efektifitas kinerja pemerintahan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok ini berpendapat bahwa salah satu faktor utama permasalahan efektifitas dan
stabilitas pemerintah saat ini disebabkan oleh kombinasi sistem pemerintahan dan sistem
kepartaian, sistem presidensial dan multi partai, tidak mendukung terciptanya sebuah
pemerintahan yang efektif dan stabil. Meskipun demikian, tidak dapat dinafikan bahwa faktor
personal pejabat presiden juga mempengaruhi efektivitas dan stabilitas pemerintahan yang
dipimpinnya. Kemudian kami menyimpulkan bahwa untuk menciptakan sebuah pemerintah yang
efektif dan stabil maka diperlukan sebuah perubahan di dalam sistem politik di Indonesia.
Sistem presidensial dapat mewujudkan pemerintah yang efektif dan stabil jika dikombinasikan
dengan sistem kepartaian yang sederhana.
1.1 Latar Belakang
Seperti layaknya negara Amerika Serikat, sistem pemerintahan Republik Indonesia juga
tidak lepas dari pengaruh teori Trias Politica. Dimana terjadi pemisahaan kekuasaan antara
lembaga eksekutif, lembaga yudikatif, serta lembaga legislatif. Sistem pemerintahan Republik
Indonesia adalah menganut sistem pemerintahan presidensiil yang berbentuk republik. Dalam
sistem pemerintahan ini, presiden mempunyai hak untuk mengangkat dan memberhentikan para
menteri sebagai pembantunya dalam menjalankan pemerintahan.
Dengan adanya amandemen D !"#$ akan semakin menegaskan pembagian kekuasaan
%di&ision po'er( yang berlaku di Indonesia. Seperti layaknya yang tertuang dalam teori trias
politica, pembagian kekuasaan pada sistem pemerintahan Indonesia juga dipisahkan secara tugas
dengan daftar ke'enangan yang jelas. Sistem pemerintahan Indonesia didasarkan pada hukum
yang berlaku. Ini berarti bah'a Republik Indonesia adalah negara hukum. Dengan kata lain
hukum akan melindungi segenap bangsa dan rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan negara,
mencapai masyarakat yang adil dan makmur Sebagai penganut sistem pemerintahan presidensiil, di Republik Indonesia juga berlaku
keadaan dimana kedudukan presiden dan parlemen adalah setara. Parlemen dalam hal ini adalah
DPR. Presiden tidak bisa membubarkan DPR, begitu juga sebaliknya, DPR tidak bisa
memberhentikan Presiden di tengah masa pemerintahan, karena masa jabatan presiden adalah
lima tahun. )amun, sistem pemerintahan presidensiil Republik Indonesia berbeda dengan sistem
1
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
2/17
pemerintahan presidensiil yang berlaku di negara*negara lain. Sistem pemerintahan Republik
Indonesia menyatakan bah'a kedaulatan rakyat sepenuhnya dilaksanakan oleh +PR. Sementara
itu, seluruh anggota DPR juga merupakan anggota +PR.
Selama ini yang terjadi pada sistem pemerintahan Republik Indonesia, eksistensi seorang
presiden akan sangat tergantung pada penilaian dan penga'asan yang dilakukan oleh DPR atas
kinerja serta performance pemerintahan yang dijalankan. Ini berarti bah'a stabilitas
pemerintahan akan sangat tergangtung dari dukungan politik parlemen %DPR(.
Demokrasi sebagai sistem pemerintah dari rakyat, dalam arti rakyat sebagai asal mula
kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan. Suatu pemerintahan dari
rakyat haruslah sesuai dengan filsafat hidup rakyat itu sendiri yaitu filsafat pancasila, dan inilah
dasar filsafat demokrasi Indonesia.leh karena itu, di dalam kehidupan kenegaraan yang
menganut sistem demokrasi kita selalu menemukan adanya Supra Struktur Politik dan Infra
Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya demokrasi. Dengan menggunakan
konsep +ontes-uiue maka Supra Struktur Politik meliputi lembaga ksekutif, /egislatif, dan
0udikatif. ntuk negara 1 negara tertentu masih ditemukan lembaga*lembaga negara lain,
misalnya negara Indonesia diba'ah sistem ndang 1 ndang Dasar !"#$.
1.2 Rumusan Masalah
1. 2agaimanakah sistem kepartaian yang dianut )egara Indonesia3
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem kepartaian yang ada3
3. Apakah sistem kepartaian yang ada di Indonesia sudah efektif dalam mendukung kinerja
pemerintahan di Indonesia3
4. 2agaimana upaya penyelesaian permasalahan mengenai system kepartaian di Indonesia
yang dinilai sudah tidak sesuai untuk diterapkan pada saat ini3
1.3 Tujuan Penuulisan
1. +engetahui sistem kepartaian yang dianut )egara Indonesia.
2. +engetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem kepartaian yang ada.
3. +engetahui sistem kepartaian yang ada di Indonesia apakah sudah efektif dalam
mendukung kinerja pemerintahan di Indonesia.
4. +engetahui upaya penyelesaian permasalahan mengenai system kepartaian di Indonesia
yang dinilai sudah tidak sesuai untuk diterapkan pada saat ini.
2
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
3/17
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Kepartaian ang !ianut Negara In!"nesia
4onsititusi kita %D !"#$( tidak mengamanatkan secara jelas system kepartaian apa yang
harus diimplementasikan. +eskipun demikian konstitusi mengisyaratkan bah'a bangsa
3
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
4/17
Indonesia menerapkan sistem multi partai. Pasal tersebut adalah pasal 5A %6( D !"#$ yang
menyatakan bah'a Pasangan Presiden dan 7akil Presiden diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik. Dari pasal tersebut tersirat bah'a Indonesia menganut sistem multi
partai karena yang berhak mencalonkan pasangan calon presiden dan 'akil presiden adalah
partai politik atau gabungan partai politik. 4ata 8gabungan partai poltitik9 artinya paling sedikit
dua partai politik yang menggabungkan diri untuk mencalonkan presiden untuk bersaing dengan
calon lainnya yang diusung oleh partai politik lain. Dengan demikian dari pasal tersebut di dalam
pemilu presiden dan 'akil presiden paling sedikit terdapat tiga partai politik.
4enyataanya, Indonesia telah menjalankan sistem multi partai sejak Indonesia mencapai
kemerdekaan. Surat 4eputusan 7akil Presiden +. :atta )o ;
dilaksanakannya sistem multi partai di Indonesia. 4eputusan 7apres ini juga ditujukan untuk
mempersiapkan penyelenggaraan pemilu yang pertama pada tahun !"$$. Pada pemilu tersebut
diikuti oleh 6" partai politik dan juga peserta independen %perseorangan(.
Sejak Suharto menjadi presiden pada tahun !"5= partai politik dianggap sebagai penyebab
dari ketidakstabilan politik yang terjadi pada tahun !"$>an 1 !"5>an. leh karena itu agenda
yang penting untuk menciptakan pemerintahan yang stabil adalah melakukan penyederhanaan
partai politik. Pada pemilu pertama di masa rde 2aru, tahun !"=!, terdapat !> partai politik,
termasuk partai pemerintah %?olkar( ikut berkompetisi memperebutkan kekuasaan. Pada tahun
!"=# Presiden Suharto melakukan restrukturisasi partai politik, yaitu melakukan penyederhanaan
partai melalui penggabungan partai*partai politik. :asil dari restrukturisasi partai politik tersebut
adalah munculnya tiga partai politik %?olkar, PPP, dan PDI(. PPP merupakan hasil fusi dari
beberapa partai politik yang berasaskan Islam %), Parmusi, PSII dan Perti(. PDI merupakan
hasil penggabungan dari partai*partai nasionalis dan agama non*Islam %P)I, IP4I, Parkindo,
4atolik(. Sedangkan ?olkar adalah partai politik bentukan pemerintah rde 2aru.
+eskipun dari sisi jumlah partai politik yang berkembang di Indonesia pada saat itu,
Indonesia dikategorikan sebagai negara yang menganut sistem multi partai, banyak pendapat
bah'a sistem kepartaian yang dianut pada era rde 2aru adalah sistem partai tunggal. Ada juga
yang menyebut sistem kepartaian era rde 2aru adalah sistem partai dominan. :al ini
dikarenakan kondisi kompetisi antar partai politik yang ada pada saat itu. jika jumlah partai
politik yang ada adalah lebih dari dua parpol sehingga dapat dikategorikan sebagai sistem multi
partai. )amun jika dianalisis lebih mendalam ternyata kompetisi diantara ketiga partai politik di
4
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
5/17
dalam pemilu tidak seimbang. ?olkar mendapatkan 8 privelege9 dari pemerintah untuk selalu
memenangkan persaingan perebutan kekuasaan.
?erakan reformasi !""@ membuahkan hasil liberalisasi disemua sektor kehidupan
berbangasa dan bernegara, termasuk di bidang politik. Salah satu reformasi dibidang politik adalah memberikan ruang bagi masyarakat untuk mendirikan partai politik yang dianggap
mampu merepresentasikan politik mereka. /iberalisasi politik dilakukan karena partai politik
'arisan rde 2aru dinilai tidak merepresentasikan masyarakat Indonesia yang sesungguhnya.
:asilnya tidak kurang dari 6>> partai politik tumbuh di dalam masyarakat. Dari ratusan parpol
tersebut hanya #@ partai yang berhak mengikuti pemilu !""". Pemilu !""" menghasilkan
beberapa partai politik yang mendapatkan suara yang signifikan dari rakyat Indonesia adalah
PDI.Perjuangan, P.?olkar, P42, PPP, dan PA).
Peserta pemilu tahun 6>># berkurang setengah dari jumlah parpol pemilu !""", yaitu 6#
parpol. 2erkurangnya jumlah parpol yang ikut serta di dalam pemilu 6>># karena pada pemilu
tersebut telah diberlakukan ambang batas %threshold (. Ambang batas tersebut di Indonesia
dikenal dengan Electoral hreshold . Di dalam )o
dan mencapai Electoral hreshold %T(. +eskipun persentasi T dinaikan dari 6B menjadi B
jumlah kursi DPR, Pemilu 6>># menghasilkan lebih banyak partai politik yang mendapatkan
suara signifikan dan lolos T untuk pemilu 6>>". Pemilu 6>># menghasilkan tujuh partai yang
mencapai ambang batas tersebut. 4etujuh partai tersebut adalah P.?olkar, PDI. Perjuangan, P42,
PPP, P.Demokrat, P4S, dan PA).
2.2 Kele#ihan Dan Kekurangan Dari Sistem Kepartaian ang A!a
4lasifikasi sistem kepartaian jika dilihat dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya
maka partai politik dapat dibagi menjadi dua jenisC partai massa dan partai kader. ika dilihat dari
segi sifat dan orientasinya, partai politik dibagi dua jenisC partai lindungan dan partai ideologi
5
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
6/17
atau aEas. Adapun di dalam kepartaian yang lebih banyak digunakan dalam ranah demokrasi
yakniF
!. Sistem Partai Tunggal
6. Sistem D'i Partai
. Sistem +ulti Partai
1. Sistem Partai Tunggal
Sitem partai tunggal ini merupakan satu*satunya partai dalam suatu negara, maupun partai
yang mempunyai kedudukan dominan diantara beberapa partai lainnya. Pola partai tunggal
terdapat dibeberapa negara Afrika %?hana dimasa )krumah, ?uinea, +ali, Pantai ?ading(,
ropa Timur dan RRG. Suasan kepartaian dinamakan non*kompetitif oleh karena itu partai*partai
yang ada harus menerima pimpinan dari partai yang dominan dan tidak dibenarkan bersaing
secara merdeka mela'an partai itu.
)egara yang paling berhasil untuk meniadakan partai*partai lain ialah ni So&iet. Partai
komunis ni So&iet bekerja dalam suasana yang non*kompetitif, tidak ada partai lain yang boleh
bersaing, ataupun yang ditolerir. posisi dianggap sebagai pengkhianatan. Partai tunggal serta
organisasi yang bernaung diba'ahnya berfungsi sebagai pembimbing dan penggerak masyarakat
dan menekankan perpaduan dari kepentingan rakyat secara menyeluruh.
Sistem partai tunggal mengandung kelemahan*kelemahan dalam parkteknya antara lainF
Sistem partai tunggal tidak pernah akan menjamin adanya perlindungan terhadap :A+,
mengingat didalam sistem ini selalu berbarengan dengan sistem kediktatoran dimana
kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif berada pada satu tangan sehingga
pelaksanaan kekuasaannya itu berlaku se'enang*'enang. 4ecenderungan lain adalah
sistem partai tunggal ini terkadang memba'a bencana bagi kelangsungan demokrasi baik
bagi rakyat, bangsa, maupun negara. :al ini bisa dilihat dinegara*negara komunis.Demikian pula halnya sistem partai tunggal yang berdasarkan pada aEas fasisme seperti
Italia +usolini dan faham )aEiisme seperti erman :itler.
Tidak tercapainya per'ujudan masyarakat yang sejahtera. :al ini bisa dilihat pada
pemerintahan 4hmer +erah 4heu Sampan di 4amboja atau Pemerintahan +ao Tse Tung
di Gina dimana rakyat banyak yang sengsara.
6
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
7/17
Tidak adanya sistem kontrol sosial.
Sistem partai tunggal tidak mengakui doktrin*doktrin politik demokrasi yang berlaku
dinegara*negara liberal ataupun negara demokrasi lainnya.
Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya konstitusi yang bersifat filsafat negarademokratik, struktur organisasi negara, perubahan terhadap konstitusi negara dan hak aEasi
manusia.
Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya kebebasan pers.
Rakyat tidak mempunyai pilihan lain dalam mengemukakan pendapat dan hak haknya.
2. Sistem D$ipartai
Sistem d'i partai atau dua partai merupakan adanya dua partai dalam sebuah negara atau
pemerintahan atau adanya beberapa partai tetapi dengan peranan dominan dari dua partai. Partai* partai ini terbagi kedalam partai yang berkuasa %karena menang dalam pemilu( dan partai oposisi
%karena kalah dalam pemilu(.Sistem d'i partai biasa disebut dengan istilah 8a con&enient system for contented people9
dan memang kenyataannya sistem d'i partai dapat berjalan dengan baik apabila terpenuhi tiga
syaratC komposisi masyarakat adalah homogen, konsesus dalam masyarakat mengenai aEas dan
tujuan sosial yang pokok adalah kuat, dan adanya kontinuitas sejarah.
)egara*negara yang menganut sistem d'i partai ini adalah Inggris dengan partai 2uruh
dan partai konser&atifnya, Amerika dengan partai Republik dan partai Demokrat, epang, dan
4anada. Sistem d'i partai umumnya diperkuat dengan digunakannya sistem pemilihan distrik
%single*member constituency( dimana dalam setiap daerah pemilihan hanya dapat dipilih satu
'akil saja. Sistem d'i partai ini mempunyai kecenderungan untuk menghambat pertumbuhan
dan perkembangan partai*partai kecil.
4elebihan sistem d'i partai ini antara lainF
Dalam sistem distrik suara pemilu yang dihasilkan selalu suara mayoritas,
Ter'ujudnya stabilitas pemerintahan yang dapat berjalan sesuai dengan kurun 'aktu yang
telah ditetapkan,
Pergantian pemerintahan dalam sistem ini dengan pemilu sistem distrik cenderung berjalan
normal,
Program*program pemerintah dapat berjalan dengan baik,
Adanya keterikatan pada konstitusi negara.
7
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
8/17
3. Sistem Multipartai
Sistem multi partai adalah adanya partai*partai politik yang lebih dari dua partai dalam
sebuah negara atau pemerintahan. Sistem ini banyak dianut oleh negara*negara seperti Indonesia,
+alaysia, 2elanda, Perancis, S'edia, dsb. Sistem ini lebih menitikberatkan peranan partai pada
lembaga legislatif sehingga peranan badan eksekutif sering lemah dan ragu*ragu. :al ini
disebabkan oleh karena tidak ada satu partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu
pemerintahan sendiri, sehingga terpaksa membentuk koalisi dengan partai*partai lain.
2eberapa kelemahan sistem multi partai ini antara lainF
Pemerintahan selalu dalam keadaan tidak stabil,
Program*program pemerintah kurang berjalan dengan efektif,
Ideologi partai politik tidak lagi melandasi konstitusi negara atau falsafat hidup suatu
bangsa, Sistem ini cenderung lamban dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi
makro maupun mikro,
Sistem ini mengurangi fungsi nasionalisme dalam suatu negara,
Sedangkan kelebihan dari sistem multi partai adalahF
Setiap indi&idu diberikan kesempatan menjadi pimpinan sebuah partai politik,
4ontrol sosial lebih banyak terjadi dilakukan oleh partai*partai politik,
Sistem ini memberikan alternatif banyak pilihan pada 'arga negara. pilihan pada 'arganegara.
2.3 E%ekti%itas Sistem Kepartaian &ang A!a Di In!"nesia Dalam Men!ukung Kinerja
Pemerintahan Di In!"nesia
2anyak pernyataan yang disampaikan oleh akademisi, anggota parlemen, dan pengamat
politik bah'a pemerintahan di ba'ah kepemimpinan Presiden Susilo 2ambang 0odoyono dinilai
kurang atau tidak efektif dalam mengimplementasikan program*program yang dihasilkan di
tengah*tengah masyarakat. 2anyak ahli yang berpendapat bah'a tidak efektifnya pemerintahan
S20 disebabkan karena hubungan antara lembaga kepresidenan dan lembaga parlemen tidak
baik. Tidak sedikit program*program pemerintah yang harus mendapatkan persetujuan dari
parlemen mendapatkan resistensi dari DPR, bahkan ditolak oleh DPR. Dengan demikian
program atau rencana kerja pemerintah tidak dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.
8
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
9/17
2ahkan belum lama ini terjadi masalah di dalam DPR yaitu terbelahnya DPR menjadi dua
kubu. Peneliti senior Horum +asyarakat Peduli Parlemen Indonesia %Hormappi(. Perpecahan di
parlemen akibat koalisi pemilihan presiden sangat menghambat kerja DPR. Perpecahan DPR
terbentuk setelah pemilihan presiden " uli 6>!#. Sepuluh fraksi partai politik di parlemen
terbelah, yaitu 4oalisi Indonesia :ebat %4I:( pro*presiden terpilih oko 7idodo dan 4oalisi
+erah Putih %4+P( pro*Prabo'o Subianto. DPR diisi mayoritas pendukung 4+P. )amun
upaya ini sempat diboikot oleh 4I:. Hungsi penga'asan terhadap pemerintah berjalan, tetapi
dalam kubu yang terbelah. DPR yang harusnya bekerja untuk rakyat justru penuh kepentingan
koalisi, dengan komposisi sepuluh partai dengan mayoritas atau $5,5 persen anggota baru,
semestinya anggota DPR periode saat ini lebih militan, produktif, cerdas, dan beretika. Roh
politik ternyata terbelenggu oleh partai. +uara sumber masalah tak pernah diubah. DPR
kehilangan otonomi sehingga setiap keputusan diambil berdasar kepentingan partai, koalisi, dan
koalisi dikendalikan oleh orang tertentu,. dualisme di parlemen tak hanya menghambat kerja
tapi juga mereduksi ragam keputusan di DPR. Suara anggota De'an tak lagi me'akili
konstituen, melainkan koalisi. 4oalisi dipakai untuk membalas dendam elite. Rakyat tak
diuntungkan. 4alau dibiarkan terus*menerus, membuat demokrasi tak jalan,
Problem efektifitas pemerintah yang dialami oleh Indonesia saat ini juga banyak dialami
negara*negara lain yang menganut sistem pemerintahan presidensial. )amun hanya empat
negara penganut sistem presidensial yang berhasil dalam menciptakan pemerintahan yang efektif
dan stabil. 4eempat negara tersebut adalah Amerika Serikat, Gosta Rica, Golumbia, dan
JeneEuela. Sebaliknya, mayoritas negara*negara yang menganut sistem parlementer dinilai
sukses dalam hal menjaga stabilitas dan efektifitas pemerintahan. 2eberapa negara tersebut
antara lainC Australia, Austria, 2elgia, 4anada, Denmark, erman, Irlandia, 2elanda, Inggris,
Selandia 2aru, Italia, dan sebagainya.
Pertanyaan kami berikutnya adalah mengapa kombinasi antara sistem presidensial dan
sistem multi partai yang dipraktekkan di Indonesia tidak mendorong terjadinya pemerintahan
yang efektif dan stabil3 kami tidak ingin menyatakan bah'a sistem pemerintahan memiliki
korelasi langsung terhadap efektifitas pemerintahan, karena terdapat bukti kalau kedua sistem
pemerintahan mampu menciptakan pemerintahan yang efektif. +eskipun tidak ada hubungan
yang langsung antara sistem pemerintahan dengan efektifitas pemerintah.
9
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
10/17
Salah satu alasan Amerika dengan sistem presidensial mampu menghasilkan pemerintah
yang efektif karena ditopang oleh sistem d'i*partai. Sedangkan Indonesia mempraktekan sistem
presidensial dan sistem multi partai.
Ada beberapa alasan mengapa sistem presidensial dan sistem multi partai kurang berhasil
di dalam menciptakan pemerintahan yang efektif jika ibandingkan dengan sistem parlementer
yang dikombinasikan dengan sistem dua partai. 2erikut beberapa alasan
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
11/17
melakukan perla'anan terhadap program*program yang akan dilakukan oleh pemerintah yang
notabene harus di dukungnya.Sedangkan di dalam sistem parlementer koalisi partai politik lebih bersifat permanen dan
disiplin. 4oalisi partai politik dibangun atas dasar parlemen. Anggota parlemen dari koalisi partai
politik pendukung pemerintah yang tidak mendukung kebijakan pemerintah akan dikeluarkan
dari parlemen. Selain ancaman dikeluarkan dari keanggotan parlemen oleh partai politiknya, jika
anggota tidak mendukung program*program pemerintah agar berhasil perolehan kursi partai
mereka akan terancam pada pemilu berikutnya. Sehingga suksesnya pemerintah terbentuk juga
mempengaruhi citra partai politik pendukungnya.ika koalisi parpol dalam sistem parlementer dibangun setelah pemilu, koalisi parpol dalam
sistem presidensial dibangun sebelum pemilu presiden dilaksanakan. Akibatnya beberapa partai
politik mendukung di dalam pencalonan akan tetapi tidak mendukung ketika calon tersebut
terpilih. :al ini disebabkan, misalnya, tidak ter'akilinya partai tersebut di kabinet. 4alaupun
terdapat per'akilan partai di kabinet, partai politik tersebut tidak bertanggungja'ab atas
kebijakan*kebijakan pemerintah.
4etiga adalah lemahya penegakan fatsoen politik politisi yang ada di eksekutif maupun
parlemen. Tidak bisa dipungkiri bah'a terdapat beberapa politisi di parlemen yang tidak
mengindahkan etika dalam berpolitik. 2eberapa anggota DPR terkesan ingin mencari popularitas
di hadapan publik dengan melakukan berbagai kritikan*kritikan terhadap semua kebijakan
pemerintah, tidak peduli apakah program dan kebijakan tersebut baik atau tidak bagi masyarakat.
Perilaku inilah yang menyebabkan pengambilan keputusan di parlemen sulit untuk dicapai secara
efektif. Sebaliknya beberapa menteri di kabinet lebih menunjukkan loyalitas kepada ketua
partainya dibandingkan dengan kepada presiden. Atau bahkan para pembantu presiden tersebut
lebih disibukkan dengan kegiatan konsulidasi internal partai politik dibandingkan dengan
membantu presiden mengimplementasikan program*program pemerintah. Tidak bisa dipungkiri
kabinet hasil koalisi ini sering terjadi conflict of interest karena pejabat partai politik yang
ditunjuk sebagai menteri tidak mengundurkan diri dari jabatan di partai politik.
2.4 Upaa Penelesaian Permasalahan Mengenai Sistem Kepartaian Di In!"nesia ang
Dinilai Su!ah Ti!ak Sesuai Untuk Diterapkan Pa!a Saat Ini
Pilihan S"lusi Masalah
4alau kita sepakat bah'a tujuan utama penataan sistem politik Indonesia ditujukan untuk
menciptakan pemerintahan yang efektif dan stabil maka ada beberapa alternatif ja'aban yang
11
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
12/17
patut dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan. Adapun beberapa alternatif yang kami
berikan adalah sebagai berikutC
1. Mengu#ah Sistem Presi!ensial menja!i Sistem Parlemen
Sepertinya pilihan pertama ini sangat sulit, atau bisa dibilang mustahil, untuk dilakukan.
Selain pengalaman traumatis yang pernah dialami Indonesia pada masa demokrasi parlementer,
D !"#$ secara tegas mengamanatkan bah'a sistem pemerintahan Indonesia adalah
presidensial. Tidak mudah untuk melakukan amandemen terhadap D, akan memerlukan
perdebatan yang panjang dan pasti akan mendapatkan resistensi yang sangat besar. Pilihan ini
adalah tidak realistik untuk dipilih.
2. Mengu#ah Sistem Kepartaian
Gontoh negara yang mengimplementasikan sistem presidensial yang sukses adalah
Amerika dimana sistem presidensial di dukung oleh sistem d'i 1 partai. 4alau bangsa Indonesia
ingin berkiblat kepada Amerika di dalam menata sistem politiknya maka sistem multi partai
haruslah diubah menjadi sistem d'i 1 partai. Ta'aran solusi ini sepertinya juga sulit untuk
direalisasikan karena akan mela'an arus demokrasi. +asyarakat Indonesia yang sifatnya plural
tidak akan bisa direpresentasikan oleh dua partai politik saja.
3. Mengurangi 'umlah Partai P"litik
umlah partai politik yang terlalu banyak juga merupakan salah satu faktor penyumbang
tidak efektifnya sistem pemerintah di Indonesia. 2anyaknya partai politik yang ikut dalam
pemilu menyebabkan koalisi yang dibangun untuk mencalonkan presiden dan 'akil presiden
terlalu 8gemuk9 karena melibatkan banyak parpol. ?emuknya koalisi ini mengakibatkan
pemerintahan hasil koalisi tidak dapat berjalan efektif karena harus mempertimbangkan banyak
kepentingan. ika saja partai politik yang ikut serta pemilu tidak banyak, maka koalisi parpol
yang dibangun juga tidak akan menjadi 8gemuk9. Presiden terpilih idealnya berasal dari koalisi
yang sekurang*kurangnya mendapatkan dukungan parlemen $>B dari jumlah kursi DPR dan
jumlah partai yang ikut berkoalisi tidak banyak, cukup dua atau tiga partai saja.
sulan solusi ini lebih moderat jika dibandingkan dengan pilihan ! dan 6 karena masih
mempertahankan sistem presidensial dan sistem multi partai. :anya saja jumlah partai di
12
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
13/17
Indonesia yang terlalu banyak ini perlu disederhanakan. Penyederhanaan partai politik
sebenarnya sudah dilakukan sejak pemilu !""" dengan mengimplementasikan ambang batas bagi
partai politik untuk ikut serta dalam pemilu berikutnya % Electoral hreshold ( dan ambang batas
bagi partai politik untuk mengirimkan 'akilnya di parlemen % !arliamentary hreshold ( 1 akan
diberlakukan pada pemilu 6>>". Akan tetapi sampai saat ini pun ketidak efektifan itu masih
terjadi, jadi perlu dilakukan perencanaan tentang penyederhaaan parpol secara lebih lajut.
4. Menelenggarakan Pemilu Presi!en !an Legislati% se(ara Bersama)sama
*Concurrent Elections+
Penyelenggaraan pemilu legislatif dan presiden secara bersama*sama, concurrent
elections, akan menciptakan pemerintahan yang efektif. Dengan concurrent elections presiden
terpilih akan mendapatkan legitimasi yang kuat dari rakyat dan mendapatkan dukungan yangkuat dari parlemen. Di dalam masyarakat># dan 6>>". sedangkan PT
diberlakukan pada pemilu 6>>". T ternyata tidak efektif untuk menyederhanakan partai politik
karena para pemimpin partai yang tidak lolos T bisa mendirikan partai baru untuk ikut pemilu
13
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
14/17
berikutnya. Sehingga meskipun dengan menaikkan angka persentasi T tetap saja tidak akan
mengurangi jumlah partai politik peserta pemilu. 0ang efektif adalah meningkatkan angka
persentasi PT. PT lebih efektif mengurangi jumlah partai politik peserta pemilu karena jelas
8 punishment 9 nya. Partai politik yang tidak mampu mencapai ambang batas yang telah
ditetapkan tidak diperbolehkan untuk mengirimkan 'akilnya di parlemen. di beberapa negara
memiliki angka persentase yang berbeda*beda. Di erman ambang batasnya adalah $B,
sedangkan di Turki sebesar !>B. Dengan ambang batas !>B Turki hanya memiliki atau #
partai politik yang memiliki 'akilnya di parlemen.
4etiga adalah dengan memperkecil alokasi kursi di masing*masing daerah pemilihan.
Semakin kecil alokasi kursi di setiap DP maka peluang partai untuk mendapatkan kursi semakin
kecil. :anya partai*partai besar saja yang berpeluang mendapatkan kursi. Sedangkan partai kecil
dan menengah akan kehilangan peluang untuk memenangkan persaingan. Dengan demikian pengecilan alokasi kursi tersebut merupakan alat untuk menyeleksi partai politik yang benar*
benar mendapat dukungan dari publik. Partai politik yang tidak mendapatkan suara signifikan
secara alami didorong untuk melakukan koalisi dengan partai lain atau akan mati karena tidak
mendapatkan suara dan kursi di parlemen.
Dua mekanisme penyederhanaan partai politik yang terakhir 1 menaikan ambang batas dan
memperkecil alokasi kursi * tersebut tentu akan lebih efektif kalau keduanya dilaksanakan secara
berbarengan.
Dengan terciptanya sistem kepartaian yang lebih sederhana maka akan mendorong koalisi
partai politik yang lebih ramping, disiplin dan mengikat. 2agaimana mekanisme untuk
mendorong agar supaya partai politik membangun koalisi yang disiplin dan mengikat3 Tentu
yang pertama adalah memperbaiki disiplin internal partai politik masing*masing. Partai politik
harus mampu mengontrol anggota*anggotanya di parlemen untuk mengikuti kebijakan partainya
dalam mendukung pemerintahan. ika perlu, partai politik memberikan sanksi tegas kepada
anggotanya di parlemen yang tidak mendukung program dan kebijakan pemerintah.
4edua, politik harus ditegakkan. Para politisi yang ada di DPR dan kabinet harus sejalan dan
seiring dengan program dan kebijakan presiden. Pejabat partai politik yang dipilih di kabinet
seharusnya mengundurkan diri dari jabatan di masing*masing partai untuk mengurangi conflict
of interest. 4etiga, partai*partai politik di dalam koalisi harus berkomitmen kuat untuk terus
mendukung sampai dengan pemilu presiden berikutnya.
14
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
15/17
BAB III
PENUTUTUP
3.1 Kesimpulan
Haktor personalitas presiden dan 'akil presiden berpengaruh dalam menciptakan efektifitas
dan stabilitas pemerintahan. Persoalan efektifitas pemerintahan di Indonesia saat ini lebih
disebabkan oleh karena disharmoni hubungan antara lembaga kepresidenan dengan parlemen.
faktor kemampuan berkomunikasi, lobby, dan menjaga dan mempertahankan dukungan dari
parlemen oleh presiden sangat penting dalam menciptakan pemerintah yang efektif dan stabil.
+eskipun demikian permasalahan efektifitas dan stabilitas pemerintah di Indonesia tidak
saja dipengaruhi oleh personalitas pejabat presiden dan 'akil presiden saja. fektifitas dan
stabilitas pemerintah juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan dan sistem kepartaian yang
dilaksanakan.Sistem presidensial dan sistem multi partai dengan jumlah partai yang terlalu banyak ternyata merupakan faktor lain yang krusial.
Indonesia tidak cocok dengan sistem multipartai. :al itu dikarenakan sistem pemerintahan
di Indonesia adalah presidensial. Pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat, seharusnya
lebih kuat kedudukan politiknya. Tetapi yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya, sehingga
15
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
16/17
membuat Presiden menjadi kurang berdaya dalam menata kehidupan berdemokrasi ke arah yang
lebih baik.
3.2 Saran
1. Sistem partai politik yang cocok di Indonesia menurut kelompok 4ami adalah dengan
sistem multi partai terbatas dengan *$ partai politik. Di Indonesia dengan masyarakat
yang sangat heterogen tidak mungkin akan diba'a menuju sistem d'i *partai. +aka solusi
yang dita'arkan adalah jalan tengah antara kombinasi sistem presidensial dengan multi
partai yang sederhana. +ulti sistem partai yang sederhana harus didukung oleh koalisi
partai yang ramping, disiplin dan mengikat.
2. Dengan sistem partai terbatas dimungkinkannya penerapan kontrol yang lebih baik serta
tersalurkannya aspirasi masyarakat secara lebih luas namun tidak membuat bingung
pemilih karena jumlah yang banyak namun terbatas dan sistem kerja partai lebih bisa
diketahui karena tidak akan ada partai yang mati dan hidup %partai baru dan partai lama(.
Sehingga parpol lebih bisa fokus da lam menjalankan fungsinya dalam mendidik
masyarakat dalam pepolitikan. Dan dimungkinkannya penyerapan aspirasi lebih baik serta
terealisir dengan berkelanjutan.
16
-
8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan
17/17
Da%tar Pustaka
http"##id.wikipedia.org#wiki#Sistem$pemerintahan
http"##sistempemerintahan%indonesia.blogspot.com#&'()#'*#sistem%kepartaian%di%
indonesia.html
http"##setabasri'(.blogspot.com#&''+#'sistem%kepartaian%di%indonesia.html
http"##www.academia.edu#*''-'#SISEM$KE!/I0$10$!EMI23$1I$I0140E
SI
http"##www.academia.edu#+'565'#sistem$pemerintahan$dunia
http"##id.wikipedia.org#wiki#Sistem$parlementer
http"##mohammad%darry%fisip(&.web.unair.ac.id#artikel$detail%(()'-%
perbandingan$pemerintahaan$di$1unia.blogspot
http"##setabasri'(.blogspot.com#&''+#'sistem%kepartaian%dan%partai%politik.html
http"##sistempemerintahan%indonesia.blogspot.com#&'()#'-#perbedaan%sistem%
pemerintahan.html
http"##raraherhaeraone.blogspot.com#&'()#')#sistem%kepartaian%dan%pemilu%di.html
17
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahanhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/9074760/sistem_pemerintahan_duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementerhttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-dan-partai-politik.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://raraherhaeraone.blogspot.com/2013/03/sistem-kepartaian-dan-pemilu-di.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/9074760/sistem_pemerintahan_duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementerhttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-dan-partai-politik.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://raraherhaeraone.blogspot.com/2013/03/sistem-kepartaian-dan-pemilu-di.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan