editan penilaian terhadap keluarga
DESCRIPTION
mTRANSCRIPT
Penilaian Terhadap Keluarga
Dalam penatalaksanaan penyakit pasien, diperlukan peran serta dan peran aktif
seluruh anggota keluarga. Keluarga berperan dalam hal memperingatkan untuk
mengonsumsi makan makanan yang sehat dan menjauhi makanan yang memperparah
keadaan hipertensi, naiknya kadar asam urat, dan kadar kolesterol dari kedua pasien.
Peran istri sangat berperan dalam hal menyediakan asupan makanan setiap harinya
walaupun istri juga sebagai pasien. Peran istri juga penting dalam mengingatkan
suami untuk mengurangi mengonsumsi rokok setiap harinya agar tidak memicu
terjadinya asma. Keluarga juga seharusnya banyak mengetahui mengenai hal yang
berhubungan dengan penyakitnya sehingga dapat mencegahnya dengan cara mengatur
pola makan, mengetahui makanan yang dihindari dan yang boleh dikonsumsi, selain
itu selalu cek rutin untuk tekanan darah, kolesterol dan asam urat. Agar tujuan dapat
tercapai dalam menangani pasien dengan melibatkan keluarga dalam perawatan serta
untuk mendeteksi faktor resiko yang berkaitan dengan masalah fisik, psikologik,
sosial, dan lingkungan keluarga, maka dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 5
Desember, 16 Desember, dan 5 Januari 2015.
Identifikasi Masalah Keluarga
1. Masalah dalam fungsi biologis: pasien 1 yaitu Bapak Sukirman memiliki
asma, hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi, dan kadar asam urat yang
tinggi. Pasien 2 yaitu Ibu Maimunah memiliki hipertensi, bels palsy regio
dextra, kadar kolesterol yang tinggi, dan disertai kadar asam urat yang juga
tinggi.
2. Masalah dalam fungsi psikologis: pasien 1 sulit untuk mengatur pola makan
dan sulit untuk mengurangi konsumsi rokok walaupun sudah dipengeringatkan
oleh istri pasien. Pasien 2 sudah sadar akan keadaannya sehingga sudah mulai
untuk mengontrol pola makan sehari-harinya.
3. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Dalam keluarga
ini terdapat ketergantungan finansial pada kepala keluarga yang
pengahasilannya cukup. Selain itu, kebutuhan keluarga juga dipenuhi dengan
dibantu dari anak yang telah berumah tangga dan berpenghasilan. Kepala
keluarga dulunya bekerja sebagai tukang bengkel, tetapi sekarang sudah tidak
lagi dan hanya bekerja jika ada panggilan untuk bekerja.
4. Masalah perilaku kesehatan: Keluarga cukup mengerti akan pentingnya
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, usaha dalam mengatasi masalah
kesehatan dari kedua pasien sudah cukup maksimal, tetapi masih sedikit tidak
maksimal dalam kebiasaan pola makan. Pola makan keluarga agak kurang
terkontrol, sulit untuk menghindari makanan yang seharusnya dihindari.
5. Masalah lingkungan: berhubungan dengan penyakit pasien 1 yang mengidap
asma, walaupun kebersihan lingkungan rumah sudah bersih, tetapi keadaan
rumah sedikit kurang pencahayaan yang masuk, terutama pencahayaan dan
ventilasi untuk kamar, serta jarak antara rumah satu dan yang lain terlalu dekat
dan padat, sehingga mudah menjangkitkan penyakit–penyakit infeksi.
6. Kondisi lingkungan ditinjau dari kondisi rumah. Rumah yang dihuni adalah
rumah pribadi yang berada di daerah padat. Karakteristik rumah yang dihuni
adalah luas rumah kurang lebih 90 m2 dengan rumah berbentuk L. Jumlah
orang dalam satu rumah adalah 3 orang, memiliki halaman rumah yang dapat
memuat sekitar 4 motor, tidak bertingkat, lantai rumah dari keramik, dinding
rumah dari tembok. Penerangan rumah pada siang hari terdapat 2 jendela
berbentuk memanjang, untuk penerangan kamar hanya satu jendela yang kecil
untuk kamar depan, dan satu jendela kecil untuk kamar anak dimana jendela
tersebut telah berhadapan dengan rumah tetangga dengan jarak yang sempit.
Ventilasi rumah memanfaatkan pintu rumah depan, 2 jendela rumah, dan
masing-masing satu jendela kecil untuk kamar tidur, dan juga 1 pintu untuk
keluar rumah dari dapur dan 1 jendela di dapur. Kondisi lemembapan dalam
rumah tidak lembab, dan terdapat bantuan ventilasi di dalam rumah, tetapi
sedikit kurang ventilasi untuk kamar. Tata letak ruangan untuk kedua kamar
terlalu berdekatan dengan dapur. Kebersihan di dalam rumah sudah bersih.
Tata letak barang di dalam rumah juga tertata rapi. Sumber air rumah; air
minum dari pam
7. Penerangan rumah pada siang hari hanya dari satu jendela di sisi depan
rumah, pada malam hari menggunakan lampu listrik. Ventilasi rumah
memanfaatkan pintu rumah depan dan satu jendela rumah, kondisi
kelembapan dalam rumah lembap, dan tidak ada bantuan ventilasi di dalam
rumah. Kebersihan di dalam rumah masih kurang. Tata letak barang dalam
rumah kurang tertata rapi, barang-barang tertumpuk di satu tempat. Sumber air
rumah; air minum, air cuci dan masak dari air pam. Kamar mandi keluarga
tersedia di dalam rumah berjumlah 1 buah dengan jamban jongkok 1 buah.
Sampah dibuang ke tempat sampah di luar rumah. Kesan kebersihan
lingkungan pemukiman bersih.
Diagnosis Holistik
Aspek Personal : Kedua pasien memiliki harapan untuk sembuh dan
penyakitnya tidak dialami oleh anak dan cucunya.
1. Pasien 1 memiliki kekhawatiran untuk kambuh asma
dan khawatir kesemutan yang dialami makin parah bila
kadar kolesterol tidak terkontrol.
2. Pasien 2 memiliki kekhawatiran dalam hal parahnya
keadaan bels palsy dan khawatir keadaan hipertensinya
memperparah sehingga mempengaruhi keadaan
jantungnya.
Aspek Klinis : 1. Bapak Sukirman, memiliki asma, hipertensi derajat
satu (JNC-VII), kadar kolesterol dan asam urat yang
tinggi.
2. Ibu Maymunah, terdapat bels palsi, hipertensi derajat 1
(JNC-VII), kadar kolesterol dan asam urat yang tinggi.
Aspek Individual : 1. Pasien adalah seorang kepala keluarga berusia 59
tahun, yang memiliki masalah dalam mencegah dari
memperparahnya penyakit yang ada, yaitu dalam
mengontrol makanan yang dikonsumsinya. Pasien
tetap mengonsumsi rokok walaupun ia tahu mengenai
asma.
Pasien juga bermasalah dengan kesadaran untuk rutin
mengonsumsi obat hipertensi.
2. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga berusia 54
tahun, memiliki masalah dalam mencegah dari
memperparahnya penyakit yang ada, yaitu dalam
mengontrol makanan yang dikonsumsinya.
Aspek Psikososial : Kurangnya kesadaran akan kesehatan yang rendah dari
pada pasien 1.
Kurangnya partisipasi keluarga dalam penatalaksanaan
kesehatan pasien.
Lingungan rumah padat
Pencahayaan kurang, ventilasi sedikit kurang.
Aspek Fungsional : Derajat fungsional untuk kedua pasien yaitu 0. Pasien mampu
melakukan seluruh aktifitas tanpa dibatasi permasalahan fisik,
mental, sosial, emosional.