draft repliek kahar 6 , insyaallah lanjuut
DESCRIPTION
replikTRANSCRIPT
KEJAKSAAN NEGERI SLEMANJALAN PARASAMYA NOMOR 6 BERAN TRIDADI SLEMAN, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
JAWABAN JAKSA PENUNTUT UMUM
TERHADAP
NOTA PEMBELAAN
TIM PENASIHAT HUKUM TERDAKWA
ARMANDA IHSAN MAULANA, B.Sc., M.Sc.
Nomor Register Perkara : PDM-023/SLMN/01/2016
Sleman, ................ 2016
KEJAKSAAN NEGERI
SLEMAN
“UNTUK KEADILAN”
JAWABAN ATAS PEMBELAAN TIM PENASIHAT HUKUM
ARMANDA IHSAN MAULANA, B.Sc., M.Sc.
Nomor Register Perkara : PDM-023/SLMN/01 /2016
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penasihat Hukum, serta Hadirin Yang Kami Hormati,
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga, sehingga
kita dapat berkumpul pada hari ini untuk mengikuti persidangan
perkara pidana atas nama Terdakwa Armanda Ihsan Maulana,
B.Sc., M.Sc., dalam keadaaan sehat tanpa kekurangan apapun.
Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya
kepada Majelis Hakim yang mulia yang telah memberi kesempatan
kepada kami selaku Penuntut Umum untuk menyampaikan tanggapan
(replik) yang disampaikan oleh Tim Penasihat Hukum Terdakwa dalam
rangka untuk memperoleh kebenaran materiil dalam mengungkapkan
perkara yang kini berada di ujung persidangan.
Perkenankanlah kami Penuntut Umum untuk membacakan
jawaban kami atas Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa agar dapat
membuat pandangan tim Penasihat Hukum semakin terbuka dalam
melihat duduk perkara kasus ini. Selain itu, besar harapan kami ketika
jawaban kami sedang dibacakan, Tim Penasihat Hukum Terdakwa
dapat mengubah pendiriannya agar sejalan dengan pandangan kami.
Semoga Majelis Hakim dengan segala kearifan dan kebijaksanaan yang
dimilikinya dapat memilah mana yang benar dan mana yang salah,
kemudian dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et
bono, ex merito justitiae). Kami meyakini seiring berjalannya waktu,
akan semakin menunjukkan sebuah titik terang dalam perkara ini,
dimana sebenarnya waktu adalah keadilan yang menguji mereka yang
bersalah.
“Frustra Legis Auxilium Quareit Qui In Legem Committit”
Adalah Sia-Sia Bagi Seseorang Yang Menentang Hukum Tapi Dia
Sendiri Meminta Bantuan Hukum
Terdakwa Armanda Ihsan Maulana, B.Sc., M.Sc., sebagai salah
satu Founder game UNISYS ONLINE Private Server, yang mana game
ini digadang-gadang memiliki kesamaan secara substansial dengan
game HERLIX ONLINE Indonesia yang berdasarkan perjanjian Lisensi
Ekskulusif nomor xxxxxx hak ciptanya dipegang oleh PT Vitex
Multimedia Interactive. Terdakwa telah menyalahgunakan wewenang
yang ia miliki sebagai Ketua Tim Desain PT Vitex Multimedia Interactive
dengan tanpa izin telah menggandakan salinan software game HOI dan
mendistribusikan hasil penggandaannya tersebut untuk memperoleh
keuntungan ekonomi. Dalam hal ini terdakwa turut serta melakukan
tindak pidana bersama Lalu Abdi Mansyah, Sugeng Adikusumo, Kania
Putri dan I Gede ahmad.
Berdasarkan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan,
kami melihat bahwa telah terjadi tindak pidana yang dilakukan oleh
Terdakwa. Agar terciptanya keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan dalam
masyarakat maka perbuatan Terdakwa Armanda Ihsan Maulana, B.Sc.,
M.Sc., perlu untuk ditindaklanjuti dengan menjatuhkan hukuman yang
setimpal dengan perbuatannya yang dihadapkan ke persidangan
dengan dakwaan :
Kesatu : Pasal 113 ayat (4) jis. Pasal 113 ayat (3), Pasal 9
ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pasal 55 ayat
(1) ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
-------- dan --------
Kedua : Pasal 17 ayat (1) Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang.
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penasihat Hukum, serta Hadirin Yang Kami Hormati,
Setelah kami mempelajari dan mencermati pembelaan Saudara
Penasihat Hukum Terdakwa, maka kami ingin mengajukan jawaban
terhadap pemahaman saudara penasihat hukum yang keliru dan
bertentangan dengan fakta yang ada. Oleh karena itu, kami selaku
Penuntut Umum akan menanggapi pokok – pokok kekeliruan yang
disampaikan oleh Tim Penasihat Hukum Terdakwa sebagai berikut :
A. Game Unisys Online Private Server bukan berasal dari
Game Herlix Online Indonesia
Setelah membaca dan mencermati dalil Penasihat Hukum
Terdakwa dalam poin ini, menurut kami pembelaan yang Penasihat
Hukum hadirkan sangatlah tidak sesuai dengan fakta dan bukti yang
kami hadirkan didalam persidangan. Penasihat Hukum seakan-akan
membawa kita kedalam permasalahan yang berbeda, yang disajikan
seperti dalam pendapat berikut :
“Dalam perkara a quo ODAM ONLINE merupakan game online
beraliran MMORPG layaknya HERLIX ONLINE. Berdasarkan alat
bukti berupa tampilan screenshot situs HERLIX ONLINE (vide alat
bukti T-6), HERLIX ONLINE dirilis Mangkok Seng Ltd. Pada tanggal
2 Januari 2005, dua tahun setelah terciptanya ODAM ONLINE.
Dikarenakan UNISYS ONLINE PRIVATE SERVER merupakan hasil
pengembangan dari ODAM ONLINE, dapat disimpulkan bahwa
UNISYS ONLINE PRIVATE SERVER bukan hasil penggandaan dari
HERLIX ONLINE, dan Terdakwa memiliki hak atas UNISYS ONLINE
PRIVATE SERVER”.
Kami merasa niatan Penasihat Hukum menghadirkan pembelaan
tersebut adalah untuk mengaburkan fakta bahwa game Unisys Online
Private Server merupakan hasil penggandaan dari game Herlix Online
Indonesia. Oleh karena itu, kami menilai bahwa Penasihat Hukum
sepertinya perlu dibantu sedemikian rupa untuk mengingat serta
memahami kembali fakta hukum yang telah terungkap di persidangan.
Adapun beberapa uraian fakta yang kami maksud adalah sebagai
berikut :
-
B. Penggandaan yang Terdakwa lakukan semata-mata Demi
Kepentingan Perusahaan
Menanggapi poin pembelaan ini, menurut kami Penasihat Hukum
Terdakwa terlalu melebih-lebihkan keadaan/kondisi yang sama sekali
bertentangan dengan realitanya. Penasihat hukum seakan-akan
menggambarkan bahwa kondisi yang terjadi pada saat itu adalah
sesuatu yang sangat genting, sehingga membenarkan perbuatan
Terdakwa didalam melakukan penggandaan terhadap software game
tersebut, seperti terurai dalam uraian pembelaan berikut :
“berdasarkan alat bukti berupa screenshot forum HERLIX ONLINE
INDONESIA yang berisikan laporan player HERLIX ONLINE
INDONESIA (vide alat bukti T-8) pada tanggal 21 Juni 2010, suatu
organisasi bukan berbadan hukum yang struktur keorganisasian dan
keberadaannya tidak diketahui oleh siapapun yang dalam dunia maya
biasa dikenal dengan sebutan SINDIKAT HACKER INDONESIA (SHI),
melakukan suatu serangan virtual terhadap HERLIX ONLINE
INDONESIA dengan maksud untuk merusak sistem dari HERLIX
ONLINE itu sendiri demi kepuasan semata”.
Hal ini sangat bertentangan dengan fakta yang kami dapat dari
keterangan saksi Provita Nurmala yang pada saat itu menjabat sebagai
wakil Ketua Tim Desain PT Vitex Multimedia Interactive, yang
menyatakan bahwa berita ataupun informasi yang didapat dari laporan
player tersebut tidak valid dan tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Karena pada realitanya informasi tersebut tidak
terbukti dan hanya berupa informasi palsu belaka.
selain hal itu, menurut kami Penasihat Hukum Terdakwa tidak
mengetahui dan mengerti mengenai tata cara pelaksanaan Standar
Operational Prosedure (SOP) yang berlaku untuk Tim Desain didalam
PT Vitex Multimedia Interactive (PT VMI), yang mana didalam butir ke-
11 dan ke-14 ketentuan standard Operating prosedure (SOP) tersebut,
menyebutkan secara tegas bahwa :
“11. Tim Desain dilarang membawa alat penyimpan data maupun
peralatan elektronik apapun yang dapat mengambil data ke dalam
ruang kerja”.
“14. Dalam upaya perlindungan program (data) perusahaan dari
kejahatan informasi dan teknologi (cybercrime), Ketua Tim desain
sebagai penanggung jawab tim dapat melakukan penyelamatan data
dengan terlebih dahulu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
:
a. Harus mendapat izin dari CEO PT Vitex Multimedia Interactive.
b. Harus Berdasarkan kesepakatan seluruh anggota tim desain.
c. Harus menyertakan anggota tim lain (sebagai saksi), apabila
dalam keadaan darurat harus menyelamatkan program
(software) game.
d. Harus mrnggunakan alat penyimpan data milik perusahaan,
dalam upaya menyelamatkan data perusahaan, serta
e. Harus memberikan konfirmasi sekaligus mengembalikan
program (orisinal) yang telah diselamatkan kepada dewan
Direksi”.
Sebagaimana ketentuan berikut, menurut kami perbuatan terdakwa
dalam menggandakan salinan software game Herlix Online Indonesia
adalah perbuatan yang tidak dibenarkan, karena walaupun alasan
perbuatan penggandaan yang saudara Penasihat Hukum berikan
adalah untuk penyelamatan software dari aksi-aksi para Hacker yang
tidak bertanggungjawab, namun tetap saja perbuatan tersebut tidak
sesuai dengan ketentuan perusahaan yang tertuang didalam Standard
Operational Prosedure (SOP) Tim Desain yang melarang setiap
karyawan yang berwenang untuk melakukan penggandaan atas
software Game HOI dengan alasan apapun. Ditambah lagi, alasan
penyelamatan yang penasihat Hukum dalilkan itu merupakan issue
yang dibuat-buat saja.
C. Game Unisys Online Private Server Tidak Sama dengan
Game Herlix Online Indonesia
Menanggapi pembelaan yang telah dihadirkan dalam poin ini,
Kami tidak akan memperdebatkannya lebih jauh, karena telah nyata
dan jelas dalam proses pemeriksaan alat bukti di persidangan, bahwa
game Unisys Online Private server memiliki persamaan secara
substansial dengan Game Herlix Online Indonesia. Sepertinya
penasihat hukum sudah kehabisan ide untuk menemukan pembelaan
lain mengenai kesamaan secara substansial yang terdapat dalam
kedua game tersebut, sehingga menurut kami penasihat hukum terlalu
gegabah dengan mengait-ngaikannya kesamaan antara game UOPS
dan game HOI dengan prinsip kesamaan umum (general resemblance).
Padahal bila Penasihat Hukum mencermati kesamaan unsur demi
unsur pembangun kedua game tersebut, sudah selayaknya untuk
Penasihat Hukum mengakui kebenaran mengenai adanya persamaan
baik seluruhnya ataupun secara substansial antara kedua game
tersebut.
Selain itu, kami merasa bahwa Penasihat Hukum juga sudah
mengabaikan fakta hukum yang terungkap didalam pengadilan, bahwa
adanya kesamaan identik didalam unsur material musik dan pada
hierarki kode sumber yang membangun engine kedua game tersebut.
Kemudian terungkapnya fakta bahwa didalam unsur material berupa
karya sinematografi berupa trailer dan desain karakter berupa avatar,
armor, senjata dan map memiliki persamaan secara substansial.
Sungguh merupakan hal yang sia-sia ketika ketika seluruh alasan dan
dalil yang dikemukakan Penasihat Hukum tidak terbukti kebenarannya.
Besar harapan kami kepada Saudara Penasihat Hukum untuk segera
menyadari dan tidak lagi mengaburkan kebenaran hakiki yang sejati.
D. Terdakwa Tidak Menggunakan Rahasia Dagang PT Vitex
Multimedia Interactive
Setelah kami membaca dan memahami pembelaan Penasihat
Hukum Terdakwa pada poin ini, kami menyayangkan tindakan
Penasihat Hukum yang mencari segala cara untuk melegalisasi
perbuatan daripada Terdakwa dalam menggunakan rahasia dagang
milik PT Vitex Multimedia Interactive. Seperti dalam pendapat
Penasihat Hukum berikut ini :
“.... bahwa terdapat fitur AAC dalam email milik Terdakwa.
Dalam mendistribusikan UNISYS ONLINE PRIVATE SERVER,
Terdakwa mengirimkan email terhadap kontak yang dikenali secara
otomatis oleh email Terdakwa. Sehingga, berdasarkan alat bukti dan
penjelasan mengenai AAC dalam suatu email, Terdakwa tidak
menggunakan rahasia dagang PT. Vitex Multimedia Interactive sama
sekali”.
Penasihat Hukum mendalilkan bahwa Terdakwa memiliki email
yang terhubung dengan dengan alamat-alamat email player HOI
karena pada saat Terdakwa masih bekerja sebagai Ketua Tim Desain
di PT Vitex Multimedia Interactive email tersebut memiliki fitur yang
terafiliasi dengan email perusahaan. Mungkin hal tersebut memang
benar, namun Penasihat Hukum sepertinya keliru ketika mendalilkan
pembelaan tersebut, karena berdasarkan surat Pemutusan Hubungan
Kerja xxxx tertanggal 08 Desember 2010 serta surat tanda terima
seluruh inventaris dan akun yang dimiliki oleh Terdakwa pada saat
menjadi bagian dari perusahaan, menjelaskan bahwa :
“.......Seluruh barang yang pernah digunakan oleh Armanda Ihsan
Maulana selama menjalankan tugas di Perusahaan harus
dikembalikan kepada Perusahaan dan tidak boleh dipergunakan
kembali untuk alasan apapun”.(salah satu ketentuan surat
pemutusan hubungan kerja atas nama Armanda Ihsan
Maulana)”.
“Dengan adanya surat ini, seluruh akses dan inventaris berupa :
1. .....
2. .....
3. Email dengan akun : [email protected]
telah dikembalikan dan seluruh data yang ada didalamnya akan
dihapus secara permanen agar tidak dapat diakses kembali.
Yogyakarta, 08 Desember 2010
Hormat Saya,
Armanda Ihsan Maulana”.
Berdasarkan surat pemutusan hubungan kerja dan surat serah
terima inventaris Perusahaan, maka menurut kami pembelaan
Penasihat Hukum terdakwa tersebut sangat tidak beralasan, dan sudah
sepatutnya apabila Penasihat Hukum mempertimbangkan kembali dalil
pembelaan yang dihadirkan dalam Nota Pembelaan.
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penasihat Hukum, serta Hadirin Yang Kami Hormati,
Kami selaku Penuntut Umum tidak hanya akan menanggapi
pendapat Saudara Penasihat Hukum Terdakwa ARMANDA IHSAN
MAULANA, B.Sc., M.Sc. dalam hal fakta – fakta yang mempengaruhi
pembuktian di persidangan, akan tetapi kami juga akan memberikan
tanggapan mengenai pernyataan-pernyataan dalam analisis yuridis
yang diuraikan dalam Pembelaan oleh Tim Penasihat Hukum
Terdakwa.
A. Asas Pembuktian
1. Berita Acara Pemeriksaan Saksi yang Dibacakan di Hadapan
Persidangan Tidak Memiliki Kekuatan Pembuktian
Sempurna
Dalam poin pembelaannya Penasihat Hukum Terdakwa
Menyatakan:
“Sungguh ironis, seakan sudah menjadi kebiasaan Penuntut Umum dalam membuktikan tindak pidana yang dituduhkan kepada Terdakwa, dimana Penuntut Umum cenderung memangkas proses pembuktian yang hakikatnya merupakan inti dari sebuah persidangan dengan hanya membacakan BAP yang seharusnya Saksi memberikan keterangan langsung di hadapan persidangan. Persidangan yang mulia dan mengedepankan peradilan yang berimbang ini menjadi tidak sempurna akibat dibacakannya BAP oleh Penuntut Umum. Dengan tidak mampunya Penuntut Umum menghadirkan Saksi di hadapan persidangan sungguh merugikan kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa yang mempunyai hak untuk melakukan direct examination dan cross examination dimana Terdakwa berhak untuk bertanya langsung atau menyangkal keterangan yang diberikan oleh setiap saksi yang dihadirkan ke persidangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 165 ayat (2) KUHAP. Dalam hal hanya dibacakan BAP oleh Penuntut Umum ini seolah-olah Terdakwa tidak punya pilihan lain kecuali hanya bisa menerima dan menolak keterangan tersebut, padahal seharusnya Terdakwa dapat menanggapi, mengoreksi atau mengajukan pertanyaan terhadap keterangan yang diberikan oleh saksi agar tidak terjadi kekeliruan dalam keterangan tersebut”.
Pada mulanya kami cukup terkesan dengan kejelian Tim
Penasihat Hukum dalam menelaah setiap fakta persidangan yang
terkuak menurut ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang – Undang
Hukum Acara Pidana. Namun sayangnya masih saja kejelian tersebut
menyisipkan sebuah celah yang membuat Tim Penasihat hukum
melalaikan apa yang seharusnya dan yang sebenarnya kami lakukan
dalam memberikan bukti di persidangan, telah sesuai dengan undang –
undang yang mengatur.
Dalam Pasal 162 ayat (1) dan ayat (2) Kitab Undang –
Undang Hukum Acara Pidana yang berbunyi :
1) Jika saksi sesudah memberi keterangan dalam penyidikan
meninggal dunia atau karena halangan yang sah tidak dapat
hadir di sidang atau tidak dipanggil karena jauh tempat
kediaman atau tempat tinggalnya atau karena sebab lain
yang berhubungan dengan kepentingan negara, maka
keterangan yang telah diberikannya itu dibacakan.
2) Jika keterangan itu sebelumnya telah diberikan dibawah
sumpah, maka keterangan itu disamakan nilainya dengan
keterangan saksi dibawah sumpah yang diucapkan di
sidang.
Hal ini pun diperkuat dengan Yurisprudensi MA RI no
661/K/PID/1988 tgl 19 Juli 1991, yang menyatakan bahwa
“keterangan saksi yang dibacakan sama nilainya dengan saksi yang
disumpah.”
Bahwa dengan demikian kami selaku Penuntut Umum tidak
sependapat dengan Penasihat Hukum Terdakwa yang dalam Nota
Keberatannya menyatakan “Berita Acara Pemeriksaan Saksi yang
dibacakan di hadapan persidangan tidak memiliki kekuatan hukum
sehingga keterangan saksi tidak sesuai dengan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP)”, karena sudah sangat jelas berdasarkan
Pasal 116 ayat (1) jo. Pasal 162 KUHAP disebutkan bahwa keterangan
seorang saksi yang telah disumpah pada tahap penyidikan dalam BAP
dapat dibacakan didepan persidangan dan secara yuridis, keterangan
tersebut disamakan nilainya dengan keterangan seorang saksi
dibawah sumpah yang diucapkan di persidangan. Oleh sebab itu, kami
tidak akan memperdebatkan lebih lanjut mengenai pembacaan BAP di
persidangan karena sudah sangat jelas diakomodir dalam KUHAP.
2. Kesaksian Lalu Abdi Mansyah, Sugeng Adikusumo, Kania
Putri dan I Gede Ahmad Tidak Memiliki Kekuatan
Pembuktian Terkait Saksi Merupakan Seseorang Yang
Bersama-sama Sebagai Terdakwa
Dalam poin pembelaannya Penasihat Hukum
Terdakwamenyatakan :
“......ditinjau dari kajian teoritis keberadaan saksi mahkota tidak dibenarkan karena akan menimbulkan berbagai permasalahan yuridis. Penggunaan saksi mahkota merupakan suatu hal yang bertentangan dengan prisnip-prinsip peradilan yang adil dan tidak memihak (fair trial) dan juga merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip HAM yang berlaku secara universal serta melanggar hak terdakwa yang diatur di dalam KUHAP, khususnya hak ingkar yang dimiliki terdakwa dimana terdakwa tidak dibebankan kewajiban untuk melakukan pembuktian, sehingga alat bukti berupa Keterangan Saksi yang menjadi terdakwa dalam berkas perkara yang terpisah (saksi mahkota) yang diajukan Penuntut Umum dalam perkara a quo tidak memiliki kekuatan pembuktian sempurna (volledig bewijs)”.
Untuk menanggapi pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa,
berikut kami sampaikan mengenai kewenangan kami selaku Penuntut
Umum dalam mengajukan Lalu Abdi Mansyah, Sugeng Adikusumo,
Kania Putri dan I Gede Ahmad sebagai saksi mahkota dalam
persidangan ini bersumber pada Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 1986 K/Pid/1989 tanggal 21 Maret 1990
yang menyatakan bahwa :
” ... Jaksa Penuntut Umum diperbolehkan oleh Undang-Undang untuk mengajukan teman Terdakwa yang ikut serta melakukan perbuatan pidana tersebut sebagai Saksi di persidangan Pengadilan negeri dengan syarat bahwa Saksi ini dalam kedudukannya sebagai Terdakwa tidak termasuk dalam satu berkas perkara dengan Terdakwa yang diberikan kesaksian (gesplit). Teman Terdakwa yang diajukan sebagai Saksi terhadap Terdakwa lainnya dalam ilmu hukum disebut Saksi mahkota atau kroon getuige”.
Dalam Pasal 1 angka 26 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) dijelaskan bahwa saksi adalah orang yang dapat
memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan,
dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia
lihat sendiri dan ia alami sendiri. Mengenai saksi, di dalam Pasal 168
KUHAP diatur mengenai orang-orang yang tidak dapat didengar
keterangannya dan dapat mengundurkan diri sebagai saksi, antara
lain:
a. keluarga sedarah atau semanda dalam garis lurus ke atas atau
kebawah sampai derajat ketiga dari terdakwa atau yang bersama-
sama sebagai terdakwa;
b. saudara dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai
terdakwa, saudara ibu atau saudara bapak, juga mereka yang
mempunyai hubungan karena perkawinan dan anak-anak saudara
terdakwa sampai derajat ketiga;
c. suami atau isteri terdakwa maupun sudah bercerai atau yang
bersama-sama sebagai terdakwa.
Pasal 168 KUHAP pada dasarnya tidak melarang orang yang
bersama-sama diduga melakukan tindak pidana untuk menjadi saksi
dalam suatu perkara pidana. Lalu Abdi Mansyah, Sugeng Adikusumo,
Kania Putri dan I Gede Ahmad yang merupakan terdakwa dalam berkas
perkara terpisah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan
Terdakwa atas nama Armanda Ihsan Maulana, maka dari itu kami
selaku Penuntut Umum memiliki kewenangan untuk menghadirkan
Lalu Abdi Mansyah, Sugeng Adikusumo, Kania Putri dan I Gede Ahmad
ke persidangan.
3. Penggunaan Barang Bukti Elektronik Berupa Screenshot
Tidak Memiliki Keabsahan Secara Yuridis
B. Mengenai Unsur – Unsur Delik
Majelis Hakim yang Mulia,
Saudara Penasihat Hukum, serts Hadirin yang Kami Hormati
Mengenai dakwaan kami terhadap Terdakwa ARMANDA
IHSAN MAULANA, B.Sc., M.Sc. Kami susun secara kumulatif dalam
Surat Tuntutan sebagai berikut :
1. Dakwaan Kesatu
Pasal 113 ayat (4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana memiliki unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Setiap orang
2. Dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau Pemegang
Hak Cipta
3. Melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, b, e , atau g.
4. Penggunaan secara komersial dengan pendistribusian secara luas
untuk memperoleh keuntungan ekonomi (pembajakan)
5. Turut serta melakukan
Selanjutnya kami akan memberikan tanggapan terhadap setiap
unsur yang telah disampaikan dalam Nota Pembelaan Tim Penasihat
Hukum secara berurutan :
a. Unsur “Dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
Pemegang Hak Cipta”
Dalam Nota Pembelaannya, Tim Penasihat Hukum Terdakwa
mengatakan ” Penuntut Umum sesungguhnya telah gagal
membuktikan korelasi antara perbuatan terdakwa dan kehendak untuk
menimbulkan tindak pidana. Dengan berdasarkan analisis fakkta
dengan judul “Unisys Online Private Server bukan berasal dari
Herlix Online Indonesia dan merupakan game yang berbeda”
Terdakwa sejatinya memiliki hak terhadap pembuatan Unisys Online
Private Server Karen UOPS merupakan penyempurnaan dari game
yang pernah Terdakwa buat sebelum bergabung dengan Multimedia
Interactive.
Disini kami ingin mempertanyakan tentang tingkat kesadaran
Tim Penasihat Hukum ketika berjalannya sidang pembuktian yang
berlangsung beberapa pekan lalu. Kami memaklumi apabila benar
adanya atas asumsi kami berujung pada ketidaktelitian Tim Penasihat
Hukum Terdakwa dalam memahami setiap fakta persidangan yang
telah disampaikan oleh saksi-saksi yang telah kami hadirkan dalam
persidangan.
Seperti yang telah disampaikan dalam persidangan jelas terbukti
bahwa Terdakwa telah mendapatkan surat somasi dengan nomor
001/SP-KI/KPGSK/III/2013 atas dasar Terdakwa masih melanjutkan
penerbitan game Unisys Online Private Server yang berdasarkan
investigasi Tim Desain Herlix Online Indonesia memiliki persamaan
dengan Herlix Online. Diperkuat kembali dengan adanya keterangan
ahli Robertino Albert, S.T., M.Sc., seorang Tenaga Pendidik dari Institut
Teknologi Bandung, menunjukan bahwa didalam game UNISYS ONLINE
private server terdapat persamaan yang substansial dengan game
“Herlix Online Indonesia” yang mana dijabarkan perbandingannya
dalam bentuk tabel.
Persamaan yang dijelaskan oleh ahli merupakan persamaan yang
mengindikasikan adanya penggandaan, bukan hanya persamaan game
secara umum (General Resemblance). Lebih jelas kami sampaikan
bahwa berdasarkan bukti dan keterangan ahli yang menunjukkan
kesamaan yang ada pada game UOPS mengarahkan kepada
pemenuhan unsur tanpa hak melalui penyalinan software HOI.
”Errare Humanium Est, Trupe In Errore Perseverare”
”Membuat kekeliruan itu manusiawi, namun tidaklah baik untuk
mempertahankan terus kekeliruan.”
Kami menghargai atas usaha yang diberikan Tim Penasihat
Hukum dalam memberikan setiap pembelaan atas dakwaan yang telah
kami sampaikan, namun perlu kami ingatkan kepada Tim Penasihat
Hukum Terdakwa, bahwa segala hal yang dilakukan oleh seseorang
pastilah memilik alasan yang mendasarinya, entah itu niat baik
ataupun niat buruk. Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi kami untuk
mengingatkan kembali kepada Tim Penasihat Hukum Terdakwa untuk
sekali lagi berpikir dalam kebijaksaanannya dan mungkin dengan
ketulusannya untuk membantu
b. Unsur “Melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, b, e , atau g.
Tim Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan dalam
pembelaannya bahwa pada pokoknya tidak ada korelasi antara
penurunan keuntungan PT Vitex Multimedia Interactive dengan
kemunculan Unisys Online Private Server. Tidak bosan-bosannya Tim
Penasihat Hukum menilai Penuntut umum keliru dalam menentukan
korelasi antar perbuatan terdakwa dan kehendak untuk menimbulkan
suatu tindak pidana.
Penasihat Hukum tidak dapat begitu saja menyangkal pembuktian
perihal terdakwa telah memenuhi unsur “melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, b, e ,
atau g” dengan mencari-cari celah yang sangat kecil kemungkinannya.
Kesamaan pada game Unisys Online Private Server dengan game
Herlix Online Indonesia mengakibatkan gamer tertarik untuk mencoba
dan membandingkan mana yang lebih menguntungkan di antara
keduanya. Kesamaan yang dirasakan oleh para player ini disebabkan
oleh adanya proses penggandaan salinan software game HOI
kemudian dilakukan sedikit perubahan didalamnya berupa perubahan
desain lalu diumumkan melalui penyebaran link dan pembagian CD
berisi game siap install.
Menanggapi hal ini, Kami Penuntut Umum menyarankan kepada
Tim Penasihat Hukum Terdakwa agar kembali menganalisis data
keuntungan PT Vitex Multimedia Interactive sebagaimana
memperlihatkan bahwa waktu mulainya penurunan drastis keuntungan
PT Vitex Multimedia Interactive sejalan dengan waktu dimulainya
pemasaran game Unisys Online Private Server yang mana kami
mengganggap waktu satu tahun dirasa cukup untuk memasarkan
sebuah game baru dan menimbulkan keinginan sebagian besar player
HOI untuk beralih kepada game UOPS. Dengan menggunakan kata
“drastis”, sudah seharusnya tim penasihat hukum menyadari bahwa
faktor-faktor yang disebutkan dalam pembelaan hanya menyebabkan
penurunan yang bertahap dan berkemungkinan sifatnya fluktuatif
(keuntungan bisa meningkat lagi).
c. Unsur “Penggunaan secara komersial dengan
pendistribusian secara luas untuk memperoleh keuntungan
ekonomi (pembajakan)”
Dalam pembelaannya, Tim Penasihat Hukum Terdakwa
berpendapat dengan mengutip ketentuan dalam Article 6 (1) WIPO :
“Authors of literary and artistic works shall enjoy the exclusive
right of authorizing the making available to the public of the original
and copies of their works through sale or other transfer of ownership”
Dengan melakukan pengutipan ketentuan di atas, sudah
seharusnya Tim Penasihat Hukum dibekali dengan pengetahuan yang
cukup tentang posisi terdakwa dalam kasus ini. Terkait dengan poin (a)
yang disampaikan sebelumnya, Terdakwa bukanlah seseorang yang
berhak menggunakan suatu ciptaan secara komersial dan memeroleh
hak eksklusif sebagaimana tercantum dalam ketentuan tersebut.
Kemustahilan hak pada Terdakwa ini menyebabkan kami tidak
harus menanggapi kembali atas apa yang telah kami uraikan dalam
tuntutan kami tempo hari.
2. Dakwaaan Kedua
Dalam dakwaan kedua, kami mendakwakan kepada Terdakwa
pasal 17 ayat (1) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, yang mana unsur – unsur
dari pasal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Barangsiapa
2. Dengan sengaja
3. Tanpa hak
4. Menggunakan Rahasia Dagang pihak lain atau melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal 13 atau Pasal 14
Selanjutnya kami akan memberikan tanggapan terhadap setiap
unsur yang telah disampaikan dalam Nota Pembelaan Tim Penasihat
Hukum secara berurutan :
a. Unsur “dengan sengaja”
Dalam perkara a quo, Tim Penasihat Hukum mengatakan bahwa
perbuatan penginventarisasian data yang dilakukan oleh terdakwa
adalah perbuatan yang sah dan tidak melangggar hukum seperti yang
didalilkan pada kami selaku penuntut umum.
Kekeliruan mengilhami dalam uraian di atas menunjukkan bahwa
Tim Penasihat Hukum tidak sanggup dalam menangkap setiap uraian
fakta yang disampaikan sebagai dasar pembuktian tuntutan kami.
Atas dasar kecermatan, kami menilai bahwa tim penasihat hukum
tidak memperhatikan fakta yang menunjukkan penyelewengan
wewenang yang dmiliki Terdakwa sebagai Ketua Tim Desain untuk
mengumpulkan dan menganalisis kuesioner player yang berubah
menjadi penginventarisan data tertentu yang dianggapnya
menguntungkan bagi bisnis barunya kelak.
Penyelewengan wewenang yang dilakukan oleh terdakwa secara
jelas memperlihatkan kesengajaan terdakwa dalam memanfaatkan
waktu tugasnya secara sengaja untuk mewujudkan rencana yang ia
buat bersama empat subjek lainnya.
b. Unsur “Menggunakan Rahasia Dagang pihak lain”
Majelis Hakim Yang Mulia,
Saudara Penasihat Hukum, serta Hadirin yang kami hormati,
Sebelum kami mengakhiri dan menutup Jawaban atas Pembelaan
Tim Penasihat Hukum Terdakwa, sekali lagi dengan penuh keyakinan
kami menghimbau kepada Tim Penasihat Hukum Terdakwa agar
memiliki keteguhan hati yang mendalam dan pengetahuan akan
keadilan setinggi – tingginya dalam menegakkan hukum di Negara
Indonesia kita yang tercinta ini, sehingga cita – cita rakyat dalam
mendambakan keadilan yang hakiki bukan lagi sebuah kicauan burung
hantu di siang hari, mustahi dan tak mungkin.
Pada akhirnya perkenankanlah kami sesuai fakta yang diperoleh
dari persidangan memohon agar Majelis Hakim yang arif dan bijaksana
memutus :
1. Agar menolak Pembelaan dari Tim Penasihat Hukum
Terdakwa.
2. Memutuskan sesuai dengan tuntutan kami selaku Penuntut
Umum.
3. Memutus seadil – adilnya berdasarkan keadilan dengan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“La Bouche De La Loi, La Bouche De Droit “
Hakim adalah mulut atau corong akan keadilan
Montesquieu
Demikian jawaban ini kami sampaikan pada persidangan hari ini.
Dengan kerendahan hati dan penuh keyakinan akan keadilan hukum
yang ditegakkan, kami memohon agar Majelis Hakim dapat
mempertimbangkan jawaban atas pembelaan ini, terima kasih.
Sleman, xx xxxxx 2016
Penuntut Umum
Mochammad Ridha Avisena,
S.H., M.H.
Jaksa Madya/
NIP.19710528.199711.1.012