dikotomi ilmu dan dualisme

8
a yang mengandung ajaran-ajaran yang tidak entangan dengan akal sehat manusia.(QS al-'Alaq: 1-5, Allah swt. tahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar menyuruh umat belajar membaca untuk mengenal Pencipta mereka., sambil ereka belajar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hal dari mana diciptakan. Setelah manusia mempelajari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hal dari mana mereka diciptakan, menjadikan akal manusia tunduk dan patuh bahkan berserah diri bahwa di balik ciptaan mereka itu, pasti ada yang Maha Pencipta. Allah swt. Pencipta segala sesuatu termasuk ilmu pengetahuan tidak memisahkan (dikotomi) kehendak manusia untuk mengenal diri-Nya (agama) dengan usaha manusia untuk mengetahui segala ciptaa-Nya. (ilmu pengetahuan). Agama dan ilmu pengetahuan terdapat dalam al- Pemisahan antara lisme pendidikan, sekularisme. sme gendidikan umat Islam tidak dikenal dan pendidikan Islam sejak abad VII M. ceramahnya kan Islam yang berkembang pada saat dualisme yang membuat dikotomi ilmu I M. Harun Nasution dalam salah satu :6). Sekularisasi yaitu hal-ha1 yang membawa ke arah an kepada ajaran agama (Burhanuddin, ah Dosen Tetap STAIN Palopo, Semen

Upload: aad-jihaduddin

Post on 25-Jul-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

a yang mengandung ajaran-ajaran yang tidak entangan dengan akal sehat manusia.(QS al-'Alaq: 1-5, Allah swt.

tahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar menyuruh umat belajar membaca untuk mengenal Pencipta mereka., sambil

ereka belajar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hal dari mana diciptakan. Setelah manusia mempelajari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hal dari mana mereka diciptakan, menjadikan akal manusia tunduk dan patuh bahkan berserah diri bahwa di balik ciptaan mereka itu, pasti ada yang Maha Pencipta. Allah swt. Pencipta segala sesuatu termasuk ilmu pengetahuan tidak memisahkan (dikotomi) kehendak manusia untuk mengenal diri-Nya (agama) dengan usaha manusia untuk mengetahui segala ciptaa-Nya. (ilmu pengetahuan). Agama dan ilmu pengetahuan terdapat dalam al-

Pemisahan antara

lisme pendidikan, sekularisme.

sme gendidikan umat Islam tidak dikenal dan pendidikan Islam sejak abad VII M.

ceramahnya kan Islam yang berkembang pada saat dualisme yang membuat dikotomi ilmu

I M. Harun Nasution dalam salah satu

:6). Sekularisasi yaitu hal-ha1 yang membawa ke arah an kepada ajaran agama (Burhanuddin,

ah Dosen Tetap STAIN Palopo, Semen

Page 2: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

3 ULUL ALBAB Volume 6, Nomor 2, Juni 2004 I25

umat manusia di era globalisasi masa kini, timbul karena adanya doktrin Gereja yang menghambat perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan di kalangan pengikut Gereja yang membawa pembaruan seperti: Copernicus tahun 1543 menyebarkan buku tentang gerakan planet-planet langit, tetapi dilarang keras oleh Gereja, padahal waktu itu dia sudah berusia 70 tahun dan wafat 1642 M (Burhanuddin, t.th.:42)

Akibat pertentangan tersebut, pemerintah Perancis pada tahun1789 melaksanakan pemerintahan tanpa agama yang pertama kali dan memerintah atas nama rakyat (Burhanuddin, t.th.:43). Pemerintahan ini adalah pemerintahan sekular pertama yang memisahkan agama dari urusan negara.

Sekularisasi dengan dikotomi ilmu dan dualisime pendidikan sama sekali tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam, sekularisasi dengan ajaran dikotomi ilmu dan dualisme pendidikan bersumber dari agama Kristen Barat, termasuk Yahudi dan Atheis.

Pengertian

Dikotomi berarti pembagian atas dua konsep yang saling bertentangan (Depdikbud, 1999:233). Jika dikotomi dikaitkan dengan agama dan ilmu, maka pengertiannya adalah pemisahan antara ilmu dan agama karena agama dan ilmu dipandang sebagai dua konsep yang tidak dapat disatukan, sebab kedua konsep itu saling bertentangan. Seperti yang dikemukakan oleh Fozd Howal, bahwa di setiap pertentarigan ilmu danagama, ternyata yang betul adalah ilmu dan yang salah adalah agama (Burhanuddi, t.th.:47). Demikian pula pernyataan negarawan Islam yang sekular, seperti Mustafa Kamal Attaturk, Jamal Abd. Naser, Anwar Sadat (penganjur semboyan, tidak ada agama dalam politik dan tidak ada politik dalam agama). (Burhanuddin, t. th. :46).

Dan sekularisasi adalah hal-ha1 yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan kepada ajaran agama (Burhanuddin, t.th.:46).

Selanjutnya, dualisme adalah paham yang berpendapat bah wa dalam kehidupan ini ada dua prinsip yang saling bertentarigan satu sama lain, keadaan bermuka dua, yaitu satu dengan yang lainnya saling bertentangan atau tidak sejalan (Depdikbud, 1999244). Jika pengertian ini dihubungkan dengan pendidikan, maka pengertiannya adalah dua sistem pendidikan yang saling bertentanmgan atau tidak sejalan.

Page 3: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

yang dimaksud dengan dikotomi ilmu clan dualisme at Islam ialah terjadinya pemisahan antara ilmu dengan

n dan Hadis) dan adanya dua lembaga sistem pendidi dan pendidikan umum.

me pendidikan tersebut seperti yang masih ada sekarang

an (Islam) terdiri atas Pesantren dan madrasah yang asah Ibtidaiyah (MI), b) Madrasah

MTs), c) Madrasah Aliyah (MA) dan Perguruan Tinggi ngajarkan ilmu yang dipandang

rnpok ilmu agama yang mencakup: Akidah Fikih, Usul ejarah Kebudayaan Islam, Akhlak

rdiri atas: a) Sekolah Dasar (SD), b)Sekolah a (SLTP), c) Sekolah Menengah Umum gah Kejuruan (SMK), e) Perguruan Tinggi

iajarkan ilmu-ilmu umum yang duaniaan, seperti: a) IPA (Fisika, Biologi, ologi, Geografi, Bahasa) ditambah dengan appanganro, 1999: 56).

nya Dikotomi Ilmu dan Dualisme

dan dualisme pendidikan umat Islam sekularisme yang muncul di Eropa jauh

un 1789 dan selanjutnya berkembang (Burhanuddin, t. th:42). Sekularisme muncul kaum Gereja dengan para ilmuan. Padahal,

mengeluarkan fatwanya sendiri dan par

tika kaum Gereja membuat teo ngan teori-teori ilmu p . Maka kaum Kristen

sannya diganti/diambil alih o 78:27).Pengembangan aliran pa jalur, di antaranya; Pertama, dengan politik Kristenisasi dan

Page 4: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

3 ULUL ALBAB Volume 6, Nomor 2, Juni 2004 127

(Burhanuddin, t.th:42). Kedua, Jalur pendidikan, yaitu usaha memisah kan antara ilmu agama dengan pengetahuan umum (sains dan teknologi secara tajam, sehingga terjadi jurang pemisah yang dalam di antara keduanya, mengadakan perbedaan-perbedaan, pertentangan dan permusuhan antara ilmu-ilmu keagamaan dengan ilmu-ilmu keduniaw ian, antara ahli-ahli agama dengan ahli-ahli ilmu pengetahuan umum, memudahkan jalan untuk mendapatkan keuntungan clan kedudu kan duniawi bagi pelajar-pelajar ilmu duniawi dan menutup pintunya bagi pelajar-pelajar ilmu agama (Sodany, 1978:59). Penyebaran sekulari sme dengan dua jalur tersebut, kaum Yahudi memegang peranan yang sangat penting guna memanfaatkan/mengeksploitir dan menghilangkan batas agama yang menghambat peran Yahudi terhadap negara-negara di muka bumi ini (Burhanuddin, t.th:47) seperti yang diungkapkan oleh Karl Mark (Yahudi) bahwa agama adalah racun (candu) masyarakat (Burhanuddin, t . th :44).

Tokoh-tokoh penyebar sekularisasi di dunia Barat, di antaran ya: a. Spinoza (Yahudi) dianggap sebagai tokoh sekularisme karena dialah

yang menyiapkan progran sekularisasi dan dia telah menulis buku risalah tentang ketuhanan dan politik.

b. Kant (penulis agama dalam batas aka1 saja) tahun 1904 M. c. William Gozdin, 1793 M, menulis buku Keadilan Politik yang

mengemukakan sekularisasi terang-terangan. d. Nietzsche (1 844- 1900), falsafahnya yang mendakwakan bahwa Tu han

telah mati dan Derubez Mensel (Manusia supaya menempati Tuhan) (Burhanuddin, t.th:43-44).

Dengan perjuangan keras tokoh-tokoh sekular di atas, paham ini berkembang ke seluruh dunia dan memasuki segala lapangan kehidupan umat manusia, mempengaruhi paradigma dan meresap ke dalam hati umat manusia. Dengan perkembangan dan pengaruh sekular, hampir seluruh kehidupan disekularkan, sampai kepada hal-ha1 yang substansial dalam kehidupan manusia seperti soal rohani dan fisik, urusan akhirat dan duniawi. Kedua ha1 ini pada hakekatnya sangat sulit dipisahkan sebab jika kedua ha1 ini dipisahkan, maka kehidupan manusia di dunia ini akan mengalami kehancuran dan membawa malapetaka yang sangat suli t dibangun kembali, seperti yang dirasakan dalam dunia modern ini.

Page 5: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

Ketika dunia Islam dikuasai oleh Barat (gabungan Kristen, Yahudi, dan Komunis) ilmu pengetahuan yang telah tersebar luas masuk kembali ke dunia Islam, muncullah dikotomi ilmu dan dualisrne pendidikan, di dunia Islam. Pendidikan umum mengajarkan ilmu pengetahuan umum yang dibawa dari barat dan pendidikan agama yang diajarkan “di madrasah dan lembaga-lembaga pendidikan tradisional, seperti Al- Azhar di Mesir dan di pesantren-pesantren tradisional di Indonesia (Yunus, 2003:9)

Masuknya paham sekuler ke berbagai negara Islam melahirkandikotomi ilmu dan dualisme pendidikan Islam secara formal ketika . beberapa tokoh dan negarawan Islam mengembangkan dan melaksanakan paham sekuler dalam sistem kenegaraan, seperti: a.

b.

C.

d. e. f.

Mesir: Al-Kadzwi Isrnail, memasukkan undang-undang Perancis pada tahun 1883 ke Mesir sehingga dituduh sebagai aliran Barat dan bercita- cita menjadikan Mesir bagian dari Barat. India: sampai tahun 1791 M, hukum yang berlaku sesuai dengan Syari’ah Islam. Kemudian bertahap Syari’ah dihapuskan dan sempurna penghapusannya tahun 1900 M. Al-Jazair: Penghapusan Syari’ah Islam sejak pendudukan Perancis pada tahun 1830 M. Tunisia: Memasukkan undang-undang Perancis tahun 1906 M. Marokko: Memasukkan undang-undang Perancis tahun 19 13 M. Turki: Paham sekuler mulai berlaku sejak dihapuskannya kekhalifahan dan pemerintahan di tangan Kemal At-Taturk. Irak dan Suria: Kedua negara ini telah menghapuskan hukum Syari’ah bersamaan dihapuskannya kekhalifahan Turki serta bercokolnya Perancis dan Inggris di Suria. Timbulnya partai- partai sekuler dan nasionalisme seperti partai al-Ba’ ts partai nasional Surya, partai nasionalisme Arab (Burhanuddin, 1999: 178- 184). Di Indonesia Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927 (Noer, 1980: 154).

Secara formal, pengaruh sekularisme masuk ke dunia Arab dan lam lainnya setelah beberapa negara di antaranya mernberlaku

Page 6: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

ut usan n e g a r a d e n g a n urusan agam a berbagai organisasi sekuler dan lembaga

ha1 tersebut, maka seluruh urusan ama, agama hanya berfungsi sebagai u

akhirat, urusan ibadah dalam arti sempit sep edangkan urusan dunia agama tidak perlu ikut campur; urus

urusan politik. Tidak ada hubungan aga agama dan pendidikan umum tidak bis

Akibatnya pada masa pesatnya perke muncul pula berbagai kelompok manusia, di antaranya:

Kelompok intelektual yang dipengaruhi oleh pemikiran sains d teknologi Barat yang sekular (Burhanuddin, 1999:46), yaitu sains dan teknologi yang telah dicabut roh agamanya dan diberi roh, bahwa sains dan teknologi itu bebas nilai. Lahirlah intelektual yang berbudaya materialisme, pragmatisme serta sikap pesimistis, manusia bebas berbuat apa saja yang mereka inginkan, asal tidak mengganggu hak orang lain.

ang ahli agama yang pikirannya jauh dari Islam dan pengetahuan modern (Burhanuddin, 1999: 10). Cara berpikirny tradisional, statis, sehingga tertinggal dari berbagai perkembangan.

3 . Kelompok intelektual agamis yang baru saja mendebatkan dan memadukan dua pandangan yang mempunyai jurang pemisah yang sangat dalam, berusaha menghapuskan pemisah antara ilmu . agamadengan sains dan berusaha menyusun sistem pendidikan integral a t a uterpadu.

Usaha kelompok ketiga ini walaupun sudah rnuncul sejak alam dunia Islam seperti Muhamm’ad Abduh dan

li Jinnah tion, Cak Nur, Ahmad Dahlan dan man, 2001: 8) dan lain-lain.

2. Kelompok yang dip:

Khan dan Amir Ali (India),

para pembaharu tersebut masih berla kenyataannya dikotomi dan dualisme

n sudah ada pelajaran umum dima slam dan sebaliknya di sekolah-seko ama, tetapi pelajaran-pelajarari terse an dengan sekolah umum. Pe iberi mata pelaiaran agama h

nya sebahanian besa pel; -pelaj

Page 7: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

(Islam) yaitu membaca dan menulis huruf-huruf al-Qur'an. Jika pengaruh dikotomi ilmu dan dualisme pendidikan masih berlangsung terutama di dunia Islam, khususnya di Indonesia maka sebahagian besar generasi bangsa Indonesia adalah pemeluk agama identitas saja, agama hanya di kartu pelajar, mahasiswa, agama hanya di kartu penduduk. Oleh karena itu, tidak dibenarkan jika negara Indonesia adalah negara terkaya tetapi rakyatnya' menjadi rakyat yang termiskin di dunia ini, karena kemiskinan bukan diakibatkan oleh nature and culture saja tetapi juga diakibatkan oleh struktur ekonomi (pemerintah).

Jadi dikotomi dan dualisme pendidikan sekarang ini belum terintegral tetapi baru menyatukan dua ha1 yang dianggap berbeda dalam satu wadah, seumpama mengumpulkan berbagai binatang dalam satu kandang atau seumpama ikan yang hidup dalam laut yang asin, tetapi ikan tak akan pernah asin.

Penutup

1. Dikotomi ilmu dan dualisme pendidikan muncul di Barat yang merupakan perkembangan dari paham sekularisme, yakni paham yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada pendidikan agama.

2. Paham sekularisme muncul karena adanya kebencian gereja kepada ilmuwan yang menemukan teori-teori ilmiah yang bertentangan dengan pendapat Gerej a, sehingga keduanya saling melepaskan diri.

3. Pada dasarnya dikotomi ilmu dan dualisme pendidikan Islam hanya berlaku di Barat untuk orang Kristen, tetapi akhirnya berpengaruh pada seluruh dunia melalui jalur politik, yaitu penjajahan dan jalur pendidikan yang masuk ke dunia Islam.

4. Dikotomi ilmu dan dualisme pendidikan, sejak awal perkembangan Islam sampai abad ke XIIIM tidak mengenal kedua sistem pendidika tersebut di atas, tetapi setelah umat Islam mengalami kemundura (abad ke-XIII) generasi berikutnya bangkit untuk melepaska keterpurukan yang dialaminya, maka mulailah umat Islam menerim ilmu pengetahuan modern, termasuk sekularisme, dikotomi ilmu d dualisme pendidikan.

Page 8: Dikotomi Ilmu Dan Dualisme

3 U L U L A L B A B Volume 6, Nomor 2, Juni 2004 131

Daftar Rujukan

Burhanuddin, Anhar. T.th. Aliran-aliran yang Perlu Anda Ketahui. PP M uhammadi y ah, LD K ,

Arifin, H.M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam. Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Agama RI. 1984/1985. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Juz19-21, jilid 7.

Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. IX; Jakarta: Bali Pustaka.

Hasanain, Abdul Mu’nim Moh. 1978. Orientalisme. Terjemahan bebas oleh LPPA Muhammadiyah Jakarta: Mutiara.

Khalil, H. Munawar. 1952. Al-Qur’an dari Masa ke Masa. Semarang: Ramadhan.

Mappanganro. 1999. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. Ujungpandang, AHKAM.

Noer, Deliar. 1980. Gerakun Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Cet. I; Jakarta: P3ES.

Rahman, Jalaluddin. 200 1. Metodologi Pembaruan Sebuah Tuntutan Kelangsungan Islam. Orasi Pengukuhan Guru Besar Pembaruan Pemikiran Islam, IAIN Makassar tanggal 3 0ktobe:r 2001.

So’dany, Mustafa. 1978. Sorotan Terhadap “Protokolat ”. Terjemahan LPPA Muhammad yah Jakarta: Yayasan Penghianatan Islam.

Yatim, Badri. 1999. Sejarah Peradaban Islam. Cet. VIII; t.p: ttp.