draf; anggaran dasar dan anggaran rumah tangga … · faktor indikasi geografis dan iklim indonesia...

27
Perhimpunan Usaha Masyarakat Pertanian Indonesia ( P E R M A P I ) Draf ; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Herman Rachman Pemrakarsa

Upload: hoangdan

Post on 28-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

Perhimpunan Usaha Masyarakat Pertanian Indonesia( P E R M A P I )

Draf ; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Herman RachmanPemrakarsa

Page 2: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

2

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Perhimpunan Usaha Masyarakat Pertanian Indonesia

( PERMAPI ) PEMBUKAAN Segala Puji dan Syukur patut kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan sang pencipta, yang telah melimpahkan karunia rahmat dan hidayahnya bagi bangsa Indonesia. Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai Meuroke, dapat tumbuh dengan subur beragam tanaman pertanian pangan-hortikultura dan perkebunan, garis pantai dan hamparan lautan yang sangat luas dengan kekayaan kandungan hayati beragam ikan dan potensi hasil laut lainnya Sebagai negara kesatuan kepulauan yang diakui dalam konvensi PBB 1982, memiliki 1.910.931,32 Km2 daratan, dan 3.544.743,9 Km2 laut yang tidak terbatas pada radius dan kedalaman. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa jika negara ini dikelola secara baik dan optimal oleh mengendali administrator pemerintahan dari pusat sampai ke desa, dapat memakmurkan dan mensejahtrakan seluruh komponen rakyat Indonesia dengan mengelola ruang2 ekonomi, dengan sendirinya akan dapat membuka secara luas lapangan2 kerja baru. Sektor ini dapat menjadi tulang punggung yang menopang perekonomian nasional saat ini.

Sampai saat ini porsi alokasi dana untuk Sektor Pertanian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara belum memadai dan belum mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan nasional. Dengan masih besarnya peluang berusaha di Sektor Pertanian, diharapkan Pemerintah saat ini dan mendatang memiliki komitmen untuk membangun Sektor pertanian sehingga dapat menjadi lokomotif pembangunan nasional dan terintegrasi dengan pembangunan Sektor-Sektor lain sehingga peran Sektor Pertanian menjadi semakin nyata, terutama di dalam upaya menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan dan mendorong tumbuhnya industri baru yang dapat menyerap lapangan kerja sehingga penduduk di pedesaan tidak berbondong-bondong ke kota untuk mencari kerja yang dapat menimbulkan implikasi yang sangat luas di daerah perkotaan seperti Jakarta. Agar Sektor pertanian dapat berkembang lebih baik, yang Pertama diperlukan adalah komitmen pemerintah untuk menjadikan Sektor pertanian sebagai Sektor andalan yang merupakan fokus pembangunan nasional, sehingga permasalahan pertanian bukan lagi permasalahan Sektor, tetapi menjadi masalah nasional. Dengan demikian dapat menggairahkan para pelakunya baik petani, pengusaha dan pihak-pihak yang terkait dengan bidang pertanian. Kedua setelah adanya komitmen

Page 3: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

3

dari pemerintah ini maka para pelaku bisnis dibidang pertanian harus menjalin kerjasama yang baik sehingga bisnis menjadi lebih efisien dengan cara membangun kemitraan yang saling mempercayai dan saling menguntungkan dalam membangun industri hulu sampai hilir pertanian yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. Pada tahap Ketiga Pemerintah pusat maupun daerah memfasilitasi dan mendorong tumbuhnya kegiatan bisnis dibidang pertanian diseluruh wilayah Indonesia. Agar dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah selaku pemegang kebijaksanaan dengan petani, para pengusaha dan pekerja dibidang pertanian sebagai pelaku bisnis dibidang pertanian dipandang perlu untuk dibentuk Perhimpunan Usaha Masyarakat Pertanian Indonesia (Permapi) baik ditingkat pusat maupun daerah. Organisasi ini sangat penting untuk mendukung pembangunan pertanian dimasa yang akan datang agar Sektor pertanian dapat berperan sebagai lokomotif pembangunan nasional yang akan menghela pembangunan di Sektor-Sektor lain pada pemerintahan saat ini dan yang akan datang, sehingga peran Sektor pertanian benar-benar menjadi andalan dimasa yang akan datang. Tujuan Perhimpunan Usaha Masyarakat Pertanian Indonesia (PERMAPI) bertujuan untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat pertanian dan Perikanan di Indonesia dengan cara memberikan sumbang saran kepada

pemerintah berupa pemikiran, tindakan (aksi), sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi untuk bahan pengambilan kebijaksanaan pemerintah dibidang pertanian dan Perikanan.

ANGGARAN DASAR

Bab I NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN, BENTUK DAN

SIFAT

Pasal 2

1. Organisasi ini bernama Perhimpunan Usaha Masyarakat Pertanian Dan Perikanan Indonesia disingkat PERMAPI

2. PERMAPI didirikan dengan Akta Notaris Harina Wahab Yusuf SH No. 20 tanggal ,29 Februari 2016, di Jakarta untuk kurun waktu yang ditentukan.

3. Organisasi tingkat Pusat berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

Pasal 2

PERMAPI adalah organisasi kemasyarakatan berbentuk kesatuan dengan ruang lingkup nasional, berdaulat dan mandiri atas dasar kesamaan kegiatan, profesi dan fungsi di bidang pertanian, termasuk agribisnis, serta pembangunan pedesaan, bersifat profesional dan kekeluargaan.

Page 4: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

4

Bab II ASAS DAN TUJUAN

Pasal 3

PERMAPI berazaskan pada Pancasila dan UUD 1945. UU No.1 Tahun 1987 Tentang Kamar Dagang dan Industri Indonesia

Pasal 4

Tujuan PERMAPI adalah membantu memperkuat usaha-kelembagaan dan meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi masyarakat pertanian- Perikanan dan keluarganya, serta pelaku agribisnis lainnya melalui dan menjembatani kehendak petani-nelayan kepada para pengambil keputusan, pengembangan kemitraan usaha yang saling menguntungkan dalam sistem agribisnis dalam rangka mewujudkan tujuan Nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang 1945.

Bab III FUNGSI DAN TUGAS POKOK

Pasal 5

PERMAPI berfungsi sebagai :

a. Wadah penghimpun seluruh potensi usaha pertanian-ternak dan perikanan/potensi kelautan, peneliti, pemerhati dan pengusaha bidang pertanian-ternak-

perikanan dan potensi kelautan, mulai hulu sampai dengan hilir untuk menyatukan tekad, sikap, dan gerak dalam memajukan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat pertanian serta pelaku agribisnis lainnya.

b. Wahana perjuangan, penyaluran aspirasi dan komunikasi sosial timbal balik antar sesame usaha petani-peternak dan nelayan, pengusaha bidang pertanian hulu dan hilir dan pelaku agribisnis lainnya, dan atau dengan organisasi kemasyarakatan lainnya, organisasi kekuatan sosial politik baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri, Badan Permusyawaratan/ Perwakilan Rakyat dan Pemerintah.

c. Wahana pendorong, penggerak dan pendampingan usaha petani-peternak dan nelayan, pengusaha pertanian hulu dan hilir dan pelaku agribisnis lainnya dalam menyukseskan pembangunan ekonomi nasional.

d. Wadah pembinaan dan pengembangan kegotong-royongan dan kesadaran masyarakat pertanian, pengusaha hulu dan hilir serta pelaku agribisnis lainnya.

Page 5: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

5

Pasal 6

Dalam rangka pencapaian tujuan dan fungsi dimaksud, tugas pokok PERMAPI adalah : 1. Memelihara, meningkatkan dan memperkokoh serta

mengembangkan kelembagaan usaha masyarakat pertanian dan perikanan.

2. Meningkatkan komoditas sumber daya manusia

masyarakat pertanian, percepatan pengembangan, penerapan dan inovasi teknologi dan pengembangan wirausaha dibidang agribisnis.

3. Membina kelompok, asosiasi dan organisasi-organisasi

kemasyarakatan, dalam rangka menyatukan tekad, sikap dan gerak untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha pertanian dan keluarganya dan pelaku agribisnis dan agroindustri lainnya.

4. Memperjuangkan hak dan kepentingan usaha petani-

peternak-nelayan dan pelaku agribisnis, agroindustri dan lainnya serta usaha taninya.

5. Memperjuangkan penataan kembali pemilikan,

pengusaan, pemanfaatan dan pengusahaan tanah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya dan pelaku agribisnis dan agroindustri lainnya.

6. Menggerakan dan mengarahkan peran serta petani-peternak-nelayan- pengusaha pertanian hulu dan hilir serta pelaku agribisnis dan agroindustri lainnya dalam pembangunan nasional.

7. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kaum

petani-peternak-nelayan, penduduk dan pelaku agribisnis dan agroindustri lainnya agar lebih mampu mengembangkan usahanya secara mandiri.

8. Menggerakan kegotong-royongan dalam wadah

kerukunan untuk mengembangkan kemajuan kehidupan ekonomi dan sosial budaya masyarakat petanian-peternak-nelayan dan pelaku agribisnis lainnya melalui kemitraan usaha yang saling menguntungkan.

9. Penerapan konsep agribisnis dan agroindustri

dalam Sektor Pertanian Nasional secara konsisten dan utuh, secara terintegrasi dan efektif mengembangkan pertanian modern untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang berdaya saing tinggi.

10. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi

profesi lainnya, tertata yang terkait dengan Sektor Pertanian-Peternakan-Perikanan,dalam menuangkan konsep agribisnis dan agroindustri.

Page 6: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

6

Bab IV DOKTRIN DAN ATRIBUT

Pasal 7

1. Doktrin PERMAPI ditetapkan tersendiri oleh musyawarah paripurna Organisasi Tingkat Pusat,

2. Doktrin PERMAPI adalah kesatuan pemikiran PERMAPI

dan merupakan pedoman, pegangan dan bimbingan dalam pelaksanaan fungsi dan peran PERMAPI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Bangsa Indonesia.

Pasal 8

1. PERMAPI mempunyai atribut-atribut, terdiri dari

Panji/Lambang dan lagu. 2. Ketentuan tentang Atribut PERMAPI ditetapkan tersendiri

oleh Musyawarah Paripurna Organisasi Tingkat Pusat.

BAB V KEANGGOTAAN

Pasal 9

1. Anggota organisasi ini adalah :

a. Usaha Perorangan Warga Negara Republik Indonesia yang dengan suka rela mendaftarkan diri anggota PERMAPI.

b. Organisasi ekonomi kemasyarakatan dan kelompok/ organisasi usaha terkait.

2. Setiap anggota mempunyai hak bicara dan hak

memberikan suara, hak memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi, kecuali anggota berbentuk organisasi kemasyarakatan dan kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b di atas hanya mempunyai hak bicara.

3. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi nama dan

kehormatan organisasi, wajib mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi, wajib aktif melaksanakan program organisasi.

Pasal 10

Keanggotaan di dalam PERMAPI berhenti karena : 1. Meninggal dunia;

2. Mengundurkan diri;

3. Membubarkan diri atau dibubarkan organisasi;

4. Diberhentikan sebagai anggota karena tindakan

indisipliner.

Page 7: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

7

BAB VI SUSUNAN ORGANISASI DAN SUSUNAN

KEPENGURUSAN

Pasal 11

1. Struktur organisasi terdiri atas Organisasi Tingkat Nasional dan Organisasi Tingkat Propinsi, Organisasi Tingkat Kabupaten/Kota.

2. Dimasing-masing tingkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) susunan organisasi terdiri dari Dewan Pertimbangan Organisasi, Dewan Penasehat Organisasi, Dewan Pakar dan Dewan Pengurus.

3. Keanggotaan Dewan Pertimbangan Organisasi,

Dewan Penasehat Organisasi, Dewan Pakar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12

1. Struktur kepengurusan Dewan Pengurus terdiri dari :

a. Dewan Pimpinan Pusat, disingkat DPP, untuk Tingkat Nasional dengan wilayahnya meliputi seluruh Indonesia.

b. Dewan Pimpinan Daerah, disingkat DPD, untuk

Tingkat Propinsi Propinsi, berkedudukan diwilayah Ibukota Propinsi yang bersangkutan.

c. Dewan Pimpinan Cabang, disingkat DPC, untuk Tingkat Kabupaten kota dengan wilayahnya meliputi daerah Kabupaten kota berkedudukan diwilayah daerah kabupaten kota.

2. Susunan DPP terdiri dari Ketua Umum, 3 orang

Wakil Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, 1 orang Wakil Sekretaris, seorang Bendaharawan Umum, 1 orang Wakil Bendahara, dan 1 orang Koordinator Sekretariat serta 3 Kompartemen.

3. Susunan DPD terdiri seorangg Ketua, 3 orang

Wakil Ketua, seorang Sekretaris, seorang Bendahara, 1 orang Koordinator Sekretariat dan 2 orang Koordinator Bagian.

4. Susunan DPC terdiri seorang Ketua, 2 orang Wakil

Ketua seorang Sekretaris, seorang Bendahara dan 1 orang Koordinator Sekretariat, 2 Biro dan beberapa orang Koordinator Bagian maksimal 5 tergantung kebutuhan.

5. Dewan Pimpinan di tiap tingkat kepengurusan

bersifat kolektif. 6. Dewan Pimpinan ditiap tingkat kepengurusan

dapat membentuk badan pelaksana kebijakan dan kepengurusan sehari-hari sesuai kebutuhan.

Page 8: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

8

BAB VII WEWENANG. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 13 1. Pendiri mempunyai kewenangan untuk menetapkan

kepengurusan organisasi. 2. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah penyelenggara dan

penanggungjawab tertinggi organisasi. 3. DPP berwenang :

a. Menentukan kebijaksanaan organisasi sebagai

pelaksanaan Anggaran Dasar Rumah Tangga, ketetapan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Kerja Nasional dan Keputusan Musyawarah Paripurna Organisasi.

b. Mengesahkan Susunan dan Personil organisasi. c. Membekukan sementara DPD yang melanggar

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 4. DPP berkewajiban;

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga ketetapan Musyawarah Nasional, Keputusan Musyawarah Paripurna Organisasi.

b. Memberikan pertanggung jawaban kepada

anggota melalui Musyawarah Nasional. c. Menyampaikan laporan keadaan dan

perkembangan organisasi kepada Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Paripurna Organisasi.

d. Melakukan pembinaan serta pengawasan

terhadap kepengurusan di daerah.

Pasal 14

1. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) adalah

pelaksana kepengurusan Organisasi di wilayahnya.

2. DPD berwenang

a. Menetapkan kebijaksanaan organisasi di daerahnya sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Kerja Nasional keputusan Musyawarah di daerahnya masing-masing serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan yang lebih tinggi.

Page 9: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

9

b. Menyiapkan program kerja yang mengacu pada program kerja nasional

c. Mengesahkan susunan dan personalia

kepengurusan dibawahnya. d. Membekukan sementara Dewan Pimpinan

Setingkat dibawahnya yang melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Runah Tangga.

3. Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban.

a. Melaksanakan segala ketentuan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga. Ketetapan Musyawarah Nasional keputusan Rapat Kerja/Musyawarah di daerahnya masing-masing, maupun kebijaksanaan organisasi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan yang lebih tinggi tingkatnya.

b. Memberikan pertanggung jawaban kepada musyawarah Organisasi ditingkatnya masing-masing.

c. Memberikan laporan perkembangan organisasi kepada rapat kerja ditingkat masing-masing dan musyawarah Paripurna Organisasi.

Pasal 15

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah pelaksana kepengurusan organisasi diwilayahnya.

DPC berwenang :

1. Menetapkan kebijaksanaan organisasi di daerahnya sesuai dengan Anggaran dasar, Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Kerja Nasional, Keputusan Musyawarah di daerah masing-masing, serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan yang lebih tinggi.

2. Mengesahkan susunan dan personalia

kepengurusan setingkat dibawahnya.

3. Membekukan sementara Dewan Pimpinan setingkat dibawahnya yang melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16.

1. Pada setiap tingkat kepengurusan dengan kewajiban diminta atau tidak diminta memberikan pembinaan kepada Dewan Pimpinan dimasing-masing tingkat Kepengurusan.

Page 10: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

10

2. Pada tingkat DPP,DPD,DPC diadakan Badan Pertimbangan Organisasi, dengan kewajiban diminta atau tidak diminta memberikan pertimbangan kepada Dewan Pimpinan dimasing-masing tingkat kepengurusan tersebut, baik oleh seorang atau lebih atau keseluruhan anggota badan petimbangan organisasi.

BAB VIII

MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 17.

Musyawarah dan rapat terdiri dari;

1. Musyawarah Nasional; 2. Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkat MUNASLUB; 3. Rapat Kerja Nasional, disingkat RAKERNAS; 4. Musyawarah Paripurna Organisasi Tingkat Pusat dan

Tingkat Daerah disingkat MPO; 5. Musyawarah Daerah, disingkat MUSDA; 6. Rapat Kerja Daerah, disingkat RAKERDA.

Pasal 18

1. Musyawarah Nasional merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi, diadakan sekali dalam lima tahun, dengan wewenang ;

a. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga;

b. Menetapkan Program Umum Organisasi;

c. Menyusun laporan pertanggung jawaban DPP;

d. Menerima pengunduran diri Dewan Pimpinan Pusat serta memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Pusat yang baru;

e. Menetapkan keputusan keputusan lainnya.

2. Musyawarah Nasional Luar biasa mempunyai wewenang yang sama dengan Musyawarah Nasional, diadakan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu dengan ketentuan ; a. Diadakan karena keadaan mengharuskan

adanya keputusan yang wewenangnya ada pada musyawarah nasional;

b. Diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas

kehendak sendiri maupun atas permintaan sekurang-kurangnya lebih setengah jumlah, DPD.

Page 11: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

11

3. Rapat Kerja Nasional diadakan dua kali dalam lima tahun dengan wewenang;

a. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan secara

Nasional;

b. Mengevaluasi pelaksanaan program tahunan DPP;

a. Menetapkan keputusan-keputusan MUNAS lainnya;

4. Musyawarah Paripurna Organisasi di tingkat DPP diadakan sedikit-dikitnya dua kali dalam setahun dengan wewenang; a. Menetapkan penilaian pelaksanaan DPP;

b. Memilih dan menetapkan salah seorang ketua DPP

untuk menjabat sebagai Ketua Umum, sampai berakhirnya masa bakti DPP bersangkutan bila Ketua Umum berhalangan tetap;

c. Memilih dan menetapkan salah seseorang Wakil

Sekretaris Jenderal DPP untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sampai berakhirnya masa bakti DPP bersangkutan, bila Sekretaris Jenderal berhalangan tetap;

d. Memilih dan menetapkan pengisian lowongan antar

waktu untuk jabatan lain dalam DPP.

5. Musyawarah Daerah diadakan sekali dalam lima tahun, dengan wewenang;

a. Menetapkan Kebijaksanaan Umum dan Pokok-

Pokok Program Organisasi di daerahnya;

b. Menetapkan penilaian pertanggung jawaban Dewan Pimpinan Organisasi dimasing-masing tingkat;

c. Menerima pengunduran diri Dewan Pimpinan

dimasing-masing tingkatan serta memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan yang baru.

6. Musyawarah Paripurna Organisasi di tingkat DPD

diadakan sedikit-dikitnya dua kali dalam setahun, dengan wewenang ;

a. Menetapkan penilaian pelaksanaan

kebijaksanaan DPD. b. Memilih dan menetapkan salah seorang wakil

ketua DPD untuk menjabat sebagai ketua DPD,sampai berakhirnya masa bakti DPD bersangkutan, bila ketua DPD berhalangan tetap;

c. Memilih dan menetapkan pengisian lowongan antara waktu untuk jabatan lain dari ketua DPD.

Page 12: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

12

7. Musyawarah Paripurna Organisasi di tingkat DPC

diadakan sedikit-dikitnya dua kali dalam setahun, dengan wewenang; a. Menetapkan penilaian pelaksanaan kebijaksanaan

DPC; b. Memilih dan menetapkan salah seorang wakil Ketua

DPC untuk menjabat sebagai ketua DPC sampai berakhirnya masa bakti DPC yang bersangkutan, bila ketua DPC berhalangan tetap;

c. Memilih dan menetapkan pengisian lowongan antara

waktu untuk jabatan lain dari ketua DPC.

8. Yang dimaksud dengan berhalangan tetap adalah karena;

Mengundurkan diri, meninggal dunia atau dinyatakan bersalah secara hukum.

10. Rapat Kerja Daerah dan Cabang diadakan sekurang-

kurangnya dua kali dalam lima tahun dengan wewenang;

a. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan di daerahnya;

b. Mengevaluasi pelaksanaan program tahunan dimasing-masing tingkat kepengurusan;

c. Menetapkan keputusan-keputusan yang bersifat penjabaran lebih lanjut pokok-pokok program maupun keputusan-keputusan musyawarah daerah masing-masing.

BAB IX

KONGGRES

Pasal 19

Selain musyawarah-musyawarah sebagaimana yang dimaksud pada BAB VIII Pasal 17 dalam rangkaian MUNAS PERMAPI dapat diselenggarakan Konggres untuk menjalin, membina dan mengembangkan komunikasi timbal balik dan hubungan kerjasama antar Masyarakat Pertanian sejenis anggota PERMAPI yang mempunyai kegiatan, profesi dan fungsi di bidang pertanian, termasuk agribisnis serta pembangunan pedesaan.

BAB X KEUANGAN

Pasal 20

Keuangan Organisasi diperoleh dari : 1. Uang pangkal dan uang iuran anggota, baik

anggota perorangan, maupun organisasi kemasyarakatan dan kelompok.

Page 13: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

13

2. Bantuan dan sumbangan yang tidak mengikat. 3. Usaha-usaha lain yang sah.

BAB XI PEMBUBARAN

Pasal 21

1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui

Musyawarah Nasional Luar Biasa yang diadakan khusus untuk itu, yang dihadiri sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah yang berhak hadir sebagai peserta Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa bersangkutan.

2. Keputusan pembubaran organisasi hanya sah jika

disetujui dengan mufakat bulat atau oleh dua pertiga jumlah suara peserta yang hadir.

3. Dalam hal organisasi bubar, maka kekayaan organisasi

diserahkan kepada masing-masing yang berhak atau Badan-Badan/Lembaga-Lembaga Sosial di Indonesia oleh Tim Likuidasi yang dibentuk oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

BAB XII PENUTUP

Pasal 22

1. Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah dan

ditambah oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.

2. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

3. Pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga diatur dalam Peraturan Organisasi yang ditetapkan oleh DPP.

Page 14: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

14

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAPI

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

1. Yang dapat diterima sebagai Anggota Perorangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut. a. Warga Negara Indonesia yang mempunyai kegiatan di

bidang pertanian-peternakan-perikanan dan pedesaan maupun agribisnis atau yang memperjuangkan kepentingan petani dan penduduk pedesaan maupun kepentingan agribisnis. peneliti dan pemerhati bidang pertanian-perikanan-perikanan dan hutan

b. Telah berumur minimal 17 tahun atau telah kawin; c. Bermoral Pancasila; d. Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,

Program Umum dan mematuhi Peraturan- Peraturan Organisasi PERMAPI;

e. Tidak menjadi anggota organisasi yang azas dan

tujuannya bertentangan dengan azas dan tujuan PERMAPI;

f. Mengajukan permohonan langsung kepada DPP atau

melalui Dewan Pimpinan Daerah PERMAPI atau melalui prosedur khusus yang ditentukan kemudian;

2. Organisasi Kemasyarakatan Kelompok Usaha Tani-Ternak dan Perikanan, Koperasi dan Kelompok/Asosiasi pelaku agribisnis lainnya, dapat diterima sebagai anggota, jika memenuhi ketentuan sebagai berikut;

a. Didirikan oleh Warga Negara Indonesia b. Mempunyai kegiatan profesi dan atau fungsi di

bidang pertanian-peternakan dan perikanan termasuk agribisnis serta pembangunan pedesaan;

c. Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga dan peraturan Organisasi PERMAPI ;

Pasal 2

Masing-masing tingkat kepengurusan dapat membentuk Kelompok Usaha berdasarkan komoditi dan atau usaha agribisnis lainnya.

Pasal 3

1. Seseorang, organisasi kemasyarakatan kelompok

usaha menjadi anggota setelah ditetapkan dan didaftarkan sebagai Anggota PERMAPI .

2. Penetapan dan pendaftaran perorangan sebagai

anggota PERMAPI dilakukan oleh Pengurus di tingkatan lainnya berdasarkan prosedur khusus yang ditentukan kemudian.

Page 15: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

15

3. Penetapan dan pendaftaran organisasi kemasyarakatan, Kelompok Usaha, Koperasi dan Kelompok/Asosiasi pelaku agribisnis sebagai anggota PERMAPI dilakukan oleh tingkat kepengurusan PERMAPI sesuai dengan tingkat organisasi kemasyarakatan/kelompok.

4. Organisasi kemasyarakatan, Kelompok Usaha, Koperasi

dan Kelompok/Asosiasi pelaku agribisnis yang sudah terdaftar sebagai anggota PERMAPI, dengan sendirinya menjadi anggota di tingkat kemasyarakatan, koperasi, kelompok usaha dan kepengurusan di wilayah PERMAPI tersebut.

5. Setiap kepengurusan PERMAPI yang telah menerima dan

mendaftarkan anggota, serta wajib memberikan Surat Keterangan dan atau Tanda Keanggotaan kepada setiap anggota.

Pasal 4

1. DPP PERMAPI menetapkan anggota perorangan

menjadi Kader PERMAPI 2. Anggota perorangan yang dapat ditetapkan menjadi

kader PERMAPI harus memenuhi salah satu ketentuan berikut :

a. Pendiri PERMAPI ;

b. Pernah aktif tanpa cacat sebagai pengurus

PERMAPI atau pengurus organisasi kemasyarakatan dan kelompok/asosiasi anggota PERMAPI sekurang-kurangnya satu masa jabatan;

c. Menyelesaikan pengkaderan organisasi dengan baik;

d. Melaksanakan dan atau mengikuti kegiatan

organisasi atau kegiatan organisasi anggota dengan baik sekurang-kurangnya lima tahun tanpa terputus.

3. Setiap Kader berhak mendapat surat Keterangan atau

Tanda Pengenal sebagai kader yang diatur lebih lanjut dengan peraturan organisasi.

Pasal 5

DPP PERMAPI dapat menetapkan dan mengangkat seseorang menjadi Anggota Kehormatan karena jasa-jasanya dibidang pertanian dan pembangunan pedesaan, dan atau terhadap pengembangan PERMAPI.

Pasal 6 1. Setiap anggota perorangan mempunyai hak sebagai

berikut :

a. Hak bicara dan hak suara pada rapat-rapat/musyawarah organisasi sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku;

b. Hak memilih dan dipilih dalam semua jabatan

organisasi;

c. Hak menyampaikan pendapat, dan atau saran-saran baik lisan maupun tertulis kepada pengurus melalui jenjang organisasi;

Page 16: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

16

d. Hak mendapat perlindungan/pembelaan, bimbingan dan bantuan dari organisasi.

e. Hak mendapat pendidikan dan latihan dari organisasi.

2. Setiap anggota berkewajiban : a. Mentaati dan mengamalkan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-Peraturan Organisasi;

b. Mensukseskan pelaksanaan program umum dan

semua kegiatan organisasi;

c. Menjaga nama baik dan martabat organisasi;

d. Memelihara, mengembangkan dan meningkatkan citra organisasi;

e. Menghadiri pertemuan- pertemuan/ rapat-rapat/

Musyawarah-musyawarah organisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku;

f. Membayar uang pangkal dan uang iuran;

g. Memiliki Kartu Tanda Anggota;

h. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh

organisasi. 3. Organisasi kemasyarakatan dan kelompok/koperasi

asosiasi Anggota PERMAPI mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan anggota perorangan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), diemban oleh Pengurus atau Perwakilan yang mendapat mandate/penugasan dari Pengurus masing-masing organisasi kemasyarakatan dan kelompok, asosiasi Anggota PERMAPI bersangkutan.

4. Hak dan kewajiban Anggota Kehormatan ditetapkan

oleh DPP.

Pasal 7 1. Anggota perorangan berhenti dari keanggotan sejak

yang bersangkutan;

a. Meninggal dunia;

b. Mengundurkan diri, yang dinyatakan secara tertulis dan disampaikan kepada pengurus organisasi dimana dia terdaftar;

c. Diberhentikan untuk sementara dan atau dipecat

sebagai tindakan disiplin organisasi yang dinyatakan secara tertulis oleh pengurus organisasi dimana dia terdaftar;

d. Dinyatakan bersalah secara hukum.

2. Keanggotaan organisasi kemasyarakatan dan

kelompok/koperasi/asosiasi anggota PERMAPI berhenti sejak organisasi kemasyarakatan dan kelompok/koperasi tersebut:

Page 17: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

17

a. Bubar, karena membubarkan diri, dibubarkan atau bubar dengan sendirinya;

b. Mengundurkan diri yang dinyatakan secara tertulis dan

disampaikan kepada pengurus organisasi dimana dia terdaftar;

c. Diberhentikan untuk sementara dan atau dipecat sebagai tindakan disiplin organisasi, yang dinyatakan secara tertulis oleh pengurus organisasi dimana dia terdaftar.

3. Organisasi kemasyarakatan dan kelompok, asosiasi anggota PERMAPI dianggap bubar dengan sendirinya jika kepengurusan tertinggi organisasi kemasyarakatan dan kelompok/asosiasi tersebut tidak berfungsi lagi selama lebih dari lima tahun berturut-turut.

Pasal 8

1. Anggota yang lalai memenuhi kewajiban sebagaimana diatur pasal 6 ayat (2) dan ayat (3), atau dengan sengaja melanggar ketentuan pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi atau dihukum karena terbukti melakukan tindakan disiplin organisasi.

2. Tindakan disiplin yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini dapat berupa :

a. Peringatan tertulis;

b. Pemberhentian sementara dari keanggotaan PERMAPI setinggi-tingginya selama tiga tahun;

c. Pemecatan dari keanggotaan PRMAPI.

3. Tindakan disiplin dikenakan oleh kepengurusan PERMAPI dimana anggota yang bersangkutan terdaftar, dengan ketentuan tindakan disiplin berupa pemberhentian sementara dan atau pemecatan hanya dapat dikenakan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari tingkat kepengurusan yang lebih tinggi, kecuali tindakan disiplin dimaksud dikenakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

4. Atas permohonan yang bersangkutan, lamanya pemberhentian sementara dapat ditinjau kembali oleh kepengurusan yang mengenakan tindakan disiplin tersebut.

5. Anggota dan atau bekas anggota yang dikenakan tindakan indisipliner, berhak mengajukan banding disertai alasan-alasan pembelaan diri.

6. Permintaan banding yang dimaksud pada ayat (5) Pasal ini, diajukan kepada dan diputus oleh :

a. Musyawarah Nasional dalam hal tindakan

indisipliner dikenakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atau tindakan disiplin berupa pemecatan, dengan ketentuan permintaan banding diajukan melalui Dewan Pimpinan Pusat selambat-lambatnya satu bulan menjelang Musyawarah Nasional diadakan;

Page 18: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

18

b. Dewan Pimpinan setingkat lebih tinggi dari kepengurusan yang memberi persetujuan pengenaan tindakan disiplin dimaksud, dengan ketentuan permintaan banding diajukan dalam jangka waktu selambat-lambatnya tiga bulan sejak menerima pemberitahuan tentang tindakan disiplin tersebut.

7. Dalam hal masa pemberhentian sementara sudah berakhir

dan atau pemecatan dicabut atau dibatalkan oleh Musyawarah Nasional, keanggotaan yang bersangkutan didaftarkan kembali oleh Dewan Pimpinan yang mengenakan tindakan disiplin tersebut.

BAB II KEPENGURUSAN

Pasal 9

Dewan Pertimbangan Organisasi 1. Dewan Pertimbangan Organisasi dipilih dan

ditetapkan oleh DPP berdasarkan pertimbangan keahlian dan kebutuhandidalam organisasi atas dasar kesediaan yang bersangkutan;

2. Masa kepengurusannya juga sama dengan kepengurusan DPP, DPD dan DPC;

3. Jumlah keanggotaan Dewan Pertimbangan Organisasi di masing-masing tingkatan bervariasi tergantung kebutuhan, dan maksimal 5 orang. Pasal 10 Dewan Pakar

1. Dewan Pakar dipilih dan ditetapkan oleh DPP berdasarkan pertimbangan keahlian dan kebutuhan di dalam organisasi atas dasar kesediaan yang bersangkutan’

2. Masa kepengurusannya juga sama dengan kepengurusan DPP, DPD dan DPC;

3. Jumlah keanggotaan Dewan Pakar di masing-masing tingkatan bervariasi tergantung kebutuhan, dan maksimal 5 orang.

Pasal 11.

DPP, DPD DAN DPC

1. DPP dipilih dan ditetapkan oleh MUNAS untuk masa jabatan lima tahun;

2. DPD dipilih dan ditetapkan oleh MUSDA serta

disyahkan oleh DPP untuk masa jabatan lima tahun; 3. DPC dipilih dan ditetapkan oleh MUSDA serta

disahkan oleh DPP dan DPD untuk masa jabatan lima tahun;

Pasal 12

Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pimpinan harus memenuhi syarat-syarat : 1. Anggota perorangan PERMAPI dan atau anggota

organisasi kemasyarakatan dan kelompok/koperasi/ asosiasi Anggota PERMAPI;

Page 19: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

19

2. Dapat membaca dan menulis huruf latin; 3. Telah berumur sekurang-kurangnya 20 tahun; 4. Mampu bekerjasama secara kolektif serta mampu

mengembangkan PERMAPI sebagai organisasi kemasyarakatan tani;

5. Mampu meluangkan waktu dan bersedia aktif dalam tugas

organisasi; 6. Telah aktif dalam kegiatan-kegiatan PERMAPI sekurang-

kurangnya satu tahun.

Pasal 13

Masing-masing Dewan Pimpinan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 diatas bertanggung jawab kepada Musyawarah Organisasi yang memilih dan mengangkatnya.

Pasal 14.

1. Dewan Pimpinan di tiap tingkatan organisasi mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab;

a. Menetapkan kebijaksanaan organisasi di tingkatannya

masing-masing sebagai pelaksana semua Keputusan/Ketetapan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat Kerja Nasional, Keputusan Musyawarah ditingkatnya masing-masing, Keputusan Musyawarah Paripurna Organisasi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan setingkat lebih tinggi;

b. Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan program

umum organisasi dan menetapkan program kerja tahunan di masing-masing tingkatan;

c. Mengangkat dan memberhentikan personalia badan

pelaksana kebijakan dan kepengurusan sehari-hari di tingkatannya masing-masing;

d. Membentuk Badan, Lembaga, Komisi dan Kompartemen yang dipandang perlu sebagaimana dimaksud dalam Badan/Lembaga/Komisi/ Kompartemen di tingkatannya masing-masing serta mengangkat dan memberhentikan Pengurus/ Pimpinannya;

e. Melaksanakan tugas dan kewenangan lainnya yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Peraturan Organisasi.

2. Pimpinan Harian di tiap tingkatan organisasi

mempunyai tugas, kewenangan dan tanggung jawab;

a. Memimpin pelaksanaan tugas sehari-hari, kewenangan dan tanggung jawab Dewan Pimpinan di tingkatannya masing-masing;

b. Mengatur pelaksanaan keputusan yang ditetapkan

Dewan Pimpinan di tingkatannya masing-masing;

Page 20: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

20

c. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan di tingkatannya masing-masing sebagai pelaksana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Peraturan Organisasi.

Pasal 15

Dewan Pimpinan di tiap tingkatan membuat pembagian tugas, kewenangan dan tanggung jawab setiap Anggota Pengurus, yang diatur dalam Tata Kerja yang ditetapkan Dewan Pimpinan bersangkutan, dengan memperhatikan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini.

Pasal 16

Dalam hal terjadi kelowongan dalam kepengurusan organisasi sebelum masa jabatan Dewan Pimpinan berakhir, diadakan pengisian lowongan antar waktu dengan ketentuan sebagai berikut: 4. Pengisian lowongan antar waktu jabatan kepengurusan di

tingkat Pusat dilakukan oleh Musyawarah Paripurna Organisasi yang diadakan selambat-lambatnya enam bulan sejak adanya kelowongan tersebut;

5. Pengisian lowongan antar waktu jabatan kepengurusan di

tingkat lainnya, ditetapkan oleh Musyawarah Paripurna Organisasi di tingkatannya masing-masing dan disahkan oleh Dewan Pimpinan setingkat di atasnya;

6. Kecuali di DPP, dalam hal Musyawarah Paripurna Organisasi ditingkat masing-masing tidak dapat mengambil kesepakatan menetapkan pengisian lowongan antar waktu, maka Dewan Pimpinan setingkat lebih tinggi dapat menetapkan pengisian lowongan antar waktu tersebut.

BAB III KOMPARTEMEN

Pasal 17

1. Kompartemen mempunyai tugas, kewenangan dan

tanggung jawab membina dan mengembangkan kegiatan dan atau usaha di bidangnya masing-masing, dalam rangka melaksanakan program PERMAPI dan meningkatkan peranan PERMAPI.

2. Bidang kegiatan atau usaha masing-masing dan

hubungannya dengan pengurus PERMAPI, diatur dalam Anggaran Dasar dan atau Keputusan tentang pembentukan Badan/Lembaga/Komisi/Kompartemen bersangkutan, yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat PERMAPI.

Page 21: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

21

BAB IV BADAN PERTIMBANGAN ORGANISASI

Pasal 18.

1. Badan Pertimbangan Organisasi terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan Lembaga/Instansi terkait;

b. Tokoh-tokoh Masyarakat/Organisasi Sosial Politik;

c. Pimpinan Organisasi Profesi, Kemasyarakatan dan Adat;

d. Pakar.

2. Badan Pertimbangan Organisasi di Tingkat Pusat,

ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Musyawarah Nasional berlangsung dengan jumlah tidak lebih dari 10 (sepuluh) orang.

3. Badan Pertimbangan Organisasi di Tingkat Daerah dan

ditingkat Cabang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang berlangsung, yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Tugas, kewajiban dan kewenangan Badan Pertimbangan

Organisasi adalah;

a. Memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada DPP, DPD,DPC baik diminta maupun tidak diminta;

b. Membantu pengembangan organisasi dalam rangka

melaksanakan fungsi dan missinya; c. Mengusulkan penyelenggaraan Musyawarah

Paripurna Organisasi ditingkatnya masing-masing; d. Memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap

kebijakan ekstern yang akan dilaksanakan oleh Dewan di Tingkat masing-masing.

BAB V MUSYAWARAH-MUSYAWARAH

Pasal 19

1. Musyawarah Nasional (MUNAS) atau Munas Luar

Biasa (MUNASLUB) diselenggarakan oleh DPP; 2. Peserta Musyawarah Nasional atau Munas Luar Biasa

adalah :

a. Dewan Pimpinan Pusat; b. Dewan Pimpinan Daerah; e. Dewan Pimpinan Cabang;

3. Utusan peserta MUNAS sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) butir b sampai e, jumlahnya ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat;

Page 22: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

22

4. Pendiri, Dewan Pertimbangan Organisasi dan Dewan Pakar diundang sebagai Peninjau;

5. Selain dihadiri Peserta dan Peninjau, Musyawarah

Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat dihadiri oleh Undangan, baik sebagai perorangan maupun mewakili Instansi/Badan/Lembaga, yang ditetapkan dan diundang oleh Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 20

1. Musyawarah Daerah diselenggarakan oleh DPD; 2. Peserta Musyawarah adalah :

a. DPP, yang diwakili oleh perutusannya; b. Dewan Pimpinan Daerah;

3. Musyawarah cabang diselenggarakan oleh Dewan

Pimpinan Cabang (DPC); 4. Peserta Musyawarah Cabang adalah :

a. DPP, yang diwakili oleh perutusannya; b. DPP, yang diwakili oleh perutusannya; c. Dewan Pimpinan Cabang;

5. Utusan Peserta Musyawarah Daerah dan Cabang

sebagaimana dimaksud jumlahnya ditetapkan oleh Dewan Pimpinan masing-masing yang mengadakan musyawarah;

6. Pengurus DPP PERMAPI, Badan Pertimbangan

Organisasi, Badan/Lembaga/Komisi/Kompartemen tingkat daerah, diundang sebagai peninjau;

7. Selain dihadiri peserta dan peninjau, musyawarah

daerah dan cabang dapat dihadiri oleh undangan, baik sebagai perorangan maupun mewakili instansi/badan/ lembaga, yang ditetapkan dan diundang oleh Dewan Pimpinan Daerah dan Cabang.

Pasal 21

1. DPP, DPD, DPC dapat membentuk panitia penyelenggara musyawarah masing-masing untuk MUNAS dan MUSDA.

2. Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berfungsi dan bekerja hingga dibubarkan oleh dewan pimpinan baru yang dipilih dalam musyawarah bersangkutan.

3. Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban mempertanggung-jawabkan pelaksanaan dan pembiayaan musyawarah kepada dewan pimpinan baru yang dipilih musyawarah bersangkutan.

Pasal 22

1. Musyawarah Kerja di tiap tingkatan organisasi, diselenggarakan oleh dewan pimpinan di tingkatnya masing-masing.

Page 23: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

23

2. Peserta Rapat Kerja Nasional adalah :

a. Dewan pimpinan Pusat;

b. Badan Pertimbangan Organisasi Tingkat Pusat;

c. Dewan Pakar di Tingkat Pusat;

d. Dewan Pimpinan Daerah;

e. Perorangan dan Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

3. Peserta Rapat Kerja di tingkat lainnya, terdiri dari :

a. Yang mewakili Dewan Pimpinan setingkat diatasnya;

b. Dewan Pimpinan ditingkat organisasi bersangkutan;

c. Badan Pertimbangan Organisasi di tingkatnya;

d. Yang mewakili Dewan Pimpinan setingkat dibawahnya;

e. Perorangan dan Undangan lainnya yang ditetapkan

dan diundang oleh Dewan Pimpinan bersangkutan.

Pasal 23

1. Musyawarah Paripurna Organisasi diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang.

2. Peserta Musyawarah Paripurna Organisasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :

a. Dewan Pimpinan di tingkat Pusat, Daerah dan

Cabang;

b. Badan Pertimbangan Organisasi di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang bersangkutan;

c. Badan, Lembaga, Komisi, Kompartemen PERMAPI

di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang bersangkutan.

BAB VI RAPAT-RAPAT

Pasal 24

1. Rapat-rapat terdiri dari :

a. Pleno Dewan Pimpinan dimasing-masing Tingkat Kepengurusan;

b. Badan Pertimbangan Organisasi ditingkat masing-masing Kepengurusan;

c. Rapat Kompartemen di masing-masing tingkat kepengurusan.

2. Rapat Pleno Dewan Pimpinan di masing-masing tingkat kepengurusan sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam (3) tiga bulan.

3. Rapat Badan Pertimbangan Organisasi di masing-masing tingkat kepengurusan sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam (3) tiga bulan.

Page 24: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

24

4. Rapat Dewan Pakar dilakukan sesuai keperluan masing-masing.

BAB VII

TATA TERTIB MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 25

Tata Tertib Musyawarah dan Rapat Kerja di tiap tingkatan organisasi di tetapkan oleh musyawarah atau rapat ditingkatan masing-masing sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 26

1. Musyawarah ditiap tingkatan dipimpin oleh Majelis

Pimpinan yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah atas usul pengurus ditingkatan masing-masing, terdiri dari seorang ketua, dan sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang anggota;

2. Selain alat kelengkapan Musyawarah seperti dimaksud

pada ayat (1) pasal ini, Musyawarah dapat membentuk alat kelengkapan lainnya sesuai kebutuhan.

Pasal 27

Rincian Peserta, Peninjau dan Undangan pada Musyawarah Organisasi ditetapkan oleh Dewan Pimpinan ditingkatannya masing-masing.

Pasal 28

1. Musyawarah dan rapat-rapat hanya sah jika:

a. Undangan sudah disampaikan sebelumnya kepada

peserta Musyawarah atau Rapat bersangkutan; b. Musyawarah atau rapat mencapai quorum, apabila

dihadiri oleh lebih setengah dari jumlah peserta;

2. Dalam hal quorum tidak tercapai, maka:

a. Munas atau MUNASLUB, MUSDA ditunda paling lama dua puluh empat jam dari waktu yang ditetapkan, setelah itu Musyawarah tersebut dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya sepertiga peserta;

b. Musyawarah Kerja disetiap tingkatan ditunda paling

lama dua belas jam dari waktu yang ditetapkan, setelah itu Musyawarah tersebut dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya sepertiga peserta;

c. Musyawarah Paripurna Organisasi ditunda paling

lama dua jam dari waktu yang ditetapkan, setelah itu Musyawarah Paripurna Organisasi dianggap sah apabila dihadiri sepertiga peserta;

d. Setelah penundaan Musyawarah, apabila yang

hadir tidak mencapai sekurang-kurangnya sepertiga peserta maka Musyawarah batal, dengan ketentuan pada Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya diwajibkan menyelenggarakan Musyawarah yang dibatalkan tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan.

Page 25: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

25

Pasal 29

Pengaturan lebih lanjut dari Tata Tertib Musyawarah di tiap tingkatan ditetapkan oleh Musyawarah atau rapat di tingkatan masing-masing sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 30

Tertib Acara Musyawarah atau Rapat ditetapkan oleh Musyawarah atau Rapat bersangkutan.

Pasal 31

1. Keputusan Musyawarah atau Rapat diambil atas dasar

musyawarah untuk mufakat; 2. Dalam hal mufakat belum tercapai walaupun sudah

diusahakan dengan sungguh-sungguh, sedang keputusannya yang hendak diambil sangat mendesak, maka keputusan dapat diambil dengan pemungutan suara;

3. Keputusan yang diambil dengan pemungutan suara hanya

sah jika pengambilan keputusan itu dihadiri sekurang-kurangnya separoh dari jumlah peserta yang berhak menggunakan hak suaranya dan keputusan tersebut disetujui oleh separoh dari jumlah suara;

4. Jumlah hak suara masing-masing peserta MUNAS atau

MUNASLUB adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pimpinan Pusat mempunyai satu hak suara; b. Masing-masing Dewan Pimpinan Daerah

mempunyai satu hak suara; c. Masing-masing Dewan Pimpinan Cabang

mempunyai satu hak suara ;

5. Jumlah suara masing-masing peserta Musyawarah Daerah dan Cabang adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pimpinan mempunyai satu hak suara,

kecuali dalam pemilihan Dewan Pimpinan Daerah, Cabang serta pengambilan keputusan berdasarkan pemungutan suara;

b. Dewan Pimpinan Daerah dan Cabang, masing-

masing mempunayai satu hak suara.

Pasal 32

1. Pemilihan Dewan pimpinan di tiap tingkatan dilakukan oleh Musyawarah ditingkatannya masing-masing dengan cara menunjuk formatur yang diberikan mandat penuh untuk menyusun komposisi dan memilih personalia Dewan Pimpinan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2. Formatur yang dimaksud pada ayat (1) pada pasal ini terdiri dari 3 (tiga) atau 5 (lima) orang ditetapkan oleh Musyawarah terdiri dari seorang ketua dan beberapa Anggota.

Page 26: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

26

3 Khusus untuk pemilihan Ketua Umum/Ketua di masing-

masing tingkatan, dilakukan melalui pemilihan secara langsung dan ketua Umum/Ketua terpilih sebagai ketua Formatur.

4. Kecuali untuk pemilihan DPP, formatur didampingi oleh

salah seorang utusan yang mewakili Dewan Pimpinan setingkat lebih tinggi dari tingkat organisasi yang menyelenggarakan Musyawarah tersebut.

5. Keputusan Formatur dilaporkan kepada Musyawarah

bersangkutan untuk disahkan menjadi ketetapan Musyawarah.

Pasal 33

1. Setiap Musyawarah atau Rapat dibuat notulen yang ditandatangani Pimpinan Musyawarah atau Rapat bersangkutan dan disampaikan kepada peserta.

2. Notulen yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dianggap

sah apabila tidak ada yang mengajukan keberatan sekurang-kurangnya dalam dua bulan setelah tanggal notulen tersebut.

3. Keberatan yang dimaksud pada ayat (2) pasal ini diajukan

kepada Dewan pimpinan yang menyelenggarakan Musyawarah atau Rapat, dan harus dibahas dan diambil keputusan pada kesempatan pertama diadakannya rapat Dewan pimpinan bersangkutan.

BAB VIII KEUANGAN

Pasal 34

1 Setiap tahun Dewan Pimpinan disetiap tingkatan

menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi.

2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi didasarkan pada prinsip kemandirian dalam rangka pelaksanaan Program Umum.

Pasal 35

1 Setiap Anggota wajib membayar uang pangkal dan

uang iuran bulanan; 2. Besarnya uang pangkal dan uang iuran bulan

ditetapkan oleh DPP; 3. Penggunaan uang pangkal dan uang iuran bulanan

yang diperoleh di masing-masing tingkat sepenuhnya menjadi wewenang tingkatan tersebut;

4. Untuk membiayai kehidupan dan pengembangan

organisasi di semua tingkatan diadakan kegiatan usaha guna mendapatkan dana, dengan jalan :

a. Usaha yang mendapatkan bantuan yang tidak

mengikat; b. Membentuk usaha produktif yang dapat

menghasilkan,

Page 27: Draf; ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA … · Faktor Indikasi Geografis dan iklim Indonesia yang terletak digaris lintang Katulistiwa terbentang dari Sabang sampai ... dan

27

5. Ketentuan tentang pelaksanaan ayat (4) pasal ini

ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 36

1 Hal-hal yang menyangkut keuangan dan kekayaan Organisasi harus dipertanggungjawabkan oleh Dewan pimpinan kepada Forum Musyawarah sebagaimana dimaksud Pada BAB VIII Pasal 17 Anggaran Dasar.

2. Apabila dianggap perlu pada setiap forum Musyawarah

dapat dibentuk Tim Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan sebagaimana disebut pada ayat (1) pasal ini yang dalam pelaksanaan tugasnya bila diperlukan dapat menggunakan jasa Akuntan Publik.

Pasal 37

Pelepasan dan penghapusan asset organisasi ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat untuk tingkat Pusat, sedangkan ditingkat Daerah, Cabang, Anak Cabang dan Ranting ditetapkan oleh Dewan Pimpinan setingkat diatasnya.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 38

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi yang dibuat dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 39

Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Jakarta, 10 Nopember 2015 Herman Rachman