edisi_09

4
Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012 Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita Bersambung ke halaman 4... Kejadian ini ditengarai lantaran Rafi’i dinilai oleh Dahlan kurang ajar terhadap PR III, yang akhirnya berujung pada pemukulan. “Saya sudah peringat- kan dan PR III juga sudah memanggil mereka untuk dialog di rektorat lantai tiga, tapi dia tidak mau mendengar, dan kata-katanya pun sangat tidak sopan,” ujar dosen FIK ini yang dikonfirmasi setelah kejadian. Hingga akhirnya mahasiswa yang mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari tenaga pendidik ini, terjatuh. Beberapa mahasiswa yang ter- gabung dalam barisan aksi tersebut lang- sung melerai dan menahan Dahlan yang saat itu kesal terhadap sikap mahasiswa angkatan 2008 tersebut. Rafi’i selaku korban, sangat menye- sali tindakan yang dilakukan oleh dosen tersebut. Ia menilai, tidak sepantasnya seorang tenaga pendidik melakukan si- kap repsesif seperti ini. “Saya secara pribadi sangat menyesalkan kejadian ini, apalagi ini dilakukan di depan mahasiswa dan PR III,” akunya. Lebih jauh, mahasiswa Jurusan Pen- didikan Kepelatihan (Keplet) ini dan beberapa teman-temannya mengaku hanya datang baik-baik untuk melaku- kan aksi, dan menyampaikan aspirasi mereka terkait tuntutan yang mereka ingin sampaikan kepada pihak birokrat UNM. “Saya pikir tidak pantas, seorang tenaga pendidik memperlakukan kami seperti itu. Bagaimana caranya, maha- siswanya tidak tawuran kalau pendi- diknya saja bertingkah begitu,” sesalnya. Birokrat Pun Salahkan Rafi’i Bahkan parahnya, Heri Tahir, yang juga berada pada insiden tersebut justru tersulut emosinya dan mundur sambil memarahi mahasiswa tersebut. “Kami sudah bilang, jangan teriak-teriak, masih saja kamu lakukan. Kalau mau dialog, di lantai III (gedung rektorat, red) dan nanti saya mediasi dengan PR I dan PR IV,” katanya dengan nada tinggi. PR III yang menemui massa aksi tersebut memang menginstruksikan ke- pada para demonstran untuk berhenti ber- teriak, karena rektorat UNM pada saat itu kedatangan tamu dari Direktorat Pendi- Dosen FIK Pukul Mahasiswa Terjadi insiden pemukulan yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) kepada mahasiswa, senin (22/10), di depan rektorat UNM. Kejadian ini diawali oleh segerombolan mahasiswa FIK, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang ingin melakukan demonstrasi. Muhammad Rafi’i, salah satu peserta aksi yang sedang melakukan dialog dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir, tiba-tiba dipukul oleh Dahlan, dosen dari Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. DIAOLOG. PR I, Sofyan Salam dan Dekan FIK, Arifuddin Usman sedang berdialog dengan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Ruang Rapat Senat Lantai III Rektorat UNM. FOTO: RIZKY ARMY PRATAMA - PROFESI

Upload: lpm-profesi-unm

Post on 09-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Weekly News

TRANSCRIPT

1

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Bersambung ke halaman 4...

Kejadian ini ditengarai lantaran Rafi’i dinilai oleh Dahlan kurang ajar terhadap PR III, yang akhirnya berujung pada pemukulan. “Saya sudah peringat-kan dan PR III juga sudah memanggil mereka untuk dialog di rektorat lantai tiga, tapi dia tidak mau mendengar, dan kata-katanya pun sangat tidak sopan,” ujar dosen FIK ini yang dikonfirmasi setelah kejadian.

Hingga akhirnya mahasiswa yang mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari tenaga pendidik ini, terjatuh. Beberapa mahasiswa yang ter-gabung dalam barisan aksi tersebut lang-sung melerai dan menahan Dahlan yang saat itu kesal terhadap sikap mahasiswa angkatan 2008 tersebut.

Rafi’i selaku korban, sangat menye-sali tindakan yang dilakukan oleh dosen tersebut. Ia menilai, tidak sepantasnya seorang tenaga pendidik melakukan si-kap repsesif seperti ini. “Saya secara pribadi sangat menyesalkan kejadian ini, apalagi ini dilakukan di depan mahasiswa dan PR III,” akunya.

Lebih jauh, mahasiswa Jurusan Pen-didikan Kepelatihan (Keplet) ini dan beberapa teman-temannya mengaku hanya datang baik-baik untuk melaku-kan aksi, dan menyampaikan aspirasi mereka terkait tuntutan yang mereka ingin sampaikan kepada pihak birokrat UNM. “Saya pikir tidak pantas, seorang tenaga pendidik memperlakukan kami seperti itu. Bagaimana caranya, maha-

siswanya tidak tawuran kalau pendi-diknya saja bertingkah begitu,” sesalnya.

Birokrat Pun Salahkan Rafi’iBahkan parahnya, Heri Tahir, yang

juga berada pada insiden tersebut justru tersulut emosinya dan mundur sambil memarahi mahasiswa tersebut. “Kami sudah bilang, jangan teriak-teriak, masih saja kamu lakukan. Kalau mau dialog, di lantai III (gedung rektorat, red) dan nanti saya mediasi dengan PR I dan PR IV,” katanya dengan nada tinggi.

PR III yang menemui massa aksi tersebut memang menginstruksikan ke-pada para demonstran untuk berhenti ber-teriak, karena rektorat UNM pada saat itu kedatangan tamu dari Direktorat Pendi-

Dosen FIKPukul Mahasiswa

Terjadi insiden pemukulan yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) kepada mahasiswa, senin (22/10), di depan rektorat UNM. Kejadian ini diawali oleh segerombolan mahasiswa FIK, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang

ingin melakukan demonstrasi. Muhammad Rafi’i, salah satu peserta aksi yang sedang melakukan dialog dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri Tahir,

tiba-tiba dipukul oleh Dahlan, dosen dari Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

DIAOLOG. PR I, Sofyan Salam dan Dekan FIK, Arifuddin Usman sedang berdialog dengan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Ruang Rapat Senat Lantai III Rektorat UNM.

FOTO: RIZKY ARMY PRATAMA - PROFESI

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012

2

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Kampusianawww.profesi-unm.orgProfesi FM 107,9 MHz

Website:Radio :

dikan Tinggi (Dikti). Karena dianggap kurang etis, maka mantan Asisten Di-rektur II Program Pascasar jana UNM ini menawarkan agar perwakilan para demonstran untuk membicarakan tun-tutan mereka di ruang senat rektorat lantai III.

Tak hanya itu, Arifuddin sebagai Dekan FIK usai kejadian malah meny-alakan mahasiswanya itu. Orang nomor satu di fakultas pencetak olahragawan ini malah menyudutkan Rafi’i dalam masalah ini. Ia menilai mahasiswa ke-plet ini memang provokator. “Begitu memang Rafi’i selalu jadi provokator dan kuliahnya tidak beres,” pungkas mantan PD III FIK ini.

Dahlan yang melakukan pemu-kulan kepada Rafi’i pada siang itu bukannya tanpa alasan. Ia mengang-gap, sikap yang ditunjukkan oleh Rafi’i sudah tidak etis lagi. “Dia me-mang kurang ajar, kami kan sudah memenuhi semua permintaannya, menyediakan tempat untuk membi-carakan masalah yang dibawa pergi

aksi, kami sudah intruksikan agar tidak berteriak tapi tetap masih saja dilakukan,” jelasnya.

Dirinya berasumsi, tidak sepatut-nya seorang mahasiswa melakukan hal seperti itu. Lanjutnya, sikap yang ditun-jukkan Rafi’I pada saat itu dinilainya sangat tidak beretika, karena berbicara dengan nada tinggi dan ditambah lagi menunjuk-nunjuk salah satu pimipinan universitas. ”Dia itu orang tua kamu, tidak pantas kamu tunjuk-tunjuk” ung-kapnya sambil menunjuk Rafi’i.

Amiruddin, selaku polisi yang ber-tugas di UNM, menilai bahwa kejadian yang dilakukan oleh dosen tersebut merupakan tindakan kriminal. “Ini ma-suk dalam kategori kriminal murni,” ujarnya kepada wartawan Profesi.

Kejadian ini, tambahnya, pasti akan diproses jika si korban mel-aporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. “Biar bagaimana, yang akan diperiksa juga korban, dan ten-tunya saksi-saksi yang ada pada saat kejadian tersebut,” ungkapnya.

Rafi’i Ogah MelaporMeski kecewa, Rafi’i justru tak

ingin memperkeruh kasus ini. “Saya tidak akan melapor, kami hanya ingin menyelesaikan secara kekeluargaan dengan berbagai pertimbangan. Saya hanya ingin bertemu dengan PR III seperti apa sebenarnya posisinya di ke-mahasiswaan, di depan matanya terjadi pemukulan,” terangnya.

Sebelumnya, para demonstran yang berkisar ratusan orang tersebut melaku-kan aksi di depan kampus UNM Gunung Sari, jalan AP Pettarani. Dan melanjut-kan aksi mereka di depan gedung rek-torat UNM. Para demonstran menuntut perihal kejelasan Program Studi Pendi-dikan Kepelatihan Olahraga yang akan berubah menjadi non-kependidikan.

Akhirnya, perwakilan mahasiswa dan alumni yang ikut dalam demonstra-si tersebut melakukan dialog dengan Sofyan Salam, selaku Pembantu Rek-tor Bidang Akademik, Arifuddin Us-man, selaku Dekan FIK, dan beberapa birokrat FIK lainnya. (Tri)

Bidik MisiBuka Lowongan

Dosen FIK Pukul Mahasiswa

KEPALA Sub Bagian Kemahasiswaan, Baliana, kembali menawarkan program beasiswa miskin dan berprestasi (Bidik Misi). Beasiswa ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa ang-katan 2010 hingga 2012.

Hal ini dilakukan mengingat sejumlah penerima beasiswa ini sudah banyak yang dicabut haknya setelah melewati proses verifikasi dari pihak kemahasiswaan. Sehingga untuk mengisi kekosongan itu, Baliana selaku Kasubag Kemahasiswaan menginginkan agar kiranya mahasiswa yang bermi-nat untuk masuk sebagai penerima segera mendaftarkan dirinya.

“Iya, kami membutuhkan maha- siswa ang-katan 2010, 2011, dan 2012 untuk masuk sebagai penerima beasiswa ini, apalagi ada banyak kouta yang kami sediakan, tentunya kan diseleksi juga siapa yang lebih berhak nanti-

nya” terang Baliana. Sementara itu, Baliana menegaskan sebagai persyaratan

utama untuk program beasiswa ini, mahasiswa harus memi-liki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal

3,00. Selain itu, mahasiswa juga harus siap diverifikasi. “Persyaratannya itu saja,

mahasiswa harus punya IPK minimal 3,00 dan harus siap diverifikasi

rumahnya,” tandasnya. Untuk pendaftrannya

sendiri, Baliana mengungkap-kan sudah membuka sejak minggu ini. “Pendaftaran

kami sudah buka, silahkan datang saja ke ruangan saya,”

pintanya. Hal ini dibenarkan Heri Tahir selaku Pembantu Rektor

bidang Kemahasiswaan. “Iya, siapa saja berminat silahkan suruh datang mendaftar!” pintanya. (Asr)

Sambungan dari halaman 1...

3

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Kilas LK LPPM Profesi UNM@Profesi_Online

f ::

MALANG nasib Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Prodi IPS) Terpa-du. Pasalnya, perayaan hari ulang tahun prodi ini yang dirangkaikan dengan ajang silah-turahmi keluarga besar Prodi Pendidikan IPS Terpadu yang digelar di Malino, pada 29-30 September lalu ternyata menuai batu sandun-gan. Kegiatan ini ketahuan melakukan per-peloncoan kepada mahasiswa baru (maba).

Baru-baru ini, salah seorang wali ma-hasiswa datang menggugat Prodi yang baru dibuka pada tahun 2009 ini. Hal ini disebabkan salah seorang maba yang ikut tersebut jatuh sakit pasca kegiatan.

Herman selaku penanggung jawab kegiatan mengakui adanya pos-pos yang mirip ospek diadakan mahasiswanya. Dalam hal ini pihak Himpunan Maha-siswa Prodi IPS (HMPS PIPS) bertindak sebagai pelaku yang mengisi pos-pos itu.

Lebih lanjut, ia menyesali akan ke-telodarannya sebagai penanggung jawab yang tak mampu mengkordinir kegiatan ini. Hanya saja, ia tetap menyalahkan pi-hak Himpunan yang ternyata melakukan gerakan tambahan. “Kami mengakui ini adalah ketelodran kami, kenapa bisa ter-jadi seperti ini, padahal tidak ada dalam manual acara,” sesal Sekertaris Prodi ini.

Pasca dikomdiskannya Prodi IPS Terpa-du seminggu yang lalu, telah menghadirkan dua opsi bagi yang terlibat dalam peristiwa

tersebut, yakni sanksi akademik ataupun sanksi kelembagaan. “Inikan acara program studi yang dibantu oleh pihak himpunan, be-rarti yang mau diberi sanksi adalah prodi ka-lau prodi itu salah, artinya prodi kami, dalam hal ini saya sebagai penanggung jawab, itu yang pertama. Yang kedua, tidak mungkin saya memberikan sanksi akademik bagi ma-hasiswa saya, yang notabenenya telah mem-bantu saya, yang tidak ada kegiatannya den-gan akademik. Tapi kalau di kelembagaan pasti saya kasih untuk pembelajaran, yah mungkin itu pembekuan,” ungkap Herman.

Senada dengan hal itu, Maharuddin Pangewa, selaku Ketua prodi (Kaprodi) IPS Terpadu merasa dikhianati oleh pi-hak HMPS PIPS. “Kami sudah baik-baik sama kamu, kamu yang menghianati kami, kami yang jatuh,” tukasnya.

Menanggapi hal itu, Masri, selaku Ketua HMPS IPS Terpadu, membenarkan jika ada kegiatan tambahan yang dilakukan pada ke-giatan tersebut yang di luar manual acara. “Ya, benar ada,” ungkapnya kepada profesi melalui telepon seluler. Hanya saja, pihaknya berharap dihadirkan pada saat pelaksanaan rapat komdis selanjutnya, agar tidak terjadi ketimpangan informasi. “Kita maunya di-hadirkan. Mulai dari ketua, pengurus, dan panitia-panitia yang terlibat pada saat keg-iatan agar informasinya tidak bertepuk sebe-lah tangan,” tutupnya. (Har/Fat)

HMPS PIPSTerancam DibekukanMASA Jabatan Herlin Syaidar seb-

agai Ketua Himpunan Mahasiswa Pro-gram Studi Ilmu Administrasi Negara (Himagara) berakhir sudah. Irwan Sa-putra terpilih sebagai Presiden Himag-ara periode 2012-2013 setelah men-gungguli dua rivalnya, Muhammad Nur Ihsan dan Syamsul Alam dalam Musyawarah Mahasiswa Himagara di Baruga Benteng Somba Opu, Kabu-paten Gowa, Minggu (21/10) lalu.

Memang terdapat perbedaan struktur kepengurusan Himagara periode kali ini dengan periode se-belumnya seperti yang dipakai juga di semua himpunan tingkat prodi dan jurusan di UNM. Pada periode ini, Himagara menganut sistem pres-idensial. Alhasil, Ketua Himpunan berganti nama menjadi presiden di-dampingi oleh wakil presiden beserta jajarannya yakni menteri-menteri.

Bukan tanpa alasan, himpunan yang baru berumur setahun ini, men-gadopsi sistem yang sama digunakan di Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara Universitas In-donesia (UI). Perubahan mencolok di himpunan ini adalah hasil dari studi banding yang dilaksanakan Prodi Ilmu Administrasi Negara UNM 9-14 Oktober lalu. “Ini hasil studi band-ing lalu, kami mencoba mengadopsi sistem Himpunan administrasi negara yang ada di UI,” ungkap Lutfi, salah satu anggota Badan Pengurus Musma Himagara.

Sementara itu, Presiden Terpilih Himagara, Irwan Saputra mengatakan sistem presidensial ini sangat baik diterapkan di Himagara. Alasannya, Prodi Ilmu Administrasi Negara mem-pelajari tentang sistem pemerintahan negara dan alumni prodi ini nantinya juga akan bergelut di Pemerintahan Negara yang notabene menganut sistem ini. “Administrasi Negara kan skopnya di pemerintahan negara. Kita mempelajari sistemnya dan baiknya juga kita menerapkannya,” ujar maha-siswa eksponen 2010 ini.

Mantan Ketua Umum Himag-ara, Herlin Syaidar pun berharap Pengurus Himagara periode ini cepat beradaptasi dengan sistem presidensial ini.(Mus)

Himagara AdopsiStruktur LK UI

MESKI sekertariatnya tergusur baru-baru ini, namun untuk tetap menunjukkan eksis-tensinya, Himpunan Mahasiswa (HIMA) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) tetap melakukan kegiatan sesuai program kerja yang telah direncanakan.

Kegiatan yang dinamai Pekan Olahraga, Seni dan Dakwah (Porseda) ini menjadi program kerja tahunan para fungsionaris HIMA Manajemen. Program ini sudah ber-langsung sejak tanggal 15 Oktober dan akan berakhir pada hari ini (23/10).

Kegiatan yang bertemakan solidaritas dalam lingkar sportifitas itu melombakan 10 pertandingan seperti, futsal, voli, takraw, tarik tambang, catur, domino, akustik, karikatur, dan dakwah. Porseda ini melibatkan mahasiswa angkatan 2008 sampai 2012 Jurusan Manajemen.

Hal ini dibenarkan Anto selaku ketua panitia. Menurtunya, kegiatan ini hanya akan dilangsungkan selama satu minggu. Namun, saat sekertariat HIMA Manajemen digusur mereka harus undur beberapa hari lagi. “Sebenarnya acara kami ini satu min-ggu, namun waktu sekret kami digusur kami harus jeda dulu,” terangnya.

Lanjut Anto, Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan maha-siswa Jurusan Menejemen, “Selain sebagai program kerja acara ini juga untuk mem-pererat tali persaudaraan kami,”tutupnya. (Rap)

Manajemen Jalin PersaudaraanLewat Porseda

Weekly News Profesi Edisi 9/Oktober/2012

4

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Weekly NewsPelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Akbar Faisal, Mukramal Azis, Uslimin, Ammas D R, Facharuddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi: Asri Ismail, Sekretaris: Fajrianto Jalil, Bendahara: Nurjanna Jamaluddin, Redaktur : Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Kepala Online: Imam Rahmanto, Kepala Penyiaran: Andini Ristiyaningrum, Kepala Litbang: Fahrizal Syam, Layouter dan Desainer Grafis: Khaerul Mustaan, Fotografer: Rizki Army Pratama, Reporter: Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Fadilah Dwi Octaviani.

Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: [email protected], Website: www.profesi-unm.org.

Lintas UNMeditorial

+ Dosen FIK Pukul Mahasiswa - Jangan asal pukul...!

+ Bidik Misi Buka Lowongan- Tidak untuk yang suka pukul...!

+ HMPS IPS Terancam Dibekukan - Mungkin gara-gara pukul...?

Sudut

Dg. Lu’

ROMBONGAN Mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara angka-tan 2010 mengadakan tour ke berbagai universitas terkemuka di Indonesia. Di-antaranya, Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (UNPAD) dan Univesitas Brawijaya (UNIBRA) se-lama 5 hari yakni pada tanggal 9-14 Ok-tober. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menganalisis kebijakan publik di luar Sulawesi Selatan (Sulsel).

Disamping itu, tujuan kunjungan ini untuk memberi pengalaman sekaligus pengetahuan kepada mahasiswa. Hal ini dibenarkan Herlina Sakawati sebagai penanggung jawab perjalanan ini.

Tak hanya mengunjungi universitas terkenal tersebut, rombongan mahasiswa ini juga berkesempatan melihat lang-sung beberapa program televisi yang saat ini banyak digandrungi masyarakat.

Seperti, nonton bareng acara kome-

di Overa Van Java (OVJ) dan program acara Hitam Putih langsung dari Studio Trans TV. Anto salah satu peserta rom-bongan mengaku senang bisa bertemu langsung para pemain layar TV itu. “Senang sekali, kan kalau di Makassar hanya bisa dilihat pada layar TV, tapi kalau di sana bisa di lihat langsung,” ujarnya bangga. (Sam)

MASA libur UNM Parangtambung, pasca tawuran antara FT versus FSD, sejumlah mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris ang katan 2011 memilih menggu-nakan waktu liburnya untuk mendidika-sikan ilmunya di salah satu panti asuhan di Kabupaten Gowa.

Kegiatan mengajar di panti asuhan ini sebenarnya sering kali dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswa kelas lanjut ini di hari-hari libur mereka. “Sebenarnya dulu kami sering ke panti ini untuk mengajar” kata Ayu sapaan akrabnya. Namun, karena padatnya kegiatan perkuliahan dan tugas-tugas yang diberikan terhitung banyak, se-hingga mereka terkadang tidak sempat ke panti asuhan tersebut untuk berbagi ilmu.

Ayu beserta teman-temannya lebih sering berkunjung ketempat panti terse-

but, karena tidak lagi disibukkan dengan kegiatan perkuliahan. “Setelah kejadian di kampus, dari pada tinggal saja, kami lebih memilih mengajar di panti” tambahnya.

Di panti tersebut, para mahasiswa ini mengajarkan berbagai mata pelajaran yang mereka ketahui, namun sebagian mahasiswa juga hanya mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris sesuai program studi yang mereka dalami di UNM ini.

Sekitar 80 anak-anak yang bertempat tinggal di panti tersebut. Mulai dari anak berusia dua tahun hingga anak-anak yang sudah menginjakkan kaki di bangku Sekolah Menengah Atas. “Disini kami senang men-gajar, karena disamping kami belajar menga-jar, kami juga bisa membantu mereka,” ujar Darman juga salah seorang mahasiswa yang mengajar di panti tersebut. (Ham)

Manfaatkan Liburdengan Mengajar

Kunjungi Kampus dan Studio TV di JawaStudi Tour Prodi Ilmu Administrasi

4

ADA pemandangan yang kurang me-narik ditampakkan oleh tingkah laku para birokrat kampus UNM. Aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa Juru-san Pendidikan Kepelatihan Olahraga harus berujung pada pemukulan terha-dap salah satu demonstran. Belum lagi, aksi adu mulut yang dilakukan terha-dap para pejuang aspirasi kampus itu.

Tampaknya UNM memang pusat para ‘jagoan’ kampus dan kam-pus Orange ini menjadi arenanya. Beragam masalah yang menimpa UNM saat ini tak lepas dari birokrat dan mahasiswa sebagai aktor laga yang sedang memainkan perannya.

Ironi, para “Tuhan” kampus yang seyogyanya menjadi panutan dalam kampus malah bertingkah bak pahlawan yang sedang menyelamatkan sang dewa dari serangan musuh. Kita tak jauh beda dengan anjing dan kucing yang dalam kondisi apapun tak pernah akur.

Bukannya sok menggurui, se-mestinya kita (birokrat, red) sudah tidak sepantasnya melakukan hal demikian. Sebab, kita ini adalah figur bagi mahasiswa yang ada di kampus pencetak generasi Oemar Bakrie ini.

Antara mahasiswa dengan bi-rokrat ibarat anak dengan orang tua. Dimana tugas orang tua adalah men-didik bukan menghardik mahasiswa. Akan susah memang jika kita selalu menginginkan mahasiswa yang mu-dah menurut dan bertingkah sesuai desain yang kita buat. Bukankah UNM dihuni oleh ribuan jiwa yang masing-masing berbeda tingkah laku-nya, jadi diperlukan pendekatan yang berbeda pula untuk menaklukannya.

Satu hal yang perlu diingat, semarah apapun birokrat kepada ma-hasiswa yang dianggap “bandel” se-harusnya pantang bagi mereka meng-gunakan fisik untuk menyelesaikan masalah. Semoga saja kejadian ini adalah kejadian terakhir terjadi hing-ga UNM mencapai masa kejayaannya kelak, sebab kalau tidak yakin saja dunia akan menertawakan kita. (*)

Memukul ItuBukan Solusi