ebm stroke iskemik

4
EVIDENCE-BASED MEDICINE MANAJEMEN STROKE ISKEMIK Pernyataan Rekomendasi Pemulihan jalan nafas termasuk pemasangan ventilator pada pasien dengan penurunan kesadaran atau yang mengalami disfungsi bulbar untuk membebaskan jalan nafas 1 Class I, Level of Evidence C Pasien stroke dengan hipoksia perlu diberi oksigenasi 1 Class I, Level of Evidence C Pasien stroke iskemik akut tanpa hipoksia tidak memerlukan terapi oksigen tambahan 1 Class III, Level of Evidence B Pemantauan jantung diperlukan untuk skrining fibrilasi atrial dan masalah serius aritmia jantung lainnya yang memerlukan intervensi kegawatan jantung. Pemantauan jantung dilakukan dalam 24 jam pertama setelah onset stroke iskemik 1 Class I, Level of Evidence B Pengobatan panas pada pasien stroke harus diobati sumber penyebab panas dan pemberian antipiretik untuk menurunkan panas 1 Class I, Level of Evidence C

Upload: nadiatul-haque-prasena

Post on 15-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

EVIDENCE-BASED MEDICINE MANAJEMEN STROKE ISKEMIKPernyataanRekomendasi

Pemulihan jalan nafas termasuk pemasangan ventilator pada pasien dengan penurunan kesadaran atau yang mengalami disfungsi bulbar untuk membebaskan jalan nafas1Class I, Level of Evidence C

Pasien stroke dengan hipoksia perlu diberi oksigenasi1Class I, Level of Evidence C

Pasien stroke iskemik akut tanpa hipoksia tidak memerlukan terapi oksigen tambahan1Class III, Level of Evidence B

Pemantauan jantung diperlukan untuk skrining fibrilasi atrial dan masalah serius aritmia jantung lainnya yang memerlukan intervensi kegawatan jantung. Pemantauan jantung dilakukan dalam 24 jam pertama setelah onset stroke iskemik1Class I, Level of Evidence B

Pengobatan panas pada pasien stroke harus diobati sumber penyebab panas dan pemberian antipiretik untuk menurunkan panas1Class I, Level of Evidence C

Secara umum disetujui bahwa pasien dengan peningkatan tekanan darah yang nyata dapat diturunkan tekanan darahnya. Tujuan yang masuk akal adalah menurunkan tekanan darah hingga 15% selama onset 24 jam pertama pasca stroke. Kadar tekanan darah yang mengharuskan dilakukannya terapi tersebut tidak diketahui, tetapi berdasarkan konsensus yang ada, pengobatan harus ditangguhkan kecuali tekanan darah sistolik > 220 mmHg atau tekanan darah diastolik > 120 mmHg1Class I, Level of Evidence C

PernyataanRekomendasi

Pemberian rt-PA intravena (0.9 mg/kgBB, dosis maksimum 90 mg) direkomendasikan bagi pasien tertentu yang mungkin dapat ditangani dalam 3 jam setelah onset stroke iskemik1Class I, Level of Evidence A

Pemberian streptokinase intravena untuk terapi stroke tidak direkomendasikan1Class III, Level of Evidence A

Pemakaian antikoagulan yang mendesak dengan tujuan pencegahan stroke rekuren, menghambat perburukan neurologis, atau memperbaiki outcome setelah stroke iskemik akut tidak direkomendasikan untuk terapi pada pasien dengan stroke iskemik akut1Class III, Level of Evidence A

Pemberian aspirin oral (dosis awal 325 mg) dalam 24-48 jam setelah onset stroke direkomendasikan1Class I, Level of Evidence A

Pemberian clopidogrel tunggal atau kombinasi dengan aspirin tidak direkomendasikan untuk terapi stroke iskemik akut1Class III, Level of Evidence C

Terapi antihipertensi direkomendasikan untuk mencegah stroke rekuren dan kejadian vaskuler lainnya pada pasien yang pernah mengalami stroke iskemik dan di luar periode hiperakut. Regimen obat yang optimal masih belum diketahui dengan pasti, tetapi bukti yang ada mendukung penggunaan diuretik dan kombinasi diuretik dengan ACE-inhibitor2Class I, Level of Evidence A

Sumber:1. Guidelines for the Early Management of Adults with Ischemic Stroke. American Stroke Association, 2007.2. Management of Patients with Stroke or TIA. Scottish Intercollegiate Guidelines Network (SIGN), December 2008.