ketika kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum saling menolak

13
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak Issu Benturan Kewenangan Antara Kementerian Dalam Negeri dan KPK pada Kasus Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tersangkut Dugaan Korupsi PUSAT KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA LAN-RI Disampaikan pada Knowledge Sharing Forum LAN Jakarta, 8 Januari 2014

Post on 22-Oct-2014

460 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Issu Benturan Kewenangan Antara Kementerian Dalam Negeri dan KPK pada Kasus Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tersangkut Dugaan Korupsi Disampaikan pada Knowledge Sharing Forum LAN Jakarta, 8 Januari 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling MenolakIssu Benturan Kewenangan Antara Kementerian Dalam Negeri

dan KPK pada Kasus Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang

Tersangkut Dugaan Korupsi

P U S A T K A J I A N H U K U M A D M I N I S T R A S I N E G A R A L A N - R I

Disampaikan pada Knowledge Sharing Forum LANJakarta, 8 Januari 2014

Page 2: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Story Line

Hambit Bintih, adalah calon bupati terpilih hasil Pemilihan BupatiGunung Mas Kalteng, periode 2013-2018. DPRD Gunung Mas sudahmengirimkan surat permohonan izin pelantikan kepada KPK, danMendagri telah menyampaikan SK Pengangkatan sbg Bupati GunungMas.

Sebelum pelantikan dilakukan, Hambit terlanjur ditetapkan sebagaitersangka dan telah ditahan oleh KPK, dalam kasus dugaan suappengurusan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi.

Berdasarkan UU Pemda, Mendagri bersikukuh akan melantik Hambitsebagai Bupati di Rutan Guntur. Namun disisi lain, KPK jugabersikukuh menolak untuk memberi ijin Mendagri untuk melantikHambit .

Alasan KPK adalah pelantikan Hambit akan menjadi preseden buruk. Sedangkan Mendagri berargumen bahwa hal tsb sesuaiaturan/hukum yang berlaku.

Page 3: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Hambit Bukan yang Pertama …

• April 2012, Khamamik dan Ismail Ishak dilantik sbg Bupati & Wakil Bupati Mesuji di Rutan Menggala, Tulang Bawang, Lampung. Ismail diputus bersalah atas kasus korupsi dana BUMD Tuba 2006.

• 7 Januari 2011, Jefferson Rumajar dilantik sbg WalikotaTomohon oleh Mendagri di Kantor Kemendagri. Jefferson saatitu adalah terdakwa dugaan korupsi APBD.

• 7 Maret 2011, Yusak Yaluwo dilantik sbg Bupati Boven Digoeloleh Gubernur Papua Barnabas Suebu, di gedung Kemendagri. Yusak sejak 2010 telah berstatus TSK kasus korupsi APBD BovenDigoel, serta korupsi Dana Otsus. Yusak diberhentikan padaMaret 2010.

Sumber: http://news.okezone.com/read/2013/12/30/339/918972/berikut-nama-kepala-

daerah-yang-dilantik-meski--sudah-di-penjara

Page 4: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Hambit Bukan yang Pertama …

• 20 Juli 2010, Moch. Salim dan Abdul Hafidz dilantik sbg Bupati & Wakil Bupati Rembang di Gedung DPRD Rembang olehGubernur Jateng Bibit Waluyo. Salim ditetapkan sbg TSK kasusdana penyertaan modal APBD 2006-2007, serta korupsi APBD 2010.

• 26 Oktober 2010, Theddy Tengko dilantik sbg Bupati KepulauanAru oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Theddy saatitu TSK korupsi dana MTQ dan APBD 2005-2007.

• 2 September 2010, Satono dilantik sbg Bupati Lampung Timuroleh Gubernur Lampung Sjachroedin. Ia saat itu adalah TSK korupsi dana APBD Lampung Timur.

• 29 November 2010, Agusrin Najamuddin dilantik sbg GubernurBengkulu oleh Mendagri Gamawan Fauzi. Saat itu ia adalah TSK korupsi dana bagi hasil PBB dan BPHTB Bengkulu 2006.

Sumber: berbagai berita di internet

Page 5: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Indonesia: Negara Kedaulatan Rakyat/Kedaulatan Hukum?

“Kedaulatan berada di tangan rakyat & dilaksanakan menurut UUD”

KedaulatanRakyat

KedaulatanHukum

Dilaksanakan oleh, dengan, berdasar

Apakah kedaulatan hukum selalu compatible dengan kedaulatanrakyat? Atau, mungkinkah keduanya berseberangan?

Page 6: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Kedaulatan Rakyat vs Hukum

Negara Demokrasi

Govt from, by, & for the people

Pemilu Luber & Jurdil

Vox populi voxdei.

Negara Hukum

Legal supremacy (rule of law)

Hukum mengatasibadan & orang sbg

subyek hukum

Fiat Justitia, RuatCaelum

Log

ika

Ke

me

nd

ag

riLo

gik

aK

PK

Page 7: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

UU No. 32/2004 ttg Pemda

� Pasal 31 (1): Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerahdiberhentikan sementara oleh Presiden tanpa melaluiusulan DPRD karena didakwa melakukan tindak pidanakorupsi, tindak pidana terorisme, makar, dan/atau tindakpidana terhadap keamanan negara.

� Pasal 109 (2): Pengesahan pengangkatan pasangan calonbupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikotaterpilih dilakukan oleh Mendagri a.n. Presiden selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari.

� Pasal 111 (3): Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) dilaksanakan dalam Rapat Paripurna DPRD(jo. Permendagri No. 35/2013).

Page 8: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Problematic Situation 1: Pelantikan

• Pelantikan bagi pejabat berstatus tersangka, boleh/sah atautidak?

• Pelantikan dilakukan bukan dalam Sidang Paripurna DPRD, boleh/sah atau tidak?

• Pelantikan dilakukan tidak sesuai Tata Tempat berdasarkanPasal 14 Permendagri No. 35/2013, boleh/sah atau tidak?

– (1): Rapat paripurna DPRD dilaksanakan di gedung DPRD;– Dalam hal rapat paripurna tidak dapat dilaksanakan di gedung DPRD,

dilaksanakan di tempat lain yang dipandang layak;– Tempat lain yang dipandang layak terdiri atas: gedung pertemuan,

gedung olahraga, hotel, atau gedung milik pemerintah lainnya.

• Apakah Tahanan adalah tempat yang layak, meskimerupakan gedung milik pemerintah?

Page 9: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

KPK berwenang menahan Tersangka v.s. Kemendagriberkewajiban mengesahkan pengangkatan dan melantik KDH terpilih � Bagaimana menyikapi benturan kewenangan dankepentingan Kemendagri & KPK?

• Pasal 12 UU No. 30/2002 tentang KPK: “KPK berwenang: e). memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untukmemberhentikan sementara tersangka dari jabatannya”.

– Masalahnya, Hambit belum menjabat karena belum dilantik.

• Amandemen UU Pemda, dengan menambahkan klausul “Bagicalon KDH terpilih yg berstatus TSK pada saat sebelumpelantikan, maka ia tidak dapat dilantik”.

– Mungkinkah calon Wakil KDH langsung naik dan ditetapkan sebagaicalon KDH terpilih? KDH & Wakilnya dipilih dalam 1 paket. Jika salahsatu diantara mereka batal dilantik, apakah hasil Pilkada tetap sah, ataukah harus diadakan Pilkada ulang?

Problematic Situation 2: Benturan Kewenangan

Page 10: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

• Ajukan gugatan SKLN kepada MK?

– Masalahnya, pada saat MK menyidangkan gugatan ini, sengketakewenangan antara KPK dan Kemendagri tetap berjalan dan tidakbisa di”status-quo”kan.

• Langkah kompromi: lantik dulu, kemudian berhentikansesegera mungkin setelah status TSK ditingkatkan menjadiTerdakwa?

– Masalahnya, KPK tetap bersikukuh tidak memberi ijin kepada TSK untuk dilantik.

– Pelantikan calon KDH terpilih meski sah secara hukum, tetap sajadianggap tidak etis dan mengabaikan rasa keadilan masyarakat. Bahkan juga dipandang sebagai kebijakan yg tidak pro pemberantasan korupsi.

Problematic Situation 2: Benturan Kewenangan

Page 11: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Usulan Alternatif Solusi

� Memperkuat muatan Etika dalam substansi hukum / peraturanperundangan. Terkait kasus diatas, perlu amandemen RUU Pemda dengan menambahkan klausul bahwa calon KDH/WakilKDH yg berstatus TSK tidak dapat dilantik, bahkan kehilangan haksebagai KDH/Wakil KDH jika meningkat statusnya menjaditerdakwa dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun (tindakpidana berat).

� Perlu pula ditambahkan klausul dalam RUU Pemda tentang“Pelantikan In-Absentia”, bagi calon KDH/Wakil KDH ygberhalangan pada saat pelantikan, karena sebab diluar tindakpidana tertentu, misalnya karena sakit, sedang berada di LN, adamusibah, dll.

� Dengan demikian, diharapkan logika hukum tidak bertentangandengan logika demokrasi, dan kedaulatan rakyat tidak salingmenolak dengan kedaulatan hukum.

Page 12: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Rekomendasi Jangka Pendek

� DEMI : 1) kepastian hukum dan asas konstitusionalisme; 2) penghormatan thd proses demokrasi; 3) perlindungan haksosial politik warga negara yg tidak boleh dirampas tanpaalasan yg syar’i, maka sebaiknya Hambit Bintih tetapdilantik.

� DEMI : 1) penegakan etika dalam penyelenggaraanpemerintahan; 2) penghormatan thd rasa keadilanmasyarakat (social justice); 3) kelancaran penyidikan kasuskorupsi, maka:� KPK harus bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk

mengumpulkan bukti yg kuat dan meningkatkan status TSK menjadi Terdakwa.

� Kemendagri harus menjamin kasus pelantikan pejabat ygtersangkut kasus korupsi tidak terjadi lagi di kemudian haridengan mempertimbangkan rekomendasi diatas.

Page 13: Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak

Terima Kasih

P U S A T K A J I A N H U K U M A D M I N I S T R A S I N E G A R A L A N - R I

Semoga Bermanfaat …