makalah apresiasi puisi

39
MAKALAH APRESIASI PUISI PENGERTIAN PUISI , APRESIASI PUISI , PEMAHAMAN HAKEKAT PUISI, PEMAHAMAN METODE PUISI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah APRESIASI PUISI Disusun Oleh: Nama : Vita Julianah Kelas : II / I Jurusan : FKIP B. Indonesia NIM : 110050014 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: sumanto-lintang

Post on 31-Jul-2015

3.825 views

Category:

Documents


105 download

DESCRIPTION

Makalah tentang puisi

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH APRESIASI PUISI

MAKALAH APRESIASI PUISI

PENGERTIAN PUISI , APRESIASI PUISI , PEMAHAMAN HAKEKAT

PUISI, PEMAHAMAN METODE PUISI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah APRESIASI PUISI

Disusun Oleh:

Nama : Vita Julianah

Kelas : II / I

Jurusan : FKIP B. Indonesia

NIM : 110050014

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Jl. Perjuangan No. 01 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206558 Fax. 236742

2012-2013

Page 2: MAKALAH APRESIASI PUISI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

semesta alam, yang Maha penyayang, dan Dzat yang Maha memiliki sumber ilmu

pengetahuan. Shalawat serta salam penulis selalu curahkan kepada junjungan kita

Rasulullah Muhammad SAW., Nabi besar seluruh umat muslim beserta keluarga,

sahabat, hingga pada keturunannya hingga akhir zaman.

Syukur Alhamdulillah dengan segala rahmat, pertolongan, karunia, keridhoan

serta kasih sayang-Nya, akhirnya laporan makalah dapat diselesaikan yang

berjudul Apresiasi puisi makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata

kuliah Apresiasi puisi .

Penulis sadar sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun masih penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Penulis berharap semoga dengan makalah yang telah penulis susun ini, dapat

memberikan manfaat bagi siapapun yang mempunyai semangat untuk terus

mengembangkan serta memperbaiki potensi yang terdapat dalam dirinya.

Cirebon, September 2012

Penulis

i

Page 3: MAKALAH APRESIASI PUISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...........................................................................................1

B. Rumusan masalah......................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................2

D. Manfaat......................................................................................................2

BAB II RINGKASAN DAN PEMBAHASAN

A. Definisi puisi.............................................................................................3

B. Pengertan apresiasi puisi...........................................................................3

C. Ragam apresiasi puisi................................................................................4

D. Pemahaman hakekat puisi.........................................................................17

E. Pemhaman metode puisi............................................................................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................21

B. Saran..........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23

ii

Page 4: MAKALAH APRESIASI PUISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang paling tua. Karya besar yang

bersifat abadi seperti: Mahabharata, Ramayana, Wedatama, Tripama, Babad

Tanah Jawi ( Sastra Jawa ), Oedipus, Antigone, Hamlet, Machbeth, dan

sebagainya (dari Yunani dan Inggris ), di karang dalam bentuk puisi. Bentuk

puisi yang paling tua adalah Mantra.

Di dalam Mantra tercermin hakikat sesungguhnya dari puisi, yakni bahwa

pengkonsentrasian kekuatan bahasa itu di maksudkan oleh penciptanya untuk

menimbulkan gaya Magis atau kekuatan gaib. Dalam perkembangannya di

Indonesia, kita kenal dengan berbagai jenis tipografi dan model puisi yang

menunjukan perkembangan struktur puisi tersebut. Ciri-ciri struktur puisi dari

jaman ke jaman dan dari periode-periode tidak hanya di tandai oleh perbedaan

struktur fisik, tetapi juga oleh struktur makna atau tematiknya.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulisan mengajukan beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi dari puisi ?

2. Apa definisi dari apresiasi puisi ?

3. Apa saja Ragam apresasi puisi ?

4. Apasaja pemahaman hakekat puisi itu ?

5. Apa saja pemahaman metode puisi ?

1

Page 5: MAKALAH APRESIASI PUISI

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan definisi dari puisi itu sendiri

2. untuk memenuhi dan menjelaskan definisi apresiasi puisi

3. untuk mengetahui dan menjelaskan Ragam paresiasi puisi

4. untuk mengetahui dan menjelaskan pemahaman hakekat puisi

5. untuk mengetahui dan menjelaskan pemahaman metode puisi

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Supaya mahasiswa dapat mengetahui definisi puisi dan apresiasi puisi .

2. Supaya mahasiswa mengetahui dan menjelaskan ragam puisi .

3. Supaya mengetahui dan menjelaskan pemahaman hakekat puisi dan

metode puisi .

2

Page 6: MAKALAH APRESIASI PUISI

BAB II

RINGKASAN DAN PEMBAHASAN

A. Definisi puisi

Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja

pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi dari prosa.

Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki

pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi

sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala

kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang

membawaa oraang lain kedaalam keaadaan hatinya.

B. Pengertan apresiasi puisi

Secara leksikal istilah ‘apresiasi’ berasal dari kata benda appreciation yang

berarti pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan

pernyataan yang memberikan penilaian, Hormby (Najid, 202:38). Kamus

Oxford Learner memberi makna memahami dan menikmati atau memahami

secara keseluruhan. Pengertian lain menyebutkan bahwa ‘apresiasi’ dapat

berarti pengenalan, pemahaman, dan penghargaan terhadap karya seni.

Pengertian ini ditafsirkan dari bahasa lain apreciatio yang memiliki arti

mengindahkan dan menghargai.

Beberapa pendapat tentang pengertian apresiasi dapat dikemukakan

sebagai berikut. Efendi (Najid, 2002:39) mengatakan bahwa apresiasi dapat

diartikan sebagai aktivitas menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh

sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan

kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Dengan demikian,

apresiasi adalah upaya untuk dapat mengerti karya sastra yang dapat dibaca

dengan memahami maknanya, baik aktual maupun intensional dengan

memahami seluk beluk karya sastra tersebut.

Secara etimologis, puisi berasal dari bahasa Yunani yang juga dalam

bahasa lain ‘poeitas’ ( latin ‘poeta’), yang berarti membangun, membentuk

3

Page 7: MAKALAH APRESIASI PUISI

atau membuat. Asal kata poeiteo atau poio yang berarti membangun,

menyebabkan, menimbulkan, atau menyair.Di dalam kamus istilah sastra,

Panuti mengatakan bahwa puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat

oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Batasan ini tentu

tidak berlaku bagi puisi modern atau kontemorer karena II puisi tersebut

memiliki kebebasan bentuk. Mulyana (Semi, 1998:91) memberikan batasan

puisi dengan menggunakan pendekatan psikolinguistik karena puisi

merupakan karya seni yang tidak saja berhubungan dengan masalah bahasa,

tetapi juga berhubungan dengan masalah jiwa. Dengan pendekatan terebut,

beliau menyimpulkan bahwa puisi adalah sintesis dari berbagai puisi bahasa

yang telah tersaring semurni mungkin dan berbagai proses jiwa yang mencari

hakikat pengalamannya tersusun dalam sistem kerespondesi dalam salah satu

bentuk.Volerdge (Prodopo, 1996:6) mengemukakan bahwa puisi adalah kata-

kata terindah dalam susunan terindah. Wordsworth mempunyai gagasan

bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang

direkakan atau diragukan.

C. Ragam apresiasi puisi

Ada bermacam-macam jenis puisi yang ditulis para penyair Indonesia. Karya

sastra tidak bersifat otonom. Dalam memahami makna karya sastra, kita

mengacu pada beberapa hal yang erat hubungannya dengan puisi tersebut.

Dalam pemahaman puisi, hal yang dipandang erat hubungannya adalah jenis

puisi itu sendiri dan sudut pandang penyair. Sebenarnya ada banyak sekali

macam-macam puisi, dan bagaimana penyair dalam menyampaikan

inspirasinya, serta bagaimana menafsirkan makna puisi dengan mudah.

Sehingga mudah mengklasifikasikan, termasuk jenis puisi apakah yang kita

ciptakan.

W.H Hudson menyatakan adanya puisi sebyektif dan puisi obyektif

(1959:96). Cleanth Brooks menyebut adanya puisi naratif dan puisi deskriptif

(1979:335-356). David Daiches menyebut adanya puisi fisik, platonic, dan

metafisik (1948:145). X.J. Kennedy menyebut adanya puisi konkret dan

4

Page 8: MAKALAH APRESIASI PUISI

balada (1071:116-226). Dalam kumpulan puisi Rendra, kita mengenal judul-

judul: balada, romansa, stanza, serenada, dan sebagainya. Ada juga parable

atau alegori. Sedangkan istilah ode, himne, puisi kamar, dan puisi auditorium

juga sering kita jumpai.

1. Puisi Naratif, Lirik, dan Deskriptif

Klasifikasi puisi ini berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau

gagasan yang hendak disampaikan.

a. Puisi Naratif

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Ada puisi

naratif yang sederhana, ada yang sugestif, dan ada yang kompleks.

Puisi-puisi naratif, misalnya: epik, romansa, balada, dan syair.

Balada adalah puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa,

tokoh pujaan, atau orang-orang yang menjadi pusat perhatian. Rendra

banyak sekali menulis balada tentang orang-orang tersisih, yang oleh

penyairnya disebut "Orang-orang Tercinta". Kumpulan baladanya

yaitu, Balada Orang-orang Tercinta dan Blues Untuk Bonnie.

Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa

romantic berisi kisah percintaan yang berhubungan dengan ksatria,

dengan diselingi perkelahian dan petualangan yang menambah

percintaan mereka lebih mempesonakan. Rendra juga banyak menulis

romansa. Salah satu bagian dalam "Empat Kumpulan Sajak"nya

berjudul "Romansa" dan berisi jenis puisi romansa, yakni kisah

percintaan sebelum Rendra menikah. Kirdjomuljo menulis romansa

yang berisi kisah petualangan dengan judul “Romance Perjalanan".

Kisah cinta ini dapat huga berarti cinta tanah kelahiran seperti puisi-

puisi Ramadhan K.H. Priangan “Si Jelita”. Priode 1953-1961 banyak

ditulis jenis romansa ini.

5

Page 9: MAKALAH APRESIASI PUISI

b. Puisi Lirik

Dalam puisi lirik penyair mengungkapkan aku lirik atau gagasan

pribadinya. Ia tidak bercerita. Jenis puisi lirik misalnya: elegi, ode, dan

serenada.

Elegi adalah Puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya

"Elegi Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka

penyair di kota Jakarta.

Serenada adalah Sajak percintaan yang bisa dinyanyikan. Kata

serenada berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.

Rendra banyak menciptakan serenada dalam 'Empat Kumpulan Sajak'.

Misalnya Serenada hitam, Serenada Biru, serenade Merah Jambu,

serenade ungu, Serenada Kelabu, dan sebagainya. Warna-warna

dibelakang serenada itu melambangkan sifat nyanyian cinta itu, ada

yang bahagia, sedih, kecewa, dan seterusnya.

Ode adalah Puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu

hal, sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis adalah pemujaan terhadap

tokoh-tokoh yang dikagumi. “Teratai” Sanusi Pane, “Diponegoro”

Chairil Anwar, dan “Ode Buat Proklamator” Leon Agusta merupakan

contoh ode yang bagus.

Berikut ini kutipan Ode Buat Proklamator, sebuah ode yang

memuja tokoh proklamator Bung Karno dan Bung Hatta.

ODE BUAT PROKLAMATOR

Bertahun setelah kepergiannya kurindukan dai kembali

Dengan gelombang semangat halilintar dilahirkan sebuah negri; dalam

Lumpur dan lumut

Dengan api menyapu kelam menjadi untaian permata hijau

dibentangan cahaya abadi

Yang sesantiasa membuatnya tak pernah berhenti bermimpi menguak

kabut gulita mendung, menerjang benteng demi benteng membalikkan

arah topan, menjelmakan impian demi impian

6

Page 10: MAKALAH APRESIASI PUISI

Dengan seorang sahabatnya, mereka tanda tangani naskah itu

Mereka memancang tiang bendera, merobah nama dan peta, berjaga

membacakan sejarah, menggenti bahasa pada buku

Lalu dia meniup terompet dengan selaksa nada kebangkitan sukma.

Kini kita ikut membubuhkan nama diatas bengkalainya; meruntuhkan

sambil mencari, daftar mimpi membelit bulan perang saudara

mengundang musnah, dendam tidur di hutan-hutan, di sawah terbuka

yang sakti

Kata berpasirdibibir pantai hitam dan oh, lidahku yang terjepit, buih

lenyap dilaut biru derap suara yang gempita Cuma bertahan atau

menerkam

Ya, walau tak mudah, kurindukan semangatnya menyanyi kembali

bersama gemuruh cinta yang membangun sejuta rajawali

Tak mengelak dalam bercumbu, biar berbisa perih dirabu

Berlapis cemas menggunung sesal mutiara matanya yang pudar

Bagi negriku, bermimpi dibawah bayangan burung garuda

(Hukla 1979)

Dalam puisi ini, dapat diungkapkan rasa kagum penyair kepada

sang proklamator. Ungkapan-ungkapan rasa kagum ini sangat

mengena dan tidak bersifat klise. Kerinduan penyair untuk

mendengarkan bara semangat yang ditiupkan lewat pidato-pidato yang

berapi-api, dapat kita hayati sejak enam baris terakhir.

c. Puisi Deskriptif

Didepan telah dinyatakan bahwa dalam puisi deskriptif, penyair

bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan / peristiwa, benda,

atau suasana dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi yang

dapat diklasifikasikan dalam puisi deskriptif, misalnya puisi satire,

kritik sosial, dan puisi-puisi impresionitik.

7

Page 11: MAKALAH APRESIASI PUISI

Satire adalah Puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas

penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau

menyatakan keadaan sebaliknya.

Kritik Sosial adalah Puisi yang juga menyatakan ketidak senangan

terhadap keadaan tau terhadap diri seseorang, namun dengan cara

membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan / orang

tersebut.

Impresionistik adalah Puisi yang mengungkapkan kesan (impresi)

penyair terhadap suatu hal.

2. Puisi Kamar dan Puisi Auditorium

Istilah puisi kamar dan puisi auditorium juga kita jumpai dalam buku

kumpulan puisi ‘Hukla’ karya Leon Agusta. Puisi-puisi auditorium disebut

juga puisi Hukla (puisi yang mementingkan suara atau serangakaian

suara).

Puisi Kamar ialah Puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan

satu atau dua pendengar saja di dalam kamar.

Puisi Auditorium adalah Puisi yang cocok dibaca di auditorium, di

mimbar yang jumlah pendengarnya dapat ratusan orang.

Sajak-sajak Leon Agusta banyak yang dimaksudkan untuk sajak

auditorium. Puisi-puisi Rendra kebanyakan adalah puisi auditorium yang

baru memperlihatkan keindahannya setelah suaranya terdengar lewat

pembacaan yang keras. Puisi auditorium disebut juga puisi oral karena

cocok untuk dioralkan.

3. Puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisikal

Pembagian puisi oleh David Daiches ini berdasarkan sifat dari isi yang

dikemukakan dalam puisi itu.

Puisi Fisikal adalah Puisi bersifat realistis, artinya menggambarkan

kenyataan apa adanya. Yang dilukiskan adalah kenyataan dan bukan

gagasan. Hal-hal yang didengar, dilihat, atau dirasakan merupakan obyek

8

Page 12: MAKALAH APRESIASI PUISI

ciptaannya. Puisi-puisi naratif, balada, impresionistis, juga puisi dramatis

biasanya merupakan puisi fisikal.

Puisi Platonik adalah Puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yang

bersifat spiritual atau kejiwaan. Dapat dibandingkan dengan istilah 'Cinta

Platonis' yang berarti cinta tanpa nafsu jasmaniah. Puisi-puisi ide atau cita-

cita, religius, ungkapan cinta luhur seorang kekasih atau orang tua kepada

anaknya dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi puisi platonik.

Puisi Metafisikal adalah Puisi yang bersifat filosofis dan mengajak

pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan. Puisi religius

disatu pihak dapat dinyatakan puisi platonic (menggambarkan ide atau

gagasan penyair), dilain pihak dapat disebut sebagai puisi metafisik

(menagjak pembaca merenungkan hidup, kehidupan, dan Tuhan), karya-

karya mistik Hamzah Fansuri seperti Syair Dagang, Syair Perahu, dan

Syair Si Burung Pingai dapat dipandang sebagai puisi metafisikal.

Kasidah-kasidah “Al-Barzanji” karya Ja'far Al-Barzanji dan tasawuf karya

Jalaludin Rumi dapat diklasifikasikan sebagai puisi metafisikal.

4. Puisi Subyektif dan Puisi Obyektif

Puisi Subyektif disebut juga Puisi Personal, yakni puisi yang

mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri

penyair sendiri. Puisi-puisi yang ditulis kaum ekspresionis dapat

diklasifikasikan sebagai puisi subyektif, karena mengungkapkan keadaan

jiwa penyair sendiri. Demikian pula puisi lirik dimana aku lirik bicara

kepada pembaca.

Puisi Obyektif berarti Puisi yang mengungkapkan hal-hal diluar

diri penyair itu sendiri. Puisi obyektif disebut juga puisi impersonal. Puisi

naratif dan deskriptif kebanyakan adalah puisi obyektif, meskipun juga ada

beberapa yang subyektif.

9

Page 13: MAKALAH APRESIASI PUISI

5. Puisi Konkret

Puisi konkret sangat terkenal dalam dunia perpuisian Indonesia sejak

tahun 1770-an. X.J.Kennedy memberikan nama jenis puisi tertentu dengan

nama puisi konkret, yakni puisi yang bersifat visual, yang dapat dihayati

keindahan bentuk dari sudut pandang (poem for the eye). Kita mengenal

adanya bentuk grafis dari puisi, kaligrafi, ideogramatik, atau puisi-puisi

Sutardji Calzoum Bachri yang menunjukkan pengimajian lewat bentuk

grafis. Dalam puisi konkret ini, tanda baca dan huruf-huruf sangat

potensial membentuk gambar. Gambar wujud fisik yang 'kasat mata' lebih

dipentingkan dari pada makna yang ingin disampaikan. Contoh dalam

bahasa Inggris, misalnya karya Joice Klimer berikut ini :

t

ttt

rrrrrrr

eeeeeeeee

???

Kata yang hendak dinyatakan dalam puisi ini hanyalah 'tree',

namun karena membentuk gambar pohon natal, maka pembaca

mengetahui bahwa yang dimaksud penyair adalah pohon natal. Karya

Sutardji banyak sekali yang dapat diklasifikasikan sebagai puisi konkret.

Kemudian diikuti oleh penyair-penyair yang lebih muda. Puisi konkret ada

yang berbentuk segi tiga, kerucut, belah ketupat, piala, tiang lingga, oval,

spindle, ideografik, dan ada juga yang menunjukkan lambang tertentu.

6. Puisi Diafan, Gelap, dan Prismatis

Puisi Diafan atau puisi polos adalah puisi yang kurang sekali

menggunakan pengimajian, kata konkret dan bahasa figurative, sehingga

puisinya mirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi yang demikian akan sangat

muda dihayati maknanya. Puisi-puisi anak-anak atau puisi karya mereka

yang baru belajar menulis puisi dapat diklasifikasikan puisi diafan. Mereka

belum mampu mengharmoniskan bentuk fisik untuk mengungkapkan

10

Page 14: MAKALAH APRESIASI PUISI

makna. Dengan demikian penyair tersebut tidak memiliki kepekaan yang

tepat dalam takarannya untuk lambang, kiasan, majas, dan sebagainya.

Jika puisi terlalu banyak majas, maka puisi itu menjadi gelap dan sukar

ditafsirkan. Sebaliknya jika puisi itu kering akan majas dan versifikasi,

maka itu akan menjadi puisi yang bersifat prosaic dan terlalu cerlang

sehingga diklasifikasikan sebagai puisi diafan.

Dalam puisi prismatis penyair mampu menyelaraskan kemampuan

menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian sedemikian rupa

sehingga pembaca tidak terlalu mudah menafsirkan makna puisinya,

namun tidak terlalu gelap. Pembaca tetap dapat menelusuri makna puisi

itu. Namun makna itu bagaikan sinar yang keluar dari prisma. Ada

bermacam-macam makna yang muncul karena memang bahasa puisi

bersifat multi interpretable. Puisi prismatis kaya akan makna, namun tidak

gelap. Makna yang aneka ragam itu dapat ditelusuri pembaca. Jika

pembaca mempunyai latar belakang pengetahuan tentang penyair dan

kenyataan sejarah, maka pembaca akan lebih cepat dan tepat menafsirkan

makna puisi tersebut.

Penyair-penyair seperti Amir Hamzah dan Chairil Anwar dapat

menciptakan puisi-puisi prismatis. Namun belum tentu semua puisi yang

dihasilkan bersifat prismatis. Hanya dalam suasana mood seorang penyair

besar mampu menciptakan puisi prismatis. Jika puisi itu diciptakan tanpa

kekuatan pengucapan, maka niscaya tidak akan dapat dihasilkan puisi

prismatis. Puisi-puisi dari orang yang baru belajar menjadi penyair

biasanya adalah puisi diafan. Namun kadang-kadang juga kita jumpai puisi

gelap.

7. Puisi Pernasian, dan Puisi Inspiratif

Pernasian adalah sekelompok penyair Prancis pada pertengahan akhir abad

19 yang menunjukkan sifat puisi-puisi yang mengandung nilai keilmuan.

Puisi pernasian diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan

dan bukan didasari oleh inspirasi karena adanya mood dalam jiwa penyair.

11

Page 15: MAKALAH APRESIASI PUISI

Puisi-puisi yang ditulis oleh ilmuwan yang kebetulan mampu menulis

puisi, kebanyakan adalah puisi pernasian. Puisi-puisi Rendra dalam “Potret

Pembangunan” dalam puisi yang banyak berlatar belakang teori ekonomi

dan sosiologi dapat diklasifikasikan sebagai puisi pernasian. Demikian

juga puisi-puisi Dr. Ir. Jujun S. Suriasumantri yang sarat dengan

pertimbangan keilmuan.

Puisi Inspiratif diciptakan berdasarkan mood atau passion. Penyair

benar-benar masuk ke dalam suasana yang hendak dilukiskan. Suasana

batin penyair benar-benar terlibat kedalam puisi itu. Dengan mood, puisi

yang diciptakan akan memiliki tenaga gaib, sekali baca habis. Pembaca

memerlukan waktu cukup untuk menafsirkan . puisi prosaic seperti karya

penyair-penyair tahun 1970-an dibawah ini, termasuk puisi yang

menggunakan bahasa pernassioan.

Karena Jajang

Tuhan

Saya minta duit

Buat beli sugus

Karena Jajang

Lagi doyan sugus

8. Stansa

Jenis puisi yang bernama stanza kita jumpai dalam Empat Kumpulan

Sajak karya Rendra. Stanza artinya puisi yang tediri atas 8 baris. Stanza

berbeda dengan oktaf karena oktaf dapat terdiri atas 16 atau 24 baris.

Aturan pembarisan dalam oktaf adalah 8 baris untuk tiap bait, sedangkan

dalam setanza seluruh puisi itu hanya terdiri atas 8 baris. Berikut ini

dikutip contoh stanza yang ditulis sekitar tahun 1969.

12

Page 16: MAKALAH APRESIASI PUISI

Malam kelabu

Ada angina mnerpa jendela

Ada langit berwarna kelabu

Hujan titik satu-Saturday menatap cakrawala malam jauh

Masih adakah kuncup-kuncup mekar

Atau semua telah layu

Kelu dalam seribu janji

Kelam dalam penantian.

(Herwa, 1969)

9. Puisi Demonstrasi dan Pamflet

Puisi demonstrasi menyaran pada puisi-puisi Taufiq Ismail dan mereka

yang oleh Jassin disebut angkatan 66. puisi ini melukiskan dan merupakan

hasil refleksi demonstrasi para maha siswa dan pelajar sekitar tahun 1966.

Menurut subagio Sastrowardoyo, puisi-puisi demonstrasi 1966 bersifat ke-

kita-an, artinya melukiskan perasaan kelompok, bukan perasaan individu.

Puisi-puisi mereka adalah endapan dari pengalaman fisik, mental, dan

emosional selama penyair terlibat dalam demonstrasi 1966. gaya paradoks

dan ironi banyak kita jumpai. Sementara itu, kata-kata yang membakar

semangat kelompok banyak dipergunakan, seperti kebenaran,

kamanusiaan, tirani, kebatilan, dan sebagainya. Di bawah ini dikemukakan

salah satu contoh.

Mimbar

Dari mimbar ini telah dibicarakan

Pikiran-pikiran dunia

Suara-suara kebebasan

Tanpa ketakutan

Dari mimbar ini diputar lagi

Sejarah kemanusiaan

13

Page 17: MAKALAH APRESIASI PUISI

Pengembangan teknologi

Tanpa ketakutan

Di kampus ini

Telah dipahatkan

Kemerdekaan

Segala despot dan tirani

Tidak bisa dirobohkan

Mimbar kami

(Taufiq Ismail, 1966)

Seperti halnya puisi pamflet, puisi-puisi demonstrasi merupakan

ungkapan sepihak, sehingga kebenaran sulit ditrima secara obyektif. Pihak

yang dibela diberikan tempat dan kedudukan yang terhormat dan serba

benar, sedang pihak yang dikritik dilukiskan berada dalam posisi yang

kurang simpatik.

Puisi pamflet juga mengungkapkan protes social. Disebut puisi

pamflet karena bahasanya adalah bahasa pamflet. Kata-katanya

mengungkapkan rasa tidak puaas kepada keadaan. Munculnya kata-kata

yang berisi protes secara spontan tanpa proses pemikiran atau perenungan

yang mendalam. Istilah-istilah gagah membela kelompoknya disertai

dengan istilah tidak simpatik yang memojokkan pihak yang dikritik.

Seperti halnya puisi demonstrasi, bahasa pusi pamflet juga bersifat

prosaic.

Rendra adalah tokoh puisi pamflet. Didepan telah diberikan salah

satu contoh puisi pamflet Rendra yang berjudul "Sajak Burung Kondor".

Kata-kata cukong, dan kondom dinyatakan bersam dengan kata-kata

penderitaan, kelaparan, dan kesengsaraan rakyat kecil yang dibela. Dalam

pusi-puisi pamflet banyak kita jumpai kata-kata tabu yang diungkapkan

penyair untuk menunjukkan kedongkolan hati penyair kepada pihak yang

14

Page 18: MAKALAH APRESIASI PUISI

dikritik atau terhadap keadaan yang tidak memuaskan dirinya.

Puisi pamflet Rendra kehilangan makna konotatif, suatu kehebatan Rendra

dalam menciptakan puisi pada tahun 50-an. Kata-kata kasar, ungkapan-

ungkapan langsung ke sasaran, dan hiperbola yang bertujuan memojokkan

pihak yang dikritik banyak kita jumpai dalam puisi-puisi pamflet Rendra.

Puisi-puisi pamflet Rendra ini mengingatkan kita akan puisi-puisi Jerman

pada awal industrialisasi di sana. Puisi-puisi pamflet Rendra kebetulan

merupakan reaksi terhadap industrialisasi yang berkembang pesat sekitar

tahun 1974 (seperti halnya puisi pamflet Jerman). Berikut ini dikutip salah

satu puisi pamflet Rendra

Menghirup sebatang lisong,

Melihat Indonesia Raya,

Mendengar 130 juta rakyat,

Dan di langit

Dua tiga cukong mengangkang,

Berak diatas mereka

………………………………….

Delapan juta kanak-kanak

Menghadapi satu jalan panjang,

Tanpa pilihan,

Tanpa pohonan

Tanpa dangau persinggahan,

Tanpa ada bayangan ujungnya

…………………………………..

Menghisap udara

Yang disemprot deodorant,

Aku melihat sarjana-sarjana menganggur

Berpeluh di jalan raya;

Aku melihat wanita bunting

Antri uang pensiun

15

Page 19: MAKALAH APRESIASI PUISI

Dan di langit:

Para teknokrat berkata :

Bahwa bangsa kita adalah malas

Bahwa bangsa mesti dibangun

Mesti di up-grade,

Disesuaikan dengan teknologi yang diimport.

……………………………………………………

Bunga-bunga bangsa tahun depan

Berkunang-kunang pandang matanya,

Di bawah iklan berlampu neon.

Berjuta-juta harapan ibu dan bapak

Menjadai gembalau suara kacau,

Menjadi karang di bawah muka samudra.

Kita mesti berhenti membeli rumus-rumus asing.

Diktat-diktat hanya boleh memberi metode

Tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.

Kita mesti keluar ke jalan raya,

Keluar ke desa-desa,

Mencatat sendiri semua gejala,

Dan menghayati persoalan yang nyata.

Inilah sajakku

Pamflet masa darurat,

Apakah arti kesenian,

Bila terpisah dari derita lingkungan.

Apakah artinya berpikir,

Bila terpisah dari masalah kehidupan.

10. Alegori

Puisi sering-sering mengungkapakan cerita yang isinya dimaksudkan

untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama. Jenis alegori

yang terkenal adalah parable yang juga disebut dongeng perumpamaan.

16

Page 20: MAKALAH APRESIASI PUISI

Dalam kitab suci banyak kita jumpai dongeng-dongeng perumpamaan

yang maknanya dapat kita cari dibalik yang tersurat. Puisi "Teratai" karya

Sanusi Pane boleh dikatakn sebagai puisi alegori, karena kisah bunga

teratai itu digunakan untuk mengisahkan tokoh pendidikan. Kisah tokoh

pendidikan yang dilukiskan sebagai teratai itu digunakan untuk memberi

nasihat kepada generasi muda agar mencontoh teladan 'teratai' itu. Cerita

berbingkai seperti Panca Tantra, 1001 Malam, Bayan Budiman dan

Hikayat Bachtiar juga dapat diklasifikasikan sebagai parable.

D. Pemahaman hakekat puisi

Hakikat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti inti sari atau dasar, atau

kenyataan yang sebenarnya. Sedangkan pengertian puisi dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia berarti ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,

matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Itu jika kita lihat pengertian dari

setiap kata pada hakikat puisi. Selanjutnya, Pradopo menyatakan bahwa

hakikat puisi bukan terletak pada bentuk formulanya meskipun bentuk

formula itu penting. Hakikat puisi adalah apa yang menyebabkan puisi itu

disebut puisi. Puisi baru (modern) tidak terikat pada bentuk formal, tetapi

disebut puisi juga. Hal ini disebabkan di dalam puisi modern terkandung

hakikat puisi ini, yang tidak berupa sajak (parsamaan bunyi), jumlah baris,

ataupun jumlah kata pada tiap barisnya.

Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk mengerti puisi itu sebagai

hakikat puisi, diantaranya:

a. Fungsi estetik

Puisi adalah karya seni sastra. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra.

Rane Wellek dan Warren mengemukakan bahwa paling baik kita memandang

kesusastraan sebagai karya yang di dalamnya fungsi estetikanya dominan,

yaitu fungsi seninya yang berkuasa. Tanpa fungsi seni itu karya kebahasaan

tidak dapat disebut karya (seni) sastra. Jadi pada akhirnya dalam penulisan

puisi tidak sampai berkutat dan terikat pada pengertian puisi sajam melainkan

pada fungsi puisi sebagai puisi hati.

17

Page 21: MAKALAH APRESIASI PUISI

b. Kepadatan

Membuat puisi merupakan aktivitas pemadatan. Dalam puisi tidak sama

peristiwa itu diceritakan. Yang dikemukakan dalam puisi hanyalah inti

masalah, peristiwa, atau inti cerita. Yang dikemukakam dalam puisi adalah

esensi sesuatu, hakikat. Jadi puisi itu merupakan ekspresi esensi. Karena puisi

mampat dan padat, maka penyair memilih kata dengan akurat. Untuk

pemadatan ini, kadang-kadang kata-kata yang hanya di ambil inti dasarnya.

Imbuhan, awalan, dan akhiran sering dihilangkan.

c. Ekspresi yang tidak langsung

Puisi itu sepanjang zaman selalu berubah. Dikemukakan oleh Riffateree

bahwa sepanjang waktu, dari waktu ke waktu, puisi itu selalu berubah.

Perubahan ini disebabkan oleh evolusi selera dan perubahan konsep estetik,

dan hakikat puisi adalah jujur. Itu berarti menceritakan apa yang dialami,

sedangkan apa yang dialami setiap orang dari masa ke masa, meskipun intinya

sama yaitu manusia dan kemanusiaan namun cara pandanglah yang akhirnya

mempengaruhi proses penulisan. Akan tetapi, satu hal yang tidak berubah

yaitu mengucapkan sesuatu secara tidak langsung. Ucapan tidak langsung itu

jalan menyatakan suatu hal dengan arti yang lain. Ketidaklangsungan ekspresi

ini disebabkan oleh tiga hal, yaitu

penggantian arti (displacing of meaning),

penyimpangan atau pemencongan arti (distorting of meaning), dan

Penciptaan arti (crating of meaning). Hal ini pulalah yang sering kali

terciptanya citraan atau pengimajian dalam puisi.

E. Pemhaman metode puisi

Dalam bahasa Inggris kata puisi ini adalah poetry yang erat  hubungannya

dengan kata poet yang berarti mencipta atau orang yang mencipta melalui

imajinasinya, dan kata poem. Salah satu maksud utama puisi pada umumnya

adalah “not to speak but to sing” yang artinya bukan berbicara tetapi

berdendang/bernyanyi. Menurut ahli Watts diantara puisi adalah ekspresi yang

18

Page 22: MAKALAH APRESIASI PUISI

konkrit dan yang bersifat artistk  dari pikiran manusia dalam bahasa emosional

dan berirama, sedangkan menurut Lescelles Abercrombie puisi adalah

ekspresi dari pengalaman yang bersifat imajinatif/khayalan.

Hahekat Puisi

Seorang kritikus sastra yang terkenal LA Richard, bahwa puisi mengandung

suatu “makna keseluruhan” yang merupakan perpaduan dari tema (mengenai

inti pokok puisi tsb), perasaan (sikap sang penyair terhadap bahan atau

obyeknya), nada (sikap sang penyair terhadap pembaca /penikmatnya), dan

amanat ( maksud atau tujuan sang penyair). Sehingga dapat kita simpulkan

semua itu disebut dengan hakekat puisi yang bersifat catur tunggal. Dalam

puisi haruslah terdapat “subject matter” untuk dikemukakan atau ditonjolkan

antara lain yaitu : falsafah hidup, lingkungan, agama, pekerjaan, dan

pendidikan sang penyair.

Lahirnya Sebuah Puisi

Dalam penciptaan puisi ini Stephen Spender mengemukakan suatu pendapat

tentang unsur-unsur yang diperlukan dalam menciptakan sebuah puisi.

Pendapatnya tersebut ditulis dalam makalahnya “The Making of a Poem” yang

mula-mula dimuat dalam “Partisan Review.” Isinya antara lain :

1. Konsentrasi (terdiri atas konsentrasi langsung yang sempurna, dan

konsentrasi lamban yang disempurnakan secara lambat).

2. Inspirasi (ilham dan bisikan).

3. Kenangan (memory).

4. Keyakinan (faith)

5. Lagu (song).

Hakikat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti inti sari atau dasar,

atau kenyataan yang sebenarnya. Sedangkan pengertian puisi dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ragam sastra yang bahasanya

terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Itu jika

19

Page 23: MAKALAH APRESIASI PUISI

kita lihat pengertian dari setiap kata pada hakikat puisi. Selanjutnya,

Pradopo menyatakan bahwa hakikat puisi bukan terletak pada bentuk

formulanya meskipun bentuk formula itu penting. Hakikat puisi adalah apa

yang menyebabkan puisi itu disebut puisi. Puisi baru (modern) tidak

terikat pada bentuk formal, tetapi disebut puisi juga. Hal ini disebabkan di

dalam puisi modern

20

Page 24: MAKALAH APRESIASI PUISI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang

artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah

poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam

Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang

berarti membuat atau mencipta.

2. Membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi

kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan

memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya

puisi.

3. Teknik Pembacaan Puisi.

Interpretasi (penafsiran/pemahaman makna puisi)

Vocal

Diksi

Tempo

Dinamika

Modulasi

Intonasi

Jeda

Pernafasan.

Penampilan

Gerak

Komunikasi

Ekspresi

Konsentrasi

21

Page 25: MAKALAH APRESIASI PUISI

B. Saran

1. Hendaknya pihak sekolah memberikan bimbingan (kurikulum) kepada

siswa yang memiliki potensial di bidang fisika instrument.

2. Hendaknya pihak sekolah mengadakan lomba karya tulis ilmih, agar para

penuis puisi akan lebih kompetitif.

DAFTAR PUSTAKA

http://definisi.net/story.php?title=puisi

http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/27/puisi-pengertian-dan-unsur-

unsurnya/

http://duniapuisi.110mb.com/jenis-jenis%20puisi.htm

http://www.kapasitor.net/community/post/2920

22

Page 26: MAKALAH APRESIASI PUISI

http://duniapuisi.110mb.com/teknik%20pembuatan%20puisi.htm

http://duniapuisi.110mb.com/teknik%20pembacaan%20puisi.htm

23