efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ......

100
EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN (Ruellia tuberosa L.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl 4 ): KAJIAN TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALANIN- AMINOTRANSFERASE (ALT) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Diajukan oleh Monica Santi Samwestu NIM : 038114071 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 ii

Upload: vuongngoc

Post on 12-May-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN (Ruellia

tuberosa L.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARBON

TETRAKLORIDA (CCl4):

KAJIAN TERHADAP AKTIVITAS SERUM ALANIN-

AMINOTRANSFERASE (ALT)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Diajukan oleh

Monica Santi Samwestu

NIM : 038114071

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

ii

Page 2: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

iii

Page 3: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

iv

Page 4: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

HALAMAN PERSEMBAHAN

GOD didn’t promise …

days without pain,

laughter without sorrow,

sun without rain.

But HE did promise …

strength for the day,

comfort for the tears,

and light for the way.

DON’T be AFRAID

to HAVE a DREAM

JUST WAKE UP

And DO IT!!

Buah karya kecil ini kupersembahkan untukmu ….

BUNDAKU, the most amazing woman in this universe

TYAS DALEM, my saviour, my courage, my bestfriend, my brother

BAPAK kaliyan IBU, a magic in my life, you’re so precious and wonderful

MBAH PUTRI kaliyan YANGKUNG, whom I respect n loved so much

v

Page 5: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, bimbingan, dan juga limpahan kasihNya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Efek

Hepatoprotektif Infusa Daun Ceplikan (Ruellia tuberosa L.) Pada Mencit Jantan

Terinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4): Kajian Terhadap Aktivitas Serum Alanin-

aminotransferase (ALT)” dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa selama proses panjang pelaksanaan hingga

penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan juga

dukungan bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing dan dosen penguji

atas kesabarannya dalam membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk

selama penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen penguji yang telah mendampingi,

membimbing, dan memberi pengetahuan baru bagi penulis serta atas buku

pinjamannya.

4. Bapak Yosef Wijoyo, M. Si., Apt. atas kesediaannya menguji dan juga

membimbing penulis selama masa penyusunan skripsi.

vi

Page 6: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

5. Bapak Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si. yang telah membimbing dalam

determinasi tanaman ceplikan.

6. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Apt. yang telah memberikan gagasan, nasehat, dan

juga diskusi-diskusinya yang sangat berguna.

7. Mas Heru, Mas Par, dan Mas Kayat atas bantuannya selama proses penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu yang telah sangat banyak memberi doa, materi, semangat,

dukungan, kesabaran, dan juga perhatian dari lahir hingga sekarang.

9. Mbak-mbakku tercinta, Mbak Tik dan Mbak Pee, yang selalu menghibur,

menemani, dan juga menjahili adiknya, Bang Rizky, atas semangat dan doanya,

selamat datang!

10. Mbah Putri dan Eyang Kakungku tercinta untuk doanya.

11. Fani, teman, sahabat, saudaraku yang telah bersama dalam satu kelompok

praktikum dari awal hingga akhir.

12. Mbak Gendhis dan Mas Pras yang telah rela meluangkan waktu dan pulsanya

untuk konsultasi.

13. Sahabat dan saudaraku di kampus ini, Silih, Bibi, Endah, Dessy, Nia, Mila, Nyak,

Devi, Ocha terimakasih atas semua kenangan indah itu.

14. Sobatku di luar sana, Novi, Risa, Manggar, Yosi, Detha, terimakasih atas

loyalitas, kebersamaan, dan persahabatan tanpa akhir ini.

15. Teman-teman seperjuangan di lantai 2, Nike, Jevi, Yen, Syu, Tata, Bujang Linoe,

Punto, Nez, Icha, mbak Lian atas semua keceriaan di dalam kepenatan dan

kesusahan.

vii

Page 7: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

16. Anak-anak Grin Pendapi, Mbak Ari, Rini, Regina, Eva, Tiwi, terimakasih atas

kerelaan kamarnya untuk dihancurleburkan sebagai bentuk pelampiasan di kala

aku tertekan.

17. Mbak Tina, Soca, Anna, Mbak Wuri, Mbak Tuti, Mbak Ningsih, Tika, Nug,

Fendi, Osa (makasih kameranya), Sekar, Tias, Devi, Lely, teman-teman Mudika

yang penuh canda, tawa, kegilaan, dan kompak selalu.

18. Adik-adik kecilku di sekolah minggu yang turut membantu melupakan rasa penat

dan jenuhku dengan kenakalan, keisengan, dan kelucuannya.

19. Teman-teman KKN-ku, Rhie, Indri, Ajenk, Ari, Manto, Leak, Tio, Andre atas

secuil kisah, pengalaman, dan pelajaran bersama kalian.

20. Angkatan 2003 khususnya kelas B kelompok D, kalian adalah semangat, obat,

dan penopangku di Farmasi ini. Jangan biarkan semuanya berakhir di sini!

21. Mbak Ijah, Om Hari, dan Tante Pur, terimakasih atas semuanya.

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu selama penyusunan skripsi ini berlangsung.

Penulis menyadari bahwa tiada hal yang sempurna demikian juga skripsi ini

tidak lepas dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik dari pembaca demi pengembangan skripsi ini dan perkembangan ilmu

farmasi selanjutnya.

Yogyakarta, Juli 2007

Penulis

viii

Page 8: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

ix

Page 9: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

INTISARI

Ceplikan (Ruellia tuberosa L.) merupakan tanaman/herba yang penggunaannya dalam masyarakat masih cukup sedikit tetapi mempunyai khasiat bagi kesehatan manusia, seperti untuk batu ginjal dan diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang efek infusa daun ceplikan yang lain yaitu untuk menurunkan aktivitas enzim ALT-serum sehingga dapat digunakan sebagai hepatoprotektor.

Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola lengkap searah. Sejumlah 35 ekor mencit dibagi secara acak ke dalam tujuh kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif) diberi aquades. Kelompok II (kontrol positif CCl4) diberi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB. Kelompok III (kontrol positif infusa) diberi dosis tertinggi infusa daun ceplikan, yaitu 3333,3 mg/KgBB. Kelompok IV-VII (perlakuan) diberi infusa daun ceplikan dosis 987,7 mg/KgBB; 1481,5 mg/KgBB; 2222,2 mg/KgBB; dan 3333,3 mg/KgBB selama 6 hari berturut-turut kemudian pada hari ke-7 semua kelompok perlakuan diberi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB secara per oral. Dua puluh empat jam sesudahnya, darah diambil dengan melukai sinus orbitalis mata dan ditetapkan aktivitas ALT-serumnya dengan vitalab mikro. Data ALT-serum yang didapat dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi datanya, selanjutnya dianalisis varian satu arah dan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis infusa daun ceplikan dosis 1481,5 mg/KgBB; 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3 mg/KgBB mampu menurunkan aktivitas ALT-serum dengan % efek hepatoprotektif masing-masing dosis berturut-turut sebesar 9,8%; 37%; dan 42,3%.

Kata kunci : hepatoprotektif, infusa daun ceplikan, CCl4

x

Page 10: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

ABSTRACT

Ceplikan (Ruellia tuberosa L.) is a herb which is still rarely used in the society but useful for health, such as for kidney stone and diabetes mellitus. Hepatoprotective-effect research of ceplikan leaves (Ruellia tuberose L.) infusion has been done on male mice induced by carbon tetrachloride (CCl4). The purpose of this research is to get information about the effect of the ceplikan leaves infusion to decrease the ALT-serum activity so it can be used as hepatoprotector.

This research is a pure experimental with simple randomized design. Thirty five mices were randomly divided into 7 groups. Group I (negative control) was given aquadest. Group II (positive control CCl4) was given CCl4 dose 3,9 ml/KgBW. Group III (positif control) was given the highest dose of ceplikan leaves which is 3333,3 mg/KgBW. Group IV-VII was given ceplikan leaves at the sequent doses 987,7 mg/KgBW; 1481,5 mg/KgBW; 2222,2 mg/KgBW; and 3333,3 mg/KgBW for 6 days and the next day (7th day) they were given CCl4 dose 3,9 ml/KgBW orally. Twenty four hours later, the blood of each mice in all groups was sampled at sinus orbitalis by the eyes and determined its ALT activity level. The ALT datas were evaluated using Kolmogorov-Smirnov to depict the distribution. After that, used one way variant analysis followed by LSD test at 95% significant level.

The result of this research showed that ceplikan leaves infusion doses 1481,5 mg/KgBW; 2222,2 mg/KgBW; and 3333,3 mg/KgBW can decrease ALT-serum activity and the % effect for each doses respectively are 9,8%; 37%; and 42,3%. Key words : hepatoprotective, ceplikan leaves, CCl4

xi

Page 11: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………... v

PRAKATA ………………………………………………………………… vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………… ix

INTISARI ………………………………………………………………….. x

ABSTRACT ………………………………………………………………… xi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xix

BAB I PENGANTAR ……………………………………………………... 1

A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1

1. Latar Belakang ……………………………………………..…… 1

2. Permasalahan ……………………………………………………. 3

3. Keaslian penelitian …………………………………………….... 3

4. Manfaat penelitian ………………………………………………. 3

B. Tujuan ………………………………………………………………. 4

xii

Page 12: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ……………………………………… 5

A. Ceplikan …………………………………………………………….. 5

B. Hati ……………………………………………………………….. 6

C. Metode Uji Antihepatotoksik …………………………………….. 10

D. Karbon Tetraklorida ………………………………………………. 13

E. Infusa ………………………………………………………………. 18

F. Polifenol ……………………………………………………………. 18

G. Keterangan Empiris ……………………………………………….. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………. 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian …………………………………… 20

B. Variabel-variabel Penelitian ……………………………………….. 20

C. Alat dan Bahan …………………………………………………….. 21

D. Subyek Uji …………………………………………………………. 22

E. Jalan Penelitian …………………………………………………….. 22

1. Determinasi tanaman ceplikan …………………………………… 22

2. Perhitungan dosis infusa daun ceplikan …………………………. 22

3. Pembuatan infusa daun ceplikan ………………………………… 23

4. Uji pendahuluan …………………………………………………. 23

5. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji ……………………….. 25

6. Pembuatan serum ………………………………………………… 26

7. Penetapan aktivitas ALT-serum …………………………………. 26

F. Analisis Hasil ………………………………………………………. 26

xiii

Page 13: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 28

A. Determinasi Tanaman Ceplikan ……………………………………. 28

B. Uji Pendahuluan ……………………………………………………. 28

1. Penetapan dosis hepatotoksik CCl4 ……………………………… 28

2. Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31

3. Penetapan lama pemejanan infusa daun ceplikan ………………... 33

C. Aktivitas ALT-serum mencit terinduksi CCl4 akibat praperlakuan

infusa daun ceplikan dosis 987,7 mg/KgBB, 1481,5 mg/KgBB,

2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3 mg/KgBB……………..…………….. 37

D. Persen efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan dosis

987,7 mg/KgBB, 1481,5 mg/KgBB, 2222,2 mg/KgBB, dan

3333,3 mg/KgBB pada mencit terinduksi CCl4

dosis 3,9 ml/KgBB ………………………………………...………. 47

E. Rangkuman Pembahasan ………………………………………….. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 54

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 54

B. Saran ……………………………………………………………….. 54

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 55

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 58

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 82

xiv

Page 14: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

DAFTAR TABEL

Tabel I Aktivitas enzim ALT-serum pada jam ke-24 setelah

pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB ……….. 29

Tabel II Aktivitas enzim ALT-serum pada mencit jantan akibat

pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB pada

jam ke-24 ……………………………………………………….. 30

Tabel III Aktivitas enzim ALT-serum setelah pemberian CCl4 dosis

3,9 ml/KgBB pada jam ke-24 dan ke-48 ..................................... 31

Tabel IV Data aktivitas enzim ALT-serum pada mencit jantan terinduksi

CCl4 akibat praperlakuan infusa daun ceplikan dosis

2222,2 mg/KgBB selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari …………….. 33

Tabel V Nilai aktivitas enzim ALT-serum mencit terinduksi CCl4

dengan praperlakuan infusa daun ceplikan selama 4 hari,

6 hari, dan 8 hari berdasarkan uji LSD ......................................... 35

Tabel VI Data % efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan setelah

praperlakuan IDC selama 2 hari, 4 hari, 6 hari, dan 8 hari pada

mencit jantan terinduksi CCl4 ...................................................... 36

Tabel VII Pengaruh praperlakuan IDC berbagai dosis yang dipejankan

selama 6 hari pada mencit jantan terinduksi CCl4 dosis

3,9 ml/KgBB setelah 24 jam ...................................................... 39

xv

Page 15: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Tabel VIII Persen efek hepatoprotektif IDC berbagai dosis yang dipejankan

selama 6 hari pada mencit jantan terinduksi CCl4 dosis

3,9 ml/KgBB setelah 24 jam ....................................................... 48

xvi

Page 16: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur hati ................................................................................. 7

Gambar 2 Tipe-tipe Kerusakan Hati ………………………………………. 10

Gambar 3 Mekanisme kerusakan hati oleh CCl4 ………………………….. 14

Gambar 4 Tahap-tahap kerusakan seluler oleh •CCl3 ……………………… 15

Gambar 5 Tahap terjadinya nekrosis oleh CCl4 ……………………………. 17

Gambar 6 Diagram batang peningkatan aktivitas ALT-serum akibat pemberian

CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB pada jam ke-24 ........ 29

Gambar 7 Grafik perbandingan aktivitas ALT-serum jam ke-24

dan ke-48 setelah pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB ................ 32

Gambar 8 Grafik aktivitas enzim ALT-serum mencit praperlakuan

infusa daun ceplikan selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari

berturut-turut ................................................................................. 34

Gambar 9 Grafik % efek hepatoprotektif pada kelompok

praperlakuan infusa daun ceplikan selama 2 hari, 4 hari, 6 hari,

dan 8 hari berturut-turut ................................................................ 37

Gambar 10 Diagram batang aktivitas ALT-serum pada kelompok

perlakuan ....................................................................................... 39

Gambar 11 Makroskopis hati normal ............................................................... 44

Gambar 12 Perubahan warna pada hati mencit terinduksi CCl4 menjadi

lebih putih dan pucat …………………………...……………….. 45

xvii

Page 17: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Gambar 13 Penampakan makroskopis hati mencit pada perlakuan CCl4 (kiri)

dosis 3,9 ml/KgBB dan normal (kanan) ………………………… 46

Gambar 14 Makroskopis kerusakan hati berupa bercak putih akibat

induksi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB .................................................. 46

Gambar 15 Perbesaran bercak putih pada hati makroskopis akibat induksi

CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB ............................................................... 46

Gambar 16 Perbandingan antara hati normal (kiri) dan perlakuan CCl4

dosis 3,9 ml/KgBB (kanan) ........................................................... 47

Gambar 17 Diagram batang % efek hepatoprotektif IDC pada tiap kelompok

perlakuan ...................................................................................... 49

Gambar 18 Mekanisme reaksi penangkapan •CCl3 oleh polifenol ………… 50

Gambar 19 Stabilisasi resonansi radikal bebas polifenol ............................... 51

Gambar 20 Reaksi penggabungan 2 radikal bebas polifenol .......................... 52

xviii

Page 18: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Determinasi Tanaman ...................................................... 58

Lampiran 2 Foto Tanaman Ceplikan ............................................................ 59

Lampiran 3 Foto Vitalab Mikro .................................................................... 60

Lampiran 4 Data Aktivitas ALT-serum Setelah Praperlakuan Infusa

Dosis Ceplikan ........................................................................... 61

Lampiran 5 Data Persen Efek Hepatoprotektif Setelah Praperlakuan Infusa

Daun Ceplikan ........................................................................... 62

Lampiran 6 Leaflet Reagen Dyasis ALAT (GPT) FS* ………….…………. 63

Lampiran 7 Hasil Konversi Dosis Infusa Daun Ceplikan Pada Manusia ..... 65

Lampiran 8 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji t-test

Pada Penetapan Waktu Pengambilan Cuplikan …………….… 66

Lampiran 9 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji ANOVA

One Way Pada Penetapan Lama Pemejanan Infusa Daun

Ceplikan ………………………………………………………. 68

Lampiran 10 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji Kruskal Wallis

dan Mann Whitney Setelah Praperlakuan Infusa Daun

Ceplikan ..................................................................................... 70

xix

Page 19: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

1

BAB I

PENGANTAR

A. LATAR BELAKANG

1. Latar Belakang

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dan mempunyai

peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme. Fungsi hati salah satunya

adalah sebagai tempat detoksifikasi yang berarti bahwa hepatosit memiliki resiko

yang cukup besar sebagai tempat pembongkaran senyawa-senyawa yang toksik

(Stine and Brown, 1996). Dari sinilah dapat diketahui bahwa hati sangat rentan

terhadap senyawa-senyawa yang masuk ke tubuh khususnya tehadap senyawa yang

mampu merusak hati. Jika terdapat kerusakan pada hati maka proses metabolisme

dalam tubuh juga akan terhambat.

Penyakit hati pun hingga saat ini membutuhkan pengobatan yang efektif

dimana biasa digunakan dalam jangka waktu lama. Maka daripada itu, diperlukan

pengobatan yang aman dan juga terjangkau untuk pengobatan jangka panjang

(Wijoyo, 2003). Sebagian besar masyarakat sendiri percaya bahwa obat yang berasal

dari alam sifatnya lebih aman untuk digunakan. Maka saat ini semakin banyak

dilakukan pengembangan obat herbal untuk berbagai penyakit termasuk pada

pengobatan penyakit hati.

Tanaman ceplikan (Ruellia tuberosa L.) merupakan tanaman herba yang

penggunaannya dalam masyarakat masih cukup sedikit tetapi mempunyai khasiat

bagi kesehatan manusia, seperti untuk kencing batu (Anonim, 2006b), antiinflamasi

1

Page 20: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

(De Jesus and Rodriguez, 2002), dan diabetes melitus (Ismayani, 2004). Maka dari

itu, peneliti ingin meneliti khasiat lain dari tanaman ceplikan khususnya manfaat dari

daun ceplikan. Salah satu senyawa yang terkandung di dalam daun ceplikan adalah

polifenol yang dikenal sebagai antioksidan yang mampu menangkap radikal-radikal

bebas (Anonim, 2006b; Arts and Hollman, 2005). Salah satu fungsi hati adalah

sebagai tempat metabolisme sehingga radikal bebas yang dimetabolisme di hati dapat

menyebabkan kerusakan sel hati (Chandrasoma and Taylor, 1995). Kerusakan hati

sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti alkohol, mikroorganisme, ataupun

senyawa kimia. Salah satu senyawa kimia yang biasa digunakan sebagai model

kerusakan hati adalah karbon tetraklorida (CCl4). Di dalam tubuh, CCl4 akan

dimetabolisme menjadi radikal bebas yaitu triklorokarbon (•CCl3). Oleh karena itu,

hepatotoksin yang digunakan pada penelitian ini adalah CCl4 yang dengan adanya

polifenol di dalam daun ceplikan diharapkan mampu menangkap radikal bebas dari

CCl4 dan mengurangi terjadinya kerusakan sel hati. Karbon tetraklorida memberikan

gambaran kerusakan hati yang khas, yaitu perlemakan hati dan nekrosis. Gambaran

tersebut menyerupai gambaran infeksi virus hepatitis sehingga sering digunakan

sebagai salah satu model kerusakan hati (Anonim, 1991).

Maka dari itu, khasiat lain dari tanaman ceplikan yang akan diteliti adalah

efek hepatoprotektif yang dilihat dari penurunan aktivitas ALT-serum sehingga dapat

lebih dikembangkan dalam pengobatan penyakit hati. Masyarakat pada umumnya

menggunakan obat herbal dengan cara direbus dimana cara ini hampir sama dengan

pembuatan infusa, maka yang akan diteliti pada penelitian kali ini adalah khasiat

infusa dari daun ceplikan.

2

Page 21: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

2. Permasalahan

Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini,

yaitu apakah infusa daun ceplikan mampu menurunkan aktivitas ALT-serum pada

mencit jantan terinduksi CCl4?

3. Keaslian penelitian

Sejauh sepengetahuan penulis, penelitian tentang efek hepatoprotektif

tanaman ceplikan (Ruellia tuberosa L.) belum pernah dilakukan. Penelitian tentang

tanaman ceplikan yang pernah dilakukan antara lain: isolasi dan identifikasi senyawa

golongan flavonoid dari bunga Ruellia tuberosa L. (Sutinah, 1986), efek anti

inflamasi daun pletekan (De Jesus and Rodriguez, 2002), dan efek hipoglikemik

rebusan daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) pada tikus putih jantan terinduksi

glukosa dengan metode spektrofometri-vis (Ismayani, 2004). Dari penelitian Sutinah

diketahui bahwa flavonoid di dalam bunga Ruellia tuberosa L. merupakan glikosida

flavon sedangkan dari penelitian oleh Rodriguez dan Ismayani dibuktikan bahwa

bagian daun tanaman ceplikan mempunyai khasiat sebagai obat antiinflamasi serta

mampu menurunkan kadar glukosa darah.

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu

pengetahuan baik kefarmasian ataupun di bidang obat herbal.

3

Page 22: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan tanaman

ceplikan dalam masyarakat khususnya sebagai alternatif pengobatan bagi para

penderita penyakit hati.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan baik pengetahuan maupun

penggunaan obat herbal untuk pengobatan penyakit hati di dalam masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan pada mencit jantan terinduksi CCl4 yang

ditandai dengan penurunan aktivitas ALT-serum.

4

Page 23: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. CEPLIKAN

1. Sistematika

Menurut Anonim (2006c), sistematika ceplikan diklasifikasikan sebagai

berikut ini.

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Solanales

Suku : Acanthaceae

Marga : Ruellia

Spesies : Ruellia tuberosa L.

2. Nama Daerah

Ceplikan (nama dagang/umum), pletekan (Jawa) (Anonim, 2006c).

3. Morfologi

Herba tegak atau pangkalnya berbaring, dengan berkas akar bentuk umbi

memanjang, 0,4-0,9 m tingginya. Batang segiempat tumpul. Daun tunggal, bersilang

berhadapan, bentuknya solet. Tangkai daun 0,5-1,5 cm; helaian daun bentuk

memanjang hingga bulat telur terbalik, dengan pangkal berangsur runcing dan ujung

tumpul, dengan tepi bergerigi, gundul, panjang 6-18 cm dan lebar 3-9 cm, licin,

pertulangan menyirip, dan hijau. Bunga majemuk, bentuk payung, di ketiak daun,

5

Page 24: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

terdiri 1-15 bunga. Tangkai bunga 0,5-2,5 cm. Kelopak 2-3 cm tingginya. Mahkota

5-6 cm tingginya, kebanyakan ungu cerah, kadang-kadang ungu pucat hingga merah

muda pucat atau hampir putih, sebelah luar berambut; tabung sempit pada

pangkalnya, di atasnya melebar dan berusuk. Pinggiran 3,5-5 cm garis tengahnya,

taju sama, oval hingga bulat telur terbalik, bergigi menggelombang tidak teratur.

Buah gundul, 2-3 cm panjangnya, membuka dengan 2 katup. Biji bulat, kecil, coklat

dan tiap ruang 2-20. Akarnya tunggang, coklat, dan membentuk umbi ( van Steenis,

2002; Anonim, 2006c).

4. Kandungan Kimia

Kandungan yang ada dalam tanaman ceplikan antara lain saponin pada daun

dan akar tanaman ceplikan. Selain itu, daunnya juga mengandung polifenol dan pada

akarnya terdapat kandungan flavonoida (Anonim, 2006c).

5. Khasiat dan kegunaan

Daun ceplikan ini berkhasiat sebagai obat sakit kencing batu (Anonim,

2006c), antiinflamasi (De Jesus and Rodriguez, 2002), dan penurun kadar glukosa

darah (Ismayani, 2004).

B. HATI

1. Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati adalah organ terbesar yang berada di kanan bawah diafragma di dalam

rongga perut dengan berat ± 1,3 kg pada orang dewasa (Chandrasoma and Taylor,

1995; Fox, 2004; Stine and Brown, 1996). Sel-sel parenkim hati terbagi menjadi

lobulus-lobulus dengan diameter 1-2 mm dimana di tengahnya terdapat vena sentral

6

Page 25: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

dengan sel-sel hati (hepatosit) yang tersusun melingkar di sekitar vena sentral

(Chandrasoma and Taylor, 1995; Fox, 2004). Di antara hepatosit terdapat saluran

sinusoid yang juga mengandung sel fagosit yang disebut sel Kupffer. Kemudian, di

pojok tiap lobulus ditemukan tiga pembuluh, yaitu: cabang dari vena porta hepatika,

cabang dari arteri hepatika, dan saluran empedu (Stine and Brown, 1996).

Gambar 1. Struktur hati (Fox, 2004)

Darah masuk ke hati melalui dua cara: arteri hepatika (membawa darah dari

sistem sirkulasi) dan vena porta (membawa darah dari saluran gastrointestinal).

Darah mengalir melalui cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta, melewati

sinusoid, dan masuk ke vena sentral (Stine and Brown, 1996). Vena sentral dari

berbagai lobulus akan menjadi satu membentuk vena hepatika yang mengalirkan

darah dari hati ke vena kava inferior (Fox, 2004). Empedu diproduksi di dalam

hepatosit dan mengalir keluar melalui kanalikuli empedu menuju ke saluran empedu

(Stine and Brown, 1996).

7

Page 26: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Hati mempunyai bermacam-macam fungsi dengan 3 fungsi utama dalam

tubuh yaitu untuk sintesis, ekskresi, dan metabolisme (Chandrasoma and Taylor,

1995). Hati sebagai tempat sintesis mampu memproduksi albumin, faktor-faktor

pembekuan darah, dan juga plasma globulin (Fox, 2004). Selain itu, hati juga

mengekskresikan bermacam-macam bahan ke dalam empedu, antara lain bilirubin

dan kolesterol (Chandrasoma and Taylor, 1995). Hati juga mempunyai peranan

penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan juga dalam

detoksifikasi. Detoksifikasi di hati dapat melalui tiga cara, yaitu dengan

mengekskresikannya ke empedu, fagositosis oleh sel Kupffer, dan dengan perubahan

kimia dari molekul tersebut di dalam hepatosit (Fox, 2004).

Hati yang normal mempunyai kapasitas cadangan yang besar untuk

melakukan fungsinya. Dalam keadaan normal, 80% bagian dari hati dapat dihentikan

aktivitasnya tanpa harus mengurangi fungsinya (Chandrasoma and Taylor, 1995).

2. Kerusakan Hati

a. Perlemakan hati (Steatosis)

Hati merupakan tempat sintesis, penyimpanan, dan pelepasan lipid, yang

dapat menyebabkan akumulasi lemak dalam hati itu sendiri dimana 5-50% dari berat

hati adalah lemak (Stine and Brown, 1996). Perlemakan hati dapat disebabkan antara

lain karena jumlah asam lemak bebas yang masuk ke hati berlebih, adanya gangguan

pada siklus trigliserida, meningkatnya sintesis asam lemak, penurunan oksidasi asam

lemak, dan juga karena terjadi penurunan sintesis dan sekresi very low density

lipoprotein (VLDL) (Treinen-Moslen, 2001).

8

Page 27: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

b. Kolestasis

Menurut Stine and Brown (1996), kolestasis merupakan pemberhentian

aliran empedu yang menyebabkan jaundice, suatu kondisi yang ditandai dengan

warna mata dan kulit yang kekuningan. Keadaan ini disebabkan karena terjadi

kenaikan jumlah pigmen empedu yaitu bilirubin hingga melebihi batas normalnya

yaitu 0,8 mg/dL (Chandrasoma and Taylor, 1995).

c. Nekrosis hati

Nekrosis merupakan salah satu akibat dari banyak penyakit hati yang

ditandai dengan akumulasi vakuola di dalam sitoplasma, kerusakan retikulum

endoplasma, pembengkakan mitokondria, pengrusakan nukleus, dan gangguan pada

membran plasma. Nekrosis dapat berupa focal, zonal, submassive, atau massive

(Chandrasoma and Taylor, 1995; Stine and Brown, 1996). Nekrosis tipe focal

ditandai dengan adanya kematian sel pada sekelompok kecil hepatosit. Kerusakan

tipe ini terjadi secara acak di seluruh hati, biasanya disebabkan oleh virus hepatitis

dan infeksi bakteri. Tipe zonal merupakan kematian sel di tempat tertentu pada

seluruh lobulus hati, yaitu peripheral zonal nekrosis atau centrizonal nekrosis

(Chandrasoma and Taylor, 1995). Centrizonal atau centrilobular nekrosis terjadi di

sekitar vena sentral hepatika. Nekrosis tipe ini disebabkan oleh virus hepatitis, CCl4,

dan keracunan kloroform. Sedangkan peripheral zonal nekrosis terjadi pada sel-sel

hepatosit di sekitar saluran portal. Submassive nekrosis adalah terjadinya nekrosis

sel hati yang meluas hingga melewati batas lobulus. Tipe yang paling parah adalah

tipe massive dimana hampir seluruh sel-sel hati mengalami nekrosis yang ditandai

salah satunya dengan penyusutan hati (Chandrasoma and Taylor, 1995).

9

Page 28: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Gambar 2. Tipe-tipe Kerusakan Hati (Chandrasoma and Taylor, 1995)

d. Sirosis

Adanya kombinasi kerusakan hepatosit dan tidak cukupnya regenerasi akan

meningkatkan aktivitas fibroblas dan menyebabkan akumulasi kolagen di hati.

Keadaan ini juga menyebabkan gangguan aliran darah di hati (Stine and Brown,

1996). Sirosis sifatnya irreversible dan dapat disebabkan antara lain oleh virus

hepatitis dan alkohol (Lingappa, 1995).

C. METODE UJI ANTIHEPATOTOKSIK

Menurut Zimmerman (1978), uji antihepatotoksik ini dapat dilakukan dengan

2 cara yaitu metode in vitro dan metode in vivo. Metode in vitro digunakan untuk

melihat kerugian yang terjadi karena hepatotoksin pada hati dengan melihat tanda-

tanda fisiologiknya. Menurut Plaa and Charbonneau (2001), uji-uji yang digunakan

10

Page 29: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

dalam metode in vivo, yaitu: (1) uji enzim serum; (2) uji ekskretori hati; (3)

perubahan konstituen hati; dan (4) analisis histologi.

(1) Uji enzim serum

Uji ini merupakan salah satu uji yang sangat berguna dan telah menjadi

standar dalam hepatotoksisitas. Ini berguna untuk melihat kerusakan awal hati

tanpa harus mengorbankan hewan uji. Enzim-enzim yang terdapat di hati, antara

lain: alkalin-fosfatase (AP), aspartat-aminotransferase (AST), laktat-

dehidrogenase (LDH), alanin-aminotransferase (ALT), ornitin-karbamil-

transferase (OCT), dan sorbitol-dehidrogenase (SDH) (Plaa and Charbonneau,

2001). Enzim-enzim transaminase lebih banyak digunakan dalam pengujian ini

dimana kenaikan enzim-enzim ini secara spesifik memperlihatkan adanya luka

hepatik (Plaa and Charbonneau, 2001). Aminotransferase merupakan suatu

kelompok enzim yang mengkatalisis pemindahan asam amino ke asam 2-oxo

dengan memindahkan gugus amino. Transaminase tersebar luas di tubuh. AST

ditemukan terutama di jantung, hati, otot skeletal, dan ginjal sedangkan ALT

ditemukan terutama di hati dan ditemukan di dalam sitoplasma (Pantheghini and

van Solinge, 2006). Kenaikan aktivitas ALT serum 10-100 kali lipat dari ALT

serum normal menunjukkan adanya nekrosis pada hati (Zimmerman, 1978).

Aktivitas ALT serum dapat diukur secara spektrofotometri dengan

metode kinetik ALT. Dasar dari metode kinetik ini adalah mengkatalisis

pemindahan gugus amino dari alanin ke 2-oksoglutarat membentuk glutamat dan

piruvat. Penentuan aktivitas ALT secara kuantitatif dilakukan dengan

11

Page 30: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

mereaksikan serum yang dianalisis dengan 2-oksoglutarat dan L-alanin (Anonim,

2006a), berikut persamaan reaksinya:

COO

CH NH2

CH3

C

COO

O

CH2

CH2

COO

COO

C O

CH3

HC

COO

NH2

CH2

CH2

COO

+ALT

+

L-alanin 2-oksoglutarat piruvat L-glutamat

(Pantheghini and van Solinge, 2006)

COO

C O

CH3

NADH H

COO

HC OH

CH3

NAD++ +LDH

+

D-Laktatpiruvat

(Colombo and Peheim, 1981)

Kadar pemeriksaan pemakaian NADH dapat diukur dengan berkurangnya

serapan dalam daerah UV, yang sebanding dengan aktivitas ALT-serum

(Zimmerman, 1978).

(2) Uji ekskretori hati

Hati merupakan tempat sintesis urea, kolesterol, dan protein plasma termasuk

faktor-faktor pembekuan. Adanya perpanjangan atau peningkatan waktu dari

fungsi di atas mampu menunjukkan terjadinya kerusakan hati. Perubahan

12

Page 31: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

kecepatan metabolisme obat di dalam hati dapat dijadikan salah satu parameter

kehepatotoksikan (Zimmerman, 1978).

(3) Perubahan konstituen hati

Selain dapat meningkatkan aktivitas enzim serum dan mengubah proses ekskresi

di hati, senyawa hepatotoksik dapat merubah struktur dan fungsi dari hati itu

sendiri. Pemeriksaan ini menjelaskan terjadinya kerusakan pada hati. Pengukuran

jumlah lemak dalam hati dapat menunjukkan terjadinya steatosis (Zimmerman,

1978).

(4) Analisis histologi

Secara mikroskopis sel-sel hati yang mengalami kerusakan sitotoksik tampak

beda dengan yang normal maka analisis ini dapat digunakan sebagai salah satu

parameter kerusakan hati (Plaa and Charbonneau, 2001).

D. KARBON TETRAKLORIDA

Dalam penelitian ini digunakan hepatotoksin yaitu karbon tetraklorida

(CCl4). Karbon tetraklorida merupakan hidrokarbon alifatik terhalogenasi dimana

sifatnya sangat toksik salah satunya karena dapat membentuk radikal bebas yang

bereaksi dengan banyak asam lemak tak jenuh (Mutschler, 1999). Karbon

tetraklorida sering digunakan sebagai pemadam api, zat pengawet simplisia, dan

antihelmentik pada hewan (Plaa and Charbonneau, 2001) sedangkan dalam industri

kimia dipakai sebagai bahan pembersih dan juga pelarut lemak (Thienes and Halley,

1972). Absorpsi CCl4 dapat terjadi melalui saluran pernapasan, traktus

gastrointestinal, dan kulit (Thienes and Halley, 1972). Efek toksik CCl4 dapat

13

Page 32: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

merusak sistem saraf pusat, hati, ginjal hingga menyebabkan koma dan kematian

(Anonim, 2006b). Di dalam hati, CCl4 dimetabolisme oleh CYP2E1 membentuk

suatu radikal bebas, yaitu •CCl3 (triklorokarbon) yang kemudian juga diubah

menjadi •CCl3O2 (triklorokarbonperoksi) (Stine and Brown, 1996). Karbon

tetraklorida mampu menyebabkan steatosis dan juga nekrosis sentrilobular.

Lipid tersimpan di dalam hati dalam bentuk trigliserida dan dapat terjadi

akumulasi jika terjadi ketidakseimbangan di dalam pemasokan, sintesis, dan sekresi

(Reed, 2001). Penghambatan sintesis protein, gangguan metabolisme fosfolipid atau

oksidasi asam lemak di dalam mitokondria mampu menyebabkan steatosis. Karbon

tetraklorida menyebabkan steatosis dengan menghambat sintesis protein dan sekresi

Gambar 3. Mekanisme kerusakan hati

trigliserida keluar dari hati (Timbrell, 1985).

oleh karbon tetraklorida (CCl4) (Zimmerman, 1978)

Mekanisme steatosis diduga karena adanya pembentukan •CCl3 yang

menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid dimana radikal bebas yang terbentuk

berikatan kovalen dengan organela sel kemudian merusak retikulum endoplasma

14

Page 33: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

halus yang merupakan tempat aktivasinya (Timbrell, 1985). Peroksidasi lipid

merupakan penyebab utama yang dimulai dengan oksidasi asam lemak tak jenuh

untuk membentuk lipid hidroperoksid, yang kemudian pecah menghasilkan berbagai

macam produk salah satunya adalah aldehid yang dapat menuju ke jaringan tubuh

lainnya dan sifatnya toksik terhadap sel (Hodgson and Levi, 2000). Beberapa efek

dari peroksidasi lipid antara lain terpengaruhinya integritas struktural lipid pada

membran yang menyebabkan kerusakan beberapa struktur, kerusakan memb

lisosom

ran

Prim

hingga pecah dan hilangnya isi dari organela ini (Timbrell, 1985).

ary disturbances

CCl4e •CCl3 + Cl- ⎯→⎯−

•CCl3 + R ⎯SH ⎯→⎯ RS• , R⎯S⎯CCl3 , CHCl3

•CCl3 + protein, unsaturated lipid ⎯→⎯ covalent binding •CCl3 + polyunsaturated lipid ⎯→⎯ lipid peroxidation

Secondary disturbances

lipid peroxidation membran damage, enzyme inactivation, aldehyde ⎯→⎯ and peroxide products

Tertiary disturbances

Aldehydes and lipid peroxidation ⎯→⎯ increased capillary permeability increased platelet aggregation protein cross-linking reaction with SH decreased DNA synthesis decreased enzyme activities

Gambar 4. Tahap-tahap kerusakan seluler oleh •CCl3 (Timbrell, 1985)

15

Page 34: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Radikal triklorokarbon dapat bereaksi dengan grup sulfidril (SH) dan

menyeb yan ung grup tersebut.

Radikal triklorokarbon akan berikatan kovalen dengan asam lemak tak jenuh atau

me dari asam lemak tak jenuh pada lipid membran sehingga

at menyebabkan

terjadinya dekomposisi peroksidatif fosfolipid di retikulum endoplasma (Verheyen,

1996). Hal ini m

mengha

putusny

membe

apol nya

terjadi penumpukan lemak di hati yang disebut dengan steatosis (Zimmerman, 1978).

abkan hilangnya aktivitas enzim g di dalamnya terkand

ngambil 1 atom hidrogen

menghasilkan radikal lipid (Timbrell, 1985). Radikal lipid dap

enyebabkan membran retikulum endoplasma terganggu dan

mbat transportasi lemak keluar dari hati. Hambatan ini terjadi karena

a mekanisme kopling trigliserida dengan apoprotein dan fosfolipid

ntuk lipoprotein pembawa (VLDL) atau karena tidak sempurnanya sintesis

iprotein ataupun transport lipoprotein melalui membran plasma. Akibat

Dekomposisi peroksidatif fosfolipid di retikulum endoplasma dapat

menyebabkan pelepasan produk-produk yang dapat mempengaruhi membran lain

seperti membran sel. Kerusakan membran ini mampu menyebabkan hilangnya

permeabilitas selektif terhadap kalsium sehingga terjadi pemasukan Ca2+ yang

berlebih dan menyebabkan nekrosis (Verheyen, 1996).

Sejumlah besar bahan telah dilaporkan mampu menyebabkan nekrosis

hepatik atau kematian sel. CCl4 menyebabkan nekrosis centrilobular yaitu nekrosis

di sekitar vena sentral dimana daerah ini kaya akan sitokrom P-450 yang mampu

memetabolisme CCl4 (Vandenberghe, 1996).

16

Page 35: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Gambar 5. Tahap terjadinya nekrosis oleh CCl4 (Verheyen, 1996)

Steatosis dan nekrosis hati dapat terjadi secara bersamaan (gambar 3).

Karbon tetraklorida secara langsung dapat merusak membran plasma yang

menyebabkan hilangnya enzim-enzim intraseluler, elektrolit, dan juga masuknya ion-

ion dari luar, seperti ion Ca++ yang akhirnya menyebabkan nekrosis. Bersamaan

dengan itu, terbentuklah metabolit aktif CCl4 yaitu •CCl3. Pembentukan ini terjadi di

dalam retikulum endoplasma sehingga dapat mengganggu transport lipoprotein dan

mengakibatkan steatosis. Sesudah itu, dengan adanya akumulasi •CCl3 dan

17

Page 36: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

pembentukan radikal bebas yang baru (•Cl) dapat merusak plasma, mitokondria, dan

juga lisosom yang kem .

yang dibuat dengan m °C selama 15

me enyari

me aupun

, 1986).

dalam panci. Ke enit

terhitung mu lu serkai selagi panas

me pas hingga didapat

volume infusa yang sesuai dengan keingina

mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan menggunakan 10%

simplisia (A

dari polifenol adalah adanya lebih dari satu gugus fenol di dalam tiap molekulnya.

udian menyebabkan nekrosis (Zimmerman, 1978)

E. INFUSA

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995), infusa adalah sediaan cair

enyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90

nit. Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk m

zat aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Tetapi, penyarian ini

nghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar baik oleh kuman m

kapang sehingga sediaan ini tidak boleh disimpan lebih dari 1 hari (Anonim

Infusa dibuat dengan mencampur air dan simplisia yang sudah diserbuk di

mudian campuran di atas dipanaskan di tangas air selama 15 m

lai suhu mencapai 90°C sambil diaduk sesekali. La

lalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui am

n. Kecuali dinyatakan lain, infusa yang

nonim, 1995).

F. POLIFENOL

Senyawa fenolik sendiri mencakup sejumlah besar senyawa organik yang

mempunyai gugus aromatik dan berikatan dengan gugus hidroksil (Harborne, 1994).

Polifenol merupakan salah satu senyawa kimia yang ada di dalam ceplikan. Ciri khas

18

Page 37: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Ada bermacam-macam contoh polifenol di antaranya lignin, tanin, dan flavonoid

(Arts and Hollman, 2005). Polifenol mempunyai peranan yang penting dalam

memberikan rasa, bau, dan warna makanan dan minuman, seperti pada teh, bir,

ataupun anggur merah (Harborne, ang kesehatan, polifenol berperan

sebagai

daun c

1994). Di bid

antioksidan dan diberitakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung,

pembuluh darah, kanker, dan penyakit Alzheimer (Arts and Hollman, 2005).

G. KETERANGAN EMPIRIS

Penelitian ini bersifat trial and error untuk mengetahui kemampuan infusa

eplikan yang diberikan pada mencit putih jantan yang terinduksi CCl4

(hepatotoksin) untuk menurunkan aktivitas ALT-serum.

19

Page 38: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian eksperimental murni

dengan rancangan acak lengkap pola satu arah. Penelitian ini dilakukan di

Laboratorium Biologi Farmasi dan Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

B. VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel bebas

Dosis infusa daun ceplikan dengan berbagai peringkat.

2. Variabel tergantung

Perubahan aktivitas ALT-serum sebagai penanda adanya kerusakan hati.

3. Variabel pengacau terkendali

a. Jenis kelamin : jantan

b. Galur spesies subjek uji : galur Swiss

c. Berat badan subjek uji : 20 - 30 gram

d. Umur subjek uji : 2 – 3 bulan

20

Page 39: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Penelitian

a. seperangkat alat gelas (Pyrex)

b. kompor (Thermolyne, Cimarec 2)

c. timbangan elektrik (Mettler Toledo, tipe AB 204, Switzerland)

d. spuit per oral dan syringe 3 cc (Terumo® Syringe)

e. vitalab mikro (Microlab 200, Merck)

f. sentrifuse (Heraus Christ, Labofuge A)

g. pipa kapiler (Brand, Micro haematocrit tubes, Cat. No. 749311)

h. kamera (Canon, Powershot tipe A620)

2. Bahan Penelitian

a. Bahan uji yang digunakan adalah infusa daun ceplikan (Ruellia tuberosa L).

Daun ceplikan diperoleh dari daerah Kutoarjo, Jawa Tengah.

b. Senyawa hepatotoksin berupa CCl4 (E. Merck, Darmstadt, Germany) yang

didapat dari Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

c. Paraffin cair yang didapat dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk melarutkan

CCl4 sebagai kontrol positif hepatotoksin.

d. Aquades yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma sebagai kontrol negatif.

e. Pereaksi siap pakai (kit) DyaSis ALAT (ALT) FS* without pyridoxal-5-

Phosphate (Dyasis, Germany) untuk mengukur aktivitas ALT serum.

21

Page 40: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Isi reagen :

R1 : TRIS pH 7,15 100 mmol/l

L-alanin 500 mmol/l

LDH ≥ 1700 U/l

R2 : 2-oksoglutarat 15 mmol/l

NADH 0,18 mmol/l

D. SUBYEK UJI

Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss, umur 2 – 3

bulan, berat badan 20 – 30 gram, yang didapat dari Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

E. JALAN PENELITIAN

1. Determinasi tanaman ceplikan

Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian yaitu daun ceplikan

(Ruellia tuberosa L.). Determinasi dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan menggunakan dua sumber

acuan yaitu (1) van Steenis (2002) dan (2) Backer and van den Brink (1965).

2. Perhitungan dosis infusa daun ceplikan (Ruellia tuberosa L.)

Pemilihan dosisnya didasarkan pada konsentrasi infusa sebesar 10%

(Anonim, 1995). Dan perhitungan dosis pada mencit 20 g disajikan sebagai berikut :

Dosis infusa = BB

VC× = g 30

ml 1 ml g/100 10 ×

= 3333,3 mg/KgBB

22

Page 41: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Dari hasil perhitungan didapat dosis infusa pada mencit sebesar 3333,3

mg/KgBB. Dan dari dosis ini dibuat 4 peringkat dosis, yaitu 987,7 mg/KgBB (dosis

I), 1481,5 mg/KgBB (dosis II), 2222,2 mg/KgBB (dosis III), dan 3333,3 mg/KgBB

(dosis IV).

3. Pembuatan infusa daun ceplikan (Ruellia tuberosa L.)

Daun ceplikan dicuci bersih dan dioven hingga kering lalu dihaluskan.

Simplisia tersebut kemudian dicampur dengan aquades secukupnya dalam panci lalu

dipanaskan di dalam tangas air selama 15 menit yang mulai dihitung ketika suhu

dalam panci sudah mencapai 90°. Setelah itu infusa diserkai selagi masih panas dan

ditambahkan aquades mendidih hingga didapat volume yang diinginkan (Anonim,

1986).

4. Uji Pendahuluan

a. Pembuatan larutan dan penetapan dosis hepatotoksik CCl4

Larutan CCl4 25% dalam parafin dibuat dengan cara melarutkan 25 ml

CCl4 ke dalam parafin cair sampai volume 100 ml. Pemilihan dosis CCl4

didasarkan pada dosis hepatotoksik pada tikus yaitu 2,8 ml/KgBB

(Leonardus, 2000) yang dikonversikan ke mencit 20 g dengan faktor koreksi

0,14 dan perhitungan sebagai berikut ini.

Dosis hepatotoksik CCl4 tikus 200 g : 2,8 ml/KgBB

= 2,8 ml/1000 gBB = 0,56 ml/200 gBB

= 0,56 ml/200 gBB x 0,14 = 0,078 ml/20 gBB

= 3,9 ml/KgBB

23

Page 42: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Dari perhitungan di atas didapat dosis hepatotoksik CCl4 pada mencit

jantan dan dapat ditentukan 2 peringkat dosis untuk diuji

kehepatotoksikannya, yaitu 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB. Percobaan ini

menggunakan 6 ekor mencit masing-masing kelompok 3 ekor kemudian

diberi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan dosis 7,8 ml/KgBB. Lalu dilakukan

pengambilan darah dari sinus orbitalis mata mencit-mencit tersebut untuk

diukur aktivitas enzim ALT dalam selang waktu 24 jam secara fotometri

melalui metode kinetik ALT. Sebagai pembanding adanya kenaikan aktivitas

enzim ALT-serum, maka dilakukan pengukuran enzim tersebut pada tiga

mencit normal perlakuan kontrol negatif yang diberi pelarut CCl4 yaitu

parafin cair.

Dari hasil orientasi didapat dosis hepatotoksik CCl4 untuk mencit

adalah 3,9 ml/KgBB.

b. Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah

Pada uji ini ditetapkan waktu pengambilan cuplikan darah mencit

yang akan digunakan pada tahap selanjutnya. Waktu yang digunakan ada 2,

yaitu selang waktu 24 jam dan 48 jam. Mencit yang digunakan pada tahap ini

sejumlah 6 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok selang waktu 24 jam dan

48 jam masing-masing 3 ekor mencit. Semua mencit diberi CCl4 dosis 3,9

ml/KgBB dan dalam selang waktu 24 jam, kelompok I diambil darahnya

lewat sinus orbitalis mata lalu diukur aktivitas enzim ALT-serumnya.

Pengambilan darah kelompok II dilakukan 48 jam sesudah pemberian CCl4

kemudian diukur aktivitas enzim ALT-serum. Hasil dari kedua kelompok

24

Page 43: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

tersebut dibandingkan untuk melihat aktivitas ALT-serum yang lebih tinggi.

Dari hasil uji tahap ini dipilih waktu pengambilan cuplikan darah 24 jam

setelah pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB.

c. Orientasi lama pemejanan infusa daun ceplikan

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama pemejanan

infusa yang harus dilakukan untuk memberikan penurunan aktivitas ALT-

serum. Dosis yang digunakan pada tahap ini adalah dosis ketiga yaitu dosis

2222,2 mg/KgBB dengan pengelompokan sebagai berikut : kelompok I

sebagai kontrol positif CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB, kelompok II - IV merupakan

kelompok yang diberi perlakuan infusa dimana kelompok II diberi infusa

selama 4 hari, kelompok III selama 6 hari, kelompok IV selama 8 hari. Dua

puluh empat jam sesudahnya, darah diambil melalui sinus orbitalis mata dan

ditetapkan aktivitas ALT-serumnya. Dari hasil percobaan ini didapatkan lama

pemejanan infusa selama 6 hari berturut-turut.

5. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah 35 ekor mencit dibagi secara acak ke dalam tujuh kelompok

perlakuan masing-masing sejumlah 5 ekor. Kelompok I (kontrol negatif) diberi

aquades selama 6 hari berturut-turut. Setelah 24 jam, diambil darahnya pada sinus

orbitalis mata. Pada kelompok II (kontrol positif CCl4) diberi dosis hepatotoksik

CCl4 3,9 ml/KgBB dan setelah 24 jam, darahnya diambil dari sinus orbitalis mata.

Kelompok III (kontrol positif infusa) diberi dosis tertinggi infusa daun ceplikan

(3333,3 mg/KgBB) satu kali sehari selama 6 hari berturutan pada rentang jam yang

sama secara per oral. Dan 24 jam sesudahnya darah diambil dari sinus orbitalis mata.

25

Page 44: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Kemudian pada kelompok IV-VII (perlakuan) diberi infusa daun ceplikan sesuai

dengan dosis masing-masing, yaitu 987,7 mg/KgBB (dosis I), 1481,5 mg/KgBB

(dosis II), 2222,2 mg/KgBB (dosis III), dan 3333,3 mg/KgBB (dosis IV) satu kali

sehari selama 6 hari berturutan pada jam yang sama secara per oral. Pada hari ke-7

semua kelompok perlakuan diberi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB secara per oral. Dua

puluh empat jam sesudahnya, darah diambil dengan melukai sinus orbitalis mata dan

ditetapkan aktivitas ALT-serumnya. Cuplikan darah pada tiap kelompok diambil

serumnya, lalu ditetapkan aktivitas ALT-serumnya dengan vitalab mikro.

6. Pembuatan serum

Darah mencit dari sinus orbitalis mata ditampung dalam tabung sentrifuse

melalui dinding tabung lalu disentrifuse dengan kecepatan 3500 rpm selama 10

menit dan diambil supernatannya (serum).

7. Penetapan aktivitas ALT-serum

Alat yang digunakan untuk menganalisis aktivitas ALT-serum adalah vitalab-

mikro. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

Serum atau plasma (10 μl) + larutan fisiologis NaCl 0,9% (90 μl) ⇒ tambahkan

larutan reagen 1 (1000 μl) ⇒ divortex ⇒ tambahkan larutan reagen 2 (250 μl) ⇒

baca penurunan absorbansinya

E. ANALISIS HASIL

Data ALT-serum dianalisis secara statistik dengan analisis parametrik pola

searah (ANOVA One Way). Sebelumnya, dilakukan analisis Kolmogorov-Smirnov

untuk melihat distribusi data dan analisis varian untuk melihat homogenitas varian

26

Page 45: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

antar kelompoknya sebagai syarat analisis parametrik. Jika didapat distribusi data

normal dan varian sama maka syarat analisis parametrik terpenuhi sehingga dapat

dilanjutkan dengan analisis parametrik pola searah (ANOVA One Way) dengan taraf

kepercayaan 95% dan uji LSD untuk mengetahui perbedaan masing-masing

kelompok. Apabila syarat analisis parametrik tidak terpenuhi, analisis dilanjutkan

dengan analisis non parametrik.

27

Page 46: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman Ceplikan

Keterangan determinasi dapat dilihat pada lampiran 1 dan foto tanaman

ceplikan dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil determinasi tanaman ceplikan (Ruellia

tuberosa L.) adalah sebagai berikut :

1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a (golongan 10)

239b – 243b – 244b – 248b – 249b – 250b – 266b – 267b – 273b – 276b – 278b –

279b – 282b – 283b – 284b – 285b - ................... 115. Achantaceae

1a – 2b – 7a – 8b – 10a – 11b – 13b – 14b – 16a - ..................... 10. Ruellia

1 ..................................................................................... Ruellia tuberosa L.

Dari hasil determinasi di atas dapat disimpulkan bahwa tanaman yang

digunakan adalah benar tanaman ceplikan (Ruellia tuberosa L.).

B. Uji Pendahuluan

1. Penetapan dosis hepatotoksik CCl4

Penetapan dosis hepatotoksik CCl4 bertujuan untuk menetapkan dosis CCl4

yang menimbulkan kerusakan hati lebih parah. Kerusakan terparah tersebut dapat

diketahui dari peningkatan aktivitas ALT-serum yang paling optimal.

Ada 2 peringkat dosis yang dipakai pada percobaan ini, yaitu 3,9 ml/KgBB

dan 7,8 ml/KgBB. Dosis tersebut didapat dari hasil konversi dosis hepatotoksik CCl4

pada tikus sebesar 2,8 ml/KgBB (Leonardus, 2000) ke mencit 20 g menjadi 3,9

28

Page 47: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

ml/KgBB. Kemudian dosis hasil konversi tersebut dinaikkan dua kali lipatnya

menjadi 7,8 ml/KgBB. Uji aktivitas enzim ALT-serum dilakukan pada jam ke-24.

Pada tabel I dapat dilihat data aktivitas enzim ALT-serum pada jam ke-24

akibat pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB.

Tabel I. Aktivitas enzim ALT-serum pada jam ke-24 setelah pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB.

Dosis CCl4 (ml/KgBB)

Jam ke- Nilai rata-rata aktivitas ALT-serum ± SE (U/L)

3,9 24 16633,3 ± 197,4 7,8 24 18523,3 ± 265,7

Peningkatan aktivitas ALT-serum dapat dilihat dengan lebih jelas pada

gambar 6.

15000

16000

17000

18000

19000

3,9 7,8

Dosis CCl4 (ml/KgBB)

Aktiv

itas

ALT-

seru

m (U

/L)

Gambar 6. Diagram batang peningkatan aktivitas ALT-serum akibat

pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB pada jam ke-24.

Dari tabel I dan gambar 6, terlihat jelas bahwa aktivitas ALT-serum yang

lebih tinggi terjadi pada dosis 7,8 ml/KgBB. Dosis 3,9 ml/KgBB ataupun dosis 7,8

29

Page 48: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

ml/KgBB sudah mampu menyebabkan kenaikan aktivitas ALT-serum yang tinggi

dimana menurut Zimmerman (1978), kenaikan aktivitas ALT serum 10-100 kali lipat

dari ALT-serum normal menunjukkan adanya nekrosis pada hati. Peningkatan

aktivitas ALT-serum akibat pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB

dapat dilihat pada tabel II.

Tabel II. Aktivitas enzim ALT-serum pada mencit jantan akibat pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB pada jam ke-24.

% perbedaan terhadap Kel. Nilai rata-rata

aktivitas ALT-serum ± SE

(U/L) Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3

I 16633,3 ± 197,4 - (-)10,2 (+)6217,2 II 18523,3 ± 265,7 (+)11,4 - (+)6935,1 III 263,3 ± 6,7 (-)98,4 (-)98,6 -

Keterangan : I : kelompok CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB II : kelompok CCl4 dosis 7,8 ml/KgBB III : kelompok kontrol negatif parafin cair

Pada tabel II diperlihatkan bahwa aktivitas ALT-serum akibat pemberian

CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB meningkat hingga ± 90 kali sehingga

dapat dikatakan pula bahwa sudah terjadi kerusakan hati akibat pemberian CCl4 dosis

3,9 ml/KgBB dan 7,8 ml/KgBB. Selama percobaan, pada kelompok CCl4 dosis 7,8

ml/KgBB terdapat beberapa hewan uji yang mati sehingga dosis hepatotoksik CCl4

yang dipilih dan digunakan dalam penelitian ini adalah dosis 3,9 ml/KgBB.

Dari hasil orientasi, didapat nilai aktivitas enzim ALT-serum kontrol parafin

sebesar 263,3 ± 6,7 U/L, sedangkan aktivitas enzim ALT-serum setelah pemberian

CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB adalah sebesar 16633,3 ± 197,4 U/L. Dari data tersebut

30

Page 49: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

maka diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas enzim ALT-serum hingga ± 90

kalinya. Peningkatan ini menandakan bahwa CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB memang

menimbulkan kerusakan hati dimana menurut Zimmerman (1978), kenaikan aktivitas

ALT serum 10-100 kali lipat dari ALT serum normal menunjukkan adanya nekrosis

pada hati. Maka disimpulkan bahwa CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB dapat digunakan

sebagai senyawa model hepatotoksin.

2. Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah

Tahap penelitian ini bertujuan untuk menetapkan waktu pengambilan

cuplikan darah. Penetapan waktu pengambilan cuplikan dilakukan dengan

membandingkan nilai ALT-serum pada jam ke-24 dan ke-48 setelah pemberian CCl4

dosis 3,9 ml/KgBB. Zimmerman (1978) menyatakan bahwa nekrosis hati mulai

tampak setelah 6-12 jam dan mencapai puncaknya pada 24 sampai 36 jam setelah

pemberian CCl4. Waktu yang dipilih pada tahap ini merupakan waktu dengan nilai

ALT-serum yang lebih tinggi yang juga menandakan bahwa kerusakan hati yang

terjadi lebih parah. Hasil dari tahap penelitian dapat dilihat pada tabel III.

Tabel III. Aktivitas enzim ALT-serum setelah pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB pada jam ke-24 dan 48.

Dosis CCl4 (ml/KgBB) Jam ke- Nilai rata-rata aktivitas

ALT-serum ± SE (U/L) 24 16633,3 ± 197,4 3,9 48 8053,3 ± 448,6

Perbandingan nilai ALT-serum pada jam ke-24 dan 48 dapat dilihat lebih

jelas pada gambar 7.

31

Page 50: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

24 48

Waktu pengambilan cuplikan (jam)

Akt

ivita

s A

LT-s

erum

(U/L

)

Gambar 7. Grafik perbandingan aktivitas ALT-serum jam ke-24 dan ke-48 setelah pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB.

Gambar 7 menunjukkan aktivitas ALT-serum pada jam ke-48 justru

mengalami penurunan jika dibandingkan dengan aktivitas ALT-serum pada jam ke-

24. Dua puluh empat jam sesudah pemberian CCl4, nilai ALT-serum meningkat

tajam yang berarti hati mengalami kerusakan parah. Penurunan aktivitas ALT-serum

pada selang waktu 48 jam menunjukkan bahwa sel-sel hati yang rusak sudah

membaik dan kerusakan hati yang terjadi tidak separah pada selang waktu 24 jam.

Analisis yang dilakukan pada uji ini adalah analisis t-test karena yang

dibandingkan hanya 2 kelompok. Dari analisis t-test didapat varian antar

kelompoknya sama (p>0,05). Kemudian nilai signifikansi t-test yang didapat

(p<0,05) menandakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna di antara kelompok

24 jam dan 48 jam. Maka dari itu, waktu pengambilan cuplikan darah yang dipilih

adalah selang waktu 24 jam dengan dosis CCl4 3,9 ml/KgBB.

32

Page 51: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

3. Penetapan lama pemejanan infusa daun ceplikan

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk menentukan lama

pemejanan infusa daun ceplikan yang memberikan penurunan aktivitas enzim ALT-

serum paling optimum. Percobaan ini juga dapat digunakan sebagai uji pendahuluan

untuk membuktikan khasiat hepatoprotektif infusa daun ceplikan pada penelitian ini.

Dalam percobaan ini dipilih 3 peringkat lama pemejanan infusa daun

ceplikan, yaitu pemejanan selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari. Dosis infusa daun

ceplikan yang digunakan pada percobaan ini adalah dosis III yaitu 2222,2 mg/KgBB.

Aktivitas enzim ALT-serum pada tiap kelompok tersaji pada tabel IV berikut ini.

Tabel IV. Data aktivitas enzim ALT-serum pada mencit jantan terinduksi CCl4 akibat praperlakuan infusa daun ceplikan (IDC) dosis 2222,2 mg/KgBB selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari.

Lama pemejanan IDC dosis

2222,2 mg/KgBB Nilai rata-rata aktivitas ALT-serum ± SE (U/L)

4 hari 12990,0 ± 350,1 6 hari 9400,0 ± 201,1 8 hari 9483,3 ± 282,6

Aktivitas enzim ALT-serum di atas juga dapat dilihat pada gambar 8 di

bawah ini.

33

Page 52: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

4 6 8

Lama Pemejanan (hari)

AktivitasALT-serum

(U/L)

Gambar 8. Grafik aktivitas enzim ALT-serum mencit praperlakuan infusa daun ceplikan selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari berturut-turut.

Dari gambar 8 di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan yang cukup

tajam dari kelompok pemejanan 4 hari (12990 ± 350,2 U/L) ke kelompok pemejanan

6 hari (9400 ± 201,1 U/L) dengan besar penurunannya ± 3590 U/L. Lalu, besar

aktivitas enzim ALT-serum pada kelompok pemejanan 6 hari dan 8 hari ternyata

tidak jauh berbeda. Maka dari itu, lama pemejanan infusa daun ceplikan yang dipakai

untuk percobaan ini adalah lama pemejanan 6 hari.

Data yang didapat kemudian dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk

melihat kenormalan distribusi data yang merupakan salah satu syarat analisis

parametrik. Dari hasil analisis dengan Kolmogorov-Smirnov didapat distribusi tiap

kelompok normal (p>0,05). Kemudian dilihat varian antar kelompok dimana untuk

ANOVA One Way disyaratkan varian antar kelompoknya sama. Varian sama dapat

ditentukan dari nilai signifikansi pada tabel homogenitas varian jika nilainya >0,05.

Nilai signifikansi pada tabel homogenitas varian (p) >0,05 sehingga disimpulkan

34

Page 53: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

varian-nya sama sehingga analisis data dapat dilanjutkan dengan ANOVA One Way

dan uji LSD. Analisis ini digunakan untuk melihat perbedaan antar kelompok dimana

bila nilai p>0,05 berarti berbeda tidak bermakna dan berbeda bermakna jika p<0,05

dengan taraf kepercayaan 95%.

Rangkuman hasil penelitian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.

Tabel V. Nilai aktivitas enzim ALT-serum mencit terinduksi CCl4 dengan praperlakuan infusa daun ceplikan selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari berdasarkan uji LSD

% perbedaan terhadap Kel. Lama pemejanan

IDC dosis 2222,2 mg/KgBB

Nilai rata-rata aktivitas ALT-

serum (U/L) ± SE Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3

1 4 hari 12990,0 ± 350,2 - (+) 38,19* (+) 36,98* 2 6 hari 9400,0 ± 201,1 (-) 27,64* - (-) 0,88 3 8 hari 9483,3 ± 282,6 (-) 27,00* (+) 0,89 -

Keterangan : * = berbeda bermakna

Dari hasil uji LSD, kelompok perlakuan 6 hari berbeda tidak bermakna

dengan kelompok perlakuan 8 hari (p>0,05) sehingga dari percobaan ini, lama

pemejanan infusa daun ceplikan yang dipilih adalah lama pemejanan 6 hari. Selain

memberikan penurunan aktivitas enzim ALT-serum yang paling tajam, besar

aktivitas enzim ALT-serum pada kelompok ini cenderung mulai stabil.

Percobaan ini juga menunjukkan bahwa dosis 2222,2 mg/KgBB mampu

menurunkan nilai aktivitas enzim ALT-serum mencit sehingga dapat dikatakan

bahwa pada dosis ini, infusa daun ceplikan mempunyai efek hepatoprotektif.

Penurunan aktivitas enzim ALT-serum jika dibandingkan dengan kontrol

CCl4 mulai tampak setelah pemejanan infusa daun ceplikan selama 4 hari dengan

35

Page 54: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

besar efek hepatoprotektif sebesar 21,9%. Pada tabel VI dapat dilihat perbandingan

besar efek hepatoprotektif pada tiap kelompok dengan lebih jelas.

Tabel VI. Data % efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan setelah praperlakuan IDC selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari pada mencit jantan terinduksi CCl4.

Kelp. Nilai rata-rata aktivitas

ALT-serum (U/L) ± SE % beda

terhadap kelp. I % efek

hepatoprotektif I 16633,3 ± 197,4 - 0 II 12990,0 ± 350,2 (-)21,9* 21,9 III 9400,0 ± 201,1 (-)43,5* 43,5 IV 9483,3 ± 282,6 (-)43,0* 43,0

Keterangan : I : kelompok kontrol positif CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB II : kelompok lama pemejanan IDC dosis 2222,2 mg/KgBB selama 4 hari III : kelompok lama pemejanan IDC dosis 2222,2 mg/KgBB selama 6 hari IV : kelompok lama pemejanan IDC dosis 2222,2 mg/KgBB selama 8 hari * : berbeda bermakna

Penurunan aktivitas enzim ALT-serum juga terlihat pada kelompok

pemejanan infusa selama 6 hari. Bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan

CCl4, penurunan yang terjadi pada kelompok ini cukup besar yaitu sebesar 7233,3

U/L dengan besar efek hepatoprotektifnya sebesar 43,5%. Pada kelompok pemejanan

infusa daun ceplikan selama 8 hari ditemukan penurunan aktivitas enzim ALT-serum

yang hampir sama dengan penurunan pada kelompok pemejanan 6 hari, yaitu sebesar

7150,0 U/L sehingga besar efek hepatoprotektifnya tidak jauh berbeda dengan

kelompok 6 hari, yaitu sebesar 43,0 %.

Grafik % efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan setelah praperlakuan

infusa daun ceplikan selama 4 hari, 6 hari, dan 8 hari pada mencit terinduksi CCl4

dapat dilihat pada gambar 9.

36

Page 55: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

05

101520253035404550

4 6 8Lama pemejanan (hari)

Besar efek hepato-

protektif IDC (%)

Gambar 9. Grafik % efek hepatoprotektif pada kelompok praperlakuan infusa daun ceplikan selama 2 hari, 4 hari, 6 hari, dan 8 hari berturut-turut.

Dari gambar 9, semakin jelas bahwa % efek hepatoprotektif pada kelompok

pemejanan infusa daun ceplikan selama 6 hari dan 8 hari paling besar dengan % efek

yang cenderung mulai stabil pada kelompok pemejanan 6 hari. Lalu, dari hasil

percobaan ini ditentukan 4 peringkat dosis infusa daun ceplikan dengan kelipatan

1,5, yaitu 987,6 mg/KgBB, 1481,5 mg/KgBB, 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3

mg/KgBB.

C. Aktivitas ALT-serum Mencit Terinduksi CCl4 Akibat Praperlakuan Infusa Daun Ceplikan Dosis 987,7 mg/KgBB, 1481,5 mg/KgBB, 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3 mg/KgBB.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mendapatkan data apakah infusa

daun ceplikan mempunyai khasiat sebagai hepatoprotektor pada hewan uji yang

sebelumnya sudah diinduksi senyawa perusak hati (CCl4). Salah satu cara untuk

membuktikan ada tidaknya efek hepatoprotektif adalah dengan melihat nilai aktivitas

ALT-serum hewan uji. Infusa daun ceplikan dikatakan mempunyai efek

37

Page 56: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

hepatoprotektif jika mampu menurunkan aktivitas ALT-serum yang dibandingkan

dengan aktivitas ALT-serum pada kontrol senyawa hepatotoksik.

Data yang didapat lalu dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk melihat

normal tidaknya distribusi data pada tiap kelompok. Nilai p>0,05 menunjukkan

distribusi data normal dan p<0,05 distribusi yang tidak normal. Dari hasil analisis,

diperoleh distribusi data yang normal (p>0,05) tetapi pada uji varian tidak diperoleh

varian yang sama antar kelompoknya (p<0,05). Dengan demikian, analisis

dilanjutkan dengan analisis non-parametrik Kruskal-Wallis untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan yang signifikan di antara seluruh kelompok. Nilai signifikansi (p)

pada analisis ini <0,05 maka ada perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok

lainnya. Langkah selanjutnya adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan

antara 2 kelompok dimana p>0,05 dikatakan berbeda tidak bermakna dan p<0,05

berbeda bermakna.

Pada tabel VII disajikan secara keseluruhan pengaruh praperlakuan infusa

daun ceplikan pada mencit jantan yang diinduksi CCl4.

38

Page 57: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Tabel VII. Pengaruh praperlakuan IDC berbagai dosis yang dipejankan selama 6 hari pada mencit jantan terinduksi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB.

Aktivitas ALT-serum

% beda terhadap Kelp

Rata-rata ± SE (U/L) I II

% efek hepatoprotektif

I 136,0 ± 4,00 - (-)99,2* - II 16750,0 ± 132,4 (+)12216,2 - - III 136,0 ± 2,5 0 (-)99,2* - IV 17132,0 ± 339,8 (+)12497,1* (+)2,3 -2,3 V 15116,0 ± 340,8 (+)11.014,7* (-)9,8* 9,8 VI 10560,0 ± 743,5 (+)7664,7* (-)37,0* 37,0 VII 9658,0 ± 688,1 (+)7001,5* (-)42,3* 42,3 Keterangan : I : kelompok kontrol negatif aquades II : kelompok kontrol CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB III : kelompok kontrol IDC dosis 3333,3 mg/KgBB IV : kelompok IDC dosis 987,7 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB V : kelompok IDC dosis 1481,5 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB VI : kelompok IDC dosis 2222,2 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB VII : kelompok IDC dosis 3333,3 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB * : berbeda bermakna

02000400060008000

1000012000140001600018000

Aktivitas ALT-serum (U/L)

1 2 3 4 5 6 7

Kelompok perlakuan

Gambar 10. Diagram batang aktivitas ALT-serum pada kelompok perlakuan. Keterangan : 1 : kelompok kontrol negatif aquades 2 : kelompok kontrol positif CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 3 : kelompok kontrol positif IDC dosis 3333,3 mg/KgBB 4 : kelompok IDC dosis 987,7 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 5 : kelompok IDC dosis 1481,5 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 6 : kelompok IDC dosis 2222,2 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 7 : kelompok IDC dosis 3333,3 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB

39

Page 58: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Gambar 10 telah memperlihatkan dengan lebih jelas tentang pengaruh

praperlakuan infusa daun ceplikan pada penelitian ini. Histogram di atas

memperlihatkan bahwa kenaikan dosis infusa daun ceplikan mampu menurunkan

aktivitas ALT-serum yang berarti pula bahwa secara umum infusa daun ceplikan

mempunyai efek hepatoprotektif.

Kelompok 1 adalah kelompok perlakuan kontrol negatif aquades. Aquades

adalah pelarut yang digunakan dalam pembuatan infusa maka perlu diteliti terlebih

dahulu apakah aquades mempunyai kemampuan untuk merusak hati. Jika pada

kelompok ini terjadi kenaikan aktivitas ALT-serum berarti aquades bersifat

hepatotoksik sehingga akan mempengaruhi hasil penelitian. Hasil penelitian

menunjukkan aktivitas ALT-serum pada kelompok perlakuan aquades sebesar 136,0

± 4,00 U/L sehingga dapat dikatakan pula bahwa nikai ALT-serumnya normal.

Dengan begitu, kerusakan hati yang terjadi pada kelompok perlakuan infusa daun

ceplikan tidak disebabkan karena pelarutnya.

Pada kelompok 2 terjadi kenaikan aktivitas ALT-serum yang cukup tinggi

dan jauh di atas normal. Kelompok perlakuan kontrol positif CCl4 ini menjadi

indikator adanya kerusakan hati dan juga digunakan sebagai pembanding kerusakan

hati pada kelompok perlakuan lainnya dengan membandingkan aktivitas ALT-

serumnya. Nilai ALT-serum yang didapat sebesar 16750,0 ± 132,4 U/L, nilai ini

berbeda jauh dengan nilai ALT-serum pada kelompok perlakuan aquades. Hasil

analisis juga menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p<0,05) di antara

keduanya. Kenaikan aktivitas ALT-serum hingga 123 kali ini merupakan salah satu

40

Page 59: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

bukti adanya kerusakan hati. Persentase kenaikannya yang juga cukup tinggi

(12216,2%) semakin memastikan bahwa kerusakan hati yang terjadi cukup parah.

Kelompok 3 dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya efek hepatotoksik

pada infusa daun ceplikan. Pada kelompok ini, infusa daun ceplikan diberikan selama

6 hari berturut-turut dan kemudian diambil darahnya lewat sinus orbitalis mata.

Dosis infusa yang digunakan pada kelompok perlakuan ini adalah dosis infusa

tertinggi yaitu 3333,3 mg/KgBB. Dosis tertinggi infusa daun ceplikan dipilih untuk

memastikan bahwa pada dosis terbesar tidak menimbulkan kerusakan hati. Dari hasil

analisis, didapat aktivitas ALT-serum sebesar 136,0 ± 2,5 U/L yang nilainya hampir

sama dengan nilai ALT-serum pada kelompok perlakuan aquades (p>0,05) sehingga

nilai ALT-serum kelompok ini dapat dikatakan normal. Jika infusa daun ceplikan

dosis tertinggi tidak memberikan efek hepatotoksik maka dosis infusa yang lebih

rendah juga dinyatakan sama.

Pemberian infusa daun ceplikan dosis 3333,3 mg/KgBB tidak memberikan

peningkatan aktivitas ALT-serum yang diperkuat dengan hasil makroskopis hati

yang normal. Pada kelompok ini didapat hati dengan warna merah tua yang segar

dengan permukaan yang halus dan tanpa bintik-bintik. Maka dari itu, dapat

disimpulkan bahwa infusa daun ceplikan tidak menimbulkan kerusakan hati. Ini

berarti kenaikan nilai ALT-serum pada kelompok perlakuan benar-benar dikarenakan

induksi CCl4 sebagai hepatotoksin.

Aktivitas ALT-serum pada kelompok 4 yaitu kelompok perlakuan infusa

daun ceplikan dosis 987,7 mg/KgBB yang dipejankan selama 6 hari berturut-turut

dan pada hari ke-7 diberi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB. Setelah itu, diambil darahnya 24

41

Page 60: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

jam kemudian lewat sinus orbitalis mata. Hasil analisis dengan Mann-Whitney

menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna jika dibandingkan dengan aktivitas

ALT-serum kelompok perlakuan CCl4 (p>0,05). Dan jika dibandingkan dengan

kelompok perlakuan aquades diperoleh perbedaan yang bermakna (p<0,05). Hal ini

berarti bahwa pada kelompok perlakuan ini tidak menimbulkan penurunan aktivitas

ALT-serum. Nilai ALT-serum pada kelompok perlakuan ini justru sedikit lebih

tinggi (17132,0 ± 339,8 U/L) daripada kelompok perlakuan CCl4 (16750,0 ± 132,4

U/L). Kenaikan ini dapat disebabkan oleh kandungan zat aktif di dalam infusa daun

ceplikan yang belum mampu memberikan efek hepatoprotektif.

Kelompok yang ke-5 adalah kelompok perlakuan infusa daun ceplikan

dengan dosis 1481,5 mg/KgBB. Nilai ALT kelompok ini sedikit lebih rendah

daripada nilai ALT kelompok perlakuan CCl4. Tabel VII memperlihatkan nilai ALT

pada kelompok ini sebesar 15116,0 ± 340,8 U/L. Setelah dianalisis, data

menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) jika dibandingkan dengan hasil

kelompok perlakuan CCl4 yang sebesar 16750,0 ± 132,4 U/L. Apabila data di atas

dibandingkan dengan kelompok perlakuan aquades yaitu kelompok I, didapat

perbedaan yang juga bermakna dengan p<0,05. Ini berarti pemberian infusa daun

ceplikan pada dosis 1481,5 mg/KgBB ini sudah mampu menurunkan nilai ALT-

serum tetapi penurunan yang terjadi belum mendekati nilai normal.

Kelompok selanjutnya adalah kelompok perlakuan infusa daun ceplikan

dosis 2222,2 mg/KgBB. Nilai ALT-serum pada kelompok VI ini sebesar 10560,0 ±

743,5 U/L. Dari gambar 8 di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai ALT-

serum yang cukup tajam pada kelompok ini dengan persentase penurunannya 37,0%.

42

Page 61: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Ini menandakan bahwa kemampuan infusa daun ceplikan dosis 2222,2 mg/KgBB

untuk menurunkan nilai ALT-serum lebih besar daripada kelompok perlakuan infusa

daun ceplikan dosis 987,7 mg/KgBB dan dosis 1481,5 mg/KgBB. Seperti halnya

pada kelompok V, infusa daun ceplikan pada dosis ini juga belum dapat menurunkan

nilai ALT-serum hingga didapat nilai ALT-serum yang normal. Hal ini terlihat dari

nilai ALT-serum kelompok perlakuan ini yang berbeda bermakna (p<0,05) baik

dengan kelompok perlakuan CCl4 dan juga jika dibandingkan dengan nilai ALT-

serum kelompok perlakuan aquades.

Kelompok yang terakhir adalah kelompok VII yang diberi perlakuan infusa

daun ceplikan dosis 3333,3 mg/KgBB selama 6 hari berturut-turut. Nilai ALT-serum

kelompok ini juga mengalami penurunan yang cukup tajam sebesar 42,3% dan

dengan uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) jika

dibandingkan dengan kelompok perlakuan CCl4. Selain itu, nilai ALT kelompok ini

merupakan yang terendah dari semua kelompok. Tetapi, penurunan nilai ALT dari

kelompok VI (10560,0 ± 743,5 U/L) ke kelompok VII (9658,0 ± 688,1 U/L) tidak

terlalu jauh seperti halnya perbedaan antara kelompok V dan VI. Walaupun

kelompok ini merupakan kelompok dengan nilai ALT terendah, nilai ALT-serumnya

tetap belum mendekati nilai ALT-serum yang normal dan mengalami kenaikan

7001,5% dibandingkan kelompok perlakuan aquades dengan perbedaan yang

bermakna (p<0,05).

Secara makroskopis, pemberian infusa daun ceplikan berbagai dosis mampu

memperbaiki penampakan hati. Peningkatan dosis infusa daun ceplikan juga turut

memberikan peningkatan perbaikan struktur luar hati. Pada kelompok dengan

43

Page 62: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

praperlakuan infusa daun ceplikan dosis 987,7 mg/KgBB; 1481,5 mg/KgBB; 2222,2

mg/KgBB; dan 3333,3 mg/KgBB menunjukkan adanya perbaikan penampakan hati

secara makroskopis dimana hati berwarna merah dan bintik-bintik putih pada hati

sudah mulai berkurang. Warna hati akibat pemberian infusa daun ceplikan dosis

987,7 mg/KgBB menjadi lebih merah jika dibandingkan dengan hati akibat

pemberian CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB. Pada dosis infusa daun ceplikan yang lebih

besar, tampak permukaan hati yang menjadi lebih halus dan rata tanpa munculnya

bintik-bintik putih penanda terjadinya steatosis. Maka, dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya pemberian infusa daun ceplikan dan kenaikan peringkat dosis infusa

mampu meningkatkan perbaikan penampakan hati walaupun belum dapat dikatakan

menjadi normal.

Pada penelitian ini dilakukan pengamatan hati mencit secara makroskopis

yang dimaksudkan sebagai data pendukung. Setelah dilakukan pembedahan, tampak

hati mencit yang normal, yaitu berwarna merah tua dengan tekstur permukaan yang

halus (gambar 11).

Gambar 11. Makroskopis hati normal (Canon, Powershot A620 7,1 Mega Pixel).

44

Page 63: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Secara makroskopis, kelompok kontrol CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB

memperlihatkan penampakan hati dengan warna merah yang memudar bahkan

cenderung pucat keputihan yang menandakan terjadinya steatosis (gambar 12).

Gambar 12. Perubahan warna pada hati mencit terinduksi CCl4 menjadi lebih

putih dan pucat (Canon, Powershot tipe A620 7,1 Mega Pixel).

Perbandingan perubahan warna hati pada mencit normal dan perlakuan CCl4

tampak lebih jelas pada gambar 13 dimana hati yang normal berwarna merah tua

segar dengan permukaan halus sedangkan pada perlakuan CCl4 terjadi perubahan

warna hati. Pada beberapa hati juga didapat penampakan besar hati yang lebih kecil

ataupun membengkak jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan aquades yang

penampakan hatinya normal.

Selain terjadinya perubahan warna, CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB juga

menyebabkan kerusakan hati berupa bercak-bercak putih yang tampak pada gambar

14. Perbesaran kerusakan hati ini dapat dilihat pada gambar 15 dan perbandingan

makroskopis dengan hati yang normal tampak pada gambar 16.

45

Page 64: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Gambar 13. Penampakan makroskopis hati mencit pada perlakuan CCl4 (kiri) dosis 3,9 ml/KgBB dan normal (kanan) (Canon, Powershot tipe A620 7,1 Mega

Pixel).

Gambar 14. Makroskopis kerusakan hati berupa bercak putih akibat induksi

CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB (Canon, Powershot tipe A620 7,1 Mega Pixel).

Gambar 15. Perbesaran bercak putih pada hati makroskopis akibat induksi

CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB (Canon, Powershot tipe A620 7,1 Mega Pixel).

46

Page 65: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Gambar 16. Perbandingan antara hati normal (kiri) dan perlakuan CCl4 dosis

3,9 ml/KgBB (kanan) (Canon, Powershot tipe A620 7,1 Mega Pixel).

D. Persen Efek Hepatoprotektif Infusa Daun Ceplikan Dosis 987,7 mg/KgBB, 1481,5 mg/KgBB, 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3 mg/KgBB Pada Mencit Terinduksi CCl4 Dosis 3,9 ml/KgBB.

Nilai ALT-serum yang sudah diperoleh dapat digunakan untuk menghitung

berapa besar efek hepatoprotektif infusa daun ceplikan pada tiap dosis. Penurunan

nilai ALT-serum yang diakibatkan oleh pemberian infusa daun ceplikan dosis

tertentu menunjukkan bahwa pada dosis tersebut infusa daun ceplikan mempunyai

efek hepatoprotektif dan dapat diketahui seberapa besar efeknya.

Pada tabel VIII disajikan besar efek hepatoprotektif (%) infusa daun ceplikan

dosis 987,7 mg/KgBB, 1481,5 mg/KgBB, 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3 mg/KgBB

pada mencit jantan yang diinduksi CCl4.

47

Page 66: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Tabel VIII. Persen efek hepatoprotektif IDC berbagai dosis yang dipejankan selama 6 hari pada mencit jantan terinduksi CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB setelah 24 jam.

Kelp Rata-rata

aktivitas ALT-serum ±

SE

% beda terhadap kelp. I

% efek hepatoprotektif

I 16750,0 ± 132,4 - 0 II 17132,0 ± 339,8 (+)2,3 -2,3 III 15116,0 ± 340,8 (-)9,8 9,8 IV 10560,0 ± 743,5 (-)37 37 V 9658,0 ± 688,1 (-)42,3 42,3

Keterangan : 1 : kelompok kontrol CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 2 : kelompok IDC dosis 987,7 mg/KgBB 3 : kelompok IDC dosis 1481,5 mg/KgBB 4 : kelompok IDC dosis 2222,2 mg/KgBB 5 : kelompok IDC dosis 3333,3 mg/KgBB

Infusa daun ceplikan dengan dosis 987,7 mg/KgBB tidak mempunyai efek

hepatoprotektif sama sekali bahkan pada tabel VIII terlihat bahwa % efek

hepatoprotektif kelompok I mengalami nilai minus yang berarti infusa pada dosis ini

tidak mempunyai efek hepatoprotektif tetapi justru menurunkan efek hepatoprotektif.

Pada dosis lainnya yang lebih tinggi, infusa daun ceplikan sudah memberikan efek

hepatoprotektif dimana efek yang muncul semakin besar seiring dengan kenaikan

dosis. Kenaikan % efek hepatoprotektif yang cukup besar terjadi pada kelompok III

dengan dosis infusa daun ceplikan 2222,2 mg/KgBB. Efek hepatoprotektif yang

paling besar muncul pada kelompok dengan dosis infusa 3333,3 mg/KgBB. Namun

kenaikan efek hepatoprotektif yang terjadi pada 2 kelompok terakhir tidak terlalu

besar bahkan % efek hepatoprotektifnya cenderung sama. Hal ini dapat disebabkan

48

Page 67: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

oleh bentuk sediaannya yang berupa infusa dimana kemungkinan jumlah kandungan

zat aktif di dalamnya tidak jauh berbeda antar dosis.

Dari gambar 17, diketahui bahwa seiring dengan bertambahnya dosis infusa

daun ceplikan maka semakin besar pula efek hepatoprotektif yang didapat. Pada

gambar 17 dapat dilihat % efek hepatoprotektif tiap kelompok dengan lebih jelas.

-5

5

15

25

35

45

% efek hepatoprotekti

f

1 2 3 4

Kelompok perlakuan

Gambar 17. Diagram batang % efek hepatoprotektif IDC pada tiap kelompok perlakuan.

Keterangan : 1 : kelompok IDC dosis 987,7 mg/KgBB 2 : kelompok IDC dosis 1481,5 mg/KgBB 3 : kelompok IDC dosis 2222,2 mg/KgBB 4 : kelompok IDC dosis 3333,3 mg/KgBB

Daun ceplikan mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain: saponin

dan polifenol (Anonim, 2006b). Di antara kedua senyawa tersebut diperkirakan

polifenol yang mempunyai efek hepatoprotektif karena kemampuannya sebagai

antioksidan yang ada di dalam tanaman. Antioksidan sendiri sudah sangat dikenal

masyarakat mempunyai banyak manfaat dimana antioksidan bekerja dengan

menangkap radikal-radikal bebas yang ada di tubuh. Radikal bebas di dalam tubuh

49

Page 68: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

mempunyai efek yang besar bagi tubuh dan mampu menyebabkan terjadinya

kerusakan membran, inaktivasi enzim, kerusakan sel, dan juga kematian (de Vries,

1996). Mekanisme CCl4 sebagai hepatotoksin adalah dengan pembentukan radikal

bebas maka diperlukan antioksidan untuk menghambatnya dan antioksidan pada

daun ceplikan adalah polifenol. Polifenol merupakan suatu senyawa yang

mempunyai banyak gugus fenol. Gugus fenol inilah yang berperanan dalam

menangkap radikal bebas sehingga bermanfaat bagi kesehatan. Polifenol juga

mempunyai banyak jenis seperti lignin, tanin, dan flavonoid (Arts and Hollman,

2005). Tetapi pada tanaman ceplikan tidak diketahui lebih lanjut tentang jenis

polifenol yang ada pada daunnya sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut

tentang hal ini.

Berikut adalah gambar mekanisme reaksi penangkapan radikal bebas oleh

polifenol.

HO

OH

O

O

O HC

Cl

Cl Cl

HO

OH

O

O

O

radikal bebas polifenol

Gambar 18. Mekanisme reaksi penangkapan CCl3 oleh polifenol.

Adanya radikal bebas akan memutus gugus fenol yang terdapat pada

senyawa polifenol dan menarik atom H+ dan akan menghasilkan radikal bebas

polifenol. Radikal bebas CCl3 sendiri akan berikatan dengan proton dari polifenol

dan membentuk molekul yang netral sehingga tidak akan berikatan dengan

50

Page 69: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

makromolekul di dalam tubuh dan mengurangi kerusakan tubuh yang disebabkan

oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas polifenol sifatnya kurang reaktif dan lebih

stabil karena mempunyai kemampuan untuk beresonansi sehingga elektron tak

berpasangan yang ada di dalam radikal bebas polifenol akan berpindah terus-

menerus dan tidak membentuk ikatan dengan makromolekul di dalam tubuh.

Stabilisasi resonansi radikal bebas polifenol tampak pada gambar 19.

HO

OH

O

O

O

HO

OH

O

O

O

HO

OH

O

O

O

HO

OH

O

O

O

HO

OH

O

O

O

Gambar 19. Stabilisasi resonansi radikal bebas polifenol.

Selain melalui stabilisasi resonansi, radikal bebas polifenol juga dapat

menstabilkan diri dengan berikatan dengan radikal bebas polifenol itu sendiri

membentuk molekul yang netral seperti terlihat pada gambar 20.

51

Page 70: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

HO

OH

O

O

O

HO

OH

O

O

O

HO

OH

O

O

OO

OH

OH

O

O

Gambar 20. Reaksi penggabungan 2 radikal bebas polifenol.

Adanya ketiga reaksi di atas membuktikan bahwa polifenol di dalam daun

ceplikan mampu menghambat ketoksikan CCl4 dengan menurunkan jumlah radikal

bebas CCl3 yang ada di dalam tubuh. Maka dengan adanya penghambatan dan

penurunan jumlah radikal bebas, infusa daun ceplikan mampu menurunkan aktivitas

ALT-serum.

RANGKUMAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek hepatoprotektif

infusa daun ceplikan pada mencit jantan yang diinduksi senyawa hepatotoksin CCl4.

Salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk membuktikan efek hepatoprotektif di

atas adalah nilai ALT-serum pada mencit. Pada penelitian ini digunakan 4 peringkat

dosis infusa daun ceplikan yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan kelompok

52

Page 71: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

perlakuan CCl4 sebagai kontrol positif. Hasil perbandingan tersebut digunakan untuk

melihat seberapa besar kemampuan infusa daun ceplikan untuk menurunkan aktivitas

ALT-serum. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa praperlakuan infusa daun

ceplikan dosis 1481,5 mg/KgBB, 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3 mg/KgBB dapat

menurunkan nilai ALT-serum sebesar masing-masing 9,8 U/L; 37,0 U/L dan 42,3

U/L. Maka dapat disimpulkan pula, dari keempat dosis infusa di atas, dosis yang

paling optimal menurunkan aktivitas ALT-serum adalah dosis 3333,3 mg/KgBB

dengan persen efek hepatoprotektif sebesar 42,3%. Hal ini didukung dengan adanya

pengamatan hati secara makroskopis dimana infusa daun ceplikan mampu

memberikan perbaikan struktur luar hati yang tampak dari warna hati yang lebih

merah dan segar juga dari permukaan hati yang semakin halus tanpa adanya bintik-

bintik putih. Selain itu, seiring dengan kenaikan dosis infusa daun ceplikan yang

diberikan maka perbaikan makroskopis hati juga semakin meningkat.

Polifenol yang terkandung di dalam daun ceplikan diperkirakan merupakan

senyawa hepatoprotektor karena polifenol adalah antioksidan yang mampu

menangkap radikal bebas. Akan tetapi, tidak diketahui jenis polifenol yang terdapat

di dalam daun ceplikan sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang hal

ini.

53

Page 72: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data-data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa :

infusa daun ceplikan dosis 1481,5 mg/KgBB; 2222,2 mg/KgBB, dan 3333,3

mg/KgBB mampu menurunkan aktivitas ALT-serum pada mencit jantan

terinduksi CCl4.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang diberikan, antara lain :

1. penelitian ini dilanjutkan dengan uji histopatologi untuk mensinkronkan dan

memastikan hasil.

2. penelitian lebih lanjut tentang jenis polifenol yang ada pada daun ceplikan.

54

Page 73: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 6-7, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1991, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik, 77, Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, ed. IV, 9, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim, 2006a, ALAT (GPT) FS*, Diagnostic Systems International, DiaSys Diagnostic Systems GmbH, Alte Strasse 9, 65558 Holzheim, Germany.

Anonim, 2006b, Carbon tetrachloride, http ://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_tetrachloride. Diakses pada 29 April 2006.

Anonim, 2006c, Ruellia tuberosa L., http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ ttg_tanaman_obat/depkes/buku4/4-079.pdf. Diakses pada tanggal 29 April 2006.

Arts, I.C. and Hollman, P. C., 2005, Polyphenols And Disease Risk in Epidemiologic Studies, 81, 317-325, Am J Clin Nutr.

Backer, A., and van den Brink, R. C. B., 1965, Flora of Java, vol. II, 557, N. V. P. Noordhoff, The Netherlands.

Chandrasoma, P., and Taylor, C. R., 1995, Concise Pathology, Second (2nd) Ed., 620-629, FRC Path Prentice-Hall International Inc., USA.

Colombo, J. P., and Peheim, E., 1981, Liver, in Richterich, R., and Colombo, J. P., Clinical Chemistry: Theory, Practice, and Interpretation, 606-610, John Wiley & Sons, Ltd., New York.

De Jesus, S., and Rodriguez, E., 2002, http://labs.plantbio.cornell.edu/cubl/emanv4p54b.html. Diakses pada tanggal 29 April 2006.

55

Page 74: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

De Vries, J., 1996, Cytotoxicity: Molecular Mechanisms of Cell Death, in Niesink, J. M., de Vries, J., Hollinger, M. A., (Eds.), Toxicology : Principles and Applications, 293, CRC Press Inc., Florida.

Fox, S. I., 2004, Human Physiology, Eight (8th) Ed., 575-580, McGraw-Hill, New York.

Harborne, J. B., 1994, Natural Products: Their Chemistry and Biological Significance, 361-362, Prentice-Hall, England.

Hodgson, E., and Levi, P. E., 2000, A Textbook of Modern Toxicology, Second (2nd) Ed., 199-207, The McGraw-Hill Companies, Inc., Singapore.

Ismayani, S., 2004, Efek Hipoglikemik Rebusan Daun Pletekan (Ruellia tuberosa L.) Pada Tikus Jantan Terbebani Glukosa dengan Metode Spektrofotometri Visible, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Leonardus, H., 2000, Efek Hepatoprotektif Rebusan Akar Fibraurea chloroleucea, Miers (Akar Kuning) Pada Tikus Putih Jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lingappa, V. R., 1995, Liver Disease, in McPhee, S. J., Lingappa, V. R., Ganong, W. F., Lange, J. D., Pathophysiology of Disease : An Introduction to Clinical Medicine, First (1st) Ed., 245-276, Prentice-Hall International Inc., USA.

Mutschler, E., 1999, Dinamika Obat, diterjemahkan oleh Widianto, M. B., dan Ranti, A. S., Edisi 5, cetakan 3, 748, Penerbit ITB, Bandung.

Pantheghini, M., and van Solinge, W. W., 2006, Enzymes, in Burtis, C. A., Ashwood, E. R., Bruns, D. E., (Eds.), TIETZ Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostic, 604-606, El Sevier inc., USA.

Plaa, G. L., and Charbonneau, M., 2001, Detection and Evaluation of Chemically Induced Liver Injury, in Hayes, A. W., (Ed.), Principles and Methods of Toxicology, Fourth (4th) Ed., 1145- 1178, Taylor & Francis, Philadelphia.

Reed, D. J., 2001, Mechanisms of Chemically Induced Cell Injury and Cellular Protection Mechanisms, in Hodgson, E., Smart, R. C., (Eds.), Introduction to Biochemical Toxicology, Third (3rd) Ed., 493-497, John Wiley & Sons Inc., Canada.

56

Page 75: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Stine, K. E., and Brown, T. M., 1996, Principles of Toxicology, 149-157, Lewis Publishers, New York.

Sutinah, S., 1986, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid dari Bunga Ruellia tuberosa L., Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya.

Thienes, C. H., and Halley, T. J., 1972, Clinical Toxicology, Fifth (5th) Ed., 147-149, Lea and Febiger, Philadelphia.

Timbrell, J. A., 1985, Principles of Biochemical Toxicology, 188-193, Taylor & Francis Ltd., London.

Treinen-Moslen, M., 2001, Toxic Responses of The Liver, in Klaassen, C. D., (Ed.), Cassarett and Doull’s: Toxicology The Basic Science of Poisons, Sixth (6th) Ed., 471-487, McGraw Hill Company, USA.

van Steenis, C. G. G. J., Bloembergen, S., Eyma, P. J., 2002, Flora, diterjemahkan oleh Surjowinoto, M., Hardjosuwarno, S., Adisewojo, S. S., Wibisono, Partodidjojo, M., Wirjahardja, S., cetakan 8, 378-382, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta.

Vandenberghe, J., 1996, Hepatotoxicology: Mechanisms of Liver Toxicity and Methodological Aspects, in Niesink, J. M., de Vries, J., Hollinger, M. A., (Eds.), Toxicology: Principles and Applications, 703-713, CRC Press Inc., Florida.

Verheyen, A., 1996, Necrosis and Apoptosis: Irreversibility of Cell Damage and Cell Death, in Niesink, J. M., de Vries, J., Hollinger, M. A., (Eds.), Toxicology: Principles and Applications, 473-486, CRC Press Inc., Florida.

Wijoyo, Y., 2003, Tanaman Obat dan Hepatitis: Suatu Pemiikiran dan Pilihan, JFSK, 1,2, 69.

Zimmerman, H. J., 1978, Hepatotoxicity, 95-99, 167-188, 198-210, 225-227, 236-237, Appleton Century Crofts, New York.

57

Page 76: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Determinasi Tanaman

58

Page 77: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 2. Foto Tanaman Ceplikan

59

Page 78: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 3. Foto Vitalab Mikro

60

Page 79: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 4. Data Aktivitas ALT-serum Setelah Praperlakuan Infusa Dosis

Ceplikan

Kelompok Mencit ke- Nilai ALT-serum (U/L) 1 130 2 140 3 130 4 130

I

5 150 1 16240 2 16800 3 16860 4 16840

II

5 17010 1 140 2 140 3 140 4 130

III

5 130 1 17060 2 17910 3 16290 4 16500

IV

5 17900 1 14660 2 14570 3 16290 4 15490

V

5 14570 1 9510 2 9010 3 9680 4 11700

VI

5 12900 1 7590 2 9320 3 11320 4 9020

VII

5 11040 Keterangan : 1 : kelompok kontrol negatif aquades 2 : kelompok kontrol positif CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 3 : kelompok kontrol positif IDC dosis 3.333,3 mg/KgBB 4 : kelompok IDC dosis 987,7 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 5 : kelompok IDC dosis 1481,5 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 6 : kelompok IDC dosis 2222,2 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 7 : kelompok IDC dosis 3333,3 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB

61

Page 80: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 5. Data Persen Efek Hepatoprotektif Setelah Praperlakuan Infusa

Daun Ceplikan

Kelompok % efek hepatoprotektif

I -2,3 II 9,8 III 37 IV 42,3

Keterangan : 1 : kelompok IDC dosis 987,7 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 2 : kelompok IDC dosis 1481,5 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 3 : kelompok IDC dosis 2222,2 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB 4 : kelompok IDC dosis 3333,3 mg/KgBB + CCl4 dosis 3,9 ml/KgBB

Rumus perhitungan % efek hepatoprotektif : ALT rata-rata kontrol CCl4 – ALT rata-rata perlakuan x 100% ALT rata-rata kontrol CCl4

62

Page 81: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 6. Leaflet Reagen Dyasis ALAT (GPT) FS*

63

Page 82: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

64

Page 83: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 7. Hasil Konversi Dosis Infusa Daun Ceplikan Pada Manusia

1. Dosis I = 987,7 mg/KgBB

0,9877 g/KgBB = 0,9877 g/1000 gBB = 0,0198 g/20 gBB

Faktor konversi = 387,9

0,0198 g/20 gBB x 387,9 = 7,7 g/70 KgBB = 0,11 g/KgBB

2. Dosis II = 1481,5 mg/KgBB

1,4815 g/KgBB = 1,4815 g/1000 gBB = 0,0296 g/20 gBB

Faktor konversi = 387,9

0,0296 g/20 gBB x 387,9 = 11,5 g/70 KgBB = 0,16 g/KgBB

3. Dosis III = 2222,2 mg/KgBB

2,2222 g/KgBB = 2,2222 g/1000 gBB = 0,0444 g/20 gBB

Faktor konversi = 387,9

0,0444 g/20 gBB x 387,9 = 17,2 g/70 KgBB = 0,25 g/KgBB

4. Dosis IV = 3333,3 mg/KgBB

3,3333 g/KgBB = 3,3333 g/1000 gBB = 0,0667 g/20 gBB

Faktor konversi = 387,9

0,0667 g/20 gBB x 387,9 = 25,9 g/70 KgBB = 0,37 g/KgBB

65

Page 84: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 8. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji t-test Pada

Penetapan Waktu Pengambilan Cuplikan

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

alt N 3

Mean 16633.3333Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 341.95516

Absolute .354Positive .254

Most Extreme Differences

Negative -.354Kolmogorov-Smirnov Z .613Asymp. Sig. (2-tailed) .847

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

alt N 3

Mean 8053.3333Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 776.93844

Absolute .304Positive .304

Most Extreme Differences

Negative -.219Kolmogorov-Smirnov Z .527Asymp. Sig. (2-tailed) .944

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

66

Page 85: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

T-Test Group Statistics

perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean alt 24 jam 3 16633.3333 341.95516 197.42791 48 jam 3 8053.3333 776.93844 448.56562

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F

Sig.

t

df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower Upper alt Equal

variances assumed

2.965 .160 17.507 4 .000 8580.000

00 490.0906

9 7219.290

09 9940.709

91

Equal variances not assumed

17.507 2.747 .001 8580.00000

490.09069

6935.75166

10224.24834

67

Page 86: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 9. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji ANOVA One Way

Pada Penetapan Lama Pemejanan Infusa Daun Ceplikan

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 3

Mean 12990.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 606.548

Absolute .373Positive .271

Most Extreme Differences

Negative -.373Kolmogorov-Smirnov Z .647Asymp. Sig. (2-tailed) .797

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 3

Mean 9400.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 348.281

Absolute .291Positive .211

Most Extreme Differences

Negative -.291Kolmogorov-Smirnov Z .503Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 3

Mean 9483.33Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 489.524

Absolute .277Positive .203

Most Extreme Differences

Negative -.277Kolmogorov-Smirnov Z .479Asymp. Sig. (2-tailed) .976

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

68

Page 87: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Test of Homogeneity of Variances ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.924 2 6 .447 Oneway Descriptives ALT

95% Confidence Interval for Mean

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Lower Bound

Upper Bound

Min

Max

4 hari 3 12990.00 606.548 350.190 11483.25 14496.75 12290 133606 hari 3 9400.00 348.281 201.080 8534.82 10265.18 9010 96808 hari 3 9483.33 489.524 282.627 8267.29 10699.38 8940 9890Total 9 10624.44 1825.151 608.384 9221.51 12027.38 8940 13360

ANOVA ALT

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 25191755.5

56 2 12595877.778 51.847 .000

Within Groups 1457666.667 6 242944.444

Total 26649422.222 8

Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: ALT LSD

95% Confidence Interval

(I) lama

(J) lama

Mean Difference (I-J)

Std. Error

Sig.

Lower Bound Upper Bound 4 hari 6 hari 3590.000(*) 402.446 .000 2605.25 4574.75 8 hari 3506.667(*) 402.446 .000 2521.92 4491.426 hari 4 hari -3590.000(*) 402.446 .000 -4574.75 -2605.25 8 hari -83.333 402.446 .843 -1068.08 901.428 hari 4 hari -3506.667(*) 402.446 .000 -4491.42 -2521.92 6 hari 83.333 402.446 .843 -901.42 1068.08

* The mean difference is significant at the .05 level.

69

Page 88: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Lampiran 10. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan uji Kruskal Wallis

dan Mann Whitney Setelah Praperlakuan Infusa Daun Ceplikan

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 136.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 8.944

Absolute .349Positive .349

Most Extreme Differences

Negative -.251Kolmogorov-Smirnov Z .780Asymp. Sig. (2-tailed) .577

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 16750.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 295.973

Absolute .367Positive .190

Most Extreme Differences

Negative -.367Kolmogorov-Smirnov Z .821Asymp. Sig. (2-tailed) .511

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 136.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 5.477

Absolute .367Positive .263

Most Extreme Differences

Negative -.367Kolmogorov-Smirnov Z .822Asymp. Sig. (2-tailed) .510

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

70

Page 89: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 17132.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 759.717

Absolute .244Positive .197

Most Extreme Differences

Negative -.244Kolmogorov-Smirnov Z .546Asymp. Sig. (2-tailed) .927

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 15116.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 761.958

Absolute .325Positive .325

Most Extreme Differences

Negative -.237Kolmogorov-Smirnov Z .727Asymp. Sig. (2-tailed) .666

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 10560.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1662.423

Absolute .302Positive .302

Most Extreme Differences

Negative -.176Kolmogorov-Smirnov Z .675Asymp. Sig. (2-tailed) .753

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

71

Page 90: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 5

Mean 9658.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1538.675

Absolute .215Positive .187

Most Extreme Differences

Negative -.215Kolmogorov-Smirnov Z .482Asymp. Sig. (2-tailed) .974

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Test of Homogeneity of Variances ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

9.985 6 28 .000 ANOVA ALT

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1587957434

.286 6 264659572.381 290.532 .000

Within Groups 25506520.000 28 910947.143

Total 1613463954.286 34

Descriptives ALT

95% Confidence Interval for Mean

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Lower Bound Upper Bound

Min

Max

kntrl ngtf aqua 5 136.00 8.944 4.000 124.89 147.11 130 150kntrl positif ccl4 5 16750.00 295.973 132.363 16382.50 17117.50 16240 17010kntrl positif infusa 5 136.00 5.477 2.449 129.20 142.80 130 140dosis 1 5 17132.00 759.717 339.756 16188.69 18075.31 16290 17910dosis 2 5 15116.00 761.958 340.758 14169.90 16062.10 14570 16290dosis 3 5 10560.00 1662.423 743.458 8495.83 12624.17 9010 12900dosis 4 5 9658.00 1538.675 688.116 7747.48 11568.52 7590 11320Total 35 9926.86 6888.746 1164.411 7560.49 12293.22 130 17910

72

Page 91: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Kruskal-Wallis Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank ALT kontrol Aquades 5 5.30 kontrol CCl4 5 29.40 kontrol infusa 5 5.70 IDC 987.654 5 31.30 IDC 1481.481 5 23.30 IDC 2222.222 5 16.40 IDC 3333.333 5 14.60 Total 35

Test Statistics(a,b)

ALT Chi-Square 31.649 df 6 Asymp. Sig. .000

a Kruskal Wallis Test b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol Aquades 5 3.00 15.00 kontrol CCl4 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.643Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol Aquades 5 5.30 26.50 kontrol infusa 5 5.70 28.50 Total 10

73

Page 92: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U 11.500Wilcoxon W 26.500Z -.231Asymp. Sig. (2-tailed) .817Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol Aquades 5 3.00 15.00 IDC 987.654 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.643Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol Aquades 5 3.00 15.00 IDC 1481.481 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.652Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

74

Page 93: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol Aquades 5 3.00 15.00 IDC 2222.222 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.643Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol Aquades 5 3.00 15.00 IDC 3333.333 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.643Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol CCl4 5 8.00 40.00 kontrol infusa 5 3.00 15.00 Total 10

75

Page 94: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.652Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol CCl4 5 4.60 23.00 IDC 987.654 5 6.40 32.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U 8.000Wilcoxon W 23.000Z -.940Asymp. Sig. (2-tailed) .347Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol CCl4 5 7.80 39.00 IDC 1481.481 5 3.20 16.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U 1.000Wilcoxon W 16.000Z -2.410Asymp. Sig. (2-tailed) .016Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

76

Page 95: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol CCl4 5 8.00 40.00 IDC 2222.222 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol CCl4 5 8.00 40.00 IDC 3333.333 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol infusa 5 3.00 15.00 IDC 987.654 5 8.00 40.00 Total 10

77

Page 96: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.652Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol infusa 5 3.00 15.00 IDC 1481.481 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.660Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol infusa 5 3.00 15.00 IDC 2222.222 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.652Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

78

Page 97: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT kontrol infusa 5 3.00 15.00 IDC 3333.333 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.652Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDC 987.654 5 7.90 39.50 IDC 1481.481 5 3.10 15.50 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .500Wilcoxon W 15.500Z -2.522Asymp. Sig. (2-tailed) .012Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDC 987.654 5 8.00 40.00 IDC 2222.222 5 3.00 15.00 Total 10

79

Page 98: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDC 987.654 5 8.00 40.00 IDC 3333.333 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.611Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDC 1481.481 5 8.00 40.00 IDC 2222.222 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

80

Page 99: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDC 1481.481 5 8.00 40.00 IDC 3333.333 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan Mann-Whitney Test Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDC 2222.222 5 6.40 32.00 IDC 3333.333 5 4.60 23.00 Total 10

Test Statistics(b)

ALT Mann-Whitney U 8.000Wilcoxon W 23.000Z -.940Asymp. Sig. (2-tailed) .347Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .421(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Perlakuan

81

Page 100: EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN CEPLIKAN ( · 2018-03-24 · praktikum dari awal hingga akhir. ... Penetapan waktu pengambilan cuplikan darah …………………... 31 3. ... E

BIOGRAFI PENULIS

Monica Santi Samwestu adalah anak ketiga dari tiga

bersaudara yang lahir di Yogyakarta, 26 Agustus 1985 dari

pasangan S. Sudjono dan R. Sugiyati. Penulis mengawali

pendidikannya di TK Kanisius Sang Timur Yogyakarta pada

tahun 1989-1991 yang kemudian diikuti dengan menempuh

pendidikan sekolah dasarnya di yayasan yang sama yaitu SDK Sang Timur

Yogyakarta. Pada tahun 1997, penulis lulus dari sekolah dasar dan melanjutkan studi

ke SLTP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang 3 tahun kemudian melanjutkan ke SMU

Marsudirini Santa Maria di Yogyakarta. Selepas dari SMU, tepatnya tahun 2003,

penulis mendaftar ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan diterima di

Fakultas Farmasi.

82