efek lama pencampuran dan kecepatan putar … chart dari javaplant ..... 110 lampiran 3. perhitungan...

171
i EFEK LAMA PENCAMPURAN DAN KECEPATAN PUTAR PROPELLER MIXER TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS EMULSI ORAL A/M EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Yosephine Carolline NIM: 068114032 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: phamdieu

Post on 04-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

i  

EFEK LAMA PENCAMPURAN DAN KECEPATAN PUTAR PROPELLER MIXER TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS EMULSI ORAL

A/M EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Yosephine Carolline

NIM: 068114032

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

Page 2: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

ii  

EFEK LAMA PENCAMPURAN DAN KECEPATAN PUTAR PROPELLER MIXER TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS EMULSI ORAL

A/M EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Yosephine Carolline

NIM: 068114032

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

Page 3: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

iii  

Page 4: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

iv  

Page 5: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

v  

Halaman Persembahan

Saya memohon Kekuatan ..... Dan Tuhan memberi saya Kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat

Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan. Saya memohon Kemakmuran .... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja. Saya memohon Keteguhan hati ... Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi. Saya memohon Cinta dan Kasih sayang.... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong. Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati.... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan dan tantangan untuk diatasi. Saya tidak memperoleh yg saya inginkan....... Tetapi ... Saya mendapatkan segala yang saya butuhkan...

Karya ini kupersembahkan bagi: Jesus Christ

My beloved parents, brothers, aunt”tutu” PEDASOP

My beloved Tjun Liong

Page 6: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

vi  

Page 7: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

vii  

PRAKATA

Puji Syukur kepada Yesus Kristus dan Bunda Maria atas Roh Kudus,

berkat, dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm).

Penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan

laporan akhir ini. Namun dengan bantuan dari banyak pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan laporan akhir tersebut. Dengan kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

3. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji serta atas kritik dan saran

yang diberikan.

4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji serta atas kritik dan saran

yang diberikan.

5. Jeffry Julianus, M.Si, atas kesediaan untuk diskusi dan konsultasi.

6. Enade Perdana Istyastono, atas bantuan dalam mendapatkan jurnal

pendukung skripsi.

7. Pihak Science Direct atas donasi jurnal pendukung skripsi.

Page 8: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

viii  

8. Papa, mama, tante tercinta “tutu”, dan kedua adikku (adi dan ajem) atas

dukungan, kasih sayang, semangat, dan cintanya kepada penulis.

9. Om Tedy, Om Suseno, beserta segenap anggota PEDASOP atas

kesempatan, bantuan, dukungan, dan kasih sayangnya.

10. Tjun Liong. S.Farm., Apt., atas segala cinta, semangat, kritik, saran, kasih

sayang, waktu, dan atas segalanya yang telah diberikan.

11. Vita, Dani, Lia sebagai teman satu tim atas bantuan, kerja sama, semangat,

dan dukungannya.

12. Feli, Ana, Desi, Pika, Dewi, Anggie, Dian, Pak Gatot, Bu Gatot, dan semua

anak Kost pelangi atas semua kebersamaan dan dukungan selama ini.

13. Linawati, Peni, dan Gentur sebagai sahabat atas bantuan, penyertaan, dan

semangatnya beserta Sammy atas pinjaman printernya.

14. Zi, Grace, dan Intan atas kebersamaan di dalam bimbingan “mami”.

15. Teman-teman angkatan 2006 terutama kelompok A, teman-teman penelitian

di lantai 1, Dar dan Novi atas suka dan duka yang kita lewati bersama atas

kerja sama dan kebersamaanya.

16. Pak Musrifin, Mas Agung, Mas Ottok, Mas Yuwono, Mas Padjiman, Pak

Heru, Mas Wagiran, Mas Sigit, serta laboran-laboran lain atas bantuannya

selama penulis menyelesaikan penelitian dan laporan akhir.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir ini banyak

kekurangan mengingat adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

Page 9: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

ix  

penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

dari semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

Page 10: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

x  

Page 11: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xi  

INTISARI

Sifat fisis dan stabilitas emulsi dipengaruhi oleh faktor proses pencampuran yaitu lama pencampuran dan kecepatan putar alat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer serta interaksinya terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.).

Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni dengan variabel eksperimental ganda (desain faktorial 22) yang meliputi lama pencampuran (level rendah 5 menit dan level tinggi 15 menit) dan kecepatan putar (level rendah 300 rpm dan level tinggi 700 rpm). Parameter sifat fisis adalah percentiles 90% ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming. Parameter stabilitas fisis adalah pergeseran ukuran droplet setelah 1 bulan dan profil ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming selama 1 bulan. Signifikansi efek faktor terhadap respon dianalisis dengan menggunakan program Design Expert 7.1.4 dengan uji anova pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa efek faktor lama pencampuran dan kecepatan putar tidak signifikan terhadap respon ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming dengan nilai p>0,05 sedangkan interaksi lama pencampuran dan kecepatan putar mempunyai efek signifikan terhadap indeks creaming (p<0,05). Kata kunci : emulsi oral A/M, ekstrak etanol buah pare, efek, lama pencampuran, kecepatan putar propeller mixer, desain faktorial

                  

Page 12: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xii  

ABSTRACT

Physical properties and stability of emulsion are influenced by mixing process factors which are divided into mixing time and propeller mixer’s mixing rate. This study aims to determine the effect of mixing time, propeller mixer’s mixing rate, and the interactions to physical properties and stability of Momordica charantia L. fruit ethanolic extract W/O oral emulsion.

This study is a pure experimental design with multiple experimental variables (22 factor designs) which includes the mixing time (5 minutes of low-level and 15 minutes of high level) and mixing rate (300 rpm of low level and 700 rpm of high level). The physical properties parameters are 90 percentile drop size, viscosity, and creaming index. Parameters of emulsion stability are the change in size of the drops after 1 month and drop size, viscosity, and creaming index profiles for 1 month. The significance effect on the response factors were analyzed by using Design Expert 7.1.4 Program with ANOVA test at 95% confidence internal.

The result of data analysis showed that the effect of mixing time and mixing rate factor do not respond with the significant p values> 0.05, while the mixing rate and mixing rate of interactions have a significant effect on the creaming index (p <0.05). Keywords: W/O oral emulsion, Momordica charantia L. fruit ethanolic extract, effects, mixing time, propeller mixer’s mixing rate, factorial design

Page 13: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xiii  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vi

PRAKATA ........................................................................................................ vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. x

INTISARI ........................................................................................................... xi

ABSTRACT ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................. xx

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi

BAB I. PENGANTAR ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Keaslian Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

Page 14: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xiv  

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................. 7

A. Pare (Momordica charantia L.) ......................................................... 7

1. Keterangan botani .................................................................. 7

2. Deskripsi umum ...................................................................... 7

3. Komposisi kimia ..................................................................... 8

4. Fungsi ..................................................................................... 8

5. Aktivitas dari ekstrak pare ...................................................... 8

6. Keamanan buah pare ............................................................... 9

B. Emulsi ............................................................................................... 10

C. Bahan Formulasi ............................................................................... 13

1. Emulsifying agent (emulgator) ............................................. 13

2. Virgin Coconut Oil (VCO) .................................................... 17

3. Gliserin .................................................................................. 18

4. Metil paraben ....................................................................... 19

5. Larutan sukrosa ..................................................................... 20

6. Aquadest ................................................................................ 21

D. Sifat Fisis Emulsi ............................................................................. 21

1. Ukuran droplet ...................................................................... 21

2. Viskositas ............................................................................. 23

E. Stabilitas Emulsi ............................................................................... 25

1. Creaming dan sedimentasi ................................................... .26

2. Flokulasi. ............................................................................... 27

3. Coalescense dan cracking .................................................... .27

Page 15: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xv  

4. Inversi ................................................................................... .28

F. Pencampuran ..................................................................................... 30

G. Desain Faktorial ............................................................................... 37

H. Landasan Teori ................................................................................. 39

I. Hipotesis ............................................................................................ 40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 41

A. Jenis Rancangan Penelitian .............................................................. 41

B. Variabel Penelitian ........................................................................... 41

C. Definisi Operasional ......................................................................... 42

D. Alat Dan Bahan ................................................................................ 44

E. Alur Penelitian .................................................................................. 45

F. Tata Cara Penelitian .......................................................................... 47

1. Verifikasi ekstrak etanol buah Pare dari PT.Javaplant,

Surakarta, Indonesia ..................................................................... 47

2. Pembuatan emulsi......................................................................... 48

3. Uji sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ........................................ 50

G. Analisis Data .................................................................................... 52

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 54

A. Verifikasi Ekstrak Etanol buah Pare ................................................ 54

1. Ekstrak etanol buah Pare ....................................................... 54

2. Ekstraksi daging buah Pare ................................................... 55

3. Uji kualitatif dan perbandingan profil KLT kedua ekstrak

etanol buah pare .................................................................... 56

Page 16: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xvi  

B. Pembuatan Emulsi ............................................................................ 58

C. Pengujian Tipe Emulsi ..................................................................... 63

D. Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi ...................................................... 65

1. Karakterisasi sifat fisis emulsi .............................................. 65

2. Stabilitas emulsi .................................................................... 71

E. Efek Faktor Terhadap Respon Indeks Creaming, Ukuran Droplet,

Pergeseran Ukuran Droplet, Viskositas, Dan Pergeseran

Viskositas Desain Faktorial .............................................................. 83

1. Percentile 90 ukuran droplet ................................................ 85

2. Viskositas .............................................................................. 91

3. Indeks creaming .................................................................. 95

4. Pergeseran ukuran droplet .................................................... 97

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 101

A. Kesimpulan .................................................................................... 101

B. Saran .............................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102

LAMPIRAN ................................................................................................... .109

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... .150

Page 17: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xvii  

DAFTAR TABEL

Tabel I. Klasifikasi surfaktan berdasarkan nilai HLB ....................................... 14

Tabel II. Klasifikasi dispersibilitas di air berdasarkan nilai HLB .................... 15

Tabel III. Interim Standar Virgin Coconut Oil dari Asian dan Pacific Coconut

Community (ACC) ........................................................................... 18

Tabel IV. Rancangan percobaan desain factorial dengan dua faktor dan dua level

.......................................................................................................... 38

Tabel V. Formula emulsi ekstrak etanol buah pare untuk 100 g emulsi ........... 48

Tabel VI. Percobaan desain faktorial ................................................................ 49

Tabel VII. Hasil perhitungan nilai Rf uji KLT ................................................. 57

Tabel VIII. Karakterisasi sifat fisis dan stabilitas emulsi ................................. 63

Tabel IX. Hasil uji repeated ANOVA respon profil ukuran droplet ................ 79

Tabel X. Hasil uji Friedman respon profil viskositas ....................................... 79

Tabel XI. Hasil uji Friedman respon profil indeks creaming ........................... 79

Tabel XII. Post Hoc hasil respon profil indeks creaming ................................. 80

Tabel XIII. Efek dan % Kontribusi Faktor terhadap Respon ............................ 84

Tabel XIV. Persamaan desain faktorial ............................................................ 85

Tabel XV. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p ukuran droplet ..................... 90

Tabel XVI. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p viskositas ............................ 95

Tabel XVII. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p indeks creaming................ 97

Tabel XVIII. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p pergeseran ukuran droplet

........................................................................................................................... 99

Page 18: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xviii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman pare .................................................................................... 7

Gambar 2. Tipe-Tipe Emulsi............................................................................. 11

Gambar 3. Tween 80 ......................................................................................... 15

Gambar 4. Span 80 ............................................................................................ 16

Gambar 5. Gliserin ............................................................................................ 18

Gambar 6. Metil paraben................................................................................... 19

Gambar 7. Sukrosa ............................................................................................ 20

Gambar 8. Grafik distribusi frekuensi ukuran droplet ...................................... 23

Gambar 9. Tipe-Tipe Distribusi Ukuran Droplet .............................................. 23

Gambar 10. Fenomena Ketidakstabilan Emulsi ................................................ 29

Gambar 11. High Pressure Homogenizer ......................................................... 34

Gambar 12. Ultra Turrax ................................................................................... 35

Gambar 13. Ultra Turrax ................................................................................... 35

Gambar 14. Propeller mixer ............................................................................. 35

Gambar 15. Planetary mixer ............................................................................ 36

Gambar 16. Sigma blade mixer ......................................................................... 36

Gambar 17. Branson B-32 Ultra Sonic Bath ..................................................... 37

Gambar 18. Skema alur penelitian .................................................................... 46

Gambar 19. Hasil uji kualitatif dengan KLT pada UV 254 nm ........................ 57

Gambar 20. Mekanisme kerja Tween 80 dan Span 80 pada emulsi A/M ......... 60

Gambar 21. Hasil pengujian tipe emulsi dengan methylen blue ....................... 64

Gambar 22. Distribusi ukuran droplet selama 1 bulan .................................... 74

Page 19: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xix  

Gambar 23. Profil viskositas selama 1 bulan .................................................... 74

Gambar 24. Profil indeks creaming selama 1 bulan ......................................... 75

Gambar 25. Grafik hubungan efek faktor lama pencampuran dan kecepatan putar

terhadap respon ukuran droplet 24 jam ........................................ 87

Gambar 26. Grafik hubungan efek faktor terhadap respon viskositas 24 jam

........................................................................................................................... 93

Gambar 27. Grafik hubungan efek faktor terhadap respon indeks creaming 24 jam

........................................................................................................................... 96

Gambar 28. Grafik hubungan efek faktor lama pencampuran dan kecepatan putar

terhadap respon pergeseran ukuran droplet ................................. 99

                       

Page 20: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xx  

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan (1). Persamaan Einstein .................................................................. 24

Persamaan (2). Persamaan Hukum Stokes ........................................................ 29

Persamaan (3). Persamaan desain faktorial ....................................................... 37

Persamaan (4). Persamaan pergeseran ukuran droplet ...................................... 51

Persamaan (5). Persamaan indeks creaming ..................................................... 52

Persamaan (6). Persamaan desain faktorial ukuran droplet .............................. 85

Persamaan (7). Persamaan desain faktorial viskositas ...................................... 85

Persamaan (8). Persamaan desain faktorial indeks creaming ........................... 85

Persamaan (9). Persamaan desain faktorial pergeseran ukuran droplet ............ 85

                     

Page 21: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

xxi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis ................................................................ 109

Lampiran 2. Flow chart dari Javaplant ........................................................... 110

Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan

HLB, dan Perhitungan Bahan .................................................. 112

Lampiran 4. Notasi desain faktorial dan percobaan desain faktor .................. 113

Lampiran 5. Data verifikasi ekstrak etanol buah Pare .................................... 114

Lampiran 6. Data Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Fisis Emulsi Oral Ekstrak Etanol

Daging Buah Pare ..................................................................... 114

Lampiran 7. Hasil analisis data ukuran droplet dengan SPSS 13.0 ................ 119

Lampiran 8. Hasil uji normalitas data respon ................................................. 131

Lampiran 9. Hasil uji repeated ANOVA, Friedman dan Post Hoc masing-masing

formula ....................................................................................... 131

Lampiran 10. Hasil uji ANOVA, perhitungan efek faktor, persamaan desain

faktorial, dan normal plot dengan Design Expert 7.1.4 ........ 139

Lampiran 11. Dokumentasi ............................................................................. 147

 

Page 22: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

1  

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Salah satu tanaman obat yang sering dimanfaatkan dalam pengobatan

adalah pare (Momordica charantia L.). Di Indonesia, pare biasa digunakan untuk

menurunkan panas, sariawan, demam, disentri, eksim basah, wasir, dan biasa

digunakan sebagai sayur. Pare biasa digunakan untuk mengobati diabetes di

Filipina dan mengobati luka di Turki. Masyarakat India memanfaatkan sebagai

antimalaria, peluruh batu ginjal, psoriasis, rematik, dan sebagai antifertilitas pria.

Di Amerika dan Brazil pare dimanfaatkan sebagai antibakteri dan antivirus

(Anonim, 2007; Abalaka et al., 2009). Selain itu pare memiliki aktivitas antiviral,

antineoplastik, anti infeksi (Basch, Gabardi, Ulbricht, 2003; Gurbuz dan Bilge,

2000; Chaturvedi, 2005; Manitto, 1981; Anonim, 2006; Liu, 1993).

Kandungan kimia yang terdapat dalam pare antara lain alkaloid,

diosgenin, kukurbitasin, cucurbitin, momorcharin, asam linoleat, asam linolenat,

momordicosida, dan asam oleanat (Taylor,L., 2002), v-insulin, momorcharin alfa

dan beta (Khanna et al., Manitto, P., 1981; Anonim, 2006; Liu, 1993).

Potensi buah pare sangat menjanjikan untuk dikembangkan dalam

pengobatan dan pengembangan ekstrak etanol buah pare terkait dengan aktivitas

yang diinginkan membutuhkan bentuk sediaan yang siap digunakan dalam uji

klinik pada manusia. Tantangan dalam pengembangan bentuk sediaan oral ekstrak

etanol pare adalah pada rasa pahit yang diduga disebabkan oleh kandungan

Page 23: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

2  

 

kukurbitasin (Metcalf, Metcalf, Rho-des, 1980) dan kelarutan ekstrak etanol pare

di dalam air yang cukup besar. Dengan demikian rasa pahit tersebut akan

menyebabkan ekstrak etanol buah pare tidak nyaman digunakan bila

diformulasikan dalam sediaan larutan sederhana atau sediaan seduhan bubuk.

Dalam penelitian ini, ekstrak etanol buah pare diformulasikan dalam

bentuk sediaan emulsi tipe A/M. Pertimbangan utama pemilihan bentuk sediaan

emulsi sistem A/M adalah kukurbitasin yang terkandung dalam ekstrak etanol

buah pare akan berada sebagai droplet air yang berada di dalam medium kontinyu

minyak dengan demikian rasa pahit yang merupakan sifat kukurbitasin akan

tertutupi. Hal ini karena terjadi halangan difusi kukurbitasin ke saliva oleh

medium minyak sehingga rasa pahit dapat ditutupi. Emulsi A/M juga dapat

melindungi protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) dan v-insulin yang

terdapat dalam pare dari degradasi (Arnold, M.R., Schwartz, M., 2008). Selain itu,

emulsi tipe A/M ini akan menjadi dasar bagi pengembangan bentuk sediaan

ekstrak etanol buah pare yang lain, seperti krim tipe A/M untuk penggunaan

secara topikal terkait aktivitas sebagai wound healing dan mengobati penyakit

kulit dan pengembangan bentuk sediaan yang mampu memberikan efek prolonged

release terkait aktivitas sebagai antidiabetes, antivirus, dan sebagai vehicle dalam

kemoterapi kanker (Swarbrick, James, 1992).

Emulsi terdiri dari 2 fase, yaitu fase minyak dan fase air dimana salah

satu fase terdispersi dalam fase yang lain. Proses pendispersian kedua fase

tersebut dibantu oleh proses pencampuran yang optimal sehingga proses dispersi

dapat berlangsung baik dan terbentuk emulsi yang baik. Hal ini karena emulsi

Page 24: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

3  

 

memiliki sistem reologi non-Newtonian sehingga reologi dan viskositas sangat

dipengaruhi oleh berbagai proses pencampuran terutama oleh adanya gaya geser

yang dihasilkan dari kecepatan putar alat (Amiji, Beverly, 2003).

Ada banyak faktor dalam proses pencampuran yang sangat berperan

dalam sifat fisis dan stabilitas emulsi yang dihasilkan yaitu lama pencampuran,

suhu, dan kecepatan putar propeller mixer. Faktor yang dipilih di dalam penelitian

ini meliputi lama pencampuran dan kecepatan putar. Hal ini disebabkan energi

kinetik yang dihasilkan oleh kecepatan putar alat akan memberikan gaya geser

yang akan mempengaruhi pergerakan partikel dan viskositas sediaan. Peningkatan

gaya geser yang disebabkan oleh peningkatan kecepatan geser akan

mengakibatkan viskositas menjadi semakin turun akibatnya emulsi menjadi encer

dan proses pencampuran semakin mudah. Lama pencampuran menenetukan

proses pendispersian dan kehomogenan dispersi yang terjadi. Lama pencampuran

dan kecepatan putar propeller mixer dapat mempengaruhi ukuran droplet,

distribusi ukuran dropletl, dan viskositas emulsi yang dihasilkan (Lieberman,

Rieger, dan Banker, 1996).Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dievaluasi

efek lama pencampuran dan kecepatan putar terhadap sifat fisis dan stabilitas

emulsi yang dihasilkan.

Proses pencampuran merupakan proses yang simultan dan terjadi akibat

hubungan antara kedua faktor (lama pencampuran dan kecepatan putar propeller

mixer) yang diteliti. Oleh karena itu diperlukan suatu metode penelitian yang

memungkinkan untuk mengamati kedua faktor secara simultan tanpa membuat

salah satu faktor konstan sehingga dapat diketahui efek dari faktor secara simultan

Page 25: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

4  

 

dan adanya interaksi dari kedua faktor. Desain penelitian yang dipilih adalah

desain faktorial (Amstrong, James, 1996).

Desain penelitian ini akan didasarkan pada metode desain faktorial pada

dua level dan dua faktor (Full Factorial Design 22). Lama pencampuran dan

kecepatan putar adalah faktor yang diteliti sedangkan level yang diteliti dari lama

pencampuran dan kecepatan putar meliputi level rendah dan tinggi.

Kebermaknaan pengaruh lama pencampuran dan kecepatan putar dalam

parameter-parameter terukur emulsi A/M akan dianalisis dengan program Design

Expert 7.1.4 untuk menganalisis signifikansi efek dari faktor yang diteliti.

B. Permasalahan

Apakah variasi lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer

pada level yang diteliti memberikan efek yang signifikan terhadap sifat fisis dan

stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.)

dengan aplikasi desain faktorial?

C. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian tentang

Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar Propeller Mixer terhadap

Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi Oral A/M Ekstrak Etanol Buah Pare

(Momordica charantia L.): Aplikasi Desain Faktorial belum pernah dilakukan.

Page 26: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

5  

 

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah informasi bagi ilmu pengetahuan mengenai efek proses

pencampuran (lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer) terhadap

sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica

charantia L.) dengan aplikasi desain faktorial

2. Manfaat metodologis

Menambah informasi mengenai penggunaan metode desain faktorial

dalam mengamati efek proses pencampuran terhadap sifat fisis dan stabilitas

emulsi

3. Manfaat praktis

Menambah informasi mengenai efek proses pencampuran terhadap sifat

fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica

charantia L.) sehingga dihasilkan emulsi dengan sifat yang diinginkan dan dapat

diterima oleh konsumen

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Membuat sediaan emulsi sistem air dalam minyak (A/M) dengan zat aktif

yang berasal dari bahan alam, yaitu ekstrak buah pare.

Page 27: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

6  

 

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui signifikansi efek proses pencampuran yang meliputi

lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer terhadap sifat fisis dan

stabilitas emulsi oral ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) dengan

aplikasi desain faktorial.

Page 28: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

7  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

1. Pare

1. Keterangan botani

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisio : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Subclass : Dilleniidae

Ordo : Cucurbitales Gambar 1. Tanaman pare (Anonim, 2005)

Family : Cucurbitaceae

Genus : Momordica

Species : Momordica charantia L.

Synonims :Momordica chinensis, M. elegans, M. indica, M.

operculata, M. sinensis, Sicyos fauriel (Taylor, L., 2002)

2. Deskripsi umum

Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah

dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau

ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya.

(Taylor, L., 2002).

Page 29: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

8  

  

3. Komposisi kimia

Kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak etanol pare antara lain

alkaloid, diosgenin, kukurbitasin, cucurbitin, momorcharin, asam linoleat, asam

linolenat, momordicosida, asam oleanat, tannin, glikosida, (Taylor, L., 2002;

Odebivi dan Sofowora, 1978; Trease dan Evans, 1989).

Buah pare (Momordica charantia L.) yang diekstraksi dengan etanol

mengandung kukurbitasin K (C37H58O9) dan L (C36H58O9) yang menyebabkan

rasa pahit dan kukurbitasin F1 (C45H68O12), F2 (C36H58O8), G (C45H68O12), dan I

(C36H58O8) yang tidak menyebabkan rasa pahit (Okabe, et al.., 1982).

4. Fungsi

Pare memiliki khasiat sebagai antibakteri, antidiabetik, antiinflamasi,

antifertilitas, antioksidan, antitumor, dan imunostimulan (Taylor, L., 2002).

5. Aktivitas dari ekstrak pare

Ekstrak etanol pare memiliki kandungan senyawa kukurbitasin yang

dapat menurunkan kualitas dan jumlah sel sperma sehingga dapat berperan

sebagai penghambat spermatogenesis dan bersifat reversibel (Jackson dan

Jones,1972). Menurut penelitian Wardojo (1990), ekstrak etanol buah pare dapat

mempengaruhi morfologi dan motilitas spermatozoa tikus percobaan. Pemberian

ekstrak buah pare 750 mg/kgbb/hari selama 14 hari dapat mempengaruhi kualitas

spermatozoa yaitu, terjadinya aglutinasi antar kepala, gerak di tempat dan gerak

melingkar. Pengaruh ekstrak buah pare terhadap penghambatan spermatogenesis

tersebut bersifat sementara (reversibel) (Sutyarso, 1992; Jackson dan Jones,

1972).

Page 30: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

9  

  

Aktivitas hipoglikemik dari ekstrak etanol buah pare dengan dosis 500

mg/kgBB dapat menurunkan glukosa darah sebesar 10-15 % setelah 1 minggu

bila dibandingkan dengan aktivitas dari tolbutamide dan sulphonylurea (Biyani et

al., 2003). Berdasarkan uji klinik dengan perbandingan aktivitas ekstrak buah pare

dan metformin serta glibenklamid, penurunan glukosa darah oleh ekstrak buah

pare sekitar 10-21% (Tongia, Sudhir, Mangala, 2004). Efek hipoglikemik dari

buah pare disebabkan adanya kandungan senyawa protein like insulin atau biasa

disebut vegetable insulin (v-insulin) (Khanna et al., 1974).

Ekstrak etanol dari buah pare bersifat toksik terhadap larva udang

Artemia salina L. dengan LC50

230 ppm sehingga dapat berfungsi sebagai agen

sitotoksik (Rita, W.S., I.W. Suirta, Sabikin,A., 2008).

Pare juga digunakan secara topikal pada kulit untuk mengobati penyakit

vaginitis, hemorrhoids, scabies, eksim, dan penyakit kulit lainnya (Gislene et al.,

2000).

Aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah pare ditunjukkan melalui

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal

Concentration (MBC). MIC ekstrak etanol buah pare terhadap S. pyogenes adalah

0,1 mg/ml sedangkan MBC dari ekstrak etanol buah pare adalah 10 mg/ml

terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes dan 100 mg/ml

terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli (Abalaka et al., 2009).

6. Keamanan ekstrak buah pare

Berdasarkan studi toksikologi menunjukkan bahwa pare (Momordica

charantia L.) aman untuk kesehatan manusia dan tidak memiliki efek toksik

Page 31: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

10  

  

(Chopra, Nayar, Chopra, 1956). Pemberian ekstrak buah pare 750 mg/kgBB

terkait aktivitas sebagai antispermatogenesis belum mempengaruhi faal hati tikus

percobaan sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan 750 mg/kgBB ekstrak

buah pare sebagai bahan kontrasepsi pria masih aman terhadap organ hati

(Adimunca, C., 1996).

Menurut penelitian Saribulan (1993), tingkat toksisitas ekstrak metanol

buah pare termasuk kategori praktis tidak toksik yaitu terletak pada rentang (5-15

g/kg).

A. Emulsi

Emulsi adalah sistem dispersi kasar dari dua atau lebih cairan yang tidak

campur satu sama lain, di mana yang satu hidrofil sedangkan yang lain

menunjukkan karakter lipofil (Ansel, 1989). Cairan yang terdispersi sebagai

droplet merupakan fase internal dan cairan yang merupakan medium tempat

terdispersinya droplet merupakan fase eksternal (Hoover, J.E., 1976). Ada 2

macam tipe emulsi, yaitu tipe emulsi A/M dengan fase dalam air dan fase luar

minyak dan tipe emulsi M/A dengan fase dalam minyak dan fase luar air (Ansel,

H.C.,1989).

Menurut Hoover, J.E., (1976), emulsi adalah suatu sistem heterogen yang

terdiri dari dua cairan yang saling tidak campur, yang satu terdispersi dalam yang

lain dalam bentuk droplet kecil yang mempunyai diameter pada umumnya lebih

dari 0,1 µm.

Page 32: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

11  

  

Uji penentuan tipe emulsi dilakukan untuk memastikan apakah emulsi

yang dibuat merupakan tipe M/A atau A/M. Uji yang sering dilakukan adalah :

• Uji miscibility dalam minyak atau air. Emulsi hanya akan tercampur dengan

liquid yang memiliki fase kontinyu yang sama.

• Uji staining. Menggunakan pewarna yang larut air atau larut minyak, yang

pada salah satu fase akan terlarut atau terwarnai (Aulton, M.E., 2002).

Gambar 2. Tipe-Tipe Emulsi (Hoover, J.E., 1996)

Ada beberapa teori emulsifikasi yang umum digunakan untuk

menjelaskan mekanisme kerja emulgator dalam proses pembentukan emulsi

(emulsifikasi) dan menjaga stabilitas emulsi. Teori-teori emulsifikasi tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Teori tegangan permukaan (Surface-Tension Theory)

Teori ini menyatakan bahwa semua cairan cenderung diasumsikan

sebagai suatu bentuk yang memiliki luas permukaan dalam jumlah minimal yang

dapat berinteraksi. Di dalam droplet-droplet bulat yang terbentuk, terdapat suatu

gaya internal yang dapat meningkatkan hubungan dari molekul-molekul zat untuk

menahan distorsi dari droplet menjadi bentuk yang kurang bulat. Jika dua atau

lebih droplet yang sama bertemu maka terdapat kecenderungan untuk bergabung

Page 33: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

12  

  

membentuk suatu droplet yang lebih besar dengan luas permukaan yang lebih

kecil (Ansel, H.C., 1989).

Zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan dapat mengecilkan

ukuran droplet atau partikel disebut sebagai surfaktan. Berdasarkan teori tegangan

permukaan, penggunaan emulgator dapat menurunkan tegangan permukaan dari

dua fase cairan yang tidak bercampur dengan cara mengurangi gaya tolak-

menolak dari partikel masing-masing fase (Ansel, H.C., 1989).

2. Oriented Wedge Theory

Teori ini mengasumsikan adanya suatu lapisan monolayer emulgator

yang mengelilingi droplet fase internal. Teori ini berdasarkan pada kecenderungan

adanya orientasi tertentu dari masing-masing bagian emulgator tergantung pada

kelarutan bagian-bagian (hidrofilik atau lipofilik). Dalam suatu sistem yang

mengandung dua cairan yang tidak bercampur, emulgator akan memilih larut

dalam salah satu fase dan terikat kuat dalam fase tersebut dibandingkan fase

lainnya.(Ansel, H.C., 1989).

Orientasi molekul emulgator tergantung pada bentuk, ukuran droplet, dan

karakteristik kelarutan dan orientasi ini akan mengakibatkan terselubunginya

droplet minyak atau air oleh emulgator (Ansel, H.C., 1989).

3. Plastic or interfacial film theory

Berdasarkan toeri ini, emulgator akan berada di permukaan antara fase

minyak dan air sebagai suatu lapisan tipis film yang teradsorpsi pada permukaan

droplet. Lapisan film yang terbentuk akan mengelilingi droplet fase internal dan

mencegah terjadinya kontak dan bergabungnya fase terdispersi. Semakin kuat dan

Page 34: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

13  

  

fleksibel lapisan film tersebut maka semakin stabil emulsi yang terbentuk.

Pembentukan emulsi tipe A/M atau M/A tergantung pada derajat kelarutan

emulgator dalam kedua fase tersebut, emulgator yang larut dalam air akan

memicu terbentuknya emulsi M/A dan begitu pula sebaliknya (Ansel, H.C.,1989).

4. Teori lapisan listrik rangkap

Jika terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan

dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya

akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan di depannya. Dengan

demikian seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan

listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari

partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan menjadi satu molekul yang

besar karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak

mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian, antara sesama partikel akan

tolak menolak, stabilitas emulsi akan bertambah (Parrott, E.I., 1971).

5. Teori Pasak

Teori ini mempertimbangkan bangun geometrik emulgator dan menjelaskan

mengapa suatu emulgator menyebabkan pembentukan emulsi M/A, yang lain

emulsi A/M (Voigt, R., 1994).

B. Bahan Formulasi

1. Emulsifying agent (emulgator)

Emulgator merupakan surfaktan yang mampu mengurangi tegangan

antarmuka antara minyak dan air serta meminimalkan energi permukaan dari

droplet yang terbentuk (Allen, L.V., 2002). Emulgator merupakan suatu molekul

Page 35: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

14  

  

yang mempunyai rantai hidrokarbon nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai

molekulnya. Emulgator akan dapat menarik fase minyak dan fase air sekaligus

dan akan menempatkan diri di antara kedua fase tersebut (Friberg dan Goldsmith,

1968).

Emulgator bekerja dengan membentuk lapisan film di sekeliling butir-

butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi mencegah terjadinya koalesen

maupun terpisahnya cairan dispers (Anief, M., 1989).

Penggunaan campuran dua macam emulgator biasanya lebih stabil

dibandingkan dengan penggunaan emulgator tunggal dengan menjumlahkan HLB

secara langsung. Emulgator dapat dicampurkan dengan perbandingan dan proporsi

yang sesuai (Allen, 2002). Kombinasi Tween dan Span dengan perbandingan dan

proporsi tertentu digunakan untuk menghasilkan emulsi yang stabil sesuai dengan

tipe emulsi yang diinginkan (Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993).

Pemilihan emulgator didasarkan pada sistem HLB yang dimiliki oleh

emulgator. Sistem HLB (Hydrophile-Lipophile Balance) adalah suatu nilai

polaritas dari surfaktan (Kim, 2005). Nilai HLB menerangkan keseimbangan

hidrofil – lipofil yang diberikan dari ukuran dan kuatnya gugus lipofil dan gugus

hidrofil (Voigt, R., 1994).

Tabel I. Klasifikasi surfaktan berdasarkan nilai HLB HLB Penggunaan

1-3 Antifoaming agent 3-6 W/O emulsifying agent 7-9 Wetting Agent 8-16 O/W emulsifying agent 13-15 Detergent 15-18 Solubilizing agent

(Kim, 2005)

Page 36: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

15  

  

Tabel II. Klasifikasi dispersibilitas di air berdasarkan nilai HLB HLB Dispersibilitas di air

1-4 Tidak 3-6 Jelek 6-8 Dispersi seperti susu yang bersifat tidak stabil 8-10 Dispersi seperti susu yang bersifat stabil 10-13 Dispersi translucent >13 Larutan jernih

(Kim, 2005)

Dalam penelitian ini, digunakan kombinasi Tween 80 dan Span 80 untuk

menghasilkan emulsi tipe A/M dengan nilai HLB 6.

a. Polioksietilen Sorbitan Monooleat (Tween 80).

Gambar 3. Tween 80 (Aulton, 2002)

Tween 80 merupakan ester oleat dari sorbitol di mana tiap molekul

anhidrida sorbitolnya berkopolimerisasi dengan 20 molekul etilenoksida

(anhidrida sorbitol : etilenoksida = 1:20). Tween 80 merupakan cairan kental

berwarna kuning muda sampai kuning sawo (Anonim, 1993), berbau karamel

yang dapat menyebabkan pusing (Greenberg, 1954), panas, dan kadang-kadang

pahit dan nilai HLB 15 (Anonim, 1993).

Tween 80 sangat larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P dan

etilasetat P, tidak larut dalam parafin cair p (Anonim, 1993), tidak larut dalam

Page 37: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

16  

  

alkohol polihidrik (Greenberg, L.A.,1954). Tween 80 mempunyai titik lebur yang

berada pada suhu 5o – 6oC, nilai pH 6,0 – 8,0 dan stabil dalam larutan dengan pH

2-12 (Greenberg, L.A., 1954). Tween 80 mempunyai Phase Inversion

Temperature (PIT) pada suhu 93oC (Benerito, Singleton, 1956).

Tween 80 digunakan secara luas dalam sediaan oral, kosmetik, makanan,

dan sediaan topikal karena sifatnya yang nontoksik dan tidak mengiritasi. Secara

umum data ketoksikan Tween 80 dapat dilihat data berikut: LD50 (tikus, IP): 7.6

g/kg(8); LD50 (tikus, IV): 4.5 g/kg; LD50 (tikus, oral): 25 g/kg; LD50 (rat, IP): 6.8

g/kg; dan LD50 (rat, IV): 1.8 g/kg (Rowe, Paul, Marian, 2009).

b. Sorbitan Monooleat (Span 80).

Gambar 4. Span 80 (Aulton, 2002)

Span 80 mempunyai nama lain sorbitan monooleat. Pemeriannya

berupa warna kuning gading, cairan seperti minyak kental, bau khas tajam, dan

terasa lunak. Span 80 terdispersi dalam air, bercampur dengan alkohol, tidak larut

dalam propilenglikol, larut dalam hampir semua minyak mineral dan nabati, dan

sedikit larut dalam eter. Berat jenis pada 20 oC adalah 1 gram. Nilai HLB adalah

4,3 dan viskositas pada 25 oC adalah 1000 cps (Smolinske, 1992).

Page 38: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

17  

  

Span 80 biasanya digunakan dalam kosmetik, produk makanan, dan

produk-produk farmasetika sebagai surfaktan nonionik lipofilik. Ketika digunakan

sendiri, Span 80 menghasilkan emulsi A/M yang stabil dan mikroemulsi. Namun,

biasanya juga sering penggunaan Span 80 dikombinasikan dengan polisorbat

untuk menghasilkan emulsi A/M atau M/A dengan kosnsistensi yang berbeda

(Rowe, Paul, Marian, 2009).

2. Virgin Coconut Oil (VCO)

Virgin Coconut Oil merupakan salah satu hasil olahan dari daging buah

kelapa (Cocos nucifera) yang masih segar (Shilhavy, 2005). VCO mempunyai

kandungan asam lemak jenuh yang lebih tinggi (92%) dari minyak nabati lainnya

termasuk minyak kelapa biasa. Kandungan asam lemak jenuh tersebut didominasi

oleh asam laurat (43 – 53%) yang merupakan Medium Chain Fatty Acid (MCFA)

yang tidak terdapat dalam sebagian besar minyak lain (Sukartin dan Sitanggang,

2005).

Kandungan antioksidan alami dari VCO membuat VCO lebih stabil dari

minyak kelapa (Shilhavy, 2005). Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan alami

yang dapat memperpanjang periode terjadinya proses oksidasi sampai timbulnya

bau tengik. Tokoferol juga mengandung komponen aktif biologis yang secara

umum diterima sebagai aktivitas vitamin E dalam menjaga kekebalan tubuh

manusia (Syah, 2005). Bila digunakan secara oral, VCO relatif nontoksik (Rowe,

Paul, Marian, 2009). Required HLB untuk VCO adalah 6 (Philip, H., 2004).

Page 39: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

18  

  

VCO memiliki kelarutan dalam air, yaitu membentuk campuran

homogen berwarna putih ketika dicampur dengan sedikit air. Pada dasarnya tidak

larut dalam air pada temperatur kamar (Patil, 2009). VCO mempunyai berat jenis

0,9160 gr/cm3 dan viskositas sebesar 0,4717 gr/cm.s; (Hariyani, 2006).

Tabel III. Interim Standar Virgin Coconut Oil dari Asian and Pacific Coconut Community (ACC)

ASAM LEMAK JUMLAH (%) Asam Lemak Jenuh

Asam Kaproat (C6) 0,4 -0,6 Asam Kaprilat (C8) 5,0 -10,00 Asam Kaprat (C10) 4,5 -8,0 Asam Laurat (C12) 43,0 – 53,0 Asam Miristat (C14) 16,0 -21,0 Asam Palmitat (C16) 7,5 – 10,00 Asam Stearat (C18) 2,0 – 4,0

Asam Lemak tak Jenuh Asam Oleat (C18-1) 5,0 – 10,4 Asam Linoleat (C18-2) 1,0 -2,5 Asam Linoleat (C18-3) < 0,5

(Shilhavy, 2005).

3. Gliserin

HO OH

OH

Gambar 5 . Gliserin

(Boylan, Cooper, Chowhan, 1986)

Gliserin merupakan nama lain dari gliserol, propane-1,2,3-triol, 1,2,3-

propanetriol, 1,2,3-trihydroxypropane, glyceritol, dan glycyl alcohol. Gliserin

bersifat tidak berwarna, tidak berbau, higroskopis, rasanya manis (0,6 kal manis

dari sukrosa)i dan berupa cairan kental. Gliserin merupakan gula alkohol dan

Page 40: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

19  

  

mempunyai tiga gugus –OH yang bertanggungjawab terhadap kelarutannya dalam

air (Boylan, Cooper, Chowhan, 1986).

Gliserin dapat campur dengan air dan alkohol. Satu bagian gliserin larut

dalam 11 bagian etil asetat, larut dalam 500 bagian etil eter. Gliserin tidak larut

dalam benzen, kloroform, CCl4, petroleum eter, dan minyak. (Anonim, 1976).

Dalam sediaan oral, gliserin berfungsi sebagai pelarut, pemanis,

pengawet, dan peningkat viskositas. Gliserin bersifat nontoksik dan noniritan

dengan data toksisitas berikut: LD50 (guinea pig, oral): 7.75 g/kg; LD50 (tikus, IP):

8.70 g/kg; LD50 (tikus, IV): 4.25 g/kg; LD50 (tikus, oral): 4.1 g/kg; LD50 (tikus,

SC): 0.09 g/kg; LD50 (rabbit, IV): 0.05 g/kg; LD50 (rabbit, oral): 27 g/kg(19);

LD50 (rat, IP): 4.42 g/kg; LD50 (rat, oral): 5.57 g/kg(19); LD50 (rat, oral): 12.6

g/kg; dan LD50 (rat, SC): 0.1 g/kg (Rowe, Paul, Marian, 2009).

4. Metil paraben

Gambar 6. Metil Paraben ( Boylan, Cooper, Chowhan, 1986).

Nipagin disebut juga metil paraben (CH3(C6H4(OH)COO) merupakan

penghambat pertumbuhan jamur dan merupakan pengawet yang sering digunakan

dalam makanan dan kosmetik (Kim, 2005). Metil paraben telah terbukti aman

sebagai pengawet makanan (Boylan, Cooper, Chowhan, 1986).

Metil paraben larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih,

larut dalam 60 bagian gliserol P panas, dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati,

Page 41: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

20  

  

jika didinginkan larutan tetap jernih. Metil paraben melebur pada suhu 125-128

(Anonim, 1979).

Metil paraben menunjukkan aktivitas antimikroba pada pH 4-8.

Keefektifan aktivitas menurun seiring dengan peningkatan pH karena adanya

pembentukan anion fenolat. Metil paraben lebih efektif melawan jamur dan ragi

dibnadingkan bakteri, namun lebih efektif melawan bakteri Gram positif

dibandingkan Gram negatif. Konsentrasi metil paraben yang digunakan dalam

sediaan oral berkisar antara 0,015 – 0,2 %. Metil paraben bersifat nonmutagenik,

nonteratogenik, dan nonkarsinogenik (Rowe, Paul, Marian, 2009).

5. Larutan sukrosa

Sukrosa berbentuk kristal tidak berwarna, tidak berbau, dan mempunyai

rasa manis. Sukrosa digunakan secara luas dalam formulasi farmasetika oral.

Gambar 7. Sukrosa (Rowe, Paul, Marian, 2009).

Sukrosa berfungsi sebagai agen penyalut, membantu proses granulasi,

suspending agent, pemanis, pengikat pada tablet, peningkat viskositas, dan bahan

pengisi pada tablet (Rowe, Paul, Marian, 2009). larutan sukrosa yang

ditambahkan di dalam formula emulsi dapat mencegah terjadinya fenomena

Page 42: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

21  

  

creaming karena dapat mengurangi perbedaan berat jenis antardua fase (fase air

dan fase minyak) (Binks., B.P.,1998).

6. Aquadest

Pemerian: merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau. Air

murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi, perlakuan

menggunakan penukar ion, osmosis balik, atau proses lain yang sesuai. Aqudest

dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum (Anonim, 1995). Air

mempunyai berat jenis 0.9881 gr/cm3 pada suhu 50oC dan 1 gr/cm3 pada 0oC

(Nuitjen, H.W., 2007).

C. Sifat Fisis Emulsi

1. Ukuran droplet

Mikromeritik adalah ilmu dan teknologi tentang partikel kecil. Satuan

ukuran partikel yang sering digunakan dalam mikromeritik adalah mikrometer

(µm). Dalam bidang kefarmasian ada informasi yang diperoleh dari droplet yaitu:

(1) bentuk dan luas permukaan droplet dan (2) ukuran droplet dan distribusi

ukuran droplet. Bentuk droplet memberikan gambaran tentang luas permukaan

spesifik droplet dan teksturnya (kasar atau halus permukaan droplet). Data tentang

ukuran partikel diperoleh dalam diameter droplet dan distribusi diameter droplet.

Ukuran droplet atau fase terdispersi sistem emulsi biasanya berkisar dari kurang

dari 1 µm sampai lebih dari 100 µm (Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993).

Page 43: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

22  

  

Dalam mikromeritik ada dua metode dasar untuk mengetahui ukuran

partikel yaitu metode mikroskopik dan metode pengayakan. Metode mikroskopik

merupakan metode sederhana yaitu dengan menggunakan miksroskop elektron

atau mikroskop optik. Mikroskop elektron digunakan untuk ukuran partikel yang

berkisar antara 10 Å sampai kira-kira 0,2 µm. Mikroskop optik digunakan untuk

pengukuran partikel yang berkisar dari 0,2 µm sampai kira-kira 100 µm (Martin,

Swarbick, dan Cammarata,1993).

Ukuran droplet merupakan diameter rata-rata droplet dari suatu sampel,

dimana pada umumnya sifat sampel adalah polidispersi (heterogen) yaitu droplet

dengan bermacam-macam diameter dengan range atau rentang lebar. Sampel

dengan ukuran droplet yang seragam disebut monodispersi tetapi sangat jarang

ditemukan sampel yang monodispersi (Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993).

Ukuran droplet yang semakin kecil menyebabkan luas kontak permukaan

droplet yang diselubungi oleh surfaktan menjadi semakin besar sehingga ikatan

antardroplet menjadi semakin kuat. Hal ini mengakibatkan sistem menjadi lebih

rigid dan viskositas semakin meningkat sehingga sistem emulsi lebih stabil

(Aulton, M.E., 2002).

Ukuran diameter droplet merupakan faktor utama untuk mendeterminasi

terjadinya fenomena creaming. Bila terjadi peningkatan ukuran diameter droplet

sebanyak dua kali lipat maka kecepatan creaming meningkat menjadi empat kali

lipat. Jika ukuran droplet direduksi sebanyak 1 µm atau 1/5 ukuran semula, maka

kecepatan creaming akan menurun sebanyak 0,014 cm /hari atau 5 cm / tahun

(Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993).

Page 44: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

23  

  

Gambar 8. Grafik distribusi frekuensi ukuran droplet (Martin, Swarbick, dan

Cammarata,1993).

Gambar 9. Tipe-Tipe Distribusi Ukuran Droplet (Nielloud, F. dan Mestres, 2000)

Data ukuran partikel yang diperoleh disajikan dalam bentuk kurva

distribusi frekuensi. Kurva ini diperoleh dengan cara memplotkan ukuran partikel

(pada absis) terhadap persentase frekuensi ukuran partikel (pada ordinat). Dari

kurva distribusi frekuensi akan terlihat ukuran partikel yang paling banyak

ditemukan dalam suatu sampel.

2.Viskositas

Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk

mengalir maka makin tinggi viskositas akan makin besar tahanannya.

Page 45: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

24  

  

Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasinya dibagi menjadi dua

yaitu sistem Newton dan sistem non-Newtonian. Tipe alir plastik, pseudoplastik,

dan dilatan termasuk dalam sistem non-Newtonian (Martin, Swarbick, dan

Cammarata,1993).

Dalam proses pembuatan emulsi, terdapat kemungkinan untuk produk

mengalami beberapa shearing stress. Kebanyakan emulsi kecuali emulsi encer

menunjukkan aliran non-Newtonian. Faktor- faktor yang berhubungan dengan

fase terdispersi meliputi volume fase, distribusi ukuran partikel, dan viskositas

dari fase dalam itu sendiri. Jika konsentrasi volume dari fase terdispersi rendah

(kurang dari 0,05), sistem tersebut adalah Newtonian. Pengurangan ukuran

partikel akan menaikkan viskositas. Makin luas distribusi ukuran partikel, makin

rendah viskositasnya jika dibandingkan dengan sistem yang memiliki ukuran

partikel rata-rata serupa, tetapi dengan distribusi ukuran partikel yang lebih

sempit. Viskositas juga dipengaruhi oleh konsentrasi atau volume fase dalam,

yaitu berdasarkan persamaan Einstein sebagai berikut.

η = η0 (1 + 2,5φ) ...........................................Persamaan (1)

Keterangan : η = viskositas emulsi

η0 = viskositas fase kontinyu

φ = rasio volume fase dalam terhadap fase kontinyu

Berdasarkan persamaan tersebut, semakin besar rasio volume fase, maka

viskositas emulsi akan semakin meningkat. Rasio volume fase merupakan

perbandingan antara volume fase dalam terhadap volume fase kontinyu. Semakin

besar volume fase dalam, maka volume fase kontinyu akan berkurang sehingga

Page 46: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

25  

  

rasio volume fase akan semakin besar dan viskositas emulsi akan meningkat.

Namun, harus diperhatikan bahwa dengan semakin besarnya volume fase dalam,

maka akan berpengaruh pada kestabilan emulsi (Mollet, Grubermann, 2001).

Apabila konsentrasi volume meningkat , sistem tersebut menjadi lebih

tahan terhadap aliran dan menunjukkan karakteristik aliran pseudoplastik. Pada

konsentrasi yang cukup tinggi, terjadi aliran plastik. Jika konsentrasi volume

mendekati 0,74, kemungkinan terjadi inversi dengan berubahnya viskositas secara

nyata (Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993).

Perubahan sifat alir emulsi dideterminasi dengan pengukuran viskositas

dan viskoelastis dari emulsi (Sherman, 1964; Lashmar dan Beesley, 1993);

Kallioinen et al., 1994; Tambune et al., 1996; Gaspar dan Maia Campos, 2009).

Viskositas dapat membantu proses emulsifikasi dan meningkatkan resistensi

terjadinya coalescense droplet. Viskositas mempengaruhi ukuran droplet dan

stabilitas emulsi dengan cara memperlambat difusi droplet ke dalam fase luar dan

memperlambat gerakan Brownian droplet akibatnya droplet-droplet tidak dapat

bergerak bebas (Korhonen, 2003).

D. Stabilitas Emulsi

Stabilitas sebuah emulsi adalah sifat emulsi untuk mempertahankan

distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu

yang panjang (Binks, B.P., 1998).

Page 47: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

26  

  

Ketidakstabilan dalam emulsi dapat digolongkan menjadi:

1. Creaming dan sedimentasi ;

Creaming adalah pemisahan emulsi menjadi 2 bagian, dimana bagian

yang satu memiliki fase dispersi lebih banyak dari bagian yang lain. Creaming

merupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapis cairan, di mana setiap

lapis mengandung fase dispers yang berbeda. Pada emulsi tipe M/A, creaming

merupakan peristiwa pergerakan droplet minyak di bawah pengaruh gaya gravitasi

atau pada saat disentrifugasi dan membentuk suatu lapisan terkonsentrasi pada

bagian atas sediaan. Peristiwa ini tidak disertai perubahan distribusi ukuran

droplet. Sedangkan pada emulsi tipe A/M, peristiwa yang sama ini disebut

sedimentasi, dimana terjadi pengendapan droplet-droplet air yang biasanya

mempunyai berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan fase luarnya.

Emulsi yang mengalami creaming bersifat reversibel bila digojog dan akan

terbentuk kembali emulsi yang stabil (Binks, B.P.,1998).

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

creaming dan sedimentasi adalah:

1. Mengurangi ukuran rata-rata droplet, misalnya menggunakan homogeniser

yang bertekanan tinggi atau jet homogeniser

2. Mengurangi perbedaan densitas atau berat jenis antarkedua fase, yaitu

dengan cara (1) menambahkan gula atau etanol ke dalam air, (2)

menggunakan heavy water misalnya minyak trigliserida telah digunakan

untuk mengurangi Δρ.

Page 48: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

27  

  

3. Meningkatkan viskositas fase luar, misalnya mengentalkan fase air dengan

gum (Binks, B.P., 1998).

2. Flokulasi

Flokulasi merupakan penggerombolan droplet-droplet menjadi suatu

agregat tetapi lapisan pada permukaan droplet masih utuh atau tidak pecah.

Flokulasi biasanya memicu terjadinya creaming karena floks (agregat) naik lebih

cepat dibandingkan dengan droplet tunggal. Flokulasi cenderung terjadi pada

sistem emulsi yang polidispersi karena adanya perbedaan kecepatan creaming dari

droplet besar dan kecil menyebabkan droplet-droplet tersebut mempunyai jarak

yang lebih dekat dan kemungkinan besar lebih mudah beragregat dibandingkan

droplet-droplet dalam sistem monodispersi (Binks, B.P., 1998).

3. Coalescense dan cracking;

Merupakan proses pecahnya emulsi yang bersifat irreversibel.

Coalescense adalah penggabungan beberapa droplet menjadi satu droplet besar

(Binks, B.P., 1998). Apabila telah terjadi coalescence maka terjadi pemisahan

kedua fase dan emulsi menjadi rusak. Oleh karena itu kecepatan koalesen droplet-

droplet digunakan untuk pengukuran kuantitatif kestabilan emulsi.

Kecepatan coalescense dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Sifat alamiah dari film pada permukaan droplet

b. Barrier elektrik dan sterik

c. Viskositas medium dispersi

Page 49: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

28  

  

d. Rasio volume fase terdispersi dan medium dispersi

e. Distribusi ukuran droplet

f. Suhu (Mollet, Grubermann, 2001).

4. Inversi

Inversi adalah peristiwa berubahnya tipe emulsi W/O ke tipe O/W atau

sebaliknya (Anief, 1989). Inversi dapat terjadi ketika fraksi volume fase dalam (φ)

lebih dari 0,74, perubahan suhu, sifat emulgator, konsentrasi emulgator, dan

penambahan elektrolit (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).. Perubahan tipe

emulsi yang terjadi akibat perubahan suhu disebabkan oleh perubahan sifat

hidrofobisitas dari emulgator. Pada emulgator nonionik, peningkatan suhu akan

memicu perubahan tipe M/A menjadi A/M (Mollet, Grubermann, 2001).

Stabilitas emulsi dapat dievaluasi dari perubahan viskositas. Perbedaan

ukuran partikel atau perpindahan gerakan emulgator yang berlebihan selama

periode tertentu dapat diketahui dari perubahan viskositas nyata dan juga dapat

dievaluasi dari ukuran droplet (Aulton, 2002). Data tentang ukuran partikel

diperoleh dalam bentuk diameter partikel dan distribusi diameter partikel (Martin,

Swarbick, dan Cammarata,1993).

Page 50: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

29  

  

Gambar 10. Fenomena Ketidakstabilan Emulsi (Swarbrick, James, 2007).

Menurut Hukum Stokes, stabilitas emulsi dapat ditingkatkan dengan

menreduksi ukuran droplet dan distribusi ukuran droplet, mengurangi perbedaan

densitas fase luar dan dalam, dan meningkatkan viskositas fase luar (Martin,

Swarbick, dan Cammarata,1993). Berbagai faktor yang terlibat dalam laju

kecepatan pembentukan cream dapat dilihat dalam persamaan hukum Stokes di

bawah ini.

18ηg )ρ(ρ d v 21

2 −= .................................................................(2)

Keterangan: v = kecepatan pengapungan atau sedimentasi d = diameter tetesan ρ1= kerapatan fase internal ρ2 = kerapatan fase eksternal η = viskositas

Page 51: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

30  

  

g = percepatan gravitasi

Dari hukum Stokes dapat diketahui bahwa:

1. Kecepatan pembentukan cream berbanding lurus dengan selisih kerapatan

antara fase minyak dan fase air. Peristiwa pembentukan cream dapat

diminimalkan dengan memilih kerapatan dari kedua fase yang hampir sama.

Kebanyakan minyak mempunyai kerapatan di bawah 1,00.

2. Kecepatan pembentukan cream berbanding lurus dengan diameter droplet .

Droplet yang lebih kecil lebih lambat naik jika dibandingkan dengan droplet

yang besar sehingga pembentukan cream dapat diminimalkan dengan

memperkecil droplet fase terdispersi.

3. Kecepatan pembentukan cream berbanding terbalik dengan viskositas medium.

Kenaikan temperatur akan mengurangi viskositas sehingga dapat

menyebabkan creaming. Untuk menanggulangi hal ini, emulsi harus disimpan

di tempat sejuk. Creaming dapat diminimalkan dengan menaikkan viskositas

medium (Gunn, 1975).

E. Pencampuran

Pencampuran adalah salah satu proses penting dalam pembuatan sediaan

obat yang berfungsi untuk memungkinkan tercapainya homogenitas campuran

dari dua atau lebih bahan. Tingkat pencampuran tergantung pada lama

pencampuran, meskipun demikian pencampuran yang berlangsung lama tidak

menjamin tercapainya homogenitas ideal yang dikehendaki (Voigt, R., 1994).

Page 52: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

31  

  

Secara garis besar, mekanisme pencampuran cairan-cairan ada 3 yaitu: 1)

Transport bulk; merupakan analog dari convective mixing, terjadi gerakan

sejumlah besar material dari satu tempat ke tempat lain dan dapat dicapai dengan

pengaduk/pisau yang berputar pada mixer. 2) Turbulent mixing: terjadi dari

gerakan secara acak dari molekul yang dipaksa bergerak secara turbulen.

3)Molecular diffusion: merupakan analog dari diffusive mixing dimana terjadi

gerakan acak partikel secara individu dan terjadi redistribusi partikel-partikel

(Aulton, M.E., 2002). Mekanisme pencampuran menentukan rasio volume fase

(jumlah droplet dengan ukuran tertentu yang terbentuk per satuan waktu). Rasio

volume fase dipengaruhi oleh jenis alat dan rasio volume fase dalam dengan fase

luar. Apabila volume fase dalam kurang dari 30% total volume, maka droplet-

droplet tidak saling mempengaruhi dan viskositas masih rendah. Ketika φ >30%,

droplet-droplet akan saling mempengaruhi dan akan meningkatkan viskositas

(Mollet, Grubermann, 2001). Jenis alat yang digunakan menentukan tipe aliran

yang berpengaruh dalam proses pencampuran baik itu aliran laminar maupun

aliran turbulen (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).

Ketika proses pengadukan berlangsung, kedua fase cairan akan

membentuk droplet. Droplet-droplet ini bisa terbentuk dan terjadinya fase

kontinue diakibatkan karena droplet-droplet tersebut tidak stabil (Lieberman,

Rieger, dan Banker, 1996). Energi bebas permukaan dari sistem emulsi yang

tergantung pada total luas permukaan dan tegangan permukaan meningkat seiring

dengan peningkatan luas permukaan akibat proses pencampuran. Untuk

mengurangi energi bebas permukaan ini, droplet berenergi tinggi pertama kali

Page 53: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

32  

  

diasumsikan sebagai bentuk bulat sehingga luas permukaan menjadi kecil.

Kemudian tumbukan antardroplet menyebabkan terjadinya fusi droplet untuk

mengurangi luas permukaan dan tegangan permukaan menjadi stabil (Swarbrick,

James, 2007).

Faktor yang menentukan terbentuknya emulsi adalah pengadukan secara

mekanis dan faktor penting dalam menentukan efisiensi pengadukan untuk

menghasilkan ukuran droplet yang kecil adalah Weber number. Weber number

merupakan rasio tekanan LaPlace dan stress dari gradien shear. We=γ

ηGr ; η=

viskositas fase luar, G= gradien velocity, r=jari-jari droplet, γ= tegangan

permukaan. Gradien velocity yaitu intensitas pengadukan mekanis merupakan

faktor yang penting (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).

Dalam proses pembuatan emulsi, ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi hasil akhir yaitu: sifat fisika kimia bahan yang digunakan, metode

pembuatan, jenis alat, lama pencampuran, dan kecepatan yang digunakan dalam

pencampuran bahan-bahan. Proses pencampuran meliputi kecepatan putar alat dan

lama pencampuran dapat mempengaruhi kualitas produk emulsi yang dihasilkan

yaitu viskositas, ukuran droplet, distribusi ukuran droplet, dan stabilitas emulsi

(Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996). Kecepatan putar alat dan kecepatan

penambahan satu fase ke dalam fase lain menentukan dominansi droplet yang

terbentuk dan sifat dari hasil akhir (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996). Emulsi

memiliki sistem reologi non-Newtonian sehingga reologi dan viskositas sangat

dipengaruhi oleh berbagai proses pencampuran terutama oleh adanya gaya geser

yang dihasilkan dari kecepatan putar alat (Amiji, Beverly, 2003).

Page 54: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

33  

  

Jenis alat yang digunakan mempengaruhi dispersi droplet dan proses

emulsifikasi yang terjadi. Pemilihan tipe alat ditentukan oleh kepentingan

penggunaan emulsi dan hasil akhir yang diinginkan. Alat-alat pengaduk baik

sederhana maupun kompleks bekerja dengan mekanisme memecah atau

mendispersikan fase internal ke dalam fase eksternal sehingga ukuran droplet

yang dihasilkan cukup kecil untuk mencegah coalescense dan menjaga kestabilan

emulsi (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).

Optimasi proses pencampuran melibatkan pengaturan jumlah gaya geser

yang harus diberikan yang dalam hal ini dinyatakan dengan kecepatan putar untuk

menghasilkan distribusi ukuran droplet yang optimal. Selain itu, lama

pencampuran juga dapat mempengaruhi ukuran droplet rata-rata dan distribusi

ukuran droplet. Ketika kecepatan pengadukan tinggi, maka coalescense dapat

dicegah dengan cara adanya tekanan lokal dan fluktuasi kecepatan alir cairan serta

gaya geser di sekitar impeller dan tangki. Alat-alat tipe propeller dan paddle

impeller menghasilkan sistem emulsi yang lebih stabil dibandingkan dengan jenis

alat yang lain (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).

Jenis-jenis alat yang biasanya digunakan dalam proses emulsifikasi

adalah propeller atau turbine mixer, static mixers, colloid mills, homogenizer.

.Alat –alat yang dapat digunakan dalam pembuatan emulsi adalah:

1. Homogenizer

Dalam suatu homogenizer, dispersi dari dua cairan dicapai dengan

melewatkan campuran melalui suatu lubang masuk kecil pada tekanan tinggi.

Homogenizer umumnya terdiri dari dua pompa yang menaikkan tekanan dispersi

Page 55: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

34  

  

pada kisaran 500-5000 psi dan suatu lubang yang dilalui cairan serta mengenai

katup pemghomogenan yang terdapat pada tempat katup dengan spiral yang kuat.

Ketika tekanan meningkat, spiral ditekan dan sebagian dispersi tersebut bebas di

antara katup dan tempat katup. Pada titik ini, energi yang tersimpan dalam cairan

sebagai tekanan dilepaskan secara spontan sehingga produk menghasilkan

turbulensi dan shear hidraulik (Lachman, 1989).

Gambar 11. High Pressure Homogenizer (Singh, Venkatesh, 2007)

Jika proses homogenisasi dilakukan dalam pembuatan emulsi, maka

sering dihasilkan peningkatan viskositas emulsi. Peningkatan viskositas ini

kemungkinan disebabkan terbentuknya lapisan tipis emulgator yang sangat kuat

dan rapat akibat pembesaran batas antarpermukaan yang menyebabkan terjadinya

fenomena tersebut (Lachman, 1989).

2. Ultra Turrax

Dengan alat Ultra Turrax® akan diperoleh emulsi dengan dispersi yang

sangat halus, alat ini akan mendistribusikan fase internal sampai mencapai tingkat

dispersi yang tinggi sehingga droplet-droplet emulsi akan mencapai dimensi

tertentu dan dapat mengalami gerak molekular Brown (Voigt, R., 1994).

Page 56: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

35  

  

Gambar 12. Ultra Turrax (Nienow, 1997)

Gambar 13. Ultra Turrax (Anonim,

2002)

Ketika proses pembuatan emulsi A/M , fase air biasanya ditambahkan

secara perlahan ke dalam fase minyak dengan pengadukan yang konstan.

Biasanya emulsi dihomogenisasi untuk memperkecil ukuran partikel dan

meningkatkan stabilitas emulsi (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).

3. Impeller

Impeller terdiri dari beberapa macam yaitu propeller, turbin, paddle,

anchor, dan hellical ribbon. Beberapa tipe alat ini biasanya digunakan pada sistem

sediaan yang memiliki viskositas relatif rendah dan digunakan pada kecepatan

putar yang tinggi (Nienow, A.N., 1997).

propeller mixer

Gambar 14. Propeller mixer (Nienow, A.N., 1997)

Page 57: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

36  

  

Propeller mixer biasanya digunakan untuk pencampuran sediaan dengan

viskositas rendah, proses pendispersian gas dalam cairan dengan viskositas

rendah, dan pensuspensian padatan dalam cairan yang memiliki viskositas rendah

(Nienow, A.N., 1997).

4. Mixer

Ada dua tipe mixer yaitu 1) planetary mixer; termasuk mixer dengan

sistem pencampuran konveksi bergaya geser rendah. Pisau terletak pada pusat dan

berputar pada porosnya. Planetary mixer biasa digunakan di dalam pencampuran

serbuk, granul, unguenta, sabun, detergen, dan sediaan kosmetik; 2) sigma blade

mixer; tipe mixer yang umum digunakan untuk sediaan semisolid yang kaku dan

memiliki 2 buah pisau yang berbentuk seperti sigma dan berputar dan digunakan

untuk pencampuran apsta padat dan salep (Aulton, M.E., 2002).

Gambar 15: Planetary mixer Gambar 16: sigma blade mixer (Aulton, 2002)

5. Ultrasonifier

Alat ini digunakan untuk membuat emulsi dengan viskositas sedang dan

ukuran partikel kecil. Peralatan dalam perdagangan berdasarkan prinsip peniup

cairan Pohlman. Dispersi dipaksa melalui suatu mulut pada tekanan biasa, dan

dibiarkan masuk melewati suatu pisau. Tekanan yang dibutuhkan berkisar kira-

Page 58: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

37  

  

kira 150-350 psi dan menyebabkan pisau bergetar cepat menghasilkan suatu bunyi

ultrasonik (Lachmann, 1989).

Gambar 17 . Branson B-32 Ultra Sonic Bath (Anonim, 2009)

F. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik

untuk memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih

variabel bebas. Model yang diperoleh dari analisis tersebut berupa persamaan

matematika. Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor (misal A dan B)

yang masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda yaitu level rendah

dan level tinggi. Dengan desain faktorial dapat didesain suatu percobaan untuk

mengetahui faktor yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap suatu

respon (Bolton, 1997).

Optimasi campuran dua bahan (berarti ada dua faktor) dengan desain

faktorial (two level factorial design) dilakukan berdasarkan rumus :

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b12X1X2……………………………………….(3)

Y = respon hasil atau sifat yang diamati X1, X2 = level bagian A, level bagian B bo, b1, b2, b12 = koefisien dapat dihitung dari hasil percobaaan bo = rata-rata hasil semua percobaan

Page 59: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

38  

  

b1, b2, b12 = koefisien yang dhitung dari hasil percobaan

Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat

percobaan (2n=4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor).

Penamaan formula untuk jumlah percobaan = 4 adalah formula (1) untuk

percobaan I, formula a untuk percobaan II, formula b untuk percobaan III, dan

formula ab untuk percobaan IV (Bolton, 1990). Respon yang ingin diukur harus

dapat dikuantitatifkan. Rancangan percobaan desain faktorial sebagai berikut :

Tabel IV: Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Percobaan Faktor A Faktor B Interaksi

(1) - - + a + - - b - + - ab + + +

Keterangan:

(-) = level rendah (+) = level tinggi Percobaan (1) = faktor A level rendah, faktor B rendah Percobaan a = faktor A level tinggi, faktor B rendah Percobaan b = faktor A level rendah, faktor B tinggi Percobaan ab = faktor A level tinggi, faktor B tinggi

Berdasarkan persamaan tersebut dengan substitusi secara matematis,

dapat dihitung besarnya efek masing-masing faktor, maupun efek interaksi.

Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada

level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah. Konsep perhitungan efek

menurut Bolton (1990) sebagai berikut :

Efek faktorial I = [(ab+a) - (b+1] / 2

Efek faktorial II = [(ab+b) - (a+(1))] / 2

Efek faktorial III= [((1)+ab) - (a+b)] / 2

Page 60: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

39  

  

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini

memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor dan efek

interaksi antarfaktor (Bolton, 1997).

Desain faktorial telah digunakan dalam penelitian optimasi proses

pencampuran pada sediaan emulsi M/A (Prinderre et al., 1997), optimasi

formulasi dan evaluasi mekasnisme pelepasan obat pada emulai A/M

(Bjerregaard, Soderberg, Vermehren, Frokjaer, 1999), optimasi formulasi sediaan

pelepasan terkontrol dari natrium diklofenak (Gohel, Amin, 1997), pengaruh efek

muatan permukaan terhadap stabilitas suspensi (Singh, Laxmidhar, Sarama, 2001)

dan efek HPMC dan karbopol pada sifat pelepasan obat (Li, Senshang, Bruce,

Haresh, Mirchandani, Yie, 2002).

G. Landasan Teori

Potensi ekstrak pare dalam pengobatan sangat menjanjikan untuk

dikembangkan menjadi suatu bentuk sediaan ekstrak etanol buah pare yang dapat

digunakan untuk keperluan uji klinis terkait aktivitas yang dimiliki oleh pare dan

siap diaplikasikan oleh masyarakat. Bentuk sediaan farmasi yang dipilih adalah

emulsi A/M karena droplet ekstrak etanol buah pare akan terlindung atau

terdispersi dalam fase minyak sehingga dapat mengurangi rasa pahit dan mampu

melindungi protein yang terdapat di pare dari degradasi.

Page 61: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

40  

  

Sifat fisis emulsi dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu temperatur,

kecepatan putar, tegangan geser, tegangan, dan lama pencampuran (Nielloud,

2000). Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi terhadap efek lama pencampuran

dan kecepatan putar. Selama proses pencampuran, kecepatan putar yang

digunakan memberikan energi kinetik sehingga menimbulkan gaya geser pada

emulsi dan akan mempengaruhi proses emulsifikasi membentuk sistem emulsi

yang stabil, serta memungkinkan terjadinya perubahan sifat fisis emulsi. Lama

pencampuran dapat membantu proses pendispersian berlangsung dengan baik. 

Faktor lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer

merupakan proses yang simultan sehingga dipilih desain faktorial untuk melihat

efek dari faktor proses pencampuran ini dan kemungkinan terjadinya interaksi

antarfaktor. Respon yang dihasilkan dari Desain Expert 7.1.4 meliputi parameter

sifat fisis (percentile 90 ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming pada 24

jam) dan parameter stabilitas (pergeseran ukuran droplet dan profil ukuran

droplet, viskositas, dan indeks creaming selama 1 bulan). Signifikansi efek yang

terjadi dianalisis dengan uji ANOVA pada taraf kepercayaan 95%. Respon

ukuran droplet dilihat dari percentile 90 ukuran droplet.

H. Hipotesis

Faktor lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer pada level

rendah dan tinggi serta interaksi kedua faktor memiliki efek yang bermakna

terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi oral ekstrak etanol buah pare

(Momordica charantia L.).

Page 62: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

41  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental murni dengan

variabel eksperimental ganda dan desain penelitian secara desain faktorial.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas adalah kecepatan putar propeller mixer dan lama

pencampuran dengan 2 level (level rendah dan level tinggi). Level rendah

lama pencampuran adalah 5 menit dan level tinggi adalah 15 menit. Level

rendah kecepatan putar adalah 300 rpm dan level tinggi adalah 700 rpm.

2. Variabel tergantung adalah sifat fisis (percentile 90 ukuran droplet,

viskositas, dan indeks creaming), dan stabilitas (pergeseran ukuran droplet

setelah 1 bulan dan profil ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming

selama 1 bulan penyimpanan).

3. Variabel pengacau terkendali adalah lama penyimpanan dan sifat dari

wadah penyimpanan.

4. Variabel pengacau tak terkendali adalah suhu penyimpanan dan intensitas

cahaya.

Page 63: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

42  

  

C. Definisi Operasional

1. Emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare adalah suatu sistem dispersi fase air

di dalam minyak VCO dan mengandung ekstrak etanol buah pare.

2. Ekstrak etanol buah pare adalah ekstrak etanol 75% buah pare berupa serbuk

halus kering yang diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 75%.

3. Pencampuran adalah proses pendistribusian bahan satu ke bahan yang lain.

4. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini

digunakan dua faktor yaitu lama pencampuran dan kecepatan putar propeller

mixer.

5. Level adalah nilai/tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini digunakan dua

level yaitu level rendah dan tinggi lama. Level rendah dan tinggi faktor lama

pencampuran adalah 5 dan 15 menit, sedangkan level rendah dan tinggi

kecepatan putar propeller mixer adalah 300 dan 700 rpm.

6. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya dan besarnya

dapat dikuantitatifkan. Respon penelitian ini meliputi sifat fisis dan stabilitas

emulsi.

7. Sifat fisis emulsi adalah parameter untuk mengetahui kualitas fisis emulsi,

dalam penelitian ini meliputi percentile 90 ukuran droplet, uji viskositas, dan

indeks creaming dan diukur 24 jam setelah pembuatan.

8. Stabilitas emulsi adalah parameter untuk mengetahui tingkat kestabilan

emulsi, dalam penelitian ini meliputi pergeseran ukuran droplet, dan profil

ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming selama 1 bulan penyimpanan.

Page 64: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

43  

  

9. Efek adalah respon yang disebabkan yang disebabkan variasi level dan faktor.

Besarnya efek dapat dicari dengan menggunakan program Design Expert.

10. Percentile 90 ukuran droplet adalah sebanyak 90 % dari populasi memiliki

ukuran droplet di bawah nilai tertentu.

11. Perubahan ukuran droplet adalah profil perubahan percentile 90 ukuran

droplet dari emulsi selama periode waktu tertentu yaitu 24 jam, 7 hari, 15 hari,

21 hari, dan 1 bulan.

12. Perubahan viskositas adalah profil perubahan viskositas dari emulsi selama

periode waktu tertentu yaitu 24 jam, 7 hari, 15 hari, 21 hari, dan 1 bulan.

13. Perubahan indeks creaming adalah profil perubahan indeks creaming dari

emulsi selama periode waktu tertentu yaitu 24 jam, 7 hari, 15 hari, 21 hari, dan

1 bulan.

14. Pergeseran ukuran droplet (%) adalah selisih percentile 90 ukuran droplet

setelah 1 bulan dengan percentile 90 ukuran droplet 24 jam setelah pembuatan

dibagi dengan percentile 90 ukuran droplet 24 jam setelah pembuatan dikali

100%.

15. Desain faktorial adalah metode optimasi yang memungkinkan untuk

mengetahui efek yang dominan dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas

emulsi ekstrak etanol Momordica charantia L.

16. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya dan besarnya

dapat dikuantitatif (sifat fisis dan stabilitas).

Page 65: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

44  

  

D. Alat dan Bahan

1. Alat:

Propeller mixer (Janke u. Kunkel KG IKA WERK, tipe RW 15, Ultra

Turrax (Ystral Gmbh D-7801 Dottingen Tipe X 1020- Holland), mikroskop

mikromeritik (MOTIC DMB-223- Amerika Serikat), objek gelas, (25,4 x 76,2

mm dan tebal 0,8 mm microscopes slides, China), objek gelas objektif kalibrasi

skala 10 µm, viscotesterr seri VT 04 (RION-JAPAN), waterbath (Tamson

Zoetermeer – Holland, 1985, 0023), timbangan ( METTLER TOLEDO GB 3002),

pengaduk, cawan porselin, termometer, alat-alat gelas beker (Pyrex-Japan), pipet

tetes.

2. Bahan :

Ekstrak etanol buah pare (dari PT. Javaplant, Surakarta, Indonesia), buah

pare, etanol teknis 75%, asam asetat p.a, benzene p.a, gliserin pharmaceutical

grade (distributor PT. Brataco Chemica, Yogyakarta, Indonesia, No Reg : GD

780131.0, No Batch : 1330/07), span 80 pharmaceutical grade ( PT. Brataco,

LOT: B1594), Tween 80 pharmaceutical grade (distributor PT. Brataco Chemica,

Yogyakarta, Indonesia), aquadest (Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta). metil paraben pharmaceutical grade,

larutan sukrosa 50 % (Gulaku, PT. Sweet Indolampung, Indonesia), Virgin

Coconut Oil Pharmaceutical grade (VCO), reagen methylen Blue

Page 66: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

45  

  

E. Alur Penelitian

1. Data standarisasi ekstrak etanol pare berdasarkan Certificate of Analysis

(CoA) dari PT. Javaplant, Surakarta, Indonesia dan verifikasi ekstrak etanol

pare dari PT. Javaplant, Surakarta, Indonesia dengan membandingkan dengan

ekstrak hasil ekstraksi secara maserasi oleh peneliti.

2. Ekstraksi buah pare secara maserasi dengan pelarut etanol 75 % selama 24

jam. Kemudian perbandingan ekstrak hasil ekstraksi dan ekstrak dari PT.

Javaplant menggunakan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Fase diam

berupa silika gel GF 254 dan fase gerak asam asetat: benzene = 2:8 (Rita et

al., 2008)

3. Pencampuran formula emulsi ekstrak etanol buah pare dengan propeller mixer

pada suhu 35oC (kecepatan putar: 300 dan 700 rpm; lama pencampuran (5 dan

15 menit). Kemudian ukuran diperkecil dengan Ultra Turrax selama 3x1 menit

dan direplikasi sebanyak tiga kali (Bjerregaard, S., et al., 1999).

4. Uji sifat fisis dan stabilitas emulsi ekstrak etanol buah Momordica charantia

L.meliputi: sifat fisis (percentile 90 ukuran droplet, viskositas, indeks

creaming 24 jam) dan stabilitas (pergeseran ukuran droplet dan profil ukuran

droplet, viskositas, dan indeks creaming selama 1 bulan penyimpanan).

5. Analisis efek faktor (kecepatan putar propeller mixer dan lama pencampuran)

terhadap respon ( indeks creaming, viskositas, dan ukuran droplet) dengan

aplikasi desain faktorial dan program Design Expert 7.1.4. Penentuan

percentile 90 frekuensi ukuran droplet menggunakan porgram SPSS 13.

Page 67: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

46  

  

Alur penelitian dalam bentuk skema:

Gambar 18. Skema alur penelitian

Page 68: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

47  

  

F. Tata Cara Penelitian

1. Verifikasi ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) dari

PT.Javaplant, Surakarta, Indonesia

a. Ekstraksi daging buah Pare

Daging buah pare dikumpulkan dan dibersihkan, kemudian daging buah

pare dicelupkan ke dalam etanol panas selama 10 menit. Selanjutnya dipotong

kecil-kecil dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu ±500C. Buah

pare yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender

sehingga menjadi serbuk. Serbuk buah pare kemudian diekstraksi dengan etanol

75% secara maserasi selama 24 jam untuk mendapatkan ekstrak cair. Ekstrak

yang diperoleh dikentalkan dengan rotary vacum evaporator sampai diperoleh

ekstrak kental (Rita, Suirta, Sabikin, 2008).

b. Uji kualitatif ekstrak etanol buah Pare secara Kromatografi Lapis

Tipis (KLT)

Ekstrak hasil ekstraksi dan ekstrak dari PT. Javaplant masing-maisng

sebanyak 0,5 gram dilarutkan ke dalam aquadest dan etanol 75%. Sementara itu,

kertas saring dijenuhkan di dalam chamber dengan fase gerak asam asetat :

benzene = 2:8. Masing-masing ekstrak ditotolkan dengan pipa kapiler ke lempeng

KLT dengan fase diam silika gel GF254 ( Rita, Suirta, Sabikin, 2008). Setelah itu,

lempeng di masukkan ke dalam chamber yang telah jenuh. Proses elusi dilakukan

sampai jarak elusi mencapai 10 cm. Kemudian lempeng dikeluarkan dan diangin-

anginkan dan setelah itu diamati di bawah sinar UV 254 nm. Amati bercak yang

Page 69: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

48  

  

muncul beserta warna bercak. Hitung harga Rf dari masing-masing bercak dan

bandingkan harga Rf antara ekstrak Javaplant dan ekstrak hasil ekstraksi.

2.Pembuatan emulsi

a. Formula.

Formula berdasarkan perhitungan nilai HLB dari tipe emulsi yang

diinginkan yaitu tipe A/M. Emulsi yang dihasilkan memiliki nilai HLB 6,0 yang

merupakan persyaratan nilai HLB yang sesuai dengan Required HLB (RHLB)

untuk tipe emulsi A/M (Kim, 2005).

Tabel V. Formula emulsi ekstrak etanol buah pare. untuk 100 g emulsi: Komposisi Jumlah (g)

Ekstrak etanol buah pare. 14 Aquadest 10 Gliserin 7,9 Virgin Coconut Oil (VCO) 48 Span 80 12,6 Tween 80 2,4 Metil paraben 0,1 Larutan sukrosa 50% b/v 5 Total 100

Untuk setiap perlakuan, formula emulsi ekstrak etanol buah Momordica

charantia L. dibuat sebanyak 200 g emulsi dengan replikasi tiga kali. Ukuran

droplet dari tiap formula diperkecil dengan Ultra Turrax selama 3x1 menit setelah

pencampuran dengan propeller mixer (5 dan 15 menit).

Page 70: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

49  

  

b. Pembuatan formula.

1) Pembuatan larutan sukrosa 50 %

Sukrosa sebanyak 100 g dilarutkan dengan aquadest panas dalam gelas

beker, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 200 ml dan ditambahkan

aquadest hingga tanda 200 ml.

2) Pembuatan emulsi ekstrak etanol buah pare

Ekstrak pare dilarutkan terlebih dahulu dengan aquadest hingga terlarut,

kemudian ke dalam gelas beker yang berisi Tween 80 dimasukkan secara berturut-

turut ekstrak pare yang telah larut, gliserin, dan larutan sukrosa 50% b/v.

Campuran tersebut sebagai fase air. Span 80 dicampur dengan VCO di dalam

gelas beker dan sebagai fase minyak. Setelah itu, ditambahkan metil paraben ke

dalam fase minyak dan kemudian masing-masing fase dicampur dengan propeller

mixer pada suhu 35oC sesuai level faktor yang telah ditentukan ( kecepatan putar:

300 dan 700 rpm; lama pencampuran : 5 dan 15 menit). Fase air dan metil paraben

dituangkan porsi per porsi secara perlahan-lahan ke dalam fase minyak, kemudian

semua campuran tersebut dicampur dengan propeller mixer dengan variasi

kecepatan dan lama pencampuran sesuai tabel VI. Kemudian ukuran droplet

diperkecil dengan Ultra Turrax selama 3x1 menit. Setiap perlakuan direplikasi

sebanyak tiga kali.

Tabel VI. Percobaan Desain Faktorial Formula Lama Pencampuran (menit) Kecepatan Putar (rpm)

1 5 300 a 15 300 b 5 700 ab 15 700

Page 71: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

50  

  

3. Uji sifat fisis dan stabilitas emulsi

a. Uji tipe emulsi (metode warna)

Penentuan tipe emulsi ditetapkan dengan menambah reagen methylen

blue kepada emulsi dan diamati secara mikroskopik. Contoh emulsi dipreparasi di

objek glass dan diamati di bawah mikroskop. Jika dengan reagen mehyilen blue,

medium dispers berwarna biru merata maka emulsi bertipe M/A, sebaliknya bila

droplet terwarnai oleh reagen methylen blue maka emulsi bertipe M/A (Voigt,

1994).

b. Uji ukuran droplet

Sejumlah emulsi dari masing-masing formula diteteskan pada gelas objek

kemudian ukuran droplet yang terdispersi pada emulsi diamati dengan

menggunakan fotomikroskop pada perbesaran 100x. Diameter terjauh dari tiap

droplet sejumlah 500 droplet (Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993) diukur

dengan menggunakan program Motic Image Plus 2.0 yang telah dikalibrasi

dengan lensa objektif berskala 10 µm. Percentile 90 ukuran droplet dijadikan

sebagai respon ukuran droplet.

Pengukuran ukuran droplet dilakukan lima kali, yaitu 24 jam, 7 hari, 15

hari, 21 hari, dan 1 bulan setelah pembuatan emulsi untuk masing-masing

perlakuan dengan replikasi tiga kali. Sifat fisis emulsi ditentukan oleh percentile

90 ukuran droplet 24 jam dan stabilitas emulsi ditunjukkan oleh pergeseran

ukuran droplet setelah 1 bulan dan profil ukuran droplet selama 1 bulan

penyimpanan. Pergeseran ukuran droplet (%) dihitung dari selisih percentile 90

Page 72: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

51  

  

ukuran droplet setelah 1 bulan dengan percentile 90 ukuran droplet 24 jam setelah

pembuatan dibagi percentile 90 ukuran droplet 24 jam setelah pembuatan dikali

100% .

% pergeseran ukuran droplet =

100% x jam 24droplet ukuran

bulan 1droplet ukuran jam 24droplet ukuran − …………....(4)

c. Uji viskositas.

Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscometer Rion seri VT 04.

Cara: emulsi sebanyak 150 ml dimasukkan ke dalam wadah viscometer dan

dipasang pada Viscometer Rion seri VT 04. Viskositas emulsi diketahui dengan

mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas (Instruction Manual Viscometer

VT-04E). Uji viskositas dilakukan lima kali, yaitu 24 jam, 7 hari, 15 hari, 21 hari,

dan 1 bulan setelah pembuatan emulsi untuk masing-masing perlakuan dengan

replikasi tiga kali (Prinderre, Piccerelle, Cauture, Kalantzis, Reynier, Joachim,

1998).

Sifat fisis emulsi ditentukan oleh nilai viskositas 24 jam setelah

pembuatan dan stabilitas emulsi ditunjukkan oleh profil nilai viskositas selama 1

bulan penyimpanan.

d. Indeks creaming.

Emulsi tiap formula dimasukkan ke dalam tabung reaksi berskala dan

diamati pada 24 jam setelah pembuatan dan secara periodik selama 1 bulan.

Page 73: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

52  

  

Pengukuran indeks creaming dilakukan dengan menghitung rasio volume

emulsi yang memisah dibanding volume total emulsi (Aulton, 2002) dan diamati

pada 24 jam, 7 hari, 15 hari, 21 hari, dan 1 bulan setelah pembuatan.

Indeks creaming dapat dinyatakan dengan rumus:

100% x ho

hu-ho creaming Indeks % = ………..............…………..(5)

Keterangan: hu = tinggi pemisahan yang terjadi

ho = tinggi emulsi mula-mula (Aulton, M.E., 2002)

Sifat fisis emulsi ditentukan oleh persentase indeks creaming 24 jam

setelah pembuatan dan stabilitas emulsi ditunjukkan oleh profil indeks creaming

selama 1 bulan penyimpanan.

G. Analisis Data

Data standarisasi ekstrak daging buah pare mengacu pada standar yang

tercantum dalam Certificate of Analysis dan verifikasi uji kualitatif ekstrak PT.

Javaplant dan ekstrak hasil ektraksi oleh peneliti. Data penelitian adalah sifat fisis

(percentile 90 ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming) dan stabilitas

(pergeseran ukuran droplet setelah 1 bulan dan profil karakteristik ukuran droplet,

viskositas, dan indeks creaming selama 1 bulan).

Besarnya efek lama pencampuran, kecepatan putar propeller mixer , dan

interaksinya dapat dihitung dengan metode desain faktorial melalui program

Design Expert 7.1.4 (Serial number 2014.7723) dengan uji statistik ANOVA pada

taraf kepercayaan 95%. Analisis data dilakukan untuk mengetahui signifikansi

efek setiap faktor dan interaksi dalam mempengaruhi respon, serta menentukan

Page 74: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

53  

  

ada atau tidaknya hubungan dari setiap faktor dan interaksi terhadap respon. Hasil

analisis data berupa nilai p (probability value), apabila diperoleh nilai p kurang

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing faktor dan interaksi

antarfaktor memiliki efek yang signifikan terhadap respon.

Page 75: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

  

54  

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Verifikasi Ekstrak Etanol buah Pare

Tujuan verifikasi adalah untuk memastikan bahwa ekstrak dari

PT.Javaplant memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Oleh karena itu, digunakan

pembanding yang diekstraksi dengan cara yang sama. Perbandingan profil KLT

dari kedua ekstrak akan menunjukkan spesifikasi dan kebenaran ekstrak.

1. Ekstrak etanol buah pare

Ekstrak yang digunakan di dalam penelitian adalah ekstrak etanol buah

pare yang diperoleh dari Javaplant, Surakarta (Indonesia). Kandungan kimia yang

terdapat dalam ekstrak etanol pare antara lain alkaloid, diosgenin, kukurbitasin,

cucurbitin, momorcharin, asam linoleat, asam linolenat, momordicosida, asam

oleanat, tannin, glikosida, (Taylor ,L., 2002; Odebivi dan Sofowora, 1978; Trease

dan Evans, 1989).

Dosis ekstrak etanol buah pare yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 750 mg/kgBB. Hal ini karena berdasarkan Sutyarso, 1992, dosis sebesar

750 mg/kg BB masih aman terhadap organ hati.

Data mengenai standarisasi ekstrak diperoleh dari Certificate of Analysis

(CoA) dari PT. Javaplant, Surakarta (Indonesia). Menurut CoA, ekstrak etanol

buah pare berupa serbuk berwarna coklat gelap dengan karakteristik bau dan rasa

yang pahit. Kelarutan ekstrak etanol dalam etanol adalah sebesar 12,39% dan

kelarutan di dalam air sebesar 98,11%. Kukurbitasin biasanya diekstraksi dari

buah pare dengan menggunakan pelarut metanol dan etanol (Dinan, Harmatha,

Page 76: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

55  

  

Lafont, 2001) dan secara organoleptis kukurbitasin memberikan rasa pahit

(Metcalf et al. 1980).

Data kelarutan ekstrak etanol pada etanol dan air digunakan sebagai

informasi dan dasar untuk penentuan tipe emulsi yang akan dibuat. Ekstrak etanol

lebih mudah larut di dalam air dibandingkan etanol sehingga diformulasikan

emulsi tipe A/M yaitu dengan fase terdispersi air dan medium dispersi berupa

minyak. Dengan demikian, rasa pahit akan tertutupi dan emulsi yang diibuat akan

menimbulkan kenyamanan bagi pasien. Rasa pahit dapat tertutupi karena

kukurbitasin yang menyebabkan rasa pahit akan terlindungi di dalam droplet air

dengan medium dispersi minyak.

2. Ekstraksi daging buah pare

Ekstraksi buah pare dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol

75%. Perendaman daging buah pare di dalam etanol panas bertujuan untuk

menghentikan semua proses metabolisme enzim yang terdapat dalam buah pare

termasuk metabolisme mikroorganisme yang mungkin ada terdapat dalam buah

tersebut. Etanol dapat menghentikan metabolisme enzim karena etanol dapat

mendenaturasi protein dalam enzim (Voigt, R., 1994). Daging buah kemudian

diiris-iris tipis agar mempercepat proses penguapan karena dengan ketebalan yang

semakin kecil, air lebih mudah menembus pori-pori daging buah. Hal ini akan

menyebabkan penguapan air lebih mudah terjadi dan proses pengeringan

berlangsung lebih cepat.

Setelah dikeringkan maka buah pare diserbuk dan serbuk tersebut

kemudian dimasukkan ke dalam tiga buah Erlenmeyer masing-masing sebanyak

Page 77: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

56  

  

10 g dan ditambahkan pelarut etanol 75% hingga 250 ml kemudian dimaserasi

selama 24 jam. Pemisahan antara serbuk dengan ekstrak dilakukan dengan kertas

saring. Prinsip pemisahan dengan kertas saring adalah berdasarkan perbedaan

ukuran partikel. Serbuk yang memiliki ukuran partikel lebih besar akan tertinggal

di kertas saring sedangkan yang ukuran partikelnya lebih kecil akan lolos sebagai

filtrat. Filtrat inilah yang disebut ekstrak etanol buah pare.

Pengeringan ekstrak dilakukan dengan rotary vacuum evaporator

bertujuan untuk menguapkan sisa pelarut yang mungkin masih tertinggal dan

untuk memekatkan ekstrak etanol. Ekstrak kental yang diperoleh dilakukan uji

kualitatif bersama dengan ekstrak Javaplant. Kedua ekstrak tersebut dilarutkan

masing-masing 0,5 gram ke dalam dua pelarut yang berbeda yaitu etanol 75% dan

air. Hal ini karena buah pare diekstraksi dengan pelarut etanol dan dilarutkan ke

dalam aquadest karena ekstrak etanol memiliki kelarutan yang besar di dalam

aquadest menurut CoA. Berdasarkan hasil percobaan, kelarutan ekstrak etanol

lebih rendah dalam etanol dibandingkan di dalam air. Hal ini sesuai data uji yang

tertera dalam CoA Javaplant. Ekstrak tersebut kemudian ditotolkan ke lempeng

KLT untuk uji kualitatif.

3. Uji kualitatif dan perbandingan profil KLT kedua ekstrak etanol buah

pare

Tujuan uji kualitatif adalah untuk membandingkan kandungan senyawa

di dalam kedua ekstrak tersebut. Fase gerak yang digunakan adalah asam asetat :

benzene = 2:8 dan fase diam yang digunakan adalah silika gel GF254 (Rita, Suirta,

Sabikin, 2008).

Page 78: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

57  

  

Pengamatan bercak yang timbul dilakukan di bawah sinar UV 254 nm

Bercak yang timbul memberikan warna hijau di bawah sinar UV 254 nm.

Gambar 19. Hasil uji kualitatif dengan KLT pada UV 254

Keterangan : E1 = Ekstrak kering Javaplant dalam pelarut etanol E2 = Ekstrak kental dalam pelarut etanol A1 = Ekstrak kering Javaplant dalam pelarut aquadest A2 = Ekstrak kental dalam pelarut aquadest

Tabel VII. Hasil perhitungan nilai Rf uji KLT 254 nm A1 A2 E1 E2

Rf - -

- -

0,51 -

0,51 0.71

Warna - - hijau hijau

Page 79: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

58  

  

Berdasarkan hasil percobaan, profil KLT dan harga Rf untuk bercak

dengan pelarut etanol dari kedua ekstrak sama yaitu 0,51 dan berwarna sama

sedangkan bercak ekstrak yang dilarutkan ke dalam air tidak teramati. Pada

ekstrak pekat dalam pelarut etanol memiliki dua bercak dengan nilai Rf 0,51 dan

0,71. Hal ini menunjukkan bahwa kedua ekstrak pare memiliki kandungan

senyawa yang identik.

B. Pembuatan Emulsi

Emulsi yang dibuat merupakan emulsi oral ekstrak etanol buah pare tipe

A/M dengan HLB 6,0 yang berdasarkan Required HLB dari VCO. Pembuatan

emulsi berdasarkan aplikasi desain faktorial dalam menentukan jumlah perlakuan

atau percobaan dan jenis formula. Dalam penelitian ini, faktor yang akan diteliti

secara desain faktorial adalah lama pencampuran (faktor A) dan kecepatan putar

propeller mixer (faktor B).

Faktor yang diteliti terdiri dari dua level yaitu level tinggi dan rendah.

Adapun level rendah dan tinggi untuk masing-masing faktor adalah 5 dan 15

menit untuk faktor A dan 300 dan 700 rpm untuk faktor B. Pemilihan level rendah

dan tinggi dari kedua faktor ini berdasarkan hasil orientasi sebelum penelitian,

dimana diperoleh bahwa pada menit kelima sudah terbentuk massa emulsi (secara

visual menunjukkan ciri-ciri emulsi) dan pada menit ke-15 masih menunjukkan

massa emulsi yang tidak terpisah secara visual. Pemilihan level faktor lama

pencampuran ini juga pernah dilakukan oleh Gohel, Amin, 1997, yang meneliti

tentang optimasi pencampuran dengan kajian terhadap pelepasan terkontrol

Page 80: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

59  

  

Natrium Diklofenak dalam sistem microsphere yaitu dengan level rendah 5 menit

dan 15 menit. Pemilihan level kecepatan putar juga didasarkan pada hasil orientasi

sebelum penelitian yaitu pada kecepatan putar 300 rpm secara visual sudah bisa

membentuk massa emulsi yang tidak terpisah secara visual (pencampuran sudah

homogen secara visual) dan pada kecepatan 700 rpm, massa yang terbentuk tidak

terpisah secara visual.

Dalam penelitian ini terdapat empat formula dan dilakukan replikasi

sebanyak 3 kali. Formula emulsi ini mempunyai dua fase yaitu fase air dan fase

minyak. Fase air terdiri dari ekstrak etanol buah pare, aquadest, gliserin, larutan

sukrosa 50% b/v, dan Tween 80. Fase minyak terdiri dari VCO dan Span 80.

Dalam penelitian ini digunakan pengawet metil paraben yang terbukti aman

(Boylan, Cooper, Chowhan, 1986) dan bekerja efektif pada pH 4-8.

Emulgator yang digunakan merupakan surfaktan nonionik yang aman

dan tidak toksis bila digunakan secara oral (Rowe, Paul, Marian, 2009). Surfaktan

nonionik kurang sensitif terhadap perubahan pH dan elektrolit (Kim, 2005).

Dalam penelitian ini dipilih kombinasi emulgator Tween 80 dan Span 80 karena

kombinasi tween dan span dengan proporsi tertentu akan menghasilkan emulsi

sesuai dengan tipe yang diinginkan (Martin, Swarbick, Cammarata, 1993). Span

80 dan Tween 80 mempunyai panjang rantai hidrokarbon yang sama sehingga

ikatan antara span dan tween akan seimbang dan mampu menghasilkan lapisan

film yang stabil. Tipe emulsi yang dihasilkan adalah A/M dengan kombinasi

Tween 80 dan Span 80 pada proporsi tertentu yang menghasilkan nilai HLB 6,0.

Page 81: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

60  

  

Gambar 20. Mekanisme kerja Tween 80 dan Span 80 pada emulsi A/M berdasarkan modifikasi dari Martin, Swarbick, Cammarata, 1993.

Berdasarkan gambar 20, mekanisme kerja Tween 80 dan Span 80 dapat

dijelaskan sebagai berikut: rantai hidrokarbon Span 80 akan terletak pada fase

minyak (medium dispersi). Kepala sorbitan yang banyak dan besar dari molekul

span akan mencegah ekor-ekor hidrokarbon mendekat secara rapat atau dekat di

dalam fase minyak. Ketika tween ditambahkan, rantai hidrokarbon tween akan

masuk ke dalam fase minyak juga, kemudian rantai lain yang tersisa bersama

dengan cincin sorbitan dan rantai polioksietilen akan memasuki fase air. Rantai

hidrokarbon tween akan terletak bersama-sama dengan rantai hidrokarbon span di

dalam fase minyak dan membentuk ikatan Van der Waals yang efektif. Rantai

polioksietilen dan cincin sorbitan akan menghasilkan gaya tolak menolak

Page 82: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

61  

  

antardroplet yang diakibatkan oleh adanya halangan sterik dari kedua molekul

tersebut (Martin, Swarbick, Cammarata, 1993). Selain itu, bagian hidrofilik dari

tween dan span saling berinteraksi dalam ikatan hidrogen.

Ekstrak pare dilarutkan ke dalam air terlebih dahulu karena ekstrak

tersebut berbentuk serbuk halus sehingga bila berupa larutan air akan lebih mudah

didispersikan ke dalam fase minyak. Gliserin digunakan sebagai agen peningkat

viskositas dan membantu dalam proses mencegah pertumbuhan mikroba karena

gliserin yang digunakan secara oral dapat berfungsi sebagai pengawet (Boylan,

Cooper, Chowhan, 1986). Larutan sukrosa 50% b/v digunakan untuk mengurangi

perbedaan berat jenis kedua fase dengan cara meningkatkan viskositas sehingga

dapat membantu mencegah creaming (Binks, 1998) .

VCO digunakan sebagai fase minyak dalam emulsi A/M karena VCO

mempunyai Required HLB sekitar 6 (Philip, 2004). VCO memiliki kelarutan

dalam air, yaitu membentuk campuran homogen berwarna putih ketika dicampur

dengan sedikit air (Patil, 2009). Sifat inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan

emulsi karena akan mempermudah proses pencampuran atau pendispersian kedua

fase dan pemisahan lebih minimal. Hal ini didukung dengan perbedaan berat jenis

VCO dan air yang tidak terlalu besar yaitu VCO mempunyai berat jenis 0,9160

gr/cm3 dan air sekitar 1 gr/cm3 sehingga diharapkan pemilihan minyak ini dapat

memperkecil kecepatan creaming dan dengan adanya penambahan sukrosa dapat

meminimalisasi terjadinya creaming. Gliserin pada suhu 25oC mempunyai berat

jenis 1,2620 gr/cm3 (Boylan, Cooper, Chowman, 1986).

Page 83: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

62  

  

Proses pembuatan emulsi dilakukan dengan alat propeller mixer. Dalam

pencampuran fase A terlebih dahulu larutan ekstrak pare dalam aquadest

dicampur dengan Tween 80 lalu dilanjutkan dengan gliserin dan larutan sukrosa.

Lama pencampuran tiap fase juga disesuaikan dengan level rendah dan tinggi

faktor lama pencampuran. Setelah pencampuran dengan propeller mixer, ukuran

droplet diperkecil dengan menggunakan Ultra Turrax selama 3x1 menit. Propeller

mixer digunakan karena emulsi A/M yang dibuat memiliki viskositas yang rendah

(Niewnow, 1997; Lachmann, 1989) dan bertujuan untuk menyeragamkan ukuran

droplet yang terbentuk sebelum dihomogenisasi. Hal ini karena arah aliran pada

propeller mixer merupakan arah aliran aksial yaitu berputar pada poros (Lachman,

1989). Arah aliran aksial mempunyai arah aliran yang searah sehingga mampu

berputar secara kontinyu dan mampu menyeragamkan droplet yang terbentuk.

Penelitian ini tidak menggunakan blender karena pisau terdapat pada dasar wadah

sehingga menyebabkan campuran hanya statis di bagian dasar wadah dan ukuran

droplet yang terbentuk kurang seragam. Tujuan penggunaan alat Ultra Turrax

adalah untuk mengecilkan ukuran partikel sehingga diharapkan dapat

meningkatkan stabilitas emulsi (Bjerregaard, Soderberg, Vermehren, Frokjaer,

1999). Dalam suatu homogenizer, dispersi dari dua cairan dicapai dengan

melewatkan campuran melalui suatu lubang masuk kecil pada tekanan tinggi

sehingga ukuran droplet menjadi lebih kecil (Lachmann, 1989).

Proses pencampuran emulsi dilakukan suhu kamar dengan pengaturan

suhu di water bath pada suhu 35oC. Tujuan penggunaan suhu kamar adalah

dikarenakan suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi

Page 84: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

63  

  

terutama bila pada suhu yang tinggi karena akan cenderung terjadi perubahan

hidrasi yang signifikan pada lapisan antarmuka dan stabilitas emulsi akan

berkurang (Eccleston, 2007). Pada saat penelitian berlangsung, suhu kamar

mengalami perubahan terus menerus karena pengaruh cuaca lingkungan, oleh

karena itu variabel suhu dikendalikan agar tidak mempengaruhi hasil akhir. Hal

ini karena faktor yang ingin diteliti pengaruhnya terhadap stabilitas emulsi adalah

kecepatan dan lama pencampuran sehingga dengan pengendalian faktor suhu bisa

meminimalisasi bias yang akan terjadi.

C. Pengujian Tipe Emulsi

Tujuan pengujian tipe emulsi adalah untuk membuktikan bahwa emulsi

yang dibuat merupakan emulsi tipe A/M karena emulsi yang dibuat mempunyai

nilai HLB teoritis 6,0. Nilai HLB teoritis tersebut merupakan nilai HLB bagi

emulsi tipe A/M (Kim, 2005).

Pengujian tipe emulsi dilakukan dengan metode warna dan diamati

secara mikroskopik. Reagen yang biasa digunakan adalah methylen blue.

Penambahan reagen tersebut kepada emulsi tipe M/A akan menyebabkan fase luar

(medium dispersi) terwarnai (warna biru) sedangkan pada emulsi tipe A/M, fase

terdispersi (droplet) akan terwarnai (warna biru) (Voigt, R., 1994).

Berdasarkan gambar 21, didapatkan bahwa emulsi merupakan emulsi

tipe A/M dengan terwarnainya fase terdispersi sehingga droplet berwarna biru.

Hal ini membuktikan bahwa fase kontinyu merupakan fase minyak dan droplet

merupakan fase air.

Page 85: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

64  

  

Perbesaran 100x

Gambar 21. Hasil pengujian tipe emulsi dengan methylen blue

Keterangan: F1 : Formula dengan level rendah lama pencampuran dan kecepatan putar Fa: Formula dengan level tinggi lama pencampuran dan level rendah kecepatan putar Fb: Formula dengan level rendah lama pencampuran dan level tinggi kecepatan putar Fab: Formula dengan level tinggi lama pencampuran dan kecepatan putar

Page 86: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

65  

  

D. Sifat Fisis dan Stabilitas Emulsi

Sifat fisis dan stabilitas berperan penting dalam menentukan kualitas dan

penerimaan sediaan oleh konsumen.

Tabel VIII. Karakterisasi sifat fisis dan stabilitas emulsi Percentile 90 ukuran droplet (µm) F1 Fa Fb Fab

24 jam 17.589± 1.041 15.120 ± 2.665 15.710 ± 1.811 13.865 ± 1.162 7 hari 22.408± 4.823 24.461 ± 5.769 24.861 ± 3.671 20.389 ± 0.463 15 hari 24.266± 6.676 23.933 ± 2.650 25.692 ± 3.983 23.955 ± 4.667 21 hari 28.617± 5.309 29.789 ± 1.868 27.764 ± 5.309 27.263 ± 4.519 1 bulan 32.683± 4.404 28.367 ± 1.091 27.067 ± 6.301 29.933 ±4.319 Viskositas (dPas) 24 jam 1.0 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1 1.1 ± 0.3 7 hari 1.1 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1 ± 0.1 1 15 hari 1.2 ± 0.1 1.2 ± 0.1 1.2 1.1 ± 0.1 21 hari 1.2 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1 bulan 1.1 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1.1 ± 0.1 1.1 ± 0.1 Indeks Creaming (%) 24 jam 34.05 ± 0.43 34.68 ± 0.28 34.70 ± 0.73 33.41 ± 0.64 7 hari 32.44 ± 0.92 33.71 ± 0.26 32.73 ± 0.39 32.44 ± 0.59 15 hari 32.11 ± 1.27 33.71 ± 0.26 32.73 ± 0.39 32.44 ± 0.59 21 hari 31.50 ± 1.80 33.71 ± 0.26 32.73 ± 0.39 32.44 ± 0.59 1 bulan 31.20 ± 2.21 33.08 ± 0.39 32.56 ± 0.59 31.77 ± 0.25

Pergeseran Ukuran Droplet (%) 85.815±21.039 91.265±31.284 71.123±44.973 116.399±30.749

1. Karakterisasi sifat fisis emulsi

Sifat fisis emulsi yang dievaluasi dari sediaan emulsi ekstrak etanol buah

pare, antara lain ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming setelah 24 jam

pembuatan. Pengukuran sifat fisis dilakukan pada 24 jam setelah pembuatan

karena sediaan emulsi oral ekstrak etanol buah pare tersebut diasumsikan sudah

tidak dipengaruhi oleh gaya dari luar. Selain itu sediaan tersebut memiliki

viskositas rendah dengan kecenderungan coalescense yang tinggi sehingga

Page 87: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

66  

  

pengukuran pada 24 jam dapat menggambarkan keadaan yang terjadi sebelum

terjadi perubahan.

Uji ukuran droplet dilakukan untuk mengetahui ukuran dan distribusi

droplet dari sistem emulsi tipe A/M. Ukuran droplet menjadi faktor penting dalam

mendeterminasi terjadinya fenomena creaming dan berkaitan dengan stabilitas

fisis suatu emulsi. Bila terjadi peningkatan diameter ukuran droplet sebanyak dua

kali maka terjadi peningkatan kecepatan creaming empat kali lipat (Martin,

Swarbick, dan Cammarata,1993). Distribusi ukuran droplet juga berkaitan dengan

kecepatan creaming dan coalescense juga. Semakin seragam ukuran droplet yang

terbentuk maka laju creaming dapat diminimalisasi.

Ukuran droplet yang semakin kecil akan semakin meningkatkan stabilitas

emulsi. Ukuran droplet emulsi biasanya berkisar dari 1-100 µm (Lieberman,

Rieger, dan Banker, 1996). Pengukuran ukuran droplet dilakukan dnegan

menggunakan mikroskop MOTIC dan program Motic Image Plus 2.0.

Pengukuran dilakukan terhadap 500 droplet dari tiap perlakuan dan diamati pada

24 jam, 7 hari, 15 hari, 21 hari, dan 1 bulan dengan perbesaran 100x. Respon yang

dihasilkan dari pengukuran ukuran droplet adalah percentile 90 ukuran droplet.

Percentile 90 menunjukkan sebanyak 90% dari populasi droplet berada di bawah

nilai tertentu. Percentile 90 digunakan sebagai respon karena lebih dapat

memrepresentasikan distribusi ukuran droplet dan perubahan ukuran droplet dari

waktu ke waktu yang terdapat dalam sistem.

Nilai diameter rata-rata (mean) tidak digunakan sebagai respon karena

distribusi ukuran droplet dalam sistem emulsi ini merupakan polidispersi sehingga

Page 88: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

67  

  

tidak bisa menggambarkan ukuran droplet yang sebenarnya. Modus juga tidak

dapat digunakan sebagai respon di dalam penelitian ini karena dari hasil analisis

data didapatkan modus ukuran yang sama dari semua formula sehingga kurang

representatif dalam menggambarkan ukuran droplet yang sebenarnya.

Viskositas menggambarkan kekentalan suatu emulsi yang menentukan

penampilan emulsi dan kenyamanan penggunaannya. Tujuan pengukuran

viskositas adalah untuk mengetahui perubahan konsistensi dari sediaan.

Perubahan konsistensi emulsi dideterminasi dengan pengukuran viskositas emulsi

(Sherman, 1964; Lashmar dan Beesley, 1993); Kallioinen et al, 1994; Tambune et

al, 1996; Gaspar dan Maia Campos, 2009). Pengukuran viskositas dilakukan

dengan menggunakan Viscometer Rion seri VT-04. Pengukuran viskositas

dilakukan pada 24 jam setelah pembuatan, hari ke-7, hari ke-15, hari ke-21, dan 1

bulan setelah pembuatan.

Viskositas merupakan tahanan untuk mengalir. Semakin besar viskositas

suatu sediaan berarti sediaan tersebut semakin kental dan demikian sebaliknya.

Respon viskositas dapat menggambarkan stabilitas suatu sediaan emulsi (Thadros,

2005). Suatu sistem emulsi dikatakan stabil salah satunya ditandai dengan sifat

alir/reologi dan viskositas yang tidak berubah selama penyimpanan. Sebagian

besar tipe aliran sediaan emulsi mengikuti tipe aliran non Newtonian khususnya

pseudoplastis. Sifat alir yang non Newtonian menyebabkan viskositas sediaan

emulsi dapat dipengaruhi oleh proses pencampuran (Amiji, Beverly, 2003).

Indeks creaming juga merupakan salah satu parameter sifat fisis dan

stabilitas emulsi. Nilai indeks creaming diperoleh dengan mengamati tinggi

Page 89: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

68  

  

creaming yang terjadi. Tujuan pengukuran indeks creaming adalah untuk

mengetahui apakah terjadi pemisahan fase air dan minyak di dalam sistem emulsi.

Pengukuran indeks creaming dilakukan pada 24 jam, 7 hari, 15 hari, 21 hari, dan

1 bulan. Pengukuran indeks creaming diperlukan karena emulsi oral ekstrak

daging buah pare merupakan makroemulsi dengan rentang ukuran droplet dari 1 -

100 µm. Pada sistem makroemulsi pemisahan biasanya terjadi akibat pengaruh

gravitasi (Nielloud dan Mestres, 2000). Oleh karena itu terdapat kecenderungan

yang besar bagi emulsi untuk mengalami creaming.

Sistem emulsi yang dibuat merupakan tipe A/M sehingga biasanya

fenomena indeks creaming yang terjadi disebut proses sedimentasi yaitu

mengendapnya droplet fase air ke dasar tabung. Hal ini terjadi karena fase air

memiliki berat jenis yang lebih berat dibandingkan dengan fase minyak yaitu

berat jenis air sekitar 1 g/cm3 dan berat jenis VCO 0,9160 g/cm3.

Berdasarkan data pada tabel VIII di atas, ukuran droplet paling kecil

ditunjukkan pada hasil formula ab (level tinggi kedua faktor). Urutan ukuran

droplet dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah Fab < Fa < Fb < F1.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai percentile 90 yang lebih kecil yaitu 13,865 µm <

15,120 µm < 15,710 µm < 17,589 µm. Semakin kecil respon percentile 90 yang

diperoleh berarti semakin banyak droplet dengan ukuran kecil yang terdapat di

dalam sistem, misalnya nilai percentile 90 sebesar 15,120 µm berarti sebanyak

90% dari populasi droplet mempunyai ukuran di bawah ukuran 15,120 µm.

Secara visual dapat dilihat bahwa ukuran droplet terbesar dicapai pada

saat level rendah faktor lama pencampuran dan kecepatan putar (F1) sedangkan

Page 90: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

69  

  

ukuran droplet terkecil dicapai pada saat level tinggi dari faktor lama

pencampuran dan kecepatan putar (Fab). Hal ini mungkin dikarenakan pada Fab

lama pencampuran dan kecepatan putar berada pada level tinggi. Semakin tinggi

kecepatan putar maka shearing stress yang diberikan akan semakin besar

sehingga akan semakin mampu menginduksi deformasi fase internal menjadi

droplet-droplet. Semakin besar deformasi yang terjadi maka akan terjadi

pemecahan droplet-droplet yang lebih kecil sehingga luas permukaan kontak

dengan emulgator semakin luas. Waktu pencampuran yang lebih lama juga akan

menyebabkan kontak fase internal dengan shearing stress yang diberikan semakin

lama sehingga energi tersebut semakin mampu mendeformasi droplet-droplet.

Pada waktu pencampuran yang singkat dengan kecepatan putar yang rendah, telah

terjadi deformasi droplet namun energi yang diberikan belum mampu memecah

droplet menjadi droplet yang lebih kecil sehingga ukuran droplet yang dihasilkan

lebih besar.

Percentile 90 ukuran droplet lebih kecil pada level tinggi lama

pencampuran dan lebih besar pada level rendah lama pencampuran. Hal ini

mungkin disebabkan oleh karena waktu pencampuran yang lebih lama

memungkinkan proses pendispersian berlangsung lebih homogen dan berlangsung

dengan baik. Data penelitian ini sesuai dengan teori yang ada yaitu, menurut

Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996, proses pendispersian/pencampuran yang

diulang-ulang dalam artian dalam waktu yang lebih lama dapat mengakibatkan

penurunan ukuran droplet dan mempersempit distribusi ukuran droplet.

Page 91: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

70  

  

Parameter sifat fisis emulsi ditunjukkan melalui respon viskositas 24 jam.

Berdasarkan data pada tabel VIII, didapatkan bahwa viskositas sediaan pada 24

jam setelah pembuatan tiap formula relatif sama yaitu berkisar dari1,0-1,1 dPas.

Nilai viskositas terbesar ke nilai viskositas terkecil adalah ditunjukkan oleh Fab,

Fa, F1, dan Fb. Secara visual juga dapat dilihat bahwa viskositas pada level tinggi

kecepatan putar lebih tinggi daripada level rendah kecepatan putar sedangkan

viskositas yang lebih tinggi dicapai pada level tinggi lama pencampuran dan

viskositas lebih rendah pada level rendah lama pencampuran.

Parameter sifast fisis emulsi yang lain ditunjukkan oleh nilai indeks

creaming pada 24 jam setelah pembuatan. Semakin besar nilai indeks creaming

maka sifat fisis emulsi tersebut semakin bagus karena semakin sedikit pemisahan

yang terjadi. Hasil pengukuran indeks creaming menunjukkan bahwa indeks

creaming terbesar pada Fb dengan level rendah lama pencampuran dan level

tinggi kecepatan putar dan indeks creaming terkecil pada Fab dengan level tinggi

dari lama pencampuran dan kecepatan putar.

Hubungan antara ketiga respon dapat dijelaskan secara teoritis yaitu

ukuran droplet yang lebih kecil akan meningkatkan viskositas sehingga pemisahan

tidak akan mudah terjadi. Ukuran droplet yang kecil mempunyai kecepatan

pemisahan yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran droplet yang lebih besar.

Hal ini dikarenakan kecepatan pemisahan juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi

terutama pada makroemulsi (Nielloud dan Mestres, 2000). Salah satu unsur dalam

droplet yang dapat dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah massa. Semakin besar

ukuran droplet maka massa droplet akan semakin besar sehingga lebih mudah

Page 92: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

71  

  

dipengaruhi dan kecepatan pemisahan semakin cepat terjadi. Viskositas yang

rendah juga memudahkan pergerakan dari droplet sehingga memungkinkan

terjadinya peristiwa creaming tepatnya sedimentasi (sistem A/M) secara lebih

cepat.

Berdasarkan tabel VIII, hubungan antara ketiga respon yang diamati

dapat ditunjukkan bahwa hasil respon ukuran droplet sesuai dengan respon

viskositas, yaitu dengan semakin kecil ukuran droplet maka viskositas semakin

meningkat (pada Fab). Hal ini dikarenakan luas kontak permukaan lebih besar

sehingga memungkinkan proses pelapisan droplet oleh emulgator berlangsung

dengan baik. Sistem lapisan film yang terbentuk akan semakin rigid sehingga

akan meningkatkan viskositas dari emulsi (Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996).

Berdasarkan data yang diperoleh, indeks creaming yang paling

berlawanan dengan hasil respon ukuran droplet dan viskositas. Indeks creaming

terkecil justru terdapat pada Fab dengan ukuran droplet terkecil dan viskositas

yang terbesar. Indeks creaming terbesar terdapat pada Fb yang memiliki viskositas

terendah. Secara teoritis, semakin kecil viskositas maka droplet lebih mudah

bergerak bebas sehingga lebih mudah mengendap. Viskositas yang rendah akan

menyebabkan adanya pergerakan bebas dari droplet-droplet dan akhirnya akan

saling bertumbukan sehingga droplet-droplet akan saling menempel (Swarbrick,

James, 1992).

Ketidaksesuaian hubungan antara masing-masing respon ini mungkin

dikarenakan adanya variabel pengacau misalnya nilai SD yang besar dan bias

yang terjadi selama penelitian.

Page 93: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

72  

  

2. Stabilitas emulsi.

Parameter stabilitas emulsi meliputi pergeseran ukuran droplet setelah

satu bulan dan profil ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming selama satu

bulan. Perubahan respon yang terjadi selama 1 bulan dianalisis kebermaknaan

perubahan yang terjadi dengan repeated ANOVA (ukuran droplet dan pergeseran

ukuran droplet), dan uji Friedman dengan Post Hoc uji Wilcoxon (viskositas dan

indeks creaming). Apabila nilai p<0,05 pada multivariate test dan uji Friedman

berarti paling tidak ada perbedaan yang bermakna pada dua pengukuran (Dahlan,

2008). Apabila perubahan yang terjadi signifikan maka dapat disimpulkan bahwa

telah terjadi ketidakstabilan emulsi. Parameter yang digunakan dalam penilaian

signifikansi perubahan yang terjadi adalah berdasarkan waktu awal dengan waktu

berikutnya.

Tujuan pengamatan ukuran droplet selama 5 periode waktu adalah untuk

mengamati apakah ada terjadi perubahan ukuran droplet dari waktu ke waktu dari

masing-masing formula sehingga dapat diketahui jenis-jenis fenomena yang

terjadi selama periode waktu tersebut dan pengaruhnya terhadap stabilitas emulsi.

Tujuan uji pergeseran ukuran droplet adalah untuk mengetahui

perubahan ukuran droplet setelah 1 bulan penyimpanan dan pengaruhnya terhadap

stabilitas emulsi. Pergeseran ukuran droplet diperoleh dari selisih ukuran droplet 1

bulan dengan 24 jam setelah pembuatan. Ukuran droplet merupakan data dengan

distribusi normal sehingga diuji dengan repeated ANOVA.

Stabilitas emulsi dapat dideterminasi dari gambaran ukuran droplet

selama kurun waktu penyimpanan. Suatu sistem emulsi yang stabil idealnya tidak

Page 94: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

73  

  

mengalami perubahan ukuran droplet dari waktu-waktu. Hasil pengukuran

menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan ukuran droplet ke arah ukuran yang

lebih besar dalam sistem emulsi tersebut yang ditandai dengan besarnya

persentase pergeseran ukuran yang terjadi. Semakin besar pergeseran ukuran

droplet yang terjadi berarti sistem semakin tidak stabil karena ukuran droplet

setelah 1 bulan telah berbeda jauh dengan ukuran saat 24 jam.

Profil viskositas digunakan untuk mengamati perubahan konsistensi

emulsi. Respon viskositas dapat menggambarkan stabilitas emulsi dan perubahan

nilai viskositas secara periodik dapat diamati melalui profil viskositas. Sistem

emulsi diharapkan dapat tetap mempertahankan viskositas selama masa

penyimpanan sehingga zat aktif dapat tetap terdispersi di dalam sistem dan tetap

dapat diterima konsumen. Nilai viskositas yang ideal dan stabil penting di dalam

sistem polidispersi karena variasi ukuran droplet akan mempengaruhi kecepatan

terjadinya creaming dan coalescense.

Profil indeks creaming digunakan untuk mengamati pemisahan fase yang

terjadi dalam sediaan emulsi. Indeks creaming diukur dengan mengamati tinggi

pemisahan yang terjadi. Semakin besar indeks creaming maka emulsi semakin

stabil, demikian sebaliknya. Indeks creaming perlu diperhatikan dalam sistem

distribusi yang polidispersi karena variasi ukuran droplet akan mempengaruhi

kecepatan pemisahan. Emulsi yang stabil adalah emulsi yang tidak terpisah dalam

jangka waktu tertentu.

Page 95: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

74  

  

        Gambar 22. Distribusi ukuran droplet selama 1 bulan

Gambar 23. Profil viskositas selama 1 bulan

Page 96: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

75  

  

Gambar 24. Profil indeks creaming selama 1 bulan

Berdasarkan data pada tabel VIII dan gambar 22, terjadi peningkatan

ukuran droplet ke arah yang lebih besar selama 1 bulan pada semua formula

dengan percentile 90 ukuran terbesar terdapat pada formula 1 yaitu sebesar

32.683±4.404µm. Karakteristik ukuran droplet masing-masing formula

menunjukkan bahwa seiring peningkatan waktu penyimpanan, droplet dengan

ukuran yang kecil semakin tidak terlihat atau semakin sedikit. Hal ini dikarenakan

sistem distribusi ukuran droplet yang terdapat dalam sistem emulsi ini merupakan

polidispersi. Semakin luas distribusi ukuran droplet maka perbedaan kecepatan

pergerakan antardroplet semakin besar. Droplet besar akan bergerak lebih cepat

dibandingkan droplet yang lebih kecil dan hal ini memicu terjadinya

ketidakstabilan emulsi.

Page 97: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

76  

  

Pada sistem emulsi A/M, lapisan film emulgator yang tebal dan kuat

sangat berperan penting karena droplet air biasanya netral atau bermuatan negatif

lemah sehingga tidak ada electrical barrier yang dapat mencegah coalescense.

Stabilitas emulsi A/M dapat dikatakan tergantung pada efek dan kemampuan

mekanik film pelindung (Mollet, Grubermann, 2001).

Lama pencampuran dan kecepatan putar alat pada level tertentu dapat

membantu proses pendispersian fase internal ke dalam medium dispersi dan

menginduksi deformasi liquid-liquid interface sehingga droplet-droplet dapat

terbentuk. Semakin tinggi kecepatan alat maka semakin besar gaya geser yang

ditimbulkan sehingga gaya yang menginduksi proses deformasi dan pendispersian

fase internal ke medium dispersi semakin besar. Semakin besar gaya yang

menginduksi deformasi dan dikombinasikan dengan waktu pencampuran yang

lama maka ukuran droplet yang dihasilkan lebih kecil. Waktu pencampuran yang

lebih lama membuat sistem dapat bercampur dengan lebih homogen dan droplet-

droplet dapat terdispersi menjadi droplet-droplet yang lebih kecil (Lieberman,

Rieger, dan Banker, 1996).

Peningkatan ukuran droplet ke arah yang lebih besar mungkin

disebabkan oleh beberapa hal antara lain: terjadinya Ostwald ripening dan

coalescense. Pada peristiwa Ostwald ripening, droplet-droplet yang berukuran

kecil akan menempel pada droplet yang lebih besar sehingga droplet yang besar

akan menjadi semakin besar. Hal ini dapat terjadi karena sistem emulsi dalam

penelitian merupakan sistem polidispersi sehingga terdapat variasi ukuran droplet

dengan rentang yang cukup luas (Binks, B.P.,1998). Coalescense merupakan

Page 98: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

77  

  

peristiwa bergabungnya droplet-droplet (ukuran yang relatif sama) menjadi

droplet yang lebih besar (Binks, B.P., 1998). Peristiwa ini juga dapat

mengakibatkan terjadinya peningkatan ukuran droplet. Fenomena ketidakstabilan

ini dapat terjadi karena rusaknya lapisan film emulgator ataupun karena proses

pendispersian yang kurang sempurna.

Ukuran droplet paling besar terdapat pada formula 1 pada level rendah

kedua faktor. Hal ini mungkin disebabkan waktu pencampuran yang kurang cukup

lama untuk menghomogenkan proses pendispersian akibatnya droplet-droplet

kurang memiliki kesempatan untuk terdispesi dan dideformasi menjadi droplet-

droplet yang lebih kecil. Semakin besar ukuran droplet mengakibatkan kurang

maksimalnya pelapisan droplet oleh molekul emulgator sehingga ikatan

antardroplet lebih lemah dan kurang rigid sehingga droplet-droplet dapat saling

bergabung dan menyebabkan ketidakstabilan (Martin, et al., 1993).

Pada formula ab dengan level tinggi dari kedua faktor, pada pengamatan

24 jam mempunyai ukuran droplet yang paling kecil dibandingkan formula

lainnya. Seiring bertambahnya waktu penyimpanan, ukuran droplet pada formula

ini bertambah drastis sehingga pergeseran ukuran droplet paling besar. Persentase

pergeseran ukuran droplet lebih besar pada level tinggi lama pencampuran (Fa dan

Fab), dibandingkan pada level rendah pencampuran (F1 dan Fb).

Profil viskositas secara periodik ditunjukkan melalui gambar 23 dan tabel

VIII. Grafik tersebut menunjukkan adanya perubahan nilai viskositas, selama 1

bulan. Pada formula 1,a, b mengalami peningkatan sampai hari ke-15 sedangkan

Page 99: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

78  

  

pada percobaan ab mengalami penurunan pada hari ke -7 dan mengalami kenaikan

pada hari ke-15 sedangkan viskositas pada formula ab cenderung tetap.

Berdasarkan gambar 24 dan tabel VIII, dapat dilihat bahwa sejak 24 jam

setelah pembuatan telah terjadi pemisahan fase dan seiring dengan bertambahnya

waktu penyimpanan pemisahan fase yang terjadi semakin besar yang ditunjukkan

dengan semakin kecil nilai indeks creaming. Menurut Hukum Stokes, viskositas

semakin meningkat maka nilai indeks creaming akan semakin besar sehingga

emulsi semakin stabil. Berdasarkan tabel VIII dan gambar (23, 24), pada formula

dengan viskositas yang terkecil (Fb) justru mempunyai nilai indeks creaming

terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa Hukum Stokes tidak berlaku pada sediaan

dengan viskositas yang sangat rendah. Pada formula a, b, dan ab relatif tidak

terjadi perubahan nilai indeks creaming dari hari ke-7 sampai hari ke-21. Pada

formula 1 terjadi penurunan indeks creaming dari waktu ke waktu.

Berdasarkan gambar 22, 23, dan 24 secara visual dapat dilihat bahwa

telah terjadi perubahan ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming selama 1

bulan. Perubahan yang terjadi dapat menandakan telah terjadi ketidakstabilan

sistem emulsi sehingga perlu dianalisis secara statistik perubahan respon yang

terjadi. Signifikansi ukuran droplet dianalisis dengan menggunakan uji repeated

ANOVA dengan pairwise comparisons. Signifikansi viskositas dan indeks

creaming dianalisis dengan uji Friedman dan Post Hoc uji Wilcoxon karena data

kedua respon tersebut tidak terdistribusi secara normal. Apabila nilai asymp.sig.

pada uji Friedman kurang dari 0,05 berarti paling tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada dua pengukuran (Dahlan, 2008).

Page 100: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

79  

  

Tabel IX. Hasil uji repeated ANOVA respon profil ukuran droplet Multivariate test (sign.)

Formula Pillai's trace Wilks' lambda Hotelling's trace

Roy's largest root

F1 .078 .078 .078 .078 Fa .078 .078 .078 .078 Fb .322 .322 .322 .322 Fab .001 .001 .001 .001

Pairwise comparisons

(I) waktu

(J) waktu

F1 Fa Fb Fab

Mean Difference (I-J)

Sig.a Mean

Difference (I-J)

Sig.a

Mean Difference (I-

J)

Sig.a Mean

Difference (I-J)

Sig.a

1 2 -9.341 .194 -9.341 .194 -9.151 .083 -6.524* .011 3 -8.813* .003 -8.813* .003 -9.983 .054 -10.090* .039 4 -14.669* .019 -14.669* .019 -12.055 .099 -13.423* .028 5 -13.247* .011 -13.247* .011 -11.357 .084 -16.068* .021 Keterangan: Bila nilai p<0,05 = terdapat perbedaan yang bermakna pada dua pengukuran a = pengaturan untuk multiple comparisons dan perbedaan yang signifikan bila nilai signifikansi < 0,05 Waktu: 1 (24 jam), 2 (7 hari), 3 (15 hari), 4 (21 hari), 5 (1 bulan)

Tabel X. Hasil uji Friedman respon profil viskositas

F1 Fa Fb Fab Asymp. Sig. .066 .714 .070 .634

Keterangan: Bila nilai asymp, sig. kurang dari 0,05 berarti paling tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada dua pengukuran. Tabel XI. Hasil uji Friedman respon profil indeks creaming

F1 Fa Fb Fab Asymp. Sig. .040 .028 .031 .031

Keterangan: Bila nilai asymp, sig. kurang dari 0,05 berarti paling tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada dua pengukuran.

Page 101: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

80  

  

Tabel XII. Post Hoc hasil respon profil indeks creaming

Parameter F1_7hari – F1_24jam

F1_15hari – F1_24jam

F1_21hari – F1_24jam

F1_1bulan – F1_24jam

Z -1.604(a) -1.604(a) -1.604(a) -1.000(a)Asymp. Sig. (2-tailed) .109 .109 .109 .317

Parameter Fa_7hari – Fa_24jam

Fa_15hari – Fa_24jam

Fa_21hari – Fa_24jam

Fa_1bulan – Fa_24jam

Z -1.633(a) -1.633(a) -1.633(a) -1.604(a)Asymp. Sig. (2-tailed) .102 .102 .102 .109

Parameter Fb_7hari – Fb_24jam

Fb_15hari – Fb_24jam

Fb_21hari – Fb_24jam

Fb_1bulan – Fb_24jam

Z -1.633(a) -1.633(a) -1.633(a) -1.633(a)Asymp. Sig. (2-tailed) .109 .109 .109 .109

Parameter Fab_7hari – Fab_24jam

Fab_15hari – Fab_24jam

Fab_21hari – Fab_24jam

Fab_1bulan– Fab_24jam

Z -1.633(a) -1.633(a) -1.633(a) -1.604(a)Asymp. Sig. (2-tailed) .102 .102 .102 .109 Keterangan: a= nilai yang berdasarkan pada ranking positif bila nilai asymp.sig < 0,05, terjadi perubahan indeks creaming yang signifikan

Berdasarkan hasil uji repeated ANOVA (tabel IX), didapatkan hasil

bahwa perubahan yang terjadi selama 1 bulan untuk formula 1,a, dan ab signifikan

(tabel IX), sedangkan perubahan ukuran droplet pada formula b tidak signifikan.

Hal ini berarti dalam sistem emulsi pada formula 1 dan a (mulai hari ke-15) serta

ab (sejak 24 jam) telah terjadi ketidakstabilan emulsi serta pergeseran ukuran

droplet yang terjadi mempunyai nilai signifikan sehingga dapat mempengaruhi

kestabilan emulsi.

Pergeseran ukuran droplet merupakan perbedaan ukuran droplet pada 24

jam (waktu ke-1) dan 1 bulan (waktu ke-5). Berdasarkan tabel IX, pada F1, Fa,

dan Fab, pergeseran ukuran droplet signifikan sehingga dapat mempengaruhi

Page 102: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

81  

  

kestabilan emulsi. pergeseran ukuran droplet tidak signifikan pada Fb dengan nilai

p= 0,084 (p>0,05).

Perubahan nilai viskositas yang diperoleh perlu dianalisis terlebih dahulu

sehingga dapat diketahui apakah perubahan yang terjadi signifikan atau tidak.

Berdasarkan signifikansi perubahan yang terjadi, maka dapat ditarik kesimpulan

apakah telah terjadi ketidakstabilan emulsi atau tidak. Hasil uji Friedman

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai asymp.

Sig. pada keempat formula lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi perubahan nilai viskositas yang secara signifikan dapat

mempengaruhi kestabilan emulsi.

Berdasarkan tabel XI dan XII, perubahan indeks creaming selama 1

bulan tidak signifikan maka pada hubungan antara waktu 24 jam dengan 7 hari, 15

hari, 21 hari, dan 1 bulan tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini berarti

perubahan indeks creaming yang terjadi tidak mempengaruhi kestabilan emulsi.

Berdasarkan data hasil penelitian, dapat dijelaskan hubungan antara

respon ukuran droplet, viskositas, dan indeks creaming dengan adanya perubahan

viskositas akan menyebabkan perubahan ukuran droplet dan mempengaruhi

indeks creaming. Apabila terjadi penurunan viskositas, maka akan memudahkan

pergerakan droplet-droplet sehingga terjadi tumbukan antardroplet dan

menyebabkan terjadinya peningkatan ukuran droplet. Semakin besar ukuran

droplet maka kecepatan creaming akan semakin meningkat karena bila terjadi

peningkatan diameter droplet sebanyak dua kali akan menyebabkan peningkatan

kecepatan creaming sebnayak empat kali (Martin, Swarbrick, dan Cammarata,

Page 103: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

82  

  

1993). Demikian pula sebaliknya ukuran droplet juga dapat mempengaruhi

viskositas karena bila terjadi peningkatan ukuran droplet yang disebabkan oleh

melemahnya ikatan antardroplet maka akan menyebabkan struktur menjadi

kurang rigid. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya tahanan internal sistem

sehingga viskositas akan menurun (Martin, Swarbrick, dan Cammarata, 1993).

Dalam penelitian ini perubahan viskositas tidak signifikan tetapi

perubahan ukuran droplet signifikan. Perubahan droplet yang signifikan ini

mungkin disebabkan oleh gaya geser yang dihasilkan dan didukung dengan waktu

pencampuran yang lama mampu untuk memecah droplet menjadi lebih kecil akan

tetapi ada kemungkinan gaya geser tersebut juga dapat merusak lapisan film

emulgator sehingga dengan semakin lama penyimpanan, kerja lapisan film

semakin menurun. Hal ini mengakibatkan droplet tidak diselubungi oleh molekul

emulgator dengan baik sehingga ada kecenderungan melemahnya ikatan droplet-

droplet dan antara droplet dengan emulgator sehingga akan menyebabkan

bergabungnya droplet.

Ukuran droplet yang lebih kecil juga akan meningkatkan rasio volume

pada volume yang konstan (Mollet, Grubermann, 2001) sehingga memungkinkan

terjadinya interaksi antardroplet dan memperbesar kemungkinan terjadi tumbukan

antardroplet. Hal inilah mungkin yang mengakibatkan seolah-olah droplet dengan

ukuran kecil menghilang dan terjadinya peningkatan ukuran droplet seperti pada

yang ditunjukkan oleh data ukuran droplet seperti pada formula ab.

Perubahan ukuran droplet juga dapat mempengaruhi indeks creaming

karena akan terjadi peningkatan kecepatan creaming, namun berdasarkan hasil

Page 104: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

83  

  

penelitian perubahan indeks creaming tidak signifikan. Dengan demikian, bila

kestabilan ditinjau dari ukuran droplet, maka telah terjadi ketidakstabilan sistem,

namun berdasarkan data viskositas dan indeks creaming, belum terjadi perubahan

kestabilan yang signifikan.

E. Efek Faktor terhadap Respon Indeks Creaming, Ukuran Droplet,

Pergeseran Ukuran Droplet, Viskositas, dan Pergeseran Viskositas

Desain Faktorial

Faktor yang diteliti untuk dievaluasi pengaruh faktor terhadap sifat fisis

dan stabilitas fisis adalah lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer.

Sistem emulsi biasanya mempunyai tipe aliran pseudoplastik. Berdasarkan

persamaan sederhana pseudoplastik: log G = N log F – log η’ , maka besarnya

viskositas η’ dipengaruhi oleh besarnya shearing rate (G) dan shearing stress (F).

Kecepatan geser emulsi atau shearing rate dipengaruhi oleh nilai F

(Martin, Swarbick, dan Cammarata,1993). Momen gaya (τ) , menurut Sutrisno

(1981) bergantung pada fungsi massa (M), jarak (r2), dan waktu (percepatan

sudut=α). Pengaduk yang digunakan dalam proses pencampuran sama sehingga

M dan r2 dianggap tetap. Oleh karena itu momen gaya hanya terpengaruh oleh

fungsi waktu. Percepatan sudut (α) secara teoritis tergantung pada harga

perubahan kecepatan sudut ω (rad/s) persatuan waktu (s). Kecepatan sudut ω

tersebut terkait dengan kecepatan putar alat (rpm) yang dalam penelitian ini

merupakan propeller mixer dan waktu terkait dengan lama putar atau lama

pencampuran (menit). Secara teoritis semakin besar kecepatan putar alat (rpm)

Page 105: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

84  

  

akan memperbesar momen gaya sedangkan semakin lama waktu pencampuran

(menit) akan memperkecil momen gaya. Berdasarkan uraian tersebut maka dipilih

kedua faktor lama pencampuran dan kecepatan putar karena secara teoritis

mempunyai pengaruh terhadap respon sifat fisis dan stabilitas emulsi.

Penentuan level rendah dan tinggi dari faktor yang diteliti didasarkan

pada hasil orientasi sebagai berikut:

Faktor A: lama pencampuran (level rendah 5 menit dan level tinggi 15 menit).

Faktor B : kecepatan putar propeller mixer (level rendah 300 rpm dan level tinggi

700 rpm).

Tabel XIII. Efek dan % Kontribusi Faktor terhadap Respon

Respon Parameter Faktor

A-Lama Pencampuran

B-Kecepatan Putar

AB-Interaksi

Percentile 90% ukuran droplet

Efek -2.16 -1.57 0.31

% Kontribusi 29.54 15.59 0.62

Viskositas Efek 0.100 -0.033 0.000 % Kontribusi 13.24 1.47 0.000

Indeks Creaming

Efek -0.33 -0.31 -0.96 % Kontribusi 5.55 5.00 47.91

Pergeseran Ukuran Droplet

Efek 25.4 5.27 19.8

% Kontribusi 16.17 0.70 9.88

Efek dari masing-masing faktor dan interaksi antarfaktor terhadaap

respon yang diteliti dianalisis menggunakan aplikasi desain faktorial dengan

program Desain Expert . Hasil analisis Desain Expert akan menggambarkan ada

atau tidak adanya efek faktor atau efek interaksi antarfaktor terhadap respon serta

dapat diketahui signifikansi efek faktor terhadap respon dan dijabarkan pada tabel

XIII.

Page 106: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

85  

  

Signifikansi efek dianalisis dengan uji ANOVA pada taraf kepercayaan

95%. Apabila nilai p>0,050 maka efek faktor pada level yang diteliti tidak

signifikan terhadap respon. Berdasarkan hasil uji respon akan didapatkan

persamaan desain faktorial yang dapat digunakan untuk memprediksi komposisi

dari kedua faktor untuk menghasilkan nilai respon yang diinginkan.

Tabel XIV. Persamaan desain faktorial

Keterangan: A: lama pencampuran B: kecepatan putar Bila nilai p < 0,05 : model persamaan valid Nilai p menunjukkan bahwa sebesar p x100% dari nilai F model yang dipengaruhi oleh adanya noise

Berdasarkan tabel XIV, diperoleh data mengenai persamaan desain

faktorial yang mempunyai model yang tidak valid dengan nilai p > 0,05 sehingga

persamaan desain faktorial ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi respon

yang diinginkan. Persamaan ini juga tidak dapat digunakan untuk melakukan

optimasi terhadap faktor lama pencampuran dan kecepatan putar untuk

menghasilkan nilai respon yang optimum.

1. Percentile 90 ukuran droplet

Ukuran droplet dapat menggambarkan sifat fisis dan stabilitas fisis dari

suatu sediaan emulsi. Ukuran yang kecil diharapkan dapat menjamin kestabilan

sistem emulsi dengan cara memperbesar luas permukaan kontak dengan

Respon Persamaan Desain Faktorial Model Percentile 90% ukuran droplet

Ukuran droplet = + 20.46800 – 0.29378 * A – 5.48000E-003 * B + 1.56167E-004 * A * B…..(6)

0.1599

Viskositas Viskositas = + 1.00833 + 0.010000 * A – 8.33333 E-005 * B - 3.2049E-020 * A * B………………..(7)

0.7180

Indeks Creaming

Indeks creaming = + 32.52250 + 0.20733 * A + 0.02500E-003 * B – 4.80000E-004 * A * B…..(8)

0.0599

Pergeseran Ukuran Droplet

Pergeseran ukuran droplet = + 108.77112-2.42376 * A - 0.08612 * B +9.93042E-003 * A * B………(9)

0.4517

Page 107: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

86  

  

emulgator sehingga seluruh molekul emulgator dapat melapisi/melindungi droplet

dan mencegah terjadinya penggabungan antardroplet. Ukuran droplet yang kecil

juga dapat mencegah terjadinya creaming secara cepat oleh pengaruh gaya

gravitasi. Semakin besar ukuran droplet semakin besar pula pengaruh gravitasi

yang mempengaruhi kecepatan gerak droplet. Semakin cepat gerakan droplet

maka semakin cepat droplet akan mengendap (dalam sistem emulsi A/M)

(Nielloud, 2000).

Distribusi ukuran droplet yang terdapat dalam sistem emulsi pada

penelitian ini menggambarkan sistem distribusi yang polidipersi dengan ukuran

droplet yang bervariasi dari 1,4 – 79,0 µm pada masing-masing formula.

Beragamnya ukuran droplet mempengaruhi kecepatan pemisahan yang terjadi

karena droplet yang lebih besar akan lebih cepat mengendap dan menyebabkan

ketidakstabilan emulsi sedangkan droplet yang lebih kecil akan mempunyai

kecepatan pengendapan yang lebih lambat sehingga terjadi perbedaan kecepatan

pemisahan.

Distribusi dan ukuran droplet yang terbentuk berkaitan erat dengan

proses pencampuran yaitu lama pencampuran dan kecepatan putar. Shearing force

yang diberikan oleh akibat kecepatan putar alat dan didukung dengan lama

pencampuran tertentu akan membantu pemecahan droplet menjadi droplet yang

lebih kecil (Nielloud dan Mestres, 2000). Kecepatan putar tertentu yang

diaplikasikan selama penambahan satu fase ke fase yang lain secara lambat dapat

menjamin droplet yang terbentuk dapat terdispersi lama dalam medium dipersinya

(Lieberman., Rieger, Banker., 1996). Bila hal tersebut didukung dengan waktu

Page 108: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

87  

  

pencampuran yang lama akan meyebabkan sistem tersebut bercampur/terdispersi

lebih homogen dan juga dapat menjamin terdispersinya droplet dalam waktu yang

lama di dalam medium dispersinya.

Berdasarkan data pada tabel XIII, dapat dilihat efek dari faktor terhadap

respon. Berdasarkan data tersebut, faktor lama pencampuran dan kecepatan putar

mempunyai nilai efek yang negatif yang berarti menurunkan respon ukuran

droplet. Hal ini berarti dengan peningkatan lama pencampuran dan kecepatan

putar alat akan menyebabkan penurunan ukuran droplet sedangkan interaksi

mempunyai nilai efek yang positif. Interaksi yang terjadi antara kedua faktor

meningkatkan ukuran droplet yang terbentuk. Faktor lama pencampuran

mempunyai efek yang lebih besar dari kecepatan putar dan interaksi kedua faktor

yaitu sebesar – 2,16 dan mempunyai persen kontribusi yang paling besar yaitu

29.54 % dalam mempengaruhi respon ukuran droplet. Efek dari kecepatan putar

lebih besar dari interaksi faktor yaitu -1,57 dan 0,31.

Gambar 25. Grafik hubungan efek faktor lama pencampuran dan kecepatan putar

terhadap respon ukuran droplet 24 jam

Page 109: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

88  

  

Berdasarkan gambar 25(a), semakin lama waktu pencampuran

mengakibatkan penurunan ukuran droplet pada level rendah maupun level tinggi

dari kecepatan putar. Pada level tinggi kecepatan putar droplet yang dihasilkan

lebih kecil dibandingkan dengan level rendah kecepatan putar pada lama

pencampuran yang sama. Pada gambar 25(b), semakin besar kecepatan putar yang

digunakan pada level rendah dan tinggi lama pencampuran mengakibatkan

penurunan ukuran droplet. Ukuran droplet pada level rendah lama pencampuran

lebih besar daripada ukuran droplet pada level tinggi lama pencampuran. Pada 24

jam setelah pembuatan, droplet yang lebih kecil pada level tinggi kecepatan putar

disebabkan adanya shear force dan momen gaya yang semakin besar sehingga

semakin besar pula gaya dimiliki untuk menginduksi terdispersinya/masuknya

fase internal ke dalam medium dispersinya dan semakin mampu mendeformasi

fase internal tersebut menjadi droplet-droplet.

Secara teoritis, efek kecepatan putar dan lama pencampuran terhadap

ukuran droplet adalah: kecepatan putar akan memberikan suatu energi kinetik

yang berupa shear stress. Pada saat shear stress diberikan pada sistem emulsi,

akan timbul shearing force yang akan menginduksi deformasi liquid-liquid

interface sehingga droplet akan terbentuk (Lieberman, Rieger, dan banker, 1996).

Pada kecepatan putar yang rendah dan shear stress yang rendah, maka

droplet-droplet yang terbentuk akan terdistribusi secara homogen . Pada kecepatan

putar yang medium, maka akan mulai terjadi deformasi ukuran droplet. Pada

kecepatan putar yang tinggi, energi yang diberikan cukup untuk mendistrupsi

Page 110: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

89  

  

lapisan droplet sehingga terjadi deformasi droplet menajdi droplet yang lebih kecil

(Saiki, Prestidge, 2005).

Semakin besar deformasi yang terjadi dan gaya yang diberikan akan

semakin membuat droplet-droplet pecah menjadi droplet-droplet yang kecil.

Waktu pencampuran yang lama pada level rendah dan tinggi kecepatan putar

mampu menurunkan ukuran droplet disebabkan waktu pencampuran yang lebih

lama memungkinkan proses pendispersian lebih homogen dan memberikan

kesempatan lebih lama kepada fase internal untuk berinteraksi dengan shear stress

yang diberikan sehingga droplet yang dihasilkan lebih kecil. Hal ini sesuai dengan

teori yaitu proses yang dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lebih lama

akan menghasilkan ukuran dan distribusi ukuran droplet yang lebih kecil (Martin

et al,10

Efek faktor terhadap respon ukuran droplet kurang sesuai dengan respon

viskositas. Secara teori, semakin kecil ukuran droplet yang terbentuk maka rasio

volume semakin meningkat sehingga viskositas semakin meningkat (Mollet,

Grubermann, 2001). Pada data didapatkan hasil bahwa secara umum penurunan

ukuran droplet pada gambar 25(a) menyebabkan peningkatan viskositas pada

gambar 26 (a). Pada grafik 25(a), ukuran droplet yang terbentuk pada level rendah

kecepatan putar lebih besar daripada ukuran droplet pada level tinggi kecepatan

putar sedangkan data viskositas pada grafik 26(a) lebih tinggi pada level rendah

kecepatan putar dan lebih rendah pada level tinggi kecepatan putar. Seharusnya

semakin kecil ukuran droplet maka viskositas lebih besar. Hubungan data ukuran

droplet (gambar 25 b) kurang sesuai dengan data viskositas pada gambar 26(b)

Page 111: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

90  

  

karena terjadi penurunan ukuran droplet dan terjadi penurunan viskositas. Adanya

ketidaksesuaian data ini mungkin disebabkan karena nilai SD yang besar pada

data viskositas dan perbedaan waktu pembuatan.

Penurunan ukuran droplet pada level rendah kecepatan putar seiring

dengan meningkatnya lama pencampuran dan level rendah lama pencampuran

seiring dengan peningkatan kecepatan putar sesuai dengan peningkatan indeks

creaming pada level rendah kecepatan putar dan lama pencampuran. Semakin

kecil ukuran droplet maka semakin stabil dan kecepatan terjadinya creaming

semakin kecil sehingga pemisahan yang terjadi tidak besar. Oleh karena itu,

semakin besar indeks creaming maka pemisahan yang terjadi lebih sedikit.

Berdasarkan hasil dari Design Expert kedua faktor dan interaksinya

mempunyai efek terhadap ukuran droplet tetapi perlu dilihat apakah efek tersebut

signifikan atau tidak. Signifikansi efek diuji dengan analisis secara ANOVA dan

hasil menunjukkan bahwa efek kedua faktor tidak mempunyai efek yang secara

signifikan dengan nilai p>0,0500 untuk masing-masing faktor dan interaksi yang

ditunjukkan melalui tabel XV.

Tabel XV. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p ukuran droplet Source Sum of

Square df Mean Square F value P value

Prob >F Model 21.62 3 7.21 2.25 0.1599 tidak

signifikan A-Lama Pencampuran

13.96 1 13.96 4.36 0.0703

B-Kecepatan Putar

7.37 1 7.37 4.36 0.1679

AB 0.29 1 0.29 0.091 0.7702

Page 112: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

91  

  

Berdasarkan data pada tabel XIV, nilai p pada faktor lama pencampuran

adalah 0,0703; nilai p pada faktor kecepatan putar adalah sebesar 0,1679; dan nilai

p dari interaksi antara kedua faktor adalah 0,7702 dan lebih besar dari 0,0500

sehingga efek masing-masing faktor dan interaksinya tidak signifikan terhadap

respon.

2. Viskositas

Viskositas suatu sediaan menggambarkan sifat aliran dari sediaan

tersebut. Viskositas sangat dipengaruhi oleh distribusi ukuran droplet pada sistem

polidispersi (Sheikh, Sairngat, Gul, 2005) sehingga perubahan ukuran droplet

akan mengubah nilai viskositas selama masa penyimpanan. Droplet yang lebih

kecil memungkinkan ikatan antardroplet lebih kuat sehingga lapisan film lebih

rigid dan viskositas akan meningkat.

Viskositas yang rendah memungkinkan difusi droplet lebih mudah dan

dapat bergerak bebas dan saling bertumbukan sehingga ukuran droplet meningkat.

Hubungan viskositas dan ukuran droplet dijelaskan dengan viskositas yang lebih

rendah terdapat pada sistem dengan ukuran droplet lebih besar.

Pada sistem non-Newtonian, viskositas dipengaruhi oleh suhu, lama

pencampuran, dan kecepatan putar (Bricano, 2000). Faktor lama pencampuran

mempunyai efek yang positif (tabel XIII) yang berarti peningkatan lama

pencampuran akan meningkatkan respon yang dihasilkan sedangkan faktor

kecepatan putar mempunyai nilai efek yang negatif sehingga menurunkan respon

viskositas. Interaksi antarfaktor tidak mempunyai efek terhadap respon dengan

Page 113: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

92  

  

nilai efek 0,00. Faktor lama pencampuran mempunyai nilai efek yang lebih besar

dibandingkan kecepatan putar yang ditunjukkan dengan persen kontribusi yang

paling besar yaitu 13,24 % dibandingkan dengan nilai efek -0,033. Pada data

hubungan ukuran droplet dan viskositas, respon lebih dipengaruhi oleh lama

pencampuran.

Efek lama pencampuran yang meningkatkan respon viskositas dapat

dijelaskan melalui respon ukuran droplet. Semakin lama waktu pencampuran,

ukuran droplet semakin kecil (gambar 25). Efek kecepatan putar yang

menurunkan viskositas mungkin dapat dijelaskan bahwa untuk bahan

pseudoplastik ketika shearing stress semakin besar, maka molekul droplet yang

terbentuk yang secara normal bergerak secara acak akan mulai bergerak menata

diri secara memanjang mengikuti arah aliran yang terjadi dan hal ini akan

mengakibatkan penurunan resistensi internal pada sistem sehingga viskositas akan

menurun (Martin et al, 1993).

Pada pengamatan 24 jam (gambar 26), pada grafik dapat dilihat bahwa

tidak terjadi interaksi antara lama pencampuran dan kecepatan putar yang

ditunjukkan dengan nilai efek dan persen kontribusi sebesar 0,00. Overlapping SD

yang terjadi pada kedua garis menunjukkan tidak adanya perbedaan efek yang

terjadi pada kedua level dari faktor.

Pada gambar 26(a), semakin lama pencampuran akan terjadi peningkatan

viskositas pada level rendah dan tinggi kecepatan putar. Viskositas lebih besar

pada level rendah kecepatan putar dibanding dengan viskositas pada level tinggi

kecepatan putar. Hal ini sesuai dengan efek kecepatan putar yang bernilai negatif

Page 114: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

93  

  

sehingga dengan peningkatan kecepatan putar akan menurunkan respon. Pada

gambar 26(b), semakin tinggi kecepatan putar viskositas menurun pada level

rendah dan tinggi lama pencampuran.

Gambar 26. Grafik hubungan efek faktor terhadap respon viskositas 24 jam

Berdasarkan nilai efek (tabel XIII) dan data pada gambar 26 maka

dengan semakin lama pencampuran viskositas akan semakin meningkat. Hal ini

mungkin berhubungan dengan semakin lama waktu pencampuran maka akan

menjamin proses pendispersian berlangsung homogen sehingga droplet yang

terbentuk akan diselubungi oleh emulgator secara lebih sempurna. Struktur yang

dihasilkan akan lebih rigid sehingga viskositas akan meningkat. Dalam jangka

waktu tertentu viskositas yang tinggi akan dapat mencegah difusi dari droplet-

droplet dan membatasi gerakan droplet sehingga tidak terjadi tumbukan

antardroplet dan tidak terjadi penggabungan droplet (pengaruh terhadap

stabilitas). Hal ini berhubungan dengan ukuran droplet yang terbentuk.

Page 115: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

94  

  

Kecepatan putar level rendah menghasilkan viskositas yang lebih tinggi

dibandingkan level tinggi kecepatan putar. Hal ini disebabkan adanya kecepatan

yang besar menimbulkan shear force yang besar pula. Gaya yang besar ini akan

menyebabkan lepasnya ikatan antardroplet karena adanya goncangan yang keras

dalam sistem emulsi. Ikatan droplet yang melemah menyebabkan struktur menjadi

kurang rigid dan menurunkan tahanan dalam sistem sehingga viskositas menurun

(Martin et al, 1993).

Viskositas yang semakin besar dapat mencegah pemisahan dengan cara

memperlambat kecepatan creaming/sedimentasi. Viskositas yang tinggi

disebabkan oleh struktur yang rigid dan viskositas yang tinggi akan menghalangi

pergerakan bebas droplet sehingga droplet-droplet tidak akan saling bertumbukan

satu sama lain. Apabila pergerakan bebas droplet dapat dihalangi, maka

pemisahan dapat diminimalisasi. Data viskositas (gambar 26 a) dan indeks

creaming (gambar 27 a) pada level rendah kecepatan putar sesuai yaitu viskositas

semakin meningkat maka indeks creaming semakin besar juga. Data viskositas

pada level tinggi lama pencampuran (gambar 26 b) sebanding dengan data indeks

creaming pada level tinggi lama pencampuran (gambar 27 b) yaitu semakin kecil

viskositas maka indeks creaming semakin kecil (terjadi pemisahan yang lebih

banyak).

Masing-masing faktor mempunyai efek terhadap respon dan berdasarkan

uji ANOVA, efek yang ditimbulkan oleh kedua faktor tidak signifikan secara

statistik dengan nilai p>0,0500 ditunjukkan melalui tabel XVI.

Page 116: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

95  

  

Tabel XVI. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p viskositas Source Sum of

Square df Mean

Square F

valueP value Prob >F

Model 0.033 3 0.011 0.46 0.7180 tidak signifikan

A-Lama Pencampuran

0.030 1 0.030 1.24 0.2976

B-Kecepatan Putar 3.333E-003 1 3.333E-003 0.14 0.7200

AB-interaksi 0.000 1 0.000 0.000 1.000

Nilai p faktor lama pencampuran adalah sebesar 0,2976, nilai p

kecepatan putar adalah 0,7200, dan nilai p efek interaksi adalah 0,000. Perbedaan

nilai p ini dapat menunjukkan tingkat signifikansi dari masing faktor dan

interaksi. Semakin besar perbedaan nilai p dengan nilai p<0,0500 maka efek yang

ditimbulkan semakin tidak signifikan.

3. Indeks creaming

Indeks creaming dapat menunjukkan ketidakstabilan emulsi karena

merupakan peristiwa berkumpulnya droplet-droplet menjadi satu lapisan dan

kemudian terpisah dari fase luarnya. Pada emulsi tipe A/M, fenomena ini disebut

peristiwa sedimentasi karena droplet-droplet air bergabung dan akan mengendap

ke bawah. Kecepatan terjadinya creaming ditentukan oleh ukuran droplet yaitu

semakin besar ukuran droplet maka semakin besar kecepatan creaming.

Nilai efek dari kedua faktor dan interaksinya (tabel XIII) bertanda negatif

berarti menurunkan persentase indeks creaming. Persentase indeks creaming

semakin kecil berarti emulsi semakin tidak stabil. Faktor interaksi kedua faktor

mempunyai efek yang lebih besar yaitu – 0,96 dengan kontribusi sebesar 47,91%,

Page 117: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

96  

  

efek lama pencampuran sebesar -0,33 dan memberikan kontribusi sebesar 5,55%,

serta efek kecepatan putar sebesar -0,31 dengan nilai kontribusi sebesar 5 %.

Berdasarkan data pengamatan 24 jam, semakin lama pencampuran maka

pada level rendah kecepatan putar terjadi peningkatan indeks creaming (semakin

stabil) dan pada level tinggi kecepatan putar terjadi penurunan indeks creaming

(gambar 26 a). Semakin besar nilai indeks creaming maka sistem emulsi semakin

stabil.

Gambar 27. Grafik hubungan efek faktor terhadap respon indeks creaming 24

jam

Berdasarkan gambar 27(b), indeks creaming semakin meningkat pada

level rendah lama pencampuran dan semakin menurun pada level tinggi lama

pencampuran dengan semakin meningkatnya kecepatan putar. Waktu

pencampuran yang lebih lama dan kecepatan putar yang lebih tinggi dapat

meningkatkan terjadinya pemisahan fase (indeks creaming semakin kecil).

Hubungan antarrespon berdasarkan data Desain Expert dapat dijelaskan

bahwa data ukuran droplet pada gambar 25(a) sesuai dengan data viskositas pada

Page 118: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

97  

  

gambar 26(a) serta sesuai dengan data indeks creaming pada level rendah

kecepatan putar pada gambar 27(a) yaitu terjadi penurunan ukuran droplet disertai

dengan peningkatan viskositas dan indeks creaming pada level rendah kecepatan

putar.

Tabel XVII. Hasil uji signifikansi efek dan nilai p indeks creaming Source Sum of

Square df Mean

Square F

value P value Prob >F

Model 3.37 3 1.12 3.75 0.0599 tidak signifikan

A-Lama Pencampuran

0.32 1 0.32 1.07 0.3316

B-Kecepatan Putar 0.29 1 0.29 0.96 0.3555 AB 2.76 1 2.76 9.22 0.0161

Berdasarkan hasil uji ANOVA didapatkan data bahwa efek kedua faktor

terhadap respon indeks creaming tidak signifikan secara statistik karena nilai

p>0,0500 namun efek interaksi kedua faktor signifikan dengan nilai p<0,0500

yaitu 0,0160. Interaksi antara lama pencampuran dan kecepatan putar akan

menentukan respon indeks creaming sehingga efek interaksi perlu diperhatikan

untuk meminimalisasi pemisahan yang terjadi. Overlapping yang terjadi

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan antara efek dari level

rendah atau tinggi dari kedua faktor.

4. Pergeseran ukuran droplet

Suatu sistem emulsi yang stabil hendaknya mampu mempertahankan

ukuran droplet selama masa penyimpanan sehingga pergeseran ukuran droplet

yang terjadi akan lebih minimal. Semakin kecil persentase pergeseran ukuran

droplet yang terjadi maka semakin stabil sistem emulsi. Besarnya pergeseran

Page 119: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

98  

  

ukuran droplet menunjukkan besarnya perbedaan ukuran droplet pada awal

pengamatan dan akhir pengamatan.

Efek faktor maupun interaksi faktor terhadap respon pergeseran ukuran

droplet dapat dilihat pada tabel XIII. Faktor lama pencampuran mempunyai efek

terhadap pergeseran ukuran droplet sebesar 25,41 dengan kontribusi sebesar

16,17%. Kecepatan putar mempunyai efek sebesar 5,27 dan kontribusi sebesar

0,70%. Interaksi antarfaktor memberikan efek sebesar 19,86 dan kontribusi

sebesar 9,88%. Lama pencampuran mempunyai efek yang lebih besar dari

kecepatan putar dan interaksi serta efek interaksi lebih besar dibanding efek dari

kecepatan putar. Nilai efek faktor dan interaksi bernilai positif berarti peningkatan

faktor akan meningkatkan respon.

Persentase pergeseran ukuran droplet ditimbulkan oleh perubahan ukuran

droplet yang diakibatkan oleh kedua faktor dan interaksinya yang dapat dijelaskan

melalui gambar 28. Berdasarkan data pengamatan, dengan semakin lama

pencampuran maka terjadi peningkatan persentase pergeseran ukuran droplet pada

level tinggi kecepatan putar dan perubahan yang terjadi pada level rendah

kecepatan putar relatif sedikit yang ditunjukkan oleh garis yang cenderung datar.

Interaksi yang terjadi ditunjukkan oleh perpotongan kedua garis dan efek yang

ditimbulkan oleh kedua level faktor kecepatan putar seiring peningkatan waktu

pencampuran tidak berbeda secara signifikan (ada overlapping).

Page 120: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

99  

  

Gambar 28. Grafik hubungan efek faktor lama pencampuran dan kecepatan putar

terhadap respon pergeseran ukuran droplet

Setelah 1 bulan penyimpanan, terjadinya peningkatan ukuran droplet

pada level tinggi kecepatan putar dengan semakin lama waktu pencampuran dapat

dijelaskan sebagai berikut: shear force yang semakin besar memang dapat

mengecilkan ukuran droplet tetapi ada batas optimumnya. Pada jangka pendek

efek dari level tinggi kecepatan putar belum dapat diamati secara jelas. Setelah 1

bulan pengamatan dapat diamati bahwa gaya yang diberikan dapat mengecilkan

ukuran droplet dan gaya diberikan ternyata mungkin dapat mengganggu lapisan

dan merusak lapisan film yang melindungi droplet. Hal ini dapat terjadi karena

selama proses pelapisan droplet, gaya yang diberikan akan memberikan suatu

energi yang dapat mengacaukan proses adsorpsi emulgator dan merusak molekul

emulgator.

Halangan sterik antara molekul Tween 80 dan Span 80 dikacaukan dan

dirusak oleh gaya yang ditimbulkan dan lapisan film akan goyah atau bahkan

menjadi rusak lapisan film yang semula berbentuk condesed akan menjadi bentuk

Page 121: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

100  

  

expanded sehingga gaya kohesif antara molekul Tween 80 dan Span 80 berkurang

dan tidak dapat menahan droplet yang teradsorpsi. Molekul droplet akan bergerak

bebas dan terjadi penggabungan droplet sehingga terjadi peningkatan ukuran

droplet (Kim, 2005).

Data indeks creaming berhubungan dengan pergeseran ukuran droplet

yaitu bahwa pemisahan telah terjadi pada awal setelah pembuatan yang

dikarenakan telah terjadi pergerakan bebas dari droplet sebagai akibat adanya

penurunan viskositas (gambar 26b). Viskositas yang rendah memudahkan

pergerakan bebas droplet sehingga akan terjadi tumbukan antardroplet dan

menyebabakn peningkatan ukuran droplet. Hal inilah yang mungkin seolah-olah

menyebabkan droplet dengan ukuran kecil menghilang dan semakin banyaknya

droplet dengan ukuran lebih besar (Lieberman, Rieger, Banker, 1966).

Berdasarkan uji ANOVA, efek faktor dan interaksinya tidak signifikan

terhadap respon karena nilai p>0,0500 seperti yang tercantum pada tabel dibawah

ini:

Tabel XVIII. Nilai p faktor terhadap respon pergeseran ukuran droplet Source Sum of

Square df Mean Square F value P value

Prob >F Model 3204.46 3 1068.15 0.97 0.4517 tidak

signifikan A-Lama Pencampuran

1937.69 1 1937.69 1.77 0.2206

B-Kecepatan Putar

83.41 1 83.41 0.076 0.7898

AB 1183.36 1 1183.36 1.08 0.3294

Page 122: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

 

101  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

1. Efek dari interaksi antarfaktor pada level yang diteliti signifikan terhadap

respon indeks creaming.

2. Efek lama pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer pada level yang

diteliti tidak signifikan terhadap ukuran droplet, viskositas, dan indeks

creaming

3. Efek interaksi antarfaktor pada level yang diteliti tidak signifikan terhadap

ukuran droplet dan viskositas.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan :

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan rentang level faktor lama

pencampuran dan kecepatan putar yang lain untuk mengetahui efek faktor

terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare.

   

Page 123: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

 

102  

DAFTAR PUSTAKA

Abalaka et al, 2009, Determination of Activity, Time Survival and Pharmacokinetics of Extracts From Momordica charantia on Some Bacterial Pathogens, Int. Jor. P. App. Scs., 3(3):6-13, 2009

Adimunca, C., 1996, Cermin Dunia Kedokteran: Kemungkinan Pemanfaatan

Ekstrak Buah Pare Sebagai Bahan Kontrasepsi Pria, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_112_fertilitas.pdf, diakses tanggal 23 Mei 2009

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding, Second Edition, 263,276, American Pharmaceutical Association, USA

Amiji, M.M., dan Beverly, S.J., 2003, Applied Physical Pharmacy, 28-33,

McGraw-Hill Companies Inc., United States of America   Amstrong, N.A., James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and

Interpretation, 131 – 165, Taylor and Francis, USA. Anief, M., 1989, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik, 71-73, 143, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta Anonim, 1976, Merck Index, 9th Edition, 581-582, Merck & Co., Inc., USA Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 378, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta Anonim, 1993, Kodeks Kosmetika Indonesia, Edisi II, Volume I, 389-390,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, 112, 413, 551, 762, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 2002, Homogenizer, http://images.google.co.id/imgres?imgurl diakses

tanggal 30 Oktober 2009 Anonim, 2005, Pare, http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=92,

diakses tanggal 20 Maret 2009 Anonim, 2006, Khasiat dan Kegunaan Senyawa Kimia dalam Buah Pare,

http://www.Kompas.com/kesehatan/news/0207/02/192257.htm., diakses tanggal 23 Februari 2006

Page 124: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

103  

  

Anonim 2007, Si Pahit Kaya Khasiat, http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=11&artid=975, diakses tanggal 6 Juni 2009

Anonim, 2009, Branson B-32 Ultrasonic Bath, http://www.dotmed.com/i

mages/listingpics/636316.jpg, diakses tanggal 20 November 2009 Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, diterjemahkan

oleh Farida Ibrahim, 377-379, 382,387, Universitas Indonesia, Jakarta Arnold, M.R., Schwartz, M., 2008, Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse

Systems, 3rdEd., 8, Marcel Dekker Inc., New York Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, Second

Edition, 189; 344, ELBS, Churchill Livingstone Basch, E., Gabardi, S., and Ulbricht, C., 2003, Bitter Melon (Momordica

charantia): A Review of Efficacy and Safety, Am J Health-Syst Pharm, 60

Benerito, R.R, Singleton, 1956, Fat Emulsion: Effect of Heat on Solubility of

Hydrophilic Emulsifiers, The Journal of the American Oil Chemistry Society, pp. 364-369

Binks, B. P., 1998, Modern Aspects of Emulsion Science. 13-33, The Royal

Society of Chemistry, United Kingdom Biyani et al, 2003, Antihyperglycemic Effects of Three extracts from Momordica

charantia, Journal of Ethnopharmacology 88, pp.107-111 Bjerregaard, S., I.Soderberg, C., Vermehren, S. Frokjaer, 1999, Formulation and

Evaluation of Release and Swelling mechanism of W/O Emulsion Using Factorial Design, International Journal of Pharmaceutics, 193: 1-11

Bricano, M.I., 2000, Rheology of Suspensions and Emulsions, dalam Nielloud, F.,

Marti-Mestres, G. (Ed.), Drugs and Pharmaceutical Sciences; Pharmaceutical Emulsions and Suspensions, Vol. 105, Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 557-607

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3rd

Ed., 84-85, 308-337, 533-545, Marcel Dekker Inc., New York Boylan, J.C., Cooper,J., and Chowhan, Z.T., 1986, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 63-65, 184-185, 298-300, 334-335, American Pharmaceutical Association, Washington DC

Page 125: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

104  

  

Chopra, R.N., Nayar, S.L., Chopra, I.C., 1956, Glossary of Indian Medicinal Plants, New Delhi:Publication and Information Directorate, Council of Scientific and Industrial Research; p.229

Dahlan, M.S., 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, edisi 3, Penerbit

Salemba Medika, Jakarta Dinan, L., Harmatha, J.and Lafont, R., 2001, Chromatographic procedures for the

isolation of plant steroids, J. Chromatogr. A, 935: 105-123 Friberg, S.E., and Goldsmith, L.B., 1968, Theory of Emulsions, In: Lieberman,

H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse Systems, 2nd Ed., 76-80, 206, Marcel Dekker Inc., New York

Gaspar, L.R., Maia Campos, P.M.B.G., 2003, Rheological behaviour and the SPF

of Sunscreens, Int. J. Pharm, 250, 35-44 Gislene, et al, 2000, Antibacterial activity of plant extracts and phytochemicals on

antibiotic resistant bacteria, Brazilian Journal of Microbiology. 31: (4): 20-33

Gohel, M.C., Amin. A.F., 1997, Formulation Optimization of Controlled Release

Diclofenac Sodium Microspheres using Factorial Design, Journal of Controlled Release, 51:115-122

Greenberg, L.A., 1954, Handbook of Cosmetic Materials, 325, Interscience

Publishers, Inc., New York Gunn, C., Carter, S.J., 1975, Dispensing for Pharmaceutical Student, revised by

Gunn and Carter, 11th Edition, 71-72, Pitman Medical and Scientific Publishing Co, Ltd, London

Gurbuz, I., et al, 2000, Anti-ulcerogenic Effect of Momordica charantia L. fruits

on various ulcer models in rats, Journal of Ethnopharmacology 71: 77-82

Hariyani, S., 2006, Abstrak Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil

(VCO), Tugas Akhir II, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Hauss, D.J., 2007, Oral Lipid Base Formulation, 40, Informa Healthcare USA,

Inc., USA Hoover, J.E., 1976, Dispensing of Medication, 8th Edition, 189, 197, Mack

Publishing Company, Easton, Penssylvania

Page 126: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

105  

  

Jackson H, Jones AR. 1972. The Effect of Steroids and Their Antagonis on Spermatogenesis. London: Briggs MH and Christie GA. Academic Press, Inc. Hlm167

Kallioinen, S., Helenius, K., Yliruusi, J., 1994, Physical characteristics of some

emulsion creams in which the length of ethylene oxide chain of emulsifier varies. Pharmazie. 49, 750-756

Khanna et al, 1974, Extraction of insulin from plant cultures in vitro, Third

International Congress of Plant Tissue and Cell Culture, held at Leicester, England, July, 1974, Vestling, C.S.: Insulin, Biochem Preps 6: 28

Kim, Cheng-Ju, 2005, Advanced Pharmaceutics: Physicochemical Principles,

214-220, CRC, Press LLC, Florida Korhonen, M., 2003, Rheological properties of pharmaceutical creams containing

sorbitan fatty acid ester surfactants., Int. J. Pharm, 4-5 Lachmann, L., 1989, 1029-1187, Teori dan Praktek Industri Farmasi,

diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Edisi III, Jilid 2, Universitas Indonesia, Jakarta

Lashmar, U.T., Beesley, J., 1993, Correlation of rheological properties of an oil

in water emulsion with manufacturing procedures and stability, Int. J. Pharm, 91, 59-67

Li, S., Senshang, L., Bruce, P.D., Haresh, L., Mirchandani, Yie, W.C., 2002,

Effect of HPMC and Carbopol on the Release and Floating Properties of Gastric Floating Drug Delivery System using Factorial Design, International Journal of Pharmaceutics, 253: 13-22

Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage

Forms : Disperse Systems, 1st Ed., 54-55, Marcel Dekker Inc., New York Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage

Forms : Disperse Systems, 2nd Ed., 78-79, 90-91, Marcel Dekker Inc., New York

Liu, W. K., S.F. Sze, and H.W. Yeung, 1993, Action of α-Momorcharin, a

Ribosoma Inactivating Protein, on Cultured Tumor Cell Lines, Gen. Pharmac, Volume 25 (4), 75-77

Manitto, P., 1981, Biosintesis Produk Alam, a.b. Koensoemardyah, IKIP

Semarang, Semarang

Page 127: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

106  

  

Martin A., Swarbick, J., Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd Ed., 522-537, 556, 1077-1119, Lea & Febiger, Philadelphia

Metcalf, R.L., Metcalf, R.A. and Rho-des, M.A, 1980, Cucurbitacins as

kairomones for diabroticite beetles, Proc. Natl. Acad. Sci., USA, 77:3769-3772.

Mollet, H., Grubermann, A., 2001, Formulation Technology Emulsions,

Suspensions, Solid Forms,64, 105-200, Wiley-VCH, New York Nienow, A. N., 1997, Mixing in the Process Industries : Second Edition,.

(M.F.Edwards, Ed.), 205, United Kingdom: Butterworth-Heinemann Nielloud, F., and Mestres, G.M., 2000, Pharmaceutical Emulsions and

Suspensions, 2-11, 561, 590, Marcel Dekker Inc., New York Nuitjen, H.W., 2007, Technical Cooperation PDAM Pontianak Oasen Gouda,

http://www.oasen.nl/oasen/Documents/Oasen%20in%20Indonesi%C3%AB/Basisbeginselen%20over%20water_eng%20en%20ind.pdf, diakses tanggal 15 Desember 2009

Parrott, E.I., 1971, Pharmaceutical Technology and Fundamental Pharmaceutics,

3rd Edition, 165, Burgess Publishing Company, Easton, Minnepolis Patil, M., 2009, Properties of Coconut Oil, http://www.organicfacts.net/organic-

oils/organic-coconut-oil/properties-of-coconut-oil.html, diakses tanggal 10 November 2009

Philip, H., 2004, The HLB System, http://www.lotioncrafter.com/pdf/

The_HLB_System.pdf, diakses tanggal 28 Oktober 2009 Prinderre, P., Piccerelle, P., Cauture, E., Kalantzis, G., Reynier, J.P., and Joachim

J., 1998, Formulation and Evaluation of O/W Emulsions Using Experimental Design, International Journal of Pharmaceutics, 163, 73-79

Rita, W.S., I W. Suirta, Sabikin, A., 2008, Isolasi dan Identifikasi Senyawa yang

Berpotensi sebagai Antitumor pada Daging Buah Pare, http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/j-kim-vol2%20no1-1.pdf, diakses tanggal 25 Mei 2009

Rowe, R.C., Paul, J.S., Marian, E. Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients, 6th edition, 283-285, 441-444, 549-553, 675-678, 703-706, , American Pharmaceutical Association, Washington DC

Saribulan, 1993, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Pare (Momordica

charantia Linn.) Terhadap Mencit, http://www.warintek.ristek.go.id/

Page 128: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

107  

  

pangan_kesehatan/tanaman_obat/pt/buku09.pdf, diakses tanggal 10 September 2008

Sherman, P., 1964, The flow properties of emulsions, J. Pharm. Pharmacol 16, 1-

25 Shilhavy, Brian, 2005, Virgin Coconut Oil, Tropical Tradition, Inc: Philipines Singh, B.P., Laxmidhar, B., Sarama, B., 2001, Factorial design of experiments on

the effect of surface charges on stability of aqueous colloidal ceramic suspension, Colloids and Surfaces, A: Physicochemical and Engineering, Aspects, 204, 175–181

Singh, S.K., and Venkatesh, N., 2007, Homogenization and Homogenizers, in

James, S., Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Third Edition Volume 3, 1997, Informa Healthcare USA, Inc., USA

Sheikh, K.A., Saringat, HJ, B., Gul, M.K., 2005, Haruan (Channa Striatus)

Oncorporated Palm-Oil Creams: Formulation and Stability Studies, Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 18 (1), pp 1-5

Smolinske, S.C, 1992, Handbook of Food, Drug, and Cosmetic Excipient, 295-

296, CRC Press, USA Sukartin, J.K., dan Sitanggang, M., 2005, Gempur Penyakit dengan VCO, 14-17,

22-25, Agro Media Pustaka, Jakarta Sutyarso. 1992. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia

L.) Terhadap Fertilitas Mencit Jantan Mus musculus L. Strain LMR. 123, Thesis Fak. Pasca-sarjana Universitas Indonesia, Bidang Ilmu Kedokteran Dasar, Jakarta

Swarbrick, J., James, C.B., 1992, Encylopedia of Pharmaceutical Technology

(Vol. 5). 137-184, Marcel Dekker, Inc., USA Swarbrick, J., James, C.B., 2007. Encylopedia of Pharmaceutical Technology

Third Edition (Vol. 1). 1556-1560, Informa Healthcare USA, Inc., USA Syah, A.N.A., 2005, Perpaduan Sang Penakluk Penyakit VCO + Minyak Buah

Merah, 14, Agro Media Pustaka, Jakarta Taylor, L., 2002, Technical Data Report for BITTER MELON (Momordica

charantia L.), http://www.rain-tree.com/bittermelon-tech.pdf, diakses tanggal 28 April 2009

Page 129: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

108  

  

Thadros, T.F., 2005, Applications of Surfactans in Emulsion Formation and Stabilisation, in Applied Surfactans Principles and Applications, 115-174, Wiley-VCH Gmbh & Co., Weinheim

Tongia, A., Sudhir, K.T., Mangala, D., 2004, Phytochemical Determination and

Extraction of Momordica charantia Fruit dan Its Hypoglycemic Potentiation of Oral Hypoglicemic Drugs in Diabetes Mellitus (NIDDM), Indian J Physiol Pharmacol; 48 (2) : 241–244

Trease, G.E. and Evans, W.C, 1989, A Text book of Pharmacognosy, I 13th

edition, Bailliere Tinall Ltd., London, Pp. 101-104 Voigt, Rudolf, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi 5, 437-439, 442,

Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta Wardojo BPE. 1990, Pengaruh Fraksi Kioroform dan Air Buah Pare terhadap

Spermatozoa Epididimis Tikus, 53–102, Thesis, Fak. Pasca-sarjana UGM. Yogyakarta.

Page 130: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

109  

  

Lampiran 1. Certificate of Analysis

Page 131: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

110  

  

Lampiran 2. Flow chart dari Javaplant

Page 132: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

111  

  

Page 133: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

112  

  

Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare

perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

a. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica

charantia L.)

Dosis ekstrak pare 750 mg/kg BB/hari untuk mencit (Sutyarso, 1992)

Konversi dosis dari mencit 20 g ke manusia 70 kg = 387,9

Konversi dosis ke manusia 50 kg = 83,12 mg x 50 kg BB = 4156 mg =4,16

gram/hari.

Takaran sendok ukur (15 ml) maka dosis sehari : 4,16 g/15 ml = 27,73 g/100ml

≈28 g/100ml

Bila sehari diminum sebanyak 2 sendok ukur maka dosis 14 g/100ml.

Oleh karena itu di dalam formula untuk 200 gram digunakan 28 gram ekstrak

etanol pare.

b. Perhitungan HLB

Perbandingan komposisi Tween 80 dan Span 80 untuk menghasilkan HLB 6

Diketahui HLB Span 80 = 4,3 (Martin, Swarbick, Cammarata, 1993)

HLB Tween 80 = 15,0 (Martin, Swarbick, Cammarata, 1993)

Misalkan : Jumlah Tween 80 = a dan jumlah Span 80 = b

Total emulgator yang digunakan dalam formula emulsi 200 gram = 30 gram,

maka

Span 80 + Tween 80 = a + b = 30 Tween 80 = b = 30 – a

Page 134: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

113  

  

(HLB Tween 80 x a) + (HLB Span 80 x b) = 6 (15.0 x a) + (4.3 x b) = 6 x 30 15a + 4.3 (30-a) = 180 15a + 129 -4.3a = 180 10.7a = 51 a = 4.8 b = 30 – 4.8 = 25.2

Jadi, jumlah Tween 80 dan Span 80 yang dibutuhkan untuk formula emulsi 200

gram adalah sebanyak 4.8 gram dan 25.2 gram.

c. Perhitungan Bahan

Komposisi Jumlah (g) Ekstrak etanol buah Momordica charantia L. 28 Aquadest 20 Gliserin 15,8 Virgin Coconut Oil (VCO) 96 Span 80 25,2 Tween 80 4,8 Metil paraben 0,2 Larutan sukrosa 50% b/v 10 Jumlah 200

Perhitungan Jumlah Sukrosa

Jumlah sukrosa yang dibutuhkan untuk larutan sukrosa 50% b/v 200 mL adalah

50% b/v x 200 mL = 100 gram

Lampiran 4. Percobaan desain faktorial

Percobaan desain faktorial Formula Lama Pencampuran (menit) Kecepatan Putar (rpm)

1 5 300 a 15 300 b 5 700 ab 15 700

Keterangan:

Formula (1) = faktor A level rendah, faktor B rendah Formula a = faktor A level tinggi, faktor B rendah Formula b = faktor A level rendah, faktor B tinggi Formula ab = faktor A level tinggi, faktor B tinggi

Page 135: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

114  

  

Lampiran 5. Data Verifikasi Ekstrak Buah Pare (Gambar KLT)

Deteksi bercak pada UV 254 nm

Lampiran 6. Data Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Fisis Emulsi Oral Ekstrak

Etanol Daging Buah Pare (Momordica charantia L.)

a. Ukuran Droplet

1) Distribusi ukuran droplet (percentile 90%) Periode Waktu

Formula 1 R1 R2 R3 X SD X±SD

24 jam 17.933 18.415 16.420 17.589 1.041 17.589±1.0417 hari 18.350 21.133 27.740 22.408 4.823 22.408±4.82315 hari 26.867 29.250 16.680 24.266 6.676 24.266±6.67621 hari 34.450 24.067 27.333 28.617 5.309 28.617±5.3091 bulan 37.600 31.350 29.100 32.683 4.404 32.683±4.404

Page 136: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

115  

  

Periode Waktu

Formula a R1 R2 R3 X SD X±SD

24 jam 15.343 17.667 12.350 15.120 2.665 15.120 ± 2.665 7 hari 22.900 19.633 30.850 24.461 5.769 24.461 ± 5.769 15 hari 25.100 25.800 20.900 23.933 2.650 23.933 ± 2.650 21 hari 31.867 28.250 29.250 29.789 1.868 29.789 ± 1.868 1 bulan 29.550 28.150 27.400 28.367 1.091 28.367 ± 1.091

Periode Waktu

Formula b

R1 R2 R3 X SD X±SD

24 jam 14.700 17.800 14.629 16.250 2.192 15.710 ± 1.811 7 hari 22.750 22.733 29.100 24.861 3.671 24.861 ± 3.671 15 hari 21.460 26.250 29.367 25.692 3.983 25.692 ± 3.983 21 hari 31.200 21.650 30.443 27.764 5.309 27.764 ± 5.309 1 bulan 20.000 29.100 32.100 27.067 6.301 27.067 ± 6.301

Periode Waktu

Formula ab R1 R2 R3 X SD X±SD

24 jam 12.650 14.967 13.978 13.865 1.162 13.865 ± 1.162 7 hari 20.550 20.750 19.867 20.389 0.463 20.389 ± 0.463 15 hari 18.614 27.250 26.000 23.955 4.667 23.955 ± 4.667 21 hari 26.100 32.250 23.440 27.263 4.519 27.263 ± 4.519 1 bulan 30.400 34.000 25.400 29.933 4.319 29.933 ±4.319

2) Pergeseran Ukuran Droplet

F1 Ukuran Droplet (µm)

24 jam 1 bulan Pergeseran ukuran droplet (%) Replikasi 1 17.933 37.600 109.669 Replikasi 2 18.415 31.350 70.242 Replikasi 3 16.420 29.100 77.223 X 17.589 32.683 85.815 SD 1.041 4.404 323.055

Page 137: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

116  

  

Fb Ukuran Droplet (µm)

24 jam 1 bulan Pergeseran ukuran droplet (%) Replikasi 1 14.700 20.000 30.46 Replikasi 2 17.800 29.100 63.483 Replikasi 3 14.629 32.100 119.427 X 15.710 27.067 71.123 SD 1.811 6.301 44.973

Fab Ukuran Droplet (µm)

24 jam 1 bulan Pergeseran ukuran droplet (%)

Replikasi 1 12.650 30.400 140.316 Replikasi 2 14.967 34.000 127.166 Replikasi 3 13.978 25.400 81.714 X 13.865 29.933 116.399 SD 1.162 4.319 30.749

Contoh perhitungan pergeseran ukuran droplet:

b. Viskositas

Formula 1 Viskositas (dPas)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 1.1 0.95 1 1.0 0.1 1 1.0 ± 0.1 7 hari 1.2 1.1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1 15 hari 1.2 1.2 1.2 1.2 0.0 1.2 ± 0.1 21 hari 1.2 1.1 1.2 1.2 0.1 1.2 ± 0.1 1 bulan 1.1 1 1.2 1.1 0.1 1.1 ± 0.1

Fa Ukuran Droplet (µm) 24 jam 1 bulan PPergeseran ukuran droplet (%)

Replikasi 1 15.343 29.550 92.596 Replikasi 2 17.667 28.150 59.337 Replikasi 3 12.350 27.400 121.862 X 15.120 28.367 91.265 SD 2.665 1.091 31.284

Page 138: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

117  

  

Formula a Viskositas (dPas)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 1.3 1 1.1 1.1 0.2 1.1 ± 0.1 7 hari 1 1.1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1 15 hari 1.2 1.2 1.1 1.2 0.1 1.2 ± 0.1 21 hari 1.2 1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1 1 bulan 1.2 1.1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1

Formula b Viskositas (dPas)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 1 1 1 1 0 1 7 hari 1 1 1.1 1 0.1 1 ± 0.1 15 hari 1.2 1.2 1.2 1.2 0 1.2 21 hari 1.2 1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1 1 bulan 1.2 1 1.2 1.1 0.1 1.1 ± 0.1

Formula ab Viskositas (dPas)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 1.4 0.9 1 1.1 0.3 1.1 ± 0.3 7 hari 1 1 1 1.0 0.0 1 15 hari 1.2 1.2 1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1 21 hari 1.1 1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1 1 bulan 1.1 1 1.1 1.1 0.1 1.1 ± 0.1

c. Indeks Creaming

Keterangan : Hu = tinggi pemisahan yang terjadi; H0 = tinggi emulsi mula-mula

Formula 1 Indeks creaming (%)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 33.64 34 34.5 34.05 0.43 34.05 ± 0.43 7 hari 31.82 32 33.5 32.44 0.92 32.44 ± 0.92 15 hari 31.82 31 33.5 32.11 1.27 32.11 ± 1.27 21 hari 30 31 33.5 31.50 1.80 31.50 ± 1.80 1 bulan 29.09 31 33.5 31.20 2.21 31.20 ± 2.21

Page 139: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

118  

  

Formula a Indeks creaming (%)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 34.54 35 34.50 34.68 0.28 34.68 ± 0.28 7 hari 33.64 34 33.50 33.71 0.26 33.71 ± 0.26 15 hari 33.64 34 33.50 33.71 0.26 33.71 ± 0.26 21 hari 33.64 34 33.50 33.71 0.26 33.71 ± 0.26 1 bulan 32.73 33 33.50 33.08 0.39 33.08 ± 0.39

Formula b Indeks creaming (%)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 34.09 35.50 34.50 34.70 0.73 34.70 ± 0.73 7 hari 33.18 32.50 32.50 32.73 0.39 32.73 ± 0.39 15 hari 33.18 32.50 32.50 32.73 0.39 32.73 ± 0.39 21 hari 33.18 32.50 32.50 32.73 0.39 32.73 ± 0.39 1 bulan 33.18 32.00 32.50 32.56 0.59 32.56 ± 0.59

Formula ab Indeks creaming (%)

R1 R2 R3 X SD X±SD 24 jam 32.73 34 33.50 33.41 0.64 33.41 ± 0.64 7 hari 31.82 33 32.50 32.44 0.59 32.44 ± 0.59 15 hari 31.82 33 32.50 32.44 0.59 32.44 ± 0.59 21 hari 31.82 33 32.50 32.44 0.59 32.44 ± 0.59 1 bulan 31.82 32 31.50 31.77 0.25 31.77 ± 0.25

Page 140: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

119  

  

Lampiran 7. Hasil analisis data ukuran droplet dengan SPSS 13.0

a. Formula 1 Replikasi 1

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 8.499 9.165 13.782 17.729 16.538Std. Error of Mean .2598 .4735 .4661 .5166 .6301Median 6.513(a) 5.618(a) 10.479(a) 14.629(a) 11.600(a)Mode 3.3 3.3 3.3 5.3(b) 5.3Std. Deviation 5.8089 10.5875 10.4233 11.5517 14.0902Variance 33.743 112.095 108.646 133.442 198.534Skewness 1.304 3.059 1.713 1.348 1.556Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 1.226 10.792 3.550 2.205 2.175Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 28.4 69.7 73.8 73.8 76.1Sum 4249.6 4582.3 6891.1 8864.6 8268.8Percentiles 10 2.968(c) 2.391(c) 4.395(c) 6.200(c) 4.259(c) 20 4.063 3.182 5.963 8.588 5.838 25 4.318 3.501 6.510 9.263 6.336 30 4.591 3.980 7.323 10.383 7.400 40 5.589 4.570 8.464 12.463 9.263 50 6.513 5.618 10.479 14.629 11.600 60 7.978 6.550 12.550 17.642 14.575 70 10.150 8.557 15.925 20.882 18.820 75 10.757 9.889 18.325 23.033 22.400 80 12.400 12.500 19.888 25.600 26.133 90 17.933 18.350 26.867 34.450 37.600a Calculated from grouped data. b Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 141: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

120  

  

Replikasi 2

a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

24 jam 7 hari 5 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 8.449 11.125 13.885 11.466 14.256Std. Error of Mean .2741 .4540 .5402 .4234 .5467Median 6.771(a) 8.300(a) 9.385(a) 8.464(a) 10.000(a)Mode 2.1 3.3 3.3 3.3 3.3Std. Deviation 6.1298 10.1508 12.0801 9.4686 12.2257Variance 37.574 103.038 145.928 89.654 149.467Skewness 1.297 2.516 1.614 1.931 1.542Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 1.085 7.388 2.745 4.854 2.435Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 27.0 64.1 64.8 62.5 69.5Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 28.4 65.5 66.2 63.9 70.9Sum 4224.6 5562.4 6942.6 5732.8 7128.2Percentiles 10 2.111(b) 3.096(b) 3.132(b) 3.122(b) 2.990(b) 20 3.285 4.488 4.367 4.268 4.470 25 4.340 5.115 4.964 4.610 5.505 30 4.620 5.867 5.895 5.508 6.200 40 6.025 6.600 7.494 7.233 7.800 50 6.771 8.300 9.385 8.464 10.000 60 7.864 9.473 12.533 10.736 13.100 70 9.338 11.500 16.775 13.444 17.450 75 10.513 12.625 19.771 14.785 19.800 80 11.562 14.400 22.960 16.729 22.267 90 18.415 21.133 29.250 24.067 31.350

Page 142: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

121  

  

Replikasi 3

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1 bulan N Valid 500 500 500 500 500

Missing 0 0 0 0 0 Mean 8.267 11.555 8.955 11.941 14.274Std. Error of Mean .2684 .5037 .2814 .5155 .4969Median 6.488(a) 7.632(a) 7.363(a) 7.686(a) 10.569(a)Mode 4.6 5.3 5.3 3.3 5.3Std. Deviation 6.0021 11.2632 6.2916 11.5259 11.1109Variance 36.025 126.860 39.585 132.845 123.453Skewness 1.834 2.048 2.179 1.905 1.486Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 3.413 4.506 8.225 3.304 2.320Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 30.2 64.5 46.9 56.7 61.5Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 31.6 65.9 48.3 58.1 62.9Sum 4133.5 5777.3 4477.3 5970.5 7137.1Percentiles 10 3.008(b) 2.580(b) 3.010(b) 2.948(b) 4.114(b) 20 4.224 3.711 4.293 3.890 5.707 25 4.527 4.293 4.628 4.386 6.219 30 4.639 4.633 5.115 4.866 7.288 40 5.678 5.960 6.117 6.138 8.782 50 6.488 7.632 7.363 7.686 10.569 60 7.488 10.309 8.625 9.600 13.500 70 9.200 11.818 10.507 12.600 16.650 75 9.827 13.950 11.620 14.636 19.686 80 10.650 16.400 12.963 17.180 22.800 90 16.420 27.740 16.680 27.333 29.100

a Calculated from grouped data.

Page 143: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

122  

  

a. Formula a Replikasi 1

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 7.632 11.000 11.412 15.348 14.054Std. Error of Mean .2276 .3921 .4490 .4968 .4769Median 5.980(a) 8.542(a) 7.872(a) 11.850(a) 11.533(a)Mode 5.3 3.3 3.3 5.3 2.9Std. Deviation 5.0895 8.7678 10.0392 11.1091 10.6628Variance 25.903 76.874 100.786 123.413 113.695Skewness 1.383 1.686 1.966 1.279 1.399Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 1.471 2.839 4.292 1.275 2.171Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 24.0 49.7 57.5 54.3 59.5Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 25.4 51.1 58.9 55.7 60.9Sum 3816.1 5500.1 5706.2 7674.0 7027.0Percentiles 10 2.928(b) 3.138(b) 3.096(b) 4.525(b) 3.106(b) 20 3.890 4.347 4.269 6.162 4.694 25 4.281 4.673 4.655 7.230 6.241 30 4.543 5.588 5.488 8.200 7.225 40 5.276 6.780 6.559 9.863 9.080 50 5.980 8.542 7.872 11.850 11.533 60 6.800 9.911 9.341 14.460 14.086 70 8.460 12.240 12.000 18.700 16.920 75 9.500 13.550 14.400 20.250 19.350 80 11.420 16.300 16.740 24.467 21.189 90 15.343 22.900 25.100 31.867 29.550

a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 144: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

123  

  

Replikasi 2

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 8.482 9.770 11.869 13.500 13.348Std. Error of Mean .3523 .3307 .4483 .4478 .4822Median 5.787(a) 7.369(a) 8.633(a) 10.313(a) 9.929(a)Mode 3.3 3.3 3.3 5.3 3.3Std. Deviation 7.8774 7.3952 10.0247 10.0135 10.7824Variance 62.053 54.689 100.495 100.271 116.261Skewness 2.291 1.896 1.781 1.539 1.505Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 5.716 4.719 3.597 2.550 2.461Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 45.5 52.8 57.9 59.3 63.9Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 46.9 54.2 59.3 60.7 65.3Sum 4240.8 4885.1 5934.4 6750.2 6674.2Percentiles 10 2.605(b) 3.158(b) 2.994(b) 4.258(b) 3.093(b) 20 3.229 4.346 4.340 5.697 4.633 25 3.732 4.675 4.720 6.213 5.608 30 4.220 5.425 5.600 7.200 6.283 40 4.626 6.338 6.750 8.700 7.780 50 5.787 7.369 8.633 10.313 9.929 60 7.215 8.757 10.590 12.427 12.467 70 8.607 11.050 13.525 15.480 16.167 75 10.375 12.350 15.150 17.900 17.700 80 11.800 13.900 18.200 19.814 21.400 90 17.667 19.633 25.800 28.250 28.150

a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 145: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

124  

  

Replikasi 3

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 6.891 14.925 10.836 12.896 13.531Std. Error of Mean .2122 .4877 .3628 .5577 .4465Median 5.747(a) 11.762(a) 8.625(a) 8.467(a) 11.100(a) Mode 3.3 5.3 3.3 3.3 3.3Std. Deviation 4.7452 10.9052 8.1130 12.4712 9.9840Variance 22.517 118.924 65.821 155.530 99.679Skewness 1.804 1.229 1.529 2.034 1.443Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 4.012 1.197 2.499 4.822 2.263Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 29.1 52.7 44.9 78.7 54.3Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 30.5 54.1 46.3 80.1 55.7Sum 3445.7 7462.7 5418.0 6447.9 6765.7Percentiles 10 2.429(b) 4.221(b) 3.050(b) 3.001(b) 3.810(b) 20 3.208 5.822 4.388 4.042 5.225 25 3.757 6.447 4.672 4.443 6.200 30 4.237 7.550 5.583 4.796 7.211 40 4.657 9.708 7.317 6.350 8.764 50 5.747 11.762 8.625 8.467 11.100 60 6.552 14.925 10.500 10.638 13.075 70 7.718 18.120 13.070 14.600 16.250 75 8.557 20.600 14.612 16.420 17.960 80 9.589 22.860 16.000 19.075 20.300 90 12.350 30.850 20.900 29.250 27.400

a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 146: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

125  

  

b. Formula b Replikasi 1

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 8.236 10.545 10.186 14.587 10.152Std. Error of Mean .2413 .3942 .3907 .4996 .3614Median 6.592(a) 7.575(a) 7.480(a) 11.689(a) 7.800(a)Mode 4.6 3.3 3.3 3.3 3.3Std. Deviation 5.3956 8.8150 8.7355 11.1719 8.0818Variance 29.112 77.705 76.309 124.812 65.315Skewness 1.830 2.068 1.979 1.231 1.955Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 4.359 5.958 4.555 1.261 5.585Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 35.2 58.4 48.8 54.9 56.0Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 36.6 59.8 50.2 56.3 57.4Sum 4117.8 5272.6 5092.9 7293.4 5076.1Percentiles 10 3.124(b) 2.979(b) 2.904(b) 3.280(b) 2.847(b) 20 4.271 4.263 3.863 4.857 3.994 25 4.567 4.574 4.367 5.894 4.350 30 4.697 4.957 4.628 6.531 4.726 40 6.004 6.230 6.100 9.273 6.413 50 6.592 7.575 7.480 11.689 7.800 60 7.775 9.363 9.232 14.580 10.144 70 9.374 12.200 11.517 17.960 11.892 75 10.417 13.600 12.557 20.167 13.300 80 11.386 15.750 14.886 23.450 14.707 90 14.700 22.750 21.460 31.200 20.000a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 147: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

126  

  

Replikasi 2

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 8.940 10.264 12.430 10.514 14.111Std. Error of Mean .2945 .3547 .4623 .4523 .4917Median 7.270(a) 7.653(a) 8.625(a) 7.543(a) 11.550(a)Mode 3.3 3.3 4.6 3.0 3.3Std. Deviation 6.5842 7.9316 10.3376 10.1140 10.9959Variance 43.352 62.910 106.865 102.292 120.909Skewness 2.013 1.418 1.858 2.929 1.421Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 5.237 1.944 4.226 13.774 1.994Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 40.0 44.4 64.5 86.4 57.9Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 41.4 45.8 65.9 87.8 59.3Sum 4470.0 5131.9 6214.9 5257.2 7055.5Percentiles 10 3.089(b) 2.978(b) 3.591(b) 2.670(b) 3.253(b) 20 4.231 4.139 4.615 3.264 4.871 25 4.586 4.355 5.155 4.050 6.000 30 4.968 4.668 5.858 4.473 7.233 40 6.107 6.092 7.375 6.020 9.000 50 7.270 7.653 8.625 7.543 11.550 60 8.386 9.920 11.540 9.255 13.646 70 9.886 11.967 14.390 11.490 16.740 75 11.327 13.480 16.280 13.450 18.673 80 12.322 15.450 18.360 15.380 20.867 90 17.800 22.733 26.250 21.650 29.100

a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 148: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

127  

  

Replikasi 3

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 8.056 14.598 13.495 13.326 14.985Std. Error of Mean .2351 .4708 .5250 .5148 .5326Median 6.583(a) 11.967(a) 9.360(a) 9.320(a) 11.544(a)Mode 3.3 3.3 3.3 3.3 3.3Std. Deviation 5.2579 10.5277 11.7384 11.5108 11.9095Variance 27.646 110.832 137.790 132.498 141.836Skewness 1.797 1.107 1.700 1.601 1.518Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 4.233 1.282 3.231 2.922 2.800Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 32.5 61.9 67.1 63.5 78.6Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 33.9 63.3 68.5 64.9 80.0Sum 4027.8 7298.8 6747.7 6663.2 7492.7Percentiles 10 3.116(b) 3.672(b) 3.100(b) 3.012(b) 3.726(b) 20 4.175 5.460 4.425 4.254 5.488 25 4.557 6.100 5.186 4.682 6.178 30 4.820 7.277 6.050 5.818 7.283 40 5.938 8.920 7.427 7.407 9.153 50 6.583 11.967 9.360 9.320 11.544 60 7.638 14.725 12.225 12.089 14.118 70 9.229 19.020 15.080 15.925 17.833 75 9.800 21.233 18.350 18.829 20.167 80 10.589 24.025 20.850 21.580 23.000 90 14.629 29.100 29.367 30.443 32.100

a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 149: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

128  

  

c. Formula ab Replikasi 1

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1 bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 6.785 10.309 9.840 12.178 13.778Std. Error of Mean .2221 .3952 .3219 .4477 .5124Median 5.443(a) 7.675(a) 7.886(a) 9.219(a) 10.188(a)Mode 4.6 3.3 3.3 3.3 3.3Std. Deviation 4.9664 8.8364 7.1973 10.0108 11.4573Variance 24.665 78.082 51.801 100.216 131.270Skewness 2.518 2.401 1.853 1.557 1.526Std. Error of Skewness .109 .109 .109 .109 .109Kurtosis 10.232 8.389 5.133 2.359 2.812Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 38.1 65.7 52.7 53.8 75.7Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 39.5 67.1 54.1 55.2 77.1Sum 3392.7 5154.4 4920.2 6088.9 6889.2Percentiles 10 2.433(b) 2.967(b) 3.094(b) 2.994(b) 3.107(b) 20 3.202 4.053 4.282 4.312 4.500 25 3.779 4.573 4.662 4.858 4.815 30 4.264 5.105 5.467 5.973 5.857 40 4.639 6.305 6.513 7.348 7.626 50 5.443 7.675 7.886 9.219 10.188 60 6.188 9.344 9.660 11.050 13.229 70 7.425 11.586 11.620 13.771 16.600 75 8.463 12.657 12.613 16.150 18.856 80 9.305 15.300 14.657 18.525 21.920 90 12.650 20.550 18.614 26.100 30.400a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 150: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

129  

  

Replikasi 2

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1 bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 7.229 9.928 12.827 13.864 16.781Std. Error of Mean .2575 .3905 .4610 .5606 .5259Median 4.957(a) 7.367(a) 9.338(a) 9.778(a) 13.460(a)Mode 3.3 3.3 3.3 3.3 7.4Std. Deviation 5.7580 8.7329 10.3083 12.5348 11.7594Variance 33.154 76.264 106.261 157.121 138.283Skewness 1.717 2.059 1.630 1.784 1.031Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 3.113 5.637 3.082 3.584 .647Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 30.2 56.0 65.8 74.2 58.9Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 31.6 57.4 67.2 75.6 60.3Sum 3614.7 4963.9 6413.7 6932.2 8390.4Percentiles 10 2.184(b) 2.340(b) 3.454(b) 2.909(b) 4.570(b) 20 3.000 3.243 4.579 4.288 6.531 25 3.197 3.983 5.440 4.683 7.648 30 3.532 4.459 6.100 5.969 8.745 40 4.282 5.920 7.526 7.686 10.686 50 4.957 7.367 9.338 9.778 13.460 60 6.317 9.000 11.542 12.080 16.809 70 8.538 11.627 15.625 15.775 20.480 75 9.600 13.167 17.467 18.825 24.075 80 10.680 14.920 19.300 21.533 26.886 90 14.967 20.750 27.250 32.250 34.000a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 151: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

130  

  

Replikasi 3

24 jam 7 hari 15 hari 21 hari 1 bulan N Valid 500 500 500 500 500 Missing 0 0 0 0 0Mean 7.188 10.449 12.147 11.736 13.563Std. Error of Mean .2451 .3675 .4467 .4155 .4052Median 5.462(a) 8.460(a) 9.360(a) 9.164(a) 10.700(a)Mode 3.3 3.3 3.3 3.3 7.4Std. Deviation 5.4803 8.2186 9.9874 9.2908 9.0610Variance 30.033 67.545 99.749 86.318 82.102Skewness 1.906 2.397 1.701 1.997 1.351Std. Error of Skewness

.109 .109 .109 .109 .109

Kurtosis 5.275 8.906 3.422 6.369 2.059Std. Error of Kurtosis .218 .218 .218 .218 .218Range 38.4 61.3 60.0 73.0 51.6Minimum 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4Maximum 39.8 62.7 61.4 74.4 53.0Sum 3593.8 5224.6 6073.3 5868.1 6781.7Percentiles 10 2.192(b) 3.180(b) 2.962(b) 3.324(b) 4.513(b) 20 3.091 4.297 4.505 4.615 6.085 25 3.320 4.670 4.883 5.425 7.217 30 3.820 5.558 5.810 5.979 7.500 40 4.533 6.600 7.388 7.363 9.364 50 5.462 8.460 9.360 9.164 10.700 60 6.531 9.982 11.467 10.788 13.550 70 8.547 11.843 13.925 13.229 16.320 75 9.400 13.320 16.000 15.200 18.300 80 10.388 14.600 18.333 17.800 20.300 90 13.978 19.867 26.000 23.440 25.400a Calculated from grouped data. b Percentiles are calculated from grouped data.

Page 152: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

131  

  

Lampiran 8. Hasil uji normalitas data respon

Lampiran 9. Hasil repeated ANOVA, uji Friedman dan Post Hoc

a. Percentile 90% ukuran droplet Formula 1

Pairwise Comparisons

(I) waktu

(J) waktu

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Differencea

Lower Bound Upper Bound1 2 -6.524* .689 .011 -9.487 -3.561

3 -10.090* 2.064 .039 -18.971 -1.2084 -13.423* 2.279 .028 -23.231 -3.6165 -16.068* 2.353 .021 -26.190 -5.946

2 1 6.524* .689 .011 3.561 9.4873 -3.566 2.753 .325 -15.410 8.2794 -6.899 2.406 .103 -17.254 3.4555 -9.544 2.233 .051 -19.152 .063

3 1 10.090* 2.064 .039 1.208 18.9712 3.566 2.753 .325 -8.279 15.4104 -3.334 3.028 .386 -16.362 9.6945 -5.979 3.596 .238 -21.452 9.495

4 1 13.423* 2.279 .028 3.616 23.2312 6.899 2.406 .103 -3.455 17.2543 3.334 3.028 .386 -9.694 16.3625 -2.645 .832 .086 -6.223 .933

5 1 16.068* 2.353 .021 5.946 26.1902 9.544 2.233 .051 -.063 19.1523 5.979 3.596 .238 -9.495 21.4524 2.645 .832 .086 -.933 6.223

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Ukuran_droplet* .108 60 .082 .949 60 .014Viskositas .201 60 .000 .882 60 .000Indeks_creaming .126 60 .020 .963 60 .066a. Lilliefors Significance Correction

Page 153: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

132  

  

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Pillai's trace 1.000 8.182E5a 2.000 1.000 .001 Wilks' lambda .000 8.182E5a 2.000 1.000 .001 Hotelling's trace 1.636E6 8.182E5a 2.000 1.000 .001 Roy's largest root 1.636E6 8.182E5a 2.000 1.000 .001

Formula a

Pairwise Comparisons Measure:MEASURE_1

(I) waktu

(J) waktu

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Differencea

Lower Bound Upper Bound1 2 -9.341 4.856 .194 -30.233 11.551

3 -8.813* .487 .003 -10.908 -6.7184 -14.669* 2.046 .019 -23.472 -5.8665 -13.247* 1.403 .011 -19.284 -7.210

2 1 9.341 4.856 .194 -11.551 30.2333 .528 4.848 .923 -20.333 21.3884 -5.328 3.465 .264 -20.239 9.5835 -3.906 3.717 .404 -19.899 12.088

3 1 8.813* .487 .003 6.718 10.9082 -.528 4.848 .923 -21.388 20.3334 -5.856 1.763 .080 -13.442 1.7305 -4.433 1.198 .066 -9.588 .721

4 1 14.669* 2.046 .019 5.866 23.4722 5.328 3.465 .264 -9.583 20.2393 5.856 1.763 .080 -1.730 13.4425 1.422 .675 .170 -1.481 4.326

5 1 13.247* 1.403 .011 7.210 19.2842 3.906 3.717 .404 -12.088 19.8993 4.433 1.198 .066 -.721 9.5884 -1.422 .675 .170 -4.326 1.481

   

Page 154: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

133  

  

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig. Pillai's trace .994 82.035a 2.000 1.000 .078 Wilks' lambda .006 82.035a 2.000 1.000 .078 Hotelling's trace 164.070 82.035a 2.000 1.000 .078 Roy's largest root 164.070 82.035a 2.000 1.000 .078  

Formula b Pairwise Comparisons

Measure:MEASURE_1

(I) waktu

(J) waktu

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Differencea

Lower Bound Upper Bound1 2 -9.151 2.808 .083 -21.233 2.930

3 -9.983 2.427 .054 -20.426 .4614 -12.055 4.107 .099 -29.726 5.6175 -11.357 3.514 .084 -26.475 3.761

2 1 9.151 2.808 .083 -2.930 21.2333 -.831 1.416 .617 -6.924 5.2614 -2.903 2.860 .417 -15.211 9.4045 -2.206 2.662 .494 -13.658 9.246

3 1 9.983 2.427 .054 -.461 20.4262 .831 1.416 .617 -5.261 6.9244 -2.072 4.169 .668 -20.012 15.8685 -1.374 1.418 .435 -7.474 4.725

4 1 12.055 4.107 .099 -5.617 29.7262 2.903 2.860 .417 -9.404 15.2113 2.072 4.169 .668 -15.868 20.0125 .698 5.511 .911 -23.014 24.410

5 1 11.357 3.514 .084 -3.761 26.4752 2.206 2.662 .494 -9.246 13.6583 1.374 1.418 .435 -4.725 7.4744 -.698 5.511 .911 -24.410 23.014

  

Page 155: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

134  

  

Multivariate Tests Value F Hypothesis df Error df Sig. Pillai's trace .896 4.313a 2.000 1.000 .322 Wilks' lambda .104 4.313a 2.000 1.000 .322 Hotelling's trace 8.626 4.313a 2.000 1.000 .322 Roy's largest root 8.626 4.313a 2.000 1.000 .322   

Formula ab Pairwise Comparisons

Measure:MEASURE_1

(I) waktu

(J) waktu

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Differencea

Lower Bound Upper Bound1 2 -6.524* .689 .011 -9.487 -3.561

3 -10.090* 2.064 .039 -18.971 -1.2084 -13.423* 2.279 .028 -23.231 -3.6165 -16.068* 2.353 .021 -26.190 -5.946

2 1 6.524* .689 .011 3.561 9.4873 -3.566 2.753 .325 -15.410 8.2794 -6.899 2.406 .103 -17.254 3.4555 -9.544 2.233 .051 -19.152 .063

3 1 10.090* 2.064 .039 1.208 18.9712 3.566 2.753 .325 -8.279 15.4104 -3.334 3.028 .386 -16.362 9.6945 -5.979 3.596 .238 -21.452 9.495

4 1 13.423* 2.279 .028 3.616 23.2312 6.899 2.406 .103 -3.455 17.2543 3.334 3.028 .386 -9.694 16.3625 -2.645 .832 .086 -6.223 .933

5 1 16.068* 2.353 .021 5.946 26.1902 9.544 2.233 .051 -.063 19.1523 5.979 3.596 .238 -9.495 21.4524 2.645 .832 .086 -.933 6.223

Page 156: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

135  

  

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Pillai's trace 1.000 8.182E5a 2.000 1.000 .001 Wilks' lambda .000 8.182E5a 2.000 1.000 .001 Hotelling's trace 1.636E6 8.182E5a 2.000 1.000 .001 Roy's largest root 1.636E6 8.182E5a 2.000 1.000 .001   b. Viskositas

Formula 1 Post Hoc

Z Asymp. Sig. (2-tailed) F1_7hari – F1_24jam -1.633(a) .102 F1_15hari – F1_24jam -1.604(a) .109 F1_21hari – F1_24jam -1.604(a) .109 F1_1bulan – F1_24jam -1.342(a) .180 F1_15hari – F1_7hari -1.414(a) .157 F1_21hari – F1_7hari -1.000(a .317 F1_1bulan – F1_7hari -.577(b) .564 F1_21hari – F1_15hari -1.000(b) .317 F1_1bulan – F1_15hari -1.342(b) .180 F1_1bulan – F1_21hari -1.414(b) .157

a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test

Formula a

Post Hoc Z Asymp. Sig. (2-tailed) Fa_7hari - Fa_24jam -.447(a) .655 Fa_15hari - Fa_24jam -.447(b) .655 Fa_21hari - Fa_24jam -1.000(a) .317 Fa_1bulan - Fa_24jam .000(c) 1.000 Fa_15hari - Fa_7hari -1.342(b) .180 Fa_21hari - Fa_7hari -.447(b) .655 Fa_1bulan - Fa_7hari -1.000(b) .317 Fa_21hari - Fa_15hari -1.000(a) .317 Fa_1bulan - Fa_15hari -1.000(a) .317 Fa_1bulan - Fa_21hari -1.000(b) .317

a Based on positive ranks. b Based on negative ranks. c The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks. d Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 157: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

136  

  

Formula b Post Hoc

Z Asymp. Sig. (2-tailed) Fb_7hari - Fb_24jam -1.000(a) .317 Fb_15hari - Fb_24jam -1.732(a) .083 Fb_21hari - Fb_24jam -1.342(a) .180 Fb_1bulan - Fb_24jam -1.414(a) .157 Fb_15hari - Fb_7hari -1.633(a) .102 Fb_21hari - Fb_7hari -1.000(a) .317 Fb_1bulan - Fb_7hari -1.342(a) .180 Fb_21hari - Fb_15hari -1.342(b) .180 Fb_1bulan - Fb_15hari -1.000(b) .317 Fb_1bulan - Fb_21hari -1.000(a .317

a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test

Formula ab Post Hoc

Z Asymp. Sig. (2-tailed) Fab_7hari - Fab_24jam -.447(a) .655 Fab_15hari - Fab_24jam -.447(b) .655 Fab_21hari - Fab_24jam .000(c) 1.000 Fab_1bulan - Fab_24jam .000(c) 1.000 Fab_15hari - Fab_7hari -1.414(b) .157 Fab_21hari - Fab_7hari -1.414(b) .157 Fab_1bulan - Fab_7hari -1.414(b) .157 Fab_21hari - Fab_15hari -.816(a) .414 Fab_1bulan - Fab_15hari -.816(a) .414 Fab_1bulan - Fab_21hari .000(c) 1.000

a Based on positive ranks. b Based on negative ranks. c The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks. d Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 158: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

137  

  

c. Indeks creaming

Formula 1 Post Hoc Z Asymp. Sig. (2-tailed) F1_7hari – F1_24jam -1.604(a) .109 F1_15hari – F1_24jam -1.604(a) .109 F1_21hari – F1_24jam -1.604(a) .109 F1_1bulan – F1_24jam -1.000(a) .317 F1_15hari – F1_7hari -1.342(a) .180 F1_21hari – F1_7hari -1.342(a) .180 F1_1bulan – F1_7hari -1.342(a) .180 F1_21hari – F1_15hari -1.000(a) .317 F1_1bulan – F1_15hari -1.000(a) .317 F1_1bulan – F1_21hari -1.000(a) .317

a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test

Formula a

Post Hoc Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Fa_7hari - Fa_24jam -1.633(a) .102 Fa_15hari - Fa_24jam -1.633(a) .102 Fa_21hari - Fa_24jam -1.633(a) .102 Fa_1bulan - Fa_24jam -1.604(a) .109 Fa_15hari - Fa_7hari .000(b) 1.000 Fa_21hari - Fa_7hari .000(b) 1.000 Fa_1bulan - Fa_7hari -1.342(a) .180 Fa_21hari - Fa_15hari .000(b) 1.000 Fa_1bulan - Fa_15hari -1.342(a .180 Fa_1bulan - Fa_21hari -1.342(a) .180

a Based on positive ranks. b The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 159: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

138  

  

Formula b Post Hoc

Z Asymp. Sig. (2-tailed) Fb_7hari - Fb_24jam -1.604(a) .109 Fb_15hari - Fb_24jam -1.604(a) .109 Fb_21hari - Fb_24jam -1.604(a) .109 Fb_1bulan - Fb_24jam -1.604(a) .109 Fb_15hari - Fb_7hari .000(b) 1.000 Fb_21hari - Fb_7hari .000(b) 1.000 Fb_1bulan - Fb_7hari -1.000(a) .317 Fb_21hari - Fb_15hari .000(b) 1.000 Fb_1bulan - Fb_15hari -1.000(a .317 Fb_1bulan - Fb_21hari -1.000(a) .317

a Based on positive ranks. b The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test

Formula ab

Post Hoc Z Asymp. Sig. (2-tailed) Fab_7hari - Fab_24jam -1.633(a) .102 Fab_15hari - Fab_24jam -1.633(a) .102 Fab_21hari - Fab_24jam -1.633(a) .102 Fab_1bulan - Fab_24jam -1.604(a) .109 Fab_15hari - Fab_7hari .000(b 1.000 Fab_21hari - Fab_7hari .000(b) 1.000 Fab_1bulan - Fab_7hari -1.000(a) .317 Fab_21hari - Fab_15hari .000(b) 1.000 Fab_1bulan - Fab_15hari -1.000(a) .317 Fab_1bulan - Fab_21hari -1.000(a) .317

a Based on positive ranks. b The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 160: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

139  

  

Lampiran 10. Hasil uji ANOVA, perhitungan efek faktor, persamaan desain

faktorial, dan normal plot dengan Design Expert 7.1.4

a. Percentile 90% ukuran droplet

1) Uji ANOVA

Source Sum of Square

df Mean Square

F value

P value Prob >F

Model 21.62 3 7.21 2.25 0.1599 not significant

A-Lama Pencampuran

13.96 1 13.96 4.36 0.0703

B-Kecepatan Putar

7.37 1 7.37 4.36 0.1679

AB 0.29 1 0.29 0.091 0.7702 Pure Error 25.64 8 0.29 Cor Total 47.26 11 The "Model F-value" of 2.25 implies the model is not significant relative to the noise. There is a15.99 % chance that a "Model F-value" this large could occur due to noise. Values of "Prob > F" less than 0.0500 indicate model terms are significant. In this case there are no significant model terms. Values greater than 0.1000 indicate the model terms are not significant. If there are many insignificant model terms (not counting those required to support hierarchy), model reduction may improve your model. Std. Dev. Mean C.V. % PRESS

1.79 15.57 11.50 57.68

R-Squared Adj R-Squared Pred R-Squared Adeq Precision

0.4575 0.2541 -0.2206 3.603

A negative "Pred R-Squared" implies that the overall mean is a better predictor of your response than the current model. "Adeq Precision" measures the signal to noise ratio. A ratio of 3.60 indicates an inadequate signal and we should not use this model to navigate the design space.    

2) Perhitungan efek

Faktor Efek % Kontribusi A- Lama Pencampuran -2.16 29.54 B- Kecepatan Putar -1.57 15.59

AB 0.31 0.62

Page 161: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

140  

  

3) Persamaan desain faktorial

Final Equation in Terms of Coded Factors: ukuran droplet = +15.57 -1.0 A - 0.78 B + 0.16 A B Final Equation in Terms of Actual Factors: ukuran droplet = +20.46800 - 0.29378 * Lama Pencampuran -5.48000E-003

* Kecepatan Putar+1.56167E-004 * Lama Pencampuran * Kecepatan Putar

4) Normal plot

Page 162: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

141  

  

b. Viskositas

1).Uji ANOVA

Source Sum of Square df Mean Square F value P value

Prob >F

Model 0.033 3 0.011 0.46 0.7180 not significant

A-Lama Pencampuran 0.030 1 0.030 1.24 0.2976

B-Kecepatan Putar 3.333E-003 1 3.333E-003 0.14 0.7200

AB 0.000 1 0.000 0.000 1.000 Pure Error 0.19 8 0.024

0.024

Cor Total 0.23 11 The "Model F-value" of 0.46 implies the model is not significant relative to the noise. There is a 71.80 % chance that a "Model F-value" this large could occur due to noise. Values of "Prob > F" less than 0.0500 indicate model terms are significant. In this case there are no significant model terms. Values greater than 0.1000 indicate the model terms are not significant. If there are many insignificant model terms (not counting those required to support hierarchy), model reduction may improve your model. Std. Dev. Mean C.V. % PRESS

1.79 15.57 11.50 57.68

R-Squared Adj R-Squared Pred R-Squared Adeq Precision

0.4575 0.2541 -0.2206 3.603

A negative "Pred R-Squared" implies that the overall mean is a better predictor of your response than the current model. "Adeq Precision" measures the signal to noise ratio. A ratio of 1.49 indicates an inadequate signal and we should not use this model to navigate the design space.

2). Perhitungan efek Faktor Efek % Kontribusi

A- Lama Pencampuran 0.100 13.24 B-Kecepatan Putar -0.033 1.47

AB 0.000 0.000

3). Persamaan desain faktorial

 Final Equation in Terms of Coded Factors: viskositas = +1.07 + 0.050 * A- 0.017 * B + 0.000 * A * B

Page 163: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

142  

  

Final Equation in Terms of Actual Factors: viskositas = + 1.00833 + 0.010000 * Lama Pencampuran – 8.33333 E-005 *

Kecepatan Putar -3.2049E-020 * Lama Pencampuran * Kecepatan Putar

4). Normal Plot

Page 164: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

143  

  

c. Indeks creaming

1) Uji ANOVA

Source Sum of Square

df Mean Square F value P value Prob >F

Model 3.37 3 1.12 3.75 0.0599 not significant

A-Lama Pencampuran

0.32 1 0.32 1.07 0.3316

B-Kecepatan Putar

0.29 1 0.29 0.96 0.3555

AB 2.76 1 2.76 9.22 0.0161 Pure Error 2.40 8 0.30 0.024 Cor Total 5.77 11 The "Model F-value" of 0.46 implies the model is not significant relative to the noise. There is a 71.80 % chance that a "Model F-value" this large could occur due to noise. Values of "Prob > F" less than 0.0500 indicate model terms are significant. In this case there are no significant model terms. Values greater than 0.1000 indicate the model terms are not significant. If there are many insignificant model terms (not counting those required to support hierarchy), model reduction may improve your model. Std. Dev. Mean C.V. % PRESS

0.55 34.21 1.60 5.40

R-Squared Adj R-Squared Pred R-Squared Adeq Precision

0.5845 0.4287 0.0651 4.070

The "Pred R-Squared" of 0.0651 is not as close to the "Adj R-Squared" of 0.4287 as one might normally expect. This may indicate a large block effect or a possible problem with your model and/or data. Things to consider are model reduction, response tranformation, outliers, etc. "Adeq Precision" measures the signal to noise ratio. A ratio greater than 4 is desirable. Your ratio of 4.070 indicates an adequate signal. This model can be used to navigate the design space.

2) Perhitungan efek

Faktor Efek % Kontribusi A- Lama Pencampuran -0.33 5.55

B – Kecepatan Putar -0.31 5.00 AB -0.96 47.91

3) Persamaan desain faktorial

Final Equation in Terms of Coded Factors: indeks creaming = +34.21-0.16 * A -0.16 * B -0.48 * A * B

Page 165: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

144  

  

Final Equation in Terms of Actual Factors: indeks creaming= +32.52250 + 0.20733 * Lama Pencampuran +0.02500E-

003 * Kecepatan Putar – 4.80000E-004 * Lama Pencampuran * Kecepatan Putar

4) Normal Plot

Page 166: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

145  

  

d. Pergeseran ukuran droplet setelah 1 bulan

1) Uji ANOVA Source Sum of

Square df Mean

Square F value P value

Prob >F Model 3204.46 3 1068.15 0.97 0.4517 not

significantA-Lama Pencampuran

1937.69 1 1937.69 1.77 0.2206

B-Kecepatan Putar

83.41

1 83.41 0.076 0.7898

AB 1183.36 1 1183.36 1.08 0.3294 Pure Error 8778.79 8 1097.35 Cor Total 11983.25 11 The "Model F-value" of 0.97 implies the model is not significant relative to the noise. There is a 45.17 % chance that a "Model F-value" this large could occur due to noise. Values of "Prob > F" less than 0.0500 indicate model terms are significant. In this case there are no significant model terms. Values greater than 0.1000 indicate the model terms are not significant. If there are many insignificant model terms (not counting those required to support hierarchy), model reduction may improve your model. Std. Dev. Mean C.V. % PRESS

33.13 91.12 36.35

19752.28

R-Squared Adj R-Squared Pred R-Squared Adeq Precision

0.2674 -0.0073 -0.6483

2.367 A negative "Pred R-Squared" implies that the overall mean is a better predictor of your response than the current model. "Adeq Precision" measures the signal to noise ratio. A ratio of 2.37 indicates an inadequate signal and we should not use this model to navigate the design space.

2) Perhitungan efek

Faktor Efek % Kontribusi A – Lama Pencampuran 25.41 16.17 B – Kecepatan Putar 5.27 0.70 AB 19.86 9.88

3) Persamaan desain faktorial

Final Equation in Terms of Coded Factors: pergeseran ukuran droplet = +91.12 + 12.71 * A + 2.64 * B + 9.93 * A * B

Page 167: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

146  

  

Final Equation in Terms of Actual Factors: pergeseran ukuran droplet = + 108.77112 - 2.42376 * Lama Pencampuran -0.08612 * Kecepatan Putar + 9.93042E-003 *Lama Pencampuran * Kecepatan Putar

4) Normal plot

Page 168: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

147  

  

Lampiran 10. Dokumentasi

Tanaman pare

 Ekstrak pare 

Propeller mixer  

Ultra Turrax

Page 169: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

148  

  

Mikroskop MOTIC   

 Emulsi F1

Emulsi Fa

Page 170: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

149  

  

Emulsi Fb

Emulsi Fab

Page 171: Efek Lama Pencampuran dan Kecepatan Putar … chart dari Javaplant ..... 110 Lampiran 3. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Pare, perhitungan HLB, dan Perhitungan Bahan

150  

  

BIOGRAFI PENULIS

Yosephine Carolline, lahir di Singkawang 21 November 1988, merupakan

anak pertama dari 3 bersaudara dan anak dari pasangan Tjhang Sau Khim dan Kie

Bui In (Christine). Penulis menempuh pendidikan di TK Amkur Pemangkat tahun

ajaran 1992/1993 hingga 1993/1994, SDS Amkur Pemangkat pada tahun ajaran

1994/1995 hingga 1999/2000, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Amkur

Pemangkat dari tahun ajaran 2000/2001 hingga tahun 2002/2003, selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikan di SMA Amkur Pemangkat tahun ajaran

2003/2004 hingga 2005/2006. Setamat SMA, penulis melanjutkan pendidikam di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh

pendidikan di Sanata Dharma, penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan

kemahasiswaan di antaranya menjadi anggota UKF JKMK (2006), BPMF (2007-

2008), Komunitas Paingan (2006-2007), Koordinator Herbal Garden Team (2006-

2007), panitia Baksos Sunatan Massal (2006), sie. kesekretariatan pelepasan

wisuda (2007), Co sie konsumsi Titrasi 2007. Sie. acara Pharmacy Performance

and Event Cup (PPnEC) 2008, panitia Seminar Nasional POKJANAS dan

Seminar Ilmiah Nasional “Arah Penelitian Obat Bahan Alam” 2009, Pengabdian

Masyarakat Fakultas Farmasi USD 2008, dan Program Kreativitas Mahasiswa

(PKM). Selain itu, penulis aktif menjadi asisten praktikum Kimia Dasar (2007),

kimia Organik (2008 dan 2009), Botani Dasar (2008), Spekroskopi (2008),

Farmasetika Dasar (2009), dan FTS. Semisolid-Liquid (2009).