efektivitas model pembelajaran adi pada materi …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. skripsi full tanpa...

72
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI ZAT ADITIF DAN ADIKTIF TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA DITINJAU BERDASARKAN GENDER (Skripsi) Oleh DESRIA MONICA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 10-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI ZATADITIF DAN ADIKTIF TERHADAP KETERAMPILAN

ARGUMENTASI SISWA DITINJAUBERDASARKAN GENDER

(Skripsi)

Oleh

DESRIA MONICA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI ZATADITIF DAN ADIKTIF TERHADAP KETERAMPILAN

ARGUMENTASI SISWA DITINJAUBERDASARKAN GENDER

Oleh

Desria Monica

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran

ADI pada materi zat aditif dan adiktif terhadap keterampilan argumentasi siswa

ditinjau berdasarkan gender. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.2

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol di SMP Global

Madani Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi

experiment dan dengan pretest postest non equivalent control group design.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Ankova dan uji

perbedaan dua rata-rata. Hasil penelitian efektivitas model pembelajaran ADI

ditunjukkan oleh perbedaan rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-

laki dan perempuan kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada kelas

kontrol dengan nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Pembelajaran menggunakan

model ADI pada kelas eksperimen selalu lebih unggul daripada pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol baik secara umum maupun berdasarkan gender

(laki-laki dan perempuan). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

iii

bahwa model pembelajaran ADI efektif pada materi zat aditif dan adiktif dalam

meningkatkan keterampilan argumentasi siswa yang ditinjau berdasarkan gender.

Kata kunci : gender , keterampilan argumentasi, model pembelajaran ADI, zat

aditif dan adiktif

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI ZATADITIF DAN ADIKTIF TERHADAP KETERAMPILAN

ARGUMENTASI SISWA DITINJAUBERDASARKAN GENDER

Oleh

DESRIA MONICA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada
Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada
Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada
Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung pada 31 Desember

1995. Putri kedua dari tiga bersaudara buah hati dari Bapak Domi dan Ibu Fitri

Yanti. Saudara Laki-laki bernama Richie Renandho dan Nicho Rizky.

Pendidikan formal dimulai di TK Gajah Mada yang diselesaikan pada tahun 2002.

Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada tahun 2008,

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 4 Bandar Lampung lulus tahun 2011,

dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Bandar Lampung lulus tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur tes

SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa, pernah terdaftar dalam organisasi internal

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (HIMASAKTA) sebagai anggota Di-

visi Kreativitas pada tahun 2014 dan sebagai anggota Divisi Kaderisasi pada tahun

2015. Pada akhir semester lima, mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) di Jakarta – Jogjakarta – Bandung, kemudian pada akhir semester enam

mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Negeri Besar

dan juga Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di Desa Tiuh

Baru, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

Untuk Mama, Papa, keluarga, sahabat, teman dan Universitas Lampungyang memberikan cinta serta dukungannya.

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

MOTTO

Kita tidak dapat meraih sesuatu tanpa adanya

pengorbanan sekecil apapun

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga terselesaikannya skripsi yang berjudul “Efektivitas model

pembelajaran ADI pada materi zat aditif dan adiktif terhadap keterampilan

argumentasi ditinjau berdasarkan gender”. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah pada Rasullullah Muhammad SAW dan umat-Nya yang senantiasa

istiqomah di jalan-Nya. Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia.

4. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M. Si. selaku pembimbing I dan Pembimbing

Akademik, terima kasih atas perhatian dan bimbingannya selama perkuliahan.

5. Ibu Lisa Tania, S.Pd., M.Sc. selaku Pembimbing II, terima kasih atas

kesediaannya memberi bimbingan, kritik, dan saran.

6. Drs. Tasviri Efkar, M.S. selaku Pembahas, terima kasih atas kritik dan saran

untuk perbaikan skripsi.

7. Ibu Dr. Neni Hasnunidah, M.Si. selaku dosen payung penelitian, terimakasih

atas bimbingannya.

8. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Kimia dan segenap civitas akademik

Jurusan Pendidikan MIPA, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

xii

9. Ibu Rani Amrista Wijayanti, S.Pd., M.Sc. dan Ibu Rahmi Fitrina, S.Pd serta

siswa SMP Global Madani Bandar Lampung, terima kasih atas bantuannya.

10. Mama dan Papa yang dimuliakan Allah SWT, atas cinta dan kasih sayang

yang tercurah dalam doanya yang tak terputus untuk kelancaran studi ini.

11. Saudara sekandungku, Richie Renandho dan Nicho Rizky yang selalu

membantu ketika adik/kakaknya ini kesulitan. Sepupu-sepupu tercinta yang

selalu memberi motivasi, Cintya, Arien, Ria, Alda, Sasa, Sisi, Raisa, Maisha,

Bang Putra, Bang Yoni, Ais, Ajun dan Raja, serta keluarga besar Raden Asli.

12. Teman terbaikku sedari SMA yang selalu membantuku kapanpun dan

dimanapun Denny Habiburrohman.

13. Kelompok belajar aka Genks selama di dunia perkuliahan, Gina, Pina, Tania,

Nena, Anita, Selly, Faqih, Feri, dan Silmi terimakasih atas kerjasamanya

dalam hal apapun. Teman-teman No Baper yang sudah setia dari SMA dan

selalu membantu saya, Arien, Dinda, Denny, Teguh, Asep dan Komang.

14. Rekan seperjuangan skripsi Dina Kiftatul Kusnia dan Chikita Mardwi Patmi.

Semua rekan pendidikan kimia angkatan 2014 atas kerjasamanya. Keluarga

KKN Desa Tiuh Baru Dina, Vinka, Tri, Devisa, Yuyun, Yuni, Toni, Yoga

dan Yudha yang sudah mengajarkan banyak pengalaman selama KKN.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada kita

semua. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti. Aamiin.

Bandarlampung,Penulis,

Desria Monica

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran ADI .................................................................... 11

B. Keterampilan Argumentasi .................................................................. 15

C. Gender.................................................................................................. 19

D. Penelitian yang Relevan....................................................................... 22

E. Kerangka Pemikiran............................................................................. 23

F. Anggapan Dasar................................................................................... 25

G. Hipotesis .............................................................................................. 26

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

xiv

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ............................................................................ 28

B. Jenis Data ............................................................................................. 29

C. Metode dan Desain Penelitian ............................................................. 29

D. Variabel Penelitian............................................................................... 31

E. Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian.............................. 31

F. Prosedur Penelitian .............................................................................. 32

G. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................................ 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................................. 49

1. Validitas dan Reliabilitas.......................................................... 492. Data Nilai Efektivitas Pembelajaran......................................... 513. Data Keterlaksanaan Pembelajaran............................................ 564. Data Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran........................ 585. Hasil Analisis Data Keterampilan Argumentasi ........................ 61

B. Pembahasan...................................................................................... 66

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Silabus................................................................................................... 862. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 893. Soal Pretes Postes ................................................................................. 984. Kisi-kisi Soal Pretes Postes................................................................... 1015. Rubrik Soal Pretes Postes ..................................................................... 1026. LKPD-1................................................................................................. 1127. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran................................. 1188. Kuisioner Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran ............................ 121

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

xv

9. Hasil Observasi Keterampilan Argumentasi Siswa .............................. 12210. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................... 12511. Data Nilai Pretes Postes dan n-Gain ..................................................... 12912. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Pretes Postes ................. 13113. Hasil Uji Ankova .................................................................................. 13414. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai n-Gain............................ 13615. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata ........................................................ 13816. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran..................................... 14117. Hasil Kuisioner Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran................... 145

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Kerangka analisis keterampilan argumentasi ilmiah .....................................18

2. Jumlah siswa berdasarkan gender..................................................................29

3. Pretest postest non equivalent control group design .....................................30

4. Desain penelitian............................................................................................30

5. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran ............................................................40

6. Data hasil validasi soal keterampilan argumentasi ........................................50

7. Persentase tanggapan siswa terhadap pembelajaran di kelas eksperimen... 57

8. Hasil uji normalitas nilai pretes postes keterampilan argumentasi ................60

9. Hasil uji homogenitas nilai pretes postes keterampilan argumentasi ............61

10. Hasil uji Ankova untuk hipotesis 1 ................................................................61

11. Hasil uji normalitas nilai n-Gain keterampilan argumentasi .........................63

12. Hasil uji homogenitas nilai n-Gain keterampilan argumentasi......................64

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Prosedur pelaksanaan penelitian .................................................................. 36

2. Nilai rata-rata pretes dan postes keterampilan argumentasi siswa di kelaseksperimen dan kelas kontrol....................................................................... 51

3. Nilai rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa di kelaseksperimen dan kelas kontrol....................................................................... 53

4. Nilai rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki di kelaseksperimen dan kelas kontrol....................................................................... 54

5. Nilai rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan dikelas eksperimen dan kelas kontrol ............................................................. 55

6. Nilai rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki danperempuan dikelas eksperimen ................................................................... 56

7. Data hasil keterlaksanaan sintaks model ADI............................................ 57

8. Hubungan pembelajaran model ADI dengan keterampilan argumentasisiswa laki-laki dan perempuan (gender).................................................... 62

9. Contoh argumen siswa dengan memberikan warrant dan backing diLKPD 1 pada pertemuan pertama.............................................................. 71

10. Contoh argumen siswa dengan memberikan warrant dan backing diLKPD 2 pada pertemuan ketiga................................................................. 72

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia adalah salah satu ilmu dari rumpun sains (Ilmu Pengetahuan Alam)

yang berkembang berdasarkan fenomena-fenomena alam (Suyanti, 2010;

Fadiawati, 2011; Tim Penyusun, 2014). Pendidikan IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada

kehidupan sehari-hari (Tim Penyusun, 2006). Dalam kurikulum 2013 salah

satu tujuan pembelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki kompetensi

untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Salah satu cara yang dapat di-

lakukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir peserta didik melalui pem-

belajaran IPA yaitu dengan melatih keterampilan argumentasi.

Argumentasi adalah proses memperkuat suatu klaim melalui analisis berpikir

kritis berdasarkan dukungan bukti-bukti dan alasan yang logis. Bukti-bukti ini

dapat mengandung fakta atau kondisi objektif yang dapat diterima sebagai

suatu kebenaran (Inch dkk, 2006). Berdasarkan Toulmin’s Argumentation

Pattern (TAP) komponen argumentasi ilmiah terdiri atas data (data), klaim

(claim), pembenaran (warrant), dukungan (backing), dan sanggahan (rebuttal).

Data merupakan fenomena yang digunakan sebagai bukti untuk mendukung

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

2

klaim. Klaim adalah hasil dari nilai-nilai yang ditetapkan, pendapat mengenai

nilai situasi yang ada, atau penegasan dari sudut pandang. Pembenaran adalah

aturan dan prinsip-prinsip yang menjelaskan hubungan antara data dan klaim.

Dukungan adalah dasar asumsi yang melandasi pembenaran tertentu. Sang-

gahan adalah kasus-kasus tertentu di mana klaim tidak dapat dibuktikan (veri-

fied) atau adanya argumen-argumen yang berbeda (Simon, dkk., 2006).

Dalam rangka menyajikan situasi belajar yang mampu mengarahkan siswa

menggunakan keterampilan argumentasi ilmiahnya, guru perlu merancang

pembelajaran yang akan berlangsung. Pembelajaran yang tidak hanya memen-

tingkan pengembangan aspek kognitif saja, namun juga pembelajaran yang

banyak memberikan ruang pada siswa untuk berkesempatan menemukan

penjelasan dari berbagai fenomena.

Sayangnya saat ini proses pembelajaran di Indonesia kebanyakan mengguna-

kan sistem pembelajaran teacher centered. Teacher centered merupakan pem-

belajaran yang berpusat pada guru (Arends, 2008). Guru menggunakan metode

ceramah, sedangkan siswa hanya mendengarkan, mencatat, dan menulis apa

yang disampaikan guru. Inilah salah satu penyebab rendahnya keterampilan

argumentasi siswa yang dilakukan di sekolah. Proses pembelajaran teacher

centered ini cenderung mempersempit keaktifan siswa (Saputra, 2014).

Sehingga dibutuhkan pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam

proses pembelajaran (student centered) dalam meningkatkan keterampilan

argumentasi. Sudah banyak diteliti dan terbukti bahwa proses pembelajaran

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

3

yang berpusat pada siswa lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang

masih berpusat pada guru (Asoodeh, dkk., 2012).

Selain itu perlu diperhatikan gender siswa dalam proses pembelajaran teacher

centered. Seperti yang diketahui bahwa setiap siswa memiliki kemampuan

belajar yang berbeda-beda khususnya antara siswa laki-laki dan perempuan

(Michael, 2012). Untuk meningkatkan keterampilan argumentasi siswa dapat

dipengaruhi juga oleh gender. Akibat pengaruh gender tersebut dalam mem-

pelajari ilmu sains terlihat bahwa prestasi belajar siswa perempuan lebih ren-

dah dibandingkan prestasi belajar siswa laki-laki. Perempuan lebih menguasai

segala sesuatu yang menyangkut masalah kesehatan dan lingkungan, sedang-

kan siswa laki-laki lebih unggul dalam ilmu sains seperti matematika, fisika

dan kimia (Woodzicka, dkk., 2010; Jagsi, dkk., 2011).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMP Glo-

bal Madani Bandar Lampung pada pembelajaran IPA yaitu siswa di sekolah

tersebut belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keterampilan

argumentasi dan belum mampu memfasilitasi keterampilan argumentasi siswa.

Berdasarkan hasil analisis kuisioner yang telah dilakukan dari 22 responden

(siswa) di SMP Global Madani Bandar Lampung, rata-rata responden menge-

tahui tentang keterampilan argumentasi namun pengetahuan siswa hanya seba-

tas mengetahui tentang argumen (pendapat). Responden juga menyatakan

perlu mendapatkan bimbingan guru dalam meningkatkan keterampilan argu-

mentasi. Hal ini diketahui dari rata-rata jawaban responden yang memerlukan

keterampilan argumentasi yaitu sekitar 55% (12 orang) yang terlampir pada

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

4

lampiran 9. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara, ditemukan adanya

kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan pertanyaan yang dapat

merangsang siswa berpikir untuk menggunakan teori yang relevan untuk ber-

argumentasi. Hal inilah yang menyebabkan siswa tidak mampu mengonstruksi

pernyataan yang sesuai dengan data atau bukti sains yang diperoleh.

Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa menyerap dan menerima informasi

yang diberikan oleh guru serta mengerjakan tugas-tugas dengan hanya sesekali

berdiskusi. Pembelajaran IPA di sekolah masih berpusat pada guru sehingga

siswa cenderung bertindak sesuai dengan apa yang di instruksikan oleh guru.

Pembelajaran ini mengakibatkan siswa pasif, hanya menerima, menghafal, me-

mahami dan menggunakan pengetahuan yang diberikan oleh guru saja. Model

pembelajaran berbasis inquiry jarang digunakan juga oleh guru, sehingga siswa

kurang aktif dan keterampilan argumentasi siswa masih kurang terlatih.

Setelah mengkaji hasil dari observasi dan wawancara tersebut, maka diperlu-

kan sebuah model pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan dapat me-

ningkatkan keterampilan argumentasi siswa. Salah satu alternatif model pem-

belajaran yang dikembangkan untuk melatih keterampilan argumentasi siswa

adalah model pembelajaran Argument Driven Inquiry/ADI (Sampson, dkk.,

2010). Model ADI merupakan sebuah model pembelajaran berorientasi inkuiri

yang menekankan pada kegiatan berargumentasi yang mampu melatih siswa

berargumentasi. Sintaks model ADI meliputi empat tahap, yaitu: (1) identi-

fikasi masalah; (2) mengumpulkan data; (3) pembuatan argumen tentatif; dan

(4) sesi argumentasi. Pada tahap identifikasi masalah, siswa diminta untuk

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

5

mengidentifikasi masalah berdasarkan fenomena fisis yang disajikan guru.

Kemudian pada tahap mengumpulkan data, siswa dilatih mengembangkan

klaim awal dalam bentuk rumusan hipotesis sebagai jawaban sementara terha-

dap permasalahan untuk selanjutnya berdiskusi mengenai prosedur pengumpul-

an data. Pada tahap argumen tentatif, siswa diminta untuk membuat argumen

disertai dengan bukti atau fakta yang mendukung klaim. Setelah siswa mem-

berikan bukti/data yang mendukung klaimnya, siswa harus menambahkan

pembenaran berupa teori yang relevan dengan klaim yang disampaikan siswa

di awal. Pada tahap sesi argumentasi, peserta didik antar kelompok memper-

debatkan argumentasi ilmiah dalam diskusi kelas yang dipandu oleh guru. Ke-

mampuan siswa untuk berargumen atau mengemukakan klaim (claim) yang di-

dukung data (data), disertai pembenaran (warrant), dan dukungan (backing)

dapat terlihat jelas dalam sesi argumentasi. Selain itu, tahapan ini juga mampu

memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan sanggahan (rebuttal)

terhadap klaim awal siswa yang lainnya. Pembelajaran model ADI dianggap

sebagai model pembelajaran yang tepat karena memfasilitasi siswa untuk me-

ningkatkan komunikasi, kemampuan menulis, membangun pengetahuan siswa

secara mandiri, dan memberikan siswa kesempatan mengalami proses belajar

langsung secara mandiri.

Salah satu kompetensi dasar yang dipelajari di kelas VIII SMP adalah KD 3.6

Kurikulum 2013. Pada KD ini diharapkan siswa dapat menjelaskan berbagai

zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif serta dampaknya terhadap

kesehatan (Tim Penyusun, 2014). Materi yang harus dicapai pada KD terse-

but adalah materi zat aditif dan adiktif. Berdasarkan kompetensi pencapaian

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

6

tersebut, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model ADI pada materi

zat aditif dan adiktif dapat dilakukan proses eksperimen untuk mencari jawa-

ban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah

dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis untuk berargumentasi.

Beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang

akan dilakukan dan mendukung penelitian ini yaitu Sampson, dkk (2011)

dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa model pembelajaran ADI

mempengaruhi cara siswa berpartisipasi dalam argumentasi ilmiah, siswa

menjadi lebih disiplin dan menghasilkan kualitas argumen yang lebih baik

terutama dalam argumen tertulis yang disusunnya. Penelitian yang dilakukan

oleh Demircioglu & Ucar (2012) diperoleh hasil bahwa model ADI lebih

efektif dalam meningkatkan kualitas argumentasi dibandingkan dengan metode

praktikum secara tradisional. Grooms (2011) dalam penelitiannya memper-

oleh hasil bahwa dengan menggunakan model pembelajaran ADI ada

peningkatan kualitas argumen siswa dalam menggunakan model tersebut.

Berdasarkan pada kondisi seperti yang telah diuraikan di atas bahwa kurang

dilatihnya keterampilan argumentasi siswa dalam pembelajaran di SMP Global

Madani Bandar Lampung dan mengingat pentingnya keterampilan argumen-

tasi, maka dilakukan penelitian untuk membekali siswa agar kemampuan argu-

mentasi yang baik dimiliki oleh siswa. Hal inilah yang menjadi motivasi un-

tuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran ADI

Pada Materi Zat Aditif dan Adiktif Terhadap Keterampilan Argumentasi Siswa

Ditinjau Berdasarkan Gender”.

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

7

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan adalah bagaimana efektivitas model pembelajaran ADI pada materi

zat aditif dan adiktif terhadap keterampilan argumentasi siswa ditinjau ber-

dasarkan gender?

Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian

berupa :

1. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan model ADI

dengan gender terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi zat

aditif dan adiktif?

2. Bagaimana efektivitas model pembelajaran ADI terhadap keterampilan ar-

gumentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif?

3. Bagaimana keterampilan argumentasi siswa laki-laki dalam pembelajaran

menggunakan model ADI dan pembelajaran konvensional pada materi zat

aditif dan adiktif?

4. Bagaimana keterampilan argumentasi siswa perempuan dalam pembelaja-

ran menggunakan model ADI dan pembelajaran konvensional pada materi

zat aditif dan adiktif?

5. Bagaimana keterampilan argumentasi siswa laki-laki dan perempuan da-

lam pembelajaran menggunakan model ADI pada materi zat aditif dan

adiktif?

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

8

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran

ADI pada materi zat aditif dan adiktif terhadap keterampilan argumentasi siswa

ditinjau berdasarkan gender yang dijabarkan berupa:

1. Mendeskripsikan interaksi antara pembelajaran menggunakan model ADI

dengan gender terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi zat

aditif dan adiktif.

2. Mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran ADI terhadap keterampi-

lan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif.

3. Mendeskripsikan keterampilan argumentasi siswa laki-laki dalam pembela-

jaran menggunakan model ADI dan pembelajaran konvensional pada ma-

teri zat aditif dan adiktif.

4. Mendeskripsikan keterampilan argumentasi siswa perempuan dalam pem-

belajaran menggunakan model ADI dan pembelajaran konvensional pada

materi zat aditif dan adiktif.

5. Mendeskripsikan keterampilan argumentasi siswa laki-laki dan perempuan

dalam pembelajaran menggunakan model ADI pada materi zat aditif dan

adiktif.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar bermanfaat bagi :

1. Siswa

Pembelajaran menggunakan model ADI dapat meningkatkan keterampilan

argumentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

9

2. Guru

Penelitian ini memberi alternatif kepada guru dalam pembelajaran kimia

untuk menggunakan model ADI sebagai model pembelajaran yang baik

pada materi zat aditif dan adiktif atau pada materi lain yang memiliki ka-

rakteristik yang sama.

3. Sekolah

Dengan menggunakan model pembelajaran ADI pada materi zat aditif dan

adiktif di sekolah diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran IPA,

baik pada materi zat aditif dan adiktif atau materi lain.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah

1. Pembelajaran dikatakan efektif apabila siswa terlibat aktif dalam pembe-

lajaran dan keterampilan argumentasi siswa ditunjukkan oleh perbedaan

rata-rata n-Gain yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen

(Warsita, 2008; Nuraeni, dkk., 2010).

2. Model pembelajaran ADI merupakan sebuah model pembelajaran ber-

orientasi inkuiri yang menekankan pada kegiatan argumentasi yang mam-

pu melatih siswa berargumentasi (Sampson, dkk., 2010). Ada 8 sintaks

pada penelitian ini yaitu mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data,

pem-buatan argumen tentatif, sesi argumentasi, penyusunan laporan,

revieu laporan, revisi laporan dan diskusi reflektif.

3. Keterampilan argumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keterampilan siswa dalam memberikan alasan, baik itu berupa data, pem-

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

10

benaran, ataupun dukungan, untuk memperkuat atau menolak suatu penda-

pat (claim) (Osborne, dkk., 2004).

4. Materi pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah zat aditif dan

adiktif kelas VIII K.D 3.6 kurikulum 2013.

5. Pembelajaran konvensional yang dilakukan di kelas kontrol adalah

pembelajaran yang didominasi dengan metode ceramah.

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran ADI

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menjelaskan prosedur

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tu-

juan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru untuk melaksa-

nakan pembelajaran (Wisudawati & Sulistyowati, 2014). Model pembelajaran,

pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sam-

pai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi,

metode, teknik, dan taktik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu

kesatuan yang utuh (Maulana, 2014). Suatu model pengajaran merupakan

gambaran lingkungan pembelajaran yang juga meliputi perilaku kita sebagai

guru saat model tersebut diterapkan (Joyce, 2009).

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dikembangkan untuk melatih

kemampuan argumentasi ilmiah adalah model pembelajaran Argument Driven

Inquiry/ADI (Sampson, dkk., 2010). Model ADI merupakan sebuah model

pembelajaran berorientasi inkuiri yang menekankan pada kegiatan berargu-

mentasi yang mampu melatih siswa berargumentasi. Sintaks model ADI meli-

puti empat tahap, yaitu: (1) identifikasi masalah; (2) mengumpulkan data; (3)

pembuatan argumen tentatif; dan (4) sesi argumentasi.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

12

Pada tahap identifikasi masalah, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi

masalah berdasarkan fenomena fisis yang disajikan guru. Guru selanjutnya

menjelaskan topik permasalahan utama dalam kegiatan laboratorium yang akan

dilaksanakan. Pada tahap mengumpulkan data, peserta didik dilatih mengem-

bangkan klaim awal dalam bentuk rumusan hipotesis sebagai jawaban semen-

tara terhadap permasalahan untuk selanjutnya berdiskusi mengenai prosedur

pengumpulan data. Tahapan ini melatih peserta didik agar mampu merancang

prosedur kerja yang efektif dan melakukan penyelidikan untuk memperoleh da-

ta dan menganalisis data hasil percobaan tahap pembuatan argumen tentatif

serta melatihkan peserta didik mengembangkan argumentasi ilmiah berdasar-

kan Toulmin’s Argumentation Pattern (TAP) melalui aktivitas diskusi kelom-

pok. Pada tahap sesi argumentasi, peserta didik antar kelompok memperdebat-

kan argumentasi ilmiah dalam diskusi kelas yang dipandu oleh guru. Kemam-

puan peserta didik untuk berargumen atau mengemukakan klaim (claim) yang

didukung data (data), disertai pembenaran (warrant), dan dukungan (backing)

dapat terlihat jelas dalam tahapan ini. Selain itu, tahapan ini juga mampu

memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memberikan sanggahan

(rebuttal) terhadap klaim awal peserta didik lainnya (Ginanjar, 2015).

Guru sebagai motivator dalam pembelajaran harus mampu memilih model

pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu, dalam

memilih model yang akan diterapkan guru juga harus memperhatikan karak-

teristik materi dan ketersediaan sarana prasarana yang ada. Hal ini dilakukan

agar dalam penerapan model pembelajaran sesuai dengan pedoman dan tidak

melenceng dari tahapan pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini, digunakan

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

13

model pembelajaran ADI untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan

disesuaikan dengan lembar kerja yang digunakan.

Pembelajaran model ADI dianggap sebagai pembelajaran yang efektif karena

memfasilitasi siswa untuk meningkatkan komunikasi, kemampuan menulis,

membangun pengetahuan siswa secara mandiri, dan memberikan siswa kesem-

patan mengalami proses belajar langsung secara mandiri. Farida & Gusniarti

(2014) menyatakan bahwa salah satu cara dalam upaya mengembangkan ke-

terampilan argumentasi ilmiah siswa adalah melalui pembelajaran inkuiri argu-

mentatif yang merupakan modifikasi dari model ADI yang dinyatakan oleh

Sampson, dkk (2010). Model ADI merupakan salah satu model yang disaran-

kan untuk meningkatkan pencapaian instrusional laboratorium siswa. Model

ADI serupa dengan model pembelajaran seperti SWH dan siklus belajar 5E,

yakni memberikan siswa kesempatan untuk membangun penjelasan mereka

sendiri dan berbagi ide-ide sambil bersosialisasi dalam kelompok diskusi

(Demircioglu & Ucar, 2015).

Demircioglu & Ucar (2015) menyatakan bahwa:

“ADI berbeda dari metode lain yang memberikan siswa kesempatan untukdesain penelitian mereka dan menemukan hasil penelitian mereka sendiri.Siswa juga akan terlibat banyak dalam proses argumentasi dimana merekadapat berbagi dan mendukung ide-ide mereka. Model ini terdiri dari ulasanyang meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Model ini jugadianggap sebagai model yang efektif untuk meningkatkan komunikasi dankemampuan menulis siswa, membangun ilmu pengetahuan siswa, danmengajak siswa mengalami langsung proses pembentukan pengetahuanmereka”.

Model pembelajaran ADI menuntut siswa merancang percobaan mereka sen-

diri, menyusun hipotesis, dan membuat grafik dan bentuk penyajian data

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

14

lainnya sesuai dengan hasil percobaan yang mereka temukan. Siswa diberikan

sebuah kasus dan mereka harus mampu membangun masalah penelitian untuk

kemudian melakukan percobaan. Pada tahap argumentasi, siswa dapat saling

bertanya satu sama lain, menyusun klaim, berbagi data yang diperoleh, dan me-

nafsirkannya bersama-sama. Siswa akan mampu membangun pengetahuan

mereka melalui praktek-praktek berbasis penyelidikan. Burke, dkk (2005) me-

nyatakan bahwa dengan praktek-praktek fase argumentasi, siswa menemukan

peluang untuk membangun pengetahuan melalui penalaran dan argumentasi,

serta mereka mengalami langsung proses pemahaman suatu ilmu pengetahuan.

Selain itu, model pembelajaran ADI sesuai dengan aspek pedagogik dalam me-

ngembangkan argumentasi siswa yang dikemukakan oleh Zohar (2007) antara

lain mengorganisasikan aktivitas siswa dalam kelompok kecil dan mengguna-

kan pertanyaan pendukung untuk memulai argumentasi seperti “Bagaimana

kamu tahu?”, “Mengapa kamu berpikir seperti itu?”, “Dapatkah kamu

memberikan argumen lain dalam pandanganmu?”.

Kelebihan model pembelajaran ADI antara lain:

a. Melalui model pembelajaran ADI, siswa mengalami secara langsung

bagaimana mengatasi masalah yang siswa hadapi dalam melakukan per-

cobaan (Simon & Gleim, 2009; Sampson dkk, 2011).

b. Pada salah satu tahapan model pembelajaran ADI siswa akan memahami

bahwa para ilmuwan harus memiliki berbagai penjelasan pendukung dengan

bukti-bukti dan penalaran yang tepat atas teori yang akan dikemukakan.

c. Menurut Hall & Sampson (2009), jenis pengalaman yang diberikan dalam

model pembelajaran ADI membantu siswa memahami ulasan teoritis,

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

15

kebenaran teori, dan keyakinan yang mempengaruhi kasus penelitian

seorang peneliti. Memberikan pengalaman siswa bagaimana untuk melak-

sanakan penelitian dan menafsirkan data hasil pengamatan.

Sesuai dengan beberapa tinjauan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembe-

lajaran ADI merupakan sebuah pembelajaran yang menuntun siswa untuk me-

nirukan pola pikir dan cara kerja ilmuwan. Siswa dituntun untuk menemukan

permasalahan, memikirkan upaya penyelesaian masalahnya, serta mencari ber-

bagai dukungan teori dan konsep untuk memudahkannya dalam upaya penye-

lesaian masalah. Secara tidak langsung, siswa dibimbing melakukan berbagai

penalaran untuk menguatkan argumentasi ilmiahnya. Oleh karena itu, pembe-

lajaran ini sesuai untuk melatih keterampilan argumentasi ilmiah siswa.

B. Keterampilan Argumentasi

Menurut Aceng Hasani (2005) argumentasi adalah suatu jenis karangan yang

berusaha mempengaruhi orang lain dengan cara menyajikan bukti–bukti se-

bagai penguat argumentasi yang dinyatakan secara logis dan faktual agar orang

lain tertarik dengan yang dikemukakannya. Osborne (2004) mendefinisikan

argumentasi sebagai upaya untuk memvalidasi atau menyangkal klaim atas

dasar alasan dengan cara yang mencerminkan nilai-nilai ilmiah. Sebuah klaim,

dalam konteks ini, bukan hanya pendapat atau ide. Klaim adalah dugaan, pen-

jelasan, atau kesimpulan yang memberikan jawaban pertanyaan penelitian.

Sejalan dengan itu, Driver dkk. (2000) menyatakan bahwa argumentasi adalah

studi tentang bagaimana seseorang dalam situasi tertentu beralasan dari premis

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

16

ke kesimpulan, yang menggunakan penalaran formal dan keterampilan evalua-

si. Argumentasi merupakan tujuan utama pendidikan sains yang melibatkan

siswa dalam praktek ilmiah yang kompleks untuk membangun dan membenar-

kan klaim pengetahuan (Duschl, 2008). Argumentasi mengacu pada proses

membangun pendapat (claim) yang didasari data, melalui warrant sebagai jus-

tifikasi, sehingga klaim yang dikemukakan menjadi akurat dan tak terbantah-

kan kebenarannya. Billig dan Kuhn (Osborne, 2004) menyatakan bahwa argu-

mentasi merupakan proses berpikir yang dapat dikembangkan melalui penala-

ran siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. Melalui argumentasi, siswa terli-

bat dalam memberikan bukti, data, serta teori yang valid untuk mendukung

pendapat (claim) mereka terhadap suatu permasalahan. Berdasarkan penger-

tian tersebut, jelaslah bahwa argumentasi itu adalah suatu pernyataan (klaim)

yang bukan semata-mata diucap dengan tanpa dasar.

Argumentasi harus selalu berorientasi pada data, fakta atau bukti-bukti yang

objektif sehingga dapat diterima kebenarannya. Oleh karenanya untuk berar-

gumentasi seseorang akan melakukan kegiatan analisis dan berpikir kritis.

Lebih jauh lagi argumentasi juga memiliki sifat persuasif atau dapat mengubah

maupun mempengaruhi pikiran orang lain. Hal ini juga ditegaskan oleh Driver

dan teman-teman, bahwa argumentasi adalah proses yang digunakan seseorang

untuk menganalisis informasi kemudian dikomunikasikan kepada orang lain.

Dalam hal ini, berarti argumentasi adalah suatu kegiatan yang terkait dengan

rasionalisasi ungkapan dan tentunya terkait dengan pengembangan penalaran

atau logika serta intelektualitas. Bentuk argumentasi ini dapat berupa lisan da-

pat pula berupa tulisan.

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

17

Inch & Warnick (2006) menyatakan bahwa:

“Proses argumentasi digunakan untuk menganalisis informasi tentang suatutopik dan kemudian hasil analisisnya dikomunikasikan kepada orang lain.Seseorang yang terlibat argumentasi bertujuan untuk mencari pembenaranterhadap keyakinannya, sikapnya, dan nilai sehingga dapat mempengaruhiorang lain. Proses argumentasi terkait dengan suatu sistem berpikir kritis”.

Kemampuan berargumentasi adalah kemampuan siswa dalam memberikan ala-

san, baik itu berupa data, pembenaran, ataupun dukungan, untuk memperkuat

atau menolak suatu pendapat (claim) (Osborne, dkk., 2004). Model argumen-

tasi pertama kali diusulkan oleh Toulmin, yang mengembangkan suatu kerang-

ka argumentasi sebagai dasar perspektif teoritis dalam argumen. Model argu-

mentasi Toulmin telah digunakan secara luas untuk membantu siswa dalam

membangun argumentasi, karena memiliki sifat dasar argumentasi wacana.

Toulmin dalam Robertshaw & Campbell (2013) mengajukan skema yang

mendeskripsikan struktur suatu argumentasi yang disebut sebagai Toulmin‟s

Argumen Pattern (TAP). Komponen utama dalam TAP adalah kemampuan

siswa dalam memberikan pendapat (claim), kemampuan siswa memberikan

dan menganalisis data, kemampuan memberikan pembenaran (warrant),

kemampuan memberikan dukungan (backing), serta kemampuan siswa dalam

membuat sanggahan (rebuttal) terhadap permasalahan.

Toulmin mendefinisikan bahwa argumen sebagai suatu pernyataan disertai de-

ngan alasan yang komponennya meliputi klaim (kesimpulan, proposisi, atau

pernyataan), data (bukti yang mendukung klaim), bukti (penjelasan tentang

kaitan antara klaim dan data), dukungan (asumsi dasar yang mendukung bukti),

kualifikasi (kondisi bahwa klaim adalah benar), dan sanggahan (kondisi yang

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

18

menggugurkan klaim) (Toulmin, 2003). Berdasarkan definisi tersebut, bukti

dan dukungan tidak selalu menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk me-

narik kesimpulan. Dalam hal ini, proses penalaran yang terlibat antara data dan

kesimpulan tidak dapat diprediksi karena bergantung pada siapa yang membuat

klaim dan isi argumen. Argumentasi yang benar ialah jika data dan kesimpu-

lan saling mendukung dan sesuai.

Sebelum menulis argumentasi, penulis terlebih dahulu harus tahu ciri-ciri tuli-

san argumentasi. Menurut Munaf (2008) ciri-ciri tulisan argumentasi yaitu, (1)

bertujuan meyakinkan pembaca, (2) berusaha membuktikan kebenaran suatu

pernyataan pokok persoalan, (3) mengubah pendapat pembaca, dan (4) fakta

yang ditampilkan merupakan bahan pikiran. Kualitas keterampilan argumenta-

si ilmiah siswa dapat diukur dengan menggunakan level argumentasi Clark &

Sampson (2008), yang dimodifikasi dari kerangka kerja analisis argumentasi

Erduran, dkk (2005), yang disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kerangka Analisis Keterampilan Argumentasi IlmiahKategori KeteranganLevel 0 Argumentasi berupa claim

Level 1 Argumentasi berupa claim sederhana dengan claimberlawanan

Level 2 Argumentasi berupa claim dan disertai data, jaminan, ataudukungan tetapi tidak mengandung sanggahan

Level 3 Argumentasi mengandung serangkaian claim disertai data,jaminan atau dukungan dan sesekali sanggahan yang lemah

Level 4 Argumentasi mngandung claim disertai satu sanggahanyang dapat diidentifikasi jelas dan tepat, dan mengandungbeberapa claim

Level 5 Bila argumentasinya luas namun tetap terkait denganmateri pembelajaran dengan lebih dari satu sanggahan yangjelas dan tepat

Dalam rangka menyajikan situasi belajar yang mampu mengarahkan siswa

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

19

menggunakan keterampilan argumentasi ilmiahnya, guru perlu merancang

pembelajaran yang akan berlangsung. Pembelajaran yang tidak hanya memen-

tingkan pengembangan aspek kognitif saja, namun juga pembelajaran yang

banyak memberikan siswa ruang untuk berkesempatan menemukan penjelasan

dari berbagai fenomena.

C. Gender

1. Pengertian Gender

Istilah, ’gender’ pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller (1968) un-

tuk memisahkan pencirian manusia yang didasarkan pada pendefinisian

yang bersifat sosial budaya dengan pendefinisian yang bersifat sosial buda-

ya dengan pendefinisian yang berasal dari ciri-ciri fisik biologis. Dalam il-

mu sosial orang yang juga sangat berjasa dalam mengembangkan istilah dan

pengertian gender ini adalah Ann Oakley (1972). Sebagaimana Stoller,

Oakley mengartikan gender sebagai konstruksi sosial atau atribut yang di-

kenakan pada manusia yang dibangun oleh kebudayaan manusia.

Konsep gender menurut Mansour Fakih, yakni suatu sifat yang melekat pa-

da kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara social mau-

pun kultural. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik,

emosional, atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap: kuat, rasional, jan-

tan, perkasa. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat di-

pertukarkan. Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan,

sementara ada juga perempuan yang kuat, rasional, perkasa. Perubahan ciri

dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

20

tempat yang lain. Misalnya saja di zaman dahulu di suatu suku tertentu

perempuan lebih kuat dari laki-laki, tetapi pada zaman yang lain dan di

tempat yang berbeda laki-laki yang lebih kuat. Juga, perubahan bisa terjadi

dari kelas ke kelas masyarakat yang berbeda. Di suku tertentu, perempuan

kelas bawah di pedesaan lebih kuat dibandingkan kaum laki-laki. Semua

hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa

berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya,

maupun berbeda dari suatu kelas yang lain, itulah yang dikenal dengan

konsep gender (Fakih, 2001).

2. Perbedaan Gender dan Jenis Kelamin

Pengertian Gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki mau-

pun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya,

bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau ke-

ibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa. Ciri da-

ri sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan. Artinya

ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara ada juga

perempuan yang kuat, rasional, perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat itu

dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain.

Misalnya saja di zaman dahulu di suatu suku tertentu perempuan lebih kuat

dari laki-laki, tetapi pada zaman yang lain dan ditempat yang berbeda laki-

laki yang lebih kuat. Juga, perubahan bisa terjadi dari kelas ke kelas masya-

rakat yang berbeda. Di suku tertentu, perempuan kelas bawah di pedesaan

lebih kuat dibandingkan kaum laki-laki. Semua hal yang dapat dipertukar-

kan antara sifat perempuan dan laki-laki, yang bisa berubah dari waktu ke

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

21

waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya, maupun berbeda dari

suatu kelas yang lain, itulah yang dikenal dengan konsep gender (Fakih,

2001).

Gender berbeda dengan seks. Seks adalah jenis kelamin laki-laki dan pe-

rempuan dilihat secara biologis. Sedangkan gender adalah perbedaan laki-

laki dan perempuan secara sosial, masalah atau isu yang berkaitan dengan

peran, perilaku,tugas, hak dan fungsi yang dibebankan kepada perempuan

dan laki-laki. Biasanya isu gender muncul sebagai akibat suatu kondisi

yang menunjukkan kesenjangan gender (Suharti, 1995 dalam Tanti Herma-

wati, 2007).

Sedangkan pengertian dari jenis kelamin yaitu pensifatan atau pembagian

dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat

pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, bahwa manusia jenis kelamin laki-

laki adalah manusia yang memiliki atau yang memiliki daftar seperti berikut

ini : laki-laki adalah manusia yang memiliki penis, memiliki jakala/jakun

(kala menjing) dan memroduksi sperma. Sedangkan perempuan memiliki

alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi

telur , memiliki vagina, dan mempunyai alat menyusui. Alat-alat tersebut

secara biologis melekat pada manusia jenis perempuan dan laki-laki sela-

manya. Artinya secara biologis alat-alat tersebut tidak bisa dipertukarkan

antara alat biologis yang melekat pada manusia laki-laki dan perempuan.

Secara permanen tidak berubah dan merupakan ketentuan biologis atau

sering dikatakan sebagai ketentuan Tuhan atau kodrat.

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

22

D. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sampson, dkk (2011) pada siswa kelas 10

dari kelas kimia di sebuah sekolah swasta kecil yang terletak di barat daya

Amerika Serikat. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembe-

lajaran ADI mempengaruhi cara siswa berpartisipasi dalam argumentasi

ilmiah, siswa menjadi lebih disiplin dan menghasilkan kualitas argumen

yang lebih baik terutama dalam argumen tertulis yang disusunnya. Selain

temuan tersebut, Sampson, dkk (2012) melalui penelitiannya pada siswa

kursus biologi SMA selama tahun ajaran 2010-2011 di sebuah Universitas

di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa model pembelajaran ADI mem-

bantu siswa belajar bagaimana terlibat dalam penyelidikan ilmiah dan

memahami sifat penyelidikan ilmiah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Demircioglu & Ucar (2012) yang mengata-

kan bahwa tidak semua siswa dapat mengutarakan argumentasinya secara

verbal/lisan, beberapa siswa cenderung mengutarakan argumentasi mereka

secara tertulis. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model ADI lebih

efektif dalam meningkatkan kualitas argumentasi dibandingkan dengan

metode praktikum secara tradisional.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Roshayanti & Rustaman (2013) tentang

pengembangan asesmen argumentatif untuk meningkatkan pola wacana

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

23

argumentasi mahasiswa pada konsep fisiologi manusia menunjukkan bah-

wa kualitas pola wacana argumentasi kelompok yang dianalisis berdasar-

kan framework Erduran, dkk (2004) menunjukkan untuk beberapa stand-

point pola wacana argumentasi telah mencapai level 3, bahkan beberapa

kelompok telah mencapai level 4. Pada level 3 dan 4 mahasiswa telah

mampu mengembangkan pola wacana argumentasi yang lebih kompleks

yaitu berisi suatu rangkaian claim atau claim berlawanan dengan beberapa

data pendukung beserta beberapa sanggahan. Namun demikian, masih

ditemukan pula adanya pola wacana pada beberapa standpoint yang masih

berada pada level 1 dan 2

E. Kerangka Pemikiran

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dikembangkan untuk melatih

keterampilan argumentasi ilmiah adalah model pembelajaran ADI (Sampson,

dkk., 2010). Salah satu KD yaitu zat aditif dan adiktif dapat dicapai melalui

pembelajaran yang menggunakan model ADI dan dapat meningkatkan ke-

terampilan argumentasi siswa.

Model ADI merupakan sebuah model pembelajaran berorientasi inkuiri yang

menekankan pada kegiatan berargumentasi yang mampu melatih siswa berar-

gumentasi. Langkah-langkah model pembelajaran ADI meliputi delapan tahap

yaitu mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, pembuatan argumen

tentatif, sesi argumentasi, penyusunan laporan, revieu laporan, revisi laporan

dan diskusi reflektif.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

24

Langkah pertama yaitu mengidentifikasi masalah, pada langkah ini guru men-

jelaskan topik bahasan yang akan dipelajari dan memberikan fenomena menge-

nai materi zat aditif dan adiktif pada kehidupan sehari-hari. Kemudian siswa

diminta untuk membaca dan mengamati fenomena yang diberikan. Selanjut-

nya siswa diberikan LKPD yang merupakan sarana belajar agar siswa mampu

menyusun argumentasi sesuai dengan komponen argumentasi. Kemudian

langkah kedua yaitu mengumpulkan data, pada tahap ini siswa akan diminta

untuk menyatakan sebuah klaim terkait fenomena yang diberikan. LKPD

menyediakan kolom untuk klaim siswa dan akan menuntun siswa untuk men-

cari data yang mendukung klaim siswa.

Langkah ketiga yaitu pembuatan argumen tentatif, pada tahap ini siswa diminta

untuk membuat argumen disertai dengan bukti atau fakta yang mendukung ar-

gumen yang dibuat. Dalam hal ini, data yang dicari dapat diperoleh dari sum-

ber belajar yang lain. Setelah siswa memberikan bukti/data yang mendukung

klaimnya, siswa harus menambahkan pembenaran berupa teori yang relevan

dengan klaim yang siswa sampaikan di awal. Dalam hal ini, siswa mengguna-

kan pengetahuan dasarnya mengenai zat aditif dan adiktif untuk memperkuat

argumentasi ilmiahnya. Tidak cukup hanya teori, siswa juga harus melengkapi

argumentasi ilmiahnya dengan menambahkan dukungan terhadap klaimnya

dengan memberikan pendapat ahi lain atau pendapat lain yang sama dengan

klaim yang dinyatakan siswa. Selanjutnya langkah keempat yaitu sesi argu-

mentasi, pada tahap ini siswa antar kelompok memperdebatkan argumentasi

ilmiah dalam diskusi kelas yang dipandu oleh guru. Kemampuan peserta didik

untuk berargumen atau mengemukakan klaim (claim) yang didukung data

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

25

(data), disertai pembenaran (warrant), dan dukungan (backing) dapat terlihat

jelas dalam tahapan ini. Selain itu, tahapan ini juga mampu memberikan ke-

sempatan bagi siswa untuk memberikan sanggahan (rebuttal) terhadap klaim

awal siswa lainnya.

Langkah kelima yaitu penyusunan laporan penyelidikan. Pada tahap ini siswa

diberikan tugas berupa laporan dan siswa menyusun laporan penyelidikan yang

dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Kemudian langkah keenam dan

ketujuh yaitu revieu laporan dan revisi laporan. Pada tahap keenam dan ketu-

juh siswa mengevaluasi laporan penyelidikan menggunakan lembar revieu

yang ditukarkan ke teman kelompok lain, lalu guru mendorong siswa untuk

merevisi laporan penyelidikan. Selanjutnya langkah kedelapan yaitu diskusi

reflektif. Pada tahap terakhir yaitu diskusi reflektif, dilakukan untuk mereflek-

sikan diri terhadap proses dan hasil penyelidikan.

Berdasarkan langkah-langkah model ADI tersebut diharapkan dapat mening-

katkan keterampilan argumentasi siswa.

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah:

1. Seluruh siswa kelas VIII di SMP Global Madani Bandar Lampung tahun

pelajaran 2017/2018 yang menjadi subjek penelitian mempunyai kemam-

puan akademik yang sama.

2. Perbedaan n-Gain keterampilan argumentasi siswa semata-mata terjadi

karena perbedaan perlakuan dalam proses belajar yang diberikan di kelas

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

26

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran ADI dengan kelas

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional serta gender pada

kedua kelas.

3. Faktor-faktor lain diluar perlakuan yang mempengaruhi peningkatan

keterampilan argumentasi siswa pada kedua kelas penelitian diabaikan.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, belum sebagai jawaban yang empirik (Sugiyono, 2011).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ADI efektif dalam

meningkatkan keterampilan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan

adiktif ditinjau berdasarkan gender yang dijabarkan berupa:

1. Tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model ADI dengan

gender terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan

adiktif.

2. Model pembelajaran ADI efektif dalam meningkatkan keterampilan argu-

mentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif.

3. Keterampilan argumentasi siswa laki-laki dalam pembelajaran yang

menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi daripada siswa

laki-laki dalam pembelajaran konvensional pada materi zat aditif dan

adiktif.

4. Keterampilan argumentasi siswa perempuan dalam pembelajaran yang

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

27

menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi daripada siswa

perempuan dalam pembelajaran konvensional pada materi zat aditif dan

adiktif.

5. Keterampilan argumentasi siswa laki-laki secara signifikan lebih tinggi

daripada siswa perempuan dalam pembelajaran yang menggunakan model

ADI pada materi zat aditif dan adiktif.

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Global Madani

Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini

berjumlah 90 siswa. Kelas VIII SMP Global Madani Bandar Lampung terdiri

dari 4 kelas yaitu VIII.1 sampai dengan VIII.4. Dari populasi penelitian ini

dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu satu kelas sebagai kelas eks-

perimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik

pengambilan sampel ini didasarkan dengan suatu pertimbangan tertentu (Su-

giyono, 2008). Pada pelaksanaannya, guru mata pelajaran IPA membantu da-

lam hal pemilihan sampel tersebut. Guru mata pelajaran memberikan infor-

masi tentang karakteristik siswa di masing-masing kelas VIII yang menjadi

dasar pertimbangan dalam pemilihan sampel yang memiliki kemampuan aka-

demik sama baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol nantinya. Berdasar-

kan pertimbangan tersebut diperoleh kelas VIII.2 dan VIII.4 sebagai sampel

penelitian. Selanjutnya dilakukan undian untuk menentukan kelas eksperi-

men dan kelas kontrol, lalu didapatkan kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

29

dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol. Adapun jumlah siswa pada sampel

penelitian berdasarkan gender ditunjukkan dalam Tabel.2.

Tabel 2. Jumlah siswa berdasarkan gnder.

Gender Kelas VIII.2 Kelas VIII.4

Laki-laki 8 11

Perempuan 12 11

Jumlah 20 22

B. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data ke-

terampilan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif yang di-

peroleh dari nilai pretes dan postes. Sedangkan data kualitatif yang diperoleh

yaitu data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada materi zat aditif

dan adiktif dengan model ADI dan data tanggapan siswa mengenai pengguna-

an model ADI dalam pembelajaran.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode pada penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan

pretest postest non equivalent control group design, dengan tipe faktorial 2 x

2 karena digunakan varibel tambahan (Fraenkel, dkk., 2012). Dalam design

ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

yang dipilih secara acak, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keteram-

pilan awal argumentasi siswa, adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

30

kelas kontrol (Sugiyono, 2009). Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran ADI, sedangkan kelas kontrol mengguna-

kan pembelajaran konvensional. Setelah itu kedua kelas tersebut diberi

postes yang bertujuan untuk mengukur keterampilan argumentasi siswa atas

perlakuan yang telah diberikan. Adapun rancangan eksperimen dalam pene-

litian ini ditunjukkan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Pretest postest non equivalent control group designKelompok Pretes Perlakuan(X) Postes

Eksperimen O1 Model pembelajaranADI

O2

Kontrol O3 Pembelajarankonvensional

O4

Keterangan :KE : Kelompok Eksperimen (kelompok yang menggunakan model

pembelajaran ADI)KK : Kelompok Kontrol (kelompok yang menggunakan pembelajaran

konvensional)O1 : Pretes (kelompok eksperimen)O2 : Postes (kelompok eksperimen)O3 : Pretes (kelompok kontrol)O4 : Postes (kelompok kontrol)X : Perlakuan

Sedangkan desain yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan dalam

Tabel 4.

Tabel 4. Desain penelitianVariabel Bebas

(A)

Variabel Moderat (B)

Pembelajaran

Menggunakan modelpembelajaran ADI

(A1)

Menggunakanpembelajarankonvensional

(A2)

GenderLaki-laki (B1) A1B1 A2B1

Perempuan (B2) A1B2 A2B2

Keterangan :A1B1 = Keterampilan berargumentasi siswa laki-laki pada pembelajaran

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

31

menggunakan model pembelajaran ADI.A1B2 = Keterampilan berargumentasi siswa perempuan pada pembelajaran

menggunakan model pembelajaran ADIA2B1 = Keterampilan berargumentasi siswa laki-laki pada pembelajaran

konvensionalA2B2 = Keterampilan berargumentasi siswa perempuan pada pembelajaran

konvensional

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderat

serta variabel kontrol. Variabel bebas adalah perlakuan pada kelas ekperimen

dan kelas kontrol. Pada kelas ekperimen diterapkan model pembelajaran ADI

dan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Variabel ter-

ikat adalah keterampilan argumentasi siswa berupa nilai pretes dan postes pa-

da materi zat aditif dan adiktif. Variabel moderat pada penelitian ini adalah

perbedaan gender siswa. Variabel kontrol adalah materi pembelajaran, guru,

dan kurikulum.

E. Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model ADI dan lembar kerja

peserta didik (LKPD). LKPD ini menggunakan model pembelajaran ADI

yang berjumlah 2 buah LKPD terdiri dari 1 LKPD mengenai zat aditif dan 1

LKPD mengenai zat adiktif.

Instrumen penelitian adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah dalam

mengumpulkan data (Arikunto, 2004). Instrumen pengumpulan data merupa-

kan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

32

mengumpulkan data. Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang diguna-

kan adalah soal pretes dan soal postes, rubrik soal, lembar observasi keterlak-

sanaan pembelajaran dan kuisioner tanggapan siswa.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pra Penelitian

Pada tahap pra penelitian dilakukan beberapa langkah yaitu :

a. Mengadakan observasi di sekolah untuk memperoleh informasi me-

ngenai data siswa, jadwal pelajaran IPA di sekolah, cara mengajar guru

IPA di kelas, maupun sarana dan prasarana sekolah.

b. Menentukan sampel penelitian.

c. Membuat dan menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dan panduan pembelajaran.

d. Membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa soal pretes dan

soal postes, kisi-kisi soal, rubrik soal, lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran dan kuisioner tanggapan siswa.

e. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian

yang akan digunakan.

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

33

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan dalam beberapa langkah yaitu :

a. Melakukan pretes dengan soal-soal keterampilan argumentasi pada ke-

las eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan soal yang sama.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi zat aditif dan adiktif

dengan menggunakan model pembelajaran ADI pada kelas eksperimen

dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Berikut ada-

lah langkah-langkah yang dilakukan untuk melatih keterampilan argu-

mentasi siswa :

Ketika kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen guru memberikan

LKPD berbasis model ADI yang terdiri dari 8 sintaks kepada masing-

masing kelompok. Langkah pertama yaitu mengidentifikasi masalah.

Pada langkah ini guru menjelaskan topik bahasan yang akan dipelajari

dan memberikan fenomena mengenai materi zat aditif dan adiktif pada

kehidupan sehari-hari. Selanjutnya siswa diberikan LKPD yang meru-

pakan sarana belajar agar siswa mampu menyusun argumentasi sesuai

dengan komponen argumentasi dan siswa diminta untuk membaca dan

mengamati fenomena yang diberikan. Kemudian langkah kedua yaitu

mengumpulkan data, pada tahap ini siswa melakukan penyelidikan dan

diminta untuk menyatakan sebuah klaim terkait fenomena yang diberi-

kan. LKPD menyediakan kolom untuk klaim siswa dan akan menuntun

siswa untuk mencari data yang mendukung klaim siswa. Langkah

ketiga yaitu pembuatan argumen tentatif, pada tahap ini siswa diminta

untuk membuat argumen yang lain. Setelah siswa memberikan

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

34

bukti/data yang mendukung klaimnya, siswa harus menambahkan pem-

benaran berupa teori yang relevan dengan klaim yang siswa sampaikan

di awal. Dalam hal ini, siswa menggunakan pengetahuan dasarnya me-

ngenai zat aditif dan adiktif untuk memperkuat argumentasi ilmiahnya.

Tidak cukup hanya teori, siswa juga harus melengkapi argumentasi il-

miahnya dengan menambahkan dukungan terhadap klaimnya dengan

memberikan pendapat ahli lain atau pendapat lain yang sama dengan

klaim yang dinyatakan siswa. disertai dengan bukti atau fakta yang

mendukung argumen yang dibuat. Dalam hal ini, data yang dicari dapat

diperoleh dari sumber belajar.

Selanjutnya langkah keempat yaitu sesi argumentasi, pada tahap ini

siswa antar kelompok memperdebatkan argumentasi ilmiah dalam

diskusi kelas yang dipandu oleh guru dan semua kelompok merekam

pada kegiatan sesi argumentasi/presentasi menggunakan recorder.

Kemampuan peserta didik untuk berargumen atau mengemukakan

klaim (claim) yang didukung data (data), disertai pembenaran (war-

rant), dan dukungan (backing) dapat terlihat jelas dalam tahapan ini.

Selain itu, tahapan ini juga mampu memberikan kesempatan bagi siswa

untuk memberikan sanggahan (rebuttal) terhadap klaim awal siswa

lainnya. Kemudian tahap kelima siswa diberikan tugas berupa laporan

yang dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Pada tahap keenam dan

ketujuh siswa mengevaluasi laporan penyelidikan menggunakan lembar

revieu yang ditukarkan ke teman kelompok lain, lalu guru mendorong

siswa untuk merevisi laporan penyelidikan. Selanjutnya pada tahap

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

35

terakhir yaitu diskusi reflektif yang dilakukan untuk merefleksikan diri

terhadap proses dan hasil penyelidikan.

Melalui tahap-tahap model pembelajaran ADI, siswa terlatih untuk

berargumentasi khususnya materi zat aditif dan adiktif.

c. Melakukan penilaian keterampilan argumentasi siswa pada kedua kelas.

d. Melakukan postes dengan soal-soal keterampilan argumentasi pada ke-

las eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan soal yang sama.

3. Akhir Penelitian

Adapun yang dilakukan pada akhir penelitian adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis data yang diperoleh pada kedua sampel penelitian

b. Melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

36

Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Prosedur penelitian

Pra Penelitian

Hasil awalketerampilanArgumentasi

Diperolehsampelpenelitian

PenentuanSampel

PersiapanPenelitian

Melakukan observasi untukmemperoleh informasimengenai karakteristik siswadan menyiapkan perangkatpembelajaran, dan instrumenpenelitian

Hasil :

Memperolehinformasi tentangkarakteristik siswaserta perangkatpembelajaran daninstrumen penelitian

Pretes

PelaksanaanPembelajaran

Model ADI Pembelajarankonvensional

Pengamatanperkembanganketerampilanargumentasi

Postes

Pelaksanaan Penelitian

Kesimpulan

Analisis Data

Hasil akhirketerampilanArgumentasi

Akhir Penelitian

Keterangan:Garis tegas ( ) : Proses penelitian Garis putus-putus ( ) : Hasil

Pengamatanperkembanganketerampilanargumentasi

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

37

G. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Validitas dan Reliabilitas

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui dan mengukur apakah instru-

men yang digunakan telah memenuhi syarat dan layak digunakan sebagai pe-

ngumpul data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting

yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2006).

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau suatu kesahihan instrumen tes (Arikunto, 2006). Konteks pengujian

kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara

judgment atau keputusan ahli dan pengujian empirik. Pada penelitian ini

akan dilakukan pengujian kevalidan dengan cara pengujian empirik.

Sebelumnya dilakukan uji kevalidan oleh dosen Pendidikan Kimia dan

dosen Pendidikan MIPA Universitas Lampung. Kemudian dilakukan uji

validitas dengan menggunakan SPSS 17.0. Instrumen dikatakan valid

apabila nilai koefisien korelasi (rxy) lebih besar dibandingkan dengan rtabel.

b. Reliabilitas

Untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan instrumen penelitian maka

instrumen tersebut harus dilakukan uji reliabilitas. Suatu alat evaluasi dise-

but reliabel jika alat tersebut mampu memberikan hasil yang dapat diperca-

ya dan konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Alpha Cronbach yang kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilfrod (Suherman, 2003), dalam

hal ini analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0. Kriteria derajat

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

38

reliabilitas (r11) alat evaluasi menurut Guilford:

0,80 < r11 ≤ 1,00; derajat reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80; derajat reliabilitas tinggi

0,40< r11≤ 0,60; derajat reliabilitas sedang

0,20< r11≤ 0,40; derajat reliabilitas rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20; tidak reliabel

2. Analisis Data Nilai Efektivitas Pembelajaran

Untuk memperoleh makna atau arti yang digunakan dalam menarik kesimpulan

yang berkaitan dengan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

data yang diperoleh harus dianalisis terlebih dahulu. Berikut teknik analisis

data, dalam penelitian ini :

a. Perhitungan nilai siswa

Nilai pretes dan postes pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Nilai Siswa =Jumlah skor jawaban yang benar

Jumlah skor maksimalx 100

b. Perhitugan n-Gain siswa

Peningkatan keterampilan berargumentasi siswa ditunjukkan oleh skor yang

diperoleh siswa dalam tes. Nilai pretes dan postes akan dihitung nilai n-

Gain. Rumus n-Gain (<g>) adalah sebagai berikut

<g>= (%<Sf>-%<Si>)

(100-%<Si>)

Dimana <Sf> dan <Si> adalah rata-rata postes dan pretes dengan kriteria

<g> ≥ 0,7 kategori tinggi; 0,3 ≤ <g> ≤ 0,7 kategori sedang; <g> ≤ 0,3

kategori rendah (Hake, 1998).

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

39

Hasil perhitungan n-Gain kemudian diuji normalitas dan uji homogenitas.

Setelah menghitung n-Gain masing-masing siswa, dilakukan perhitungan n-

Gain rata-rata kelas baik kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Rumus nilai n-gain rata-rata kelas adalah sebagai berikut

n-gain rata-rata (x )= (Jumlah n-gain siswa dalam satu kelas)

(Jumlah siswa dalam satu kelas)

3. Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran

dengan model ADI melalui aktivitas siswa dan penilaian guru berdasarkan

kegiatan pembelajaran yang diamati. Lembar observasi pembelajaran memuat

beberapa indikator yang dikembangkan untuk menjadi fokus pengamatan

sesuai sintaks pembelajaran. Lembar observasi ini berupa daftar cek yang

dikembangkan oleh penilaian dengan mengadaptasi lembar observasi oleh

Hasnunidah (2016). Lembar observasi diisi dengan cara memberi tanda

checklist pada salah satu kolom penilaian terdiri atas kriteria terlaksana, ku-

rang, dan tidak terlaksana yang terlampir pada lampiran 7. Lembar observasi

ini diisi oleh observer yang berjumlah 3 orang.

Data keterlaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif kualitatif dalam

bentuk persentase. Setiap indikator pada sintaks pembelajaran yang terlaksana

diberi skor 2, kurang terlaksana diberi skor 1, tidak terlaksana diberi skor 0.

Setelah itu dilakukan penghitungan persentase keterlaksanaan dengan rumus

Keterlaksanaan pembelajaran (%)= ∑ ∑ × 100%

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

40

Menurut Emzir (2008) interpretasi keterlaksanaan pembelajaran seperti pada

Tabel 5.

Tabel 5. Keterlaksanaan sintaks pembelajaranPKS (%) KriteriaPKS = 0 Tidak satu kegiatanpun terlaksana

0 < PKS <25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana25 ≤ PKS < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

PKS = 50 Setengah kegiatan terlaksana50 ≤ PKS < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana75 ≤ PKS < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

PKS = 100 Seluruh kegiatan terlaksanaKeterangan:PKS = Persentase Keterlaksanaan Sintaks

4. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran

Kuisioner atau angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran dengan model ADI. Kuisioner tanggapan siswa diadaptasi dari

Hasnu-nidah (2016). Pernyataan dalam kuisioner menggunakan skala likert,

setiap siswa diminta menjawab pertanyaan dengan jawaban ya, ragu, dan tidak

yang terlampir pada lampiran 8.

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dianalisis juga secara deskriptif

kualitatif dalam bentuk persentase. Setiap pernyataan pada angket tanggapan

ya diberi skor 2, ragu diberi skor 1, dan tidak diberi skor 0.

Menurut Sudijono (2004), setelah itu dilakukan penghitungan tanggapan siswa

dengan rumus :

Persentase tanggapan (%)= ( )( ) × 100%

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

41

Menurut Tohirin (2003) untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembela-

jaran dapat ditentukan dan dilihat pada persentase hasil penelitian dengan kla-

sifikasi angka sebagai berikut.

a. 76% -100% (tanggapan siswa tergolong baik)b. 56% -75% (tanggapan siswa tergolong cukup)c. 40% - 55% (tanggapan siswa tergolong kurang baik)d. 0% - 39% (tanggapan siswa tergolong tidak baik)

5. Analisis Data Keterampilan Argumentasi

a. Uji Ankova

Data nilai keterampilan argumentasi diuji statistik menggunakan uji Anko-

va atau analisis kovarian. Analisis kovarian digunakan untuk menguji per-

bedaan perlakuan terhadap sekelompok data hasil postes setelah disesuaikan

dengan pengaruh kovariat (pretes). Uji Ankova dalam penelitian ini meng-

gunakan software SPSS 17 pada taraf nyata 5%.

Kriteria Keputusan

Jika angka Sig.>0.05 maka H0 diterima, yang berarti tidak ada pengaruh

perbedaan perlakuan terhadap peubah respon.

Jika angka Sig.<0.05 maka H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh perbedaan

perlakuan terhadap peubah respon.

Asumsi uji Ankova adalah data berdistribusi normal dan memiliki varians

yang homogen. Oleh karena itu, sesuai dengan asumsi tersebut sebelum

melakukan uji Ankova terlebih dahulu harus melakukan uji persyaratan

yaitu uji normalitas dan homogenitas.

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

42

1). Uji normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari po-

pulasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data pada pene-

litian ini menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dengan kri-

teria uji sebagai berikut:

H0 : sampel berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berdistribusi normal

Terima H0 jika L hitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak H0 untuk harga yang

lainnya (Pratisto, 2004). Setelah dilakukan uji normalitas, hasilnya yaitu

nilai pretes dan postes keterampilan argumentasi siswa di kelas eksperimen

dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2). Uji homogenitas

Uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel penelitian memiliki va-

rians homogen atau tidak. Uji homogenitas data dilakukan setelah diketahui

data berdistribusi normal. Uji homogenitas dalam penelitian ini mengguna-

kan levene statistics test dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 : kedua sampel mempunyai varian sama

H1 : kedua sampel mempunyai varian berbeda

Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima dan jika F

hitung < F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004).

Setelah dilakukan uji homogenitas, hasilnya yaitu nilai pretes dan postes

keterampilan argumentasi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

mempunyai varians yang homogen.

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

43

Uji Hipotesis 1

Uji hipotesis 1 dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara

pembelajaran menggunakan model ADI dengan gender terhadap keteram-

pilan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif. Berdasarkan data

yang diperolah diketahui bahwa data berasal dari sampel yang berdistribusi

normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis 1 dilakukan dengan uji

Ankova menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hipotesis statistik uji 1

berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model ADI dan

gender terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi zat aditif

dan adiktif

H0 : A * B = 0

H1 : Ada interaksi antara pembelajaran menggunakan model ADI dan

gender terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi zat aditif

dan adiktif

H1 : A * B ≠ 0KeteranganA = model pembelajaran ADIB = gender

b. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis 2, 3, 4 dan 5

dimana data n-Gain keterampilan argumentasi diuji statistik menggunakan

software SPSS 17 for windows. Uji statistik ini sangatlah bergantung pada

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

44

uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan hasil

uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan, diperoleh bahwa

populasi berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen. Oleh

karena itu uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

parametik yaitu uji t dengan kriteria uji tolak H0 jika nilai signifikansi t <

0,05 (Sudjana, 2005).

Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis 2 dilakukan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran

ADI dalam meningkatkan keterampilan argumentasi siswa pada materi zat

aditif dan adiktif. Untuk menguji hipotesis 2 dilakukan dengan uji t meng-

gunakan SPSS 17.0 for windows. Sebelum melakukan uji t untuk hipotesis

2 dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan homogenitas terhadap nilai n-

Gain keterampilan argumentasi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa data berasal dari sampel

yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Hipotesis

statistik uji 2 berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan

sebagai berikut:

H0 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa pada pembelajaran

menggunakan model ADI lebih rendah atau sama dengan siswa pada

pembelajaran konvensional pada materi zat aditif dan adiktif

H0 : µ1 ≤ µ2

H1 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa pada pembelajaran

menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi daripada

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

45

siswa pada pembelajaran konvensional pada materi zat aditif dan

adiktif

H1 : µA1B1 ˃ µA2B1

Keterangan

µ1 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa pada pembelajaran

menggunakan model ADI

µ2 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa pada pembelajaran

konvensional

Uji Hipotesis 3

Uji hipotesis 3 dilakukan untuk mengetahui keterampilan argumentasi sis-

wa laki-laki pada pembelajaran menggunakan model ADI dengan siswa la-

ki-laki pada pembelajaran konvensioanl. Sebelum melakukan uji t untuk

hipotesis 3 dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan homogenitas ter-

hadap nilai n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki di kelas eks-

perimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui

bahwa data berasal dari sampel yang berdistribusi normal dan memiliki

varians yang homogen. Hipotesis statistik uji 3 berdasarkan hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki pada pem-

belajaran menggunakan model ADI lebih rendah atau sama dengan

siswa laki-laki pada pembelajaran konvensional pada materi zat aditif

dan adiktif

H0 : µA1B1 ≤ µA2B1

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

46

H1 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki pada pem-

belajaran menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi dari-

pada laki-laki pada pembelajaran konvensional pada materi zat aditif

dan adiktif

H1 : µA1B1 ˃ µA2B1

Keterangan

µA1B1 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki pada

pembelajaran menggunakan model ADI

µA2B1 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki pada

pembelajaran konvensional

Uji Hipotesis 4

Uji hipotesis 4 dilakukan untuk mengetahui keterampilan argumentasi sis-

wa perempuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakukan

uji t untuk hipotesis 4 dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan homo-

genitas terhadap nilai n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan

di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh

diketahui bahwa data berasal dari sampel yang berdistribusi normal dan

memiliki varians yang homogen. Hipotesis statistik uji 4 berdasarkan

hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pada

pembelajaran menggunakan model ADI lebih rendah atau sama de-

ngan siswa perempuan pada pembelajaran konvensional pada materi

zat aditif dan adiktif

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

47

H0 : µA1B1 ≤ µA2B1

H1 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pada

pembelajaran menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi

daripada perempuan pada pembelajaran konvensional pada materi zat

aditif dan adiktif

H1 : µA1B1 ˃ µA2B1

Keterangan

µA1B1 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pa-

da pembelajaran menggunakan model ADI

µA2B1 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pa-

da pembelajaran konvensional

Uji Hipotesis 5

Uji hipotesis 5 dilakukan untuk mengetahui keterampilan argumentasi sis-

wa laki-laki dan perempuan pada pembelajaran yang menggunakan model

ADI. Sebelum melakukan uji t untuk hipotesis 5 dilakukan terlebih dahulu

uji normalitas dan homogenitas terhadap nilai n-Gain keterampilan argu-

mentasi siswa laki-laki dan perempuan di kelas eksperimen. Berdasarkan

data yang diperoleh diketahui bahwa data berasal dari sampel yang ber-

distribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Hipotesis statistik

uji 5 berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebagai

berikut:

H0 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki lebih ren-

dah atau sama dengan siswa perempuan pada pembelajaran

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

48

menggunakan model ADI pada materi zat aditif dan adiktif

H0 : µA1B1 ≤ µA2B1

H1 : Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki secara

signifikan lebih tinggi daripada siswa perempuan pada pembelajaran

menggunakan model ADI pada materi zat aditif dan adiktif

H1 : µA1B1 ˃ µA2B1

Keterangan

µA1B1 = Rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa laki-laki pada

pembelajaran menggunakan model ADI

µA2B1 = Rata- rata n-Gain keterampilan berargumentasi siswa perempuan

pada pembelajaran menggunakan model ADI

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa model pembela-

jaran ADI pada materi zat aditif dan adiktif efektif untuk meningkatkan keteram-

pilan argumentasi siswa ditinjau berdasarkan gender:

1. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan model ADI dan

gender terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan

adiktif.

2. Penggunaan model pembelajaran ADI efektif untuk meningkatkan keterampi-

lan argumentasi siswa pada materi zat aditif dan adiktif.

3. Penggunaan model pembelajaran ADI efektif meningkatkan keterampilan ar-

gumentasi siswa laki-laki pada materi zat aditif dan adiktif.

4. Penggunaan model pembelajaran ADI efektif meningkatkan keterampilan ar-

gumentasi siswa perempuan pada materi zat aditif dan adiktif.

5. Peningkatan keterampilan argumentasi siswa laki-laki dan perempuan

menggunakan model pembelajaran ADI tidak berbeda terlalu besar pada

materi zat aditif dan adiktif.

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

79

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:

1. Dalam menggunakan model pembelajaran ADI, perlu mengkondisikan siswa

sebelum pembelajaran dimulai agar pembelajaran berjalan kondusif dan

optimal serta siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

2. Model pembelajaran ADI dianjurkan sebagai alternatif model pembelajaran ba-

gi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran kimia pada materi zat aditif dan

adiktif atau materi dengan karakteristik yang hampir sama.

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

DAFTAR PUSTAKA

Anas, S. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Arends, R. 2008. Belajar Untuk Mengajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arif, P. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan RancanganPercobaan dengan SPSS 12, Elex Media Komputindo. Jakarta.

Arikunto, S. 2004. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI,Penerbit PT Rineka Cipta. Jakarta.

Asoodeh, M. H., M.B. Asoodeh., & M. Zarepour. 2012. The Impact of StudentCentered Learning on Academic Achievement and Social Skills. ProcediaSocial and Behavioral Sciences, 46, 560-564.

Bintaria, H., Musa, W. J., & Laliyo, L. A. (2014). Pengaruh StrategiPembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berfikir KombinasiVisual-spasial terhadap Penguasaan Konsep Laju Reaksi Siswa SMANegeri 2 Limboto. KIM Fakultas Matematika dan IPA, 2(2).

Burke, K. A., Hand, P., Poack,J., & Greenbowe, T. 2005. Using The ScienceWriting Heuristic. Journal of Collage Science Teaching, 35(1), 36-41.

Clark, D. B., & Sampson, V. 2008. Assessing dialogic argumentation in onlineenvironments to relate structure, grounds, and conceptual quality. Journal ofResearch in Science Teaching, 45(3), 293-321.

Demircioglu, T., & Ucar, S. 2015. Investigating the Effect of Argument-DrivenInquiry in Laboratory Instruction. Educational Sciences: Theory andPractice, 15(1), 267-283.

Driver, R. Newton, P., Osbome, J., 2000. Establishing The Norms of ScientificArgumentation in Classrooms, Science Education 84 (3), 287-312.

Duschl, R, 2008. Science Education in Three-Part Harnomy: BalancingConceptual, Epistemic, and Social Learning Goals, Review of Research inEducation (32), 268-291.

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

81

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. PTRaja Grafindo. Jakarta.

Erduran, S., Simon, S., & Osborne, J. 2004. TAPping Into Argumentation:Development in The Application of Studying Science Discuorse. ScienceEducation, 88(6), 915-933.

______. 2005. The role of argumentation in developing scientific literacy. InResearch and the quality of science education (pp. 381-394). SpringerNetherlands.

Erman, Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.JICA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang StrukturAtom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. SPs-UPI. Bandung.

Fakih, Mansour. 2001. Analisis Gender & Transformasi Sosial. Pustaka Belajar.Yogyakarta.

Farida, I., & Gusniarti. 2014. Profil Keterampilan Argumentasi Siswa PadaKonsep Koloid Yang Dikembangkan Melalui Pembelajaran InkuiriArgumentatif. Edusains, 6(1), 31-40.

Fraenkel, R. Jack, E. W. Norman & H. H. Helen. 2012. How to Design andEvaluate Research in Education. The McGraw-Hill Companies, Inc. NewYork.

Ginanjar, W. S. 2015. Penerapan Model Argument Driven Inquiry dalamPembelajaran IPA untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi IlmiahSiswa SMP. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Vol 20, No 1.

Grooms, J. 2011. Using Argument-Driven Inquiry to Enhance Students'Argument Sophistication When Supporting a Stance in the Context ofSocioscientific Issues. Electronic Theses, Treatises and Dissertations. Paper3950. Florida University State.

Hake, R. R. 1998. Interactive-Enggagement Versus Traditional Methods: Asix-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory PhysicCourses. Amercan Journal of Physic. (66): 64-74.

Hall, C. B., & Sampson, V. 2009. Inquiry, Argumentation, and The Phase ofThe Moon: Helping Students Learn Important Conceps and Practices. TheScience Scope, 32(8), 16-21.

Hasani, Aceng. 2005. Ihwal Menulis. Untirta Press. Jakarta.

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

82

Hasnunidah, N. 2016. Pengaruh Argument-Driven Inquiry dengan Scaffolding danKemampuan Akademik terhadap Keterampilan Argumentasi, KeterampilanBerpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Dasar Mahasiswa JurusanPMIPA Universitas Lampung. Disertasi dan Tesis. UM. Malang.

Hermawati, Tanti. 2007. Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender. JurnalKomunikasi Massa Vol. 1, No. 1, Juli 2007, 25-34.

Inch, S.E., & Warnick, B. 2006. Critical Thinking and Comunication The Use ofReason in Argumen. Pearson Education.

Jagsi, R., DeCastro, R., Griffith, K. A., Rangarajan, S., Churchill, C., Stewart, A.,& Ubel, P. 2011. Similarities and differences in the career trajectories ofmale and female career development award recipients. Academic Medicine,86: 1415-1421.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models of Teaching terjemahan.Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kelly, G. J., & Takao, A. 2002. Epistemic levels in argument: An analysis ofuniversity oceanography students’ use of evidence in writing. ScienceEducation, 86, 314-342.

Maulana, D. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif. LPMP.

Michael, G. L., & Todd, A. M. 2012. Sex, Personality, and Sustainable ConsumerBehaviour: Elucidating the Gender Effect. J Consum Policy. 35: 127–144.

Munaf, Y. 2008. Rangkuman Pengajaran Kerampilan Membaca. Bahan Ajar.FBSS UNP. Padang.

Nuraeni, N. dkk. 2010. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatifuntuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran TeknologiInformasi dan Komunikasi. Skripsi. UPI-Bandung. Bandung.

Oakley, Ann. 1972. Sex, Gender, and Society. Yale University Press. New York.

Osbome, J., Eduran, S., & Simon, S., 2004. Enanching The Quality ofArgumentation in School Science”, Journal of Research in ScienceTeaching 41 (10), 994-1020.

Rachmawati, Ike. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. AndiOffset. Yogyakarta.

Roshayanti, F., & Rustaman, Nuryani Y. 2013. Pengembangan AsesmenArgumentatif untuk Meningkatkan Pola Wacana Argumentasi MahasiswaPada Konsep Fisiologi Manusia. Bioma, 2(1),85-100.

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

83

Sampson, V., & Gleim, L. 2009. Argument Driven Inquiry to Promote TheUnderstanding of Important Concepts & Practice in Biology. The AmericanBiology Teacher, 71(8), 465-472.

Sampson, V., Grooms, J., & Walker, J. 2010. Argument-Driven Inquiry: A WayPromote Learning During Laboratory Activities. The Science Teacher,78(4), 42-50.

______. 2011. Argument-Driven Inquiry As A Way to Help Student Learn Howto Participate in Scientific Argumentation and Craft Written Arguments: AnExplonatory Study. Science Education, 95(2), 217-257.

Saputra, B. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar. Skripsi.Universitas Lampung. Lampung.

Simon, S., Erduran, S., & Osborne, J. 2006. Learning to Teach Argumentation:Research and Development in The Science Classroom. InternationalJournal of Science Education, 28(2-3), 235-260.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

______. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Alfabeta.Bandung.

______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&B. Alfabeta.Bandung.

Tim Penyusun. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan. BSNP. Jakarta.

Tim Penyusun. 2014. Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan PendidikanMenengah. Kemendikbud. Jakarta.

Tohirin, M.S. 2003. Dasar-dasar Metode Penelitian Praktis. Darik Dhak.Pekanbaru.

Toulmin, S. 2003. The Uses of Argument; Update Edition. Cambridge UniversityPress. England.

Veloo, A., L. H. Hongdan, S. C. Lee, dkk. 2015. Gender and EthnicityDifferences Manifested in ChemistryAchievement and Self-RegulatedLearning. International Education Studies.8(8), 1-12.

Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Rineka

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADI PADA MATERI …digilib.unila.ac.id/32159/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSekolah Dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut yang diselesaikan pada

84

Cipta. Jakarta.

Wisudawati, Asih Widi & Eka Sulisyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.Bumi Aksara. Jakarta.

Woodzicka, J. A., Wingfield L. C., & Good, J. J. 2010. The Effects of GenderStereotypic and Counter-Stereotypic Textbook Images on SciencePerformance. The Journal of Social Psychology, 150(2): 132–14.

Zohar, A., & Nemet, F. 2002. Fostering students’ knowledge and argumentationskills through dilemmas in human genetics. Journal of Research in ScienceTeaching, 39(1), 35-62.