ed psak ukm unt upload

233
Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM UKM.1 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Bab 1 Ruang Lingkup 1.1. Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK UKM) dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas kecil dan menengah. Entitas kecil dan menengah adalah entitas yang: (a) yang menenuhi kriteria: (i) tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; atau (ii) berdasarkan peraturan perundang-undangan digolongkan sebagai entitas kecil dan menengah; dan (b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement ) kepada pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditor, dan lembaga pemeringkat kredit. 1.2. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika: (a) entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau (b) entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, perusahaan asuransi, pialang/pedagang efek, dana pensiun, reksa dana atau bank investasi. 1.3. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan atau yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan tidak digolongkan sebagai entitas kecil dan menengah dapat menggunakan Standar ini jika regulasi mengizinkan penggunaan Standar ini.

Upload: ninditapramesthi

Post on 23-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.1Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 1Ruang Lingkup

1.1. Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil danMenengah (SAK UKM) dimaksudkan untuk digunakanoleh entitas kecil dan menengah. Entitas kecil danmenengah adalah entitas yang:(a) yang menenuhi kriteria:

(i) tidak memiliki akuntabilitas publik yangsignifikan; atau

(ii) berdasarkan peraturan perundang-undangandigolongkan sebagai entitas kecil danmenengah; dan

(b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuanumum (general purpose financial statement)kepada pengguna eksternal. Contoh penggunaeksternal termasuk pemilik yang tidak terlibatlangsung dalam pengelolaan usaha, kreditor, danlembaga pemeringkat kredit.

1.2. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:(a) entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran,

atau dalam proses pengajuan pernyataanpendaftaran, pada regulator pasar modal atauregulator lainnya untuk tujuan penerbitan efek dipasar modal; atau

(b) entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagaifidusia untuk sekelompok besar masyarakat, sepertibank, perusahaan asuransi, pialang/pedagang efek,dana pensiun, reksa dana atau bank investasi.

1.3. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan atauyang menurut ketentuan peraturan perundang-undangantidak digolongkan sebagai entitas kecil dan menengahdapat menggunakan Standar ini jika regulasi mengizinkanpenggunaan Standar ini.

Page 2: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.2 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

1.4. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkanStandar ini dapat menyusun laporan keuangan tidakberdasarkan Standar ini, tetapi berdasarkan PSAK untukentitas non-UKM. Entitas tersebut tidak diperkenankanuntuk menerapkan Standar ini untuk penyusunan laporankeuangan berikutnya.

1.5. Entitas yang menyusun laporan keuangan menggunakanStandar ini kemudian tidak memenuhi persyaratan entitasyang dapat menggunakan Standar ini maka entitastersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporankeuangan berdasarkan Standar ini. Entitas tersebutmenyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK untukentitas non-UKM dan tidak diperkenankan untukmenerapkan Standar ini kembali.

1.6. Jika entitas kecil dan menengah melakukan transaksiatau terdapat peristiwa atau kondisi lain yang tidak diaturdalam SAK UKM, maka entitas kecil dan menengahmenerapkan PSAK lain yang relevan.

Page 3: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.3Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 2Konsep dan Prinsip Pervasif

Tujuan laporan keuangan entitas kecil dan menengah

2.1 Tujuan laporan keuangan entitas kecil dan menengahadalah menyediakan informasi mengenai posisikeuangan, kinerja dan laporan arus kas suatu entitasyang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalampengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidakdalam posisi dapat meminta laporan keuangan khususuntuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalammemenuhi tujuannya, laporan keuangan jugamenunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen(stewardship) atau pertanggungjawaban manajemenatas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan

Dapat dipahami

2.2. Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporankeuangan adalah kemudahannya untuk segera dapatdipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakaidiasumsikan memiliki pengetahuan yang memadaitentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, sertakemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunanyang wajar. Namun demikian, kepentingan agar laporankeuangan dapat dipahami tetapi tidak sesuai denganinformasi yang relevan harus diabaikan denganpertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untukdapat dipahami oleh pemakai tertentu .

Relevan

2.3. Agar bermanfaat, informasi harus relevan untukmemenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilankeputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat

Page 4: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.4 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

memengaruhi keputusan ekonomi pemakai denganmembantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,masa kini atau masa depan, menegaskan, ataumengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

Materialitas

2.4. Informasi dipandang material jika kelalaian untukmencantumkan atau kesalahan dalam mencatatinformasi tersebut dapat memengaruhi keputusanekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporankeuangan. Materialitas tergantung pada besarnya posatau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khususdari kelalaian dalam mencantumkan (omission) ataukesalahan dalam mencatat (misstatement). Namundemikian, adalah tidak tepat untuk membuat, ataumeninggalkan informasi yang tidak dikoreksi, pengabaianatas informasi yang tidak material dari SAK UKM untukmencapai peyajian tertentu dari posisi keuangan, kinerjakeuangan atau arus kas entitas adalah tidak tepat.

Keandalan

2.5. Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporankeuangan harus andal (reliable). Informasi memilikikualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan biasdan menyajikan secara tulus atau jujur (faithfully) apayang seharusnya disajikan atau yang secara wajardiharapkan dapat disajikan. Laporan keuangan tidakbebas dari bias jika; melalui pemilihan atau penyajianinformasi, laporan keuangan dimaksudkan untukmemengaruhi pembuatan suatu keputusan ataukebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil atau outputtertentu.

Page 5: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.5Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Substansi mengungguli bentuk

2.6. Transaksi, peristiwa dan kondisi lain harus dicatat dandisajikan sesuai substansi dan realitas ekonomi dan bukanhanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk meningkatkankeandalan laporan keuangan.

Kehati-hatian

2.7. Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputiberbagai peristiwa dan keadaan yang dipahamiberdasarkan pengungkapan sifat dan penjelasanperistiwa dan keadaan tersebut dan melalui penerapankehati-hatian dalam menyiapkan laporan keuangan.Kehati-hatian adalah memasukkan suatu tingkat kehati-hatian dalam melaksanakan pertimbangan yangdibutuhkan untuk membuat estimasi yang disyaratkandalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset ataupenghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajibanatau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namundemikian penggunaan pertimbangan sehat tidakmemperkenankan penetapan aset atau penghasilan yanglebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yanglebih tinggi. Singkatnya, kehati-hatian tidak mengijinkanbias.

Kelengkapan

2.8. Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporankeuangan harus lengkap dalam batasan materialitas danbiaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan(omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benaratau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkandan kurang relevan.

Page 6: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.6 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Dapat dibandingkan

2.9. Pemakai harus dapat memperbandingkan laporankeuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasikecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporankeuangan entitas lain untuk mengevaluasi posisikeuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangansecara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajiandampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yangserupa harus dilakukan secara konsisten untuk entitas,antar periode untuk entitas tersebut dan secara konsistenuntuk entitas yang berbeda. Sebagai tambahan, pemakailaporan keuangan harus mendapat informasi tentangkebijakan akuntansi yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakanserta pengaruh perubahan tersebut.

Tepat waktu

2.10. Agar relevan, informasi dalam laporan keuangan harusdapat mempengaruhi keputusan ekonomi parapemakainya. Ketepatan waktu adalah penyediaaninformasi laporan keuangan dalam kerangka waktupengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yangtidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yangdihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemenmungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antarapelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal.Untuk mencapai keseimbangan antara relevansi dankeandalan, maka pemenuhan terbaik bagi pemakai dalammengambil keputusan bukan merupakan pertimbanganutama.

Page 7: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.7Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Keseimbangan antara biaya dan manfaat

2.11. Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihibiaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biayadan manfaat merupakan proses pertimbangan yangsubstansial. Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggungoleh pemakai yang memperoleh manfaat. Dalammenerapkan suatu pengujian manfaat dan biaya, entitasmemahami bahwa manfaat informasi mungkin jugadinikmati oleh pemakai lain yang lebih luas dari parapemakai eksternal.

Posisi keuangan

2.12. Posisi keuangan suatu entitas terdiri dari aset,kewajiban dan ekuitas pada suatu waktu tertentu. Unsurlaporan keuangan yang berkaitan secara langsungdengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,kewajiban, dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagaiberikut:(a) Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manamanfaat ekonomi di masa depan diharapkan akandiperoleh entitas.

(b) Kewajiban merupakan utang entitas masa kini yangtimbul dari peristiwa masa lalu, yangpenyelesaiannya diharapkan mengakibatkan aruskeluar dari sumber daya entitas yang mengandungmanfaat ekonomi.

(c) Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelahdikurangi semua kewajiban.

2.13. Beberapa pos mungkin memenuhi definisi aset ataukewajiban namun tidak dapat diakui sebagai aset ataukewajiban dalam neraca karena tidak memenuhi kriteriapengakuan dalam paragraf 2.24-2.29. Khususnya,ekspektasi bahwa manfaat ekonomi di masa depan akanmengalir ke atau dari dalam entitas harus cukup pasti

Page 8: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.8 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

untuk memenuhi kriteria probabilitas sebelum suatu asetatau kewajiban diakui.

Aset

2.14. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam asetadalah potensi dari aset tersebut untuk memberikansumbangan, baik langsung maupun tidak langsung,terhadap aliran kas dan setara kas pada entitas. Aruskas tersebut dapat terjadi melalui penggunaan aset ataupelepasan aset

2.15. Beberapa aset, misalnya, aset tetap memiliki bentuk fisik.Namun demikian bentuk fisik tersebut tidak esensialuntuk menentukan eksistensi aset. Beberapa aset adalahaset tidak berwujud.

2.16. Dalam menentukan eksistensi aset, hak milik tidakesensial. Sebagai contoh, properti yang diperoleh melaluisewa adalah aset jika entitas mengendalikan manfaatyang diharapkan mengalir dari properti tersebut.

Kewajiban

2.17. Karakteristik esensial dari kewajiban (liabilities) adalahbahwa entitas mempunyai kewajiban (obligation) masakini untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatudengan cara tertentu. Kewajiban dapat berupa kewajibansecara hukum dan kewajiban konstruktif. Kewajibandapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensidari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.Suatu kewajiban konstruktif adalah kewajiban yangtimbul dari suatu tindakan entitas:(a) dengan suatu praktik masa lalu, kebijakan yang

dikeluarkan atau suatu Standar kini yang cukupspesifik, entitas telah mengindikasikan kepada pihaklain bahwa entitas akan menerima tanggung jawabtertentu; dan

Page 9: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.9Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) sebagai konsekuensi, entitas telah menciptakansuatu harapan yang valid kepada pihak lain bahwapihak lain akan melepas tanggung jawab tertentu.

2.18. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapatdilakukan dengan berbagai cara, misalnya, denganpembayaran kas; penyerahan aset lain; pemberian jasa;penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;atau konversi kewajiban menjadi ekuitas. Kewajiban jugadapat dihapuskan dengan cara lain, seperti krediturmelepaskan atau mengorbankan haknya.

Ekuitas

2.19. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelahdikurangi semua kewajiban. Mungkin saja ekuitasdisubklasifikasikan di dalam neraca. Sebagai contoh,dalam entitas yang berbentuk Perseroan Terbatas,subklasifikasi dapat meliputi dana yang dikontribusikanoleh pemegang saham, saldo laba dan keuntungan ataukerugian yang dilaporkan secara langsung dalam ekuitas.

Kinerja

2.20. Kinerja adalah hubungan antara penghasilan dan bebandari suatu entitas seperti disajikan dalam laporan labarugi. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atausebagai dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkatpengembalian investasi atau laba per saham. Unsur-unsur laporan keuangan yang secara langsung terkaitdengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban.Penghasilan dan beban didefinisikan lebih lanjut sebagaiberikut:(a) Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat

ekonomi selama periode pelaporan dalam bentukarus masuk atau peningkatan aset, atau penurunankewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitasyang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Page 10: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.10 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) Beban (expenses) adalah penurunan manfaatekonomi selama suatu periode akuntansi dalambentuk arus keluar atau penurunan aset, atauterjadinya kewajiban yang mengakibatkanpenurunan ekuitas yang tidak terkait dengandistribusi kepada penanam modal.

2.21. Pengakuan penghasilan dan beban dalam laporan labarugi dihasilkan secara langsung dari pengakuan danpengukuran aset dan kewajiban. Kriteria pengakuanpenghasilan dan beban dibahas lebih lanjut dalamparagraf 2.24-2.29

Penghasilan

2.22. Definisi penghasilan (income) meliputi baik pendapatan(revenues) maupun keuntungan (gains).(a) Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam

pelaksanaan aktivitas normal entitas dan mengacupada beberapa istilah seperti penjualan, penghasilanjasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa.

(b) Keuntungan mencerminkan pos lainnya yangmemenuhi definisi penghasilan namun bukanpendapatan. Ketika keuntungan diakui dalamlaporan laba rugi, biasanya disajikan secara terpisahkarena informasi mengenai pos tersebut bergunadalam pengambilan keputusan ekonomi.

Beban

2.23. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun bebanyang timbul dalam pelaksanaan aktivitas normal entitas.(a) Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas

normal entitas meliputi, misalnya, beban pokokpenjualan, upah dan penyusutan. Beban tersebutbiasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnyaaset seperti kas dan setara kas, persediaan dan asettetap.

Page 11: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.11Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhidefinisi beban yang mungkin, atau mungkin tidak,timbul dari aktivitas normal entitas. Ketika kerugiandiakui dalam laporan laba rugi, biasanya disajikansecara terpisah karena pengetahuan mengenai postersebut berguna untuk tujuan pengambilankeputusan ekonomi.

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan

2.24. Pengakuan (recognition) merupakan prosespembentukan dalam neraca atau laporan laba rugisebagai suatu pos yang memenuhi definisi suatu unsurdan memenuhi kriteria sebagai berikut:(a) kemungkinan besar (probable) bahwa manfaat

ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akanmengalir dari atau ke dalam entitas; dan

(b) pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapatdiukur dengan andal.

2.25. Kelalaian untuk mengakui pos semacam itu tidak dapatdikoreksi melalui pengungkapan kebijakan akuntansiyang digunakan maupun melalui catatan atas laporankeuangan atau materi penjelasan.

Probabilitas manfaat ekonomi masa depan

2.26. Konsep probabilitas digunakan dalam kriteria pengakuanyang mengacu pada tingkat ketidakpastian bahwamanfaat ekonomi masa depan yang terkait dengan postersebut akan mengalir ke atau dari dalam entitas.Penilaian tingkat ketidakpastian yang melekat pada arusmanfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar buktiyang terkait dengan kondisi yang tersedia pada akhirperiode pelaporan saat penyusunan laporan keuangan.Penilaian itu dibuat secara individu untuk pos-pos yangsignifikan secara individu, dan untuk kelompok dari suatu

Page 12: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.12 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

populasi yang besar dari pos-pos yang tidak signifikansecara individu.

Keandalan pengukuran

2.27. Kriteria kedua untuk pengakuan suatu pos adalah adatidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal.Dalam banyak kasus, biaya atau nilai suatu pos diketahui.Dalam kasus lainnya biaya atau nilai tersebut harusdiestimasi. Penggunaan estimasi yang layak merupakanbagian penting dalam penyusunan laporan keuangantanpa mengurangi tingkat keandalan. Namun demikian,jika estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, postersebut tidak diakui dalam neraca atau laporan laba rugi.

2.28. Suatu pos yang pada saat tertentu tidak dapat memenuhikriteria pengakuan dapat memenuhi syarat untuk diakuidi masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaanyang terjadi kemudian.

2.29. Suatu pos yang gagal memenuhi kriteria pengakuan tetapperlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan,materi penjelasan atau skedul tambahan. Pengungkapanini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai postersebut dipandang relevan untuk mengevaluasi posisikeuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatuentitas oleh pemakai laporan keuangan.

Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan

2.30. Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yangdigunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban,penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Prosesini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu.Standar ini secara spesifik menetapkan dasar pengukuranyang harus digunakan entitas untuk setiap jenis aset,kewajiban, penghasilan, dan beban.

Page 13: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.13Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

2.31. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dannilai wajar:(a) Untuk aset, biaya historis adalah jumlah kas atau

setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar daripembayaran (consideration) yang diberikan untukmemperoleh aset pada saat akuisisi. Untukkewajiban, kewajiban dicatat sebesar kas atausetara kas yang diterima atau sebesar nilai wajardari aset non-kas yang diterima dalam pertukaranuntuk kewajiban pada saat kewajiban tersebutterjadi.

(b) Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untukmempertukarkan suatu aset, atau untukmenyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihakyang berkeinginan dan memiliki pengetahuanmemadai dalam suatu transaksi dengan wajar(arm’s length transaction).

Pengakuan pervasif dan dasar pengukuran

2.32. Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset,kewajiban, penghasilan dan beban dalam Standar inididasarkan pada prinsip pervasif dari Kerangka DasarPenyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan.Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu dalamStandar ini untuk transaksi atau peristiwa lain, makaentitas menetapkan kebijakan akuntansi yang sesuaiberdasarkan hirarki dalam paragraf 10.3. Tingkat keduadari hirarki tersebut mensyaratkan entitas untukmenggunakan prinsip pengakuan dan pengukuranpervasif yang dijelaskan lebih lanjut dalam paragraf 2.33-2.43.

Dasar akrual

2.33. Suatu entitas harus menyajikan laporan keuangan, kecualilaporan arus kas, dengan menggunakan dasar akrual.Dalam dasar akrual, setiap pos diakui sebagai aset,

Page 14: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.14 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kewajiban, ekuitas, penghasilan dan beban (unsur-unsurlaporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteriapengakuan untuk pos-pos tersebut.

Pengakuan dalam laporan keuangan

Aset

2.34. Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwamanfaat ekonominya di masa depan diperoleh entitasdan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapatdiukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca jikapengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominyadipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitassetelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatiftransaksi semacam itu menimbulkan pengakuan bebandalam laporan laba rugi.

Kewajiban

2.35. Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinanbahwa pengeluaran sumber daya yang mengandungmanfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikankewajiban (obligation) sekarang dan jumlah yang harusdiselesaikan dapat diukur dengan andal.

Penghasilan

2.36. Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung daripengakuan aset dan kewajiban. Penghasilan diakui dalamlaporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masadepan yang berkaitan dengan peningkatan aset ataupenurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukurdengan andal.

Page 15: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.15Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Beban

2.37. Pengakuan beban merupakan akibat langsung daripengakuan aset dan kewajiban. Beban diakui dalamlaporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masadepan yang berkaitan dengan penurunan aset ataupeningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukurdengan andal.

Keuntungan atau kerugian

2.38. Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan aritmatikantara penghasilan dan beban. Hal tersebut bukanmerupakan suatu unsur laporan keuangan yang terpisah,dan suatu prinsip pengakuan yang terpisah tidakdiperlukan.

2.39. Standar ini tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalamneraca yang tidak memenuhi definisi aset atau kewajibandengan mengabaikan apakah pos-pos tersebutmerupakan hasil dari penerapan matching concept.

Pengukuran pada saat pengakuan awal

2.40. Pada saat pengakuan awal, suatu entitas mengukur asetdan kewajiban pada biaya historis kecuali Standar inimensyaratkan pengukuran awal dengan dasar yang lain

Pengukuran setelah pengakuan awal

Aset keuangan dan kewajiban keuangan

2.41. Setelah pengakuan awal, suatu entitas mengukur asetkeuangan dan kewajiban keuangan denganmenggunakan biaya perolehan atau biaya perolehan yangdiamortisasi.

Page 16: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.16 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aset non keuangan

2.42. Sebagian besar aset non-keuangan entitas pada awalnyadiakui dengan biaya historis kemudian setelah pengakuanawal diukur dengan dasar pengukuran lain. Contoh,entitas mengukur aset tetap dengan nilai mana yanglebih rendah antara harga perolehan yang telahdisusutkan dengan nilai wajar dikurangi biaya penjualan,dan mengukur persediaan dengan nilai mana yang lebihrendah antara harga perolehan dan harga penjualandikurangi biaya-biaya untuk menyelesaikan dan biayauntuk menjual. Pengukuran aset pada nilai yang lebihrendah diharapkan untuk memastikan bahwa aset tidakdiukur pada nilai yang lebih tinggi dari harapan entitasuntuk memulihkan nilai aset tersebut dari penjualan ataumenggunakan aset tersebut.

Kewajiban non keuangan

2.43. Sebagian besar kewajiban non-keuangan diukur denganestimasi terbaik terhadap jumlah kewajiban yangdisyaratkan untuk diselesaikan pada tanggal pelaporan.

Saling hapus

2.44. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengankewajiban, atau penghasilan dengan beban, kecualidisyaratkan atau diijinkan Standar ini.(a) pengukuran nilai aset secara netto akibat adanya

penyisihan contoh, penyisihan persediaan ataskeusangan persediaan dan penyisihan piutang taktertagih tidak boleh saling hapus.

(b) Jika aktivitas normal entitas bukan pembelian danpenjualan aset tidak lancar, namun hanya investasidan pengoperasian aset, maka entitas melaporkankeuntungan dan kerugian atas penjualan aset denganmengurangi hasil penjualan dengan jumlah tercatataset dan beban-beban yang terkait dengan penjualan.

Page 17: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.17Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 3Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian wajar

3.1 Laporan keuangan menyajikan dengan wajar, posisikeuangan, kinerja keuangan serta perubahan aruskas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkanpenyajian jujur (faithful representation) sebagai dampaktransaksi, peristiwa lain dan kondisi yang sesuai dengandefinisi dan kriteria pengakuan atas aset, kewajiban,penghasilan dan beban yang dijelaskan dalam Bab 2Konsep dan Prinsip Pervasif. Penerapan Standar ini olehentitas kecil dan menengah, dengan pengungkapantambahan jika diperlukan, menghasilkan laporan keuanganyang wajar atas posisi keuangan, kinerja, dan arus kasdari entitas kecil dan menengah. Pengungkapantambahan diperlukan ketika kepatuhan yang spesifik atasStandar ini tidak cukup memungkinkan bagi pemakaiuntuk memahami dampak dari transaksi tertentu,peristiwa lain dan kondisi posisi keuangan dan kinerjaentitas.

Kepatuhan terhadap SAK UKM

3.2 Suatu entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAKUKM, membuat suatu pernyataan eksplisit yangmenyatakan menerapkan Standar ini secara penuh ataskepatuhannya pada SAK UKM dalam catatan ataslaporan keuangan. Laporan keuangan tidak bolehmenyatakan mematuhi SAK UKM kecuali jika mematuhisemua persyaratan dalam Standar ini.

Kelangsungan usaha

3.3 Pada saat menyiapkan laporan keuangan, manajemensuatu entitas yang menggunakan Standar ini harusmembuat penilaian kemampuan entitas terhadap

Page 18: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.18 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kelangsungan usaha. Suatu entitas akan terusberlangsung kecuali jika manajemen bermaksudmelikuidasi entitas tersebut atau menghentikan operasi,atau tidak mempunyai alternatif lain kecuali melakukanhal-hal tersebut. Ketika manajemen menyadari hal ini,dalam membuat penilaian tentang ketidakpastianmaterial terkait dengan peristiwa atau kondisi yangmengakibatkan keraguan signifikan terhadapkemampuan entitas untuk melanjutkan usaha, entitasharus mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Ketikaentitas tidak menyiapkan laporan keuangan berdasarkankelangsungan usaha, fakta tersebut harus diungkapkan,bersama dengan dasar penyiapan laporan keuangan danalasan mengapa entitas tidak dipandang dalamkelangsungan usaha.

Frekuensi pelaporan

3.4 Entitas harus menyajikan secara lengkap laporankeuangan (termasuk informasi komparatif) minimum satutahun sekali. Ketika akhir periode pelaporan berubahdan laporan keuangan tahunan telah disajikan untukperiode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satutahun, entitas harus mengungkapkan:(a) fakta tersebut;(b) alasan penggunaan untuk periode lebih panjang atau

lebih pendek; dan(c) fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba

rugi, laporan perubahan ekuitas, Laporan labarugi dan saldo laba, laporan arus kas dan catatanatas laporan keuangan yang terkait adalah tidakdapat seluruhnya diperbandingkan.

Penyajian yang konsisten

3.5 Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporankeuangan antar periode harus konsisten kecuali:

Page 19: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.19Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasientitas atau perubahan penyajian ataupengklasifikasian yang menghasilkan penyajianyang lebih tepat dengan tidak mengabaikan kriteriapemilihan dan penerapan kebijakan akuntansidalam Bab 10 Kebijakan, Estimasi danKesalahan Akuntansi ; atau

(b) Standar ini mensyaratkan suatu perubahanpenyajian.

3.6 Jika penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalamlaporan keuangan diubah, entitas harus mereklasifikasijumlah komparatif kecuali jika reklasifikasi tidakpraktis. Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikutjika jumlah komparatif direklasifikasi:(a) sifat reklasifikasi;(b) jumlah setiap pos atau kelompok dari pos yang

direklasifikasi; dan(c) alasan reklasifikasi.

3.7 Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis, makaentitas harus mengungkapkan:(a) alasan reklasifikasi jumlah komparatif tidak

dilakukan; dan(b) sifat penyesuaian yang telah dibuat jika jumlah

komparatif direklasifikasi.

Informasi komparatif

3.8 Informasi harus diungkapkan secara komparatif denganperiode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh Standarini (termasuk informasi dalam laporan keuangan dancatatan atas laporan keuangan). Entitas memasukkaninformasi komparatif untuk informasi naratif dandeskriptif apabila relevan untuk pemahaman laporankeuangan periode berjalan.

Page 20: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.20 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Materialitas dan agregasi

3.9 Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporankeuangan sedangkan yang tidak material digabungkandengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yangsejenis.

3.10 Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalammencatat suatu pos dianggap material jika, baik secaraindividual maupun bersama-sama, dapat memengaruhipengguna laporan dalam pengambilan keputusanekonomi. Untuk menentukan materialitas suatu pos makabesaran dan sifat unsur tersebut harus dianalisis yangmasing-masing dapat menjadi faktor penentu.

Laporan keuangan lengkap

3.11 Laporan keuangan entitas meliputi:(a) neraca(b) laporan laba rugi(c) laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan:

(i) seluruh perubahan dalam ekuitas, atau(ii) perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul

dari transaksi dengan pemilik dalamkapasitasnya sebagai pemilik;

(d) laporan arus kas; dan(e) catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan

kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasipenjelasan lainnya.

3.12 Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas yangmuncul dari laba atau rugi, pembayaran dividen, koreksikesalahan mendasar periode yang lalu, dan perubahankebijakan akuntansi selama periode laporan keuangandisajikan maka entitas dapat menyajikan laporan ataspenghasilan dan saldo laba sebagai pengganti laporanlaba rugi dan laporan perubahan ekuitas.

Page 21: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.21Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

3.13 Karena paragraf 3.12 mensyaratkan jumlah komparatifterhadap periode sebelumnya untuk semua jumlah yangdilaporkan dalam laporan keuangan (apakah dalamlaporan keuangan atau dalam catatan atas laporankeuangan), suatu laporan keuangan lengkap berartibahwa suatu entitas harus menyajikan minimum dua darisetiap laporan keuangan yang disyaratkan dan catatanatas laporan keuangan yang terkait.

3.14 Dalam suatu laporan keuangan lengkap, suatu entitasmenyajikan setiap laporan keuangan dengan keunggulanyang sama.

3.15 Entitas dapat menggunakan judul untuk laporan keuanganselain yang digunakan dalam Standar ini sepanjang tidakmenyesatkan

Identifikasi laporan keuangan

3.16 Entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiaplaporan keuangan dan catatan atas laporan keuangannyadan membedakan laporan keuangan tersebut dariinformasi lain dalam dokumen yang sama. Di sampingitu, informasi berikut ini disajikan dan diulangi, bilamanaperlu, pada setiap halaman laporan keuangan:(a) nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama

tersebut sejak laporan periode terakhir;(b) cakupan laporan keuangan, apakah mencakup

hanya satu entitas atau beberapa entitas;(c) tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan

keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiapkomponen laporan keuangan;

(d) mata uang pelaporan, seperti didefinisikan pada Bab27 Transaksi dalam Mata Uang Asing; dan

(e) pembulatan angka yang digunakan dalam penyajianlaporan keuangan.

Page 22: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.22 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 4Neraca

Tujuan

4.1 Neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitasentitas pada suatu saat tertentu.

Informasi yang disajikan dalam neraca

4.2 Neraca, minimal mencakup pos-pos berikut:(a) kas dan setara kas;(b) piutang usaha dan piutang lainnya;(c) aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang

ditunjukkan pada (a), (b) dan (h));(d) persediaan;(e) aset tetap;(f) aset tidak berwujud;(g) aset biolojik;(h) investasi yang dicatat dengan metode ekuitas;(i) total aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai

dimiliki untuk dijual dan aset yang dikelompokkandalam aset yang akan dilepaskan yangdiklasifikasikan dimiliki untuk dijual sesuai denganBab 31 Operasi yang Dihentikan dan Aset yangDimiliki untuk Dijual;

(j) utang usaha dan utang lainnya;(k) kewajiban keuangan (kecuali jumlah dari (j) dan

(n);(l) aset dan kewajiban pajak kini;(m) kewajiban yang termasuk dalam kelompok yang

akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagaidimiliki untuk dijual;

(n) Kewajiban diestimasi;(o) hak minoritas, disajikan secara terpisah dalam

ekuitas pemilik saham induk; dan(p) ekuitas yang terkait dengan pemilik saham induk.

Page 23: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.23Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

4.3 Entitas harus menyajikan pos tambahan, judul dan subtotaldalam neraca jika penyajian seperti itu relevan dalamrangka pemahaman terhadap posisi keuangan entitas.

4.4 Standar ini tidak menentukan format atau urutanterhadap pos-pos yang disajikan.

Perbedaan aset lancar dan tidak lancar dan kewajibanjangka pendek dan jangka panjang

4.5 Entitas harus menyajikan aset lancar dan aset tidaklancar, dan kewajiban jangka pendek dan kewajibanjangka panjang, sebagai suatu klasifikasi yang terpisahdalam neraca sesuai paragraf 4.6-4.9, kecuali jikapenyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasiyang andal dan lebih relevan. Apabila pengecualiantersebut diterapkan, semua aset dan kewajiban harusdisajikan berdasarkan likuiditasnya.

Aset lancar

4.6 Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika asettersebut:(a) diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual

atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasinormal entitas; atau

(b) dimiliki untuk diperdagangkan(c) diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12

bulan setelah periode pelaporan; atau(d) berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi

penggunaannya dari pertukaran atau digunakanuntuk menyelesaikan kewajiban paling lamaduabelas bulan setelah periode pelaporan.

4.7 Entitas harus mengklasifikasikan semua aset lainnyasebagai tidak lancar. Apabila siklus operasi normal entitastidak dapat diidentifikasi dengan jelas, siklus operasidiasumsikan 12 bulan.

Page 24: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.24 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kewajiban jangka pendek

4.8 Entitas harus mengklasifikasikan kewajiban sebagaikewajiban jangka pendek, jika:(a) diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu

siklus normal operasi entitas;(b) dimiliki untuk diperdagangkan(c) kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu

dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau(d) entitas tidak memiliki alasan untuk menunda

penyelesaian kewajiban paling lama dua belas bulansetelah periode pelaporan.

4.9 Entitas harus mengklasifikasikan semua kewajiban lainsebagai kewajiban jangka panjang.

Urutan pos dan format pos dalam neraca

4.10 Standar ini tidak menentukan format atau urutanterhadap pos-pos yang akan disajikan. Paragraf 4.2hanya menyediakan daftar pos-pos yang berbeda baiksifat atau fungsinya untuk menjamin penyajian yangterpisah dalam neraca. Sebagai tambahan:(a) pos yang terpisah akan dibentuk apabila ukuran, sifat

atau fungsi dari pos atau agregasi terhadap pos-pos yang serupa membuat penyajian terpisahmenjadi relevan untuk memahami posisi keuanganentitas; dan

(b) uraian yang digunakan dan urutan pos-pos atauagregasi terhadap pos-pos yang sejenis mungkindiamandemen sesuai sifat entitas dan transaksinya,untuk menyediakan informasi yang relevan dalamrangka suatu pemahaman atas posisi keuanganentitas tersebut.

4.11 Pertimbangan apakah pos-pos tambahan disajikansecara terpisah adalah didasarkan pada suatu penilaiandari:

Page 25: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.25Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) sifat dan likuiditas aset;(b) fungsi aset dalam entitas; dan(c) jumlah, sifat dan waktu kewajiban.

Informasi yang disajikan baik dalam neraca maupundalam catatan atas laporan keuangan

4.12 Entitas harus mengungkapkan, baik dalam neracamaupun dalam catatan atas laporan keuangan,subklasifikasi berikut atas pos yang disajikan terpisah:(a) kelompok aset tetap sesuai Bab 16 Aset Tetap;(b) jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak

yang memiliki hubungan istimewa, pelunasandipercepat dan jumlah lainnya;

(c) kelompok persediaan sesuai Bab 12 Persediaan,seperti barang dagangan, persediaan untuk produksi,bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi;

(d) cadangan imbalan kerja dan penyisihan lainnya;dan

(e) kelompok ekuitas, seperti tambahan modal disetor,premi saham, saldo laba dan pos-pos penghasilandan beban yang, seperti disyaratkan dalam Standarini, diakui secara langsung dalam ekuitas.

4.13 Entitas dengan modal saham harus mengungkapkan hal-hal berikut, baik dalam neraca maupun dalam catatanatas laporan keuangan:(a) untuk setiap kelompok modal saham:

(i) jumlah saham yang telah diotorisasi;(ii) jumlah saham yang telah diterbitkan dan

dibayar penuh dan yang belum dibayar penuh;(iii) nilai nominal per lembar saham, atau bahwa

saham tidak memiliki nilai nominal;(iv) suatu rekonsiliasi jumlah saham beredar pada

awal dan akhir periode pelaporan;(v) hak, preferensi dan pembatasan terhadap

kelompok tersebut termasuk pembatasanterhadap distribusi dividen dan penarikan modal;

Page 26: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.26 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(vi) penyertaan dalam entitas lain yang dimilikientitas atau entitas anak atau entitas asosiasi;

(vii) saham yang disediakan untuk penerbitanberdasarkan opsi dan perjanjian untuk menjualsaham, termasuk jumlah dan ketentuannya; dan

(b) suatu uraian setiap cadangan dalam ekuitas.

4.14 Entitas tanpa modal saham, seperti persekutuan atau waliamanat, harus mengungkapkan informasi setara denganyang disyaratkan dalam paragraf 4.13(a), yangmenunjukkan perubahan sepanjang periode untuk setiapkategori ekuitas, dan hak, preferensi dan pembatasanuntuk setiap kategori ekuitas.

Page 27: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.27Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 5Laporan Laba Rugi

Tujuan

5.1 Laporan laba rugi menyajikan penghasilan danbeban entitas untuk suatu periode.

5.2 Laporan laba rugi memasukkan semua pos beban danpenghasilan yang diakui dalam suatu periode kecualiStandar ini mensyaratkan lain. Standar ini memberikanperlakuan berbeda terhadap dampak perbaikan ataskesalahan mendasar dan perubahan kebijakanakuntansi disajikan sebagai penyesuaian terhadap periodeyang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugidalam periode terjadinya perubahan (lihat Bab 10Kebijakan, Estimasi dan Kesalahan Akuntansi); dan

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi

5.3 Laporan laba rugi entitas disajikan sebagai jumlah pos-pos terpisah dalam satu periode. Laporan laba rugiminimal mencakup pos-pos berikut:(a) pendapatan;(b) biaya-biaya keuangan;(c) bagian dari laba atau rugi investasi dalam entitas

asosiasi dan joint ventures yang dihitung denganmenggunakan metode ekuitas;

(d) beban pajak;(e) suatu jumlah total yang berisi (i) laba atau rugi

setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan(ii) pengakuan keuntungan atau kerugian setelahpajak yang diukur pada nilai wajar setelah dikurangibiaya penjualan atau pelepasan aset atau kelompokyang dilepas dari operasi yang dihentikan (lihatBab 31 Operasi yang Dihentikan dan Aset yangDimiliki untuk Dijual); dan

(f) laba atau rugi.

Page 28: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.28 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

5.4 Entitas mengungkapkan secara terpisah pos-pos berikutdalam laporan laba rugi sebagai alokasi laba atau rugiperiode berjalan:(a) laba atau rugi yang diatribusikan kepada hak

minoritas; dan(b) laba atau rugi yang diatribusikan kepada pemilik

ekuitas entitas induk

5.5 Entitas menyajikan pos terpisah tambahan, judul dansubtotal pada laporan laba rugi jika penyajian tersebutrelevan untuk lebih memahami kinerja keuangan entitas.

5.6 Entitas tidak menyajikan atau mengungkapkan pospenghasilan dan beban sebagai “pos luar biasa”, baikdalam laporan laba rugi maupun dalam catatan ataslaporan keuangan.

Informasi yang disajikan baik di laporan laba rugi ataucatatan atas laporan keuangan

5.7 Entitas mengungkapkan secara terpisah sifat dan jumlahkomponen material dari penghasilan dan beban.Pengungkapan tersebut meliputi:(a) penghapusan persediaan pada harga jual dikurangi

biaya penyelesaian dan biaya untuk menjual, dankebalikannya;

(b) penghapusan aset tetap pada nilai wajar dikurangibiaya untuk menjual, dan kebalikannya;

(c) restrukturisasi aktivitas entitas dan pemulihanpenyisihan untuk biaya restrukturisasi;

(d) pelepasan pos aset tetap;(e) pelepasan investasi;(f) operasi yang dihentikan;(g) penyelesaian litigasi; dan(h) pemulihan penyisihan.

Page 29: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.29Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Analisis beban

5.8 Entitas menyajikan suatu analisis beban denganmenggunakan suatu klasifikasi berdasarkan sifat biayaatau fungsi biaya dalam entitas, mana yang memberikaninformasi yang lebih andal dan relevan.

Analisis menggunakan sifat beban(a) Berdasarkan metode ini, beban dikumpulkan dalam

laporan laba rugi berdasarkan sifatnya (contoh,penyusutan, pembelian bahan baku, biayatransportasi, imbalan kerja dan biaya iklan), dan tidakdialokasikan kembali antara berbagai fungsi dalamentitas.

Analisis menggunakan fungsi beban(b) berdasarkan metode ini, beban dikumpulkan sesuai

fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau,sebagai contoh, biaya aktivitas distribusi atauaktivitas administrasi. Sekurang-kurangnya, entitasharus mengungkapkan biaya penjualannya sesuaimetode ini terpisah dari beban lainnya.

5.9 Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis ini padalaporan laba rugi. Ilustrasi laporan keuangan melengkapiStandar ini termasuk contoh-contoh penyajian keduaanalisis di atas.

5.10 Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkanfungsi mengungkapkan informasi tambahan berdasarkansifat beban, termasuk penyusutan dan bebanamortisasi dan beban imbalan kerja.

Page 30: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.30 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 6Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi

dan Saldo Laba

Laporan perubahan ekuitas

Tujuan

6.1 Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugientitas untuk suatu periode, pos penghasilan dan bebanyang diakui secara langsung dalam ekuitas untukperiode tersebut, pengaruh perubahan kebijakanakuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalamperiode tersebut, dan (tergantung pada format laporanperubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlahinvestasi oleh, dan dividen dan distribusi lain ke, pemilikekuitas selama periode tersebut.

Informasi yang disajikan di laporan perubahan ekuitas

6.2 Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yangditunjukkan dalam laporan:(a) laba atau rugi untuk periode;(b) setiap pos penghasilan dan beban beserta jumlahnya

untuk periode berjalan, sebagaimana disyaratkanoleh Standar ini, yang dibukukan secara langsungdalam ekuitas;

(c) total penghasilan dan beban untuk periode berjalan(dihitung sebagai jumlah dari (a) dan (b)),menggambarkan secara terpisah total jumlah yangdapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitasinduk dan kepada pemegang hak minoritas; dan

(d) untuk setiap komponen ekuitas,pengaruh perubahankebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yangdiakui sesuai Bab 10 Kebijakan, Estimasi danKesalahan Akuntansi.

Page 31: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.31Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Informasi yang disajikan di laporan perubahan ekuitasatau catatan atas laporan keuangan

6.3 Entitas juga menyajikan, di laporan perubahan ekuitasatau di catatan atas laporan keuangan:(a) jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi lain

kepada, pemilik ekuitas, yang menunjukkan secaraterpisah penerbitan saham, transaksi saham treasuri,dan dividen dan distribusi lain kepada pemilik ekuitas;

(b) saldo laba (akumulasi laba atau rugi) pada awal danakhir periode pelaporan dan perubahan selamaperiode; dan

(c) rekonsiliasi antara jumlah tercatat setiap jeniskontribusi ekuitas dan pos penghasilan dan bebanyang diakui secara langsung dalam ekuitas (lihatparagraf 6.2(b)) pada awal dan akhir periode,dengan tiap perubahan diungkapkan secara terpisah.

Laporan laba rugi dan saldo laba

Tujuan

6.4 Laporan laba rugi dan saldo laba menyajikan labaatau rugi entitas dan perubahan saldo laba untuk suatuperiode pelaporan. Paragraf 3.16 mengijinkan entitasuntuk menyajikan laporan laba rugi dan saldo labamenggantikan laporan laba rugi dan laporan perubahanekuitas jika perubahan pada ekuitas hanya berasal darilaba atau rugi, pembayaran dividen, koreksi kesalahanperiode lalu, dan perubahan kebijakan akuntansi.

Informasi yang disajikan di laporan laba rugi dan saldolaba

6.5 Entitas menyajikan di laporan laba rugi dan saldo laba,pos-pos berikut sebagai tambahan atas informasi yangdisyaratkan dalam Bab 5 Laporan Laba Rugi:

Page 32: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.32 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) saldo laba pada awal periode pelaporan;(b) dividen yang diumumkan dan dibayarkan atau

terutang selama periode;(c) penyajian kembali saldo laba untuk koreksi

kesalahan periode lalu;(d) penyajian kembali saldo laba atas perubahan

kebijakan akuntansi; dan(e) saldo laba pada akhir periode pelaporan.

Page 33: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.33Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 7Laporan Arus Kas

Tujuan

7.1 Laporan arus kas menyajikan informasi perubahanhistoris atas kas dan setara kas entitas, yangmenunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadiselama periode dari aktivitas operasi, investasi, danpendanaan.

7.2 Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangkapendek bukan untuk tujuan investasi atau lainnya. Olehkarena itu, investasi umumnya diklasifikasikan sebagaisetara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalamwaktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan.Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitaspendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jikacerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu danmerupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaankas entitas, maka cerukan tersebut termasuk komponenkas dan setara kas.

Isi

7.3 Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkanarus kas untuk suatu periode dan diklasifikasikanmenurut aktivitas operasi, aktivitas investasi danaktivitas pendanaan.

Aktivitas operasi

7.4 Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dariaktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Olehkarena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal daritransaksi dan peristiwa lain dan kondisi yangmemengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kasdari aktivitas operasi adalah:

Page 34: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.34 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;(b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan

pendapatan lain;(c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;(d) pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan(e) pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan

kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusussebagai bagian dari aktivitas pendanaan daninvestasi;

(f) penerimaan dan pembayaran kas dari investasi,pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuktujuan perdagangan, yang sejenis dengan persediaanyang dimaksudkan untuk dijual kembali.

Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik,dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yangdimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi. Tetapi,arus kas yang menyangkut transaksi semacam itumerupakan arus kas dari aktivitas investasi.

Aktivitas investasi

7.5 Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkanpengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yangbertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kasmasa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitasinvestasi adalah:(a) pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap

(termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), asettidak berwujud (termasuk biaya pengembangan yangdikapitalisasi) dan aset jangka panjang lainnya;

(b) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidakberwujud dan aset jangka panjang lainnya;

(c) pembayaran kas untuk perolehan instrumen ekuitasatau utang entitas lain dan bunga dalam jointventure (selain pembayaran untuk instrumen yangdiklasifikasikan sebagai kas atau setara kas ataudimiliki untuk tujuan perdagangan);

Page 35: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.35Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(d) penerimaan kas dari penjualan instrumen ekuitasatau instrumen utang dari entitas lain dan bunga darijoint venture (selain penerimaan dari instrumenyang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimilikiuntuk tujuan perdagangan);

(e) uang muka dan pinjaman yang dilakukan denganpihak lain;

(f) penerimaan kas dari pembayaran kembali uangmuka dan pinjaman yang dilakukan dengan pihaklain;

Aktivitas pendanaan

7.6 Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaanadalah:(a) penerimaan kas dari penerbitan saham atau

instrumen ekuitas lainnya;(b) pembayaran kas kepada para pemegang saham

untuk menarik atau menebus saham entitas;(c) penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel,

dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjanglainnya;

(d) pelunasan pinjaman; dan(e) pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo

kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan(finance lease).

Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi

7.7 Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasidengan menggunakan salah satu metode berikut ini:(a) metode langsung, dengan metode ini kelompok

utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluarankas bruto diungkapkan; atau

(b) metode tidak langsung, dengan metode ini laba ataurugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruhdari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral)

Page 36: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.36 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kasuntuk operasi di masa lalu dan masa depan, danunsur penghasilan atau beban yang berkaitan denganarus kas investasi atau pendanaan.

7.8 Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitasoperasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugidari dampak:(a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang

usaha selama periode berjalan;(b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan,

keuntungan dan kerugian valuta asing yang belumdirealisasi, laba entitas asosiasi yang belumdibagikan dan hak minoritas; dan

(c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kasinvestasi atau pendanaan.

7.9 Sebagai alternatif, arus kas neto dari aktivitas operasidisajikan dengan metode tidak langsung denganmenyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkandalam laporan laba rugi serta perubahan dalampersediaan, piutang usaha dan utang usaha selamaperiode.

Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi danpendanaan

7.10 Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utamapenerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yangberasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlahagregat arus kas yang berasal dari akuisisi dan daripelepasan aentitas nak atau unit usaha lain disajikansecara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dariaktivitas operasi.

Page 37: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.37Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bunga dan dividen

7.11 Entitas mengungkapkan secara terpisah arus kas daribunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan (bungayang dibayarkan meliputi jumlah yang dikapitalisasi sesuaikebijakan akuntansi yang dipilih dalam Bab 23 BiayaPinjaman). Entitas mengklasifikasikan arus kas secarakonsisten antar periode sebagai aktivitas operasi,investasi atau pendanaan.

7.12 Entitas mengklasifikasikan bunga yang dibayarkan danbunga dan dividen yang diterima sebagai arus kas operasikarena termasuk laba atau rugi. Sebagai alternatif, bungayang dibayarkan dan bunga dan dividen yang diterimadapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan danarus kas investasi, karena merupakan biaya perolehansumber daya keuangan atau hasil investasi.

7.13 Dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasi sebagai aruskas pendanaan karena merupakan biaya perolehansumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yangdibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai komponen aruskas dari aktivitas operasi karena dividen dibayarkan dariarus kas operasi.

Pajak penghasilan

7.14 Entitas mengungkapkan secara terpisah arus kas yangberkaitan dengan pajak penghasilan danmengklasifikasikannya sebagai arus kas aktivitas operasikecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikandengan aktivitas pendanaan dan investasi. Jika arus kaspajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas,maka jumlah keseluruhan pajak yang dibayar harusdiungkapkan.

Page 38: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.38 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Transaksi non kas

7.15 Entitas mengeluarkan dari laporan arus kas, transaksiinvestasi dan pendanaan yang tidak memerlukanpenggunaan kas atau setara kas. Entitas mengungkapkantransaksi semacam itu dalam laporan keuangansehingga memberikan semua informasi yang relevanmengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

7.16 Banyak aktivitas investasi dan pendanaan yang tidakmempunyai dampak langsung terhadap arus kas saat inimeskipun memengaruhi struktur aset dan modal entitas.Tidak dimasukkannya transaksi bukan kas dalam laporanarus kas adalah konsisten dengan tujuan laporan aruskas sebab transaksi tersebut tidak memengaruhi aruskas dalam periode berjalan. Contoh transaksi nonkasadalah:(a) perolehan aset secara kredit atau melalui sewa

pembiayaan;(b) akuisisi entitas melalui emisi saham; dan(c) konversi utang menjadi modal.

Komponen kas dan setara kas

7.17 Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara kasdan menyajikan rekonsiliasi jumlah yang dilaporkan dilaporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikandi neraca.

Pengungkapan lain

7.18 Entitas mengungkapkan, bersama dengan pendapatmanajemen, jumlah kas dan setara kas yang signifikanyang dimiliki entitas, namun tidak dapat digunakan olehentitas. Hal ini karena pembatasan lalu lintas devisa,pembatasan hukum, atau alasan lainnya.

Page 39: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.39Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 8Catatan atas Laporan Keuangan

Tujuan

8.1 Catatan atas laporan keuangan berisi informasisebagai tambahan informasi yang disajikan dalamlaporan keuangan. Catatan atas laporan keuanganmemberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yangdisajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalamlaporan keuangan.

Struktur

8.2 Catatan atas laporan keuangan harus:(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan

laporan keuangan dan kebijakan akuntansikhusus yang digunakan, sesuai dengan paragraf 8.5dan 8.6;

(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalamStandar ini tetapi tidak disajikan dalam laporankeuangan; dan

(c) memberikan informasi tambahan yang tidakdisajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevanuntuk memahami laporan keuangan.

8.3 Catatan atas laporan keuangan disajikan secarasistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap posdalam laporan keuangan merujuk-silang ke informasiterkait dalam catatan atas laporan keuangan.

8.4 Secara normal urutan penyajian catatan atas laporankeuangan adalah sebagai berikut:(a) suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan SAK UKM (lihat paragraf3.2);

Page 40: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.40 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) ringkasan kebijakan akuntansi siginfikan yangditerapkan (lihat paragraf 8.5);

(c) informasi yang mendukung pos-pos laporankeuangan, sesuai dengan urutan penyajian setiapkomponen laporan keuangan dan urutan penyajianpos-pos tersebut.

(d) pengungkapan lain, termasuk:(i) kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi

(lihat Bab 20 Penyisihan dan Kontinjensi)dan komitmen kontraktual yang tidak diakui;

(ii) pengungkapan nonkeuangan;(iii) jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan

sebelum tanggal penyelesaian laporankeuangan, yang diotorisasi untuk diterbitkantetapi tidak diakui sebagai distribusi kepadapemilik ekuitas selama periode, dan jumlahdividen per saham terkait; dan

(iv) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidakdiakui.

Pengungkapan kebijakan akuntansi

8.5 Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikanharus mengungkapkan:(a) Dasar pengukuran yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan;(b) kebijakan akuntansi yang dipilih untuk suatu

peristiwa, transaksi, atau kondisi lain dalam halStandar ini mengijinkan pemilihan kebijakanakuntansi; dan

(c) kebijakan akuntansi lain yang digunakan yangrelevan untuk memahami laporan keuangan.

Informasi mengenai pertimbangan (judgement)

8.6 Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan manajemendalam proses penerapan kebijakan akuntansi danmempunyai pengaruh paling signifikan terhadap jumlah

Page 41: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.41Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang diakui dalam laporan keuangan, harus diungkapkansecara terpisah dari hal-hal yang melibatkan estimasi,dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan ataucatatan atas laporan keuangan lainnya (lihat paragraf8.7).

Informasi mengenai sumber pokok ketidakpastianestimasi

8.7 Informasi mengenai asumsi-asumsi pokok tentang masadepan dan sumber-sumber pokok lain untuk mengestimasiketidakpastian pada akhir periode pelaporan, yangmempunyai risiko signifikan yang menyebabkan adanyasuatu penyesuaian material terhadap jumlah tercatataset dan kewajiban dalam laporan keuangan tahunberikutnya, harus diungkapkan entitas dalam catatan ataslaporan keuangan. Terkait aset dan kewajiban tersebut,catatan atas laporan keuangan harus memasukkanrincian tentang:(a) sifat; dan(b) jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

Informasi mengenai persyaratan modal yangditentukan secara eksternal

8.8 Jika entitas adalah subjek yang terkena persyaratanmodal yang ditentukan secara eksternal, sifat persyaratandan pengelolaannya harus diungkapkan, termasuk apakahpersyaratan tersebut telah ditaati.

Page 42: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.42 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 9Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan

Keuangan Terpisah

Pengendalian

9.1 Kecuali diperkenankan oleh paragraf 9.2, entitas indukmenyajikan laporan keuangan konsolidasian atasinvestasi pada entitas anak sesuai dengan Standar ini.Laporan keuangan konsolidasian harus mencakupseluruh entitas anak dari entitas induk tersebut.

9.2 Entitas induk tidak menyajikan laporan keuangankonsolidasian jika:(a) entitas induk itu sendiri merupakan entitas anak ;

dan(b) entitas induk terakhir (ultimate parent) atau entitas

induk antara (intermediate parent) yangmenghasilkan laporan keuangan konsolidasian yangberlaku umum atau sesuai dengan PSAK atausesuai dengan Standar ini.

9.3 Entitas anak adalah suatu entitas yang dikendalikan olehentitas induk. Pengendalian adalah kewenangan untukmengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatuentitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitastersebut. Jika suatu entitas membuat suatu entitasbertujuan khusus (EBK) untuk mencapai tujuan tertentudan ditentukan (narrow and well-defined objective),maka entitas tersebut harus mengkonsolidasikan EBKtersebut ketika substansi hubungan keduanyamengindikasikan bahwa EBK tersebut dikendalikan olehentitas.

9.4 Pengendalian (control) dianggap ada apabila entitasinduk memiliki baik secara langsung atau tidak langsungmelalui entitas anak, lebih dari setengah hak suara darisuatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas

Page 43: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.43Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

bahwa kepemilikan tersebut tidak menunjukkan adanyapengendalian. Pengendalian dapat juga muncul ketikaentitas induk memiliki setengah atau kurang hak suarasuatu entitas tetapi memiliki:(a) mempunyai hak suara lebih dari setengah

berdasarkan suatu perjanjian dengan pemegangsaham lain;

(b) mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangandan operasional berdasarkan anggaran dasar atauperjanjian;

(c) mempunyai hak untuk menunjuk ataumemberhentikan mayoritas anggota dewan direksiatau badan yang setara dan pengendalian entitasdilakukan oleh oleh dewan atau badan tersebut; atau

(d) mempunyai hak untuk bertindak sebagai suaramayoritas dalam rapat dewan direksi atau badanyang setara dan pengendalian entitas dilakukan olehdewan atau badan tersebut

9.5 Entitas anak harus tetap dikonsolidasikan walaupunpemegang saham adalah organisasi modal ventura atauentitas yang serupa.

9.6 Entitas anak harus tetap dikonsolidasikan walaupunentitas anak tersebut mempunyai kegiatan usaha yangberbeda dengan kegiatan usaha entitas lain yangdikonsolidasikan. Informasi yang relevan diperlukanuntuk pengkonsolidasian entitas anak seperti itu danpengungkapan informasi tambahan dalam laporankeuangan konsolidasian tentang perbedaan kegiatanusaha entitas anak.

9.7 Entitas anak harus tetap dikonsolidasikan walaupunentitas anak beroperasi dalam yurisdiksi yang melakukanpembatasan transfer kas atau aset lain keluar dariyurisdiksi tersebut.

Page 44: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.44 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Prosedur konsolidasi

9.8 Laporan keuangan konsolidasian menyajikan informasikeuangan mengenai kelompok usaha sebagai suatuentitas ekonomi tunggal. Dalam menyusun laporankeuangan konsolidasian, entitas harus:(a) menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan

entitas anak dengan menggabungkan pos-pos aset,kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban;

(b) mengeliminasi jumlah tercatat penyertaan entitasinduk pada masing-masing entitas anak dan ekuitasentitas anak yang menjadi bagian entitas induk;

(c) mengukur hak minoritas atas laba atau rugikonsolidasian entitas anak untuk periodepelaporan yang terpisah dari hak pemegang sahamentitas induk; dan

(d) mengukur hak minoritas atas aset bersih entitasanak konsolidasian secara tersendiri terpisah darihak pemegang saham entitas induk. Hak minoritasatas aset bersih terdiri atas:(i) jumlah hak minoritas pada tanggal awal

penggabungan; dan(ii) bagian pemegang saham minoritas atas

perubahan ekuitas sejak tanggal penggabungan.

Hak suara potensial

9.9 Ketika hak suara potensial ada (seperti hak suara akibatdari pelaksanaan opsi saham atau waran atau darikonversi sekuritas konvertibel), proporsi atas keuntunganatau kerugian dan perubahan dalam ekuitas dialokasikanke hak pemegang saham entitas induk dan hak minoritasdengan basis hak kepemilikan yang ada dan tidakmerefleksikan kemungkinan pelaksanaan atau konversihak suara potensial.

Page 45: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.45Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Saldo dan transaksi antar entitas

9.10 Seluruh saldo dan transaksi antar entitas dieliminasi,termasuk pendapatan, beban dan dividen. Keuntungandan kerugian akibat dari transaksi antar entitas dalamsatu grup yang diakui di aset juga dieliminasi seluruhnya,seperti persedian dan aset tetap. Namun, kerugian antarentitas yang mengindikasikan penurunan nilaimensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangankonsolidasian. Bab 26 Pajak Penghasilan diterapkanuntuk perbedaan temporer yang timbul dari eliminasikeuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksiantar entitas.

Keseragaman tanggal pelaporan

9.11 Laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yangdigunakan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian adalah laporan keuangan dengan tanggalpelaporan yang sama, kecuali jika hal tersebut tidakpraktis untuk dilakukan.

Keseragaman kebijakan akuntansi

9.12 Laporan keuangan konsolidasian harus disusun denganmenggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuktransaksi dan peristiwa sejenis dalam kondisi yang sama.Apabila suatu entitas dalam kelompok tersebutmenggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda, makadilakukan penyesuaian atas laporan keuangan entitastersebut dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian.

Akuisisi dan pelepasan entitas anak

9.13 Pendapatan dan beban entitas anak dimasukkan kelaporan keuangan konsolidasian sejak tanggal akuisisisampai tanggal entitas induk melepaskan pengendalian

Page 46: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.46 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

atas entitas anak tersebut. Perbedaan antara hasilpelepasan dengan jumlah tercatat pada tanggalpelepasan, termasuk jumlah kumulatif selisih nilai kursyang terkait dengan entitas anak yang diakui dalamekuitas sesuai Bab 27 Transaksi dalam Mata UangAsing, diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntunganatau kerugian pelepasan entitas anak.

9.14 Jika suatu entitas anak dilepas tetapi investor (entitasinduk yang lama) masih memegang sejumlah saham,maka saham tersebut dicatat sebagai aset keuangansesuai dengan Bab 11 Aset Keuangan dan KewajibanKeuangan sejak tanggal pelepasan entitas anak tersebut,sehingga entitas tersebut bukan merupakan entitasasosiasi atau pengendalian bersama entitas. Jumlahtercatat investasi pada tanggal pelepasan merupakanbiaya awal untuk mengukur aset keuangan tersebut.

Hak minoritas di entitas anak

9.15 Entitas harus menyajikan hak minoritas dalam neracakonsolidasian di dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas indukseperti dipersyaratkan oleh paragraf 4.2(o).

9.16 Entitas harus mengungkapkan hak minoritas atas labaatau rugi kelompok usaha yang disajikan terpisah dilaporan laba rugi konsolidasian sebagaimanadipersyaratkan oleh paragraf 5.4.

9.17 Kerugian entitas anak yang dikonsolidasikan yangditanggung minoritas dapat melebihi hak minoritas atasekuitas entitas anak tersebut. Kelebihan tersebut dankerugian selanjutnya yang ditanggung pemegang sahamminoritas dialokasikan ke pemegang saham mayoritas,kecuali pemegang saham minoritas memiliki kewajibanyang mengikat dan mampu menambah investasinyauntuk mengganti kerugian tersebut. Jika entitas anakkemudian melaporkan laba, maka laba tersebut

Page 47: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.47Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dialokasikan kepada hak pemegang saham mayoritassampai dipulihkannya kerugian bagian minoritas yangtelah dialokasikan ke pemegang saham mayoritas.

Laporan keuangan terpisah

9.18 Paragraf 9.1 mensyaratkan entitas induk untukmenyusun laporan keuangan konsolidasian. Standar initidak mensyaratkan entitas induk untuk menyusunlaporan keuangan terpisah untuk entitas induk atauentitas anak secara individual. Jika laporan keuanganterpisah untuk entitas induk disusun, maka entitas indukharus menerapkan kebijakan akuntansi untuk seluruhinvestasi di entitas anak, pengendalian bersamaentitas dan entitas asosiasi yang tidak diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual sebesar;(a) biaya perolehan, atau(b) nilai wajar melalui laporan laba rugi.

9.19 Ketika entitas induk adalah venturer dengan hakkepemilikan pada entitas dengan pengendalian bersama(jointly controlled entity) atau investor dalam suatuentitas asosiasi yang menyusun laporan keuanganterpisah, maka harus mengungkapkan:(a) bahwa laporan keuangan tersebut merupakan

laporan keuangan terpisah dan alasanpenyusunannya jika bukan atas permintaanperaturan;

(b) daftar investasi yang signifikan di entitas anak,entitas yang dikendalikan bersama dan entitasasosiasi, termasuk nama, negara terkait ataukedudukan, proporsi kepemilikan dan, jika berbeda,proporsi hak suara; dan

(c) penjelasan metode yang digunakan untuk mencatatinvestasi di huruf (b); dan identifikasi hal tersebutdi laporan keuangan konsolidasian.

Page 48: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.48 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

9.20 Laporan keuangan suatu entitas yang tidak memilikientitas anak, entitas asosiasi atau entitas yangdikendalikan bersama bukan merupakan laporankeuangan terpisah.

Laporan keuangan gabungan

9.21 Laporan keuangan gabungan adalah laporankeuangan dari dua atau lebih entitas yang dikendalikanoleh suatu investor tunggal. Standar ini tidakmensyaratkan untuk menyusun laporan keuangangabungan. Investor pengendali dapat menyusun laporankeuangan gabungan karena entitas-entitas yang terafiliasimempunyai tujuan sama, kepentingan ekonomis dandikelola secara bersama.

9.22 Jika entitas menyusun laporan keuangan gabungan danmengungkapkannya sesuai dengan SAK UKM, laporankeuangan tersebut harus sesuai dengan semuapersyaratan dalam Standar ini. Transaksi dan saldo antarentitas harus dieliminasi; keuntungan atau kerugianakibat transaksi antar entitas yang diakui di aset, sepertipersediaan dan aset tetap harus dieliminasi; laporankeuangan entitas yang termasuk dalam laporan keuangangabungan harus disusun dengan tanggal pelaporan yangsama kecuali tidak praktis; dan kebijakan akuntansi yangseragam harus diterapkan untuk transaksi dan peristiwadalam keadaan yang serupa. Pengungkapan harusmencakup fakta bahwa laporan keuangan tersebut adalahlaporan keuangan gabungan dan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa diungkapkan sepertiyang dipersyaratkan oleh Bab 29 Pihak-pihak yangMempunyai Hubungan Istmewa.

Page 49: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.49Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 10Kebijakan dan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi

10.1 Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi,aturan dan praktek tertentu yang dipakai oleh suatuentitas dalam menyusun dan menyajikan laporankeuangannya.

10.2 Jika Standar ini tidak secara spesifik mengatur suatutransaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, manajemenharus menggunakan pertimbangannya (judgement)untuk mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakanakuntansi yang menghasilkan informasi yang:(a) relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan

keputusan ekonomi; dan(b) andal, yaitu dalam laporan keuangan yang:

(i) menunjukkan dengan jujur posisi keuangan,kinerja keuangan dan arus kas dari suatuentitas yang terpercaya;

(ii) mencerminkan substansi ekonomi daritransaksi, peristiwa dan kondisi lainnya, sertatidak hanya mencerminkan bentuk hukumnya;

(iii) netral, yaitu bebas dari bias;(iv) bersifat hati-hati; dan(v) bersifat lengkap dalam semua hal yang

material.

10.3 Dalam membuat pertimbangan seperti yang dijelaskandi paragraf 10.2, manajemen harus mengacu danmempertimbangkan penerapan sumber-sumber berikut:(a) persyaratan dan panduan dalam Standar ini yang

berhubungan dengan isu yang serupa dan terkait;dan

(b) definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuranuntuk aset, kewajiban, pendapatan dan beban dan

Page 50: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.50 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

prinsip-prinsip pervasif di Bab 2 Konsep danPrinsip Pervasif.

10.4 Dalam membuat pertimbangan seperti yang dijelaskandi paragraf 10.2, manajemen juga mempertimbangkanpersyaratan dan panduan dalam PSAK yangberhubungan dengan isu serupa dan terkait. Jika panduantambahan diperlukan untuk membuat keputusan yangdijelaskan di paragraf 10.2, manajemen dapatmempertimbangkan pengaturan terkini dari badanpenyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasaryang serupa untuk mengembangkan standar akuntansi,literatur akuntansi lain dan praktik industri yang berterimaumum, sepanjang tidak bertentangan dengan sumber-sumber yang ada di paragraf 10.3.

Konsistensi kebijakan akuntansi

10.5 Suatu entitas harus memilih dan menerapkan kebijakanakuntansinya secara konsisten untuk transaksi, peristiwadan kondisi lainnya, kecuali Standar ini mengatur ataumengijinkan kategorisasi pos-pos secara spesifiksehingga kebijakan akuntansi yang berbeda adalah sesuai.Jika Standar ini mengatur atau mengijinkan kategorisasisemacam itu, maka suatu kebijakan akuntansi yang sesuaidipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiapkategori.

Perubahan kebijakan akuntansi

10.6 Entitas dapat mengubah kebijakan akuntansi hanya jikaperubahan tersebut:(a) disyaratkan berubah sesuai Standar ini; atau(b) akan menghasilkan laporan keuangan yang

menyediakan informasi yang andal dan lebih relevanmengenai pengaruh transaksi, peristiwa atau kondisilainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuanganatau arus kas.

Page 51: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.51Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

10.7 Hal-hal berikut ini bukan merupakan perubahankebijakan akuntansi:(a) penerapan kebijakan akuntansi untuk transaksi,

peristiwa dan kondisi lainnya yang berbeda secarasubstansi dengan transaksi, peristiwa dan kondisilainnya yang terjadi sebelumnya; dan

(b) penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,peristiwa dan kondisi lainnya yang belum terjadisebelumnya atau tidak material.

10.8 Jika Standar ini mengijinkan pemilihan perlakuanakuntansi tertentu untuk transaksi atau peristiwa ataukondisi lainnya dan entitas mengubah pilihannya, makahal tersebut adalah perubahan kebijakan akuntansi. Halyang serupa, perubahan dasar pengukuran merupakanperubahan kebijakan akuntansi.

Penerapan perubahan kebijakan akuntansi

10.9 Entitas harus mencatat perubahan kebijakan akuntansisebagai berikut:(a) akibat dari perubahan pengaturan di Standar ini

maka disesuaikan dengan pengaturan tertentu atasperubahan tersebut di bagian masa transisinya, jikaada, khususnya pada bagian amandemen;

(b) jika Standar ini mensyaratkan atau mengijinkanentitas untuk mengikuti PSAK dan pengaturanPSAK tersebut mengalami perubahan, maka entitasharus mengubah kebijakan akuntansinya sesuaidengan pengaturan tertentu atas perubahan tersebutdi bagian masa transisinya, jika ada; dan

(c) harus menerapkan seluruh perubahan kebijakanakuntansi lainnya secara retrospektif.

Penerapan restropektif

10.10 Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secararetrospektif sesuai dengan paragraf 10.9:

Page 52: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.52 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) Jika praktis, maka entitas menerapkan kebijakanakuntansi baru ke informasi komparatif untukperiode-periode yang lalu seolah-olah kebijakanakuntansi baru tersebut telah diterapkansebelumnya.

(b) Jika tidak praktis untuk menentukan periodepengaruh perubahan kebijakan akuntansi secaraindividual untuk satu atau lebih periode sajian, makaentitas harus menyesuaikan saldo awal komponenekuitas yang terpengaruh untuk periode paling awaldimana penerapan retrospektif adalah praktis, bisajadi periode berjalan, serta membuat penyesuaiankorespondensi ke saldo awal komponen ekuitasyang terpengaruh.

Pengungkapan perubahan kebijakan akuntansi

10.11 Ketika penerapan awal Standar ini, atau amandemenStandar ini, mempunyai pengaruh ke periode berjalanatau periode yang lalu atau mungkin periode mandatang,entitas harus mengungkapkan:(a) sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;(b) untuk periode berjalan dan setiap periode lalu yang

disajikan, jika praktis, jumlah penyesuaian untuksetiap pos laporan keuangan yang terpengaruh; dan

(c) jumlah penyesuaian terkait dengan periodesebelumnya yang disajikan, jika praktis; dan

(d) penjelasan jika tidak praktis untuk menentukanjumlah yang diungkapkan di (b) atau (c) di atas.

Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlumengulang pengungkapan-pengungkapan tersebut.

10.12 Ketika perubahan kebijakan akuntansi sukarelamempunyai pengaruh terhadap periode berjalan atauperiode yang lalu, atau mungkin mempunyai pengaruhterhadap periode mendatang, entitas harusmengungkapkan:

Page 53: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.53Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;(b) alasan penerapan kebijakan akuntansi baru yang

menyediakan informasi yang andal dan lebihrelevan;

(c) untuk periode berjalan dan setiap periode lalu yangdisajikan, jika praktis, jumlah penyesuaian untuksetiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;

(d) jumlah penyesuaian terkait dengan periodesebelumnya yang disajikan, jika praktis; dan

(e) penjelasan jika tidak praktis untuk menentukanjumlah yang diungkapkan di (c) atau (d) di atas.

Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlumengulang pengungkapan-pengungkapan tersebut.

Perubahan estimasi akuntansi

10.13 Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaianjumlah tercatat aset atau kewajiban, atau jumlahkonsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujianstatus sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomidan kewajiban masa mendatang yang terkait dengan,aset dan kewajiban. Perubahan estimasi akuntansi yangberasal dari informasi baru atau pengembangan barudan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.

10.14 Entitas harus mengakui pengaruh perubahan estimasiakuntansi, kecuali perubahan dimana paragraf 10.15diterapkan, secara prospektif dengan memasukkannyake laporan laba rugi di:(a) periode terjadinya perubahan, jika hanya

berpengaruh terhadap periode tersebut; atau(b) periode terjadi perubahan dan periode mendatang,

jika berpengaruh terhadap keduanya.

10.15 Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengubah asetdan kewajiban, atau terkait dengan suatu pos di ekuitas,entitas harus mengakuinya dengan menyesuaikan jumlah

Page 54: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.54 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tercatat pos aset, kewajiban atau ekuitas terkait di periodeperubahan tersebut.

Pengungkapan perubahan estimasi

10.16 Entitas harus mengungkapkan sifat dan jumlahperubahan estimasi akuntansi yang berpengaruh diperiode berjalan atau diekspektasikan berpengaruh diperiode mendatang, kecuali tidak praktis untukmengestimasi pengaruh tersebut.

10.17 Jika jumlah atas pengaruh di masa mendatang tidakdiungkapkan karena tidak praktis mengestimasinya,entitas harus mengungkapkan fakta tersebut.

Koreksi kesalahan periode lalu

10.18 Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dankesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitasuntuk satu atau lebih periode lalu yang muncul darikegagalan untuk menggunakan atau kesalahanpenggunaan informasi yang andal:(a) yang tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan;

dan(b) yang diekspektasi dengan layak seharusnya

diperoleh dan dimasukkan dalam penyusunan danpenyajian laporan keuangan tersebut.

10.19 Kesalahan seperti itu termasuk pengaruh kesalahanmatematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,kekeliruanatau kesalahan interpretasi fakta, dankecurangan.

10.20 Jika praktis, entitas harus mengoreksi kesalahan periodelalu secara retrospektif pada laporan keuangan yangditerbitkan pertama kali setelah penemuan dengan cara:

Page 55: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.55Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) penyajian kembali (restate) jumlah komparatif untukperiode penyajian sebelumnya dimana kesalahanterjadi; atau

(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode penyajianpaling awal, saldo awal aset, kewajiban dan ekuitasperiode penyajian paling awal disajikan kembali.

10.21 Jika tidak praktis untuk menentukan periode spesifikpengaruh kesalahan atas informasi komparatif untuk satuatau lebih periode sebelumnya yang disajikan, entitasharus menyajikan kembali saldo awal aset, kewajibandan ekuitas untuk periode paling awal dimana penyajiankembali secara restropektif praktis dilakukan(kemungkinan bisa periode berjalan).

10.22 Jika tidak praktis untuk menyajikan kembali periode-periode lalu, entitas mengakui pengaruh kesalahan padasaldo awal saldo laba pada periode berjalan.

Pengungkapan kesalahan periode lalu

10.23 Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut untukkesalahan periode yang lalu:(a) sifat dari kesalahan periode yang lalu;(b) untuk setiap periode lalu yang disajikan, jika prakstis,

jumlah koreksi untuk setiap pos laporan keuanganyang terpengaruh;

(c) jumlah koreksi pada awal periode yang lalu yangdisajikan paling awal; dan

(d) jika penyajian kembali secara retrospektif adalahtidak praktis untuk periode lalu tertentu, kondisi yangmenyebabkan ketidak-praktisan tersebut dandeskripsi bagaimana dan sejak kapan kesalahantelah dikoreksi.

Laporan keuangan untuk periode-periode selanjutnyatidak perlu mengulang pengungkapan tersebut.

Page 56: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.56 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

BAB 11Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

Ruang lingkup

11.1 Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yangmenambah nilai aset keuangan entitas dan kewajibankeuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Contohumum instrumen keuangan adalah termasuk:(a) kas;(b) demand deposits dan deposito berjangka waktu

tetap;(c) commercial paper dan commercial bills;(d) piutang dan utang dagang, wesel tagih dan wesel

bayar, piutang dan utang pinjaman;(e) obligasi dan instrumen utang sejenisnya;(f) saham biasa dan saham preferen dan instrumen

ekuitas sejenisnya.

11.2 Bab ini diterapkan untuk seluruh instrumen keuangankecuali:(a) penyertaan pada entitas anak (diatur oleh Bab 9

Laporan Keuangan Konsolidasian danTerpisah), entitas asosiasi (lihat Bab 13 Investasipada Perusahaan Asosiasi) dan joint ventures(lihat Bab 14 Investasi pada Joint Ventures);

(b) hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkanprogram imbalan kerja (lihat Bab 25 ImbalanKerja);

(c) hak dalam kontrak asuransi kecuali kontrak tersebutmenyebabkan kerugian bagi pihak lain sebagaiakibat dari perjanjian kontraktual yang tidak terkaitdengan:(i) perubahan risiko yang dijamin,(ii) perubahan kurs mata uang asing, atau(iii) gagal bayar oleh salah satu pihak lawan;

Page 57: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.57Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(d) instrumen keuangan yang memenuhi definisi sebagaiekuitas yang dimiliki sendiri oleh entitas (lihat Bab21 Ekuitas); dan

(e) sewa (lihat Bab 19 Sewa) kecuali sewa yangmengakibatkan kerugian terhadap lessor ataulessee sebagai akibat dari perjanjian kontraktualyang tidak terkait dengan:(i) perubahan harga aset sewaan,(ii) perubahan kurs mata uang asing, atau(iii) gagal bayar oleh salah satu pihak lawan.

11.3 Sebagian besar kontrak untuk membeli atau menjual asetnon-keuangan seperti komoditas, persediaan, atau asettetap tidak termasuk dalam Bab ini karena mereka bukanmerupakan instrumen keuangan. Namun demikian, Babini diterapkan untuk seluruh kontrak yang dapatmengakibatkan kerugian kepada pembeli atau penjualsebagai akibat dari perjanjian kontraktual yang tidakterkait dengan perubahan harga aset non-keuangan,perubahan kurs mata uang asing, atau gagal bayar olehsalah satu pihak lawan.

Pengakuan dan pengukuran awal

11.4 Entitas mengakui aset keuangan atau kewajibankeuangan pada neraca, jika dan hanya jika, entitastersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan padakontrak instrumen tersebut.

11.5 Pada saat pengakuan awal entitas mengukur asetkeuangan atau kewajiban keuangan sebesar biayaperolehan.

Pengukuran setelah pengakuan awal

11.6 Pada setiap tanggal neraca, entitas mengukur instrumenkeuangan berikut ini pada harga perolehan atau harga

Page 58: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.58 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

perolehan diamortisasi (amortised cost) denganmenggunakan metode garis lurus.

Penurunan nilai

11.7 Pada setiap periode pelaporan, entitas mengevaluasiapakah terdapat bukti yang obyektif bahwa asetkeuangan atau kelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, entitasmengakui penurunan nilai tersebut dalam laporan labarugi.

11.8 Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok asetkeuangan mengalami penurunan nilai meliputi data yangdapat diobservasi yang menjadi perhatian dari pemegangaset tersebut mengenai peristiwa-peristiwa yangmerugikan berikut ini:(a) kesulitan keuangan yang signifikan dari penerbit atau

pihak peminjam;(b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi

atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok;(c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi

atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuanganyang dialami pihak peminjam, memberikankeringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkinjika pihak peminjam tidak mengalami kesulitantersebut;

(d) terdapat kemungkinan besar bahwa pihakpeminjam akan mengalami pailit atau melakukanreorganisasi keuangan lainnya; atau

(e) data yang dapat diobservasi mengindikasikanadanya penurunan yang dapat diukur atas estimasiarus kas masa datang dari kelompok aset keuangansejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipunpenurunannya belum dapat diidentifikasi terhadapaset keuangan secara individual dalam kelompokaset tersebut, seperti kondisi ekonomi nasional danlokal atau perubahan pada industri yang kurang baik.

Page 59: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.59Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

11.9 Faktor lain dapat juga menjadi bukti penurunan nilai,termasuk perubahan signifikan yang berpengaruh burukpada lingkungan teknologi, pasar, ekonomi atau hukumdi wilayah tempat pihak penerbit menjalankan usahanya.

11.10 Aset keuangan yang secara individu signifikan, dansemua instrumen ekuitas tanpa memperhatikansignifikansinya, harus dinilai secara individu untukpenurunan nilai. Evaluasi penurunan nilai aset keuanganlainnya dapat dilakukan secara individual atau secarakelompok berdasarkan kesamaan karakteristik risikokreditnya.

11.11 Entitas mengukur kerugian penurunan nilai sebesarselisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah yang dapatdiperoleh kembali.

11.12 Kerugian penurunan nilai dapat mengurangi nilai tercatatsecara langsung atau dibentuk cadangan kerugianpenurunan nilai.

Pemulihan nilai

11.13 Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunannilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkansecara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelahpenurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkatkredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secaralangsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan.Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilaitercatat aset keuangan melebihi harga perolehan yangtelah diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunannilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Entitas harusmengakui jumlah pemulihan aset keuangan pada laporanlaba rugi.

Page 60: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.60 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

11.14 Kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan yangdicatat pada biaya perolehan tidak dapat dipulihkan.

Penghentian pengakuan aset keuangan

11.15 Entitas menghentikan pengakuan aset keuanganhanya jika:(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset

keuangan berakhir atau telah diselesaikan;(b) entitas mentransfer aset keuangan kepada pihak lain

seluruh risiko dan manfaat signifikan yang terkaitdengan aset keuangan; atau

(c) entitas, walaupun mempertahankan risiko danmanfaat signifikan yang terkait dengan asetkeuangan, telah mentransfer kendali atas asettersebut kepada pihak lain dan pihak lain mempunyaikemampuan praktis untuk menjual aset secarakeseluruhan kepada pihak ketiga yang tidakberkaitan dan memiliki kemampuan secara sepihakdan tanpa harus memberikan pembatasan tambahandalam transfer tersebut. Dalam hal ini, entitas akan:(i) menghentikan pengakuan aset, dan(ii) mengakui secara terpisah setiap hak dan

kewajiban yang muncul atau dipertahankan dariproses transfer tersebut.

Jumlah tercatat aset yang ditransfer harus dialokasikanantara hak dan kewajiban yang ditahan dan hak dankewajiban yang ditransfer tersebut berdasarkanperbandingan relatif nilai wajar pada tanggal transferdilakukan. Hak dan kewajiban baru yang tercipta harusdiukur pada nilai wajarnya pada tanggal transfer. Setiapperbedaan antara jumlah yang diterima dan jumlah yangdiakui dan penghentian pengakuan sesuai paragraf iniharus diakui dalam laporan laba rugi periodepentransferan.

Page 61: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.61Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

11.16 Jika transfer tidak mengakibatkan penghentianpengakuan karena entitas secara substansial masihmemiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan asetyang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset yangditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakuikewajiban keuangan atas jumlah yang diterima. Aset dankewajiban tidak boleh saling hapus. Pada periodeberikutnya, entitas harus mengakui setiap penghasilandari asset yang ditransfer dan setiap beban yang terjadidari kewajiban keuangan.

11.17 Jika pihak yang mentransfer memberikan agunan bukankas (seperti instrumen utang atau instrumen ekuitas) padapihak penerima transfer, maka akuntansi untuk pihakyang mentransfer dan pihak penerima transfer atasagunan tersebut tergantung pada apakah pihak penerimatransfer memiliki hak untuk menjual atau mengagunkankembali agunan tersebut, dan apakah pihak yangmentransfer telah wanprestasi. Kedua belah pihakmencatat agunan tersebut dengan cara sebagai berikut:(a) Jika pihak penerima transfer sesuai kontrak atau

konvensi memiliki hak untuk menjual ataumengagunkan kembali agunan tersebut, maka pihakyang menstransfer mereklasifikasi aset tersebutdalam neracanya terpisah dari aset lainnya(misalnya sebagai aset yang dipinjamkan, instrumenekuitas yang diagunkan, atau piutang pembeliankembali).

(b) Jika pihak penerima transfer menjual agunan yangdiagunkan padanya, maka pihak penerima transfermengakui hasil penjualan tersebut dan mengakuikewajiban yang diukur pada nilai wajar ataukewajibannya untuk mengembalikan agunantersebut.

(c) Jika pihak yang mentransfer wanprestasiberdasarkan ketentuan dalam kontrak dan tidak lagiberhak untuk menarik agunannya, maka pihak yangmentransfer menghentikan pengakuan agunan

Page 62: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.62 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tersebut, dan pihak penerima transfer mengakuiagunan tersebut sebagai asetnya yang diukur padanilai wajar pada saat pengakuan awal, atau jikapihak penerima transfer sudah menjual agunantersebut, maka pihak penerima transfer harusmenghentikan pengakuan kewajibannya untukmengembalikan agunan tersebut.

(d) Kecuali sebagaimana dimaksud dalam huruf (c),pihak yang mentransfer tetap mencatat agunantersebut sebagai asetnya dan pihak penerimatransfer tidak diperkenankan untuk mengakui agunantersebut sebagai aset.

Penghentian pengakuan kewajiban keuangan

11.18 Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau bagiandari kewajiban keuangan) dari neracanya, jika dan hanyajika, kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketikakewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan ataudibatalkan atau berakhir.

11.19 Pertukaran diantara peminjam dan pemberi pinjamanyang saat ini ada atas instrumen utang denganpersyaratan yang berbeda secara substansial dicatatsebagai penghapusan (extinguishment) kewajibankeuangan awal dan pengakuan kewajiban keuanganbaru. Demikian juga, modifikasi secara substansial atasketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada ataubagian dari kewajiban keuangan tersebut (terlepas adaatau tidak keterkaitannya dengan kesulitan keuangandebitur) dicatat sebagai penghapusan kewajibankeuangan awal dan pengakuan kewajiban keuanganbaru. Entitas harus mengakui dalam laporan laba rugiselisih antara jumlah tercatat kewajiban keuangan (ataubagian dari kewajiban keuangan) yang berakhir atau yangditransfer pada pihak lain, dengan jumlah yangdibayarkan, termasuk aset non-kas yang ditransfer ataukewajiban yang ditanggung.

Page 63: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.63Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan

Pengungkapan kebijakan akuntansi untuk instrumenkeuangan

11.20 Sesuai dengan paragraf 8.5 dari Bab 8 Catatan atasLaporan Keuangan, entitas harus mengungkapkan,dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan,dasar pengukuran yang diterapkan untuk instrumenkeuangan dan kebijakan akuntansi lainnya yangdigunakan untuk instrumen keuangan, yang relevandengan pemahaman laporan keuangan.

Neraca – kategori aset keuangan dan kewajiban keuangan

11.21 Entiitas harus mengungkapkan jumlah tercatat untuksetiap kategori aset keuangan dan kewajiban keuanganberikut ini, secara keseluruhan dan untuk setiap jenisaset keuangan atau kewajiban keuangan yang signifikanpada setiap kategori, baik dalam neraca atau dalamcatatan atas laporan keuangan:(a) aset keuangan yang diukur dengan harga perolehan

yang telah diamortisasi dikurangi penurunan nilai;(b) instrumen ekuitas yang diukur dengan harga

perolehan;(c) komitmen memberikan pinjaman yang diukur dengan

harga perolehan dikurangi penurunan nilai;(d) kewajiban keuangan yang diukur dengan harga

perolehan yang telah diamortisasi.

11.22 Untuk semua aset keuangan dan kewajiban keuanganyang diukur pada nilai wajar, entitas harusmengungkapkan dasar penentuan nilai wajar, misalnyaharga pasar yang dikuotasi dari pasar yang aktif.

Page 64: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.64 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

11.23 Jika ukuran yang andal dari nilai wajar tidak tersediauntuk mengukur instrumen ekuitas pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, entitas harus mengungkapkanfakta tersebut.

Penghentian pengakuan

11.24 Jika entitas telah mentransfer aset keuangan kepadapihak lain dalam suatu transaksi yang tidak memenuhikualifikasi penghentian pengakuan (lihat paragraf 11.18-11.19), entitas harus mengungkapkan untuk setiapkelompok aset keuangan hal-hal berikut:(a) sifat aset;(b) sifat risiko dan manfaat atas kepemilikan dalam hal

entitas tetap terekspos; dan(c) jumlah tercatat dari aset dan semua kewajiban

terkait jika entitas mengakui seluruh aset tersebut

Jaminan

11.25 Ketika entitas mengagunkan aset keuangan sebagaijaminan (collateral) atas kewajiban atau kewajibankontinjensi, entitas harus mengungkapkan:(a) jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan

sebagai agunan; dan(b) persyaratan dan kondisi terkait dengan penggadaian

aset sebagai agunan.

Gagal Bayar dan pelanggaran utang pinjaman

11.26 Untuk utang pinjaman yang diakui pada tanggalpelaporan, entitas harus mengungkapkan:(a) rincian setiap gagal bayar atas pelunasan pokok,

bunga, dana pelunasan, atau ketentuan penebusankembali yang terjadi selama periode pinjaman yangditerima yang diakui pada tanggal pelaporan;

(b) jumlah tercatat dari utang pinjaman yang gagal bayarpada tanggal pelaporan

Page 65: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.65Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(c) apakah gagal bayar tersebut telah diatasi ataupersyaratan pinjaman telah dinegosiasi ulangsebelum tanggal otorisasi penerbitan laporankeuangan

11.27 Jika, selama periode berjalan, ada pelanggaran ataskesepakatan pinjaman selain yang diuraikan dalamparagraf 11.26, entitas harus mengungkapkan informasiyang sama seperti disyaratkan dalam paragraf 11.46 jikapelanggaran tersebut memungkinkan pemberi pinjamanmeminta percepatan pembayaran kembali (kecuali jikapelanggaran telah diatasi, atau persyaratan pinjamantelah dinegosiasikan ulang, baik pada tanggal pelaporanatau sebelum tanggal pelaporan).

Laporan laba rugi dan ekuitas – pos-pos pendapatan,beban, keuntungan atau kerugian

11.28 Entitas harus mengungkapkan pos-pos pendapatan,beban, keuntungan atau kerugian dalam laporankeuangan atau catatan atas laporan keuangan:(a) laba atau rugi neto yang diakui:

(i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi;

(ii) kewajiban keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi;

(iii) aset keuangan yang diukur pada hargaperolehan yang telah diamortisasi dikurangipenurunan nilai; dan

(iv) kewajiban keuangan yang diukur pada hargaperolehan yang telah diamortisasi;

(b) total penghasilan bunga dan beban bunga (dihitungmenggunakan metode bunga efektif) untuk asetkeuangan atau kewajiban keuangan yang tidakdiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;dan

(c) jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiapkelompok aset keuangan.

Page 66: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.66 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Risiko yang terkait dengan instrumen keuangan yangdiukur pada harga perolehan atau harga perolehan yangtelah diamortisasi

11.29 Untuk aset keuangan yang diukur pada harga perolehanyang telah diamortisasi dikurangi penurunan nilai, entitasharus mengungkapkan persyaratan dan kondisi signifikanyang dapat memengaruhi jumlah, saat dan kepastian aruskas masa depan, termasuk risiko tingkat bunga, risikopertukaran mata uang dan risiko kredit.

Page 67: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.67Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 12Persediaan

Ruang lingkup

12.1 Persediaan adalah aset:(a) untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;(b) dalam proses produksi untuk kemudian dijual; atau(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberianjasa.

Pengukuran persediaan

12.2 Entitas harus mengukur nilai persediaan pada nilai manayang lebih rendah antara biaya perolehan dengan hargajual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan untukmenjual.

Biaya perolehan persediaan

12.3 Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biayapembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadiuntuk membawa persediaan ke kondisi dan lokasi terkini.

Biaya pembelian

12.4 Biaya pembelian persediaan terdiri dari harga beli, pajakimpor dan pajak lainnya (kecuali dapat direstitusi), sertabiaya transportasi, penanganan dan biaya lainnya yangdapat diatribusikan secara langsung ke perolehan barangjadi, bahan dan jasa. Diskon, rabat dan sejenisnyamerupakan pengurang biaya pembelian.

12.5 Entitas dapat melakukan pembelian persediaan dalambeberapa termin penyelesaian. Jika perjanjian secaraefektif mengandung adanya elemen pembiayaan, elementersebut (misalnya, perbedaan antara harga beli untuk

Page 68: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.68 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

masa kredit normal, dengan jumlah yang dibayar) diakuisebagai beban bunga selama periode pembiayaan.

Biaya konversi

12.6 Biaya konversi persediaan mencakup biaya yang terkaitsecara langsung dengan unit produksi, misalnya biayatenaga kerja langsung. Termasuk juga alokasi sistematisbiaya overhead produksi tetap dan biaya overheadproduksi variabel untuk mengkonversi bahan menjadibarang jadi. Biaya overhead produksi tetap adalah biayaproduksi tidak langsung yang relatif konstan terhadapvolume produksi, seperti penyusutan dan pemeliharaanbangunan dan perlengkapan pabrik, serta biayamanajemen dan administrasi pabrik. Biaya overheadproduksi variabel adalah biaya produksi tidak langsungyang berubah secara langsung (atau mendekati secaralangsung) pola volume produksi, seperti biaya bahan tidaklangsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

Alokasi biaya overhead tetap

12.7 Entitas harus mengalokasikan biaya overhead produksitetap ke biaya konversi berdasarkan kapasitas produksinormal. Kapasitas normal adalah produksi yangdiharapkan akan dicapai secara rata-rata selama jumlahperiode atau musim dalam kondisi normal, denganmemperhitungkan kerugian kapasitas akibat perawatanterencana. Tingkat produksi aktual dapat digunakan jikamendekati kapasitas normal. Jumlah biaya overheadyang dialokasikan ke setiap unit produksi tidakmeningkat karena produksi yang rendah atau pabrik yangtidak terpakai. Biaya overhead yang tidak teralokasidiakui sebagai beban di periode terjadinya. Dalam periodedimana produksi tinggi secara tidak normal, jumlah biayaoverhead tetap yang dialokasikan ke setiap unit produksiadalah menurun sehingga persediaan tidak diukur lebihtinggi dari biaya produksinya. Biaya overhead produksi

Page 69: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.69Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

variabel dialokasikan ke setiap unit produksi dengan basispemakaian aktual fasilitas produksi tersebut.

Produk bersama dan produk sampingan

12.8 Suatu proses produksi dapat menghasilkan lebih dari satuproduk secara simultan. Sebagai contoh, entitasmenghasilkan produk bersama (joint product) ataumempunyai produk utama (main product) dan produksampingan (by product). Ketika biaya konversi untuksetiap produk tidak dapat didentifikasi secara terpisah,maka biaya konversi harus dialokasikan ke produk-produk tersebut dengan dasar yang rasional dankonsisten. Pengalokasian biaya, sebagai contoh,didasarkan pada nilai jual relatif untuk setiap produkdapat teridentifikasi secara terpisah pada setiap tahapproses produksi atau pada saat penyelesaian produksi.Sebagian besar produk sampingan, pada dasarnyabersifat tidak material. Jika hal ini terjadi, produksampingan tersebut harus diukur berdasarkan harga jualdikurangi biaya untuk menyempurnakan dan menjualnya,serta hasilnya mengurangi biaya produk utama. Sebagaiakibatnya, jumlah tercatat produk utama tidak berbedasecara material dengan biaya perolehannya.

Biaya-biaya lain yang termasuk dalam biaya persediaan

12.9 Entitas harus memasukkan biaya-biaya lain ke dalambiaya persediaan hanya sepanjang biaya tersebut terjadiuntuk membawa persediaan ke kondisi dan lokasisekarang. Sebagai contoh, biaya overhead nonproduksiatau biaya mendesain produk untuk konsumen tertentu.

Biaya yang tidak termasuk ke dalam persediaan

12.10 Contoh-contoh biaya yang tidak termasuk dalam biayapersediaan dan biaya tersebut diakui sebagai beban diperiode terjadinya adalah:

Page 70: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.70 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) biaya bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biayaproduksi lainnya yang tidak normal;

(b) biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukandalam proses produksi sebelum tahap produksiselanjutnya;

(c) biaya overhead administratif yang tidakberkontribusi untuk membuat persediaan ke kondisidan lokasi terkini; dan

(d) biaya penjualan.

Biaya persediaan dari penyedia jasa

12.11 Penyedia jasa yang memiliki persediaan harus mengukurpersediaan tersebut berdasarkan pada biayaproduksinya. Biaya tersebut sebagian besar adalah biayatenaga kerja dan biaya tenaga kerja yang secaralangsung terkait dengan penyediaan jasa, termasukpegawai penyelia, dan overhead yang dapatdiatribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yangterkait dengan personel penjualan dan administratif umumtidak termasuk biaya persediaan, tetapi diakui sebagaibeban pada periode terjadinya. Biaya persediaan daripenyedia jasa tidak termasuk marjin keuntungan atauoverhead yang tidak dapat diatribusikan, yang seringkalimenjadi salah satu faktor harga yang dibebankan olehpenyedia jasa.

Teknik-teknik pengukuran biaya, seperti metode biayastandar dan metode eceran

12.12 Teknik-teknik pengukuran, seperti metode biaya standaratau metode eceran, dapat digunakan untuk mengukurbiaya persediaan jika hasilnya dapat memperkirakanbiaya. Biaya standar menggunakan tingkat normal daribahan dan perlengkapan, tenaga kerja, pemakaian yangefisien dan sesuai dengan kapasitas. Jika diperlukan,komponen-komponen tersebut ditinjau secara reguler,dan kemudian direvisi sesuai dengan kondisi sekarang.

Page 71: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.71Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Dalam metode eceran, biaya persediaan diukur denganmengurangi nilai jual persediaan dengan persentasemarjin keuntungan yang sesuai.

Formula biaya

12.13 Biaya persediaan atas item-item yang normalnya tidakdapat dipertukarkan, serta barang atau jasa yangdihasilkan dan dipisahkan untuk proyek-proyek tertentuditetapkan dengan menggunakan identifikasi khusus atasbiaya individualnya.

12.14 Entitas harus menentukan biaya persediaan, selain yangterkait dengan paragraf 12.13, dengan menggunakanformula biaya masuk-pertama, keluar-pertama first-in,first out atau FIFO) atau rata-rata tertimbang (weightedaverage). Formula biaya yang sama harus digunakanuntuk seluruh persediaan dengan sifat dan pemakaianyang serupa. Untuk persediaan dengan sifat ataupemakaian yang berbeda, penggunaan formula biayayang berbeda dapat dibenarkan. Metode masuk-terakhir,keluar-pertama (last-in, first-out atau LIFO) tidakdiperkenankan oleh Standar ini.

Penurunan nilai persediaan

12.15 Paragraf 24.2-24.4 mensyaratkan entitas untuk mengujipada setiap tanggal pelaporan apakah persediaanmenurun nilainya, yakni tidak dapat dipulihkan (sebagaicontoh karena kerusakan, keusangan atau penurunanharga jual). Jika suatu jenis (atau kelompok jenis) daripersediaan menurun nilainya, maka persediaan harusdiukur pada harga jual dikurangi biaya untukmenyempurnakan dan menjual, serta mengakui kerugianpenurunan nilai. Paragraf-paragraf tersebut jugamengatur pemulihan penurunan nilai terdahulu untukbeberapa kondisi.

Page 72: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.72 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengakuan sebagai beban

12.16 Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatatnya diakuisebagai beban periode dimana pendapatan terkait diakui.

12.17 Beberapa persediaan dapat dialokasikan ke pos aset lain,misalnya, persediaan yang digunakan sebagai komponenaset tetap yang dibangun sendiri. Alokasi persediaan keaset lain diakui sebagai beban selama umur manfaat asettersebut.

Pengungkapan

12.18 Entitas harus mengungkapkan:(a) kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk

mengukur persediaan, termasuk formula biaya yangdigunakan;

(b) total jumlah tercatat persediaan dan klasifikasinyayang tepat;

(c) jumlah persediaan yang diakui sebagai bebanselama periode tersebut (beban pokok penjualan);

(d) jumlah penurunan nilai persediaan yang diakuisebagai beban periode tersebut;

(e) jumlah pemulihan penurunan nilai yang diakui dandeskripsi kondisi atau kejadian yang mengakibatkanpemulihan tersebut; dan

(f) jumlah tercatat persediaan yang diagunkan.

Page 73: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.73Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 13Investasi pada Entitas Asosiasi

Pengertian entitas asosiasi

13.1 Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk yangkepemilikannya tidak berbentuk saham sepertipersekutuan, dengan investor mempunyai pengaruhsignifikan serta entitas tersebut bukan suatu entitas anakatau suatu bagian partisipasi di joint venture.

13.2 Pengaruh signifikan adalah kemampuan untukberpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan danoperasi dari entitas asosiasi, tetapi bukan pengendalianatau pengendalian bersama atas kebijakan tersebut.(a) Jika investor memiliki secara langsung atau tidak

langsung (misalnya melalui entitas anak) 20 persenatau lebih hak suara investee, maka investormempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapatditunjukkan secara jelas bahwa tidak ada pengaruhsignifikan.

(b) Jika investor memiliki secara langsung atau tidaklangsung (misalnya melalui entitas anak) kurang dari20 persen hak suara investee, maka investor tidakmemiliki pengaruh signifikan, kecuali dapatditunjukkan secara jelas bahwa investor mempunyaipengaruh signifikan.

(c) Suatu kepemilikan substansial atau mayoritas olehinvestor lain tidak menentukan pengaruh signifikanyang dimiliki oleh investor.

Pengukuran setelah pengakuan awal

13.3 Investor harus mencatat investasinya di semua entitasasosiasi menggunakan model biaya di paragraf 13.4;

13.4 Investasi pada Entitas Asosiasi harus diukur pada biayaperolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.

Page 74: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.74 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Investor mengakui pendapatan dari investasinya hanyasepanjang investor menerima distribusi dari akumulasilaba entitas asosiasi yang terjadi setelah tanggal akuisisi.Penerimaan distribusi yang melebihi laba tersebut adalahsebagai pemulihan investasi dan diakui sebagaipengurang biaya investasi. Investor harus melakukanpengungkapan yang ditentukan oleh Bab ini. Investorharus mengakui kerugian penurunan nilai sesuai denganBab 24 Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pengungkapan

13.5 Investor di entitas asosiasi harus mengungkapkan:(a) kebijakan akuntansi untuk investasi pada entitas

asosiasi;(b) ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi,

termasuk jumlah total aset, kewajiban, pendapatandan laba atau rugi, bersama dengan persentasekepemilikannya di entitas asosiasi; dan

(c) sifat dan luas dari pembatasan signifikan (misalnya,perjanjian pinjaman atau persyaratan dari regulator)atas kemampuan entitas asosiasi untuk mentransferdana ke investor dalam bentuk dividen kas, ataupembayaran pinjaman atau uang muka.

Penyajian laporan keuangan

13.6 Investor harus menyajikan investasi pada entitas asosiasisebagai aset tidak lancar.

Page 75: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.75Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 14Investasi pada Joint Venture

Pengertian joint venture

14.1 Pengendalian bersama adalah kesepakatankontraktual berbagi pengendalian atas suatu aktivitasekonomi, dan ada hanya jika keputusan strategiskeuangan dan operasi terkait dengan aktivitas tersebutmensyaratkan persetujuan pihak-pihak yang berbagipengendalian (venturer).

14.2 Joint venture adalah perjanjian kontraktual dimana duapihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonomi yangmenjadi subyek dari pengendalian bersama. Jointventure dapat berbentuk pengendalian bersama operasi(jointly controlled operations), pengendalian bersamaaset (jointly controlled assets) atau pengendalianbersama entitas (jointly controlled entities).

Pengendalian bersama operasi

14.3 Operasional beberapa joint venture meliputipemanfaatan aset atau sumber daya lain dari venturerbukan pada pendirian suatu perusahaan, persekutuan atauentitas lain; atau suatu struktur keuangan yang terpisahdari para venturer tersebut. Setiap venturermenggunakan aset tetap dan persediaannya sendiri.Demikian juga beban dan kewajiban yang terjadi, sertaperolehan pendanaan sebagai kewajibannya. Aktivitasjoint venture dapat dilakukan oleh pegawai venturersecara bersama dengan aktivitas lainnya yang serupa.Perjanjian joint venture biasanya mencakup pengaturanpendapatan dari penjualan produk bersama dan setiapbiaya yang terjadi secara umum dibagi antar paraventurer.

Page 76: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.76 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

14.4 Sesuai dengan haknya atas pengendalian bersamaoperasi, venturer harus mengakui dalam laporankeuangannya:(a) aset yang dikendalikan dan kewajiban yang terjadi;

dan(b) beban yang terjadi dan bagiannya atas pendapatan

yang diterima dari penjualan barang atau jasa yangdihasilkan joint venture.

Pengendalian bersama aset

14.5 Beberapa joint venture meliputi pengendalian bersama,dan seringkali kepemilikan bersama, oleh venturer atassatu aset atau lebih yang dikontribusikan atau diperolehuntuk joint venture serta didedikasikan untuk tujuan jointventure tersebut.

14.6 Sesuai dengan haknya atas pengendalian bersama aset,venturer harus mengakui dalam laporan keuangannya:(a) bagiannya atas pengendalian bersama aset, yang

diklasifikasikan sesuai dengan sifat dari asettersebut;

(b) kewajiban yang terjadi;(c) bagiannya atas kewajiban yang timbul bersama

dengan venturer lain dalam hubungannya denganjoint venture;

(d) pendapatan dari penjualan atau pemakaian atasbagian output joint venture, bersama denganbagiannya atas beban yang terjadi; dan

(e) beban lain yang terjadi terkait dengan bagiannya dijoint venture.

Pengendalian bersama entitas

14.7 Pengendalian bersama entitas adalah joint ventureyang melibatkan pendirian suatu perusahaan, persekutuanatau entitas lain dimana setiap venturer memiliki bagian.Entitas beroperasi dengan cara yang sama dengan entitas

Page 77: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.77Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antar ventureruntuk membuat pengendalian bersama atas aktivitasekonomi entitas tersebut.

Pengukuran setelah pengakuan awal

14.8 Venturer harus mencatat bagiannya di semuapengendalian bersama entitas menggunakan modelbiaya di paragraf 14.9;

Model biaya

14.9 Venturer harus mengukur investasinya di pengendalianbersama entitas pada biaya perolehan dikurangiakumulasi kerugian penurunan nilai. Investor harusmengakui pendapatan dari investasi sepanjang hanyamenerima distribusi laba dari investee yang terjadi setelahtanggal akuisisi. Penerimaan distribusi yang melebihi labatersebut adalah sebagai pemulihan investasi dan diakuisebagai pengurang biaya investasi. Venturer harusmembuat pengungkapan sebagaimana yangdipersyaratkan oleh Bab ini. Investor harus mengakuikerugian penurunan nilai sesuai dengan Bab 24Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan.

Transaksi antara venturer dan joint venture

14.10 Ketika venturer berkontribusi atau menjual aset ke jointventure, pengakuan porsi keuntungan atau kerugianharus mencerminkan substansinya. Pada saat asetdikuasai oleh joint venture, serta manfaat dan risikosignifikan kepemilikan telah dialihkan, venturer harusmengakui hanya porsi keuntungan atau kerugian yangdiatribusikan ke venturer lain. Venturer harus mengakuiseluruh jumlah kerugian ketika kontribusi atau penjualanmemberikan bukti kerugian penurunan nilai.

Page 78: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.78 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

14.11 Ketika venturer membeli aset dari joint venture,venturer tidak boleh mengakui bagiannya ataskeuntungan joint venture dari transaksi tersebut sampaiaset tersebut dijual kembali ke pihak independen. Halyang sama berlaku untuk kerugian, kecuali ketikamencerminkan kerugian penurunan nilai yang harusdiakui segera.

Jika investor tidak memiliki pengendalian bersama

14.12 Investor dalam joint venture yang tidak memilikipengendalian bersama harus mencatat investasinyasesuai dengan Bab 11 Aset Keuangan dan KewajibanKeuangan atau, jika memiliki pengaruh signifikan, sesuaidengan Bab 13 Investasi pada Entitas Asosiasi.

Pengungkapan

14.13 Investor di joint venture harus mengungkapkan jumlahagregat kewajiban kontinjensi berikut, kecualikemungkinannya kecil, secara terpisah dari kewajibankontinjensi lain:(a) kewajiban kontinjensi yang terjadi terkait dengan

bagiannya di joint venture dan bagiannya di setiapkewajiban kontinjensi yang terjadi bersama denganventurer lain;

(b) bagiannya atas kewajiban kontinjensi dari kewajibankontijensi joint venture; dan

(c) kewajiban kontinjensi yang muncul karena adakewajiban kontijensi investor kepada venturer laindi joint venture.

14.14 Investor juga harus mengungkapkan:(a) jumlah agregat komitmennya terkait dengan joint

venture, termasuk bagiannya atas komitmen modalyang telah terjadi secara bersama dengan venturerlain, demikian juga bagiannya atas komitmen modaldari joint venture;

Page 79: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.79Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) daftar dan deskripsi bagiannya di joint venture yangsignifikan dan proporsi kepemilikan dalampengendalian bersama entitas; dan

(c) metode pengakuan bagiannya di pengendalianbersama entitas yang digunakan.

Page 80: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.80 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 15Properti Investasi

15.1 Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunanatau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya)yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melaluifinance lease) untuk menghasilkan sewa atau untukkenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk:(a) digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau(b) dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Pengukuran pada saat pengakuan awal

15.2 Pada saat pengakuan awal, properti investasi diukur padabiaya perolehannya. Biaya perolehan dari propertiinvestasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiappengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung.seperti, biaya legal, biaya broker, biaya pajak dan biayatransaksi lainnya. Biaya properti investasi yangdikonstruksi sendiri harus ditentukan dengan mengikutipengaturan yang ada di paragraf 16.6-16.10.

Pengukuran setelah pengakuan awal

15.3 Setelah pengakuan awal, seluruh properti investasi harusdiukur dengan menggunakan model biaya di paragraf15.4.

Model biaya

15.4 Entitas yang memilih model biaya harus mencatatseluruh properti investasinya sebagai aset tetap sesuaidengan ketentuan untuk model biaya di Bab 16 AsetTetap, dan membuat pengungkapan yang ditentukan olehBab tersebut.

Page 81: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.81Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Transfer

15.5 Entitas harus mentransfer suatu properti ke dalam ataudari properti investasi hanya pada saat properti tersebutmemenuhi definisi properti investasi atau propertitersebut tidak memenuhi definisi properti investasi.

Page 82: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.82 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 16Aset Tetap

Pengakuan

16.1 Aset tetap adalah aset berwujud yang:(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau

penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

(b) diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

16.2 Suku cadang dan peralatan pemeliharaan (servicingequipment) biasanya dicatat sebagai persediaan dandiakui dalam laporan laba rugi pada saat digunakan.Namun demikian, suku cadang utama dan peralatan siappakai merupakan aset tetap ketika entitas memperkirakanakan menggunakan aset tersebut selama lebih dari satuperiode. Sama halnya jika suku cadang dan peralatanpemeliharaan yang hanya bisa digunakan untuk suatuaset tetap tertentu, hal ini juga dicatat sebagai asettetap.

16.3 Bagian dari aset tetap tertentu mungkin perlu digantisecara periodik. Jika diperkirakan akan meningkatkanmanfaat di masa mendatang, maka biaya penggantiantersebut ditambahkan ke jumlah tercatat suatu asettetap, dan jumlah tercatat dari bagian yang digantitersebut dihentikan pengakuannya sesuai denganparagraf 16.23-16.26.

16.4 Agar suatu aset tetap dapat beroperasi secaraberkelanjutan (sebagai contoh: bis) maka perlu dilakukaninspeksi secara teratur untuk mengetahui apakah adakomponen yang diganti. Dalam setiap inspeksi yangsignifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatataset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhikriteria pengakuan. Sisa jumlah tercatat biaya inspeksiterdahulu (yang dibedakan dari komponen fisiknya)

Page 83: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.83Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dihentikan pengakuannya. Hal ini terjadi terlepas apakahbiaya inspeksi terdahulu telah diidentifikasi dalamtransaksi perolehan atau konstruksi aset tetap tersebut.Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi sejenis yang akandilakukan di masa depan dapat digunakan sebagaiindikasi komponen biaya inspeksi saat aset tersebutdiperoleh atau dibangun.

16.5 Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkandan harus dicatat secara terpisah, meskipun tanah danbangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.

Pengukuran pada saat pengakuan

16.6 Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukursebesar biaya perolehan.

Unsur biaya perolehan

16.7 Biaya perolehan aset tetap meliputi:(a) harga beli, termasuk termasuk biaya legal dan

broker, bea impor dan pajak pembelian yang tidakboleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembeliandan potongan pembelian;

(b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untukmembawa aset ke lokasi dan kondisi yangdiinginkan agar aset siap digunakan sesuai denganmaksud manajemen. Biaya-biaya ini termasuk biayapenyiapan lahan, biaya pengiriman danpena-ngan-an awal, biaya instalasi dan perakitan,dan biaya pengujian fungsionalitas;

(c) estimasi awal biaya pembongkaran aset, biayapemindahan aset dan biaya restorasi lokasi.Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika asettersebut diperoleh atau karena entitas menggunakanaset tersebut selama periode tertentu untuk tujuanselain untuk menghasilkan persediaan.

Page 84: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.84 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

16.8 Biaya-biaya berikut ini bukan merupakan biaya perolehanaset tetap dan harus diakui sebagai beban ketika terjadi:(a) biaya pembukaan fasilitas baru;(b) biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk

biaya aktivitas iklan dan promosi);(c) biaya penyelenggaran bisnis di lokasi baru atau

kelompok pelanggan baru (termasuk biaya pelatihanstaf); dan

(d) biaya administrasi dan overhead umum lainnya.

16.9 Pendapatan dan beban yang terkait dengan kegiataninsidental selama masa konstruksi atau pengembanganaset tetap diakui dalam laporan laba rugi jika operasionaltersebut tidak diperlukan untuk membawa aset tetap kelokasi dan kondisi operasi yang dimaksud.

Pengukuran biaya perolehan

16.10 Biaya perolehan aset tetap adalah setara harga tunainyapada tanggal pengakuan. Jika pembayaran ditangguhkanlebih dari waktu kredit normal, maka biaya perolehanadalah nilai tunai semua pembayaran masa mendatang.Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan asetnon-moneter atau kombinasi aset moneter dan aset non-moneter, maka biaya perolehan diukur pada nilai wajar,kecuali:(a) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi

komersial, atau(b) nilai wajar aset yang diterima atau aset yang

diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Dalamhal ini, biaya perolehan diukur pada jumlah tercatataset yang diserahkan.

Pengukuran setelah pengakuan awal

16.11 Entitas harus menggunakan model biaya (cost model)dalam paragraf 16.12 sebagai kebijakan akuntansinya

Page 85: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.85Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh asettetap dalam kelompok yang sama.

Model biaya

16.12 Aset tetap diukur pada harga perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan akumulasi kerugianpenurunan nilai.

Penyusutan

16.13 Jumlah pengakuan awal aset tetap dialokasikan ke bagianaset tetap yang signifikan dan setiap bagian tersebutdisusutkan secara tersendiri. Namun, jika suatu bagianaset tetap yang signifikan memiliki umur manfaat danmetode penyusutan yang sama dengan bagian signifikanlainnya, maka bagian-bagian tersebut dapatdikelompokkan dalam penentuan beban penyusutan.Dengan beberapa pengecualian, seperti galian dan lokasiuntuk pengurukan tanah, tanah mempunyai umur manfaatyang tidak terbatas sehingga tidak disusutkan.

16.14 Beban penyusutan untuk setiap periode diakui dalamlaporan laba rugi, kecuali beban penyusutan tersebuttermasuk ke jumlah tercatat aset lain. Misalnya,penyusutan aset tetap manufaktur termasuk dalam biayapersediaan (lihat Bab 12 Persediaan).

Jumlah dan periode penyusutan

16.15 Jumlah aset yang dapat disusutkan dialokasikan secarasistematis sepanjang umur manfaatnya.

16.16 Entitas harus mengkaji ulang nilai residu dan umurmanfaat suatu aset sekurang-kurangnya pada setiaptanggal pelaporan tahunan dan, jika diperkirakanberbeda dengan estimasi terdahulu, maka nilai residuatau umur manfaatnya diubah. Perubahan tersebut

Page 86: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.86 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dicatat sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuaidengan paragraf 10.13-10.17.

16.17 Penyusutan dimulai ketika suatu aset tersedia untukdigunakan, misalnya aset berada di lokasi dan kondisiyang diperlukan sehingga mampu beroperasisebagaimana maksud manajemen. Penyusutan tidakdihentikan ketika aset tidak digunakan atau dihentikanpenggunaan aktifnya, kecuali aset tersebut telahdisusutkan secara penuh. Namun, dalam penggunaanmetode penyusutan (usage method of depreciation),beban penyusutan menjadi nol jika tidak ada produksi.

16.18 Entitas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikutdalam menentukan umur manfaat suatu aset:(a) perkiraan daya pakai aset. Daya pakai dinilai dengan

merujuk pada perkiraan kapasitas atau keluaranfisik;

(b) perkiraan tingkat keausan fisik, yang tergantungkepada faktor pengoperasian seperti jumlah giliranpenggunaan, program pemeliharaan dan perawatan,serta perawatan dan pemeliharaan aset pada saataset tidak digunakan (menganggur);

(c) keusangan teknis dan komersial yang diakibatkanoleh perubahan atau peningkatan produksi, atauperubahan permintaan pasar atas produk atau jasayang dihasilkan oleh aset tersebut; dan

(d) pembatasan hukum atau sejenisnya ataspenggunaan aset, seperti berakhirnya waktusehubungan dengan sewa.

Metode penyusutan

16.19 Suatu entitas harus memilih metode penyusutan yangmencerminkan ekspektasi dalam pola penggunaanmanfaat ekonomi masa depan aset. Beberapa metodepenyusutan yang mungkin dipilih, antara lain metode garislurus (straight line method), metode saldo menurun

Page 87: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.87Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(diminishing balance method) dan metode jumlah unitproduksi (sum of the unit of production method).

16.20 Metode penyusutan harus dikaji ulang sekurang-kurangnya pada saat tanggal pelaporan tahunan. Jikatelah terjadi perubahan signifikan dalam pola penggunaanmanfaat ekonomi masa depan aset, maka metodepenyusutan diubah untuk mencerminkan pola barutersebut. Perubahan tersebut dicatat sebagai perubahanestimasi akuntansi sesuai dengan Bab 10 Kebijakan,Estimasi dan Kesalahan Akuntansi.

Penurunan nilai

16.21 Pada setiap akhir periode pelaporan, entitasmenerapkan Bab 24 Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan untuk menentukan apakah suatu ataukelompok aset tetap telah mengalami penurunan nilaidan, jika terjadi, bagaimana pengakuan dan pengukurankerugian penurunan nilai tersebut. Bab 24 PenurunanNilai Aset Non-Keuangan menjelaskan kapan danbagaimana suatu entitas meninjau ulang jumlah tercatatasetnya, bagaimana menentukan nilai wajar asetdikurangi biaya untuk menjualnya, dan kapan pengakuanatau pemulihan kerugian penurunan nilai.

Kompensasi untuk penurunan nilai

16.22 Kompensasi atas aset tetap yang mengalami penurunannilai, hilang atau dihentikan dari pihak ketiga dicatat dalamlaporan laba rugi hanya ketika kompensasi menjadi piutang.

Penghentian-pengakuan

16.23 Aset tetap harus dihentikan pengakuannya pada saat:(a) dilepas; atau(b) ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.

Page 88: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.88 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

16.24 Entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian ataspenghentian pengakuan aset tetap di laporan laba rugiketika aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecualiBab 19 Sewa menentukan lain untuk jual dan sewa-balik[sale and leaseback]). Keuntungan tersebut tidak bolehdiklasifikasikan sebagai pendapatan.

16.25 Dalam penentuan tanggal pelepasan aset tetap, entitasharus menerapkan kriteria yang ada di Bab 22Pendapatan untuk pengakuan pendapatan daripenjualannya. Bab 19 Sewa diterapkan untuk pelepasanmelalui jual dan sewa-balik.

16.26 Entitas harus menentukan keuntungan atau kerugianyang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap yaitudengan cara menghitung perbedaan antara hasil penjualbersih (jika ada) dan jumlah tercatatnya.

Pengungkapan

16.27 Entitas harus mengungkapkan untuk setiap kelompokaset tetap:(a) dasar pengukuran yang digunakan untuk

menentukan jumlah tercatat bruto;(b) metode penyusutan yang digunakan;(c) umur manfaat atau tarif penyusutan yang

digunakan;(d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan

(agregat dengan akumulasi kerugian penurunan nilai)pada awal dan akhir periode; dan

(e) rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhirperiode yang menunjukkan:(i) penambahan;(ii) pelepasan;(iii) perolehan melalui penggabungan usaha;(iv) kerugian penurunan nilai yang diakui atau

dipulihkan dalam laporan laba rugi sesuai

Page 89: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.89Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dengan Bab 24 Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan;

(v) penyusutan;(vi) perubahan perbedaan neto yang timbul dari

penjabaran laporan keuangan dari mata uangfungsional ke mata uang penyajian yangberbeda; dan

(vii) perubahan lainnya.

16.28 Entitas juga harus mengungkapkan:(a) keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik,

dan aset tetap yang dijaminkan untuk utang;(b) jumlah komitmen kontrak untuk memperoleh aset

tetap; dan(c) jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap

yang mengalami penurunan nilai, hilang ataudihentikan yang dimasukkan dalam laporan laba rugi,jika tidak diungkapkan secara terpisah di laporanlaba rugi.

16.29 Entitas menyajikan secara terpisah aset tetap yangdimiliki untuk dijual dari aset lainnya dan menyajikankewajiban yang terkait dengan aset tetap yang dimilikiuntuk dijual secara terpisah dari kewajiban lainnya didalam neraca.

Page 90: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.90 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 17Aset Tidak Berwujud Selain Goodwill

17.1 Aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yangdapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik.Suatu aset dapat diidentifikasikan jika:(a) dapat dipisahkan, yaitu mampu dipisahkan atau

dipecahkan dari entitas dan dijual, dialihkan,dilisensikan, disewakan atau ditukarkan melalui suatukontrak terkait, aset atau kewajiban secara individualatau secara bersama; atau

(b) timbul dari hak kontraktual atau hak legal lainnya,terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan ataudapat dipisahkan dari entitas atau dari hak dankewajiban (obligation) lainnya

Pengakuan

Prinsip umum untuk pengakuan aset tidak berwujud

17.2 Entitas harus menerapkan kriteria pengakuan dalamparagraf 2.24 untuk mengakui aset tidak berwujud. Olehkarena itu, aset tidak berwujud diakui hanya jika:(a)kemungkinan besar (probable) entitas akanmemperoleh manfaat ekonomis masa depan dari asettersebut; dan (b) biaya perolehan aset atau nilai asettersebut dapat diukur dengan andal.

17.3 Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomismasa depan, entitas harus menggunakan asumsi yangmasuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan, yangmerupakan estimasi terbaik manajemen atas kondisiekonomi yang berlaku sepanjang umur manfaat asettersebut.

17.4 Dalam menilai tingkat kepastian akan adanya manfaatekonomis masa depan yang timbul dari penggunaan asettidak berwujud, entitas mempertimbangkan bukti yang

Page 91: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.91Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tersedia pada saat pengakuan awal aset tidak berwujuddengan memberikan penekanan pada bukti eksternal.

17.5 Probabilitas kriteria pengakuan dalam paragraf 17.2(a)harus selalu dipertimbangkan untuk dipenuhi terhadapaset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah.

Akuisisi sebagai bagian dari penggabungan usaha

17.6 Aset tidak berwujud yang diperoleh dalam penggabunganusaha, secara normal, diakui sebagai aset karena nilaiwajarnya dapat diukur dengan cukup andal. Namun, asettidak berwujud tersebut tidak diakui sebagai aset jikatimbul dari hak legal atau hak kontraktual lainnya dannilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal karenaaset tersebut:(a) tidak dapat dipisahkan dari goodwill; atau(b) dapat dipisahkan dari goodwill, tetapi tidak ada

catatan atau bukti dari transaksi pertukaran untukaset yang sama atau serupa, sehingga estimasi nilaiwajar menjadi tergantung pada variabel-variabelyang tidak dapat diukur.

Pengukuran awal

17.7 Suatu aset tidak berwujud pada awalnya harus diukursebesar biaya perolehan.

Perolehan terpisah

17.8 Biaya perolehan aset tidak berwujud yang diperolehsecara terpisah terdiri dari:(a) harga beli, termasuk beamasuk (impor) dan pajak yang sifatnya tidak dapatdirestitusi (non-refunduble), setelah potongan penjualandan potongan dagang; dan(b) biaya-biaya yang dapatdikaitkan langsung dalam mempersiapkan aset tersebutsehingga siap digunakan sesuai tujuannya.

Page 92: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.92 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Perolehan sebagai bagian dari penggabungan usaha

17.9 Jika aset tidak berwujud yang diperoleh dalam suatupenggabungan usaha, maka biaya perolehannya adalahnilai wajarnya pada saat perolehan.

Pertukaran aset

17.10 Satu atau lebih aset tidak berwujud mungkin diperolehmelalui pertukaran dengan aset atau aset non-moneter,atau kombinasi aset moneter dan aset non-meneter.Biaya perolehan aset tidak berwujud semacam itu harusdiukur sebesar nilai wajar, kecuali:(a) transaksipertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau(b)nilai wajar aset yang diterima atau diberikan tidak dapatdiukur secara andal.

17.11 Jika entitas mampu menentukan nilai wajar secara andalatas aset yang diterima atau diberikan, maka nilai wajaraset yang diberikan digunakan untuk mengukur biayaperolehan kecuali nilai wajar aset yang diterimamempunyai bukti yang lebih jelas.

17.12 Jika entitas tidak mampu menentukan nilai wajar yangandal atas aset yang diperoleh, maka biaya perolehannyadiukur pada jumlah tercatat aset yang diberikan.

Aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal

17.13 Penciptaan aset tidak berwujud secara internal selaingoodwill, melibatkan tahap riset dan tahappengembangan. Entitas harus memilih model bebandalam paragraf 17.14 sebagai kebijakan akuntansiuntuk biaya yang terjadi atas aktivitas riset danpengembangan.

Page 93: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.93Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Model beban

17.14 Entitas harus mengakui semua biaya yang terjadi atasaktivitas riset dan pengembangan sebagai beban padasaat terjadinya.

Pengakuan beban

17.15 Entitas harus mengakui pengeluaran atas aset tidakberwujud sebagai beban ketika terjadinya.

17.16 Entitas harus mengakui pengeluaran berikut ini sebagaibeban dan bukan sebagai aset tidak berwujud:(a) merek, mastheads, judul publikasi, daftar konsumen

dan hal-hal lain yang secara substansi serupa yangdihasilkan secara internal;

(b) pengeluaran untuk kegiatan perintisan (biayaperintisan), kecuali apabila pengeluaran ini termasukdalam biaya perolehan aset tetap sebagaimanadiatur dalam Bab 16 Aset Tetap. Biaya perintisandapat mencakup biaya pendirian (seperti biayahukum dan biaya kesekretariatan/administratif yangdikeluarkan dalam rangka mendirikan badan hukum,pengeluaran dalam rangka membuka usaha ataufasilitas baru (biaya pra-pembukaan) ataupengeluaran untuk memulai operasi baru ataumeluncurkan produk atau proses baru (biaya pra-operasi);

(c) pengeluaran untuk kegiatan pelatihan;(d) pengeluaran untuk kegiatan periklanan dan promosi;

dan(e) pengeluaran dalam rangka relokasi atau reorganisasi

sebagian atau seluruh entitas.

17.17 Paragraf 17.16 tidak menutup kemungkinan entitasmengakui pembayaran dimuka sebagai aset, yaitu ketikapembayaran atas barang atau jasa dilakukan sebelumpenyerahan barang atau pelaksanaan jasa tersebut.

Page 94: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.94 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Beban lalu tidak diakui sebagai aset

17.18 Pengeluaran atas unsur tidak berwujud yang awalnyadiakui oleh entitas sebagai beban dalam laporankeuangan tahunan atau laporan keuangan interm periodesebelumnya tidak boleh diakui sebagai bagian dari biayaperolehan aset tidak berwujud dikemudian hari.

Pengukuran setelah pengakuan kebijakan akuntansi

17.19 Entitas harus mencatat untuk setiap kelompok aset tidakberwujud setelah pengakuan awal dengan menggunakanmodel biaya dalam paragraf 17.20.

Model biaya

17.20 Entitas harus mengukur aset tidak berwujud pada biayaperolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasirugi penurunan nilai. Persyaratan amortisasi diaturdalam Bab ini. Persyaratan untuk pengakuan penurunannilai diatur dalam Bab 24 Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan.

Umur manfaat

17.21 Entitas harus menilai apakah umur manfaat aset tidakberwujud terbatas atau tidak terbatas. Jika terbatas, umurmanfaatnya adalah jumlah produksi, atau unit serupa.Entitas harus memandang aset tidak berwujudmempunyai umur manfaat tidak terbatas apabilaberdasarkan analisis terhadap semua faktor yang relevantidak terlihat adanya batas periode ekspektasi aset akanmenghasilkan aliran masuk kas neto ke entitas.

17.22 Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal darihak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak bolehmelebihi periode hak kontraktual atau hak hukumtersebut, tetapi mungkin lebih pendek tergantung pada

Page 95: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.95Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

lamanya periode ekspektasi pengunaan aset tersebut.Jika hak kontraktual atau hak hukum lainnya untuk masayang terbatas dapat diperbaharui, maka umur manfaataset tidak berwujud harus termasuk periode yangdiperbarui hanya jika terdapat bukti yang mendukungpembaruan oleh entitas tanpa biaya yang signifikan.

Aset tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas

Periode amortisasi dan metode amortisasi

17.23 Jumlah yang dapat disusutkan dari aset tidak berwujudharus dialokasikan secara sistematis berdasarkanperkiraan terbaik dari umur manfaatnya. Amortisasidimulai ketika aset siap digunakan, misalnya aset tersebutberada di lokasi dan kondisi yang dibutuhkan untukmampu beroperasi sesuai keinginan manajemen. Entitasharus memilih metode amortisasi yang mencerminkanpola pemanfaatan aset di masa mendatang. Jika entitastidak dapat menetapkan pola yang andal, maka entitasharus menggunakan metode garis lurus. Entitas harusmengakui beban amortisasi untuk setiap periode dalamlaporan laba rugi kecuali Standar ini mengizinkan ataumensyaratkan untuk dimasukan ke dalam jumlah tercatataset lain.

Nilai residu

17.24 Nilai residu suatu aset tidak berwujud seharusnyadiasumsikan sama dengan nol, kecuali:(a) ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset

tidak berwujud tersebut pada akhir umurmanfaatnya; atau

(b) ada pasar aktif bagi aset tidak berwujud tersebutdan:(i) nilai residu aset dapat ditentukan dengan

mengacu pada harga yang berlaku di pasartersebut; dan

Page 96: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.96 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(ii) terdapat kemungkinan yang cukup besar bahwapasar yang aktif tersebut akan tetap ada padaakhir umur manfaat aset tidak berwujud

Penelaahan periode amortisasi dan metode amortisasi

17.25 Periode amortisasi dan metode amortisasi aset tidakberwujud harus ditelaah (ditinjau ulang) setidak-tidaknyasetiap akhir tahun buku. Jika perkiraan umur manfaataset berbeda secara signifikan dengan estimasi-estimasisebelumnya, periode amortisasi harus disesuaikan. Jikaterjadi perubahan yang signifikan dalam perkiraan polakonsumsi manfaat ekonomis dari aset, metode amortisasiharus diubah untuk mencerminkan pola yang berubahtersebut. Entitas harus mencatat perubahan tersebutsebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai denganBab 10 Kebijakan, Estimasi dan KesalahanAkuntansi.

Aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas

Tidak ada amortisasi

17.26 Aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatastidak diamortisasi

Penghentian dan pelepasan

17.27 Entitas harus menghentikan pengakuan aset tidakberwujud, dan mengakui keuntungan atau kerugian dalamlaporan laba rugi jika aset tidak berwujud:(a) dilepaskan; atau(b) ketika tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan

yang diharapkan dari penggunaannya danpelepasannya.

Page 97: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.97Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan

17.28 Entitas harus mengungkapan hal-hal berikut untuk setiapgolongan aset tidak berwujud, dengan membedakanantara aset tidak berwujud yang dihasilkan secara interndan aset tidak berwujud lainnya:(a) umur manfaat atau tingkat amortisasi yang

digunakan;(b) metode amortisasi yang digunakan;(c) jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada

awal dan akhir periode;(d) unsur pada laporan keuangan yang didalamnya

terdapat amortisasi aset tidak berwujud;(e) rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir

periode yang menunjukkan penambahan, pelepasan,amortisasi, dan perubahan lainnya secara terpisah.

17.29 Entitas juga harus mengungkapkan:(a) untuk aset tidak berwujud dengan umur manfaat

tidak terbatas, jumlah tercatatnya dan alasan-alasanyang mendukung penilaian ketidakterbatasan umurmanfaat. Dalam memberikan alasan-alasantersebut, entitas harus menjelaskan faktor-faktoryang berperan signifikan dalam menentukan bahwaaset tetap mempunyai umur manfaat tidak terbatas;

(b) penjelasan, jumlah tercatat dan periode amortisasiyang tersisa dari setiap aset tidak berwujud yangmaterial bagi laporan keuangan secarakeseluruhan.

(c) keberadaan dan jumlah tercatat aset tidak berwujudyang hak penggunaannya dibatasi dan jumlahtercatat aset tidak berwujud yang ditentukan sebagaijaminan atas utang; dan

(d) jumlah komitmen untuk memperoleh aset tidakberwujud.

Page 98: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.98 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

17.30 Entitas harus mengungkapkan jumlah agregatpengeluaran riset dan pengembangan yang diakui sebagaibeban selama periode berjalan.

Page 99: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.99Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 18Penggabungan Usaha dan Goodwill

18.1 Penggabungan usaha adalah penyatuan entitas atauusaha terpisah menjadi satu entitas pelaporan. Hasil daripenggabungan usaha adalah satu entitas (pihakpengakuisisi) yang memperoleh pengendalian atas satuatau lebih entitas lain (pihak yang diakuisisi). Tanggalakuisisi adalah tanggal dimana pihak pengakuisisi secaraefektif memperoleh pengendalian atas pihak yangdiakuisisi.

18.2 Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan berbagaicara untuk tujuan hukum, perpajakan atau lainnya. Halini dapat meliputi pembelian oleh suatu entitas atas ekuitasentitas lain, pembelian atas seluruh aset bersih entitaslain, atau membeli beberapa aset bersih entitas lain yangsecara bersama membentuk satu atau lebih usaha.

18.3 Penggabungan usaha dapat dilakukan melalui penerbitaninstrumen ekuitas, transfer kas, setara kas atau asetlain atau kombinasi beberapa cara. Transaksi tersebutdapat terjadi antara pemegang saham entitas yangbergabung atau antara suatu entitas dengan pemegangsaham entitas lain. Hal ini mungkin melibatkanpembentukan suatu entitas baru untuk mengendalikanentitas-entitas yang bergabung atau aset bersih yangditransfer, atau restrukturisasi satu atau lebih entitas-entitas yang bergabung.

18.4 Bab ini mengatur akuntansi untuk semua penggabunganusaha, kecuali penggabungan usaha entitas sepengendali.Sepengendali berarti entitas atau usaha yang bergabungdikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum dansesudah penggabungan usaha, dan pengendalian tersebuttidak bersifat sementara.

Page 100: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.100 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Akuntansi

18.5 Seluruh penggabungan usaha harus menggunakanmetode pembelian (purchase method).

18.6 Penggunaan metode pembelian meliputi langkah-langkahberikut:(a) mengidentifikasi pihak pengakuisisi;(b) mengukur biaya penggabungan usaha;(c) mengalokasikan, pada tanggal akuisisi, biaya

penggabungan usaha ke aset dan kewajiban yangdiperoleh, serta kewajiban kontinjensi yangdiasumsikan.

Identifikasi pihak pengakuisisi

18.7 Pihak pengakuisisi harus diidentifikasikan untuk semuapenggabungan usaha. Pihak pengakuisisi adalah entitasyang memperoleh pengendalian atas entitas atau usahalain yang bergabung.

18.8 Pengendalian adalah kekuasaan untuk menentukankebijakan keuangan dan operasi suatu entitas atau usahasehingga dapat menikmati manfaat dari kegiatan yangdilakukan entitas tersebut. Pengendalian suatu entitasoleh entitas lain dijelaskan di Bab 9 Laporan KeuanganKonsolidasi dan Laporan Keuangan Terpisah.

18.9 Meskipun kadangkala sulit untuk mengidentifikasikanpihak pengakuisisi, umumnya terdapat salah satu indikasiberikut ini untuk menentukan keberadaan pihakpengakuisisi. Sebagai contoh:(a) jika nilai wajar suatu entitas yang bergabung lebih

besar secara signifikan dari entitas lain yangbergabung, maka entitas yang lebih besar nilaiwajarnya adalah pihak pengakuisisi;

(b) jika pengabungan usaha dilakukan denganpertukaran instrumen ekuitas berhak suara dengan

Page 101: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.101Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kas atau aset lainnya, maka entitas yang melakukanpembayaran dengan kas atau aset lainnya disebutpihak pengakuisisi; dan

(c) jika penggabungan usaha mengakibatkanmanajemen dari salah satu entitas yang bergabungmampu mendominasi pemilihan tim manajemenentitas yang bergabung, maka entitas yang memilikimanajemen yang mendominasi tersebut adalahpihak pengakuisisi.

Biaya penggabungan usaha

18.10 Pihak pengakuisisi harus mengukur biaya penggabunganusaha sebagai penjumlahan dari:(a) nilai wajar pada tanggal pertukaran, aset yang

diberikan, kewajiban yang terjadi atau diasumsikan,dan instrumen ekuitas yang diterbitkan; oleh pihakpengakuisisi untuk memperoleh pengendaliantersebut, ditambah

(b) biaya-biaya yang secara langsung dapatdiatribusikan ke penggabungan usaha.

Penyesuaian terhadap biaya penggabungan usaha yangtergantung pada peristiwa mendatang

18.11 Jika perjanjian penggabungan usaha mengatur adanyapenyesuaian atas biaya penggabungan usaha yangtergantung pada peristiwa mendatang, maka pihakpengakuisisi harus memasukkan jumlah penyesuaiantersebut ke dalam biaya penggabungan usaha padatanggal akuisisi jika penyesuaian tersebut adalahprobable dan dapat diukur secara andal.

18.12 Namun, jika penyesuaian tersebut tidak diakui padatanggal akuisisi tetapi kemudian menjadi probable dandapat diukur secara andal, biaya tambahan tersebutharus diperlakukan sebagai penyesuaian atas biayapenggabungan usaha.

Page 102: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.102 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Alokasi biaya penggabungan usaha ke aset yang diperolehdan kewajiban serta kewajiban kontinjensi yangdiasumsikan

18.13 Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi harusmengalokasikan biaya penggabungan usaha denganmengakui aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasidari pihak yang diakuisisi serta kewajiban kontinjensiyang memenuhi kriteria pengakuan di paragraf 18.18berdasarkan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecualiaset tidak lancar (atau kelompok usaha yang dilepas)yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yangdiakui pada nilai wajar dikurangi biaya penjualannya.Perbedaan antara biaya penggabungan usaha denganhak pihak pengakuisisi atas nilai wajar aset dankewajiban yang dapat diidentifikasi dan kewajibankontinjensi diakui sebagaimana diatur dalam paragraf18.20-18.22.

18.14 Pihak pengakuisisi harus mengakui secara terpisah asetdan kewajiban yang dapat diidentifikasi dan kewajibankontinjensi pada tanggal akuisisi jika memenuhi kriteriaberikut:(a) untuk aset selain aset tidak berwujud, adalah

probable bahwa manfaat ekonomi masamendatang akan mengalir ke pihak pengakuisisi, dannilai wajarnya dapat diukur secara andal.

(b) untuk kewajiban selain kewajiban kontinjensi adalahprobable bahwa sumber daya keluar untukmenyelesaikan kewajiban, dan nilai wajarnya dapatdiukur secara andal.

(c) untuk aset tidak berwujud atau kewajibankontinjensi, nilai wajarnya dapat diukur secara andal.

18.15 Laporan laba rugi pihak pengakuisisi harus memasukkanlaba dan rugi pihak yang diakuisisi setelah tanggal akuisisidengan memasukkan pendapatan dan beban berdasarkanbiaya penggabungan usaha dari pihak pengakuisisi.

Page 103: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.103Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Sebagai contoh, beban penyusutan di laporan laba rugipihak pengakuisisi setelah tanggal akuisisi terkait denganaset yang berasal dari pihak yang diakuisisi, berdasarkannilai wajar pada tanggal akuisisi, dan hal ini dianggapbiaya untuk pihak pengakuisisi.

18.16 Penggunaan metode pembelian dimulai sejak tanggalakuisisi, dimana pihak pengakuisisi memperolehpengendalian atas pihak yang diakuisisi. Karenapengendalian adalah kekuasaan untuk menentukankebijakan keuangan dan operasi agar dapat menikmatimanfaat dari kegiatan yang dilakukan entitas tersebut,sehingga tidak perlu suatu transaksi diselesaikan ataudifinalkan secara hukum sebelum pihak pengakuisisimemperoleh pengendalian. Semua fakta dan kondisi yangjelas terkait dengan penggabungan usaha harusdipertimbangkan dalam penilaian ketika pihakpengakuisisi telah memperoleh pengendalian.

18.17 Sesuai dengan paragraf 18.13, pihak pengakuisisimengakui secara terpisah hanya untuk aset dankewajiban yang dapat diidentifikasi dan kewajibankontinjensi yang ada pada tanggal akuisisi dan memenuhikriteria pengakuan di paragraf 18.14. Oleh karena itu:(a) pihak pengakuisisi harus mengakui kewajiban untuk

pemutusan atau pengurangan kegiatan pihak yangdiakuisisi sebagai bab alokasi biaya penggabunganhanya jika pada tanggal akuisisi pihak yang diakuisisimempunyai kewajiban atas restrukturisasi yangdiakui sesuai dengan Bab 20 Kewajiban Diestimasidan Kontinjensi; dan

(b) pihak pengakuisisi, ketika mengalokasikan biayapenggabungan, tidak boleh mengakui kewajiban ataskerugian masa mendatang atau biaya lainnya yangdiperkirakan akan terjadi sebagai akibat daripenggabungan usaha.

Page 104: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.104 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kewajiban kontinjensi

18.18 Paragraf 18.14 menjelaskan bahwa pihak pengakuisisimengakui secara terpisah kewajiban kontinjensi daripihak yang diakuisisi hanya jika nilai wajarnya dapatdiukur secara andal. Jika tdak dapat diukur secara andalmaka:(a) akan mempengaruhi jumlah yang diakui sebagai

goodwill atau dihitung sesuai paragraf 18.22; dan(b) pihak pengakuisisi harus mengungkapkan mengenai

kewajiban kontinjensi tersebut sebagaimanaditentukan dalam Bab 20 Kewajiban Diestimasidan Kewajiban Kontinjensi.

18.19 Setelah pengakuan awal, pengakuisisi harus mengukurkewajiban kontinjensi yang diakui secara terpisah sesuaidengan paragraf 18.13 pada nilai yang lebih tinggi antara:(a) jumlah yang diakui sesuai dengan Bab 20

Kewajiban Diestimasi dan KewajibanKontinjensi, dan

(b) jumlah pengakuan awal dikurangi, jika sesuai,akumulasi amortisasi yang diakui sesuai dengan Bab22 Pendapatan.

Goodwill

18.20 Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi harus:(a) mengakui goodwill yang diperoleh dari

penggabungan usaha sebagai aset; dan(b) mengukur goodwill pada awalnya berdasarkan pada

harga perolehan, kemudian kelebihan biayapenggabungan usaha atas kepemilikan pihakpengakuisisi terhadap nilai wajar bersih, aset dankewajiban yang dapat diidentifikasi dan kewajibankontinjensi diakui sesuai dengan paragraf 18.13.

Page 105: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.105Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

18.21 Setelah pengakuan awal, goodwill harus diamortisasisebagai beban selama masa manfaatnya. Amortisasigoodwill menggunakan metode garis lurus. Periodeamortiasasi goodwil tidak boleh lebih dari lima tahun,kecuali periode yang lebih panjang tetapi tidak lebih dari20 tahun dapat digunakan apabila terdapat dasar yangtepat (justifiable)

Kelebihan biaya perolehan atas kepemilikan pihakpengakuisisi terhadap nilai wajar bersih atas aset, dankewajiban yang dapat diidentifikasi dan kewajibankontinjensi

18.22 Jika kepemilikan pihak pengakuisisi terhadap nilai wajarbersih, aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dankewajiban kontinjensi yang diakui sesuai dengan paragraf18.13 melebihi biaya penggabungan usaha (kadangkaladisebut sebagai “goodwill negatif”), maka pihakpengakuisisi harus:(a) menilai ulang pengidentifikasian dan pengukuran

aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dankewajiban kontinjensi, serta mengukur biayapenggabungan; dan

(b) mengakui segera keuntungan atau kerugian yangtersisa setelah penilaian ulang tersebut.

Pengungkapan

Untuk penggabungan usaha dilakukan selama periodepelaporan

18.23 Untuk setiap penggabungan usaha yang dilakukanselama periode pelaporan (atau gabungan dari beberapapenggabungan usaha yang tidak material secaraindividual), pihak pengakuisisi harus mengungkapkan hal-hal berikut:(a) nama dan penjelasan tentang entitas atau usaha

yang bergabung;

Page 106: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.106 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) tanggal akuisisi;(c) persentase hak suara instrumen ekuitas yang

diperoleh;(d) biaya penggabungan dan penjelasan atas komponen-

komponennya, termasuk biaya yang dapatdiatribusikan secara langsung ke penggabungan.Ketika instrumen ekuitas yang diterbitkan atau dapatditerbitkan merupakan bagian dari biaya tersebut,hal-hal berikut harus diungkapkan:(i) jumlah instrumen ekuitas yang diterbitkan atau

dapat diterbitkan; dan(ii) nilai wajar dari instrumen tersebut dan dasar

penentuan nilai wajarnya.(e) rincian operasi entitas yang telah diputuskan untuk

dilepaskan sebagai akibat dari penggabungan usaha.(f) jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi untuk setiap

kelompok aset, kewajiban dan kewajiban kontinjensidari pihak yang diakuisisi, termasuk goodwill.

(g) jumlah selisih yang diakui dalam laporan laba rugisesuai dengan paragraf 18.22, dan posnya di laporanlaba rugi di mana selisih tersebut diakui.

(h) Penjelasan faktor-faktor yang berkontribusi padabiaya yang menyebabkan timbulnya pengakuangoodwill suatu penjelasan untuk setiap aset tidakberwujud yang tidak diakui secara terpisah darigoodwill dan penjelasan alasan nilai wajar asettidak berwujud tidak dapat diukur secara andal ataupenjelasan dari sifat selisih lebih yang diakui padalaporan laba rugi sesuai dengan paragraf 18.22.

(i) jumlah laba atau rugi pihak yang diakuisisi sejaktanggal akuisisi yang masuk pada laba atau rugipihak pengakuisisi untuk periode pelaporan, kecualijika pengungkapan tersebut tidak praktis. Jikapengungkapan tersebut tidak praktis, maka faktatersebut harus diungkapkan, bersama denganpenjelasannya.

Page 107: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.107Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Untuk penggabungan usaha yang dilakukan setelah akhirperiode pelaporan tetapi sebelum menyelesaikan laporankeuangan

18.24 Untuk setiap penggabungan usaha yang dilakukansetelah akhir periode pelaporan tetapi sebelumlaporan keuangan, pihak pengakuisisi harusmengungkapkan yang dipersyaratkan dalam paragraf18.23, kecuali jika pengungkapan tersebut tidak praktis.Jika tidak praktis, fakta tersebut harus diungkapkanbersama dengan penjelasannya.

Untuk semua penggabungan usaha

18.25 Pengakuisisi harus mengungkapkan rekonsiliasi jumlahtercatat goodwill pada awal dan akhir periodepelaporan, yang menunjukkan perubahan secara terpisahdari penggabungan usaha baru, kerugian penurunan nilai,pelepasan usaha yang sebelumnya diakuisisi; danperubahan lainnya. Pengakuisisi juga harusmengungkapkan jumlah bruto dan akumulasi penurunannilai pada akhir periode.

Page 108: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.108 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 19Sewa

19.1 Bab ini diterapkan dalam akuntansi untuk semua sewakecuali:(a) Sewa untuk mengekplorasi atau menggunakan

mineral-mineral, minyak bumi, gas alam dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui lainnya (lihatBab 30 Industri Khusus);

(b) Perjanjian lisensi seperti film, rekaman video, karyapanggung, manuskrip (karya tulis), hak paten, danhak cipta (lihat Bab 17 Aset Tidak Berwujud selainGoodwill);

(c) Properti yang dikuasai oleh lessee yang diperlakukansebagai Properti Investasi (lihat Bab 15 PropertiInvestasi);

(d) Properti Investasi yang disediakan oleh lessor dalamsewa-menyewa biasa (operating leases) (lihat Bab15); dan

(e) Sewa yang dapat merugikan lessee maupun lessorsebagai akibat dari ketentuan-ketentuan dalamkontrak yang tidak terkait dengan: perubahan hargaaset yang disewakan, perubahan nilai tukar matauang asing, atau ketidakmampuan salah satu pihakuntuk memenuhi perjanjian kontrak (lihat paragraf11.(2)e pada Bab 11 Aset Keuangan danKewajiban Keuangan).

19.2 Bab ini diterapkan pada perjanjian yang mengalihkan hakuntuk menggunakan aset, meskipun jasa yang siginifikandari lessor mungkin masih diperlukan sehubungan denganpengoperasian atau pemeliharaan aset dimaksud. Babini tidak diterapkan untuk perjanjian kontrak yang tidakmenyatakan adanya pengalihan hak untuk menggunakanaset dari satu pihak ke pihak lain.

Page 109: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.109Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Klasifikasi sewa

19.3 Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan(finance lease) apabila dipenuhi semua kriteria berikutini:(a) lessee memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang

disewa pada akhir masa sewa dengan harga yangtelah disetujui bersama pada saat dimulainya sewa.

(b) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan olehlessee ditambah dengan nilai sisa mencakuppengembalian harga perolehan barang modal yangdisewa serta bunganya, sebagai keuntunganperusahaan lessor.

(c) Masa sewa minimum 2 (dua) tahun.Jika salah satu kriteria tersebut diatas tidak terpenuhimaka transaksi sewa diklasifikasikan sebagai sewaoperasi (operating lease).

19.4 Sewa dinyatakan sebagai sewa pembiayaan atau sewaoperasi, didasarkan pada bentuk perjanjian kontraknya.

19.5 Klasifikasi sewa ditentukan pada awal transaksi sewadan tidak berubah selama masa sewa kecuali lessee danlessor memutuskan untuk mengubah ketentuan dalamperjanjian sewa (bukan sekedar memperpanjang masasewa), sehingga dalam hal ini klasifikasi sewa harusdievaluasi kembali.

Laporan keuangan lessee – sewa pembiayaan

Pengakuan awal

19.6 Dalam sewa pembiayaan, pada awal masa sewa, lesseeharus mengakui hak dan kewajiban sebagai aset dankewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar dari propertiyang disewakan, yang besarnya ditentukan pada awalmasa sewa. Biaya langsung lainnya yang dikeluarkan

Page 110: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.110 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

oleh lessee pada awal transaksi (biaya-biaya tambahan[incremental costs] yang dapat dihubungkan langsungdengan negosiasi dan perjanjian sewa) ditambahkan padanilai aset yang disewakan.

Pengukuran selanjutnya

19.7 Lessee harus mengalokasikan pembayaran sewasebagai beban dan pengurang atas saldo kewajiban.Lessee mengalokasikan beban ke masing-masing periodedalam masa sewa sedemikian rupa sehinggamenghasilkan tingkat bunga periodik yang tetap atassaldo kewajiban yang tersisa. Lessee harus mengakuisewa kontinjensi sebagai beban pada periode terjadinya.

19.8 Dalam mengalokasikan beban selama masa sewa, lesseediperbolehkan untuk melakukan pembulatan untukmemudahkan perhitungan.

19.9 Dalam sewa pembiayaan, lessee harus membebankanpenyusutan atas aset sewaan sesuai dengan Bab 16 AsetTetap. Apabila tidak ada kepastian mengenaikemungkinan pengalihan kepemilikan aset kepada lesseedi akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkanberdasarkan umur manfaat yang lebih singkat antaramasa sewa atau umur aset sewaan.

Pengungkapan

19.10 Dalam sewa pembiayaan, lessee harus mengungkapkanhal-hal sebagai berikut:(a) jumlah nilai tercatat bersih (net carrying amount)

akhir periode untuk masing-masing golongan aset.(b) total nilai pembayaran minimum sewa pada akhir

periode untuk setiap tahun ke depan.(c) sewa kontinjensi diakui sebagai beban.(d) total pembayaran minimum dari sewa-lanjut

(sublease) yang diharapkan akan diterima dari

Page 111: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.111Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

transaksi sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkanyang dinilai pada akhir periode pelaporan.

(e) gambaran umum dari perjanjian sewa termasuk,namun tidak terbatas pada:(i) dasar penentuan utang sewa kontinjensi;(ii) klausul berkenaan dengan keberadaan maupun

ketentuan mengenai pembaruan, hak opsipembelian, dan peningkatan; dan

(iii) batasan dalam perjanjian sewa, misalnya yangberhubungan dengan dividen, penambahanutang, dan sewa selanjutnya.

Laporan keuangan lessee – sewa operasi

Pengakuan dan pengukuran

19.11 Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa(selain biaya untuk jasa seperti asuransi dan perawatan)sebagai beban dengan menggunakan dasar metode garislurus kecuali ada metode pengalokasian lain yang lebihrepresentatif seiring dengan waktu dari manfaatpenggunaan aset, walaupun metode pembayarannyatidak menggunakan dasar tersebut.

Pengungkapan

19.12 Dalam sewa operasi, lessee harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:(a) total pembayaran minimum sewa, dari sewa operasi

yang tidak dapat dibatalkan, untuk setiap tahunmendatang.

(b) total pembayaran minimum sewa-lanjut yangdiharapkan akan diterima dari sewa-lanjut yang tidakdapat dibatalkan, yang dinilai pada akhir periodepelaporan.

(c) pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakuisebagai beban, dipisahkan antara pembayaran sewa,sewa kontinjensi, dan sewa-lanjut .

Page 112: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.112 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(d) gambaran umum dari perjanjian sewa yang signifikantermasuk, namun tidak terbatas pada:(i) dasar penentuan utang sewa kontinjensi;(ii) klausul berkenaan dengan keberadaan maupun

ketentuan mengenai pembaruan, hak opsipembelian, dan peningkatan; dan

(iii) batasan dalam perjanjian sewa, misalnya yangberhubungan dengan dividen, penambahanutang, dan sewa lanjutan.

Laporan keuangan lessor sewa operasi

Pengakuan dan Pengukuran

19.13 Dalam sewa operasi, lessor harus menyajikan aset padaneraca sesuai dengan sifat dari aset tersebut.

19.14 Dalam sewa operasi, lessor harus mengakui pendapatansewa pada laporan laba rugi berdasarkan metode garislurus selama masa sewa, kecuali terdapat metodepengalokasian lain yang lebih representatif seiring denganwaktu dimana manfaat yang diterima dari aset tersebutberkurang.

19.15 Lessor harus mengakui sebagai beban atas biaya-biayayang terjadi, termasuk penyusutan dalam rangkamemperoleh pendapatan sewa. Lessor harus mengakuipendapatan sewa (kecuali penerimaan dari jasa yangdiberikan seperti jasa asuransi dan jasa pemeliharaan)berdasarkan metode garis lurus selama masa sewameskipun penerimaannya tidak sesuai dengan metodetersebut, kecuali terdapat metode pengalokasian lainyang lebih representatif seiring dengan waktu dimanamanfaat yang diterima dari aset tersebut berkurang.

19.16 Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor dalamproses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan kejumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai

Page 113: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.113Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

beban selama masa sewa atas dasar yang sama denganpendapatan sewa.

19.17 Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsistendengan kebijakan penyusutan normal untuk aset sejenis,dan penyusutan tersebut dihitung sesuai Bab 16 AsetTetap dan Bab 17 Aset tidak berwujud.

19.18 Untuk menentukan apakah aset yang disewakan telahmengalami penurunan nilai, lessor harus menerapkanBab 24 Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan.

19.19 Lessor pabrikan atau dealer tidak mengakui labapenjualan atas suatu sewa operasi karena transaksitersebut tidak setara dengan penjualan.

Pengungkapan

19.20 Lessor diharuskan membuat pengungkapan atas sewaoperasi sebagai berikut:(a) Jumlah pembayaran sewa dalam perjanjian sewa

operasi yang tidak dapat dibatalkan secara agregatdan untuk masing-masing tahun yang akan datang;

(b) Jumlah sewa kontinjensi yang diakui sebagai laba;dan

(c) Deskripsi umum atas penrjanjian sewa .

Transaksi Jual dan Sewa-balik

19.21 Transaksi jual dan sewa-balik melibatkan penjualan asetdan penyewaan kembali aset yang sama. Pembayaransewa dan harga jual aset biasanya saling bergantungsatu sama lain karena dinegosiasikan dalam satu paket.Perlakuan akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balikbergantung pada jenis dari sewa.

Page 114: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.114 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Transaksi jual dan sewa-balik yang menghasilkan sewapembiayaan

19.22 Apabila suatu transaksi jual dan sewa-balik menghasilkansuatu sewa pembiayaan, penjual yang juga merupakanlessee dilarang untuk mengakui secepatnya, sebagai laba,selisih lebih penerimaan penjualan terhadap nilai buku.Sebaliknya, penjual yang juga lessee diharuskan untukmenangguhkan selisih lebih seperti itu danmengamortisasinya selama masa sewa.

Transaksi jual dan sewa-balik yang menghasilkan sewaoperasi

19.23 Apabila suatu transaksi jual dan sewa-balik menghasilkansuatu sewa menyewa biasa, dan sudah jelas bahwatransaksi tersebut dilakukan pada nilai pasar, penjualyang juga lessee diharuskan untuk mengakui keuntungandan kerugian secepatnya. Apabila harga jual lebih rendahdari nilai pasarnya, penjual yang juga lessee diharuskanuntuk mengakui keuntungan dan kerugian secepatnyakecuali kerugian dikompensasikan terhadap pembayaransewa masa depan pada nilai di bawah harga pasar. Dalamkondisi seperti ini, penjual yang juga lessee diharuskanuntuk menangguhkan dan mengamortisasi kerugiantersebut secara proporsional terhadap pembayaran sewaselama periode dimana aset tersebut diharapkan akandigunakan. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilaipasarnya, penjual yang juga lessee diharuskan untukmenangguhkan selisih lebih atas nilai pasar tersebut danmengamortisasinya selama periode dimana aset tersebutdiharapkan untuk digunakan.

Pengungkapan

19.24 Persyaratan pengungkapan untuk lessee dan lessor jugadiaplikasikan untuk transaksi jual dan sewa-balik.Penjelasan yang disyaratkan atas perjanjian sewa

Page 115: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.115Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

meliputi penjelasan atas pencadangan yang unik atautidak biasa dari perjanjian atau termin transaksi jual dansewa-balik.

Page 116: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.116 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 20Kewajiban Diestimasi dan Kontinjensi

20.1 Kewajiban diestimasi (provision) adalah kewajibanyang waktu atau jumlahnya belum pasti.

20.2 Persyaratan dalam Bab ini tidak berlaku untukKewajiban diestimasi yang dibahas dalam bab lain standarini. Termasuk di dalamnya adalah:(a) Sewa (Bab 19 Sewa);(b) Kontrak Konstruksi (Bab 22 Pendapatan); dan(c) Kewajiban imbalan kerja (Bab 27 Imbalan Kerja).

20.3 Kata “kewajiban diestimasi (provision)” terkadangdigunakan dalam konteks seperti penyusutan, penurunannilai aset, dan piutang tak tertagih. Konteks tersebutmerupakan penyesuaian terhadap jumlah tercatat dariaset, bukan pengakuan kewajiban, sehingga tidaktermasuk dalam pembahasan di Bab ini.

Pengakuan awal

20.4 Suatu entitas diharuskan untuk mengakui suatu kewajibandiestimasi hanya ketika:(a) entitas memiliki kewajiban kini sebagai akibat dari

transaksi masa lalu, dan(b) besar kemungkinan (probable) bahwa entitas akan

disyaratkan untuk mentransfer manfaat ekonomispada saat penyelesaian; dan

(c) nilai kewajiban tersebut dapat diestimasi denganandal.

20.5 Dalam situasi yang jarang terjadi, terdapat ketidakjelasanapakah terdapat kewajiban kini. Dalam kasus sepertiini, peristiwa yang terjadi di masa lalu akan menyebabkanadanya kewajiban kini apabila, setelahmempertimbangkan seluruh bukti yang ada, terdapat

Page 117: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.117Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kemungkinan besar bahwa kewajiban kini tersebut telahada pada tanggal pelaporan.

20.6 Entitas mengakui kewajiban diestimasi tersebut sebagaikewajiban dalam neraca dan mengakui jumlah darikewajiban diestimasi tersebut sebagai beban dalamlaporan laba rugi kecuali jika (a) merupakan bagian daribiaya memproduksi persediaan (lihat paragraf 12) atau(b) termasuk dalam nilai aset tetap sesuai denganParagraf 16.7.

20.7 Kondisi pada paragraf 20.4(a) (kewajiban kini yangtimbul dari peristiwa masa lalu) berarti bahwa entitastidak memiliki alternatif yang realistis untukmenyelesaikan kewajiban tersebut. Hal ini dapat terjadiketika kewajiban dapat ditegakkan secara hukum atauketika entitas memiliki kewajiban konstruktif karenaperistiwa masa lalu telah menimbulkan ekspektasi kuatdan sah kepada pihak lain bahwa entitas akanmelaksanakan kewajiban tersebut. Kewajiban yangakan timbul dari tindakan entitas di masa yang akandatang (contohnya bagaimana menjalankan usaha dimasa yang akan datang) tidak termasuk dalam kondisiyang diatur pada paragraf 20.4(a), tanpa mempedulikankemungkinan keterjadiannya dan meskipun kewajibantersebut adalah kewajiban kontraktual. Sebagai ilustrasi,karena tekanan komersial atau persyaratan legal, entitasdapat memiliki intensi atau kebutuhan untuk melakukanpengeluaran operasional dengan cara tertentu di masayang akan datang (sebagai contoh, dengan menggunakansaringan asap pada pabrik tertentu). Karena entitas dapatmenghindari pengeluaran masa depan dengan pilihantindakannya di masa yang akan datang, misalnya denganmengubah metode operasinya, maka entitas tidakmemiliki kewajiban kini untuk pengeluaran masa depantersebut dan tidak ada pengakuan kewajiban diestimasi.

Page 118: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.118 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengukuran awal

20.8 Entitas harus mengukur kewajiban diestimasi pada suatujumlah berdasarkan estimasi terbaik atas nilai kewajibanyang disyaratkan untuk diselesaikan pada tanggalpelaporan(a) Ketika kewajiban diestimasi meliputi populasi yang

banyak, estimasi nilai penyisihan merefleksikanbobot tertimbang dari seluruh kemungkinan hasiloleh kewajiban terkaitnya.

(b) Ketika kewajiban diestimasi timbul dari suatukewajiban tunggal, perhitungan individu yangkemungkinan besar akan terjadi dapat merupakanestimasi terbaik dari jumlah kewajiban yangdisyaratkan untuk diselesaikan. Meskipun demikian,bahkan pada kasus seperti ini, entitas perlumempertimbangkan kemungkinan hasil lainnya.Apabila kemungkinan hasil lainnya adalahcenderung lebih tinggi atau cenderung lebih rendahdari hasil yang kemungkinan besar akan terjaditersebut, maka estimasi terbaiknya adalah nilai yanglebih tinggi atau lebih rendah.

Ketika dampak dari nilai waktu terhadap uang (timevalue of money) material, jumlah kewajiban diestimasiharus merupakan nilai kini dari jumlah yang diharapkanyang disyaratkan untuk diselesaikan. tingkat diskontomerupakan tarif sebelum pajak yang merefleksikanpenilaian pasar saat ini atas nilai waktu terhadap uang.Risiko spesifik dari kewajiban harus direfleksikan padatingkat diskonto atau pada estimasi jumlah kewajibanyang disyaratkan untuk diselesaikan, tetapi tidak padakeduanya.

20.9 Ketika sebagian atau seluruh nilai yang disyaratkan untukdiselesaikan suatu penyisihan dapat diganti oleh pihaklain (misalnya melalui klaim asuransi), entitas harusmengakui penggantian tersebut sebagai aset yangterpisah hanya ketika terdapat kepastian bahwa entitas

Page 119: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.119Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

akan menerima penggantian pada saat pelunasankewajiban. Piutang penggantian akan disajikan dalamneraca sebagai aset dan tidak boleh saling hapusterhadap kewajiban diestimasi yang ada. Dalam laporanlaba rugi, entitas diperbolehkan untuk melakukan salinghapus atas penggantian dari pihak lain terhadap bebanyang berkaitan dengan kewajiban diestimasi tersebut.Entitas harus mengeluarkan keuntungan atas ekspektasipelepasan aset dari perhitungan kewajiban diestimasi.

Pengukuran selanjutnya

20.10 Entitas membebankan atas kewajiban diestimasi hanyajika pengeluaran-pengeluaran untuk kewajiban diestimasiyang telah diakui pada awalnya.

20.11 Entitas harus mereview kewajiban diestimasi pada setiaptanggal pelaporan dan melakukan penyesuaianseperlunya untuk merefleksikan estimasi terbaik kini atasjumlah kewajiban yang disyaratkan untuk dilunasi padatanggal pelaporan. Kewajiban diestimasi atas jumlah yangsebelumnya telah diakui harus dicatat dalam laporan labarugi kecuali jika kewajiban diestimasi tersebut padaawalnya diakui sebagai bagian dari nilai persediaan atauaset tetap (lihat paragraf 20.6). Ketika kewajibandiestimasi diukur pada nilai kini dari jumlah kewajibanyang diharapkan disyaratkan untuk diselesaikan, makapelepasan diskonto harus diakui sebagai biaya pinjaman.

Kewajiban kontinjensi

20.12 Kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban potensialyang belum pasti atau kewajiban kini yang tidak diakuikarena tidak memenuhi salah satu atau kedua kondisi(b) dan (c) pada paragraf 20.4. Entitas tidakdiperbolehkan untuk mengakui kewajiban kontinjensisebagai kewajiban, kecuali untuk kewajiban kontinjensiatas pihak yang diakuisisi dalam penggabungan usaha

Page 120: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.120 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(lihat paragraf 18.18 dan 18.19). Pengungkapantambahan mungkin diperlukan sesuai dengan paragraf20.15.

Aset kontinjensi

20.13 Entitas tidak diperbolehkan untuk mengakui asetkontinjensi sebagai aset. Pengungkapan mungkindisyaratkan sesuai dengan paragraf 20.16.

Pengungkapan

Pengungkapan atas penyisihan

20.14 Untuk masing-masing kelompok kewajiban diestimasi,entitas harus mengungkapkan:(a) Jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.(b) kewajiban diestimasi tambahan yang dibuat pada

periode berjalan, termasuk peningkatan ataspenyisihan yang ada.

(c) Jumlah yang digunakan (terjadi dan dikurangi darikewajiban diestimasi) selama periode tersebut.

(d) Jumlah yang tidak digunakan yang dikembalikanselama periode tersebut.

(e) Peningkatan jumlah diskonto yang timbul dariberjalannya waktu dan dampak dari perubahantingkat diskonto selama periode tersebut.

(f) Penjelasan singkat tentang sifat dari kewajiban danekspektasi waktu terjadinya arus pembayaranmanfaat ekonomis.

(g) Indikasi adanya ketidakpastian atas jumlah dan saatarus pengeluaran kas diperlukan.

(h) Jumlah ekspektasi penggantian, denganmenyebutkan aset yang telah diakui atas ekspektasipenggantian tersebut. Informasi komparatif tidakdiperlukan.

Page 121: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.121Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan atas kewajiban kontinjensi

20.15 Kecuali kemungkinan terjadinya arus pengeluaran untukpelunasan adalah amat kecil, entitas harusmengungkapkan, untuk masing-masing kelompokkewajiban kontinjensi pada tanggal pelaporan, penjelasandari sifat kewajiban kontinjensi dan, jika praktisdilakukan:(a) Estimasi dampak keuangan, yang diukur sesuai

dengan paragraf 20.8 –20.11;(b) Indikasi adanya ketidakpastian atas jumlah atau

waktu dari pengeluaran; dan(c) Kemungkinan terjadinya penggantian.Jika entitas menganggap tidak praktis membuatpengungkapan salah satu atau lebih di atas, fakta ini harusdinyatakan.

Pengungkapan atas aset kontinjensi

20.16 Jika arus masuk dari manfaat ekonomi besarkemungkinannya terjadi namun belum ada kepastiannya,entitas harus mengungkapkan penjelasan dari sifat asetkontinjensi pada akhir tanggal pelaporan, dan, ketikapraktis dilakukan, estimasi atas dampak keuangannya,yang diukur dengan menggunakan prinsip-prinsip padaparagraf 20.8 – 20.11. Apabila pengungkapan ini tidakdapat dilakukan, fakta ini harus dinyatakan.

Pengungkapan yang dapat menimbulkan bias hukum(prejudicia)

20.17 Dalam kasus yang benar-benar jarang terjadi,pengungkapan atas sebagian atau seluruh informasi yangdisyaratkan oleh paragraf 20.14 – 20.16 dapatdiekspektasi akan menimbulkan ancaman serius bagiposisi entitas yang sedang dalam kasus dengan pihaklain mengenai kewajiban diestimasi, kewajibankontinjensi, atau aset kontinjensi. Dalam kasus seperti

Page 122: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.122 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ini, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkaninformasi tersebut, tetapi harus mengungkapkan sifatumum dari kasus yang ada, bersama dengan fakta, danalasan mengapa, informasi tersebut tidak diungkapkan.

Page 123: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.123Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Lampiran atas Bab 20Pedoman Implementasi Bab 20

Lampiran ini merupakan tambahan, tetapi bukan bagian,dari Bab 20. Lampiran ini memberikan panduan untukmengaplikasikan persyaratan dari Bab 20 dalammengakui dan mengukur kewajiban diestimasi.

Contoh 1. Kerugian Operasi Masa Depan

20A.1Suatu entitas menentukan bahwa kemungkinan besarsalah satu segmen operasinya akan mengalami kerugianoperasi selama beberapa tahun di masa depan.

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalutidak ada peristiwa masa lalu yang dapat mewajibkanentitas untuk mengeluarkan sumber daya.

Kesimpulan – Entitas tersebut tidak mengakui kewajibandiestimasi untuk kerugian operasi di masa depan.Kerugian yang diekspektasi akan terjadi di masa depantidak memenuhi definisi kewajiban. Ekspektasi kerugianoperasi di masa depan dapat menjadi indikator bahwasatu atau lebih aset telah mengalami penurunan nilai lihatBab 26 Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan.

Contoh 2. Kontrak Memberatkan (Onerous Contract)

20A.2Suatu kontrak memberatkan adalah kontrak dimanabiaya tidak terhindarkan (unavoidable costs) untukmemenuhi kewajiban kontraknya melebihi manfaatekonomis yang akan diterima dari kontrak tersebut.Sebagai contoh, suatu entitas dapat mempunyaikewajiban dalam transaksi sewa operasi untukmelakukan pembayaran guna menyewa suatu aset yangtidak lagi memiliki nilai manfaat.

Page 124: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.124 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa yangmewajibkan di masa lalu – Entitas tersebut secarakontraktual berkewajiban untuk mengeluarkan sumberdaya tetapi tidak ada manfaat yang akan diterima.Kesimpulan – Apabila suatu entitas memiliki kontrakyang memberatkan, entitas tersebut mengakui danmengukur kewajiban kini dalam kontrak tersebut sebagaisuatu kewajiban diestimasi.

Contoh 3. Restrukturisasi

20A.3 Suatu restrukturisasi adalah sebuah program yangdirencanakan dan dikendalikan oleh manajemen, danperubahan yang material adalah:(a) cakupan usaha yang dijalankan oleh suatu entitas;

atau(b) cara usaha tersebut dilaksanakan.

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa yangmewajibkan di masa lalu – Suatu kewajiban konstruktifuntuk melakukan restrukturisasi hanya akan timbulapabila suatu entitas:(a) Memiliki rincian rencana formal untuk melakukan

restrukturisasi yang mengidentifikasikan setidaknya:(i) Usaha atau bagian usaha yang akan

terpengaruh oleh restrukturisasi;(ii) Lokasi-lokasi utama yang akan terpengaruh

oleh restrukturisasi;(iii) Lokasi, fungsi, dan jumlah pekerja yang akan

diberikan kompensasi sebagai akibat daripemberhentian hubungan kerja;

(iv) Pengeluaran yang akan terjadi; dan(v) Waktu pelaksanaan rencana restrukturisasi;

dan(b) Telah menimbulkan ekspektasi yang akurat (valid)

bagi mereka yang terpengaruh oleh rencana inibahwa entitas akan melaksanakan restrukturisasidengan mulai mengimplementasikan rencana

Page 125: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.125Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tersebut atau mengumumkan fitur-fitur utamanyakepada mereka yang terpengaruh oleh rencana ini.

Kesimpulan – Suatu entitas hanya akan mengakuikewajiban diestimasi untuk biaya restrukturisasi ketikaentitas tersebut memiliki kewajiban legal dan konstruktifuntuk melaksanakan restrukturisasi.

Contoh 4. Garansi

20A.4 Suatu perusahaan manufaktur memberikan garansi padasaat penjualan kepada para pembeli produknya. Sesuaidengan termin perjanjian penjualan, perusahaanmanufaktur memperbaiki kesalahan produksi yangterdeteksi dalam tiga tahun sejak tanggal penjualan, baikdengan perbaikan maupun penggantian. Berdasarkanpengalaman masa lalu, besar kemungkinan akan adanyabeberapa klaim garansi.

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa laluperistiwa masa lalu yang menimbulkan kewajiban adalahpenjualan produk dengan garansi, yang menyebabkanadanya kewajiban legal.

Adanya arus pengeluaran sumber daya dalam bentukmanfaat ekonomis yang dibayarkan – kemungkinannyabesar terjadi pemberian garansi secara keseluruhan.

Kesimpulan – Entitas tersebut mengakui kewajibandiestimasi sebesar esti-masi terbaik dari biaya garansiuntuk memperbaiki produk yang terjual sebelum tanggalpelaporan.

Page 126: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.126 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Ilustrasi perhitungan:Pada tahun 20X0, produk dijual dengan harga 1.000.000.Pengalaman masa lalu mengindikasikan bahwa 90persen dari produk yang terjual tidak akan membutuhkangaransi perbaikan. 6% dari produk yang terjual akanmembutuhkan garansi perbaikan kecil senilai 30% dariharga jual; dan 4% dari produk yang terjual akanmembutuhkan garansi perbaikan atau penggantian besarsenilai 70% dari harga jual. Karena itu, estimasi biayagaransi adalah sebagai berikut:

1.000.000 x 90% x 0 = 01.000.000 x 6% x 30% = 18.0001.000.000 x 4% x 70% = 28.000

Jumlah = 46.000

Pengeluaran untuk garansi perbaikan dan penggantianuntuk produk yang terjual di tahun 20X0 diekspektasikanuntuk terjadi sebesar 60% di tahun 20X1, 30% di tahun20X2, dan 10% di tahun 20X3. Karena estimasi aruskas sudah merefleksikan kemungkinan adanya arus kaskeluar, dan dengan asumsi tidak ada risiko atauketidakpastian lainnya yang harus direfleksikan, untukmenentukan nilai kini dari arus kas tersebut, entitasmenggunakan tingkat diskonto ‘bebas-risiko’ berdasarkantingkat bunga obligasi pemerintah yang memiliki jangkawaktu sama dengan ekspektasi arus kas keluar(misalnya, 6% untuk obligasi satu tahun dan 7% untukobligasi dua tahun dan tiga tahun). Perhitungan dari nilaikini, pada akhir tahun 20X0, dari estimasi arus kas yangberkaitan dengan pemberian garansi atas produk yangterjual di tahun 20X0 adalah sebagai berikut:

Page 127: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.127Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Tahun Taksiran Tingkat Diskon NilaiPembayaran Diskonto Faktor Kini

1. 160% x 27.600 6% 0,9434 26.03846.000 (6% untuk

1 tahun)

2. 30% x 13.800 7% 0,8734 12.05346.000 (7% untuk

2 tahun)

3 10% x 4.600 7% 0,8163 3.75546,000 (7% untuk

3 tahun)

Jumlah 41.846

Entitas akan mengakui kewajiban garansi sebesar 41.846pada akhir tahun 20X0 untuk produk yang terjual di tahun20X0.

Contoh 5. Kebijakan Pengembalian Dana

20A.5Suatu toko retail memiliki kebijakan pengembalian danaatas pembelian yang tidak memberikan kepuasan bagikonsumennya, meskipun kebijakan tersebut tidakmerupakan kewajiban legal yang harus dilakukan.Kebijakan untuk memberikan pengembalian dana sudahdiketahui secara umum.

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu– Kejadian yang menimbulkan kewajiban adalahpenjualan produk, yang menimbulkan suatu kewajibankonstruktif karena tindakan toko tersebut telahmenciptakan ekspektasi yang sah di pihak parakonsumennya bahwa toko akan melakukanpengembalian dana.

Page 128: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.128 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Adanya arus pengeluaran sumber daya dalam bentukmanfaat ekonomis yang dibayarkan – besarkemungkinan bahwa sebagian produk akan dikembalikanuntuk mendapatkan pengembalian dana.Kesimpulan – Entitas tersebut mengakui kewajibandiestimasi sebesar estimasi terbaik dari jumlah yangdiperlukan untuk melakukan pengembalian dana.

Contoh 6. Penutupan suatu divisi – tidak adaimplementasi sebelum akhir periode pelaporan

20A.6Pada tanggal 12 Desember 20X0 dewan direksi suatuentitas memutuskan untuk menutup salah satu divisinya.Sebelum akhir periode pelaporan (31 Desember 20X0)keputusan tersebut tidak dikomunikasikan pada merekayang akan terpengaruh oleh keputusan itu dan tidak adalangkah lain yang diambil untuk mengimplementasikankeputusan tersebut.

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu– Tidak ada peristiwa masa lalu yang menimbulkankewajiban, sehingga tidak ada kewajiban.

Kesimpulan – Entitas tersebut tidak mengakui adanyakewajiban diestimasi.

Contoh 7. Penutupan suatu divisi – komunikasi danimplementasi sebelum akhir periode pelaporan

20A.7Pada tanggal 12 Desember 20X0 dewan direksi suatuentitas memutuskan untuk menutup salah satu divisi yangmembuat suatu produk tertentu. Pada tanggal 20Desember 20X0 sebuah rencana mendetil untuk menutupdivisi tersebut telah disetujui oleh dewan direksi. Suratpemberitahuan dikirimkan kepada konsumen untukmemperingatkan mereka agar mencari alternatifpengadaan lain dan pemberitahuan pemutusan hubungankerja disebarkan kepada pekerja divisi tersebut.

Page 129: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.129Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu -Peristiwa yang menimbulkan kewajiban adalah adanyakomunikasi keputusan tersebut kepada konsumen danpekerja, yang menimbulkan adanya kewajiban konstruktifsejak tanggal tersebut, karena telah menciptakanekspektasi yang sah bahwa divisi tersebut akan ditutup.Adanya arus pengeluaran sumber daya dalam bentukmanfaat ekonomis yang dibayarkan – kemungkinannyaamat besar.

Kesimpulan – Entitas tersebut mengakui adanyakewajiban diestimasi pada tanggal 31 Desember 20X0sebesar estimasi terbaik dari biaya yang mungkin terjadiuntuk menutup divisi pada tanggal pelaporan.

Contoh 8. Pelatihan kembali bagi pekerja sebagai akibatperubahan sistem pajak penghasilan

20A.8Pemerintah memperkenalkan beberapa perubahan padasistem pajak penghasilan. Sebagai akibat dari perubahanini, suatu entitas dalam sektor jasa keuangan perlumelakukan pelatihan kembali sebagian besar tenagaadministratif dan penjualan mereka untuk memastikanketaatan yang berkelanjutan atas peraturan jasakeuangan. Pada akhir periode pelaporan tidak adapelatihan kembali atas staf entitas tersebut.

Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu– Tidak ada kewajiban karena peristiwa yangmenimbulkan kewajiban (pelatihan kembali) tidak terjadi.Kesimpulan – Entitas tersebut tidak mengakui adanyakewajiban diestimasi.

Contoh 9. Kasus Pengadilan

20A.9Seorang konsumen telah menuntut Entitas X, ataspenyakit yang diderita akibat penggunaan produk yangdijual oleh Entitas X. Entitas X menolak adanya

Page 130: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.130 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kewajiban berdasarkan alasan bahwa penyakit tersebutdiderita konsumen karena konsumen lalai membacapetunjuk penggunaan produk. Sampai dengan tanggalpersetujuan dari dewan direksi untuk mempublikasikanlaporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 20X1, pengacara entitas memberikan opinibahwa ada kemungkinan besar entitas akan dibebaskandari tuntutan tersebut. Meskipun demikian, ketika entitasmempersiapkan laporan keuangan untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 20X2, para pengacaramemberikan opini bahwa, berdasarkan perkembanganterakhir dari kasus ini, sekarang terdapat kemungkinanyang besar bahwa entitas akan diputuskan bersalah.(a) Pada tanggal 31 Desember 20X1 kewajiban kini

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu berdasarkanbukti yang ada pada tanggal persetujuan laporankeuangan, tidak ada kewajiban yang ditimbulkanakibat peristiwa masa lalu.

Kesimpulan – Tidak ada kewajiban diestimasi yangdiakui. Hal ini diungkapkan sebagai kewajibankontinjensi kecuali kemungkinan dari aruspengeluaran dinilai amat rendah.

(b) Pada tanggal 31 Desember 20X2Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masalalu – berdasarkan bukti yang ada, terdapatkewajiban kini.

Adanya arus pengeluaran sumber daya dalambentuk manfaat ekonomis yang dibayarkankemungkinannya amat besar.

Kesimpulan – Suatu kewajiban diestimasi akandiakui sebesar estimasi terbaik dari jumlah yangdibutuhkan untuk melunasi kewajiban pada tanggalpelaporan.

Page 131: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.131Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 21Ekuitas

21.1 Ekuitas adalah hak sisa pada aset suatu entitas setelahdikurangi dengan seluruh kewajibannya. Ekuitas meliputiinvestasi pemilik entitas, ditambah dengan hasil atasinvestasi yang diperoleh melalui operasi yangmenguntungkan dan hasil yang ditahan kembali untukdigunakan dalam operasi entitas tersebut, dikurangidengan penurunan atas investasi pemilik sebagai akibatdari operasi yang tidak menguntungkan dan alokasikepada pemilik. Bab ini mencakup akuntansi instrumenekuitas yang diterbitkan bagi individu atau pihak-pihaklain dalam kapasitas mereka sebagai investor dalaminstrumen ekuitas.

Penerbitan awal saham atau instrumen ekuitas lainnya

21.2 Suatu entitas harus mengakui penerbitan saham atauinstrumen ekuitas lainnya sebagai ekuitas ketika entitastersebut menerbitkan instrumen itu dan pihak lainberkewajiban untuk memberikan kas atau sumber dayalain kepada entitas tersebut sebagai pengganti instrumentersebut.(a) Apabila instrumen diterbitkan sebelum kas atau

sumber daya lain diterima, entitas harus menyajikanjumlah tersebut sebagai suatu piutang sebagai akunlawan dari ekuitas dalam neraca, bukan sebagaiaset.

(b) Apabila kas atau sumber daya lainnya diterimasebelum instrumen diterbitkan, dan entitas tidak bisadisyaratkan untuk mengembalikan kas atau sumberdaya lain yang telah diterima tersebut, entitastersebut harus mengakui peningkatan pada ekuitassebesar nilai yang telah diterima.

(c) Apabila instrumen telah dipesan tetapi kas atausumber daya lainnya belum diterima, maka entitas

Page 132: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.132 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tersebut tidak boleh mengakui peningkatan dalamekuitas.

21.3 Entitas harus mengukur instrumen ekuitas pada nilaiwajar dari kas atau sumber daya lain yang diterima ataupiutang, setelah dikurangi dengan biaya langsung daripenerbitan instrumen ekuitas tersebut. Apabilapembayaran ditangguhkan dan bunga cukup signifikan,maka pengukuran awal harus dilakukan denganmenggunakan basis nilai kini (present value).

21.4 Penyajian peningkatan tambahan ekuitas yang timbulakibat penerbitan saham atau instrumen ekuitas lainnyadalam neraca ditentukan oleh peraturan perundanganyang berlaku. Sebagai contoh, nilai pari (atau nominallainnya) dari saham dan agio saham disajikan secaraterpisah.

Penjualan opsi, rights, dan waran

21.5 Entitas harus menerapkan prinsip-prinsip dalam paragraf21.2 dan 21.3 pada ekuitas yang diterbitkan melaluipenjualan opsi, rights, waran, dan instrumen ekuitaslainnya yang serupa.

Kapitalisasi atau penerbitan saham bonus danpemecahan saham

21.6 Kapitalisasi atau penerbitan saham bonus (terkadangdisebut sebagai dividen saham) adalah penerbitan sahambaru kepada pemegang saham sesuai dengan proporsikepemilikan mereka atas ekuitas entitas saat itu. Sebagaicontoh, suatu entitas bisa memberikan satu dividen atausaham bonus untuk setiap lima saham yang dimiliki.Suatupemecahan saham (stock split) adalah membagi suatusaham entitas menjadi beberapa lembar saham baru.Sebagai contoh, dalam pemecahan saham 1 menjadi 2,masing-masing pemegang saham menerima satu

Page 133: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.133Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tambahan saham untuk setiap saham yang dimiliki. Padabeberapa kasus, saham yang sebelumnya telah beredardibatalkan dan diganti dengan saham baru. Kapitalisasidan penerbitan saham bonus dan pemecaham sahamtidak mengubah jumlah total ekuitas. Entitas harusmelakukan reklasifikasi jumlah dalam komponen ekuitasyang sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturanperundangan yang berlaku.

Kepemilikan minoritas dan transaksi saham entitas anakyang dikonsolidasi

21.7 Pada laporan keuangan konsolidasi, kepemilikanminoritas (kepemilikan yang tidak memiliki kendali) atasaset bersih entitas anak termasuk dalam ekuitas. Entitasharus memperlakukan perubahan dalam kepemilikanentitas induk atas entitas anak yang tidak menyebabkanhilangnya kendali atas transaksi dengan pemilik ekuitasdalam kapasitas mereka sebagai pemegang ekuitas.Entitas tidak diperbolehkan untuk mengakui keuntungandan kerugian atas perubahan- perubahan tersebut dalamlaporan laba rugi konsolidasi. Entitas juga tidakdiperbolehkan untuk mengakui perubahan apapun padajumlah tercatat aset (termasuk goodwill) atau kewajibansebagai akibat dari transaksi seperti tersebut di atas.

Pengungkapan

21.8 Paragraf 4.13(a)(iv) mensyaratkan suatu entitas denganmodal saham mengungkapkan baik pada neraca maupunpada catatan atas laporan keuangan, untuk masing-masing kelas modal saham, rekonsiliasi dari jumlah sahamberedar (atau pengukuran kuantitas lainnya) pada awaldan akhir periode.

Page 134: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.134 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 22Pendapatan

22.1 Bab ini diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatanyang muncul sebagai akibat dari transaksi atau kejadianberikut:(a) Penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk

tujuan produksi atau dibeli untuk dijual kembali);(b) Pemberian jasa; dan(c) Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang

menghasilkan bunga, royalti atau dividen.

22.2 Pendapatan yang muncul sebagai akibat transaksi dankejadian lain diatur pada Bab lain dalam standar ini:(a) perjanjian sewa (lihat Bab 19 Sewa);(b) dividen yang timbul dari investasi yang dihitung

dengan menggunakan metode ekuitas (lihat Bab 13Investasi pada Entitas Asosiasi dan Bab 14Investasi dalam Joint Ventures); dan

(c) perubahan nilai wajar aset keuangan dan kewajibankeuangan, atau pelepasannya (lihat Bab 11 AsetKeuangan dan Kewajiban Keuangan);

Pengukuran atas pendapatan

22.3 Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilaiwajar atas pembayaran yang diterima atau masih harusditerima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlahdiskon penjualan dan volume pengembalian yangdiperbolehkan oleh entitas.

22.4 Entitas hanya boleh memasukkan arus pendapatan kotordari manfaat ekonomi yang diterima atau masih harusditerima oleh entitas dari usahanya sendiri ke dalam nilaipendapatannya. Entitas harus mengeluarkan daripendapatannya sejumlah nilai yang menjadi bagian pihakketiga seperti pajak pertambahan nilai serta pajak-pajaklain terkait. Dalam hubungan keagenan, entitas

Page 135: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.135Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

diperbolehkan hanya memasukkan komisi dalampendapatan. Jumlah yang diperoleh sebagai bagian daripokok bukan merupakan pendapatan entitas.

Pembayaran yang ditangguhkan

22.5 Apabila aliran penerimaan kas atau setara kasditangguhkan, dan perjanjian dapat diklasifikasikansebagai transaksi keuangan, nilai wajar atas pembayaranadalah nilai kini dari seluruh penerimaan masa depanyang ditentukan berdasarkan tingkat bunga yangterkait. Suatu transaksi pembiayaan muncul ketika,sebagai contoh, suatu entitas menyediakan kredit bebasbunga kepada pembeli atau menerima wesel tagihdengan tingkat bunga di bawah tingkat bunga pasar daripembeli sebagai pembayaran penjualan barang. Tingkatbunga terkait adalah mana yang lebih jelas ditentukandari pilihan berikut ini:(a) tingkat bunga yang berlaku atas instrumen serupa

yang dikeluarkan oleh penerbit dengan peringkatkredit yang sama; atau

(b) tingkat bunga yang mendiskontokan nilai nominalinstrumen menjadi harga jual tunai barang dan jasapada masa kini.

Suatu entitas harus mengakui perbedaan antara nilai kinidari seluruh penerimaan masa depan dan nilai nominalpembayaran sebagai pendapatan bunga sesuai denganparagraf 22.15 dan 22.16.

Pertukaran barang atau jasa

22.6 Entitas tidak dapat mengakui pendapatan apabila barangatau jasa ditukar atau diganti oleh barang atau jasa yangsejenis dan bernilai sama. Meskipun demikian, entitasharus mengakui pendapatan ketika barang telah dijualatau jasa diberikan dalam pertukaran barang atau jasayang tidak serupa. Dalam kasus ini, entitas harusmengukur transaksi pada nilai wajar kecuali (a) transaksi

Page 136: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.136 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

pertukaran tidak memiliki substansi komersial atau (b)nilai wajar dari aset yang diterima ataupun aset yangdilepas tidak dapat diandalkan. Apabila transaksi tidakbisa diukur pada nilai wajar, maka entitas harusmengukurnya pada jumlah tercatat dari aset yangdilepas.

Identifikasi transaksi pendapatan

22.7 Entitas biasanya menerapkan kriteria pengakuanpendapatan dalam Bab ini secara terpisah untuk setiaptransaksi. Meskipun demikian, suatu entitas dapatmenerapkan kriteria pengakuan yang berbeda pada tiapkomponen yang dapat diidentifikasi dari suatu transaksitunggal apabila hal ini diperlukan untuk merefleksikansubstansi dari transaksi. Sebagai contoh, suatu entitasmenerapkan kriteria pengakuan kepada tiap komponenyang dapat diidentifikasi dari suatu transaksi tunggalketika harga jual suatu produk meliputi jumlah yang dapatdiidentifikasi atas pemberian jasa lanjutan. Sebaliknya,suatu entitas menerapkan kriteria pengakuan pada duatransaksi atau lebih secara bersama-sama ketikakeduanya terhubungkan sedemikian rupa sehingga efekkomersial tidak dapat dipahami tanpa mengacu padarangkaian transaksi secara keseluruhan. Sebagai contoh,suatu entitas menerapkan kriteria pengakuan pada duatransaksi atau lebih ketika entitas tersebut menjualbarang dan, pada saat yang sama, membuat perjanjianyang terpisah untuk pembelian kembali barang padaperiode selanjutnya, maka hal tersebut meniadakan efeksubstantif dari transaksi.

Penjualan barang

22.8 Suatu entitas harus mengakui pendapatan dari suatupenjualan barang apabila semua kondisi berikut terpenuhi:(a) Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang

signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli;

Page 137: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.137Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baikketerlibatan manajerial sampai kepada tingkatdimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikanmaupun kontrol efektif atas barang yang terjual;

(c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;(d) Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang

berhubungan dengan transaksi akan mengalir masukke dalam entitas; dan

(e) Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungandengan transaksi dapat diukur secara andal.

22.9 Penentuan bahwa suatu entitas telah mengalihkan risikodan manfaat yang signifikan dari kepemilikan kepadapembeli membutuhkan pengujian kondisi transaksi. Padaumumnya, pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikanterjadi bersamaan dengan pengalihan status legal ataupenyerahan kepemilikan kepada pembeli. Inilah yangterjadi pada hampir semua penjualan eceran. Pada kasusyang lainnya, pengalihan risiko dan manfaat darikepemilikan muncul pada waktu yang berbeda daripengalihan status legal atau penyerahan kepemilikan.

22.10 Entitas tidak diperbolehkan untuk mengakui pendapatanapabila ia mempertahankan risiko kepemilikan yangsignifikan. Contoh dari situasi dimana entitasdiperbolehkan mempertahankan risiko dan manfaat yangsignifikan dari kepemilikan adalah sebagai berikut:(a) Ketika entitas mempertahankan kewajiban atas

kinerja yang tidak memuaskan yang tidak tercakupdalam kewajiban diestimasi untuk garansi normal;

(b) Ketika penerimaan pendapatan dari penjualantertentu adalah kontinjen pada pembeli yang menjualbarang;

(c) Ketika barang yang dikirimkan memerlukan instalasidan instalasi tersebut adalah bagian signifikan darikontrak dan belum dikerjakan; dan

(d) Ketika pembeli memiliki hak untuk membatalkanpembelian dengan alasan yang dicantumkan dalam

Page 138: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.138 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kontrak penjualan dan entitas tidak yakin dengankemungkinan pengembalian.

22.11 Apabila suatu entitas hanya mempertahankan risikokepemilikan yang tidak signifikan, maka transaksi dapatdianggap sebagai suatu transaksi penjualan dan entitasdiperbolehkan untuk mengakui pendapatan. Sebagaicontoh, penjual mengakui pendapatan ketika penjualmempertahankan status legal barang semata-mata untukmelindungi tingkat kolektibilitas piutang. Demikian pulasuatu entitas mengakui pendapatan ketika entitas tersebutmenawarkan pengembalian dana apabila pelangganmengalami ketidakpuasan. Dalam kasus seperti ini,entitas akan mengakui adanya penyisihan untukpengembalian sesuai dengan Bab 20 KewajibanDiestimasi dan Kontinjensi.

Penyediaan jasa

22.12 Ketika hasil transaksi yang melibatkan penyediaan jasadapat diestimasi secara andal, suatu entitas harusmengakui pendapatan yang berhubungan dengantransaksi sesuai dengan tahap penyelesaian daritransaksi pada akhir periode pelaporan (terkadangdimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian).Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andalapabila memenuhi semua kondisi berikut:(a) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;(b) Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis

yang berhubungan dengan transaksi akan mengalirkepada entitas;

(c) Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periodepelaporan dapat diukur secara andal; dan

(d) Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biayapenyelesaian transaksi dapat diukur secara andal.

Paragraf 22.21 – 22.27 memberikan panduan untukmenerapkan metode persentase penyelesaian.

Page 139: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.139Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

22.13 Ketika dalam periode waktu tertentu jasa diberikanmelalui beberapa tindakan yang tidak ditentukanjumlahnya, maka entitas mengakui pendapatanberdasarkan basis garis lurus selama periode tersebutkecuali terdapat bukti bahwa metode lain dapat lebihbaik untuk menunjukkan tingkat penyelesaian. Ketikasuatu tindakan spesifik menjadi lebih signifikandibandingkan dengan tindakan lainnya, entitas menundapengakuan pendapatan sampai tindakan signifikantersebut dilaksanakan.

22.14 Ketika hasil transaksi melibatkan penyediaan jasa tidakdapat diestimasikan secara andal, entitas harus mengakuipendapatan hanya sampai pada tingkat beban yang dapatdipulihkan.

Bunga, royalti dan dividen

22.15 Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul daripenggunaan aset oleh entitas yang lain yang menghasilkanbunga, royalti dan dividen atas dasar yang ditetapkandalam paragraf 22.16 ketika:(a) ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis

yang berhubungan dengan transaksi akan mengalirkepada entitas; dan

(b) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secaraandal.

22.16 Suatu entitas harus mengakui pendapatan atas dasarberikut:(a) bunga harus diakui secara akrual;(b) royalti harus diakui dengan menggunakan dasar

akrual sesuai dengan substansi dari perjanjian yangrelevan; dan

(c) dividen harus diakui ketika hak pemegang sahamuntuk menerima pembayaran telah terjadi.

Page 140: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.140 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kontrak konstruksi

22.17 Ketika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasisecara andal, maka entitas harus mengakui pendapatankontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengankontrak konstruksi masing-masing sebagai pendapatandan beban yang disesuaikan dengan tingkat penyelesaianaktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan (seringkalidimaksudkan sebagai metode persentase penyelesaian).Estimasi hasil yang andal membutuhkan estimasi tingkatpenyelesaian, biaya masa depan dan kolektabilitastagihan yang andal. Paragraf 22.21 – 22.27 memberikanpengarahan untuk aplikasi persentase metodepenyelesaian.

22.18 Persyaratan dalam Bab ini biasanya diberlakukan secaraterpisah pada setiap kontrak konstruksi. Meskipundemikian, dalam beberapa hal, penting untuk menerapkanbagian ini terhadap komponen yang dapatdiidentifikasikan secara terpisah dalam suatu kontraktunggal atau terhadap suatu kelompok kontrak dalamrangka merefleksikan substansi dari suatu kontrak atausuatu kelompok kontrak.

22.19 Ketika suatu kontrak meliputi sejumlah aset, konstruksidari setiap aset harus diperlakukan sebagai suatu kontrakkonstruksi yang terpisah apabila:(a) proposal yang terpisah telah diserahkan untuk setiap

aset;(b) setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan

kontraktor dan pelanggan telah menerima ataumenolak bagian kontrak tersebut yang berhubungandengan setiap aset; dan

(c) biaya dan pendapatan setiap aset dapatdiidentifikasi.

Page 141: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.141Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

22.20 Suatu kontrak gabungan, baik dengan pelanggan tunggalmaupun dengan beberapa pelanggan, harus diperlakukansebagai suatu kontrak konstruksi tunggal ketika:(a) kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai

paket tunggal;(b) kontrak-kontrak tersebut saling berhubungan erat

sehingga mereka, sebagai akibatnya, menjadi bagiandari suatu proyek tunggal dengan suatu marjin labakeseluruhan; dan

(c) kontrak-kontrak tersebut dikerjakan bersama-samaatau dalam urutan yang berkesinambungan.

Metode persentase penyelesaian

22.21 Entitas melakukan penelaahan dan, apabila perlu,mengubah estimasi pendapatan dan biaya saat transaksijasa atau kontrak konstruksi berlangsung.

22.22 Entitas harus menentukan tingkat penyelesaian dari suatutransaksi atau kontrak dengan menggunakan metodeyang dapat mengukur dengan andal sebagian besarpekerjaan yang dilaksanakan. Metode yang mungkinmencakup:(a) proporsi biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah

diselesaikan sampai sekarang dibandingkan dengantotal estimasi biaya. Biaya yang terjadi daripekerjaan yang telah diselesaikan sampai sekarangtidak termasuk biaya yang berhubungan denganaktivitas masa depan, seperti untuk material ataupembayaran di muka;

(b) survey atas pekerjaan yang telah diselesaikan; atau(c) penyelesaian proporsi fisik dari transaksi jasa atau

kontrak kerja. Pembayaran tahapan pekerjaan danpembayaran di muka yang diterima dari pelangganseringkali tidak mencerminkan pekerjaan yang telahselesai sampai sekarang.

Page 142: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.142 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

22.23 Entitas harus mengenali biaya yang berhubungan denganaktivitas masa depan atas transaksi atau kontrak, sepertiuntuk material atau pembayaran di muka, sebagai suatuaset apabila biaya tersebut memiliki kemungkinan besaruntuk dipulihkan. Biaya seperti itu menandakan suatujumlah yang terutang dari pelanggan dan tergolongsebagai pekerjaan yang sedang berjalan.

22.24 Entitas harus secepatnya mengakui sebagai beban, biayaapapun yang tidak mungkin dipulihkan.

22.25 Ketika hasil dari kontrak konstruksi tidak dapat diestimasisecara andal:(a) entitas harus mengakui pendapatan hanya sebesar

nilai biaya kontrak yang memiliki kemungkinan besaruntuk dipulihkan; dan

(b) entitas harus mengakui biaya/nilai perolehan kontraksebagai beban sesuai periode terjadinya

22.26 Ketika ada kemungkinan besar bahwa harga perolehankontrak akan melebihi jumlah pendapatan kontrak dalamkontrak konstruksi, ekspektasi kerugian harussecepatnya diakui sebagai beban

22.27 Apabila kolektibilitas dari suatu jumlah yang telah diakuisebagai pendapatan kontrak tidak lagi memilikikemungkinan yang besar, entitas harus mengakui jumlahyang tidak tertagih tersebut sebagai beban daripadamelakukan suatu penyesuaian atas jumlah pendapatankontrak.

Pengungkapan

Pengungkapan umum terkait dengan pendapatan

22.28 Suatu entitas harus mengungkapkan:(a) kebijakan akuntansi yang diterapkan sebagai dasar

pengakuan pendapatan, termasuk metode yang

Page 143: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.143Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

diterapkan untuk menentukan tingkat penyelesaiantransaksi yang melibatkan penyediaan jasa;

(b) jumlah setiap kategori pendapatan yang diakuiselama periode, termasuk pendapatan yang timbuldari:(i) penjualan barang;(ii) penyediaan jasa;(iii) bunga;(iv) royalti;(v) dividen; dan

(c) Jumlah pendapatan yang muncul dari pertukaranbarang atau jasa yang termasuk dalam kategoripendapatan.

Pengungkapan yang terkait dengan pendapatan darikontrak konstruksi

22.29 Entitas harus mengungkapkan:(a) jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai

pendapatan dalam periode yang bersangkutan/pelaporan;

(b) metode yang digunakan untuk menentukanpendapatan kontrak yang diakui dalam periodepelaporan;

(c) metode yang digunakan untuk menentukan tingkatpenyelesaian kontrak yang sedang berjalan.

22.30 Entitas harus mengungkapkan setiap hal berikut ini untukkontrak yang sedang berjalan pada tanggal pelaporan:(a) jumlah keseluruhan biaya perolehan yang terjadi dan

laba yang diakui (dikurangi dengan kerugian yangdiakui) yang terjadi sampai saat ini;

(b) jumlah pembayaran di muka yang diterima; dan(c) jumlah retensi (tagihan atas tahapan pekerjaan yang

tidak dibayar sampai pemenuhan kondisi yangdicantumkan dalam kontrak untuk pembayaranjumlah tertentu atau sampai perbaikan kerusakan).

Page 144: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.144 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

22.31 Suatu entitas harus menyajikan:(a) jumlah bruto kontrak pekerjaan yang sudah menjadi

hak sebagai suatu aset; dan(b) jumlah bruto kontrak kerja yang terutang kepada

pelanggan sebagai suatu kewajiban.

Page 145: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.145Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Lampiran Bab 22Contoh pengakuan pendapatan yang diatur sesuaiprinsip-prinsip dalam Bab 22

Lampiran ini merupakan tambahan tetapi bukan bagiandari Bab 22 Pendapatan Lampiran ini memberikan pedomanuntuk mengaplikasikan ketentuan dalam Bab 22Pendapatan dalam mengakui dan mengukur pendapatan.

22A.1Contoh berikut difokuskan pada aspek tertentu dalamtransaksi dan bukan pada suatu diskusi yang menyeluruhtentang seluruh faktor terkait yang dapat mempengaruhipengakuan pendapatan. Contoh ini secara umummengasumsikan bahwa jumlah pendapatan dapat diukursecara andal, terdapat kemungkinan yang besar bahwamanfaat ekonomis akan mengalir ke dalam entitas danbiaya yang terjadi dapat diukur secara andal.

Penjualan barang

22A.2Undang-undang di negara yang berbeda-beda dapatmenyebabkan kriteria pengakuan dalam Bab 22Pendapatan ditemui pada saat yang berbeda pula.Secara khusus, undang-undang dapat menentukan satutitik waktu dimana entitas mengalihkan risiko dan manfaatyang signifikan dari kepemilikan. Maka dari itu, contohdalam lampiran ini harus dibaca dalam konteks hukumterkait dengan penjualan barang di negara dimanatransaksi berlangsung.

Page 146: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.146 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 1. Penjualan jenis ‘tagih dan tahan’ (‘bill andhold’), dimana pengiriman ditunda atas permintaanpembeli namun pembeli menerima pengalihankepemilikan dan menerima tagihan

22A.3 Penjual mengakui pendapatan ketika pembeli menerimakepemilikan, dengan syarat:(a) terdapat kemungkinan besar bahwa pengiriman akan

diadakan;(b) barang telah di tangan, teridentifikasi dan siap untuk

dikirim kepada pembeli pada waktu penjualan diakui;(c) pembeli secara spesifik memahami instruksi

penundaan pengiriman; dan(d) berlaku ketentuan pembayaran umum.Pendapatan tidak diakui ketika baru timbul keinginanuntuk memperoleh atau memproduksi barang agar dapatmemenuhi jadwal pengiriman

Contoh 2. Barang kiriman tergantung pada syarat:pemasangan dan inspeksi

22A4.Lazimnya penjual mengakui pendapatan ketika pembelitelah menerima kiriman, dan pemasangan serta inspeksibarang telah selesai dilakukan. Akan tetapi pendapatandiakui segera setelah pembeli menerima kiriman apabila:(a) proses pemasangannya sederhana, contohnya

pemasangan perangkat televisi yang telah lolos ujipabrik, dimana hanya membutuhkan prosesmembuka kemasan dan proses pemasangan listrikdan antena.

(b) inspeksi dilakukan semata-mata dengan tujuanpenentuan akhir harga kontrak, contohnyapengiriman bijih besi, gula, atau kacang kedelai.

Page 147: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.147Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 3. Barang kiriman tergantung kepada syarat:disetujui, dimana pembeli telah menegosiasikan hakretur terbatas sebelumnya.

22A5.Jika terdapat ketidakpastian mengenai kemungkinanadanya retur, penjual mengakui pendapatan ketikapengiriman telah diterima oleh pembeli secara resmi, atauketika barang kiriman telah diterima oleh pembeli danjangka waktu pengembalian telah lewat waktu

Contoh 4. Barang kiriman tergantung kepada syarat:penjualan konsinyasi dimana pembeli akan mewakilipenjual untuk menjual barang tersebut.

22A.6Pengirim barang mengakui pendapatan ketika barangtelah dijual oleh penerima barang kepada pihak ketiga.

Contoh 5. Barang kiriman tergantung syarat penjualandengan pembayaran tunai saat barang diterima olehpembeli.

22A.7Penjual mengakui pendapatan ketika barang telahditerima pembeli dan pembayaran tunai telah diterimaoleh penjual atau perwakilannya.

Contoh 6. Penjualan layaway dimana barang dikirimhanya jika pembeli telah melunasi pembayaran terakhirdari cicilan pembayaran.

22A.8Penjual mengakui pendapatan dari penjualan seperti iniketika barang telah dikirim. Akan tetapi ketikapengalaman menunjukkan bahwa hampir semua pembelidengan penjualan seperti ini melunasi pembayaranmereka, maka pendapatan dapat diakui ketika pembelimembayar cicilan dengan jumlah yang berarti, dengansyarat barang tersebut ada dalam kepemilikan penjual,telah diidenfikasikan, dan siap dikirim kepada pembeli.

Page 148: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.148 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 7. Pemesanan ketika pembayaran (atau sebagianpembayaran) telah diterima di muka untuk barang yangbelum masuk kedalam persediaan, contohnya barangtersebut belum dibuat, atau akan dikirim langsungkepada pembeli oleh pihak ketiga.

22A.9.Penjual mengakui pendapatan ketika barang telahditerima oleh pembeli.

Contoh 8. Perjanjian penjualan dan pembelian kembali(repurchase agreement selain transaksi swap) dimanapenjual pada saat yang bersamaan setuju untuk membelikembali barang yang sama di masa datang, atau dimanapenjual mempunyai opsi untuk membeli kembali (calloption), atau pembeli mempunyai opsi untuk menjualkembali (put option) barang yang telah dibeli kepadapenjual.

22A.10 Untuk perjanjian penjualan dan pembelian kembali aset-aset selain aset keuangan, penjual harus melakukananalisis terhadap butir-butir perjanjian untuk memastikanbahwa risiko dan manfaat kepemilikan dalam hakikatnyatelah berpindah ke tangan pembeli. Apabila keduanyatelah berpindah ke tangan pembeli, penjual mengakuipendapatan. Ketika penjual masih menanggung risikodan manfaat kepemilikan, meskipun secara hukumbarang telah berpindah, maka transaksi tetap dianggapmerupakan transaksi keuangan dan tidak menambahpendapatan. Untuk perjanjian penjualan dan pembeliankembali aset keuangan, diberlakukan aturan-aturanpada Bab 11. Aset Keuangan dan KewajibanKeuangan

Page 149: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.149Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 9. Penjualan kepada pihak perantara, sepertidistributor, dealer, atau pihak lain untuk melakukanpenjualan kembali.

22A.11 Penjual umumnya mengakui pendapatan dari penjualanseperti ini ketika risiko dan manfaat kepemilikan telahdipindahtangankan. Akan tetapi, jika pembeli bertindaksebagai perwakilan (agen) dalam hakikatnya, makapenjualan tersebut diperlakukan sebagai penjualankonsinyasi.

Contoh 10. Berlangganan media publikasi dan yangserupa

22A.12 Ketika barang-barang yang terkait memiliki nilai yangsama pada tiap periode, penjual mengakui pendapatandengan metode garis lurus selama periode dimanabarang-barang tersebut dikirim. Jika barang-barangtersebut mempunyai nilai yang berbeda antara tiapperiode, penjual mengakui manfaat berdasarkan nilaijual barang yang dikirim sesuai dengan total perkiraannilai penjualan untuk seluruh barang yang telah dipesan.

Contoh 11. Penjualan cicilan, dimana pertimbangannyaadalah piutang cicilan.

22A.13 Penjual mengakui pendapatan dikaitkan dengan hargajual, tanpa menghitung nilai bunga, pada tanggalpenjualan. Harga jual adalah nilai kini (present value)dari kepentingan tersebut, dihitung denganmendiskontokan piutang cicilan dengan tingkat sukubunga. Penjual mengakui elemen suku bunga sebagaipendapatan menggunakan metode suku bunga efektif(effective interest method).

Page 150: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.150 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 12. Penjualan perumahan (real estate)

22A.14 Penjual biasanya mengakui pendapatan ketikakepemilikan secara hukum telah berpindah kepadapembeli. Akan tetapi pada beberapa wilayah yurisdiksitertentu pembeli mungkin memiliki kepentingan yangsama terhadap sebuah properti sebelum kepemilikansecara hukum berpindah, karena itu risiko dan manfaatkepemilikan telah berpindah pada tahap tersebut. Untukkasus semacam ini, apabila penjual tidak lagi memilikisisa kewajiban berarti yang tertuang dalam kontrak,maka penjual dapat mengakui pendapatan. Dalam kasusyang lain, jika penjual diharuskan untuk melakukan suatukewajiban setelah pemindahan kepentingan ataukepemilikan secara hukum, maka pendapatan diakui saatkewajiban tersebut dilakukan. Sebagai contoh adalahbangunan atau fasilitas lain dimana sedang dalam proseskonstruksi.

22A.15 Dalam beberapa kasus tertentu, perumahan (realestate) dapat dijual dengan sebuah tingkatkesinambungan keterlibatan penjual dimana risiko danmanfaat kepemilikan belum berpindah tangan daripenjual ke pembeli. Contohnya adalah perjanjianpenjualan dan pembelian kembali termasuk opsi untukmenjual dan opsi untuk membeli (put dan call option),dan perjanjian-perjanjian dimana penjual menjaminproperti yang dimaksud akan digunakan dalam periodeyang disepakati, atau menjamin hasil dari investasipembeli untuk jangka waktu yang disepakati. Dalamkasus seperti ini, sifat dan sampai sejauh mana kelanjutanketerlibatan penjual akan menentukan bagaimanatransaksi tersebut akan dicatat. Transaksi dapat dicatatsebagai penjualan, atau sebagai pembiayaan, sewa(leasing), atau kesepakatan bagi hasil yang lain. Jikadicatat sebagai penjualan, maka kelanjutan keterlibatanpenjual dapat mengundurkan pengakuan pendapatan.

Page 151: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.151Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

22A.16 Seorang penjual juga dapat mempertimbangkan alatpembayaran dan bukti komitmen pembeli untuk melunasipembayaran. Sebagai contoh, jika agregat pembayaranyang telah diterima termasuk uang muka yang telahdibayar pembeli, atau kontinyuitas pembayaran olehpembeli tidak menyediakan cukup bukti komitmenpembeli untuk melunasi pembayaran, maka penjualhanya mengakui pendapatan sebatas jumlahpembayaran yang telah diterima.

Penyediaan Jasa

Contoh 13. Upah/jasa pemasangan

22A.17 Penjual mengakui upah/jasa pemasangan sebagaipendapatan sesuai dengan tingkat penyelesaianpemasangan yang dilakukan, kecuali jika penerimaantersebut bersifat insidental terhadap penjualan sebuahproduk, maka penerimaan diakui saat barang terjual.

Contoh 14. Uang jasa termasuk didalam harga produk

22A.18 Jika harga jual sebuah produk mencakup uang jasatambahan yang dapat ditentukan besarnya (contohnyalayanan purna jual dan menaikkan kualitas produk daripenjualan perangkat lunak (software), penjualmenangguhkan nilai pendapatan tersebut danmengakuinya sebagai pendapatan sepanjang periodedimana jasa dilakukan. Jumlah nilai yang ditangguhkanadalah nilai yang mencakup perkiraan beban jasa yangada dalam kesepakatan, berikut keuntungan atas jasayang diberikan tersebut.

Page 152: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.152 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 15. Komisi periklanan

22A.19 Komisi untuk media diakui ketika iklan atau pesankomersial yang bersangkutan muncul di hadapan publik.Komisi produksi diakui sesuai dengan tahappenyelesaian proyek yang bersangkutan.

Contoh 16. Komisi agen asuransi

22A.20 Komisi agen asuransi yang telah diterima atau yangdapat diterima, yang tidak memerlukan agen yangdimaksud untuk menyediakan jasa lebih lanjut diakuisebagai pendapatan oleh agen tersebut pada saatberlakunya atau tanggal diperbaharuinya polis yangdimaksud. Akan tetapi jika ada kemungkinan bahwaagen akan memberikan layanan lebih lanjut dalamperiode polis asuransi tersebut, maka agenmenangguhkan seluruh bagian atau sebagian darikomisi, dan mengakuinya sebagai pendapatan sepanjangperiode berlakunya polis tersebut.

Contoh 17. Pendapatan tiket

22A.21 Penjual mengakui pendapatan dari penampilan seni,perjamuan, dan acara special lainnya ketika acaratersebut diadakan. Ketika langganan terhadap beberapaacara terjual, penjual mengalokasikan uang masuk untuktiap acara menggunakan dasar yang mencerminkansejauh mana layanan jasa dilakukan pada masing-masingacara.

Contoh 18. Iuran pendidikan

22A.22 Penjual mangakui pendapatan sepanjang periodepelaksanaan pendidikan/pelatihan.

Page 153: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.153Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 19. Iuran awal, iuran masuk, dan iuran anggota

22A.23 Pengakuan pendapatan bergantung pada sifat dari jasayang disediakan. Jika iuran hanya untuk membayarkeanggotaan sementara jasa dan produk lain dibayarsecara terpisah, atau terdapat langganan tahunanterpisah, iuran diakui sebagai pendapatan jika tidak adakeraguan yang berarti mengenai kemungkinanpelunasannya. Jika iuran memberi hak kepada anggota,untuk mendapat jasa atau publikasi selama periodekeanggotaan, atau untuk membeli barang atau jasadengan harga yang lebih murah dari harga yangdikenakan kepada selain anggota, iuran tersebut diakuidengan dasar yang mencerminkan dimensi waktu, sifat,dan nilai dari kemudahan yang disediakan.

Biaya waralaba

22A.24 Biaya waralaba dapat meliputi penyediaan jasa awaldan jasa selanjutnya, peralatan dan aset berwujudlainnya, serta pengetahuan. Sejalan dengan itu biayawaralaba diakui sebagai pendapatan menggunakan dasaryang mencerminkan tujuan dari biaya waralaba tersebutdikenakan. Metode berikut dipandang sesuai berkaitandengan pengakuan biaya waralaba.

Contoh 20. Biaya waralaba: Penyediaan peralatan danaset berwujud lainnya

22A.25 Pemilik waralaba mengakui nilai yang pantas dari asetyang dijual sebagai pendapatan ketika unit-unit telahditerima pembeli atau telah berganti kepemilikan.

Page 154: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.154 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Contoh 2. Biaya waralaba: Penyediaan jasa awal dan jasaselanjutnya

22A.26 Pemilik waralaba mengakui iuran untuk cadanganpenyediaan jasa secara berkelanjutan, baik bagian dariiuran awal atau iuran berbeda, sebagai pendapatan,ketika jasa yang berkaitan telah disediakan. Ketika iuranyang berbeda itu tidak mencakup beban penyediaan jasasecara berkelanjutan bersama keuntungan yang layak,sebagian dari iuran awal yang cukup untuk menutupibeban penyediaan jasa secara berkelanjutan dan untukmemberikan keuntungan yang layak atas jasa tersebutdapat ditangguhkan dan pengakuannya sebagaipendapatan dilakukan ketika jasa telah dilakukan.

22A.27 Dalam perjanjian waralaba, pemilik waralabadiharuskan menyediakan peralatan, persedian, atau asetberwujud lain dengan harga yang lebih rendah dari yangdikenakan kepada pihak lain, atau harga yang tidakmemuat keuntungan yang layak untuk penjualantersebut. Pada keadaan ini, sebagian dari iuran awalyang cukup untuk menutup perkiraan biaya yang lebihdari harga tersebut dan untuk memberikan keuntunganyang layak untuk penjualan tersebut, ditangguhkan dandiakui setelah periode dimana barang-barang tersebutkemungkinan besar akan dijual kepada pengguna hakwaralaba. Saldo dari iuran awal diakui sebagaipendapatan ketika seluruh penyediaan jasa awal dankewajiban pemilik waralaba yang lain (seperti bantuanmemilih lokasi, pelatihan pegawai, pembiayaan, daniklan) telah dilaksanakan secara substansial.

22A.28 Penyediaan jasa awal dan kewajiban lain di sebuaharea perjanjian waralaba dapat bergantung dari jumlahoutlet individu yang telah ada di area tersebut. Padakasus seperti ini, iuran yang berkenaan denganpenyediaan jasa awal diakui sebagai pendapatan sesuai

Page 155: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.155Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dengan proporsinya terhadap jumlah outlet yang telahselesai menerima penyediaan jasa awal.

22A.29 Jika iuran awal dapat dikumpulkan dalam jangka waktuyang lebih lama dan terdapat ketidakpastian yang berartimengenai kemungkinan pelunasannya secaramenyeluruh, iuran diakui sebagai pendapatan ketikacicilan tunai telah diterima.

Contoh 22. Biaya waralaba: pembayaran untukmelanjutkan waralaba

22A.30 Bayaran yang dikenakan atas penggunaan hakmelanjutkan waralaba yang dituangkan dalam perjanjian,atau untuk jenis jasa lainnya yang disediakan selamaperiode perjanjian, diakui sebagai pendapatan ketika jasatelah selesai diberikan atau hak telah dipakai.

Contoh 23. Biaya waralaba: transaksi agensi

22A.31 Transaksi dapat terjadi antara pemilik waralaba danpengguna hak waralaba yang dalam hakikatnya pemilikwaralaba adalah agen dari pengguna hak waralaba.Sebagai contoh pemilik waralaba dapat memesanpersediaan dan mengatur pengiriman kepada penggunahak waralaba tanpa keuntungan. Transaksi seperti initidak menambah jumlah pendapatan.

Contoh 24. Bayaran atas pengembangan perangkat lunak(software) yang dirancang sesuai pesanan

22A.32 Pengembang perangkat lunak mengakui pembayarandari pengembangan perangkat lunak sesuai pesanansebagai pendapatan berdasarkan tingkat penyelesaianpengembangan, termasuk penyelesaian penyediaan jasapendukung pasca penjualan.

Page 156: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.156 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bunga, royalti, dan dividen

Contoh 25. Pembayaran lisensi dan royalti

22A.33 Pemilik lisensi mengakui penerimaan pembayaranlisensi dan royalti untuk penggunaan aset entitas (sepertimerk dagang, hak paten, perangkat lunak, hak ciptamusik, record masters, dan film) menurut esensi dariperjanjian. Dalam praktiknya, ini dapat dilakukan dengandasar garis lurus sepanjang jangka waktu perjanjian,sebagai contohnya ketika pembeli lisensi mendapatkanhak guna teknologi tertentu untuk jangka waktu tertentu.

22A.34 Penyerahan hak guna atas pembayaran tetap ataujaminan yang tidak dapat dikembalikan dalam sebuahkontrak yang tidak dapat dibatalkan, dimana pembelihak lisensi diberikan kebebasan untuk mengeksploitasihak tersebut dan dimana pemilik lisensi tidak mempunyaikewajiban lebih lanjut yang harus dilakukan, dalamhakikatnya adalah sebuah penjualan. Contohnya adalahperjanjian lisensi untuk penggunaan perangkat lunakdimana pemilik lisensi tidak mempunyai kewajibansetelah pengiriman. Contoh lain adalah pemberian hakuntuk menayangkan film di pasaran dimana pemiliklisensi tidak mempunyai pengendalian terhadapdistributor dan tidak mengharapkan untuk mendapatpendapatan lebih lanjut dari tiket masuk. Untuk kasus-kasus seperti ini, pendapatan diakui pada saat penjualan.

22A.35 Dalam beberapa kasus, apakah pembayaran lisensiatau royalti akan dibayar atau tidak, tergantung kepadaapa yang akan terjadi di masa depan. Untuk kasus-kasusseperti ini, pendapatan diakui hanya ketika pembayaranuang lisensi atau royalti memungkinkan untuk diterima,yang secara normal diterima ketika peristiwa tersebutterjadi.

Page 157: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.157Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 23Biaya Pinjaman

23.1 Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya-biaya lainnyayang timbul dari kewajiban keuangan suatu entitas. Biayapinjaman mencakup:(a) bunga untuk bank overdraft dan pinjaman jangka

pendek dan jangka panjang(b) amortisasi diskonto atau premium yang terkait

dengan pinjaman;(c) amortisasi biaya tambahan yang timbul sehubungan

dengan proses pengaturan peminjaman;(d) beban pembiayaan sesuai dengan pembiayaan sewa

pembiayaan yang diakui sesuai dengan Bab 19Sewa; dan

(e) perbedaan nilai tukar yang timbul dari pinjamandalam mata uang asing dimana perbedaan inidianggap sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga.

Pengakuan

23.2 Entitas harus menghitung seluruh biaya pinjaman denganmenggunakan model beban.

23.3 Model beban mensyaratkan entitas mengakui seluruhbiaya pinjaman sebagai suatu beban dalam laba rugi padaperiode dimana beban tersebut terjadi.

Pengungkapan

23.4 Suatu entitas harus mengungkapkan kebijakanakuntansi yang digunakan untuk biaya pinjaman.

Page 158: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.158 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 24Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

24.1 Bab ini harus diterapkan dalam akuntansi untukpenurunan nilai semua Aset, kecuali yang disebutkanberikut, di mana bab lain dari standar ini memberikanpersyaratan untuk pengakuan penurunan nilai:(a) Aset yang muncul dari imbalan kerja (lihat Bab

27 Imbalan Kerja)(b) Aset keuangan yang termasuk dalam lingkup Bab

11 Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan(c) Properti investasi yang diukur pada nilai wajar

(lihat Bab 15 Properti Investasi)

Penurunan nilai persediaan

Harga jual dikurangi biaya-biaya untuk menyelesaikandan menjual

24.2 Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporanapakah ada kemungkinan persediaan turun nilainya.Entitas harus membuat penilaian dengan membandingkanjumlah tercatat masing-masing jenis persediaan (ataukelompok persediaan yang sama lihat paragraf 24.3)dengan harga jual dikurangi biaya-biaya untukmenyelesaikan dan menjual persediaan tersebut. Jikajenis persediaan (atau kelompok) diputuskan turunnilainya, entitas harus mengakui kerugian dalam laporanlaba rugi atas perbedaan antara jumlah tercatat dan hargajual dikurangi biaya-biaya untuk menyelesaikan danmenjual.

24.3 Jika tidak praktis untuk menentukan harga jual dikurangibiaya-biaya untuk menyelesaikan dan menjual satu demisatu item persediaan, entitas diperbolehkanmengelompokkan jenis persediaan yang samakegunaannya atau pengguna akhirnya, yang diproduksi

Page 159: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.159Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dan dipasarkan dalam area geografis yang sama untuktujuan menilai penurunan nilai.

Pemulihan penurunan nilai

24.4 Entitas harus membuat penilaian baru atas harga jualdikurangi biaya-biaya untuk menyelesaikan dan menjualdalam setiap periode berikutnya. Ketika situasi di periodesebelumnya menyebabkan persediaan turun nilainya tidakada lagi atau relevan atau ketika terbukti secara nyatakenaikan dari harga jual dikurangi biaya-biaya untukmenyelesaikan dan menjual karena perubahan kondisiekonomi, entitas harus memulihkan jumlah penurunannilai sebelumnya (pemulihan dibatasi sebesar jumlah awalkerugian penurunan nilai) sehingga jumlah tercatat baruadalah nilai yang lebih rendah antara harga perolehandan harga jual dikurangi biaya-biaya untuk menyelesaikandan menjual yang telah direvisi.

Penurunan nilai aset non keuangan selain persediaan

Indikasi penurunan nilai

24.5 Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporanapakah terdapat indikasi bahwa ada aset yang turunnilainya. Jika indikasi tersebut ada, entitas harusmengestimasi nilai wajar dikurangi dengan biaya untukmenjual aset tersebut. Jika tidak terdapat indikasipenurunan nilai, tidak diperlukan untuk mengestimasi nilaiwajar dikurangi biaya untuk menjual. Bab inimenggunakan istilah “aset secara individu” tapi dalamsituasi tertentu nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualharus diestimasi untuk kelompok aset (lihat paragraf24.9).

24.6. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa asetkemungkinan diturunkan nilainya, entitas harus

Page 160: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.160 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

memperhitungkan, setidaknya, indikasi-indikasi, sebagaiberikut:

Sumber informasi eksternal(a) Selama periode tertentu, nilai pasar aset menurun

secara signifikan lebih dari yang diharapkan akibatberlalunya waktu atau penggunaan normal.

(b) Terjadi perubahan yang signifikan dengan pengaruhnegatif dalam periode tertentu atau dalam waktudekat dalam bidang lingkungan teknologi, pasar,ekonomi atau hukum dimana entitas beroperasi ataudalam pasar di mana aset tersebut diperuntukkan.

(c) Tingkat suku bunga pasar atau tingkat kembalianinvestasi pasar mengalami kenaikan selama periodeberjalan, dan kenaikan tersebut akan berpengaruhsecara material terhadap tingkat diskonto untukmenghitung nilai aset dan menurunkan nilai wajaraset dikurangi biaya-biaya untuk menjual.

(d) Jumlah tercatat dari aset bersih entitas lebih besardibandingkan kapitalisasi pasarnya.

Sumber informasi internal(a) Tersedianya bukti keusangan atau kerusakan fisik

dari aset.(b) Terjadi perubahan yang signifikan dengan pengaruh

negatif pada periode tertentu atau dalam waktudekat atas cara dan bagaimana aset digunakan ataudiharapkan akan digunakan. Perubahan ini termasukaset yang menjadi menganggur, pabrik yang berhentiberoperasi atau restrukturisasi operasional dimanaaset tersebut berlokasi, rencana untuk melepaskanaset sebelum tanggal yang diharapkan sebelumnya,dan penilaian ulang umur aset menjadi terbatas daritidak terbatas.

(c) Tersedianya bukti dari pelaporan internal yangmengindikasikan bahwa kinerja ekonomis dari aset(atau akan) memburuk dari yang diharapkan. Dalam

Page 161: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.161Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

konteks kinerja ekonomis ini termasuk hasil operasidan arus kas.

24.7 Jika terdapat indikasi bahwa aset kemungkinan turunnilainya, secara otomatis juga mengindikasikan bahwaentitas harus mereview sisa umur manfaat aset, metodepenyusutan (amortisasi) atau nilai residu untuk asetdan penyesuiannya sesuai dengan bab standar yangberlaku untuk aset (misalnya Bab 16 Aset Tetap, danBab 17 Aset Tidak Berwujud selain Goodwill), bahkanjika tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui untukaset tersebut.

Mengukur nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

24.8 Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlahyang bisa diperoleh dari penjualan sebuah atau kelompokaset antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginanmelakukan transaksi dengan wajar (arm’s lengthtransaction), dikurangi dengan biaya penghentian asettersebut.

24.9 Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar asettunggal, maka entitas harus mengukur nilai wajardikurangi biaya untuk menjual untuk kelompok aset.Untuk tujuan ini, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualharus diestimasi untuk kelompok aset paling kecil yangbisa diidentifikasi.(a) termasuk aset yang terindikasi penurunan nilai dan(b) memiliki nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

yang dapat diestimasi.

Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

24.10 Entitas harus menentukan nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual berdasarkan hirarki keandalan bukti,sebagai berikut:

Page 162: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.162 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) harga perjanjian penjualan dalam transaksi antarapihak-pihak yang paham dan berkeinginanmelakukan transaksi dengan wajar (arm’s lengthtransaction), disesuaikan dengan biaya-biayatambahan yang terkait langsung dengan penghentianaset.

(b) Jika tidak terdapat harga perjanjian penjualan tapiaset diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai wajardikurangi biaya untuk menjual adalah harga pasaraset dikurangi dengan biaya untuk menghentikannya- biasanya berdasarkan harga penawaran sekarang

(c) Jika harga perjanjian penjualan tidak tersedia, hargadari transaksi terkini bisa menjadi dasar untukmengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual

(d) Jika tidak terdapat harga penawaran sekarang ataupasar aktif untuk aset tersebut, nilai wajar dikurangibiaya menjual berdasarkan informasi terbaik yangtersedia untuk merefleksikan jumlah yang bisadiperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan,dari pelepasan aset pada transaksi antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginan melakukantransaksi dengan wajar (arm’s length transaction)setelah dikurangi biaya-biaya untuk menghentikan.Dalam menentukan jumlah ini, entitasmempertimbangkan hasil dari transaksi paling baruuntuk aset yang sejenis dalam industri yang sama.Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tidakmerefleksikan penjualan yang dipaksa, kecualimanajemen dipaksa untuk menjual secepatnya.

24.11 Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebuahaset (atau kelompok aset - lihat paragraf 24.9) kurangdari jumlah tercatatnya, maka entitas harus menurunkanjumlah tercatat aset tersebut pada nilai wajar dikurangibiaya untuk menjual. Penurunan ini diakui sebagai rugipenurunan nilai.

Page 163: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.163Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

24.12 Entitas harus mengakui rugi penurunan nilai sesegeramungkin dalam laporan laba rugi

24.13 Jika jumlah taksiran kerugian penurunan nilai aset lebihbesar dari jumlah tercatat aset, entitas harus mengakuikewajiban (liability) hanya jika hal tersebutdipersyaratkan oleh standar ini (lihat terutama Bab 20Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi).

24.14 Setelah rugi penurunan nilai diakui, beban penyusutan(amortisasi) aset untuk periode mendatang harusdisesuaikan untuk mengalokasikan jumlah tercatat asetyang telah direvisi, dikurangi dengan nilai residunya (jikaada), secara sistematis selama sisa umur manfaat aset.

Pemulihan rugi penurunan nilai

24.15 Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilaiapakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilaiyang telah diakui pada periode sebelumnya untuk asetmasih ada atau berkurang. Jika indikasi seperti ini ada,entitas harus mengestimasi nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual aset. Indikasi bahwa kerugian penurunannilai berkurang atau tidak ada lagi secara umummerupakan kebalikan atas indikasi yang disebutkan dalamparagraf 24.6

24.16 Jika estimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualmelebihi jumlah tercatat aset, maka entitas harusmenaikkan jumlah tercatat aset tersebut ke nilai wajardikurangi biaya untuk menjual, tergantung denganpembatasan yang dijelaskan dalam paragraf 24.17.Kenaikan tersebut adalah pemulihan rugi penurunan nilaiaset.

Page 164: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.164 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

24.17 Kenaikan jumlah tercatat aset yang bisa diatribusikanpada pemulihan rugi penurunan nilai aset tidak bolehmelebihi jumlah tercatat yang telah ditentukan (nilai bersihdari amortisasi atau penyusutan) tanpa rugi penurunannilai yang diakui pada periode-periode sebelumnya.

24.18 Entitas harus mengakui pemulihan kerugian penurunannilai untuk aset sesegera mungkin dalam laporan labarugi.

24.19 Setelah pemulihan kerugian penurunan nilai diakui, bebanpenyusutan (amortisasi) aset untuk periode mendatangharus disesuaikan untuk mengalokasikan jumlah tercatataset yang telah direvisi, dikurangi nilai residu (jika ada),secara sistematis selama sisa umur manfaat aset.

Pengungkapan

24.20 Entitas harus mengungkapkan untuk masing-masingkelompok aset, sebagai berikut:(a) Jumlah kerugian penurunan nilai yang diakui dalam

laporan laba rugi selama periode tersebut dan posdari laporan laba rugi di mana kerugian penurunannilai tersebut termasuk di dalamnya.

(b) Jumlah dari pemulihan kerugian penurunan nilai yangdiakui dalam laporan laba rugi selama periode danpos dari laporan laba rugi di mana kerugianpenurunan nilai tersebut dipulihkan.

24.21 Entitas harus mengungkapkan total kerugian penurunannilai dan total pemulihan penurunan nilai yang diakuiselama periode berjalan untuk informasi yang tidakdipisahkan yang diungkapkan, sebagai berikut:(a) Kelompok utama aset yang dipengaruhi oleh

kerugian penurunan nilai dan kelompok utama asetyang dipengaruhi oleh pemulihan kerugian penurunnilai.

Page 165: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.165Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) Kejadian dan kondisi utama yang menyebabkanpengakuan kerugian penurunan nilai dan pemulihankerugian penurunan nilai tersebut.

Page 166: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.166 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 25Imbalan Kerja

25.1 Imbalan kerja adalah semua bentuk yang diserahkanoleh entitas sebagai pertukaran atas jasa yang diberikanoleh pekerja, termasuk direktur dan manajemen. Bab iniditerapkan untuk empat jenis imbalan kerja:(a) Imbalan kerja jangka pendek, adalah imbalan kerja

(selain imbalan pemutusan kerja) yang jatuh temposeluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhirperiode pekerja tersebut memberikan jasanya

(b) Imbalan pasca-kerja, adalah imbalan kerja (selainimbalan pemutusan kerja) yang terutang setelahpenyelesaian masa kerja.

(c) Imbalan kerja jangka panjang lainnya, adalahimbalan kerja (selain imbalan pasca-kerja danimbalan pemutusan kerja) yang tidak seluruhnyajatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah pekerjatersebut memberikan jasanya, dan

(d) Imbalan pemutusan kerja, adalah imbalan kerja yangterutang akibat:(i) Keputusan entitas untuk memutus masa kerja

pekerja sebelum tanggal pensiun normal, atau(ii) Keputusan pekerja untuk menerima

pemberhentian sukarela dengan pertukaranberbagai imbalan.

25.2 Imbalan kerja juga termasuk kompensasi berbasis saham(share-based payments) baik dalam bentuk instrumenekuitas (seperti saham atau opsi saham) atau kas ataubentuk aset entitas lainnya dalam jumlah berdasarkanharga saham entitas atau instrumen ekuitas entitas,dengan kondisi spesifik tertentu yang dipenuhi, jika ada.

Page 167: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.167Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Prinsip pengakuan umum untuk seluruh imbalan kerja

25. 3 Entitas harus mengakui biaya atas seluruh imbalan kerjayang menjadi hak pekerja kepada entitas selama periodeberjalan:(a) Sebagai kewajiban, setelah dikurangi jumlah yang

telah dibayar baik secara langsung kepada pekerjaatau sebagai kontribusi kepada dana imbalan kerja.Jika pembayaran kontribusi melebihi kewajiban yangtimbul dari jasa sebelum tanggal pelaporan, entitasharus mengakui kelebihan tersebut sebagai asetdibayar dimuka yang akan mengurangi pembayaranmasa datang atau sebagai pengembalian kas.

(b) Sebagai beban, kecuali jika biaya:(i) adalah termasuk biaya produksi persediaan

sesuai dengan Bab 12 Persediaan, atau(ii) adalah termasuk biaya perolehan aset tetap

sesuai dengan Bab 16 Aset Tetap.

Imbalan kerja jangka pendek

Contoh

25.4 Imbalan kerja yang termasuk dalam imbalan kerja jangkapendek seperti:(a) Upah, gaji, dan kontribusi jaminan sosial;(b) Kompensasi cuti jangka pendek (seperti cuti tahunan

dan cuti sakit) ketika cuti diprediksi akan terjadidalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pekerjamemberikan jasa terkait;

(c) Bagian keuntungan dan bonus yang terutang dalamwaktu 12 bulan setelah akhir periode pekerjamemberikan jasa terkait; dan

(d) Imbalan non-moneter (seperti perawatan kesehatan,perumahan, mobil serta barang dan jasa gratis atausubsidi) untuk pekerja saat ini.

Page 168: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.168 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengukuran imbalan kerja jangka pendek secara umum

25.5 Ketika pekerja memberikan jasa kepada entitas selamaperiode pelaporan, entitas harus mengukur nilai yangdiakui sesuai dengan paragraf 25.3 pada nilai imbalankerja jangka pendek tanpa didiskonto yang diprediksiakan dibayar sebagai pertukaran jasa kerja tersebut.

Pengakuan dan pengukuran – kompensasi cuti jangkapendek

25.6 Beberapa kompensasi cuti jangka pendekdiakumulasikan. Contohnya cuti tahunan dan cuti sakityang bisa digeser ke periode berikutnya dan digunakanuntuk periode masa datang jika pekerja tidakmenggunakannya secara penuh pada periode berjalan.Entitas harus mengakui taksiran biaya cuti berimbalanyang dapat diakumulasi ketika pekerja memberikanjasa yang meningkatkan hak mereka atas kompensasicuti masa datang. Entitas harus mengukur taksiranakumulasi biaya kompensasi cuti pada jumlah tambahanyang diperkirakan akan dibayar sebagai hasil tidakdigunakannya hak yang terakumulasi pada akhir periodepelaporan. Entitas harus menyajikan cuti berimbalan yangdapat diakumulasi yang tidak digunakan yang diprediksiakan digunakan sebagai kewajiban lancar pada tanggalpelaporan.

25.7 Entitas harus mengakui biaya kompensasi cuti (yangtidak dapat diakumulasi) pada saat cuti terjadi. Entitasharus mengukur biaya ini pada jumlah tanpa didiskontoatas gaji dan upah yang dibayarkan atau terutang untukperiode cuti .

Page 169: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.169Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengakuan - bagi hasil (Profit-sharing) dan programbonus

25.8 Entitas harus mengakui taksiran biaya untuk bagi hasildan pembayaran bonus hanya jika:(a) entitas telah menyajikan kewajiban legal atau

kewajiban konstruktif untuk membuatpembayaran sebagai hasil kejadian masa lalu (yangberarti entitas tidak memiliki alternatif realistislainnya kecuali untuk melakukan pembayaran); dan

(b) estimasi kewajiban yang bisa diandalkan (reliableestimate) dapat dilakukan

Imbalan pasca-kerja: perbedaan antara program iuranpasti dan imbalan pasti

25.9 Imbalan pasca-kerja meliputi, misalnya:(a) imbalan pemutusan kerja, seperti pensiun, dan(b) imbalan pasca-kerja lainnya, seperti asuransi jiwa

dan perawatan kesehatan pasca-kerjaPerjanjian dimana entitas memberikan imbalan pasca-kerja adalah program imbalan pasca-kerja. Entitas harusmenerapkan bagian ini untuk semua perjanjian sepertiitu baik mereka terlibat atau tidak terlibat pendirian entitasterpisah yang menerima iuran dan membayar imbalan.Dalam beberapa kasus, perjanjian ini diwajibkan olehhukum dan bukan sekadar inisiatif entitas.

25.10 Program imbalan pasca-kerja diklasifikasikan sebagaiprogram iuran pasti atau program imbalan pasti,tergantung substansi ekonomis atas program sebagaiturunan dari syarat dan kondisi pemberi kerja(principal).(a) iuran pasti adalah program imbalan pasca-kerja di

mana entitas membayar iuran tetap (fixed) ke dalam(dana) entitas yang terpisah dan tidak memilikikewajiban legal atau konstruktif untuk membayariuran berikutnya atau melakukan pembayaran

Page 170: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.170 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

langsung ke pekerja jika dana yang ada tidak cukupuntuk membayar seluruh imbalan pekerja terkaitdengan jasa mereka sekarang dan masa lampau.Sehingga, jumlah imbalan pasca-kerja yang diterimapekerja ditentukan atas jumlah iuran yang dibayarentitas (dan mungkin juga oleh pekerja) ke programimbalan pasca-kerja atau perusahaan asuransi,ditambah dengan hasil investasi yang ada atas iurantersebut.

(b) imbalan pasti adalah program imbalan pasca-kerjaselain iuran pasti. Dengan imbalan pasti, kewajibanentitas adalah menyediakan imbalan yang telahdisepakati kepada pekerja sekarang dansebelumnya, dan risiko aktuarial (di mana imbalanakan lebih besar dibandingkan yang diharapkan) danrisiko investasi, secara substantif, ada pada entitas.Jika aktuaris atau investasi lebih buruk dibandingkanyang diharapkan, maka kewajiban entitas akanmeningkat.

Program multi-pekerja dan program pemerintah

25.11 Program multi-pekerja dan program pemerintahdiklasifikasikan sebagai iuran pasti atau imbalan pastiberdasarkan persyaratan dari program tersebut, termasuksetiap kewajiban konstruktif di luar persyaratan formal.Akan tetapi, jika informasi yang memadai tidak tersediauntuk menggunakan akuntansi imbalan pasti atasprogram multi-pekerja yang ditentukan sebagai imbalanpasti, entitas harus:(a) mencatat program tersebut sesuai dengan paragraf

27.13 jika program tersebut ditentukan iuran pasti;dan

(b) mengungkapkan fakta bahwa program tersebutditentukan sebagai imbalan pasti dan alasanmengapa program tersebut di catat sebagai iuranpasti, bersama dengan setiap informasi yang tersedia

Page 171: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.171Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tentang surplus atau defisit dan implikasinya, jikaada, terhadap entitas.

Imbalan yang diasuransikan

25.12 Entitas boleh membayar premi asuransi untuk danaprogram imbalan pasca-kerja. Entitas harusmemperlakukan program seperti ini sebagai iuran pasti,kecuali entitas memiliki kewajiban legal atau konstruktif,baik:(a) untuk membayar imbalan kerja secara langsung

ketika jatuh tempo, atau(b) untuk membayar jumlah tambahan jika perusahan

asuransi tidak membayar seluruh imbalan kerja masadatang terkait dengan jasa pekerja sekarang danperiode sebelumnya.

Kewajiban konstruktif dapat muncul secara tidaklangsung melalui program, melalui mekanisme untukpenentuan premi masa datang, atau melalui pihak yangmempunyai hubungan istimewa yang memilikihubungan dengan perusahaan asuransi. Jika entitasmemiliki kewajiban legal atau konstruktif seperti ini,entitas harus memperlakukan program tersebut sebagaiimbalan pasti.

Imbalan pasca-kerja: Iuran pasti

Pengakuan dan pengukuran

25.13 Entitas harus mengakui utang iuran untuk periodeberjalan:(a) sebagai kewajiban, setelah dikurangi dengan jumlah

yang telah dibayar. Jika pembayaran iuran melebihiiuran yang terutang sebelum tanggal pelaporan,entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagaiaset.

Page 172: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.172 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) sebagai beban, kecuali biaya-biaya:(i) adalah termasuk dalam biaya memproduksi

persediaan sesuai dengan Bab 12 Persediaan;atau

(ii) adalah termasuk biaya aset tetap sesuai denganBab 16 Aset Tetap.

Imbalan pasca-kerja: Imbalan pasti

Pengakuan

25.14 Dalam menerapkan prinsip pengakuan umum dalamparagraf 25.3 untuk imbalan pasti, entitas:(a) mengakui utang atas kewajiban imbalan pasti pada

nilai bersih aset—pada ‘kewajiban imbalan pasti’(lihat paragraf 25.15-25.20); dan

(b) mengakui perubahan bersih dalam kewajibantersebut selama periode sebagai biaya imbalan pastiselama periode tersebut (lihat paragraf 25.21-25.25)

Pengukuran kewajiban imbalan pasti

25.15 Entitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti untukkewajiban di bawah program imbalan pasti pada nilaibersih dari total jumlah-jumlah berikut:(a) nilai kini atas kewajiban dibawah imbalan pasti

(disebut kewajiban imbalan pasti) pada tanggalpelaporan (paragraf 25.17 memberikan petunjukcara mendiskonto), dikurangi;

(b) nilai wajar pada tanggal pelaporan aset program(jika ada) yang digunakan untuk menutup secaralangsung kewajiban tersebut. Paragraf 11.14-11.17memberikan persyaratan untuk menentukan nilaiwajar aset program yang berbentuk aset keuangan.

Page 173: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.173Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Diskonto

25.16 Entitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti denganmenggunakan nilai kini yang didiskontokan. Entitas harusmenentukan tingkat suku bunga yang digunakan untukmendiskontokan pembayaran masa datang berdasarkanreferensi suku bunga pasar obligasi perusahaan dengankualitas tinggi pada tanggal pelaporan. Di negara yangtidak terdapat pasar untuk obligasi sejenis itu, entitasharus menggunakan suku bunga pasar obligasipemerintah pada tanggal pelaporan. Mata uang danpersyaratan obligasi perusahaan dan obligasi pemerintahharus konsisten dengan mata uang dan periode estimasipembayaran masa datang.

Metode penilaian aktuaria

25.17 Entitas menerapkan metode penilaian aktuariadengan menggunakan upah kini dan dialokasikansecara garis lurus dalam menentukan kewajibanimbalan pasti dan terkait dengan biaya jasa sekarangdan, jika ada, biaya jasa masa lalu.

Pengumuman program, perubahan, pengurangan, danpenyelesaian

25.18 Jika imbalan pasti sudah diumumkan atau diubah dalamperiode sekarang, entitas harus menaikkan ataumenurunkan kewajiban imbalan pastinya untukmerefleksikan perubahan, dan harus mengakui kenaikan(penurunan) sebagai beban (penghasilan) dalammengukur laba rugi. Sebaliknya, jika program mengalamipenurunan (misalnya imbalan atau kelompok pekerjayang dilindungi berkurang) atau diselesaikan (kewajibanpemberi kerja telah selesai dilaksanakan), kewajibanimbalan pasti harus diturunkan atau dieliminasi, danentitas harus mengakui keuntungan atau kerugian dalamlaporan laba rugi.

Page 174: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.174 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aset program imbalan pasti

25.19 Jika kewajiban imbalan pasti pada tanggal pelaporan lebihkecil dibandingkan nilai wajar aset program pada tanggaltersebut, maka program mengalami surplus. Entitasharus mengakui surplus tersebut sebagai aset programimbalan pasti hanya jika surplus tersebut bisa dipulihkanmelalui pengurangan iuran masa datang atau melaluipengembalian dana.

Biaya program imbalan pasti

25.20 Entitas harus mengakui perubahan bersih atas kewajibanimbalan pasti selama periode berjalan, selain perubahanyang terkait dengan imbalan yang dibayarkan kepadapekerja selama periode atau iuran yang jatuh tempo daripemberi kerja, sebagai biaya imbalan pasti selamaperiode berjalan. Biaya tersebut diakui dalam laba rugi,kecuali:(a) termasuk dalam biaya memproduksi persediaan

sesuai dengan Bab 12 Persediaan; atau(b) termasuk aset tetap sesuai dengan Bab 16 Aset

Tetap

25.21 Perubahan bersih dalam kewajiban imbalan pasti yangdiakui sebagai biaya program imbalan pasti termasuk:(a) perubahan dalam kewajiban imbalan pasti yang

muncul dari jasa yang diberikan pekerja selamaperiode pelaporan;

(b) bunga atas kewajiban imbalan pasti (definedbenefit obligation) selama periode pelaporan;

(c) pendapatan atas setiap aset program dan perubahanbersih dalam nilai wajar atas hak penggantian yangdiakui (lihat paragraf 27.26) selama periodepelaporan;

(d) keuntungan dan kerugian aktuarial selama periodepelaporan;

Page 175: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.175Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(e) kenaikan atau penurunan dalam kewajiban imbalanpasti akibat dari pengenalan program baru ataumerubah program yang telah ada selama periodepelaporan (lihat paragraf 27.19); dan

(f) penurunan dalam kewajiban imbalan pasti akibat daripengurangan atau penyelesaian program yang telahada selama periode pelaporan (lihat paragraf 27.19)

25.22 Jasa pekerja akan memberikan kenaikan pada kewajibanprogram imbalan pasti meskipun imbalan tersebutbersifat kondisional terhadap pekerjaan pada masadatang (dengan kata lain, belum pasti –vested). Jasapekerja sebelum tanggal tertentu memberikan kenaikanpada kewajiban konstruktif karena, pada setiap tanggalpelaporan, jumlah atas jasa masa mendatang yangpekerja akan diberikan sebelum menjadi imbalanberkurang. Dalam mengukur kewajiban imbalan pasti-nya, entitas harus memperhatikan kemungkinan bahwasebagian pekerja tidak puas dengan persyaratan tertentu.Sama halnya, meski sebagian imbalan pasca-kerja,sebagai contoh, imbalan kesehatan pasca-kerja, menjaditerutang hanya jika kejadian spesifik terjadi ketika pekerjatidak lagi dipekerjakan, maka suatu kewajiban dibentukketika pekerja memberikan jasanya yang akanmenyediakan hak atas imbalan tersebut jika kejadianspesifiknya terjadi. Kemungkinan bahwa kejadianspesifik akan terjadi mempengaruhi pengukurankewajiban, tapi tidak menentukan apakah kewajiban ituada atau tidak.

25.23 Jika imbalan pasti didasarkan pada gaji masa datang,entitas harus mengukur kewajban imbalan pastinyaberdasarkan basis yang merefleksikan estimasi kenaikangaji masa datang.

25.24 Jika imbalan pasti berkurang sejumlah yang dibayarkankepada pekerja dalam program yang disponsoripemerintah, entitas harus mengukur kewajiban imbalan

Page 176: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.176 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

pastinya berdasarkan basis yang merefleksikan utang dibawah program pemerintah, tapi hanya jika:(a) program tersebut diluncurkan sebelum tanggal

pelaporan; atau(b) kejadian masa lampau, atau bukti lainnya yang bisa

diandalkan, menunjukkan bahwa imbalan daripemerintah akan berubah, sebagai contoh, terkaitdengan perubahan masa datang dalam level hargaatau level gaji.

Penggantian

25.25 Jika entitas secara nyata yakin bahwa pihak lain akanmengganti sebagian atau seluruh biaya yang dibutuhkanuntuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasti, entitasharus mengakui haknya untuk mendapatkan penggantiansebagai aset yang terpisah. Entitas harus mengukur asettersebut pada nilai wajar. Dalam laporan laba rugi, bebanyang terkait dengan imbalan pasti akan disajikan sejumlahnilai bersih yang diakui untuk penggantian.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

25.26 Imbalan kerja yang termasuk dalam imbalan kerja jangkapanjang lainnya, sebagai contoh:(a) kompensasi cuti jangka panjang seperti cuti

pengabdian atau cuti perayaan hari raya;(b) perayaan hari ulang tahun entitas atau imbalan jasa

jangka panjang lainnya;(c) imbalan cacat jangka panjang;(d) bagi hasil dan bonus yang terutang 12 bulan atau

lebih setelah akhir periode di mana pekerjamemberikan jasa terkait; dan

(e) kompensasi yang ditunda yang dibayar 12 bulan ataulebih setelah akhir periode kompensasi tersebutdiperoleh

Page 177: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.177Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

25.27 Entitas harus mengakui kewajiban untuk imbalan kerjajangka panjang lainnya yang diukur pada nilai bersih daritotal jumlah berikut:(a) nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal

pelaporan, dikurangi(b) nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan

(jika ada) diluar kewajiban yang akan diselesaikansecara langsung. Entitas harus mengakui perubahandalam kewajiban sesuai dengan paragraf 27.21

Imbalan pemutusan kerja

25.28 Entitas mungkin saja diwajibkan, oleh undang-undang,oleh kontrak atau oleh perjanjian lainnya dengan pekerjaatau perwakilan pekerja atau oleh kewajiban konstruktifberdasarkan praktik bisnis, kebiasaan atau keinginanuntuk bertindak adil, untuk melakukan pembayaran (ataumenyediakan imbalan lainnya) pada pekerja ketikamemutus masa kerja mereka. Pembayaran seperti iniadalah imbalan pemutusan kerja.

Pengakuan

25.29 Karena imbalan pemutusan kerja tidak memberikanentitas manfaat ekonomis masa datang, entitas harussegera mengakuinya sebagai beban dalam laba dan rugi.

25.30 Ketika entitas mengakui imbalan pemutusan kerja, entitasjuga mencatat pengurangan atas imbalan pensiun atauimbalan kerja lainnya.

25.31 Entitas harus mengakui imbalan pemutusan kerja sebagaikewajiban dan beban hanya ketika entitas mampumenunjukkan komitmen, baik:(a) memutus masa kerja pekerja atau sekelompok

pekerja sebelum masa pensiun normal mereka; atau

Page 178: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.178 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) memberikan imbalan pemutusan kerja sebagai akibatpenawaran yang dibuat dalam rangka penguranganjumlah pekerja secara sukarela.

25.32 Entitas dianggap mampu menunjukkan komitmen untukmelakukan pemutusan hanya ketika entitas memilikiprogram formal yang detail untuk melakukan pemutusankerja dan tanpa kemungkinan realistis penarikan programtersebut.

Pengukuran

25.33 Entitas harus mengukur imbalan pemutusan kerja padaestimasi terbaik beban yang akan dibutuhkan untukmenyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan. Dalamkasus penawaran pengurangan pekerja secara sukarela,pengukuran imbalan pemutusan kerja harus berdasarkanjumlah pekerja yang diharapkan akan menerima tawarantersebut.

25.34 Ketika imbalan pemutusan kerja terutang lebih dari 12bulan setelah akhir periode pelaporan, nilainya harusdiukur pada nilai kini yang didiskontokan.

Pengungkapan

Pengungkapan imbalan kerja jangka pendek

25.35 Bagian ini tidak mensyaratkan secara spesifikpengungkapan imbalan kerja jangka pendek.

Pengungkapan program iuran pasti

25.36 Entitas harus mengungkapkan jumlah biaya iuran pastiuntuk periode dan jumlah (a) yang diakui dalam laporanlaba rugi sebagai beban dan (b) termasuk dalam biayaaset.

Page 179: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.179Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan program imbalan pasti

25.37 Entitas harus mengungkapkan informasi berikut tentangimbalan pasti:(a) penjelasan umum jenis program, termasuk kebijakan

pendanaan;(b) kebijakan akuntansi entitas untuk mengakui

keuntungan dan kerugian aktuarial dan jumlah ataskeuntungan dan kerugian aktuarial yang diakuiselama periode berjalan;

(c) rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kewajibanimbalan pasti yang menunjukkan keuntungan dankerugian aktuarial yang diakui selama periode;

(d) analisis kewajiban imbalan pasti hingga jumlah-jumlah yang muncul dari program yang seluruhnyabelum didanai dan jumlah-jumlah yang muncul dariprogram yang semuanya atau sebagian sudahdidanai.

(e) rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir atas nilaiwajar aset program dan saldo awal dan saldo akhirsetiap hak reimbursement yang diakui sebagai aset,ditunjukkan secara terpisah, jika ada:(i) iuran oleh pemberi kerja;(ii) iuran oleh peserta program;(iii) imbalan yang dibayarkan; dan(iv) perubahan lainnya dalam aset program.

(f) total biaya terkait imbalan pasti yang diakui dalamlaba rugi sebagai beban untuk periode berjalan, danpos-pos yang terkait

(g) total biaya terkait dengan program imbalan pastiselama periode berjalan yang:(i) termasuk dalam biaya memproduksi persediaan

sesuai dengan Bab 12;(ii) termasuk biaya aset tetap sesuai dengan Bab

16.(h) untuk setiap kategori besar aset program, dimana

seharusnya termasuk, tapi tidak terbatas, instrumenekuitas, instrumen utang, properti, dan semua aset

Page 180: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.180 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

lainnya, persentase dan jumlah masing-masingkategori tersebut berdasarkan nilai wajar asetprogram.

(i) Jumlah-jumlah yang termasuk nilai wajar asetprogram untuk:(i) Masing-masing kategori instrumen keuangan

yang dimiliki entitas; dan(ii) Setiap properti yang dikuasai oleh, atau aset

lainnya yang digunakan oleh, entitas;(j) Pengembalian aktual aset program; dan(k) Asumsi aktuarial prinsipal yang digunakan,

termasuk, jika ada:(i) suku bunga diskonto;(ii) tingkat pengembalian yang diharapkan atas

setiap aset program untuk periode yang disajikandalam laporan keuangan;

(iii) perkiraan tingkat kenaikan gaji; dan(iv) tingkat kecenderungan kenaikan biaya

kesehatan.

Pengungkapan imbalan jangka panjang lainnya

25.38 Untuk setiap kategori imbalan jangka panjang lainnyayang diberikan oleh entitas kepada pekerja, entitas harusmengungkapkan sifat imbalan, jumlah atas kewajibantersebut dan status pendanaan pada tanggal pelaporan,dan jumlah setiap keuntungan atau kerugian aktuarialyang muncul dalam periode sekarang dan kebijakanakuntansi untuk semacam keuntungan dan kerugianaktuarial tersebut.

Pengungkapan imbalan pemutusan kerja

25.39 Untuk setiap kategori imbalan pemutusan kerja yangentitas berikan kepada pekerja, entitas harusmengungkapkan sifat, kebijakan akuntansinya, dan jumlahatas kewajiban dan status pendanaan pada tanggalpelaporan.

Page 181: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.181Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

25.40 Ketika terdapat ketidakpastian tentang jumlah pekerjayang akan menerima tawaran imbalan pemutusan kerja,maka kewajiban kontinjen muncul. Bab 20 Penyisihandan Kontijensi mensyaratkan entitas untukmengungkapkan informasi tentang kewajiban kontijensikecuali kemungkinan terjadinya penyelesaian kecil sekali(remote).

Page 182: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.182 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 26Pajak Penghasilan

26.1 Untuk tujuan Standar ini, pajak penghasilan termasukseluruh pajak domestik dan luar negeri sebagai dasarpenghasilan kena pajak. Pajak penghasilan jugatermasuk pajak-pajak, seperti pemungutan pajakpenghasilan, yang terutang oleh entitas anak, entitasasosiasi atau joint venture sama dalam pembagianpenghasilan ke entitas pelapor.

Pengakuan kewajiban pajak kini dan aset pajak kini

26.2 Suatu entitas harus mengakui suatu kewajiban atasseluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periodesebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telahdibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnyamelebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut,entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset.

26.3 Suatu entitas harus mengakui suatu aset untuk manfaatterkait atas saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikanuntuk kewajiban pajak kini dan periode sebelumnya.

Pengukuran

Pengukuran aset dan kewajiban pajak kini

26.4 Suatu entitas harus mengukur kewajiban (aset) pajakkini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya, danbeban (manfaat) pajak terkait, pada jumlah yangdiharapkan akan dibayar kepada (dipulihkan oleh) otoritaspajak, dengan menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau secara substantif padatanggal pelaporan.

Page 183: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.183Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan

26.5 Suatu entitas harus mengungkapkan secara terpisahkomponen-komponen besar beban (manfaat) pajak.Komponen tersebut, termasuk:(a) beban (manfaat) pajak kini;(b) setiap penyesuaian yang diakui dalam periode

berjalan dan untuk periode sebelumnya; dan(d) jumlah beban (manfaat) terkait pada perubahan

dalam tarif pajak atau pemberlakuan pajak baru.

Page 184: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.184 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 27Transaksi dalam Mata Uang Asing

27.1. Bab ini mengatur bagaimana menyajikan transaksi dalammata uang asing. Akuntansi untuk instrumenkeuangan yang didenominasi dalam mata uang asing.

Pelaporan transaksi mata uang asing dalam mata uangfungsional

Pengakuan awal

27.2 Transaksi mata uang asing adalah transaksi yangdidenominasi atau harus diselesaikan dalam mata uangasing, yang meliputi transaksi yang timbul pada saatentitas:(a) membeli atau menjual barang atau jasa yang

harganya didenominasi dalam mata uang asing;(b) meminjam atau meminjamkan dana atas sejumlah

utang atau piutang yang didenominasi dalam matauang asing; atau

(c) memperoleh atau melepas aset, atau terjadinya ataupenyelesaian kewajiban, yang didenominasi dalammata uang asing.

27.3 Entitas harus mencatat transaksi mata uang asing, padapengakuan awal dalam mata uang fungsional, untuksejumlah mata uang asing dengan menggunakan kurstukar spot antara mata uang fungsional dan mata uangasing tersebut pada tanggal transaksi.

27.4 Tanggal transaksi adalah tanggal dimana transaksipertama kali memenuhi syarat pengakuan sesuai denganStandar ini. Untuk tujuan praktis, kurs tukar yangmendekati kurs sebenarnya pada tanggal transaksi seringdigunakan, sebagai contoh, kurs rata-rata selamaseminggu atau sebulan dapat digunakan untuk seluruhtransaksi dalam setiap transaksi mata uang asing yang

Page 185: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.185Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

terjadi selama periode tersebut. Namun demikian, jikakurs tukar berfluktuasi secara signifikan, penggunaankurs rata-rata untuk periode tersebut kurang tepat.

Pelaporan pada akhir periode pelaporan berikutnya

27.5 Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas harus:(a) menjabarkan transaksi moneter dalam mata uang

asing meng-gunakan kurs penutup;(b) menjabarkan transaksi non-moneter yang diukur

dengan biaya perolehan historis dalam mata uangasing menggunakan kurs tukar pada tanggaltransaksi; dan

(c) menjabarkan transaksi non-moneter yang diukurdengan nilai wajar dalam mata uang asingmenggunakan nilai tukar pada saat nilai wajarditentukan.

27.6 Entitas harus mengakui, laba atau rugi pada periodeterjadinya, selisih kurs yang timbul atas penyelesaiantransaksi moneter atau atas penjabaran transaksimoneter pada kurs yang berbeda dengan kurspenjabaran pada pengakuan awal selama periodeberjalan atau dalam laporan keuangan sebelumnya.

27.7 Pada saat keuntungan atau kerugian transaksi non-moneter diakui secara langsung dalam ekuitas, entitasharus mengakui komponen keuntungan atau kerugiandari pertukaran secara langsung dalam ekuitas.Sebaliknya, pada saat keuntungan atau kerugiantransaksi non-moneter diakui dalam laba atau rugi, entitasharus mengakui komponen keuntungan atau kerugiandari pertukaran tersebut dalam laba atau rugi.

Page 186: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.186 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan

27.8 Entitas harus mengungkapkan:(a) mata uang yang disajikan dalam laporan keuangan;

dan(b) jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba atau rugi

kecuali yang timbul atas instrumen keuangan yangdiukur berdasarkan nilai wajar melalui laporan labarugi sesuai dengan Bab 11.

27.9 Ketika entitas menyajikan laporan keuangan atauinformasi keuangan lainnya dalam mata uang yangberbeda dengan mata uang fungsional atau mata uangpenyajiannya (sebagai contoh, suatu ‘penjabaran yangmemadai’ atas semua nilai yang menggunakan kurspenutupan), maka entitas harus:(a) secara jelas mengidentifikasi informasi sebagai

tambahan informasi untuk membedakan hal tersebutdengan informasi yang sesuai dengan Standar ini;

(b) mengungkapkan mata uang yang digunakan dalaminformasi tambahan yang diberikan; dan

(c) mengungkapkan mata uang fungsional dan metodepenjabaran yang digunakan untuk menentukaninformasi tambahan.

Page 187: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.187Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 28Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan

28.1 Peristiwa setelah akhir periode pelaporan adalahperistiwa – peristiwa, baik yang menguntungkan maupunyang menimbulkan kerugian yang terjadi setelah akhirperiode pelaporan, tetapi sebelum laporan keuanganditerbitkan. Ada dua jenis peristiwa setelah akhir periodepelaporan, yaitu:(a) Peristiwa-peristiwa yang memberikan bukti atas

kondisi yang telah terjadi pada akhir periodepelaporan (peristiwa-peristiwa setelah akhir periodepelaporan yang memerlukan penyesuaian).

(b) Peristiwa–peristiwa yang memberikan bukti ataskondisi yang tidak terdapat pada akhir periodepelaporan, namun terdapat setelah akhir periodepelaporan (peristiwa-peristiwa setelah akhir periodepelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian).

28.2 Peristiwa setelah akhir periode pelaporan meliputi seluruhperistiwa yang terjadi hingga ketika laporan keuanganditerbitkan, sekalipun peristiwa-peristiwa tersebut terjadisetelah tanggal pengumuman laba atau informasi–informasi keuangan tertentu lainnya ke publik.

Pengakuan dan Pengukuran

Penyesuaian atas peristiwa setelah akhir periodepelaporan

28.3 Entitas harus membuat penyesuaian terhadap nilai-nilaidalam laporan keuangan termasuk pengungkapan-pengungkapan tertentu, untuk mencerminkanpenyesuaian atas peristiwa setelah akhir periodepelaporan.

Page 188: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.188 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

28.4 Contoh-contoh berikut ini adalah penyesuaian atasperistiwa setelah tanggal laporan keuangan yangmengharuskan adanya penyesuaian atas jumlah yangdiakui dalam laporan keuangan, atau diakui jikasebelumnya belum diakui:(a) penyelesaian kasus pengadilan yang terjadi setelah

akhir periode pelaporan, yang memutuskan entitasmemiliki kewajiban dengan nilai kini pada akhirperiode pelaporan. Penyesuaian dilakukan ataspenyisihan terkait untuk kasus pengadilan tersebutsesuai dengan Bab 20 Penyisihan dan Kontinjensiatau penyisihan yang baru diakui. Entitas tidak hanyamengungkapkan kewajiban kontinjensi karenapenyelesaian tersebut memberikan tambahan buktiyang harus dipertimbangkan sesuai dengan Bab 20

(b) penerimaan informasi setelah akhir periodepelaporan yang mengindikasikan suatu aset telahmengalami penurunan nilai pada akhir periodepelaporan, atau jumlah pengakuan kerugianpenurunan nilai sebelumnya harus disesuaikan.Misalnya:(i) kebangkrutan suatu pelanggan yang terjadi

setelah tanggal laporaan keuangan biasanyamenegaskan kerugian piutang dagang yang adapada tanggal laporan keuangan dan jumlahtercatat piutang dagang harus disesuaikan; dan

(ii) penjualan persediaan setelah akhir periodepelaporan yang dapat memberikan buktitentang harga jual pada akhir periode pelaporan.

(c) penentuan biaya perolehan aset yang dibeli atauhasil penjualan aset sebelum akhir periode pelaporan

(d) penentuan jumlah bagi hasil atau pembayaran bonus,jika entitas memiliki kewajiban hukum ataukewajiban konstruktif pada akhir periodepelaporan, dimana pembayaran tersebut sebagaiakibat dari peristiwa sebelum tanggal pelaporan(lihat Bab 26 Imbalan Kerja).

Page 189: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.189Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(e) penemuan kecurangan atau kesalahan yangmenunjukkan kesalahan laporan keuangan.

(f) Permulaan tuntutan hukum yang besar yang timbulsemata-mata setelah akhir periode pelaporan.

Peristiwa–peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaiansetelah akhir periode pelaporan

28.5 Jumlah-jumlah yang diakui atas peristiwa yang tidakmemerlukan penyesuaian setelah akhir periode pelaporantidak boleh diakui dalam laporan keuangan

28.6 Contoh dari peristiwa-peristiwa yang tidak memerlukanpenyesuaian setelah akhir periode pelaporan adalahpenurunan harga pasar investasi antara akhir periodepelaporan dan akhir periode pelaporan diterbitkan.Penurunan harga pasar tidak selalu secara normalberhubungan dengan kondisi investasi pada akhir periodepelaporan, tetapi mungkin saja menggambarkan kondisiyang timbul setelahnya. Oleh karena itu entitas tidak bolehmelakukan penyesuaian atas jumlah-jumlah yang diakuidalam laporan keuangan atas investasi tersebut.Demikian halnya entitas juga tidak diperkenankanmemutahirkan pengungkapan jumlah-jumlah investasitersebut pada akhir periode pelaporan, walupun mungkinperlu membuat pengungkapan tambahan sehubungandengan paragraf 32.9

Dividen

28.7 Apabila entitas mengumumkan dividen kepadapemegang saham pada akhir periode pelaporan, entitastidak diperkenankan mengakui pengumuman dividentersebut sebagai kewajiban pada akhir periode pelaporan.

Page 190: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.190 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengungkapan

Tanggal penyelesaian laporan keuangan

28.8 Entitas harus mengungkapkan tanggal penyelesaianlaporan keuangan.

Peristiwa-peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaiansetelah tanggal laporaan keuangan

28.9 Entitas harus mengungkapkan peristiwa-peristiwa yangtidak memerlukan penyesuaian setelah akhir periodepelaporan sebagai berikut:(a) sifat-sifat dari peristiwa tersebut; dan(b) estimasi dampak keuangan peristiwa tersebut atau

Pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapatdilakukan.

28.10 Berikut ini adalah contoh-contoh peristiwa yang tidakmemerlukan penyesuaian setelah akhir periode pelaporanyang pada umumnya memerlukan pengungkapan:(a) penggabungan usaha utama (Bab 18

Penggabungan Usaha menghendakipengungkapan khusus dalam kasus tersebut) ataupelepasan entitas anak yang utama.

(b) pengumuman rencana penghentian operasi.(c) pembelian aset utama, pelepasan aset lainnya, atau

pengambilalihan aset utama oleh pemerintah.(d) kerusakan pabrik produksi utama akibat kebakaran.(e) pengumuman atau implementasi awal atas

restrukturisasi utama.(f) transaksi saham yang biasa atau transaksi saham

yang biasanya potensial.(g) perubahan harga aset atau kurs valas secara tidak

normal.(h) Kewajiban atas komitmen atau kewajiban kontinjensi

yang signifikan, misalnya dengan penerbitan garansiyang signifikan

Page 191: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.191Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 29Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan

Istimewa

29.1 Bab ini mensyaratkan entitas untuk memberikanpengungkapan yang diperlukan dalam laporankeuangannya untuk memberi perhatian padakemungkinan posisi keuangan dan laba atau rugientitas dipengaruhi oleh adanya pihak yangmempunyai hubungan istimewa serta oleh transaksidan saldo yang belum diselesaikan dengan pihak-pihakseperti itu.

29.2 Dalam mempertimbangkan setiap kemungkinanhubungan pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa, entitas harus menilai dari substansi hubungandan bukan semata-mata dari bentuk hukum.

29.3 Dalam konteks Standar ini, pihak-pihak berikut tidakdianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa:(a) dua entitas yang memiliki satu direktur atau anggota

personel manajemen kunci secara umum, tetapi tidakmemenuhi ketentuan (d) dan (f) dalam definisi“pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.

(b) dua pengusaha (venturer) karena mereka berbagipengendalian bersama atas usaha bersama(joint venture).

(c) pihak-pihak berikut dalam pelaksanaan urusannormal dengan entitas (meskipun pihak-pihaktersebut dapat memengaruhi kebebasan entitas atauikut serta dalam proses pengambilan keputusan):(i) penyandang dana;(ii) serikat dagang;(iii) entitas pelayanan umum (public utilities); dan(iv) departemen dan instansi pemerintah.

(d) satu pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba(franchise), distributor atau perwakilan/agen umum

Page 192: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.192 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dengan siapa suatu entitas mengadakan transaksiusaha dengan volume yang signifikan, semata-mataberdasar atas akibat ketergantungan ekonomis yangdiakibatkan oleh kondisi tertentu.

Pengungkapan

Pengungkapan hubungan

29.4 Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harusdiungkapkan, walaupun ada atau tidak terdapat transaksiantar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Nama entitas induk dan pihak pengendali harusdiungkapkan dan, jika berbeda, maka diungkapkan pihakpengendali terakhir. Jika entitas induk dan pihakpengendali tidak membuat laporan keuangan yangtersedia untuk publik, maka nama entitas indukberikutnya yang menyediakan laporan keuangan untukpublik (jika ada) harus diungkapkan

Pengungkapan kompensasi manajemen kunci

29.5 Personel manajemen kunci adalah orang yang memilikiotoritas dan tanggung jawab untuk merencanakan,mengarahkan dan mengendalikan aktivitas entitas, secaralangsung atau tidak langsung, termasuk direksi entitastersebut. Kompensasi meliputi semua imbalan kerja(seperti yang didefinisikan di Bab 26 Imbalan Kerja).Imbalan kerja termasuk semua bentuk beban yangdibayarkan, terutang atau disediakan oleh entitas, atauatas nama entitas (contoh, oleh entitas induknya atauoleh pemegang sahamnya) dalam pertukaran untuk jasayang diberikan kepada entitas. Juga termasuk beban yangdibayarkan atas nama entitas induk.

29.6 Kompensasi personel manajemen kunci harusdiungkapkan secara total dan untuk setiap kategoriberikut:

Page 193: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.193Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) imbalan kerja jangka pendek;(b) imbalan pascakerja;(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya; dan(d) imbalan pemutusan kerja.

Pengungkapan transaksi pihak yang mempunyaihubungan istimewa

29.7 Transaksi pihak yang mempunyai hubunganistimewa adalah pengalihan sumber daya, jasa ataukewajiban antar pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa, terlepas dari harga yang dibebankan. Contoh-contoh berikut adalah transaksi pihak yang mempunyaihubungan istimewa yang biasanya terjadi pada UKM,termasuk, tetapi tidak terbatas pada:(a) transaksi antara suatu entitas dengan pemilik

utamanya.(b) transaksi antara suatu entitas dengan entitas lain

dimana kedua entitas tersebut di bawahpengendalian bersama dari suatu entitas atauindividu.

(c) transaksi dimana suatu entitas atau individu yangmengendalikan entitas pelapor, yang menyebabkanterjadinya beban secara langsung, bukan ditanggungoleh entitas pelapor.

29.8 Jika terdapat transaksi antara pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa, harus diungkapkan sifatdari hubungan tersebut, juga informasi yang diperlukantentang transaksi tersebut dan saldonya untuk memahamiakibat potensial hubungan tersebut terhadap laporankeuangan. Persyaratan pengungkapan ini merupakantambahan persyaratan pengungkapan dalam paragraf33.6 untuk mengungkapkan kompensasi personelmanajemen kunci. Sekurang-kurangnya, pengungkapanharus meliputi:(a) jumlah transaksi;(b) jumlah saldo dan:

Page 194: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.194 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(i) syarat dan kondisinya, meliputi apakah dijamin,dan sifat beban yang disediakan dalampenyelesaian; dan

(ii) rincian jaminan yang diberikan atau diterima;(c) penyisihan kerugian piutang tidak tertagih terkait

dengan jumlah saldo piutang; dan(d) beban diakui dalam periode yang berkaitan dengan

piutang ragu-ragu yang jatuh tempo dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa.

29.9 Pengungkapan yang dipersyaratkan dalam paragraf 33.8harus dibuat secara terpisah untuk setiap kategori:(a) entitas induk;(b) entitas yang memiliki pengendalian bersama atau

pengaruh signifikan atas entitas tersebut;(c) entitas anak;(d) entitas asosiasi;(e) joint venture;(f) personel manajemen kunci entitas dan entitas

induknya (secara agregat); dan(g) pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya.

29.10 Contoh-contoh transaksi berikut harus diungkapkan jikadilakukan dengan pihak yang mempunyai hubunganistimewa:(a) pembelian atau penjualan barang (jadi atau belum

jadi);(b) pembelian atau penjualan properti dan aset lainnya;(c) pemberian atau penerimaan jasa;(d) sewa (lease);(e) pengalihan riset dan pengembangan;(f) pengalihan dalam perjanjian lisensi;(g) pengalihan dalam perjanjian keuangan (termasuk

pinjaman dan kontribusi ekuitas dalam bentuk kasatau bentuk lainnya);

(h) ketentuan penjaminan atau agunan;(i) penyelesaian kewajiban atas nama entitas atau oleh

entitas atas nama pihak lain; dan

Page 195: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.195Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(j) partisipasi oleh entitas induk atau entitas anak dalamprogram manfaat pasti yang berbagi risiko antarkelompok entitas.

29.11 Entitas tidak boleh menyatakan bahwa transaksi pihakyang mempunyai hubungan istimewa dibuat dalam syaratyang ekuivalen dengan transaksi pertukaran antara pihakyang paham dan berkeinginan melakukan transaksidengan wajar (arm’s length transactions) kecuali dapatdibenarkan.

29.12 Hal-hal yang sejenis dapat diungkapkan secara agregatkecuali diperlukan pengungkapan terpisah untukpemahaman akibat transaksi pihak yang mempunyaihubungan istimewa dalam laporan keuangan.

Page 196: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.196 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 30Industri Khusus

Agrikultur

30.1 Entitas yang menggunakan Standar ini yang terlibat dalamaktivitas agrikultur harus menentukan untuk setiap asetbiolojiknya apakah nilai wajarnya tersedia untuk dapatditentukan tanpa memperhatikan biaya atau usahanya: (a) Entitas harus mengukur biaya perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan. Pengungkapan berikut harusdilakukan untuk aset biolojik:(i) deskripsi aset biolojik;(ii) metode penyusutan yang digunakan;(iii) umur manfaat atau tarif penyusutan yang

digunakan; dan(iv) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan

(secara agregat dengan akumulasi kerugianpenurunan nilai) pada awal dan akhir periode.

Hasil agrikultur yang dipanen dari aset biolojik harusdiukur pada nilai wajar dikurangi dengan estimasi biaya untukmenjualnya pada saat panen.

Industri ekstraktif

30.2 Entitas yang menggunakan Standar ini yang terlibat dalameksplorasi, evaluasi atau ekstraksi sumber daya mineralharus mengakui pengeluaran eksplorasi sebagai beban padaperiode terjadinya.

Asuransi

30.3 Karena suatu asuransi memegang aset dalam kapasitasfiduciary capacity untuk suatu kelompok luas pihak luar,maka asuransi mempunyai tanggung jawab publik, sehinggatidak termasuk dalam definisi UKM. Standar ini tidakditujukan untuk, dan tidak boleh digunakan oleh asuransi.

Page 197: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.197Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 31Operasi yang Dihentikan dan Aset yang Dimiliki untuk

Dijual

Operasi yang dihentikan

31.1 Suatu operasi yang dihentikan adalah komponen suatuentitas yang akan dilepaskan, atau diklasifikasikansebagai dimiliki untuk dijual, dan(a) mencerminkan suatu lini usaha utama atau wilayah

operasi geografis utama yang terpisah;(b) merupakan bagian dari suatu rencana tunggal

tertentu yang terkoordinasi untuk melepas suatu liniusaha utama atau wilayah operasi geografis; atau

(c) adalah entitas anak yang diperoleh secara eksklusifuntuk dijual kembali.

Penyajian dan pengungkapan

31.2 Entitas harus mengungkapkan:(a) suatu jumlah pada laporan laba rugi yang berisi total

dari:(i) keuntungan atau kerugian setelah pajak dari

suatu operasi yang dihentikan; dan(ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang

diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangibiaya-biaya penjualan atau pada saat pelepasanaset atau kelompok aset dan kewajiban yangtermasuk operasi yang dihentikan.

(b) suatu analisis dari jumlah:(i) pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian

sebelum pajak dan beban pajak penghasilan darisuatu operasi yang dihentikan;

(ii) keuntungan atau kerugian yang diakui denganpengukuran nilai wajar dikurangi biaya-biayapenjualan atau pada saat pelepasan aset ataukelompok aset yang termasuk operasi yang

Page 198: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.198 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dihentikan dan terkait dengan beban pajakpenghasilan.

Analisis tersebut dapat disajikan dalam catatan ataslaporan keuangan atau dalam laporan laba rugi. Jikaanalisis tersebut disajikan dalam laporan laba rugimaka harus disajikan dalam suatu bagian yangdiidentifikasi sebagai sesuatu yang terkait denganoperasi yang dihentikan, yaitu dipisahkan darioperasi normal yang tetap berlangsung.

(c) arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan suatu operasi yang dihentikan.Pengungkapan ini dapat disajikan dalam catatan ataslaporan keuangan atau dalam neraca dari laporankeuangan.

31.3 Apabila tidak praktis, entitas harus menyatakankembali pengungkapan tersebut pada paragraf awaluntuk periode lalu yang disajikan dalam laporan keuangansehingga pengungkapan yang berkaitan dengan semuaoperasi yang telah dihentikan pada akhir periodepelaporan untuk periode terakhir telah disajikan.

31.4 Jika entitas berhenti mengklasifikasikan komponen suatuentitas sebagai dimiliki untuk dijual, maka entitas harusmengklasifikasikan kembali hasil operasi dari komponenyang sebelumnya disajikan dalam operasi yang dihentikandan menyajikannya dalam penghasilan dari operasinormal untuk semua periode sajian. Jumlah untuk periodesebelumnya harus diuraikan sebagai suatu yang harusdinyatakan kembali.

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual

31.5 Entitas harus mengklasifikasi aset tidak lancar (termasukaset tetap, aset tidak berwujud, dan investasi di entitasanak, entitas asosiasi dan usaha joint ventures) sebagaiaset yang dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnyaakan dipulihkan melalui suatu transaksi penjualan

Page 199: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.199Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

daripada digunakan lebih lanjut. Dalam kasus seperti ini,aset (kelompok yang akan dilepaskan) harus tersediauntuk segera dijual pada kondisi sekarang hanya untukkondisi yang umum dan biasa untuk penjualan asettersebut, penjualan tersebut harus sangat mungkin terjadi(probable), dan entitas harus memprakirakan akanmenuntaskan penjualan tersebut dalam waktu satu tahundari tanggal klasifikasi aset sebagai dimiliki untuk dijual.

31.6 Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompokaset yang akan dilepaskan) yang diklasifikasikan sebagaidimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antarajumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya penjualan.

31.7 Entitas tidak boleh menyusutkan (atau mengamortisasi)aset tidak lancar selama diklasifikasikan sebagai dimilikiuntuk dijual atau selama aset tersebut merupakan bagiandari kelompok aset yang akan dilepaskan yangdiklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Beban bungadan beban lainnya yang terkait dengan kewajibankelompok aset yang akan dilepaskan diklasifikasikansebagai dimiliki untuk dijual harus terus diakui.

Pengungkapan

31.8 Entitas harus mengungkapkan informasi berikut padaperiode dimana aset tidak lancar yang telahdiklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau telahterjual:(a) uraian aset atau kelompok aset yang akan

dilepaskan;(b) uraian tentang kondisi dan bukti penjualan, atau

mendorong ke arah pelepasan yang diharapkan, danprakiraan waktu dan cara pelepasan tersebut; dan

(c) keuntungan atau kerugian diakui, apabila tidakdisajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi.

Page 200: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.200 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 32Pelaporan Keuangan Interim

32.1 Entitas yang menerbitkan laporan keuangan interimboleh menggunakan laporan keuangan tahunan periodesebelumnya sebagai informasi pembanding apabila untukmenerbitkan laporan keuangan dengan perbandinganperiode interim sebelumnya dianggap tidak praktis.

Page 201: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.201Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bab 33Ketentuan Transisi

33.1 Entitas menerapkan SAK UKM secara prospektif,namun entitas diperkenankan untuk menerapkan standarini secara retrospektif.

33.2 Entitas yang menerapkan secara prospektif dansebelumnya telah menyusun laporan keuangan maka:(a) mengakui semua aset dan kewajiban yang

pengakuannya dipersyaratkan dalam Standar ini(b) tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau kewajiban

jika standar ini tidak mengijinkan pengakuantersebut;

(c) mereklasifikasikan pos-pos yang diakui dalamkerangka pelaporan keuangan sebelumnya sebagaisatu jenis aset, kewajiban atau komponen ekuitas,tetapi merupakan jenis yang berbeda dari aset,kewajiban, atau komponen ekuitas berdasarkanStandar ini;

(d) menerapkan Standar ini dalam pengukuran seluruhaset dan kewajiban yang diakui.

33.3 Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas padasaldo awal neracanya berdasarkan Standar ini mungkinberbeda dari yang digunakan untuk tanggal yang samadengan menggunakan kerangka pelaporan keuangansebelumnya. Hasil penyesuaian yang muncul daritransaksi, kondisi atau kejadian lain sebelum tanggalefektif standar ini diakui secara langsung pada saldo labapada tanggal efektif Standar ini.

Page 202: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.202 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

BAB 34Tanggal Efektif

34.1 Standar ini berlaku untuk penyusunan laporan keuanganyang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010.Penerapan lebih dini dianjurkan.

Page 203: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.203Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Daftar Istilah

Aktivitas agrikultur: Pengelolaan oleh entitas dalamtransformasi biolojik atas aset biolojik untuk dijual, menjadiproduk agrikultur, atau menambah aset biolojik.

Aktivitas investasi: Perolehan dan pelepasan aset jangkapanjang, serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

Aktivitas operasi: Aktivitas penghasil pendapatan utama darientitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitasinvestasi atau pendanaan.

Aktivitas pendanaan: Aktivitas yang menimbulkan perubahandalam ukuran dan komposisi setoran ekuitas dan pinjamanentitas.

Akuntabilitas publik yang signifikan: Akuntabilitas terhadappihak kini atau potensial yang menyediakan sumber daya danpihak eksternal lain yang membuat keputusan ekonomi, tetapitidak dalam posisi meminta laporan secara khusus untukmemenuhi kebutuhan informasi tertentu mereka. Entitasmempunyai pertanggungjawaban terhadap publik apabila:(a) entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau

dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, padaregulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuanpenerbitan efek di pasar modal; atau

(b) entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusiauntuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank,perusahaan asuransi, pialang/pedagang efek, dana pensiun,reksa dana atau bank investasi.

Akuntasi dasar akrual: Pengaruh transaksi dan peristiwalain diakui ketika terjadi (dan bukan pada saat kas atau setarakas diterima atau dibayarkan), serta dicatat dalam catatanakuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periodeyang terkait.

Page 204: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.204 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Amortisasi: Alokasi sistematik dari jumlah yang dapatdisusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.

Arus kas: Arus masuk dan keluar kas atau setara kas.

Aset tidak berwujud: Aset nonmoneter yang dapatdiidentifikasikan dan tanpa mempunyai substansi fisik. Asettersebut dapat diidentifikasikan ketika aset:(a) dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dipecah dari

entitas, dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan, atauditukar, baik secara individual atau bersama dengankontrak, aset, atau kewajiban yang terkait; atau

(b) terjadi dari hak kontraktual atau hak hukum lain, tanpamemperhatikan apakah hak tersebut dapat dialihkan ataudapat dipisahkan dari entitas atau dari hak atau kewajibanlain.

Aset biolojik: Hewan atau tanaman hidup.

Aset dimiliki untuk dijual: Aset yang jumlah tercatatnyasecara prinsip akan terpulihkan melalui transaksi penjualandaripada pemakaian lebih lanjut.

Aset keuangan: Aset keuangan: Setiap aset yang berbentuk:(a) kas;(b) instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain;(c) hak kontraktual:

(i) untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya darientitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajibankeuangan dengan entitas lain dengan kondisi yangberpotensi menguntungkan entitas tersebut, atau

(d) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan denganmenggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan olehentitas dan:(i) entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima

suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitasyang diterbitkan entitas; atau

Page 205: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.205Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(ii) yang akan atau mungkin diselesaikan selain denganmempertukarkan sejumlah tertentu kas atau asetkeuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumenekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini,instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebuttidak termasuk instrumen yang merupakan kontrakuntuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitasyang diterbitkan entitas tersebut di masa depan.

Aset kontinjensi: Aset potensial yang timbul dari peristiwamasa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atautidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yangtidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Aset program (dari program imbalan kerja):(a) aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang;

dan(b) polis asuransi yang memenuhi syarat.

Aset tetap: Aset berwujud yang:(a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan

barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atauuntuk tujuan administratif; dan

(b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Aset: Sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibatdari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas.

Beban pajak (pajak penghasilan): Jumlah agregat yangtermasuk dalam penentuan laba atau rugi untuk periode pajakkini.

Beban: Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomiselama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar,berkurangnya aset, atau terjadinya kewajiban yang

Page 206: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.206 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkutpembagian kepada penanam modal.

Biaya pinjaman: Bunga dan biaya lainnya yang harusditanggung oleh suatu entitas sehubungan dengan peminjamandana.

Catatan atas laporan keuangan: Catatan atas laporankeuangan berisi informasi tambahan terhadap pos-pos yangdisajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahanekuitas, dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuanganmemberikan uraian naratif atau pemisahan pos-pos yangdiungkapkan dalam laporan keuangan, serta informasi tentangpos-pos yang tidak memenuhi persyaratan pengakuan dalamlaporan keuangan tersebut.

Cuti berimbalan yang boleh diakumulasi: Cuti berimbalanyang dapat dialihkan ke depan dan digunakan pada periodemendatang jika hak cuti periode berjalan tidak digunakanseluruhnya.

Dapat dipahami: Kualitas informasi dalam suatu cara yangmembuatnya dapat dipahami oleh pemakai yang memilikipengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi danbisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasidengan ketekunan yang wajar.

Dasar pengenaan pajak: Pengukuran, berdasarkan peraturanperpajakan yang dapat diterapkan, terhadap aset, kewajiban,instrumen ekuitas. Aset, kewajiban, atau instrumen ekuitasmungkin diakui untuk tujuan pelaporan pajak dan pelaporankeuangan, untuk tujuan perpajakan namun tidak untuk pelaporankeuangan, atau untuk pelaporan keuangan namun tidak untukpelaporan pajak.

Ekuitas: Hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semuakewajibannya.

Page 207: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.207Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Entitas anak: Suatu entitas, termasuk suatu entitas non-korporasi seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitaslain (dikenal sebagai entitas induk).

Entitas asosiasi: Suatu entitas, termasuk entitas non-korporasiseperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruhsignifikan dan bukan merupakan entitas anak maupun jointventure.

Entitas Induk: Entitas yang mempunyai satu atau lebih entitasanak.

Entitas usaha kecil dan menengah: Usaha kecil danmenengah (UKM) adalah entitas yang:(a) tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan; atau(b) berdasarkan peraturan perundang-undangan digolongkan

sebagai entitas kecil dan menengah; dan(c) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum

(general purpose financial statement) kepada penggunaeksternal.

Goodwill: Manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari asetyang tidak dapat diidentifikasi secara individual dan diakui secaraterpisah.

Imbalan kerja: Seluruh bentuk imbalan yang diberikan entitasatas jasa yang diberikan oleh pekerja.

Imbalan pasca kerja (post-employment benefits): Imbalankerja (selain pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yangterutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.

Imbalan yang telah menjadi hak: Hak imbalan atas suatuprogram manfaat pensiun, yang tidak bergantung pada aktifatau tidaknya pekerja pada masa depan.

Page 208: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.208 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Instrumen keuangan: Kontrak yang menambah nilai asetkeuangan suatu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumenekuitas entitas lain.

Joint ventures: Suatu perjanjian kontraktual antara dua pihakatau lebih untuk melaksanakan aktivitas ekonomi yangdikendalikan bersama. Joint ventures dapat dilakukan dalamberbagai bentuk pengendalian bersama operasi, aset, atauentitas.

Jumlah tercatat: Jumlah dimana suatu aset atau kewajibandiakui dalam neraca.

Jumlah yang dapat disusutkan: Biaya perolehan suatu aset,atau jumlah lain yang menjadi pengganti biaya perolehan,dikurangi nilai residunya.

Kas: Kas (cash on hand) dan rekening giro.

Keandalan: Kualitas informasi yang membuatnya bebas darikesalahan material dan pengertian yang menyesatkan, sertamenyajikan secara jujur dari yang seharusnya disajikan atausecara wajar diharapkan dapat disajikan.

Kebijakan akuntansi: Prinsip, dasar, konvensi, aturan, danpraktik tertentu yang digunakan oleh entitas dalam menyusundan menyajikan laporan keuangan.

Kehati-hatian: Memasukkan suatu tingkat peringatan dalammelaksanakan petimbangan yang dibutuhkan untuk membuatestimasi yang disyaratkan dalam kondisi ketidakpastian,semacam aset atau pendapatan yang tidak lebih saji dan bebanatau kewajiban yang tidak kurang saji.

Kelangsungan usaha: Suatu entitas memenuhi asumsikelangsungan usaha kecuali manajemen bermaksud melikuidasiatau menutup usaha perdagangan, atau tidak memiliki alternatifyang realistik kecuali melakukan hal tersebut.

Page 209: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.209Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kelompok aset: Sekelompok aset yang memiliki sifat danpemakaian yang serupa dalam operasi entitas.

Kelompok yang dilepas: Kelompok aset yang akan dilepaskanmelalui penjualan atau cara lain, sebagai suatu kelompok dalamsuatu transaksi, serta kewajiban yang terkait secara langsungdengan aset yang akan dialihkan.

Kemungkinan besar terjadi: Secara signifikan lebih besarterjadi daripada mungkin (probable).

Kepentingan minoritas: Bagian dari laba atau rugi dan asetneto dari suatu entitas anak yang dapat diatribusikan padakepemilikan ekuitas yang tidak dimiliki oleh entitas induk secaralangsung atau tidak langsung melalui entitas anak-entitas anak.

Kerugian Penurunan Nilai: Jumlah nilai tercatat suatu asetyang melebihi(a) harga jual dikurang biaya untuk menyelesaikan dan menjual,

dalam hal persediaan, atau(b) nilai wajar dikurang biaya untuk menjual, dalam hal aset

non-keuangan lainnya.

Kesalahan: Kelalaian dalam mencantumkan dari, dankesalahan dalam mencatat pada, laporan keuangan untuk satuatau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan penggunaan,atau kesalahan penggunaan dari, informasi yang dapatdiandalkan yang:(a) tersedia ketika laporan keuangan untuk periode tersebut

diselesaikan; dan(b) dapat diekspektasikan secara wajar untuk diperoleh dan

dimasukkan dalam penyusunan dan penyajian laporankeuangan.

Keuntungan: Kenaikan manfaat ekonomi yang memenuhidefinisi penghasilan tetapi bukan pendapatan.

Page 210: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.210 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kewajiban diestimasi (provision): Kewajiban yang waktuatau jumlahnya belum pasti.

Kewajiban imbalan pasti: Nilai kini dari kewajiban imbalanpasti pada tanggal pelaporan dikurang nilai wajar aset programpada tanggal pelaporan (jika ada) yang akan digunakan untukmenyelesaikan kewajiban secara langsung.

Kewajiban Keuangan: Setiap kewajiban yang berupa:(a) kewajiban kontraktual:

(i) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainkepada entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajibankeuangan dengan entitas lain dengan kondisi yangberpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut;

(b) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan denganmenggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitasdan:(i) dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk

menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumenekuitas yang diterbitkan entitas; atau

(ii) yang akan atau mungkin diselesaikan selain denganmempertukarkan sejumlah tertentu kas atau asetkeuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumenekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini,instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebuttidak termasuk instrumen yang merupakan kontrakuntuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitasyang diterbitkan entitas tersebut di masa depan.

Kewajiban konstruktif: Kewajiban yang timbul dari tindakanentitas yang dalam hal ini: adalah kewajiban yang timbul daritindakan perusahaan yang dalam hal ini:(a) berdasarkan praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah

dipublikasi atau pernyataan baru yang cukup spesifik,entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain bahwaentitas akan menerima tanggung jawab tertentu; dan

Page 211: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.211Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) akibatnya, perusahaan telah menimbulkan ekspektasi kuatdan sah kepada pihak lain bahwa entitas akanmelaksanakan tanggung jawab tersebut.

Kewajiban kontinjensi:(a) Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu

dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidakterjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yangtidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau

(b) Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masalalu, tetapi tidak diakui karena:(i) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable)

entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandungmanfaat ekonomis untuk menyelesaikankewajibannya; atau

(ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secaraandal.

Kewajiban: Kewajiban (obligation) kini entitas yang timbuldari peristiwa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkanarus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaatekonomi.

Kinerja: Hubungan antara penghasilan dan beban suatu entitas,sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi.

Komitmen pasti: Perjanjian yang mengikat untukmempertukarkan sumber daya dalam kuantitas tertentu padatingkat harga tertentu dan pada tanggal atau tanggal-tanggaltertentu di masa depan.

Komponen entitas: Operasi dan arus kas yang dapatdibedakan secara jelas, secara operasional dan untuk tujuanpelaporan keuangan, dari bagian lain entitas.

Kontrak asuransi: Suatu kontrak di mana satu pihak(penjamin) menerima risiko asuransi yang signifikan dari pihaklain (pemegang polis) dengan persetujuan untuk mengganti

Page 212: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.212 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kerugian pemegang polis jika terjadi suatu peristiwa masa depanyang tidak pasti (peristiwa yang dijamin) yang berpengaruhburuk kepada pemegang polis.

Kontrak Konstruksi: Suatu kontrak yang dinegosiasikansecara khusus untuk konstruksi suatu aset atau kombinasi asetyang berhubungan secara erat atau saling tergantung dalamhal desain, teknologi, dan fungsi, atau tujuan atau pemakaian.

Laba yang dapat dikenakan pajak (kerugian pajak): Laba(rugi) untuk suatu periode, yang ditentukan sesuai denganperaturan perpajakan, atas pajak penghasilan yang harusdibayar (dapat dipulihkan).

Laba: Jumlah residual yang tersisa setelah beban dikurangkandari penghasilan.

Laporan arus kas: Laporan keuangan yang menyajikaninformasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitasselama periode tertentu, menunjukkan secara terpisahperubahan dalam periode tersebut dari aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan.

Laporan keuangan gabungan: Laporan keuangan dari duaatau lebih entitas yang dikendalikan oleh satu pemegang saham

Laporan keuangan konsolidasian: Laporan keuangan darisuatu kelompok entitas meliputi entitas induk dan satu ataulebih entitas anak.

Laporan keuangan terpisah: Laporan keuangan terpisahdisajikan oleh entitas induk, investor dalam entitas asosiasi, atauventurer dalam entitas yang dikendalikan bersama, dimanainvestasi dicatat berdasarkan bagian ekuitas langsung daripadaberdasarkan hasil dan aset neto yang dilaporkan dari investee.Jika investor dalam entitas asosasi atau venturer dalam jointventurer bukan entitas induk, maka laporan keuangannya bukanmerupakan laporan keuangan terpisah.

Page 213: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.213Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Laporan keuangan untuk tujuan umum: Laporan keuanganyang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagianbesar pengguna laporan keuangan, misalnya, pemegang saham,kreditor, pekerja, dan masyarakat dalam arti luas.

Laporan keuangan: Laporan yang menggambarkan posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.

Laporan keuangn interim: Laporan keuangan berisi bagiandari laporan keuangan tahunan atau ringkasan laporankeuangan dalam periode interim. Periode pelaporan keuanganlebih pendek daripada laporan keuangan tahunan.

Laporan laba rugi dan saldo laba: Laporan keuangan yangmenyajikan laba atau rugi dan perubahan saldo laba untuk suatuperiode.

Laporan laba rugi: Laporan keuangan yang menyajikaninformasi mengenai kinerja entitas selama satu periode, yaituhubungan penghasilan dengan beban.

Laporan perubahan ekuitas: Laporan keuangan yangmenyajikan laba atau rugi untuk suatu periode, pos penghasilandan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas padaperiode, dampak perubahan kebijakan akuntansi dan koreksikesalahan pada periode, dan (tergantung format laporanperubahan ekuitas yang dipilih entitas) jumlah transaksi denganpemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama periode.

Laporan program (imbalan kerja): Program imbalan kerjayang dibentuk melalui perundang-undangan untuk semua entitas(atau semua entitas dalam kategori tertentu, misalnya suatuindustri spesifik) dan dioperasikan oleh pemerintah pusat,pemerintah daerah, atau badan lain (misalnya badan otonomyang diciptakan secara spesifik untuk tujuan ini) dimana tidakdikendalikan atau dipengaruhi oleh entitas pelapor.

Page 214: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.214 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Mata uang fungsional: Mata uang dari lingkungan ekonomiutama dimana entitas beroperasi.

Mata uang penyajian: Mata uang yang digunakan dalampenyajian laporan keuangan.

Material: Kelalaian untuk mencantumkan (omissions) ataukesalahan dalam mencatat (misstatement) informasi dipandangmaterial jika hal tersebut dapat, secara individual atau kolektif,mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atasdasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besardan sifat kelalaian dalam mencantumkan (omission) ataukesalahan dalam mencatat (misstatement) dinilai sesuai dengansituasi yang ada di sekitarnya. Besar dan sifat informasi, ataugabungan keduanya, dapat menjadi faktor penentu.

Metode suku bunga efektif: Metode yang digunakan untukmenghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuanganatau kewajiban keuangan (atau kelompok aset keuangan ataukewajiban keuangan) dan metode untuk mengalokasikanpendapatan bunga atau beban bunga selama periode yangrelevan.

Neraca: Laporan keuangan yang menyajikan hubungan aset,kewajiban dan ekuitas entitas pada waktu tertentu.

Nilai intrinsik: Selisih antara nilai wajar saham dimana pihaklawan memiliki, dengan atau tanpa syarat, hak untuk memesanatau hak untuk menerima; dengan harga (jika ada) pihak lawandisyaratkan (atau akan disyaratkan) untuk membayar atassaham tersebut. Misalnya, opsi saham dengan harga eksekusiRp.15.000 atas saham dengan nilai wajar Rp.20.000, memilikinilai intrinsik Rp.5.000 (yaitu Rp.20.000-Rp.15.000).

Nilai kini kewajiban imbalan pasti: Nilai kini, tanpa dikurangaset program, ekspektasi pembayaran masa depan yangdiperlukan untuk menyelesaikan kewajiban yang terjadi darijasa pekerja pada periode berjalan dan periode lalu.

Page 215: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.215Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Nilai kini: Estimasi kini dari nilai diskonto kini atas arus kasneto masa depan dalam kegiatan usaha normal.

Nilai residu (dari suatu aset): Jumlah yang diperkirakan akandiperoleh saat ini oleh entitas dari pelepasan aset, setelahdikurangi taksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut telahmencapai umur dan kondisi yang diharapkan, pada akhir umurmanfaatnya.

Nilai wajar: Jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan,suatu kewajiban diselesaikan, atau suatu instrumen ekuitas dapatdipertukarkan, antara pihak yang memahami dan berkeinginanuntuk melakukan transaksi wajar.

Operasi yang dihentikan: Komponen dari entitas yang akandilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual,dan(a) disajikan secara terpisah dalam lini usaha atau wilayah

geografis utama,(b) merupakan bagian dari suatu rencana yang terkoordinasi

untuk melepaskan lini usaha atau wilayah geografis utama,atau

(c) entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan maksuduntuk dijual kembali.

Pajak kini: Jumlah pajak penghasilan terutang (payable) ataspenghasilan kena pajak (rugi pajak) untuk periode berjalan.

Pajak penghasilan: Seluruh pajak domestik dan asing yangdidasarkan pada laba kena pajak. Pajak penghasilan jugatermasuk pajak-pajak, seperti pajak yang dipotong dan dipungut(witholding taxes), yang terutang oleh entitas anak, entitasasosiasi atau joint ventures atas distribusi kepada entitaspelapor.

Pendapatan: Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yangtimbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode ketika

Page 216: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.216 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidakberasal dari kontribusi penanam modal.

Penerapan prospektif (dari perubahan kebijakanakuntansi): Penerapan kebijakan akuntansi baru untuktransaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang terjadi setelah tanggalkebijakan tersebut diubah.

Penerapan retrospektif (dari perubahan kebijakanakuntansi): Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang baruuntuk transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakantersebut telah digunakan sebelumnya.

Pengakuan: Pengakuan: Proses pemasukan dalam neracaatau laporan laba rugi terhadap seluruh pos yang sesuai definisiunsur dan memenuhi kriteria sebagai berikut:(a) besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan

pos tersebut akan mengalir dari atau ke entitas; dan(b) pos tersebut memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur

dengan andal.

Pengembangan: Penerapan temuan riset atau pengetahuanlain pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku,alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atauyang mengalami perbaikan yang substansial, sebelumdimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Pengendalian (atas suatu entitas): Kemampuan untukmengatur kebijakan keuangan dan operasi dari suatu entitasuntuk mendapatkan manfaat dari kegiatan entitas tersebut.

Pengendalian bersama entitas: Suatu joint venture yangmelibatkan pendirian dari korporasi, persekutuan, atau entitaslain dimana setiap venturer mempunyai kepemilikan. Entitastersebut beroperasi dalam cara yang sama dengan entitas lain,kecuali adanya suatu perjanjian kontraktual antar venturer untukmembentuk pengendalian bersama atas aktivitas ekonomientitas tersebut.

Page 217: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.217Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengendalian bersama: Pembagian kendali atas suatuaktivitas ekonomi yang disetujui secara kontraktual. Hal initerjadi hanya ketika keputusan keuangan dan operasi stratejikyang terkait dengan aktivitas tersebut mensyaratkan persetujuanbulat pihak-pihak berbagi pengendalian (venturer).

Penggabungan usaha: Penyatuan entitas atau usaha terpisahmenjadi satu entitas pelaporan.

Penghasilan: Kenaikan manfaat ekonomi selama suatuperiode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahanaset, atau penurunan kewajiban, yang mengakibatkan kenaikanekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Penghentian pengakuan: Pengeluaran dari neraca entitassuatu aset atau kewajiban yang sebelumnya diakui.

Pengukuran: Proses penentuan jumlah moneter dimanaunsur-unsur laporan keuangan diakui dan dimasukkan padaneraca dan laporan laba rugi.

Penyajian wajar: Penyajian yang jujur dari pengaruh transaksi,peristiwa dan kondisi lain yang memenuhi definisi dan kriteriapengakuan untuk aset, kewajiban dan beban.

Penyusutan: Alokasi sistematis dari jumlah yang dapatdisusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.

Perdagangan umum: tercatat dalam komisi atau organisasipangatur efek untuk tujuan dijual di pasar publik.

Periode interim: Periode laporan keuangan yang lebih pendekdaripada periode satu tahun.

Periode pelaporan: Periode yang tercakup oleh laporankeuangan atau laporan keuangan interim.

Page 218: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.218 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Perkiraan transaksi: Transaksi di masa datang yang belummengikat namun telah diantisipasi.

Persediaan: Aset:(a) yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;(b) dalam proses produksi untuk penjualan semacan itu; atau(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Perubahan estimasi akuntansi: Penyesuaian jumlah tercatatdari suatu aset atau kewajiban, atau jumlah pemakaian periodikdari suatu aset, sebagai hasil dari penilaian atas status kini dari,dan ekspektasi manfaat dan kewajiban masa depan yang terkaitdengan, aset dan kewajiban. Perubahan estimasi akuntansisebagai hasil dari adanya informasi atau perkembangan barudan, sehubungan dengan itu, bukan merupakan koreksikesalahan.

Pesangon pemutusan kontrak kerja: Imbalan kerja terutangsebagai hasil dari:(a) keputusan entitas untuk memberhentikan seseorang

sebelum tanggal pensiun normal; atau(b) keputusan entitas memutuskan menyediakan pesangon

bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkandiri secara sukarela.

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Suatu pihakmempunyai hubungan istimewa dengan entitas jika:(a) secara langsung, atau tidak langsung melalui satu atau lebih

perantara, pihak tersebut:(i) mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada di

bawah pengendalian bersama dengan, entitas(termasuk entitas induk, entitas anak, dan fellowsubsidiaries);

(ii) memiliki kepemilikan di entitas yang memberikanpengaruh signifikan atas entitas; atau

(iii) memiliki pengendalian bersama atas entitas;(b) pihak tersebut adalah entitas asosiasi dari entitas;

Page 219: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.219Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(c) pihak tersebut adalah joint ventures dimana entitastersebut merupakan venturer;

(d) pihak tersebut adalah personel manajemen kunci entitasatau entitas induknya;

(e) pihak tersebut adalah keluarga dekat dari setiap orang yangdiuraikan dalam (a) atau (d);

(f) pihak tersebut adalah entitas yang dikendalikan,dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikanoleh, atau memiliki hak suara secara signifikan, secaralangsung atau tidak langsung, setiap orang yang diuraikandalam (d) atau (e); atau

(g) pihak tersebut adalah program imbalan pasca kerja untukimbalan pekerja entitas, atau setiap entitas yangmempunyai hubungan istimewa dengan entitas tersebut.

Posisi keuangan: Hubungan aset, kewajiban, dan ekuitasentitas yang dilaporkan dalam neraca.

Probable: Kemungkinan terjadi daripada tidak.

Produk agrikultur: Produk yang dipanen dari aset biolojik.

Program imbalan pasca-kerja: Pengaturan formal atauinformal dimana entitas memberikan imbalan pascakerja bagisatu atau lebih pekerja.

Program imbalan pasti: Program imbalan pasca-kerja yangbukan merupakan program iuran pasti.

Program iuran pasti: Program imbalan pasca-kerja dimanaentitas membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitasterpisah (dana), sehingga entitas tidak memiliki kewajiban hukumatau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjutatau pembayaran manfaat langsung jika dana tidak memilikiaset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerjasebagai imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periodeberjalan dan lalu.

Page 220: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.220 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Program multi-pemberi-kerja: Program iuran pasti atauprogram imbalan pasti (selain program jaminan sosial nasional)yang:(a) menyatukan aset yang dikontribusi dari beberapa entitas

yang tidak berada di bawah pengendalian yang sama; dan(b) menggunakan aset tersebut untuk memberikan imbalan

kepada para pekerja yang berasal lebih dari satu entitas,berdasarkan tingkat iuran dan imbalan yang ditentukantanpa memperhatikan identitas entitas yangmempekerjakan pekerjanya.

Properti investasi: Properti (tanah atau bangunan, bagianbangunan, atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik ataulessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan sewa,kenaikan nilai, keduanya, dan tidak untuk:(a) digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

jasa, atau tujuan administratif; atau(b) dijual dalam kegiatan usaha biasa.

PSAK non-UKM: PSAK yang memiliki kriteria:(1) PSAK yang mengatur perlakuan akuntansi atas suatu

transaksi atau peristiwa lain yang juga diatur dalam SAKUKM, dan

(2) PSAK tersebut yang diterapkan untuk entitas non-UKM.

Relevan: Kualitas informasi yang dapat mempengaruhikeputusan ekonomi pemakai dengan membantu merekamengevaluasi peristiwa lalu, kini atau mendatang, ataumenegaskan atau mengkoreksi evaluasi lalu.

Riset: Penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakandengan harapan memperoleh ilmu atau pengetahuan danpemahaman teknis yang baru.

Segmen usaha: Segmen usaha adalah komponen dari entitas:(a) yang digunakan dalam aktivitas usaha yang menghasilkan

pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk

Page 221: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.221Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

pendapatan dan beban yang terkait transaksi dengankomponen lain pada entitas yang sama),

(b) hasil operasinya dikaji ulang secara teratur oleh pengambilkeputusan dalam entitas tersebut untuk membuat keputusantentang sumber daya yang dialokasikan ke segmentersebut dan menilai kinerjanya, dan

(c) tersedianya informasi keuangan yang terpisah.

Setara kas: Investasi jangka pendek, bersifat sangat likuidyang siap diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahuidengan risiko yang tidak signifikan atas perubahan nilai.

Sewa operasi: Sewa yang tidak mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan suatu aset. Sewa selain sewa operasi adalah sewapembiayaan.

Sewa pembiayaan: Sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan,dapat juga tidak dialihkan. Sewa selain sewa pembiayaanadalah sewa operasi.

Sewa: Suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepadalessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktuyang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukanpembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor.

Standar Akuntansi Keuangan: Pernyataan dan Interpretasiyang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia yang terdiri dari:(a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan; dan(b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan.

Tanggal pelaporan:. Akhir dari periode terakhir yang tercakupoleh laporan keuangan atau laporan keuangan interim.

Page 222: ED PSAK UKM Unt Upload

UKM.222 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Tepat waktu: Penyediaan informasi dalam laporan keuangandalam batasan waktu keputusan.

Tidak praktis: Penerapan suatu persyaratan dinyatakan tidakpraktis ketika entitas tidak bisa menerapkan hal tersebut setelahmelakukan setiap usaha yang wajar.

Tingkat bunga efektif: Tingkat bunga yang secara tepatmendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kasmasa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan,atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untukmemperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan ataukewajiban keuangan.

Tingkat bunga tersirat: Untuk lebih jelas dapat ditentukansalah satu dari:(a) tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa

dari penerbit dengan penilaian kredit yang serupa; atau(b) suatu tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal

instrumen ke harga jual tunai kini dari barang atau jasa.

Transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa:Suatu pengalihan sumber daya, jasa, atau kewajiban antarapihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpamemperhatikan apakah suatu harga dibebankan.

Tujuan laporan keuangan: Untuk menyediakan informasitentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yangbermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi olehsejumlah besar pengguna dimana tidak dalam posisi memintalaporan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan informasitertentu yang mereka butuhkan.

Umur manfaat: Periode selama suatu aset diharapkan tersediauntuk digunakan oleh entitas atau jumlah produksi atau unitserupa yang diekspektasikan akan diperoleh dari aset.

Page 223: ED PSAK UKM Unt Upload

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

UKM.223Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Unsur laporan keuangan: Kelompok yang luas dari pengaruhkeuangan transaksi dan peristiwa dan kondisi lain.(a) Unsur-unsur yang terkait secara langsung dengan

pengukuran posisi keuangan yaitu aset, kewajiban, danekuitas.

(b) Unsur-unsur yang terkait secara langsung denganpengukuran kinerja, yaitu penghasilan dan beban.

Usaha: Suatu serangkaian aktivitas dan aset terintegrasi yangdiatur dan dikelola untuk tujuan menyediakan:(a) imbal hasil bagi investor; atau(b) biaya lebih rendah atau manfaat ekonomi lain bagi

pemegang kebijakan atau partisipan secara langsung danproporsional.

Suatu usaha umumnya meliputi masukan, memproses masukan,dan menghasilkan keluaran yang, atau akan digunakan untukmenghasilkan pendapatan. Jika terdapat goodwill dalamserangkaian aktivitas dan aset yang dialihkan, maka aset yangdialihkan tersebut dianggap menjadi suatu usaha.

Utang pinjaman yang diterima: Kewajiban keuangan selaindari utang jangka pendek dalam persyaratan kredit normal.

Page 224: ED PSAK UKM Unt Upload

EX

POSU

RE

DR

AFT ED SAK UKM Desember 2008

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

EXPOSURE DRAFTSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

USAHA KECIL &MENENGAHExposure draft ini diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapatditerima paling lambat tanggal 31 Maret 2009 olehDewan Standar Akuntansi Keuangan

Page 225: ED PSAK UKM Unt Upload

ED SAK.UKM

Hak cipta © 2008, Ikatan Akuntan Indonesia

EXPOSURE DRAFTSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Usaha KUsaha KUsaha KUsaha KUsaha Kecil & Menengecil & Menengecil & Menengecil & Menengecil & Menengahahahahah

Diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310Telp. (021) 319 04232Fax. (021) 724 5078Homepage: www.iaiglobal.or.idEmail: [email protected] & [email protected]

ii Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Page 226: ED PSAK UKM Unt Upload

iiiHak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -saran dan masukkan untuk menyempurnakan draft ini masihdimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan.

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada31 Maret 2009. Tanggapan dikirimkan ke:

Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No.1,Menteng,Jakarta 10310Fax: 62-21 724-5078E-mail: [email protected] & [email protected]

Hak Cipta © 2008 Ikatan Akuntan Indonesia

Kopi dari Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuanuntuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akandikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan.Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembagadianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dantidak untuk di perjualbelikan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan AkuntanIndonesia, Jl. Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 724-5078,Website www.iaiglobal.or.id; Email: [email protected] & [email protected]

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Page 227: ED PSAK UKM Unt Upload

iv Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Pengantar

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Expo-sure Draft SAK Usaha Kecil & Menengah dalam rapatnyapada tanggal 16 Desember 2008 untuk disebarluaskan danditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK,Dewan Pengurus Nasional IAI, perguruan tinggi, organisasiprofesi, asosiasi bisnis, dan individu/organisasi/lembaga lain yangberminat.

Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahansecara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan.

Exposure draft SAK UKM ini merupakan adopsi IFRS forSmall and Medium-sized entities dengan beberapa modifikasiyang diperlukan.

Exposure draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipandokumen dalam majalah Akuntansi Indonesia dan homepageIAI: www.iaiglobal.or.id.

Jakarta, 16 Desember 2008Dewan Standar Akuntansi Keuangan

M. Jusuf Wibisana KetuaJan Hoesada AnggotaDudi M. Kurniawan AnggotaSiddharta Utama AnggotaAgus Edy Siregar AnggotaEtty Retno Wulandari AnggotaRoy Iman Wirahardja AnggotaRiza Noor Karim AnggotaMerliyana Syamsul AnggotaMeidyah Indreswari AnggotaBudi Susanto AnggotaFerdinand D. Purba AnggotaIrsan Gunawan AnggotaJumadi AnggotaL. Sensi Wondabio AnggotaRosita Uli Sinaga AnggotaSaptoto Agustomo AnggotaSetiyono Miharjo Anggota

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Page 228: ED PSAK UKM Unt Upload

DAFTAR ISIHal

Daftar Istilah………………………………………………... iUndangan untuk berkomentar ……………………………. iiiBab 1. Ruang lingkup ..…………………………………... 1Bab 2. Konsep dan Prinsip Pervasif ..…………………... 3Bab 3. Penyajian Laporan Keuangan …………………… 17Bab 4. Neraca ..…………………………………………... 22Bab 5. Laporan Laba Rugi ………………………………. 27Bab 6. Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan

Laba Rugi dan Saldo Laba .................…………… 30Bab 7. Laporan Arus Kas ..…………………………….... 33Bab 8. Catatan Atas Laporan Keuangan ...…………….. 39Bab 9. Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan

Keuangan Terpisah ………………....................... 42Bab 10. Kebijakan dan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan ………………………………….......... . 49Bab 11. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan …….. 56Bab 12. Persediaan ………………………………………… 67Bab 13. Investasi pada Entitas Asosiasi …...…………... . 73Bab 14. Investasi pada Joint Venture ...………………....... 75Bab 15. Investasi ...………………………………………... 80Bab 16. Aset Tetap ...…………………………………….... 82Bab 17. Aset Tidak berwujud selain Goodwilli ………… .. 90Bab 18. Penggabungan Usaha dan Goodwill …………...... 99Bab 19. Sewa …………………………………………......... 108Bab 20. Kewajiban Diestimasi dan Kontinjensi ……….... 116Bab 21. Ekuitas ………………………………………........ 131Bab 22. Pendapatan ………………………………….......... 134Bab 23. Biaya Pinjaman …………………………………... 157Bab 24. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan ………...... 158Bab 25. Imbalan Kerja ....………………………………......166Bab 26. Pajak Penghasilan ………………………………. . 182Bab 27. Transaksi dalam Mata Uang Asing ……………... 184Bab 28. Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan ........ 187Bab 29. Pengungkapan Pihak yang mempunyai

Hubungan Istimewa .....................……………..... 191

vHak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Page 229: ED PSAK UKM Unt Upload

vi Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Bab 30. Industri Khusus………………………………….. 196Bab 31. Operasi yang Dihentikan dan Aset yang

Dimiliki untuk Dijual ……………………............ 197Bab 32. Pelaporan Keuangan Interim .………………….. 200Bab 33. Ketentuan Transisi …………………………….... 201Bab 34. Tanggal Efektif …………………………………... 202Daftar Istilah ……………………………………………...... 203

Page 230: ED PSAK UKM Unt Upload

viiHak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Undangan berkomentar

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia(DSAK-IAI) mengundang komentar-komentar di setiap aspekatas eksposur draft untuk SAK UKM. Komentar terutamasekali diterima atas jawaban pertanyaan-pertanyaan yangtertulis dibawah ini. Komentar akan sangat membantu jikamengacu pada paragaraf atau kelompok paragraf tertentu yangberhubungan dengan isi rasional yang jelas dan jika dapatditerapkan menyediakan saran untuk kalimat alternatif.

Komentar atas draf pernyataan ini dan dokumen-dokumen yangmendukung harus dikirim dalam bentuk tertulis paling lambattanggal 31 Maret 2009.

Pertanyaan 1: Pernyataan Standar yang berdiri sendiri

Dalam memutuskan isi dari PSAK untuk UKM, DSAK-IAImefokuskan pada jenis transaksi, kejadian dan kondisi lain yangsecara khusus dihadapi UKM dengan 50 karyawan. Untukentitas seperti itu, PSAK yang diajukan dimaksudkan sebagaiStandar yang berdiri sendiri. Terkait dengan tujuan dari Standaryang berdiri sendiri, apakah ada transaksi, kejadian dan kondisilainnya yang seharusnya dicakup dalam Standar ini namunbelum ada didalamnya ataukah ada yang harus dibuang karenatidak relevan dengan UKM?

Pertanyaan 2: Pengakuan dan pengukuran sederhanayang diadopsi Dewan

Pernyataan PSAK untuk UKM ini dikembangkan dengan:(a) Menguraikan konsep dasar dari Kerangka Dasar

Konseptual, Prinsip-prinsip dan Pedoman yang terkait dariPSAK (termasuk interpretasi);

(b) mempertimbangkan modifikasi yang tepat atas kebutuhanpengguna dan pertimbangan biaya-manfaat;

(c) Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesiayang terkait dengan UKM.

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Page 231: ED PSAK UKM Unt Upload

viii Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Apakah ada pengakuan dan pengukuran sederhana lainnya yangharus Dewan pertimbangkan? Dalam menjawabnya, mohondisebutkan:(a) transaksi, kejadian atau kondisi lain tertentu yang

menimbulkan masalah pengakuan atau pengukuran untukSAK UKM?

(b) Mengapa hal tersebut bermasalah?(c) Bagaimana memecahkan masalah tersebut?

Pertanyaan 3: Pengakuan dan pengukuran sederhanayang dipertimbangkan Dewan tetapi tidak diadopsi dariIFRS for private entities yang dikeluarkan IASB

Hal-hal yang dipertimbangkan oleh Dewan namun tidak diadopsiadalah:1. Aset keuangan dan kewajiban keuangan terkait dengan

efek derivative, efek beragun aset, Akuntansi lindung nilaidan penggunaan nilai wajar tidak menggunakan teknikpenilaian.

2. persediaan produk agrikultur.3. Investasi pada perusahaan asosiasi yang menggunakan

penilaian nilai wajar.4. Investasi pada joint venture yang menggunakan metode

ekuitas, konsolidasi proporsional dan penilaianmenggunakan nilai wajar.

5. Properti investasi yang menggunakan metode nilai wajar.6. Aset tetap yang menggunakan model revaluasi.7. Aset tidak berwujud yang menggunakan model revaluasi

dan kapitalisasi.8. Ekuitas untuk instrumen majemuk dan saham treasuri.9. Biaya pinjaman untuk model kapitalisasi.10. Penurunan nilai aset keuangan untuk pembalikan kerugian

penurunan nilai dan goodwill.11. Pajak penghasilan untuk pajak tangguhan.12. Transaksi dalam mata uang asing untuk investasi di luar

negeri dan transaksi lindung nilai dalam mata uang asing.13. Industri khusus untuk metode nilai wajar.14. Transisi penerapan SAK UKM

Page 232: ED PSAK UKM Unt Upload

viiHak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM

Haruskah Dewan mempertimbangkan ulang atas hal-hal diatas,jika iya berikan alasannya?

Pertanyaan 4 – Apakah semua opsi untuk PSAK secarapenuh harus tersedia di SAK UKM?

Di SAK UKM ini tidak ada pilihan untuk mengacu pada PSAKuntuk mengacu pada PSAK Komersial secara penuh. Apakahaada setuju dengan hal ini atau haruskah pilihan untuk mengacuke PSAK penuh disediakan di Standar ini?

Pertanyaan 5 – Topik yang tidak diatur dalam SAK UKM

Ada beberapa topik yang tidak diatur dalam PSAK ini jikadibandingkan dengan PSAK komersial, yaitu:1. Kompensasi berbasis saham tidak diatur.2. Pelaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi.3. Pelaporan segmen tidak diatur4. Laporan keuangan interim tidak diatur.Menurut Anda, apakah PSAK tersebut diatas harus diatur atauhanya mengacu pada PSAK komersial?

Pertanyaan 6 – Pedoman transisi

Bab 32 menyediakan pedoman transisi untuk UKM yang pindahdari(a) PSAK Komersial ke SAK UKM(b) SAK UKM ke PSAK komersialApakah anda yakin pedoman tersebut telah cukup? Jikatidak bagaimana perbaikannya?

Page 233: ED PSAK UKM Unt Upload

viii Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Usaha Kecil & Menengah ED SAK UKM