edisi 130 - penyesuaian ttl bagi golongan tertentu resmi diberlakukan 1 juli 2014

Upload: antasena

Post on 07-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penghapusan subsidi listrik untukgolongan tertentu resmi diberlakukanpada 1 Juli 2014 melalui PeraturanMenteri Energi dan Sumber DayaMineral Nomor 19 tahun 2014 tentangPerubahan Atas Peraturan MenteriEnergi dan Sumber Daya MineralNomor 09 Tahun 2014 Tentang TarifTenaga Listrik yang disediakan olehPerusahaan Perseroan (Persero) PTPLN. Keenam golongan tariflistrik yang subsidinya dihapus adalah:1. Industri I-3 non go public2. Rumah Tangga R-1 (3.500 VA s.d5.500 VA)3. Pemerintah P-2 ( > 200 kVA)4. Rumah Tangga R-1 (2.200 VA)5. Penerangan Jalan Umum P-36. Rumah Tangga R-1 (1.300 VA)

TRANSCRIPT

  • Kenaikan tarif ini juga untuk

    mempertahankan kelangsungan

    pengusahaan penyediaan tenaga

    listrik, peningkatan mutu pelayanan

    kepada konsumen, peningkatan rasio

    elektrifikasi, dan mendorong subsidi

    listrik yang lebih tepat sasaran.

    Kenaikan tarif listrik ini akan

    memperbaiki struktur keuangan PLN

    dan menyehatkan PLN. Sebagaimana

    diketahui, pendapatan PLN berasal

    dari dua sumber yaitu penjualan

    rekening listrik dan subsidi

    Pemerintah. Kenaikan tarif listrik akan

    mengurangi ketergantungan PLN pada

    subsidi Pemerintah karena pendapatan

    PLN dari penjualan rekening listrik

    akan naik dan pendapatan dari subsidi

    akan turun.

    Kepala Divisi Niaga PLN Benny

    Marbun menyampaikan ada 11,36 %

    atau 6.518.373 pelanggan R1-1300 VA

    yang mengalami dampak atas kenaikan

    TTL. Pelanggan R1-1300 VA harga Rp

    1.352/kWh, yang dibayar pelanggan

    selama ini Rp. 979/kWh, sedangkan

    sisanya Rp. 373/kWh dibayar oleh

    Pemerintah (subsidi).

    Penghapusan subsidi listrik untuk golongan tertentu resmi diberlakukan

    pada 1 Juli 2014 melalui Peraturan

    Menteri Energi dan Sumber Daya

    Mineral Nomor 19 tahun 2014 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri

    Energi dan Sumber Daya Mineral

    Nomor 09 Tahun 2014 Tentang Tarif

    Tenaga Listrik yang disediakan oleh

    Perusahaan Perseroan (Persero) PT

    PLN.

    Keputusan tersebut sebagai tindak

    lanjut kesimpulan Rapat Kerja Komisi

    VII DPR RI dengan Menteri ESDM pada

    tanggal 10 Juni 2014 tentang Asumsi

    Dasar Subsidi Listrik RAPBN-Perubahan

    Tahun Anggaran 2014.

    Penghapusan subsidi listrik terha-

    dap enam golongan pelanggan dilaku-

    kan melalui kenaikan tarif listrik secara

    bertahap dua bulanan sampai 1 No-

    vember 2014. Keenam golongan tarif

    listrik yang subsidinya dihapus adalah:

    1. Industri I-3 non go public

    2. Rumah Tangga R-1 (3.500 VA s.d

    5.500 VA)

    3. Pemerintah P-2 ( > 200 kVA)

    4. Rumah Tangga R-1 (2.200 VA)

    5. Penerangan Jalan Umum P-3

    6. Rumah Tangga R-1 (1.300 VA)

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan

    Jarman mengatakan bahwa kenaikan

    TTL tidak diberlakukan bagi pelanggan

    450 VA dan 900 VA, yang jumlahnya

    mencapai 80% dari jumlah pelanggan

    PLN (jumlah pelanggan PLN per Mei

    2014 adalah 55.509.268 pelanggan

    red). Hal tersebut disampaikan dalam

    acara coffee morning Direktorat

    Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) yang

    me-ngangkat tema Penghapusan

    subsidi listrik melalui penyesuaian tarif

    tenaga listrik secara bertahap untuk

    golongan tertentu pada Jumat (27/6).

    Jarman juga menyampaikan, sesuai

    dengan undang-undang energi dan

    undang-undang ketenagalistrikan,

    Pemerintah harus memberikan subsidi

    kepada kelompok masyarakat yang tidak

    mampu. Kelompok masyarakat yang

    tidak mampu adalah masyarakat yang

    menggunakan listrik untuk kebutuhan

    dasar. Sedangkan masyarakat mampu

    adalah masyarakat yang menggunakan

    listrik untuk kebutuhan tambahan, yaitu

    mulai dari golongan R1 1.300 VA.

    Pelanggan R1 1.300 VA berada pada

    garis pemakaian listrik untuk

    kenyamanan (satisfaction), sedangkan

    pada tarif 450-900 VA masih banyak

    sekali masyarakat yang belum mampu.

    Listrik masih dipakai untuk kebutuhan

    dasar, ungkap Jarman.

    Besarnya subsidi listrik yang dapat

    dihemat dari kenaikan tarif pada enam

    golongan tarif ini adalah Rp. 8.51 triliun.

    Penyesuaian TTL Bagi Golongan Tertentu

    Resmi Diberlakukan 1 Juli 2014 Edisi 130 - 02 Juli 2014

    Diterbitkan oleh Komunikasi Korporat Sekretariat Perusahaan

    E : [email protected] Plnkita

  • program fast track program (FTP) 1

    yang akan memperbaiki cashflow PLN.

    Meskipun program tersebut

    membutuhkan biaya capital

    expenditure yang sangat besar,

    Moodys mengapresiasi PLN dalam

    kemampuan mengelola execution risk

    pada program FTP-1 yang dapat

    menyelesaikan 6.4 GW sampai akhir

    2013. Dengan beroperasinya FTP-1

    maka mampu mendorong kenaikan

    pendapatan perusahaan sebesar Rp

    24.7 triliun dibanding 2012.

    Kenaikan rating korporasi PLN dari

    lembaga pemeringkat bukanlah yang

    pertama bagi PLN. Pada bulan April

    2014 korporasi juga telah

    mendapatkan kenaikan rating untuk

    Stand Alone Credit Profile dari lembaga

    rating internasional Standart & Poors.

    Manfaat kenaikan rating bagi PLN

    sangat besar untuk meningkatkan

    kepercayaan pihak luar terhadap

    korporasi dan menurunkan cost of

    financing pinjaman dalam rangka

    memenuhi kebutuhan pendanaan

    investasi. Untuk itu, dalam

    mengantisipasi perbaikan rating di

    masa mendatang maka kebijakan

    keuangan yang konservatif dan hati-

    hati (prudent) akan terus ditingkatkan.

    (*)

    Untuk pelanggan listrik prabayar

    sebanyak 15 juta lebih akan mengalami

    kenaikan tarif langsung pada 1 Juli

    2014 pukul 00:00, sedangkan

    pelanggan paska bayar akan merasakan

    dampaknya satu bulan ke depan saat

    membayar rekening listriknya, kata

    Benny.

    Sebelumnya, per 1 Mei 2014

    Pemerintah juga telah menaikkan tarif

    listrik secara bertahap untuk pelanggan

    golongan tarif I-3 (diatas 200 kVA) yang

    merupakan perusahaan terbuka (go

    public), I-4 (diatas 30 MVA), serta

    memberlakukan penyesuaian tarif

    bulanan (tariff adjustment) untuk

    pelanggan golongan tarif R-3 (6.600 VA

    keatas), P-1 (6.600 VA s/d 200 kVA), B-

    2 (6.600 VA s/d 200 kVA), dan B-3

    (diatas 200 kVA).

    Apresiasi oleh Pasar dan Lembaga

    Pemeringkat

    Kenaikan TTL pada 2013 dan 2014

    (mulai bulan Mei dan Juli 2014)

    mendapat sambutan positif dari banyak

    pihak, salah satunya lembaga

    pemeringkat internasional, Moodyss

    yang baru mengumumkan kenaikan

    rating Company Stand Alone Credit

    Quality atau Baseline Credit Assesment

    (BCA) untuk PLN dua tingkat ditandai

    dengan turunnya BCA dari semula

    Baa3 menjadi Ba2. Dengan kenaikan

    TTL tersebut, maka dapat menurunkan

    tingkat ketergantungan PLN pada

    subsidi.

    Kenaikan tersebut memperbaiki

    secara signifikan credit worthiness

    perusahaan. Pada 2012, PLN menerima

    subsidi dari Pemerintah sebesar Rp

    103.3 triliun atau 44% dari total

    pendapatan. Pada 2013, PLN menerima

    subsidi sebesar Rp 101.2 triliun atau 39%

    dari total pendapatan. Penurunan porsi

    subsidi ini akan terus berlanjut di 2014

    dan tahun-tahun mendatang.

    Selain itu, pertimbangan lain yang

    dikemukakan oleh Moodys atas kenai-

    kan rating PLN tersebut yakni karena

    upaya penurunan pemakaian BBM

    dengan perbaikan fuel mix melalui

    Diterbitkan oleh Komunikasi Korporat Sekretariat Perusahaan

    Page 2

    E : [email protected] Plnkita

    KDIV Niaga PLN Benny Marbun saat mengisi coffee morning di DJK, Jakarta (27/6).