dukungan umkm pada produk halal melalui sistem pengemasan …

39
i PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN DAN PELABELAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN DI BMT BUM TEGAL JAWA TENGAH Tim Pengusul: Dr. Ir. R Eddy Nugroho, MM NIDN 0429036502 BIDANG ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2020

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

i

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM

PENGEMASAN DAN PELABELAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM

DAN PEMBIAYAAN DI BMT BUM TEGAL JAWA TENGAH

Tim Pengusul:

Dr. Ir. R Eddy Nugroho, MM NIDN 0429036502

BIDANG ILMU MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2020

Page 2: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

ii

Halaman Pengesahan

1. a. Judul Kegiatan PPM : Dukungan UMKM Pada Produk Halal Melalui Sistem

Pengemasan dan Pelabelan di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan BMT BUM Tegal Jawa Tengah

2. Ketua Pelaksana:

a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Rosalendro Eddy Nugroho, MM.

b. NIDN 0429036502

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Fakultas/Program Studi : Pascasarjana/MM

e. Nomor HP 085715324153

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

3. Anggota Tim Pengusul:

A . Jumlah AnggotaDosen : 2 (dua) orang

b. Nama Anggota 1 : Dr. Tajuddin Pogo, M.Sc

c. Nama Anggota 2 : Dr Poppy Pasaribu, M.Si

4. Mahasiswa

a. Nama Mahasiswa/NIM : Herry Supriyatna/55718120008

b. Nama Mahasiswa/NIM : Muhammad Shobirin/55118120152

5. Lokasi Kegiatan

a. Wilayah kegiatan : Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan BMT BUM

b. Kota : Tegal

c. Provinsi : Jawa Tengah

d. Jarak ke lokasi kegiatan (Km) : Virtual

6. Luaran yang dihasilkan : Pengemasan & Label Produk-Produk Halal

7. Jangka Waktu : 6 (enam) bulan

6. Biaya yang diperlukan : Rp. 4.000.000,-

a. Sumber dari PPM UMB : Rp. 4.000,000,-

b. Sumber lain (inkind) : - Rp 500.000

Jakarta, 05 November 2020

Mengetahui,

Ketua KKPkM Ketua Pelaksana,

(Dr. Suraya, M.Si ) (Dr.Ir. R. Eddy Nugroho, MM)

NIK: 1.1768.0597 NIK: 114650410

Menyetujui,

Direktur Program Pasca Sarjana Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat

(Prof. Dr. Ing Mudrik Alaydrus) ( Dr Inge Hutagalung, M.Si)

NIP/NIK: 103710262 NIK: 1 1359 0380

Page 3: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN PROPOSAL ....................................

DAFTAR ISI .............. ..............................................................................................

RINGKASAN PROPOSAL........................................................................................

i

ii

iii

iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

BAB II TARGET DAN LUARAN ..................................................................... 5

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 6

BAB IV BIAYA DAN JADWAL …….. …………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 33

LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas.........

Lampiran 2 Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana ………………………………...

Lampiran 3 Peta Lokasi Kegiatan ...........................................................................

Lampiran 4 Gambaran IPTEK yang diterapkan ......................................................

34

36

47

48

Page 4: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

iv

RINGKASAN

Struktur Kelembagaan Kembangan Utara disepakati, peserta menyatakan komitmen yang

kuat untuk keberlanjutannya eksistensi Posdaya Kembangan Utara. Ketua Tim Posdaya

Kembangan adalah Ibu Lurah dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara serta Penanggung Jawab

Kegiatan Pendidikan, Ekonomi, Lingkungan, dan Kesehatan. Prioritas program kerja bidang

Pendidikan adalah membina untuk bidang Ekonomi adalah menumbuhkan kewirausahaan di

bidang makanan ringan dan jajanan sehat, di bidang Kesehatan adalah peningkatan pengetahuan

Gizi keluarga, dan di bidang Lingkungan adalah penghijauan lingkungan perumahan untuk

menciptakan lingkungan Kembangan Utara yang asri, teduh dan bersih. Realisasi program kerja

yang memerlukan investasi fisik akan melibatkan mitra kerjasama seperti BKKBN, Kelurahan

Meruya Selatan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Yayasan Damandiri, dan lembaga terkait

lainnya. Kegiatan-kegiatan yang memerlukan sekretariat akan memanfaatkan fasilitas Bangunan

RPTRA Kembangan, namun warga juga secara sukarela menawarkan rumah tinggalnya untuk

dijadikan tempat pelatihan.

Tujuan program ini adalah mengembangkan program kerja bidang ekonomi ditinjau dari

aspek Higienis bentuk Produk Lokal dengan Pengemasan dan Pelabelan yang berdaya saing

Kompetitif di Kelurahan Kembangan Utara. Salah satu jajanan yang cukup digemari, baik oleh

anak-anak, remaja, dan orang dewasa, adalah produk – pruduk Lokal yang dihasilkan Kelurahan

tsb. Pada kesempatan ini Ibu-Ibu Posdaya Kembangan Utara akan dibekali dengan ketrampilan

pemilihan Pengemasan Pelabelan yang Higeinis, mulai dari pemahaman mengenai alternatif

bahan-bahan yang lebih sehat, produksi yang baik dan sehat, penanganan yang baik dan sehat

sehingga dihasilkan produk pangan yang aman, sehat dan bergizi. Lingkungan usaha di Posdaya

Kenanga cukup prospektif untuk usaha makanan sehingga prospek keberlangsungan wirausaha

mie sehat diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif program kerja unggulan bidang ekonomi

bagi Posdaya Kenanga Kelurahan Kembangan Utara.

Page 5: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi dan Latar Belakang

Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan

produk pangan maupun non-pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang

digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau keterangan

– keterangan termasuk beberapa manfaat dari isi kemasan. Pengemasan mempunyai peranan

dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah

mengalami kerusakan

1) Fungsi Kemasan

a) Sebagai wadah atau tempat dipindahkan atau diangkut.

b) Sebagai pelindung

Disamping sebagai pelindung bagi produk yang dikemas, kemasan juga berfungsi

untuk melindungi lingkungan sekitar produk. Bahan kemas yang akan dipilih tergantung

dari sifat – sifat produk serta kemampuannya untuk melindungi produk yang akan dikemas.

Bahan dan bentuk kemasan yang tidak memenuhi persyaratan akan menurunkan kualitas

produk yang dikemas dan bila terjadi kebocoran dapat menimbulkan malapetaka

seandainya produk yang dikemas adalah racun atau produk yang mudah terbakar.

Untuk melindungi produk dari air/udara, misalnya produk kering seperti Calsium

karbida, maka kadar airnya harus rendah untuk menghindarkan terjadinya reaksi – reaksi

kimia atau kerusakan yang ditimbulkan oleh mikroba dan bahan kemasan yang

digunakan harus kedap air agar uap air tidak bebas keluar masuk kemasan.

Produk yang mengandung zat volatil, seperti rempah – rempah, wangi – wangian

atau produk yang mudah menyerap bau seperti susu, kopi maka digunakan kemasan

yang mampu mencegah masuknya zat yang baunya tidak disenangi.

Produk yang sensitif mudah bereaksi dengan oksigen, seperti makanan gorengan,

dapat dipilih bahan kemasan yang tidak dapat ditembus oksigen, baik yang dihampa

udarakan maupun kemasan yang diberi gas pengisi.

Untuk melindungi produk yang mengalami proses karbonisasi seperti bir, coca

cola, fanta dan sejenisnya harus dipilih kemasan yang kedap CO2 dan mampu melawan

tekanan yang ditimbulkan oleh adanya CO2 dalam produk yang akan meningkat bila suhu

produk meningkat atau terkocok.

Untuk mengemas produk yang sensitif sinar atau cahaya seperti bir, film photo, obat

– obatan dan sebagainya, dianjurkan menggunakan kemasan yang dapat menahan

Page 6: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

6

sebagian sinar sehingga kerusakan bahan tersebut dapat diperkecil. Namun konsumen

kadang – kadang ingin tahu produk atau kemurnian produk yang dikemas, sehingga

dalam hal ini perlu dicantumkan informasi tentang produk.

Produk yang mudah diserang oleh serangga dan rodent dapat dipilih jenis

kemasan yang tahan terhadap gigitan rodent atau permukaannya dibuat sedemikian rupa

sehingga tidak ada bagian – bagian yang dapat dijadikan pangkal tempat menggigit,

misalnya sisi yang tajam dan lain-lain. Namun sebelum dikemas produk hendaknya diberi

perlakuan yang dapat membasmi serangga dan rodent.

Sedangkan untuk bahan – bahan yang mudah pecah seperti gelas, keramik, telur

dapat digunakan kemasan yang tahan terhadap benturan mekanik dan dapat mengurangi

guncangan.

c) Sebagai penunjang cara penyimpanan dan transport

Produk – produk yang akan dipasarkan biasanya tidak langsung dibawa dari pabrik

ke pengecer, tetapi melalui saluran pemasaran yang agak panjang. Selain itu ada

beberapa bahan yang harus disimpan dulu sebelum dijual untuk pengontrolan

kualitasnya, sehingga kemasan harus dibuat sedemikian rupa agar efisien dalam

menggunakan ruangan penyimpanan. Yang dimaksud dengan efisien yaitu memberikan

perbandingan maksimum antara berat atau jumlah produk yang disimpan dengan persatuan

luas dari bangunan untuk penyimpanan, sehingga makin tinggi penumpukan, makin tinggi

juga efisiensinya.

Kemasan harus dibuat selaras dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan

transportasi, bentuk dan ukurannya harus cocok dengan kemampuan dan ukuran alat – alat

yang digunakan, misalnya produk akan diangkut dengan pesawat terbang, maka ukuran dan

bentuk kemasannya harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat terbang. Disain kemasan yang

tepat akan menunjang transportasi untuk dapat dilakukan dengan cepat.

d) Sebagai alat persaingan dalam pemasaran

Langkah pertama dalam memasarkan suatu produk adalah menarik perhatian

konsumen. Cara menarik ini diantaranya dengan menempelkan sesuatu yang menarik pada

kemasan produk tersebut, misalnya gambar bayi yang sehat dan komposisinya bila yang

dipasarkan makanan bayi.

Bila langkah pertama telah berhasil, maka peluang untuk memenangkan persaingan

sudah menjadi lebih besar, selanjutnya tergantung pada produk itu sendiri, apakah harganya

terjangkau, keadaanya sesuai dengan selera konsumen, kualitasnya baik sesuai dengan

Page 7: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

7

informasi/label yang telah diberikan.

2) Beberapa Syarat Kemasan

Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, agar memenuhi

syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan beberapa pertimbangan antara

lain:

a) Tidak toksik

Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia secara langsung maupun tidak

langsung, seperti kandungan Pb.

Page 8: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

8

b) Harus cocok dengan bahan yang dikemas

Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, kalau salah

memilih bahan kemasan maka akan sangat merugikan. Misalnya produk yang seharusnya

dikemas dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas yang tidak

transparan sehingga bila konsumen ingin mengetahui isinya akan merusak segel dan hal

tersebut sangat merugikan produsen.

c) Sanitasi dan syarat – syarat kesehatan terjamin

Disamping bahan kemasan tidak toksik dan produk yang dikemas tidak menunjukkan

kerusakan karena serangan mikroba, juga bahan kemasan tidak boleh digunakan bila

dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat – syarat kesehatan. Misalnya karung

adalah kemasan yang paling banyak digunakan, namun penggunaan karung untuk

mengemas produk yang dikonsumsi tanpa mengalami pencucian atau pemasakan terlebih

dahulu merupakan hal yang tidak dibenarkan

d) Dapat mencegah pemalsuan

Yaitu kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan

yang khusus sehingga sukar dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan dengan cara

menggunakan kemasan yang telah digunakan akan mudah dikenali.

e) Kemudahan membuka dan menutup

Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah

dibuka, seperti kemasan tetra pack daripada kemasan botol yang lebih sukar dan

memerlukan alat khusus untuk membuka tutupnya.

f) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi

Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga

isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan kata lain tidak banyak

tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.

g) Kemudahan pembuangan kemasan bekas

Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang

memerlukan biaya cukup besar untuk penanganannya, misalnya kemasan – kemasan

bekas dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak dapat hancur oleh mikroba dan

bila dibakar akan menyebabkan polusi udara, terutama di negara – negara maju.

Bahan kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak begitu

menjadi masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses kembali. Bahan

nabati seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.

Page 9: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

9

h) Ukuran, bentuk dan berat

Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik

dalam penyimpanan, transportasi maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.

Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada, misalnya sebagai pengangkutnya

adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya tidak boleh melebihi ukuran pintu pesawat

terbang yang akan mengangkutnya dan sebagainya.

Page 10: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

10

Ada kalanya kemasan didisain sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah

dan menarik, kadang – kadang dibuat untuk memberi kesan bahwa isinya lebih banyak dari

kemasan lainnya yang serupa, misalnya botol yang ramping dibandingkan dengan botol yang

pendek.

Bentuk kemasan sangat mempengaruhi effisiensi penggunaan ruang

penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara pembuatan serta bahan

kemasan yang digunakan. Banyak konsumen yang berbelanja karena tertarik oleh

kemasannya dengan bentuk yang aneh – aneh, misalnya bentuk oval/patung dan sebagainya

lebih disukai.

Pada umunya produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat kemasan yang

digunakan karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang dibutuhkan untuk

transportasi akan berkurang pula sehingga akan menurunkan harga jual dari produk yang

bersangkutan. Hal ini akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat diharapkan untuk

memenangkan persaingan.

i) Penampilan dan pencetakan

Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik bila ditinjau dari segala segi,

baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Dalam hal ini produsen harus tahu

dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Karena selera masyarakat berbeda

– beda.

Masalah pencetakan sangat erat hubungannya dengan dekorasi dan label yang

merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, leveransir maupun pengecer.

Beberapa bahan ada yang perlu mengalami pencetakan label dan tambahan dekorasi

sehingga bahan kemasan harus memiliki sifat mudah menerima pencetakan dan hasilnya

dapat dipertahankan, tidak luntur atau hilang.

j) Biaya rendah

Salah satu cara untuk mempertahankan produk tersebut terjangkau oleh daya beli

konsumen adalah menurunkan biaya pengemasan sampai batas dimana kemasan masih

dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting karena konsumen akan melakukan pemilihan

terhadap produk yang sama yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah.

k) Syarat khusus

Selain syarat – syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat – syarat khusus yang

perlu diperhatikan, misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis, subtropis, kelembabannya

dan lain – lain.

Page 11: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

11

3) Beberapa Bahan Kemasan

Bahan – bahan yang dapat digunakan untuk keperluan mengemas produk bermacam

– macam tergantung kepada jenis produk yang akan dikemas. Untuk menentukan bahan

kemasan yang sesuai untuk suatu produk agro-industri, perlu diketahui jenis – jenis dan sifat

– sifat dari bahan kemasan tersebut, antara lain:

a) Kayu

Kayu memiliki tempat yang penting dalam pengemasan, khususnya untuk mengemas

benda – benda yang berbobot besar dan mudah rusak. Kayu merupakan

Page 12: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

12

bahan alami, sehingga mempunyai sifat yang tidak seragam, namun dapat dipilih dan diolah

untuk dijadikan bahan kemasan. Kemasan yang dibuat dari bahan kayu cocok digunakan

untuk membuat kemasan dalam jumlah yang kecil, namun sebaliknya bahan ini tidak

ekonomis bila digunakan untuk mengemas bahan – bahan kecil dalam jumlah besar.

Kemasan yang dibuat dari kayu lebih baik dari bahan kemasan lainnya bila

diinginkan kekakuan, kekuatan menumpuk yang baik, perlindungan yang baik pada waktu

pengapalan untuk mengemas produk yang bersangkutan, namun kemasan kayu tidak kedap

uap air, biayanya cukup tinggi, waktu menyusun lambat, penampakan kurang menarik

dan tersedianya tidak mudah. Disamping itu kemasan yang dibuat dari bahan kayu

mendatangkan masalah yang besar karena memiliki volume yang besar.

Kayu lumber, veener dan plywood sering digunakan untuk membuat crate, nailled

wood boxes, barrel dan hamper.

b) Logam

Kemasan yang terbuat dari logam masih menempati bagian yang penting dalam

bidang pengemasan, meskipun ada saingan yang sangat ketat dari kemasan yang terbuat dari

plastik dan kertas. Hal ini disebabkan oleh karena logam mempunyai kekuatan mekanik

yang baik sekali. Logam yang digunakan untuk membuat kemasan adalah baja dan kaleng

logam.

Kemasan yang terbuat dari bahan baja dapat menahan penanganan selama

pengangkutan, dapat diisi, dapat disimpan tanpa menimbulkan banyak masalah dan sangat

ekonomis untuk pemakaian jangka panjang karena dapat dipergunakan berulang

– ulang.

Kemasan yang terbuat dari baja digunakan untuk menyimpan dan pengiriman

berbagai macam produk seperti asam, alkali, pelarut organik, cat, vernis, pengencer, minyak

saos, syirup, buah – buahan yang diawetkan dan lain – lain. Disamping itu kemasan

dari bahan baja dapat dipergunakan untuk mengemas produk semi padat seperti tepung

dan produk yang berbentuk serpihan.

Kaleng logam tahan terhadap panas, dingin, uap lembab dan dapat menahan produk

yang kasar selama transportasi dan penyimpanan.

Kaleng logam dibuat dari suatu plat baja dengan lapisan timah di kedua sisinya.

Kaleng logam ini dapat digunakan terutama untuk mengemas produk makanan dengan daya

korosi yang sangat tinggi atau tergantung dari tipenya, antara lain; fosfor, silikon, coppec,

nikel, kromanium dan lain – lain sampai batas yang paling minimal yang dapat dilakukan.

c) Gelas

Page 13: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

13

Gelas dibuat dengan mencampur pasir dengan soda abu, kapur atau campuran alkali

lainnya. Kemasan yang terbuat dari bahan gelas akan terus menarik bagi industri

pengemasan, karena gelas mempunyai kelebihan – kelebihan yang tidak didapatkan dari

bahan – bahan kemasan lainnya.

Beberapa keuntungan pemakaian bahan kemasan dari gelas, antara lain;

- dapat dibentuk dengan berbagai macam desain

- dapat diwarnai denga berbagai macam warna, sesuai dengan kebutuhan produk yang

akan dikemas.

Page 14: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

14

- bersifat transparan dan produk yang dikemas dapat dilihat dengan jelas oleh

konsumen

- tidak mempengaruhi produk yang dikemas

- kedap terhadap gas, uap air dan bau

- memberikan keawetan aroma, rasa dan warna produk yang dikemas

- kemasan yang terbuat dari gelas di-sterilisasi dan di-vacuum

- tahan terhadap perubahan suhu rendah dan tinggi, dengan catatan suhu tersebut

tidak berubah secara cepat

Disamping keuntungan dari bahan gelas, ada beberapa kelemahannya antara lain

- bersifat rapuh

- mudah pecah bila permukaannya tergores dan bila kena benturan.

Kemasan gelas digunakan untuk mengemas produk makanan, obat – obatan,

minuman, bahan kimia dan bahan kosmetik.

d) Kertas

Kertas dibuat dari serat sellulosa dan merupakan bahan penyerap tinta, dapat

digunakan untuk menulis, membungkus dan mengemas. Pada umumnya kertas

dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu; kertas kultural atau halus dan kertas

industri atau kasar.

Kertas kultural terdiri atas kertas cetak dan kertas tulis. Kertas cetak dibagi kedalam

kertas putih, kertas cetak berwarna, kertas gambar, kertas offset dan sebagainya.

Sedangkan kertas tulis dibagi kedalam kertas cek, kertas buku tulis, kertas cetak ketikan dan

sebagainya.

Kertas industri umumnya terdiri dari kertas untuk membungkus dan mengemas,

misalnya kertas kraft, kertas manila, kertas glassin, kertas kedap lemak, kertas anti- tornish,

kertas permanen, kertas pounch, kertas tissue, kertas krep, kertas lilin, kertas tahan basah

dan sebagainya.

Manfaat kertas dalam industri pengemasan, antara lain ; sebagai kantong,

amplop, mengemas produk yang akan dikapalkan, mengemas perak, photographi,

mengemas produk farmasi, dapat menjaga flavour produk yang dikemas, mengemas

keju, untuk tujuan dekorasi dan sebagainya tergantung dari jenis kertas yang digunakan.

e) Papan kertas

Papan kertas adalah lembaran kertas yang mempunyai ketebalan 0.0091 – 0.030 inch.

Papan kertas terdiri atas beberapa tipe yang berbeda sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Tipe – tipe tersebut antara lain; container board,box board, straw board, mill board,

Page 15: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

15

pulp board, manila board dan printer’s board.

Manfaat papan kertas antara lain dapat digunakan untuk mengemas produk yang

akan dikapalkan, dibuat kotak, dibuat kemasan berbentuk karton lipat, dibuat cover

buku, mengemas makanan, sepatu dan sebagainya.

Page 16: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

16

f) Plastik

Kemasan plastik juga menempati bagian yang sangat penting dalam industri

pengemasan. Kelebihan plastik dari bahan – bahan kemasan lainnya, antara lain;

harganya relatif lebih murah, dapat dibentuk berbagai rupa, warna dan bentuk relatif

lebih disukai konsumen, mengurangi biaya transportasi. Namun plastik mempunyai

kelemahan yaitu umumnya tidak tahan terhadap temperatur tinggi.

Secara garis besar plastik dapat dibedakan atas 2 tipe yaitu thermoplastik ( dapat

dilunakkan berulang kali dengan menggunakan panas ) dan termoset ( tidak dapat

dilunakkan oleh panas ).

Thermoplastik yang digunakan dalam industri pengemasan adalah polyethylene,

polyprophylene, polystyrene, polyvinyl chlorida, acrylic dan aclonitrile-butadiene-styrene.

Termoset yang biasa digunakan dalam industri pengemasan adalah phenol- formaldehydene,

melamike- formaldehydene dan urue-formaldehydene.

Penggunaan kemasan plastik tersebut berbeda – beda tergantung dari tipe plastiknya,

antara lain dapat digunakan untuk pembuatan kotak bagasi, helm, suku cadang, repsigerator,

untuk mengemas kosmetik, elektronik, perlengkapan otomobil, untuk mengemas bahan

kimia yang membutuhkan ketahanan kimia tinggi, digunakan dalam industri pesawat

terbang, mengemas produk yang mengandung minyak dan sebagainya.

g) Film

Film didefinisikan sebagai lembaran fleksibel, yang tidak berserat dan tidak

mengandung bahan metalik dengan ketebalan kurang dari 0.01 inch atau 250 mikron.

Film terbuat dari turunan sellulosa dan sejumlah resin thermoplastik. Film terdapat dalam

bentuk roll, lembaran dan tabung.

Beberapa kemasan yang terbuat dari film antara lain; selopan, polyethylene,

polyprophylene (pp), polystyrene (ps), polyvinyl chlorida (pvc), polyester, polyviniliden

chlorida (saran), nilon, selulosa asetat, karet hidroklorida, metil selulosa, kloro-trifluoro-

etilena (CTFE), polycarbonate, evakopolimer, fluorokarbon dan polyuretane.

Kemasan film dapat digunakan sebagai pembungkus, kantong, tas dan sampul,

mengemas tembakau, biskuit, kabel, tekstil, pupuk, pestisida, obat – obatan, mentega,

produk kering untuk para astronout dan sebagaianya.

h) Foil

Foil adalah suatu lembaran dari bahan logam yang mempunyai ketebalan kurang dari

0.15 mm. Kemasan ini mempunyai posisi yang penting dalam pengemasan, karena

permukaanya yang mengkilap dan menarik untuk dipandang. Foil yang mempunyai

Page 17: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

17

ketebalan antara 0.0375 – 0.1125 mm digunakan untuk membuat kemasan semi kaku.

Aluminium foil mempunyai sifat kedap air yang baik, permukaanya dapat

memantulkan cahaya sehingga penampilannya menarik, permukaanya licin, dapat dibentuk

sesuai dengan keinginan dan mudah dilipat, tidak terpengaruh oleh sinar, tahan terhadap

temperatur tinggi sampai di atas 290° C, tidak berasa, tidak berbau, tidak beracun dan

hygienis.

Kemasan foil dapat digunakan untuk mengemas roti, makanan beku, obat –

obatan, bahan farmasi, bahan kimia, makanan yang higroskopis, jam, selai dan saos. Bila

digunakan untuk mengemas makanan biasanyafoil diletakkan pada bagian dalam, namun

bila untuk tujuan dekoratif maka foil diletakkan pada bagian luar.

) Bentuk – bentuk Kemasan

Bentuk kemasan dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu: kaku, semi

kaku dan fleksibel.Kemasan kaku adalah kemasan yang tidak tahan terhadap benturan, akan

tetapi keras. Bentuk – bentuk kemasan dapat digolongkan lagi berdasarkan bahan

kemasan yang digunakan, antara lain ; dari kayu, nailed box, wire bound box, crate, basket

dan barrel. dari logam: drum, pail, kaleng logam dan colapsible tube; dari gelas: botol,

jar, timbler, jug, carboy, vial dan ampul.

Kemasan semi kaku adalah kemasan yang bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk

produk kemasannya, namun dapat ringsek bila diberikan tekanan yang berlebih. Contohnya:

wadah aluminium, folding carton, set-up box dan sebagainya.

Kemasan fleksibel adalah kemasan yang bentuknya dapat berubah – ubah sesuai

dengan bentuk produk yang dikemasnya. Beberapa bentuk kemasan fleksibel antara lain:

kantong kertas, kantong berdinding banyak, kantong plastik, karung plastik dan sebagainya.

Dalam industri pengemasan juga dikenal adanya coating dan laminasi. Coating

adalah pelapisan bahan kemasan dengan berbagai macam bahan seperti resin, plastik

dan wax dengan tujuan sebagai pelindung dan dekorasi. Sedangkan laminasi adalah

kombinasi dari 2 atau lebih lapisan kertas, foil dan kain digabungkan dengan bantuan perekat

dengan menggunakan panas atau tekanan. Proses laminasi yang utama yaitu: laminasi basah,

laminasi kering, laminasi panas, laminasi cair dan laminasi ekstruksi.

Informasi yang dapat ditampilkan melalui kemasan

(PELABELAN)

Beberapa informasi yang dapat disampaikan melalui kemasan antara lain adalah: Nama

produk, Nama Produsen, Alamat produksi dan telephon yang bisa dihubungi, Komposisi,

Page 18: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

18

Kandungan gizi, Cara penggunaan, Kontra indikasi, Tanggal kadaluarsa, Nomer produks

Page 19: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

19

1.2. Permasalahan Mitra

Potensi Pengembangan Produk Lokal (Puding Kelor) yang dibudidayakan di RPTRA

Kembangan Utara Jakarta Barat dapat dimanfaatkan sebagai bahan aditif untuk pembuatan

sabun herbal transparent. Potensi pasar produk sabun transparent cukup prospektif terutama di

lingkungan perkotaan karena karakteristiknya yang menarik apalagi dengan khasiat herbal yang

alami akan memberikan nilai tambah pada produk sabun yang dihasilkan. Sayangnya saat ini

Ibu-Ibu PKK Kembangan Utara belum memiliki wawasan bagaimana melakukan Pengemasan

dan Pelabelan yang Higeinis & Kompetitif dan membuat rencana bisnis sederhana untuk

produk Lokal (Puding Kelor).

Berdasarkan kondisi di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan pelatihan analisis

harga pokok produksi, penentuan harga jual, dan pembuatan rencana bisnis sederhana produk

sabun herbal transparent bagi pengelola usaha RPTRA Kembangan Utara, Ibu-Ibu PKK, dan

Karang Taruna di Kelurahan Kalideres yang akan menjadi salah satu icon RPTRA Kelurahan

Kembangan Utara ke depannya. Dengan demikian ada integrasi antara kegiatan budidaya

tanaman herbal dengan produk sabun transparent berkhasiat herbal serta pemasaran produk

sabun transparent RPTRA Kembangan Utara yang berkelanjutan.

Tabel 1 Kelompok Kegiatan Ibu PKK, Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

No Kelp

Kegiatan

Kegiatan

Realisasi Penanggung

Jawab

Frekuensi

Kegiatan

Jumlah

Kelp

1 POKTAN I Majelis Taklim Ibu PKK 1 x

SEMINGGU 64

2 Pusat informasi dan

konsultasi keluarga (PIK-KELUARGA)

Ibu PKK 4X SEMINGGU 12

BKR

3 POKTAN II Bina keluarga balita

dan pendidikan Anak

Usia Dini (BKB PAUD)

Iibu PKK 1 x

SEMINGGU

9

4 Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga (UPPKS)

Ibu PKK 2x SEMINGGU 8

5 POKTAN III Taman hatinya PKK Ibu PKK 3X SEMINGGU 9

KWT (Kelompok

Wanita Tani)

Page 20: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

20

6 POKTAN IV POSYANDU IBU PKK DAN

PUSKESMAS

1 X BLN 21

7 POSBINDU IBU PKK DAN

PUSKESMAS

1X BLN 7

8 KEGIATAN

PELAYANAN

KESEHATAN (KP IBU)

IBU PKK DAN

PUSKESMAS

1 X BLN 5

9 LANSIA

BINA KELUARGA

LANSIA(BKL) IBU PKK 1

Keberadaan Ruang Serbaguna Indoor memungkinkan untuk melaksanakan berbagai

kegiatan seperti Pelatihan dan Penyuluhan Keterampilan. Selama ini kegiatan ketrampilan

yang dilakukan oleh ibu-Ibu PKK didominasi oleh usaha olahan pangan dan kerajinan. Produk

makanan seperti kue semprong, cilok, manisan buah dan es buah diproduksi secara rumahan

oleh beberapa Ibu-Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kalideres. Demikian juga dengan

ketrampilan kerajinan hanya dikuasai oleh segelintir Ibu-Ibu Rumah Tangga. Produk makanan

dan kerajinan tersebut dipasarkan di lingkungan Kelurahan Kalideres. RPTRA Kembangan

Utara juga memfasilitasi pemasaran produk olahan Ibu-Ibu PKK dan Karang Taruna tersebut

di PKK Mart.

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini adalah:

1) Memberikan wawasan mengenai Pengemasan yang Higeinis.

2) Memberikan wawasan mengenai Pelabelan yang benar dan Tepat.

3) Memberikan kemampuan Bagaimana Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk yang

komeptitif.

1.3. Kontribusi Kegiatan

Kegiatan pengabdian ini diharapkan berkontribusi kepada pihak-pihak yang terkait

yaitu:

Bagi RPTRA Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat

1) Menghasilkan produk unggulan yang menjadi icon Kelurahan Kembangan Utara

Jakarta Barat dalam rangka bisnis produktif RPTRA Kelurahan Kembangan Utara

Jakarta Barat.

2) Dapat menjadi sumber kegiatan produktif yang bernilai ekonomi bagi pengelola

RPTRA Kembangan Utara .

Page 21: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

21

Bagi Kelompok Kegiatan UPPK di Kelurahan Kembangan Utara

1) Meningkatkan pemahaman, kemampuan dan skill dari kelompok kegiatan

UPPK mengenai Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan

Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.

2) Memahami proses pembuatan rencana bisnis sederhana khususnya untuk sabun herbal

transparant.

Bagi Universitas Mercu Buana Jakarta

Sebagai wujud implementasi pengetahuan tekno ekonomi bagi bisnis skala UMKM khususnya

di RPTRA Kelurahan Kembangan Utara.

Page 22: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

22

BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Tahap-tahap kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini adalah sebagai

berikut:

1. Pre test pengetahuan dan wawasan Pengelola RPTRA Kembangan Utara, anggota PKK

Kembangan Utara Jakarta Barat, dan anggota Karang Taruna Kelurahan Kembangan

Utara tentang Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan

menjadi Produk yang kompetitif.

2. Penyuluhan tentang Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan

menjadi Produk yang kompetitif dan rencana bisnis Puding Kelor.

3. Evaluasi hasil pembelajaran pelatihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan

dan Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif. Kelurahan Kembangan Utara Jakarta

Barat.

4. Target keluaran dari pelatihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan

Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.di RPTRA Kelurahan Kembangan

Utara disajikan pada Tabel 4.

Tabel 3 Target luaran pelatihan Pengemasan yang Higeinis di RPTRA Kembangan

Utara

No Kegiatan Target Keluaran Media

1 Presentasi singkat tentang

Pengemasan yang Higeinis serta

Pengemasan dan Pelabelan menjadi

Produk yang kompetitif.

a) Perkenalan singkat tentang

Pengemasan

b) Perkenalan singkat Pelabelan

c) Perkenalan singkat tentang

Bisnis Komeptitif

d) Informasi Prooduk Higiens

Wawasan dan

ketrampilan pengelola

RPTRA, Ibu-Ibu PKK

dan Karang taruna

Kelurahan Kembangan

Utara tentang

Pengemasan yang

Higeinis serta

Pengemasan dan

Pelabelan menjadi

Produk yang kompetitif. dan permodalan UMKM

LCD, Laptop

Whiteboard

2 Demo dan Simulasi tentang

Pengemasan yang Higeinis serta

Pengemasan dan Pelabelan menjadi

Produk yang kompetitif.

yang baik.

Meningkatkan skill dan

kompetensi dalam

Pengemasan dan Pelabelan RPTRA Kembangan Utara.

LCD Laptop

Whiteboard

Ballpoint

3 Uji karakteristik mutu Pengemasan

dan Pelabelan menjadi Produk yang

kompetitif.

Dapat memahami

kualitas sabun herbal

transparant

Worksheet

Ballpoint

Komputer

LCD

Page 23: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

23

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Sasaran

Khalayak sasaran kegiatan program pengabdian masyarakat yang akan diselenggarakan

oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana-UMB, adalah para pengelola

RPTRA Kembangan (6 orang), Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

dengan jumlah 20 orang, dan anggota Karang Taruna (4 orang). Adapun yang menjadi

instruktur dan narasumber dalam kegiatan ini adalah dosen-dosen UMB yang memiliki

kompetensi dalam produksi dan uji kualitas sabun herbal transparent dengan jumlah 3 orang.

Nama, tempat, waktu dan peserta pelatihan sabun herbal transparent disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Lokasi dan waktu Kegiatan Pelatihan Pengemasan & Pelabelan

Nama Kegiatan Pelatihan tentang Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan

Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.

Tempat Kegiatan Gedung RPTRA, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat

Waktu Kegiatan Bulan Februari 2018, 08.00 – 16.00 WIB

Penanggung

Jawab

Dr. R. Eddy Nugroho, M.M.

Peserta Pengelola RPTRA, Ibu-Ibu PKK, dan Karang taruna sebanyak 30

oarang

3.2. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang akan digunakan dalam pemberian wawasan dan ketrampilan

analisis biaya produksi sabun herbal transparent kepada Pengelola RPTRA Kembangan Utara,

Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kembangan Utara, dan Karang taruna Kelurahan Kembangan Jakarta

Barat adalah sebagai berikut:

1) Ceramah bervariasi dan Diskusi Tanya jawab

Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti

dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Penggunaan metode ini dengan pertimbangan

bahwa metode ceramah yang dikombinasikan dengan audio dan video dapat

Page 24: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

24

Survey Pendahuluan

Observasi dan

wawancara

(1)

Analisis Data

Sekunder dan

Analisis Kebutuhan

(2)

memberikan materi yang relatif banyak secara padat, cepat dan mudah. Materi yang

pelatihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk

yang kompetitif

2) Demonstrasi

Metode ini dipilih untuk menunjukkan suatu proses kerja yaitu tahap-tahap Pengemasan

yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.

Latihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk

yang kompetitif, Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap

peserta dalam merancang Bisnis Plan Sederhana Produk Lokal Puding Kelor.

3.3. Kerangka Kerja

Berikut disampaikan beberapa tahapan kegiatan pelaksanan pengabdian pada

masyarakat di Kelurahan Kembangan Utara Tahun 2018.

Gambar 1 Perencanaan Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat

Rincian kegiatan Pengabdian pada Masayarakat Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta

Barat yang dilakukan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Kegiatan Pelatihan Pengemasan & Pelabelan

No KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

Pelaporan Hasil

Kegiatan

Pengabdian pada

Masyarakat

(6)

Monitoring dan

Evaluasi

Kemampuan Analisis

Sabun Herbal

Transparant (5)

Menyusun Kegiatan

Pelatihan dan Pembuatan

Modul

(3)

Pelaksanaan

Pelatihan

Analisis Biaya dan

Bisnis Plan Sabun

Herbal Transparant

(4)

Page 25: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

25

1 Persiapan

(Oktober 2017) Survey pendahuluan ke Kelurahan Kembangan Utara,

menemui Pengelola RPTRA Kembangan, Ibu PKK

dan Warga setempat dengan wawancara langsung

Memperoleh data sekunder yaitu laporan kegiatan

PKK dan profil pengelola RPTRA dan Karang Taruna

Kelurahan Kembangan.

Wawancara dengan pengelola RPTRA dan Ibu-Ibu

PKK serta Karang Taruna mengenai pembukuan PKK

Mart RPTRA Kembangan.

2 Analisa Penyusunan

Pelatihan Pengemasan

& Pelabelan

(Desember 2017)

Pengumpulan data di lapangan

Pengolahan data

Analisis data dan pemecahan masalah

Analisis kebutuhan akan pelatihan yang dibutuhkan

3 Penyusunan Kegiatan

Pelatihan Pengemasan

dan Pelabelan (Januari

2018)

Menyusun kerangka Pelatihan yg akan di

adakan/dilaksanakan

Mempersiapkan modul pelatihan dan memperbanyak

modul sebanyak seluruh anggota (30 orang)

Mempersiapkan sarana dan prasarana pengadaan

pelatihan.

4 Pelaksanaan Pelatihan

Pengemasan dan

Pelabelan untuk

Pengelola RPTRA

Kalideres, Ibu-Ibu PKK

dan Karang taruna di

Kelurahan Kembangan

(Februari 2018)

Pendataan kehadiran

Pembukaan acara oleh Lurah setempat

Pre Test

Pengadaan kuliah umum tentang pengetahuan Biaya

Produksi (sesi 1)

Pengadaan kuliah umum tentang Titik Impas dan

harga Pokok Penjualan serta Bisnis Plan Sabun

Herbal Transparant (sesi 2)

Simulasi dan (sesi 3)

Post Test

Penutupan, penyerahan plakat dan sertifikat, serta

seksi foto bersama.

5 Monitoring dan

Evaluasi Pencatatan

Pelatihan Pengemasan

dan Pelabelan

(Maret 2018)

Melakukan pengecekan langsung terhadap hasil

pencatatan pembukuan UMKM Sabun herbal

Transparant

Mengevalausi kelompok usaha yang akan diusulkan

untuk pengurusan PIRT agar jangkauan pasar dapat

lebih luas

6 PELAPORAN (April 2018)

Membuat laporan tertulis secara lengkap mengenai

hasil kegiatan pelatihan dan uji mutu organoleptic dan

fisik di RPTRA Kelurahan Kembangan Utara Jakarta

Barat

Presentasi hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat

oleh Ketua TIM

Page 26: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

26

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya dari UMB

Rincian biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat disajikan

pada Tabel 7.

Tabel 7 Ringkasan Anggaran Biaya Program kegiatan PPM yang Diajukan

No Nama Kegiatan Biaya Satuan

(Rp) Jumlah Total Biaya

1 Proposal & Laporan PPM

Proposal 100,000 3 300,000

Laporan PPM antara dan akhir 75,000 4 300,000

Biaya Survei IRT 3,00,000 2 600,000

2 Pembuatan Modul Pelatihan

Pengemasan yang Higeinis serta

Pengemasan dan Pelabelan

menjadi Produk yang kompetitif.

100,000 3 300,000

3 Cetak Modul Pelatihan

Perbanyakan Modul Pengemasan

yang Higeinis serta Pengemasan

dan Pelabelan menjadi Produk

yang kompetitif

10,000 50 500,000

4 Dokumentasi

Piagam/Sertifikat UKM 10,000 50 500,000

Peratalatan ATK (pulpen,

kertas,spidol, dll) 150,000 1 150,000

5 Biaya Konsumsi selama acara 25,000 50 1,250,000

6 Seksi Acara

Spanduk @ 1 buah 300,000 1 300,000

7 Transportasi/ongkos 300,000 3 900,000

TOTAL BIAYA 4,000,000

Page 27: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

27

4.2 Anggaran Biaya dari Mitra (inkind)

No Nama Kegiatan Biaya Satuan

(Rp) Jumlah Total Biaya

1 Biaya Internet + Pulsa Peserta Rp. 500.000

4.3 Jadwal Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Tabel 8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

No

Rincian Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Nov 2020

Des 2020

Jan 2021

Feb 2021

Mar 2021

Apr 2021

1 Pembuatan proposal

2 Pra Survey Pendahuluan

3 Pembuatan Modul Pelatihan

Pengemasan yang Higeinis

serta Pengemasan dan

Pelabelan menjadi Produk

yang kompetitif

4 Pelaksaan pelatihan

5 Membuat Laporan

Pengabdian Masyarak

Pengemasan yang Higeinis

serta Pengemasan dan

Pelabelan menjadi Produk

yang kompetitif

Page 28: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

28

DAFTAR PUSTAKA

Cahan R.K.S. K.J. Anselmo K.J., C.E. Reynolds, C.H. Worman. (2010).

Diffusion of Vinyl Chloride from PVC Packaging Material, into Food Simulative solvents. Polym Eng.

Sci. 18(7): 601 - 606.

Crosby N.T. (2011). Food Packaging Materials. Aspects of Analysis andMigration of Contaminants.

London: Applied Science Publishers Ltd.

Davies J.T. (2012). Migration of Styrene Monomer from Packaging into Food Experimental

Verification of a Theoretical model. J. Food Technol,9, 275.

Garlanda T, H. Mascero. (2009). Consideration on the Migration of PlasticsComponents of Food-

simulating Solvents. La Chimica e L'Industria 48,936.

Herman, A.S. dan Y. Setiawan. (2012). Sifat dan Komposisi Makanan sehubungan dengan Pemilihan Jenis

Bahan Pengemas. Seminar Kemas Bentuk (Flexible Packaging) BPPHP. Bogor: PT Avesta

Continental Pack.

Iskandar, B.Ed. (2008). Buku Paduan Pengemasan Indonesia. Jakarta: Federasi Pengemasan Indonesia.

Kampouris E.M. (2009). The migration of plasticizers from Poly (Vinyl chloride) into edible oils. Polym. Eng.

Sci. 16(1) : 59 - 63.

Kuntoro, S. (2009). Deteksi migran pada plastik kemasan. Makalah pada Seminar Pengemasan dan

Transportasi dalam Menunjang Pengembangan Industri Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan.

PATFI, Jakarta 3 - 4 Oktober.

Syarief, R. dan A. Irawati. (2013). Pengetahuan bahan untuk industri pertanian. Mediyatama Sarana

Perkasa, Jakarta

Page 29: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

29

Lampiran 1. Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/

NIDN

Instansi Asal

Bidang Ilmu

Alokasi

waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Eddy

Nugroho

Pascasarjana/

MM UMB

Manajemen 5 jam per

Minggu Membuat

Modul

Trainer

Seksi

administrasi

2 Bambang S

Marsoem

Pascasarjana/

MM UMB

Manajemen 6 jam per

Minggu Survey dan studi

pendahuluan

Membuat Modul

dan Trainer

3 Suharno

Prawirokus

umo

Pascasarjana/

MM UMB

Manajemen 5 jam per

Minggu Survey dan studi

pendahuluan

Membuat Modul

dan Trainer

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana

A. Identitas Diri

1 NamaLengkap (dengangelar) Dr.Ir. Rosalendro Eddy Nugroho, MM

2 Jenis Kelamin Laki – Laki

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/Identitaslainnya 114650410

5 NIDN 0429036502

6 Tempat dan TanggalLahir Jakarta, 29 Maret 1965

7 E-mail [email protected]

8 NomorTelepon WA/HP 085715324153/ 085880386772

9 Alamat Kantor Universitas Mercu Buana Program Pascasarjana

Meruya Selatan Jakarta Barat

11 NomorTelepon/Faks

12 LulusanyangTelah Dihasilkan S-1 = 70 orang; S-2 = 60orang; S-3 =… orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. Manajemen Operasional

2. Manajemen Supply Chain dan MRP/ERP

3. Manajemen Keuangan

4. Analisa Investasi dan Portfolio

Page 30: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

30

B. RiwayatPendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah

Mada

Universitas

Satyagama

Institut Pertanian

Bogor

BidangIlmu Teknik Kimia Manajemen

Keuangan

Manajemen

Keuangan

Tahun Masuk-Lulus 1983 – 1989 1996 - 1998 2009 - 2013

JudulSkripsi/Tesis/Disertasi Pabrik

Hidrotreating Unit

Kapasitas 2000

Ton/hari

Analisa Investasi

Unit II Pabrik

Styrene Butadiene

Latex di PT

Latexia

Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Harga SB Latex di

Indonesia

Nama Pembimbing/Promotor Ir. Hardjono Drs. Dalil Hasan,

MBA, Ak

Prof. Dr. Ir. Rita

Nurmalina, MS

Prof. Dr. Adler H

Manurung,

SH,SE,MCom

Dr. Ir. Dedi

Budiman Hakim

M.Ec

Page 31: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

31

C. Pengalaman Riset Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesismaupun Disertasi)

No. Tahun Judul RISET Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2011-2012 Analisa Investasi Unit II Pabrik Styrene

Butadiene Latex di PT Latexia Peneliti 20

2 2013-2014 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Banten

Periode 1997 - 2013

UMB 3.5

3 2013-2014 Analisis Faktor Makroekonomi yang

mempengaruhi Keberlanjutan Industri

Polymer Emulsion (SB Latex) di Indonesia

HIBAH

PEMULA

DIKTI

14

4 2014-2015 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Pengangguran di Propinsi Banten Periode

1997 - 2013

UMB 3.5

5 .

2015-2016 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Pengangguran di Indonesia pada Periode

1997 - 2014

UMB 3.5

6 2015-2016 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada

Periode 1997 - 2014

UMB 3.5

7 2016-2017 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Terhadap Industri Manufaktur dan Aspek

Makroekonomi pada Periode 1997-2015

UMB 5

8 2016-2017 Dampak Perubahan Harga Styrene Terhadap

Aspek Makroekonomi dan Industri

Petorkimia (SB Latex) di Indonesia

UMB 5

9 2016-2017 Analisis Pertumbuhan Industri Crude Palm

Oil di Indonesia Terhadap Industri

Manufaktur dan Aspek Makroekonomi pada

Periode 1997-2015

UMB 5

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema RISET DIKTImaupun darisumber

lainnya.

Page 32: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

32

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakatdalam5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jl [(Jut)Rp]

1 2013 -2014 Kajian Pengembangan Pusat Inovasi UMKM,

Pusat Unggulan IPTEK Spesifik Daerah dan

Desa Inovatif di Propinsi Banten

Propinsi

Banten 70

2 2014 -2015 Kajian Pengembangan Balai Pusat Kalibrasi

dan Standarisasi Produk (BPSTI)di Propinsi

Banten

Propinsi

Banten 100

3 2015 -2016 Kajian Pengembangan Kajian Pengembangan

Industri Kimia dan Petrokimia dari Aspek

Bahan Baku di Banten Selatan Propinsi

Banten

Propinsi

Banten 100

4. 2015 -2016 Pelatihan UKM dari segi pemasaran (e-

marketing) dan pengemasan di Kecamatan

Kalideres Jakarta Barat

UMB 3,5

5 2016-2017 Pelatihan Analisis Biaya Produksi Pembuatan

Sabun Herbal Transparan di RPTA

Kelurahan Kalideres Jakarta Barat

UMB

3,5

6 2016-2017 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi

Kewirausahaan Pangan Mie Sehat di Posdaya

Kenangan Kelurahan Meruya Selatan Jakarta

Barat

UMB

3,5

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI

maupun dari sumber lainnya.

Page 33: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

33

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam5 Tahun Terakhir

No. Judul ArtikelIlmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahu

1 Penawaran dan permin taan harga SBL PROSPEK UNSERA Vol. 2/2012

2 Arch/Gach harga batu bara di Indonesia PROSPEK UNSERA

Vol.4/2013

3 Faktor Permintaan dan Penawaran yang

Mempengaruhi Harga Styrene Butadiene Latex

(SBL) di Indonesia

JURNAL

MANAJEMEN

FE UNSERA

ISSN 2088-8554 Vol.2. No:2 Jan

2013

4 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stress kerja terhadap Turn Over Intention

Sains Manajemen

UNSERA Vol. 1 Juli-Desember

5 Faktor-Faktor Makroekonomi Yang Mempengaruhi Harga

Styrene Butadiene Latex di Indonesia

Sains

Manajemen

ISSN Vol. - 2 Juli

Desember 2015

6 Perbaikan Main tenance untuk Target Avaibility

Penyaluran Gas dengan Pendekatan Total Productive

Maintenance di PT PERTAMINA Gas Area Jawa Barat

MIX, Prodi MM

UMB

Vol. 5 No.2 Jumlah 10 hal

ISSN :2088 - 1231

7 Analisis Faktor-Faktor Mikroekonomi yang

Mempengaruhi Keberlanjutan Indusri Polymer Emulsion

di Indonesia

Sains

Manajemen

ISSN 2443 -0064

Vol. 2 No.1

Jumlah 19 hal

8 Faktor-Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Harga

Styrene Butadiene Latex di Indonesia

PROFITA Akuntasi

Fakultas

Ekonomi

ISSN 2443 -0064 Vol. 2 No.1

Jumlah 19 hal

9 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Ekonomi di Propinsi Banten JIEMS FTI

UBM Jakarta ISSN 1979-1720

Vol.10 No:1 Hal1-

76, Feb. 2017

Page 34: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

34

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1 Ospek Mahasiswa Baru

Sekolah Tinggi Teknologi

Fatahillah (STTF) Cilegon

Tahun Akademik 2013-

2014

Effisiensi Energi di Industri Kimia &

Petrokima di Indonesia STTF 08- 09

September 2012

2 Ospek Mahasiswa Baru

Sekolah Tinggi Teknologi

Fatahillah (STTF) Cilegon

Tahun Akademik 2013-

2014

Supply & Demand Subsidi BBM dan

Energi Terbarukan di Indonesia.

Outsourcing Sebagai Sebuah Strategi

& Sistem Pengelolaan Organisasi

Perusahaan di Indonesia

STTF 14- 15 September 2013

3 Peningkatan Daya Saing

Industri Nasional Melalui

Integrasi Industri Baja

Berkelanjutan Menuju

Economic Community

2015

Analisa Makroekonomi &

Mikroekonomi Industri SB Latex di

Indonesia

The Royale Krakatau

Hotel 08-09 Oktober

2013 Cilegon -

Banten

4 Temu Alumni Teknik

Kimia UGM

Profesionalisme SDM di Industri

Kimia dan Petrokimia

Gedung Fakultas

Teknik UGM Prodi.

Teknik Kimia

Yogyakarta 09 Mei

2015

5 Call Paper: Seminar

Nasional Kerjasama UMB

Jakarta & UMB Yogya

Analisa Makroekonomi Industri SB

Latex di Indonesia

Hotel Garuda Inn

Yogyakarta 28-29

Agustus 2014

6 Call Paper: Seminar

Nasional UMB Kampus

Kranggan Jakarta

Analisa Pengangguran Propinsi Banten

pada Periode 1997-2014

Hotel Bidakara

Jakarta:08-09

Desember 2014

7 Call Paper: Indonesia

International Conference Tax

Business Economics

Domestic Factor That Affecting The

Price Styrene Butadiene Latex (SBL)

in Indonesia

Gedung Dharmapala

Kemenkeu 26-28

April 2016 Jakarta

Page 35: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

35

No Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

8 Indonesia International

Conference Business

Management

Communication

Maintenance Repair Avaibility For

Target Using Gas Total Predictive

Maintenance in PT PERTAMINA Gas

Area in The West Java

Hotel Century

Makasar 26-28

Agustus 2015

9 Inovasi dan Implementasi

Green Technology Menuju

Kemandirian Energi

Pengaruh Kompetensi dan Motivasi

terhadap Kinerja Karyawan (Studi

Kasus Sub Direktorat Network

Planning & Development PT

TELKOMSEL )

FTI ITN Malang

Februari 4, 2017

10 SAFE 2017, International

Conference Sustainable

Agriculture, Food and

Energy

Integration of Herbs Cultivation and

Entrepreneurial Transparant Herbal

Soap in the Integrated Public Space

Child Friendly Kalideres West Jakarta

Accapella Hotel,

Shah Alam Kuala

Lumpur, August 22-

24-2017 Malaysia

G. Karya Buku dalam5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 Strategi Operasi & Proses Manajemen Edisi Satu 2015 202 LP2S Bengkulu

2 Buku Ajar Analisa Investasi dan Portfolio 2016 205 LP2S Bengkulu

3 Penyusunan Metodologi Penelitian Edisi Satu 2015 2006 LP2S Bengkulu

4 Penyusunan Metodologi Penelitian Edisi Dua 2016 2006 LP2S Bengkulu

5 Pengantar Manajemen Resiko dan Asuransi 2016 252 LP2S Bengkulu

Page 36: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

36

H. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi

lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun

1 The Best TQM 5S Team Contest Project & Promotor:

WWT & Utility

PT. Rhodia

Indolatex 2002

2 The Best TQM 5S Team Contest Project & Promotpr :

Warehouse

PT. Rhodia

Indolatex 2003

3 2 nd Best Suggestion TQM 5S Team Contest PT. Rhodia

Indolatex 2002

4 3rnd Best Suggestion TQM 5S Team Contest PT. Rhodia

Indolatex

2003

5 Employee of the year 2002 for Never Sick or Absent PT. Latexia Indonesia

2003

6 Penghargaan Sebagai Ketua Program Studi Teknik

Kimia Sekolah Tinggi Teknologi Fatahillah (STTF)

Cilegon Periode 2001 - 2012

STTF Cilegon –

Banten 2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian

dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Penelitian Internal PPM - Universitas Mercu Buana

Jakarta , 05 November , 2020

Pengusul,

(Dr. Ir.R. Eddy Nugroho,MM)

Page 37: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

37

Lampiran 3. Foto Lokasi Pelaksanaan Kegiatan PPM

Page 38: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

38

Page 39: DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM PENGEMASAN …

39