dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

Upload: asbi-adi-nugraha

Post on 14-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DUNIA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGIMelalui Blog ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang mungkin akan berguna untuk para pengunjung blog ini :) Facebook Twitter Google+ Tumblr Recent Home About DownloadNo Label!Top of FormBottom of FormHome Unlabelled Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa IndonesiaRaka Dwi Aprianon02.26No Comment

PENGARUH BAHASA ASING TERHADAPBUDAYA BERBAHASA INDONESIA(Penggunaaan Bahasa Asing sebagai Bahasa Serapan)MAKALAHDisusun Untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

Raka Dwi Aprian1205990

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTERFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DANILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIABANDUNG2013ABSTRAK

Makalah iniberjudul Pengaruh Bahasa Asing terhadap budaya berbahasa Indonesiadiklasifikasikanberdasarkan sebab terjadinya variasi penggunaan bahasa asing , dan pengaruh Bahasa asing terhadap kosakata Bahasa Indonesia.

Tujuan penulisan dan penyusunan iniadalah untuk memaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu budaya masyarakat di Indonesia.

Salah satu fungsi penggunaan bahasa asing pada zaman sekarang ini adalah bahasa asing tersebut dijadikan sebagai bahasa gaul yang terkadang sering disisipkan dalam setiap percakapan anak-anak,pemuda, bahkan orang dewasa. Tidak terlepas dari fungsinya, bahasa asing juga dituntuk untuk dikuasai di era globalisasi seperti ini.

Kata kunci:bahasa asing, budaya, kosakata, globalisasi.

KATA PENGANTAR

Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kita junjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, Tauladan sejati sampai akhir zaman, sehinggapenulis atau penyusun dapat menyelesaikan makalahyang berjudulPENGARUH BAHASA ASING TERHADAP BUDAYA BERBAHASA INDONESIAdengan baik dan lancer tanpa hambatan yang sedikit memberatkan dalam proses pembuatannya.

Terselesaikannya penulisanatau penyusunan makalahini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1.Buku Pendidikan Bahasa Indonesia.2.Orang tua yang sangat saya cintai.3.Google sebagai sumber pencarian data untuk makalah ini.4.Dan Bapak Firman Aziz S.Pd. , M.Pd

Walaupun makalah ini masih belum sempurna, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai motivasi pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Bandung,15April 2013

Raka Dwi Aprian

BAB IPENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada jaman sekarang memang sulit kalau kita hanya menguasai satu bahasa saja, karna pada jaman globalisasi seperti sekarang ini kita wajib menguasai bahasa lain selain bahasa indonesia untuk berkomunikasi dengan bangsa lain, akan tetapi kita harus bisa melestarikan bahasa indonesia sebagai bahasa utama kita, bahasa yang harus sering dipakai dalam pergaulan kita. Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pokok kita.

Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif ataupun negatif. Dalam konsep agama Hindu dikenal dengan adanya hukum rwa bhineda (hal yang berlawanan), hal tersebut pasti terjadi pada semua kasus.Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh.

1.2.Rumusan Masalah

Permasalahan-permasalahantimbuladalah sebagai berikut :1.Bercampurnya kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa asing2.Hampir tergesernya bahasa Indonesia oleh bahasa asing.3.Berkurangnyaminat masyarakat untuk mempelajari bahasa Indonesia.

1.3.Tujuan Penulisan Makalah

Untukmemaparkan permasalahan dan penyebab terjadinya penggunaan bahasa asing yang sekarang menjadi salah satu budaya masyarakat di Indonesia.

1.4.Manfaat Penulisan Makalah

Makalah inidiharapkan dapat member manfaat bagi pembaca sebagai suatu referensi untuk mengertahui pengaruh dari bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang sekarang sudah menjadi budaya masyarakat di Indonesisa.

BABIILANDASAN TEORITIS

2.1Penyebab Terjadinya Penggunaan Bahasa Asing di Indonesia

A.Interferensi

Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih menjadi proporsi utama dalam komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa daerah.

Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa, misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.

Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih pull untuk dorong dan push untuk tarik, serta welcome untuk selamat datang.

Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.

A.Integrasi

Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.

B.Alih Kode

Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.

Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (entah bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa atau bahasa lain) (Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69). Di antara ke dua gejala bahasa

itu, baik alih kode maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode. Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur bahasa daerah. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah tercampur unsur-unsur bahasa Indonesia. Dalam kalangan orang terpelajar seringkali bahasa Indonesia dicampur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.

2.1.1Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa Asing

Kedudukan Bahasa Indonesia yang paling utama adalah sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal tersebut telah tercantum dalam Sumpah Pemudia, yang berarti bahwa Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional serta yang kedua sebagai Bahasa Negara.

A.Sebagai Bahasa NasionalDalam konteks sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:1. Sebagai lambang kebanggan kebangsaan,2. Sebagai lambang identitas nasional,3. Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,4. Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.B.Sebagai Bahasa NegaraSelain sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:1. Bahasa resmi kenegaraan.2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua.Mustafadalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak.Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.Bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Jepang dan bahasa lainnya kecuali bahasa Indonesia dan bahasa daerah berkedudukan sebagai bahasa asing.Kedudukan ini berdasarkan atas kenyataan bahwa bahasa asing tertentu itu diajarkan di lembaga pendidikan pada tingkat tertentu, dan di dalam kedudukan demikian,bahasa-bahasa asing itu tidak bersaing dengan bahasa Indonesia baik sebagai bahasa Nasional maupun bahasa Negara, serta dengan bahasa-bahasa daerah baik sebagai lambang nilai sosial budaya maupun sebagai alat perhubungan masyarakat daerah. Oleh sebab itu bahasa asing berkedudukan sebagai bahasa ke tiga, dibawah bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa daerah di masing-masing wilayah Nusantara.

BABIIIFUNGSI DAN PENGARUH BAHASA ASING

3.1Fungsi Bahasa Asing sebagai Kata Serapan

Fungsi bahasa asing sebagai kata serapan adalah dimana bahasa asing tersebut berguna menjadi sebuah kata serapan yang ada didalam bahasa indonesia.Kata Serapanmerupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 golongan besar.Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.Kedua, kata serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya, berdasarkan referensi penulis,yang pertama adalahbahasa Belanda. Hal ini terutama disebabkan lamanya masa penjajahan oleh bangsa Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari.Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda :o advokat (advocaat),o brankas (brandkast),o demokrasi (demokratie),o eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.Setelah bahasa Belanda, yang menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya adalahbahasa Inggris.Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris :o aktor (actor),o aktris (actress),o bisnis (business),o departemen (department), dan lain-lain.

3.2Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Kosakata Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.3.2.1Cara Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa IndonesiaAda dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.Pertamaadalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.Carakeduaadalah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.Contoh :Canteen (inggris)Kantiin (ucapan)Kantin (indonesia)Check (inggris)Cek (ucapan)Cek (Indonesia)

3.2.2Fungsi Bahasa AsingDalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa seperti bahasa Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Walaupun pada kenyataanya sebagian bahasa asing tersebut diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu.Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Arab yang merupakan salah satu bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi dan juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan peradabannya. Adapun fungsi bahasa asing yang lainnya ialah:1.Alat penghubung antar bangsa2.Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern3.Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional

BABIVSIMPULANPenggunaan bahasa asing di Indonesia sudah tidak aneh lagi. Bahkan sekarang bahasa asing hampir menjadi budaya di masyarakat Indonesia. Tetapi, seiring berkembangnya zaman, bahasa asing menjadi sebuah tuntutan dalam era globalisasi seperti sekarang ini, tidak terlepas dari fungsinya sebagai alat penghubung antar bangsa, sebagai alat pemanfaatan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan bahasa Indonesian menjadi bahasa modern. Bahasa asing memberikan dampak positif bagi penggunanya, tapi itu tidak menutup kemungkinan bahasa asing juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia salah satu dampak negatif nya yaitu mulai berkurangnya kesadaran Masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan mendalami bahasa ibu (bahasa Indonesia) sebagai bahasa yang wajib untuk di pahami.

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Denny (2012).Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia[online].Terseda :http://dennyug34.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam.html

Ibrahim, Ahmad (2012).Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa[online]. Tersedia :http://ahmadibrahim12.blogspot.com/2012/10/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-bahasa.html

Sutomo, Yohanes Gregorius Rascal Silvent (2012).Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia[online].Tersedia :http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam-bahasa.html

Khotimah, Khusnul dan Thalib, Ariyanty (2012).Kedudukan dan Fungsi Bahasa Daerah dan Bahasa Asing[online].Tersedia :http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/khusnul-khatimah.html

Ari (2012).Makalah Kedudukan dan Peran Bahasa Asing[online].Tersedia :http://cilatutz.blogspot.com/2011/10/makalah-kedudukan-dan-peran-bahasa.html

Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia[online].Tersedia :http://www.beritaterhangat.net/2013/01/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html

P.10PENGARUH BAHASA ASING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIAPENGARUH BAHASA ASING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIARatings:0|Views:526|Likes:0Dipublikasikan olehRizky CpmakalahLihat Lainnya1.2.Tujuanuntuk mengetahui pengaruh penggunaan bahasa inggris terhadap bahasa Indonesia ataubahasa daerah.untuk mengetahui dampak positif dan negative penggunaan bahasa inggris terhadap bangsadalam berbahasa Indonesia.untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mempertahankan bahasa Indonesia.1.3.SasaranKedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebutberbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasayang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkunganmasyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secaraumum dalam interaksi sosial.Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarangdigunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjaditantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasapengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus denganvolume, frekuensi danpenggunaannya dalamkehidupan sehari-hari.Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapatberbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange(bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidakdigunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal inimenyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagaipendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhiperkembangan bahasa ibu.Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika anak dikenalkanpada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika dikenalkan pada usia pra sekolahsetelah bahasa ibu sudah sering digunakan. Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika bahasa keduadikenalkan sebelum bahasa pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama perkembangannyaakan lambat dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa bahasakedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudahdikuasai.Berbagai pendapat tersebut menjadi permasalahan tersendiri mengenai pembelajaran anakusia dini yang menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa Inggris sebagai bahasa asing diIndonesia. Perlu pengembangan program yang mapan dan berkesinambungan untuk menciptakansuatau program yang memang efektif untuk diterapkan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) di Indonesia, mengingat kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri sebagai first foreignlanguage.BABIIPEMBAHASANPada masa sekarang ini, bahasa inggris sepertinya sangat diminati oleh masyarakat,bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Karena saat ini adalah masaglobalisasi, dan bahasa inggris adalah bahasayang digunakan dalam bahasa internasional.Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasaNegara dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yangsudah sedikit dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalamNegara kita. Kalau tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikankemerdekaankita.Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan dinegaranya sendiri, di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasaIndonesia dan mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang,Arab, Perancis atau Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awalperkembangan bahasa Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangatmenjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalahbahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaranbahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan.Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untukmencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan jugapada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasadaerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikitgambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebihdiutamakan.Namun ada juga pendapat lain dari responden, yaitu bahasa inggris tidak berpengaruhapa-apa dalam bahasa Indonesia, karena bahasa inggris memang bahasa internasional,menggunakan bahasa inggris sepertimemang sudah tuntutan perkembangan jaman saat ini.Segala sesuatu pasti menimbulkan dampak positif dannegative, tidak terkecuali denganjudulyangpenulisangkatyaitupengaruhbahasainggristerhadapsikapnasionalismeberbahasa Indonesia. Dari penyebaran angket, penulis dapat mengetahui dampak positif dannegative,dari keterangan penulis telah menganalisis seperti dibawah ini:1.Dampak positif:Dapat mengikuti perkembangan di duniaKarena bahasa inggris adalah bahasa internasioanal, maka kita dapat lebih mudahmengikuti perlembangan di dunia dengan dapatmenggunakan bahasa inggris.

Perkembangan bahasa Indonesia yang akan mengikuti saluran perdangan internasioanalmenjadi lancar.2.Dampak negativeMenggeser bahasa Indonesia jikaorang-orang lebih mengutamakan bahasa inggrisSaat ini masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa inggris, terlebih lagi parapelajar lebih banyak ikut kursus bahasa inggris inggris dari pada bahasa Indonesia, makadengan demikian bahasa Indonesia lama-kelamaan akan tergeser oleh bahasa inggris.Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa inggris, maka secara langsunguataupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap bahasa Indonesia/ bahasa daerah sedikitdemi sedikit akan berkurang. Ada beberapa cara supaya sikap nasonalisme berbahasaIndonesia tidak berkurangdari masyarakat Indonesia, dan para responden telah memberikanpendapatnya seperti yang ada dibawah ini,a.Tambahan untuk pelajaran bahasa indonesiaTambahan pelajaran untuk pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah akanmembuat para siswa lebih dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu siswajuga lebih dapat menguasai bahasa Indonesia.b.Pelajaran bahasa daerah dihidupkan kembaliPada saat ini, di sekolah-sekolah SMP DAN SMA sudah jarang sekali kita temuipelajaran bahasa daerah, atau mungkin juga sudah tidak ada pelajaran bahadsa daerah. Bahasadaerah sekarang hanya dipergunakan di Sekolah Dasar, itupuntidak semua Sekolah Dasaradamata pelajaran bahasa daerah. Sehingga bahasa daerah sudah banyak digunakan.c.Lebih mengutamakan bahasa Indonesia dari padabahasa inggris.Masyarakat lebih mengutamakan bahasa Indonesia, lebih dapat menguasai bahasapemersatu bangsa Indonesia, sebelum kita belajar bahasa asing, bahasa inggris. Sehinggabahasa Indonesia tetap menjadi yang no 1, yang utama bagi bangsa indonesiad.Lebih dapat mencintai bahasaIndonesia/bahasa daerahBahasa Indonesia adalah bahasa yang telah diciptakan oleh para putra bangsa, dantelah disepakati oleh para pahlawan-pahlawan indonesia. Bangsa Indonesia harus lebihmencintai dan menghargai bahasa Indonesia. Walaupun belajar bahasaasing, namun nilai-nilaibudaya bahasa Indonesia/bahasa daerah tidak bolehditinggalkan

BABIIIKESIMPULANKedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama.Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwabahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasatersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalahbahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. KedudukanBahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggrisdalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagilembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar BahasaInggris karena pemerolehan bahasa asing bagianak berbanding lurus dengan volume, frekuensidan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok tertentu yangmembedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya didunia ini,baik bahasa asing maupun bahasadaerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah0kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan manabahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciriumum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri umumdan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lainsebagai berikut.Dengan berlakunya Undang-undang Dasar 1945, bertambahpula kedudukan bahasaIndonesia, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasanegara, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan,baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen, undang-undang, peraturan-peraturan, dansurat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan instansi kenegaraan lainnya ditulisdalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasaIndonesia. Hanya dalam kondisi tertentu saja,demi komunikasi internasional (antarbangsa danantarnegara), kadang-kadang pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing,terutama bahasa Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan denganupacara dan peristiwakenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Untukmelaksanakanfungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Penguasaanbahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan dalam pengembanganketenagaan, baik dalam penerimaan karyawan atau pagawai baru, kenaikan pangkat, maupunpemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus diperjelas dalampelaksanaannya sehinggadapat menambah kewibawaan bahasaIndonesia.

RSS Home About Catatan Redaksi Tips & Trik Penulisan di WartawargaPENGARUH BAHASA ASING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIAApril 3rd, 2011 RelatedFiled UnderBAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSetiap negara mempunyai media komunikasi yang mana dapat meperlancar suatu hubungan antar individu. Alat komunikasi ini kita sebut bahasa.Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.Bahasa Indonesia merupakan media komunikasi yang digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berbhasa antar daerah. Bahasa Indonesia juga bisa disebut sebagai jati diri bangsa Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia sudah dikenal dari anak-anak hingga dewasa karena merupakan suatu media yang menasional.Keadaan ini sungguh memprihatinkan. Jika generasi penerus masa depan bangsa Indonesia sudah tidak bisa menghargai bahasa sendiri maka bahasa Indonesia tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai bahasa Nasional.Sudah saatnya pemerintah bertindak dalam menyelamatkan bahasa Indonesia dari keterpinggiran. Setidaknya penyelamatan ini dimulai dari pemerinta uang mengeluarkan kebijakan agar Bahasa Indonesia tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun terdapat sekolah yang di anggap memenuhi standart internasional. Tidak hanya pemerintah tetapi masyarakat yang berpendidikan harus membantu dalam menyelamatkan bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga Bangsa Indonesia bisa maju dengan tetap menghargai bahasa sendiri.B. RUMUSAN MASALAHBagaimana cara menyamakan kedudukan antara Bahasa Asing dan Bahasa Nasional ?Bagaimana jati diri Bangsa Indonesia yang membedakannya dengan Bangsa lain?Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?C. TUJUAN1. Untuk mengetahui cara menyamakan kedudukan Bahasa asing dengan Bahasa nasional2. Untuk mengetahui jati diri Bangsa Indonesia3. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam perkembangannya saat iniBAB IIPEMBAHASANA. Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa AsingKedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika anak dikenalkan pada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika dikenalkan pada usia pra sekolah setelah bahasa ibu sudah sering digunakan. Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama perkembangannya akan lambat dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa bahasa kedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudah dikuasai.Berbagai pendapat tersebut menjadi permasalahan tersendiri mengenai pembelajaran anak usia dini yang menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia. Perlu pengembangan program yang mapan dan berkesinambungan untuk menciptakan suatau program yang memang efektif untuk diterapkan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia, mengingat kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri sebagai first foreign language.Jati Diri Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah0kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut.a. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin. Kalau kita ingin menyatakan jenis kelamin, cukup diberikan kata ketarngan penunjuk jenis kelamin, misalnya:- Untuk manusia dipergunakan kata laki-laki atau pria dan perempuan atau wanita.- Untuk hewan dipergunakan kata jantan dan betina.Dalam bahasa asing (misalnya bahasa Ingris, bahasa Arab, dan bahasa Sanskerta) untuk menyatakan jenis kelamin digunakan dengan cara perubahan bentuk.Contoh:Bahasa Inggris : lion lioness, host hostess, steward -stewardness.Bahasa Arab : muslimi muslimat, mukminin mukminat, hadirin hadiratBahasa Sanskerta : siswa siswi, putera puteri, dewa dewi. .Dari ketiga bahasa tersebut yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah beberapa kata yang berasal dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta; sedangkan perubahan bentuk dalam bahasa Inggris tidak pernah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Penyerapan dari bahasa Arab dan bahasa Sanskerta pun dilakukan secara leksikal, bukan sistem perubahannya. Dengan demikian, dalam bahasa Arab, selain kata muslim, diserap juga kata muslimin dan muslimat; selain mukmin, diserap juga kata mukminin dan mukminat; selain hadir (yang bermakna datang, bukan orang yang datang), diserap juga kata hadirin dan hadirat. Dalam bahasa Sanskerta, selain dewa, diserap juga dewi; selain siswa diserap juga siswi. Karena sistem perubahan bentuk dari kedua bahasa tersebut tidak diserap ke dalam bahasa Indonesia, maJati Diri Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.Dalam era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemngkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yan berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.Seiap warga negara Indonesia, sebagai warga masyarakat, pada dasarnya adalah pembina bahasa Indonesia. Hal ini tidak berlebihan karena tujuan utama pembinaan bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap positif ini dapat dilakukan dengan (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap kebanggaan berbahasa Indonesia. Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia teruangkap jika bangsa Indonesia lebih suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Sikap kebanggan berbahasa Indonesia terungkap melalui kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit secara cermat dan dapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-halusnya. Yang perlu dipahami adalah sikap positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa Indonesia tidak mungkin menuntut kemurnian bahasa Indonesia (sebagaimana aliran purisme) dan menutup diri dari saling pengaruh dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang positif dan mana pengaruh yang negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Sikap positif seperti inilah yang bisa menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa bahasa Indonesia itu tidak ada bedanya dengan bahasa asing lain. Masing-masing bahasa mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Sikap positif terhadap bahasa Indonesia memberikan sumbangan yang signifikan bagi terciptanya disiplin berbahasa Indonesia. Selanjutnya, disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi pergaulan antarbangsa dan era globalisasi ini.Di samping itu, disiplin berbahasa nasional juga menunjukkan rasa cinta kepada bahasa, tanah air, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap warga negara Indonesia mesti bangga mempunyai bahasa Indonesia dan lalu menggunakannya dengan baik dan benar. Rasa kebanggaan ini pulalah yang dapat menimbulkan rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air yang mendalam. Setiap warga negara yang baik mesti malu apabila tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sikap pemakai bahasa Indonesia demikian ini merupakan sikap yang positif, baik, dan terpuji. Sebaliknya, apabila yang muncul adalah sikap yang negatif, tidak baik, dan tidak terpuji, akan berdampak pada pemakaian bahasa Indonesia yang kurang terbina dengan baik. Mereka menggunakan bahasa Indonesia asal orang mengerti. Muncullah pemakaian bahasa Indonesia sejenis bahasa prokem, bahasa plesetan, dan bahasa jenis lain yang tidak mendukung perkembangan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.Mereka tidak lagi memperdulikan pembinaan bahasa Indonesia. Padalah, pemakai bahasa Indonesia mengenal ungkapan Bahasa menunjukkan bangsa, yang membaw pengertian bahwa bahasa yang digunakan akan menunjukkan jalan pikiran si pemakai bahasa itu. Apabila pemakai bahasa kurang berdisiplin dalam berbahasa, berarti pemakai bahasa itu pun kurang berdisiplin dalam berpikir. Akibat lebih lanjut bisa diduga bahwa sikap pemakai bahasa itu dalam kehidupan sehari-hari pun akan kurang berdisiplin. Padahal, kedisiplinan itu sangat diperlukan pada era globalisasi ini. Lebih jauh, apabila bangsa Indonesia tidak berdisiplin dalam segala segi kehidupan akan mengakibatkan kekacauan cara berpikir dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Apabila hal ini terjadi, kemajuan bangsa Indonesia pasti terhambat dan akan kalah bersaing dengan bangsa lain.Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Jati diri bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana, Tatabahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan tidak rumit. Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa Indonesia. Setiap bangsa asing yang mempelajari bahasa Indonesia dapat menguasai dalam waktu yang cukup singkat. Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa Indonesia di tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah membuktikan diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini. Bahkan, bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing seperti Australia, Belanda, Jepanh, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan.ka tidaklah mungkin kita menyatakan kuda betina dengan bentuk kudi atau kudarat; domba betina dengan bentuk kata dombi atau dombarat. Untuk menyatakan jenis kelamin tersebut dalam bahasa Indonesia, cukup dengan penambahan jantan atau betina, yaitu kuda jantan, kuda betina, domba jantan, domba betina. Oleh karena itu, kaidah yang berlaku dalam bahasa Arab dan bahasa Sanskerta, dan juga bahasa Inggris tidan bisa diterapkan ke dalam kaidah bahasa Indonesia. Kalau dipaksakan, tentu struktur bahasa Indonesia akan rusak, yang berarti jati diri bahasa Indonesia akan terganggu.b. Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak. Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Sistem ini pulalah yang membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa sing lainnya, misalnya bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa lain. Untuk menyatakan jamak, antara lain, mempergunakan kata segala, seluruh, para, semua, sebagian, beberapa, dan kata bilangan dua, tiga, empat, dan seterusnya; misalnya: segala urusan, seluruh tenaga, para siswa, semua persoalan, sebagian pendapat, beberapa anggota, dua teman, tiga pohon, empat mobil.Bentuk boy dan man dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi boys dan men ketika menyatakan jamak, tidak pernah dikenal dalam bahasa Indonesia. Bentuk bukus (jamak dari kata buku), mahasiswas (jamak dari mahasiswa), dan penas (jamak dari pena), misalnya, tidak dikenal dalam bahasa Indonesia karena memang bukan kaidah bahasa Indonesia.c. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu. Kaidah pokok inilah yang juga membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa asing lainnya. Dalam bahasa Inggris,misalnya, kita temukan bentuk kata eat (untuk menyatakan sekarang), eating (untuk menyatakan sedang), dan eaten (untuk menyatakan waktu lampau). Bentukan kata seperti ini tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia. Bentuk kata makan tidak pernah mengalamai perubahan bentuk yang terkait dengan waktu, misalnya menjadi makaning (untuk menyatakan waktu sedang) atau makaned (untuk menyatakan waktu lampau). Untuk menyatakan waktu, cukup ditambah kata-kaa aspek akan, sedang, telah, sudah atau kata keterangan waktu kemarin, seminggu yang lalu, hari ini, tahun ini, besok, besok lusa, bulan depan, dan sebagainya.d. Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasanya mempergunakan hukum D-M (hukum Diterangkan Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang menerangkan (M). Kelompok kata rumah sakit, jam tangan, mobil mewah, baju renang, kamar rias merupakan contoh hukum D-M ini. Oleh karena itu, setiap kelompok kata yang diserap dari bahasa asing harus disesuaikan dengan kaidah ini. Dengan demikian, bentuk-bentuk Garuda Hotel, Bali Plaza, International Tailor, Marah Halim Cup, Jakarta Shopping Center yang tidak sesuai dengan hukum D-M harus disesuaikan menjadi Hotel Garuda, Plaza Bali, Penjahit Internasional, Piala Marah Halim, dan Pusat Perbelanjaan Jakarta. Saya yakin, penyesuaian nama ini tidak akan menurunkan prestise atau derajat perusahaan atau kegiatan tersebut. Sebaliknya, hal inilah yang disebut dengan penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas, baik dan benar.e. Bahasa Indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak dipengaruhi oleh lafal asing dan/atau lafal daerah. Apabila seseorang menggunakan bahasa Indonesia lisan dan lewat lafalnya dapat diduga atau dapat diketahui dari suku mana ia berasal,maka lafal orang itu bukanlah lafal bahasa Indonesia baku. Dengan kata lain, kata-kata bahasa Indonesia harus bebas dari pengaruh lafal asig dan/atau lafal daerah. Kesulitan yang dialami oleh sebagian besar pemakai bahasa Indonesia adalah sampai saat ini belum disusun kamus lafal bahasa Indonesia yang lengkap. Akibatnya, sampai sekarang belum adapatokan yang jelas untuk pelafalan kata peka, teras, perang, sistem, elang. Tetapi, pengucapan semangkin (untuk semakin), mengharapken (untuk mengharapkan), semua (untuk semua), mengapa (untuk mengapa), thenthu (untuk tentu), therima kaseh (untuk terima kasih), mBandung (untuki Bandung), dan nDemak (untuk Demak) bukanlah lafal baku bahasa Indonesia.Kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaSecara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa Indonesia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Keenam kedudukan ini mempunyai fungsi yang berbeda, walaupun dalam praktiknya dapat saja muncul secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul satu atau dua fungsi saja.Bahasa Indonesia dikenal secara luas sejak Soempah Pemoeda, 28 Oktober 1928, yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pada saat itu para pemuda sepakat untuk mengangkat bahasa Melayu-Riau sebagai bahasa Indonesia. Para pemuda melihat bahwa bahasa Indonesialah yang berpotensi dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas ratusan suku vangsa atau etnik. Pengangkatan status ini ternyata bukan hanya isapan jempol. Bahasa Indonesia bisa menjalankan fungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia rasa kesatuan dan persatuan bangsa yang berbagai etnis terpupuk. Kehadiran bahasaIndonesia di tengah-tengah ratusan bahasa daerah tidak menimbulkan sentimen negatif bagi etnis yang menggunakannya. Sebaliknya, justru kehadiran bahasa Indonesia dianggap sebagai pelindung sentimen kedaerahan dan sebagai penengah ego kesukuan.Dalam hubungannya sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang mempunyai latar belakang budaya dan bahasa masing-masing, bahasa Indonesia justru dapat menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini, kepentingan nasional diletakkan jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.Latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi untuk menghambat perhubungan antardaerah antarbudaya. Tetapi, berkat bahasa Indonesia, etnis yang satu bisa berhubungan dengan etnis yang lain sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Setiap orang Indonesia apa pun latar belakang etnisnya dapat bepergian ke pelosok-pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalamn fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah antarbudaya. Semuanya terjadi karena bertambah baiknya sarana perhubungan, bertambah luasnya pemakaian alat perhubungan umum, bertambah banyaknya jumlah perkawinan antarsuku, dan bertambah banyaknya perpindahan pegawai negeri atau karyawan swasta dari daerah satu ke daerah yang lain karena mutasi tugas atau inisiatif sendiri.Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulau dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dapat dijadikan pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia. Rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia ini pun terus dibina dan dijaga oelh bangsa Indonesia. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dijunjung tinggi di samping bendera nasional, Merah Putih, dan lagu nasional bangsa Indonesia, Indonesia Raya. Dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi dengan lambang kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat mewakili identitasnya sendiri apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, yang memang benar-benar tidak diperlukan, misalnya istilah/kata dari bahasa Inggris yang sering diadopsi, padahal istilah.kata tersebut sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.Sejalan dengan fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia telah berhasil pula menjalankan fungsinya sebagai alat pengungkapan perasaan. Kalau beberapa tahun yang lalu masih ada orang yang berpandangan bahwa bahasa Indonesia belum sanggup mengungkapkan nuansa perasaan yang halus, sekarang dapat dilihat kenyataan bahwa seni sastra dan seni drama, baik yang dituliskan maupun yang dilisankan, telah berkembang demikian pesatnya. Hal ini menunjukkan bahwa nuansa perasaan betapa pun halusnya dapat diungkapkan secara jelas dan sempurna dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kenyataan ini tentulah dapat menambah tebalnya rasa kesetiaan kepada bahasa Indonesia dan rasa kebanggaan akan kemampuan bahasa Indonesia.Dengan berlakunya Undang-undang Dasar 1945, bertambah pula kedudukan bahasa Indonesia, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen, undang-undang, peraturan-peraturan, dan surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan instansi kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam kondisi tertentu saja, demi komunikasi internasional (antarbangsa dan antarnegara), kadang-kadang pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan, baik dalam penerimaan karyawan atau pagawai baru, kenaikan pangkat, maupun pemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus diperjelas dalam pelaksanaannya sehingga dapat menambah kewibawaan bahasa Indonesia.Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat perhubungan formal pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal lainnya. Misalnya, surat-menyurat antarinstansi pemerintahan, penataran para pegawai pemerintahan, lokakarya masalah pembangunan nasional, dan surat dari karyawan atau pagawai ke instansi pemerintah. Dengan kata lain, apabila pokok persoalan yang dibicarakan menyangkut masalah nasional dan dalam situasi formal, berkecenderungan menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi, di antara pelaku komunikasi tersebut terdapat jarak sosial yang cukup jauh,misalnya antara bawahan atasan, mahasiswa dosen, kepala dinas bupati atau walikota, kepala desa camat, dan sebagainya.Akibat pencantuman bahasa Indonesia dalam Bab XV, Pasal 36, UUD 1945, bahasa Indonesia pun kemudian berkedudukan sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Di samping sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam hubungannya sebagai bahasa budaya, bahasa Indonesia merupakan satu-satunya alat yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitas sendiri, yang membedakannya dengan kebudayaan daerah. Saat ini bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan semua nilai sosial budaya nasional. Pada situasi inilah bahasa Indonesia telah menjalankan kedudukannya sebagai bahasa budaya. Di samping itu, dalam kedudukannya sebagai bahasa ilmu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuna dan teknologi (iptek) untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebarluasan iptek dan pemanfaatannya kepada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan negara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran atau perkuliahan di lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat umum dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada bahasa-bahasa asing (bahasa sumber) dalam usaha mengikuti perkembangan dan penerapan iptek. Pada tahap ini, bahasa Indonesia bertambah perannya sebagai bahasa ilmu. Bahasa Indonesia oun dipakai bangsa Indonesia sebagai alat untuk mengantar dan menyampaian ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan.Bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan terendah (taman kanak-kanak) sampai dengan lembaga pendidikan tertinggi (perguruan tinggi) di seluruh Indonesia, kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Di daerah ini, bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus menggunakan bahasa Indonesia. Karya-karya ilmiah di perguruan tinggi (baik buku rujukan, karya akhir mahasiswa skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau laporan penelitian) yang ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah mampu sebagai alat penyampaian iptek, dan sekaligus menepis anggapan bahsa bahasa Indonesia belum mampu mewadahi konsep-konsep iptek.BAB IIIPENUTUPSIMPULANKedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah okok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah0kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut.Dengan berlakunya Undang-undang Dasar 1945, bertambah pula kedudukan bahasa Indonesia, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen, undang-undang, peraturan-peraturan, dan surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan instansi kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam kondisi tertentu saja, demi komunikasi internasional (antarbangsa dan antarnegara), kadang-kadang pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan dengan upacara dan peristiwa kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan fungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan, baik dalam penerimaan karyawan atau pagawai baru, kenaikan pangkat, maupun pemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus diperjelas dalam pelaksanaannya sehingga dapat menambah kewibawaan bahasa Indonesia.DAFTAR PUSTAKAhttp://odhepriyamona.wordpress.com/2009/10/20/bahasa-indonesia-dan-era-globalisasi/http://silviarasyid.blogspot.com/2010/04/pengaruh-penerapan-penggunaan-bahasa.htmlhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id

Follow Up Like Us

Home Surat Definisi Mode / Fashion Kesehatan Resep Masakan Daerah Ilmu Pengetahuan Lirik Daftar IsiTop of Form

Bottom of FormPrevious Next Home Definisi Pengertian dan Definisi Bahasa Menurut Para Ahli14DEFINISIPengertian dan Definisi Bahasa Menurut Para Ahli

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

# BILL ADAMSBahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif

# WITTGENSTEINBahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis

# FERDINAND DE SAUSSUREBahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain

# PLATOBahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut

# BLOCH & TRAGERBahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.

# CARROLBahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia

# SUDARYONOBahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

# SAUSSUREBahasa adalah objek dari semiologi

# Mc. CARTHYBahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir

# WILLIAM A. HAVILANDBahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu

Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi , bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.

Plus(+) Minus(-)All about Plus(+) Minus(-) Home Profile Help E-LearningInformasiBerbagai informasi hanya untuk andaReferensiMemuat sumber referensi bagi andaInternationalMenghubungkan anda dengan duniaPengertian, Fungsi, Perkembangan dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi negara kita. Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia mempunyai beberapa aturan yang harus ditaati agar kita bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Tetapi sebelum membahas mengenai bahasa indonesia, saya ingin memberi penjelasan sedikit mengenai makna sebenarnya dari kata "bahasa" itu sendiri.

A. PENGERTIAN

Pengertian bahasa telah banyak didefinisikan oleh para ahli menurut pandangan mereka masing-masing. Bill Adams menyebutkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, Wittgenstein mengartikan bahwa bahasa adalah bentuk pemikiran yang dapat dipahami, sedangkan Saussure mendifinisikan kalau bahasa adalah objek dari semiologi. Sedangkan pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia.Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Bahasa terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Oleh karena itu, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata tersebut sesuai dengan aturan tata bahasa yang ada, agar makna yang terkandung di setiap kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.

B. FUNGSI BAHASA

Bahasa sebagai alat komunikasiBahasa sudah digunakan sejak zaman nenek moyang kita, untuk berinteraksi dengan orang lain guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran seseorang. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat berhubungan dengan alam sekitarnya, terutama dengan manusia lainnya. Melalui bahasa pulalah manusia dapat bekerja sama dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

Bahasa sebagai alat ekspresi diriBahasa merupakan wujud dari ekspresi diri, karena melalui bahasalah manusia dapat menyatakan secara terbuka, segala sesuatu yang tersirat di dalam pikirannya kepada orang lain dengan gayanya masing-masing. Ada banyak hal yang menyebabkan manusia mengekspresikan dirinya melalui bahasa , diantaranya untuk membebaskan diri dari tekanan emosi, untuk mengungkapkan kebahagiaan yang tengah dirasakan, untuk menarik perhatian orang lain dan lain sebagainya.

Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosialBahasa merupakan alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai dengan kondisi daerah/Negara setempat. Misalnya apabila kita berada di Korea, kita tidak mungkin menggunakan bahasa Sunda untuk berinteraksi dengan penduduk sekitar, karena penduduk korea tidak mungkin mengerti dengan bahasa yang kita gunakan. Oleh karena itu kita harus menyesuaikan bahasa dimana kita berada.

Sebagai alat control sosialBahasa mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Apabila seseorang berbahasa dengan menggunakan bahasa yang kasar itu merupakan cerminan diri orang tersebut. Oleh karena itu kontrol sosial melalui bahasa sebaiknya ditanamkan pada diri seseorang sejak dini agar seseorang dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat.

C. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Indonesia adalah suatu Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang terbentang luas dari sabang sampai marauke. Oleh karena itu Indonesia memiliki beragam bahasa yang berbeda dari tiap-tiap daerah. Namun bahasa resmi yang digunakan di Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh warga Negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga. Awal mula bahasa Indonesia adalah dari bahasa melayu. Namun semenjakSumpah Pemudayang di canangkan pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa melayu tidak lagi digunakan dan diganti dengan Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia dari zaman dahulu :

1. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi namaCommissie voor de Volkslectuur(Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadiBalai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, sepertiSiti NurbayadanSalah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.2. Tanggal 16 Juni 1927Jahja Datoek Kajomenggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidangVolksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.3. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmiMuhammad Yaminmengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.4. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagaiPujangga Baruyang dipimpin olehSutan Takdir Alisyahbana.5. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.6. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanKongres Bahasa IndonesiaI diSolo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.7. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilahUndang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.8. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaanejaan Republiksebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.9. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II diMedan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.10. Tanggal 16 Agustus 1972H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.11. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).12. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.13. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.14. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat sepertiBrunei Darussalam,Malaysia,Singapura,Belanda,Jerman, danAustralia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakniKamus Besar Bahasa IndonesiadanTata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.15. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.16. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII diHotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.

D. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Kedudukan bahasa Indonesia diperoleh berdasarkan pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia.Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928 yang salah satu barisnya berbunyi , Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia maka bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional,dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36, Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa Negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara.

1. Bahasa Nasional

Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

Lambang kebanggaan Nasional.Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia.

Lambang Identitas Nasional.Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia.

Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.Beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama melalui bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.

Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, budaya. Arus informasi mempercepat hubungan antarbudaya dan antardaerah karena dengan informasi yang akurat dapat mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang sehingga pembangunan pun akan cepat terlaksana.

2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :

Bahasa resmi kenegaraan.Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan.

Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia.

Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.Keragaman kebudayaan Indonesia berasal dari keanekaragaman suku,bahasa dan budaya yang ada di Negara Indonesia. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern, agar jangkauan pemakaiannya lebih luas biasanya melalui internet, buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain guna meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia.

Sumber :

http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-bahasa-indonesia.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesiahttp://ishals.student.umm.ac.id/2012/02/03/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia-dan-ejaan-yang-disempunakan/http://rororizky.blogspot.com/2012/10/pengertian-ciri-fungsi-perkembangan-dan.htmlhttp://gunarboy.blogspot.com/2012/10/fungsi-perkembangan-dan-kedudukan.html