efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (quisqualis indica …

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica L.) PADA Ascaris suum, GOEZE IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ANTONIUS BAGUS BUDI KURNIA G0009022 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Upload: others

Post on 08-Apr-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis

indica L.) PADA Ascaris suum, GOEZE IN VITRO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ANTONIUS BAGUS BUDI KURNIA

G0009022

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER

PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas – Tugas dan Memenuhi Persyaratan

Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3

Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

DIAN PUSPITA SARI

NIM. F3109023

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DI SURAKARTA

DIAN PUSPITA SARI F3109023

Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.

Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada di dalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.

Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).

Kata Kunci : Pemasaran Ekspor, Export Broker, Proses Ekspor

Page 4: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

DIAN PUSPITA SARI

F3109023

Companies engaged in import – export have a limit of being separated from each other with their customers. PT Iskandar Indah Printing Textile is a company engaged in the export of textiles in Surakarta. This company has been exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.

The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.

The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.

It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.

It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C). Keywords: Export Marketing, Export Broker, Export Process

Page 5: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 6: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 7: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

M O T T O

♣ “Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang

merupakan aib adalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu.

” - Ali bin Abu Thalib

♣ “Somewhere, something incredible is waiting to be known.” -

Carl Sagan

♣ “Learning is a process. Don’t expect everything can change in

seconds. Keep trying, keep learning, keep praying. You’ll see the

result.”

♣ “Hidup itu adalah rangkaian perjuangan demi perjuangan.”

PERSEMBAHAN

© Allah SWT

Tiada hentinya saya ucapkan rasa syukur atas karunia yang diberikanNya hingga saya

bisa berada di sebuah titik dari beribu titik kehidupan yang harus dilalui.

© Orangtua Tercinta

My deepest gratitude goes to my beloved parents. Terima kasih atas segala limpahan

kasih sayang, doa, dan dukungan Bapak dan Ibu yang membuat saya selalu

Page 8: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

termotivasi untuk berjuang menghasilkan karya yang lebih baik dan hidup yang

lebih bermakna.

© My lovely sister

My lovely sister, Riana Nur Pratiwi, besar harapan kakak menjadi contoh yang baik

sehingga kelak kamu mampu lebih hebat dari kakak.

© Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi

Terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan dukungan yang selama ini Bapak berikan.

Semoga yang Bapak lakukan dibalas dengan kelimpahan ridho-Nya.

© Keluarga Ibu Dra. Satiti Wustiyani, MM

Terima kasih atas semangat, bantuan, dan dukungan dalam segala hal sehingga

saya bisa termotivasi agar tugas akhir ini selesai dengan tepat waktu sesuai target

yang sudah direncanakan.

© My beloved friends

My special thank to all my beloved friends: Arum, Vivi, Kiki, Anita, Nuritia, Nissa,

Okta, Novia, Ayu, Linda, Azalia, Rizki, Arum Safriana, Tri Jayati, Anindita, Yofita,

and Civi for all their kindness,thoughtfulness, supports, and prayers until this final

project has been finished.

© Teman-teman Bisnis Internasional 2009

Terima kasih teman-teman atas kebersamaan kita selama 3 tahun ini.

We made a lot of great memories that I will never be forgotten.

© Almamater

Terima kasih kepada almamater, Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang begitu

banyak ilmu yang diperoleh disini dan hasil dari Tugas Akhir ini merupakan buah

dari pendidikan yang telah diterima selama 3 tahun di tempat yang sangat

prestigious ini.

Page 9: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Pemasaran

Ekspor Menggunakan Export Broker Pada PT Iskandar Indah Printing

Textile”. Tujuan penulisan tugas akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk

mencapai gelar ahli madya pada program studi D3 Bisnis Internasional Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya tugas akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

dukungan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada pihak-pihak yang telah mambantu, yaitu sebagai berikut :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Drs. Hari Murti, MSi selaku Ketua Program Studi Bisnis Internasional pada

Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi selaku dosen pembimbing magang dan tugas

akhir yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan, dukungan, pikiran,

dan tenaga yang tak ternilai untuk membimbing penulis sehingga tersusunnya

tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah banyak memberikan bekal materi kepada penulis dengan

memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.

5. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah Printing

Textile yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan magang kerja dan penelitian.

6. Bapak Wahyono selaku Marketing Manager PT Iskandar Indah Printing

Textile dan staff – staff marketing yang telah banyak membantu penulis

dalam memberikan data – data perusahaan yang dibutuhkan.

Page 10: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

7. Bapak Agus Mulyo selaku pembimbing lapangan di PT Iskandar Indah

Printing Textile yang telah banyak memberikan waktu dan bantuan yang tak

ternilai kepada penulis sehingga dapat melakukan magang kerja dan

penelitian terhadap perusahaan dengan baik dan lancar.

8. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah

memberikan bantuan, dukungan, pengalaman dan semangat kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu yang selalu mencurahkan doa, nasehat, dukungan, dan

motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya tugas akhir ini. Penulis

mutlak berterima kasih kepada mereka atas jasa – jasanya yang terkira.

10. Teman – teman D3 Bisnis Internasional angkatan 2009 yang selalu berjuang

bersama – sama, terimakasih atas bantuannya. Tetap semangat!

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pencapaian tugas akhir ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih sebesar – besarnya.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 10 Mei 2012

Penulis

Page 11: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

ABSTRAKSI ............................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 4

E. Metode Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perdagangan Internasional ............................................................................ 8

B. Pengertian Ekspor ......................................................................................... 10

C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Ekspor ................................. 12

D. Dokumen-dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor ............... 16

E. Aneka Cara Ekspor ........................................................................................ 19

F. Pengertian Pemasaran ................................................................................... 21

G. Fungsi Pemasaran .......................................................................................... 23

Page 12: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

H. Bauran Pemasaran ......................................................................................... 28

I. Problema Ekspor ........................................................................................... 29

J. Resiko Transaksi Ekspor – Impor ................................................................. 33

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan ................................................................................. 36

2. Lokasi Perusahaan .................................................................................. 37

3. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 38

4. Struktur Organisasi ................................................................................. 39

5. Deskripsi Jabatan ................................................................................... 41

6. Personalia Perusahaan ............................................................................ 46

7. Proses Produksi ...................................................................................... 51

8. Produk yang Dihasilkan ......................................................................... 60

9. Penetapan Standar Kualitas .................................................................... 61

10. Pemasaran Produk .................................................................................. 62

B. Pembahasan

1. Pemasaran Ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile

MenggunakanExport Broker

a. Cara Pemasaran Ekspor .................................................................. 63

b. Peranan Export Broker .................................................................... 66

c. Alasan Menggunakan Export Broker .............................................. 67

d. Kelebihan dan Kelemahan Export Broker ...................................... 68

2. Proses Ekspor Menggunakan Export Broker ......................................... 71

3. Kendala – kendala Ekspor yang Dihadapi PT Iskandar Indah Printing

Textile .................................................................................................... 77

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 80

B. Saran .............................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja ................................................. 47

Page 14: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

3.1 Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile .......................... 40

3.2 Proses Produksi Tenun ............................................................................. 55

3.3 Proses Produksi Printing .......................................................................... 59

3.4 Proses Ekspor Menggunakan Export Broker ........................................... 76

Page 15: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Keterangan Magang

3. Company Profile

4. Order Sheet

5. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)

6. Invoice

7. Packing List

8. Surat Keterangan Asal (SKA)

9. Bill of Lading

10. Persetujuan Ekspor

Page 16: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 17: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 16 Oktober 2012

Antonius Bagus Budi Kurnia NIM. G0009022

Page 18: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Antonius Bagus Budi Kurnia, G0009022, 2012. Efek Antihelmintik Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.) pada Ascaris suum, Goeze In Vitro. Skripsi Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang : Akar ceguk (Quisqualis indica L.) mengandung saponin dan potassium quisqualata yang telah diketahui memiliki efek antihelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) terhadap mortalitas Ascaris suum, Goeze In Vitro. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan menggunakan rancangan penelitian the post test only controlled group design. Subjek penelitian adalah cacing Ascaris suum, Goeze dewasa yang aktif bergerak. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek dibagi dalam 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 cacing, replikasi dilakukan sebanyak 4 kali. Kelompok kontrol negatif menggunakan larutan garam fisiologis, kelompok kontrol positif menggunakan pirantel pamoat 5 mg/ml sedangkan kelompok perlakuan terdiri dari ekstrak Akar ceguk (Quisqualis indica L.) konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%. Cacing direndam dalam larutan uji sebanyak 25 ml dan diinkubasi pada suhu 37°C. Pengamatan dilakukan tiap 1 jam dan dihitung jumlah cacing yang mati. Data dianalisis dengan uji regresi linier, dan analisis probit. Hasil penelitian : Hasil pengamatan rerata waktu kematian total Ascaris suum, Goeze kontrol negatif selama 96 jam, kontrol positif 1,25 jam, konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, 90% selama 11,5 jam, 9,5 jam, 8 jam, 5,75 jam dan 3,5 jam. Hasil uji Saphiro Wilk didapatkan bahwa distribusi data yang normal (p > 0,05). Hasil uji regresi linier menunjukkan bahwa variasi nilai konsentrasi mempengaruhi lama kematian cacing. Hasil analisis probit diperoleh LC50 dan LT50 ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) adalah 69,800% dan 3,904 jam. Simpulan penelitian : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa akar ceguk (Quisqualis indica L.) mempengaruhi mortalitas Ascaris suum, Goeze In Vitro, peningkatan konsentrasi ekstrak diikuti dengan peningkatan jumlah kematian cacing Kata kunci : Ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.), Ascaris suum, Goeze

Page 19: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Antonius Bagus Budi Kurnia, G0009022, 2012. Effect of Anthelmintic Radix Quisqualis indica L. Extract on Ascaris suum, Goeze In Vitro. Mini Thesis Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Background : Radix Quisqualis indica L. contain saponins and potassium quisqualata that have been known to have anthelmintic effect. This study aimed to determine the effect of radix Quisqualis indica L. extract toward mortality of Ascaris suum, Goeze In Vitro Methods : The study was a laboratory experimental research using the post-test only controlled group design. Subjects were adult Ascaris suum, Goeze . The sampling technique used was purposive sampling. Subjects were divided into 7 groups, each group consisting of 4 worms, replication performed 4 times. Saline solution was used in negative control group, pyrantel pamoate 5 mg/ml was used in positive control group, while the treatment group used guava leaf extract concentration of 50%, 60%, 70%, 80%, and 90%. Worms immersed in the test solution at 25 ml and incubated at 37°C. Observations were made every 1 hour and counted the number of dead worms. Data were analyzed with regression linier and probit analysis. Results : Observations of total deaths mean time Ascaris suum, Goeze negative control for 96 hours, the positive control 1.25 hours, the concentration of 50%, 60%, 70%, 80%, 90% for 11.5 hours, 9.5 hours, 8 hours, 5.75 hours and 3.5 hours. Shapiro Wilk test results found that the normal distribution of the data (p > 0.05). Linear regression test results show that the variation of the concentration affects long worm death. Probit analysis results obtained LC50 and LT50 radix Quisqualis indica L. extract is 69.800% and 3.904 hours. Conclusion : Based on this study, it can be concluded that the radix Quisqualis indica L. extract affects mortality of Ascaris suum, Goeze In Vitro, the increased concentration of extract increases the number of deaths of worms. Keywords: radix Quisqualis indica L. extract, Ascaris suum, Goeze

Page 20: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Segala puji, hormat dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan hikmah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Efek Antihelmintik Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.) pada Ascaris suum, Goeze In Vitro. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat ucapan terima kasih yang dalam saya berikan kepada: 1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., M.Kes selaku Tim Skripsi FK UNS, atas kepercayaan,

bimbingan, koreksi dan perhatian yang sangat besar sehingga terselesainya skripsi ini.

3. Sri Haryati, Dra., M.Kes selaku Pembimbing Utama yang telah menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.

4. FX. Bambang Sukilarso S., dr., Sp.ParK selaku Pembimbing Pendamping yang telah menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.

5. Cr. Siti Utari, Dra., M.Kes. selaku Penguji Utama yang telah memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ipop Syarifah, Dra., M.Si selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Staf Skripsi FK UNS dan Staf Laboratorium Parasitologi dan Mikologi FK UNS untuk segala bantuan & kemudahan.

8. Yang tercinta kedua orang tua saya, kakak, seluruh keluarga besar, partner, sahabat terdekat, teman kelompok dan angkatan 2009 yang senantiasa mendoakan tiada henti, dan memberikan support dalam segala hal sehingga terselesaikannya penelitian ini.

9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 16 Oktober 2012

Antonius Bagus Budi Kurnia

Page 21: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI........................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 5

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

1. Ascaris lumbricoides, Linn ...................................................... 5

2. Ascaris suum, Goeze ................................................................ 11

3. Tanaman Ceguk (Quisqualis indica L.) .................................. 12

4. Metode Ekstraksi ...................................................................... 18

B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 20

C. Hipotesis .......................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 21

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 21

B. Lokasi Penelitian ............................................................................. 21

C. Subjek Penelitian............................................................................. 21

D. Teknik Sampling ............................................................................. 21

E. Identifikasi Variabel........................................................................ 23

F. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 23

G. Rancangan Penelitian ...................................................................... 26

1. Penelitian Pendahuluan............................................................. 26

2. Penelitian Akhir ........................................................................ 27

H. Alat dan Bahan Penelitian .............................................................. 28

Page 22: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

I. Cara Kerja Penelitian ...................................................................... 29

J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................... 33

A. Data Hasil Penelitian ...................................................................... 33

B. Analisis Data ................................................................................... 39

BAB V PEMBAHASAN.................................................................................... 44

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 48

A. Simpulan .......................................................................................... 48

B. Saran ................................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 49

LAMPIRAN............................................................................................................ 53

Page 23: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tanaman dan Buah Ceguk (Quisqualis indica L.) ........................ 14

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 20

Gambar 3.1. Skema Penelitian Pendahuluan ...................................................... 26

Gambar 3.2. Skema Penelitian Lanjutan ............................................................. 27

Gambar 4.1. Diagram Rerata Waktu Total Kematian Ascaris suum, Goeze .... 35

Gambar 4.2. Diagram Persentase Efek Antihelmintik Ekstrak Akar Ceguk

(Quisqualis indica L.) Dibanding Pirantel Pamoat ....................... 37

Page 24: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Lama Kematian Ascaris suum, Goeze pada Penelitian Pendahuluan 33

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Waktu Kematian Total Ascaris suum, Goeze ... 34

Tabel 4.3. Persentase Daya Antihelmintik Ekstrak Akar Ceguk

(Quisqualis indica L.) Dibandingkan Pirantel Pamoat .................... 36

Tabel 4.4. Lethal Concentration Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.) .. 41

Tabel 4.5. Lethal Time Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.) .................. 42

Tabel 4.6. Lethal Time Pirantel Pamoat ............................................................... 42

Page 25: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 53

Lampiran 2. Uji Saphiro-Wilk ............................................................................. 56

Lampiran 3. Uji Regresi Linier ............................................................................ 57

Lampiran 4. LC50 Ekstrak Akar Ceguk ............................................................... 59

Lampiran 5. LT50 Ekstrak Akar Ceguk ............................................................... 61

Lampiran 6. LT50 Pirantel Pamoat ....................................................................... 63

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian .................................................................. 65

Page 26: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit cacingan pada umumnya banyak ditemukan di negara-negara

tropis. Prevalensi cacing masih cukup tinggi di Indonesia, terutama infeksi

yang ditularkan oleh Ascaris lumbricoides, yang berkisar antara 50-80%

(Sumarni, 1991). Di daerah kumuh kota Jakarta infeksi askariasis sudah

ditemukan pada bayi berumur kurang dari satu tahun. Pada umur satu tahun,

80%-100% di antara kelompok anak ini pernah terkena infeksi askariasis. Usia

anak termuda yang mendapat infeksi askariasis adalah 16 minggu. Hal ini

terjadi karena kebiasaan defekasi sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan,

bermain-main di tanah sekitar rumah, maka khususnya Balita akan terus-

menerus mendapat reinfeksi (Margono, 2004).

Angka prevalensi penyakit askariasis tersebut di atas menunjukkan

bahwa kasus askariasis di dunia maupun di Indonesia masih tinggi, Infeksi

berat oleh cacing ini banyak menimbulkan kerugian bagi manusia seperti

menyebabkan obstruksi usus, berkurangnya nafsu makan, diare dan

konstipasi. Banyaknya cacing dewasa dalam usus juga dapat menyebabkan

gangguan penyerapan nutrisi terutama pada anak-anak yang tentu akan

menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak (Laskey,

2007).

Page 27: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Antihelmintik atau obat cacing yang digunakan untuk memberantas atau

mengurangi cacing dalam lumen usus, kebanyakan diberikan secara oral, saat

sebelum makan atau setelah makan. Obat yang sering digunakan sampai

sekarang adalah mebendazol, pirantel pamoat, piperazin, dan levamizol

(Mardjono, 2009). Mebendazol mempunyai efek samping mual ringan,

muntah, diare, nyeri perut, gatal, kulit kemerahan, eosinofilia, demam, nyeri

musculoskeletal, iritasi lambung, fungsi hati abnormal. Pirantel pamoat

memiliki efek samping rasa mual, muntah, diare, pusing, ruam kulit, dan

demam. Piperazin memiliki efek samping pusing, rasa melayang, gangguan

penglihatan (Katzung, 1998), Berdasarkan alasan di atas maka penggunaan

bahan yang berasal dari tumbuhan perlu dipertimbangkan sebagai obat cacing

untuk mengurangi efek samping obat kimiawi, jika mungkin berpengaruh

terhadap mortalitas cacing tersebut.

Salah satu jenis tanaman di Indonesia yang dilaporkan dapat digunakan

sebagai antihelmintik adalah ceguk dengan nama latin Quisqualis indica L.

Ceguk adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis. Di Indonesia

akar dan buah kering atau bijinya setelah dibuat dekok dapat digunakan

sebagai obat anti cacing (Lyli, 1980). Menurut Depkes RI (2000) ceguk

merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan dalam ramuan obat

cacing. Bagian tanaman yang digunakan sebaiknya adalah biji dari buah yang

masak, namun apabila tidak ada biji, dapat diganti dengan akarnya. Ceguk

sebagai tanaman obat cacing dimanfaatkan dengan 3 cara yaitu direbus,

ditumbuk, dan disangrai.

Page 28: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Studi pustaka oleh Ratih dan Johnny (2000) tentang tanaman ceguk

telah dilakukan mengenai pengenalan khasiat ceguk sebagai salah satu

tanaman obat Indonesia menunjukkan akar, buah, biji, pucuk dan benang sari

dapat digunakan sebagai obat cacing terutama cacing gelang dan cacing kremi.

Hasil inventarisasi mengenai khasiat ceguk di Indonesia dapat digunakan

sebagai obat cacing, pembesaran limpa dan masalah kurang gizi.

Penelitian yang dilakukan oleh Gunarti dan Banarti (2000) melaporkan

adanya efek antihelmintik infusa radix Quisqualis indica L. terhadap cacing

Ascaris suum secara In Vitro. Infusa radix Quisqualis indica L. menunjukkan

kematian terbesar (100%) pada konsentrasi 50% dalam 12 jam. Uji ini

menggunakan kontrol positif piperasin sitrat yang menunjukkan kematian

terbesar (100%) terjadi pada perendaman dengan konsentrasi 25%.

Berdasar uraian di atas peneliti ingin melanjutkan penelitian untuk

mengetahui apakah ada efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) pada Ascaris suum, Goeze secara In Vitro.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica

L.) pada Ascaris suum, Goeze secara In Vitro?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui adanya efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze secara In Vitro.

Page 29: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Menyajikan data ilmiah mengenai efek antihelmintik ekstrak akar

Quisqualis indica L. terhadap mortalitas cacing Ascaris suum, Goeze.

2. Aspek Aplikatif

Memberikan informasi tentang khasiat antihelmintik akar ceguk

(Quisqualis indica L.) yang diharapkan dapat menjadi obat alternatif yang

mudah didapat dan murah harganya.

Page 30: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Ascaris lumbricoides

a. Taksonomi

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Subkelas : Scernentea (Phasmidia)

Bangsa : Ascaridia

Superfamili : Ascaridiodea

Famili : Ascarididae

Marga : Ascaris

Jenis : Ascaris lumbricoides

(Beaver et al., 1984)

b. Morfologi

Cacing dewasa mempunyai ukuran paling besar di antara

nematoda intestinal yang lain. Bentuknya silindrik, ujung anterior

lancip. Bagian anterior dilengkapi oleh tiga bibir (triplet) yang

tumbuh dengan sempurna. Cacing jantan panjangnya 15-31 cm

dengan ujung posterior lancip dan melengkung ke arah ventral,

Page 31: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dilengkapi papil kecil dan dua buah spekulum berukuran 2 mm.

Cacing betina panjangnya 20-35 cm dengan ujung posteriornya

membulat dan lurus dan 1/3 dari anterior tubuhnya terdapat cincin

kopulasi (Onggowaluyo, 2002). Cacing dewasa hidup pada usus halus

manusia. Cacing betina dewasa dapat bertelur hingga 200.000 telur

per hari. Terdapat 2 macam telur, yaitu telur yang dibuahi (telur fertil)

dan tidak dibuahi (telur infertil). Telur yang telah dibuahi inilah yang

dapat menginfeksi manusia (Gandahusada et al., 2000).

Telur berbentuk ovoid, mempunyai ukuran 45-75 mikron x

35-50 mikron dan mempunyai dinding 3 lapis : lapisan yang paling

dalam tipis halus, vitelin, dan lipoidol, serta tidak dapat ditembus

(membran vitelina); lapisan yang tengah tebal jernih (selubung

hialin); lapis yang paling luar tebal dan berbenjol-benjol kasar atau

berlekuk-lekuk (lapisan albuminoid), biasanya terwarnai oleh pigmen

empedu di dalam intestinum sehingga berwarna coklat keemasan

(Utari, 2002).

c. Habitat dan Siklus Hidup

Ascaris lumbricoides tidak membutuhkan hospes perantara.

Hospes utamanya adalah manusia, tetapi juga dapat hidup di babi,

babi hutan, simpanse, gorila, orangutan, siamang, dan lain-lain

(Miyazaki, 1991). Infeksi pada manusia terjadi karena menelan

telur cacing yang dibuahi (infektif), yang berasal dari tanah yang

terkontaminasi. Pada saluran pencernaan, telur menempel pada

Page 32: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

lambung dan usus, dan kemudian menetas menjadi larva. Larva

ini kemudian melakukan penetrasi ke dinding saluran cerna, masuk

pembuluh porta lalu dibawa ke jantung, dan dari sini kemudian larva

dibawa ke sirkulasi pulmonal menuju paru. Larva di paru menembus

kapiler paru, dan setelah 10 hari berada di paru larva menembus

dinding alveoli, migrasi ke bronki lalu mencapai trakhea dan faring,

kemudian tertelan. Larva kemudian berubah menjadi cacing dewasa

di saluran cerna, yang akhirnya menghasilkan telur yang akan

keluar lewat feses. Keseluruhan proses daur hidup cacing mulai dari

telur tertelan sampai cacing dewasa bertelur membutuhkan waktu

8-12 minggu. Selama hidupnya, cacing betina dewasa mampu

menghasilkan lebih dari 60.000.000 telur (Garcia, 2001).

d. Patogenesis dan Gejala klinis

Patogenesis yang disebabkan infeksi Ascaris lumbricoides

berhubungan dengan respon imun hospes, efek migrasi larva, efek

mekanik cacing dewasa, defisiensi gizi akibat keberadaan cacing

dewasanya (Garcia dan Bruckner, 1996).

Larva cacing ketika menembus kapiler paru dan sampai ke

saluran pernapasan, dapat terjadi perdarahan kecil di berbagai

tempat yang dilaluinya. Jika infeksi berat, akan menyebabkan

akumulasi darah, yang akan menginisiasi edema dan akhirnya terjadi

sumbatan pada jalan napas. Kongesti ini ditambah dengan

akumulasi sel darah putih dan sel epitel mati, disebut dengan

Page 33: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ascaris pneumonitis atau Loeffler’s pneumonia (Roberts dan

Janovy, 2005). Ascaris pneumonitis ini biasanya disertai dengan

reaksi alergi yang terdiri dari dyspnea, batuk kering maupun batuk

produktif, wheezing, demam (39,9-40ºC), dan eosinofilia.

Migrasi cacing dewasa mengakibatkan terjadinya sumbatan

saluran cerna, yang kemudian dapat masuk ke saluran empedu,

saluran pankreas, atau masuk ke dalam hati dan cavum peritoneal.

Cacing dewasa ini juga dapat migrasi keluar lewat anus, mulut, atau

hidung (Garcia, 2001). Pada anak-anak, dapat terjadi malnutrisi,

pertumbuhan yang tidak sempurna, dan ketidakseimbangan

kemampuan kognitif, jika infeksinya berat (Roberts dan Janovy,

2005).

e. Diagnosis

Penegakan diagnosis pada fase intestinal dapat dibuat dengan

menemukan telur dan cacing dewasa dalam tinja. Telur dapat

ditemukan dengan mudah pada sediaan basah langsung atau sediaan

basah dari sedimen yang sudah dikonsentrasikan. Diagnosis pada fase

migrasi larva dapat dibuat dengan menemukan larva dalam sputum

atau bilas lambung. Cacing dewasa dapat ditemukan dengan

pemberian antihelmintik atau keluar dengan sendirinya melalui mulut

karena muntah atau melalui anus bersama tinja (Onggowaluyo, 2002).

Page 34: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

f. Penatalaksanaan

Obat yang sering digunakan untuk membasmi cacing ini adalah :

1) Mebendazol

Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis 100 mg, 2

kali sehari selama 3 hari (Pohan, 2006). Efek samping obat ini

adalah mual ringan, muntah, diare, nyeri perut, gatal, kulit

kemerahan, eosinofilia, demam, nyeri muskuloskeletal, iritasi

lambung, fungsi hati abnormal (Katzung, 1998).

2) Piperazin

Obat ini diberikan dengan dosis sebagai berikut : berat badan

0-15 kg : 1 gr sekali sehari selama 2 hari berturut-turut; berat badan

15-25 kg : 2 gr sekali sehari selama 2 hari berturut-turut; berat

badan : 25-50 kg : 3 gr sekali sehari selama 2 hari berturut-turut;

berat badan lebih dari 50 kg : 3,5 gr sekali sehari selama 2 hari

berturut-turut.

Satu tablet obat ini mengandung 250 mg dan 500 mg

piperazin. Efek samping penggunaan obat ini adalah pusing, rasa

melayang, dan gangguan penglihatan (Pohan, 2006).

3) Pirantel pamoat

Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis 10 mg/kg

berat badan, maksimum 1 gr. Efek samping obat ini adalah rasa

mual, muntah, diare, pusing, ruam kulit dan demam (Katzung,

1998). Pirantel pamoat menimbulkan depolarisasi pada otot cacing

Page 35: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dan meningkatkan frekuensi impuls, sehingga cacing mati dalam

keadaan spastik. Pirantel pamoat juga bisa berefek menghambat

enzim kolinesterase, terbukti pada Ascaris lumbricoides

meningkatkan kontraksi ototnya.

4) Albendazol

Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal 400

mg (Pohan, 2006). Efek samping obat ini adalah diare, sakit

kepala, lesu, susah tidur pada 6% penderita, gangguan epigastrik

ringan. Kontra indikasinya yaitu pada anak kurang dari 2 tahun,

wanita hamil, penderita sirosis hepatik (Katzung, 1998).

5) Levamisol

Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis tunggal

150 mg (Pohan, 2006).

Page 36: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Ascaris suum, Goeze

a. Taksonomi

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Subkelas : Scernentea (Phasmidia)

Bangsa : Ascaridia

Superfamili : Ascaridiodea

Famili : Ascarididae

Marga : Ascaris

Jenis : Ascaris suum, Goeze

(Loreille, 2003)

b. Morfologi

Cacing Ascaris suum, Goeze disebut juga Ascaris suilla

yang secara morfologi hampir sama dengan Ascaris lumbricoides

mulai dari telur sampai bentuk dewasa. Kemiripan morfologi

keduanya tidak dapat dibedakan dengan mikroskop cahaya biasa,

tetapi menunjukkan sedikit perbedaan pada deretan gigi dan bentuk

bibirnya dengan mikroskop elektron (Gregers, 2006). Ukuran

panjang cacing jantan dewasa dapat mencapai 28 cm, sedangkan

cacing betina dewasa dapat mencapai 35 cm. Cacing dewasa betina

juga menghasilkan dua macam telur seperti Ascaris lumbricoides,

Page 37: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yaitu : telur fertil (akan menjadi infektif bila berada di lingkungan

yang sesuai) dan infertil (Beaver et al., 1984).

Hospes utama untuk cacing ini adalah babi, tetapi cacing ini

dapat juga menjadi parasit pada manusia, kambing, domba, dan anjing

(Noble dan Noble, 1989). Siklus hidup dan cara infeksi antara Ascaris

suum, Goeze dengan Ascaris lumbricoides tidak ada perbedaan.

Secara garis besar kedua cacing ini memiliki kemiripan morfologi dan

kekerabatan yang dekat (Miyazaki, 1991).

3. Tanaman Ceguk (Quisqualis indica L.)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledone

Ordo : Myrales

Famili : Combretaceae

Genus : Quisqualis

Spesies : Quisqualis indica L.

(Syamsuhidayat, 1991)

b. Nama Daerah

Ceguk mempunyai nama-nama lain seperti burma creeper,

chinese honeysuckle, rangoon creeper (Inggris); akar dani selimpas,

udani (Malaysia); niyog-niyogan, balitadham, tartaraok (Filipina);

Page 38: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dong phreah phnom, vor romienth (Kamboja); dok ung, khua hung, sa

mang (Laos); cha mang, thai mong, lep mue naang (Thailand). Nama

lain di Indonesia dikenal sebagai udani, wudani (Sumatera); bidani

(Sunda); cekluk (Jawa Tengah); rabet dani (Madura); akar pontianak,

akar suloh, belimbing hutan; tigao (Bugis); kunyi rhabet (Nusa

Tenggara) (Dalimartha, 2006; Padua, 1999).

c. Deskripsi

Tanaman ceguk asalnya dari Myanmar dan dapat ditemukan

sampai ketinggian 600m dpl. Tanaman ini banyak ditemukan di

daerah tropis. Ceguk tumbuh liar di hutan dan di ladang dimanfaatkan

sebagai tanaman hias atau tanaman obat.

Tanaman ceguk bersifat perdu, merambat atau memanjat,

memiliki tinggi 2-8 m, batang berkayu, bercabang, cabang muda

berwarna hijau, dan berduri. Tangkai dan daun muda ditumbuhi

rambut halus berwarna coklat kuning. Daun tunggal, letak berhadapan

dan bertangkai pendek. Helaian daun bulat telur memanjang sampai

jorong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, tulang daun

menyirip, berwarna hijau, panjang 5-18,5 cm dan lebar 2,5-9 cm.

Bunga majemuk dan tersusun dalam bulir yang keluar dari ujung

tangkai. Bunga bertangkai panjang dengan 5 helai mahkota bunga

yang warnanya dapat berubah dari putih kemerahan menjadi merah

keunguan, baunya harum. Buah bersegi lima, berbentuk memanjang,

ujung dan pangkal menyempit, panjang 2-3 cm, memiliki rasa seperti

Page 39: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kelapa. Buah dipanen setelah masak atau jika sudah berwarna coklat

tua (Dalimartha, 2006).

Akar tunggang dan berwarna coklat. Perbanyakan tumbuhan

ceguk dengan biji atau stek batang. Ceguk dirawat dengan disiram air

cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk

organik (Hariana, 2005).

Gambar 1. Tanaman dan Buah Ceguk (Quisqualis indica L.)

(Dalimartha, 2006)

d. Kandungan Kimia

Buah masak Quisqualis indica L. mengandung potassium

quisqualata dengan sejumlah besar minyak (20-27%), trigonelline,

dan pyridine (Chany dan But, 1987). Biji Quisqualis indica L.

mengandung minyak lemak yang terdiri dari myristik, palmitic,

stearic, oleic, dan asam linolea, garam potassium, asam quisqualis,

Page 40: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

trigonelin dan phytosterol. Bunga mengandung cyanidin

monoglucoside (Khoat, 1990).

Daun dan tangkai mengandung tanin, saponin, sulfur, kalsium

oksalat, lemak, peroksidase, protein. Akar mengandung alkaloida,

flavonoida, polifenol, saponin, garam potassium, dan asam quisqualis

(Hutapea dan Syamsuhidayat, 1991). Ceguk bersifat manis dan

menetralkan (Dalimartha, 2006). L-quisqualic acid (=β-3,5-dioxo-

1,2,4-oxodiazolidine-2yl)-L-alanine atau (S)-α-amino-3,5-dioxo-

1,2,4-oxodiazolidine-2-propanoic acid adalah komponen aktif yang

menunjukkan aktifitas sebagai antihelmintik (Padua, 1999)

Akar ceguk mengandung gugus fungsi pada senyawa

flavonoid, dapat berperan sebagai penangkap radikal bebas hidroksi

(OH) sehingga tidak mengoksidasi lemak, protein dan DNA dalam sel

(Salamah et al, 2008; Harbone, 1987). Akar ceguk juga mengandung

saponin. Saponin merupakan suatu jenis glikosida yang mempunyai

rasa pahit. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tegangan

permukaan pada dinding membran sitoplasma. Walaupun bersifat

toksik, zat ini tidak berbahaya bagi manusia. Hal ini dikarenakan

berat jenis molekulnya yang tinggi sehingga tidak diabsorbsi oleh

tubuh (Nio, 1989). Saponin dapat berpotensi sebagai antihelmintik

karena bekerja dengan cara menghambat enzim asetilkolinesterase,

sehingga cacing akan mengalami paralisis otot dan berujung pada

kematian (Kuntari, 2008).

Page 41: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Selain saponin ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) juga

mengandung potassium quisqualata. Potassium quisqualata terdiri dari

garam potassium yang menyebabkan menurunnya tegangan otot

cacing dan asam quisqualis yang menyebabkan cacing mengalami

paralisis kuat yang didahului dengan eksitasi. (Chany dan But, 1987).

Penelitian secara In Vitro dari ekstrak buah ceguk (Quisqualis

indica L.) pada konsentrasi 10% dalam air efektif terhadap Ascaris

suum, Ancylostoma duodenale, dan Enterobius vermicularis (dapat

menyebabkan kematian). Ekstrak biji pada cacing dapat menyebabkan

paralisis kuat yang didahului eksitasi. Sediaan yang berkhasiat adalah

dekok dan ekstrak dalam air, sedang ekstrak dalam etanol pekat, eter

dan kloroform serta abu dari biji kurang berkhasiat (Chany dan But,

1987).

e. Khasiat dan Kegunaan

Rasa buah ceguk manis, bersifat hangat, astringen, beracun

(toksik). Simplisia ini masuk meridian limpa dan lambung, serta

berkhasiat menyehatkan limpa, membunuh parasit, mematikan cacing

usus, dan menormalkan fungsi pencernaan (Dalimartha, 2006).

Quisqualis indica L. juga mempunyai sedikit khasiat sebagai

pembasmi lalat buah (Darcus dorsalis), sebagai antifungal

(Drechslera oryzae) dan anticoccidial ayam (Emeria tenella).

Quisqualis indica L. juga mempunyai khasiat yang baik untuk

Page 42: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

penyakit kulit yang disebabkan oleh pengeluaran lemak yang

berlebihan (Padua, 1999).

Buah ceguk digunakan untuk mengatasi cacingan, terutama

cacing gelang (askariasis) dan cacing kremi (oxyuriasis), trichomonas

di usus, anak-anak dengan berat badan kurang (malnutrisi), gangguan

pencernaan pada anak, perut kembung pada disentri, diare dan radang

ginjal (nephritis). Daun digunakan untuk batuk berdahak dan sakit

kepala. Akar digunakan untuk obat cacing, meredakan batuk,

kecikutan (hiccups), meringankan gejala pegal linu (rheumatism), rasa

penuh di lambung (Dalimartha, 2006).

4. Metode Ekstraksi

Metode ekstraksi berdasarkan pelarut dapat dibagi menjadi dua cara,

yaitu cara dingin dan cara panas.

a. Cara dingin

1) Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau

pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Secara teknologi

termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi

pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan

pengadukan yang kontinyu (terus-menerus). Maserasi berarti

dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan

penyaringan pertama yang merata dan seterusnya.

Page 43: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2) Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru

sampai sempurna (Exhaustive extraction) yang umumnya

dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan

pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi

sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus-menerus

sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.

b. Cara panas

1) Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik

didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang

relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya

dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali

sehingga dapat termasuk proses sempurna.

2) Sokletasi

Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu

baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi

ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan

adanya pendingin balik.

3) Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan

kontinyu) pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur

Page 44: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

ruangan (kamar), yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40

– 500C.

4) Infusa

Infusa adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur

penangas air (bejana infusa tercelup dalam penangas air mendidih,

temperatur terukur 96-980C) selama waktu tertentu (15-20 menit)

5) Dekok

Dekok adalah infusa pada waktu yang lebih lama ( ≥ 30

menit) dan temperatur sampai titik didih air (Departemen

Kesehatan RI, 2000).

Peneliti menggunakan metode maserasi dengan pelarut air untuk

mendapatkan kandungan kimia seperti garam potassium dan asam

quisqualis pada akar Quisqualis indica L. Penggunaan air sebagai bahan

ekstraksi dengan alasan karena air merupakan pelarut yang harganya

murah, mudah didapat dan kerja pelarutnya baik untuk banyak zat aktif

dalam tanaman. Air digunakan untuk ekstraksi obat terutama dalam

kombinasi dengan pelarut air. Air mempunyai daya kelarutan yang tinggi

terhadap beberapa zat tumbuhan seperti gula, gom, amilum zat warna dan

tanin (Voight, 1995).

Page 45: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5. Kerangka Pemikiran

: Mengandung, berefek

: variabel perancu yang mempengaruhi hasil penelitian

: Hal yang dipengaruhi oleh variabel perancu

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

B. Hipotesis

Ektrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) memiliki efek antihelmintik

terhadap Ascaris suum, Goeze secara In Vitro.

Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.)

Alkaloid, flavonoid, polivenol, saponin, garam potassium, dan

asam quisqualis

Saponin Garam potassium Asam quisqualis

Kematian cacing

Ascaris suum, Goeze

Terkendali: 1. Jenis cacing 2. Suhu percobaan (370C) 3. Ukuran panjang cacing

Tidak terkendali: 1. Umur cacing 2. Variasi kepekaan cacing

terhadap larutan uji 3. Kesehatan cacing

Menghambat enzim asetilkolinesterase (paralisis otot dan kematian)

Eksitasi dan paralisis

Melemahkan otot

Page 46: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metodel Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium

dengan rancangan penelitian the post test with controlled group design.

2. Lokasi Penelitian

Laboratorium Parasitologi dan Mikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau hewan uji adalah Ascaris suum, Goeze yang

masih aktif bergerak diambil dari usus halus babi yang diperoleh dari

tempat penyembelihan “Radjakaja” Kotamadya Surakarta.

4. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan

menyamakan kondisi (dilihat dari gerakan, warna, dan keutuhan bagian

tubuh) dan ukuran cacing.

Penentuan besar sampel dihitung dengan rumus Federer:

Keterangan :

n = besar sampel

t = jumlah kelompok perlakuan (Purawisastra, 2001)

(n-1) (t-1) ≥ 15 (n‐1) (t‐1) ≥ 15

Page 47: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pada penelitian ini digunakan 7 kelompok perlakuan, maka:

(n-1) (t-1) ≥ 15

(n-1) (7-1) ≥ 15

6n ≥ 21

n ≥ 3,5

Masing-masing kelompok akan memiliki besar sampel sebanyak 4

ekor cacing.

Dengan rumus Federer juga dapat ditentukan besar pengulangan:

Keterangan :

t = jumlah kelompok perlakuan

r = replikasi (Purawisastra, 2001)

Pada penelitian ini digunakan 7 kelompok perlakuan, maka:

(t-1) (r-1) ≥ 15

(7-1) (r-1) ≥ 15

6r ≥ 21

r ≥ 3,5

Dengan perhitungan di atas, maka tiap kelompok perlakuan akan

direplikasi sebanyak 4 kali.

(t-1) (r-1) ≥ 15 (n‐1) (t‐1) ≥ 15

Page 48: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5. Identifikasi Variabel

a. Variabel Bebas

Konsentrasi ekstrak akar Quisqualis indica L.

b. Variabel Terikat

Kematian cacing dalam tiap perlakuan.

c. Variabel perancu

1) Variabel perancu yang terkendali

a) Jenis cacing

b) Suhu percobaan

c) Ukuran panjang cacing

2) Variabel perancu yang tidak terkendali

a) Umur cacing

b) Variasi kepekaan cacing terhadap larutan uji

c) Kesehatan cacing

6. Definisi Operasional Variabel

a. Konsentrasi ekstrak akar Quisqualis indica L.

Konsentrasi ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) adalah

konsentrasi yang dibuat dengan cara melarutkan ekstrak akar ceguk

yang didapatkan melalui metode maserasi dengan pelarut aquades

berupa gel. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian pendahuluan

ini adalah 40%, 50%, dan 60%. Konsentrasi ekstrak akar ceguk

(Quisqualis indica L.) 60% dianggap sebagai konsentrasi tertinggi atau

konsentrasi 100% dalam penelitian. Konsentrasi 60% akan diencerkan

Page 49: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

sehingga dapat diperoleh konsentrasi lain yang diinginkan. Pemilihan

konsentrasi tersebut mengacu penelitian yang telah dilakukan Gunarti

dan Banarti (2000) yang meneliti efek antihelmintik infusa akar

Quisqualis indica L. terhadap cacing Ascaris suum secara In Vitro.

Infusa radix Quisqualis indica L. menunjukkan kematian terbesar

(100%) pada konsentrasi 50% dalam waktu 12 jam.

Skala yang digunakan untuk variabel konsentrasi ekstrak akar

Quisqualis indica L. adalah skala rasio (karena memiliki batas interval

yang jelas dan nilai 0 absolut).

b. Kematian Cacing

Kematian cacing adalah matinya semua cacing dalam tiap

rendaman setelah pemberian perlakuan yang diukur dengan waktu.

Cacing dianggap mati apabila disentuh dengan pinset anatomis tidak

ada respon gerakan. Skala yang digunakan untuk variabel waktu

kematian cacing adalah skala rasio (karena memiliki batas interval

yang jelas dan nilai 0 absolut).

c. Variabel perancu terkendali

1) Jenis cacing

Jenis cacing yang digunakan pada penelitian ini adalah

Cacing Gelang Babi (Ascaris suum, Goeze) yang masih aktif

bergerak diambil dari usus halus babi yang diperoleh dari tempat

penyembelihan “Radjakaja” Kotamadya Surakarta.

Page 50: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Ukuran cacing

Ukuran panjang cacing adalah ukuran panjang tubuh rata-

rata untuk cacing gelang babi dewasa. Ukuran panjang yang

digunakan pada percobaan ini berkisar antara 18 hingga 28 cm.

3) Suhu percobaan

Suhu untuk percobaan yang dilakukan adalah 370C dan

dicapai dengan menggunakan inkubator.

d. Variabel perancu tidak terkendali

1) Umur cacing

Umur cacing merupakan variabel luar yang tidak dapat

dikendalikan karena cacing yang didapat adalah cacing yang

berasal dari usus babi yang tidak dapat dipastikan kapan babi

tersebut terinfeksi cacing dan kapan telur cacing menetas menjadi

cacing dewasa.

2) Variasi kepekaan cacing terhadap larutan obat yang diujikan

Variasi kepekaan cacing terhadap obat larutan yang diujikan

merupakan variabel luar yang tidak dapat dikendalikan karena

pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Page 51: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

7. Rancangan Penelitian

a. Penelitian pendahuluan

Gambar 3. Skema penelitian pendahuluan

Pengamatan waktu kematian cacing dilakukan tiap 1 jam

dan dihentikan saat salah satu konsentrasi telah membunuh

semua cacing

Inkubasi pada suhu 370C

Menghitung waktu kematian semua cacing Ascaris suum, Goeze

Ascaris suum, Goeze

Direndam dalam larutan garam fisiologis

(NaCl 0,9%)

Direndam dalam larutan ekstrak akar ceguk

(Quisqualis indica L.) 40%, 50%, dan 60%

Direndam dalam larutan pirantel

pamoat (5mg/ml)

Page 52: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Penelitian akhir

Gambar 4. Skema penelitian lanjutan

Analisis probit

Menghitung waktu kematian semua cacing Ascaris suum,

Goeze per 1 jam

Uji regresi linier

Menghitung waktu kematian semua cacing Ascaris suum,

Goeze per 1 jam

Inkubasi pada suhu 370C

Inkubasi pada suhu 370C

Ascaris suum, Goeze

Direndam dalam larutan ektrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dengan konsentrasi

50%, 60%, 70%, 80% dan 90%

Direndam dalam larutan pirantel pamoat (5mg/ml)

Direndam dalam larutan garam

fisiologis (NaCl 0,9%)

Page 53: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

8. Alat dan Bahan Penelitian

a. Bahan :

Bahan yang digunakan alam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Cacing Ascaris suum, Goeze

2) Larutan garam fisiologis (NaCl konsentrasi 0,9%)

3) Larutan uji ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.)

4) Pirantel pamoat

b. Alat

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

1) Cawan petri dengan diameter 15 cm

2) Batang pengaduk kaca

3) Gelas ukur

4) Pinset anatomis

5) Gelas labu takar

6) Toples untuk menyimpan cacing

7) Inkubator

8) Handscoen

9) Timbangan

10) Stopwatch

11) Penggaris 30 cm

12) Alat tulis

Page 54: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

9. Cara Kerja

a. Pengambilan Bahan

Akar ceguk (Quisqualis indica L.) didapatkan langsung dari

Balai Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (BPTO) Tawangmangu.

b. Pembuatan Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.)

Ektraksi dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu Universitas Gadjah Mada (LPPT UGM) secara teknik

maserasi menggunakan pelarut aquades. Prosedur ekstraksi secara

maserasi antara lain:

1) Akar dicuci hingga bersih pada air mengalir.

2) Akar dikeringkan sehingga kandungan airnya tersisa 10% saja

untuk menghindari kontaminasi bakteri atau jamur sehingga

berbentuk serbuk yang disebut dengan simplisia.

3) Serbuk ditimbang menggunakan timbangan sesuai kebutuhan

4) Serbuk dimasukkan ke dalam wadah tertentu kemudian disaring

dengan penyari, dalam teknik ini menggunakan aquades, diaduk

hingga rata kemudian ditutup dan dibiarkan selama 5 hari dengan

sesekali diaduk

5) Campuran disaring menggunakan kain flannel setelah waktu

perendaman selesai

6) Ampas dicuci dengan cairan penyari hingga diperoleh 100 bagian

ekstrak

Page 55: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

7) Ekstrak gel disimpan dalam wadah dan diberi label.

c. Penentuan Konsentrasi Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.)

yang akan Digunakan

Konsentrasi larutan ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.)

yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan hasil

penelitian pendahuluan. Konsentrasi tertentu didapatkan dari

pengenceran ekstrak uji dengan NaCl 0,9%.

Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.)

Konsentrasi I : 50%b/v, 12,5 gram ekstrak ditambahkan dengan

NaCl 0,9% sampai 25 ml.

Konsentrasi II : 60%b/v, 15 gram ekstrak ditambahkan dengan NaCl

0,9% sampai 25 ml.

Konsentrasi III : 70%b/v, 17,5 gram ekstrak ditambahkan dengan

NaCl 0,9% sampai 25 ml.

Konsentrasi IV : 80%b/v, 20 gram ekstrak ditambahkan dengan NaCl

0,9% sampai 25 ml.

Konsentrasi V : 90%b/v, 22,5 gram ekstrak ditambahkan dengan

NaCl 0,9% sampai 25 ml.

d. Pembuatan Larutan Pirantel pamoat

Kontrol positif digunakan larutan pirantel pamoat berdasarkan

penelitian terdahulu untuk cacing Ascaris suum, Goeze digunakan 5

mg/ml yang didapatkan dengan melarutkan tablet pirantel pamoat 125

Page 56: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mg ke dalam 25 ml air mineral untuk setiap cawan petrinya (Reza,

2010).

e. Langkah Kerja

1) Uji Pendahuluan

a) 5 buah cawan petri disiapkam, 2 cawan petri masing-masing

diisi larutan garam fisiologis 25 ml dan pirantel pamoat

5mg/ml, dihangatkan terlebih dahulu pada suhu 370C di dalam

inkubator.

b) 3 buah cawan petri disiapkan, masing-masing berisi larutan

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dengan konsentrasi

40%, 50%, dan 60% sebanyak 25 ml dan dihangatkan terlebih

dahulu pada suhu 370C di dalam inkubator.

c) Ke dalam masing-masing cawan petri dimasukkan Ascaris

suum, Goeze 4 ekor.

d) Diinkubasi pada suhu 370C selama 15 menit.

e) Pengamatan dilakukan tiap 1 jam.

f) Hasil waktu kematian yang diperoleh kemudian dicatat.

g) Penelitian direplikasi 2 kali.

2) Uji Penelitian Akhir

a) 5 buah cawan petri disiapkan, masing-masing diisi larutan uji

sebanyak 25 ml (dengan konsentrasi terendah yang diketahui

setelah melakukan uji pendahuluan) dan dihangatkan terlebih

dahulu pada suhu 370C di dalam inkubator.

Page 57: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) 2 buah cawan petri disiapkan, masing-masing diisi larutan

garam fisiologis 25 ml dan larutan pirantel pamoat 5 mg/ml,

dihangatkan terlebih dahulu pada suhu 370C di dalam

inkubator.

c) Ke dalam cawan petri dimasukkan Ascaris suum, Goeze 4 ekor

dan inkubasi pada suhu 370C selama 15 menit.

d) Hasil Pengamatan tiap 1 jam dicatat.

e) Replikasi dilakukan sebanyak 4 kali replikasi

10. Teknik analisis

Data yang didapat berupa waktu kematian cacing dianalisis secara

statistik dengan regresi linier dan analisis probit.

Uji regresi linier menunjukkan hubungan antara 2 variabel

numerik. Berbeda dengan korelasi, uji regresi linier berfungsi untuk

memprediksi nilai variabel numerik dengan nilai variabel numerik yang

lain. Variabel yang ingin diprediksi adalah variabel tergantung, sedang

yang diukur adalah variabel bebas (Sastroasmoro dan Ismael, 2002).

Analisis probit digunakan untuk mengetahui daya bunuh ekstrak

akar ceguk (Quisqualis indica L.) terhadap Ascaris suum, Goeze yang

dinyatakan dengan lethal death time (Matsumura, 1975).

Page 58: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Uji tahap pendahuluan dilakukan dengan mengamati jumlah cacing

Ascaris suum, Goeze yang mati pada perendaman dengan berbagai

konsentrasi ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) Hasil uji

pendahuluan disajikan pada tabel, sebagai berikut :

Tabel 4.1. Lama Kematian Ascaris suum, Goeze pada Penelitian Pendahuluan

Ulangan Lama Kematian Cacing (jam) NaCl

0,9% Pirantel pamoat 5mg/ml

Konsentrasi 40%

Konsentrasi 50%

Konsentrasi 60%

I II

Rerata

92 96 94

1 1 1

12 13

12,5

11 11 11

9 10 9,5

Hasil uji penelitian pendahuluan, berdasarkan lama waktu kematian

cacing, konsentrasi ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) 40% paling

lama rerata waktunya yaitu 12,5 jam, sedangkan konsentrasi ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.) 60% paling cepat rerata waktunya yaitu 9,5

jam. Kontrol positif yang diberi perlakuan pirantel pamoat 5 mg/ml

menunjukkan rerata waktu kematian cacing 1 jam. Kontrol negatif

menunjukkan waktu kematian cacing dalam NaCl 0,9% selama 94 jam,

waktu ini digunakan sebagai waktu penelitian maksimal.

Page 59: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Penelitian Akhir

Penelitian efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica

L.) pada Ascaris suum, Goeze secara In Vitro dilakukan pada 7 kelompok

perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif (NaCl 0,9%), ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.) konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%,

serta kelompok obat pembanding (pirantel pamoat 5 mg/ml). Penelitian

efek antihelmintik ini dilakukan hingga semua cacing mati dalam tiap

kelompok perlakuan, pengamatan dilakukan setiap 1 jam.

Hasil pengamatan pada penelitian efek antihelmintik ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.) pada Ascaris suum, Goeze secara In Vitro

disajikan pada tabel seperti berikut :

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Waktu Kematian Total Ascaris suum, Goeze

Ulangan

Lama kematian cacing (jam)

NaCl 0,9%

Konsentrasi pirantel pamoat 5mg/ml 50% 60% 70% 80% 90%

I 92 11 9 7 5 3 1 II 96 12 10 8 6 3 1 III 100 11 10 9 7 4 2 IV 96 12 9 8 5 4 1

Rerata 96 11.5 9.5 8 5.75 3.5 1,25

Page 60: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Hasil uji penelitian pada tabel 4.2, dapat dibuat grafik dengan

menggambarkan rerata waktu kematian cacing pada masing – masing

kelompok perlakuan dan disajikan sebagai berikut :

Gambar 4.1. Diagram Rerata Waktu Total Kematian Ascaris suum, Goeze

Tabel 4.2 dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa efek antihelmintik

terhadap Ascaris suum, Goeze secara In Vitro meningkat seiring dengan

meningkatnya konsentrasi ekstrak (dapat dilihat dari semakin cepatnya

waktu kematian cacing pada kelompok ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) dengan konsentrasi yang lebih tinggi). Kelompok ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.) konsentrasi 90% menunjukkan rerata waktu

kematian cacing yang lebih lama daripada rerata waktu kematian

kelompok obat pirantel pamoat, larutan NaCl 0,9% menunjukkan waktu

kematian cacing 96 jam. Waktu ini menunjukkan kemampuan hidup

96

11.5 9.5 8 5.75 3.5 1.25 0

20

40

60

80

100N

aCl 0

,9%

Ekst

rak

50%

Ekst

rak

60%

Ekst

rak

70%

Ekst

rak

80%

Ekst

rak

90%

Pira

ntel

Pam

oat

5mg/

ml

Rera

ta W

aktu

Kem

atia

n To

tal C

acin

g (ja

m)

Rerata Waktu KematianTotal Cacing (jam)

Page 61: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

cacing di luar tubuh babi dan digunakan sebagai waktu maksimal

pengujian larutan ekstrak.

Besarnya persentase efek antihelmintik dapat diketahui dengan

membandingkan lama waktu kematian total cacing dalam rendaman

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dengan pirantel pamoat.

Berdasarkan data yang tercantum pada hasil penelitian tabel 4.2. Besar

persentase daya antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.)

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Dekstrak (%) = Tpirantel (%) Dpirantel Tekstrak Keterangan :

D = daya antihelmintik

T = waktu kematian semua cacing

Persentase daya antihemintik pada : 1. konsentrasi 50% = 1,25 x 100% = 10,86% 11,5 2. konsentrasi 60% = 1,25 x 100% = 13,15% 9,5 3. konsentrasi 70% = 1,25 x 100% = 15,62% 8 4. konsentrasi 80% = 1,25 x 100% = 21,73% 5,75 5. konsentrasi 90% = 1,25 x 100% = 35,71% 3,5

Tabel 4.3. Persentase Daya Antihelmintik Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.) Dibandingkan Pirantel Pamoat

Konsentrasi Ekstrak (%) Persentase Daya Antihelmintik 50 60 70 80 90

10,86 13,15 15,62 21,73 35,71

Page 62: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Perhitungan persentase pada tabel 4.3 digunakan untuk melihat efek

antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dari persen

kematian cacing dalam 1,25 jam dimana pirantel pamoat sebagai obat

standar mampu menyebabkan kematian 100% Ascaris suum, Goeze secara

In Vitro. Peningkatan hasil perhitungan persentase, dapat diartikan bahwa

semakin tinggi konsentrasi ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.), efek

antihelmintik yang muncul juga semakin tinggi dan semakin mendekati

efek antihelmintik pirantel pamoat. Persentase efek antihelmintik ekstrak

akar ceguk (Quisqualis indica L.) 90% adalah 35,71%, hasil ini

merupakan hasil yang paling mendekati efek pirantel pamoat pada

percobaan ini. Data persentase tabel 4.3 dapat disajikan dalam bentuk

diagram sebagai berikut :

Gambar 4.2. Diagram Persentase Efek Antihelmintik Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.) Dibanding Pirantel Pamoat

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Ekstrak50%

Ekstrak60%

Ekstrak70%

Ekstrak80%

Ekstrak90%

Pirantel pamoat

Efek Antihelmintik EkstrakAkar Ceguk dibandingPirantel Pamoat

Page 63: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 4.2. menunjukkan bahwa efek antihelmintik pirantel pamoat

lebih kuat daripada efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) mulai dari konsentrasi 50% hingga 90%.

B. Analisis Data

Hasil penelitian pada tabel 4.2. yang berupa lama waktu kematian

cacing dianalisis dengan uji regresi linier dan untuk mengetahui daya bunuh

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) digunakan analisis probit. Data

diolah dengan program Statistical product and Service Solution (SPSS) 17,0

for Windows. Namun, sebelum melakukan uji regresi linier dilakukan terlebih

dahulu uji normalitas untuk mengetahui distribusi data.

1. Uji Saphiro Wilk

Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data

normal atau tidak dapat digunakan berbagai macam uji normalitas. Salah

satu metode yang sering digunakan adalah metode analitik, yaitu

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk sampel lebih dari 50

maupun Saphiro-Wilk untuk sampel kurang dari 50. Metode analitik lebih

sering digunakan daripada metode-metode lain seperti histogram dan

kurtosis karena metode analitik dianggap lebih sensitif dan objektif

(Dahlan, 2008). Metode analitik yang dipakai di sini adalah Saphiro Wilk

karena jumlah sampel yang akan diuji kurang dari 50.

Uji normalitas dengan Saphiro Wilk dilakukan pada kelompok

50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan kontrol negatif. Uji Saphiro Wilk pada

lampiran 2, didapatkan bahwa distribusi data yang normal (p > 0,05).

Page 64: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Uji regresi linier

Uji regresi linier dilakukan karena memenuhi syarat uji. Analisis

korelasi memenuhi syarat bahwa data harus berdistribusi normal dan

linear. Uji normalitas menunjukkan distribusi data hasil penelitian

memiliki distribusi normal. Uji linearitas data hasil penelitian

menunjukkan bahwa data linear dengan nilai signifikan < 0,01. Uji

normalitas dan uji linearitas terpenuhi sehingga dapat dilakukan uji regresi

linier.

Hasil uji regresi linier dapat dilihat pada lampiran 3 Hasil dari tabel

“Correlations” merupakan matrik korelasi variabel lama kematian cacing

dengan konsentrasi. Dari data keluaran di atas dapat diketahui :

Koefisien korelasi variabel konsentrasi dengan variabel lama kematian

cacing = 0,927 bertanda negatif, sig. (2-tailed) = 0,000. Interpretasinya

adalah sebagai berikut :

a. Besarnya nilai probabilitas atau sig. (2-tailed) adalah 0,000 lebih kecil

dari 0,05. Ini berarti ada korelasi yang signifikan antara variabel

konsentrasi dengan variabel lama kematian cacing.

b. Koefisien korelasi variabel konsentrasi dengan variabel lama kematian

cacing = 0,927 bertanda negatif. Menunjukkan arah korelasinya

negatif, mengandung pengertian semakin tinggi nilai konsentrasi maka

semakin cepat waktu kematian cacing.

Hasil dari tabel “Model Summary” dapat dibaca pada kotak R

Square tampak nilainya 0,927. Hal tersebut mengandung pengertian

Page 65: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

bahwa pengaruh variabel konsentrasi terhadap perubahan variabel lama

waktu kematian cacing adalah 92,7% sedangkan 7,3% dipengaruhi oleh

variabel lain selain variabel konsentrasi.

Hasil dari tabel uji ANOVA diketahui bahwa Ftabel untuk derajat

kemaknaan 0,01 didapatkan sebesar 8,53 dan Fhitung yang diperoleh adalah

134,618 sehingga Fhitung>Ftabel. Selain itu dari uji ANOVA didapatkan nilai

probabilitas 0,000 (p < 0,05). Kedua hal tersebut mengandung makna

bahwa variasi nilai konsentrasi mempengaruhi lama kematian cacing.

Hasil dari tabel koefisien di atas, kolom B pada constant (a) adalah

83,783 sedangkan konsentrasi (b) adalah -1,053 sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis sebagai berikut :

Y = a +bX

Y = 83,783 – 1,053 X

Keterangan :

Y = Lama kematian cacing

X = Konsentrasi

3. Uji Analisi Probit

Analisis data dilanjutkan dengan analisis probit untuk mengetahui

LC50 dan LT50 ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.), serta LT50

pirantel pamoat. Hasilnya sebagai berikut :

Page 66: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Lethal concentration 50 (LC50) ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.)

LC50 adalah konsentrasi yang diperlukan untuk dapat membunuh

50% cacing dalam waktu tertentu. LC50 untuk mengetahui keefektivan

dosis ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.).

Data yang sudah diperoleh dari tabel 4.3 kemudian dianalisis

dengan metode analisis probit untuk mengetahui LC50 Ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.). Hasil analisis dapat dilihat pada tabel

4.4.

Tabel 4.4. Lethal Concentration Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.)

No Presentase mortalitas (%)

LCx (%) Batas bawah(%)

Batas atas (%)

1 10 56,740 49,054 61,262 2 20 60,922 54,558 64,951 3 30 64,128 58,723 67,960 4 40 67,000 62,310 67,960 5 50 69,800 65,575 74,071 6 60 72,718 68,671 77,775 7 70 75,975 71,775 82,364 8 80 79,972 75,211 88,521 9 90 85,866 79,828 98,345

LC50 dari tabel 4.4. dapat dilihat ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) adalah pada konsentrasi 69,800%, dengan batas bawah

65,575% dan batas atas 74,071%. Selanjutnya, dari konsentrasi yang

mendekati batas atas, yaitu 70% dilakukan analisis probit untuk

menghitung LT50 ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.).

Page 67: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Lethal Time 50 (LT50)

LT50 adalah waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan

kematian 50% cacing pada konsentrasi tertentu. Pada penelitian ini,

LT50 digunakan untuk membandingkan efektivitas pirantel pamoat dan

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.). Tabel 4.5. menyajikan data

LT50 ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) yang dihitung

menggunakan analisis probit.

Tabel 4.5. Lethal Time Ekstrak Akar Ceguk (Quisqualis indica L.)

D

a

r

i

LT50 pada tabel 4.5. ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) adalah

3,904 jam, dengan batas bawah 3,018 jam dan batas atas 8,563 jam.

Tabel 4.6. Lethal Time Pirantel Pamoat

No Presentase mortalitas (%)

LTx (jam)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 20 30 40 50 60 70 80 90

0,470 0,539 0,595 0,647 0,700 0,757 0,824 0,909 1,042

No Presentase mortalitas (%)

LTx (jam) Batas bawah (jam)

Batas atas (jam)

1 10 1,601 0,511 2,161 2 20 2,174 1,166 2,795 3 30 2,711 1,908 3,728 4 40 3,274 2,528 5,480 5 50 3,904 3,018 8,563 6 60 4,657 3,476 13,867 7 70 5,623 3,977 23,613 8 80 7,011 4,609 44,461

Page 68: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

LT50 pirantel pamoat adalah 0,700 jam. Selanjutnya, untuk

mengetahui efektivitas dari ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.),

LT50 ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dibandingkan dengan

LT50 pirantel pamoat.

Page 69: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian pendahuluan sebagai kontrol negatif menggunakan larutan

NaCL 0,9% untuk mengetahui lama hidup cacing Ascaris suum, Goeze di luar

tubuh babi sebagai hospes utamanya. Hasil uji pendahuluan pada tabel 4.1

diketahui rata-rata lama kematian cacing pada larutan NaCl 0,9% adalah 96 jam.

Hasil ini digunakan sebagai waktu maksimal pengujian larutan ekstrak sedangkan

untuk kontrol positifnya menggunakan pirantel pamoat dengan konsentrasi

5mg/ml. Pengujian larutan ekstrak pada penelitian pendahuluan dilakukan dalam

beberapa konsentrasi ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) untuk mengetahui

apakah akar ceguk (Quisqualis indica L.) memiliki efek antihelmintik.

Konsentrasi yang digunakan adalah 40%, 50% dan 60%. Hasil uji pendahuluan

menunjukkan bahwa ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) mempunyai efek

antihelmintik. Konsentrasi yang memiliki waktu terendah dan mendekati waktu

pirantel pamoat adalah konsentrasi 60%. Konsentrasi ini digunakan sebagai

konsentrasi awal pengujian pada uji penelitian akhir.

Uji tahap penelitian akhir, Ascaris suum, Goeze direndam pada serial

konsentrasi ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) yang diperoleh pada uji

tahap penelitian awal. Uji tahap penelitian akhir dilakukan pada konsentrasi 50%,

60%, 70%, 80% dan 90%. Konsentrasi 100 % tidak digunakan karena pada

konsentrasi tersebut bentuk ekstrak terlalu padat. Bentuk ekstrak seperti demikian

menyebabkan kematian cacing bukan akibat perlakuan sehingga dapat terjadi bias.

Page 70: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Hasil penelitian akhir pada tabel 4.2 disimpulkan bahwa efek antihelmintik

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) yang paling besar adalah pada

konsentrasi 90%.

Analisis data dilakukan dengan regresi linier karena data terdistribusi

normal dan linear. Hasil dari uji regresi linier menunjukkan bahwa variasi nilai

konsentrasi mempengaruhi waktu kematian cacing. Prediksi waktu kematian

cacing oleh ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 83,783 – 1,053 X

Keterangan :

Y = Lama kematian cacing

X = Konsentrasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) memiliki efek antihelmintik. Pada gambar 4.1. terlihat pada konsentrasi

ektrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) yang berbeda menunjukkan daya

antihelmintik yang berbeda pula, semakin tinggi konsentrasi, maka kematian

cacing semakin cepat.

Hasil uji tahap penelitian akhir ini digunakan untuk mengetahui LC50

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.). Hasil analisis probit diperoleh hasil

bahwa LC50 ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) adalah 69,800%. Artinya

pada konsentrasi 69,800%, ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) dapat

membunuh 50% Ascaris suum, Goeze.

Page 71: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Analisis probit dilakukan juga untuk membandingkan daya antihelmintik

ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) 70%, yaitu konsentrasi yang paling

mendekati LC50, dengan pirantel pamoat 5mg/ml sebagai drug of choice infeksi

Ascaris suum, Goeze. Hasil analisis probit didapatkan bahwa LT50 ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.) pada konsentrasi 70% adalah 3,904 jam. Ini berarti

dalam waktu 3,904 jam, jumlah Ascaris suum, Goeze yang mati mencapai 50%.

Hasil analisis probit LT50 pirantel pamoat 5mg/ml adalah 0,7 jam. Hal tersebut

menunjukkan bahwa efektifitas ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) sebagai

antihelmintik lebih rendah daripada efektifitas pirantel pamoat yang merupakan

obat untuk infeksi Ascaris suum, Goeze, karena dalam waktu yang sama pirantel

pamoat akan membunuh lebih banyak cacing dibandingkan ekstrak akar ceguk

(Quisqualis indica L.).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) memiliki efek antihelmintik. Hal ini sesuai dengan teori sebelumnya

yang menyebutkan bahwa ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) memiliki

efek antihelmintik. Akar ceguk (Quisqualis indica L.) mengandung gugus fungsi

pada senyawa flavonoid, dapat berperan sebagai penangkap radikal bebas hidroksi

(OH) sehingga tidak mengoksidasi lemak, protein dan DNA dalam sel (Salamah

et al, 2008; Harbone, 1987). Akar ceguk (Quisqualis indica L.) juga mengandung

saponin. Saponin merupakan suatu jenis glikosida yang mempunyai rasa pahit.

Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tegangan permukaan pada dinding

membran sitoplasma. Walaupun bersifat toksik, zat ini tidak berbahaya bagi

manusia. Hal ini dikarenakan berat jenis molekulnya yang tinggi sehingga tidak

Page 72: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

diabsorbsi oleh tubuh (Nio, 1989). Saponin dapat berpotensi sebagai antihelmintik

karena bekerja dengan cara menghambat enzim asetilkolinesterase, sehingga

cacing akan mengalami paralisis otot dan berujung pada kematian (Kuntari,

2008).

Efek antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) lebih rendah

daripada pirantel pamoat, bukan berarti ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.)

tidak efektif digunakan sebagai obat cacing. Pada tabel 4.3. dan gambar 4.2.

diketahui perbandingan daya antihelmintik ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica

L.) berbagai konsentrasi dengan pirantel pamoat sebagai kontrol positif. Pada

konsentrasi 90% ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) memiliki daya

antihelmintik 57,14% dibandingkan pirantel pamoat. Ekstrak akar ceguk

(Quisqualis indica L.) memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi obat

antihelmintik khususnya pada askariasis karena efek samping yang terdapat dalam

pirantel pamoat seperti gangguan pencernaan, demam, sakit kepala mungkin tidak

ditemukan pada penggunaan ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) sebagai

antihelmintik. Selain itu penggunaan pirantel pamoat pada wanita hamil dan anak

usia di bawah 2 tahun tidak dianjurkan dan masih dalam kontroversi. Beberapa

kekurangan pirantel pamoat yang tidak ada dalam ekstrak akar ceguk (Quisqualis

indica L.) tersebut, menjadi alasan kuat penelitian ini untuk dapat dikembangkan

lebih jauh.

Page 73: EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK AKAR CEGUK (Quisqualis indica …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek antihelmintik ekstrak akar

ceguk (Quisqualis indica L.) pada Ascaris suum, Goeze secara In Vitro.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan kematian 50% cacing pada

konsentrasi tertentu ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.) lebih rendah

dibandingkan dengan pirantel pamoat.

3. Waktu kematian cacing dengan ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.)

lebih cepat daripada dengan infusa

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi bahan aktif

antihelmintik dalam ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica L.)

2. Perlu dilakukan penelitian pengaruh ekstrak akar ceguk (Quisqualis indica

L.) terhadap waktu kematian cacing Ascaris suum, Goeze secara In Vivo

pada hewan coba.