dualisme kepemimpinan dalam partai...

44
DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKAR SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM HUKUM TATANEGARA (SIYASAH) OLEH: ACH BUSAIRI NIM : 11370048 PEMBIMBING: Drs. M. RIZAL QOSIM, M.Si. 19630131 1992031 004 SIYASAH SYARIYYAH/HTNI FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: duonghanh

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKAR

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA

STRATA SATU DALAM HUKUM TATANEGARA (SIYASAH)

OLEH:

ACH BUSAIRI

NIM : 11370048

PEMBIMBING:

Drs. M. RIZAL QOSIM, M.Si.

19630131 1992031 004

SIYASAH SYARIYYAH/HTNI

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2016

Page 2: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

ii

ABSTRAK

Kehidupan partai politik sesungguhnya merupakan pilar utama penegak

demokrasi politik yang efektif. Partai politik adalah yang paling mempunyai

kesempatan dalam melakukan perubahan. Kekuasaan politik Negara secara

terorganisasi berada pada partai politik

Partai Golkar pada tahun 2014 terjadi perbedaan pandangan setelah pemilu

Presiden, sehingga terjadi dualisme kepemimpinan. Keduanya antara Kubu

Aburizal Bakrie dan Kubu Agung Laksono. Dimana keduanya saling berbeda

pandangan terhadap pemerintah, Kubu Aburizal Bakri berada diluar pemerintahan

bersama Koalisi Merah Putih (KMP) sedangkan Kubu Agung Laksono berada

didalam pemerintahan dan bergabung bersama Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Perbedaan itu muncul ketika Rapimnas di Yogyakarta, dan menjadi puncak

terjadinya konflik dualisme kepemimpinan didalam tubuh Partai Golkar sehingga

menimbulkan dua kubu yang saling bersebrangan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah field reseach. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah lebih menekankan pada teknik wawancara bagaimana

proses terjadinya dualisme di internal Partai Golkar, khususnya wawancara

mendalam (depth interview). Yang kemudian di analisis dengan Teori Fiqh

Siyasah.

Penelitian dilakukan dengan menjelaskan tentang Dualisme

Kepemimpinan dalam Partai Golkar dengan menggunakan teori kepemimpinan

islam dan sosiologi politik. Hasil dari penelitian tersebut maka akan terlihat

konflik dualisme yang terjadi selama ini didalam Partai Golkar. Mulai dari latar

belakang dualisme, gagasan politik kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie

sampai upaya islah. Dan akan dianalisis dengan nilai-nilai Islam.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh

peneliti, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua kubu antara Aburizal

Bakrie dan Agung Laksono dalam mencapai islah dan bersatu dalam mencapai

semangat rekonsiliasi dalam Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) merupakan

tindakan yang sesuai dengan Fiqh Siyasah Syariyyah. Dan dualisme

kepemimpinan ini sangat berpengaruh terhadap kondisi internal partai, aktifitas

partai, dan kontribusi dana APBN/APBD.

Kata Kunci: Partai Golkar, Dualisme Kepemimpinan

Page 3: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
Page 4: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
Page 5: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
Page 6: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

i

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Berdasarkan SKB Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI No. 158/1987 dan No. 05436/1987

Tertanggal 22 Januari 1988

A. Konsonan Huruf Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

Ba>’ B Be ب

ta>’ T Te ت

sa> Ś es (dengan titik di atas) ث

Ji>m J Je ج

ha ح >’ H{ ha (dengan titik di bawah)

kha خ >’ Kh ka dan ha

da>l D De د

za>l Ż Set (dengan titik di atas) ذ

za>’ R Er ر

zai Z Zet ز

si>n S Es س

syi>n Sy Es dan ye ش

sa>d S{ es (dengan titik di bawah) ص

da>d D{ de (dengan titik di bawah) ض

ta>’ T{ te (dengan titik di bawah) ط

za>’ Z} zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ʻ koma terbalik di atas‘ ع

- gain G غ

- fa>’ F ف

- qa>f Q ق

- ka>f K ك

- la>m L ل

Page 7: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

ii

- mi>m M م

- nu>n N ن

- wa>wu W و

- ha> H ه

hamzah ʻ Apostrof ء

- ya>’ Y ي

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap, contoh:

ditulis Ahmadiyyah احمدية

C. Ta >’ Marbu>tah di Akhir Kata

1. Bila dimantika ditulis, kecuali untuk kata-kata arab yang sudah terserap

menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

ditulis jama>aʻh جماعة

2. Bila dihidupkan ditulis t, contoh:

’<ditulis kara>matul-auliya كرامة الوليآء

D. Vokal Pendek

Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dhammah ditulis u.

E. Vokal Panjang

a panjang ditulis a>, i panjang ditulis i>, dan u panjang ditulis u>, nasing-masing

dengan tanda (-) hubung di atasnya

F. Vokal-Vokal Rangkap

1. Fathah dan ya >’ mati ditulis ai, contoh:

ditulis Bainakum بينكم

2. Fathah dan wa>wu mati ditulis au, contoh:

ditulis Qaul قول

Page 8: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

iii

G. Vokal-Vokal Yang Berurutan Dalam Satu Kata, Dipisahkan Dengan

Apostrof (ʻ)

م أأنت ditulis A’antum

ditulis Mu’annaś مؤنث

H. Kata Sandang Alif dan Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah

آنالقر ditulis Al-Qur’a>n

ditulis Al-Qiya>s القياس

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf L (el)-nya.

ماءس لا ditulis As-sama>’

ditulis Asy-syams الشمس

I. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan EYD

J. Penulisan Kata-Kata Dalam Rangkaian Kalimat

رضذوى الف ditulis Żawi al-furu>d

Page 9: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

MOTTO

Tuhanku, bagaimana kau kembalikan kepadaku urusanku sendiri, padahal kau telah

menjaminku. Bagaimana aku akan hina, padahal kau yang menolongku. Bagaimana aku

akan kecewa, padahal kau yang mengasishiku?

-Ibnu Atha’illah-

Page 10: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan:

Almamater kebanggaanku Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah) Fakultas

Syariah & Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kedua orang tuaku Saprawi dan Massi yang telah sabar membimbing dan

membesarkan dengan penuh kesabaran

Keluarga besarku terutama ibu Misri’a dan kakak saudara sepupu Edi dan Zuli yang

senantiasa memberikan kepedulian dan kasih saying selama ini ikut mendorong untuk

secepatnya menyelesaikan kuliah

Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu berfikir, berjuang, dan hidup bersama

Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Daerah Istimewa Yoyakarta.

Page 11: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

iv

KATA PENGANTAR

بسم هللا الر حمن الر حيم

الحمد هلل رب العا لمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين أشهد أن ال إله إال هللا وأشهد أن

اللهم صل على سيد نا محمد وعلى أله وأصحا به أجمعين. دا رسول هللاممح

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan

Semesta alam yang tak pernah lekang memberikan segala bentuk kenikmatan

untuk semua mahluk-Nya. Semoga kita termasuk golongan yang senantiasa

diberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga dapat sehingga penyusun bisa

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Dualisme Kepemimpinan dalam

Partai (Studi terhadap Dualisme Kepemimpinan Partai Golkar)” sebagai bagian

dari tugas akhir dalam menempuh Studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan

Hukum Tata Negara (Siyasah) Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. segenap keluarga dan para sahabatnya yang tak pernah

mengenal lelah memperjuangkan agama Islam sehingga manusia dapat

mengetahui jalan yang benar dan jalan yang batil.

Dengan segenap kerendahan hati, saya selaku penyusun mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun

materil, tenaga dan fikiran sehingga penyusunan skripsi tersebut berjalan dengan

Page 12: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

v

baik. Oleh karena itu, tak lupa penulis menghaturkan rasa ta’dzim dan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Agus. Moh. Najib, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Oman Fathurohman SW, MA., selaku Ketua Jurusan Hukum

Tata Negara (Siyasah) Fakutas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

3. Bapak Drs. M. Rizal. Qosim, M.S.I. selaku pembimbing. Terima kasih

atas ilmu yang telah diberikan dan dengan sabar dan tabah membimbing

skripsi saya.

4. Bapak Sunaryo, selaku TU Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah) Fakutas

Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Bapak dan Ibu Dosen Beserta Seluruh Civitas Akademika Fakutas

Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Pengurus DPD Partai Golkar DIY, khususnya bapak John Keban dan

bapak Erwin Nizar telah banyak membantu memberi pengetahuan tentang

Partai Golkar.

7. Keluargaku tercinta, Ibu-Bapak (Saprawi dan Massi) dan Adik

(Muhammad Kholid). Merekalah yang terus memberi motivasi dalam

segala hal dan memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak

mungkin bisa dibalas dengan apapun.

8. Teman-teman satu jurusan Hukum Tata Negara (siyasah) angkatan 2011,

Ahmad Fathoni Fauzan, Fathurrahman, Afrizal, Adam Gitawana dan

Page 13: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

vi

teman-teman jurusan satua angkatan yang sahabat-sahabat yang

lainnya.semoga persahabatan kita abadi.

9. Sahabat-sahabat PMII, Hamzah, Faizi, Dedi, dan Fathoni dan sahabat yang

lainnya, terimaksih atas kerjasama dan kesetiaannya selama ini. Kalian

akan selalu dikenang.

10. Keluarga KKN Salakmalang, Syaiful, Nazil, Imam, Hana, Presil, Yessi,

Iefa dan Rini. Semoga kekeluargaan kita tetap terjaga

11. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam pembuatan skripsi ini

baik bantuan materi maupun immateri.

Penyusun hanya bisa mendo’akan semoga semua yang telah diberikan

kepada penyusun bisa membawa berkah serta bermanfaat bagi kita semua dan

mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Pada akhirnya, semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua serta diterima sebagai amal kebaikan di sisi

Allah. Amin ya Rabb al-‘alamin.

Yogyakarta, 18 Oktober 2016

Penyusun

Ach Busairi

11370048

Page 14: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

D A F T A R I S I

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN .............................................................. iii

HALAMAN SURAT PERSETUJUAN .............................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................... vi

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... x

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 7

D. Telaah Pustaka ........................................................................................ 8

E. Kerangka Teori ..................................................................................... 10

F. Metode Penelitian .................................................................................. 22

G. Sistematika Pembahasan........................................................................ 24

BAB II: DESKRIPSI PARTAI GOLKAR

A. Sejarah Partai Golkar ............................................................................. 26

B. Terbentuknya Sekretariat Bersama (SEKBER) ...................................... 27

C. Terbentuknya Partai Politik ................................................................... 38

D. Struktur Organisasi, Wewenang dan Kewajiban .................................... 42

E. Paradigma Partai Golkar ........................................................................ 49

Page 15: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

BAB III: STUDI TERHADAP DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI

GOLKAR

A. Latar Belakang Dualisme ...................................................................... 53

B. Gagasan Politik Versi Dua Kubu ........................................................... 67

1. Gagasan Politik Kubu Agung Laksono ............................................ 67

2. Gagasan Politik Kubu Aburizal Bakrie ............................................ 74

C. Dampak Dualisme Partai Golkar ........................................................... 81

D. Upaya Islah Dualisme Kepemimpinan Partai Golkar ............................. 86

BAB IV: ANALISIS DAMPAK DUALISME KEPEMIMPINAN PARTAI

GOLKAR DALAM FIQH SIYASAH

A. Perpecahan Internal Partai Golkar Perspektif Fiqh Siyasah .................... 96

B. Dualisme Partai Golkar Perspektif Fiqh Siyasah ................................. 100

C. Islah Partai Golkar dalam Perspektif Siyasah Syar’iyyah ...................... 104

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 108

B. Saran ................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 111

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Partai politik merupakan salah satu bentuk perwujudan kebebasan

berserikat sebagai salah persyaratan berjalannya demokrasi. Kebebasan

berserikat lahir dari kecenderungan dasar manusia untuk hidup bermasyarakat

dan berorganisasi secara formal maupun informal. Kecenderungan berorganisasi

dalam perkembangannya menjadi menjadi salah satu kebebasan dasar manusia

yang diakui secara universal sebagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) dengan

istilah kemerdekaan berserikat (freedom of association). Kemerdekaan serikat

semakin penting karena terkait dengan diakuinya hak-hak politik, seperti hak

pemilih (the right to vote), hak berorganisasi (the right of free speech), dan hak

persamaan politik (the right to political equality).1

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat yang mempreposisikan

bahwa dalam suatu organisasi Negara, rakyat yang berdaulat. Pasal 1 Ayat (2)

UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan

dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang Dasar. Sementara itu, Pasal 1

Ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara

Hukum. Kedua ketentuan tersebut mengandung arti bahwa Negara Indonesia

1 Muchammad Ali Syafaat, Pembubaran Partai Politik Pengaturan dan Praktik Pembubaran

Partai Politik dalam Pergulatan Republik, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012, hlm, 4-5.

Page 17: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

2

menganut prinsip Constitutional Democracy atau Negara Hukum yang

demokratis. Berdasarkan prinsip tersebut, hukum merupakan kekuasaan tertinggi

dalam penyelenggaraan Negara atau yang dikenal dengan prinsip the Rule of

Law, and not of Man. Hal ini termasuk dalam hal menjalankan demokrasi.

Sebaliknya, dalam Negara hukum dibangun dan ditegakkan menurut prinsip

demokrasi. Oleh karena itu, prinsip supremasi hukum itu sendiri berasal dari

prinsip kedaulatan rakyat.2

Dalam sistem demokrasi, Partai Golongan Karya (Golkar) merupakan

salah satu sarana politik yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memiliki ragam

fungsi, platform (program partai) dan dasar pemikiran. Partai Golkar dianggap

sebagai media yang cukup representatif untuk berpartisipasi dalam rangka

menentukan kebijakan. Melalui sistem ketatanegaraan yang diberikan oleh

pemerintah kepada warga Negara untuk mendirikan partai politik, disini kita

sebagai warga negara bisa mengetahui dimana tempat sesungguhnya untuk

berpolitik dan memahami bagaimana Negara dan warga Negara dapat saling

berinteraksi. Di dalam partai Golkar di era demokrasi seperti saat ini, mereka

terus memfokuskan pada penguatan sistem. Golkar adalah partai dengan surplus

figur terbanyak diantara partai-partai lainnya. Hal ini merupakan potensi besar

2 Ibid, hlm. 6.

Page 18: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

3

jika dikelola dengan sistem yang matang. Jika sistem ini tidak dikelola dengan

baik, justru malah menjadi kontraproduktif.3

Pada tiga tahun terakhir ini, eksistensi partai Golkar sedang digoyah

dengan adanya perselisihan internal partai. Perselisihan di dalam partai Golkar

ini diakibatkan adanya dualisme kepengurusan yang diawali perdebatan tentang

pelaksanaan Musyawarah Nasional (MUNAS). Dalam artian, kubu pertama

(yakni kubu H.R. Agung Laksono) ingin melaksanakan Musyawarah Nasional

tanggal 6-8 Oktober 2014, ternyata dalam Rakernas tidak disepakati. Keputusan

itu ditengarai karena kubu H.R Agung Laksono ingin segera kepengurusan

terbentuk dan berputar haluan mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf

Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Karena sebelumnya Partai

Golkar secara terbuka mendukung Prabowo dan Hatta Rajasa untuk maju sebagai

Presiden. Kubu H.R Agung Laksono ini berasumsi selama sejarah partai, Partai

Golkar tidak pernah berada pada partai oposisi.4 Secara garis besar, konflik

tersebut terjadi karena intrik antar elite didasari motivasi yang tidak terlalu

substansif bagi Partai Golkar. Penyebabnya adalah persoalan posisi partai

Golkar untuk tetap di Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai partai oposisi atau

keluar dari koalisi, yakni ikut gabung dalam pemerintahan.5

3 Fayakhun Andriani, Golkar Transformer, Jakarta: RM Books, 2014, hlm. 7

4 Lihat juga http://www.rappler.com/indonesia/119950-lini-masa-dualisme-pemimpin-golkar

Diakses pada tanggal 23 Mei 2016 pukul 19.40 WIB.

5 Lihat https://www.academia.edu/19707325. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015 pukul

15.00 WIB.

Page 19: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

4

Dalam konteks perselisihan tersebut, menurut ARB, Munas dan AD/ART

telah menyepakati bahwa Rapat Konsultasi Nasional, Rapat Pleno, Rapat

Pimpinan Nasional, hingga Musyawarah Nasional akan diselenggarakan tanggal

30 November 2014 sampai 14 Desember 2014. Keputusan dari ARB tersebut,

kubu H.R. Agung Laksono mengadakan rapat terbatas dengan beberapa peserta

Rapat Pleno yang masih berada di dalam ruangan Rapimnas tersebut untuk

berinisiatif melanjutkan Rapat Pleno DPP. Setelah Rapat Pleno Partai Golkar

tanggal 25 November 2014, agendanya adalah melaksanakan hasil Rapimnas dan

membentuk TPPG (Tim Penyelamat Partai Golkar) serta menginginkan

Musyawarah Nasional Golkar dilaksanakan pada 2015. Dengan adanya situasi

dan kondisi partai yang semakin berkonflik, akhirnya Munas Kubu H.R. Agung

Laksono diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol Jakarta pada tanggal 6-8

Desember 2014.6 Tentu oleh banyak kalangan, ini yang memperkuat asumsi

bahwa konflik ini merupakan syarat kepentingan kekuasaan.

Konflik masih terus berlanjut ketika kedua belah pihak saling menggugat

satu sama lain. Pada tanggal 5 Januari 2015 pihak dari Agung Laksono

menggugat Munas bali yang dilaksanakan oleh kubu Aburizal Bakrie ke

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat namun ditolak oleh Majelis Hakim dengan

alasan bahwa masalah seharusnya bisa diselesaikan di internal partai sehingga

tidak perlu lagi dibawa ke Mahkamah Partai Golkar. Satu minggu kemudian,

6 Lihat http:/politik.news.viva.co.id/news/read/620175-sekjen-golkar-beberkan-awal-mula-

manuver-agung, diakses pada tanggal 20 Desember 2015, pukul 13.15 WIB.

Page 20: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

5

yakni pada tanggal 12 Januari 2015 kubu dari Aburizal Bakrie balik menggugat

Munas Ancol yang dilaksanakan oleh kubu Agung Laksono ke Pengadilan

Negeri Jakarta Barat namun gugatan Aburizal Bakrie juga ditolak karena gugatan

Aburizal Bakrie dianggap terlalu prematur. Majelis Hakim berpendapat bahwa

penyelesaian konflik lebih baik dikembalikan kepada mekanisme internal Partai

Golkar sendiri.7 Kebijakan hakim dalam realitasnya tidak memiliki efek positif

dalam menyelesaikan konflik partai ini. Bahkan cenderung konflik kedua kubu

semakin memuncak dan semakin berkonflik.

Aksi saling menggugat masih terus berlanjut diantara kubu Agung

Laksono dan kubu Aburizal Bakrie. Pada tanggal 10 Maret 2015 Munas Ancol

yang dilaksanakan oleh kubu Agung Laksono disahkan oleh Menteri Hukum dan

HAM dan pad tanggal 17 Maret 2015 Ketua Mahkamah Partai Golkar juga

menerima pengesahan tersebut. Namun kubu Aburizal Bakrie tidak bisa

menerima keputusan dari Menteri Hukum dan HAM dan ketua Mahkamah Partai

Golkar tersebut, sehingga ia melayangkan gugatan terkait Surat Keputusan

Menteri Hukum dan Ham No: M.HH-01.AH.11.01 tahun 2015 yang

mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono ke Pengadilan

Tata Usaha Negara (PTUN). Dan hasilnya pada tanggal 18 Mei 2015, PTUN

mengabulkan sebagian gugatan Aburizal Bakrie. Gugatan yang dikabulkan

adalah mengenai pembatalan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang

7 Lihat http://septa51.web.unej.ac.id/2015/12/15/konflik-internal-partai-golkar. Diakses pada 11

Januari 2016 pukul 21.20 WIB.

Page 21: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

6

AD/ART Partai Golkar dan mewajibkan tergugat intervensi yakni Agung

Laksono untuk mencabut SK Menkumham tersebut. Setelah muncul keputusan

dari PTUN, kubu dari Agung Laksono pada akhirnya mengajukan banding

karena merasa ada beberapa hal yang ganjil dalam keputusan tersebut.8

Berdasarkan uraikan diatas, sangat menarik untuk dikaji secara mendalam

tentang bagaimana konflik internal di partai Golkar ini dengan mengkaji

langsung dan melakukan penelitian lebih lanjut tentang dualisme kepemimpinan

partai Golkar dari kedua kubu yang bersengketa, yakni antara kubu Agung

Laksono dan kubu Abu Rizal Bakrie. Maka dari itu, peneitian ini penulis beri

judul “DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKAR”.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak dualisme kepemimpinan

partai Golkar?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan kegunaan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 Ibid.

Page 22: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

7

1. Tujuan Penelitian

a. Menjelaskan tentang dampak di internal Partai Golkar dengan adanya

dualisme Kepemimpinan Partai Golkar antara Abu Rizal Bakri dan Agung

Laksono;

b. Menjelaskan tentang dualisme kepemimpinan dalam Partai Golkar;

c. Menjelaskan tentang pandangan Politik Islam terhadap Dualisme

Kepemimpinan dalam Partai Golkar.

2. Kegunaan Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran bagi khasanah

ilmu politik bagi masyarakat Indonesia;

b. Sebagai kajian lebih lanjut bagi institusi atau lembaga terkait maupun bagi

mahasiswa, praktisi politik dan pihak-pihak lain yang membutuhkan

tentang kajian ini;

c. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dalam bidang Siyasah

pada Fakultas Syariah dan Hukum di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

D. Telaah Pustaka

Untuk menghindari terjadinya kesamaan dalam penulisan dengan

penelitian yang ada sebelumnya, maka penulis melakukan penelusuran terhadap

penelitian-penelitian yang telah ada sebelunya, berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis terhadap tema skripsi yang sepadan.

Page 23: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

8

Berdasarkan studi kepustakaan yang telah penulis lakukan, setidaknya

ada dua penelitian yang sama tentang tema partai Golkar yang penulis lakukan

yaitu sebagai berikut:

Skripsi hasil karya dari Ahmad Fayumi yang berjudul “Transformasi

Kepartaian di Indonesia Perspektif Hukum Islam”. Dalam skripsi ini ini

dijelaskan bagaimana persoalan dinamika politik pasca Reformasi 1998 dimana

partai Golkar yang mempunyai akar sejarah panjang dalam pentas politik

nasional.9 Adapun jika dikaitkan dengan penelitian yang penulis lakukan tentu

berbeda karena penelitian yang dilakukan penulis difokuskan pada era Pilpres

2014 dan dikaji dalam konteks dualisme kepemimpinan di dalam konflik partai

Golkar tersebut.

Sedangkan menurut Irmawanti dalam skripsinya yang berjudul “Strategi

Humas dalam Upaya Meraih Simpatisan Bagi Pasangan Prakoso (Study Kasus

Kampanye DPD Partai Golkar pada Pilkada Bupati Kulon Progo 2011). Dalam

skripsi ini dijelaskan bagaimana strategi-strategi dalam pemilu yang dilakukan

oleh simpatisan partai Golkar.10

Adapun penelitian ini tidak menyinggung

konflik-konflik yang terjadi di dalam partai Golkar secara keseluruhan, yang

tentu berbeda dengan apa yang lakukan penulis dalam penelitian ini.

9 Ahmad Fayumi, “.Transformasi Kepartaian di Indonesia Perspektif Hukum Islam”. Skripsi,

Yogyakarta: Fakultas Syariah dan Hukum. UIN Sunan Kalijaga. 10 Irmawanti, Strategi Humas Dalam Upaya Meraih Simpatisan Bagi Pasangan Prakoso (Studi

Kasus Kampanye DPD Partai Golkar Pada Pilkada Bupati Kulon Progo 2011). Yogyakarta: Fakultas

Syariah dan Hukum. UIN Sunan Kalijaga.

Page 24: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

9

Dari kedua penelitian diatas, tidak ditemukan penelitian yang

memfokuskan pada konteks dualisme partai Golkar, lebih-lebih mengkaji khusus

pada dua kubu sekaligus. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian

yang belum pernah ada yang dilakukan sebelumnya.

E. Kerangka Teori

Dalam buku “Pengantar Sosiologi Politik”, dijelaskan Carl Friedrich

memberi batasan partai politik sebagai kelompok manusia yang terorganisasi

secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan

dalam pemerintahan bagi pimpinan partainya dan kekuasaan itu akan

memberikan kegunaan materi dan ide kepada nggota-anggotanya. Sementara itu,

soltau memberikan definisi partai politik sebagai sekelompok warga Negara yang

sedikit banyak terorganisasi, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan

dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujua untuk menguasai

pemerintahan, dan menjalankan kebijaksanaan umum mereka.11

Banyak sudut pandang yang berbeda-beda dalam memahami pengertian

sosiologi politik sebab ada beberapa pengertian sosiologi politik, diantaranya

adalah sosilogi politik dipahami sebagai cabang ilmu sosiologi yang

memerhatikan sebab akibat social dari distribusi kekuasaan yang tidak merata

11 Elly M. Setiadi, Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta, hlm. 39-40.

Page 25: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

10

didalam masyarakat, sehingga gejala social tersebut seringkali melahirkan

konflik dan integrasi sosial dan politik, sedangkan gejala konflik dan integrasi

politik tersebut akan melahirkan dinamika sosial politik yang berujud pada

perubahan yang disebabkan oleh alokasi kekuasaaan tersebut. Fokus utama dari

sosiologi politik adalah deskripsi, analisis dan penjelasan tentang gejala social

politik, terutama menyangkut bagaimana proses terbentuknya kekuasaan dan

pola-pola distribusinya dalam masyarakat. Selain itu juga sosiologi politik juga

memfokuskan perhatiannnya pada sikap dan perilaku politik masyarakat,

terutama menyangkut persoalan tentang bagaimana masyarakat merespon

terhadap suatu kebijakan publik yang dibuat oleh para penguasa.12

Lebih jauh lagi ketika penyelenggaraan Pemilu, maka intensitas konflik

antar-pendukung suatu partai politik dewasa ini cendrung menurun, sedangkan

ketika proses pemilihan keala desa intensitas konflik justru makin tinggi. Banyak

pihak memahami politik sebagai proses penyelenggaraan suatu Negara, suatu

lembaga yang mengklaim memiliki hak monopoli terhadap legitimasi

penggunaan kekuasaan terhadap suatu wilayah dimasyarakat. Sementara itu, ilmu

politik terutama berurusan dengan proses pengkajian suatu gejala politik yang

didalamnya menyangkut objek pembahasan tentang sikap dan perilaku politik

masyarakat kaitannya dengan budaya politik yang berujud pada partisipasi

politik. Pemerintahan, mekanisme administrasi publik, dan pemilihan umum,

12 Ibid hlm. 20-21.

Page 26: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

11

opini publik, dan perilaku politik merupakan struktur politik yang seringkali

disebut sebagai sitem politik. Dalam hal ini, analisis sosiologi terhadap gejala

politik dengan struktur sosial masyarakat yang ada, sehingga tingkat partisipasi

dan perilaku politiknya dapat dipahami sebagai salah satu gejala sosial.13

Menurut pengertian yang lebih modern, sosiologi politik adalah ilmu

yang membahas tentang bagaimana kekuasaan didistribusikan didalam

masyarakat, pemerintahan suatu Negara diselenggarakan, otoritas kekuasaan

diaplikasikan, pola-pola pengaturan pencapaian kekuasaan, dan didalam

masyarakat. Selain itu, sosiologi politik juga merupakan disiplin ilmu yang

mempelajari hubungan antara masyarakat dan politik hukum dengan masyarakat,

lembaga-lembaga politik disuatu sisi dan masyarakat dengan proses politik

(sosialisasi, partisipasi, rekrument komunikasi dan konflik lain).14

Konsep ini

pada dasarnya memfokuskan pada perbedaan antara pemerintah (pihak yang

memiliki kekuasaan) dan rakyat yang diperintah (sebagai pihak yang tidak

memiliki kekuasaan). Dalam setiap kelompok manusia mulai dari yang terkecil

hingga yang terbesar, mulai dari yang rapuh hingga yang paling stabil terdapat

orang yang memerintah dari mereka yang mematuhinya, terdapat mereka yang

membuat keputusan dan orang-orang yang menaati keputusan yang

bersangkutan. Perbedaan tersebut merupakan fenomena politik yang fundamental

13 Ibid. Hlm. 24

14 Lihat http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-sosiologi-politik.html diakses

pada tanggal 7 Agustus 2016 pukul 21.00 WIB.

Page 27: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

12

yang dijelaskan melalui studi perbandingan pada setiap masyarakat dan pada

setiap tingkatan sosial.

Kedua konsep diatas tidak dengan sendirinya memperjelas pengertian

sosiologi politik. Terdapat kedua tafsiran umum tentang politik. Pertama, di

suatu pihak, politik secara hakiki dipandang sebagai pergolakan atau

pertempuran. Kekuasaan memungkinkan kelompok dan individu yang berkuasa

mempertahankan dominasi terhadap masyarakat dan mengeksploitasinya,

sedangkan kelompok dan individu yang lain menentang dominasi dan tidak

eksplotatif tersebut. Disini politik merupakan sarana mempertahankan hak-hak

istimewa kelompok minoritas dari dominasi kelompok mayoritas. Kedua, dilain

pihak, politik dipandang suatu sebagian suatu usaha untuk menegakkan

ketertiban dan keadilan. Disini kekuasaan dipakai untuk mewujudkan

kemakmuran bersama dan melindungi kepentingan umum dari tekanan kelompok

tertentu.15

Dalam literatur politik, partai pada dasarnya menyelenggarakan beberapa

fungsi, antara lain: 1). Sosialisasi politik, 2). Pendidikan politik, 3). Rekruitmen

politik, 4). Komunikasi politik, 5). Ideologi dan partai politik.16

Sedangkan pengertian konflik adalah proses sosial dimana orang atau

kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak

15 Op.Cit. Usman Kolip. hlm. 21-22

16 Soejono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, 1990. Hlm. 107.

Page 28: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

13

lain yan disertai dengan ancaman atau kekerasan. Dalam bukunya, KJ. Holsti

mengemukakan bahwa konflik yang menimbulkan kekerasan yang terorganisir

yang muncul dari suatu kombinasi khusus para pihak, pandangan yang

berlawanan mengenai suatu isu, sikap bermusuhan, dan tipe-tipe tindakan

diplomatik dan militer tertentu. Bentuk konflik biasanya terindentifikasi oleh

suatu kondisi oleh sekelompok manusia, yang di dalamnya terdiri dari suku,

etnis, budaya, agama, ekonomi, politik, sosial yan berbeda.17

Sumber konflik sendiri terletak pada hubungan antara sistem-sistem

negara-negara Kebangsaan yang dilandasi oleh konsep egosentrisme, yakni

aspirasi untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan serta kedudukan

negara dalam hubungannya dengan negara lain. Bila suatu negara terlalu

berpegang teguh pada pengakuan universal atas kemerdekaan politiknya dan

kebebasan memilih serta bertindak, ia akan menemui dilema karena ia pun harus

menghormati kebebasan dan kemerdekaan yang sama dari setiap negara lain.

Tetapi sebenarnya tidak ada negara satu pun yang bisa mempercayai negara lain,

artinya keselamatan negara tergantung kepada usaha-usaha sendiri, karena itu

setiap negara harus bersikap hati-hati dalam memelihara hubungan dengan

negara lain. 18

17

KJ. Holsti, Politik Internasional, Kerangka untuk Analisis, 1983, hlm. 167 18 Ibid, hlm. 169.

Page 29: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

14

Dalam bahasa Inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership,

sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah khilafah, imarah, atau

imamah. Secara etimologi, kepemimpinan berarti daya memimpin atau kualitas

seorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin itu sendiri. Sedangkan secara

terminologi, ada beberapa definisi mengenai kepemimpinan (leadership).

Menurut David dan Newstrom, leadership adalah suatu kepemimpinan untuk

membujuk orang lain agar dapat mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah

ditetapkan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi

orang lain, sehingga orang lain tersebut bersikap dan berlaku sesuai dengan

tujuan pemimpin.19

Sementara itu, menurut Hadi Purwono kepemimpinan adalah kemampuan

seorang dalam mengkordinasikan dan menjalin hubungan antar sesama manusia,

sehingga mendorong orang lain untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan hasil

yang maksimal. Definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan oleh

Fiedler, bahwa kepemimpinan sebenarnya adalah suatu tindakan dalam

mengarahkan dan memimpin pekerjaan anggota kelompok, yang meliputi

tindakan membentuk hubungan kerja, memuji dan mengkritik anggota-anggota

kelompok tersebut, serta menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan dan

perasaan anggota-anggota yang dipimpinnya.20

Dari beberapa definisi tersebut,

19 Atub Ranoh, Kepemimpinan Kharismatik: Tinjauan Teologis-Etis Atas Kepemimpinan

Kharismatis Soekarno, Jakarta: Gunung Mulia, 1999. Hlm. 72 20 Lihat Soekarso, Iskandar Putong, Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, 2015.

Page 30: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

15

dapat dipahami bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan atau seni untuk

mempengaruhi perilaku orang-orang yang dipimpin agar mau bekerja menuju

kepada suatu tujuan yang ditetapkan atau diinginkan bersama. Dengan kata lain,

kepemimpinan adalah kemampuan memimpin dari seorang pemimpin.

Kepemimpinan merupakan tindakan (action) yang dilakukan seorang

pemimpin untuk memimpin, mempengaruhi, membujuk anggota yang

dipimpinnya agar mau bekerja sesuai dengan tujuan. Itulah sebabnya dalam

kepemimpinan, seorang pemimpin harus melakukan koordinasi dan konsolidasi

secara baik dengan mereka yang dipimpin untuk melaksanakan program kerja

sesuai dengan target yang diharapkan. Disini dapat dipahami, ada dua pihak yang

menunjang dalam proses kepemimpinan, yakni yang memimpin dan yang

dipimpin. Tugas dan tanggup jawab seorang pemimpin adalah mengarahkan dan

menggerakkan, menuntun, memberi motivasi, serta mendorong orang yang

dipimpinnya untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Sedangkan tugas dan

tanggungjawab yang dipimpin ialah mengambil peran aktif dalam mensukseskan

pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Supaya program kerja berhasil dengan baik, maka diperlukan kesatuan

komando (unity of command) dalam setiap unit organisasi tanpa adanya kesatuan

komando yang didasarkan atas satu perencanaan dan kebijaksanaan yang jelas,

maka sangat sulit diharapkan bahwa tujuan yang telah diterapkan akan tercapai

dengan baik. Bahkan sebaliknya, yang terjadi adalah kekacaun dalam pekerjaan.

Page 31: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

16

Tentunya hal ini diperlukan sebuah komitmen dan kesadaran bersama untuk

menaati pimpinan dan peraturan yang telah ditetapkan.21

Adapun tipe atau gaya kepemimpinan secara umum dapat

dikelompokkan menjadi lima, yaitu:

a. Otokratis

Tipe pemimpin otokratis adalah tipe pemimpin yang memperlakukan

organisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadi. Sehingga hanya kemauan

dari pemimpin semata yang harus berlangsung, dan kurang mau mendengar

kritik dari bawahannya. Ia beranggapan bahwa mereka yang dipimpin itu

semata-mata bawahannya. Pemimpin semacam ini sangat tertutup pada kritik,

saran, dan pendapat orang lain. Ia seolah-olah beranggapan bahwa pikiran dan

pendapatnya yang paling benar.

b. Militeristik

Yang dimaksud kepemimpinan meliteristik itu tidak harus dalam

organisasi militer, tetapi gaya kepemimpinannya yang seperti kepemimpinan

di dalam organisasi militer. Orang sipil bisa bergaya militer dalam memimpin.

Dalam gaya kepemimpinan militeristik, biasanya perintah pemimpin harus

ditaati secara mutlak.

21 Drs. H. Muhadi Zainuddin, Lc, MA. Dan Abd. Mustaqim, M.Ag., Studi Kepemimpinan

Islam (Telaah Normatif dan Historis), hlm. 1-2

Page 32: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

17

c. Paternalistik

Kepemimpinan paternalistik adalah model kepemimpinan yang mana

pemimpin cenderung menganggap bahwa yang dipimpin tidak pernah dewasa.

Karenanya ia jarang memberikan kesempatan kepada yang dipimpinnya untuk

mengembangkan daya kreatifitas, inisiatif, dan mengambil keputusan dalam

bidang tugas yang dibebankan kepadanya. Kepemimpinan ini lebih

menonjolkan figur dan biasanya kalau figurnya meninggal dunia (atau keluar

dalam organisasi), maka organisasi tersebut menjadi stagnan, mundur, atau

akhirnya akan runtuh.

d. Kharismatik

Pemimpin kharismatik adalah pemimpin yang punya daya pikat yang

sangat besar. Biasanya dia punya banyak pengikut dan mereka mau bekerja

apapun sesuai apa yang disuruh oleh pemimpinnya ini. Kepemimpinan

kharismatik juga cenderung menonjolkan pada figur yang kharismatik,

sehingga ketika figur sudah tidak ada lagi, kontinuitas organisasi cenderung

mundur. Karena kepemimpinan model ini biasanya tidak dibangun sebuah

sistem yang baik dalam organisasi.

e. Demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah sebuah model kepemimpinan yang

mana pemimpinnya berusaha menyinkronkan antara kepentingan dan tujuan

Page 33: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

18

organisasi dengan kepentingan dan tujuan orang yang dipimpinnya. Pemimpin

model ini biasanya lebih mengutamakan kerjasama. Ia lebih terbuka (inklusif),

mau dikritik dan menerima saran atau pendapat dari orang lain. Dalam

mengambil keputusan dan kebijakan, pemimpin ini selalu mengutamakan

musyawarah. Ia tidak khawatir disaingi oleh yang dipimpinnya, bahkan

berusaha membinanya agar bersama-sama lebih maju. Model kepemimpinan

semacam ini nampaknya yang lebih sesuai dengan demokratisasi di Indonesia

saat ini.22

Selain teori diatas, penulis juga menggunakan teori lain untuk bisa

membantu dalam pemecahan masalah tentang penelitian ini. Maka dari itu,

penulis menggunakan teori Fiqhiyyah yang berhubungan dengan masalah

kepemimpinan, seperti al-maslahah (kemaslahatan umat) dan kaidah-kaidah

Fiqhiyyah lainnya yang sesuai dan bisa mendukung ataupun memperkuat

pendapat dalam penelitian ini. Penggunaan teori ini terasa penting, karena

masalah kepemimpinan tidak diatur secara terperinci atau eksplisit di dalam

Al-Qur-an dan Al-Hadits.

Dalam hal ini dapat dipahami bahwa keharusan seorang pemimpin

untuk senantiasa memperhatikan nilai-nilai uluhiyah (nilai ketuhanan)

sekaligus realitas insaniyah (nilai kemanusiaan), sehingga bisa menghasilkan

22 Ibid. 11-12

Page 34: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

19

suatu keputusan yang arif, yang bisa menunjukkan kunci sukses seorang

pemimpin.

Dalam kitab “Al-Ahkam As-Sulthaniyah”,23

tentang hukum

penyelenggaraan Negara dalam syariat Islam yang ditulis oleh Imam Al-

Mawardi, jika terdapat ketidak jelasan dalam hukum, dalam artian masih terus

berlangsung setelah diadakan pemeriksaan, dan tidak ada barang bukti yang

menjelaskan siapa yang lebih dahulu diangkat sebagai pemimpin (khalifah),

maka tidak dilakukan undian terhadap keduanya, karena sesuai dengan alasan-

alasan sebagai berikut:

1. Karena Imamah (kepemimpinan) termasuk akad, dan dalam akad tidak ada

sistem undian;

2. Karena tidak ada dualisme imamah (kepemimpinan), dan undian tidak

dibenarkan dilakukan terhadap urusan tersebut, dimana dualisme tidak

dibenarkan di dalamnya. Undian hanya bisa diterapkan dalam urusan yang

dibenarkan dualisme di dalamnya seperti dalam urusan benda.

Jadi selama adanya ketidakjelasan ini tetap berlangsung, maka

kepemimpinan keduanya tidak sah. Untuk selanjutnya dewan pemilih berhak

mengangkat salah seorang dari keduanya. Jika mereka ingin menunjuk orang

ketiga diluar keduanya, ada yang berpendapat bahwa itu dibenarkan, karena

kedua orang tersebut sudah tidak lagi menjabat sebagai pemimpin (khalifah).

23 Imam Al Mawardi, Al Hakam As-Sulthaniyah, Bekasi: PT. Darul Falah, 2012, hlm. 10-11

Page 35: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

20

Ada lagi yang berpendapat, bahwa penunjukan tersebut tidak

dibenarkan, karena bai’at (pengangkatan) yang telah dilakukan terhadap

keduanya mengharuskan imamah (kepemimpinan) tidak diserahkan kepada

orang ketiga selain keduanya, dan juga karena ketidakjelasan itu menghalangi

ditetapkannya imamah (kepemimpinan) kepada salah seorang dari

keduanya.24

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis

penelitian, sifat penelitian, metode pengumpulan data dan analisis data.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Artinya

metode penelitian yang data-datanya didapatkan langsung dari tempat

dilakukannya penelitian, menggambarkan secara sistematik,25

atau

karakteristik populasi atau bidang tertentu secara aktual dan cermat terkait

masalah yang diteliti. Dalam peneltian ini, penulis langsung mendatangi

beberapa pengurus partai Golkar dari kedua kubu yang berselisih di gedung

DPW DIY Partai Golkar selama beberapa bulan.

24 Ibid.

25 M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesi, 2002,

hlm. 22.

Page 36: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

21

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu mencari uraian menyeluruh dan

cermat tentang salah satu keadaan, dimana pendekatan yang dipakai lebih

ditentukan secara kualitatif yang memungkinkan bagi penulis untuk langsung

mencari dan mengumpulkan data atau masalah yang dipelajari.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

beberapa sumber, yakni sumber data primer, wawancara mendalam, dan

dokumentasi.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

lebih menekankan pada teknik wawancara bagaimana proses terjadinya dualisme

di internal partai Golkar, khususnya wawancara mendalam (depth interview)

terhadap pengurus DPD Partai Golkar DIY.26

4. Analisis Data

Setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul, selanjutnya

dilakukan analisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis

induktif. Dengan metode induktif ini, penulis lebih memungkinkan untuk

26Pengurus Partai Golkar DIY

Page 37: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

22

mengidentifiksi berbagai realitas di lapangan, membuat interaksi antara penulis

dan informan secara lebih eksplisit, tampak jelas, dan mudah dilakukan, serta

memungkinkan identifikasi aspek-aspek yang saling mempengaruhi. Dengan

analisa tersebut, penulis akan lebih objektif dalam menganalisa sebuah masalah,

sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan penelitian skripsi ini, penulis menggunakan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab Pertama. Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian,

kerangka teoritik dan sistematika pembahasan.

Bab Kedua. Diskripsi Partai Golkar yang meliputi sejarah Partai Golkar,

terbentuknya sekretariat bersama, terbentuknya partai politik, struktur wewenang

dan kewajiban, paradigma Partai Golkar.

Bab Ketiga. Menjelaskan tentang latar belakang dualisme, gagasan politik

partai Golkar versi dua kubu, dampak dari kisruh dualisme Partai Golkar dan

upaya islah dualism Partai Golkar

Page 38: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

23

Bab Keempat, merupakan analisis hasil penelitian yang membedah

tentang dualisme kepemimpinan Partai Golkar dengan menggunakan teori

Sosiologi Politik dan kepemimpinan politik Islam

Bab Kelima. Merupakan bab terakhir atau bab penutup yang didalamnya

berisi tentang kesimpulan yang merupakan jawaban dari penelitian, diikuti

dengan saran untuk melengkapi penulisan penelitian skripsi ini.

Page 39: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Memahami uraian dari beberapa bab diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa adanya dualisme Partai Golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu

Agung Laksono sangat berpengaruh terhadap kondisi kader, aktifitas partai,

kontribusi dana DPP dan jalinan komunikasi antar internal dan eksternal. Hal ini

tidak bisa dipungkiri bahwa dualisme kepemimpinan Partai Golkar tentu sangat

disesalkan banyak pihak karena akan menurunkan citra partai di masyarakat.

Karena dalam sejarahnya, Partai Golkar merupakan partai yang besar yang

memiliki kekuatan dan jaringan komunikasi yang baik di dalam internal partai itu

sendiri.

Maka dari itu, adanya dualisme kepemimpinan tersebut menjadi

pelajaran penting bagi Partai Golkar sendiri dan tentu bagi partai-partai di luar

Golkar, bahwa seluruh dinamika politik di dalam partai harus diusahakan untuk

diselesaikan secara baik, yang salah satunya dengan cara bermusyawarah dengan

benar sesuai dengan doktrin ikrar partai.

Selanjutnya, dualisme kepemimpinan Partai Golkar antara Aburizal

Bakrie dan Agung Laksono ini pada akhirnya dilaksanakan rekonsiliasi dan

mencapai Islah adalah sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang telah diajarkan

oleh Nabi Muhammad SAW, dikarenakan dalam suatu Partai Politik haruslah ada

Page 40: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

99

satu seorang pemimpin yang sejalan dengan mengusung slogan “Amar Ma’ruf

Nahi Mungkar”.

B. Saran

Dengan adanya dualisme kepemimpinan yang terjadi di dalam Partai

Golkar, maka penyusun memberikan saran sebagaimana berikut:

1. Partai Golkar sebagai partai yang besar ke depannya harus mampu

menjaga kesolidan di internal, meskipun partai Golkar tidak menjadi

pimpinan Negara, tetapi Partai Golkar harus menjadi bagian dari

pemerintahan dan mendukung penuh pemerintah dalam membangun

bangsa dan Negara;

2. Partai Golkar harus berani bersaing dalam perpolitikan di Indonesia dan

tetap mengedepankan aspirasi masyarakat sesuai dengan slogan Partai

Golkar, “suara Golkar adalah suara Tuhan.”

3. Partai Golkar harus mengedepankan kepentingan rakyat dari pada individu

partai, karena Partai Golkar bagian dari representasi rakyat yang selalu

diharapkan demi kejayaan negara Indonesia.

Page 41: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

111

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya

Thoha Putra, 1998.

Buku Al-Mawardi, Imam, Al-Hakam As-Shulthaniyyah, Bekasi: PT. Darul Falah, 2012.

Baker, Anton dan Ahmad Charris Zubair, Metode Penelitian Filsafat, Yogyakarta:

Kanisius, 1990.

Arrianie, Lely, Komunikasi Politik: Politisi dan Pencitraan di Panggung Politik, Jakarta:

Widya Padjajaran, 2010.

Djazuli, Ahmad, Fiqhih Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Ummat dalam

Rambu-rambu Syariah, cet.ke-1 edisi revisi, Jakarta: Prenada Media, 2003.

Effendy, Bahktiar, Hajriyanto Y. Thohari, Kholid Novianto, M. Alfan Alfian,dkk,

Beringin Membangun, Sejarah Politik Partai Golkar, Jakarta: Grafindo

Khasanah Ilmu, 2012.

Gaffar, Affan, dkk, Golkar dan Demokratisasi di Indonesia, Yogyakarta: Aditya

Media, Demangan GK 17/1993.

Humaidi, Fahmi, Demokrasi Oposisi dan Masyarakat Madani: Isu-isu Besar

Politik Islam, alih bahasa Muhammad Abdul Ghaffar E., Bandung: Mizan,

1996.

Khaeron, E. Hermawan, Etika Politik Islam, Bandung: Nuansa Cendikia, 2013

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia,

1993.

Marham, Idrus, Partai Golkar dan Dinamika Politik Multi Partai Menatap Posisi

Partai Golkar Sebagai Partai: Jakarta: AMPG Press, 2006.

Marham, Idrus, Magnet Politik Partai Golkar, Bekasi: PT Penjuru Ilmu Sejati, hlm.

Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2002.

Rachman, Aulia A. Citra Khalayak Tentang Golkar, Jakarta: PSAP, 2006

Page 42: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

112

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Kencana,

2013.

Santoso, Listiyono, Dkk., Epistimologi Kiri, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2003,

hlm.88.

Tandjung, Akbar, The Golkar Way: Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi

Politik Era Transisi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Zainuddin, H.Muhadi dan Abd. Mustaqim, Studi Kepemimpinan Islam, Telaah

Normatif dan Historis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Internet Lihat https://www.selasar.com/politik/penyebab-konflik-golkar diakses pada

tanggal 13 Januari pukul 20.00 WIB.

Lihat https://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 22 Juli 2016 pukul 22.00

WIB.

Lihat http://profil.merdeka.com/indonesia/p/partai-golongan-karya. Diakses pada

tanggal 22 Juli 2016 pukul 22.40 WIB.

Lihat www.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 13 Januari 2016 pukul 19.40 WIB.

Lihat http://septa51.web.unej.ac.id/2015/12/15/konflik-internal-partai-golkar

diakses pada tanggal 22 Juli 2016 pukul 23.00 WIB.

Jurnal

Dinamika Politik Partai Golkar 1998-2004.

Skripsi

Fayumi, Ahmad, “.Transformasi Kepartaian di Indonesia Perspektif Hukum

Islam”. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum.

Irmawanti, Strategi Humas Dalam Upaya Meraih Simpatisan Bagi Pasangan

Prakoso (Studi Kasus Kampanye DPD Partai Golkar Pada Pilkada Bupati

Kulon Progo 2011). Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum.

Wawancara

Wawancara dengan Erwin Nizar selaku Wakil Ketua Kepemudaan Partai Golkar

D.I.Y. Beliau sebagai bagian dari kubu Aburizal Bakrie.

Page 43: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

113

Wawancara dengan John Keban selaku Wakil Ketua DPD Golkar D.I.Y. Beliau

sebagai bagian dari kubu Agung Laksono.

Page 44: DUALISME KEPEMIMPINAN DALAM PARTAI GOLKARdigilib.uin-suka.ac.id/23178/2/11370048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ach Busairi

Tempat/Tgl. Lahir : Sumenep, 05 Maret 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Dusun Gunung, Sukajeruk-Msalembu, Sumenep, Jawa

Timur.

No.Telp : 081225760267

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal:

1. SDN Masalima III, Masalembu, Sumenep Lulus 2005

2. SMPN I Masalembu, Sumenep, Lulus 2008

3. SMAN 1 Masalembu, Sumenep, Lulus 2011

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011-Sekarang