efektifitas aspek yuridis dalam pengelolaan

33
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA . TOPIK ; ESENSI KEBIJAKAN ASIMETRIS DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Upload: lydung

Post on 21-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

PENGELOLAAN PERBATASAN

NEGARA

.

TOPIK ;ESENSI KEBIJAKAN ASIMETRIS

DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Page 2: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN
Page 3: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN
Page 4: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN
Page 5: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN
Page 6: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

KELEMBAGAAN PENGELOLAAN PERBATASAN

(Perpres. 12/2010)

BNPP

BNPP tediri dari 18 K/L serta 12 Gubernur

Kawasan Perbatasan

SettapBNPP

“BNPP dibantu oleh Sekretariat Tetap BNPP dengan tugas

membantu Kepala BNPP serta memberikan dukungan teknis, koordinatif dan administratif

kepada BNPP.”

Fungsi BNPP : Menetapkan kebijakan program, menetapkan rencana kebutuhan anggaran, mengoordinasikanpelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi dan pengawasan

Intervensi lintas sektor

Page 7: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

TUGAS BNPP

(Ps. 15 UU

43/2008)

1.

MENETAPKAN KEBIJAKAN PROGRAM

PEMBANGUNAN PERBATASAN

2.

MENETAPKAN

RENCANA KEBUTUHA

N ANGGARAN

3.

MENGOORDINASIKAN

PELAKSANAAN

4.

MELAKSANAKAN

EVALUASI DAN

PENGAWASAN

TUGAS

BADAN NASIONAL PENGELOLA

PERBATASAN

PELAKSANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN

KAWASAN PERBATASAN DILAKUKAN OLEH

INSTANSI SESUAI TUGAS DAN UNGSINYA

(PASAL 2)

Page 8: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

INWARD LOOKING OUTWARD LOOKING

HALAMAN BELAKANG HALAMAN DEPAN

KEAMANANKEAMANAN, KESEJAHTERAAN,

LINGKUNGAN

PERUBAHAN PARADIGMA

PERUBAHAN PARADIGMA

PERUBAHAN PARADIGMA

Melihat prespektif lebih luas terhadap negara tetangga dan dunia internasional dan tetap memberdayakan potensi dalam negeri.

Menjadikan masyarakat mampu berdiri sama tinggi atau lebih maju dalam beraktivitas dengan negara tetangga dan internasional

Menjamin keutuhan wilayah, kedaultan negara, perlindungan bangsa, sekaligus bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

wawanBNPP@2013

PARADIGMAPENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

Page 9: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

Pasal 361 Ayat (2) : Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan

meliputi seluruh kewenangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan

kawasan perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan mengenai wilayah negara.

Pasal 361 Ayat (3) : Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk :

a. penetapan rencana detail tata ruang;

b . pengendalian dan izin pemanfaatan ruang; dan

c. pembangunan sarana dan prasarana kawasan.

Pasal 361 Ayat (7) : Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan

perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di

negara tetangga

UNDANG-UNDANG NOM0R 23 TAHUN 2014

TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

Page 10: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

BEBERAPA SEGMEN BATAS NEGARA WILAYAH DARAT DAN LAUT MASIH BELUMTUNTAS/BERMASALAH (SEGMEN BERMASALAH BERUPA: OUTSTANDING BOUNDERPROBLEMS (OBP), UNRESOLVED, UNSURVEYED DAN SEJUMLAH BATAS MARITIM).

KONDISI KAWASAN PERBATASAN YANG BELUM SEPENUHNYA AMAN/TERTIB, SEHINGGASERING TERJADI KASUS-KASUS PELANGGARAN BATAS NEGARA DAN LINTAS BATASNEGARA YANG BERPOTENSI MERUGIKAN NEGARA (PERDAGANGAN ILLEGAL, PENCURIANIKAN, PEMBALAKAN LIAR, PERDAGANGAN MANUSIA).

KONDISI KAWASAN PERBATASAN YANG MASIH TERISOLIR DAN TERTINGGAL KARENATERBATASNYA INFRASTRUKTUR /SARANA PRASARANA.

KONDISI SOSIAL EKONOMI WARGA MASYARAKAT PERBATASAN YANG MASIH RENDAHPADAHAL POTENSI SUMBERDAYA CUKUP BESAR.

KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DENGAN NEGARA TETANGGA KHUSUSNYARI – MALAYSIA DAN SINGAPORE YANG DAPAT MENIMBULKAN KECEMBURUAN SOSIALDAN BERPOTENSI DEGRADASI JIWA KEBANGSAAN.

POTENSI SUMBER DAYA DI KAWASAN PERBATASAN BELUM DAPAT DIDAYAGUNAKANSECARA MAKSIMAL UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAANMASYARAKAT KAWASAN PERBATASAN, (BAHKAN MASIH TERDAPAT KETERGANTUNGANPEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT DARI NEGARA TETANGGA /MALAYSIA)

MUNCUL KERESAHAN DAN KETIDAKPUASAN MASYARAKAT PERBATASAN KARENA NEGARA TIDAK HADIR (ISU EKSODUS DAN KEWARGANEGARAAN, SEPERTI KASUS LONG APARI,

LUMBIS OGONG, SEBATIK, DSB)

KONDISI FAKTUALKAWASAN PERBATASAN NEGARA

Page 11: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN

MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM

KERANGKA NEGARA KESATUAN

A. PELETAKAN DASAR-DASAR DIMULAINYA

DESENTRALISASI ASIMETRIS

1. Pengembangan Kawasan Perbatasan

2. Pengembangan Daerah Tertinggal.

3. Pembangunan Desa dan Kawasan

Perdesaan.

4. Penguatan Tata Kelola dan Peningkatan

Kualitas Pemerintahan Daerah.

5. Penataan DOB Untuk Kesejahteraan

Rakyat.

B. PEMERATAAN PEMBANGUNAN ANTAR

WILAYAH TERUTAMA KAWASAN TIMUR

INDONESIA

C. PENGURANGAN KETIMPANGAN ANTAR

KELOMPOK EKONOMI MASYARAKAT

NAWA CITA PRESIDEN RI

11

Desetralisasi Asimetris

Menemukenali dan menetapkan Pola Dasar (Poldas) hubungan, proses dan format pemerintahan yang efektif dan efisien (Pusat-Daerah) dalam pengelolaan Kws.Perbatasan Negara, secara terpadu dan professional

UU No.43 Th.2008 :

Wil.Negara

UU No.23 Th.2014: Pemerintah Daerah

Psl. 361

Mengatur hubungan berkaitan Kewenangan, Keuangan, Kontrol dan Kelembagaan (terkait bagi Daerah penerima Desentralisasi Asismetris memiliki struktur kelembagaan bersifat khusus (Size of government atau Kemampuan fungsi pemerintah Kws.Perbatasan/ Governability);

Perbatasan perlu perlakuan khusus mengingat perannya sebagai batas dengan negara tetangga. Daerah perbatasan memegang fungsi penting karena kompleksitas masalah yang dihadapi. Daerah perbatasan harus sebagai halaman depan dan bukan halaman belakang NKRI

Wilayah Bts.Negara dan Kws.Perbatasan,

Kewenangan, Organisasi,

Kelembagaan, dan peran masyarakat

Kewajiban Pusat membangun

kawasan perbatasan, dan

perlakukan khusus Kecamatan

perbatasan negara

Butuh Kebijakan Asimetris/Inovasi/Terobosan Mekanisme Perencanaan, Penganggaran, Targeting,

Pengendalian dan Percepatan Pembangunan Kws.Perbatasan

Administrative Asymmetry (Fokus

Pelayanan)

Political Asymmetry (Fokus

Keberpihakan)

DESENTRALISASI ASIMETRIS LINGKUP PERBATASAN NEGARA

Page 12: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

ARAH KEBIJAKAN

PENGELOLAAN PERBATASAN

1. PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS WILAYAH NEGARA (DARAT, LAUT,

UDARA) SERTA PEMELIHARAAN TANDA BATAS.

2. PENINGKATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN SERTA PENEGAKAN

HUKUM.

3. PEMANTAPAN PELAYANAN LINTAS BATAS NEGARA (CIQS)/POS LINTAS

BATAS NEGARA (PLBN).

4. PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN (RENCANA DETIL TATA

RUANG/RDTR).

5. PENINGKATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DAN

PEMUKIMAN DIKAWASAN PERBATASAN.

6. PENINGKATAN KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DAN EKONOMI

KERAKYATAN YANG BERDAYA SAING.

7. PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN-KESEHATAN DAN

KEBUTUHAN SOSIAL DASAR KAWASAN PERBATASAN.

8. PENINGKATAN SISTEM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN SARANA

PRASARANA PELAYANAN PEMERINTAHAN.

Page 13: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

ISU PENGELOLAAN

BATAS WILAYAH NEGARA (Penyelesaian Batas Darat, Laut,

Udara dan Pemanfaatannya; Sarpras Hankam dan Gakum; Diplomasi

Perundingan dan Operasi Pengamanan)

ISU PENGELOLAAN LINTAS BATAS (Criminal border;

illegal trafficking; terorist; Sarpras PLBN dan CIQS ; dan Diplomasi

lintas batas)

ISU PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN(Infrastruktur Dasar Pembuka Keterisolasian; Infrastruktur

Pendukung Perekonomian Rakyat, Infrastruktur Pelayanan Sosial

Dasar; Infrastruktur PLBN, Tata Ruang; dan Potensi kawasan

darat dan laut; PKSN dan Kec.Lokpri)

ISU KELEMBAGAAN (Koordinasi, sinkronisasi dan integrasi

(KIS) Pusat, Sektoral dan Daerah; SDM Stakeholder; Keputusan

Politik Pro Perbatasan dan Kerjasama Bilateral/Trilateral;

Keterkaitan antara Dokumen Perencanaan).

ISU PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA (URUSAN BATAS WILAYAH

NEGARA DAN URUSAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN)

Page 14: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

10 PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL (PKSN) SBG KONSENTRASI PENGEMBANGAN (DITAMBAH 16 PKSN DALAM TAHAPAN PERSIAPAN PENGEMBANGAN).

187 KECAMATAN SBG LOKASI PRIORITAS (LOKPRI) DI 41 KABUPATEN/KOTA PD 13 PROVINSI.

SASARAN DAN TARGET LOKASIPENGELOLAAN PERBATASAN

2015 - 2019

PEMBANGUNAN 7 (TUJUH) POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) TERPADU DAN SARANA PRASARANA PENUNJANG DI KAWASAN PERBATASAN

Page 15: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

DOKUMEN PERENCANAAN PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

RPJMN 2015-2019 (Per Pres No. 2 Tahun 2015)

RPJPN 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007)

GRAND DESIGN/

DESAIN BESAR

PENGELOLAAN

BATAS WILAYAH

NEGARA DAN

KAWASAN

PERBATASAN

TAHUN 2011-2025

(JANGKA PANJANG)

Per BNPP No.1/2011

RENCANA INDUK

PENGELOLAAN

BATAS WILAYAH

NEGARA DAN

KAWASAN

PERBATASAN

TAHUN 2015-2019(JANGKA MENENGAH)

Per BNPP No.1/2015

RENCANA AKSI

PENGELOLAAN BATAS

WILAYAH NEGARA DAN

KAWASAN

PERBATASAN TAHUN

2011

TAHUN 2012, dst.(TAHUNAN)

2

1

3

MENGGAMBARKAN BAGAIMANA

VISI & MISI PENGELOLAAN

PERBATASAN SESUAI RPJPN

2005 – 2025 YANG AKAN

DIWUJUDKAN DALAM JANGKA

PANJANG TAHUN 2011 – 2025

MENGGAMBARKAN APA YANG

AKAN DILAKSANAKAN UTK

JANGKA LIMA TAHUNAN DALAM

MENGELOLA BATAS WILAYAH

NEGARA DAN KAWASAN

PERBATASAN (2015 – 2019)

MENGGAMBARKAN APA YANG

AKAN DILAKSANAKAN SETIAP

TAHUNNYA DALAM

PENGELOLAAN BATAS WILAYAH

NEGARA DAN KAWASAN

PERBATASAN

Page 16: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN DANPENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA

DAN KAWASAN PERBATASAN

NAWA CITA KETIGAPRESIDEN

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka Negara Kesatuan.

UU NO.23 TAHUN 2014(Pasal 361 Ayat (7))

Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan perbatasan

agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di

negara tetangga

DIPERLUKAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG SECARA SPESIFIK MENGATUR KEWENANGAN TUGAS DAN PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN KAWASAN

PERBATASAN NEGARA

Page 17: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

MATRIKS HASIL EVALUASI RENCANA INDUK

PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN

TAHUN 2015 - 2019

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA

I Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat

A Aspek Penetapan dan Penegasan Batas

A.1 Peningkatan

Perundingan/Diplomasi

Batas Negara Wilayah Darat

1. Meningkatnya efektifitas diplomasi dan kejelasan batas wilayah negara dengan 3 negara tetangga di

kawasan perbatasan darat

Jumlah perundingan

batas wilayah negara RI-

Malaysia

Kaltara, Kaltim,Kalbar 20 Perundingan 12 Perundingan

Jumlah perundingan

batas wilayah negara RI-

PNG

Papua 5 Perundingan 5 Perundingan

Jumlah perundingan

batas wilayah negara RI-

RDTL

NTT 5 Perundingan 2 Perundingan

2. Terwujudnya tanda batas negara di perbatasan

Jumlah Border Sign Post

RI-Malaysia

Kaltara, Kaltim dan

Kalbar200 Unit 22 Unit

Jumlah Border Sign Post

RI-RDTLNTT 25 Unit 11 Unit

Jumlah Border Sign Post

RI-PNGPapua 200 Unit 23 Unit

Jumlah Pilar Batas RI-

RDTLNTT 550 Unit 137 Unit

Jumlah Pilar Batas RI-

PNGPapua 770 Unit 198 Unit

A.2 Peningkatan Investigasi,

Refixation, dan Maintenance

(IRM)

1. Terjaganya keberadaan pilar batas negara wilayah darat

Panjang (km) patok pilar

batas yang terpelihara

dan diperbaiki oleh kedua

negara

Kaltara, Kaltim dan

Kalbar250 km 75 km

Page 18: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA))

2. Terwujudnya tanda batas negara di perbatasan

Jumlah Border Sign Post

RI-Malaysia

Kaltara, Kaltim dan

Kalbar300 Unit 127 Unit

Jumlah Border Sign Post

RI-PNGPapua 300 Unit 23 Unit

A.3 Pembangunan/Peningkatan

Jalur Inspeksi Perbatasan

(JIP)

1.Terwujudnya akses jalan ke garis batas negara dan menurunnya aktifitas ilegal di perbatasan

Panjang (km) jalur

inspeksi perbatasan

yang terbangun

Kaltara, Kaltim dan

Kalbar500 km 111 km

A.4 Pembangunan/Peningkatan

Sarana Prasarana Serta

Operasional Perbatasan

1. Terjaganya kedaulatan negara di perbatasan

Jumlah peningkatan/

pembangunan Pos

Pamtas (sarpras

pendukung patroli yang

diberikan)

Kaltara,

Kaltim,Kalbar,NTT

dan Papua

100 Unit 17 Unit

Jumlah alat komunikasi

Pos Pamtas

Kaltara,

Kaltim,Kalbar,NTT

dan Papua

100 Unit 5 Unit

Jumlah kendaraan roda

4 operasional Pos

Pamtas dan roda 2

Kaltara,

Kaltim,Kalbar,NTT

dan Papua

100 Unit 15 Unit

B.3b Tidak ada pelanggaran dan aktifitas ilegal

Porsentase tidak ada

pelanggaran dan

aktifitas ilegal

Kalbar, Kaltara,

Kaltim, NTT, Papua100% 45%

Page 19: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA))

II Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara

A Aspek Penetapan dan Penegasan Batas

Program Optimalisasi Diplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum Dan Perjanjian Internasional

A.5 Optimalisasi Diplomasi

Terkait Dengan

Pengelolaan Hukum Dan

Perjanjian Internasional

1. Meningkatnya Kualitas Hukum Dan Perjanjian Internasional Yang Aman Dari

Aspek Politis, Yuridis, Teknis, Dan Keamanan ditetapkan oleh kementerian

teknis yang terkait

Jumlah perundingan

dalam rangka upaya

penyelesaian

penetapan batas

wilayah nasional di

laut

Batas Laut RI-

Negara Tetangga60 kali 33 kali

Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

A.6

Peningkatan Investigasi

dan pemeliharaan Titik

Referensi (TR)/Titik

Dasar (TD)

1.

2.

Teridentifikasinya kondisi TR di lokasi Titik Dasar

Jumlah pilar Titik

Referensi (TR)/Titik

Dasar (TD)

Sabuk Selatan

(Merauke -

Simeulue)

50 pilarTR/TD 50 pilarTR/TD

Terpeliharanya keberadaan Titik Referensi (TR) di lokasi Titik Dasar (TD)

Jumlah pilar Titik

Referensi (TR)/Titik

Dasar (TD)

Sabuk Utara dari

Pulau Rondo

sampai Jayapura

50 pilarTR/TD 50 pilariTR/TD

A.7 Penegakan Hukum dan

Kedaulatan Wilayah

Udara Nasional

1. Terlaksananya Perubahan UU No. 1/2009 dan pengambilalihan pengendalian

lintas udara (FIR)

Jumlah Regulasi

Perubahan UU

No.1/2009 dan FGD

pengambilalihan FIR

FIR sector ABC di

atas Kep.Natuna,

Singapura dan

Malaysia

- 15 FGD

Rancangan Inpres FIR- 1 Draft Regulasi

Perubahan UU

no.1/2009

Jumlah dermaga

terbangun

Dermaga Hankam

di Sei Pancang,

Sungai Torasi,

Merauke, P.

Batek, P. Rondo,

P. Tokong Hiu, P.

Dana, P. Mangkai

8 Paket 1 Paket (Sei Pancang)

Page 20: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA

A Aspek Sarana-Prasarana Lintas Batas Darat dan Laut

Program Penguatan Pemerintahan Umum

A.8 Kegiatan pengembangan

dan Penataan Wilayah

Administrasi dan

Perbatasan

1. Terfasilitasinya penataan wilayah administrasi, penegasan batas daerah, toponimi,

dan pengembangan/pengelolaan/penyediaan sarpras perbatasan antar negara

Jumlah provinsi yang

melaksanakan

kerjasama

perbatasan antar

negara (JIM,

SOSEKMALINDO,

JBC RI-RDTL, JBC

RI-PNG)

6 Provinsi2 Provinsi (Kaltara dan

NTT)

Jumlah Pos Lintas

Batas Negara (PLBN)

Yang Terbangun

7 PLBN 2 PLBN

Terlaksananya

dukungan

manajemen

pengelolaan PLBN

yang terbangun.

7 PLBN

1 Rancangan Perka

Pengelolaan PLBN

Terpadu

Jumlah kesepakatan

kerjasama lintas

batas yang terlaksana

dan terukur

30 dokumen 4 Dokumen

Page 21: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN

Aspek Infrastruktur Kawasan Perbatasan Darat dan Laut

Program Pengelolaan Energi Baru, Terbarukan dan Konsevasi Energi

A.9 Kegiatan Pembinaan,

Pengawasan dan Pengusahaan

Aneka Energi Baru Terbarukan

1. Terwujudnya Pembangunan Pembangkit Listrik dari EBT

Pembangunan Pembangkit

Listrik dari EBT (PLTS)

187 Lokasi Priroitas

Kecamatan di Kawasan

Perbatasan

300 unit 170 Titik PLTS

Program Pengelolaan Ketenagalistrikan

A.10 Kegiatan Penyusunan Kebijakan

dan Program serta Evaluasi

Pelaksanaan Kebijakan

Ketenagalistrikan

2. Terbangunnya Sistem Distribusi dan tersedianya sambungan Listrik untuk Rumah Tangga tidak Mampu

(QW)

Pembangunan PLTD

187 Lokasi Prioritas

Kecamatan di Kawasan

Perbatasan

500 unit 0

Pembangunan Pembangkit

Listrik PLTD di PLBN16 PLBN 16 unit 7 PLBN

Program Penyediaan Infrastruktur & Layanan Telekomunikasi & Penyiaran

A.11 Penyediaan Infrastruktur &

Layanan Telekomunikasi &

Penyiaran

3. Tersedianya pengembangan infrastruktur dan layanan telekomunikasi, informatika dan penyiaran di

wilayah non komersil

Jumlah Penyediaan Akses

Internet187 Lokpri 800 unit 0 Unit

Jumlah BTS yang dibangun

di Daerah Blank Spot

Layanan Telekomunikasi di

Kawasan Perbatasan

187 Lokpri 500 unit 3 Unit

Jumlah infrastruktur

penyiaran di daerah

perbatasan

60 Lokasi Prioritas 60 unit 2 Unit

Page 22: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

Program Pengembangan Infrastruktur dan Layanan Telekomunikasi dan Penyiaran

A.12 Pengembangan Infrastruktur

dan Layanan Telekomunikasi

dan Penyiaran

1 Meningkatnya jangkauan siaran dan kualitas siaran penyiaran publik

Jumlah lokasi

pembangunan/perbaikan

tower serta sarana dan

prasarana pendukung LPP

TVRI di kawasan

perbatasan

30 Kabupaten 30 unit 3 Unit

Jumlah lokasi fasilitas

(pemancar, genset, dll) LPP

RRI yang direhabilitasi di

wilayah perbatasan

25 Kecamatan 25 unit 5 Unit

Program Penyelenggaraan Jalan, Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Non Status

A.13 Penyelenggaraan Jalan,

Pelaksanaan Preservasi dan

Peningkatan Kapasitas Jalan

Non Status

1 Terlaksananya Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Jalan/Jembatan Non Status

Jumlah Panjang Jalan Non

Status yang

dibangun/ditingkatkan

pada kawasan perbatasan

187 Lokasi Kecamatan

Prioritas4.318 km 213 km

Jumlah Panjang

Jembatan Non Status

yang

dibangun/ditingkatkan di

Kawasan Perbatasan

187 Lokasi Kecamatan

Prioritas445 m 127 m

Program Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan

A.14 Pembangunan dan Pengelolaan

Prasarana dan Fasilitas Lalu

Lintas Angkutan Jalan

Terwujudnya Kinerja Pelayanan LLAJ (Simpul & Konektifitas)

Jumlah Lokasi

Pembangunan/Rehabilitas

i/Peningkatan Terminal

2 Kabupaten di

Kawasan Perbatasan2 unit Belum Terdata

Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, Kegiatan Pengelolaan dan Penyelenggaraan di Bidang Lalu Lintas dan

Angkutan Laut

A.15 Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Transportasi

Laut, Kegiatan Pengelolaan dan

Penyelenggaraan di Bidang

Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Meningkatnya Ketersediaan dan Kehandalan armada pelayaran nasional

Jumlah Kapal Perintis

Penumpang dan Barang

yang dibangun/disediakan

20 Kabupaten di

Kawasan Perbatasan90 unit 1 Unit ( Rute Sebatik-Tawau)

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi ASDP dan Pengelolaan Prasarana Lalu Lintas ASDP Laut

A.16 Pembangunan Sarana dan

Prasarana Transportasi ASDP

dan Pengelolaan Prasarana

Lalu Lintas ASDP

Terwujudnya Konektifitas LLASDP (Aksesibilitas, Sarana dan Prasarana)

Jumlah

Pembangunan/Rehabilitas

i Pelabuhan/Dermaga

15 Kabupaten di

Kawasan Perbatasan122 unit 3 Unit

Page 23: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)

/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)

/ INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

Program Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara

A.17 Pembangunan, Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana Bandar

Udara

Meningkatnya Aksesibilitas dan Kapasitas Jaringan Transportasi Udara

Jumlah Bandar Udara yang

dikembangkan di Kawasan

Perbatasan

28 Kabupaten di

kawasan

perbatasanPerbatasan

39 bandara2 Bandara (Kab. Anambas dan

Kab.Miangas)

B Aspek Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Darat dan Laut

B.1 Penataan Regulasi Penataan

Ruang Kawasan PerbatasanMeningkatnya kualitas pengaturan penataan ruang kawasan perbatasan

Jumlah regulasi yang

disusun dan ditetapkan

dalam rangka

pemanfaatan ruang

kawasan perbatasan

13 Provinsi Kawasan

Perbatasan13 rekomendasi

10 Rancangan Rencana

Detail Tata Ruang

Kecamatan Lokpri dan 5

Rancangan Rencana Detail

PKSN

Jumlah regulasi yang

disusun dan ditetapkan

dalam rangka

pengendalian

pemanfaatan ruang

kawasan perbatasan

13 Provinsi Kawasan

Perbatasan13 rekomendasi

10 Rancangan Rencana

Detail Tata Ruang

Kecamatan Lokpri dan 5

Rancangan Rencana Detail

PKSN

Page 24: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM

(OUTCOME) / SASARAN

KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

C Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Darat

Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi Dan UKM

C.1 Sarana prasarana LLP KUKM Terbangunnya sarana LLP KUKM

Gedung/bangunan LLP

KUKM81 lokpri darat 81 Paket Belum Terdata

Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro

C.2 Peningkatan akses usaha mikro

pada pembiayaan dan layanan

keuangan lainnya

Meningkatnya kapasitas pembiayaan usaha mikro

Koperasi pemula yang

mendapatkan bimbingan

dan penguatan permodalan

81 lokpri darat 162 koperasi Belum Terdata

C.3 Penguatan kapasitas koperasi dan

sentra usaha mikro dalam rangka

mendukung pengembangan produk

unggulan melalui pemanfaatan

sumber daya lokal

Meningkatnya pengembangan, produktivitas dan keberlanjutan pengusahaan produk unggulan daerah

berbasis koperasi/sentra usaha mikro (Quick Wins )

Koperasi produksi/sentra

usaha mikro yang

diperkuat sistem bisnis dan

kapasitas produksinya

(skema manajemen/sistem

bisnis, penguatan

kapasitas, pendampingan

dan pendataan)

81 lokpri darat 81 koperasi Belum Terdata

C.4 Penataan usaha

informal/pedagang kaki lima di

perkotaan dan daerah tujuan

wisata

C.4 Meningkatnya akses pemasaran usaha informal, termasuk gerakan ekonomi kuliner rakyat kreatif dan penataan

sentra-sentra kuliner di kota-kota pesisir (Program Lanjutan)

- Pedagang skala mikro

informal/pedagang kaki

lima yang difasilitasi

penataan lokasi dan

sarana usaha,

pemasaran serta

promosi di perkotaan

dan daerah wisata

(bantuan, skema

manajemen,

pendampingan dan

pendataan) (Program

Lanjutan)

81 lokpri darat 405 umi Belum Terdata

- Usaha mikro/koperasi

produsen yang

difasilitasi promosi dan

pemasaran produknya

pada event lokal dan

kepariwisataan

(fasilitasi event

/pameran dan

pendataan) (Program

Lanjutan)

81 lokpri darat 405 umi Belum Terdata

Page 25: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM /

KEGIATAN

SASARAN PROGRAM (OUTCOME) /

SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

D Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Laut

D.1 Pengembangan

Pembangunan dan

Pengelolaan Pelabuhan

Perikanan Pendukung

PKSN

Meningkatnya Pelabuhan Perikanan

yang Dibangun dan Dikembangkan

Jumlah pengembangan dan

pembangunan pelabuhan perikanan

daerah prioritas/PKSN

5 Lokasi PKSN Kawasan

Perbatasan Laut5 unit Belum Terdata

D.2 Pembinaan dan

Pengembangan Kapal

Perikanan, Alat

Penangkapan Ikan dan

Pengawasan Kapal

Perikanan di Kawasan

Perbatasan

Meningkatnya Armada Perikanan Tangkap Nasional yang Modern dan Berdaya Saing

Jumlah sarpras pendukung

penangkapan kapal/perahu

penangkap ikan ≥ 30 GT

75 LOKPRI 75 unit Belum Terdata

D.3 Pengelolaan Sistem

Prasarana dan Sarana

Pembudidayaan Ikan di

kawasan perbatasan

Tata kelola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya di bidang Prasarana dan Sarana yang berdaya saing dan

berkelanjutan

Jumlah Sarpras Budidaya Perikanan 20 LOKPRI 100 unit 5 Unit

Jumlah Sarpras Budidaya Rumput

Laut30 LOKPRI 180 unit 10 Unit

D.4 Peningkatan daya saing

usaha produk kelautan

dan perikanan berbasis

SDA, SDM, dan IPTEK

di kawasan perbatasan

Meningkatnya Mutu Produk Olahan Hasil Perikanan di Sentra Perikanan Terpadu

Jumlah Sarpras Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Perikanan5 LOKPRI 75 unit Belum Terdata

Jumlah Sarpras Peningkatan Mutu

Hasil Perikanan (Cold Storage

Kapasitas 50 Ton)

5 LOKPRI 5 unit Belum Terdata

D.5 Operasional dan

Pemeliharaan Kapal

Pengawas

D.5 Pengawasan WPP-NRI dari Kegiatan IUU Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP yang efektif

- Jumlah Kapal Pengawas

Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan

5 LOKPRI (Laut Cina

selatan, Laut

Sulawesi, Samudra

Pasifik, Laut

Arafuru, Ilwaki)

10 unit Belum Terdata

D.6 Pengelolaan Sumber

Daya Laut, Pesisir,

dan Pulau-Pulau

Kecil

D.6 Berkembangnya ekonomi di Pulau-pulau Kecil Terluar

- Jumlah sarana dan prasarana

pendukung ekonomi yang

memadai pada PPKT berpenduduk

yang termasuk dalam lokpri

kawasan perbatasan laut

29 LOKPRI 29 unit Belum Terdata

- Jumlah PPKT yang termasuk

dalam lokpri kawasan perbatasan

laut yang ditingkatkan

Rehabilitasi Ekosistemnya

50 LOKPRI 50 lokpri Belum Terdata

Page 26: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM (OUTCOME) /

SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

E Aspek Pelayanan Sosial Dasar Kawasan Perbatasan Darat dan Laut

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Di Kawasan Perbatasan

E.1 Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK)Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Untuk Puskesmas

Jumlah Puskesmas yang

mendapatkan BOK187 LOKPRI 220 12

Pembinaan Upaya

Kesehatan DasarMeningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas bagi masyarakat

Jumlah Puskesmas prioritas

nasional di kawasan

perbatasan dengan negara

tetangga yang memenuhi

standar pelayanan kesehatan

primer

100 LOKPRI 41 15

Jumlah provinsi yang

membina pelayanan

kesehatan daerah

terpencil/sangat terpencil,

perbatasan dan pulau-pulau

kecil terluar

13 Prov 13

3 Provinsi dan 12

Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang

membina pelayanan

kesehatan daerah perbatasan

dan pulau-pulau kecil terluar

41 Kab 41

Pembinaan Upaya

Kesehatan RujukanTersedianya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh

masyarakat

Jumlah RS Pratama di DTPK 50 LOKPRI 50 5

Peningkatan Pelayanan Pendidikan Di Kawasan Perbatasan

Program Pendidikan Islam

E.2 Peningkatan Akses,

Mutu, Kesejahteraan

dan Subsidi

Pendidikan Keagamaan

Islam

Meningkatnya Akses, Kualitas, Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan

Tersalurkannya Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam

Pengembangan Pend.

Keagamaan Terpadu di Wil.

Perbatasan

50 LOKPRI 50 Belum Terdata

Program Pendidikan Dasar

Penjaminan Kepastian

Layanan Pendidikan

SD

Tersedianya Layanan Pendidikan SD

Jumlah Ruang Kelas SD yang

dibangun187 LOKPRI 1,500 Belum Terdata

Jumlah Sekolah SD yang

dibangun5 LOKPRI

5Belum Terdata

Jumlah ruang kelas SD yang

direhabilitasi187 LOKPRI 1,500 Belum Terdata

Page 27: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

NO PROGRAM / KEGIATAN

SASARAN PROGRAM (OUTCOME) /

SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) /

INDIKATOR

LOKASI TARGET 2015 - 2019

CAPAIAN TARGET

PER AGUSTUS 2016

(SEMENTARA)

PENGUATAN KELEMBAGAAN

Program Pengembangan Kebijakan Asimetris untuk Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara

A.1 Pengembangan Kebijakan

Pembangunan Infrastruktur

Pemerintahan Kecamatan Lokasi

Prioritas Kawasan Perbatasan Negara

Tersedianya Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan Kecamatan Lokasi Prioritas Kawasan Perbatasan

Negara

Jumlah dokumen Rancang

Bangun Pilot Project

Pengembangan Infrastruktur

Pemerintahan Kecamatan

Lokasi Prioritas Kawasan

Perbatasan Negara

Lokpri 8 Belum Terdata

Jumlah dokumen Kajian

Pengembangan dan

Penanganan Masalah

Pengelolaan Infrastruktur

Pemerintahan Kecamatan

Lokasi Prioritas Kawasan

Perbatasan Negara

Lokpri 8 8 Dokumen

Jumlah Aplikasi dan Data

Base Infrastruktur

Pemerintahan Kecamatan

Lokasi Prioritas Kawasan

Perbatasan Negara

Regional 4 4

Jumlah Kecamatan Lokasi

Prioritas yang dilakukan

penataan Administrasi

Kependudukan di Kawasan

Perbatasan Negara

Lokpri 164 Belum Terdata

Penataan Daerah Otonom di Kawasan

Perbatasan NegaraTerbentuknya Daerah Persiapan Otonom Baru di Kawasan Perbatasan Negara

Jumlah Daerah Persiapan

Otonomi Baru di Kawasan

Perbatasan Negara

Kabupaten/Kota Kawasan

Perbatasan Negara28 28

Program Regulasi Penguatan Kelembagaan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara

A.2 Penyusunan Peraturan Perundangan

tentang Penguatan Kelembagaan

Pengelolaan dan Pengembangan

Kawasan Perbatasan Negara

Tersedianya Peraturan Perundangan tentang Penguatan Kelembagaan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan

Perbatasan Negara

Jumlah dokumen Peraturan

Perundangan tentang

Penguatan Kelembagaan

Pengelolaan dan

Pengembangan Kawasan

Perbatasan Negara

Terpusat 6 2 Dokumen

Page 28: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN RENAKSI TA. 2015

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA

AWAL

(PERKABAN

NO 11 TH 2015)

JML PAKETANGGARAN

PERUBAHAN

REALISASI

ANGGARAN

31 DES 2015

PROSEN

(%)

PENANGGUNG

JAWAB

(ASDEP)

01 02 03 04 05 06 07 08

1 PERTAHANAN 820,506,896,550 871 807,519,231,550 694,848,594,850 86.05% Bts Ngr Wil Drt

2 PU & PERA 4,526,177,536,000 369 3,501,301,051,000 3,426,373,208,509 97.86% Infra Fisik + Kesra

3 PERHUBUNGAN 3,418,837,184,558 539 1,611,096,500,637 1,439,998,052,269 89.38% Infra Fisik

4 KOMINFO 100,000,000,000 15 8,533,333,334 4,319,371,134 50.62% Infra Fisik

5 ESDM (KELISTRIKAN) 1,260,331,497,000 80 361,250,000,000 92,371,625,000 25.57% Infra Fisik

6 DIKBUD 810,682,795,000 144 810,682,795,000 712,470,171,750 87.89% Infra EkoKesra

7 KESEHATAN 457,812,968,750 126 457,812,968,750 410,959,670,000 89.77% Infra EkoKesra

8 DESA, PDT & TRANS 531,150,000,000 125 275,345,067,256 179,380,783,931 65.15% Potensi Darat

9 DALAM NEGERI 322,023,443,001 45 56,433,858,000 56,433,858,000 100.00% Infra Pem

10 BNPP 52,222,684,000 30 52,222,684,000 50,672,684,272 97.03% Biro PKH

11 PERTANIAN 260,381,407,000 380 188,108,527,000 178,063,883,204 94.66% Potensi Darat

12 KOPERASI & UMKM 18,000,000,000 139 26,153,810,000 26,153,810,000 100.00% Potensi Darat

13 PERINDUSTRIAN 10,075,133,500 38 2,412,624,000 1,994,016,300 82.65% Potensi Darat

14 PERDAGANGAN 160,033,470,000 41 160,033,469,997 73,095,231,242 45.67% Potensi Laut + Kesra

15 KELAUTAN DAN PERIKANAN 251,086,374,000 80 334,069,069,000 314,666,778,229 94.19% Potensi Laut

16 PARIWISATA 22,882,638,000 5 6,750,000,000 4,945,000,000 73.26% Potensi Laut

17 KETENAGAKERJAAN 16,950,852,000 32 17,125,436,000 15,910,146,500 92.90% Potensi Laut

18 SOSIAL 52,896,363,000 - 53,376,363,000 53,376,363,000 100.00% Infra Pem

19 AGAMA 659,227,972,000 628 659,227,972,000 571,488,566,838 86.69% Infra EkoKesra

20 HUKUM & HAM 7,197,188,000 - 7,197,188,000 - 0.00% Tasbara

21 PP & PA 709,193,000 - 709,193,000 - 0.00% Bts Ngr Wil Laut Udr

22 PEMUDA & OLAHRAGA 1,720,000,000 - 1,720,000,000 - 0.00% Tasbara

23 LH & KEHUTANAN 142,314,820,000 - 142,314,820,000 - 0.00% Tata Ruang

24 BIG 6,979,561,000 326 6,539,000,000 6,539,000,000 100.00% Bts Ngr Wil Drt

25 POLRI 5,619,024,000 4 5,619,024,000 3,371,414,400 60.00% Bts Ngr Wil Laut Udr

26 BAKAMLA 48,726,825,000 20 43,289,345,000 36,372,189,300 84.02% Bts Ngr Wil Laut Udr

27 KEUANGAN - - - - 0.00% Tasbara

28 AGRARIA DAN TATA RUANG - - - - 0.00% Tata Ruang

JUMLAH 13,964,545,825,359 4037 9,596,843,330,524 8,353,804,418,728 87.05% 10

Page 29: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

REVIU

PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN PERBATASAN

TAHUN 2015

ANGGARAN YANG TELAH DIALOKASIKAN

OLEH 27 KEMENTERIAN/LPNK

SEBESAR Rp. 13,964 TRILYUN LEBIH,

MELIPUTI 4.037 PAKET KEGIATAN(SUMBER DANA APBN : REGULER,TP, DAK)

TERJADI PERUBAHAN ALOKASI ANGGARAN

MENJADI Rp. 9,691 TRILYUN LEBIH,

REALISASI RP. 8,100 TRILYUN LEBIH (83,59%)

HASIL MONEV DIKETAHUI SEKITAR 14,6 % (Rp.1,18 T)

YANG TERKAIT DENGAN LOKPRI DAN PKSN

Page 30: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

3. Realisasi Pelaksanaan Rencana Aksi Pengelolaan Perbatasan Negara TA.2016 (Data Sementara 10 Agustus 2016)

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA

RENAKSI TA. 2016 (PER 10 AGUSTUS 2016)

KET.

ANGGARAN AWALANGGARAN

PERUBAHAN REALISASI PROSENTASE

02 03 04 05 06 07

1 PERTAHANAN 457,334,498,000 457,334,498,000 - - Belum Melaporkan

2 PU & PERA 3,065,057,200,680 4,506,588,670,180 1,058,173,875,124 23.48

3 PERHUBUNGAN 2,258,060,948,000 2,258,060,948,000 330,580,122,787 14.64

4 KOMINFO 99,695,091,000 99,695,091,000 9,102,161,808 9.13

5 ESDM (KELISTRIKAN) 297,772,160,000 297,772,160,000 31,444,740,096 10.56

6 DIKBUD 173,185,334,920 173,185,334,920 14,973,830,000 8.65

7 KESEHATAN 716,697,733,886 715,697,733,886 87,197,834,000 12.18

8 DESA, PDT & TRANS 397,000,000,000 397,000,000,000 - - Belum Melaporkan

9 DALAM NEGERI 36,236,240,000 36,236,240,000 7,881,382,200 21.75

10 BNPP 34,150,000,000 29,800,000,000 2,944,650,000 9.88

11 PERTANIAN 447,215,045,000 447,215,045,000 - - Belum Melaporkan

12 KOPERASI & UMKM 11,625,000,000 11,625,000,000 - - Belum Melaporkan

13 PERINDUSTRIAN 32,482,052,200 32,482,052,200 - - Belum Melaporkan

14 PERDAGANGAN 127,964,859,471 268,716,868,942 14,839,225,132 5.52

15 KELAUTAN DAN PERIKANAN 328,149,914,000 342,349,631,000 6,158,965,574 1.80

16 PARIWISATA 3,119,160,000 6,708,970,000 200,665,000 2.99

17 KETENAGAKERJAAN 20,666,636,000 20,666,626,000 10,155,004,050 49.14

18 SOSIAL - - - - Belum Melaporkan

19 AGAMA 67,788,486,000 67,788,486,000 6,390,540,000 9.43

20 HUKUM & HAM - - - - Belum Melaporkan

21 PP & PA - - - - Tidak Terdapat Alokasi

22 PEMUDA & OLAHRAGA - - - - Belum Melaporkan

23 LH & KEHUTANAN 182,730,220,000 182,730,220,000 - - Belum Melaporkan

24 BIG 8,496,158,000 8,496,158,000 - - Belum Melaporkan

25 POLRI 183,949,537,900 183,949,537,900 45,987,384,475 25.00

26 BAKAMLA 247,182,916,000 247,182,916,000 74,154,874,800 30.00

27 KEUANGAN - - - - Tidak Terdapat Alokasi

28 AGRARIA DAN TATA RUANG 4,710,801,000 4,710,801,000 - - Belum Melaporkan

Page 31: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

Kementerian/LPNK telah melakukan upaya pembangunan kawasan perbatasan negara, mayoritas kegiatan yang akan dilaksanakan berfokus di 41 Kab/Kota Perbatasan namun locus 150 Kec.Lokpri sebagai target pembangunan TA.2017 masih belum optimal (relative cakupan 30 Kec.Lokpri dari target 150 Kec.Lokpri)

Perlu dikendalikan agar akhir tahun 2019 pembangunan fisik di 187 Kec.Lokpri dan 10 PKSN dapat terwujud dan dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan;

3. Hasil Musrenbangnas RKP 2017 terkait Pengelolaan Perbatasan Negara

Page 32: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

REKOMENDASI PENGUATAN KEBIJAKAN ASISMETRIS DALAM PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

• Nomenklatur pembangunan perbatasan negara adalah pembangunan di lokasi 187 Kec.Lokpri, 10 PKSN dan 7 PLBN, dan diluar lokasi tsb.bukan pembangunan perbatasan negara; Hal ini penting sebagai acuan nasional bagi KL;

• Perlu ditingkatkan prosentasi alokasi anggaran pembangunan perbatasan negara termasuk kebutuhan DAK;

• Butuh eksistensi Badan Perbatasan Daerah Prov/Kab/Kota yang telah dibentuk atas amanat UU No. 43 Th.2008 agar terlaksana percepatan pembangunan perbatasan negara;

• Dibutuhkan sistem dan mekanisme perencanaan, penganggaran dan pengendalian terpadu pembangunan perbatasan negara dalam Satu Pintu Manajemen yaitu melalui Sekretariat Tetap BNPP (amanat UU No.43 Th.2008 dan Perpres No.12 Th.2010);

• 23 Kabupaten Perbatasan Negara (106 Kec.Lokpri dan 5 PKSN) masuk daerah beririsan dengan Daerah Tertinggal (Datin)/Perpres No.131 Th.2015, kiranya dapat dijadikan Pilot Project untuk akseleratif kebijakan asimetris nasional perbatasan negara bagi KL dan Pemda terkait melalui dukungan Bappenas dan Kementerian Keuangan;

Page 33: EFEKTIFITAS ASPEK YURIDIS DALAM PENGELOLAAN

BADAN NASIONAL PENGELOLA

PERBATASAN

REPUBLIK INDONESIA

SEKIAN

DAN TERIMA KASIH