e-renggar.kemkes.go.id · web viewmengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja...

65
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2018 diterjemahkan dalam 24 (dua puluh empat) indikator program / kegiatan yang relevan. Pengukuran capaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta semester I tahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian semester tahun lalu, target Renstra serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing- masing indikator sasaran tersebut diuraikan seperti di bawah ini. A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1.Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut : Tabel 4. Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana KP I Indikator kinerja / keberhasilan Sat Targe t 2018 Realisasi Naik turu n 2017 SMT I 2018 1 2 3 4 5 6 7 1 Overall equipment dan effectiveness (OEE) % 70 71,7 76,87 KPI 1. Overall equipment dan effectiveness (OEE) Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja dan kualitas dengan rumus perhitungan : Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018 14

Upload: duonglien

Post on 24-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta pada tahun 2018 diterjemahkan dalam 24 (dua puluh empat) indikator

program / kegiatan yang relevan.

Pengukuran capaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta semester I tahun

2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian semester tahun

lalu, target Renstra serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

Rincian tingkat capaian kinerja masing- masing indikator sasaran tersebut diuraikan

seperti di bawah ini.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasaranaSasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut :

Tabel 4. Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana

KPI

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Targe

t 2018Realisasi Naik

turun2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 71 Overall equipment dan

effectiveness (OEE)% 70 71,7 76,87 ↑

KPI 1. Overall equipment dan effectiveness (OEE)Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment

effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan

prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja

dan kualitas dengan rumus perhitungan :

- Availability ratio (rasio ketersediaan) merupakan suatu rasio yang

menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi

mesin vital di rumah sakit (mesin genset, mesin gas medis dan mesin

pompa air sentral serta IPAL) atau jumlah hari mesin beroperasi dibagi

jumlah hari kerja sesuai best practise.

- Performance ratio (rasio kinerja) merupakan suatu ratio yang

menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan

barang/produk. Atau kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia.

- Quality ratio (rasio kualitas) merupakan suatu rasio yang menggambarkan

kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan

standar. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah mesin genset, mesin gas

medis, mesin pompa air serta IPAL.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

14

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya

sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam

lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu

efisien, efektivitas dan keselamatan pasien. Dengan metode perhitungan :

OEE = Ar x Pr x Qr

Availability ratio (rasio ketersediaan) = loading time - ( downtime )

loading time

Performance ratio (rasio kinerja) = processed amount x theoretical cycle timeoperation time

Quality ratio (rasio kualitas) = processed amount – ( defect amount ) processed amount

B.Capaian :- Pada tahun 2017 terealisasi sebesar 71,7 %, bila dibandingkan dengan

target yang ditetapkan maka telah memenuhi target seperti pada tabel

dibawah ini :

C. Tabel 5. Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness (OEE)NO NAMA ALAT URAIAN CAPAIAN1 2 3 41 GENSET 1

(Belakang)Jml hari alat beroperasi : 4.5 jamJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 4.5 jamKETERSEDIAAN : 100.00%Kemampuan alat yang ada : 79 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 79.00%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 79 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 79.00%OEE : 62.41%

2 GENSET 2 (WK) Jml hari alat beroperasi : 9.5 jamJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 9.5 jamKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 94 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 94%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 94 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 94%OEE : 88.36%

3 GENSET 3 (cadangan blkng)

Jml hari alat beroperasi : 1.5 jamJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 1.5 jamKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 88 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 88%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %total keluaran alat tsb : 90 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

15

KUALITAS : 100%OEE : 88.0%

4 GAS MEDIS 1 (Belakang)

Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 92 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 92%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 90%OEE : 82.8%

5 GAS MEDIS 2 (WK) Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 90 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 90%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 90%OEE : 81.0%

6 GAS MEDIS 3 (IGD) Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 93 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 93%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 88%OEE : 81.8%

7 POMPA AIR 1 (blkng)

Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 86 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 86%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 88%OEE : 75.7%

8 POMPA AIR 2 (WK) Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 80 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 80%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 81 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 81%

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

16

OEE : 64.8%9 MESIN IPAL Jml hari alat beroperasi : 3,672 jam

Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 4,344 jamKETERSEDIAAN : 85%Kemampuan alat yang ada : 88 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 88%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb

: 90 %

total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 90%OEE : 66.9%

  Rata - rata capaian OEE   76.87%

- Terjadi peningkatan capaian dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

dimana angka Overall Equipment Effectiveness tercapai sebesar 76,87 %;

- Peningkatan ini dikarenakan pemeliharaan preventif peralatan yang teratur

serta optimal.

Kendala :- Usia peralatan yang semakin tua.

- Jadwal pemadaman dari PLN yang mendadak.

Upaya Tindak Lanjut :- Pemeliharaan dan monitoring secara berkesinambungan terhadap

sarana maupun prasarana.

Perbandingan capaian OEE beberapa tahun terakhir serta target jangka

menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 6. Perbandingan capaian OEE

SASARAN STRATEGIS IKU

CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 7

Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

81.7 % 80,3 % 71,7 % 76,9 % 75 %

2. Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal

Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut :

Tabel 7. Capaian Perwujudan Pengembangan SIMRS

KPI

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2018Realisasi Naik

turun2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 72 Persentase capaian Level IT Integrated Integrated I Integrated I -

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

17

modul IT per tahun I (12,5 %) (33.3 %)

KPI 2. Persentase capaian modul IT per tahunLevel IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau

klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :

Basic/siloed 1 Enteprise : infrastruktur dan platform terpasang, system

informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi,

rawat inap, billing system serta instalsi penunjang diagnostik

Siloed 2 : Infrasturktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat

inap, penunjang diagnostik dan back-office (keuangan, sdm dll) sehingga

seluruh system saling terhubung dan memudahkan perawatan dan

pemeliharannya

Standar/ Integrated Enteprises : infrastuktur dan platform lebih

mendukung operasional rmah sakit misal aset/BMN, e-clinical HR, e-

Planning, e-Procurement

Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada

kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan

yang memungkinkan self positioning sebagai suatu system dashboard.

Capaian :Uraian level pengembangan IT pada tahap integrated I pada semester I tahun 2018

seperti pada table di bawah ini :

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2018CAPAIAN

SMT I 2018

%

1 2 3 4 5 61 Tercapainya

kemandirian dalam pengembanganaplikasi SIRS

a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 11) Bridging Sistem 100 % 100 % 100 %2) Dashboard 100 % 0 % 0 %3) E-Planning 100 % 0 % 0 %4) E-HRD 100 % 0 % 0 %5) E-Office 100 % 100 % 100 %6) E - MR 100 % 0 % 0 %b. Sosialisasi, implementasi

dan monitoring aplikasi SIRS (6 modul)

100 % 100 % 100 %

c Penanganan keluhan operasional implementasi aplikasi SIMRS

100 % 100 % 100 %

Dari tabel diatas, capaian sampai dengan semester I tahun 2018 dari 6 (enam)

modul yang direncanakan baru pada modul bridging system serta e – office

yang dapat terlaksana (33,3 %).

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

18

Progress pengembangan SIMRS tergambar pada tabel di bawah ini :

Tabel 8. Progress pengembangan SIMRS

= 2 modul (12,5 %) x 100% = 33,3 %6 modul (100 %)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem

informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.

Untuk level pengembangan IT pada level Integrated, infrastuktur dan platform

lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN, e-clinical HR, e-

Planning, serta e procurement sehingga seluruh sistem saling terhubung dan

memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.

Perbandingan capaian level SIMRS beberapa tahun terakhir serta dengan

target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 9 Perbandingan capaian level SIMRSSASARAN

STRATEGIS IKU CAPAIAN TARGET20192015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7Terwujudnya pengembangan SIMRS yang handal

Level IT yang terintegrasi

Siloed I Siloed II Integrated I (12,5 %)

Integrated I (33,3 %)

Advanced II

Kendala :Dari bulan Januari sampai dengan Juni 2018 ini capaian modul IT belum

tercapai 100 % dikarenakan belum dapat menyusun seluruh modul yang telah

direncanakan.

Upaya Tindak Lanjut :- Membuat kajian kekurangan penyusunan modul kepada panitia

pengadaan untuk melengkapi berkas persyaratan kepada rekanan untuk

modul :

Dashboard

E - Planning

E - HRD

E - MR

- Membuat rencana penyusunan modul pada level integrated enterprise

berupa : infrastuktur dan platform lebih mendukung operasional rumah

sakit misal asset / BMN, e-clinical HR, e-Planning, e-Procurement.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

19

3. Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

Tabel 10. Capaian Perwujudan SDM Yang Profesional

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2018Realisasi Naik

turun2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 73 Persentase dokter spesialis

ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

% 65 100 100 -

4 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

% 63 94 49 ↓

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

% 5 15,6 5,8 ↓

Sasaran strategis ini memuat 3 (tiga) indikator kinerja seperti berikut :

a. KPI 3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

Adalah persentase dokter spesialis yang mendapatkan sertifikat sub

spesialis / konsultan adalah jumlah dokter spesialis ortopedi

traumatologi yang telah mendapatkan sertifikat konsultan.

Dengan formula perhitungan yaitu :

=Jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi yang telah

mendapatkan sertifkat konsultan x 100% seluruh jumlah dokter ortopedi

Capaian :Persentase dokdiknis yang mendapatkan TOT pada semester I tahun

2018 ini telah tercapai sebesar 100 %. Dari 10 Dokter Pendidik Klinis,

seluruhnya telah mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan.

=10 dokter

x 100% = 100 %10 dokter

Kendala :- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan sub spesialis / konsultan

bersamaan dengan kegiatan tupoksi;

- Keterbatasan SDM sehingga jika ada dokter yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

20

- Berusaha untuk mengikutsertakan seluruh dokter spesialis ortopedi

traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik

untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan sertifkat konsultan.

b. KPI 4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam Rata - rata jam pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan

karyawan dalam satu tahun dibagi jumlah karyawan dikali 20 jam

Dengan metode perhitungan yaitu :

Tabel 11. Capaian kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM

=jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan 20 jam pelatihan

x 100%jumlah seluruh karyawan

Capaian :Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

sampai dengan semester I tahun ini sebesar 49 %. Dari 603 total

pegawai , yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam sebesar 295

pegawai.

=295 pegawai

x 100% = 49 %603 pegawai

Kendala :- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan bersamaan dengan kegiatan

tupoksi karyawan

- Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan

pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.

Upaya Tindak Lanjut :- Perhitungan analisa beban kerja untuk semua unit kerja;

- Komunikasi dengan pihak terkait jika pegawai melaksanakan kegiatan

pelatihan.

c. KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut Adalah persentase karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1,

maupun S2) adalah jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut

baik program Diploma, Strata 1 maupun Strata 2 baik dibiayai rumah sakit

maupun mandiri dibandingkan jumlah seluruh karyawan rumah sakit.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

21

=Jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1 maupun S2)

jumlah seluruh karyawan rumah sakit

Capaian :

=35 pegawai

x 100 % = 5,8 %603 pegawai

Capaian persentase karyawan yang mengikuti pendidikan lanjut pada

Tahun ini sejumlah 35 pegawai (5,8 %) dari total seluruh pegawai. Program

ini bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta serta S2 Magister Manajemen UNS Surakarta.

Tabel 12. Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TH. 2017

REALISASI

2017%

1 2 3 4 5 61  

Tercapainya kegiatan pendidikan lanjut SDM RSO

Profesi Ners 20 org 24 org 100 %S2 Magister Manajemen 11 org 11 org 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017

Kendala : Belum optimalnya sosialisasi pendidikan lanjut.

Informasi pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.

Upaya Tindak Lanjut : Sosialisasi pendidikan lanjut lebih optimal.

Memfasilitasi SDM yang akan melaksanakan ijin belajar / tugas belajar.

Membantu pendaftaran SDM yang akan sekolah lanjut.

Perbandingan perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten

(professional) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka

menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 13 Perbandingan capaian perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten

IKUCAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6Persentase dokter spesialis yg mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

100 % 100 % 100 % 100 % 70%

Persentase karyawan yang 51 % 54 % 94 % 49 % 64%

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

22

mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

18.3 % 21.8 % 15.5 % 5,8 % 24%

4. Terwujudnya budaya kerja pegawai

Gambaran sumber daya manusia RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per

30 Juni 2018, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :

Diagram 1. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 30 Juni 2018

78%

3%17% 2%

1%PNS CPNSBLUKontrakDokter Mitra

Tabel 14. Peta Ketenagaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH %1 2 3 41 PNS 468 77,6 %2 CPNS 17 2,8 %3 BLU 104 17,2 %4 Kontrak 10 1,7 %5 Dokter mitra 4 0.7 %

Jumlah 603 100 %* Sumber data : Laporan Bagian SDM

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per 30 Juni 2018 sebesar 603 pegawai,

dengan komposisi PNS sebesar 77,6 %, CPNS sebesar 2,8 %, pegawai BLU

sebesar 17,2 %, pegawai kontrak sebesar 1,7 % serta dokter mitra 0,7 %.

Tabel 15. Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja PegawaiKP

IIndikator kinerja /

keberhasilan Sat Target 2018

Capaian Naik turun2017 2018

1 2 3 4 5 6 76 Persentase sasaran kinerja

pegawai% 93 100 100 -

KPI 6. Persentase sasaran kinerja pegawaiAdalah Persentase sasaran Kinerja Pegawai adalah capaian nilai kinerja

seluruh pegawai RS berdasarkan penilaian 5 P

Dengan metode perhitungan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

23

=Rata – rata capaian kinerja pegawai berdasarkan 5 P

x 100% target kinerja pegawai

Capaian :

=603 pegawai

x 100 % = 100 %603 pegawai

Setiap hari semua pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

membuat Laporan Kinerja (log book) yang kemudian dirumuskan dalam

program penilaian pegawai (5 P) yaitu :

P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)

P2 : Kecepatan dan Kecermatan

P3 : Sesuai Prosedur / SPO

P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)

P5 : Inovasi dan Kreatifitas

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 16. Matriks Perhitungan AbsensiURAIAN WAKTU PENGURANG

1 2 3Datang / Tugas < 07.15 0

07.16 - 07.30 007.31 - 08.00 -0,1

> 08.00 -0,2Pulang awal ≥ 15.30 0

15.00 - 15.29 -0,1< 15.00 -0,2

Alpa -0,4

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari

Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan. Kegiatan ini untuk

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja

pegawai 2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur

kinerjanya. Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun

depan dan juga harus mempunyai satu resolusi perubahan. Salah satu

resolusi perubahan kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan,

berubah menjadi lebih bagus.

Kendala :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

24

- Perubahan penilaian kinerja dari 5 P menjadi IKI dengan format aplikasi

Microsoft excel.

Upaya Tindak Lanjut :- Pembenahan sistem penilaian kinerja;

- Pembuatan aplikasi kinerja.

5. Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

Tabel 17. Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan Subspesialistik

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 77 Persentase jumlah pengembangan

pelayanan medik sub spesialistik% 80 70 75 ↑

8 Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

% 5 5,1 2,6 ↑

a. KPI 7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

Adalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub

spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dibagi

jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

yang ditargetkan atau direncanakan dalam waktu 5 tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu / x 100%jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

yang ditargetkan / direncanakan

Capaian :

= 75 % x 100 % = 93.7 %80 %

Tabel 18. Capaian Pengembangan Pelayanan ASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target 2018

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5Terwujudnya pengembangan

1. Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskan reconstruction orthopaedi

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

25

ASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target

2018REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

a. Pelayanan Sub Spesialistik Rawat Jalan

6 keg 6 keg 100 %

b. Pengadaan Peralatan Medis 8 keg 8 keg 100 %c. Pelayanan Subspesialistik Rawat

Inap6 keg 6 keg 100 %

d. Optimalisasi tim sub spesialis reconstruction

1 keg 1 keg 100 %

e. Pengembangan Keperawatan reconstruction

1 keg 1 keg 100 %

2. Pengembangan produk baru pelayanana. Interventional Pain Management

(IPM)1 paket 1 paket 100 %

b. Pelayanan Geriatric Orthopaedic 1 paket 1 paket 100 %c. Pelayanan Sports Injury dengan

Gymnasium Sports1 paket 1 paket 100 %

d. Pelayanan Mikrobiologi Klinik 1 paket 1 paket 100 %3. Pengembangan Rehab Medika. Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pkt 0 pkt 0 %b. Evaluasi terapi pasien pediatri

dengan Buku Perkembangan Anak ( Tim pediatri)

1 pkt 0 pkt 0 %

c. Terapi Okupasi Modern 1 pkt 0 pkt 0 %Rata – rata capaian 75 %

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2018

Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhir

serta dengan Renstra sebagai berikut :

Tabel 19. Perbandingan Perwujudan Pengembangan Pelayanan

IKUCAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

50 % 60 % 70 % 75 % 100%

Kendala :- Pelayanan minimal invasive belum optimal;

- Sp.OT yang melayani ortopedi pediatric baru ada satu orang.

Upaya Tindak Lanjut :- Mendorong peningkatan pelayanan minimal invasive dengan

menjadikannya sebagai indikator kinerja KMF Ortopedi

- Pendidikan lanjut subspesialis ortopedi pediatric oleh dokter Sp.OT.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

26

b. KPI 8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistikPertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik adalah rata – rata

pertumbuhan capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

berjalan / capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun

sebelumnya.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik

semester I tahun berjalan

x Target pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub

spesialistik tahun berjalan x 100%Target capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik

tahun berjalan

Capaian :

= 12.512 x 5% x 100%23.810

= 2,6 %

Sehingga pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

semester I tahun 2018 ini terhadap semester I tahun lalu sebesar 2,6 %.

Tabel ... Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan

NAMA KLINIKJUMLAH KUNJUNGAN TH. 2018

JAN PEB MAR APR MEI JUNI1 2 3 4 5 6 7

Sub Ort. Pediatric 367 372 390 536 612 380Sub Ort. Recontruksi 557 531 601 544 280 397Sub. Ort. Spine 497 342 418 354 365 260Sub. Ort. Onkologi 227 144 153 128 132 103Sub. Hand n Microsurgery 287 282 257 322 387 231Sub. Ort. Sport Injury 494 429 444 155 408 126Sub Total 2.429 2.100 2.263 2039 2184 1497Total Kunjungan 12.512

Total capaian kunjungan di pelayanan sub spesialis semester I tahun 2018

sebesar 12.512 kunjungan. Capaian ini lebih tinggi dari semester I tahun

2017 sebesar 10.452 kunjungan.

Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik

ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun

terakhir serta dengan Renstra sebagai berikut :

Tabel 21 Perbandingan Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan

IKU CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I 2018

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

27

1 2 3 4 5 6Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

4.41 % 4,55 % 6,1 % 2,6, % 5%

Kendala :- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang

mengandalkan rujukan dari PPK II;

- Capaian rawat darurat yang sulit untuk meningkat;

- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan

pengunjung umum maupun JKN (cost sharing)

Upaya Tindak Lanjut :- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II

- Konsistensi response time pasien urgen di IGD

- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi.

6. Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

Tabel 22. Capaian Perwujudan Penelitian

KPI

Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2018Realisasi Naik

turun2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 79 Persentase pertumbuhan hasil

penelitian yang dipublikasikan.% 10 27 20 ↑

KPI 9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikanPertumbuhan penelitian yang dipublikasikan adalah perbandingan jumlah

penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan, dengan jumlah

penelitian pada tahun sebelumnya yang dipublikasikan.

Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui

skreening tim TEPK dan dipublikasikan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=jumlah penelitian yang

dipublikasikan smt I tahun 2018x

Target persentase pertumbuhan jumlah penelitian yang

dipublikasikan tahun 2018 x 100%

Target jumlah penelitian yang dipublikasikan tahun 2018

Capaian :

= 2 buah x 10 % x 100% = 20 %1 buah

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

28

Sehingga persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

sebesar 20 %.

Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikanbeberapa tahun terakhir

serta dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 23 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian

IKU CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

4.67 % 8% 27 % 20% 11%

Kendala :- Kepustakaan

- Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau lokakarya.

- Pengalaman atau observasi lapangan.

- Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.

Upaya Tindak Lanjut :- Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan

kegiatan penelitian

7. Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

Tabel 25. Capaian Perwujudan Hospital Tourism

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 7

10 Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

% 72 54 18 ↓

KPI 10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnyaPersentase kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya adalah realisasi tahapan kegiatan pembangunan gedung

terpadu dan penunjangnya selama 5 tahun.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Realisasi penyelesaian kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya tahun berjalan x 100%Jumlah rencana kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu

dan penunjangnya

Capaian :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

29

= 18 % x 100 % = 25 %72 %

Tahun 2017 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan

lanjutan pembangunan gedung pelayanan terpadu yang meliputi :

Tabel 26. Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan TerpaduNO URAIAN CAPAIAN

1 2 51 Pembangunan jembatan 0 %2 Pembangunan Gedung Laboratorium dan Radiodiagnostik

Centre0 %

3 Pembangunan Gedung Pusat Pendidikan 0 %4 Renovasi pengembangan IBS 100 %

Perwujudan hospital tourism dengan program pelayanan terpadu dengan

indikator persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan

terpadu dan penunjangnya. Dari 4 (empat) kegiatan pembangunan serta

renovasi tersebut diatas baru satu pekerjaan yang telah selesai. Untuk

pekerjaan yang lain dalam proses dan diharapkan selesai pada akhir

tahun ini. Diharapkan dapat menunjang kegiatan pelayanan secara prima

dan paripurna kepada pasien.

Perbandingan kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka

menengah (Renstra) sebagai berikut:

Tabel 27. Perbandingan Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Dan Penunjangnya

IKUCAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

18 % 53.1 % 54 % 25 % 100%

Kendala :- Proses pembangunan jembatan harus terlebih dahulu diadakan proses

penghapusan.

Upaya Tindak Lanjut :- Intensifikasi koordinasi dengan KPKNL

- Percepetan proses penghapusan serta lelang.

8. Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

30

Tabel 28. Capaian Penyusunan Clinical Pathway

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 7

11 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

Jenis CP

20 14 20 ↑

KPI 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJPJenis pelayanan medik adalah jenis pelayanan medik yang diberikan

pasien berdasarkan diagnosa utama yang telah diatur dengan Clinical

Pathway dan DPJP –nya.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang telah dilaksanakan dengan sempurna.

x 100%Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun

yang direncanakan

Capaian :Pada semester I tahun 2018 ini telah tersusun 6 (enam) Clinical Pathway

baru. Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang harus

dilaksanakan dan dievaluasi adalah 5 clinical pathway / tahun. Ke 20

(dua puluh) jenis CP tersebut yaitu :

NO CAPAIAN JUMLAH CLINICAL PATHWAY SMT I 2018 1 2 31 Closed Fraktur Collum Femur 11 Carpal Tunnel Syndrome(CTS)2 Closed Fraktur Femur 12 Giant Cell Tumor (GCT)3 Closed Fraktur Cruris 13 Muskukoskeletal tumor - open

biopsy4 Closed Fraktur Antebrachii 14 Emergency Severity Indexs (ESI).5 Closed Fraktur Humerus 15 Osteomyelitis kronis6 THR 16 Fraktur Thoracolumbal7 TKR 17 Osteosarcoma (limb salvage)8 LSS 18 ROI9 Spondilitis Tuberculosa 19 Scoliosis

10 Brachial Plexus Injury (BPI) 20 Osteochonroma (eksisi)

= 20 CP x 100 % = 100 %20 CP

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical

pathway dan DPJP beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka

menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 30. Perbandingan Capaian Clinical Pathway IKU CAPAIAN TARGET

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

31

20192015 2016 2017 20181 2 3 4 5 6

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis CP dan DPJP

9 jenis 13 jenis 14 jenis 20 jenis 30 jenis

Kendala :- Kepatuhan terhadap clinical pathway masih rendah;

- Terdapat format clinical pathway baru dari KARS.

Upaya Tindak Lanjut :- Audit clinical pathway;

- Penyesuaian dengan format clinical pathway yang baru dengan

melibatkan PPA lain.

9. Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

Tabel 31. Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 7

12 Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

% 8 4,1 4,1 -

KPI 12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.Adalah Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung

pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan rumah sakit

dalam upaya menunjang tugas pokok dan fungsi rumah sakit.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit

SMT I tahun 2018x

Target persentase pertumbuhan jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit

tahun 2018 x 100%

Target jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit t tahun 2018

Capaian :

= 29 inst x 8 % x 100% = 4,1 %56 inst

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

32

Sampai dengan semester I tahun 2018 ini, RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta telah melaksanakan 16 (enam belas) kerjasama di bidang

pendidikan dan 13 (tiga belas kerjasama non pendidikan dengan berbagai

pihak diantaranya :

1) Kerjasama Pendidikan, antara lain :

Kerjasama dengan BBPK Jakarta;

Kerjasama dengan Universitas Syah Kuala Banda Aceh

Kerjasama dengan Fakultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Semarang

Kerjasama dengan Universitas Hassanudin Makassar;

Kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang;

Kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi Manado;

Kerjasama dengan Universitas IAIN Surakarta (jurusan Bimbingan dan

Konseling Islam);

Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Bangun Nusantara Sukoharjo;

Kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan Bhaksti Wiyata Kediri;

Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

Kerjasama dengan IIK Kediri;

Kerjasama dengan Stikes Charitas Palembang;

Kerjasama dengan Akper Saifuddin Zuhri;

Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMS Surakarta;

Kerjasama dengan Unair Surabaya;

Kerjasama dengan Akfis Widya Husada Semarang.

2) Kerjasama Non Pendidikan, antara lain :

Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Dinkes Kabupaten / Kota sebanyak 2 kerjasama;

Kerjasama dengan dokter mitra sebanyak 2 kerjasama.

Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Transmedic Indonesia sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan The Walt Disney Company (South East Asia)

sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PMI Sukoharjo sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan Fisikawan Medis sebanyak 1 kerjasama;

Kerjasama dengan PT. Taspen sebanyak 1 kerjasama;

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

33

Kerjasama dengan Jamkesda Kabupaten Sukoharjo sebanyak 1

kerjasama.

Pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan /

pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah

(Renstra) sebagai berikut :

Tabel 32. Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama

IKUCAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

4.65 % 5,9 % 4,1 % 4.1% 9%

Kendala :- Lamanya proses pembuatan draft perjanjian kerjasama.

- Terkendalanya proses tanda tangan kedua belah pihak.

- Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.

Upaya Tindak Lanjut :- Percepatan pembuatan draft perjanjian kerjasama.

- Percepatan proses tanda tangan kedua belah pihak.

- Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2

(dua) arah.

10.Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

Tabel 33. Capaian pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target

2018Realisasi Naik

turun2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 713 Akreditasi RS KARS 100 % 70 % ↓14 Sasaran keselamatan operasi % 100 99.9 99.94 ↑15 Infeksi daerah operasi % 2 1.71 1.15 ↑16 Medication error % 20 37,6 22,4 ↑17 Emergency response time II menit 200 88,6 91,9 ↓18 Pengembalian rekam medik

lengkap dalam 1 x 24 jam% 80 91,5 92,6 ↑

a. KPI 13. Akreditasi RS.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

34

Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit

untuk meningkatkan mutu dan distandarisasi oleh badan yang diakui oleh

pemerintah (KARS dan JCI)

Capaian :

= Realisasi akreditasi x 100% = 100 %Target akreditasi

= 70 % x 100% = 70 %100 %

Tabel 34. Capaian Program Akreditasi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2018

REALISASI SMT I 2018 %

1 2 3 4 51 Pelaksanaan kegiatan akreditasi (JCI,KARS, WBK-WBBM, RS Pendidikan)

a. Bimbingan akreditasi (JCI, KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)

5 keg 1 keg 20%

b. Workshop Akreditasi (JCI, KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)

3 keg 5 keg 167%

c. Pembinaan Akreditasi (JCI, KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)

1 keg 0 keg 0%

d. Survey Akreditasi 1 keg 0 keg 0%Rata – rata capaian 46,75 %

Perbandingan capaian kegiatan akreditasi dalam beberapa tahun terakhir

serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 35. Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir

NO IKU

CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 71 Akreditasi RS KARS KARS KARS Re Survey

I KARSJCI

Kendala :- Luas area dan besarnya jumlah unit kerja;

- Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan

keselamatan pasien;

- Turn over yang tinggi (terutama peserta didik);

- Perubahan standar Nasional dan International;

- Besarnya pembiayaan untuk akreditasi.

Upaya Tindak Lanjut :- Tingkat korporat

Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan

pelatihan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

35

Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas korporat

Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai

unit kerja dalam upaya perbaikan berkelanjutan

Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan

- Tingkat unit kerja Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja;

Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan

keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja;

Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara

konsisten.

b. KPI 14. Sasaran Keselamatan Operasi

Sasaran Keselamatan Operasi (Kepatuhan pelaksanaan time out pada

tindakan medik operatif di kamar operasi) adalah tingkat pelaksanaan

prosedur time out secara benar pada kegiatan operasi elektif di Instalasi

Bedah Sentral.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=Jumlah sampel pasien operasi yang dilakukan timed out

di kamar operasi dalam satu bulan x 100%Jumlah seluruh sampel dalam satu bulan kali

Capaian :Sasaran keselamatan operasi terdiri dari tiga kegiatan yakni sign in, time

out dan sign out. Sampai dengan semester I tahun 2018 kegiatan sign

dan time out tercapai 100 %, sedangkan kegiatan sign out belum tercapai.

Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pelaksana terkait

pentingnya pelaksanaan sign out dalam menjamin keselamatan pasien.

Tabel 36. Capaian Sasaran Keselamatan OperasiNO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 2 3 4 5 61 Januari 100 % 4 April 100 %2 Februari 100 % 5 Mei 100 %3 Maret 100 % 6 Juni 99.65 %

Rata – rata capaian : 99.94 %

Perbandingan capaian indikator Sasaran Keselamatan Operasi dalam

beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 37. Perbandingan Capaian Indikator Sasaran Keselamatan Operasi

N IKU CAPAIAN TARGET

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

36

O 20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 71 Sasaran Keselamatan Operasi 99.13% 99, 8 % 99.95% 99.94 % 100 %

Kendala :- Belum optimalnya capaian sign out pada tindakan medik operatif di

kamar operasi.

Upaya Tindak Lanjut :- Sosialisasi pentingnya sign out, langkah pelaksanaannya serta feedback

capaian indikator sasaran keselamatan operasi

- Dilaksanakan dalam rapat ruang IBS

c. KPI 15. Pengendalian infeksi RS

Infeksi Daerah Operasi adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah

operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun

waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca

operasi dengan implant.

Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan pasien (patient

safety yang datang ke rumah sakit).

Dengan metode perhitungan yaitu :

=Jumlah kejadian infeksi daerah operasi pada pasien yang

dilakukan tindakan operasi bersih x 100%Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih

Capaian :Tabel 38. Capaian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET2018

REALISASISMT I 2018 %

1 2 3 4 5 61 Terlaksananya

kegiatan surveilans infeksi yang menunjang terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

Penurunan insiden Rate HAIsa) Infeksi Daerah

Operasi (IDO)2 % 1.15 % 100 %

b) ISK 4,7 ‰ 0 ‰ 100 %c) HAP 5 ‰ 0 ‰ 100 %d) IADP 5 ‰ 0 ‰ 100 %e) VAP 5,8 ‰ 0 ‰ 100 %f) Dekubitus 1.5 ‰ 0 ‰ 100 %g) Phlebitis 5 % 0 % 100 %

* sumber data : Lakip Komite PPI

Perbandingan capaian indikator Pengendalian infeksi RS dalam beberapa

tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 39. Perbandingan Capaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)N IKU CAPAIAN TARGET

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

37

O 20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 71 Pengendalian infeksi RS :

Infeksi daerah operasi 0.86 % 1.84 % 1.71 % 1,15% 1,5% Dekubitus 0.98 ‰ 1.02 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 1.5 ‰ Infeksi saluran kencing

(ISK)0 ‰ 0.3 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 4 ‰

Ventilator associated pneumonia (VAP)

0 ‰ 0 ‰ 5.26 ‰ 0 ‰ 5,8 ‰

Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis)

0.42 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 0 % 5 %

Kendala :- Masih rendahnya kepatuhan serta pengetahuan pasien, petugas

kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien terkait infeksi.

Upaya Tindak Lanjut :

- Untuk mempertahankan capaian diatas upaya yang terus dilakukan

yaitu :

Untuk di kamar operasi dengan :

Mensosialisasikan secara kontinyu cuci tangan bedah dengan

baik dan benar;

Melakukan melaksanakan preparasi kulit;

Pembersihan meja operasi sebelum dan sesudah digunakan;

Pembersihan kamar operasi sebelum dan sesudah digunakan:

Optimalisasi pembersihan besar kamar operasi;

Pembersihan filter AC tiap bulan: serta

Otimalisasi pemanfaatan filter udara:

Perbaikan ventilasi udara menggunakan air handling unit

pembatasan jam operasional kamar operasi tidak lebih dari 12

jam.

Untuk di rawat inap dengan :

Mensosialisasikan kembali cuci tangan dengan baik dan benar;

Mengoptimalkan personal hygiene pasien untuk mandi dengan

air dan sabun sebelum operasi;

Melakukan pembersihan lokasi yang akan dioperasi;

Merawat luka pada luka bersih / fraktur tertutup;

Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gaya

hidup bersih.

Sedangkan untuk di rawat jalan dengan :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

38

Pembersihan/disinfeksi bed pasien sebelum dan sesudah rawat

luka di ruang tindakan;

Penggunaan APD sesuai prosedur untuk rawat luka; serta

Pembatasan Instrument rawat luka satu alat untuk satu pasien.

d. KPI 16. Medication error

Adalah jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat

teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.

Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang

teridentifikasi pada verifikasi resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar

pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak

ada duplikasi, tidak ada interaksi obat.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi

x 100%jumlah lembar resep yang ditulis dokter

Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50

lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,

belum semua dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar

akreditasi dan belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau

dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk

sediaan yang ada.

Capaian :Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi semester I tahun 2018 angka

medication error masih di atas ambang maksimal yaitu sebesar 28,3 %.

Indikator dalam penilaian medication error didasarkan pada pemberian

resep dimana resep dinilai 7 (tujuh) unsur yaitu : benar pasien, benar obat,

benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak

ada interaksi. Resep dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau

tidak benar.

Tabel 40. Capaian Medication ErrorNO BULAN TARGET (%) (DPJP) (%) (PPDS) (%)

1 2 3 4 51 Januari 20 26 442 Februari 20 22 323 Maret 20 24 224 April 20 15 145 Mei 20 15 166 Juni 20 17 22

Rata – rata capaian : 22,4 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

39

Perbandingan capaian indikator Medication error dalam beberapa tahun

terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 41. Perbandingan Capaian Medication Error

NO IKU CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 71 Medication error 46.9% 51,8 % 37.6 % 22,4 % 5 %

Kendala :- Masih terdapat dokter yang belum menulis rute dan dosis dengan tepat.

Upaya Tindak Lanjut - Mensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

guna mengurangi angka medication error.

e. KPI 17. Emergency response time II

Adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan operasi cito

ortopedi dan traumatologi.Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito x 100%jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien yang diputuskan operasi.

Capaian :Tabel 42. Capaian Emergency Respon Time II

NO TARGET 2018 SEMESTER I SEMESTER IBULAN CAPAIAN BULAN CAPAIAN

1 2 3 4 5 61 120 menit Januari 91.11 mnt April 94 mnt2 120 menit Februari 86.31 mnt Mei 104.1 mnt3 120 menit Maret 65.8 mnt Juni 110 mnt

Rata – rata : 91,9 menit

Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang

dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (ERT II) rata –

rata tercapai sebesar 91,9 menit. Angka ini telah memenuhi target yang

ditetapkan yaitu sebesar 120 menit (130,6 %).

Perbandingan capaian indikator Emergency Response Time II dalam

beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 43. Perbandingan Capaian Emergency Response Time IINO IKU CAPAIAN TARGET

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

40

20192015 2016 2017 SMT I 20181 2 3 4 5 6 71 Emergency

Response Time II235,45 menit

233 menit

88.6 menit 91,9 menit < 4 jam

Kendala :- Terdapat lebih dari satu operasi cito yang bersamaan dalam satu waktu;

- Tim operasi yang ada baru ada 1 (satu) tim.

Upaya Tindak Lanjut Mengurutkan tindakan operasi sesuai prioritas;

Usulan kebijakan pelayanan kamar operasi di IGD;

Mengusulkan analisis SDM.

f. KPI 18. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam

Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen

rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke

pengelola rekam medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam

setelah pasien pulang. Kriteria lengkap mengacu pada Permenkes nomor

269 Tahun 2008 tentang rekam medis.

Dengan metode perhitungan yaitu :

=Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan

dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang x 100%jumlah seluruh sampel atau jumlah pasien pulang kali 100%

Capaian :Tabel 44. Capaian Pengembalian Rekam Medik

NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN1 2 3 4 5 61 Januari 90 % 7 April 93 %2 Februari 91 % 8 Mei 95 %3 Maret 90 % 9 Juni 96.5 %

Rata – rata capaian : 92,6 %

Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pencapaian ini

harus terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi

medis. Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian

pelayanan kepada pasien.

Perbandingan capaian indikator Pengembalian rekam medik lengkap

dalam 24 jam dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada

tabel dibawah ini :

Tabel 45. Perbandingan Capaian Pengembalian Rekam Medik NO IKU CAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 2018

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

41

1 2 3 4 5 6 71 Pengembalian rekam medik

lengkap dalam 24 jam93.61 % 89,1 % 91,5 % 92,6% 80 %

Kendala :- Kurangnya kedisiplinan dokter dalam pengisian rekam medis terutama

resume medis

- Perawat lupa mengingatkan dokter untuk mengisi resume medis dan

tandatangan

- Petugas khusus untuk mengantarkan DRM ke bagian rekam medis

tidak ada

- Tidak ada data tentang ketidaklengkapan rekam medis per dokter

- Belum ada kebijakan mengenai reward dan punishment untuk

pengisian rekam medis;

- Belum ada kebijakan tertulis tentang penggunaan tanda (post it)

untuk DRM yang belum lengkap;

- Ketidakpastian jam visite dokter spesialis;

- DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi.

Upaya Tindak Lanjut - Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan

ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Mencatat data secara tepat waktu;

Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga kesehatan

harus dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan dapat

dikembalikan tepat waktu;

Mencatat data yang up to date;

Mencatat data secara cermat dan lengkap;

Membuat catatan yang dapat dipercaya dan menurut kenyataan;

Memilih data yang berkaitan dengan masalahnya; dan

Mencatat data secara objektif.

11.Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakitTabel 64. Capaian Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 7

19 Indeks kepuasan kerja karyawan % 89 96 Blm terkaji ↓20 Persentase keluhan pelanggan % 100 100 94 ↓

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

42

yang ditindaklanjuti21 Indeks kepuasan masyarakat % 86 80.85 80.6 ↓

a. KPI 19. Indeks kepuasan kerja karyawanIndeks Kepuasan Karyawan adalah angka kepuasan karyawan menurut

skala likert dengan dilakukan penelitian berdasarkan kuesioner

Dengan metode perhitungan yaitu :

=Persentase pegawai yang memberikan penilaian puas

x 100 %jumlah seluruh kuesioner yang dikembalikan

Capaian :Sampai dengan semester I tahun ini belum dilaksanakan survey kepuasan

karyawan.

Tabel 66. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawan

NO IKU

CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 71 Indeks kepuasan kerja karyawan 88 % 89.1% 96 % Blm

terkaji89%

Kendala :

- Belum dilaksanakannya kegiatan survey kepuasan karyawan.

Upaya Tindak Lanjut

- Segera dilaksanakannya kegiatan survey kepuasan karyawan.

b. KPI 20. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjutiPenanganan Komplain / Persentase Komplain: adalah jumlah komplain

tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di

respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit dalam waktu satu

tahun dibandingkan dengan jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan

ke unit pengelola komplain dalam tahun yang sama (berjalan). Standar ≥ 60

%

Dengan metode perhitungan yaitu :

=

Jumlah komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah

sakit dalam waktu satu tahun x 100 %jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola

komplain dalam tahun yang sama (berjalan) x 100 %

Capaian := 24 tindak lanjut x 100 % = 94 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

43

26 komplain

Sampai dengan semester I tahun ini dari 26 masukan yang masuk melalui

media kotak saran, SMS, email serta facebook sebanyak 24 masukan telah

dapat ditindaklanjuti sesuai dengan target response time penanganan.

Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel

dibawah ini :

Tabel 67. Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan Rumah Sakit

NO IKU

CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 71 Persentase keluhan pelanggan

yang ditindaklanjuti100 % 100 % 100 % 94 % 83%

Kendala :- Kendala waktu terkait proses pemeliharaan peralatan.

Upaya Tindak Lanjut Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :

- Percepatan tindak lanjut keluhan khususnya terkait pemeliharaan

peralatan.

c. KPI 21. Indeks kepuasan masyarakatKepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan

terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan

pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau

melampaui harapan pelanggan.

Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan

untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada

kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan

ketentuan sebagimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor

KEP-25/M.PAN/2/2004)

Dengan metode perhitungan yaitu : Sesuai dengan IKM

Capaian :Diagram 5. Indeks Kepuasan Masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

44

TARGET 2018 REALISASI SMT I 20180

20406080

100

86 80.6

*) sumber data : Laporan Bag. SDM

Tabel 68. Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat

NO INDIKATOR TARGET 2018

REALISASI SMT I 2018 %

1 2 3 4 51 Capaian IKM 86 % 80,6 % 93,7

Melihat data tabel diatas dimana unit pelayanan yang telah dilakukan

penelitian terkait kepuasan pelanggan pada semester I tahun ini mendapat

hasil rata – rata sebesar 80,6 dengan predikat B (baik).

Dengan hasil tersebut di atas maka diharapkan manajemen dapat melihat

sampai sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit

pelayanan sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas

pelayanan yang bermuara pada kepuasan pelanggan.

Perbandingan capaian Indeks kepuasan masyarakat dalam beberapa tahun

terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 69. Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan

NO IKU

CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 71 Indeks kepuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 80.6 % 86%

Kendala :- Perpindahan gedung pelayanan;

- Sistem IT yang belum maksimal.

Upaya Tindak Lanjut Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :

- Pembenahan alur pelayanan;

- Peningkatan kinerja IT.

12.Terwujudnya efisiensi penggunaan danaTabel 80. Capaian Perwujudan Efisiensi Penggunaan Dana

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

45

20181 2 3 4 6 6 7

22 Persentase POBO % 74 109,21 % 98,79 % ↓23 Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA A ↓

a. KPI 22. Persentase POBOPendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan

atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk

pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain,

sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak

berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk

pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan

pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya

jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung

lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU,

baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun

pendapatan operasional Satker BLU.

Dengan metode perhitungan yaitu :

POBO = Pendapatan BLUBiayaOperasional

x100%

Capaian :Per 30 Juni 2018, pendapatan BLU RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta tercapai sebesar Rp. 79.122.687.289,00 dengan biaya

operasional sebesar Rp. 80.087.834.954,00 sehingga rasio pendapatan

PNBP terhadap biaya operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:

Tabel 81. Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional :

Pendapatan BLU 79.122.687.289PB = x 100% x 100 % = 98,79 %

Biaya Operasional 80.087.834.954

Capaian diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 74 %

(133,5 %). Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian

kesehatan Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di

atas telah melampaui PB > 65 % dengan skor 2,5.

Perbandingan Persentase POBO dalam beberapa tahun terakhir serta

dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 82. Perbandingan Capaian Persentase POBO

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

46

NO IKU CAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 SMT I 20181 2 3 4 5 6 71 Persentase POBO 109.03 % 106,91 % 109,21 % 98,79 % 73%

Kendala :- Kenaikan pendapatan masih dikisaran < 10 %;

- Kenaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat,

- Pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya;

- Biaya operasional yang tinggi.

Upaya Tindak Lanjut - Meningkatkan pendapatan RS dengan meningkatkan kualitas pelayanan

yang lebih baik

- Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai

sumber, terutama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi

biaya operasional.

- Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru

rumah sakit.

b. KPI 23. Kesehatan Badan Layanan UmumTingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU

berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-

36/PB/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum

Bidang Layanan Kesehatan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Penjumlah nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai

skor mutu & manfaat bagi masyarakat.

Capaian :Seperti terganbar pada tabel perhitungan di bawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

47

Tabel 83. Perhitungan Kinerja Badan Layanan UmumRSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2018 (Self Assessment)

I. INDIKATOR KEUANGANA. ASPEK KEUANGAN

1. RATIO KEUANGAN

NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 51 Ratio Kas (Cash Ratio)

Kas & Setara Kas 176.148.112.605RK = x 100 % 2 x 100 % 1251,36 % 0,25

Current Liabilities 14.076.490.6952 Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Assets 235.345.280.462RL/CR= x 100 % 2,5 x 100 % 1671,90 % 2,5

Current Liabilities 14.076.490.6953 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP)

Piutang Usaha x 360 9.578.230.724.263PPP 2016 = x 1 hr 2 x 1 hr 121,11 hr 0

Pendapatan Usaha 79.087.922.2894 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)

Pendapatan Operasional 79.087.922.289PAT= x 100 % 2 x 100% 7,00 x 0,5

Aset Tetap 1.129.199.108.3835 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Fixed Asset)

Surplus/Defisit 22.335.006.703ROFA= x 100 % 2 x 100 % 1,98 % 0,5

Aset Tetap 1.129.199.108.3836 Imbalan Ekuitas (Return on Equity)

Surplus/Defisit 22.335.006.703ROE= x 100 % 2 x 100 % 1,98 % 0,6

Ekuitas 1.129.199.108.3837 Perputaran Persediaan (PP

Total Persediaan x 360 11.838.484.569.756PP = x 1 hari 2 x 1 hari 110,03 hr 0

Total Pendapatan 107.593.255.298

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

78

NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 5

Usaha8 Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional

Pendapatan BLU 79.087.922.289PB = x 100% 2,5 x 100 % 98.79 % 2,5

Biaya Operasional 80.087.834.9549 Rasio Subsidi Biaya Pasien Rumah Sakit

Subsidi 4.024.897.669SBP = x 100% 2 x 100% 3,74 % 1,5

Pendapatan BLU 107.593.255.29819 8,35

2. ASPEK KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLUNO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 51 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif) 2 2

a. Jadwal Penyusunan b. Kelengkapan Ditandatangani oleh Pimpinan BLU Diketahui oleh Dewan Pengawas Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011

0,4

0,40,40,40,4

2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2 1,95a. Laporan Keuangan Ib. Laporan Keuangan IIIc. Laporan Keuangan IIId. Laporan Keuangan Tahunan e. Audit Laporan Keuangan Tahunan f. Hasil Audit Laporan Keuangan

0,20,20,20,20,21

0,20,2

0,150,20,21

3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU) 2 2a. SP3B BLU Ib. SP3B BLU IIc. SP3B BLU IIId. SP3B BLU IV

0,50,50,50,5

0,50,50,50,5

4 Tarif Layanan 1 1 15 Sistem Akuntansi 1 1

a. Sistem Akuntansi Keuangan 0,6 0,6

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

79

NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 5

b. Sistem Akuantansi Biaya c. Sistem Akuntansi Aset Tetap

0,20,2

0,20,2

6 Persetujuan Rekening 0,5 0,5a. Rekening Pengelolaan Kas b. Rekening Operasional c. Rekening Dana Kelolaan

0,10,30,1

0,10,30,1

789

1011

SOP Pengelolaan Kas SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengadaan Barang & Jasa SOP Pengelolaan Barang Inventaris

0,50,50,50,50,5

0,50,50,50,50,5

0,50,50,50,50,5

11,00 10,95TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 30 19,30

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI1 2 3 4 5II PERSPEKTIF PROSES 35     27A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS        1 Rata – rata kunjungan rawat jalan per hari          = Rata – rata kunjungan RJ / hari SMT I Th 2018

= 39.460 : 124 = 3 18,2 1,15 2  Rata – rata kunjungan RJ / hari SMT I Th 2017 34.442 : 124 277,82 Rata – rata kunjungan rawat darurat / hari                    = Rata – rata kunjungan RD / hari SMT I Th 2018 2 = 2.496 : 183 = 1 3,6 0.89 0.5  Rata – rata kunjungan RD / hari SMT I Th 2017 2.805 : 183 15.33 Hari perawatan                    = Jumlah hari perawatan pasien RI SMT I Th 2018 2 = 15.402 1,00 1,5  Jumlah hari perawatan pasien RI SMT I Th 2017       12.9864 Rata – rata pemeriksaan radiologi / hari                    = Rata rata pemeriksaan radiologi /hari SMT I Th 2018 2 = 17.599 : 183 = 66.17 1.00 1.5  Rata rata pemeriksaan radiologi/hari SMT I Th 2017 17.570 : 183 96.015 Pemeriksaan laboratorium / hari                  = Rata rata pemeriksaan lab / hr SMT I Th 2018 2 = 39.333 : 183 = 214.9 1,08 1,5  Rata rata pemeriksaan lab / hr SMT I Th 2017 36.353 : 183 198.66 Rerata operasi / hari                  = Rata rata operasi per hari SMT I Th 2018 2 = 2.735 : 183 = 14,94 0,86 0,5  Rata rata operasi per hari SMT I Th 2017 3.173 : 183 17.33

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

80

7 Rerata rehab medik /hari        = Rata rata rehab medik per hari SMT I Th 2018 2 = 90.231 : 124 = 727,67 1,01 1.5  Rata rata rehab medik per hari SMT I Th 2017 89.731 : 124 723,648 Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran                    = Jumlah peserta didik SMT I Th 2018 2 = 190 1,85 2  Jumlah peserta didik SMT I Th 2017         1039 Penelitian yang dipublikasikan                    = Jumlah penelitian yang dipublikasikan SMT I Th 2018 2 = 2 2 2  Jumlah penelitian yang dipublikasikan SMT I Th 2017         1    JUMLAH 18               13

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI

1 2 3 4 5B EFEKTIFITAS PELAYANAN      1 Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan 2 92,6 % 22 Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang 2 92,6 % 23 Angka pembatalan operasi 2 0,66 % 24 Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,34 % 25 Penulisan resep sesuai formularium 2 99,72 % 26 Angka pengulangan pemeriksaan Patologi Klinik 2 2,1 % 17 BOR 2 49,27 % 0,5  JUMLAH 14   11,5

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI

1 2 3 4 5III PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN      1 Rata – rata jam pelatihan / karyawan 1 49 % 0,52 Persentase Dokdiknis yang mendapatkan TOT 1 100% 13 Ada / tidaknya reward dan punishment 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1  JUMLAH 3   2,5

II C. ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

NO INDIKATORBOBO

T HAPER NILAI1 2 3 4 5  MUTU      A MUTU PELAYANAN      1 Emergency response time rate 2 1,58 menit 22 Waktu tunggu rawat jalan 2 57,8 mnt 1,53 LOS (Lenght Of Stay) 2 5,14 hari 2

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

81

4 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 8.24 menit 1,55 Waktu tunggu sebelum operasi 2 20 jam 28 mnt 26 Waktu tunggu hasil Patologi Klinik 2 48,10 menit 27 Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 32 mnt 2  JUMLAH 14 13B MUTU KLINIK      1 Angka kematian di gawat darurat 2 0 % 22 Angka kematian > 48 jam 2 2,51 % 23 Post operatif death rate 2 0% 24 Angka infeksi nosokomial        a.    Dekubitus 1 0 % 1  b.    Phlebitis 1 0 % 1  c.    Infeksi Saluran Kemih (ISK) 1 0 % 1  d.    Infeksi luka operasi (ILO) 1 1.15 % 15 Angka kejadian pasien jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian2 0 % 2

  JUMLAH 12   12B KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT      1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan

lainnya1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1

2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 13 Ratio tempat tidur kelas III 2 50,31 % 2  JUMLAH 4   4C KEPUASAN PELANGGAN      1 Penanganan / pengaduan komplain 1 100% 12 Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) 1 80,6% 0,81  JUMLAH 2   1,81D KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN      1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) 2 7.980 22 Proper Lingkungan 1 Biru, upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan

sesuai ketentuan dan atau perundang - undangan0,6

  JUMLAHASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

3           2,6

  TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI MASYARAKAT

35           33.41

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

82

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

83

NO INDIKATOR BOBOT HAPER

1 2 3 41 Indikator kinerja keuangan 30 19.302 Indikator kinerja pelayanan 35 273 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33,41

  Jumlah total 100 79.71Keterangan :

TINGGI, yang terdiri dari :AAA apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95

AA apabila 80 < TS < 95A apabila 65 < TS < 80

SEDANG, yang terdiri dari :BBB apabila 50 < TS < 65

BB apabila 40 < TS < 50B apabila 30 < TS < 40

RENDAH, yang terdiri dari :CC apabila 15 < TS < 30

C apabila 0 < TS < 15

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode

yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 (self assessment) mempunyai total skor

79,71 dengan kategori BAIK (A) yaitu berada pada angka 68 < TS < 80.

Perbandingan Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum dalam beberapa tahun

terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 84. Perbandingan Capaian Kesehatan BLU

NO IKUCAPAIAN TARGET

20192015 2016 2017 SMT I 2018

1 2 3 4 5 6 71 Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA A AA

Kendala :- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang

mengandalkan rujukan dari PPK II;

- Capaian rawat darurat yang sulit untuk meningkat;

- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung

umum maupun JKN (cost sharing)

Upaya Tindak Lanjut :- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II

- Konsistensi response time pasien urgen di IGD

- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

84

13.Tersedianya alokasi dana yang meningkatKPI 24. Pertumbuhan Penerimaan RS

Tabel 85. Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah Sakit

KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018

Realisasi Naik turun2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 7

24 Pertumbuhan Penerimaan RS % 6,3 % 7,24 % 3,5 % ↓

Pertumbuhan Penerimaan RS adalah jumlah Penerimaan semester tahun

berjalan / jumlah penerimaan semester tahun lalu

Dengan metode perhitungan yaitu :

=Realisasi penerimaan semester I

tahun 2018x Target persentase pertumbuhan

penerimaan tahun 2018 x 100%Target penerimaan 2018

Capaian :

= 94.561.652.408,71 x 6.3 % x 100% = 3,50 %170.001.111.000

Diagram 6. Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit

TH 2017 TARGET 2018 REALISASI SMT I 20180

50,000,000,000100,000,000,000150,000,000,000200,000,000,000

165,597,832,281

170,001,111,000

94,561,652,409

* Sumber data : Laporan Bagian PMD

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 86 Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

NO BULAN PENERIMAAN %TARGET REALISASI1 2 3 4 51 Januari 14.166.759.000 14.638.704.922 103.332 Februari 14.166.759.000 13.599.844.636 96.003 Maret 14.166.759.000 14.971.091.378 105.684 April 14.166.759.000 29.760.293.161 210.075 Mei 14.166.759.000 11.825.991.058 83.486 Juni 14.166.759.000 9.765.727.253. 68.97 Juli 14.166.759.000 - -8 Agustus 14.166.759.000 - -9 September 14.166.759.000 - -

10 Oktober 14.166.759.000 - -

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

85

11 Nopember 14.166.759.000 - -12 Desember 14.166.762.000 - -

Total 170,001,111,000 94.561.652.408,71 56

Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan semester I

tahun 2018 ini telah tercapai sebesar Rp. 94.561.652.408,71 (56 %) dari target

yang ditetapkan sebesar Rp. 170.001.111.000,00.

Perbandingan sasaran tersedianya alokasi dana yang meningkat dalam

beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 87 Pertumbuhan Penerimaan RS

NO IKU

CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I

20181 2 3 4 5 6 71 Pertumbuhan pendapatan RS 9.4 % 7.4 % 7.24 % 3,5 % 6%

Kendala :- Keterlambatan pencairan BPJS.

Upaya Tindak Lanjut - Koordinasi dengan pihak terkait.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

86

Capaian Kinerja Secara Keseluruhan Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan semester I tahun 2018. secara keseluruhan tergambar

pada tabel berikut :

Tabel 88. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta semester I tahun 2018

NO.

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KPI INDIKATOR KINERJA TARGET

2018REALISASI

SMT I TAHUN 2018

% KET

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Terwujudnya kehandalan

sarana dan prasarana1. Overall equipment dan effectiveness

(OEE)70 % 76,87 % 109.8 % √

2 Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal

2. Persentase capaian modul IT per tahun Integrated I Integrated I (33,3 % )

33,3 % x

3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

65 % 100 % 100 % √

4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

63 % 49 % 77,8 % √

5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

5 % 5,8 % 116 % √

4 Terwujudnya budaya kerja pegawai

6. Persentase sasaran kinerja pegawai 93 % 100 % 100 % √

5 Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

80 % 75 93.7 % √

8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5 % 2,6 52 % √

6 Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

10 % 20 % 200 % √

7 Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

72 % 18 % 25 % x

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

86

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

11. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

20 jenis 20 jenis 100 % √

9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

8 % 4,1 % 51.2 % √

10 Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

13. Akreditasi RS 100 % 70 % 70 % √14. Sasaran keselamatan operasi 100 % 99.94 % 99.94 % x15. Infeksi daerah operasi 1,5 % 1.15 % 130.4 % √16. Medication error 20 % 22,4 % 89.3 % x17. Emergency response time II 120 menit 91,9 menit 100 % √18. Pengembalian rekam medik lengkap

dalam 1 x 24 jam80 % 92,6 % 115.7 % √

11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

19. Indeks kepuasan kerja karyawan 89 % Blm terkaji 0 % x20. Persentase keluhan pelanggan yang

ditindaklanjuti100 % 100 % 100 % √

21. Indeks kepuasan masyarakat 86 % 80.6 % 93.7 % x12 Terwujudnya efisiensi

penggunaan dana22. Persentase POBO 74 % 98,79 % 133.5 % √23. Kesehatan Badan Layanan Umum AA A 75 % x

13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat

24. Pertumbuhan pendapatan RS 6,3 % 3,5 % 55.6% √

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

87

Berdasarkan tabel diatas. dari 24 (dua puluh empat) indikator kinerja yang

diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan semester I

tahun 2018, sebanyak 17 (tujuh belas) indikator (71 %) dapat mencapai /

melampaui target yang ditetapkan sementara 7 (tujuh) indikator belum

mencapai target.

Diagram 7. Prosentase Capaian target kinerja tahun 2017

29%

71%

blm tercapaitercapai

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

88

B. REALISASI ANGGARAN

Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti

tersaji di bawah ini :

Diagram 8. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS

PAGU 2018 REALISASI SMT I 20180

50,000,000,000100,000,000,000150,000,000,000200,000,000,000250,000,000,000

231,152,561,000

174,000,756,691

Sedangkan rincian pembayaran belanja dapat dilihat seperti dibawah ini :

Diagram 9. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran per Mata Anggaran

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal -

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

35,303,52

7,000

166,519,6

09,000

29,329,42

5,000

23,661,847,086

137,562,7

51,387

12,776,63

3,218

PAGU 2018REALISASI SMT I 2018

Tabel 89. Laporan Penyerapan Anggaran Per BelanjaJENIS BELANJA %

1 2Belanja pegawai 67Belanja barang 82.6Belanja modal 43,6Total 75,3

* Sumber data : Lakip Bagian PMD

Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang

dikelola selama semester I tahun 2018 telah terealisasi sebesar

Rp.174.000.756.691,00 dari pagu anggaran tahun 2018 sebesar

Rp.231.152.561.000,00. (75,3 %).

Melihat data di atas. penyerapan anggaran pada tahun ini masih relative

rendah. Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan

anggaran belanja di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus menerus

diupayakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

89

Kendala :- Adapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan

keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban

keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala

oleh alokasi waktu dan sumber daya manusia yang ada. kebijakan atau

SOP yang perlu dipertegas.

Upaya Tindak Lanjut :- Percepatan proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan

- Mempertegas kebijakan atau SOP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018

90