efek pemberian pupuk organik cair batang pisang dan …

15
EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) dan SELADA MERAH (Lactuca sativa var. Crispa) SECARA HIDROPONIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : DIAN WAHYUNINGTYAS A 420 160 154 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG

PISANG dan AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA

HIJAU (Lactuca sativa) dan SELADA MERAH (Lactuca sativa

var. Crispa) SECARA HIDROPONIK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata I pada

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

DIAN WAHYUNINGTYAS

A 420 160 154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

i

Page 3: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

ii

Page 4: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

iii

Page 5: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

1

EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan AB

MIX TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) dan

SELADA MERAH (Lactuca sativa var. Crispa) SECARA HIDROPONIK

Abstrak

Penggunaan pupuk organik cair dalam budidaya hidroponik dapat digunakan

sebagai alternatif untuk menekan penggunaan pupuk anorganik. Salah satu bahan

organik yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk adalah batang pisang

karena mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen

(N), fosfor (P) dan kalium (K). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

efek pemberian pupuk cair organik batang pisang dan AB mix terhadap

pertumbuhan selada hijau dan selada merah secara hidroponik. Penelitian ini

dilaksanakan di Jatisari RT 02/RW 01, Kradenan, Trucuk, Klaten pada Bulan

Februari – Agustus 2020. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan

metode kuantitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan faktorial

yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah

varietas selada yaitu S1= selada hijau dan S2= selada merah, faktor kedua

konsentrasi POC batang pisang yaitu P0 = AB mix 100 % (kontrol), P1= POC 15

% + AB mix 85 %, P2= POC 40 % + AB mix 60 %, dan P3= POC 65 % + AB mix

35 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC batang pisang 40% +

AB mix 60 % berpengaruh nyata terhadap berat segar dan berat kering selada tetapi

tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi selada dan jumlah daun selada.

Kata kunci: batang pisang, AB mix, selada hijau, selada merah

Abstract

The use of liquid organic fertilizer in hydroponic cultivation can be used as an

alternative to suppress the use of inorganic fertilizers. One of the organic materials

that can be utilized in making fertilizer is banana stems because they contain

important elements needed by plants such as nitrogen (N), phosphorus (P) and

potassium (K). The purpose of this study was to determine the effect of the

application of organic liquid fertilizer of banana stems and AB mix to the growth

of green lettuce and red lettuce hydroponically. This research was conducted in

Jatisari RT 02 / RW 01, Kradenan, Trucuk, Klaten in February - August 2020. This

research is an experimental research with quantitative methods. The design of this

study used a factorial design that is a completely randomized design (CRD) with

two factors. The first factor was lettuce variety, S1 = green lettuce and S2 = red

lettuce, the second factor was POC concentration of banana stems, P0 = AB mix

100% (control), P1 = POC 15% + AB mix 85%, P2 = POC 40% + AB mix 60%,

and P3 = POC 65% + AB mix 35%. The results showed that the administration of

40% banana stem POC + 60% AB mix significantly affected the fresh weight and

dry weight of lettuce but did not significantly affect the height of lettuce and number

of lettuce leaves.

Keywords: banana stem, AB mix, green lettuce, red lettuce

Page 6: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

2

1. PENDAHULUAN

Selada merupakan salah satu sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat,

karena selada mengandung gizi yang baik antara lain: vitamin A, vitamin B,

dan vitamin C yang berguna untuk kesehatan tubuh. Tanaman selada yang

terkenal terdiri dari tiga jenis yaitu selada mentega, selada tutup, dan selada

potong. Tanaman selada dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun

dataran tinggi (pegunungan). Di daerah pegunungan daunnya dapat

membentuk krop yang besar. Sebaliknya, di dataran rendah tanaman ini hanya

membentuk krop yang kecil, tetapi cepat berbunga. Selada dapat tumbuh

dengan baik di tanah yang mengandung pasir atau lumpur (subur), suhu udara

15-20˚C, dengan derajat keasaman tanah (pH) 5-6.5 (Sunarjono, 2013).

Menurut Badan Pusat Statistika (2016), bahwa tahun 2010 produksi

selada sebesar 41.11 ton / tahun dan mengalami penurunan pada tahun 2015

yaitu sebesar 39.289 ton/ tahun. Laju pertumbuhan produksi selada pada tahun

2010-2015 yaitu sebesar 5.19 - 6 % per tahun. Tetapi produk nasional selada

masih lebih rendah dari konsumsi yakni sebesar 35.30 kg / kapita/ tahun.

Sementara itu volume impor selada di tahun 2015 sebesar 21.1 ton sehingga

terdapat peluang peningkatan produksi agar mampu memenuhi tingkat

konsumsi selada nasional.

Berdasarkan data statistik di atas, dalam upaya meningkatkan

jumlah produksi selada masih menemui beberapa hambatan salah satunya

adalah sempitnya lahan pertanian karena selada biasanya ditanam dengan cara

konvensional. Oleh karena itu, budidaya selada secara hidroponik dapat

digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan produksi selada karena tidak

membutuhkan lahan yang luas. Menurut Roidah (2014), bahwa sistem

hidroponik memiliki beberapa keuntungan antara lain: keberhasilan tanaman

untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin, perawatan lebih, tanaman yang

mati lebih mudah diganti dengan tanaman baru, dan harga jual hidroponik lebih

tinggi dari produk non hidroponik.

Proses pemberian nutrisi juga merupakan hal penting yang dapat

membantu produktivitas tanaman selada. Namun saat ini banyak pupuk kimia

Page 7: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

3

anorganik yang masih digunakan para petani selada Menurut Oviyanti (2016),

penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus memiliki dampak yang

tidak baik bagi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, hal inilah yang

menyebabkan kemampuan tanah mendukung ketersediaan hara dan kehidupan

mikroorganisme dalam tanah menurun. Sedangkan nutrisi yang biasa

digunakan pada pertanian dengan sistem hidroponik adalah AB Mix. Selain

penggunaan AB Mix sebagai nutrisi hidroponik, penggunaan pupuk organik

cair dapat digunakan untuk menekan penggunaan pupuk anorganik.

Penggunaan pupuk organik cair pada sistem hidroponik saat ini sudah

semakin luas. Hal ini dapat dikarenakan pupuk organik cair dapat digunakan

sebagai pengganti larutan hara yang harganya relatif lebih murah (Alviani,

2015). Menurut Novriani (2019), bahwa penggunaan effective microorganisme

EM4 dapat mempercepat proses fermentasi, kemudian juga dapat

memperbanyak kandungan hara dari pupuk itu sendiri. Salah satu bahan limbah

alami yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair

pada sistem hidroponik yaitu batang pisang.

Purnomo (2017), bahwa batang pisang yang digunakan untuk

pembuatan pupuk mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanaman

seperti nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Selain itu, tanaman yang

ditambahkan kompos tumbuh menjadi lebih baik. Dengan demikian perlu

dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk cair

organik batang pisang dan AB mix sebagai salah satu bentuk pemanfaatan

limbah batang pisang sebagai alternatif untuk menekan penggunaan pupuk

anorganik.

2. METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Jatisari RT 02/RW 01, Kradenan, Trucuk, Klaten

pada Bulan Februari – Juli 2020. Penelitian ini merupakan penelitian

ekperimental dengan metode kuantitatif. Rancangan penelitian ini

menggunakan rancangan faktorial yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua

faktorial. Persiapan penelitian meliputi 3 tahap yaitu: pembuatan POC batang

pisang, penyemaian benih selada hijau dan selada merah, dan pembuatan media

Page 8: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

4

hidroponik wick system. Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai

dari penyemaian benih selada kemudian pindah tanam pada hidroponik wick

system. Teknik analisis data menggunakan analisis ANOVA yaitu Two Way

Anova atau anova dua jalur dengan aplikasi SPSS for Windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari penelitian pemberian POC batang pisang dan AB mix

terhadap pertumbuhan selada merah dan selada hijau didapatkan rerata yang

berbeda-beda pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar

tanaman, dan berat berat kering tanaman.

Gambar 1. Grafik Rerata pertumbuhan selada merah dan selada hijau setelah pemberian

POC dan AB mix

3.1 Tinggi Tanaman

Gambar 2. Diagram Rerata Tinggi Tanaman Selada Hijau Dan Selada Merah

11,67

10,26

12,94

11,13

6,13 6,4

9,378,47

54

5 54 4

7

5

2,83 3,274 3,58 3,57

2,78

4,633,52

0,14 0,18 0,21 0,17 0,17 0,15 0,25 0,19

0

2

4

6

8

10

12

14

S1P0 S1P1 S1P2 S1P3 S2P0 S2P1 S2P2 S2P3

Grafik Rerata Pertumbuhan Selada

Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

Berat segar Berat kering

Tinggi tanaman (cm)0

10

20

S1P0S1P1S1P2S1P3S2P0S2P1S2P2S2P3

11,6710,2612,9411,13

6,13 6,49,37 8,47

Tinggi tanaman (cm)

Page 9: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

5

Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan rerata tinggi tanaman selada yang

tertinggi yaitu pada perlakuan S1P2 (selada hijau dengan pemberian POC

40 % + AB mix 60 %) dengan rerata 12.94 cm dan rerata terendah pada

perlakuan S2P0 (selada merah dengan pemberian AB mix 100 %)

memiliki rerata 6.13 cm.

Berdasarkan hasil analisis uji two way anova varietas selada

menunjukkan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman.

Sedangkan perlakuan dan interaksi keduanya tidak menunjukan hasil yang

signifikan, sehingga hasil parameter tinggi tanaman ini tidak dapat

dianalisis dengan uji lanjut Post Hoc Test.

Dari gambar 2 terlihat bahwa perbedaan rerata tinggi tanaman

berdasarkan varietas menunjukkan hasil yang berbeda, dimana varietas

selada hijau memiliki rerata tinggi tanaman yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan varietas selada merah. Hal ini didukung penelitian

Pradita (2019), yang menyatakan bahwa masing-masing varietas selada

memberikan respon yang berbeda-beda terhadap komponen pertumbuhan

dan hasil tanaman selada. Adanya perbedaan pada varietas selada ini

disebabkan karena genetik setiap varietas memiliki ciri fisik, bentuk,

warna, dan ukuran yang berbeda. Varietas selada yang berbeda

menunjukkan respon pertumbuhan dan hasil yang berbeda walau ditanam

pada lingkungan serta nutrisi yang sama.

3.2 Jumlah Daun

Pengamatan jumlah tanaman selada juga dilakukan seminggu sekali

selama 5 minggu setelah tanam. Kemudian data hasil pengamatan dirata-

rata hingga diperoleh rerata jumlah daun. Dari pengamatan jumlah daun

didapatkan hasil yang berbeda-beda pada masing-masing perlakuan.

Berdasarkan hasil analisis uji two way anova, bahwa sumber variasi

perlakuan, varietas selada, dan interaksi keduanya tidak menunjukan hasil

yang signifikan, artinya ketiga sumber variasi tersebut tidak berpengaruh

nyata terhadap jumlah daun, sehingga hasil parameter tinggi tanaman ini

tidak dapat dianalisis dengan uji lanjut Post Hoc Test.

Page 10: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

6

Gambar 3. Diagram rerata jumlah daun selada hijau dan selada merah

Gambar 1 dan gambar 3 menunjukkan rerata jumlah daun selada

tertinggi yaitu pada perlakuan S2P2 (selada merah dengan pemberian POC

40 % + AB mix 60 %) memiliki rerata jumlah daun 7 helai dan rerata

terendah pada perlakuan S1P1 (selada hijau dengan pemberian POC 15 %

+ AB mix 85 %), S2P0 (selada merah dengan pemberian AB mix 100 %),

S2P1 (selada merah dengan pemberian POC 15 % + AB mix 85 %).

Ketiganya memiliki rerata jumlah daun yang sama yaitu 4 helai. Pada

pengamatan jumlah daun selada setiap minggu tidak selalu menunjukkan

penambahan daun. Ada yang daunnya bertambah, tetap atau bahkan

berkurang. Hal ini dapat terjadi karena tanaman selada mengalami

kelayuan, sehingga menyebabkan daun tanaman selada kering dan

kemudian rontok.

Menurut Megasari (2020), dalam proses pembentukan organ

vegetatif daun, tanaman membutuhkan unsur hara nitrogen dalam jumlah

yang banyak. Tanaman yang dipanen daunnya seperti kubis, selada, sawi

kangkung, dan bayam membutuhkan asupan unsur nitrogen yang tinggi.

Karena tanaman-tanaman tersebut lebih difokuskan pada pembentukan

daun, sehingga vase vegetatif dari tanaman tersebut perlu dirangsang agar

lebih dominan. Pemberian POC batang pisang berperan penting terhadap

proses fotosintesis tanaman selada. Karena POC batang pisang memiliki

Jumlah daun (helai)0

5

10

S1P0 S1P1 S1P2 S1P3 S2P0 S2P1 S2P2 S2P3

54

5 54 4

75

Jumlah daun (helai)

Page 11: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

7

kandungan sulfur (S) yang berperan dalam menstabilkan nitrogen (N) dan

membantu sintesis klorofil.

3.3 Berat Segar

Gambar 4. Diagram rerata berat segar selada hijau dan selada merah

Gambar 1 dan gambar 4 menunjukkan rerata berat segar selada tertinggi

yaitu pada perlakuan S2P2 (selada merah dengan pemberian POC 40 % +

AB mix 60 %) memiliki rerata berat segar 4.63 g dan rerata terendah pada

perlakuan S2P1 (selada merah dengan pemberian POC 15 % + AB mix 85

%) yang memiliki rerata berat segar 2.78 g. Perlakuan P2 pemberian nutrisi

dengan konsentrasi POC 40 % dan AB mix 60 % merupakan perlakuan

yang memiliki pengaruh terhadap berat segar selada hijau dan selada

merah. Hal ini didukung penelitian Muhadiansyah (2016), bahwa

penggunaan POC tanpa nutrisi AB mix dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan produksi tanaman selada. Penggunaan POC harus disertai dengan

pemberian AB mix 50 % atau lebih, kerena nutrisi AB mix memiliki

kandungan unsur hara cukup lengkap dalam budidaya hidroponik.

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis two way anova menunjukkan

bahwa perlakuan pemberian POC batang pisang dan AB mix berpengaruh

nyata terhadap berat kering selada, tetapi pada varietas dan interaksi

keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap berat segar selada. Hal ini

didukung dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 5 % menunjukkan

kontrol P0 (AB mix 100 %) berbeda nyata dengan perlakuan P2 (POC 40

% + AB MIX 60 %), P1 (POC 15 % + AB mix 85 %) berbeda nyata dengan

Berat segar (g)0

2

4

6

S1P0 S1P1 S1P2 S1P3 S2P0 S2P1 S2P2 S2P3

2.83 3.274 3.58 3.57

2.78

4.633.52

Berat segar (g)

Page 12: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

8

perlakuan P2 (POC 40 % + AB MIX 60 %), kontrol P2 (POC 40 % + AB

MIX 60 %) berbeda nyata dengan perlakuan P0 (AB mix 100 %) dan P3

(POC 65 % + AB mix 15 %).

Menurut Purwanto (2019), perbedaan bobot segar tanaman pada

setiap perlakuan juga dapat mempengaruhi perbedaan bobot kering

tanaman. Ketersediaan kandungan unsur hara makro dan mikro yang

diserap tanaman dengan baik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

secara optimal, sehingga diperoleh bobot segar tanaman yang lebih tinggi

(Candra, 2020).

3.4 Berat Kering

Gambar 5 Diagram rerata berat kering selada hijau dan selada merah

Penimbangan berat kering selada hijau dan selada merah dilakukan setelah

proses pengeringan dengan bantuan sinar matahari selama 3 hari.

Berdasarkan pengamatan mendapatkan hasil rerata yang berbeda-beda

pada masing-masing perlakuan. Hal ini dikarenakan perbedaan

konsentrasi pemberian POC batang pisang dan AB mix yang berbeda-beda

pada setiap box wick system. Dari gambar 1 dan gambar 5, menunjukkan

rerata berat kering selada tertinggi yaitu pada perlakuan S2P2 (selada

merah dengan pemberian POC 40 % + AB mix 60 %) yang memiliki rerata

berat kering 0.25 g dan rerata terendah pada perlakuan S1P0 (selada hijau

dengan pemberian AB mix 100 %) dengan rerata berat kering 0.14 g.

Penurunan berat selada pada proses pengeringan dikarenakan sebagian

Berat kering (g)0

0,1

0,2

0,3

S1P0S1P1S1P2S1P3S2P0S2P1S2P2S2P3

0.140.18

0.210.17 0.17 0.15

0.250.19

Berat kering (g)

Page 13: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

9

besar kandungan tanaman selada adalah air, sehingga berpengaruh saat

penimbangan berat kering selada.

Hasil analisis uji hipotesis two way anova menunjukkan bahwa

perlakuan pemberian POC batang pisang dan AB mix berpengaruh nyata

terhadap berat kering selada. Kombinasi antara POC batang pisang dan

AB mix dapat saling melengkapi satu sama lain dalam mencukupi

kebutuhan nutrisi tanaman, sehingga dapat memberikan respon pengaruh

yang baik terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman selada. Hal

ini didukung dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 5 % menunjukkan

kontrol P0 (AB mix 100 %) berbeda nyata dengan perlakuan P2 (POC 40

% + AB MIX 60 %), P1 (POC 15 % + AB mix 85 %) berbeda nyata dengan

perlakuan P2 (POC 40 % + AB MIX 60 %), kontrol P2 (POC 40 % + AB

MIX 60 %) berbeda nyata dengan perlakuan P0 (AB mix 100 %), P1 (POC

15 % + AB mix 85 %), dan P3 (POC 65 % + AB mix 15 %); kontrol P3

berbeda nyata dengan P3 (POC 65 % + AB mix 15 %).

Selain konsentrasi pemberian nutrisi pada tanaman selada, media

tanam juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman selada.

Pada penelitian ini media tanam yang digunakan adalah cocopeat,

sehingga secara visual pertumbuhan tanaman selada berbeda dengan

tanaman selada pada umumnya. Hal ini diduga karena pengaruh dari

pengunaan cocopeat sebagai media tanam selada secara hidroponik.

Didukung dengan penelitian Wibowo (2017), bahwa media tanam

cocopeat sebenarnya merupakan media tanam yang mampu mengikat dan

menyimpan air dengan kuat dan dapat menahan air hingga 73 % dari 41

ml air yang dialirkan melewati lapisan cocopeat. Kekurangan media

cocopeat yaitu mengandung senyawa kimia berbahaya zat tanin yang

dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga apabila proses

pengolahan yang kurang steril dapat berpengaruh terhadap kualitas

cocopeat. Didukung juga dengan penelitian Triwaluyo (2017), bahwa

media cocopeat sebagai media tumbuh tanaman hidroponik memberikan

pengaruh terendah. Hal ini karena sifat dari media tanam cocopeat yang

Page 14: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

10

mudah dalam menyerap air namun memiliki drainase yang kurang baik

sehingga menyebabkan ketersediaan oksigen dalam media berkurang dan

dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil simpulan

bahwa pupuk organik cair batang pisang dan AB mix memiliki pengaruh nyata

terhadap berat segar dan berat kering pada tanaman selada hijau dan selada

merah. Namun, perlakuan pemberian pupuk organik cair batang pisang dan AB

mix berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun

tanaman selada hijau dan selada merah. Pada penelitian ini konsentrasi terbaik

yaitu dengan pemberian 40 % POC + 60 % AB mix.

DAFTAR PUSTAKA

Alviani, P. (2015). Bertanam Hidroponik Untuk Pemula. Depok: Publisher.

Badan pusat statistik. (2016). Produksi dan Produktivitas Selada 2010-2015.

http://www.bps.go.id .

Candra, C. L., Yamika, W.S.D., & Soelistyono, R. (2018). Pengaruh Debit Aliran Nutrisi

dan Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kale

(Brassica oleracea var. Acephala) pada Sistem Hidroponik Nutrient Film

Technique (NFT). Jurnal produksi tanaman, 8(1), 8-15.

Megasari, R. (2020). Uji Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica Rappa L) Dengan

Pemberian Nutrisi AB Mix dan Pupuk Organik Cair pada System

Hidroponik. Musamus journal of agrotechnology research, 2(2), 1-7.

Muhadiansyah, T. O., Setyono, S., & Adimihardja, S. A. (2016). Efektivitas Pencampuran

Pupuk Organik Cair dalam Nutrisi Hidroponik pada Pertumbuhan dan

Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Agronida, 2(1), 2442-

2541.

Novriani, N., Nurshanti, D. F., & Asroh, A. (2019). Pemanfaatan Daun Gamal Sebagai

Pupuk Organik Cair untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi

Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu

Pertanian, 14(1), 7-11.

Oviyanti, F., Syarifah, S., & Hidayah, N. (2016). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair

daun Gamal (Gliricidia sepium (Jacq.) Kunth ex Walp.) terhadap

Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Biota, 2(1), 61-

67.

Page 15: EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG dan …

11

Pradita, N., & Koesriharti, K. (2019). Pengaruh Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tiga Varietas Selada (Lactuca Sativa L.) Pada Sistem NFT. Jurnal

Produksi Tanaman, 7(4), 706-712.

Purnomo, E. A., Sutrisno, E., & Sumiyati, S. (2017). Pengaruh Variasi C/N Rasio terhadap

Produksi Kompos an Kandungan Kalium (K), Pospat (P) Dari Batang Pisang

Dengan Kombinasi Kotoran Sapi dalam Sistem Vermicomposting. Jurnal

Teknik Lingkungan, 6(2), 1-15.

Purwanto, E., Sunaryo, Y., & Widata, S. (2019). Pengaruh kombinasi pupuk AB mix dan

pupuk organik cair (POC) kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil

sawi (Brassica juncea L) hidroponik. Jurnal ilmiah agroust, 2(1), 11-24.

Roidah, I. S. (2015). Pemanfaatan lahan dengan menggunakan sistem hidroponik. Jurnal

Bonorowo, 1(2), 43-49.

Sunarjono, H. (2013). Bertanam 36 jenis sayur. Jakarta: Penebar swadaya.

Triwaluyo, T., Astuti, M., & Hartati, R.M. (2017). Pengaruh Modifikasi Nutrisi dan Media

Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Pre Nursery dengan

Sistem Hidroponik. Jurnal Agromast, 2(1), 1-11.

Wibowo, A.W., Suryanto, A., & Nugroho, A. (2017). Kajian Pemberian Berbagai Dosis

Larutan Nutrisi dan Media Tanam Secara Hidroponik Sistem Substrat pada

Tanaman Kalian (Brassica oleracea L.). Jurnal produksi tanaman, 5(7),

1119-1125.