edisi no. 09 usaid prioritas: mengutamakan · pdf file2015 kabar prioritas media ... atas 16...

8
Edisi No. 09 2015 KABAR PRIORITAS Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara LAGUBOTI – Setelah setahun mengimplementasikan program- program USAID PRIORITAS, sekolah- sekolah mitra USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa yang terdiri atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program yang dipamerkan pada 22 April lalu di Tio Convention Hall, Serenauli Hotel, Laguboti, dalam acara lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Toba Samosir. Selain pameran tentang keberhasilan pembelajaran lewat presentasi siswa dan stan pameran program pembelajaran, dipamerkan juga hasil capaian program penataan dan pemerataan guru yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Tobasa bersama-sama dengan USAID PRIORITAS. “Setelah 1,5 tahun, sudah banyak perubahan di sekolah mitra. Keberhasilan program ini sangat besar manfaatnya bagi Kabupaten Tobasa,” kata Plt. Bupati Tobasa Liberty Pasaribu SH. Staf Khusus Mendikbud Ahmad Rizali yang datang khusus dari Jakarta untuk menghadiri lokakarya ini mengatakan, berdasar kriteria yang dicanangkan Mendikbud, sekolah yang baik itu adalah sekolah yang bisa menjadi seperti taman bagi muridnya, aman, dan menyenangkan. Pembelajaran yang disampaikan juga harus kontekstual, bermakna, dan relevan. Sekolah-sekolah mitra USAID PRIORITAS yang hari ini melakukan presentasi sekaligus pameran menurut penilaiannya telah memenuhi semua kriteria itu. “Saya berikan nilai 100 pada lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa ini,” kata Ahmad. Selanjutnya, dia memberikan masukan kepada seluruh perangkat pendidikan di Tobasa agar membagikan (diseminasi) keberhasilan program ini kepada daerah- daerah lain. (*) PRAKTIK YANG BAIK. Murid yang sedang melakukan presentasi mengajak staff khusus menteri pendidikan RI bersama dengan direktur USAID PRIORITAS dan Plt Bupati Tobasa melakukan praktik pembelajaran yang baik mereka. Staf Khusus Mentri Pendidikan RI Beri Nilai 100 untuk Program USAID di Tobasa USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa www.prioritaspendidikan.org Stabat. Ketua Komisi B DPRD Langkat Makruf Ritonga, SE mendukung program USAID PRIORITAS. DPRD akan mendorong implementasi Program Penataan dan Pemerataan Guru (PPG). “ Kita akan membuat kesepahaman terkait dengan Penataan dan Pemerataan Guru (PPG) di Langkat, baik itu melalui peraturan bupati (perbup), peraturan daerah dan regulasi lain yang harus dikuatkan. Kita juga berharap keinginan baik dari pemerintah,” terangnya dalam Konsultasi Publik PPG di Langkat. Makruf juga mendukungan diseminasi Program USAID PRIORITAS. DPRD siap mendukung dinas pendidikan dan Bappeda untuk mengalokasikan anggaran diseminasi. “ Secara politik anggaran kita memberikan dukungan yang maksimal. Kita akan advokasi ini di DPRD. Apalagi pembahasan anggaran berbasis komisi. Dan anggota anggota komisi anggaran banyak dari Komisi B, termasuk saya,” DPRD Langkat: Kita Support USAID PRIORITAS Ketua Komisi B DPRD Kab. Langkat Makruf Ritongan, SE

Upload: trinhdat

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

Edisi No. 09 2015

KABAR PRIORITASMedia Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara

LAGUBOTI – Setelah setahun mengimplementasikan program-program USAID PRIORITAS, sekolah-sekolah mitra USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa yang terdiri atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program yang dipamerkan pada 22 April lalu di Tio Convention Hall, Serenauli Hotel, Laguboti, dalam acara lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Toba Samosir.

Selain pameran tentang keberhasilan pembelajaran lewat presentasi siswa dan stan pameran program pembelajaran, dipamerkan juga hasil capaian program penataan dan pemerataan guru yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Tobasa bersama-sama dengan USAID PRIORITAS. “Setelah 1,5 tahun, sudah banyak perubahan di sekolah mitra. Keberhasilan program ini sangat besar manfaatnya bagi Kabupaten Tobasa,” kata Plt. Bupati Tobasa Liberty Pasaribu SH.

Staf Khusus Mendikbud Ahmad Rizali yang datang khusus dari Jakarta untuk menghadiri lokakarya ini mengatakan, berdasar kriteria yang dicanangkan Mendikbud, sekolah yang baik itu adalah sekolah yang bisa menjadi seperti taman bagi muridnya, aman, dan menyenangkan. Pembelajaran yang disampaikan juga harus kontekstual, bermakna, dan relevan. Sekolah-sekolah mitra USAID PRIORITAS yang hari ini melakukan presentasi sekaligus pameran menurut

penilaiannya telah memenuhi semua kriteria itu. “Saya berikan nilai 100 pada lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa ini,” kata Ahmad.

Selanjutnya, dia memberikan masukan kepada seluruh perangkat pendidikan di Tobasa agar membagikan (diseminasi) keberhasilan program ini kepada daerah-daerah lain. (*)

PRAKTIK YANG BAIK. Murid yang sedang melakukan presentasi mengajak staff khusus menteri pendidikan RI bersama dengan direktur USAID PRIORITAS dan Plt Bupati Tobasa melakukan praktik pembelajaran yang baik mereka.

Staf Khusus Mentri Pendidikan RI Beri Nilai 100 untuk Program USAID di Tobasa

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

www.prioritaspendidikan.org

Stabat. Ketua Komisi B DPRD Langkat Makruf Ritonga, SE mendukung program USAID PRIORITAS. DPRD akan mendorong implementasi Program Penataan dan Pemerataan Guru (PPG). “ Kita akan membuat kesepahaman terkait dengan Penataan dan Pemerataan Guru (PPG) di Langkat, baik itu melalui peraturan bupati (perbup), peraturan daerah dan regulasi lain yang harus dikuatkan. Kita juga berharap keinginan baik dari pemerintah,” terangnya dalam Konsultasi Publik PPG di Langkat.

Makruf juga mendukungan diseminasi Program USAID PRIORITAS. DPRD siap mendukung dinas pendidikan dan Bappeda untuk mengalokasikan anggaran diseminasi. “ Secara politik anggaran kita memberikan dukungan yang maksimal. Kita akan advokasi ini di DPRD. Apalagi pembahasan anggaran berbasis komisi. Dan anggota anggota komisi anggaran banyak dari Komisi B, termasuk saya,”

DPRD Langkat: Kita Support USAID PRIORITAS

Ketua Komisi B DPRD Kab. Langkat Makruf Ritongan, SE

Page 2: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

2

EDITORIAL

KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

Sebuah benda setelah dicelupkan ke dalam air, saat berada di dalam benda cair tersebut, akan

mengalami perubahan berat benda. Yang menyebabkan perubahan tersebut adalah adanya desakan atau tekanan ke atas yang disebabkan benda itu sendiri. Inilah hukum Archimedes. “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, benda itu akan mendapatkan tekanan ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang didesak oleh benda tersebut.”

Rumus berat benda tersebut saat masih berada di udara bisa dihitung dengan:

Wbu = m x g (massa x gravitasi)

Ketika benda tersebut di dalam air, berat benda tersebut bisa dihitung dengan rumus:

Wba = Wbu (berat benda di udara) - Fa ( gaya apung atau gaya ke atas)

Untuk mengukur gaya apung tersebut, bisa dihitung dengan menggunakan rumus:

Fa (gaya apung) = q (massa jenis air) x g (gravitasi) x v (volume air)

Agar siswa dapat dengan mudah memahami tentang bagaimana gaya apung memengaruhi berat sebuah benda saat berada di dalam air, guru

dapat menggunakan praktik seperti berikut. Dibutuhkan alat dan bahan yakni gelas kimia, neraca pegas, batu (logam), dan air.

Mintalah siswa mengerjakan secara berkelompok. Masukkan air ke dalam gelas kimia, kaitkan beban dengan neraca pegas, catatlah berat benda saat berada di udara dengan membaca skala yang ditunjukkan pada neraca pegas. Masukkan rangkaian beban dan neraca pegas tersebut ke dalam air, lihat dan catat berat beban dalam air dengan melihat skala pada neraca pegas dalam tabel lembar kerja. Ulangilah langkah kegiatan tersebut sebanyak 3-4 kali dengan menggunakan beban yang beratnya berbeda-beda.

HUKUM ARCHIMEDES DAN BERAT BENDAOleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru IPA SMPN 1 Rantau Utara, Labuhan Batu

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu meng-gali dan mengembangkan potensi

siswa secara maksimal. Pembelajaran membutuhkan metode, lembar kerja dan alat peraga. Karena itu pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa. Hasil rancangan inilah yang kita sebut praktik yang baik.

Dalam edisi kali ini, kami menghadirkan sejumlah praktik yang baik. Harapan

kami praktik baik ini dapat menginspirasi guru-guru yang lain. Semakin banyak guru mengajar dengan praktik yang baik, maka mutu pendidikan kita akan semakin baik.

Selamat membaca.

Agus MarwanKoordinator Provinsi Sumut

PRAKTIK BAIK

Page 3: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 3

UTAMA

MEDAN – Kemitraan yang dibangun Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugoroho ST, MSi dengan USAID PRIORITAS telah mampu mening katkan mutu pendidikan di Sumatera Utara. Ribuan guru yang dilatih USAID PRIORITAS telah menunjukkan kinerja yang terus membaik. Guru-guru itu telah mampu mendesain, melaksana-kan, dan menilai model pembelajaran aktif (active learning). “Saya sangat

mengapresiasi pencapaian program USAID PRIORITAS di 15 kabupaten/kota di Sumatera Utara,” terang Gatot saat menerima Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan di Kantor Gubsu (20/4).

Gatot mengatakan, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah di 15 mitra USAID PRIORITAS untuk melakukan perluasan penerima manfaat program USAID PRIORITAS. Ia meminta pemkab mengalokasikan APBD untuk meningkatkan kapasitas lebih banyak tenaga pendidik dan non kependidikan. “Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga akan melakukan penyebarluasan melalui APBD Provinsi,” tambahnya.

Agus Marwan mengatakan, pihaknya telah berhasil mengembangkan mutu 929 SD, SMP, dan madrasah. Selain itu, USAID PRIORITAS telah meningkatkan kapasitas lebih dari 4.902 tenaga pendidik dan kependidikan. ”Porsi

terbesar yang mendapatkan manfaat dari program ini adalah guru sebanyak 72 persen dan kepala sekolah 13 persen,” terangnya.

Lebih lanjut Agus menyebut dukungan gubernur sebagai salah satu kunci keberhasilan program USAID PRIORITAS. Gubsu selalu mendorong kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS agar terus berkomitmen untuk menyediakan layanan pendidikan bermutu. Komitmen itu direalisasikan kabupaten/kota dengan mengalokasikan APBD untuk melakukan diseminasi. Pada 2015 sebanyak 10 kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS telah mengalokasikan Rp 20 miliar dari keuangan pemkab untuk melakukan diseminasi. ”Jadi, keberhasilan program USAID PRIORITAS di Sumatera Utara adalah juga keberhasilan gubernur Sumatera Utara,” tegasnya.

GUBSU DAN USAID TINGKATKANMUTU PENDIDIKAN

Puisi adalah ungkapan perasaan dan pengalaman dari indera manusia yang diungkapkan dengan larik-larik

tulisan indah. Puisi membantu manusia mengungkapkan perasaannya yang tidak cukup terwakili dengan bahasa sehari-hari. Puisi tersebut ditulis dari pengalaman-pengalaman manusia yang timbul karena aktivitas inderawi manusia.

Baik itu indera penciuman, peraba, perasa, pendengaran, dan pengelihatan.

Dewi Sianipar SPd, guru bahasa Indonesia Kelas VII SMPN 1 Laguboti, sebelum meminta para siswa menuliskan sebuah puisi tentang keindahan alam, ia mengajarkan murid-muridnya terlebih dahulu menggunakan keseluruhan panca

indera agar bisa mengamati lingkungan sekitar. Di dalam kelas, ia membagi bunga mawar untuk diraba, dilihat, dan dicium para murid. Lalu para murid dimintai pendapat tentang pengalaman inderawi mereka melihat, meraba, dan mencium bunga tersebut.

Setelah para siswa paham tentang pengalaman inderawi dan defenisi puisi, para siswa dalam kelompok belajar mengeksplorasi sekitar halaman sekolah dan mengumpulkan berbagai informasi dengan pengalaman inderawi mereka. Misalnya, tentang pepohonan, angin, binatang-binatang kecil di halaman sekolah, atau murid-murid yang sedang berolahraga. Dari hasil pengamatan tersebut, masing-masing siswa menuliskan puisinya sendiri tentang keindahan alam.

MENULIS PUISI. Menggunakan indera peraba, indera penciuman dan indera lain­nya para siswa diajarkan tentang menulis puisi.

MENGUNGKAPKAN KEINDAHAN ALAM DENGAN PENULISAN PUISI

Page 4: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

4 KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

UTAMA

MEDAN - Pemkot Medan bekerja keras memastikan semua warga mendapatkan layanan pendidikan terbaik. Pendidikan bermutu diyakini mampu membuat pertumbuhan ekonomi menjadi stabil serta kualitas kesehatan dan kesejahteraan warga membaik. ”Kita segera memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Hanya dengan pendidikan yang berkualitas, kita bisa sukses,” tutur Wali Kota Medan Dzulmi Eldin saat menerima laporan tim USAID PRIORITAS Sumatera Utara di rumah dinas wali kota (Kamis, 2/4).

Eldin mengatakan, Pemkot Medan terus memperbaiki kualitas guru. Kapasitas guru ditingkatkan melalui beragam kegiatan. Tujuannya, guru mampu mendesain pembelajaran bermutu. Pembelajaran bermutu adalah pembelajaran aktif yang mampu menggali potensi siswa secara maksimal. “Pemkot Medan dan USAID PRIORITAS selama tiga tahun ini telah bekerja untuk meningkatkan kapasitas guru-guru kita,” terang Eldin.

Menurut Eldin, perubahan di kelas dan sekolah menjadi kunci penting. Sekolah harus didesain menjadi pusat kreativitas

dan inovasi. Siswa dididik menjadi pene-mu-penemu baru. Guna mewujudkan itu, Pemkot Medan mendorong sekolah mendesain situasi kelas agar mampu mendorong proses kreativitas bisa muncul dan berkembang. “Kami fokus meningkatkan mutu guru, mengubah kelas dan sekolah,” tambah Eldin.

Eldin menyebut, kerja sama dengan USAID PRIORITAS telah berhasil mengubah 24 sekolah mitra (16 SD/MI dan 8 SMP/MTs). Selain itu, pemkot juga mendorong puluhan sekolah lain mengadopsi pola pembelajaran yang dikembangkan USAID PRIORITAS. Bahkan, MIN Medan Barat, SDN 060843 Medan Barat, SMP Negeri 16 Medan, dan MTs Negeri 2 Medan terpilih sebagai sekolah praktik yang baik (good practices school/GPS). Empat sekolah ini dijadikan rujukan untuk pembelajaran dan tata kelola sekolah terbaik di Sumut dan Indonesia. “Proses pembelajaran di sekolah-sekolah ini tidak berbeda dengan proses pembelajaran di sekolah-sekolah internasional. Kami akan terus menambah sekolah-sekolah seperti ini agar semakin banyak warga Medan yang mendapatkan layanan pendidikan berkelas dunia,” tegasnya.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara Agus Marwan menga-takan, fokus Wali Kota Medan untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah tepat. Meningkatkan kapasitas guru, meng ubah pembelajaran di kelas dan sekolah adalah cara terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan. Laporan OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) tahun 2014 yang berjudul Measuring Innovation in Education menunjukkan perubahan pembelajaran di kelas dan sekolah menjadi indikator penting dalam melakukan inovasi pendidikan. “Pembelajaran di dalam kelas adalah inti dari pendidikan kita. Jika proses pembelajaran di kelas baik, hasilnya juga baik,” terangnya.

Ke depan Pemkot Medan dan USAID PRIORITAS fokus melakukan perluasan program. Akan lebih banyak sekolah yang akan dijangkau. Di Kota Medan, program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 964 pendidik dan puluh ribu siswa. (*)

LAPORAN. Koordinator Provinsi Sumut USAID Prioritas menye rahkan laporan tahunan program kepada wali kota Medan di rumah dinas wali kota (2/4).

WALI KOTA MEDAN: WARGA

HARUS DAPAT PENDIDIKAN

TERBAIK

Page 5: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 5

UTAMA

ENAM LPTK PERKUAT LITERASI

MEDAN – USAID PRIORITAS kembali melatih 68 dosen dari 6 LPTK (lembaga pendidik tenaga kependidikan) di Sumut. Enam LPTK itu adalah Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Univeritas HKBP Nommensen (UHN), dan Universitas Sisingamaraja XII Tapanuli Utara (Unita). Kegiatan yang bertajuk pelatihan pedagogi untuk dosen LPTK tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas LPTK untuk menghasilkan calon guru yang berkualitas. Salah satu materi utama pelatihan ini adalah mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran.

Keterampilan literasi merupakan materi lintas kurikulum. Artinya, keterampilan literasi dibutuhkan semua mata pelajaran. Kemampuan ini tidak hanya berhubung-an pelajaran bahasa semata, tetapi juga pelajaran sains dan matematika. Semakin baik keterampilan literasi siswa, dipastikan hasil belajar siswa juga baik. ”LPTK merupakan lembaga yang melatih calon guru. Kami menilai perlu

mempersiapkan calon guru kita untuk terampil mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran. Karena itu, kami melatih dosen-dosen LPTK karena merekalah yang mendidik guru-guru terbaik kita,” kata Wakil Rektor (WR) I Unimed Prof Dr Khairil Ansari MPd.

Khairil mengatakan, keterampilan literasi merupakan isu penting di Indonesia saat ini. Hal ini merujuk sejumlah penelitian internasional yang menyebut tingkat keterampilan membaca siswa Indonesia sangat rendah. Hasil penelitian Progress inInternational Reading Literacy Study (PIRLS) pada 2014 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-42 dari 45 negara peserta. ”Bahkan, tingkat kemampuan literasi kita kalah oleh Vietnam yang negaranya lebih muda dari Indonesia,” terangnya.

Khairil Ansari menyebut, literasi tidak bisa dipandang hanya persoalan bisa membaca atau tidak. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan literasi atau “literat” jika ia sudah dapat memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan bertindak berdasar pemahamannya yang tepat

terhadap isi bacaan tersebut. Ia mencontohkan banyaknya pelanggaran lalu lintas bukan karena si penerobos tidak mampu membaca aturan. “Ia disebut tidak melek literasi atau illiterate karena tidak mematuhi aturan lalu lintas yang sudah ia ketahui,” tukas WR Unimed bidang akademik ini.

Lebih lanjut dia menegaskan bahwa literasi merupakan kebudayaan. Dibutuhkan strategi dan kebijakan jangka panjang agar literasi bisa menjadi kebudayaan. Karena itu, institusi pendidikan seperti LPTK ikut bertanggung jawab untuk membangun kebudayaan literasi. Agar itu bisa terwujud, dosen-dosen LPTK juga harus memiliki keterampilan literasi, terutama mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. “Penguasaan literasi dalam segala aspek kehidupan menjadi tulang punggung kemajuan peradaban suatu bangsa. Sebab, pada masa mendatang, cara kita mendidik anak-anak kita akan terbukti lebih penting daripada seberapa banyak kita mendidik mereka,” pungkas dosen yang banyak melakukan penelitian literasi ini.

MATERI LITERASI. Wakil Rektor (WR) I Unimed Prof Dr Khairil Ansari MPd menyampaikan pentingnya literasi sebagai kebudayaan kepada 68 peserta pelatihan pedagogi bagi dosen LPTK.

Page 6: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

UTAMA

Bekerja sama mengembangkan big book untuk bahan perkuliahan

6 KABAR PRIORITAS | www.prioritaspendidikan.org

MEDAN – Kemampuan membaca siswa sekolah dasar di Indonesia rendah. Hasil penelitian Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada 2014 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-42 dari 45 negara yang berpartisipasi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyebut, kemampuan membaca siswa Indonesia ketinggalan tiga tahun dari negara-negara lain. Pernyataan itu merujuk pada penelitian terbaru dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang bertajuk The 2015 Indonesia Economic Survey and Education Policy Review.

Akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed) Dra Rosmaini MPd mengatakan, rendahnya kemampuan membaca siswa sangat dipengaruhi metode pembelajaran yang dijalankan guru. Pada umumnya, siswa kelas rendah di sekolah dasar diajar membaca dengan cara menghafal. “Anak-anak kita tidak begitu kesulitan mengenali huruf, tapi kalau diminta memaknai isi bacaan, anak-anak kita biasanya lemah,” tutur dosen bahasa Indonesia ini di Medan (30/3).

Rosmaini mengatakan, dibutuhkan perubahan metode agar bisa meningkatkan kemampuan membaca.

Siswa harus diajar mengenali huruf, mampu membaca kalimat, dan mengetahui maknanya sekaligus. “Guru harus merancang media dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu, guru-guru harus terus diberikan pelatihan, motivasi, dan fasilitas agar semakin kreatif dan inovatif,” tegasnya.

Salah satu metode yang dapat digunakan guru adalah memanfaatkan media buku besar (big book). Disebut big book karena ukurannya jauh lebih besar

daripada buku umumnya. Big book berisi kalimat-kalimat sederhana dan gambar-gambar yang mengilustrasikan isi kalimat. “Karena tulisannya besar-besar dan standar untuk kelas awal, siswa jauh lebih gampang mengenali abjad, huruf, dan kata,” tukas Rosmaini.

Rosmaini mengatakan, setiap big book dirancang untuk punya satu tema cerita sendiri. Setiap cerita memiliki makna dan tujuan. Agar siswa mendapatkan makna bacaan, cerita di dalam big book dilengkapi gambar. Desain gambar harus mencerminkan isi cerita. Selain itu, gambar harus dibuat dengan warna dan bentuk yang menarik perhatian anak. ” Karena anak-anak lebih suka mendengar cerita, jadi big book bisa digunakan guru sebagai bahan bercerita sekaligus mengajari anak membaca,” terangnya.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara Agus Marwan mengatakan, pihaknya tengah gencar mempromosikan program membaca kepada sekolah-sekolah mitra. Di tingkat sekolah dasar, USAID PRIRORITAS melatih ratusan guru agar mampu membuat big book. “Big book ditujukan memicu ketertarikan anak membaca di kelas awal. Jika dari awal anak sudah senang membaca, kemampuan membacanya juga meningkat. Itu artinya prestasi belajarnya juga akan naik,” terang Agus.

BIG BOOK MAMPU PICU KEMAMPUAN MEMBACA

PRESENTASI. Seorang guru dari Bener Meriah, Aceh, mempresentasikan big book dengan tema Pohonku. USAID PRIORITAS tengah gencar mempromosikan budaya membaca guna meningkatkan kemampuan literasi siswa di Indonesia.

Page 7: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

Peta dari biji­bijian hasil karya siswa.

www.prioritaspendidikan.org | KABAR PRIORITAS 7

UTAMA

MEDAN – Kepala Dinas Pendidikan Tobasa mengatakan Drs Lalo Hartono Simanjuntak menyebut, pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Salah satu-nya, memberikan layanan pendidikan berkualitas. “Semua warga Tobasa, baik di perkotaan maupun pedesaan, berhak mendapatkan pendidikan berkualitas. Kualitas itu hanya bisa kita berikan jika guru-guru terbaik kita telah tersebar di seluruh kecamatan dan sekolah,” terang Lalo saat konsultasi publik program

penataan dan pemerataan guru (PPG) di Hotel Sere Nauli, Laguboti (9/4).

Lebih lanjut Lalo mengatakan, Pemkab Tobasa bersama USAID PRIORITAS telah membuat peta guru. Peta ini digunakan untuk

mendapatkan informasi penyebaran guru dan mutu pendidikan. Data yang disajikan mampu menunjukkan sekolah-sekolah yang mengalami kelebihan dan kekurangan guru, guru-guru yang kekurangan jam mengajar, yang belum memenuhi kualifikasi, dan prediksi guru yang akan pensiun.

Ia mengatakan, pihaknya telah merumuskan sejumlah kebijakan untuk melaksanakan PPG. Kebijakan ini bertujuan akan mendorong pemerataan kualitas pendidikan. Kebijakan-kebijakan

yang direncanakan seperti rekrutmen guru baru, pendistribusian guru ke sekolah-sekolah yang kekurangan guru, pemberian tunjangan khusus untuk guru yang bersedia ditempatkan di daerah terpencil, pemberlakuan guru mobile, mengajar kelas rangkap, dan kerja sama dengan LPTK untuk meningkatkan kualifikasi.

Akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Effendi Napitupulu mengatakan, Pemkab Tobasa perlu menindaklanjuti hasil rekomendasi PPG. Ia meminta Pemkab Tobasa untuk melakukan dua hal. Pertama, pemkab melakukan perencanaaan program yang sistemik, efektif, dan efesien untuk mengimplementasikan rekomendasi PPG. Kedua, Pemkab Tobsa membuat peraturan-pera turan yang bisa memperkuat pelaksanaan PPG.

Dinas Pendidikan dan USAID PRIORITAS menggelar konsultasi publik PPG untuk mendapatkan masukan atas hasil analisa data pendidikan di Tobasa. (*)

TOBASA BUAT PETA GURU UNTUKMENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Melvira Simangunsong, guru kelas IV SDN 173554 Pardinggaran, Tobasa, dantusias bercerita

tentang mata pelajaran IPS yang ia ajarkan di kelas. “Anak-anak senang karena menggunakan banyak alat dan tidak hanya diam di dalam kelas,” katanya di acara lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa (22/4).

Menggambar peta adalah salah satu pembelajaran IPS yang ia ajarkan kepada murid-muridnya. Bahannya sederhana. Simangunsong telah mempersiapkan guntingan peta kecamatan-kecamatan di Tobasa yang ia gantungkan pada sebatang ranting pohon kering. Ia juga meminta murid-muridnya untuk secara berkelompok menggambar peta Kabupaten Samosir dan membagi-baginya berdasar kecamatan. Nantinya, peta yang sudah digambar tersebut akan

ditempeli guntingan peta kecamatan dengan mencocokkan bentuknya. Selanjutnya, para siswa diberikan tugas menghias peta yang sudah dicocokkan tersebut dengan aneka biji-bijian atau material kecil lain nya. Tiap kecamatan dihias menggunakan materi yang berbeda sehingga kelihatan cantik. Siswa diminta mempresentasikan hasil kerjanya dan mengulang menyebutkan nama-nama kecamatan yang sudah mereka hiasi tersebut. Saat memulai pembelajaran, agar

membantu memudahkan siswa, guru bertanya tentang lokasi geografis tempat berada mereka berada dan meminta siswa mencarinya di dalam peta yang sudah ditempelkan guru di depan kelas. (eka)

MENGGAMBAR PETA DARI BIJI-BIJIAN

Page 8: Edisi No. 09 USAID PRIORITAS: Mengutamakan · PDF file2015 KABAR PRIORITAS Media ... atas 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs menunjukkan keberhasilan program ... Oleh: Hamka Muda Harahap SPd/Guru

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID), yang diimplementasikan oleh Research Triangle Institute (RTI), Education Develop-ment Center (EDC), dan World Education (WE). USAID PRIORITAS diran-cang untuk meningkatkan akses pendidikan pendidikan

dasar berkualitas di Indonesia, khususnya untuk: (1) Mening-katkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah; (2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota; (3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/pelatihan guru dan pemerin-tah di semua jenjang.

PRAKTIK BAIK

KABAR PRIORITASKantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.

Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500

Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pen­didikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.

Selain menyenangkan bagi siswa, praktik belajar yang baik juga harus kontekstual. Artinya, menggunakan

contoh dan bahan-bahan dari benda-benda yang relevan dan ada di sekeliling siswa. Seperti demonstrasi praktik yang baik yang sudah dilakukan murid-murid saya dari SDN 173524 Balige pada lokakarya keberhasilan program USAID PRIORITAS di Kabupaten Tobasa, kami sudah terlebih dahulu mempraktikkannya di kelas.

Sebelum masuk ke pembuktian besaran ukuran 1 liter yang sama dengan 1.000 ml dan 1.000 cm3, siswa harus lebih dahulu mengenal jenis-jenis bangun ruang. Saya mulai dengan menunjukkan sebuah bangunan kubus di depan kelas. Kubus ini memiliki panjang sisi 10 cm. Siswa lalu bertugas menghitung volume kubus yang hasilnya adalah 1.000 cm3. Lalu siswa diperkenalkan juga pada limas segi empat yang alasnya memiliki sisi 10 cm atau sama dengan ukuran sisi kubus.

Setelah itu, siswa mulai menakar beras sebanyak 1 liter, sesuai takaran literan yang ada di pasar (alat-alat ini sudah

dipersiapkan sebelumnya, termasuk dua wadah yang ukurannya masing-masing 500 ml, 3 limas segi empat yang panjang sisi alasnya 10 cm, dan satu kubus yang panjang sisi-sisinya 10 cm). Beras yang sudah ada di takaran literan ini kemudian dituang ke dalam kubus yang volumenya 1.000 cm3. Siswa membuktikan sendiri kalau takaran beras 1 liter sama banyaknya dengan 1.000 cm3. Setelah itu, beras lalu dituang lagi ke wadah yang lain, yakni dua wadah yang ukurannya masing-ma sing 500 ml. Setelah dibagi ke dua wadah tersebut, jumlah beras cukup dan sama persis. Siswa sudah membuktikan sendiri bahwa 1 liter = 1.000 cm3 = 1.000 ml.

Selain pembuktian tentang nilai satuan, pelajaran ini membuktikan bahwa volume limas segi empat yang panjang sisinya sama dengan panjang sisi sebuah kubus memiliki volume 1/3 volume kubus. Atau, dengan kata lain, volume kubus sama dengan 3 kali volume limas segi empat. Cara pembuktiannya adalah menuang kembali beras ke dalam kubus, lalu beras yang sudah penuh di kubus dituang kembali ke tiga buah limas segi empat. Hasilnya? Pas dan cukup. Ini membuktikan bahwa volume kubus setara dengan volume tiga limas segi empat. Dengan catatan, panjang sisi kubus tersebut sama dengan panjang sisi alas limas segi empatnya.

Membuktikan 1 Liter = 1.000 Ml dengan Beras

Oleh: Marolop Rotua Sinipar SPd,Guru Kelas VI SDN 173524 Balige