early goal directed therapy

4
Tugas EARLY GOAL DIRECTED THERAPY (EGDT) Oleh: Wangi Niko Yuandika / 1002005169 Early Goal Directed Therapy / EGDT merupakan protokol penatalaksanaan sepsis berat dan syok septis yang dibuat oleh Rivers. Inti dari tatalaksana ini adalah mengatasi syok septik dengan melakukan penyesuaian terhadap beban jantung baik preload, afterload, dan kontraktilitas dengan oxygen delivery maupun demand. Protokol ini mencakup resusitasi yang mencakup pemberian cairan kristaloid dan koloid bolus 500 ml tiap 30 menit untuk mencapai tekanan vena sentral (CVP) 8-12 mmHg. Setelah target CVP tercapai maka target kedua yang harus dicapai adalah tekanan rerata arteri (MAP). Bila tekanan rata-rata arteri kurang dari 65 mmHg maka perlu diberikan vasopresor hingga MAP mencapai >65 mmHg dan bila MAP >90 mmHg diberikan vasodilator. Vasopresor yang dapat digunakan seperti epinefrin dengan dosisi 0,1-0,5 mcg/kg/menit. Target ketiga yang perlu dicapai dalam EGDT adalah saturasi oksigen vena sentral / ScvO2 yang nilai normalnya berkisar lebih dari 70%. Bila ScvO2 <70 % maka perlu dilakukan koreksi hematokrit hingga diatas 30%. Jika setelah koreksi hematokrit ScvO2 masih dibawah 70% maka mulai pemberian inotropik. Inotropik yang diberikan dapat menggunakan dopamin atau dobutamin 8 mcg/kg/menit. Pemberian inotropik diturunkan bila MAP <65 mmHg atau frekuensi jantung lebih dari 120 kali per menit. Evaluasi keberhasilan dari terapi ini juga dapat dilakukan dengan melihat urine output lebih dari 0,5 ml/kg/jam. Kriteria Diagnosis Sepsis dan Sepsis Berat Berdasarkan SSC 2012 INFEKSI SEPSIS Variabel Kriteria Umum 1. Demam (temperatur >38,3 o C) 2. Hipotermia (Suhu tubuh <36 o C) 3. Denyut nadi >90/menit atau lebih dari

Upload: niko-yuandika

Post on 16-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ACROMION UDAYANA

TRANSCRIPT

Tugas EARLY GOAL DIRECTED THERAPY (EGDT)Oleh:

Wangi Niko Yuandika / 1002005169

Early Goal Directed Therapy / EGDT merupakan protokol penatalaksanaan sepsis berat dan syok septis yang dibuat oleh Rivers. Inti dari tatalaksana ini adalah mengatasi syok septik dengan melakukan penyesuaian terhadap beban jantung baik preload, afterload, dan kontraktilitas dengan oxygen delivery maupun demand. Protokol ini mencakup resusitasi yang mencakup pemberian cairan kristaloid dan koloid bolus 500 ml tiap 30 menit untuk mencapai tekanan vena sentral (CVP) 8-12 mmHg. Setelah target CVP tercapai maka target kedua yang harus dicapai adalah tekanan rerata arteri (MAP). Bila tekanan rata-rata arteri kurang dari 65 mmHg maka perlu diberikan vasopresor hingga MAP mencapai >65 mmHg dan bila MAP >90 mmHg diberikan vasodilator. Vasopresor yang dapat digunakan seperti epinefrin dengan dosisi 0,1-0,5 mcg/kg/menit. Target ketiga yang perlu dicapai dalam EGDT adalah saturasi oksigen vena sentral / ScvO2 yang nilai normalnya berkisar lebih dari 70%. Bila ScvO2 20 mL/kg dalam 24 jam)

7. Hiperglikemia (glukosa plasma >140 mg/mL atau 7.7 mmol/L)

Inflamasi1. Leukositosis (Sel darah putih >12.000 L)

2. Leukopenia (Sel darah putih 10%

4. Nilai protein C-reactive dalam plasma lebih dari 2 SD dari nilai normal

5. Nilai procalcitonin dalam plasma lebih dari 2 SD dari nilai normal

Hemodinamik1. Hipotensi arteri (sistol 60 detik)

5. Ileus (tidak ada bising usus)

6. Trombositopenia (jumlah platelet < 100.000 L)

7. Hiperbilirubinemia (total bilirubin plasma >4 mg/dL)

Perfusi Jaringan1. Hiperlaktatnemia (>1 mmol/L)

2. Penurunan pengisian kapiler atau terdapat belang

SEPSIS BERAT

1. Hipotensi yang diinduksi sepsis

2. Level laktat diatas dari nilai normal

3. Pengeluaran urin 1.5)

SYOK SEPSIS

Sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopressor untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ.

ALGORITMA SEPSIS BERAT DAN SYOK SEPSIS