cm2
b. Luas persegi = sisisisi ×
= 1212 × = 144 cm2
c. Luas jajar genjang = tinggialas×
= 410 × = 40 cm2
Diketahui : kebun berbentuk persegi panjang, berukuran 20m x 14m.
Di dalamnya terdapat kolam ikan berukuran 5m x 5m
Ditanya : Luas kebun berumput setelah dibuat kolam ikan (Luas akhir)
Jawab : 5m
14m
10 m
Luas akhir = Luas kebun – Luas Kolam = ( )1420 × – ( )55 × = 140 – 25 = 115 Jadi, Luas kebun berumput setelah dibuat kolam ikan adalah 115 m2
Diketahui :
5 m
8 m
akan ditanami rumput dengan harga Rp. 10.000,00/m2
2 2 2 6 6
4.
Ditanya : Berapa biaya untuk penanaman rumput seluruhnya?
Jawab :
Luas jajar genjang = tinggialas× = 58 × = 40 m2
Biaya penanaman rumput seluruhnya = 000.1040 × = 400.000
Jadi, biaya penanaman rumput seluruhnya adalah Rp.400.000,00
Diketahui : Lantai berbentuk persegi
6m
6m
Lantai tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi
dengan ukuran 30cm x 30cm.
Ditanya : Banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup
lantai?
Jawab :
Luas ubin = sisisisi ×
= 66 ×
= 36 cm2
6m = 600cm
Luas Lantai = sisisisi ×
= 600600×
= 360.000 cm2
6 7
000.1036
000.360
=
=
=ubinLuas
lantaiLuasdiperlukanyangubinBanyak
Jadi banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup lantai
adalah 10.000 ubin
Jumlah Skor : 25 Penilaian = 4×skorJumlah
Lampiran 31 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP KELAS EKSPERIMEN) Satuan Pendidikan : MTs Negeri 01 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan Luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator : 1 menghitung keliling dan luas segitiga 2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
segitiga 3 menghitung keliling persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan trapesium 4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi panjang,
persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium 5 menemukan rumus luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 6 menghitung luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 9 menghitung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 10 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium PERTEMUAN KE-2: (indikator 8, 9 dan 10) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan model pembelajaran hands on mathematics,
peserta didik dapat menemukan rumus dan menghitung luas luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium, serta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segi empat tersebut dengan benar.
II. Materi Ajar: Luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium
a. Belah ketupat
Belah ketupat adalah segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar,
keempat sisinya sama panjang, dan kedua diagonalnya saling tegak lurus
dan berpotongan di tengah-tengah.
A
D B
C
b. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki sepasang sisi
berhadapan sejajar.
D q C
A p B
c. Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat yang dibentuk dari gabungan
dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.
D
A O C
B
P
Luas daerah belah ketupat = 2
1.diagonal . diagonal lainnya
t t t
Luas daerah trapesium = tinggisejajarsisijumlah ××2
1
= ( ) tqp ×+×2
1
III. Model Pembelajaran: Hands On Mathematics IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu Kegiatan Awal
1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa K 1 menit
2 Guru mengabsen K 2 menit 3 Apersepsi : membahas PR K 10 menit 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan manfaat
materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari K 5 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi: 5 Membentuk kelompok dan mengatur tempat duduk
peserta didik agar setiap peserta didik dapat saling bertatap muka. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. (kegiatan eksplorasi)
K 50 menit
6 Guru membagikan kertas berpetak yang berbentuk belah ketupat, trapesium, layang-layang dan LKPD kepada tiap-tiap kelompok, yang mana kelompok satu dengan yang lainnya mendapatkan bangun segi empat yang berbeda. (kegiatan eksplorasi)
G
7 Guru menyuruh peserta didik untuk mengamati gambar segi empat yang ada di LKPD sesuai dengan kelompok masing-masing. (kegiatan eksplorasi)
G
Elaborasi 8 Peserta didik menghitung luas dari bangun segi empat
yang telah dibagikan dengan cara menghitung banyak persegi kecil yang ada di dalam bangun segi empat tersebut. (kegiatan Investigasi)
G
9 Peserta didik mengubah bentuk belah ketupat, trapesium dan layang-layang menjadi persegi panjang, dengan memotong bagian-bagian tertentu sesuai dengan
Luas daerah layang-layang = 2
1.diagonal . diagonal lainnya
gambar yang ada di LKPD. Kemudian hasilnya ditempel pada kertas karton yang telah disediakan. (kegiatan investigasi)
10 Guru menyuruh peserta didik mengerjakan soal yang tertera di LKPD untuk mencapai kesimpulan mengenai rumus luas segi empat. (konklusi)
11 Guru memantau jalannya diskusi dan membantu jika ada peserta didik yang kesulitan.
G
Konfirmasi: 12 Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan penemuannya kepada teman-temannya
G
13 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan dari presentasi kelompok tadi
I
14 Guru mengoreksi pekerjaan peserta didik secara bersama dan memberi reward.
K
15 Guru menyuruh peserta didik untuk kembali ke tempat duduk semula
K
Penutup 16 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari. K 6 menit
17 Guru memberikan tugas rumah (terlampir) I 5 menit 18 Guru Mengucapkan salam dan berdoa. K 1 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VII, Karton, LKPD belah ketupat,
LKPD trapesium, LKPD layang-layang, kertas berpetak yang berbentuk belah ketupat, trapesium, dan layang-layang, gunting, lem.
VI. Penilaian:
a. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhir : ada
b. Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : Pengamatan dan secara tertulis dalam LKPD - Tes Akhir : tertulis
c. Alat Tes:
- Tes awal: Tuliskan rumus dari persegi, persegi panjang dan jajar genjang?
- Pekerjaan rumah: (terlampir)
Semarang, 22 Maret 2011
Mengetahui,
Guru Matematika VII F, Peneliti, Tarmini, S. Pd. Teny Handayani NIP. 195908141989032001 NIM. 073511035
Kepala MTs Negeri 01 Semarang,
Drs. Amiruddin Azis, M.Pd NIP. 196601251993031002
Lampiran 33 PEKERJAAN RUMAH
1. Hitunglah Luas gambar di bawah ini! a.
8cm
5cm
b. 4cm
5cm 3cm
9cm
2. Bu Nita memiliki sebidang tanah berbentuk trapesium, sepasang sisi yang
sejajar masing-masing panjangnya 35m dan 45m. Jika jarak kedua sisi sejajar itu 20 m, hitunglah luas tanah Bu Nita?
3. Taman bunga milik Bu Aisyah berbentuk trapesium dengan jarak sisi
sejajarnya 15m dan sisi sejajarnya berturut-turut adalah 13m dan 17m. Di dalam taman bunga tersebut akan dibuat kolam berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal pertama dan kedua berturut-turut adalah 13m dan 10m, sisanya ditanami bunga. Berapakah Luas taman bunga milik Bu Aisyah yang ditanami bunga?
4. Wahyu akan membeli kertas untuk membuat layang-layang dengan panjang diagonal berturut-turut adalah 60cm dan 40cm. Berapa meter persegi kertas yang dibutuhkan Wahyu?
Lampiran 34
JAWABAN PEKERJAAN RUMAH
No Jawaban Skor 1. 2.
a. Luas layang-layang = 2
1.diagonal 1 . diagonal 2
= 2
1. 16 . 10
= 80 cm2
Jadi, Luas layang-layang tersebut adalah 80 cm2
b. Luas = Luas belah ketupat + Luas trapesium
= ( 2
1.d1 . d2 ) + (
2
1x jumlah sisi sejajar x tinggi)
= (2
1x 8 x 6 ) + (
2
1x 14 x 4)
= 24 + 28
= 52 cm2
Jadi, Luas bangun tersebut adalah 52 cm2
Diketahui : 35m
20m 45m Ditanya : Luas kebun Bu Nita? Jawab :
Luas trapesium = 2
1x jumlah sisi sejajar x tinggi
= 2
1x ( 35+45) x 20
= 800
Jadi Luas kebun bu Nita adalah 800m2
6 6
3. 4
Diketahui : 13m 15m 17 m
Belah ketupat dengan diagoal 1 dan diagonal 2
berturut-turut adalah 13m dan 10m
Ditanya : Berapa Luas taman bu Aisyah yang ditanami
bunga?
Jawab :
Luas = Luas trapesium - Luas belah ketupat
= (2
1x jumlah sisi sejajar x tinggi) - (
2
1.d1 . d2 )
= (2
1x 30 x 15 ) - (
2
1x 13 x 10)
= 225 - 65
= 160 cm2
Jadi Luas taman bunga milik bu Aisyah yang ditanami bunga
adalah 160 cm2
Diketahui : D
A O C
B
Layang-layang dengan diagonal berturut-turut adalah 60cm
dan 40cm
Ditanya : Berapa cm2 kertas yang diperlukan untuk membuat
layang-layang?
8 5
Jawab :
1200
60402
1
212
1
=
××=
××=− diagonaldiagonallayanglayangLuas
Jadi kertas yang diperlukan untuk membuat layang-layang
adalah 1.200cm2
Jumlah Skor : 25 Penilaian = 4×skorJumlah
Nama anggota kelompok:
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Indikator: Peserta didik dapat menemukan rumus Luas persegi panjang
Diskusikan dengan kelompok!
Apa yang dapat kalian ketahui tentang persegi panjang?
l
p
(i) (ii) (iii)
1. Ambilah persegi panjang seperti pada gambar (i), (ii), (iii)
2. Perhatikan setiap daerah persegi panjang yang telah kalian ambil, kemudian isilah
tabel berikut.
Daerah persegi panjang
Panjang Lebar Luas
Gb. (i) … … … x 2 = 6
Gb. (ii) … … … x … = . . .
Gb. (iii) … … … x …
3. Dari kegiatan tersebut apakah yang dapat kalian simpulkan?
KESIMPULAN Jika persegi panjang Jika persegi panjang Jika persegi panjang Jika persegi panjang dengan panjang dengan panjang dengan panjang dengan panjang pppp, lebarnya , lebarnya , lebarnya , lebarnya llll, maka , maka , maka , maka
Luas daerahnyaLuas daerahnyaLuas daerahnyaLuas daerahnya
L= … L= … L= … L= … x x x x …………
Lampiran 28
Nama anggota kelompok:
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Indikator: Peserta didik dapat menemukan rumus Luas persegi
Diskusikan dengan kelompok!
a s
a s
(i) (ii) (iii) (iv)
1. Buatlah persegi seperti pada Gb. (i), (ii), (iii), (iv)
2. Perhatikan setiap persegi yang kalian ambil, kemudian isilah tabel berikut.
Daerah persegi Panjang sisi 1 Panjang sisi 2 Luas daerah (L)
Gb. (i) … … … x … = . . .
Gb. (ii) … … … x … =. . .
Gb. (iii) … a … x …
Gb. (iv) … s … x …
3. Dari kegiatan tersebut, apakah yang dapat kalian simpulkan?
Jika suatu persegi, panjang sisi pertamanya ssss dan sisi keduanya ssss, maka Luas daerahnya
L = … x … atau L= ( …)2
KESIMPULAN
Lampiran 28
p
Nama anggota kelompok:
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Indikator: Peserta didik dapat menemukan rumus Luas daerah jajar genjang
panjang = …
lebar = …
Luas daerah persegi panjang = … x …
Perhatikan alat peraga jajar genjang!
alas = …
tinggi = …
Potonglah jajar genjang tersebut menurut salah satu garis tinggi, kemudian geser salah satu
potongan tersebut ke sisi yang berseberangan
1. Bangun apakah yang terjadi? …
2. Panjang = …
3. Lebarnya =…
4. Berapakah Luas daerahnya? …
5. Apakah Luas daerah persegi panjang sama dengan Luas daerah jajar genjang? …
a
t
l
a
t
Jika jajar genjang alas dan tingginya berturutJika jajar genjang alas dan tingginya berturutJika jajar genjang alas dan tingginya berturutJika jajar genjang alas dan tingginya berturut----turut a dan t, turut a dan t, turut a dan t, turut a dan t,
dan Luas daerahnya L, maka Luas daerah jajar genjang dan Luas daerahnya L, maka Luas daerah jajar genjang dan Luas daerahnya L, maka Luas daerah jajar genjang dan Luas daerahnya L, maka Luas daerah jajar genjang
tersebut adalah tersebut adalah tersebut adalah tersebut adalah
LLLL = = = = ………… xxxx …………
KESIMPULAN
p
Lampiran 28
q
p
½q
Nama anggota kelompok:
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Indikator: Peserta didik dapat menemukan Luas daerah belah ketupat
Kegiatan inti
(i) (ii) (iii)
1. Ambilah daerah belah ketupat I dan II seperti pada Gb. (i) dan (ii)
2. Amati kemudian himpitkan kedua bangun tersebut
a. Apakah kedua bangun tersebut kongruen? …
b. Apakah kedua bangun tersebut Luasnya sama? …
3. Perhatikan model I yang telah kalian ambil
a. Berapakah panjang diameter yang mendatar? …
b. Berapakah panjang diameter yang tegak? …
4. Jika Gb. (ii) diubah bentuknya menjadi Gb. (iii)
a. Bangun apakah yang terbentuk? …
b. Apakah Luas daerahnya sama? …
c. Mengapa? …
5. Perhatikan Gb. (iii)
a. Panjang daerah tersebut adalah? …
b. Lebar daerah tersebut adalah? …
c. Luas daerah tersebut adalah? …
p
p
½q
Lampiran 32
Sehingga:
Luas daerah belah ketupat = Luas daerah persegi panjang
Luas daerah belah ketupat = … x lebar
Luas daerah belah ketupat = … q2
1×
KESIMPULAN:KESIMPULAN:KESIMPULAN:KESIMPULAN:
Jika belah ketupat panjang diameternya berturut-turut pppp dan qqqq, maka
Luas daerahnya,
L = ×2
1…×… atau L =
2
........ ×
Nama anggota kelompok:
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Indikator: Siswa dapat menemukan rumus Luas daerah layang-layang
(i) (ii) (iii)
1. Ambilah model daerah layang-layang I dan II seperti pada Gb. (i) dan (ii)
2. Amati kemudian himpitkan kedua bangun tersebut
3. Perhatikan model daerah layang-layang I yang telah kalian ambil.
a. Panjang diagonal mendatarnya adalah …
b. Panjang diagonal tegaknya adalah …
c. Jika model I dipotong menurut diameter datar dan setengah dari diameter tegak
seperti Gb. (ii), maka panjang diagonal mendatar adalah … dan panjang diagonal
tegaknya adalah …
4. Ubahlah model II menjadi bangun seperti Gb. (iii)
a. Bangun apakah yang terjadi? …
b. Panjang daerah tersebut adalah …
c. Lebar daerah tersebut adalah …
d. Luas daerah tersebut adalah …
e. Apakah model I dan model II Luas daerahnya sama? …
p p
q ½q
p
½q
p
Lampiran 32
Sehingga:
Luas daerah layang-layang = Luas daerah persegi panjang
Luas daerah layang-layang = …x lebar
Luas daerah layang-layang = … q2
1×
KESIMPULAN:
Jika suatu layang-layang dengan panjang diagonal mendatarnya d1 dan panjang
diagonal tegaknya d2, maka Luasnya adalah
LLLL = = = = ×2
1…×…
½t
½t
Nama anggota kelompok:
1. 2. 3.
4. 5. 6.
Indikator: Siswa dapat menemukan Luas daerah trapesium
(i) (ii) (iii)
1. Ambilah model daerah belah ketupat I dan II seperti pada Gb. (i) dan (ii)
2. Amati kemudian himpitkan kedua bangun tersebut
a. Apakah kedua bangun tersebut kongruen? …
b. Apakah kedua bangun tersebut Luasnya sama? …
3. Perhatikan model I yang telah kalian ambil
a. Berapakah panjang diameter yang mendatar? …
b. Berapakah panjang diameter yang tegak? …
4. Jika Gb. (ii) diubah bentuknya menjadi Gb. (iii)
a. Bangun apakah yang terbentuk? …
b. Apakah Luas daerahnya sama? …
c. Mengapa? …
5. Perhatikan Gb. (iii)
a. Panjang daerah tersebut adalah …
b. Lebar daerah tersebut adalah …
c. Luas daerah tersebut adalah …
t
a
b
a
b
a b
Lampiran 32
Sehingga:
Luas daerah trapesium = Luas daerah persegi panjang
Luas daerah trapesium = panjang x …
Luas daerah trapesium = (…+…) x ½…
Luas daerah trapesium= ( ) ......................2
1 ×+×
KESIMPULAN:
Jika trapesium dengan sisi sejajarnya adalah a dan b, tingginya t, maka Luas daerahnya adalah
LLLL = = = = ( ) ......................2
1 ×+×
Lampiran 35 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP KELAS KONTROL) Satuan Pendidikan : MTs Negeri 01 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan Luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator : 1 menghitung keliling dan luas segitiga 2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
segitiga 3 menghitung keliling persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan trapesium 4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi panjang,
persegi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium 5 menemukan rumus luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 6 menghitung luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang 8 menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 9 menghitung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 10 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium
PERTEMUAN KE-1: (indikator 5, 6, dan 7) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan metode pembelajaran ekspository, peserta didik
dapat menemukan rumus dan menghitung luas persegi panjang, persegi, jajargenjang, serta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segi empat tersebut dengan benar.
II. Materi Ajar: Luas persegi panjang, persegi, danjajar genjang
a. Persegi panjang
Persegi panjang adalah suatu jajar genjang yang salah satu
sudutnya siku-siku.
C D
A B
O
b. Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang dua sisi yang berurutan
sama panjang.
c. Jajar genjang
Jajar genjang adalah segiempat dengan sisi-sisinya sepasang-
sepasang sejajar .
III. Metode Pembelajaran: Ekspository
Luas daerah jajar genjang = a x t
lp×=panjang persegidaerah Luas
s
s
s s
P Q
R S s
Luas persegi = ss ×
IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Peserta didik
Waktu
Kegiatan Awal
1. Do’a dan presensi k 2 menit
2. Apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan Apersepsi: mengingatkan kembali sifat-sifat
persegi panjang, persegi dan jajargenjang
Motivasi Menyampaikan tujuan: Peserta didik dapat menghitung rumus luas dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
k 10 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi
3. Guru menjelaskan tentang rumus luas persegi panjang, persegi dan jajar genjang. Kemudian memberikan contoh soal.
k 30 menit
4. Peserta didik membuat catatan k 10 menit
Elaborasi
5. Guru memberikan soal (terlampir) k 5 menit
6. Peserta didik mengerjakan soal i 15 menit
Konfirmasi
7. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi hasil pekerjaan
k 5 menit
Penutup
8. Mereview materi k 2 menit
9. Memberikan PR k 1 menit
Keterangan: i = Individual; g = group; k = klasikal.
V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VII, LKS. VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : - - Tes Akhir : -
2. Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : - - Tes Akhir : -
3. Alat Tes: - Tes awal:
a. Sebutkan benda-benda yang berbentuk persegi panjang, persegi dan jajargenjang yang ada di sekitar kita?
- Tugas Rumah : (Terlampir)
Semarang, 21 Maret 2011
Mengetahui,
Guru Matematika VII G, Peneliti, Tarmini, S. Pd. Teny Handayani NIP. 195908141989032001 NIM. 073511035
Kepala MTs Negeri 01 Semarang,
Drs. Amiruddin Azis, M.Pd NIP. 196601251993031002
Lampiran 36
SOAL LATIHAN
1. Sebuah persegi yang panjang sisinya 5 cm, tentukan:
a. Sketsa/gambar
b. Luas persegi
2. Hitunglah luas jajargenjang yang mempunyai alas 14 cm dan tinggi 9 cm!
3. Hitunglah Luas bangun di bawah ini:
a. A 12 cm B
6 cm
C D
b. K L
4 cm
L 13 cm M
Lampiran 37
JAWABAN SOAL LATIHAN
No Jawaban 1. Diketahui : persegi, panjang sisinya 5 cm
Ditanya : a. Sketsa
b. Luas...?
Jawab :
a. sketsa
A B
5 cm
C D
b. Luas persegi = ss ×
= 55 ×
= 25 cm2
Jadi, luas persegi tersebut adalah 25 cm2
2. Diketahui : jajargenjang, alas 14 cm
Tinggi 9 cm
Ditanya : Luas jajargenjang...?
Jawab :
Luas jajargenjang = ta ×
= 914 ×
= 126 cm2
Jadi, luas persegi tersebut adalah 126 cm2
3. a. lp×=panjang persegidaerah Luas
= 612 ×
= 72 cm2
Jadi, Luas persegi panjang tersebut adalah 72 cm2
b. Luas jajargenjang = ta ×
= 413 ×
= 52 cm2
Jadi, luas persegi tersebut adalah 52 cm2
Lampiran 38
PEKERJAAN RUMAH
1. Kebun bu Umi berbentuk persegi panjang berukuran 20m x 14m, di dalam
kebun tersebut digali kolam ikan berbentuk persegi yang sisinya 4m, sisanya
ditanami rumput. Berapakah Luas kebun yang ditanami rumput?
2. Pekarangan rumah pak Abdullah berbentuk jajar genjang seperti gambar di
bawah ini. Jika pekarangan tersebut akan ditanami rumput dengan harga
Rp 13.000,00 per meter persegi, berapakah biaya untuk penanaman rumput
seluruhnya?
21 m
25 m
3. Sebuah lantai berbentuk persegi dengan panjang sisinya 6m. Lantai tersebut
akan dipasang ubin berbentuk persegi berukuran 30cm x 30cm.
Tentukan banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup lantai.
Lampiran 39
JAWABAN PEKERJAAN RUMAH
No Jawaban Skor 1. 2.
Diketahui : Kebun berumput berukuran 20m x 14m
Didalamnya terdapat kolam ikan berukuran
4mx 4m
Ditanya : Luas kebun berumput setelah digali kolam ikan?
Jawab :
20m
4m 14m
4m
Luas akhir = Luas kebun – Luas kolam
= ( 20 x 14 ) – ( 4 x 4 )
= 280 - 16
= 264
Jadi Luas rumput setelah digali kolam ikan adalah 264m2
Diketahui :
21m
25m
Gambar di atas adalah pekarangan rumah yang ditanami
rumput
Biaya penanaman rumput adalah Rp 13.000,00/m2
Ditanya : Berapa biaya untuk penanaman rumput seluruhnya?
Jawab :
Luas = a x t
= 25 x 21
= 525 m2
6 7
3.
Biaya penanaman rumput seluruhnya = 525 x 13.000
= 6.825.000
Jadi biaya penanaman rumput seluruhnya adalah Rp
6.825.000,00
Diketahui : Lantai berbentuk persegi
6m
6m
Lantai tersebut akan dipasang ubin berbentuk persegi
dengan ukuran 30cm x 30cm.
Ditanya : Banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup
lantai?
Jawab :
Luas ubin = s x s
= 6 x 6
= 36
6m = 600cm
Luas Lantai = s x s
= 600 x 600
= 360.000
000.1036
000.360
=
=
=ubinLuas
lantaiLuasdiperlukanyangubinBanyak
Jadi banyaknya ubin yang diperlukan untuk menutup lantai
adalah 10.000 ubin
7
Jumlah Skor : 20 Penilaian = 5×skorJumlah
Lampiran 40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 01 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan Luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator : 1. menghitung keliling dan luas segitiga 2. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
segitiga 3. menghitung keliling persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah
ketupat, layang-layang dan trapesium 4. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling persegi panjang,
persegi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium 5. menemukan rumus luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 6. menghitung luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 7. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang 8. menemukan rumus luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 9. menghitung luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium 10. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas persegi panjang,
persegi, dan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium
PERTEMUAN KE-2: (indikator 8, 9, dan 10) I. Tujuan Pembelajaran: Dengan metode pembelajaran ekspository, peserta didik
dapat menemukan rumus dan menghitung luas luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium, serta dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segi empat tersebut dengan benar.
II. Materi Ajar: Luas belah ketupat, layang-layang dan trapesium
a. Belah ketupat
Belah ketupat adalah segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar,
keempat sisinya sama panjang, dan kedua diagonalnya saling tegak lurus
dan berpotongan di tengah-tengah.
A
D B
C
b. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki sepasang sisi
berhadapan sejajar.
D q C
A p B
c. Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat yang dibentuk dari gabungan
dua buah segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.
D
A O C
B
P
Luas daerah belah ketupat = 2
1.diagonal . diagonal lainnya
t t t
Luas daerah trapesium = tinggisejajarsisijumlah ××2
1
= ( ) tqp ×+×2
1
III. Metode Pembelajaran: Ekspository IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Peserta didik
Waktu
Kegiatan Awal 1. Do’a dan presensi k 5 menit 2. Apersepsi, motivasi, dan menyampaikan
tujuan Apersepsi: Membahas PR Motivasi Menyampaikan tujuan: peserta didik dapat menghitung rumus luas dan menggunakannya dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
k 17 menit
Kegiatan Inti
Eksplorasi 3. Guru menjelaskan tentang rumus luas belah
ketupat, trapesium dan layang-layang. Kemudian memberikan contoh soal.
k 25 menit
Elaborasi 4. Guru memberikan soal (terlampir) k 5 menit 5. Peserta didik mengerjakan soal i 13 menit Konfirmasi 6. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi
hasil pekerjaan k 10 menit
Penutup 7. Mereview materi k 3 menit 8. Memberikan PR (terlampir) k 2 menit
Keterangan: i = Individual; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VII, LKS.
Luas daerah layang-layang = 2
1.diagonal . diagonal lainnya
VI. Penilaian: 1. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : - - Tes Akhir : -
2. Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : - - Tes Akhir : -
3. Alat Tes: a. Tes awal: - Tuliskan rumus luas persegi panjang, persegi dan jajargenjang!
b. Tugas Rumah : (Terlampir)
Semarang, 22 Maret 2011
Mengetahui,
Guru Matematika VII G, Peneliti, Tarmini, S. Pd. Teny Handayani NIP. 195908141989032001 NIM. 073511035
Kepala MTs Negeri 01 Semarang,
Drs. Amiruddin Azis, M.Pd NIP. 196601251993031002
Lampiran 41
SOAL LATIHAN
1. Diagonal suatu belah ketupat berturut-turut adalah 24 cm dan 15 cm.
Hitunglah luas belah ketupat tersebut!
2. Hitunglah Luas bangun di bawah ini :
a.
8 cm
14 cm
b. D
16 cm
A 12 cm O C
24 cm
B
3. Luas sebuah layang-layang adalah 42 cm2 dan panjang salah satu diagonalnya
6 cm. Hitunglah panjang diagonal yang lain.
Lampiran 42
JAWABAN SOAL LATIHAN
No Jawaban 1. Diketahui : belah ketupat, d1 = 24 cm
d2 = 15 cm
Ditanya : Luas...?
Jawab :
Luas belah ketupat = 212
1dd ××
= 15242
1 ××
= 180 cm2
Jadi, luas belah ketupat tersebut adalah 180 cm2
2. a. ( ) tba ×+×=
2
1m trapesiuLuas
= 8142
1 ××
= 56 cm2
Jadi, Luas trapesium tersebut adalah 56 cm2
b. Luas layang-layang = 212
1dd ××
= 40242
1 ××
= 480 cm2
Jadi, luas persegi tersebut adalah 480 cm2
3. Diketahui : Layang-layang, Luasnya 42 cm2
d1 = 6 cm
Ditanya : d2...?
Jawab :
Luas layang-layang = 212
1dd ××
42 = 262
1d××
14
6
2422
=
×=d
Jadi, Panjang diagonal layang-layang yang lainnya adalah 14 cm
Lampiran 43
PEKERJAAN RUMAH
1. Hitunglah Luas gambar di bawah ini!
a. 8cm
5cm
b. 4cm
5cm 3cm
9cm
2. Luas daerah trapesium adalah 450 m, jika panjang sisi sejajarnya berturut-
turut adalah 21m dan 9m, hitunglah jarak antara kedua sisi sejajar tersebut!
3. Abdullah membuat layang-layang dengan panjang salah satu diagonalnya 16
cm. Hitunglah panjang diagonal yang lain jika luas layang-layang tersebut
192 cm2.
Lampiran 44
JAWABAN PEKERJAAN RUMAH
No Jawaban Skor 1. 2.
a. Luas belah ketupat = 2
1.diagonal 1 . diagonal 2
= 2
1. 16 . 10
= 80 cm2
Jadi, Luas belah ketupat tersebut adalah 80 cm2
b. Luas = Luas belah ketupat + Luas trapesium
= ( 2
1.d1 . d2 ) + (
2
1x jumlah sisi sejajar x tinggi)
= (2
1x 8 x 6 ) + (
2
1x 14 x 4)
= 24 + 28
= 52 cm2
Jadi, Luas bangun tersebut adalah 52 cm2
Diketahui : Luas trapesium = 450m2
Panjang sisi sejajarnya = 21m dan 9m
Ditanya : tinggi?
Jawab :
mt
t
t
t
tinggisejajarsisijumlahtrapesiumLuas
3015
450
15450
302
1504
2
1
=
=
×=
××=
××=
Jadi jarak antara kedua sisi sejajar tersebut adalah 30 m.
6 7
3.
Diketahui : Layang-layang, luasnya 192 cm2
d1 = 16 cm
Ditanya : d2 ......?
Jawab :
Luas layang-layang = 212
1dd ××
192 = 2162
1d××
24
16
21922
=
×=d
Jadi, Panjang diagonal layang-layang yang lainnya adalah 24 cm
7
Jumlah Skor : 20 Penilaian = 5×skorJumlah
Lam
pira
n 45
KIS
I-K
ISI T
ES
Mat
a P
elaj
aran
: Mat
emat
ika
Sat
uan
Pen
didi
kan
: MT
s. N
eger
i 01
Sem
ara
ng
Kel
as /
Sem
este
r
: VII/
II
Mat
eri P
okok
: Seg
itiga
dan
Se
gi e
mpa
t
Alo
kasi
Wak
tu
: 2
x 4
0 m
enit
Jum
lah
Soa
l
: 13
Sta
ndar
Kom
pete
nsi
: Mem
aham
i kon
sep
segi
empa
t dan
se
gitig
a se
rta
men
entu
kan
ukur
ann
ya
Kom
pete
nsi D
asa
r In
dika
tor
Jum
lah
But
ir
Soa
l
Per
ilaku
ya
ng
diuk
ur
No.
Soa
l B
entu
k te
s
Men
ghitu
ng
kelil
ing
dan
lu
as
bang
un
segi
tiga
dan
segi
empa
t
sert
a m
engg
unak
ann
ya
dala
m
pem
ecah
an m
asal
ah
1 m
engh
itun
g ke
lilin
g da
n lu
as
segi
tiga
2 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
berk
aita
n de
nga
n ke
lilin
g da
n lu
as
segi
tiga
3 m
engh
itun
g ke
lilin
g pe
rse
gi
panj
ang,
pe
rse
gi,
jaja
rgen
jan
g,
bela
h ke
tupa
t, la
yan
g-la
yan
g d
an
trap
esiu
m
4 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
berk
aita
n de
nga
n ke
lilin
g pe
rse
gi
panj
ang,
pe
rse
gi,
jaja
rgen
jan
g,
bela
h ke
tupa
t, la
yan
g-la
yan
g d
an
trap
esiu
m
5 m
enem
ukan
ru
mus
lu
as
pers
egi
panj
ang,
per
segi
, dan
jaja
rgen
jan
g
6 m
engh
itun
g lu
as p
erse
gi p
anja
ng,
pers
egi
, dan
jaja
rgen
jan
g
7 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
3 2 3
Pen
geta
huan
Pem
aham
an
Pen
erap
an
1, 2
, 9b
11, 3
7, 1
0, 1
2
Ura
ian
Ura
ian
Ura
ian
berk
aita
n d
enga
n lu
as
pers
egi
panj
ang,
per
segi
, dan
jaja
rgen
jan
g
8 m
enem
ukan
ru
mus
lu
as
bela
h
ketu
pat,
laya
ng-
laya
ng
dan
trap
esiu
m
9 m
engh
itun
g lu
as
bela
h
ketu
pat,
laya
ng-
laya
ng
dan
trap
esiu
m
10 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah
yan
g
berk
aita
n d
enga
n lu
as
bela
h
ketu
pat,
laya
ng-
laya
ng
dan
trap
esiu
m
2 1 2
Pen
geta
huan
Pem
aham
an
Pen
erap
an
8, 9
a
4
6, 1
3
Ura
ian
Ura
ian
Ura
ian
Lampiran 46
SOAL ULANGAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Semester : 2
Sekolah : MTs NEGERI 01 SEMARANG
Alokasi Waktu : 80 menit
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar dan teliti!
1. Hitunglah luas persegi panjang yang mempunyai ukuran panjang 22 cm dan
lebar 16 cm.
2. Panjang sisi persegi adalah 18 cm. Hitunglah luas persegi tersebut!
3. Suatu jajargenjang memiliki luas 150 cm2, jika tinggi jajar genjang 10 cm.
Tentukan alas jajargenjang tersebut!
4. Panjang diagonal belah ketupat berturut-turut adalah 16 cm dan 12 cm.
Hitunglah luas belah ketupat tersebut!
5.
Gambar di atas merupakan sebuah meja antik pak Andra yang berbentuk segi
enam. Jika diperhatikan, bentuk meja tersebut merupakan gabungan dua
trapesium yang kongruen. Tentukan luas meja antik milik pak Andra
tersebut!
6. Seorang petani mempunyai sebidang sawah berbentuk persegi panjang.
Setiap 1 m2 sawah diberi 5 gram pupuk. Sawah itu berukuran panjang 60 m
dan lebar 40 m. Tentukan banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani itu.
F
A B
C
D E
35 cm
40 cm
90 cm
7. D Hitunglah luas layang-layang pada gambar di
3 cm samping!
8 cm
12 cm
8. Tentukan luas dari masing-masing segi empat pada gambar berikut
N 8 cm M S
10 cm P 24 cm
R
16 cm
K
14 cm L
Q
(a) (b)
9. Gambar di bawah ini menunjukkan rencana arsitek untuk bagian depan suatu
rumah. Hitunglah luas bagian depan rumah itu!
3 m
5 m
9 m
16 m
10. Luas sebuah persegi panjang adalah 96 cm2. Jika panjang persegi panjang
tersebut adalah 12 cm, berapakah lebar persegi panjang tersebut?
11. Atap sebuah rumah akan diberi genteng yang berbentuk jajargenjang dengan
alas 30 cm dan tinggi 20 cm. Jika luas atap 120 m2 , berapa banyak genteng
yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut?
12. Sebuah halaman rumah bagian tengahnya berbentuk belah ketupat yang
ukuran diagonalnya 16 m dan 24 m. Bagian tengah halaman rumah tersebut
akan ditanami rumput. Jika harga rumput Rp. 10.000/m2, hitunglah biaya
yang diperlukan untuk menanam rumput tersebut!
SELAMAT MENGERJAKANSELAMAT MENGERJAKANSELAMAT MENGERJAKANSELAMAT MENGERJAKAN
A C
B
Lampiran 47
JAWABAN SOAL POSTTEST
NO JAWABAN SKOR 1. Diketahui = panjang persegi panjang 22 cm
lebar 16 cm Ditanya = luas persegi panjang? Jawab =
Luas persegi panjang = lp × = 22 x 16 = 352 cm2
Jadi, luas persegi panjang tersebut adalah 352 cm2
5
2. Diketahui = panjang sisi persegi 18 cm
Ditanya = Luas persegi? Jawab =
Luas persegi = ss × = 1818 × = 324 cm2
Jadi, luas persegi adalah 324 cm2
5
3. Diketahui = Luas jajargenjang = 150 cm2 Tinggi = 10 cm
Ditanya = Luas jajargenjang? Jawab =
Luas = ta × 150 = 10×a
a = 10
150
= 15 cm
Jadi, alas jajargenjang tersebut adalah 15 cm.
5
4. Diketahui = D
12 cm
O
A 8cm 8cm C
B
Ditanya = Luas belah ketupat? Jawab =
5
Luas belah ketupat = 212
1dd ××
= 12162
1 ××
= 96 cm2
Jadi, luas belah ketupat tersebut adalah 96 cm2
5. Diketahui = meja berbentuk segi enam
Ditanya = Luas meja.....? Jawab =
Luas meja = 2 × Luas trapesium
= tba
×
+×
22
= 352
90402 ×
+×
= 4.550 cm2
Jadi, luas meja antik tersebut adalah 4.550 cm2
12
6. Diketahui = Sawah berbentuk persegi panjang Panjang 60 m
Lebar 40 m Setiap 1 m2 sawah diberi 5 g pupuk.
Ditanya = Banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani....? Jawab =
Luas = lp × = 4060×
= 2.400 m2 Banyaknya pupuk yang dibutuhkan = 400.25 ×
= 12000 g Jadi, banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani adalah 12000 g
12
F
A B
C
35 cm
90 cm
E 40 cm D
7. Diketahui = Layang-layang d1 = 8 cm, d2 = 15 cm
Ditanya = Luas layang-layang? Jawab =
Luas layang-layang = 212
1dd ××
= 1582
1 ××
= 60 cm2
Jadi, luas layang-layang tersebut adalah 60 cm
5
8. (a) L = t
ba×
+2
= 82
148×
+
= 88 cm2
Jadi, Luas trapesium tersebut 88 cm2
(b) L = 212
1dd ××
= 16242
1 ××
= 192 cm2 Jadi, Luas belahketupat tersebut 192 cm2
10
9. Diketahui = 3 m
5 m
9 m
16 m
Ditanya = Luas bangun ? Jawab =
Luas bangun = luas trapesium + luas persegi panjang
= )
×
+t
ba
2 + ( )lp ×
= )
×
+5
2
163 + ( )916 ×
= 47,5 + 144
12
= 191,5 m2
Jadi, luas bangun di atas adalah 191,5 m2
10. Diketahui = Luas persegi panjang 96 cm2
Panjang 12 cm Ditanya = lebar...? Jawab =
Luas persegi panjang = lp ×
p = l
L
=12
96
= 8 cm Jadi, lebar persegi panjang tersebut adalah 8 cm
5
11. Diketahui = Luas atap rumah 120 m2
Genteng berbentuk jajargenjang, dengan Alas 30 cm Tinggi 20 cm
Ditanya = banyak genteng yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah tersebut
Jawab = Luas atap rumah = 120 m2
= 1.200.000 cm2
Luas genteng = ta × = 2030 × = 600 cm2
Banyaknya genteng yang dibutuhkan = 600
000.200.1
= 2.000 Jadi, banyaknya genteng yang dibutuhkan untuk menutup atap rumah adalah 2000 genteng
12
12 Diketahui = halaman rumah yang tengahnya berbentuk belah ketupat dengan d1 = 16 cm d2 = 24 cm bagian tengah halaman rumah akan ditanami
rumput. Harga rumput Rp. 10.000/m2
Ditanya = biaya yang diperlukan untuk menanam rumput tersebut
Jawab =
12
Luas belah ketupat = 212
1dd ××
= 24162
1 ××
= 192 m2
Biaya yang diperlukan untuk menanam rumput = 000.10192 × = 1.920.000 Jadi, biaya yang diperlukan untuk menanam rumput tersebut adalah Rp. 1.920.000,00
Skor total 100
Lampiran 48 DAFTAR NILAI ULANGAN MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT
KELAS EKSPERIMEN Tahun Pelajaran 2010/2011
No Kode Nama Nilai Keterangan 1 F-01 Abdul Gani 75 Tuntas 2 F-02 Agus Lukman 75 Tuntas 3 F-03 Ahmad Roby Auzini 74 Tuntas 4 F-04 Anas Manawi 75 tuntas 5 F-05 Arif Apriyanto 83 Tuntas 6 F-06 Bella Andriyani 91 Tuntas 7 F-07 Destika Rahman Putri Hapsari 58 Tidak tuntas 8 F-08 Dewi Purwanti 83 Tuntas 9 F-09 Dhania Febri Rizkiyanti 91 Tuntas 10 F-10 Djonatha Adi Sapur A. T. 75 Tuntas 11 F-11 Egidhea Salma B. 66 Tuntas 12 F-12 Eko Adi Prasetyo 58 Tidak tuntas 13 F-13 Ercham Dhulatif 67 Tuntas 14 F-14 Fitri Lailatul Ls. 91 Tuntas 15 F-15 Fitika Nur Khasanah 75 Tuntas 16 F-16 Henry Setiawan Haryanto 56 Tidak tuntas 17 F-17 Iqbal Yusuf Rafii 67 Tuntas 18 F-18 Irfani Syafiqul Huda 74 Tuntas 19 F-19 Irma Mafatahussaadah 55 Tidak tuntas 20 F-20 Kamajaya 83 Tuntas 21 F-21 Kevin Rahmandika Arumbinan 56 Tidak tuntas 22 F-22 Kurnia Wiji Lestari 60 Tuntas 23 F-23 Mega Patmasari 91 Tuntas 24 F-24 Mohammad Rikhza 80 Tuntas 25 F-25 Muhammad Fanani 67 Tuntas 26 F-26 Nadya Firdha Shahara 96 Tuntas 27 F-27 Nava Handayani 75 Tuntas 28 F-28 Pandu Husein 90 Tuntas 29 F-29 Rezal Saputra 75 Tuntas 30 F-30 Rio Aditya 83 Tuntas 31 F-31 Rizky Nurhayatie 75 Tuntas 32 F-32 Septi Risky Reksa Wanata 94 Tuntas 33 F-33 Siska Ayu Ardila 95 Tuntas 34 F-34 Suryaningsih 91 Tuntas 35 F-35 Yasmin Siti Ramadanti 96 Tuntas
Jumlah 2696 Rata-rata 77,029
Lampiran 49 DAFTAR NILAI ULANGAN MATERI POKOK LUAS SEGI EMPAT
KELAS KONTROL Tahun Pelajaran 2010/2011
No. Kode Nama Peserta Didik Nilai Keterangan 1 G-01 Abdul Majid 75 Tuntas 2 G-02 Afit Gunawan 74 Tuntas 3 G-03 Ahmad Fajar 58 Tidak Tuntas 4 G-04 Ahmad Jamaluddin Masud 82 Tuntas 5 G-05 Ahmad Kholis 75 Tuntas 6 G-06 Ajeng Agustini 59 Tidak Tuntas 7 G-07 Azizah Dewi Safitri 90 Tuntas 8 G-08 Dany Auliya Fahmi 74 Tuntas 9 G-09 Diah Ayu Kusuma Wardhani 83 Tuntas 10 G-10 Dwi Kurnia Sari Ps 58 Tidak Tuntas 11 G-11 Dzulkifli Rasyid Hendardi 75 Tuntas 12 G-12 Indra Tri Kurniawan 65 Tuntas 13 G-13 Ivon Cintantya Rasika 75 Tuntas 14 G-14 Keza Anggrianto Putra 51 Tidak Tuntas 15 G-15 Kresna Bayu Sulistyono 74 Tuntas 16 G-16 Lailia Rosyidah 51 Tidak Tuntas 17 G-17 Lakar Prana 55 Tidak Tuntas 18 G-18 Lintang Ramadhani 72 Tuntas 19 G-19 M. Hanif Burhanudin 71 Tuntas 20 G-20 M. Ryannata Bahy Hadiwijaya 50 Tidak Tuntas 21 G-21 Muhammad Choirul Umam 56 Tidak Tuntas 22 G-22 Muhammad Ibnu Kharis 50 Tidak Tuntas 23 G-23 Nur Faizah 65 Tuntas 24 G-24 Nurul Aini 65 Tuntas 25 G-25 Ridho Aji Pamungkas 83 Tuntas 26 G-26 Rini Samanta 60 Tuntas 27 G-27 Rizal Ivantri Kurniawan 70 Tuntas 28 G-28 Rr. Fika Habibah Hartanto Putri 58 Tidak Tuntas 29 G-29 Sofi Nurul Ikhsani 77 Tuntas 30 G-30 Ulil Absor 65 Tuntas 31 G-31 Zuni Azmah 76 Tuntas 32 G-32 Zuniatun Adawiyah 75 Tuntas
Jumlah 2167 Rata-rata 67,7188
Lampiran 50 KETUNTASAN BELAJAR
Rumus:
%100×=tesikutyangdidikpesertabanyaknya
tuntasyangdidikpesertabanyaknyabelajarketuntasan
Kriteria:
Pembelajaran dikatakan berhasil jika ketuntasan belajar mencapai ≥ 75%
Perhitungan:
Kriteria ketuntasan minimal = 75%
a. Kelompok Eksperimen
Dari lampiran 48 diperoleh:
Banyaknya peserta didik yang tuntas = 30
Banyaknya peserta didik yang ikut tes = 35
Sehingga
71,85
%10035
30
=
×=belajarketuntasan
b. Kelompok Kontrol
Dari lampiran 49 diperoleh:
Banyaknya peserta didik yang tuntas = 21
Banyaknya peserta didik yang ikut tes = 32
Sehingga
625,65
%10032
21
=
×=belajarketuntasan
Kesimpulan
Ketuntasan belajar kelompok eksperimen mencapai 85,71% > 75%. Jadi dapat
disimpulkan proses pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil.
Ketuntasan belajar kelompok kontrol mencapai 65,625 %< 75 %. Jadi dapat
disimpulkan proses pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan tidak berhasil.
Lampiran 51
Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas VII F
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 96
Nilai minimal = 55
Rentang nilai (R) = 96 - 55
= 41
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 (1,544)
= 6,095 6≈
Panjang kelas = 6
41
= 6,83 7≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 75 -2,029 4,115 2. 75 -2,029 4,115 3 74 -3,029 9,172 4. 75 -2,029 4,115 5. 83 5,971 35,658 6. 91 13,971 195,201 7. 58 -19,029 362,087 8. 83 5,971 35,658 9. 91 13,971 195,201 10. 75 -2,029 4,115
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
11. 66 -11,029 121,629 12. 58 -19,029 362,087 13. 67 -10,029 100,572 14. 91 13,971 195,201 15. 75 -2,029 4,115 16. 56 -21,029 442,201 17. 67 -10,029 100,572 18. 74 -3,029 9,172 19. 55 -22,029 485,258 20. 83 5,971 35,658 21. 56 -21,029 442,201 22. 60 -17,029 289,972 23. 91 13,971 195,201 24. 80 2,971 8,829 25. 67 -10,029 100,572 26. 96 18,971 359,915 27. 75 -2,029 4,115 28. 90 12,971 168,258 29. 75 -2,029 4,115 30. 83 5,971 35,658 31. 75 -2,029 4,115 32. 94 16,971 288,029 33. 95 17,971 322,972 34. 91 13,971 195,201 35. 96 18,971 359,915 ∑ 2696 5484,971
Rata-rata: Standar deviasi:
0286,7735
2696
=
=
= ∑n
xx
( )
701,12
323,161
34
971,5484
135
971,5484
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII F
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
54,5 -1,77 0,4616 55-61 0,0728 5 2,548 2,35962
61,5 -1,22 0,3888 62-68 0,1402 5 4,907 0,00176
68,5 -0,67 0,2486 69-75 0,2008 10 7,028 1,2568
75,5 -0,12 0,0478 76-82 0,1186 5 4,151 0,17365
82,5 0,43 0,1664 83-89 0,1701 6 5,9535 0,00036
89,5 0,98 0,3365 90-96 0,1005 4 3,5175 0,06619
96,5 1,53 0,4370
∑ 35 =2χ 3,8584
Keterangan: Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
3,8584. Karena hitung
2χ < tabel2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 52
Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII G
Hipotesis
H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus
Kriteria Pengujian
H0 diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 90
Nilai minimal = 50
Rentang nilai (R) = 90 - 50
= 40
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 (1,505)
= 5,967 6≈
Panjang kelas = 6
40
= 6,67 7≈
Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi
No. x xxi − ( )2xxi −
1. 75 7,281 53,017 2. 74 6,281 39,454 3 58 -9,719 94,454 4. 82 14,281 203,954 5. 75 7,281 53,017 6. 59 -8,719 76,017 7. 90 22,281 496,454 8. 74 6,281 39,454 9. 83 15,281 233,517 10. 58 -9,719 94,454 11. 75 7,281 53,017
( )∑
=
−=
k
i i
ii
E
EO
1
22χ
tabelhitung22 χχ <
12. 65 -2,719 7,392 13. 75 7,281 53,017 14. 51 -16,719 279,517 15. 74 6,281 39,454 16. 51 -16,719 279,517 17. 55 -12,719 161,767 18. 72 4,281 18,329 19. 71 3,281 10,767 20. 50 -17,719 313,954 21. 56 -11,719 137,329 22. 50 -17,719 313,954 23. 65 -2,719 7,392 24. 65 -2,719 7,392 25. 83 15,281 233,517 26. 60 -7,719 59,579 27. 70 2,281 5,204 28. 58 -9,719 94,454 29. 77 9,281 86,142 30. 65 -2,719 7,392 31. 76 8,281 68,579 32. 75 7,281 53,017 ∑ 2167 3674,469
Rata-rata: Standar deviasi:
7188,6732
2167
=
=
= ∑n
xx
( )
887,10
531,118
31
469,3674
132
469,3674
1
2
==
=
−=
−−∑
=n
xxs i
Daftar nilai frekuensi observasi kelas VII G
Kelas Bk iZ ( )iZP Luas Daerah iO iE
( )i
ii
E
EO 2−
49,5 -1,67 0,4525 50-57 0,1261 5 4,0352 0,231
57,5 -0,94 0,3264 58-65 0,2471 7 7,9072 0,104
65,5 -0,20 0,0793 66-73 0,1226 7 3,9232 2,413
73,5 0,53 0,2019 74-81 0,1961 7 6,2752 0,084
81,5 1,27 0,3980 82-89 0,0792 4 2,5344 0,848
89,5 2,00 0,4772 90-97 0,0197 2 0,6304 2,976
97,5 2,74 0,4969
∑ 32 =2χ 6,655
Keterangan:
Bk = batas kelas bawah – 0,5
iZ = s
xBki −
( )iZP = nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
Luas Daerah = ( )1ZP – ( )2ZP
iO = Luas daerah x n
iE = fi
Dengan α = 5% dan dk = 6 – 1 = 5, Diperoleh ( ) )5(12
αχ − = 11,070, hitung2χ =
6,655.
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 53
UJI HOMOGENITAS NILAI AKHIR
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis: 2
22
1: σσ =oH (data homogen)
22
21: σσ ≠aH (data tidak homogen)
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika hitung2χ < ( )( )11
2−− kαχ , dimana ( )( )11
2−− kαχ didapat dari daftar
distribusi chi-kuadrat dengan peluang ( )α−1 dan dk= k – 1
Pengujian Hipotesis:
Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut:
Sumber Data
Sumber variasi VII F VII G
Jumlah 2696 2167
N 35 32 x
77,0289 67,719
Varians ( )2s
161,323 118,531
Standart deviasi
( )s12,701 10,887
Tabel Uji Barlett
Sampel dk = n-1
dk
1
2is
2
isLog
2. isLogdk
2. isdk
VII F 34 0,0294 161,3230 2,2077 75,0617 5484,982 VII G 31 0,0323 118,5310 2,0738 64,2888 3674,461 ∑ 65 0,0617 − − 139,3505 9159,443
Langkah-langkah uji Bartlett:
1. Menentukan varians gabungan
( )( )
914,14065
443,9159
1
1 22
=
=
−−
=∑∑
i
ii
n
sns
2. menentukan harga satuan B
Log 140,914= 2,149
( ) ( )
685,139
65.149,2
1log 2
==
−⋅= ∑ insB
3. menentukan statistika 2χ
( ) ( ){ }{ }
77,0
3345,0.3026,2
3505,139685,139.3026,2
log110ln 22
==
−=
−−⋅= ∑ ii snBχ
dengan :
ln 10 = 2,3026 ,disebut logaritma asli dari bilangan 10
Dengan α = 5% dan dk = 2 – 1 = 1, Diperoleh
hitung2χ = 0,77.
Karena hitung2χ < tabel
2χ , maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kedua kelas mempunyai varians yang sama (homogen).
( )( ) 84,3495.02 =χ
Lampiran 54
UJI HIPOTESIS ( t-test)
Hipotesis:
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
dengan:
µ1 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII F yang diajar dengan model
pembelajaran hands on mathematics dengan pemanfaatan LKPD.
µ2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VII G yang diajar melalui metode
pembelajaran ekspositori.
Sumber Data
No Sampel N 2s
1 VIIF 35 77,0286 161,323
2 VIIG 32 67,7188 118,531
Rumus yang digunakan:
21
21
11
nns
xxt
+
−= , dengan s2 = ( ) ( )
2
11
21
222
211
−+−+−
nn
snsn
Kriteria pengujian:
Jika tabelhitung tt < , di mana t tabel didapat dari daftar distribusi t, dengan dk = (n1
+ n2 -2), α = 5% dan peluang )1( α− , maka Ho diterima.
Perhitungan:
s2 = 23235
531,118)132(323,161)135(
−+−+−
= 23235
461,3674982,5484
−++
9145,14065
443,9159
=
=
s = 11,8707
t =
32
1
35
18707,11
7188,67-77,0286
+
= 0312,00286,08707,11
9,35
+
=
24458,08707,11
9,3098
×
= 3,207
Untuk α = 5% dan dk = (35 + 32 -2) = 65, diperoleh
00,2=tabelt
207,3=hitungt
Karena tabelhitung tt > , maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata
yang signifikan antara kedua kelas.
Hal ini berarti hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol.
Lampiran 56 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI 2χ
dk Tabel Signifikansi
2χ 0.995 2χ 0.99
2χ 0.975 2χ 0.95
1 7.88 6.63 5.02 3.8 2 10.6 9.21 7.38 6.0 3 12.8 11.3 9.35 7.8 4 14.9 13.3 11.4 9.5 5 16.7 15.1 12.8 11.0 6 18.5 16.8 14.4 12.6 7 20.3 18.5 16.0 14.1 8 22.0 20.1 17.5 15.5 9 23.6 21.7 19.0 16.9
10 25.2 23.2 20.5 18.3 11 26.8 24.7 21.9 19.7 12 28.3 26.2 23.3 21.0 13 29.8 27.7 24.7 22.4 14 31.3 29.1 26.1 23.7
15 32.8 30.6 27.5 25.0 16 34.3 32.0 28.8 26.3 17 35.7 33.4 30.2 27.6 18 37.2 34.8 31.5 28.9 19 38.6 36.2 32.9 30.1
20 40.0 37.6 34.2 31.4 21 41.4 38.9 35.5 32.7 22 42.8 40.3 36.8 33.9 23 44.2 41.6 38.1 35.2 24 45.6 43.0 39.4 36.4
25 46.9 44.3 40.6 37.7 26 48.3 45.6 41.9 38.9 27 49.6 47.0 43.2 40.1 28 51.0 48.3 44.5 41.3 29 52.3 49.6 45.7 42.6
30 53.7 50.9 47.0 43.8 40 66.8 63.7 59.3 55.8 50 79.5 76.2 71.4 67.5 60 92.0 88.4 83.3 79.1 70 104.2 100.4 95.0 90.5
Sumber: Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm.492.
Lampiran 56 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI 2χ
dk Tabel Signifikansi
50% 30% 20% 10% 5% 1% 1 0,455 1,074 1,642 2,706 3,841 6,635 2 1,386 2,408 3,219 4,605 5,991 9,210 3 2,366 3,665 4,642 6,251 7,815 11,341 4 3,357 4,878 5,989 7,779 9,488 13,227 5 4,351 6,064 7,289 9,236 11,070 15,086 6 5,348 7,231 8,558 10,645 12,592 16,812 7 6,346 8,383 9,803 12,017 14,067 18,475 8 7,344 9,524 11,030 13,362 15,507 20,090 9 8,343 10,656 12,242 14,684 16,919 21,666 10 9,342 11,781 13,442 15,987 18,307 23,209
11 10,341 12,899 14,631 17,275 19,675 24,225 12 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26,217 13 12,340 15,119 16,985 19,812 22,362 27,688 14 13,339 16,222 18,151 21,064 23,685 29,141 15 14,339 17,322 19,311 22,307 24,996 30,5578
16 15,338 18,418 20,465 23,542 26,296 32,000 17 16,338 19,511 21,615 24,769 27,587 33,409 18 17,338 20,601 22,760 25,989 28,869 34,805 19 18,338 21,689 23,900 27,204 30,144 36,191 20 19,337 22,775 25,038 28,412 31,410 37,566
21 20,337 23,858 26,171 29,615 32,671 38,932 22 21,337 24,939 27,301 30,813 33,924 40,289 23 22,337 26,018 28,429 32,007 35,172 41,638 24 23,337 27,096 29,553 33,196 35,415 42,980 25 24,337 28,172 30,675 34,382 37,652 44,314
26 25,336 29,246 31,795 35,563 38,885 45,642 27 26,336 30,319 32,912 36,741 40,113 46,963 28 27,336 31,391 34,027 37,916 41,337 48,278 29 28,336 32,461 35,139 39,087 42,557 49,588 30 29,336 33,530 36,250 40,256 43,773 50,892
Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 376.
Lampiran 57 Nilai-Nilai r Product Moment
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.95 0.99 28 0.374 0.478 60 0.254 0.33
5 0.878 0.959 29 0.367 0.47 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.22 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.27
11 0.602 0.735 35 0.334 0.43 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 700 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.23
14 0.532 0.661 38 0.32 0.413 150 0.159 0.21
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.59 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 50 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.08 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.38 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.07 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 373.
Lampiran 55 Luas di bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 Ke Z
(Bilangan dalam badan daftar menyatakan desimal) z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359 0.1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754 0.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141 0.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517 0.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224 0.6 2258 22591 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 2549 0.7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852 0.8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133 0.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1.0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621 1.1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830 1.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015 1.3 4023 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177 1.4 4192 4207 4222 4236 4251 4235 4279 4292 4306 4319
1.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441 1.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545 1.7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633 1.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706 1.9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817 2.1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 4857 2.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890 2.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916 2.4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2.5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952 2.6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964 2.7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974 2.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981 2.9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990 3.1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993 3.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 9449 4995 4995 4995 3.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997 3.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 3.6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Sumber : Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 490
Lampiran 58 DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI t
Dk t0.995 t0.99 t0.975 t0.95 t0.90
1 63.66 31.82 12.71 6.31 3.08 2 9.92 6.96 4.30 2.92 1.89 3 5.84 4.54 3.18 2.35 1.64 4 4.60 3.75 2.78 2.13 1.53 5 4.03 3.36 2.57 2.02 1.48 6 3.71 3.14 2.45 1.94 1.44 7 3.50 3.00 2.36 1.90 1.42 8 3.36 2.90 2.31 1.86 1.40 9 3.25 2.82 2.26 1.83 1.38
10 3.17 2.76 2.23 1.81 1.37 11 3.11 2.72 2.20 1.80 1.36 12 3.06 2.68 2.18 1.78 1.36 13 3.01 2.65 2.16 1.77 1.35 14 2.98 2.62 2.14 1.76 1.34
15 2.95 2.60 2.13 1.75 1.34 16 2.92 2.58 2.12 1.75 1.34 17 2.90 2.57 2.11 1.74 1.33 18 2.88 2.55 2.10 1.73 1.33 19 2.86 2.54 2.09 1.73 1.33
20 2.84 2.53 2.09 1.72 1.32 21 2.83 2.52 2.08 1.72 1.32 22 2.82 2.51 2.07 1.72. 1.32 23 2.81 2.50 2.07 1.71 1.32 24 2.80 2.49 2.06 1.71 1.32
25 2.79 2.48 2.06 1.71 1.32 26 2.78 2.48 2.06 1.71 1.32 27 2.77 2.47 2.05 1.70 1.31 28 2.76 2.47 2.05 1.70 1.31 29 2.76 2.46 2.04 1.70 1.31
30 2.75 2.46 2.04 1.70 1.31 40 2.70 2.42 2.02 1.98 1.30 60 2.66 2.39 2.00 1.67 1.30 120 2.62 2.36 1.98 1.66 1.29 ∞ 2.58 2.33 1.96 1.645 1.28
Sumber: Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm.491
DAFTAR NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI F
Taraf signifikansi 5%
dk pembilang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75
dk p
enye
but
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.36 19.37 19.38 19.39 19.40 19.41 19.42 19.43 19.44 19.45 19.46 19.47 19.47 19.48
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.88 8.84 8.81 8.78 8.76 8.74 8.71 8.69 8.66 8.64 8.62 8.60 8.58 8.57
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.93 5.91 5.87 5.84 5.80 5.77 5.74 5.71 5.70 5.68
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.78 47 4.70 4.68 4.64 4.60 4.56 4.53 4.50 4.46 4.44 4.42
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.96 3.92 3.87 3.84 3.81 3.77 3.75 3.72
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.63 3.60 3.57 3.52 3.49 3.44 3.41 3.38 3.34 3.32 3.29
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.34 3.31 3.28 3.23 3.20 3.15 3.12 3.08 3.05 3.03 3.00
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.13 3.10 3.07 3.02 2.98 2.93 2.90 2.86 2.82 2.80 2.77
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.11 3.07 3.02 2.97 2.94 2.91 2.86 2.82 2.77 2.74 2.70 2.67 2.64 2.61
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.70 2.65 2.60 2.55 2.51 2.48 2.43 2.39 2.33 2.29 2.25 2.21 2.18 2.15
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.52 2.45 2.40 2.35 2.31 2.28 2.23 2.18 2.12 2.08 2.04 1.99 1.96 1.92
25 4.24 3.38 2.99 2.76 2.60 2.49 2.41 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.11 2.06 2.00 1.96 1.92 1.87 1.84 1.80
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.34 2.27 2.21 2.16 2.12 2.09 2.04 1.99 1.93 1.89 1.84 1.79 1.76 1.72
32 4.15 3.30 2.90 2.67 2.51 2.40 2.32 2.25 2.19 2.14 2.10 2.07 2.02 1.97 1.91 1.86 1.82 1.76 1.74 1.69
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.30 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.00 1.95 1.89 1.84 1.80 1.74 1.71 1.67
36 4.11 3.26 2.80 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.10 2.06 2.03 1.89 1.93 1.87 1.82 1.78 1.72 1.69 1.65
38 4.10 3.25 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.96 1.92 1.85 1.80 1.76 1.71 1.67 1.63
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.07 2.04 2.00 1.95 1.90 1.84 1.79 1.74 1.69 1.66 1.61
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.02 1.99 1.94 1.89 1.82 1.78 1.73 1.68 1.64 1.60
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.92 1.88 1.81 1.76 1.72 1.66 1.63 1.58
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.14 2.09 2.04 2.00 1.97 1.91 1.87 1.80 1.75 1.71 1.65 1.62 1.57
48 4.04 3.19 2.80 2.56 2.41 2.30 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.00 1.86 1.79 1.74 1.70 1.64 1.61 1.56
Sumber: Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm.493-495.
Hipotesis Ho : (data homogen)H1 : (data tidak homogen)
dk*
VII F 34 0,029412 183,622 2,263925 76,97344 6243,148
VII G 31 0,03226 142,544 2,15395 66,77244418,864∑ 65 0,06167 − − 143,746 10662,01
B
164,03 2,21493 143,97 0,51652 164,031
Keterangan :
Uji Homogenitas
Sampel dk = n-1 2islog2
is ( ) 2isdk log
2is
21 σσ =21 σσ ≠
2slog2s2χ
dk
1
( ) ( )∑ −= 12insB log
( )( )1
.1 22
−∑
−∑=
i
ii
n
sns
Kriteria :Jika maka Ho diterima.Diperoleh : 0,52
3,84Jadi, Ho diterima, ini berarti data homogen.
( ) ( ){ }∑ −−= 22 110 ii snB loglnχ
=hitung2χ
( )( )1122
−−< khitung αχχ
( )( ) =195.02χ
( )( )195.022 χχ <hitung
No Kode 1 2 3 4 6 7 8 9a 9b 9c
1 U_12 5 5 5 5 10 10 5 5 5 5
2 U_24 5 5 5 5 10 10 5 5 5 5
3 U_34 5 5 5 5 10 10 5 5 5 5
4 U_37 5 5 5 5 10 10 5 3 5 5
5 U_15 5 5 3 5 10 10 5 3 5 5
6 U_28 5 5 3 5 6 10 5 5 5 1
7 U_7 5 5 3 5 10 9 5 1 2 5
8 U_18 5 5 3 5 10 9 5 1 1 5
9 U_13 5 5 2 5 10 9 5 1 1 5
10 U_5 5 5 2 5 10 8 5 1 2 5
11 U_16 5 4 5 4 7 6 4 1 5 5
12 U_4 5 5 5 5 7 6 3 1 2 5
13 U_8 5 5 5 5 7 5 3 1 1 5
14 U_20 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5
15 U_6 5 5 3 5 3 10 5 1 1 5
16 U_23 5 5 5 5 7 6 4 1 1 1
17 U_21 5 5 5 5 0 6 5 1 1 5
18 U_2 5 5 5 5 10 10 5 0 2 5
19 U_27 5 5 5 5 7 9 5 2 2 2
20 U_1 4 2 4 4 5 10 5 1 5 5
21 U_10 4 2 2 2 3 6 3 1 2 2
22 U_11 1 2 2 2 6 10 3 1 1 5
23 U_29 2 5 5 4 4 9 5 0 5 5
24 U_22 2 5 2 2 0 6 3 1 1 5
25 U_32 2 4 2 2 3 4 2 1 5 5
26 U_9 5 2 4 2 2 6 3 1 5 5
27 U_26 2 4 4 2 4 4 1 1 5 5
28 U_31 4 2 2 2 0 6 4 1 2 2
29 U_35 1 2 2 4 2 10 2 1 1 5
30 U_33 2 5 2 2 8 2 2 1 2 2
31 U_30 2 5 2 2 8 2 2 2 2 2
32 U_17 5 5 2 5 1 10 0 1 1 1
33 U_25 1 1 2 2 4 1 0 1 0 1
34 U_14 5 2 2 4 2 0 0 0 0 0
35 U_19 5 2 2 5 2 2 2 0 0 0
36 U_36 5 2 2 4 0 2 0 0 0 0
37 U_3 2 3 2 2 0 5 0 0 0 0
∑X 149 149 124 146 203 253 126 53 89 134
∑(X²) 679 669 482 640 1587 2081 548 149 347 624
∑XY 8857 8999 7538 8627 13293 15659 8132 3678 5717 8448
(∑X)² 22201 22201 15376 21316 41209 64009 15876 2809 7921 17956
rxy 0,484 0,660 0,609 0,473 0,738 0,665 0,963 0,692 0,530 0,669
r tabel 0,325
kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
(∑X)² 22201 22201 15376 21316 41209 64009 15876 2809 7921 17956
RATA2 600,027 600,027 415,568 576,108 1113,757 1729,973 429,081 75,919 214,081 485,297
Si ² 2,134 1,864 1,795 1,727 12,790 9,487 3,214 1,975 3,592 3,749
∑(Si ²) 75,160
VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAY A BEDA BUTIR SOALV
alid
itas
Dengan taraf signifikan 5% dan N = 37 di peroleh rtabel =
Rel
iabi
litas
(St ²) 391,053
r11 0,870
Kriteria Reliabel
B 149 149 124 146 203 253 126 53 89 134
JS 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
RATA2 4,027 4,027 3,351 3,946 5,486 6,838 3,405 1,432 2,405 3,622
TK 0,805 0,805 0,670 0,789 0,549 0,684 0,681 0,286 0,481 0,724
Kriteria Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah
BA 90 89 74 89 142 149 84 37 50 82
BB 59 60 50 57 61 104 42 16 39 52
JA 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
JB 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
PA 4,737 4,684 3,895 4,684 7,474 7,842 4,421 1,947 2,632 4,316
PB 3,278 3,333 2,778 3,167 3,389 5,778 2,333 0,889 2,167 2,889
DB 0,292 0,270 0,223 0,304 0,408 0,206 0,418 0,212 0,093 0,285
Kriteria Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Jelek Cukup
Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Dibuang DiterimaKeterangan
Rel
iabi
litas
Tin
gkat
Kes
ukar
anD
aya
Bed
a
10 11 12 13 Y Y²
6 5 10 10 91 8281
10 5 5 10 90 8100
10 5 5 10 90 8100
10 5 5 0 78 6084
10 5 5 0 76 5776
6 5 5 10 76 5776
5 5 3 10 73 5329
5 5 3 9 71 5041
5 5 5 9 72 5184
5 5 2 10 70 4900
5 4 5 10 70 4900
5 5 5 10 69 4761
5 5 5 10 67 4489
5 5 5 10 67 4489
5 5 3 10 66 4356
5 5 5 10 65 4225
5 5 5 10 63 3969
5 5 0 0 62 3844
2 5 0 0 54 2916
5 2 0 0 52 2704
5 4 3 10 49 2401
5 4 3 3 48 2304
2 2 0 0 48 2304
5 3 3 10 48 2304
3 4 1 9 47 2209
3 2 1 6 47 2209
3 2 1 9 47 2209
5 5 1 10 46 2116
5 5 2 1 43 1849
3 5 1 4 41 1681
2 4 1 4 40 1600
2 2 1 3 39 1521
4 5 6 5 33 1089
2 3 2 0 22 484
0 0 0 0 20 400
0 2 0 0 17 289
0 0 0 0 14 196
168 148 107 222 2071 130389
994 672 509 2036 (∑Y)²= 4289041
10931 9041 7165 14208
28224 21904 11449 49284
0,835 0,704 0,692 0,558
VALID VALID VALID VALID
28224 21904 11449 49284
762,811 592,000 309,432 1332,000
6,248 2,162 5,394 19,027
VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAN DAY A BEDA BUTIR SOAL
168 148 107 222
37 37 37 37
4,541 4,000 2,892 6,000
0,454 0,800 0,289 0,600
Sedang Mudah Sukar Sedang
112 89 81 148
56 59 26 74
19 19 19 19
18 18 18 18
5,895 4,684 4,263 7,789
3,111 3,278 1,444 4,111
0,278 0,281 0,282 0,368
Cukup Cukup Cukup Cukup
Diterima Diterima Diterima Diterima
HipotesisHo : H1 :
Rumus :
Kriteria : Ho diterima jika dengan dan = 65
Sampel n s t6 77,02860 161,3230 357 67,7188 118,5310 32
Diperoleh :3,2072,00
Uji Kesamaan Rata-Rata
11,8707 3,20652
21 µµ =
21 µµ ≠
( ) ( )αα 2112
11 −− <<− ttt
%5=α 2dk 21 −+= nn
ix 2is
=t
( ) ( )221
222
211 11
−+−+−=
nn
snsns
21
21
11nn
s
xxt
+
−=
=hitungt2,00
Jadi, Karena t berada pada daerah penolakan, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata yang signifikan.
21 µµ =
21 µµ ≠
( ) ( )αα 2112
11 −− <<− ttt
%5=α 2dk 21 −+= nn
ix 2is
=tabelt
( ) ( )221
222
211 11
−+−+−=
nn
snsns
21
21
11nn
s
xxt
+
−=
( )( )65975.0tt hitung >
=hitungt
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Chi-Kuadrat Nilai Awal, 32. Tabel 3.2 Sumber Data Homogenitas, 33. Tabel 3.3 Analisis Validitas Butir Soal, 41. Tabel 3.4 Analisis Validitas Butir Soal Tahap Kedua, 42. Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran, 45. Tabel 3.6 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal, 45. Tabel 3.7 Klasifikasi Besarnya Daya Beda, 47. Tabel 3.8 Analisis Daya Pembeda Butir Soal, 47. Tabel 3.9 Hasil Analisis Tes, 48. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Chi-Kuadrat Kelas eksperimen dan Kelas
Kontrol, 52. Tabel 4.2 Sumber Data Homogenitas, 53. Tabel 4.3 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata, 53. Tabel 4.4 Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dengan Model Pembelajaran
Hands On Mathematics, 55. Tabel 4.5 Data Nilai Posttest Kelas Kontrol dengan Metode Pembelajaran
Ekspositori, 56. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen, 58. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol, 58. Tabel 4.8 Perhitungan Uji Barlett, 59.
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Dale, 12. Gambar 2.2 Jajargenjang, 19. Gambar 2.3 Persegi Panjang, 19. Gambar 2.4 Persegi, 20. Gambar 2.5 Belah Ketupat, 20. Gambar 2.6 Trapesium, 21. Gambar 2.7 Layang-layang, 21. Gambar 2.8 Bagan Kerangka Berpikir, 27. Gambar 3.1 Desain Penelitian Kuantitaif, 29. Gambar 3.2 Bagan Penelitian, 30. Gambar 4.1 Grafik Penerimaan dan penolakan Ho (uji kesamaan rata-rata), 54. Gambar 4.2 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho (Normalitas Akhir Kelas
Eksperimen), 57. Gambar 4.3 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho (Normalitas Akhir Kelas
Kontrol), 58. Gambar 4.4 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho (Uji homogenitas akhir), 59. Gambar 4.5 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho (uji t akhir), 61.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas VII
Lampiran 2 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII A
Lampiran 3 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII B
Lampiran 4 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII C
Lampiran 5 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII D
Lampiran 6 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII E
Lampiran 7 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII F
Lampiran 8 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII G
Lampiran 9 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII H
Lampiran 10 Uji Normalitas Nilai Awal Kelas VII I
Lampiran 11 Uji Homogenitas Data Nilai Awal
Lampiran 12 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 13 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas eksperimen dan kelas Kontrol
Lampiran 14 Daftar Peserta Didik Kelas Uji Coba Evaluasi
Lampiran 15 Kisi-kisi Soal Uji Coba
Lampiran 16 Soal uji Coba Evaluasi
Lampiran 17 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Evaluasi
Lampiran 18 Daftar Nilai Ulangan Materi Pokok Luas Segi Empat Kelas Ujicoba
Lampiran 19 Analisis Item Soal Uji Coba
Lampiran 20 Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba
Lampiran 21 Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba
Lampiran 22 Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba
Lampiran 23 Perhitungan Daya Beda Butir Soal Uji Coba
Lampiran 24 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen
Lampiran 25 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Kontrol
Lampiran 26 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen Dalam Kelompok
Lampiran 27 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen (Pertemuan 1)
Lampiran 28 Lembar Kerja Peserta Didik (Pertemuan 1)
Lampiran 29 Pekerjaan Rumah (Pertemuan 1)
Lampiran 30 Kunci Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan 1)
Lampiran 31 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen (Pertemuan 2)
Lampiran 32 Lembar Kerja Peserta Didik (Pertemuan 2)
Lampiran 33 Pekerjaan Rumah (Pertemuan 2)
Lampiran 34 Kunci Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan 2)
Lampiran 35 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol (Pertemuan 1)
Lampiran 36 Soal Latihan (Pertemuan 1)
Lampiran 37 Jawaban Soal Latihan (Pertemuan 1)
Lampiran 38 Pekerjaan Rumah (Pertemuan 1)
Lampiran 39 Kunci Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan 1)
Lampiran 40 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol (Pertemuan 2)
Lampiran 41 Soal Latihan (Pertemuan 2)
Lampiran 42 Jawaban Soal Latihan (Pertemuan 2)
Lampiran 43 Pekerjaan Rumah (Pertemuan 2)
Lampiran 44 Kunci Jawaban Pekerjaan Rumah (Pertemuan 2)
Lampiran 45 Kisi-Kisi Soal Evaluasi
Lampiran 46 Soal Evaluasi
Lampiran 47 Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Lampiran 48 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Lampiran 49 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol
Lampiran 50 Ketuntasan Belajar
Lampiran 51 Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen
Lampiran 52 Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol
Lampiran 53 Uji Homogenitas Akhir Kelas Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 54 Uji Hipotesis (t-test)
Lampiran 55 Tabel Luas Dibawah lengkungan Normal Standar dari 0 ke Z
Lampiran 56 Tabel Nilai-nilai Chi Kuadrat
Lampiran 57 Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 58 Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t
Lampiran 59 Surat Keterangan dari Lab Matematika
Lampiran 60 Piagam KKN
Lampiran 61 Nilai Ko. Kurikuler
Lampiran 62 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 63 Surat Izin Pra Riset
Lampiran 64 Surat Izin Riset
Lampiran 65 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 66 Dokumentasi Model Pembelajaran Hands On Mathematics dengan
pemanfaatan LKPD
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Teny Handayani
2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 6 Maret 1989
3. NIM : 073511035
4. Alamat Rumah : Pucanggading gang Singosari Rt 02 RW 10, Kel.
Batursari, Kec. Mranggen, Kab. Demak
HP : 085641213774
E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri Plamongan Sari 01 lulus tahun 2000
b. SMP Negeri 14 Semarang lulus tahun 2003
c. SMA Negeri 02 Semarang lulus tahun 2006
d. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang semester VIII tahun 2011
Semarang, 31 Mei 2011
Teny Handayani NIM : 073511035
DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Peserta didik menggunting alat peraga sesuai dengan petunjuk yang tertera di LKPD
Peserta didik berdiskusi mengerjakan LKPD
Peserta didik menempel alat peraga pada karton yang telah di sediakan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari
DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS KONTROL
Guru menjelaskan materi luas segi empat
Peserta didik mencatat penjelasan dari guru
Guru memberikan Latihan Soal Peserta didik mengerjakan soal di depan kelas
Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi hasil pekerjaan yang ada di papan tulis
Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari
kode nilai = Oi Oi - Ei (Oi-Ei)2
(Oi-Ei)2/Ei
Luas Daerah
I-01 70 1,176 1,384 0,020 0,4319
I-02 80 11,176 124,913 1,815 0,1296
I-03 60 -8,824 77,855 1,131 0,3023
I-04 80 11,176 124,913 1,815 0,2191
I-05 75 6,176 38,149 0,554 0,0832
I-06 60 -8,824 77,855 1,131 0,0832
I-07 70 1,176 1,384 0,020 0,1664
I-08 65 -3,824 14,619 0,212 0,1913
I-09 80 11,176 124,913 1,815 0,3577
I-10 70 1,176 1,384 0,020 0,0987
I-11 80 11,176 124,913 1,815 0,4564
I-12 70 1,176 1,384 0,020 0,0342
I-13 65 -3,824 14,619 0,212 0,4906
I-14 65 -3,824 14,619 0,212
I-15 70 1,176 1,384 0,020
I-16 70 1,176 1,384 0,020
I-17 70 1,176 1,384 0,020
DAFTAR NILAI KELAS VII_I
JUMLAH
( )iZP
I-17 70 1,176 1,384 0,020
I-18 65 -3,824 14,619 0,212
I-19 70 1,176 1,384 0,020
I-20 60 -8,824 77,855 1,131
I-21 60 -8,824 77,855 1,131
I-22 65 -3,824 14,619 0,212
I-23 70 1,176 1,384 0,020
I-24 60 -8,824 77,855 1,131
I-25 70 1,176 1,384 0,020
I-26 80 11,176 124,913 1,815
I-27 75 6,176 38,149 0,554
I-28 60 -8,824 77,855 1,131
I-29 70 1,176 1,384 0,020
I-30 65 -3,824 14,619 0,212
I-31 70 1,176 1,384 0,020
I-32 65 -3,824 14,619 0,212
I-33 70 1,176 1,384 0,020
I-34 65 -3,824 14,619 0,212
total 2340 1286,938 18,699
Rata-rata = Ei 68,824
varians(Si2) 38,99811
s 6,244847
( )iZP
6 4,4064 0,57633 0,4319
0,3023
8 7,4494 0,0407 0,0832
0,1664
13 2,8288 36,5714 0,3577
0,4564
2 6,5042 3,11919 0,4906
0 3,3558 3,3558
5 1,1628 12,6626
34 56,32609
iO iE ( )i
ii
E
EO 2−iO iE ( )i
ii
E
EO 2−