e apresiasi inovasi.doc

32
BAB APRESIASI INOVASI E.1 UMUM Setelah Konsultan mempelajari secara mendalam materi Kerangka Acuan Kerja yang diberikan oleh pemberi kerja sudah cukup jelas menggambarkan lingkup tugas yang harus dikerjakan oleh konsultan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I pada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PERENCANAAN DAN PROGRAM, SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI SERAYU OPAK. Sebagai apresiasi dan inovasi konsultan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut E.2 PENGERTIAN ISTILAH DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 1 PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Upload: imambagindo

Post on 07-Feb-2016

117 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

apresiasi inovasi

TRANSCRIPT

Page 1: E Apresiasi Inovasi.doc

BAB

APRESIASI INOVASI

E.1 UMUM

Setelah Konsultan mempelajari secara mendalam materi

Kerangka Acuan Kerja yang diberikan oleh pemberi kerja

sudah cukup jelas menggambarkan lingkup tugas yang harus

dikerjakan oleh konsultan dalam rangka pelaksanaan

pekerjaan PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I pada

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PERENCANAAN DAN

PROGRAM, SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI

SERAYU OPAK.

Sebagai apresiasi dan inovasi konsultan, maka ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut

E.2 PENGERTIAN ISTILAH

Untuk menyamakan persepsi dan menghindari pandangan /

pengertian yang berbeda dari semua pihak yang terkait pada

beberapa istilah yang dipakai dalam kajian PENGELOLAAN

ASET IRIGASI TAHAP I, adalah sebagai berikut ;

1) Jaringan irigasi teknis jaringan irigasi yang mempunyai

fasilitas saluran dan bangunan yang dapat

dipertanggungjawabkan secara teknis sehingga pelayanan

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 1PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 2: E Apresiasi Inovasi.doc

pemberian air dapat diatur dan diukur sesuai kebutuhan

(SNI OPERASI IRIGASI)

2) Operasi jaringan irigasi adalah usaha mengoptimalkan

fungsi jaringari irigasi supaya dapat dicapai target

pelayanan kepada masyarakat pengguna (SNI OPERASI

IRIGASI)

3) Pengoperasian suatu jaringan irigasi adalah suatu

proses memfungsikan dan mengoptimalkan suatu daerah

irigasi mulai dari bangunan utama, jaringan primer,

sekunder dan tersier ke lahan usaha tani (SNI OPERASI

IRIGASI)

4) Pelaksanaan operasi adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk pencapaian sasaran agar rencana operasi

dapat dimaksimalkan dan dapat dilaksanakan

5) Daerah potensial adalah daerah yang mempunyai

kemungkinan dapat dikembangkan menjadi daerah irigasi/

pertanian baik berupa lahan sawah tadah hujan maupun

daerah tegalan

6) Daerah irigasi total/brutto adalah daerah proyek

dikurangi dengan perkampungan dan tanah-tanah yang

dipakai untuk mendirikan bangunan, daerah yang tak

diairi, rawa-rawa dan daerah yang tidak akan

dikernbangkan untuk irigasi

7) Daerah Irigasi netto/bersih adalah daerah total yang bisa

diairi dikurangi dengan luasan saluran-saluran irigasi dan

pembuang (primer, sekunder, tersier dan kuarter) jalan

inspeksi, jalan sawah dan tanggul saluran

8) Areal tanam adalah lahan yang dapat dilayani/diairi oleh

jaringan irigasi

9) Pola tanam adalah susunan rencana penanaman berbagai

jenis tanaman selama satu tahun yang diusulkan oleh IP3A

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 2PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 3: E Apresiasi Inovasi.doc

dan atau forum koordinasi dan ditetapkan oleh komisi

irigasi/bupati/walikota

10) Jadwal tanam adalah suatu rencana pengaturan pola

tanam sekurang-kurangnya tiga bulan sebelum musim

tanarn dimulai

11) Debit yang dibutuhkan adalah ; debit yang dibutuhkan

untuk mengairi suatu luasan daerah tertentu dan

digunakan untuk rnembuat pola tanarn dan jadwal tanam

12) Debit andalan adalah debit perhitungan ketersediaan air

berdasarkan probabilitas 80% terjadinya debit sungai

13) Prosedur operasi adalah suatu urutan kegiatan dalam

pengelolaan debit air yang tersedia disesuaikan dengan

tata tanam global yang diuraikan dengan pelaksanaan

operasi.

14) Kebutuhan air tanaman ditingkat usaha tani adalah

kebutuhan air pokok suatu jenis tana man dipetak sawah

15) Kebutuhan air tanaman ditingkat usaha tani adalah

kebutuhan air pokok suatu jenis tana man dipetak sawah

16) Kebutuhan air di pintu tersier adalah kebutuhan air

ditingkat usaha tani ditambah kehilangan air di tingkat

petak tersier (farm losses), besarnya kehilangan air,

biasanya diperkirakan sebesar ± 25%

17) Kebutuhan air di pintu utama (bendung) adalah

jumlah kebutuhan air irigasi di pintu tersier ditambah

kehilangan air irigasi di jaringan utama diperkirakan

sebesar 10-20% (tergantung jenis tanah, kualitas

konstruksi, panjang saluran dan lain-lain)

18) Faktor K-utama adalah perbandingan antara debit air

yang tersedia di bendung dengan debit yang diperlukan

19) Sistim atau cara golongan adalah suatu sistim atau cara

pembagian atau pemberian air guna mendapatkan areal

tanam yang seluas-luasnya dan debit yang tersedia,

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 3PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 4: E Apresiasi Inovasi.doc

dengan cara pembagian luas areal tanam pada suatu

daerah irigasi dengan mulai awat tanam yang tidak

bersamaan untuk mengurangi debit puncak

20) Golongan vertikal adalah cara pernberian air secara

bersarnaan dalam satu petak tersier dari hulu ke hilir,

untuk petak tersier yang lain terdapat tenggang waktu,

biasanya (15-30) hari

21) Golongan horisontal adalah cara pemberian air secara

bersamaan dimulai dan bagian hulu dan petak tersier yang

berlainan dan diteruskan ke bagian hilir di masing-masing

petak tersier

22) Golongan tersebar adalah cara pemberian air secara

bersamaan untuk petak tersier yang telah ditentukan dan

rnenyebar pada daerah yanq luas atau pada petak-petak

tersier yang berbeda

23) Komisi irigasi adalah lembaga koordinasi dan

komunikasi antara Pemerintah Kabupaten/Kota,

perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi,

pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya, dan unsur

masyarakat yang berkepentingan dalam pengelolaan

irigasi yaitu wakil lembaga swadaya masyarakat wakil

perguruan tinggi dan wakil pemerhati irigasi lainnya, pada

wilayah kerja Kabupaten/Kota yang bersangkutan

24) Forum koordinasi daerah irigasi adalah wadah

konsultasi dan komunikasi dari dan antar perkumpulan

petani pemakai air, petugas pemerintah daerah, serta

pemakai air irigasi untuk keperluan lainnya dalam rangka

pengelolaan irigasi pada satu atau sebagian daerah irigasi

yang jaringan utamanya berfungsi multiguna, serta

dibentuk atas dasar kebutuhan dan kepentingan bersama

25) Pemeliharaan jaringan irigasi adalah usaha

melestarikan saluran dan bangunan-bangunan irigasi

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 4PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 5: E Apresiasi Inovasi.doc

supaya dapat berfungsi selama mungkin, sesuai denqan

jangka masa pelayanan yang direncanakan

26) Jaringan irigasi teknis adalah jaringan irigasi yang

mempunyai fasilitas saluran dan bangunan yang dapat

dipertanggung jawabkan secara teknis, sehingga

pelayanan pemberian air dapat diatur dan diukur sesuai

kebutuhan dan tepat

27) Pengamanan dan pencegahan adalah usaha untuk

menjaga kondisi dan atau fungsi jaringan serta hal-hal lain

yang dapat mengakibatkan rusaknya jaringan

28) Perawatan rutin adalah usaha untuk mempertahankan

kondisi dan fungsi jaringan yang dilaksanakan setiap

waktu

29) Perawatan berkala adalah usaha untuk mempertahankan

kondisi dan fungsi jaringan yang dilaksanakan secara

berkala

30) Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi

dan fungsi saluran dan atau bangunanbangunan irigasi

31) Perbaikan darurat adalah usaha perbaikan dengan

rnaksud agar saluran dan bangunan sementara dapat

segera berfungsi

32) Perbaikan permanen adalah usaha perbaikan untuk

mengembalikan kondisi dan fungsi jaringan secara

permanen

33) Penggantian adalah usaha untuk mengganti

seluruh/sebagian komponen prasarana fisik, fasilitas dan

peralatan jaringan irigasi

34) Perencanaan Pemeliharaan adalah suatu proses

rancangan sebelum pelaksanaan pemeliharaan dimulai,

kegiatan tersebut meliputi inspeksi, survai dan desain

serta penyusunan program

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 5PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 6: E Apresiasi Inovasi.doc

35) Normalisasi profil saluran adalah suatu kegiatan

perbaikan untuk mengembalikan bentuk profil saluran

seperti semula

39) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk

memanipulasi data geografi. Sistem ini

diimplementasikan dengan perangkat keras dan

perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk ; (1)

Akuisisi dan verifikasi data, (2) Kompilasi data, (3)

Penyimpanan data, (4) Perubahan dan up-dating data, (5)

Manajemen dan pertukaran data, (6) Pemanggilan dan

presentasi data, dan (7) Analisa data

E.3 PENGELOLAAN IRIGASI BERDASARKAN UU NO 7

TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 2006

TENTANG IRIGASI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006

tentang Irigasi, wewenang dan tanggung jawab dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pengembangan

dan pengelolaan sistem irigasi adalah sebagai berikut ;

E.3.1Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat berwenang dan bertanggung jawab

penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pengembangan

dan pengelolaan sistem irigasi, meliputi ;

a. Menetapkan kebijakan nasional pengembangan dan

pengelolaan sistem irigasi

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 6PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 7: E Apresiasi Inovasi.doc

b. Menetapkan status daerah irigasi yang sudah dibangun

dengan melibatkan pemerintah daerah yang terkait

c. Melaksanakan pengembangan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi lintas propinsi, daerah irigasi

lintas Negara, dan daerah irigasi strategis nasional

d. Melaksanakan pengelolaan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi yang luasnya lebih dari 3.000

ha atau pada daerah irigasi lintas propinsi, daerah irigasi

lintas negara, dan daerah irigasi strategis nasional

e. Memfasilitasi penyelesaian sengketa antara propinsi dalam

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi

f. Menetapkan norma, standar, kriteria dan pedoman

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi

g. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi lintas propinsi, daerah irigasi lintas negara

dan daerah irigasi strategis nasional

h. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi yang luasnya lebih dari 3.000 ha atau pada

daerah irigasi lintas propinsi, daerah irigasi lintas negara,

dan daerah irigasi strategis nasional

i. Memberikan rekomendasi teknis kepada pemerintah

kabupaten / kota atas penggunaan dan pengusahaan air

tanah untuk irigasi yang diambil dari cekungan air tanah

lintas propinsi dan cekungan air tanah lintas negara

j. Memberikan bantuan teknis dalam pengembangan dan

pengelolaan sistem irigasi kepada pemerintah propinsi dan

pemerintah kabupaten / kota

k. Memberikan bantuan kepada masyarakat petani dalam

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 7PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 8: E Apresiasi Inovasi.doc

menjadi tanggung jawab masyarakat petani atas

permintaannya berdasarkan prinsip kemandirian, dan ;

l. Memberikan izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan

dan / atau pembongkaran bangunan dan / atau saluran

irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam

daerah irigasi lintas propinsi, daerah irigasi lintas negara,

dan daerah irigasi startegis nasional

E.3.2Pemerintah Propinsi

Pemerintah Propinsi berwenang dan bertanggung jawab

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, meliputi ;

a. Menetapkan kebijakan propinsi dalam pengembangan dan

pengelolaan sistem irigasi diwilayahnya berdasarkan

kebijakan nasional dengan mempertimbangkan

kepentingan propinsi sekitarnya

b. Melaksanakan pengembangan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi lintas kabupaten / kota

c. Melaksanakan pengelolaan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1.000 ha

sampai dengan 3.000 ha atau pada daerah irigasi yang

bersifat lintas kabupaten/ kota

d. Memberikan rekomendasi teknis kepada pemerintah

kabupaten/ kota atas penggunaan dan pengusahaan air

tanah untuk irigasi yang diambil dari cekungan air tanah

lintas kabupaten/kota untuk irigasi

e. Memfasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupaten /

kota dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 8PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 9: E Apresiasi Inovasi.doc

f. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi lintas kabupaten / kota

g. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi yang luasnya 1.000 ha sampai dengan 3.000

ha atau pada daerah irigasi lintas kabupaten / kota

h. Memberikan bantuan teknis dalam pengembangan dan

pengelolaan sistem irigasi kepada pemerintah kabupaten /

kota

i. Memberikan bantuan kepada masyarakat petani dalam

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang

menjadi tanggung jawab masyarakat petani atas

permintaannya berdasarkan prinsip kemandirian,

j. Membentuk komisi irigasi propinsi

k. Bekerja sama dengan pemerintah propinsi yang terkait

dapat membentuk komisi irigasi antar propinsi, dan ;

l. Memberikan izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan

dan/ atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi

pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam daerah

irigasi lintas kabupaten/kota

E.3.3Pemerintah Kabupaten / Kota

Pemerintah Kabupaten / Kota berwenang dan bertanggung

jawab dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, meliputi ;

a. Menetapkan kebijakan Kabupaten / Kota dalam

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi berdasarkan

kebijakan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi

nasional dan propinsi dengan memperhatikan kepentingan

kabupaten / kota sekitarnya

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 9PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 10: E Apresiasi Inovasi.doc

b. Melaksanakan pengembangan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi lintas kabupaten / kota

c. Melaksanakan pengelolaan sistem irigasi primer dan

sekunder pada daerah irigasi dalam satu kabupaten / kota

yang luasnya kurang 1.000 ha

d. Memberikan izin penggunaan dan pengusahaan air tanah

di wilayah Kabupaten / Kota yang bersangkutan untuk

irigasi

e. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi yang utuh dalam satu kabupaten / kota

f. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada

daerah irigasi dalam satu Kabupaten / Kota yang luasnya

kurang 1.000 ha

g. Memfasilitasi penyelesaian sengketa antar daerah irigasi

yang berada dalam satu kabupaten / kot ayang berkaitan

dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi

h. Memberikan bantuan kepada masyarakat petani dalam

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang

menjadi tanggung jawab masyarakat petani atas

permintaannya berdasarkan prinsip kemandirian,

i. Membentuk komisi irigasi kabupaten / kota

j. Melaksanakan pemberdayaan perkumpulan petani pemakai

air

k. Memberikan izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan

dan / atau pembongkaran bangunan dan / atau saluran

irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam

satu kabupaten / kota

E.3.4Pemerintah Desa

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 10PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 11: E Apresiasi Inovasi.doc

Wewenang dan bertanggung jawab pemerintah desa atau

yang disebut dengan nama lain dalam penyelenggaraan

urusan pemerintahan bidang pengembangan dan pengelolaan

sistem irigasi, meliputi ;

a. Melaksanakan peningkatan dan pengelolaan sistem irigasi

yang dibangun oleh pemeritah desa

b. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

peningkatan sistem irigasi pada daerah irigasi yang

dibangun oleh pemerintah desa, dan

c. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengelolaan sistem irigasi pada daerah irigasi yang

dibangun oleh pemerintah desa

E.3.5Masyarakat Petani

Hak dan tanggung jawab masyarakat petani dalam

pengembagan dan pengelolaan sistem irigasi, meliputi ;

a. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem

irigasi tersier

b. Menjaga efektivitas, efisiensi dan ketertiban pelaksanaan

pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi tersier dan

menjadi tanggung jawabnya, dan

c. Memberikan persetujuan pembangunan, pemanfaatan,

pengubahan dan / atau pembongkaran bangunan dan / atau

saluran irigasi pada jaringan irigasi tersier berdasarkan

pendekatan partisipatif.

E.4 PENGERTIAN / KONSEP DASAR PENGELOLAAN ASET

IRIGASI (PAI)

Maksud dari PDSDA-PAI adalah untuk memberikan gambaran

mengenai konsep pengembangan, anatomi sistem informasi,

strategi pengembangan dan tahapan-tahapan dalam

implementasinya. Berdasarkan hal tersebut, pengembangan

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 11PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 12: E Apresiasi Inovasi.doc

PDSDA-PAI akan mengacu kepada formulir-formulir aset

irigasi sebagai manifestasi dari kajian terhadap PP No. 20

tahun 2006 ke dalam suatu sistem operasional yang

terstruktur dan sistemik, yang mencakup kebutuhan data

mengenai aset irigasi dan data yang bukan termasuk aset

irigasi, misalnya ketersediaan air, harga satuan pekerjaan,

lahan irigasi, dan lain sebagainya. Formulir-formulir tersebut

yang mencapai 52 buah jenis sebagai berikut :

Tabel Daftar Formulir PAI

No

. Jenis Aset

1 Identitas Daerah Irigasi

2 Format Ketersediaan Air

3 Format Daftar Foto

4 Bendungan

5 Bendung

6 Pompa Elektrik

7 Pompa Hidrolik

8 Bangunan Bagi Sadap

9 Bangunan Bagi

10 Bangunan Sadap

11 Bangunan Sadap Langsung

12 Kantong Lumpur

13 Terjunan

14 Got Miring

15 Siphon

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 12PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 13: E Apresiasi Inovasi.doc

No

. Jenis Aset

16 Talang

17 Gorong-Gorong

18 Gorong-Gorong Silang

19 Pelimpah Samping

20 Pelimpah Corong

21 Pintu Pembuang

22 Jembatan Orang

23 Jembatan Desa

24 Tempat Cuci

25 Tempat Mandi Hewan

26 Saluran Primer Pembawa

27 Saluran Sekunder Pembawa

28 Saluran Suplesi

29 Saluran Muka

30 Jalan Inspeksi di Saluran

Pembawa

31 Jalan Akses

32 Terowongan

33 Tanggul Bendung

34 Tanggul Penutup

35 Saluran Primer Drainase

36 Saluran Sekunder Drainase

37 Saluran Pengelak Banjir

38 Jalan Inspeksi Drainase

39 Pintu Klep

40 Outlet

41 Terjunan Drainase

42 Got Miring Drainase

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 13PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 14: E Apresiasi Inovasi.doc

No

. Jenis Aset

43 Gorong-Gorong Drainase

44 Jembatan Orang Drainase

45 Jembatan Desa Drainase

46 Bangunan Pertemuan

47 Krib

48 Kelembagaan

49 Sumber Daya Manusia

50 Bangunan Gedung

51 Peralatan

52 Lahan

Tujuan dari PDSDA-PAI adalah untuk memberikan arahan

yang terstruktur bagi pengembangan sistem informasi

pengelolaan aset irigasi sehingga terkreasi suatu sistem

informasi yang mampu untuk :

Meningkatkan manajemen pemrosesan data, sehingga data

dan informasi bisa dihasilkan secara tepat, cepat, akurat

dan bisa dipercaya

Mendorong untuk terbentuknya mekanisme dan alur yang

jelas dalam hal pengelolaan data dan informasi aset irigasi

Meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam memperoleh

informasi terutama bagi jajaran pimpinan Direktorat

Jenderal Sumber Daya Air, melalui kecepatan penyajian dan

keterpaduan sistem

Menyebarluaskan informasi mengenai pengelolaan aset

irigasi sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air kepada masyarakat.

Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 14PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 15: E Apresiasi Inovasi.doc

Sistem dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan

rutin inventarisasi pengelolaan aset irigasi

Sistem dapat digunakan untuk mendukung perencanaan

pengelolaan aset irigasi

Sistem dapat memberikan suatu informasi untuk

mendukung pengambil keputusan secara parsial (untuk

satu daerah irigasi) dan komprehensif (untuk beberapa

daerah irigasi)

Sistem bisa diintegrasikan ke dalam skop nasional melalui

penciptaan mekanisme pertukaran data yang dinamis

Sistem dapat memberikan suatu informasi untuk

mendukung pengambil keputusan di tingkat nasional

Sistem bisa diintegrasikan dengan sistem lain (sebagai

contoh PDSDA yang saat ini telah dikembangkan di

Direktorat Data dan Informasi)

Tahapan-tahapan Pengembangan mencakup aktivitas-aktivitas

sebagai berikut :

1. Tahapan survei dan analisis

2. Tahapan perancangan sistem

3. Tahapan pengembangan program aplikasi

4. Tahapan uji akseptasi sistem

5. Tahapan sosialisasi

6. Tahapan implementasi

1. Tahapan Survei Dan Analisis

Tahapan survei dilakukan dengan melakukan hal-hal sebagai

berikut :

a. Desk study terhadap formulir pengelolaan aset irigasi

b. Wawancara dan diskusi dengan pengguna, baik pengguna

di level operasional maupun manajerial

c. Study terhadap sistem eksisting yang ada, baik yang masih

dalam proses pengembangan maupun yang sudah

diimplementasikan

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 15PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 16: E Apresiasi Inovasi.doc

d. Best practice yang dilakukan di negara-negara lain

e. Pengumpulan data awal, baik data kuantitatif maupun

kualitatif

Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi potensi-potensi

permasalahan yang ada dan yang akan muncul di kemudian

hari, untuk selanjutnya dilakukan formulasi permasalahan ke

dalam bentuk yang dimengerti oleh komputer.

2. Tahapan Perancangan Sistem

Tahapan perancangan sistem meliputi kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

1) Identifikasi kebutuhan sistem

2) Analisa kebutuhan

3) Pembuatan system roadmap

4) Penentuan penggunaan software development dan

database

5) Pembuatan pseudocode

6) Pembuatan system flowchart

7) Programming dan debugging

8) Implementasi sistem

9) Dokumentasi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dibuat strategi

perancangan yang matang, yang dilanjutkan dengan

implementasi yang berpegang pada rancangan dasar.

Pentingnya perancangan yang matang dan terpadu (ditinjau

dari semua aspek, komponen, organisasi dan peralatan)

dimaksudkan agar :

a. Pandangan terhadap seluruh sistem menjadi jelas

b. Kebutuhan informasi yang dihasilkan jelas

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 16PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 17: E Apresiasi Inovasi.doc

c. Tidak khawatir terhadap potongan-potongan sistem

informasi yang ada dan saling tumpang tindih dalam

pelaksanaan implementasi bertahap di kemudian hari

d. Implementasi lebih cepat

e. Fleksibilitas dalam pengembangan

Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan strategi

perancangan yang matang, yang dilanjutkan dengan

implementasi yang berpegang pada rancangan dasar. Kriteria

penting yang diterapkan dalam filosofi perancangan adalah :

Input/Output format, convention code, human machine

interface dari sistem manual yang sudah ada, dan penentuan

struktur bank data yang solid dan tepat serta pemanfaatan

Relational Database Management System (RDBMS) untuk

sistem database aplikasi modular.

3. Tahapan Pengembangan Program Aplikasi

Tahapan pengembangan program aplikasi adalah tahapan

untuk menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan kedalam bahasa

pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Beberapa hal

yang menjadi pertimbangan sebelum melangkah kepada

pembuatan program aplikasi adalah sebagai berikut :

a.Pemilihan software development yang freeware dan

opensource sehingga tidak ada tambahan biaya yang harus

dibebankan pada saat sistem aplikasi itu harus

didistribusikan di lokasi yang tersebar

b.Kemampuan dari software development yang dipilih

haruslah handal dan paling tidak tetap relevan untuk 10

tahun ke depan

c.Sistem aplikasi haruslah bisa berjalan pada komputer

dengan perangkat keras dengan spesifikasi terendah

sampai dengan tertinggi

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 17PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 18: E Apresiasi Inovasi.doc

d.Sistem aplikasi haruslah pula mampu untuk berjalan pada

lingkungan sistem operasi yang beraneka ragam: Windows

95/98, 2000, 2003, XP, Vista, Linux, IGOS, dan lain-lain

4. Tahapan Uji Akseptasi Sistem

Tahapan uji akseptasi sistem merupakan pengujian atas sistem

aplikasi yang telah dikembangkan, terdiri dari Alpha Test,

Beta Test dan Running Test. Alpha Test dilakukan oleh

konsultan dan hasilnya dilaporkan dalam laporan Alpha Test.

Beta Test dilakukan oleh pengguna langsung dan hasilnya

dilaporkan dalam laporan Beta Test. Running Test

dilaksanakan setelah hasil Beta Test dianggap sudah

memuaskan.

5. Tahapan Sosialisasi

Tahapan sosialisasi dilakukan untuk menyebarluaskan

kemampuan dari sistem aplikasi dan manfaat yang bisa

digenerate. Terdapat banyak cara untuk melakukan sosialisasi,

sebagai contoh mengadakan workshop, membuat publikasi,

jurnal, selebaran-selebaran, dan lain sebagainya. Publikasi

bisa pula dilakukan dengan menyajikannya di website yang

bisa diakses oleh pengguna publik melalui international

networking (internet).

6. Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi dilakukan untuk secara langsung

menjalankan sistem aplikasi yang sudah dikembangkan.

Sebelum tahapan ini dilakukan, akan dilakukan pelatihan dan

transfer of knowledge kepada pengguna sistem, dan

menyertakan panduan penggunaan dan dokumentasi teknis.

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 18PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 19: E Apresiasi Inovasi.doc

E.5 DESKRIPSI LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

meliputi:

1. Daerah Irigasi Sempor Kabupaten Kebumen

2. Daerah Irigasi Kedung Putri di Kabupaten Purworejo

3. Daerah Irigasi Boro di Kabupaten Purworejo

4. Daerah Irigasi Singomerto di Kabupaten Banjarnegara

5. Daerah Irigasi Banjar Cahyana di Kabupaten Banjarnegara

dan Kabupaten Purbalingga

6. Daerah Irigasi Tajum di Kabupaten di Kabupaten Banyumas

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 19PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 20: E Apresiasi Inovasi.doc

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 20PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Gam

bar

Peta

In

frast

ruktu

r S

ara

na P

rasa

ran

a S

DA

di

Kab

up

ate

n K

eb

um

en

(te

rmasu

k

DI

Sem

por

dan

DI.

Wad

as

Lin

tan

g)

Gam

bar

Peta

In

frast

ruktu

r S

ara

na P

rasa

ran

a S

DA

di

Kab

up

ate

n P

urw

ore

jo (

term

asu

k D

I. W

ad

as

Lin

tan

g ,

DI.

Ked

un

g P

utr

i d

an

DI.

Boro

)

Page 21: E Apresiasi Inovasi.doc

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 21PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Gam

bar

Peta

In

frast

ruktu

r S

ara

na P

rasa

ran

a S

DA

di

Kab

up

ate

n B

an

jarn

eg

ara

(te

rmasu

k D

I. S

ing

om

ert

o d

an

DI.

Ban

jar

Cah

yan

a)

Page 22: E Apresiasi Inovasi.doc

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 22PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Page 23: E Apresiasi Inovasi.doc

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 23PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Gam

bar

Peta

In

frast

ruktu

r S

ara

na P

rasa

ran

a S

DA

di

Kab

up

ate

n P

urb

ali

ng

ga (

term

asu

k D

I. B

an

jar

Cah

yan

a)

Page 24: E Apresiasi Inovasi.doc

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 24PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Gam

bar

Peta

In

frast

ruktu

r S

ara

na P

rasa

ran

a S

DA

di

Kab

up

ate

n P

urb

ali

ng

ga (

term

asu

k D

I. T

aju

m)

Page 25: E Apresiasi Inovasi.doc

DOKUMEN USULAN TEKNIS E - 25PENGELOLAAN ASET IRIGASI TAHAP I

Gam

bar

Peta

In

frast

ruktu

r S

ara

na P

rasa

ran

a S

DA

di

Kab

up

ate

n C

ilaca

p (

term

asu

k D

I. S

era

yu)