dukun usep

Upload: ikhsan

Post on 30-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PANDEGLANG Waktu eksekusi terhadap Tb Mulyana Yusuf alias Usep (32), dukun palsu pengganda uang yang telah menghabisi 8 nyawa di Kampung/Desa Cikareo, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, pada Maret 2007 lalu, semakin dekat

PANDEGLANG Waktu eksekusi terhadap Tb Mulyana Yusuf alias Usep (32), dukun palsu pengganda uang yang telah menghabisi 8 nyawa di Kampung/Desa Cikareo, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, pada Maret 2007 lalu, semakin dekat.

Satuan Brimob Polda (Satbrimobda) Banten telah menyiapkan regu penembak yang berjumlah 10 anggota meskipun panitia eksekutor belum menentukan kapan eksekusi terhadap terpidana mati tersebut.

Dari 10 anggota yang kami pilih untuk menjadi eksekutor, 3 di antaranya akan memegang senjata berisi peluru tajam. Sementara 7 lainnya hanya memegang senjata dengan peluru hampa, kata Kasat Brimobda Banten AKBP Ramdhani Hidayat kepada Radar Banten, Jumat (11/7). Ia menambahkan, tiga senjata berpeluru tajam itulah yang akan mengakhiri nyawa dukun palsu tersebut.

Ramdhani menerangkan, ke-3 anggota Satbrimobda Banten yang akan bertugas mengeksekusi dengan senjata peluru tajam tak akan diberitahu terlebih dulu, untuk mencegah beban mental bagi para anggota tersebut.

Bagaimanapun, anggota Brimob tetaplah manusia yang mempunyai nurani. Karena itu, untuk menjadi eksekutor dibutuhkan anggota yang bermental baja. Dan saya tak sembarangan memilih, karena harus saya seleksi dengan cara melihat riwayat kesehatan mentalnya dari catatan hasil tes psikologi, sejak awal masuk polisi sampai tes psikologi yang kami lakukan setiap 6 bulan sekali sebagai persyaratan memegang senjata, terangnya.

Ramdhani mengungkapkan, saat dieksekusi, Usep akan dalam kondisi terikat. Kalau untuk mata, mau ditutup atau tidak, itu terserah pada permintaan pihak yang mau dieksekusi, tambahnya. Dia juga mengatakan, pihak Brimob akan siap melaksanakan tugas tersebut kapan pun Kejati Banten membutuhkan.

Pada bagian lain, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Lari Gau Samad mengaku belum menetapkan waktu pelaksanaan eksekusi terhadap Usep, lantaran panitia eksekutor belum terbentuk. Setelah saya menerima daftar lengkap anggota panitia eksekusi yang terdiri dari Satbrimobda Banten, rohaniawan dari MUI Lebak, tenaga medis dari RSUD Adjidarmo dan perwakilan dari PN Rangkasbitung, Surat Keputusan (SK) eksekusi segera saya buat, tegasnya.

Untuk diketahui, Usep dijatuhi hukuman mati karena terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 340 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP, mengenai pembunuhan berencana.

Usep juga terbukti melanggar Pasal 355 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke -1, Pasal 354 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 dan Pasal 353 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 atau Pasal 365 ayat 4 atau Pasal 204 ayat 2 dan Pasal 378.

Sebelumnya, Kamis (10/7), Ramdhani sempat datang ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rangkasbitung dan bertemu dengan Kepala Kejari (Kajari) Rangkasbitung Renny Ariyanny. Acaranya sih cuma silaturahmi biasa, tapi dalam pembicaraan tadi disinggung persiapan eksekusi terpidana mati dukun pengganda uang Usep, ujar Kejari.

Dalam pertemuan itu, kata Renny, juga dibahas soal lahan atau lokasi yang bakal dijadikan tempat eksekusi Usep, termasuk pemakamannya. Sebenarnya soal eksekusi Usep ini tanggung jawab Kejati, sebab segala administrasi dan hal lainnya diatur oleh Kejati. Tetapi karena lokasi eksekusi rencananya bakal di sini (Lebak-red), pastilah saya diminta untuk ikut membantu, paparnya. (dew/day)Analisis kasus :

Kasus diatas adalah kasus mengenai seseorang yang berkedok sebagai dukun pengganda uang yang lalu merampas harta korbannya kemudian membunuhnya. Korbannya berjumlah 8 orang 6 orang berasal dari tangerang kemudian 2 orang lagi berasal dari saketi. Pasal yang dipersalahkan terhadap terdakwa ada 7 pasal namun, sesuai dengan aturan pasal 64 ayat 1 KUHP ditimpakan pasal yang lebih berat ancaman hukumannya yaitu pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Pasal-pasal yang ditimpakan kepada terdakwa :

Pasal 355 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke -1, tentang penganiayaan berat dengan rencana.

Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lams lima belas tahun. Pasal 354 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1, tentang penganiayaan berat.

Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun. Pasal 353 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1, tentang penganiayaan dengan rencana.

Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 365 ayat 4, tentang pencurian,

Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakihntkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.

Pasal 204 ayat 2, tentang penjualan barang yang membahayakan nyawa Jika perbuatan itu mengakihatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.

Pasal 378, tentang penipuan.Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang rnaupun menghapuskan piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 340 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP

Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.Yang dikenakan terhadap terdakwa adalah pasal 340 KUHP yang lebih berat ancaman pemidanaannya.