dugaan pencemaran sungai kapuas oleh pt sam
DESCRIPTION
tesTRANSCRIPT
Dugaan Pencemaran Sungai Kapuas oleh PT SAM
http://radartimurdetik.com/
Sanksi administrasi maupun pidana berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009
tentang pengelolaan lingkungan hidup, menanti PT. Sintang Argo Mandiri (SAM), bila terbukti
melakukan pencemaran Sungai Kapuas. Pemerintah Kabupaten Sintang sudah membentuk tim
investigasi terkait limbah pabrik minyak kelapa sawit milik PT. SAM di Kecamatan Binjai, yang
diduga mencemari Sungai Kapuas hingga berujung matinya ribuan ikan keramba milik warga.
“Kita sudah bentuk tim investigasi dalam menangani hal itu. Badan Lingkungan Hidup (BLH)
juga sudah saya perintahkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan,” ujar Bupati Sintang
Drs. Milton Crosby, M.Si, menjawab wartawan Selasa (16/9).
Informasi Milton dapatkan, diduga, pencemaran terjadi karena kebocoran limbah pabrik. Sumur
penampung limbah terlalu kecil sehingga tidak mampu menampung limbah yang ada. “Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) nya ada. Sekarang kita masih menunggu hasil tim di
lapangan. Pimpinan pabriknya sudah bertemu saya, dan sudah kita berikan peringatan secara
lisan,” kata Milton. Ia berharap pihak perusahaan dapat segera mengatasi persoalan tersebut.
Solusi cepat harus segera dicari agar pencemaran limbah tidak berdampak lebih besar terhadap
keberadaan ekositem di sekitar. “Kalau memang terbukti, sangsi sesuai prosedur ada,” ucapnya.
Terkait ganti rugi ikan milik warga, menurut Milton, bisa menjadi tanggung-jawab perusahaan
ataupun pemerintah. Ganti rugi akan dilakukan setelah ada hasil investigasi, apakah mati karena
pencemaran lingkungan atau ada hal lainnya. “Kita harapkan masyarakat bersabar. Pemerintah
sedang bekerja menangani masalah ini,” kata Milton. Sebelumnya, Senin (15/9) puluhan warga
Kelurahan Kapuas Kiri Hulu (KKH) mendatangi pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) milik PT.
Sintang Argo Mandiri (SAM) di Kecamatan Binjai. Kedatangan warga menuntut agar pihak
perusahaan bertanggung jawab atas limbah pabrik yang mengalir ke Sungai Kapuas, hingga
menyebabkan ribuan ikan di keramba milik mereka mati. "Akibat limbah dari PT. SAM, banyak
ikan yang mati karena airnya tercemar," kata Asdi, salah seorang warga setempat.
Menurutnya, sudah sejak lama warga mencurigai adanya pencemaran air sungai. Kecurigaan itu
semakin besar karena ada warga mengeluh ikan di keramba pada mati. Hal senanda disampaikan
warga KKU lainnya, Agus Salim. Ia beserta pemilik tambak terkejut ketika pada Jumat (12/9)
mengetahui ribuan ikan nila milik warga mati. "Di wilayah KKU ini terdapat 200 ratus keramba,
yang terkena dampak limbah, sehingga mematikan ribuan ikan," terang Agus Salim. Ia
melanjutkan, banyak upaya yang telah dilakukan, terkait temuan dan keluhan warga ini, satu
diantaranya melaporkan ke Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Sintang, kepolisian dan
tokoh masyarakat. "Kemarin kepala dinas sudah datang melihatnya. Ia berjanji persoalan ini
akan ditindak lanjuti," ucapnya. Ia menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan tertutup,
ketika warga beserta tokoh masyarakat mendatangi lokasi perusahaan untuk mencari solusi dan
jalan keluar terbaik. "Kita lihat sendiri, sudah dua jam kita di sini, tapi tidak diijinkan masuk
untuk bertemu pimpinan pabrik, dengan alasan tidak ada dilokasi. Bahkan untuk melakukan
photo tempat pembuangan limbah dasar saja kita tidak diperbolehkan oleh pihak perusahaan
yang diwakili oleh penjaga keamanannya. Padahal etikat atau tujuan kita ke sini baik," kata
Agus.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sintang, Arbudin, membenarkan
adanya ribuan ikan yang mati di lokasi keramba yang terdapat di tepian Sungai Kapuas, wilayah
Kapuas Kiri Hulu dan Hilir. "Informasi adanya ikan di keramba yang mati mendadak sudah
kami terima, dan kami sudah meninjau langsung kelapangan karena masing-masing warga
pemilik kerambak tersebut merupakan binaan kami," kata Arbudin. Ia tak menampik penyebab
matinya ribuan ikan keramba milik warga diduga karena air Sungai Kapuas tercemar oleh
limbah perusahaan yang beroperasi di wilayah Simbak, Kecamatan Binjai Hulu. Ini sudah
disampaikan langsung kepada pihak perusahaan, dan pihak perusahaan siap bertanggung jawab
atas kerugian yang dialami oleh masyarakat Kapuas Kiri Hulu, dan Kapuas Kiri Hilir, yang
memiliki keramba. Dan saat ini koordinator kelompok pemilik keramba sudah melakukan
pendataan," terang Arbudin.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sintang, Abdurani, mengaku sudah
memperoleh informasi terkait banyaknya ribuan ikan keramba mati, akibat diduga tercemarnya
air Sungai Kapuas dari limbah sawit perusahaan PT. SAM. "Kita sudah mendapatkan informasi
tersebut dari warga, dan samplenya juga sudah kita ambil," kata Abdurani. Selanjutnya, pihaknya
akan melakukan uji lab terkait sample air dan ikan yang telah mati, untuk mengetahui apakah ini
diakibatkan oleh tercemarnya air Sungai Kapuas dari limbah pabrik sawit. (din)
Pelanggaran Hukum dan Etika PT. Sintang Argo Mandiri
Pelanggaran Hukum Pelanggaran Etika
UUD 1945 pasal 28H Membuang Limbah Sembarangan
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Tertutup/ kurang kooperatif
UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian Tidak bertanggung Jawab
Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan
Prinsip etika lingkungan hidup dirumuskan dengan tujuan untuk dapat dipakai sebagai pegangan
dan tuntutan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam. Terdapat sembilan prinsip
dalam etika lingkungan hidup, yaitu:
1. Prinsip sikap hormat terhadap alam (respect for nature)
Manusia mempunyai kewajiban menghargai hak semua makhluk hidup untuk berada, hidup,
tumbuh, dan berkembang secara alamiah sesuai dengan tujuan penciptanya. Untuk itu
manusia perlu merawat, menjaga, melindungi, dan melestarikan alam beserta seluruh isinya
serta tidak diperbolehkan merusak alam tanpa alasan yang dapat dibenarkan secara moral.
2. Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)
Sejatinya alam adalah milik kita bersama. Jika alam dihargai sebagai bernilai pada dirinya
sendiri, maka rasa tanggung jawab akan muncul dengan sendirinya pada diri manusia.
3. Prinsip solidaritas kosmis (cosmic solidarity)
Solidaritas kosmis pada hakekatnya adalah sikap solidaritas manusia dengan alam.
Solidaritas kosmis berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas
keseimbangan kosmis, serta mendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro alam
dan tidak setuju terhadap tindakan yang merusak alam.
4. Prinsip kasih saying dan kepedulian terhadap alam (caring for nature)
Prinsip ini merupakan prinsip moral satu arah yang artinya tanpa mengharap balasan serta
tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan
alam.
5. Prinsip tidak merugikan (no harm)
Prinsip ini merupakan prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu. Bentuk minimal
berupa tidak perlu melakukan tindakan yang mrugikan atau mengancam eksistensi makhluk
hidup lain di alam semesta.
6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan,
sarana,standard material. Bukan rakus dan tamak mengumpulkan harta dan memiliki
sebanyak-banyaknya,mengeksploitasi alam, tetapi yang lebih penting adalah mutu
kehidupan yang baik. Prinsip moral hidup sederhana harus dapat diterim oleh semua pihak
sebagai prinsip pola hidup yang baru agar kita dapat berhasil menyelamatkan lingkungan
hidup.
7. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan sangat berbeda dengan prinsip-prinsip sebelumnya, Prinsip keadilan lebih
ditekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku adil terhadap yang lain dalam
keterkaitan dengan alam semesta juga tentang sistem social yang harus diatur agar
berdampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup. Prinsip keadilan terutama berbicara
tentang peluang dan akses yang sama bagi semua anggota masyarakat dalam ikut
menentukan kebijakan pengelolaan sumbar daya alam, dan dalam ikut menikmati
pemanfaatannya.
8. Prinsip demokrasi
Demokrasi justru memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan
pluralitas. Oleh karena itu setiap orang yang peduli dengan lingkungan adalah orang yang
demokratis, sebaliknya orang yang demokratis sangat mungkin bahwa dia seorang
pemperhati lingkungan. Pemperhati lingkungan dapat berupa multikulturalisme, diverivikasi
pola tanam, diversivikasi pola makan, dan sebagainya.
9. Prinsip integrasi moral
Prinsip ini terutama ditujukan untuk pejabat, misalnya orang yang diberi kepercayaan untuk
melakukan analissi mengenai dampak lingkungan merupakan orang-orang yang memiliki
dedikasi moral yang tinggi karena diharapkan dapat menggunakan akses kepercayaan yang
diberikan dalam melaksanakan tugasnya dan tidak merugikan lingkungan hidup fisik dan
non fisik atau manusia.
Matriks Tangggung Jawab Terhadap Lingkungan PT. Sintang Argo Mandiri