draf peraturan desa bantuan keuangan khusus

39
PERATURAN DESA BAKBAKAN KECAMATAN GIANYAR,KABUPATEN GIANYAR,NOMOR 01 TAHUN 20013 T E N T A N G PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEGIATAN/PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA / GARBA SADU MANDARA (GSM) TAHUN 2012

Upload: perbekelbakbakan

Post on 20-Oct-2015

451 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

PERATURAN DESA BAKBAKANKECAMATAN GIANYAR,KABUPATEN GIANYAR,NOMOR 01 TAHUN 20013

T E N T A N GPENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEGIATAN/PROGRAM

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA / GARBA SADUMANDARA (GSM)

TAHUN 2012

 

Page 2: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

LEMBARAN DESA BAKBAKANKECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR NOMOR 01 TAHUN 2012

PERATURAN DESA BAKBAKAN.KECAMATAN GIANYAR, KABUPATEN GIANYAR

NOMOR 01 TAHUN 2012TENTANG

PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEGIATAN/PROGRAM GERAKAN PEMBANGUANAN DESA TERPADU

MANDARA / GARBA SADU MANDARA (GSM) TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERBEKEL BAKBAKAN

Menimbang : a. bahwa Desa Bakbakan. merupakan salah satu desa

yangterpilih sebagai salah satu penerima Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) berdasarkan Keputusan Gubernur Bali Nomor : …………… Tanggal ………..2012 untuk menerima bantuan keuangan guna pelaksanaan program tersebut diatas.

b. bahwa untuk tertib administrasi dan efektivitas pelaksanaan program tersebut sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf a di atas, perlu ditetapkan Peraturan Desa tentangPengelolaan Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) di Desa Bakbakan Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar Provinsi Bali.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286)

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4355)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)

Page 3: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4592)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816)

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa

10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah

11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)

13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat;

14.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan

15.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010

Page 4: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

16.Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor …….. Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bali Tahun ….. - …… (Lembaran Daerah Tahun ……. Nomor …., Tambahan Lembaran Daerah Nomor …..)

17.Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor ….. Tahun …… tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Bali (LembaranDaerah Tahun ……. Nomor .........., Tambahan LembaranDaerah Nomor ........)

18.Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor ........ Tahun ......... tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun .......... Nomor ........., Tambahan Lembaran Daerah Nomor ..........)

19.Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor .......... Tahun .......... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali Tahun Anggaran ......... (Lembaran Daerah Tahun .......... Nomor ...........)

20.Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor .... Tahun ........ tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahProvinsi Bali Tahun ......... - .......... (Lembaran Daerah Tahun ......... Nomor ..........., Tambahan Lembaran Daerah Nomor .........);

21.Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor ..... Tahun ......... tentang Anggaran Belanja Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Tahun ......... Nomor .........);

22.Peraturan Gubernur Bali Nomor ......... Tahun ............ tentang Penjabaran Anggaran Belanja Daerah Provinsi Bali Tahun Anggaran ........ (Berita Daerah Tahun ........ Nomor ...........).

Memperhatikan : Hasil Musyawarah / Rapat Pemerintah Desa, BPD Desa Bakbakan, LPMD Desa Bakbakan Seluruh lembaga kemasyarakatandan perwakilan masyarakat tentang Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM), yang diselenggarakan pada tanggal ……………. 2012 di Aula Kantor Desa .....................

Page 5: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BAKBAKAN DAN PERBEKEL BAKBAKAN

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA BAKBAKAN TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEGIATAN/PROGRAM GERAKAN

PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA / GARBA SADU MANDARA (GSM)

BAB. I KETENTUAN UMUM

PASAL 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan :1. Pemerintah Provinsi adalah Provinsi Bali2. Gubernur adalah Gubernur Bali3. Pemerintah Kabupaten adalah Kabupaten4. Bupati adalah Bupati 5. Inspektorat Wilayah Provinsi adalah Inspektorat Wilayah Provinsi Bali6. Inspektorat Wilayah Kabupaten adalah Inspektorat Wilayah Kabupaten7. BPMPD Provinsi adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

Desa Provinsi Bali8. Kepala BPMPD Provinsi adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa Provinsi Bali9. BPMPD Kabupaten adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa Kabupaten 10.Kepala BPMPD Kabupaten adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat

dan Pemerintahan Desa Kabupaten11.Kecamatan adalah Kecamatan 12.Camat adalah Camat 13.Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat serta yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14.Desa adalah Desa 15.Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat serta yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

16.Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BadanPermusyawaratan Desa

Page 6: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

17.Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

18.Kepala Desa adalah Kepala Desa 19.Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang

merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsure penyelenggara pemerintahan desa.

20.Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa 21.Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa 22.Perangkat Desa adalah Perangkat Desa 23.Bendahara Desa adalah seseorang yang diberi tugas untuk dan atas nama desa,

menerima, menyimpan dan membayar atau menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang milik desa.

24.Bendahara Desa adalah Bendahara Desa 25.Lembaga kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga

yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat

26.Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) adalah program Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka mendorong Desa yang berpotensi agar maju dan mandiri dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa

27.Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa Peradaban adalah Desa yang maju kehidupan lahir bathin, meliputi pendidikan,Kesehatan, ekonomi, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga masyarakat dan pengembangan potensi unggulan serta sosial budaya, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial yang sangat memadai seperti sarana olahraga, kesehatan, pendidikan,tempat ibadah, hiburan dan perbelanjaan yang berada diberbagai tipologi Desa

28.Pelindung Program adalah Kepala BPMPD Kabupaten29.Pemeriksa adalah Inspektorat Wilayah Provinsi Bali dan Inspektorat Wilayah

Kabupaten 30.Pembina Program adalah Camat 31.Pengawas Program adalah Badan PermusayawaratanDesa 32.Penanggung jawab Program adalah Kepala Desa 33.Penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris Desa34.Bendahara kegiatan adalah Bendahara Desa 35.Pelaksana Kegiatan adalah Organisasi pengelola kegiatan Pembangunan

dibentuk berdasarkan musyawarah antara RT,RW, LPM, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna dan Organisasi Masyarakat lainnya serta dikukuhkan dengan keputusan Kepala Desa atas persetujuan BPD yang didukung dengan Berita Acara Hasil Musyawarah.

Page 7: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

36.Tim Perencana Desa adalah Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Desa yang berasal dari masyarakat Desa, berdasarkan hasil musyawarah desa dengan mempertimbangkan kemampuan personal dalam bidang perencanaan teknis dan atau pengetahuan rancang bangunan secara teknis, maupun perencanaan bidang lainya,untuk kemudian di kukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa dengan persetujuan BPD.

37.BUMDes adalah Badan Usaha Milik Desa 38.Pemilik BUMDes adalah Pemerintah Desa 39.Pembangunan infrastruktur di Desa adalah : pembangunan dibidang infrastruktur

sarana dan prasarana perekonomian, pasar desa, dan bantuan permodalan, yang seluruh rencana pembangunannya diambil dari skala prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun ………… – …………. dan juga tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, seluruh rencana tersebut merupakan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (MUSRENBANG) di Desa

BAB. IISTRATEGI

KEGIATAN/PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA / GARBA SADU MANDARA (GSM)

PASAL 2

Strategi yang digunakan dalam Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) di Desa Bakbakan, adalah :

a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat, partisipasi masyarakat serta transparansi.

b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan organisasi yang berakar pada masyarakat.

c. Membangun sinergi berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Desa dalam konteks kewilayahan.

d. Mendorong tumbuhnya kepatuhan sosial dengan wujud kesetiakawanan sosial dalam konteks pembangunan desa.

e. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat (BPD, LPM, OMS dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya) terutama dalam menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap pelaksanaan program-program pembangunan desa.

BAB. IIIPENDEKATAN

KEGIATAN/PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU MANDARA / GARBA SADU MANDARA (GSM)

PASAL 3

Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) di Desa ...................., adalah sebagai berikut :

Page 8: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

a. Pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (Community Based Development).

b. Bottom Up Planning atau Perencanaan dari bawah artinya perencanaan untuk menentukan prioritas kegiatan dilakukan melalui mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan desa

c. Pemberian kredit permodalan lebih diformulasikan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat yang memiliki usaha dalam sektor informal, mikro dan usaha kecil melalui pemberdayaan BUMDes

d. Pembukaan unit-unit usaha BUMDes sebagai upaya perluasan jenis- jenis usaha BUMDes agar dapat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat, serta mempermudah akses sumber-sumber kegiatan ekonomi tersebut, karena tersedia di desa

e. Pembangunan infrastruktur dasar pedesaan diformulasikan pada pembangunan infrastruktur yang dapat mengungkit secara signifikan tingkat ekonomi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan dasar kesehatan, pendidikan serta sumberdaya ekonomi. Melalui Pemberdayaan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS).

BAB. IVTAHAPAN PELAKSANAAN PADA KOMPONEN PROGRAM

KEGIATAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESAPASAL 4

1.  Tahap Persiapan untuk kegiatan peningkatan bidang perekonomian antara lain :a. Petunjuk Pelaksanaan / Teknis yang terbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali adalah

acuan yang dipergunakan dalam pelaksanaan peningkatan perekonomian Desa yang bersumber dari bantuan khusus keuangan dalam rangka Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) Tahun 2010.

b. Sosialisasi Program Peningkatan Perekonomian Desa oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Tenaga Pendamping, BPD dan LPMD;

2. Penyusunan rencana Pelaksanaan Kegiatan Usaha (Business plan) yang berisikan antara lain :a. Inventarisir permasalahan dan sumber daya perekonomian yang dapat

dikembangkan melalui musyawarah desab. Proyeksi pengelolaan usaha BUMDesc. Rencana tata kelola BUMDesd. Proyeksi Cash flow / analisa usaha.

3. Pembentukan BUMDes ditetapkan berdasarkan hasil Keputusan Pemerintah Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa tentang BUMDes.

4. Menetukan kriteria sasaran penguatan ekonomi untuk bantuan permodalan untuk masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 9: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

a. Pelaku usaha perdagangan berskala usaha kecil dan usaha mikrobaik yang sudah berjalan maupun yang baru akan membuka usaha. Seperti pedagang gorengan, warung dan lain-lain

b. Pelaku usaha Home Industri seperti makanan olahan, aneka kerajinan Industri rumah tangga dan sejenisnya

c. Pelaku usaha dibidang (Sarana Produksi) pertanian seperti : pengadaan pupuk, obat-obatan, bibit, dan sejenisnya.

d. Pelaku usaha dibidang jasa seperti : petani penggarap, pemilik lahan/penggarap, sewa alat-alat mesin pertanian, usaha jahit menjahit, perbengkelan/ cuci motor, pangkas rambut/ salon kecantikan dan sejenisnya.

5. Penyusunan bentuk unit-unit usaha yang di kelola oleh BUMDes baik yang dikelola internal manajemen BUMDes, maupun dalam bentuk kerjasama lintas sektoral dengan pihak ketiga seperti : lembaga ekonomi, Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan atau pihak lainnya, guna optimalisasi kegiatan peningkatan perekonomian pada program ini.

PASAL 5

1. Untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian, seperti yang tertera pada pasal 4 ayat 4 tentang kriteria sasaran pengauatan permodalan, maka komponen kegiatan ini dilaksanakan pada BUMDes, untuk itu maka pola usaha perkreditan atau bantuan permodalan untuk masyarakat dan dapat dilaksanakan secara konvensional, yang dimaksud dengan :

a. Ketentuan Kredit konvensional yaitu sebagai berikut : a.1 Pagu kredit untuk perorangan dan untuk kelompok maksimal ditetapkan oleh

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berdasarkan hasil analisis kemampuan usaha oleh Analis kredit bersama dengan tenaga pendamping dan disetujui oleh manager. Tingkat suku bunga kredit ditentukan berdasarkan peraturan BUMDes yang besarnya tidak melebihi jasa bank yang terendah.

a..2 Denda keterlambatan/ tunggakan angsuran agar ditetapkan berdasarkan Peraturan BUMDes

a.3 Tidak dikenakan biaya provisi dan administrasia.4. Biaya materai menjadi beban debitur;

b. Syarat-syarat permohonan kredit berupa :b.1. Surat Keterangan dari Desa setempat bahwa pemohon benar –benar

mempunyai kegiatan usaha dan baru akan membuka usaha;b.2. Fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku.b.3. Jaminan/ Agunan : yaitu surat keterangan yang dibuat oleh pemohon yang

menyatakan jenis barang yang dijaminkan bermaterai cukup.b.4. Khusus untuk pemohon yang baru akan membuka usaha baru ditambah

dengan proposal permohonan pinjaman tentang rencana penggunaan uang dan jenis usaha yang akan dibukanya.

Page 10: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

c. Angsuran dibayar setiap bulan sedangkan angsuran pertama dibayar 1 (satu) bulan setelah kontrak kredit;

d. Pendapatan bunga dan denda menjadi pendapatan BUMDes yang penggunaannya mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes

e. Pengelolaan kredit bisa menggunakan teknik kredit barang berjangka dan MUSYARAKAH (kredit penyertaan modal/modal ventura).

2. BUMDes dalam operasionalnya juga diberikan kesempatan untuk membuka unit-unit usaha, seperti yang tertera dalam pasal 4 ayat 5, maka dalam rangka membuka unit-unit usaha tersebut di haruskan yang berbasis pada pengembangan sumber potensi alam dan manusia di wilayah Desa.................... untuk dikembangkan menjadi sumber perekonomian masyarakat dengan membuka peluang kerjasama dengan pihak ketiga, lembaga ekonomi,lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan atau pihak lainya guna optimalisasi kegiatan peningkatan perekonomian , yang dimaksud dengan :

a. Unit usaha pengembangan sumber potensi pertanian adalah sebuah dan atau beberapa unit usaha yang dalam usahanya bergerak dibidang pertanian seperti terminal agribisnis, lumbung desa, Agrowisata, kios saprotan, industri pengolahan hasil panen, penggilingan padi, budi daya tanaman seperti : padi, palawija dan lain-lain.

b. Unit usaha pengembangan sumber potensi peternakan dan perikanan adalah sebuah dan atau beberapa unit usaha yang dalam usahanya bergerak dibidang peternakan dan perikanan seperti : penggemukan domba/ kambing, usaha peternakan unggas, budidaya ikan air tawar, terminal agribisnis, pasar ternak, pasar ikan, Agrowisata, industri pengolahan hasil panen peternakan, perikanan danlain-lain.

c. Unit usaha lainya dapat pula dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan peluang usaha yang tersedia di Desa Bakbakan maupun wilayah luar Desa ...................., untuk kemudian lebih lanjut penanganannya diberikan kepada Direktur dan menager BUMDes.

3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah upaya yang dilakukan pemerintahan Desa Bakbakan dan Badan Usaha Milik Desa Bakbakan kepada masyarakat, dalam bentuk penumbuhan iklim usaha, pembinaan dan pengembangan usaha, sehingga Usaha Kecil dan mikro mampu menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

4. Pembiayaan kerjasama pada unit usaha BUMDes adalah penyediaan dana oleh pemerintah Desa Bakbakan melalui Badan Usaha Milik Desa Bakbakan dunia usaha/Pihak Ketiga dan masyarakat dalam rangka memperkuat permodalan usaha kecil dan usaha mikro.

5. Pembinaan dan Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Bakbakan dan Badan Usaha Milik Desa Bakbakan, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan pernguatan untuk

Page 11: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil dan mikro, agar mampu menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;

6. Seluruh bentuk komponen pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian melalui BUMDes diatur lebih rinci dalam Peraturan Desa dan Keputusan Perbekel Bakbakan tentang Badan Usaha Milik Desa.

BAB. VTAHAPAN PELAKSANAAN PADA KOMPONEN PROGRAM

KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESAPASAL 6

1. Tahap Pelaksanaan untuk kegiatan bidang pembangunan infrastruktur dimulai dengan persiapan antara lain

a. Petunjuk Pelaksanaan / Teknis yang terbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali adalah acuan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Desa yang bersumber dari bantuan keuangan dalam rangka Desa Membangun Menuju Desa Peradaban di Bali Tahun 2012.

b. Sosialisasi Program pembangunan fisik infrastruktur oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Tenaga Pendamping, Tim Perencana Desa, BPD dan LPMD;

c. Pemerintah Desa bersama BPD, LPMD membentuk Tim Perencana Desa yang berasal dari warga masyarakat yang dipilih dan dibentuk menjadi sebuah Tim Perencana teknis, berdasarkan hasil musyawarah desa dengan mempertimbangkan kemampuan pengetahuan rancang bangunan secara teknis untuk upaya memenuhi kriteria perencanaan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis yang diterbitkan oleh BPMPD provinsi Bali dalam tahapan pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa.

d. Identifikasi Lokasi berdasarkan data RPJM Desa dan RKP Desa, yang dilakukan oleh Kepala Desa bersama-sama Tim Perencana Desa, BPD, LPMD dan tokoh masyarakat mengenaii permasalahan infrastruktur beserta pemecahannya, adapun nantinya yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang akan dibangun disusun dalam suatu daftar yang dibuat berdasarkan urutan prioritas sesuai hasil musyawarah, jumlah objek dan besaran biayanya dipertimbangkan pada ketersediaan Pagu Anggaran yang ditetapkan berdasarkan hasil kajian teknis tim pendamping program dan pelaksana teknis. Daftar skala prioritas tersebut kemudian dibukukan bersamaan dengan informasi yang memuat gambaran umum tentang lokasi kegiatan serta peta lokasi yang menunjukan titik lokasi kegiatan.

e. Survey dan Pengukuran dilokasi, dilakukan oleh Kepala Desa bersama-sama Tim Perencana Desa, BPD, LPMD dan tokoh masyarakat, guna mengetahui lebih rinci kondisi dan kebutuhan atas dibangunnya objek-objek fisik tersebut, serta pagu anggaran yang perlu disediakan sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian hasil pengukuran tersebut diolah menjadi data pra perencanaan teknis.

f. Data pra perencanaan teknis yang telah dibuat kemudian diolah oleh Tim Perencana Desa (TPD) menjadi perencanaan teknis atau DED, dalam

Page 12: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

pembuatannya TPD dapat meminta pendamping serta saran teknis kepada TIM bantuan Teknis (Bantek) dari Dinas Tata Bangunan /Bina Marga/Pengairan yang telah ditunjuk Pemerintah Kabupaten ............................Detail Enginering Design (DED) berisikan antara lain

d.1.Daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta Harga satuan upah dan bahan material didalamnya, berpedoman kepada Standar Harga Barang/Jasa, yang telah ditetapkanPemerintah Kabupaten berdasarkan Keputusan Bupati..........................., jika terdapat harga melebihi standar harga barang/jasa maka harus mengajukan untuk perubahan harga tersebut kapada Kepala Desa untuk dibuatkan berita acara perubahan standar harga yang digunakan, atas dasar musyawarah desa.

d.2.Gambar rencana teknis, dibuat berdasarkan data ukur dan pertimbangan teknis yang diaplikasikan kedalam bentuk gambar berskala, gambar tersebut dibuat sebagai dasar acuan pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan, disamping sebagai dasar perhitungan RAB

d.3.Daftar Rencana Kerja atau Time Schedule dan Network Planning berisi tentang perkiraan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan untuk setiap pekerjaan serta perkiraan pencapaian progress kerja untuk setiap minggunya

d.4.Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS) dan didasarkan kepada RAB untuk mengikat pelaksanaan.

1. Cara Perhitungan RAB Perhitungan rencana anggaran biaya harga satuannya didasarkan pada HPS (Harga Perkiraan Sendiri) dengan tidak melebihi harga satuan harga Pemerintah Kabupaten Gianyar berdasarkan Keputusan Bupati Gianyar

2. Harga Bahan Material adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnya harga bahan/ material dihitung dengan satuan per unit, buah atau m³ disesuaikan dengan jenis bahan tersebut.

3. Volume Pekerjaan adalah menguraikan secara rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan. Perhitungan volume dalah perhitungan untuk menghitung isi, luas dan keliling suatu benda sehingga perlu diketahui rumus dan satuan benda yang akan dipergunakan seperti Satuan Panjang, Satuan Luas dan Satuan Isi. Untuk menghitungnya harus menguasai tata cara membaca gambar bestek berikut gambar detail/ penjelasan.

2. Rencana kegiatan yang telah diajukan penanggungjawab program, apabila rencana kegiatan tersebut tidak/ kurang tepat pada sasaran maka dapat diusulkan kembali untuk dirubah dengan syarat :

Page 13: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

a. Alasan perubahan kegiatan tersebut harus dituangkan dalam bentuk kesepakatan dan hasil musyawarah, untuk mengetahui secara lengkap seluruh alasan perubahan rencana.

b. Seluruh hasil musyawarah perubahan rencana dituangkandalam Berita Acara perubahan yang ditanda tangani oleh perwakilanpeserta musyawarah.

c. Proposal perubahan diusukan kembali kepada penanggungjawab program oleh Tim Perencana Desa Untuk Mendapat Persetujuan.

3. kegiatan dan pengadaan barang/ jasa dikerjakan dengan cara swakelola, oleh (OKMS) dan pelaksana teknis masing-masing lokasi kegiatan, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

BAB. VIORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA

PASAL 7

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian desa dilaksanakan oleh organisasi Badan Usaha Milik Desa yang diatur secara rinci oleh Peraturan Desa dan Keputusan Perbekel Bakbakan. tentang BUMDes.

2. Untuk organisasi Pengelola Unit Usaha Perkreditan Desa (U2PD) dan unit-unit usaha lainya adalah organisasi yang berada diluar Struktur Pemerintah Desa Bakbakan Susunan Organisasi Unit Usaha Perkreditan Desa (U2PD) disesuaikan dengan kebutuhan dengan sekurang-kurangnyaterdiri dari : Manager, Analis kredit, Administrasi, Kasir dan suverpisi.

3. Adapun bentuk Bagan struktur Organisasi seperti yang tertera dalam lampiran satu, Peraturan Desa ini.

4. Tugas Pokok dan Fungsi ( TUPOKSI ) seperti yang tercantum dalam bagan struktur adalah sebagai berikut :4.1 Pembina adalah Camat Gianyar. memiliki tugas pokok :

a. Melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap pelaksanaan dan pengelolaan Unit Usaha Perkreditan Desa (U2PD);

b. Memberikan saran, dan pendapat kepada manajemen untuk kemajuan baik diminta maupun tidak diminta.

4.2 Pemilik adalah Masyarakat Desa .................... dalam hal ini Kepala Desa.................... untuk dan atas nama masyarakat Desa ....................bertindak atas nama jabatannya, bertindak sebagai Komisaris BUMDes, mempunyai tugas pokok :

a. Dalam hal penerimaan dan penyaluran dana bantuan keuangan Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) bertindak pula sebagai Penanggungjawab Program.

Page 14: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

b. Dalam hal penyaluran keuangan untuk peningkatan perekonomian melalui BUMDes, mempunyai tugas pokok :b.1 Melakukan pengendalian terhadap percepatan proses pengajuan

pencairan dana program.b.2 Melimpahkan kewenangan kepada Sekretaris Desa selaku

Penanggungjawab kegiatan dalam hal melakukan perjanjian penyerahan pemberian bantuan khusus keuangan dengan direktur BUMDes.

b.3 Memerintahkan kepada penanggungjawab kegiatan dalam hal proses penyaluran bantuan khusus keuangan melalui transfer / pemindahbukuan dari rekening Kas Desa kepada rekening BUMDes.

c. Melakukan pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan dalam pengelolaan Unit Usaha Perkreditan Desa (U2PD).\

d. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap seluruh kinerja Unit Usaha Perkreditan Desa (U2PD).

4.3..Penannggungjawab Kegiatan adalah Sekretaris Desa .................... pada kegiatan peningkatan perekonomian mempunyai tugas pokok :

a. Membantu penanggungjawab program dalam hal pengendalian terhadap percepatan proses pengajuan pencairan.

b. Melakukan perjanjian penyerahan pemberian bantuan keuangan /Hibah dengan direktur BUMDes.

c. Melakukan verifikasi terhadap kelengkapan administrasi permohonan pencairan dari BUMDes.

d. Memerintahkan bendahara untuk mentransfer/ pemindah bukuan dari rekening kas desa kepada rekening BUMDes.

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Penanggungjawab Program.

Page 15: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

4.4 Bendahara kegiatan adalah Bendahara Desa dalam kegiatan ini mempunyai tugas pokok :

a. Melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam hal penerimaan dan penyaluran bantuan keuangan pada Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM).

b. Mentransfer/ memindahbukukan dari rekening kas desa kepada rekening BUMDes atas perintah Penanggungjawab Kegiatan.

c. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugasnya kepada Penanggungjawab Program.

4.5 Pengawas adalah Badan Permusyawaratan Desa ....................mempunyai tugas Pokok :

a. Melakukan Pengawasan terhadap jalannya Badan Usaha Milik Desa secara menyeluruh

b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh BUMDes secara meyeluruh.

4.6 Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah personal yang diangkat oleh Kepala Desa .................... atas persetujuan BPD ..........................., setelah melalui hasil musyawarah Desa. Direktur BUMDes mempunyai tugas pokok

a. dalam hal penerimaan dan penyaluran dana bantuan keuangan Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM), bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha Milik Desa dapat menerima,mengelola dan merealisasikan dalam bentuk Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM).

b. Dalam hal pengelolaan, direktur dapat merencanakan, mengorganisir, merumuskan, memantau dan mengendalikan BUMDes.

c. Dalam hal pengelolaan BUMDes secara keseluruhan direktur Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Penanggungjawab Program dan atau Kepala Desa ....................sebagai Komisaris BUMDes.

4.7 Manajer adalah personal yang diangkat oleh Kepala Desa ....................atas persetujuan BPD ...................., setelah melalui hasil musyawarah Desa. Direktur BUMDes mempunyai tugas pokok :a. Tugas pokok Manager adalah Merencanakan, mengorganisir,

merumuskan, memantau, mengendalikan seluruh kegiatan-kegiatan Business enterprice BUMDes.

b. Fungsi Manager Bertanggung jawab atas terlaksananya Kegiatan Business enterprice BUMDes yang meliputi :

Page 16: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

b.1. Mengorganisir, mengkoordinir, dan mendelegasikan kegiatan yang berhubungan dengan operasional Business enterprice BUMDes.

b.2. Menjamin terlaksananya pengelolaan operasional dan bisnisb.3. Business enterprice BUMDes dilaksanakan secara efisien,

efektif, akurat dan tepat waktu.b.4. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi rencana kegiatan

Business enterprice BUMDes.b.5. Merumuskan, memantau, dan mengendalikan rencana

kegiatan Business enterprice BUMDes.b.6. Merencanakan serta mengelola pemasaran dan produk jasa

kegiatan Business enterprice BUMDes yang terpercaya dan menguntungkan.

b.7. Memantau dan mengendalikan penerapan risiko dalam pengelolaan operasional kegiatan Business enterprice BUMDes

b.8. Merencanakan serta mengembangkan layanan unggul kepada nasabah.

b.9. Menjalin dan membina hubungan baik dengan Pembina /pemegang saham dan lembaga terkait

b.10. Merencanakan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia, merencanakan serta menata usahakan administrasi secara tepat, cepat, dan akurat mengelola dan memelihara asset BUMDes

b.11. Mengelola prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku

b.12. Memberikan kontribusi yang nyata untuk mendorong pemberdayaan ekonomi desa

b.13. Mempertanggung jawabkan hasil kinerja pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya

b.14. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pemilik

4.8. Kewenangan Manager :a. Mewakili pemilik dalam hubungan eksternal atau unit kerja lainnya dalam

upaya pencapaian usaha Business enterprice BUMDes secara optimalb. Menyetujui pemberian kreditc. Menandatangani surat penagihan dan surat peringatan kepada nasabah.d. Menandatangani surat teguran / peringatan yang berkaitan dengan

pembinaan pegawai.e. Menyetujui pemberian cuti / izin pegawai.f. Melakukan kunjungan kepada debitur / calon debitur dalam rangka proses

pemberian kredit serta pembinaan kepada debitur.g. Menangani masalah dalam rangka penyelamatan dan penyelesaian kredit

macet.

Page 17: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

h. Melakukan penegakan disiplin kerja pegawai dalam lingkungan unit kerjanya.

i. Mendelegasikan wewenang yang bersifat teknis operasiaonal dan administrasi kepada bawahannya

4.9. Tenaga pendamping Lapangan (Lokal) memiliki tugas pokok :a. Melakukan tugas koordinasi dengan manajer, memberi masukan dan saran-

saran dalam rangka peningkatan dan pengembangan Business enterprice BUMDes

b. Membantu manajer, untuk menyusun program kerja, membuat cashflow, menyusun proyeksi usaha dan perencanaan lain dalam rangka peningkatan dan pengembangan Business Enterprice BUMDes.

c. Mendampingi manjemen Business Enterprice BUMDes, dalam menganalisa menentukan calon debitur/nasabah.

d. Menyusun laporan progress Kegiatan secara berkala dan incidental untuk untuk disampaikan kepada Ketua Tim Pendamping Lapangan.

4.10 Tenaga Analis memiliki tugas pokok :a. Melakukan On The Spot ( OTS ) ke lapanganb. Melakukan analisa usaha terhadap calon nasabahc. Membuat pelaporan kredit / bulan yang antara laind. Rekap calon nasabah yang masuke. Rekap calon nasabah yang telah di realisasif. Melakukan pembinaan terhadap nasabahg. Melakukan monitoring terhadap nasabah-nasabah

4.11 Tenaga Administrasi memiliki tugas pokok :

a. Membuat, menerima dan mengarsipkan surat-surat dan faxb. Melakukan perhitungan penyusutan inventarisc. Meregister biaya-biaya kantord. Menata kerjakan arsip bukti kase. Membuat laporan-laporan akhir bulan dan akhir tahunf. Menerima berkas permohonan kredit dari calon nasabahg. Memeriksa kelengkapan syarat-syarat permohonan kredit dari calon

nasabahh. Meregister berkas pemohonan di register permohonan krediti. Menyerahkan berkas permohonan kredit yang sudah lengkap bagian analisis

kreditj. Menerima hasil putusan kredit dari manager, untuk kredit yang disetujui

dibuat perjanjian kredit, berikut kwitansi. Sedangkan untuk kredit yang ditolak dibuat surat penolakan

k. Menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi-kwitansi dan kartu Prima Nota kepada manager untuk ditanda tangan

l. Menyrerahkan perjanjian kredit berikut kwitansi-kwitansi dan kartu Prima Nota kepada nasabah untuk ditanda tangani

Page 18: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

m. Menyerahkan bukti kwitansi kepada bagian kas untuk dilakukan pembayarann. Menerima tembusan bukti kwitansi dan mencatat transaksi realisasi kredit

pada Kartu Prima Notao. Melakukan penata usahaan berkas-berkas kreditp. Membuat nomatif dan pelaporan kredit

4.1.2 Kasir memiliki tugas pokok :a. Melakukan transaksi penarikan dan penyetoran uang dari nasabahb. Melakukan validasi terhadap bukti-bukti transaksi penarikan danpenyetoran

uang dari debiturc. Membayar dan menerima uang atas transaksi penarikan danpenyetoran

uang dari debiturd. Melakukan pencatatan di buku rekening nasabah, buku kas, dankartu prima

notae. Menyimpan bukti-bukti transaksi secara teratur untuk selanjutnya ilakukan

pencocokan dengan uang dan catatan jurnal transaksif. Menyrahkan bukti-bukti transaksi penarikan dan penyetoran uang kepada

pihak-pihak terkaitg. Membuat laporan kas untuk dikoreksi dan ditandatangani oleh managerh. Melakukan penyimpanan uang di brankasi. Melakukan penyimpanan kunci brankas

4.13. Supervisi memiliki tugas pokok :a. Melakukan koordinasi dengan unit lainb. Melakukan kajian resiko kredit atas fasilitas kredit yang dianjurkan debiturc. Melakukan monitoring debitur secara berkalad. Memantau dan mengevaluasi fortofolio kredite. Melakukan pembinaan kepada debitur kredit bermasalahf. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap perda, perwal,

dan peraturan lainnya yang berlakug. Melaksanakan tugas yang lainnya yang diberikan oleh pemimpin

BAB. VIIORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA

PASAL 8

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa dilaksanakan oleh organisasi yang pembentukannya melalui musyawarah desa yang kemudian dituangkan dalam berita acara pembentukan pengelola pembangunan infrastruktur desa untuk kemudian dikukuh dengan SuratKeputusan Kepala Desa ....................

Page 19: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa pada Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) ini mengikuti petunjuk teknis yang diterbitkan BPMPD Provinsi Bali.

3. Adapun bentuk Bagan struktur Organisasi seperti yang tertera dalam lampiran dua Peraturan Desa ini;

4. Tugas Pokok dan Fungsi ( TUPOKSI ) seperti yang tercantum dalambagan struktur adalah sebagai berikut :

4.1. Pembina adalah Camat ..........................., mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap pelaksanaan

pembangunan infrastruktur desa.b. Memberikan saran dan pendapat kepada penanggungjawab program

dan ketua OKMS untuk kemajuan baik diminta maupun tidak diminta.4.2. Penanggungjawab Program adalah Kepala Desa ...................., dalam

melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada forum musyawarah desa, Penanggungjawab Program mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan perencanaan program melalui

musyawarah desa.b. Memfasilitasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program.c. Mengesahkan rencana kegiatan baik kegiatan infrastruktur yang dibuat

oleh Tim Perencana Desad. Meminta penjelasan kepada penanggungjawab kegiatan maupun

pelaksana kegiatan tehadap permasalahan pelaksanaan kegiatan.e. Menindak lanjuti permohonan pencairan dana bantuan keuangan. f. pelaksana kegiatan ( OKMS ) melalui Penanggungjawab kegiatan untuk

mendapat persetujuan pembina program tingkat kecamatan dan kabupaten.

g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi

h. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina tingkat kecamatan maupun kabupaten.

i. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban dari penanggungjawab kegiatan

4.3 Penanggungjawab kegiatan adalah Sekretaris Desa ...................., mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Memfasilitasi teknis perencanaan berdasarkan musyawarah desab. Meminta penjelasan perkembangan pelaksanaan kegiatan

kepadapelaksana kegiatan (OKMS).c. Memberikan perintah kepada pelaksana kegiatan ( OKMS ) untuk

melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan atas izin dari Penanggungjawab Program.

d. Meneliti dan memberikan persetujuan atas rencana anggaran biaya ( RAB ) dan gambar kegiatan pembangunan infrastruktur yang disusun oleh OKMS.

Page 20: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

e. Memberikan persetujuan atas permohonan pencairan dana bantuan keuanganyang diusulkan pelaksana kegiatan ( OKMS ).

f. Meneliti berkas permohonan pencairan dana bantuan keuangan dari pelaksana kegiatan (OKMS ).

g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastrukturh. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada

penanggungjawab Program.i. Mengesahkan laporan pertanggungjawaban dari pelaksana kegiatan

( OKMS ).4.4 Bendahara adalah Bendahara Desa ...................., mempunyai tugas dan

fungsi sebagai berikut :a. Menerima dana bantuan langsung Kegiatan/Program Gerakan

Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) dari Pemerintah Provinsi Bali.

b. Memindah bukukan/ transfer dana bantuan langsung Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) ke rekening pelaksana kegiatan ( OKMS ) atas perintah Penanggungjawab Program.

c. Membantu penanggungjawab kegiatan dalam meneliti kelengkapan berkas permohonan pencairan dana bantuan yang yang diusulkan oleh pelaksana kegiatan ( OKMS ).

d. Membantu penanggungjawab Kegiatan dalam meneliti kelengkapan surat pertanggungjawaban keuangan (SPJ) yang diajukan pelaksana kegiatan.

4.5. Pelaksana Kegiatan ( OKMS ) adalah unsur Lembaga pemberdayaan masyarakat ( LPM ) dan atau warga masyarakat, yang ditunjuk berdasarkan musyawarah desa, Pelaksana kegiatan terdiri dari :a. Ketuab. Juru Bayar (bendahara)c. Pelaksana Teknis

4.6. Ketua Pelaksana kegiatan ( OKMS ) mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Menyusun Rencana anggaran biaya dan gambar kegiatan yang telah di

sahkan oleh Kepala Desa berdasarkan musyawarah desa.b. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan menyusun rencana

kebutuhan pekerja yang akan melaksanakan kegiatan.c. Mengajukan permohonan pencairan dana bantuan keuangan kepada

penanggungjawab program melalui Penanggungjawab Kegiatan.d. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada

penanggungjawab program melalui Penanggungjawab kegiatan.

Page 21: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

4.7 Juru Bayar adalah personal yang ditunjuk berdasarkan musyawarah desa untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :a. Melakukan pembayaran upah kerja kepada pekerja secara langsung

sesuai dengan daftar pekerja atau kelompok yang telah ditetapkan oleh penanggungjawab kegiatan.

b. Melakukan pembayaran atas belanja bahan atau alat bangunan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

c. Mencatat setiap penerimaan maupun pengeluaran keuangan dalam buku kas umum.

d. Menyusun laporan keuangan yang ditanda tangani oleh ketua pelaksana kegiatan selanjutnya diserahakan kepada Penanggungjawab program melalui penanggungjawab kegiatan untuk mendapat pengesahan.

4.8. Pelaksana Teknis adalah unsur masyarakat dan atau pengurus lembaga kemasyarakatan yang di tunjuk berdasarkan musyawarah desa untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :a. Melaksanakan kegiatan teknis pekerjaan dilokasi yang telah

direncanakan atas perintah ketua (OKMS) pelaksana kegiatan.b. Melapokan perkembangan pekerjaan yang dilaksanakan kepada ketua

(OKMS) pelaksana kegitan.

4.9. Pengawas adalah unsur BPD .................... dan atau yang ditunjuk berdasarkan musyawarah mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan teknikb. Mencatat dan memberikan laporan hasil pengawasan kepada

Penanggungjawab program melalui penanggungjawab kegiatan.

4.10 Tenaga Pendamping Lapangan (Lokal) adalah warga Desa .................... yang ditunjuk oleh Penanggungjawab Program karena alasan mempunyai kemampuan dan pengetahuan teknis, dan memiliki tugas pokok :a. Melakukan tugas koordinasi dengan ketua OKMS, Pelaksana teknis

Pekerjaan dan perencana Teknis Desa/ Pengawas Teknis guna memberi masukan dan saran-saran dalam rangka pelaksanaan pekerjaan infrastruktur.

b. Membantu ketua OKMS, Pelaksana Teknis Pekerjaan dan Perencana Teknis/Pengawas Teknis dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan Infrastruktur.

c. Menyusun laporan progres pekerjaan secara berkala dan incidental untuk disampaikan kepada Ketua Tim Pendamping Lapangan.

4.11 Tim Perencana Desa mempunyai tugas pokok dan fungsi :a. Melakukan Survey dan Pengukuran dilakukan bersama Kepala Desa,

BPD dan LPMD, guna mengetahui lebih rinci kondisi dan kebutuhan

Page 22: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

atas dibangunnya objek-objek fisik tersebut, serta pagu anggaran yang perlu disediakan sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian hasil pengukuran tersebut diolah menjadi data praperencanaan teknis.

b. Daftar pra perencanaan teknis yang telah dibuat kemudian diolah oleh Tim Perencana Desa (TPD) menjadi perencanaan teknis atau Detail Engineer Design ( DED ), dalam pembuatannya TPD dapat meminta pendamping serta saran teknis kepada TIM bantuan Teknis (Bantek) dari Dinas Tata Bangunan /Bina Marga/Pengairan yang telah ditunjuk Pemerintah Kabupaten ............................

c. Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS) didasarkan kepada RAB untuk mengikat pelaksanaan.

d. Melakukan Perhitungan RAB Perhitungan rencana anggaran biaya harga satuannya didasarkan pada harga satuan Pemerintah Kabupaten ........................... berdasarkan Surat Keputusan Bupati ...........................Nomor : …………….. tentang Standar Harga Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultasi.

e. Membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS) berdasarkan harga pasar yang berada diwilayah Kabupaten ............................

BAB VIIIPENGELOLAAN DANA PROGRAM

PASAL 9

1. Dalam hal pengelolaan dana bantuan khusus keuangan program, Pemerintah Desa dapat membentuk Tim Verifikasi Pecairan Dana untuk membantu Kepala Desa dalam memverifikasi dan memberikan persetujuan untuk pencairan dana untuk teknis pelaksanaan yang terdiri dari unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Desa.

2. Biaya honorarium dan operasional Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) dikelola oleh Pemerintah Desa, dengan teknis pengeluaran Tahap I dan Tahap II dari Pemerintah Provinsi Bali, sesuai Berita Acara PersetujuanPencairan dari TIM Verifikasi Pencairan Dana;

3. Dalam hal penggunaan dana Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM), memenuhi ketentuan Keputusan Gubernur Bali, bahwa dana bantuan sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Page 23: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

BAB IXPERHITUNGAN DAN PENGGUNAAN DANABIAYA HONORARIUM DAN

OPERASIONAL PROGRAMPASAL 10

1. Biaya honorarium sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) atau sama dengan 40 % (empat puluh per-seratus) dari total Biaya Honorarium dan Operasional Program, untuk Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Kemasyarakatan Desa, Tenaga Pendamping Lapangan (Lokal), Tim Perencana Desa (TPD) dan tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam pelaksanaan program.

2. Biaya honorarium seperti yang disebutkan dalam ayat 1, adalah biaya yang dibagikan perbulan selama satu tahun pada pelaksanaan Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM).

3. Sesuai ayat 1, diatas maka rician dana biaya honorarium tersebut adalah sebagai berikut :

NONAMA PENERIMA

HONORARIUMHONOR

PERBULANJUMLAH HONOR

PERTAHUN1 Kepala Desa 500,000 6,000,0002 Sekdes 150,000 1,800,0003 kaur Pembangunan 100,000 1,200,0004 Kaur Perekonomian 100,000 1,200,0005 Kaur Keuangan 100,000 1,200,0006 Kaur Kesra 100,000 1,200,0007 Kaur Pemerintahan 100,000 1,200,0008 Kaur Umum 100,000 1,200,0009 Bendahara Desa 150,000 1,800,000

10 Kepala Dusun1 50,000 600,00011 Kepala Dusun2 50,000 600,00012 Kepala Dusun3 50,000 600,00013 Kepala Dusun4 50,000 600,00014 BPD 400,000 4,800,00015 LPM 100,000 1,200,00016 Tenaga Pendamping Lokal 100,000 1,200,00017 Tim Perencana desa 100,000 1,200,00018 Ketua OKMS 100,000 1,200,00019 Pelaksana Teknis 100,000 1,200,000

TOTAL 30,000,000

Page 24: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

4. Dalam hal penyaluran dana honorarium secara rinci diatur oleh keputusan kepala desa

1. Biaya operasional pada pelaksanaan program adalah sebesar Rp.45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) atau sama dengan 60 % (enam puluh per-seratus) dari total Biaya Honorarium dan Operasional Program, digunakan untuk Biaya perencanaan pelaksanaan pembagunan infrastruktur, biaya pembuatan proposal, perjalanan dinas untuk kepentingan pelaksanaan program, belanja Alat Tulis Kantor (ATK), rapat-rapat, pelaporan dan biaya makanan dan miuman

2. Biaya operasional seperti yang disebutkan dalam ayat 1, adalah biaya yang direalisasikan selama kurun waktu satu tahun pada pelaksanaan Program Desa Mandiri Dalam Perwujudan Desa Peradaban.

3. Sesuai ayat 1, diatas maka rician dana biaya operasional tersebut adalah sebagai berikut :

4. Dalam hal penyaluran dana honorarium secara rinci diatur oleh Keputusan Kepala Desa

BAB XMEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA UNTUK PELAKSANAAN

KEGIATAN PROGRAMPASAL 12

1. Dalam hal dana bantuan keuangan program telah masuk ke Rekening Kas Desa ...................., maka Kepala Desa dapat memerintahkan kepada Sekretaris Desa untuk memperoses lebih lanjut dengan Tim Verifikasi Pencairan Dana dengan membuat Berita Acara Persetujuan Pencairan;

2. Tahapan pencairan untuk kegiatan Pembangunan Infrastruktur Desa dilaksanakan dalam tiga tahapan dengan ketentuan :

a. Tahap I sebesar 40 % dicairkan setelah pelaksana kegiatan mengajukan persyaratan pencairan kepada Kepala Desa;

b. Tahap II sebesar 40 % dicairkan setelah realisasi dana Tahap I telah mencapai 80 % sesuai dengan ketentuan dan mengajukan persyaratan pencairan kepada Kepala Desa;

c. Tahap III sebesar 20 % dicairkan setelah pelaksanaan kegiatan mencapai 80 % dengan ketentuan permohonan pencairan dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban penggunaan dari pelaksana kegiatan.

PASAL 14

Adapun Tahapan pencairan dana bantuan keuangan program yang harus dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan pembangunan infrastruktur desa, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Surat permohonan pencairan tahap awal untuk kegiatan pembangunan infrastruktur desa, sebesar 40 % (empat puluh per-seratus) dari total pembiayaan yang diajukan Ketua Organisasi Keswadayaan Masyarakat Setempat (OKMS) kepada Kepala Desa;

Page 25: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

b. Pemohonan pecairan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur desa, harus dibuat oleh OKMS dengan persyaratan sebagai berikut :b.1. Kelengkapan administrasi proyek, terdiri atas photo copy Daftar Recana

Anggaran Biaya dari masing-masing paket pekerjaan, Daftar Harga Perkiraan Setempat (HPS) dan Gambar-gambar Teknis rencana pekerjaan;

b.2. Photo Copy Surat Perintah Kontrak Kerja, Surat Perintah Mulai Kerja, buku rekening Bank BPD Bali atas nama OKMS;

b.3. Surat perjanjian penyerahan batuan antara Kepala Desa dengan Ketua OKMS.

c. Dalam hal dokumen pencairan telah lengkap maka Kepala Desa dan Bendahara Desa dengan diketahui Tim Pendamping Lokal (counter sign), memindah bukukan dari Kas Desa ke rekening OKMS, sebesar sebagaimana yang disebutkan dalam point a, sesuai ketentuan perbankan yang berlaku;

d. Dalam hal dana tersebut telah masuk ke rekening OKMS, Kepala Desa memerintahkan Sekretaris Desa untuk menyampaikan tembusan bukti pencairan kepada Kepala BPMPD Provinsi Bali, Kepala BPMPD Kabupaten ........................... dan Camat ...........................;

e. Dalam hal dana telah dicairkan oleh OKMS sesuai kebutuhan secara bertahap kepada Manajer maka selanjutnya OKMS menyampaikan photo copy bukti pencairan kepada Kepala Desa untuk disampaikan tembusannya Kepada Kepala BPMPD Kabupaten ........................... dan Camat...........................;

f. Dalam hal pemanfaatan dana tahap awal telah mencapai 80 % serta berjalan dengan baik dan lancar sesuai peruntukannya, maka pencairan berikutnya sebesar 40 % (empat puluh per-seratus) dapat diajukan dengan mekanisme seperti pencairan tahap awal, dengan ketentuan permohonan pencairan dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban penggunaan dari OKMS dan Berita Acara hasil pemeriksaan dari Tim Pendamping Lokal OKMS yang diketahui olehBPD;

g. Pencairan sisa dana sebesar 20 % (dua puluh per-seratus) dapat dicairkan setelah pelaksanaan kegiatan dan atau pemanfaatan dana telah mencapai 80 % (delapan puluh per-seratus), dengan ketentuan permohonan pencairan dilampiri dengan bukti pertanggungjawaban penggunaan dari OKMS dan Berita Acara hasil pemeriksaan dari Tim Pendamping Lokal dan OKMS yang diketahui oleh BPD;

Page 26: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

BAB XIEVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PASAL 15

1. Untuk menjaga hasil-hasil pelaksanaan program agar berhasil optimal serta dapat terus berkesinambungan dan terlestarikan dengan baik, maka seluruh pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian dan kegiatan pembangunan infrastruktur desa, harus terus dievaluasi;

2. Metode evaluasi dilaksanakan melalui : musyawarah desa, rapat koordinasi, peninjauan lokasi pelaksanaan kegiatan dan pemeriksaan atau audit;

3. Pihak-pihak yang dapat melaksanakan evaluasi adalah Kepala Desa (penanggungjawab program), Badan Permusyawaratan Desa (pengawas), sekretaris Desa (penanggungjawab kegiatan), Tim Perencana Desa, Tim Pendamping Lokal, Direktur BUMDes dan Ketua OKMS;

4. Hasil evaluasi dapat merubah dan atau menetapkan kembali seluruh pelaksanaan kegiatan program sesuai hasil musyawarah desa dan atau rapat koordinasi dengan mengacu pada ketentuan petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Baliserta Peraturan Desa ini.

PASAL 16Bentuk laporan pelaksanaan kegiatan peningkatan perekonomian desa dilaksanakan secara berjenjang, sebagai berikut:

a. Laporan bulanan adalah : Manager dan atau pengelola unit usaha membuat laporan kegiatan kepada BUMDES dengan tembusan Sekretaris Desa sebagai penanggungjawab kegiatan untuk kemudian disampaikan kepada Kepala Desa dengan mempergunakan standar administrasi yang sudah dibakukan dalam Akuntansi standar dan menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalam buku petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali, untuk kemudian Kepala Desa sebagai Pemilik BUMDes melaporkan kepadaCamat;

b. Laporan Triwulan adalah :Camat melaporkan seluruh pelaksanaan sesuai laporan yang sampaikan oleh Kepala Desa kepada Kepala BPMPD Kabupaten setiap tiga bulan sekali/ per triwulan;

c. laporan tahunan adalah :Manager / Pengelola usaha membuat laporan kegiatan pada akhir tahun kepada Direktur BUMDes dengan tembusan kepada KepalaDesa, Camat dan BPMPD Kabupaten dengan mempergunakanstandar adminisrtasi yang sudah dibakukan dalam Akuntansi standardan menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalambuku petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali.

Page 27: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

PASAL 17Bentuk laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa dilaksanakan secara berjenjang, sebagai berikut:

a. Laporan mingguan adalah : Pelaksana kegiatan melaporkan rekapitulasi perkembagan pelaksanaan kegiatan Kepada Ketua OKMS dalam kurun waktu per satu minggu pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalam buku petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali, serta menyampaikan tembusan kepada Sekretaris Desa sebagai penanggungjawab kegiatan, untuk kemudian disampaikan kepada Kepala Desa sebagai penanggungjawab program.

b. Laporan bulanan adalah : Kepala Desa melaporkan tingkat perkembangan pelaksanaan kegiatan / pekerjaan Kepada Camat sebagai pembina program dalam setiap bulan, untuk kemudian Camat melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan / pekerjaan Kepada BPMPD Kabupaten ...........................

c. Laporan pelaksanaan pekerjaan selesai 100 % (sertus per-seratus) adalah : Ketua OKMS bersama pelaksana kegiatan membuat laporan akhir yang berisikan gambar teknis akhir (As Built Drawing) dilengkapi dengan laporan penggunaan biaya beserta dengan perubahan jika terdapat perubahan palaksanaan pekerjaan untuk kemudian diserah terimakan dari Ketua OKMS kepada Kepala Desa sebagai penanggungjawab program, seluruh administrasi pelaporan dan serah terima pekerjaan menggunakan format pelaporan seperti yang tertera dalam buku petunjuk teknis pelaksanaan yang diterbitkan oleh BPMPD Provinsi Bali.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

PASAL 18Dalam hal pelaksanaan Program Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa Peradaban, mengenai segala ketentuan teknis pelaksanaan yang belum diatur oleh Peraturan Desa ini, maka kemudian dapat diatur dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan dengan persetujuan bersama BPD.

PASAL 19Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, maka segala hal yang terkait dengan seluruh aspek pelaksanaan dan optimalisasi Kegiatan/Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara / Garba Sadu Mandara (GSM) di wilayah Desa ...................., diatur melalui Peraturan Desa ini.

Page 28: Draf Peraturan Desa Bantuan Keuangan Khusus

PASAL 20Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa.

Ditetapkan di ………………

Kepala Desa……….

Diundangkan di………….

Sekda ……