draft proposal skripsi

12
 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Dalam suatu  pendidikan terdapat pmses transfer atau menyalurkan ilmu pengetahuan yaitu manusia dari tidak tahu menjadi tahu akan sesuatu ilmu. Pembangunan bidang  pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini disebabkan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu upaya datam meningkatkan surnber daya manusia. Realisasi dari pelaksanaan pembangunan  bidang pendidikan salah satunya adalah pendidikan formal sekolah. Perbaikan kualitas pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh oleh semua pihak baik  pemerintah, guru, peserta didik, maupun orang tua siswa. Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun dan dikembangkan  berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional KTSP yang pada dasarnya merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Oleh karena itu, setiap sekolah wajib mempunyai kemampuan baik sistem pengajaran maupun  personil untuk menuju keberhasilan pembelajaran yang maksimal. Aspek  pendidikan yang perlu perbaikan, salah satunya adalah model pembelajaran. Model pembelajaran penting untuk diperhatikan karena dengan model  pembelajaran yang tepat akan membawa dampak positif daiam menciptakan  proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil belajar yang maksimal. Untuk mencapai hasii yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperiukan keterampilan dan kreatifitas dari pendidik maupun peserta didik. Pada dasarnya keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi kolaborasi antara guru dan siswa, di mana keduanya mampu menciptakan suasana belajar yang harmonis seperti adanya interaksi dalam pembelajaran. Kekurangaktifan siswa yang terlibat

Upload: poetry-sanseivera

Post on 14-Jul-2015

805 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 1/12

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Dalam suatu

  pendidikan terdapat pmses transfer atau menyalurkan ilmu pengetahuan yaitu

manusia dari tidak tahu menjadi tahu akan sesuatu ilmu. Pembangunan bidang

  pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini

disebabkan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu upaya datammeningkatkan surnber daya manusia. Realisasi dari pelaksanaan pembangunan

  bidang pendidikan salah satunya adalah pendidikan formal sekolah. Perbaikan

kualitas pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh oleh semua pihak baik 

 pemerintah, guru, peserta didik, maupun orang tua siswa.

Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun dan dikembangkan

 berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional KTSP

yang pada dasarnya merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk 

mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Oleh karena itu,

setiap sekolah wajib mempunyai kemampuan baik sistem pengajaran maupun

  personil untuk menuju keberhasilan pembelajaran yang maksimal. Aspek 

  pendidikan yang perlu perbaikan, salah satunya adalah model pembelajaran.

Model pembelajaran penting untuk diperhatikan karena dengan model

  pembelajaran yang tepat akan membawa dampak positif daiam menciptakan

 proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil belajar yang maksimal.

Untuk mencapai hasii yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperiukan

keterampilan dan kreatifitas dari pendidik maupun peserta didik. Pada dasarnya

keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi kolaborasi antara guru dan siswa,

di mana keduanya mampu menciptakan suasana belajar yang harmonis seperti

adanya interaksi dalam pembelajaran. Kekurangaktifan siswa yang terlibat

Page 2: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 2/12

dalam proses pembclajaran dapat terjadi karena model pembelajaran yang

digunalcan kurang melibatkan siswa secara tangsung. Pembelajaran di kelas

masih banyak didominasi oleh guru sehingga kurang membangun persepsi,

minat dan sikap siswa yang lebih baik. Kebanyakan anak didik mengalami

kebosanan dikarenakan model pengajaran yang berpusat pada guru sehingga

kurangnya minat dan sikap siswa tersebut berdampak terhadap prestasi belajar 

yang secara umum kurang memuaskan.

Model pembelajaran yang digunakan guru sangat berpengaruh dalam

menciptakan situasi belajar yang benar-benar menyenangkan dan mendukung

kelancaran proses belajar mengajar, serta sangat membantu dalam pencapaian

  prestasi beiajar yang memuaskan. Saat ini, sudah banyak berkembang model-

model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Secara

harfiah, model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan guna untuk 

meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, maupun berfikir 

kritis, memiliki keterarnpilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang

iebih optimal. Oleh karena itu, perkembangan model pembelajaran juga terus

mengalami perubahan menuju lebih baik demi meningka.tkan hasil

 pembelajaran yang lebih baik pula.

SMA Negeri 7 Surakarta merupakan salah satu SMA favarit di kota Surakarta.

Sekolah ini mempunyai satu program yaitu reguler dan mengajarkan dua bidang

iimu yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilnu Pengetahuan Sosial. Salah satu

kompetensi dari Ilmu Pengetahuan Sosial adalah pelajaran Ekanomi yang wajib

diberikan pada kelas X, XI IImu Pengetahuan Sosial, dan XII Ilmu Pengetahuan

Sosial. SMA Negeri 7 Surakarta merupakan salah satu sekolah yang memiliki

sarana dan prasarana belajar yang lengkap, seperti OHP, TV, VCD, Komputer,

dan LCD. Walaupun masih ada sebagian guru yang belum menggunakannya

dengan maksimal, pada dasarnya sarana pembelajaran seperti ini ditujukan tidak 

hanya untuk siswa agar semangat dalam belajar tetapi juga ditujukan untuk guru

guna mezungkatkan semangat, kreatifitas, dan inovasi datam mencapai tujuan

dan hasil pembelajaran yang maksimal.

Page 3: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 3/12

Berdasarkan penelitian awal, penutis mencermati bahwa masih adanya

  pembelajaran bersifat konvensional dalam pelajaran ekonomi, guru rnemberi

 penjelasan dan siswa mencatat disertai tanya jawab seperlunya serta dilanjutkan

dengan latihan soal atau tugas. Penggunaan metode ceramah dalam proses

  pembelajaran masih sangat dominan, sehingga guru yang memegang kendali

 penuh, sedangkan siswa tidak banyak terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Tanpa disadari penggunaan metode konvensional dapat menghambat keaktifan

dan kreativitas siswa dalam belajar karena dalam dunia pendidikan telah

 berkembang metode atau model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses

  pembelajaran, khususnya pelajaran ekonomi. Karena pada dasarnya pelajaran

ekonomi memerlukan kegiatan lebih atau praktik, sehingga siswa akan lebih

 berminat dalam belajar ekonomi.

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh beberapa hal mengenai kondisi kelas di

saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu sebagai berikut :

l. Siswa kurang termotivasi atau berminat terhadap mata mata pelajaran ekonomi

karena mereka merasa pembelajaran kurang menarik, sehingga mudah bosan dan

cenderung sering berbicara sendiri ketika guru sedang menjelaskan materi.

2. Kekurangpahaman siswa terhadap materi ekonomi karena dirasa terlalu banyak 

dan suiit dimengerti.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka perlu adanya pengembangan metode

  pembelajaran kooperatif yang mampu melibatkan partisipasi atau peran serta

siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya

didominasi oleh guru. Oleh karena itu, guru dan peneliti merasa perlu untuk 

mengadakan penelitian terhadap strategi pembelajaran berkaitan denga.n model

 pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini, peneliti dan guru sepakat

untuk menerapkan model pembelajaran kaperatif  mind mapping  dan numbered 

heads together. Berdasarkan pembeiajaran kooperatif, peneliti ingin

mengembangkan model kolaborasi mind mapping  dan numbered heads together 

untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman materi, serta keaktifan siswa

Page 4: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 4/12

dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang akan berpengaruh pada

  prestasi belajar siswa dalam mencari, mengolah, dan mendiskusikan dengan

teman belajar dalam bentuk kelompok bernomor.

Pembelajaran mind mapping adalah belajar menggunakan suatu bagan yang dapat

menunjukkan bagaimana suatu ko:vsep berhubungan atau terkait dengan konsep-

konsep lain yang termasuk kategori yang sama. Peneliti menggunakan model

 pembelajaran ini agar dalam mempelajari materi, siswa tidak terpaku pada hafalan

yang sifatnya sementara. Dengan variasi simbol, warna, dan bentuk yang ada pada

  peta pikiran diharapkan siswa dapat lebih mudah mengingat dan memahami

materi sehingga pembelajaran bermakna dapat tercapai. Dengan menggtuiakan

  peta konsep siswa juga akan lebih mudah membuat catatan dan mempelajarinya,

sehingga memudahkan siswa untuk mempelajari materi yang dirasa banyak dan

membingungkan.

Pembelajaran kooperatif  numbered heads together  merupakan salah satu tipe

 pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk 

meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dengan

melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu

  pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Dalam pelaksanaannya kedua model pembelajaran tersebut akan dikolaborasikan,

yang mana siswa akan dibentuk menjadi beberapa kelompok heterogen, setelah itu

masing-masing anggota dalam kelompok akan mendapat satu nomor yang

  berbeda. Siswa akan kerja kelompok membuat peta konsep dengan

menghubungkan konsep-konsep atau poin-poin dari materi yang dipelajari

sehingga akan membentuk bagan. Setelah diskusi, guru akan memanggil satu

nomor untuk memaparkan ' hasil diskusinya, hal dilakukan pada tiap-tiap

kelompok.

Menurut peneliti dan guru pelajaran ekonomi, kolaborasi model pembelajaran ini

cukup baik dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa di

kelas X-8. Kolaborasi model pembelajaran mind mapping  dan numbered heads

together diterapkan dengan tujuan agar tercipta keharmonisan

Page 5: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 5/12

dalam proses pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dengan guru dan antara

siswa dengan siswa. Selain merupakan ino-vasi penggunaan metode

  pembelajaran, dengan diberikannya nomor pada masing-masing siswa,

kolaborasi ini juga dapat meningkatkan kesiapan dan tanggung jawab individual

dalam melaksanakan tugas belajar, walaupun siswa bekerja secara kelompok.

Interaksi antar siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam kerja sama,

  bertukar pikiran dan memecahkan masalah. Selain itu dengan cara seperti ini

  pembelajaran akan lebih menyenangkan, karena adanya kerja sama yang akan

membangun semangat, kekompakan dan keseriusan belajar, sehingga

mengakibatkan maksimalnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul penelitian

sebagai berikut: "Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa

Kelas X-8 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif  M ind  M apping dan Numbered Heads Together".

B. IDENTIFIKASI MASALAH

C. PEMBATASAN MASALAH

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permsalahan:

apakah penerapan model pembelajaran kooperatif  M ind  M apping dan Numbered 

 Heads Together  dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas X-

7 SMA negeri 7 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 ?

E.  TUJUAN PENELITIAN 

Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif   M ind   M apping  dan

  Numbered Heads Together , penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

  peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 7

Page 6: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 6/12

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dalam proses pembelajaran Ekonomi melalui

  penerapan model pembelajaran kooperatif mind mapping  dan numbered heads

together. 

Page 7: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 7/12

F.  MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun

 praktis sebagai berikut:

1.  Manfaat Teoritis

a.  Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran yang inovatif 

serta mendukung teori pembelajaran kooperatif 

 b.  Penelitian ini sebagai pertimbangan dalam merealisasikan tujuan

  pembelajaran bagi siswa dan untuk menentukan kebijakan dalam proses

 pembelajaran selanjutnaya.

c.  Penelitian ini dapat digunakan sebagai fakta pembelajaran ekonomi yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif  M ind  M apping dan Numbered 

 Heads Together .

2.  Manfaat Praktis

a.  Bagi Sekolah

1)  Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan metode

 pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi pelajaran.

2)  Pendorong bagi guru kelas untuk melaksanakan pembelajaran aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3)  Mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam mata pelajaran Ekonomi

terutaa mengenai keaktifan siswa.

4)  Menumbuhkan kerja sama antarsiswa, serta meningkatkan keaktifan

dan prestasi belajar siswa.

 b.  Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan

metode pembelajaran kooperatif   M ind   M apping  dan   Numbered Heads

Together  serta perkembangan siswa setelah menggunakan kolaborasimetode tersebut.

Page 8: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 8/12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1.  Hakekat Keaktifan

a.  Definisi Keaktifan

Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang penting

dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Belajar tidak hanya diartikan sebagai kegiatan penyampaian

informasi dari guru kepada peserta didik tetapi juga penyampaian persepsi

dari peserta didik. Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang

mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar 

secara aktif, mereka telah mendominasi kegiatan pembelajaran. Siswa secara

aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari mata

  pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikannya ke kehidupan

nyata.

Oemar Hamalik (2003: 137) menyatakan bahwa ³pada hakekatnya

keaktifan belajar terjadi dan semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang

 berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatannya, materi yang dipelajari dan

tujuan yang hendak dicapai.´ Kegiatan- kegiatan dalam proses pembelajaran

aktif cenderung menyesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hal ini

dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan

maksimal. Untuk mempelajari sesuatu dengan baik, belajar aktif membantuuntuk mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu,

dan mendiskusikannya dengan yang lain. Peserta didik perlu melakukan

  pemecahan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba

keterampilan-ketermpilan, dan melaksanakan tugas sesuai pengetahuan yang

telah mereka miliki atau yang harus mereka capai.

Page 9: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 9/12

Dengan belajar aktif, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua

 proses pembelajaran, tidak hanya mental, akan tetapi juga terlibat secara fisik.

Dengan cara ini bisanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih

menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.

b.  Indikator Keaktifan

Proses pembelajaran telah banyak merujuk pada cara belajar aktif yang

mana siswa juga ikut berperan dalam proses pembelajaran sehingga tidak 

terpusat kepada guru saja. Siswa tergolong aktif dapat dilihat dari keterlibatan

mereka secara fisik pada saat proses pembelajaran. Siswa harus mampu

mengolah informasi yang mereka terima dan mengaplikasikannya dalam

 bentuk kegiatan latihan soal, tugas, maupun praktik. Keaktifan siswa antara

lain dapat dilihat dari:

1.   perhatian siswa terhadap penjelasan materi oleh guru,

2.  kemampuan bertanya secara individual maupun kelompok,

3.  kemampuan berpendapat secara individual secara individual maupun

kelompok,

4.  kerja sama dalam kelompok, dan

5.  membuat catatan.

Menurut Nana Sudjana (1995: 61), keaktifan siswa dalam kegiatan belajar 

dapat dilihat dalam hal:

1)  turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,

2)  terlibat dalam pemecahan permasalahan,

3)   bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami

 persoalan yang dihadapinya,

4)    berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk 

  pemecahan masalah,

5)  melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru,

6)  menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, serta

7)  melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis.

Page 10: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 10/12

Semua kegiatan belajar di atas dapat eningkatkan kemampuan siswa

dalam mengembangkan diri dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak 

hanya menjadi subjek pasif yang hanya menerima pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Untuk memaksimalkan potensi dalam kegiatan

  belajar, siswa harus menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

c.  Jenis Aktivitas Belajar

Paul B. Dierich dalam A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, Zaenal Arifin

(1989 : 138) menjelaskan bahwa membuat suatu daftar yang berisi 7 macam

kegiatan belajar siswa sebagai berikut.

1)  V isual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar 

demonstrasi, percobaan, mengamati pekerjaan orang lain, dan

sebagainya.

2)  Oral activities, seperti menanyakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, dan sebagainya. 

3)   Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan,

diskusi, music pidato, dan sebagainya. 

4)  W riting activities, seperti menulis cerita, karangan, angket, laporan,

tes, menyalin, dan sebagainya. 

5)   Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta,

diagram, pola, dan sebagainya. 

6)   M otor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model mereparasi, bermain, dan sebagainya. 

7)   E motional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

 berani, tenang, gugup, dan sebagainya. 

Pada dasarnya siswa harus mampu menguasai kegiatan-kegiatan belajar 

di atas, tetapi dalam pelaksanaannya kegiatan belajar harus disesuaikan

dengan tujuan atau kompetensi pembelajaran yang akan dicapai, sehingga

hasil belajar siswa bisa optimal. Keaktifan siswa perlu ditindaklanjuti atau

Page 11: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 11/12

dilakukan secara berkesinambungan karena berkaitan dengan potensi siswa

dalam proses pembelajaran yaitu kemampuan siswa berinteraksi dengan guru

dan teman-temannya.

2.  Hakekat Prestasi Belajar

a.  Definisi Prestasi Belajar

Prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam

menyelesaikan suatu hal. Sehingga prestasi belajar dapat diartikan sebagai

hasil usaha yang dapat berupa kemampuan, keterampilan, dan sikap

seseorang setelah adanya perubahan atau peningkatan tingkah laku setelah

adanya pengalaman dan latihan.

Zaenal Arifin (2009) menyatakan baha prestasi belajar berkenaan aspek 

  pengetahuan yang banyak digunakan dalam berbagai bidang dan sepanjang

kehidupannya manusia akan selalu mengejar prestasi yang dapat ditunjukkan

dari kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan menurut Sutratinah

Tirtonegoro (1994 : 43) ³Pretasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan

 belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat

yang dapat menncerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam

 periode tertentu.´

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi

  belajar adalah keunggulan yang dimiliki oleh seseorang yang dapat berupa

kemampuan, keterampilan, dan sikap setelah melaksanakan latihan atau

 proses pembelajaran. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang

dicapai melalui penilaian terhadap penguasaan pengetahuan materi danketerampilan yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar yang

dinyatakan dalam symbol, angka, dan huruf.prestasi belajar dapat diketahui

dari hasil evaluasi pembelajaran yaitu hasil penilaian terhadap prestasi siswa.

Page 12: Draft Proposal Skripsi

5/13/2018 Draft Proposal Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/draft-proposal-skripsi 12/12

b.  Fungsi Prestasi Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang menyebabkan perubahan pada diri

seseorang melalui proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi dalam proses

 belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja

dan disadari, atau dengan kata lain bukan secara kebetulan. Setelah

melaksanakan proses belajar, guru akan mengadakan evaluasi guna

mengetahui prestasi belajar siswa yang dapat berupa peningkatan kemampuan

siswa baik dari segi pemahaman, keterampilan, maupun sikapnya. Maka dari

itu prestasi belajar sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses

 pembelajaran. Menurut Zainal Arifin (2009 : 3) fungsi belajar adalah sebagai

 berikut: 

1)  Prestasi belajar sebagai indicator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai peserta didik.

2)  Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu.

3)  Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

4)  Prestasi belajar sebagai indikaor intern dan eksterndari suatu institusi

 pendidikan

5)  Prestasi belajar dapat dijadikan indicator daya serap (kecerdasan) peserta

didik.

Dari beberapa fungsi di atas, maka diketahui bahwa prestasi belajar 

sangat penting baik untuk siswa maupun sebuah institusi pendidikan. Bagi

siswa, prestasi belajar perlu digunakan untuk mengetahui kemampuan diri

mereka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi

lembaga pendidikan (sekolah), prestasi belajar akan menunjukkan kualitas

 pengajaran pada sekolah itu sendiri. Sehingga, prestasi belajar dapat dijadikan

sebagai patokan untuk menentukan strategi yang lebih baik dalam

  penyelenggaraan proses pembelajaran.